12
PROBLEMATIKA ALIH BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA BAGI MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAI ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO Proposal Penelitian Sebagai bahan Peningkatan Kualitas Pembelajaran Prodi Pendidikan Bahasa Arab Oleh : Muhammad Sugianto, M.Pd Mutamakkin Billa, Lc., M.Ag SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2012

Proposal Penelitian Oleh fileDi sinilah pengetahuan akan bahasa Arab memegang peranan yang sangat penting untuk lebih memahami ajaran-ajaran agama guna ditransfer ke benak

Embed Size (px)

Citation preview

PROBLEMATIKA ALIH BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA BAGI MAHASISWA

SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAI ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN

PROBOLINGGO

Proposal Penelitian Sebagai bahan Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Oleh :

Muhammad Sugianto, M.Pd Mutamakkin Billa, Lc., M.Ag

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2012

ii

PROBLEMATIKA ALIH BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA BAGI

MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB STAI ZAINUL

HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

PROPOSAL PENELITIAN SEBAGAI BAHAN PENINGKATAN KULITAS PEMBELAJARAN

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

Oleh : Muhammad Sugianto, M.Pd Mutamakkin Billa, Lc., M.Ag

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2012

3

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PENELITIAN KOLEKTIF

1. Judul : Problematika Penerjemahan Bahasa Arab Ke Dalam bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas XII Di Madrasah Aliyah Darul Luwah Walkaromah Kraksaan Probolinggo

1. Kategori Penelitian : Penelitian Pengembangan 2. Bidang Kajian : Pembelajaran Bahasa Arab 3. Nama Peneliti : Drs. Abd Aziz Wahab, M. Ag

a. Jenis kelamin : laki-laki b. Pendidikan terakhir : Sarjana S-2 c. Jabatan struktural : Pembantu Ketua I

4. Nama Anggota Peneliti : Ahmad Fauzi, M. Pd. a. Jenis kelamin : laki-laki b. Pendidikan terakhir : Sarjana S-2

5. Jangka Waktu Penelitian : 6. Pembiayaan : Bantuan Penelitian Dosen

Probolinggo, 22 Juni 2010 Mengetahui, Ketua Jurusan PBA,

Muhammad Sugianto, M.Pd.I

Menyetujui,

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Kraksaan Probolinggo

HM. Suud Assgaf, SH, MH

4

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt., atas segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penulisan karya ilmiah, Berkenaan dengan ini, penulis mencoba membahas permasalahan mengenai “ Problematika Penerjemahan Bahasa Arab Ke Dalambahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas XII Di Madrasah Aliyah Darul Luwah Walkaromah Kraksaan Probolinggo”.

Dalam proposal penulisan karya ilmiah ini, penulis menyadari bahwa hasil akhirnyapun masih banyak kelemahan disana sini, walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih atas saran dan petunjuk kepada penulis, demi kesempurnaan berikutnya.

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih banyak kepada yang terhormat : 1. Ketua STAI ZAHA, yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk

mengadalakn tinjauan tentang aplikasi hokum sebagai karya ilmiah 2. segenap dosen STAI ZAHA yang telah banyak memberikan motivasi

dalam penulisan ini 3. Kepada keluarga yang telah memberikan dukungan penuh dalam

penyelesaian proposal ini sehingga dengan mudah dapat dikerjakan. 4. Semua teman dan saudara yang telah banyak membantu tenaga dan

fikiran dalam proposal penulisan karya ilmiah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikanya dengan tidak ada kendala yang berarti.

5. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis hanya dapat berdo’a dengan ucapan “Jazaakumullohu Khoiron Jazaa”. Dengan memanjatkan do’a dan memohon kepada Allah Swt. semoga

karya tulis ini dapat memberikan barokah dan manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya

5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat terpenting bagi manusia, dilihat dari fungsinya bahasa

adalah alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik individu dengan individu, individu dengan masyarakat dan masyarakat dengan bangsa tertentu.1

Berdasarkan definisi tersebut, kita dapat mengetahui betapa pentingnya peranan bahasa dalam kehidupan masyarakat. Karena tanpa bahasa, orang tidak dapat menjalankan aktivitasnya dengan sempurna dan tanpa bahasa pula, segala macam aktivitas dan kegiatan manusia akan lumpuh.

Di dunia banyak sekali bahasa yang perkembangannya luas melampaui asal bahasa tersebut. Salah satunya adalah bahasa Arab, di mana bahasa Arab dikenal sebagai bahasa agama karena kedudukannya sebagai bahasa al-Qur’an dan hadits.

