31
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan akan memberikan wawasan umum mengenai latar belakang yang menjadi landasan adanya penelitian, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, serta manfaat yang dapat diambil dari adanya penelitian. 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Uang dalam Ekonomi Uang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi, karena uang dapat dianggap sebagai suatu hal yang bersifat alami karena semua kegiatan perekonomian modern, misalnya produksi, investasi, dan konsumsi, selalu melibatkan uang. Bahkan dalam kegiatannya tidak hanya digunakan untuk mempermudah transaksi perdagangan, namun uang juga menjadi suatu komoditas yang dperdagangkan dalam pasar uang. Uang adalah inovasi modern yang menggantikan posisi barter, atau tukar menukar satu barang dengan barang lainnya. Barter yang digunakan dahulu dipandang sebagai transaksi yang rumit karena ketika seseorang melakukan barter harus mencari orang lain yang membutuhkan barang yang dimilikinya begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu 1

Proposal Konsep Uang Dalam Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsep Uang dalam islam

Citation preview

Page 1: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan akan memberikan wawasan umum mengenai

latar belakang yang menjadi landasan adanya penelitian, permasalahan

penelitian, tujuan penelitian, serta manfaat yang dapat diambil dari adanya

penelitian.

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Uang dalam Ekonomi

Uang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi, karena uang

dapat dianggap sebagai suatu hal yang bersifat alami karena semua kegiatan

perekonomian modern, misalnya produksi, investasi, dan konsumsi, selalu

melibatkan uang. Bahkan dalam kegiatannya tidak hanya digunakan untuk

mempermudah transaksi perdagangan, namun uang juga menjadi suatu

komoditas yang dperdagangkan dalam pasar uang.

Uang adalah inovasi modern yang menggantikan posisi barter, atau tukar

menukar satu barang dengan barang lainnya. Barter yang digunakan dahulu

dipandang sebagai transaksi yang rumit karena ketika seseorang melakukan

barter harus mencari orang lain yang membutuhkan barang yang dimilikinya

begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu diciptakanlah uang sebagai alat transaksi

yang dapat menentukan nilai suatu barang. Menurut J.P Coraward

mendefinisikan uang sebagai “segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai

media pertukaran, sekaligus berfungsi sebagai standar ukuran nilai harga dan

media penyimpanan kekayaan”.

Dalam perekonomian saat ini uang telah beralih fungsi menjadi barang

komoditas yang dperdagangkan daripada digunakan sebagai alat tukar dalam

perdagangan.

1

Page 2: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

1.1.2 Krisis Keuangan Dunia

Krisis keuangan tengah melanda Amerika Serikat, krisis ini disebabkan

permasalahan kredit macet sektor perumahan. Pemerintah AS yang berniat baik

untuk menekan jumlah tuna wisma yang ada, namun di sisi lain hal itu malah

memicu dampak di dalam negeri AS sendiri. Pemberian kredit lunak itu tidak

diimbangi dengan kemampuan rakyat untuk membayar cicilannya. Sehingga

yang terjadi adalah kredit macet besar-besaran yang menyebabkan defisitnya

anggaran AS. Hal ini lalu memicu penarikan dana secara besar-besarn oleh

investor dari berbagai sektor perekonomian yang menyebabkan tersendatnya

perekonomian AS.

Menurut seorang ekonom JP Morgan Chase, di AS dampak dari kredit

macet mulai terasa dari banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Terutama

yang terjadi pada lima sektor yang mengalami PHK dalam jumlah besar yaitu

sektor finansial, otomotif, pemerintahan/organisasi nirlaba, transportasi dan ritel.

