204
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA SEWA TRUCK DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN POTENTIAL GAIN IN CUSTOMER VALUE (PGCV) PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI SEKTOR LOGISTIK RIDWAN FIRMANTO NRP. 1115040035 DOSEN PEMBIMBING : ADITYA MAHARANI S.SI, MT YESICA NOVRITA DEVI,S.ST.,M.MT PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISA KEPUASAN PELANGGAN …repository.ppns.ac.id/2200/1/1115040035 - Ridwan... · PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Ridwan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PROPOSAL TUGAS AKHIR

    ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA SEWA TRUCK DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN POTENTIAL GAIN IN CUSTOMER VALUE (PGCV) PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI SEKTOR LOGISTIK RIDWAN FIRMANTO NRP. 1115040035 DOSEN PEMBIMBING : ADITYA MAHARANI S.SI, MT YESICA NOVRITA DEVI,S.ST.,M.MT PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

  • ii

  • PROPOSAL TUGAS AKHIR (614415A)

    ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA SEWA TRUCK DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN POTENTIAL GAIN IN CUSTOMER VALUE (PGCV) PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI SEKTOR LOGISTIK

    RIDWAN FIRMANTO NRP. 1115040035

    DOSEN PEMBIMBING : ADITYA MAHARANI S.SI, MT YESICA NOVRITA DEVI,S.ST.,M.MT

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

  • iv

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • FINAL PROJECT

    ANALYSIS OF CUSTOMER SATISFACTION TO SERVICE QUALITY OF RENT TRUCKING WITH IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) AND POTENCIAL GAIN IN CUSTOMER VALUE PGCV ON LOGISTIC SECTORAL

    RIDWAN FIRMANTO NRP. 1115040035

    FINAL PROJECT ADVICER : ADITYA MAHARANI S.SI, MT YESICA NOVRITA DEVI,S.ST.,M.MT

    BUSINESS MANAGEMENT STUDY PROGRAM SHIPBUILDING ENGINEERING DEPARTMENT SHIPBUILDING INSTITUTE OF POLYTECHNIC SURABAYA SURABAYA 2019

  • vi

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • vii

    LEMBAR PENGESAHAN

    TUGAS AKHIR

    ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS

    PELAYANAN JASA SEWA TRUCK DENGAN METODE IMPORTANCE

    PERFORMANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN POTENTIAL

    GAIN IN CUSTOMER VALUE (PGCV) PADA PERUSAHAAN YANG

    BERGERAK DI SEKTOR LOGISTIK

    Disusun oleh :

    Ridwan Firmanto

    1115040035

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

    Program Studi D4-Manajemen Bisnis

    Jurusan Teknik Bangunan Kapal

    POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

    Disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir Tanggal Ujian : 15 Juli 2019

    Periode wisuda : September 2019

    Menyetujui,

    Dosen Penguji NIDN Tanda Tangan

    1. Devina Puspita Sari, ST., M.T.

    2. Farizi Rachman, S.Si., M.Si.

    3. Aditya Maharani, S.Si., M.T.

    4. Yesica Novrita Devi, S.ST., M.MT.

    (0015098801)

    (0029039001)

    (0715098302)

    (0004891102)

    (………………..)

    (………………..)

    (………………..)

    (………………..)

    Dosen Pembimbing NIDN Tanda Tangan

    1. Aditya Maharani, S.Si., M.T.

    2. Yesica Novrita Devi, S.ST., M.MT.

    (0715098302)

    (0004891102)

    (………………..)

    (………………..)

    Menyetujui,

    Ketua Jurusan

    Ruddianto, ST., MT.

    NIP. 196910151995011001

    Mengetahui,

    Koordinator Program Studi

    Yugowati Praharsi, S.Si., M.Sc., Ph.D

    NIP. 198108282015042001

  • viii

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • ix

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    Yang bertandatangan dibawah ini :

    Nama : Ridwan Firmanto

    NRP. : 1115040035

    Jurusan/Prodi : Teknik Bangunan Kapal/ D4 – Manajemen Bisnis

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

    Tugas Akhir yang akan saya kerjakan dengan judul :

    “ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS

    PELAYANAN JASA SEWA TRUCK DENGAN METODE IMPORTANCE

    PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN POTENTIAL GAIN IN

    CUSTOMER VALUE (PGCV) PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK

    DI SEKTOR LOGISTIK”

    Adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain.

    Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,

    maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.

    Surabaya, 15 Juli 2019

    Yang membuat pernyataan,

    (Ridwan Firmanto)

    NRP. 1115040035

  • x

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah dan Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu

    wa Ta’ala atas rahmat, berkah dan hidayah-Nya kepada Penulis dalam mengerjakan

    Tugas Akhir yang telah selesai dan tepat waktu. Tujuan dari penyusunan Tugas

    Akhir ini adalah agar penulis dapat memenuhi salah satu syarat untuk menempuh

    ujian pada sidang tugas akhir di Jurusan Teknik Bangunan Kapal Program Studi

    D4– Manajemen Bisnis Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya untuk mendapatkan

    gelar sarjana.

    Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan pernah terwujud tanpa

    dukungan dan doa orang-orang sekitar yang telah membantu penulis. Dan banyak

    sekali dukungan, doa, moral dan materi dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh

    sebab itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih dan rasa

    hormat kepada :

    1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan kemudahan, kelancaran,

    kekuatan dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan

    perkuliahan hingga selesai dan tepat waktu.

    2. Orang tua saya Ibu Supriani dan Bapak Paminto serta Adik Ilham

    Firmansyah dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan segala

    dukungan, doa, materi, dan perhatian selama kuliah Penulis selama 8

    semester hingga penyusunan Tugas Akhir ini.

    3. Bapak Ir. Eko Juliyanto, M.Sc., MRINA selaku Direktur Politeknik

    Perkapalan Negeri Surabaya.

    4. Ibu Yugowati Praharsi, S.Si., M.Sc., Ph.D selaku Kepala Program Studi

    Manajemen Bisnis.

    5. Ibu Aditya Maharani.S.Si.,M.T dan Ibu Yesica Novrita Devi, S.ST., M.MT

    selaku Dosen pembimbing atas kesedian waktu, pikiran dan tenaga serta

    dukungan untuk memberikan motivasi, arahan dan bimbingan dalam

    penulisan tugas akhir ini hingga selesai tepat waktu.

    6. Bapak Ibu dosen penguji yang banyak membantu memperbaiki kekurangan

    pada tugas akhir ini.

  • xii

    7. Seluruh jajaran dosen Program Studi Manajemen Bisnis, terima kasih atas

    segala ilmu yang telah diberikan kepada Penulis selama kuliah di

    Manajemen Bisnis. Semoga ilmu ini dapat berguna bagi penulis, nusa dan

    bangsa.

    8. Rizki Fatmawati yang selalu mendukung dan menemani saya dalam

    menyusun tugas akhir saya.

    9. Teman-teman latihan angkatan 2012 Oxkyk, Aris Ilham, Febri, Fariz, Free

    Apiantoro, Nor Muhammad, Topik Andriawan, Sucahyono, Lian Hadi,

    Enzo Scifo, Reno Tespa, Rizky Dyah, Rossiana Mega dan Fajar Harianto

    yang telah memberikan dukungan, bantuan, saran dan doa untuk penulis

    dalam menyusun Tugas Akhir ini.

    10. Septian, Buri, Lambang, Tahan, Faris, Jundi, Kesit dan Moriz yang telah

    memberikan dukungan dan menemani saya untuk menyelesaikan Tugas

    Akhir saya.

    11. Teman-teman konsentrasi Manajemen Kualitas Eva, Nisma, Lutfi, Alvian

    yang telah bersama penulis untuk bertukar pikiran dan ilmu.

    12. Terima kasih untuk seluruh mahasiswa Manajemen Bisnis Angkatan 2015

    yang telah berjuang bersama, saling memberi dukungan, doa dan saling

    menguatkan.

    13. Terima kasih untuk seluruh mahasiswa Manajemen Bisnis Angkatan 2016-

    2019 yang telah memberikan semangat kepada saya.

    Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini. Oleh

    karena itu Penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan menerima

    segala bentuk kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat

    berguna dan bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Manajemen Kualitas.

    Surabaya, 15 Juli 2019

    Penulis

  • xiii

    ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS

    PELAYANAN JASA SEWA TRUCK DENGAN METODE

    IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DAN

    POTENTIAL GAIN IN CUSTOMER VALUE (PGCV) PADA

    PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI SEKTOR LOGISTIK

    RIDWAN FIRMANTO

    ABSTRAK

    Persaingan bisnis yang kompetitif membuat perusahaan mengalami penurunan

    permintaan sewa truck dan tidak tercapainya target permintaan sewa truck yang

    telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode Servqual untuk menghitung

    gap antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, Importance Performance

    Analysis (IPA) mengidentifikasi factor-factor yang mempengarui kepuasan

    pelanggan, Selanjutnya untuk menganalisa tingkat prioritas peningkatan kualitas

    yang akan dilakukan perusahaan menggunakan metode Potential Gain in Customer

    Value (PGCV). Hasil dari perhitungan Servqual seluruh atribut bernilai negative

    menandakan perusahaan masih belum memenuhi apa yang menjadi harapan

    pelanggan karena masih terjadi kesenjangan (gap) antara kualitas layanan terhadap

    kepuasan palanggan. Hasil dari Importance Performance Analysis (IPA) pada

    setiap kuadran mempengarui kepuasan pelanggan dan terdapat 6 atribut yang

    masuk pada kuadran 1 dan dengan metode Potential Gain in Customer Value

    (PGCV) prioritas perbaikan atribut kualitas layanan yang harus segara diperbaiki

    adalah atribut 32 (Ketepatan penagihan invoice kepada pelanggan) dengan nilai

    sebesar 7.041.

    Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Servqual, IPA, PGCV

  • xiv

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • xv

    ANALYSIS OF CUSTOMER SATISFACTION TO SERVICE

    QUALITY OF RENT TRUCKING WITH IMPORTANCE

    PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) AND POTENCIAL GAIN IN

    CUSTOMER VALUE PGCV ON LOGISTIC SECTORAL

    Ridwan Firmanto

    ABSTRACT

    Results for competitive business competition has made the company

    experience a decline in demand for truck rental and has not achieved the specified

    target for truck rental requests. This study uses the servqual method to calculate

    the gap between service quality and customer satisfaction, Importance

    Performance Analysis (IPA) identifies factors that influence customer satisfaction

    then to analyze the priority level of quality improvement that the company will use

    using the Potential Gain in Customer Value method (PGCV) the results of the

    servqual calculation of all attributes are negative indicating that the company still

    does not meet what the customers expect because there is still a gap between service

    quality and customer satisfaction. the results of the Importance Performance

    Analysis (IPA) in each quadrant affect customer satisfaction and there are 6

    attributes included in quadrant 1 and with the Potential Gain in Customer Value

    (PGCV) method the priority is to improve service quality attributes that must be

    immediately improved is attribute 32 (accuracy of invoice billing to customers) with

    a value of 7,041.

    Keyword : Service of Quality Servqual, IPA, PGCV

  • xvi

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • xvii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. vii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

    ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

    ABSTRACT ............................................................................................................ xv

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... xvii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xxi

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

    1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

    1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

    1.5 Batasan Masalah ............................................................................................ 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7

    2.1 Logistik .......................................................................................................... 7

    2.2 Trucking ........................................................................................................ 8

    2.3 Servqual ....................................................................................................... 11

    2.4 Uji Regresi Sederhana ................................................................................. 14

    2.5 Impotance Performance Analysis (IPA) ...................................................... 16

    2.6 Potential Gain In Customer Value (PGCV) ................................................ 18

    2.7 Teknik Sampling ......................................................................................... 20

    2.8 Uji Validitas ................................................................................................ 21

    2.9 Uji Reliabilitas ............................................................................................. 22

    2.10 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 22

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 25

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 25

    3.2 Diagram Alur Penelitian .............................................................................. 25

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 37

    4.1 Gambaran Umum ........................................................................................ 37

    4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 41

    4.3 Servqual ....................................................................................................... 45

  • xviii

    4.4 Importance Performance Analisys (IPA)..................................................... 51

    4.5 Uji Regresi Sederhana.................................................................................. 53

    4.6 Potential Gain in Customer Value ............................................................... 64

    4.7 Rekomendasi ............................................................................................... 69

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 73

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 73

    5.2 Saran ............................................................................................................ 74

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 75

    LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 77

    LAMPIRAN 2 ....................................................................................................... 79

    LAMPIRAN 3 ....................................................................................................... 81

    LAMPIRAN 4 ..................................................................................................... 107

    LAMPIRAN 5 ..................................................................................................... 145

    LAMPIRAN 6 ..................................................................................................... 149

    LAMPIRAN 7 ..................................................................................................... 151

    LAMPIRAN 8 ..................................................................................................... 153

    LAMPIRAN 9 ..................................................................................................... 155

    LAMPIRAN 10 ................................................................................................... 159

    LAMPIRAN 11 ................................................................................................... 161

    LAMPIRAN 12 ................................................................................................... 163

    LAMPIRAN 13 ................................................................................................... 173

  • xix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. 1 Data Kompetitor Trucking ..................................................................... 2 Tabel 2. 1 Karakteristik Moda Transport ................................................................ 8

    Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 23

    Tabel 3.1Atribut pernyataan kualitas jasa ............................................................. 29

    Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas tingkat kinerja ....................................................... 41

    Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas tingkat harapan ...................................................... 42

    Tabel 4. 3 Uji reliabilitas Tingkat Kinerja pada kuesioner awal .......................... 44

    Tabel 4. 4 Uji reliabilitas Tingkat Harapan pada kuesioner awal ......................... 44

    Tabel 4. 5 Nilai rata-rata gap terhadap variabel kualitas pelayanan ..................... 47

    Tabel 4. 6 Tangible terhadap kepuasan pelanggan ............................................... 54

    Tabel 4. 7 Reliabillty terhadap kepuasan pelanggan ............................................. 55

    Tabel 4. 8 Responsiveness terhadap kepuasan pelanggan ..................................... 56

    Tabel 4. 9 Competence terhadap kepuasan pelanggan .......................................... 57

    Tabel 4. 10 Cortesy terhadap kepuasan pelanggan ............................................... 58

    Tabel 4. 11 Credibility terhadap kepuasan pelanggan .......................................... 59

    Tabel 4. 12 Security terhadap kepuasan pelanggan .............................................. 60

    Tabel 4. 13 Access terhadap kepuasan pelanggan ................................................. 61

    Tabel 4. 14 Communication terhadap kepuasan pelanggan .................................. 62

    Tabel 4. 15 Understanding the Customer terhadap kepuasan pelanggan ............. 63

    Tabel 4. 16 Hasil hitung ACV............................................................................... 65

    Tabel 4. 17 Hasil hitung UDCV ............................................................................ 66

    Tabel 4. 18 Urutan prioritas perbaikan berdasarkan nilai PGCV ......................... 68

    Tabel 4. 19 Rekomendasi prioritas perbaikan ....................................................... 69

  • xx

  • xxi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. 1. Permintaan sewa truck 2017 ............................................................. 2

    Gambar 1. 2. Permintaan sewa truck 2018 ............................................................. 3 Gambar 2. 1 Truck Trailer ...................................................................................... 9

    Gambar 2. 2 Truck dengan muatan barang umum .................................................. 9

    Gambar 2. 3 Truck dengan muatan barang berbahaya. ......................................... 10

    Gambar 2. 4 Truck dengan muatan barang khusus ............................................... 10

    Gambar 2. 5 Truck dengan muatan Alat berat ...................................................... 10

    Gambar 2. 6 Truck dengan muatan Peti kemas..................................................... 11

    Gambar 2. 7 Diagram radar ................................................................................... 14

    Gambar 2. 8 Matriks IPA ...................................................................................... 17

    Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian................................................................... 25

    Gambar 3. 2 Desain Penelitian .............................................................................. 33

    Gambar 4. 1 Flowchart trucking ........................................................................... 37

    Gambar 4. 2 Karekteristik responden berdasarkaan jenis kelamin ....................... 39

    Gambar 4. 3 Karekteristik responden berdasarkaan usia ...................................... 40

    Gambar 4. 4 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir ............... 40

    Gambar 4. 5 Karakteristik responden berdasarkan jumlah menggunakan jasa sewa

    trucking ................................................................................................................. 40

    Gambar 4. 6 Diagram radar ................................................................................... 50

    Gambar 4. 7 Matriks IPA ..................................................................................... 52

    Gambar 4. 8 Kuadran 1 matriks IPA ..................................................................... 53

  • xxii

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1986 dan bergerak dalam bidang bongkar

    muat (Stavedoring). Kegiatan stevedoring didukung dengan ketersedian peralatan

    seperti mempunyai forklift, pallet, ship side-net, rope sling dan wire net namun

    setelah keluarnya Peraturan Menteri (PM) Perhubungan nomer 60 tahun 2014 pasal

    7 ayat 1-7 mengharuskan perusahaan menambah peralatan sehingga kebijakan ini

    dianggap buruk bagi perusahaan dan dapat mengurangi keuntungan dari bongkar

    muat sehingga dapat menurunkan jumlah pelanggan dikarenakan biaya bongkar

    muat naik. Dengan keluarnya peraturan ini perusahaan merambah sektor bisnisnya

    di bidang logistik. Adapun kegiatan kunci dari bisnis logistik yaitu memiliki

    transportasi dan penetapan standart pelayanan (customer service) (Sutarman,

    2017).

    Penyedia jasa transportasi mempunyai tugas untuk memindahkan penumpang

    dan barang ke tempat tujuanya dalam bentuk dan kondisi yang sama seperti pada

    waktu mulai perjalanan (Adisasmita, 2010). Salah satu moda transportasi yang bisa

    mendukung perusahan dalam kegiatan logistik adalah truck. Truck adalah moda

    tranportasi angkutan darat yang memiliki flektibillitas yang tinggi dan mampu

    melayani door to door, barang curah, peti kemas maupun tanki (Sutarman, 2017).

    Divisi Trucking pada perusahaan yang bergerak di bidang logistik mulai beroperasi

    dengn melayani pemesanan dari internal perusahaan dan juga melayani pemesanan

    dari eksternal perusahaan seperti pengambilan container yang ada muatan (full

    container) maupun yang tanpa muatan (empty container) dan project cargo seperti

    pengiriman alat-alat maupun mesin-mesin pabrik dan sebagainya.

    Perusahaan mengalami peningkatan permintaan sewa truck pada tahun 2017.

    Data mengenai jumlah permintaan sewa truck pada perusahaan logistik pada tahun

    2017 dapat dilihat pada Gambar 1.1.

  • 2

    Gambar 1. 1. Permintaan sewa truck 2017

    Sumber : Data Perusahaan

    Pada bulan Januari perusahaan mendapatkan 132 permintaan sewa truck dan di

    bulan Desember mengalami peningkatan permintaan menjadi 162, pada tahun 2017

    perusahaan memiliki 4 moda transportasi (trailer chasis) dengan target dalam satu

    hari semua truck menerima permintaan sewa dari pelanggan dan target tersebut

    berahasil terenuhi..

    Perusahaan menambah 5 moda transportasi pada tahun 2018 sehingga memiliki

    9 moda transportasi (trailer chasis) untuk memperkuat sektor logistik. Berdasarkan

    identifikasi divisi trucking perusahaan pada tahun 2018 adalah terjadi permasalahan

    tentang complain dari pelanggan antara lain keterlambatan armada, attitude sopir

    yang kurang baik dalam pelayanan, terjadinya reject order karena kurangnya

    armada yang dimiliki, tidak tepat waktu dalam penagihan invoice dan pelanggan

    tidak selalu melakukan repeat order pada bulan berikutnya. Selain itu banyaknya

    perusahaan trucking di wilayah Surabaya dan kota- kota besar lain di Jawa Timur.

    Data mengenai competitor perusahaan pada bidang trucking dapat dilihat pada

    Tabel 1.1

    Tabel 1. 1 Data Kompetitor Trucking

    Wilayah Transportasi Darat ( Trucking )

    Domestik BGR, Posindo/Poslog, Lookman Djaja, Handal,

    Dunia Express, Puninar, Jawa Indah, JIT, Sipure,

    CTL, Satya Ragam, BSA, Pancaran Darat, Bintang

    Baru Raya, Lancar, Suryakencana, Alamui, Kumis,

    MP Log dan perorangan.