Dengan melihat keistimewaan yang dimiliki bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an, hadits serta kitab-kitab lainnya, maka orang islam harus berusaha mempelajarinya dengan baik. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka untuk memahami hukum (ajaran) Islam yang menjadi pedoman hidupnya. Keutuhan bahasa Arab yang merupakan bahasa yang kaya dengan keindahan bahasanya bisa dipertahankan apabila umat islam mau mempelajari, memahami dan mendalami bahasa Arab seutuhnya.

Di sinilah pengetahuan akan bahasa Arab memegang peranan yang sangat penting untuk lebih memahami ajaran-ajaran agama guna ditransfer ke benak masyarakat awam khususnya ke benak siswa yang kritis.2 Adapun tujuan mempelajari bahasa Arab adalah: 1) Supaya faham dan mengerti apa-apa yang dibaca dalam sembahyang dan

pengertian yang mendalam 2) Supaya mengerti membaca Al-Qur’an, sehingga dapat mengambil

petunjuk dan pengajaran dari padanya, bukan seperti burung beo saja 3) Supaya dapat belajar ilmu agama islam dalam buku-buku yang banyak

dikarang dalam bahasa Arab, seperti ilmu tafsir, hadits, fiqih dan sebagainya

4) Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab untuk berhubungan dengan kaum muslimin di luar negeri, karena bahasa Arab itu sebenarnya bahasa umat islam di seluruh dunia, bahkan bahasa Arab masa sekarang telah menjadi bahasa ilmiah.3

1 (Tayar Yusuf dan Saeful Anwar, 1997: 187).

2 (Azhar Arsyad, 2003: 9)

3 (Mahmud Yunus, 1983: 21).

6

“Materi bahasa Arab dianggap sulit oleh sebagian mahasiswa bahkan memandang sebagai momok yang menakutkan, sehingga tak jarang terdapat sikap antipati para mahasiswa mengikuti pembelajaran bahasa Arab”4

Banyak di antara mahasiswa yang cenderung mempunyai kesan bahwa mempelajari bahasa Arab jauh lebih sulit daripada mempelajari bahasa Asing lainnya.5

Untuk mengantisipasi kesenjangan tersebut perlu adanya usaha untuk memperdalam secara khusus dan kesungguhan serta adanya ketekunan dan kesabaran, niscaya akan menguasai bahasa Arab secara maksimal, sehingga sangat mudah untuk mengkaji dan memperdalam ajaran-ajaran islam yang menggunakan bahasa Arab.

Pembelajaran bahasa merupakan suatu proses belajar mengajar bahasa. Sedangkan bahasa Arab merupakan salah satu materi yang tergolong sulit sehingga mahasiswa cenderung kurang senang, pada dasarnya pelajaran bahasa lebih menghajatkan pada pembiasaan dan latihan (drill) bagi terampilnya mahasiswa dalam membaca, menulis ataupun mengucapkan. Hal demikian yang berlaku pada pembelajaran bahasa.6

Setiap mahasiswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik (academic performance) yang memuaskan. Namun, kenyataannya sehari-hari tampak jelas bahwa mahasiswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara mahasiswa dengan lainnya.

Kesulitan belajar juga bisa disebabkan oleh kelemahan-kelemahan mahasiswa secara mental (baik yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan atau juga disebabkan kurangnya minat, kebimbangan, kurang usaha, kurang semangat, kelelahan, kurang menguasai keterampilan berbahasa dan kebiasaan fundamental dalam belajar. Serta kesulitan-kesulitan dalam menangkap penyampaian dosen dalam memberikan materi pelajaran bahasa Arab.

Berdasarkan obsevasi awal dan wawancara dengan pengampu materi bahasa Arab semester I Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo pada tanggal 26-27 Desember 2011, diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam menerjemah masih banyak mengalami kendala. Ini disebabkan adanya perbedaan latar belakang mahasiswa, artinya ada mahasiswa yang berasal dari SMA/SMK dan ada juga yang berasal dari MA, ada pengakuan dari beberapa mahasiswa bahwa mereka tidak pernah mendapatkan pelajaran bahasa Arab di tingkat menengah dulu, sehingga mereka mendapatkan kesulitan dalam menerima pelajaran bahasa Arab. Namun tidak menuntut kemungkinan pula bahwa mahasiswa yang berasal dari MA juga akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran bahasa Arab khususnya

4 (Tayar Yusuf&Syaiful Anwar, 1995: 188).

5 (Radliyah Zaenuddin, 2005: 20).

6 (Ahmad Fuad Efendy, 2005: 46-47).