Bank sentral AS (Fed) dan bank–bank sentral negara lain telah berusaha

mengurangi dampaknya dengan menurunkan suku bunga antar-bank ke titik

terendah sejak krisis 2003 (1 persen). Namun, dunia perbankan masih enggan

menyalurkan kredit ke sektor riil dan sektor perekonomian yang berbasis

kerakyatan. (KOMPAS,31 Oktober 2008)

Tidak hanya berdampak dalam perekonomian Amerika Serikat, namun

krisis keuangan ini merambah ke berbagai negara termasuk Indonesia. Pada

tanggal 8 Oktober IHSG tertekan tajam turun 10%, demikian pula Nikken di

Jepang jatuh lebih dari 9 %. Hampir semua pasar keuangan dunia terimbas krisis

financial Amerika Serikat tersebut, sehingga krisis ini disebut sebagai krisis

keungan global.

Krisis keungan ini sudah ada dalam sejarah dan tidak hanya terjadi di

Amerika Serikat, negara lain seperti Asia dan Eropa juga mengalami krisis

2

Page 3: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

keungan. Roy Davies dan Glyn Davies dalam buku The History of Money From

Ancient time to Present Day telah menguraikan sejarah kronologi secara

komprehensif. Menurut mereka, sepanjang abad 20 telah terjadi lebih 20 kali

krisis besar yang melanda banyak negara. Fakta ini menunjukkan bahwa secara

rata-rata, setiap 5 tahun terjadi krisis keuangan hebat yang mengakibatkan

penderitaan bagi ratusan juta umat manusia. 

Pada tahun 1907 krisis perbankan Internasional dimulai di New York,

setelah beberapa dekade sebelumnya yakni mulai tahun 1860-1921 terjadi

peningkatan hebat jumlah bank di Amerika sampai dengan 19 kali lipat.

Selanjutnya, tahun 1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang. Kemudian pada

tahun 1922 – 1923 German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang tinggi.

Karena takut mata uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalam

sehari. Selanjutnya, pada tahun 1927 krisis keuangan melanda Jepang dengan

menutup 37 Bank akibat krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan.

Pada tahun 1929– 1930 The Great Crash & Great Depression di US,

hingga net national product-nya terpangkas lebih dari setengahnya. Selanjutnya,

pada tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan, akibatnya kejatuhan

perbankan di German, yang kemudian mengakibatkan berfluktuasinya mata

uang internasional. Hal ini membuat UK meninggalkan standard emas.

Kemudian1944 – 1966 Prancis mengalami hyper inflasi akibat dari kebijakan

yang mulai meliberalkan perekonomiannya. Berikutnya, pada tahun 1944– 1946

Hungaria mengalami hyper inflasi dan krisis moneter. Ini merupakan krisis

terburuk Eropa. Note issues Hungaria meningkat dari 12000 million hingga 27

digits. 

Pada tahun 1945– 1948 Jerman mengalami hyper inflasi akibat perang

dunia kedua. Selanjutnya tahun 1945 – 1955 Krisis Perbankan di Nigeria Akibat

pertumbuhan bank yang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada

3

Page 4: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

saat yang sama, Perancis mengalami hyperinflasi sejak tahun 1944 sampai

1966. Pada tahun (1950-1972) ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara,

karena pada periode ini tidak terjadi krisis untuk masa tertentu. Hal ini

disebabkan karena Bretton Woods Agreements, yang mengeluarkan regulasi di

sektor moneter relatif lebih ketat (Fixed Exchange Rate Regime). Disamping itu

IMF memainkan perannya dalam mengatasi anomali-anomali keuangan di dunia.

Jadi regulasi khususnya di perbankan dan umumnya di sektor keuangan, serta

penerapan rezim nilai tukar yang stabil membuat sektor keuangan dunia (untuk

sementara) "tenang". 

Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh. Pada

hakikatnya perjanjian ini runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya tak

dapat dibendung untuk tetap mempertahankan rezim nilai tukar yang fixed

exchange rate. Selanjutnya pada tahun 1971-73 terjadi kesepakatan

Smithsonian dengan hasil kesepkatan nilai 1 Ons emas sama dengan 38 USD.

Pada fase ini dicoba untuk menenangkan kembali sektor keuangan dengan

perjanjian baru. Namun hanya bertahan 2 sampai 3 tahun saja. 