    Asing Nova Jaya Bimaruma

    Sumber : Data Perusahaan

    132

    118

    128 139 141 129 140144 130 132

    152162

    0

    50

    100

    150

    200

    Permintaan Truck Target permintaan

  • 3

    228266

    288 280

    266 260 262 242 250211 222 212

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    Permintaan Truck Target permintaan

    Perusahaan memiliki banyak kompotitor. Dengan adanya kompotitor membuat

    pelanggan memiliki banyak pilihan yang lebih baik sebelum memutuskan

    menggunakan jasa trucking. Pelanggan dapat melakukan perbandingan kualitas

    pelayanan dengan perusahaan lain ataupun perseorangan yang mempunyai jasa

    trucking yang lebih baik.

    Perusahaan mengalami penurunan dan inconsistent permintaan sewa truck pada

    tahun 2018. Berikut data mengenai jumlah permintaan sewa truck pada tahun 2018

    dapat dilihat pada Gambar 1.2.

    Gambar 1. 2. Permintaan sewa truck 2018

    Sumber : Data Perusahaan

    Pada bulan Januari perusahaan mendapatkan 228 permintaan sewa truck dan

    pada bulan Desember mengalami penurunan permintaan sewa truck menjadi 212.

    Permasalahan utama yang ada di bidang trucking adalah tidak tercapainya target

    permintaan sewa trucking pada tahun 2018 dan terjadi penurunan di tahun 2018.

    Permasalahan ini terjadi karena tidak sesuainya antara peningkatan jumlah armada

    terhadap kualitas jasa yang diberikan sehingga pelanggan belum mendapatkan

    pelayanan yang terbaik dari perusahaan. Pelanggan yang puas diharapkan untuk

    tetap loyal dan memperkenalkan jasa kepada orang lain (Harto, 2015). Untuk

    membuat pelanggan tetap loyal dan target permintaan sewa truck terpenuhi,

    perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan jasa.Untuk mengahadapi

    permasalahan tersebut perusahaan perlu meningkatkan pelayanan jasa sewa truck

    agar dapat memberikan pelayanan jasa yang lebih sesuai dengan keinginan

    pelanggan sehingga perusahaan dapat sustainable dalam menjalankan bisnisnya.

    Pelanggan yang terpuaskan merupakan sumber manfaat jangka panjang maupun

    jangka pendek bagi perusahaan. Memberikan kualitas dan layanan yang baik secara

  • 4

    konsisten akan memungkinkan perusahaan membangun sejumlah kekuatan penting

    seperti rintangan masuk bagi para pesaing dan dapat menumbuhkan loyalitas

    pelanggan (Wijaya, 2018).

    Perusahaan perlu menganalisa kualitas pelayanan trucking dengan

    menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk membantu

    perusahaan dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan dan kemudian melalui

    metode Potential Gain in Custumer Value (PGCV) dapat membantu menganalisis

    prioritas yang didahulukan dalam peningkatan pelayanan trucking. Berdasarkan

    identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, maka topik penelitian ini adalah

    “Analisa Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Sewa Truck

    Dengan Metode Importance Performance Analysis (Ipa) dan Potential Gain In

    Customer Value (Pgcv)”

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana mengukur tingkat kualitas pelayanan menggunakan metode

    Servqual ?

    2. Bagaimana mengidentifikasi dimensi kualitas pelayanan yang

    mempengaruhi kepuasan pelanggan dengan metode Importance

    Performance Analysis (IPA) ?

    3. Bagaimana mengetahui tingkat prioritas untuk peningkatan kualitas layanan

    jasa sewa trucking pada perusahaan menggunakan metode Potential Gain

    in Customer Value (PGCV) ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengukur kualitas pelayanan menggunakan metode Servqual.

    2. Untuk mengidentifikasi dimensi kualitas pelayanan menggunakan metode

    Importance Performance Analysis (IPA)

    3. Untuk mengetahui tingkat prioritas dalam peningkatan kualitas layanan jasa

    sewa trucking pada perusahaan menggunakan metode Potential Gain in

    Customer Value (PGCV)

  • 5

    1.4 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagi Mahasiswa

    a) Dapat mengimplementasikan ilmu Manajemen Bisnis yang diterima

    dibangku perkuliahan yang kemudian akan diterapkan di perusahaan

    sehingga dapat dapat meningkatan pelayan jasa trucking.

    2. Bagi Perusahaan

    a) Perusahaan dapat mengetahui pelayanan yang diinginkan pelanggan.

    b) Sebagai masukan kepada perusahaan untuk menentukan kebijakan yang

    harus ditingkatkan dalam pelayanan trucking bisa ditingkatkan

    1.5 Batasan Masalah

    Adapun batasan masalah dalam dalam penelitian ini adalah :

    1. Data yang digunakan dalam penelitian pada tahun 2017 - 2018.

    2. Analisa permasalahan dengan menggunakan integrasi konsep servqual 10

    dimensi dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan

    Potential Gain in Custumer Value (PGCV).

    3. Perbedaan jenis trucking tidak dipermasalahkan dalam menentukan

    peningkatan kualitas layanan.

    4. Dimensi kualitas yang digunakan adalah : Tangible, Reabillity,

    Responsiveness, Competence, Cortesy, Credibillity, Security, Access,

    Communication, Understanding the Customer.

    5. Variabel bebas pada penelitian ini kualitas layanan pada setiap kuadran.

  • 6

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Logistik

    Pada umumnya, barang-barang yang diperlukan setiap orang tidak selamanya

    berda pada tempat yang sama atau antara lokasi kegiatan produksi dengan domisili

    orang yang memerlukanya berada pada tempat berbeda, atau orang tidak mengakses

    barang tersebut pada saat hendak menggunakanya (Sutarman, 2017). Menurut

    Ronald H dalam (Sutarman, 2017). Logistik adalah proses merencanakan,

    menerapkan dan mengendalikan yang efektif dan efisien dari aliran dan

    penyimpanan bahan baku, persedian dalam proses dan barang jadi yang terhubung

    dengan informasi dari titik asal ke titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan para

    pelanggan. Adapun kegiatan kunci dari logistik adalah terdiri dari :

    1. Standar pelayanan dilakukan dengan cara kerjasama dengan bagian pemasaran

    untuk menetapkan :

    a) Keinginan dan keperluan pelanggan untuk pelayanan logistik

    b) Merespon pelanggan untuk dilayani

    c) Tingkat pelayanan

    2. Transportasi

    a) Memiliki moda transportasi dan pelayanan transportasi

    b) Konsolidasi angkutan

    c) Rute angkutan

    d) Jadwal kendaraan

    e) Pemilihan perlengkapan / moda transportasi

    f) Pemrosesan keluhan

    g) Audit tarif angkutan

    3. Manajemen Persedian

    a) Kebijakan penyimpanan bahan baku dan barang jadi

    b) Peramalan penjualan jangka pendek

    c) Bauran produk pada titik simpan

    d) Jumlah, ukuran dan lokasi titik simpan

  • 8

    e) Just in Time

    4. Pemrosesan Pesanan

    a) Prosedur interface Antara penjualan dengan persedian

    b) Metode penyampain informasi pesanan

    c) Aturan pemesanan

    Sedangkan kegiatan pendukungnya meliputi Pergudangan, Penanganan

    Material, Pembelian, Kemasan Pelindung, Kerjasama dengan produksi dan

    pemeliharaan informasi (Sutarman, 2017). Berdasarkan point-point pada kegiatan

    kunci di bidang logistik, perusahaan ingin memberikan pelayanan yang baik di

    bidang logistik dengan cara mempunyai armada trucking sendiri supaya bisa

    mendukung kegiatan logistik di internal maupun eksternal perusahaan.

    2.2 Trucking

    Menurut Keputusan Menteri Perhubungan nomer KM 69 Tahun 1993 pasal 1

    angkutan adalah pemindah orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain

    dengan menggunakan kendaraan. Terdapat banyak karakteristik moda angkutan

    atau transport yang dapat digunakan. Tabel 2.1.adalah karakteristik moda transport

    yang digunakan di Indonesia.

    Tabel 2. 1 Karakteristik Moda Transport Moda Daya

    angkut

    Ongkos

    / unit

    Kecepatan Fleksibilitas Jarak

    tempuh

    Keterangan

    Truck Relatif

    Kecil

    Murah Relatif

    Cepat

    Tinggi Relatif

    Jauh

    Bisa door to door

    Kereta

    api

    Besar Murah Rendah Rendah Relatif

    jauh

    Transport darat

    jumlah besar, barang

    beragam

    Kapal Besar Murah Rendah Rendah Jauh Tepat untuk barang

    jauh dan beragam

    Pesawat Relatif

    kecil

    Mahal Tinggi Rendah Jauh Tepat untuk barang

    bernilai tinggi

    Pipa Besar Tinggi Rendah Rendah Jauh Unik, Tidak bias

    barang lain

    Sumber : (Sutarman, 2017)

    Berdasarkan Tabel 2.1 Truck adalah moda angkutan darat yang sangat popular

    digunakan di Indonesia karena memiliki fleksibilitas tinggi dan mampu melayani

  • 9

    door to door, mensupport kegiatan logistik sehingga angkutan ini memiliki

    popularitas yang tinggi dan memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan moda

    transportasi darat lainya (Sutarman, 2017). Menurut KBBI trailer adalah

    kendaraan pengangkut barang berat (besar), biasanya panjang dan beroda banyak

    (lebih dari empat).

    Gambar 2. 1 Truck Trailer

    Sumber : Data perusahaan

    Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomer KM 69 Tahun 1993 pasal

    1 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di jalan, masing-masing jenis barang

    yang dapat diangkut menggunakan jasa trucking adalah sebagai berikut :

    1. Barang umum : Bahan atau benda selain dari barang berbahaya, barang

    khusus, Peti kemas dan alat berat. Truck dengan muatan

    barang umum dapat dilihat pada Gambar 2.2.

    Gambar 2. 2 Truck dengan muatan barang umum

    Sumber : Data Perusahaan

    2. Bahan berbahaya : Setiap bahan atau benda yang oleh karena sifat dan ciri khas

    serta keadaanya, merupakan bahaya terhadap keselamatan

    dan ketertiban umum serta terdapat jiwa atau kesehatan

  • 10

    manusia dan makhluk hidup lainya. Truck dengan muatan

    barang berbahaya dapat dilihat pada Gambar 2.3

    Gambar 2. 3 Truck dengan muatan barang berbahaya.

