21
PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL RPTP : KUALITAS NUTRISI DAN KARAKTERISTIK AGRONOMI BEBERAPA SPESIES TANAMAN MURBEI SEBAGAI SUMBER PAKAN KAMBING KETERANGAN UMUM 1. PROGRAM IPTEK (Sektor 16): 1.01 X 1.02 Gen 1.02 Kom 2.01 2.02 3.01 3.02 2. NOMOR PUNAS RISTEK: 3. NAMA LEMBAGA : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4. NAMA UNIT ORGANISASI : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 5. NAMA : DIPA LOKA Kambing Potong Sungei Putih 6. NOMOR KODE DIPA : 7. POSISI KEGIATAN DALAM DIPA : Proyek Bagian Proyek Tolok Ukur Lainnya ........................................................ X 0 1 0 3 0 1 0 3

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012 …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/RPTP2012/rptp... · KUALITAS NUTRISI DAN KARAKTERISTIK AGRONOMI BEBERAPA SPESIES TANAMAN

Embed Size (px)

Citation preview

PROPOSAL USULAN KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2012

JUDUL RPTP

KUALITAS NUTRISI DAN KARAKTERISTIK AGRONOMI

BEBERAPA SPESIES TANAMAN MURBEI SEBAGAI SUMBER

PAKAN KAMBING

KETERANGAN UMUM

1 PROGRAM IPTEK (Sektor 16)

101

X

102

Gen

102

Kom

201 202 301 302

2 NOMOR PUNAS RISTEK

3 NAMA LEMBAGA Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian

4 NAMA UNIT ORGANISASI Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan

5 NAMA DIPA LOKA Kambing Potong Sungei

Putih

6 NOMOR KODE DIPA

7 POSISI KEGIATAN DALAM DIPA

Proyek Bagian Proyek Tolok Ukur

Lainnya

X

0 1 0 3 0 1 0 3

2

8 ALAMAT DAN KODE POS Jl Raya Pajajaran Kav E 59 Bogor 16151

9 NOMOR TELEPON (0251) 322185 328383 322138

10 NOMOR FAX (0251) 328382 380588

DATA USULAN KEGIATAN

1 SIFAT USULAN KEGIATAN Lanjutan Baru

2 TAHUN AWAL KEGIATAN DALAM PELITA VII 2012

3 JENIS KEGIATANPENELITIAN Laboratorium Lapangan x

4 PENELITIPENANGGUNG JAWAB Dr IrSimon P Ginting MSc

MENYETUJUI Medan Juli 2011

LOKA PENELITIAN PENELITI UTAMA

KEPALA KAMBING POTONG PENANGGUNG JAWAB

Dr Aron Batubara Dr Simon P Ginting

NIP 196805221995031002 NIP195507041984031001

MENGETAHUI

KEPALA PUSAT PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN

Dr Bess Tiesnamurti

NIP 19570524 198303 2 001

X

x

3

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi serta karakteristik

agronomik empat varietas tanaman Murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica Penelitian terdiri dari dua kegiatan

yaitu 1) penelitian kualitas nutrisi empat varietas tanaman Murbei sebagai pakan

kambing dan produksi biomasa didua agro-ekosistem (dataran rendah basah dan

dataran tinggi basah) untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi

biomasa dan karakteristik agronomik dan 2) penelitian pengaruh ukuran bibit

tanaman (stek) dan tinggi pemotongan terhadap produksi komposisi kimiawi dan

karaketristik morfologik empat varietas tanaman Murbei Perlakuan ukuran bibit

tanaman (stek) terhadap produksi dan karakteristik agonomik diteliti untuk

mendapatkan data ukuran batang yang paling baik untuk digunakan sebagai bibit

tanaman Penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran rendah basah dilakukan di

kebun percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Deliserdang dan

penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran tinggi basah dilakukan di