Pada tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Akibat dari hukum

uang buruk (foreign exchange) menggantikan uang bagus. Pada tahun 1973 dan

sesudahnya  mengglobalnya aktifitas spekulasi sebagai dinamika baru di pasar

moneter konvensional akibat penerapan floating exchange rate sistem. Periode

Spekulasi di pasar modal,uang, obligasi dan derivative. Maka tak aneh jika pada

tahun 1973 – 1874 terjadi krisis perbankan kedua di Inggris akibat Bank of

England meningkatkan kompetisi pada supply of credit.

Pada tahun 1974 Krisis pada Euro dollar Market akibat west German

Bankhaus ID Herstatt gagal mengantisipasi international crisis. Selanjutnya tahun

1978-1980 Deep recession di negara-negara industri akibat boikot minyak oleh

4

Page 5: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

OPEC, yang kemudian membuat melambung tingginya interest rate negara-

negara industri. 

Selanjutnya sejarah mencatat bahwa pada tahun 1980 krisis dunia ketiga,

banyaknya hutang dari negara dunia ketiga disebabkan oleh oil booming pada

tahun 1974, tapi ketika negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan

inflasi, hutang negara ketiga meningkat melebihi kemampuan bayarnya. Pada

tahun 1980 itulah terjadi krisis hutang di Polandia akibat terpengaruh dampak

negatif dari krisis hutang dunia ketiga. Banyak bank di Eropa Barat yang menarik

dananya dari bank di Eropa Timur.

Pada saat yang hampir bersamaan yakni di tahun 1982 terjadi krisis hutang

di Mexico yang disebabkan outflow kapital yang massive ke US, kemudian di-

treatments dengan hutang dari US, IMF, BIS. Krisis ini juga menarik Argentina,

Brazil dan Venezuela untuk masuk dalam lingkaran krisis. Perkembangan

berikutnya, pada tahun 1987 The Great Crash (Stock Exchange), pada tanggal

16 Oktober 1987 di pasar modal US & UK. Mengakibatkan otoritas moneter

dunia meningkatkan money supply. Selanjutnya pada tahun 1994 terjadi krisis

keuangan di Mexico kembali akibat kebijakan finansial yang tidak tepat. 

Pada tahun 1997-2002 krisis keuangan melanda Asia Tenggara, krisis yang

dimulai di Thailand, Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutang yang

tidak transparan. Kemudian, pada tahun 1998 terjadi krisis keuangan di Rusia,

dengan jatuhnya nilai Rubel Rusia yang diakibatkan spekulasi. Selanjutnya krisis

keuangan melanda Brazil di tahun 1998. pada saat yang hampir bersamaan

krisis keuangan melanda Argentina di tahun 1999. Terakhir, pada tahun 2007-

hingga saat ini, krisis keuangan melanda  Amerika Serikat. 

Sejarah membuktikan bahwa krisis keuangan tidak hanya terjadi pada saat

ini, namun beberapa dekade lalu krisis keuangan telah terjadi dan terlihat bahwa

dari beberapa negara yang dilanda krisis menganut konsep uang dalam ekonomi

5

Page 6: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

konvensional dengan tiga pilar utama yaitu fiat money, interest, dan fractional

reserve requirement (Amin 2011). Fiat money merupakan uang yang diciptakan

tanpa backup money berupa emas, keberadaan fiat money uang tidak memiliki

nilai intrinsik bisa mengakibatkan inflasi sehingga harga barang dan jasa bisa

meningkat tak terkendali. Fiat money tidak hanya diciptakan oleh pemerintah

atau penguasa, namun bank juga ikut andil dalam mempengaruhi suplai uang

melalui FRR yang dikreditkan kepada nasabah, uang yang disimpan oleh bank

sebagai dana cadangan hanya sebesar 10% dari jumlah uang yang disimpan di

bank 90% sisanya oleh bank bisa dipinjamkan kepada nasabah lain. Peminjaman

dana oleh nasabah kepada bank tidaklah gratis, bank sebagai penyedia dana

diberikan kompensasi berupa interest atau bunga. Bunga ini yang

mengakibatkan jumlah pinjaman nasabah terus meningkat setiap periodenya.