    Sumber : Data perusahaan

    3.Barang khusus : Barang yang karena sifat dan bentuknya harus dimuat

    secara khusus. Truck dengan muatan barang khusus dapat

    dilihat pada Gambar 2.4

    Gambar 2. 4 Truck dengan muatan barang khusus

    Sumber : Data Perusahaan

    4. Alat berat : Barang yang karena sifatnya tidak dapat di pecah-pecah

    sehingga memungkinkan angkutanya melebihi muatan

    sumbu terberat dan/atau dimensinya melebihi ukuran

    maksimum yang telah ditetapkan. Truck dengan muatan

    alat berat dapat dilihat pada gambar 2.5

    Gambar 2. 5 Truck dengan muatan Alat berat

    Sumber : Data Perusahaan

  • 11

    5. Peti kemas : Peti kemas sesuai International Standart Organization

    (ISO) yang dioprasikan di Indonesia. Truck dengan muatan

    peti kemas dapat dilihat pada Gambar 2.6

    Gambar 2. 6 Truck dengan muatan Peti kemas

    Sumber : Data Perusahaan

    2.3 Servqual

    Kualitas memiliki peranan penting yang penting dalam kegiatan semua produk

    dan menjadi hal penting dalam banyak industri karena merupakan pembeda

    (diferensiasi) yang paling efektif bagi sejumlah produk. Jasa memiliki karekteristik

    yang berbeda dengan barang. Sifat jasa yang lebih abstrak dibandingkan barang

    menjadikan kualitas jasa lebih sulit diukur (Wijaya, 2018). Tujuan utama

    perusahaan bergerak dibidang jasa adalah kepuasaan customer (Kotler & Keller,

    2008).

    Konsep Servqual digunakan untuk menghitung gap antara persepsi pelanggan

    terhadap jasa yang dikurangi dengan nilai ekspektasi atau harpan pelanggan.

    Berikut adalah persamaanya (Wijaya, 2018)

    Menurut (Purnama & Sailah, 2017) Adapun langkah-langkah dalam penerapan

    metode servqual yaitu :

    1. Menghitung kinerja dan harapan

    Menghitung kinerja pelayanan yang dirasakan pelanggan

    ΣXi = (ΣSTP x1) + (ΣTP x 2) + (ΣCP x 3)+(ΣP x 4) + (ΣSP x5) (2.1)

    Keterangan :

    ΣXi = Jumlah nilai kinerja variabel ke i

    STP = Jumlah orang yang memilih jawaban sangat tidak puas

    TP = Jumlah orang yang memilih jawaban tidak puas

  • 12

    CP = Jumlah orang yang memilih jawaban cukup puas

    P = Jumlah orang yang memilih jawaban puas

    SP = Jumlah orang yang memilih jawaban sangat puas

    1,2,3,4,5 = Skor untuk skala linkert.

    Menghitung harapan pelanggan mengenai pelayanan jasa sewa trucking

    ΣYi = (ΣSTP x1) + (ΣTP x 2) + (ΣCP x 3)+(ΣP x 4) + (ΣSP x5) (2.2)

    Keterangan :

    ΣYi = Jumlah nilai harapan variabel ke i.

    STP = Jumlah orang yang memilih jawaban sangat tidak penting

    TP = Jumlah orang yang memilih jawaban tidak penting

    CP = Jumlah orang yang memilih jawaban cukup penting

    P = Jumlah orang yang memilih jawaban penting

    SP = Jumlah orang yang memilih jawaban sangat penting

    1,2,3,4,5 = Skor untuk skala linker

    2. Menghitung rata-rata tingkat kinerja dan harapan responden

    Menghitung rata-rata jawaban kinerja responden menggunakan persamaan

    berikut :

    �̅�𝑖 = Σ𝑋𝑖

    𝑛

    (2.3)

    Keterangan :

    X̅I = Rata-rata jawaban kinerja

    ƩXi = Jumlah nilai kinerja variabel ke i

    n = Jumlah responden

    Menghitung rata-rata jawaban harapan responden menggunakan

    persamaan berikut :

    �̅�𝑖 = Σ𝑌𝑖

    𝑛

    (2.4)

    Keterangan :

    Y̅i = Rata-rata jawaban harapan ke i

    ƩYi = Jumlah nilai variabel harapan ke i

    n = Jumlah responden

  • 13

    3. Menghitung nilai gap (kesenjangan antara harapan dan kinerja perusahaan)

    digunakan persamaan berikut:

    Keterangan :

    SQi = Nilai gap variabel ke i;

    �̅� 𝑖 = Nilai rata-rata kinerja variabel ke i

    �̅� i = Nilai rata-rata harapan variabel ke i

    Menurut Zethaml dan Berry dalam (Marcell & Adiwijaya, 2017) terdapat

    10 dimensi yang diperlukan pelanggan untuk menilai kualitas jasa yang diberikan :

    1. Reliability (Kehandalan) terdapat dua aspek utama, yaitu konsistensi kerja

    (performance) dan dapat dipercaya (dependability). Ini berarti perusahaan

    mampu menyampaikan jasanya dengan benar sejak awal, memenuhi janji

    dengan akurat dan handal (misal menyampaikan jasa sesuai jadwal yang telah

    disepakati), menyimpan data, dan mengirim tagihan dengan benar.

    2. Responsivitas (Daya Tanggap) adalah kesediaan dan kesiapan karyawan

    untuk membantu pelanggan dan menyampaikan jasa dengan cepat. Beberapa

    contohnya adalah ketepatan waktu bekerja, pengiriman slip transaksi dengan

    cepat, kecepatan dalam menghubungi kembali pelanggan, dan penyampaian

    layanan dengan cepat.

    3. Competence (Kompetensi) adalah penguasaan keterampilan dan

    pengetahuan untuk dapat menyampaikan jasa sesuai kebutuhan pelanggan.

    Termasuk didalamnya yaitu pengetahuan dan keterampilan karyawan,

    pengetahuan dan keterampilan personil dukungan operasional, dan

    kapabilitas riset organisasi.

    4. Access (Akses) meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui dan

    kemudahan kontak. Ini berarti lokasi fasilitas mudah dijangkau, waktu

    menunggu tidak lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi

    (misal telepon, surat, email, dan lain-lain), dan jam operasional nyaman.

    5. Courtesy (Kesopanan) meliputi sikap santun, respek dan keramahan

    karyawan kontak (misal customer service, bell person, dan operator telepon)

    SQi = X̅i - Y̅i (2.5)

  • 14

    0

    10

    20

    30

    40a

    b

    cd

    e

    Diagram radar

    kinerja harapan

    6. Communication (Komunikasi) adalah menyampaikan informasi kepada

    pelangan dalam bahasa yang mudah dimengerti dan mendengarkan saran dan

    keluhan pelanggan. Termasuk penjelasan mengenai layanan yang ditawarkan,

    biaya jasa, trade-off antara jasa dan biaya, dan proses penanganan masalah

    yang mungkin timbul.

    7. Credibility (Kredibilitas) merupakan sifat jujur dan dapat dipercaya. Ini

    mencakup nama dan reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan, dan

    interaksi dengan pelanggan.

    8. Security (Keamanan) adalah bebas dari bahaya dan resiko. Termasuk

    kemanan secara fisik, finansial, privasi, dan kerahasiaan.

    9. Understanding the customer (Kemampuan Memahami Pelanggan) adalah

    berupaya memahami kebutuhan pelanggan, memberikan perhatian

    individual, dan mengenal pelanggan regular.

    10. Tangible (Bukti Fisik) meliputi tampilan fisik, peralatan dan bahan

    komunikasi perusahaan (contoh kartu bisnis, kop surat, dan lain-lain).

    Untuk melihat kesenjangan (gap) antara persepsi dengan harapan maka

    digambarkan dalam bentuk diagram radar (Dalimunthe & Sartika, 2016). Dari

    gambar diagram radar rata- rata kinerja untuk seluruh atribut berada pada bagian

    lingkar jaring laba-laba (warna maron) sedangkan nilai rata-rata harapan untuk

    seluruh atribut berada pada bagian lingkar jarring laba-laba (warna biru) (Marguna

    , 2014). contoh diagram radar seperti pada Gambar 2.7

    Gambar 2. 7 Diagram radar

    Sumber : (Dalimunthe & Sartika, 2016)

    2.4 Uji Regresi Sederhana

    Regresi sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan kausal satu variabel

    bebas terhadap satu variabel tergantung (Suliyanto, 2011). Dalam analisis regresi

  • 15

    ada beberapa hal yang harus dianalisis sebagai dasar untuk melakukan analisis lebih

    mendalam dari sekedar regresi yang terbentuk. Beberapa hal yang perlu dianalisis

    berkaitan dengan analisis regresi sederhana sebagai berikut :

    1. Persamaan regresi

    Persamaan regresi digunkana untuk menggambarkan model hubungan antar

    variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Persamaan regresi itu

    memuat nilai konstanta atau intercept nilai koefisien regresi atau slope dan

    variabel bebasnya.

    2. Nilai prediksi

    Nilai prediksi merupakan besarnya nilai variabel tergantung yang diperoleh

    dari prediksi dengan menggunakan persamaan regresi yang telah terbentuk.

    3. Koefisien determinasi

    Koefisien determinasi merupakan besaran kontribusi variabel bebas

    terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasi

    maka semakin tinggi variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan

    pada variabel tergantungya.

    4. Kesalahan baku estimasi

    Merupakan satuan yang digunakan untuk menentukan besarnya tingkat

    penyimpangan dari persamaanregresi yang terbentuk dengan nilai

    senyatanya atau koefisien determinasi yang telah terkoreksi dengan jumlah

    variabel dan ukuran sampel sehinga dapat mengurangi unsur bias jika terjadi

    penambahan variabel.

    5. Kesalahan baku koefisien regresi

    Merupakan satuan yang digunakan untuk menunjukan tingkat

    penyimpangan dari masing – masing koefisien regresi. Semakin tinggi

    kesalahan baku koefisiensi regresi maka semakin lemah variabel tersebut

    untuk diikutkan dalam model persamaan regresi (semakin tidak

    berpengaruh)

    6. Nilai T hitung

    Nilai t hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial (per

    variabel) terhadap variabel tergantungnya. Apakah variabel tersebut

    memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel tergantungnya atau tidak.

