8
KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT SEJAHTERA (BEKERJA) KEMENTERIAN PERTANIAN (26 JUNI s/d 8 JULI 2018) 1. Rapat Koordinasi Program BEKERJA Kementerian Pertanian di Sekretariat Badan Litbang Pertanian Rapat koordinasi dipimpin oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian (Sesba), Bapak Dr. Muhammad Prama Yufdy. Sesba menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian Tahun 2019 ini melaksanakan sebuah program pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan, yaitu program BEKERJA, Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera. Program ini sesuai dengan Nawacita ke 5 untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sebanyak 1.000 desa di 100 Kabupaten menjadi sasaran utama Program #Bekerja, dengan prioritas Provinsi; Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Pemerintah sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dari 10,96% (2004) menjadi 10,12% (2017). Dari total 26,56 juta penduduk miskin, sebanyak 16,31 juta jiwa berada di desa atau sekitar 13,47%. Program #Bekerja ditargetkan ikut berkontribusi untuk menurunkan angka kemiskinan nasional menjadi 9,92% dalam waktu 5 tahun. Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi Program #Bekerja oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Ibu Dr. Atien Priyanti, M.Sc. Kapuslitbangnak menjelaskan bahwa Program #Bekerja bertujuan untuk mendiseminasikan hasil inovasi pertanian dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, agar pelaksanaan bantuan pemerintah dapat berjalan dengan baik, tertib, dan lancar. Badan Litbang Pertanian bertanggungjawab untuk mendistribusikan sebanyak 3 juta ekor Ayam KUB dan itik Master (hasil pemuliaan dari Balai Penelitian Ternak) serta melakukan pendampingan teknologi ke 3 lokasi program, yaitu; Provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Lampung. Ibu Kapuslitbangnak juga memaparkan paket bantuan yang akan diberikan ke rumah tangga miskin yang terdiri dari biaya pembuatan kandang, 50 ekor DOC ayam/itik, pakan berkulaitas tinggi (PK 19% dan energy 2800 kkal untuk pemberian selama 6 bulan, serta bibit holtikultura dan perkebunan. Penanggungjawab verifikasi data RTM dan pendampingan program setiap provinsi dan kabupaten juga sudah ditunjuk pada pertemuan ini. Hampir semua UK/UPT Balai/Lolit komoditas lingkup Badan Litbang Pertanian ikut dalam kegiatan ini ditambah BPTP lokasi program.

KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT SEJAHTERA (BEKERJA)

KEMENTERIAN PERTANIAN (26 JUNI s/d 8 JULI 2018)

1. Rapat Koordinasi Program BEKERJA Kementerian Pertanian di Sekretariat Badan Litbang

Pertanian

Rapat koordinasi dipimpin oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian (Sesba), Bapak Dr. Muhammad

Prama Yufdy. Sesba menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian Tahun 2019 ini melaksanakan

sebuah program pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan, yaitu program BEKERJA, Bedah

Kemiskinan Rakyat Sejahtera. Program ini sesuai dengan Nawacita ke 5 untuk meningkatkan

kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sebanyak 1.000 desa di 100 Kabupaten menjadi sasaran

utama Program #Bekerja, dengan prioritas Provinsi; Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,

Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan

Nusa Tenggara Barat.

Pemerintah sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dari 10,96% (2004)

menjadi 10,12% (2017). Dari total 26,56 juta penduduk miskin, sebanyak 16,31 juta jiwa berada di

desa atau sekitar 13,47%. Program #Bekerja ditargetkan ikut berkontribusi untuk menurunkan

angka kemiskinan nasional menjadi 9,92% dalam waktu 5 tahun.

Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi Program #Bekerja oleh Kepala Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan, Ibu Dr. Atien Priyanti, M.Sc. Kapuslitbangnak menjelaskan bahwa

Program #Bekerja bertujuan untuk mendiseminasikan hasil inovasi pertanian dalam rangka

meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, agar pelaksanaan bantuan pemerintah dapat

berjalan dengan baik, tertib, dan lancar. Badan Litbang Pertanian bertanggungjawab untuk

mendistribusikan sebanyak 3 juta ekor Ayam KUB dan itik Master (hasil pemuliaan dari Balai

Penelitian Ternak) serta melakukan pendampingan teknologi ke 3 lokasi program, yaitu; Provinsi

Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Lampung.

Ibu Kapuslitbangnak juga memaparkan paket bantuan yang akan diberikan ke rumah tangga

miskin yang terdiri dari biaya pembuatan kandang, 50 ekor DOC ayam/itik, pakan berkulaitas

tinggi (PK 19% dan energy 2800 kkal untuk pemberian selama 6 bulan, serta bibit holtikultura dan

perkebunan. Penanggungjawab verifikasi data RTM dan pendampingan program setiap provinsi

dan kabupaten juga sudah ditunjuk pada pertemuan ini. Hampir semua UK/UPT Balai/Lolit

komoditas lingkup Badan Litbang Pertanian ikut dalam kegiatan ini ditambah BPTP lokasi program.