Ketika pilar ekonomi konvensional ini pada akhirnya akan menimbulkan bubble

economy dimana sektor financial tidak ditopang oleh sektor riil yang memadai.

Bubble economy iniliah yang pada akhirnya akan mengakibatkan krisis keuangan

seperti yang terjadi di Amerika Serikat yang disebabkan gagal bayar akibat

cicilan mereka bertambah setiap periodenya.

1.1.3 Mengapa Perspektif Islam?

Uang dalam ekonomi memiliki berbagai pandangan, menurut kelompok

Cambrige School dan kaum Keynesian uang bersifat stock concept. Dimana

stock concept menanggap uang dapat didiamkan dalam artian

1.2 Rumusan Masalah

Konsep uang dalam ekonomi konvesional tertanya bukanlah konsep uang

yang menjanjikan, karena terbukti bahwa tiga pilar utama konsep uang dalam

ekonomi konvesional ternyata malah menjerumuskan ekonomi pada lembah

6

Page 7: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

krisis keuangan. Sehingga untuk menjelaskan permasalahan tersebut rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepemilikan uang dalam Islam?

2. Bagaimana pemanfaatan uang dalam Islam?

3. Bagaimana pengelolaan uang dalam Islam?

4. Bagaimana pertanggung jawaban uang dalam Islam?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah pada penelitian ini, tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kepemilikan uang dalam Islam

2. Untuk mengetahui pemanfaatan uang dalam Islam

3. Untuk mengetahui pengelolaan uang dalam Islam

4. Untuk mengetahui pertanggung jawaban uang dalam Islam

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai konsep uang dalam

ekonomi islam.

2. Manfaat praktis

a) Media referensi bagi pemerintah dan mahasiswa

b) Memberikan inspirasi bagi peneliti yang tertarik pada topik sejenis agar

dapat mengembangkan secara lebih meluas dan mendalam.

7

Page 8: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

8

Page 9: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II, akan dikupas mengenai berbagai kajian teori yang

berhubungan dengan topik penelitian.

2.1 Konsep Uang dalan Ekonomi Islam

2.1.1 Uang Dalam Pandangan al-Ghazali

Menurut Dr. Muhammad Zaki Syafi’i mendefinisikan uang sebagai segala

sesuatu yang diterima khalayak untuk menunaikan kewajiban-kewajiban.

Sedangkan menurut Imam al-Ghazali berpendapat bahwa uang dibutuhkan

sebagai ukuran nilai suatu barang, meskipun dalam perekonomian barter. Uang

memiliki fungsi sebagai ukuran nilai (unit of account), media pertukaran (medium

of exchange) dan penetapan nilai yang wajar dari pertukaran tersebut.

Selain itu Imam al-ghazali juga berpendapat bahwa uang ibarat cermin

yang tidak memiliki warna namun merefleksikan semua harga barang. Uang

hanya memiliki kegunaan apabila digunakan untuk membeli barang. Dengan

demikin Imam al-Ghazali menyatakan bahwa uang hanya berfungsi sebagai

satuan hitung dan alat tukar. Imam al-Ghazali menganggap bahwa menimbun

uang adalah perbuatan yang zalim karena dapat mengakibatkan terjadinya

pengangguran yang meluas, kelesuan ekonomi dan instabilitas ekonomi.

Al-Ghazali memeperbolehkan penggunaan uang selain emas dan perak,

seperti logam dan kertas asalkan pemerintah menyatakannya sebagai alat

pembayaran resmi, hanya saja pemerintah wajib menjaga nilai uang yang

dicetaknya karena masyarakat menerimanya bukan lagi berdasarkan kandungan

emas atau perak didalamnya.