  • 16

    7. Kesimpulan

    Kesimpulan merupakan pernyataan singkat berdasarkan hasil analisis

    apakah variabel bebas yang diuji memiliki pengaruh yang berarti terhadap

    variabel tergantungnya atau tidak. (Suliyanto, 2011). Untuk melakukan

    analisis regresi sederhana dapat digunakan dengan software SPSS.

    Persamaan regresi linear sederhana (Gunawan, 2016) :

    Y = a + bX .......................................................................................(2.6)

    Keterangan :

    Y = variabel terikat

    X = variabel bebas

    a = konstanta

    b = koefisien regresi

    2.5 Impotance Performance Analysis (IPA)

    Importance Performance Analysis adalah salah satu metode yang dapat

    menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan. Metode analisis ini pertama kali

    diperkenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James pada 1977 dengan tujuan

    mengukur hubungan antara persepsi pelanggan dan prioritas peningkatan kualitas

    produk/jasa yang kemudian dikenal pula sebagai quadrant analysis (Dharmawan &

    Wujaningrum, 2014). Metode Importance Performance Analysis merupakan

    kerangka kerja dalam memahami kepuasan pelanggan sebagai fungsi dari kinerja

    perusahaan (performance) dilihat dari atribut terkait dan harapan (importance)

    terkait dengan suatu atribut (Simanjuntak & Purwasih , 2017).

    Menurut Martinez dalam (Santoso, Anwar, & Hermawati, 2016) Metode IPA

    telah diterima secara umum dan dipergunakan pada berbagai bidang kajian karena

    kemudahan untuk diterapkan dan tampilan hasil analisa yang memudahkan usulan

    perbaikan kinerja. Grafik IPA mempunyai fungsi utama untuk menampilkan

    informasi berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang menurut pelanggan dapat

    mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka, dan faktor-faktor pelayanan yang

    menurut pelanggan perlu ditingkatkan karena pelayanan saat ini belum memuaskan

    (Sugiyono, 2018). Grafik IPA menggabungkan pengukuran faktor tingkat

    kepentingan dan tingkat kepuasan dalam grafik dua dimensi yang memudahkan

  • 17

    penjelasan data dan mendapatkan usulan praktis. Interpretasi grafik IPA sangat

    mudah, dimana grafik IPA dibagi menjadi empat buah kuadran berdasarkan hasil

    pengukuran importanceperformance.

    Importance Performance Analysis digunakan untuk memetakan hubungan

    antara tingkat harapan dengan kinerja dari masing-masing atribut. Analisis IPA

    terdiri dari dua komponen, yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan (gap).

    Analisis kuadran digunakan untuk mengetahui respon konsumen terhadap atribut

    produk yang dipetakan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dar atribut

    produk tersebut. Sedangkan analisis kesenjangan digunakan untuk melihat

    kesenjangan Antara kinerja suatu atribut produk dengan harpan konsumen terhadap

    atribut produk tersebut (Novandari, Setyawati, & Wulandari, 2011). Mengenai

    metode IPA bahwa atribut performance digambarkan sepanjang sumbu-X dan

    atribut importance (kepuasan dan kualitas pelayanan) digambarkan sepanjang

    sumbu-Y (Santoso, Anwar, & Hermawati, 2016)

    Grafik IPA dibagi menjadi 4 bagian kuadran berdasarakan hasil pengukuran

    Importamce Performance Analysis.

    Gambar 2. 8 Matriks IPA

    Sumber : (Rosyidah, Wuryandari, & Rusgiyono, 2015)

    Pada matrik IPA dapat diketahui bahwa pada setiap Kuadran mempunyai

    keteranganya sendiri. Gambar 2.8 adalah keterangan masing-masing kuadran :

    Kuadran I : Concentrate here menunjukkan harapan pelanggan yang

    sangat tinggi, namun kinerja perusahaan masih rendah

  • 18

    sehingga pelanggan merasa mengecewakan/ tidak puas. Atribut

    yang masuk dalam kuadran ini harus segera ditingkatkan

    kinerjanya

    Kuadran II : Keep up the good work menunjukan harapan pelanggan yang

    sangat tinggi dengan kinerja perusahaan juga tinggi sehingga di

    mata pelanggan merasa puas. Atribut yang masuk dalam

    kuadran ini harus dipertahankan kinerjanya.

    Kuadran III : Low priority menunjukkan harapan pelanggan yang rendah

    dengan kinerja perusahaan masih rendah sehingga merasa

    kurang puas. Atribut yang masuk dalam kuadran ini harus

    ditingkatkan kinerjanya.

    Kuadran IV : Possible overkill menunjukkan harapan pelanggan yang rendah

    namun kinerja perusahaan terlalu tinggi sehingga pelanggan

    merasa berlebihan dalam pelayanan yang diberikan. Atribut

    yang masuk pada kuadran ini dapat dikurangi. (Rosyidah,

    Wuryandari, & Rusgiyono, 2015)

    2.6 Potential Gain In Customer Value (PGCV)

    Potential Gain In Customer Value ini dipakai untuk menentukan prioritas

    perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Analisis dari Importance

    Performance Analysis kurang dapat merekomendasikan perbaikan yang menjadi

    prioritas utama. Karena itu dipergunakan alat analisis yang lain yaitu analisis

    melalui angka indeks PGCV. Analisis pelanggan melalui angka indeks PGCV

    pertama kali ditulis dalam sebuah jurnal yaitu quality Progress edisi maret 1997

    oleh William C Hom yang menyatakan bahwa indeks PGCV merupakan konsep

    dan peralatan yang mudah untuk menganalisa pelanggan. (Devani & Rizko, 2016).

    Metode PGCV merupakan metode yang mudah dilakukan untuk menganalisis

    prioritas perbaikan. Kemudahan tersebut dapat memberikan jalan bagi matriks

    kartesius IPA untuk dibandingkan dalam bentuk kualitatif yang lebih

    terperinci.Indeks PGCV ini dapat menganalisis masing-masing atribut yang diteliti

    Kelebihan inilah yang dapat digunakan untuk melengkapi analisis IPA dimana

  • 19

    metode tersebut hanya membagi atribut ke dalam bagian yang perlu prioritas

    perbaikan atau tidak (Sukwadi & Jufina, 2015).

    Nilai Achieve Customer Value (ACV) menunjukan besarnya nilai kualitas

    pelayanan yang tercapai menurut sudut pandang pelanggan. Jika nilai ACV

    semakin besar maka ini berarti bahwa kualitas pelayanan pihak trucking semakin

    baik dari sudut pandang pelanggan, berlaku hal sebaliknya. Sedangkan, nilai UDCV

    merupakan nilai akhir yang diinginkan pelanggan. Indeks PGCV menunjukan

    selisih dari nilai yang diharapkan oleh pelanggan dengan nilai yang diperoleh

    pelanggan. Hal ini berarti bahwa semakin besar nilai indeks PGCV maka pelanggan

    merasa kurang puas sehingga atribut tersebut harus dilakukan perbaikan. Nilai

    indeks ini digunakan untuk menentukan atribut-atribut mana saja yang berpotensi

    paling besar dalam memberikan nilai tambah kualitas atau keuntungan.

    Berikut adalah langkah-langkah menghitung Potential Gain in Cutomer Value

    (PGCV) :

    1. Menghitung nilai Achieved Customer Value (ACV)

    ACV (Achieved Customer Value) diperoleh dari perkalian antara variabel

    importance dengan variabel performance yang dipilih oleh pelanggan.

    (Novandari, Setyawati, & Wulandari, 2011)

    ACV i = Ii x Pi (2.7)

    Keterangan:

    ACV i : Nilai pencapaian pelanggan pada atribut i

    Ii : Nilai rata-rata untuk harapan pada atribut i

    Pi : Nilai rata-rata untuk kinerja pada atribut i

    2. Menghitung Ultimate Desired Customer Value (UDCV)

    UDCV (Ultimate Desired Customer Value) diperoleh dari perkalian nilai

    importance yang dipilih oleh pelanggan dengan nilai harapan maksimal yang

    diperoleh dari hasil kuesioner. (Novandari, Setyawati, & Wulandari, 2011)

    UDCVi= Ii x Ps (2.8)

    Keterangan:

    UDCVi : Nilai akhir keinginan pelanggan

    Ii : Nilai rata-rata untuk harapan pada atribut i

    Ps : Nilai harapan maksimum dalam skala likert yang dipilih

  • 20

    3. Index PGCV

    PGCV i = UDCVi – ACVi (2.9)

    Keterangan:

    PGCV i : Nilai tingkat prioritas atribut perbaikan i

    UDCV i : Nilai akhir keinginan pelanggan pada atribut i

    ACV i : Nilai pencapaian pelanggan pada atribut i

    Bila suatu atribut mendapatkan nilai indeks PGCV terbesar, maka atribut

    tersebut mendapatkan prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya baru

    menyusul atribut kedua dan seterusnya.(Rosyidah, Wuryandari, & Rusgiyono,

    2015)

    2.7 Teknik Sampling

    Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel

    yang akan digunakan dalam penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

    tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

    keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel itu

    (Sugiyono, 2018).

    Teknik Sampling dibedakan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non-

    Probability Sampling. Pada penelitian ini menggunakan Non-Probability Sampling

    dengan pengambilan sampel tidak dipilih secara acak. Unsur populasi yang terpilih

    menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang

    sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti terdapat berbagai teknik sampling.

    Salah satu teknik Non Probability Sampling adalah teknik sampling jenuh. Teknik

    ini dilakukan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dan membuat

    generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2018). Sebelum

    digunakan, kuesioner bias diuji dulu (pre-test) pada beberapa responden terpilih,

    antara lain dengan pengujian sebagai berikut :

    1. Banyak jawaban “tidak tahu”, berarti pertanyaan tidak jelas.

    2. Hampir semua/semua jawaban “ya” atau “tidak”, berarti pertanyaan

    terlalu mengarah

  • 21

    3. Banyak pertanyaan tidak dijawab , berarti pernyataan sulit domengerti,

    atau mungkin mengandung hal yang membingungkan bagi responden.

