18
1 PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT) TEMA KEGIATAN: Studi Lapang Terintegrasi (SLT) Wildlife Rescue Center Jogja sebagai Penunjang Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Sains Khususnya di Bidang Biologi Modern Rencana Waktu Kegiatan: 26 – 29 November 2017 Disusun oleh: Inung Nurnia Rosita 201410070311153 Dosen Pembimbing: Husamah, S.Pd. M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DESEMBER 2017

PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

1

PROPOSAL

STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

TEMA KEGIATAN:

Studi Lapang Terintegrasi (SLT) Wildlife Rescue Center Jogja

sebagai Penunjang Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Sains

Khususnya di Bidang Biologi Modern

Rencana Waktu Kegiatan:

26 – 29 November 2017

Disusun oleh:

Inung Nurnia Rosita

201410070311153

Dosen Pembimbing:

Husamah, S.Pd. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

DESEMBER 2017

Page 2: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul:

Studi Lapang Terintegrasi (SLT) Wildlife Rescue Center Jogja

sebagai Penunjang Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Sains

Khususnya di Bidang Biologi Modern

Tempat/Tujuan SLT:

Yogyakarta

Rencana Tanggal Pelaksanaan:

26 – 29 November 2017

Malang, 3 Nopember 2017

Menyetujui,

Dosen Pengampu

Penulis

Husamah, M.Pd

NIDN 0718108501

Inung Nurnia Roita

2014100703111153

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Biologi

Dr. Yuni Pantiwati, MM., M.Pd.

NIP 196406011990112001

Page 3: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah

memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan proposal Studi Lapang Terintergrasi (SLT) dengan tema Studi

Lapang Terintegrasi (SLT) Jogja Green School sebagai Penunjang Kemajuan Ilmu

Pengetahuan dan Sains Khususnya di Bidang Biologi Modern tepat pada

waktunya, Alhamdulillah.

Proposal ini berisikan tentang informasi mengenai kunjungan Studi Lapang

Terintergrasi (SLT) dengan tema Studi Lapang Terintegrasi (SLT) Wildlife

Rescue Center Jogja sebagai Penunjang Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Sains

Khususnya di Bidang Biologi Modern yang akan dilaksanakan pada 26-29

November 2017 di Yogyakarta. Kami menyadari bahwa Proposal ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Proposal ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan Propasal ini dari awal sampai akhir. Semoga

dengan adanya proposal ini bisa dijadikan literasi bagi para pembacanya. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita dalam menyampaikan ilmu.

Aamiin.

Malang, 3 Nopember 2017

Penyusun

Page 4: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Kegiatan .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Permasalahan Kegiatan ............................................................ 3

1.3 Tujuan Kegiatan ....................................................................................... 4

BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI/TEMPAT KUNJUNGAN SLT ... 5

2.1 Wildlife Rescue Center Jogja ........................................................................ 5

2.2 Jogja Green School ........................................................................................ 7

2.3 Museum Biologi UGM .................................................................................. 9

2.4 Desa Sukunan .............................................................................................. 11

2.5 Candi Borobudur ......................................................................................... 12

DAFTAR GAMBAR

Gb. 2.1 Suasana di WRC…………………………………….………………7

Gb. 2.2 Jogja Green School……………………………….…………………9

Gb. Bagian dalam Museum Biologi UGM...…………….………………….10

Gb. Suasana Desa Sukunan………………………………………………….11

Gb. Candi Borobudur………………………………………………………..13

Page 5: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Membahas masalah konservasi, dalam Hudha dan Husamah (2016) maka

konservasi didefinisikan dalam banyak arti, antara lain didefinisikan sebagai

pelestarian atau perlindungan atau Upaya perlindungan dan pengelolaan yang

hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam (Wikipedia, 2016), ,dan di

pasal 1 butir 2 UU RI Nomor 5 Tahun 1990 disebutkan, bahwa konservasi adalah

pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara

bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap

memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya dan pada

UU Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1 butir 15 disebutkan, bahwa konservasi adalah