Kabupaten Karo Kualitas nutrisi keempat varietas Murbei dianalisis dengan

mengukur beberapa parameter yaitu taraf konsumsi palatabilitas dan

seleksibilitas komposisi kimiawi (N abu NDF ADFlignin tannin) kecernaan

(bahan kering bahan organik N) karaketristik fermentasi rumen (VFA amonia-

rumen pH) dan metabolit darah (plasma-N dan glukosa darah) Bibit (stek)

digunakan berukuran diameter 1 2 dan 3 cm dengan perlakuan jarak tanam

dalam baris 1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Umur

panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah tanam Variabel

pengamatan adalah pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat

dan mengukur persentase hidup tinggi tunas jumlah tunas jumlah daun berat

kering biomassa dan indeks kualitas bibitPenelitian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap Pola Faktorial Analisis data dengan ANOVA bila terdapat

perbedaan yang nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

Kata kunci Murbei produksi kualitas nutrisi kambing

ABSTRACT

The study is aimed to investigate the nutritional quality and the agronomic

characteristk of four varieties of Morus spp namely 1) Morus chatayana 2)

Morus nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica This studies will cover two

research activities consiting of 1) research activity to evaluate the nutritional

quality morphological characteristics and biomas productivity of four varities of

Morus spp planted in two different agro-ecosystem (wet lowland zones and wet

highland zones) and 2) study on the effect of the diameter size of stek planting

distance and cutting height of four varieties of Morus spp on production and agronomic characteristic and chemical composisition of the plant fractions The

experiments will be conducted at the site of the Goat Research Institute at Sungai

Putih North Sumaqtera and at the Karo District of the province of North

Sumatera The parameters used to evaluate the nutritional quality of the Morus

spp are feed consumption palatability selectivity chemical composition (N ash

4

NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics

(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)

The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m

1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of

the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The

experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design

Key words Morus spp productivity nutritional quality goats

IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan

salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan

populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi

ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi

semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi

yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-

80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha

intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan

merupakan salah satu simpul strategis

Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini

masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya

tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan

Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi

yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat

sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)

fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan

penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat

belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara

masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku

bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan

pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri

pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona

5

Dasar Pertimbangan

Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun

fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target

utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya

potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga

dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih

merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan

secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang

paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa

hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai

wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa

maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai

dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi

metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan

nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini

produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain

ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya

angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas

pejantan maupun reproduktivitas betina

Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda

beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat

perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara

varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik

tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan

inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing

Tujuan

Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut

produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa

agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah

6

1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas

nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah

basah dan dataran tinggi basah

2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei

3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta

komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik

bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

Luaran

Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa

data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan

bibit tanaman murbei yang meliputi

1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat

varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda

2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi

kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada

intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan

Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik

agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit

tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif

pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi

Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan

produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

2

8 ALAMAT DAN KODE POS Jl Raya Pajajaran Kav E 59 Bogor 16151

9 NOMOR TELEPON (0251) 322185 328383 322138

10 NOMOR FAX (0251) 328382 380588

DATA USULAN KEGIATAN

1 SIFAT USULAN KEGIATAN Lanjutan Baru

2 TAHUN AWAL KEGIATAN DALAM PELITA VII 2012

3 JENIS KEGIATANPENELITIAN Laboratorium Lapangan x

4 PENELITIPENANGGUNG JAWAB Dr IrSimon P Ginting MSc

MENYETUJUI Medan Juli 2011

LOKA PENELITIAN PENELITI UTAMA

KEPALA KAMBING POTONG PENANGGUNG JAWAB

Dr Aron Batubara Dr Simon P Ginting

NIP 196805221995031002 NIP195507041984031001

MENGETAHUI

KEPALA PUSAT PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN

Dr Bess Tiesnamurti

NIP 19570524 198303 2 001

X

x

3

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi serta karakteristik

agronomik empat varietas tanaman Murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica Penelitian terdiri dari dua kegiatan

yaitu 1) penelitian kualitas nutrisi empat varietas tanaman Murbei sebagai pakan

kambing dan produksi biomasa didua agro-ekosistem (dataran rendah basah dan

dataran tinggi basah) untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi

biomasa dan karakteristik agronomik dan 2) penelitian pengaruh ukuran bibit

tanaman (stek) dan tinggi pemotongan terhadap produksi komposisi kimiawi dan

karaketristik morfologik empat varietas tanaman Murbei Perlakuan ukuran bibit

tanaman (stek) terhadap produksi dan karakteristik agonomik diteliti untuk

mendapatkan data ukuran batang yang paling baik untuk digunakan sebagai bibit

tanaman Penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran rendah basah dilakukan di

kebun percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Deliserdang dan

penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran tinggi basah dilakukan di