    4. Banyak jawaban pada bagian terbuka, (pada kuesioner kombinasi),

    berarti pilihan jawaban kurang lengkap. Mungkin karena penyusun

    kuesioner tidak/kurang menguasai permasalahan. (Perdana, 2010).

    2.8 Uji Validitas

    Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan

    sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel (Riyanto, 2011). Validitas merupakan

    ketetapan Antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data

    yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian suatu kuesioner dikatakan

    valid apabila pernyataan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang

    diukur oleh kuesioner tersebut data yang valid adalah data “yang tidak berbeda”

    anatara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

    pada objek penelitian (Riyanto, 2011) dan Suatu kuesioner dikatakan valid jika

    pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

    diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2017).

    Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan Antara skor item

    dengan skor total item. Dalam penentuan layak apa tidak layaknya suatu item yang

    digunakan, dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0.05

    artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikansi terhadap skor

    totalnya (Wiyono, 2011). Koefisien korelasi item-total dengan bivariate pearson

    dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    Rumus Correlated Bevariate Pearson:

    Rix = 𝑛.∑𝑖𝑥−(∑𝑖).(∑𝑥)

    √[𝑛.∑𝑖2−(∑𝑖)2][𝑛∑𝑥2−(∑𝑥)2] (2.10)

    Keterangan :

    Rix : Koefisien korelasi item-total (bivariate pearson)

    i : Skor item

    x : Skor total

    n : Banyaknya subyek (Wiyono, 2011)

  • 22

    2.9 Uji Reliabilitas

    Reliablitas mencerminkan ketepatan alat ukur sehingga hasil yang diperoleh

    akan stabil artinya dapat diandalkan dan diramalkan, serta akurat dan konsisten

    (Pujihastuti, 2010). Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner

    yang merupakan atribut dari variabel. Instrumen yang reliabel adalah instrumen

    yang ketika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

    menghasilkan data yang sama. Pada penelitian ini jenis pernyataan menggunakan

    skala linkert (1,2,3,4 dan 5), maka teknik untuk menguji reliabel pernyataan dengan

    uji “Croncbach’s Alpha” (Aplikasinya dengan program SPSS) (Riyanto, 2011).

    Rumus metode Alpha (Cronbach`s) (Sugiyono, 2018):

    r = (𝑛

    𝑛−1) (1 −

    ∑ 𝑠𝑖2

    𝑖=1

    𝑆𝑡2 )

    (2.11)

    Keterangan :

    R = Reliabilitas instrumen

    N = Jumlah atribut pernyataan yang diuji

    ∑𝑠𝑖2 = Jumah varian skor tiap atribut

    𝑆𝑡2 = Varian total

    Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

    1. Repeated Measure atau pengukuran ulang : Disini seseorang akan disodori

    peryataan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah

    ia tetap konsisten dengan jawabanya.

    2. One Shoot atau pengukuran sekali saja : Disini pengukuranya hanya sekali dan

    kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur

    korelasi antar jawaban pernyataan. (Ghozali, 2017).

    2.10 Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu yang akan menjadi acuan dalam penulisan sehingga

    dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengaji penelitian yang dilakukan.

    Tabel 2.2 adalah tabel penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan .

  • 23

    Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu

    No Judul Peneliti & Tahun Metode Hasil Penelitian

    IPA PGCV CSI Fuzzy KANO QFD

    1 Analisis Kinerja Produk Ukm Batik

    Banyumas Dengan Menggunakan

    Metode Importance Performance

    Analysis (Ipa) Dan Potential Gain

    Of Customer Value’s (Pgcv) Index

    Novandari, W.dkk

    (2011)

    √ √ Terdapat 11 atribut perbaikan IPA di

    kuadran pertama dari 21 atribut

    perbaikan

    Nilai indeks PGCV tertinggi 21,045

    terdapat pada atribut kehalusan

    pengerjaan batik

    2 Penentuan Prioritas Perbaikan

    Kualitas Layanan TransJakarta

    dengan Menggunakan Metode IPA-

    PGCV

    Sukwadi, R., &

    Jufina. (2015)

    Terdapat 8 atribut perbaikan IPA di

    kuadran pertama dari 33 atribut

    perbaikan

    Nilai indeks PGCV tertinggi 13,29

    terdapat pada atribut 25 (kemudahan

    penumpang dalam memberikan

    saran)

    3 Analisis kualitas pelayanan dengan

    menggunakan Fuzzy servqual,

    kuadran IPA, dan indeks PGCV

    Rosyidah, H.dkk

    (2015)

    Nilai indeks PGCV tertinggi 6,1071

    terdapat pada kuadran I dengan

    atribut Kemudahan akses lokasi

  • 24

    Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

    No Judul Peneliti & Tahun Metode Hasil Penelitian

    IPA PGCV CSI FUZZY KANO QFD

    4 Analisis kepuasan pelanggan

    dengan menggunakan metode

    Customer satisfaction index (csi)

    dan potential gain in customer

    value (pgcv)

    Devani,V.& Rizko,

    R. A. (2016)

    Nilai indeks PGCV tertinggi

    6,1071 terdapat pada kuadran I

    dengan atribut Kemudahan akses

    lokasi

    5 Analisa kualitas layanan dengan

    metode KANO berdasarkan

    dimensi SERVQUAL. Pada

    PT.AKR

    Mustakim, A (2017) √

    Prioritas peningkatan kualitas

    layanan yang berkaitan dengan

    sumber daya manusia dan

    kelengkapan fasilitas.

    6 Peningkatan Tingkat Kepuasan

    Dosen terhadap Kualitas

    Pelayanan Pelatihan Jurnal

    Berkualitas melalui Metode

    Servqual

    Purnama.& Sailah

    (2017)

    Terdapat 6 atribut perbaikan IPA di

    kuadran pertama dari 20 atribut

    perbaikan.

  • 25

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di pada perusahaan yang terletak di Jl. Perak Timur,

    Perak Utara, Pabean Cantian, Surabaya dan di Gudang Kalianak yang terletak di

    Kalianak Barat, Kalianak, Asemrowo, Surabaya. Sedangkan untuk pengambilan

    data, dengan membagikan kuesioner pada para pelanggan yang melakukan

    pemesanan trucking di perusahaan. Waktu penelitian mulai bulan Desember 2018

    sampai dengan Juli 2019.

    3.2 Diagram Alur Penelitian

    Berikut ini adalah tahap-tahap dalam penelitian sistematis tugas akhir pada

    layanan jasa trucking perusahaan :

    Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian

    Sumber : Pengolahan data

  • 26

    Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian (Lanjutan)

    Sumber : Pengolahan data

    Keterangan Diagram Alur Penelitian :

    1. Identifikasi Permasalahan

    Pada tahapan awal dilakukan identifikasi mengenai permasalahan yang ada

    pada perusahaan khususnya pada bidang trucking yang memiliki potensi adanya

    penurunan jumlah pesanan dalam penyewaan truck dan mengukur kepuasan

    pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan sewa truck dalam perusahaan.

    Identifikasi masalah ini digunakan untuk menentukan rumusan permasalahan

    dengan jelas serta menetapkan tujuan penelitian yang dicapai.

    2. Penetapan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Pada tahapan kedua adalah tahapan pengembangan dari identifikasi masalah

    dimana tahap ini peneliti membuat rumusan masalah berdasarkan hasil

  • 27

    identifikasi, menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai, menentukan

    manfaat yang ingin didapat dengan tujuan agar saat dilakukanya penelitian

    dapat fokus dalam batasan masalah yang ditentukan.

    3. Studi Literatur

    Studi literatur yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan melakukan pencarian

    terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, artikel, dan

    jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.

    Sehingga informasi yang didapat dapat dijadikan rujukan untuk memperkuat

    argumentasi-argumentasi yang ada. Adapun literatur literatur yang digunakan

    dalam proses penelitian yaitu diantaranya :

    Service Quality

    Importance Performance Analysis

    Potential Gain in Customer Value.

    4. Pengumpulan Data

    Tahapan selanjutya adalah tahapan dalam pengumpulan data yang berhubungan

    dengan identifikasi permasalahan di awal. Data yang dikumpulkan terbagi

    menjadi data primer dan data sekunder

    a) Data Primer

    Data kuesioner dalam penelitian ini berisi beberapa atribut yang berkaitan

    dengan analisis peningkatan pelayanan sewa truck yang dilakukan

    perusahaan. kuesioner berdasarkan kinerja dan harapan pelanggan untuk

    mengukur kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Kuesioner bertujuan

    untuk melakukan pembobotan terhadap atribut-atribut yang diteliti yang

    nantinya akan digunakan pada metode IPA untuk menentukan atribut apa

    saja yang termasuk pada kuadran I pada matriks IPA dan menentukan

    tingkat prioritas untuk perbaikan dalam kualitas layanan jasa sewa truck

    dengan indeks PGCV. Setelah melakukan pengumpulan data yang sesuai

    dengan identifikasi permasalahan, maka didapatkan daftar atribut kualitas

    yang akan dijadikan atribut pernyataan untuk kuesioner dengan metode IPA

    dan PGCV.

  • 28

    Data Wawancara dalam penelitian ini berkaitan dengan usulan perbaikan

    yang bias dilakukan untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada

    pada divisi trucking dan meningkatkan kualitas pelayanan jasa sewa truck.

    b.) Data Sekunder

    Data sekunder dalam penelitian ini berisi tentang data permintaan sewa

    truck yang diperoleh dari perusahaan pada 2 tahun terakhir dan data

    kompotitor trucking.

    5. Penyusunan Kuesioner Awal

    Penyusunan kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu identitas responden (untuk

    mendapatkan informasi yang berkaitan dengan responden), kuesioner tingkat

    harapan (untuk mengetahui seberapa penting suatu atribut bagi pelanggan), serta

    kuesioner tingkat kinerja pelayanan jasa sewa truck (untuk mengukur terhadap

    pelayanan jasa yang diberikan).

    Untuk kuesioner servqual pada bagian tingkat kinerja, responden diminta

    memberikan skala nilai terhadap atribut-atribut yang sesuai dengan tingkat

    kepuasan kinerja yang diterima.