pengelolaan sumberdaya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfatannya

secara bijaksana dan sumberdaya yang terbaharui untukmenjamin kesinambungan

ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan

keanekaragamannya. Berlandaskan pengertian konservasi, maka tujuan

dilakukanya konservasipun telah diundangkan sebagaimana pasal 5 UU nomor 5

tahun 1990 dinyatakannya tiga tujuankonservasi, yaitu: 1) perlindungan sistem

peyangga kehidupan; 2) pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa

beserta ekosistemnya; 3) pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dn

ekosistemnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, berkaitan dengan salah satu tujuan

Mahasiwa Biologi yang saat ini sedang menempuh matakuliah Studi Lapang

Terintegrasi yang mengharuskan adanya suata kegiatan wisata edukasi ke

beberapa tempat yang sudah ditentukan. Tentunya pemilihan tempat disesuaikan

dengan kebutuhan yang berkaitan dengan matakuliah SLT. Adanya SLT ini,

mahasiswa diharapkan dapat menimba ilmu-ilmu yang baru di tempat yang

dikunjungi, artinya tidak hanya terpaku pada pengetahuan secara teoritis saja yang

dinyatakan dalam sebuah informasi melalui buku, internet atau sebagainya

melainkan dapat melihat, dan mempelajari secara langsung.

Disebutkan dalam Hudha (2016) Sumberdaya manusia yang profesional

adalah sumberdaya manusia yang mempunyai mutu tinggi dan memiliki

Page 6: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

6

kemampuan komparatif, inovatif, kompetitif, dan mampu berkolaboratif, sehingga

lebih mudah menyerap informasi baru dan mempunyai kemampuan handal dalam

beradaptasi menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat. Dalam Pantiwati.

dkk (2016), program Studi Pendidikan Biologi memiliki tugas yang relatif berat,

terutama menghasilkan calon guru yang profesional dimasa depan. Diterangkan

oleh Cintamulya (2013) dalam Pantiwati (2016), ada tanggung jawab besar yang

dibebankan pada jalur pendidikan yang ada di perguruan tinggi, salah satunya

Pendidikan Biologi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang adalah salah satu Program

Studi yang mencetak lulusannya menjadi calon guru biologi di jenjang pendidikan

menengah di masa depan. Menurut Minarno, dkk dalam Pantiwati (2016). Masa

depan adalah era global yang salah satu tandanya ditunjukkan oleh kemajuan ilmu

pengetahuan dan sains khususnya di bidang biologi modern atau bioteknologi.

Kemajuan bioteknologi telah menghasilkan berbagai produk yang berusaha

memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun hasil temuan manusia tersebut,

diikuti dengan munculnya masalah etika di bidang biologi.

Menurut Husamah (2015) dalam Pantiwati (2016), mahasiswa (calon guru)

harus memiliki kompetensi yang lengkap, kemampuan berpikir tinggi, kepekaan

yang tinggi, rasa peduli, etika, dan memiliki wawasan yang luas. Mahasiswa harus

disiapkan menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, yaitu

manusia yang cerdas, sehat, jujur, beriman, beretika, berakhlak mulia, berkarakter,

berwawasan luas serta memiliki kepedulian sosial dan kepedulian lingkungan

yang tinggi. Jabatan guru dalam implementasinya adalah suatu jabatan profesi

yang menghendaki etika, karakter, wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan

sikap.

Tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa, khususnya

calon guru untuk dapat bersaing di dunia global adalah knowledge, skill, dan

attitude. Ketiga kemampuan tersebut, tidak semuanya dapat di peroleh dari

bangku perkuliahan (kegiatan belajar mengajar di kelas), tetapi dapat di peroleh

dari praktek nyata di lapangan (melalui terjun lapang, praktik langsung, dan

pengamatan). Studi Lapang Terintegrasi adalah mata kuliah wajib yang harus

ditempuh oleh mahasiswa, sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan

Page 7: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

7

studi. Mata kuliah ini berbobot 1 SKS. Studi Lapang Terintegrasi diharapkan

berbasis 2 hal, yaitu keilmuan biologi dan pendidikan/pembelajaran. Studi Lapang

Terintegrasi diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk melengkapi ketiga

aspek tersebut dengan melakukan wisata ke suatu tempat yang sudah ditentkan

dengan melihat kebutuhan yang harus dipenuhi khususnya oleh mahasiswa

Biologi dalam pencapaian kompetensi.

Perlunya dilakukan kegiatan SLT ini untuk mengulas kembali matakuliah

di semester sebelumnya yang telah dipelajari, intinya dalam kegiatan SLT ini

menggabungkan beberapa matakuliah yang sudah dipelajari oleh Mahasiswa

Biologi dengan mengadakan suatu kunjungan ke daerah yang sudah ditentukan.

Lokasi yang dipilih yaitu daerah Jogjakarta, dimana kita akan mengunjungi

beberapa tempat diantaranya: Jogja green scholl, Museum Biologi UGM, Wildlife

Rescue Center Jogja, Desa Sukunan Jogja, dimana destinasti tersebut

berhubungan dengan materi perkuliahan yang berhubungan dengan pendidikan,

dunia hewan dan konservasi hewan, dan lingkungan (pengelolaan limbah.

Pemilihan bidang peminatan kegiatan SLT berdasarkan kebutuhan mahasiswa

pendidikan biologi secara umum yakni konsentrasi di bidang pendidikan, bidang

tumbuhan dan hewan, lingkungan. Namun pada kesempatan ini, penulis memilih

berfokus pada Wildlife Rescue Center Jogja sebagai destinasi, namun tidak

meluputkan destinasi yang lain sebagai objek yang akan diteliti.

1.2 Rumusan Permasalahan Kegiatan

1. Apa saja yang bisa kita pelajari di Wildlife Rescue Center Jogja dan

berapa banyak koleksi flora dan fauna yang terdapat dalam Wildlife

Rescue Center Jogja?

2. Bagaimana sistem manajemen Wildlife Rescue Center Jogja?

3. Apa saja yang bisa kita pelajari di Museum Biologi UGM, Desa Sukunan,

Museum Biologi UGM, dan Candi Borobudur?

Page 8: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

8

1.3. Tujuan Kegiatan

Kegiatan SLT ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan (biologi dan pendidikan)

bagi mahasiswa khususnya tentang Wildlife Rescue Center Jogja

2. Mahasiswa mengetahui sistem manajemen Wildlife Rescue Center Jogja

Mengerahui konsep dari pengadaan Desa Sukunan

3. Mengetahui dan bisa belajar tentang destinasi Museum Biologi UGM,

Desa Sukunan, Museum Biologi UGM, dan Candi Borobudur

1.4. Manfaat Kegiatan

1. Mampu memberikan bekal atau kemampuan dasar berupa knowledge,

skill, dan attitude kepada mahasiswa biologi dalam menghadapi

persaingan global.

2. Memberikan pengalaman dan pengetahuan melalui obyek, situasi, dan

kondisi lingkungan yang nyata, yang mana tidak ditemukan dalam

pembelajaran di dalam kelas.

3. Memberikan relaksasi dan sedikit hiburan kepada mahasiswa biologi

semester akhir ditengah menghadapi kegiatan perkuliahan yang sangat

padat.

Page 9: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

9

BAB II

A. Gambaran Umum Instansi/Tempat Kunjungan Slt Pilihan

2.1 Wildlife Rescue Center Jogja

a. Profil Instansi, Visi dan Misi

Taman Satwa Wildlife Rescue Centre (WRC Jogja) merupakan nama

sebuah site di bawah manajemen Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta

sebuah lembaga non-profit & non-pemerintah yang bergerak di bidang

konservasi satwa liar. Kegiatan utama di WRC Jogja adalah penyelamatan

satwa, rehabilitasi satwa, pemberdayaan masyarakat dan sosialisasi mengenai

satwa liar. Wildlife Rescue Center (WRC) adalah sebuah project di bawah

Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) yang didirikan pada 2010.