7

dalam menerjemah dan juga disebabkan motivasi belajar mereka yang masih rendah, sarana dan prasarana yang belum lengkap dan prestasi mahasiswa yang belum memuaskan. Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo adalah suatu lembaga pendidikan islam dibawah naungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Pajarakan Probolinggo. Mata kuliah bahasa Arab menjadi MKDU, mengikuti kurikulum yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI. Sebagai salah satu tingkat pendidikan dimana salah satu bahasa Asing yang diajarkan adalah bahasa Arab. Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo ini, dalam proses pembelajaran bahasa Arab mengalami beberapa kendala, terutama dalam menerjemah. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menerjemah, di antaranya adalah penguasaan kosa kata yang yang masih kurang, padahal modal utama dalam menerjemah bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia itu adalah harus mengetahui kosakata bahasa Arab dan tata

bahasa Arab. selain itu latar belakang mahasiswa yang beragam, di mana ada yang lulusan dari SMA/SMK yang belum memiliki dasar mengenal bahasa Arab, Sarana dan prasarana yang belum lengkap dalam pembelajaran bahasa Arab misalnya penyediaan kamus yang masih kurang bahkan mahasiswa sendiri kebanyakan tidak memiliki kamus bahasa Arab, Serta hasil prestasi mereka dalam pembelajaran bahasa Arab rata-rata mendapatkan nilai 60 baik itu dalam uji kompetensi harian maupun dalam ujuan akhir semester.

Dengan adanya masalah tersebut diatas, maka perlu ada upaya pemecahannya baik yang dilakukan mahasiswa maupun dosen dalam mengatasi problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Karena penerjemahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengajaran bahasa Arab dalam rangka memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi yang disampaikan. Untuk itulah penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian tentang problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia bagi mahasiswa semester I program studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo.

. B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apa yang menjadi problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia bagi mahasiswa semester I prodi Pendidikan Bahasa Arab. Usaha apa yang dilakukan maasiswa dan dosen dalam mengatasi problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1) Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam

bahasa Indonesia bagi mahasiswa semester I Prodi Pendidikan Agama

8

Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo.

b. Untuk mengetahaui bagaimana usaha yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mengatasi problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia bagi mahasiswa semester I Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo..

2) Kegunaan Penelitian a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan

pengembangan ilmu pengetahuan. b. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi institusi pendidikan yang ada. c. Sebagai wacana keilmuan dan pengalaman bagi penulis.

D. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research), dimana peneliti terjun langsung ke dalam lingkungan yang diteliti yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolingo.

2) Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolingo. dengan pertimbangan berdasarkan observasi awal bahwa mahasiswa semester I mempunyai kesulitan dalam penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan pertimbangan lain belum pernah ada penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang akan penulis teliti di Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolingo.

3) Subyek Penelitian Yang dimaksud subyek dalam penelitian ini adalah: d. Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam

Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolingo. e. Dosen materi bahasa Arab semester I Sekolah Tinggi Agama Islam

Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolingo. f. Staf akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong

Kraksaan Probolingo. g. Mahasiswa-mahasiswi semster I Prodi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolingo.

4) Obyek Penelitian Objek penelitian sama dengan variabel, yaitu apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Obyek dalam penelitian ini adalah problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa semester I Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo Tahun Akademik 2011/2012 yang berjumlah 224 mahasiswa, disebabkan banyaknya

9

populasi tidak mungkin untuk penulis teliti semua, untuk mempermudah dalam proses penelitian menggunakan sampel. - Sampel

Adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Lebih lanjut Suharsimi Arikunto mengatakan apabila suyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, berdasarkan pada pendekatan diatas, maka penulis mengambil sampel dengan mengikuti pendapatnya, dengan mengambil 25% dari seluruh jumlah kelas semester I Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo.

- Teknik Sampling Teknik dalam penelitian yang penulis gunakan adalah random sampling (mengambil sampel secara acak) yaitu dengan mengambil 25% dari populasi yang ada, agar data yang diperoleh representatif.

5) Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberarpa metode pengumpulan data. - Metode Observasi

Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. (Suharsimi Arikunto, 2006: 156). Metode observasi penulis gunakan untuk mengamati secara langsung tentang keadaan umum STAI Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo. yang meliputi letak geografis, proses penerjemahan dalam pembelajaran bahasa Arab.

- Metode Wawancara (Interview) Metode wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. (Suharsimi Arikunto, 2006: 155). Metode wawancara dimaksud untuk mendapatkan data yang perlu adanya penjelasan dari informan, dalam pelaksanaannya peneliti langsung bertatap muka dengan informan dalam hal ini bisa kepala sekolah, guru bahasa Arab untuk mengetahui problematika apa yang dihadapi siswa dalam penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia serta sejarah singkat berdirinya STAI Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo.

- Metode Angket (Questionnaires) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Suharsimi Arikunto, 2006: 151).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis angket tertutup dimana jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dijadikan data untuk mengungkap masalah yang diteliti.

- Metode Dokumentasi

10

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, lemgger, agenda dan lain-lain (Suhrsimi Arikunto, 2006: 231).