    Skala yang digunakan untuk data tingkat kinerja sebagai berikut :

    1. : Sangat Tidak Puas

    2. : Tidak Puas

    3. : Cukup Puas

    4. : Puas

    5. : Sangat Puas

    Untuk pengisian kuesioner servqual pada tingkat harapan, responden

    diminta memberikan skala nilai terhadap atribut-atribut sesuai dengan tingkat

    kepuasan yang diterima.

    Skala yang digunakan untuk dasta tingkat harapan sebagai berikut :

    1. : Sangat tidak penting

    2. : Tidak penting

    3. : Cukup penting

    4. : Penting

    5. : Sangat penting

  • 29

    Berikut adalah Tabel 3.1 atribut pernyataan kualitas jasa yang digunakan

    dalam penelitian ini dengan menggunakan 10 dimensi servqual :

    Tabel 3.1Atribut pernyataan kualitas jasa

    NO KODE ATRIBUT PERNYATAAN KUALITAS JASA

    Dimensi Tangible (Bukti fisik)

    1 T1 Truck memiliki kondisi yang baik (roda tidak gundul, mesin tidak

    bermasalah, kelektrikan berfungsi normal)

    2 T2 Sopir menggunakan seragam, berpenampilan rapi dan menggunakan

    Alat Pelindung Diri (APD)

    3 T3 Ketersediaan Truck dalam melayani pelanggan

    4 T4 Kelengkapan surat,dokumen dan buku kir trucking lengkap

    Dimensi Reliability (Kehandalan)

    5 R1 Perusahaan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan

    6 R2 Perusahaan dapat dipercaya dan diandalkan dalam menangani

    masalah pelanggan

    7 R3 Ketelitian dan keandalan sopir dalam membawa muatan

    8 R4 Trucking datang sesuai waktu yang dijanjikan.

    9 R5 Perusahaan memiliki sistem pengarsipan dan pencatatan yang baik

    Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap)

    10 RS1 Kecepatan Pemrosesan dalam pemesanan trucking terkait kegiatan

    logistik.

    11 RS2 Kesedian Petugas untuk membantu memecahkan masalah pelanggan

    12 RS3 Pelayanan yang cepat dan tanggap diberikan oleh petugas dalam

    menghadapi keluhan pelanggan atau pengguna jasa.

    13 RS4 Pelanggan mendapatkan waktu pelayanan yang cukup dari petugas

    Dimensi Competence (Kompetensi)

    14 CP1 Petugas memberikan kesiapan truck sebelum melakukan kegiatan

    15 CP2 Sopir cukup fleksibel dan berpengalaman dalam melakukan

    pengiriman muatan

    16 CP3 Petugas memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung

    pekerjaan mereka

    17 CP4 Sopir memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung

    pekerjaan mereka

    18 CP5 Sopir dapat dipercaya mengenai kualitas pekerjaanya

    Sumber : Pengolahan data

  • 30

    Tabel 3.1 Atribut pernyataan kualitas jasa (lanjutan)

    NO KODE ATRIBUT PERNYATAAN KUALITAS JASA

    Dimensi Cortesy (Kesopanan)

    19 CR1 Keramahan sopir dalam mengatasi keluhan yang disampaikan oleh

    pelanggan

    20 CR2 Kesopanan sopir dalam berkomunikasi terhadap pelanggan

    21 CR3 Keramahan petugas dalam mengatasi keluhan yang disampaikan

    oleh pelanggan atau pengguna jasa

    Dimensi Credibility (Kepercayaan)

    22 CB1 Pihak Perusahaan atau petugas selalu bertanggung jawab terhadap

    keamanan barang muatan hingga proses selesai

    23 CB2 Pihak Perusahaan menjamin kelancaran pada layanan jasa yang

    diberikan selama kegiatan trucking

    Dimensi Security (Keamanaan)

    24 S1 Fasilitas alat pelindung diri (APD) atau prosedur K3 yang

    diterapakan di trucking.

    25 S2 Muatan tidak mengalami kerusakan saat dipindahkan

    26 S3 Muatan tidak mengalami kehilangan saat dipindahkan

    Dimensi Access (Akses)

    27 A1 Aksesibilitas jalan raya dengan kantor perusahaan mudah diakses

    28 A2 Aksesibilitas operasional trucking mudah diakses

    Dimensi Communication (Komunikasi)

    29 CC1 Petugas memberikan informasi jelas dan mudah dimengerti tentang

    prosedur kegiatan trucking.

    30 CC2 Petugas selalu memberikan informasi ketika ada perkembangan

    kegiatan trucking

    31 CC3 Sopir memberikan informasi jelas dan mudah dimengerti saat

    melakukan kegiatan

    Dimensi Understanding the Customer (Kemampuan memahami pelanggan)

    32 U1 Ketepatan penagihan invoice kepada pelanggan

    33 U2 Petugas selalu memberikan perhatian secera individu kepada

    pelanggan atau pengguna jasa.

    34 U3 Petugas memberikan pelayanan secara perseorangan terhadap

    pelanggan

    35 U4 Petugas mengutamakan harapan pelanggan

    Sumber : Pengolahan data

  • 31

    Sedangkan kuesioner IPA dan PGCV untuk mengkategorikan atribut

    kualitas pelayanan jasa sewa truck berdasarkan kinerja perusahaan dan harapan

    pelanggan. Pada penelitian ini digunakan variabel yang sama dalam kuesioner

    servqual, kuesioner IPA dan PGCV yang didapatkan dari hasil diskusi dengan

    akademisi universitas, expert di perusahaan dan mengacu pada literatur 10

    dimensi yaitu tangibles, reliability, responsiveness, competence, credibility,

    courtesy, security, access, communication, understanding the customer.

    6. Penyebaran Kuesioner Awal

    Setelah selesai menyusun kuesioner, tahap selanjutnya melakukan

    penyebaran kuesioner awal yang dilakukan kepada pelanggan jasa sewa truck.

    Tujuan kuesioner diuji terlebih dahulu untuk memastikan responden menguasai

    atau kurang menguasai pernyataan yang diajukan, memastikan pernyataan tidak

    tabu dan sudah dimengerti responden dan responden menjawab semua

    pernyataan yang diajukan (Perdana, 2010) selain itu penguji menggunakan

    Repeated Measure untuk melakukan pengujian reliabililitas kepada seseorang

    yang akan disodori peryataan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

    kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabanya (Ghozali, 2017).

    Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 30 sampel dengan

    kriteria responden yang pernah melakukan pemesanan sewa truck di tahun

    2017-2018.

    7. Pengujian Data

    Tahap selanjutya yaitu melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap

    semua butir pernyataan yang tercantum dalam kuesioner awal yang diberikan

    kepada responden dengan menggunakan Software SPSS 25. Tahapan awal

    dalam pengujian data yaitu melakukan uji validitas 30 sampel yang dilakukan

    dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan tingkat

    signifikansi 5%.

    Keputusan uji validitas:

    Jika r tabel < r hitung maka atribut pernyataan dianggap valid. (Riyanto,

    2011)

  • 32

    Tahap selanjutya setelah semua atribut pernyataan yang sudah valid yaitu

    melakukan uji reliabilitas. Dengan model pengukuran Repeated Measure

    pengujian reliabilitas dilakukan 2 kali untuk mengetahui apakah responden

    konsisten dengan jawabanya. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan

    nilai r hasil dengan r tabel.

    Keputusan uji reliabilitas:

    Apabila nilai Cronbah’s Alpha dengan ketentuan r hitung > r tabel maka

    dinyatakan reliabel.

    8. Penyusunan Kuesioner Akhir

    Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas apabila kedua uji tersebut

    dinyatakan valid dan reliabel maka penguji akan melanjutkan pada tahapan

    berikutnya. Tahap selanjutnya adalah menyusun kuesioner akhir yang

    dilakukan kepada pelanggan jasa sewa truck. setalah mengetahui hasil dari uji

    validitas dan reliabilitas dinyatakan valid dan reliabel namun apabila ada salah

    satu pernyataan yang belum terjawab atau dinyatakan tidak valid maka penulis

    akan menghapus pernyataan tersebut.

    9. Servqual

    Setelah semua pernyataan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel dari

    penyebaran kuesioner akhir, langkah selanjutnya adalah mengukur gap antara

    tingkat harapan dan tingkat kinerja perusahaam dengan menggunakan metode

    Servqual. Untuk menghitung servqual dapat dilakukan dengan cara nilai rata-

    rata harapan pelanggan dikurangi dengan nilai rata kinerja perusahaan yang

    dirasakan oleh pelanggan. Apabila nilai kepuasan bernilai negatif berarti

    pelanggan belum merasa puas terhadap layanan yang diberikan oleh perusahaan

    begitu pula sebaliknya.

    10. Matriks IPA

    Setelah mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, langkah selanjutnya

    mengidentifikasi atribut kualitas pelayanan yang mempengarui kepuasan

    pelanggan serta memetakan atribut - atribut yang terkait ke dalam matriks

    kartesius dengan tujuan mengetahui atribut yang berada pada kuadran I, II,

    III dan IV . Atribut pernyataan yang berada pada kuadran II dan IV

    menunjukan kinerja perusahaan sudah baik sehingga pelanggan merasa puas

  • 33

    namun atribut pernyataan yang berada pada kuadran I dan III menunjukan

    kinerja perusahaan masih rendah sehingga pelanggan merasa mengecewakan/

    tidak puas.

    11. Uji Regresi Sederhana

    Pada tahap ini, Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan hasil

    yang sesuai dengan tujuan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

    1. Uji regresi linear sederhana

    Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji

    pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dasar

    pengambilan keputusan regresi linear sederhana mengacu pada :

    Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung > t tabel

    artinya variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

    Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05.

    Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya variabel X berpengaruh

    terhadap variabel Y.