2.1.2 Uang dalam Pandangan Ibnu Khaldun

Pembahasan mengenai uang juga terdapat dalam kitab “Muqaddimah”

yang ditulis oleh Ibnu Khaldun. Beliau menjelaskan bahwa kekayaan suatu

9

Page 10: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di negara tersebut, tetapi

ditentukan oleh tingkat produksi negara tersebut dan neraca pembayaran yang

positif. Apabila suatu negara mencetak uang sebanyak-banyaknya, tetapi bukan

merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan sektor produksi, maka uang yang

melimpah tersebut tidak ada nilainya. Sektor produksi merupakan motor

penggerak pembangunan suatu negara karena akan menyerap tenaga kerja,

meningkatkan pendapatan pekerja, dan menimbulkan permintaan (pasar)

terhadap produksi lainnya.

2.2 Uang dalam Perspektif Fikih

Ulama menggunakan istilah untuk menyebutkan uang seperti naqd

(nuqud), tsaman fals, sikkah, dan juga umlah. Tsaman memiliki arti antara lain

qimah yakni nilai sesuatu dan juga “harga pembayaran yang dijual” yakni sesuai

dalam bentuk apapun yang diterima oleh pihak penjual sebagai imbalan dari

barang yang dijual sedangkan dalam tataran fikih kata yang digunakan untuk

menunjukan uang perak dan emas.

Sesuai hukum islam, tidak ada barang dagangan yang dapat disangkakan

sebagai satu-satunya uang. Imam Malik mendefinisikan uang sebagai barang

dagangan yang biasanya diterima sebagai media pertukaran. Hal ini berarti

rakyat bebas memilih alat tukar mereka. Dalam hukum islam uang tidak dapat

dijadikan sebagai media tukar.

Uang emas dan perak merupakan alat tukar yang memiliki keindahan dan

keunnggulan. Emas dan perak adalah uang riil/nyata, dan uang riil mewakili atau

menunjukan kemandirian dan kebebasan. Uang kertas hanya menyimpan

simbolisme dari substansi asli.

Dalam mendefinisikan uang, para ulama memiliki perbedaan perbedaan

pendapat diantaranya:

10

Page 11: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

1. Semua nilai yang digunakan masyarakat dalam melakukan transaksi,

baik dinar, dirham perak maupun fulus tembaga.

2. Segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai media

pertukaran dan pengukur nilai.

Menurut Muhammad Rawas sesuatu yang dipandang sebagai uang

harus memenuhi dua kriteria yaitu, pertama substansi benda tersebut tidak bisa

dimanfaatkan secara langsung, melainkan hanya sebagai media untuk

memperoleh manfaat. Kedua dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki otoritas

untuk menerbitkan uang seperti bank sentral.

2.3 Fungsi Uang dalam Ekonomi Islam

Pada awalnya uang hanya berfungsi sebagai alat penukar saja, tetapi

sejalan perkembangan perdaban manusia dalam memenuhi kebutuhan

ekonominya, fungsi uang tersebut telah berkembang dan bertambah sehingga

fungsinya menjadi seperti yang dirasakan seperti pada saat ini.

Dalam islam fungsi uang hanya sebagai:

1. medium of Change

uang menjadi media untuk mengubah barang dari bentuk yang satu ke

bentuk yang lain, sehingga uang tidak bisa dijadikan komoditi.

2. unit of account

uang berfungsi untuk menilai persamaan harga barang komoditi yang

dibarterkan.

Motif permintaan akan uang adalah untuk memenuhi kebutuhan

transaksi, bukan untuk spekulasi dan trading. Dalam konsep islam tidak dikenal

money demand for speculation, karena spekulasi tidak diperbolehkan dalam

islam.

11

Page 12: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

2.4 Kepemilikan dalam Islam

- Makna kepemilikan

Kepemilikan merupakan suatu hak yang tidak bersifat permanen, selalu

berubah dan sangat korelatif dengan konteks kulturalnya, spasial, dan

kesejarahannya. Hak dalam kepemilikan merupakan suatu pengambilan

atau klaim yang bersifat memaksa dan terhadap suatu ultilitas atau

kegunaan sesuatu

Sebagai suatu hak, kepemilikan akan menjadikan suatu pihak

(pemegangnya) berperan untuk bertindak atas sesuatu yang menjadi

objek dari haknya terhadap orang lain (purbacaraka dan halim, 1982:10).