Organisasi non-pemerintah yang dulunya lebih dikenal dengan nama PPSJ

(Pusat Penyelamatan Satwa Jogja) ini memiliki aktivitas utama yakni

merehabilitasi dan merawat satwa-satwa liar hasil sitaan negara.

Wildlife Rescue Center (WRC) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat

dengan nama Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta (PPSJ) merupakan wadah

penyelamatan satwa yang seharusnya berada di alam liar. Mereka

menyelamatkan satwa ini dari rumah warga, atau sirkus dan sejenisnya. WRC

terletak di Jl. Kawijo, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten

Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya jika kalian

dari jogja berjalan kearah barat menuju Jl.Godean lurus ke Pasar Godean

melewati jembatan sungai Progo ke Pasar Kenteng lalu Nanggulan kemudian

ikutilah papan petunjuk arah ke Wildlife Rescue Center (WRC).

Merambah kawasan Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja, pondokan

bagi 165 ekor satwa yang meliputi 24 sub jenis. Beberapa di antaranya

termasuk dalam daftar satwa langka yang terancam jumlah populasinya

seperti orangutan, owa, elang, kaswari, dan lain-lain. Satwa-satwa tersebut

sebagian merupakan hasil sitaan dari warga masyarakat yang dalam status

kepemilikannya tidak dibenarkan oleh undang-undang. Menempati

areal seluas 13,9 hektar, WRC Jogja terletak di sebuah hutan hujan barat

Page 10: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

10

Yogyakarta tepatnya di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten

Kulonprogo. Selain berfungsi sebagai hunian satwa-satwa yang dilindungi

dan berfungsi sebagai tempat pemulihan bagi sejumlah satwa yang

mengalami trauma karena perlakuan buruk oleh pemelihara sebelumnya,

WRC Jogja juga berupaya merilis satwa-satwa tersebut ke habitat aslinya.

Capaian lain yang terus dikampanyekan oleh WRC Jogja adalah program

relawan sambil berdonasi. Relawan akan tinggal dan bekerja untuk satwa

minimal sepekan lamanya. Program tersebut diharapkan dapat menciptakan

kesadaran dan menularkannya kepada masyarakat luas tentang pentingnya

melindungi satwa-satwa yang berada dalam bayang-bayang kepunahan.

b. Bentuk layanan Jasa yang Dimiliki

Wildlife Rescue Center Jogja memiliki produk jasa yang ditawarkan bagi

masyarakat luas, yaitu: beberapa program fundraising seperti Program Donasi

Satwa, Program Adopsi Satwa, Program Volunteer, Outbound, dan Program

Pendidikan Konservasi. Selain itu pihak WRC juga mengembangkan divisi

bisnis yang dinamakan Orangutan Outdoor Camp (OOC) seperti paket-paket

pendidikan konservasi, penyewaan meeting room hingga pelaksanaan outbond.

c. Fasilitas Yang Dimiliki

Orangudome,

Orangudome merupakan kubah (dome) untuk orang utan yang dibuat

menyerupai hutan asli layaknya tempat tinggal mereka di alam liar. Dua

orangudome berukuran kecil (14x14x8 meter) dapat menampung 8-12

orang utan. Kubah ini berfungsi sebagai kubah introduksi yang digunakan

untuk mengobservasi orang utan hasil sitaan atau penyerahan sukarela dari

masyarakat. Selain kubah kecil, terdapat pula kubah super besar yang

berdiameter hingga 125 meter dengan ketinggian mencapai 25 meter.