Kabupaten Karo Kualitas nutrisi keempat varietas Murbei dianalisis dengan

mengukur beberapa parameter yaitu taraf konsumsi palatabilitas dan

seleksibilitas komposisi kimiawi (N abu NDF ADFlignin tannin) kecernaan

(bahan kering bahan organik N) karaketristik fermentasi rumen (VFA amonia-

rumen pH) dan metabolit darah (plasma-N dan glukosa darah) Bibit (stek)

digunakan berukuran diameter 1 2 dan 3 cm dengan perlakuan jarak tanam

dalam baris 1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Umur

panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah tanam Variabel

pengamatan adalah pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat

dan mengukur persentase hidup tinggi tunas jumlah tunas jumlah daun berat

kering biomassa dan indeks kualitas bibitPenelitian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap Pola Faktorial Analisis data dengan ANOVA bila terdapat

perbedaan yang nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

Kata kunci Murbei produksi kualitas nutrisi kambing

ABSTRACT

The study is aimed to investigate the nutritional quality and the agronomic

characteristk of four varieties of Morus spp namely 1) Morus chatayana 2)

Morus nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica This studies will cover two

research activities consiting of 1) research activity to evaluate the nutritional

quality morphological characteristics and biomas productivity of four varities of

Morus spp planted in two different agro-ecosystem (wet lowland zones and wet

highland zones) and 2) study on the effect of the diameter size of stek planting

distance and cutting height of four varieties of Morus spp on production and agronomic characteristic and chemical composisition of the plant fractions The

experiments will be conducted at the site of the Goat Research Institute at Sungai

Putih North Sumaqtera and at the Karo District of the province of North

Sumatera The parameters used to evaluate the nutritional quality of the Morus

spp are feed consumption palatability selectivity chemical composition (N ash

4

NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics

(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)

The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m

1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of

the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The

experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design

Key words Morus spp productivity nutritional quality goats

IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan

salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan

populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi

ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi

semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi

yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-

80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha

intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan

merupakan salah satu simpul strategis

Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini

masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya

tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan

Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi

yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat

sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)

fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan

penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat

belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara

masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku

bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan

pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri

pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona

5

Dasar Pertimbangan

Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun

fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target

utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya

potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga

dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih

merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan

secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang

paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa

hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai

wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa

maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai

dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi

metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan

nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini

produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain

ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya

angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas

pejantan maupun reproduktivitas betina

Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda

beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat

perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara

varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik

tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan

inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing

Tujuan

Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut

produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa

agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah

6

1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas

nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah

basah dan dataran tinggi basah

2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei

3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta

komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik

bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

Luaran

Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa

data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan

bibit tanaman murbei yang meliputi

1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat

varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda

2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi

kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada

intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan

Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik

agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit

tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif

pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi

Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan

produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

3

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi serta karakteristik

agronomik empat varietas tanaman Murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica Penelitian terdiri dari dua kegiatan

yaitu 1) penelitian kualitas nutrisi empat varietas tanaman Murbei sebagai pakan

kambing dan produksi biomasa didua agro-ekosistem (dataran rendah basah dan

dataran tinggi basah) untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi

biomasa dan karakteristik agronomik dan 2) penelitian pengaruh ukuran bibit

tanaman (stek) dan tinggi pemotongan terhadap produksi komposisi kimiawi dan

karaketristik morfologik empat varietas tanaman Murbei Perlakuan ukuran bibit

tanaman (stek) terhadap produksi dan karakteristik agonomik diteliti untuk

mendapatkan data ukuran batang yang paling baik untuk digunakan sebagai bibit

tanaman Penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran rendah basah dilakukan di

kebun percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Deliserdang dan

penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran tinggi basah dilakukan di