    2. Desain Penelitian

    Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

    kualitas layanan pada dimensi Tangible (X1), Reliabillty (x2),

    Responsiveness (X3), Competance (X4), Cortesy (X5), Creadibillty (X6),

    Security (X7), Access (X8), Communication (X9), Understanding the

    Customer (X10). Variabel. Terikat yang digunakan dalam penelitian ini

    yaitu Kepuasan pelanggan (Y) nilai kepuasan pelanggan dinyatakan

    dalam suatu rasio sebagai berikut : Y = kualitas yang dirasakan oleh

    pelanggan / keinginan atau harapan pelanggan (Marguna,2014). Desain

    penelitian akan ditampilkan pada gambar berikut :

    Reliabillity (X2)

    Responsiveness (X3)

    Competence (X4)

    Courtesy (X5)

    Creadibillty (X6)

    Tangible (X1)

    Kepuasan

    Pelanggan (Y)

    Gambar 3. 2 Desain Penelitian

  • 34

    Gambar 3. 3 Desain Penelitian (lanjutan)

    3. Hipotesis penelitian

    Seluruh indikator kinerja pada setiap dimensi berkaitan terhadap

    kepuasan pelanggan, Adapun hipotesis uji pengaruh yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah :

    H01 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Tangible

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha1 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Tangible terhadap kepuasan pelanggan.

    H02 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Reliabillty

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha2 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Reliabillty terhadap kepuasan pelanggan.

    H03 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Responsiveness

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha3 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Responsivenes terhadap kepuasan pelanggan.

    H04 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Competence

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha4 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Competence terhadap kepuasan pelanggan.

    H05 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Cortesy

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha5 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi Cortesy

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Security (X7)

    Access (X8)

    Communicaion (X9)

    Understanding the

    Customer (X10)

    Kepuasan

    Pelanggan (Y)

  • 35

    H06 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Creadibillity

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha6 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Creadibillity terhadap kepuasan pelanggan.

    H07 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Security

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha7 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi Security

    terhadap kepuasan pelanggan.

    H08 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Access terhadap

    kepuasan pelanggan.

    Ha8 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi Access

    terhadap kepuasan pelanggan.

    H09 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Communication

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha9 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Communication terhadap kepuasan pelanggan.

    H10 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada dimensi Understanding

    the Customer terhadap kepuasan pelanggan.

    Ha10 = Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dimensi

    Understanding the Customer terhadap kepuasan pelanggan..

    12. Indek PGCV

    Setelah melkakukan uji pengaruh pada setiap kuadran pada matriks IPA.

    Atribut yang termasuk dalam kuadran I dalam kuadran IPA dikemudian

    dijadikan inputan untuk mengukur indek PGCV. Pada tahapan ini hasil dari

    indeks PGCV dapat menentukan prioritas perbaikan berdasarkan hasil kurang

    dari nilai akhir yang diinginkan pelanggan (UDCV) dengan kualitas layanan

    yang diberikan (ACV). Atribut yang mempunyai nilai indek PGCV terbesar

    nantinya menjadi prioritas utama dalam perbaikan menyusul atribut kedua dan

    seterusnya.

    13. Rekomendasi

    Tahap selanjutnya adalah memberikan rekomendasi yang diberikan kepada

    perusahaan berupa atribut pernyataan yang memiliki nilai indek PGCV paling

  • 36

    besar baru menyusul atribut kedua dan seterusnya. Atribut tersebut menjadi

    prioritas perbaikan yang dapat digunakan sebagi dasar untuk pengambilan

    keputusan dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa sewa truck.

    Pengambilan keputusan berdasarkan acuan hasil wawancara dan observasi

    yang dilakukan penulis selama melakukan penelitian

    14. Kesimpulan dan Saran

    Setelah dilakukan rekomendasi perbaikan kemudian dapat ditarik

    kesimpulan yang menjadi jawaban dari tujuan penelitian untuk digunakan

    dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa sewa

    truck.

  • 37

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum

    Divisi Trucking merupakan salah satu bidang usaha pada perusahaan yang

    berlokasi di Perak yang dipimpin oleh Supervisor Marketing dan memiliki 2 petugas

    pada bagian opersional kantor dan operasional lapangan dan mempunyai 9 sopir harian

    lepas yang bertugas mengoprasikan trucking. Untuk mensupport kegiatan di bidang

    logistik, divisi trucking sudah memiliki 9 jenis truck diantaranya :

    Truck trailer Volvo : 2 unit

    Truck trailer Man : 5 unit

    Truck trailer Nisan : 2 unit

    Perusahaan mempunyai flowchart kegiatan trucking untuk dapat memperjelas

    pekerjaan pada setiap divisi dalam melakukan kegiatan trucking. Flowchart kegiatan

    trucking dapat dilihat pada Gambar 4.1 :

    Gambar 4. 1 Flowchart trucking

    Sumber : Pengolahan data

  • 38

    Flowchart kegiatan trucking pada Gambar 4.1 dimulai dari pelanggan

    melakukan pemesanan trucking kepada perusahaan. Setelah mendapatkan permintaan

    armada dari pelanggan, pengurus operasional kantor memastikan apakah ada armada

    yang siap digunakan untuk melakukan kegiatan dari pelanggan. Apabila tidak ada

    ketersedian armada maka kegiatan trucking tidak berjalan namun apabila ada armada

    trucking yang siap digunakan supervisor marketing langsung menentukan harga jual

    jasa sewa trucking kepada pelanggan. Pada tahapan nomer 4 pelanggan dapat

    menerima atau menolak harga jual sewa trucking yang diberikan oleh supervisor

    marketing. Pelangan dapat melakukan penawaran yang diajuakan seperti tahapan

    nomer 4a. Setelah melakukan penawaran harga sewa trucking supervisor marketing

    berhak menerima atau menolak penawaran dari pelangan seperti tahapan nomer 4b

    namun apabila pada tahapan nomer 4 (pelangan menerima harga jual yang diajukan

    oleh supervisor marketing) dan tahapan nomer 4b (supervisor marketing menerima

    penawaran harga yang diajukan pelangan) maka kesepakatan pemesanan jasa sewa

    trucking dapat terjadi.

    Setelah terjadi kesepakatan jasa sewa trucking admin perusahaan membuat

    Job Order untuk menghitung biaya pokok operasional dan biaya tambahan dan untuk

    mengawasi dan menentukan biaya operasional dalam mengerjakan jasa sewa trucking.

    Pada tahapan membuat Job Order admin harus meminta persetujuan manajer

    operasional dan manajer keuangan. Setelah Job Order selesai, bagian keuangan

    membuat Biaya Operasional (BOP) sesuai Job Order yang telah ditentukan. Biaya

    Operasional ditujukan kepada supervisor marketing trucking, manajer keuangan,

    manajer operasional dan kepada General Manager melalui e-mail. Setelah

    mendapatkan e-mail mengenai biaya operasional petugas operasional kantor membuat

    surat jalan kegiatan dan melengkapi dokumen kegiatan trucking seperti (Official

    Receipt) Surat pengambilan container dari depo dan kapal apabila ada kegiatan

    pengambilan container. Tahap berikutnya sebelum kegiatan trucking yaitu admin

    memasukan kegiatan trucking pada sistem yang sudah ada supaya kegiatan tersebut

    ter-record. Setelah semua persiapan administrasi selasai sopir menerima surat jalan

    dan biaya operasional namun sopir harus memastikan armada dalam keadaan siap

    digunakan seperti pada tahapan nomer 9.

  • 39

    Pada tahapan nomer 10 sopir melakukan kegiatan trucking sesuai permintaan

    sewa dari pelanggan. Pada tahapan ini sopir dituntut dapat menjalankan pekerjaan

    dengan baik dan tanpa terjadi masalah seperti (masalah dari pelanggan dan terjadi

    kerusakan pada muatan atau armada). Setelah selesai melakukan kegiatan trucking

    sopir harus memberitau kepada pihak keuangan supaya pihak keuangan membuatkan

    invoice untuk menagih pelanggan. Setelah selesai membuat invoice petugas

    operasional kantor menagih invoice ke pelanggan dan menerima surat jalan dari sopir.

    Pada tahapan akhir nomer 13 pelangan melunasi invoice yang ditagih oleh pelanggan

    dan kegiatan trucking selesai dilaksanakan.

    Perusahaan pada bidang logistik menangani kegiatan logistik seperti pengiriman

    General Cargo, Container dan Project Cargo. Pada tahun 2018 perusahaan telah

    menangani jasa pengiriman logistik sebanyak 2.987 kali dengan menggunakan 9

    armada trucking yang dimiliki perusahaan. Perusahaan selalu berupaya memenuhi

    kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa trucking dengan cara melakukan survei

    kepuasan pelanggan terhadap kinerja perusahaan khusunya di bidang trucking. Dalam

    tahapan penyebaran survei dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu langsung datang

    kepada pelanggan, menyebarkan kuesioner ketika pelanggan melakukan pemesanan

    atau menyelesaikan transaksi kegiatan di kantor dan yang terakhir menggunakan

    google forms.

    Gambaran umum setelah dilakukan penyebaran kuesioner terhadap pelanggan

    yang menggunakan jasa sewa trucking pada perusahaan. Berdasarkan hasil kuesioner

    awal dan akhir yang berjumlah 69 responden diperoleh data sebagai berikut :

    Gambar 4. 2 Karekteristik responden berdasarkaan jenis kelamin

    Sumber : pengolahan data

    84%

    16%

    Laki-laki Perempuan

  • 40

    3%

    54%

    43%

    Kurang dari 5 kali 5 sampai 20 kali Lebih dari 20 kali

    0%

    2%

    53%41%

    4%Kurang dari 17 tahun

    18 - 24 Tahun

    25 - 35 Tahun

    36 - 46 Tahun

    Lebih dari 47 Tahun

    0%

    6%

    47%47%

    0%

    SMP SMA D3 S1 S2

    Berdasarkan hasil Gambar 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis

    kelamin laki – laki sebanyak 58 orang atau 84% dan berjenis kelamin perempuan

    sebanyak 11 orang atau 16%.

    Gambar 4. 3 Karekteristik responden berdasarkaan usia

    Sumber : Pengolahan data

    Berdasarkan Gambar 4.3 karakteristik responden berdasarkan usia dapat

    dibedakan menjadi 5 jenjang usia dan jenjang usia paling banyak pada usia 25-35

    tahun sebanyak 36 orang atau 53%.

    Gambar 4. 4 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

    Sumber : Pengolahan data

    Berdasarkan Gambar 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

    terakhir dapat dibedakan menjadi 5 Jenjang dan responden dengan pendidikan terakhir

    D3 dan S1 mempunyai jumlah yang sama sebesar 32 orang atau 47%.

    Gambar 4. 5 Karakteristik responden berdasarkan jumlah menggunakan jasa sewa trucking

    Sumber : Pengolahan data

  • 41