Penginapan/hotel

Meeting room

Outbond center

Sarana camping ground yang memadai

Arena pendidikan lingkungan untuk anak-anak maupun dewasa

Page 11: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

11

B. Gambaran Umum Instansi/Tempat Kunjungan SLT Keseluruhan

2.2 Jogja Green School

a. Sejarah

Jogja Green School didirikan atas inisiatif kerjasama antara Bapak

Suhardiono dengan Ibu Eny Krisnawati pada tahun 2009. Tujuan atas

pendirian sekolah ini yaitu pentingnya membangun nilai-nilai universal dalam

masa pendidikan dasar seorang anak, sehingga ke depannya muncul para

generasi bangsa yang berpribadi baik hati, sayang sesama, semangat

berkarya, mandiri dan cinta lingkungan. Atas harapan-harapan itu, pendidikan

dasar mulai diinisiasi pada Juli 2012.

Fasilitas Yang Dimiliki

Rumah pintar (jenjang sekolah dasar)

Daycare - playgroup – kindergarten

Kelas Minat-Potensi

Green school dalam konsep adiwiyata melalui modul

terbaru 2012 adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan potensi

sumberdaya alam sebagai solusi pemecahan permasalahan yang di

Gb. 2.1 Suasana di WRC

Sumber: www.keJOGJA.com

Page 12: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

12

hadapi oleh warga seputar sekolah. Adapun komponen komponen

lain menjadi pelengkap yang di sesuaikan oleh kondisi lingkungan

sekolah. Green school memiliki sasaran untuk seluruh warga

sekolah. Dengan maksud untuk membangun serta menggali

partisipasi warga sekolah dalam kegiatan kegiatan yang memiliki

muatan pengelolaan dan pelestarian lingkungan.

Indikator dan Kriteria Green School

Dalam muwujudkan program green school telah ditetapkan

berbagai indikator:

a. Pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya

lingkungan

b. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan

c. Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif

d. Pengembangan dan pengelolaan sarana

pendukung sekolah

Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada siswa

dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau

monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan

metode belajar yang bervariasi dilakukan untuk memberikan

pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang

dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari hari. Tema

lingkungan hidup diharapkan menjadi kerangka utama

dalam pengembangan dan penyusunan kurikulum berbasis

lingkungan hidup. Pengembangan kurikulum berbasis

Page 13: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

13

lingkungan hidup untuk mewujudkan sekolah yang peduli

dan berbudaya lingkungan dapat dicapai melalui hal hal

berikut:

1) Pengembangan model pembelajaran lintas mata

pelajaran

2) Pengendalian dan pengembangan materi serta

persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat

sekitar

3) Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan

dan budaya

4) Pengembangan kegiatan extra kurikuler untuk

peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa

tentang lingkungan hidup

2.3 Museum Biologi UGM

Museum Biologi UGM adalah museum khusus atau museum pendidikan

yang memiliki benda-benda hayati dan benda-benda lainnya yang berhubungan

dengan lingkungan hidup.

Fasilitas Yang Dimiliki

Koleksi binatang tak bertulang belakang (invertebrate) dan binatang

bertulang belakang (vertebrata)

Gb. 2.2 Jogja Green School

Sumber: Tribunnews.com

Page 14: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

14

Koleksi tumbuh-tumbuhan yang diawetkan dalam bentuk Herbarium

kering dan basah, yaitu : Herbarium kering lebih kurang 1.672 species

dari 180 familia, dan Herbarium basah lebih kurang 350 buah

Koleksi fosil, terdiri dari beberapa fosil hewan dan tumbuh-tumbuhan,

4. Aquaria, diantaranya beberapa jenis ikan dan tumbuh-tumbuhan air

yang masih hidup, dikoleksi dalam beberapa aquarium.

Beragam koleksi kerangka fauna juga akan memperkaya khasanah

pengetahuan pengunjung. Kerangka gajah Nyi Bodro yang berasal dari

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Badak Jawa, Dugong, Kuda dan

Walabi merupakan sebagian koleksi kerangka unggulan Museum Biologi

UGM.