Kabupaten Karo Kualitas nutrisi keempat varietas Murbei dianalisis dengan

mengukur beberapa parameter yaitu taraf konsumsi palatabilitas dan

seleksibilitas komposisi kimiawi (N abu NDF ADFlignin tannin) kecernaan

(bahan kering bahan organik N) karaketristik fermentasi rumen (VFA amonia-

rumen pH) dan metabolit darah (plasma-N dan glukosa darah) Bibit (stek)

digunakan berukuran diameter 1 2 dan 3 cm dengan perlakuan jarak tanam

dalam baris 1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Umur

panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah tanam Variabel

pengamatan adalah pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat

dan mengukur persentase hidup tinggi tunas jumlah tunas jumlah daun berat

kering biomassa dan indeks kualitas bibitPenelitian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap Pola Faktorial Analisis data dengan ANOVA bila terdapat

perbedaan yang nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

Kata kunci Murbei produksi kualitas nutrisi kambing

ABSTRACT

The study is aimed to investigate the nutritional quality and the agronomic

characteristk of four varieties of Morus spp namely 1) Morus chatayana 2)

Morus nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica This studies will cover two

research activities consiting of 1) research activity to evaluate the nutritional

quality morphological characteristics and biomas productivity of four varities of

Morus spp planted in two different agro-ecosystem (wet lowland zones and wet

highland zones) and 2) study on the effect of the diameter size of stek planting

distance and cutting height of four varieties of Morus spp on production and agronomic characteristic and chemical composisition of the plant fractions The

experiments will be conducted at the site of the Goat Research Institute at Sungai

Putih North Sumaqtera and at the Karo District of the province of North

Sumatera The parameters used to evaluate the nutritional quality of the Morus

spp are feed consumption palatability selectivity chemical composition (N ash

4

NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics

(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)

The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m

1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of

the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The

experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design

Key words Morus spp productivity nutritional quality goats

IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan

salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan

populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi

ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi

semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi

yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-

80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha

intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan

merupakan salah satu simpul strategis

Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini

masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya

tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan

Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi

yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat

sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)

fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan

penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat

belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara

masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku

bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan

pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri

pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona

5

Dasar Pertimbangan

Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun

fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target

utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya

potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga

dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih

merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan

secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang

paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa

hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai

wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa

maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai

dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi

metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan

nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini

produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain

ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya

angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas

pejantan maupun reproduktivitas betina

Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda

beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat

perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara

varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik

tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan

inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing

Tujuan

Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut

produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa

agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah

6

1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas

nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah

basah dan dataran tinggi basah

2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei

3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta

komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik

bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

Luaran

Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa

data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan

bibit tanaman murbei yang meliputi

1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat

varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda

2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi

kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada

intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan

Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik

agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit

tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif

pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi

Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan

produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

4

NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics

(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)

The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m

1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of

the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The

experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design

Key words Morus spp productivity nutritional quality goats

IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan

salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan

populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi

ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi

semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi

yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-

80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha

intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan

merupakan salah satu simpul strategis

Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini

masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya

tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan

Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi

yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat

sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)

fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan

penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat

belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara

masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku

bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan

pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri

pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona

5

Dasar Pertimbangan

Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun

fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target

utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya

potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga

dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih

merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan

secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang

paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa

hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai

wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa

maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai

dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi

metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan

nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini

produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain

ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya

angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas

pejantan maupun reproduktivitas betina

Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda

beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat

perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara

varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik

tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan

inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing

Tujuan

Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut

produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa

agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah

6

1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas

nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah

basah dan dataran tinggi basah

2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei

3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta

komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik

bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

Luaran

Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa

data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan

bibit tanaman murbei yang meliputi

1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat

varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda

2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi

kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada

intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan

Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik

agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit

tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif

pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi

Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan

produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

5

Dasar Pertimbangan

Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun

fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target

utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya

potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga

dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih

merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan

secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang

paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa

hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai

wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa

maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai

dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi

metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan

nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini

produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain

ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya

angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas

pejantan maupun reproduktivitas betina

Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda

beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat

perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara

varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik

tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan

inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan

varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing

Tujuan

Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut

produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa

agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah

6

1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas

nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah

basah dan dataran tinggi basah

2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei

3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta

komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik

bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

Luaran

Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa

data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan

bibit tanaman murbei yang meliputi

1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat

varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda

2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi

kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada

intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan

Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik

agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit

tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif

pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi

Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan

produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

6

1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas

nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah

basah dan dataran tinggi basah

2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei

3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta

komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik

bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

Luaran

Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa

data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan

bibit tanaman murbei yang meliputi

1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat

varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda

2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi

kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada

intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda

3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan

Perkiraan Manfaat dan Dampak

Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik

agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit

tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif

pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi

Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan

produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

7

II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis

rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput

(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya

lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa

yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini

terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi

rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi

untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA

2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon

maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat

menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan

konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi

dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi

berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar

mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah

sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman

perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi

adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa

kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk

ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et

al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun

dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih

rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-

35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR

et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan

tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman

ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik

di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan

jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

8

ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk

ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan

terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta

2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez

2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei

hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica

dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub

tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan

murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan

kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah

lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan

sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi

susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak

pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar

249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan

kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al

2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon

yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu

lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung

protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)

ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei

yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan

ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei

umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan

diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm

Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan

BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit

dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin

meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan

hasil produksi tanaman

Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman

murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

9

Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara

berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)

Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun

dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada

kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman

meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar

menurun (BOSCHINI 2002)

III METODOLOGI

Pendekatan

Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung

kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput

(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain

Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk

memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai

pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis

tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan

potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang

dapat dihasilkan

Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat

antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak

yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk

mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan

ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik

bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi

sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis

ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan

yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan

kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan

palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan

Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in

vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

10

(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna

(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen

dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam

asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan

protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat

dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan

asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan

mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas

nutrisibahan pakan dengan lebih akurat

Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas

jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi

agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di

laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik

agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan

konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan

laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan

koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit

darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan

seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah

Bahan dan Metoda Penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi

penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing

4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit

darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan

penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

11

Metoda

Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat

varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu

dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah

Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)

dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu

Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50

m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99

0 Timur Rata-rata

curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan

maksimum berturut-turut adalah 220

C and 310 C dengan tingkat kelembababn

rata-rata 85

Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus

nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian

Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai

bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun

percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-

30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada

pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20

kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan

serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk

menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai

umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan

dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam

baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan

komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)

dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan

Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20

m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m

2 untuk setiap lokasi)

Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas

fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

12

1800 m2 (450 m

2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan

diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10

tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat

tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval

2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma

Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil

pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap

kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan

daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk

mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)

dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan

diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C

selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering

Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan

pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel

digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan

berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut

AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam

(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar

diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar

Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan

metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan

10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan

beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari

rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran

palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-

masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak

dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap

varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai

pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari

pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur

ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

13

Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat

varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi

rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK

BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa

yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat

varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang

metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada

pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian

pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan

pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran

konsumsi selama 5 hari berturut-turut

Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen

diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus

dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah

permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring

menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital

dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian

disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya

Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan

asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas

Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak

percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen

Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C

selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label

lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi

plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter

Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama

pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna

ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut

Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi

maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi

tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

14

ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu

digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum

dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50

ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan

diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator

dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan

dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling

Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum

dianalisis lebih lanjut

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa

(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)

kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi

fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)

dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah

(urea darah dan glukosa darah)

Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi

kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek

palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data

dianalisis menggunakan program SAS model general linear

Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran

bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik

morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di

lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera

Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada

ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah

berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn

Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat

spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)

Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari

kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

15

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop

sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk

pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter

untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi

tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas

lahan yang akan digunakan

Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun

penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek

batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan

tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang

panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter

1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain

batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit

penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)

Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan

intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah

penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan

stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian

ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris

1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan

perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang

4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha

TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai

dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9

bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah

1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat

(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah

tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit

2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering

biomassa

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

16

3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia

tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik

(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)

Lignin dan Tanin

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang

terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu

1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm

2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris

05 m 10 m 15 m

3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah

tanam

Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat

12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =

1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang

nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

17

IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

Tenaga Pelaksana

PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan

Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan

(1)

NO

(2)

NAMA

LENGKAP

(3)

PRIA

WANITA

(4)

PENDIDIKAN

AKHIR

(5)

BIDANG

PENDIDIKAN

(6)

BIDANG

KEAHLIAN

(7)

KUALIFIKASI

(8)

ALOKASI

WAKTU

(OB)

(9)

UNIT KERJA

(10)

NAMA

LEMBAGA

1 Simon P

Ginting

Pria S3 Nutrisi

Nutrisi ternak Peneliti

Madya

5 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

2 Rijanto

Hutasoit

Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi

Nutrisi ternak Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

4 Antonius Pria S1 Produksi

Ternak

Nutrisi Peneliti

Pertama

3 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

5 Misro Aliandi Pria STM Teknik

Hijauan

Teknis

Pertanian

Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

6 Imaniyanto Pria SMA IPA

Teknisi

Laboratorium

Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang

Pertanian

Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

18

Pembiayaan

SUMBER DANA 2012 JUMLAH

Rp Murni 177000000 177000000

BLN - -

Jumlah 177000000 177000000

a Biaya sesuai Umur Kegiatan

No URAIAN 2012 JUMLAH

1 Belanja UHL 72000000 72000000

2 Belanja Bahan 68000000 68000000

3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000

JUMLAH 177000000 177000000

b Rincian biaya tahun anggaran 2012

Honor yang terkait dengan output kegiatan

No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga

Stn

Jlh Biaya

1 Pengolahan lahan (traktor

rotary) untuk persemaian bibit

OH 60 30000 1800000

2 Pemupukan dasar (dolomit)

untuk persemaian

OH 40 30000 1200000

3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000

4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000

5 Perawatan bibit semai

(pupuksemprotsiram)

OH 120 30000 3600000

6 Pengolahan lahan percobaan

(traktor rotary)

OH 60 30000 3600000

7 Pemupukan dasar (dolomit)

lahan percobaan

OH 40 30000 1200000

8 Penanaman Murbei di lahan

percobaan

OH 250 30000 7500000

9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000

10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000

11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000

12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000

12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000

Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

19

Belanja Bahan

No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya

1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000

2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000

3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000

3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000

4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000

Total Belanja Bahan 68000000

Belanja Perjalanan Lainnya

No Uraian Stn Vol Harga

Stn

Jlh

Biaya

1 Perjalanan dalam rangka

analisa bahan dan seminar hasil

OP 3 3000000 9000000

2 Perjalanan dalam rangka

persiapan lahan

OH 10 300000 3000000

3 Perjalanan dalam rangka

pengolahan lahan

OH 10 300000 3000000

4 Perjalanan dalam rangka

penanaman Murbei

OH 10 300000 3000000

5 Perjalanan dalam rangka

perawatan dan pengamatan

tanaman

OH 40 300000 12000000

6 Perjalanan dalam rangka panen

dan pengambilan sampel

OH 20 300000 6000000

7 Perjalanan pendek 1000000

Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

20

JADWAL PALANG

KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

Konsultasi Koordinasi

Pelaksanaan kegiatan

Pengamatan

Tabulasi data

Analisis data

Seminar

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi

variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin

Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002

ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and

cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD

SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No

147 Rome

ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response

of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture

containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis

Small Rumin Res 5147-56

BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant

feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ

pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome

DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao

orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123

21

DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine

relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats

Livestock Sci 132 19-25

DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen

digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep

Anim Feed Sci And Technol 138 239-253

KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and

nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus

harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol

140 178-190

MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry

leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI

Review 5 5-11

NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003

Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of

mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of

Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn

OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and

digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop

Grasslands 33 177-181

SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential

of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on

yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J

Anim Sci 171657-1662

YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi

perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan

bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123