Konsekuensi dari hak ini bahwa pemegang hak itu :

a. Tidak dapat dipaksa agar menggunakan haknya bila ia enggan

memanfaatkannya

b. Tidak dapat dicegah atau dilarang bila ia menggunakan haknya,

sepanjang tidak disalahgunakan dan tidak merugikan kepentingan

orang lain (purbacaraka dan halim, 1982:10)

Dalam ekonomi islam dinyatakan bahwa kepemilikan berasal dari

bahasa arab yaitu Al Milku yang berasal dari kata dasar malaka. Dari

sini muncul kata al milku yang berarti penguasaan terhadap sesuatu

disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan keshahihannya; kata

malik yang berarti raja, yang berkuasa mutlak atas apa yang ada

pada dirinya. Milk secara bahasa berarti memiliki sesuatu dan

sanggup bertindak secara bebas terhadapnya.

Kata lain yang digunakan untuk menjelaskan kepemilikan adalah kata

al-maal yang berarti harta.

Menurut para intelektual muslim klasik, terdapat tiga pendekatan dalam

mendefinisikan kepemilikan yaitu sumber, objek, dan pemanfaatan

1. Pendekatan sumber dan asal-usul kepemilikan, kepemilkan adalah

sebuah kekuatan yang ditetapkan oleh syari’ yang diberikan kepada

pemilik untuk melakukan tasharruf. Allah adalah pemilik mutlak atas

keseluruhan sumber daya.

12

Page 13: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

2. Pendekatan objek kepemilikan, yaitu maal (harta), baik berupa materi

atau manfaat. Imam Syathibi (1997:2/32) menyebutkan bahwa harta

sebagai sesuatu yang menjadi objek kepemilikan

3. Pendekatan pemanfaatan hak milik. Dalam Adwar al Syuruq (1346:3/209)

disebutkan kepemilikan adalah suatu otoritas (tamakkun) pemanfaatan

barang dan jasa oleh pemilik yang diakui oleh syara’

Ketiga pendekatan memiliki benang merah yang menjelaska

unsur-unsur

yang terkandung dalam kepemilikan yang meliputi sumber, objek, dan

konsekuensi. Dari definisi di atas dipahami bahwa kepemilikan adalah suatu

kekuasaan yang sah menurut syara’ yang dimiliki oleh seseorang atau

sekelompok orang atas barang atau jasa yang memungkinkan baginya

memanfaatkan atau mentransaksikannya.

2.5 Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi untuk penelitian

lanjutan. Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu dan tabel tinjauan

penelitian terdahulu.

Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai dasar atau referensi

dan berhubungan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Heryani

Arman pada penelitian yang berjudul “Relevansi Konsep Uang Al-Ghazali dalam

Sistem Keuangan Kontemporer”, yang bertujuan untuk mengetahui tentang

pendekatan yang dilakukan Al-Ghazali dalam menilai sifat, fungsi, dan peranan

uang dalam perekonomian. Dalam penelitian tersebut uang dapat menimbulkan

inflasi dan bubble gum economics, oleh karena itu penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai konsep uang imam Al-Ghazali dalam

menghadapi kondisi perekonomian.

13

Page 14: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang berdasarkan

penelitian tersebut mendapatkan kesimpulan yaitu :

1. Al-Ghazali memandang uang sebagai alat tukar dengan motif

permintaan uang adalah untuk memenuhi transaksi.

2. Dalam islam tidak mengenal spekulasi karena pada hakikatnya uang

adalah milik Allah yang diamanatkan kepada manusia

3. Dalam islam uang adalah flow concepts dan public good karenanya

harus selalu berputar dalam perekonomian.

4. Uang tidak boleh ditimbun karena akan membuat perekonomian lesu.

Selanjutnya yang dijadikan rujukan lain adalah penelitian yang dilakukan

Winoto Soekarno pada penelitian yang berjudul “Uang dan Kebijakan Moneter

dalam Ekonomi Islam”, yang bertujuan untuk mengurai system dan kebijakan

moneter ekonomi Islam dari konsep dasar tentang uang.