Koleksi flora ditampilkan dalam bentuk awetan kering dan basah.

Koleksi biji dan tanaman obat yang mewakili tradisi dan budaya juga

dimiliki oleh Museum Biologi UGM. Penelitian ini dilaksanakan di

Museum Biologi UGM. Museum ini terletak di Jl. Sultan Agung 22

Yogyakarta. Museum ini diresmikan pada tanggal 20 September 1969

pada peringatan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM, merupakan gabungan

dari Museum Zoologicum dan Herbarium. Museum ini memiliki koleksi

spesimen hewan dan tumbuhan dalam bentuk awetan kering, awetan basah

serta fossil yang berasal dari Indonesia dan beberapa dari luar negri.

Koleksi di museum ini digunakan sebagai sarana studi dosen, mahasiswa,

pelajar dan umum (Fakultas Biologi UGM, 2012).

Gb. Bagian dalam Museum Biologi UGM

Sumber: www.2JogJa.Com

Page 15: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

15

2.4 Desa Sukunan

Desa sukunan menawarkan beragam kegiatan yang berbasis

lingkungan, kegiatan yang disebut ecotourism ini sudah dilakukan sejak tahun

2003. Yakni perintisan desa ini untuk menjadi desa berbasis lingkungan.

Dikenal dengan desa berbasis lingkungan karena desa ini telah berhasil

mengolah sampah mandiri secara baik. Mulai dari tingkat rumah tangga,

hingga kelompok yang

Desa Sukunan adalah desa wisata berbasis lingkungan atau disebut

ecotourism, yang memulai hal ini sejak tahun 2003. Sukunan yang berada sekitar

lima kilometer dari Tugu Yogyakarta ke arah barat itu, resmi menjadi Kampung

Wisata Lingkungan sejak 19 Januari 2009. Proses pemberdayaan masyarakat

desa sukunan berlangsung melalui berbagai tahapan dalam sebuah proses

pemberdayaan masyarakat, yakni tahap assessment, tahap perencanaan, tahap

implementasi, tahap evaluasi dan tahap pengembangan (Noorkamillah, 2005).

Sebagai Kampung Wisata Lingkungan, Sukunan menawarkan beragam kegiatan

berbasis lingkungan kepada para wisatawan. Wisatawan yang mampir ke

Sukunan dapat belajar tentang cara mengolah sampah untuk dijadikan barang

kerajinan maupun produk lain yang bermanfaat. Selain itu, wisatawan juga bisa

menikmati pemandangan khas perdesaan yang masih asri.

Desa Sukunan menjadi sebuah kampung wisata berbasis lingkungan

karena masyarakat Sukunan telah menjalankan proses pengolahan sampah

secara mandiri baik di tingkat rumah tangga hingga di tingkat kelompok.

Kegiatan ini pun menghasilkan berbagai produk olahan sampah yang memiliki

nilai lebih seperti aneka produk kerajinan dari sampah plastik, kerajinan dari

kain perca serta pupuk kompos dari sampah organik.

d. Fasilitas Yang Dimiliki

Fasilitas yang di sediakan oleh desa wisata sukunan adalah homestay

yang berupa rumah-rumah penduduk yang dapat disewa sekaligus sebagai

tempat berinteraksi langsung dengan warga sekitar.

Page 16: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

16

2.5 Candi Borobudur

Candi Borobudur dipercaya sebagai perwujudan dari kitab suci yang berisi

cerita-cerita tentang dewa, kehidupan manusia, hewan, dan perwujudan

‘Boddhisatva’ yang diarahkan sebagai monumen atas intisari kehidupan dari dasar

hingga puncak bangunan. Kemegahan Candi Borobudur menjadikannya salah satu

tujuan wisata para turis lokal maupun internasional sehingga menjadi aset

kebanggaan Indonesia. Bersama dengan situs manusia purba Sangiran dan Candi

Prambanan, Candi Borobudur menjadi situs warisan dunia UNESCO dari

Indonesia yang dikategorikan dalam World Heritage of Culture yang harus

dilestarikan (Hidayat, 2014).

Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis

menyatakan bahwa Borobudhur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Di

mana dalam prasasti tersebut mengandung kata “Kawula i Bhumi Sambhara”

yang artinya asal kesucian dan Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut

di Candi Borobudhur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudhur ini terdapat

tema-tema yang berbeda karena pada setiap tingkat tersebut melambangkan

tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana

bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha

harus melalui setiap tahapan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudhur

terdapat relief-relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita

memutari candi searah jarum jam.

Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari

bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi

serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir

menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah

Gb. Suasana Desa Sukunan

Sumber: www.klenthing - blogger

Page 17: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

17

menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada

proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan

patung pada seluruh Candi Borobudur.

e. Fasilitas Yang Dimiliki

Museum Karmawibangga / Borobudur

Museum ini menampilkan beragam informasi mengenai Candi Borobudur

dari sudut pandang sejarah, arkeologi, arsitektur, lingkungan, dll. Beragam

artifak yang ditemukan di sekitar Candi Borobudur juga didisplay secara

aktif di museum ini.

Museum Kapal Samudraraksa

Museum Kapal Samudraraksa merupakan satu dari dua museum yang ada

di kawasan Candi Borobudur. Museum ini menjadi persinggahan terakhir

Kapal Samudraraksa atau Kapal Borobudur yang telah mengarungi

Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. Museum yang diresmikan

pada tanggal 31 Agustus 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono

ini terdiri dari tiga bangunan.

Kereta Mini

Berkeliling Candi dapat juga dilakukan dengan mengendarai kereta taman.

Dapat melihart candi dari seluruh arah dan juga melihat taman serta

museum yang tersedia di taman wisata candi

Gb. Candi Borobudur

Sumber: www.Info Budaya Indonesia.com

Page 18: PROPOSAL STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)

18

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Biologi UGM. (2012). Universitas Gadjah Mada » Museum Biologi.

Diakses di http://biologi.ugm.ac.id/?page_id=1886 pada tanggal 3

Nopember 2017.

Hidayat, Ima Kusumawati dkk. (2014). Mengenal Relief, Mudra dan Stupa Candi

Borobudur untuk Anak-Anak Usia 9-12 Tahun melalui Edugame. ITB J.

Vis. Art & Des. 1(6): 58-68.

Hudha, A. M., Amin, M., Bambang, S., & Akbar, S.. (2016). Study Of

Instructional Models and Syntax As an Effort For Developing ‘Oidde’

Instructional Model. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2 (2): 109-

124.

Hudha, A. M., & Husamah. (2016). Etika Wisatawan Domestik Terhadap Upaya

Konservasi Pantai (Studi Kasus Di Pantai Balekambang Kabupaten

Malang) Ethics of Domestic Tourist to Beach Conservation (Case Study

of Balekambang Beach, Malang District). Jurnal Semnas dan Konas

BKPSL. 1 (1): 1-9.

Setyaningrum, Y. & Husamah. (2011). Optimalisasi Penerapan Pendidikan

Karakter Disekolah Menengah Berbasis Keterampilan Proses: Sebuah

Perspektif Guru IPA-Biologi. Jurnal Penelitian dan Pemikiran

Pendidikan, 1(1), 69-81.

Pantiwati, Yuni, Husamah, Hudha, A. M. 2016. Pembelajaran OIDDE melalui

Studi Lapang Terintegrasi Luar Negeri (Slt-Ln) untuk Mengembangkan

Kemampuan Pengambilan Keputusan Etis Calon Guru Biologi. Naskah

Publikasi Penelitian Blockgrant. 1(1): 1-9.