Dalam penelitian ini metode dokumentasi penulis gunakan untuk mendapatkan catatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian. Letak geografis, struktur organisasi sekolah, sarana dan prasarana sekolah serta keadaan dosen, karyawan dan mahasiswa STAI Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo.

- Metode Analisa Kualitatif Metode analisa kualitatif (non statistik) yaitu menganalisis data dengan uraian kalimat yang dapat memperjelas maksud data. Adapun dasar pengambilan kesimpulannya menggunakan kerangka berfikir

- Berfikir Induktif Yaitu kerangka berfikir berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa kongkret, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus dan kongkret itu digeneralisasi yang mempunyai sifat umum (Sutrisno Hadi, 2004: 47).

- Berfikir Deduktif Yaitu kerangka berfikir berangkat dari pengetahuan bersifat umum dan dengan bertitik-tolak pada pengetahuan yang umum kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus (Sutrisno Hadi, 2004: 47)

- Metode Analisa Kuantitatif Yaitu analisa yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran (Anas Sudjiono, 2000: 9) untuk data yang bersifat kuantitatif, penulis menggunakan prosentase dengan rumus:

F P = x 100 %

N Keterangan:

N : Number of Case (jumlah Frekuensi / banyaknya individu) F : Frekuensi yang sedang di cari frekuensinya P : Angka Prosentasenya 100 : Angka Tetap (Anas Sudijono, 2000: 40)

11

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Suparno & Muhammad Azhar. 2005, Mafaza Pintar Menerjemahkan Bahasa Arab-indonesia, Jakarta: Absolut.

Abubakar Muhammad. 1981, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab,

Surabaya: Usaha Nasional. Ahmad Fuad Effendy. 2002, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Malang:

Misykat. Ahmad Izzan. 2007, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora. Anas Sudijono.2000, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. 1999, Kamus bahasa Arab-Indonesia Al-Ashri, Krapyak: Multi Karya Grafika.

A. Widyamartama. 1989, Seni Menerjemah, Yogyakarta: Kanisius. Azhar

Arsyad. 2003, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya Beberapa Pokok Pikiran,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993, Tim Penyusun Kamus,

Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka

Cipta. Douglas Robinson. 2005, Menjadi Penerjemah Profesional, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Emzir. 2003, Pendekatan Pengajaran Terjemah PINBA III (Pertemuan Ilmiah

Nasional Bahasa Arab III), Jakarta (Istana Wakil Presiden RI dan Asrama Haji Pondok Gede): 2003.

E. Sadtono. 1985, Pedoman Penerjemahan, Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. http: //ms. Wikipedia, org/ wiki/ terjemah. Ibnu Burdah. 2004, Menjadi Penerjemah (Metode dan Wawasan Menerjemah Teks Arab),

Yogyakarta: Tiara Wacana. Jamaludin. 2003, Problematika Pengajaran Bahasa Arab dan Sastra,

Yogyakarta:

12

Adicita. Juwairiyah Dahlan. 1992, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, Surabaya:

Al-Ikhlas. Mahmud Yunus. 1983, Metodik Khusus Bahasa Arab, Jakarta: Hidayah Agung. Musthofa Al-Ghulayani. 1992, Jami’ud Durusil A’rabiyyah jilid I, Terjemahan:

Muhammad Zuhri dkk, Semarang: Assyifa. Radliyah Zaenudin. 2005, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran

Bahasa Arab, Yogyakarta: Pustaka. Rofi’i. Tanpa tahun, Dalil Fi Al-Tarjamah (bimbingan tarjamah Arab-

Indonesia), Jakarta: Persada Kemala. Soegeng dan & Madyo Ekosusilo. 1990, Pedoman Penerjemahan (Bagaimana

Menerjemahkan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia), Semarang: Dahara Prize.

Subur. 1995/1996, Makalah Problematika Penerjemahan Bahasa Arab (Studi

terhadap ihwal dan pola penerjemahan kalimat), Purwokerto.1995/1996, Makalah Reintroduksi Penerjemahan Sebagai Upaya Membangun Transformasi Informasi/Ilmu (Telaah terhadap gerakan penerjemahan bahasa Arab di Indonesia), Purwokerto.

Suharsimi Arikunto. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta. Suhendra Yusuf. 1994, Teori Tarjamah Pengantar Kearah Pendekatan

Linguistik dan Sosiolinguistik, Bandung: Jakarta: Mandar Maju. Sutrisno Hadi. 2004, Metodologi Reseach Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset. Tayar Yusuf dan Saiful Anwar. 1997, Metodologi Pengajaran Agama dan

Bahasa Arab, Jakarta: PT. Raja Grafindo.