Dalam penelitian tersebut membahas mengenai fungsi uang yang

sesungguhnya yaitu sebagai alat tukar. Dalam ekonomi islam uang bukanlah

modal melainkan public goods yang mengalir seperti air dan tida dapat

dimonopoli oleh seseorang atau kelompok. Uang sebagai public goods harus

dapat digunakan masyarakat dan tidak boleh ditimbun karena akan menghambat

perekonomian.

2.6 Kerangka Pikir

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu kerangka berpikir merupakan

konsepsional mengenai masalah yang kita teliti. Selain itu, menggambarkan

hubungan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diteliti dan

untuk mempersempit ruang lingkup penelitian agar tidak meluas dalam

pembahasannya, maka kerangka pikirnya akan disajikan dalam gambar.

14

UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Page 15: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

15

PENGELOLAAN

PERTANGGUNG

PEMANFAATANPEMANFAATAN

KEPEMILIKAN

Page 16: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

BAB III

Metodologi Penelitian

Bab III berikut akan membahas mengenai metode yang digunakan

dalam penelitian, unit analisis, teknik den pemilihan informan, fokus penelitian,

definisi operasional, jenis data, teknik pengumpulan data dan teknik keabsahan

data. Metode penelitian berguna untuk memberikan panduan berpikir untuk

penulis dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat memperoleh data

yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

3.1 Pendekatan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsep uang dalam ekonomi

islam, sehingga berdasarkan tujuan yang ada pendekatan penelitian yang dipilih

adalah pendekatan kualitatif karena output yang diinginkan bukan berupa angka

matematis.

Sedangkan penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang

digunakan oleh peneliti untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik

fenomena yang masih jarang diketahui, serta mencona merinci secara kompleks

tentang penelitian yang sulit diungkap oleh metode kuantitatif. Selain itu

penelitian kualitatif juga dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian yang

berupaya untuk memahami lebih mendalam sebuah fenomena tentang sesuatu

yang berkaitan dengan subyek penelitian yang tercermin dalam perilaku,

persepsi, motivasi maupun tindakan (Moleong dalam Aprilianto, 2012).

Moleong (2011:6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian

yang berusaha memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dlll, secara holistik, dan dengan

16

Page 17: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

secara alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan

menurut Sugiyono (2008:1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instumen kunci.

Sugiyono (2007:1) menjelaskan metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci.

Pendekatan kualitatif ini dirasa sangat sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Karena penelitian yang dilakukan digunakan untuk

meneliti sebuah keadaan atau realitas yang sedang terjadi, sehingga penelitian

kualitatif merupakan pendekatan yang tepat karena penelitian kualitatif mencari

daya penjelas proses sesuai dengan rumusan masalah yang dipilih peneliti.

3.2 Unit Analisis

Penelitian ini menggunakan unit analisis yang berfokus pada persoalan

penelitian yaitu untuk mengetahui mengetahui konsep uang dalam ekonomi

islam.

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian berguna untuk memberikan arahan dalam gambaran

yang sejalan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Fokus penelitian

diarahkan untuk mengetahui konsep uang dalam ekonomi islam.

3.4 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian kualitatif terdiri dari :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung didapatkan dari sumber

informasi tersebut, yang didapat dari wawancara dan dokumentasi

17

Page 18: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

yang dilakukan secara langsung oleh peneliti dan sumber atau

informan. Data-data tersebut berupa data naratif, deskriptif, dalam

kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi dan catatan

lapangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain

selain yang diperoleh dari informan. Data tersebut berupa kajian –

kajian akademis. Selain itu dalam penelitian ini penulis menggunakan

data-data seperti dokumen dari lembaga terkait.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara

dokumentasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah lalu dan dapat

berupa gambar, tulisan, karya-karya monumental dari seseorang.

3.6 Model Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2007:87).

Selain itu Bogdan & Biklen (dalam Moleong, 2009:248) menjelaskan

bahwa teknik analisis data merupakan usaha yang dilakukan oleh peneliti yang

dilakukan dengan bekerja dengan data, mengorganisasikan dan memilah-milah

data tersebut menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan patut dipelajari serta memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.

18

Page 19: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

Dengan menggunakan penelitian kualitatif data-data yang telah didapat

kemudian diklarifikasikan ke dalam tabel-tabel. Untuk kemudian dianalisa

menggunakan proses penalaran secara alamiah, penuturan, penafsiran,

perbandingan dan kemudian penggambaran fenomena-fenomena yang terjadi

secara apa adanya, guna dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran-

saran dengan cara menguraikan dengan kata-kata.

Dalam menganalisa data dalam penelitian ini, peneliti melalui beberapa

proses yaitu proses reading dan coding, data reduction, data displaying dan

interpreting.

1. Reading and Coding

Membaca, mempelajari dan menuliskan gagasan dalam data yang

diperoleh, baik melalui wawancara, observasi maupun dokumentasi.

2. Data Reduction

Data reduction atau proses reduksi data ialah proses pemilihan,

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

tercatat di lapangan. Dengan melakukan reduksi data diharapkan

menghasilkan data yang sesuai dan terklarifikasi secara jelas tepat

guna dan terorganisir. Reduksi data ini berlangsung selama

penelitian dilaksanakan.

3. Data Displaying

Proses ini adalah proses di mana data-data yang telah didapat

diproses dan disajikan berupa tabel-tabel atau kalimat. Sehingga dari

tabel-tabel maupun kalimat terebut dapat mempermudah peneliti

untuk mengambil kesimpulan.

4. Interpreting

Proses untuk menyimpulkan hasil analisis dari data yang telah

didapat. Data yang telah diperoleh di lapangan, dianalisa dengan

19

Page 20: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

menggunakan beberapa cara untuk mencapai validitas dan

akuratisasi dan menyimpulkan hasil analisis data yang dilakukan

peneliti selama waktu penelitian.

Namun proses yang dilakukan oleh peneliti ini tidak harus berdasarkan

urutan, namun bisa diulang-ulang dari proses satu kembali ke proses lainnya

dan dilanjutkan ke proses-proses berikutnya yang dirasa perlu oleh peneliti

untuk dilakukan kembali.

3.7 Teknik Pengujian Keabsahan Data

Data-data yang telah didapatkan dalam penelitian tentunya memerlukan

pengujian agar data yang didapat tersebut reliable (handal), kredibel dan teruji

validitasnya. Hal ini diperlukan karena data yang tidak reliable dan kredible akan

menyebabkan hasil yang diperoleh menjadi bias. Dalam penelitian ini data diuji

kredibilitasnya dengan menggunakan triangulasi data, atau pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Sugiyono (2007:125)

menjelaskan terdapat 3 macam triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi

teknik, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber merupakan cara untuk menguji

kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama namun dengan teknik berbeda,

sedangkan triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

pada waktu dan kondisi yang berbeda.

Dari beberapa macam triangulasi yang ada, maka peneliti memutuskan

untuk melakukan triangulasi sumber yaitu menggunakan beberapa sumber

informasi guna menyesuaikan dan memperkuat data, baik dalam metode

pengumpulan data yang berbeda (wawancara dan observasi) maupun

menggunakan informan pendukung. Namun apabila dalam proses penelititan

20

Page 21: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

ternyata ditemukan keadaan di mana harus menggunakan triangulasi lain, maka

peneliti juga akan mempertimbangkan untuk menggunakan triangulasi yang

sesuai.

21

Page 22: Proposal Konsep Uang Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

Alwie.2007. Masa Lalu Uang & Masa Depan Dunia, Pustaka Pohon Bodhi

Amin, A. Riawan. 2007. Satanic Finance, Jakarta: Celestial Publishing

Chapra, Umar. 2000. Sistem Moneter Islam. Gema Insani Pers.

Moeleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan ke dua puluh tujuh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Smick, David M. 2009. Kiamat Ekonomi Global: Krisis 2007-2008 Barulah Awal.

Daras Books: Jakarta

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta

22