Page 2: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

Beberapa rumusan tindak lanjut rakor yang disepakati adalah ; 1) Verifikasi/CPCL RTM oleh

masing-masing PJ Prov; Selesai paling lambat 2 Juli 2018. Hasil Verifikasi RTM menjadi dasar

distribusi bantuan sarana, paket ternak dan paket tanaman kepada RTM di masing-masing

Provinsi; 2) Kemensos akan menyurati Dinas Sosial Prov dan Kabupaten agar petugas sosial

kecamatan akan membantu pelaksanaan verifikasi RTM dan pelaksanaan operasional Prog.

Bekerja; 3) Diperlukan Surat dari Kementan kepada Gubernur dan Bupati lokasi Prog. Bekerja

perihal informasi program dan dukungan pemerintah daerah untuk Prog. Bekerja; 4) Saran dari

Kemensos : a) Membuat MoU antara Kementan-Kemensos-Kemendesa, b) Surat dari Kementan

kepada Kemensos perihal permintaan PIC untuk masuk dalam Tim Bekerja. C) Mempertimbangan

kiranya dapat diberikan bantuan insentif kepada petugas sosial kecamatan untuk membantu

pelaksanaan Program Bekerja di lapangan.

2. Pembekalan Tim Pemberdayaan Program Sentra Pembibitan Kambing Unggul Boerka di Lokasi

Sentra Kab. Tanah Datar Sumatera Barat

Program Sentra Pembibitan Kambing Unggul Boerka merupakan program kerjasama Loka

Penelitian Kambing Potong dengan Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kab. Tanah Datar-Sumatera Barat

yang sudah dimulai sejak pertengahan Tahun 2016. Baznas Kab. Tanah Datar berperan sebagai

penyelenggara program dengan memberikan bantuan induk kambing dan biaya pembuatan

kandang kepada mustahik (penduduk miskin). Sedangkan Loka Penelitian Kambing Potong

berkewajiban memberikan pendampingan teknologi agar budidaya ternak kambing unggul yang

dilakukan mustahik berjalan dengan baik. Introduksi teknologi yang sudah diberikan diantaranya

teknologi pemuliaan/persilangan induk kambing lokal dengan pejantan Kambing Boerka, teknologi

penomoran dan recording ternak, serta teknologi pengolahan pakan.

Program kerjasama ini mendapat perhatian yang positif dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar

dan Baznas Provinsi Sumatera Barat dengan ikut terlibat memberikan bantuan induk kambing

sebanyak masing-masing 100 ekor pada tahun 2017 dalam program ini. Respon positif juga

diberikan oleh Baznas Pusat pada Tahun 2018 dengan mengembangan Model Zakat Community

Development berbasis Pembibitan Kambing Unggul Boerka. Paket yang diberikan kepada

mustahik adalah pembangunan kandang dan 10 ekor induk kambing per mustahik. Selain itu, juga

difasilitasi pembuatan sentra pembibitan kambing unggul boerka yang terdiri dari kandang, pabrik

pakan mini dan penanaman hijauan pakan ternak. Sentra ini berfungsi sebagai karantina kambing

sebelum diserahkan kepada mustahik serta penampung kambing yang dijual mustahik kepada

Page 3: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

Baznas Tanah Datar.

Titik kritis dari pengembangan model ini dan keberlanjutan program kerjasama secara

keseluruhan adalah kapasitas tim pemberdayaan yang sudah disiapkan untuk mendampingi

program ini. Tim terdiri dari para peternak kambing yang sudah mendapatkan pelatihan dari Loka

Penelitian Kambing Potong. Pembekalan tim yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2018 ini

bertujuan untuk memotivasi semua anggota tim agar lebih semangat melakukan pendampingan

serta memberikan arahan tahapan kerja yang terukur dalam pengembangan Model ZCD berbasis

Pembibitan Ternak Kambing Unggul Boerka. Pembekalan dilakukan di Nagari Andaleh Kec.

Batipuh Kab. Tanah Datar yang dihadiri oleh anggota tim pemberdayaan. Beberapa rumusan yang

dihasilkan sebagai tindak lanjut pembekalan diantaranya adalah ; 1) Mempercepat proses

pendistribusian induk kambing yang sekarang baru 50% (150 ekor); 2) Segera memulai

pembangunan sentra, yaitu (secara parallel): pembangunan kandang, pembangunan pabrik pakan

mini, penanaman hijauan. Lahan yang sudah disiapkan untuk pembangunan kandang dan pabrik

sekitar 10 x 50 meter. Penanaman rumput gajah mini akan dilakukan pada lahan seluas ±2,5

hektar. Sedangkan Indigofera zolingeriana direncanakan ditanam di kiri kanan jalan desa

sepanjang 2 km dan sebagai pagar lahan seluas 4 hektar. Selain dilokasi sentra, tanaman hijauan

Rumput Gajah Mini dan Indigofera zolingeriana juga akan ditanam oleh peternak mustahik

penerima manfaat program.

Selain pembekalan tim pemberdayaan, kegiatan lain yang dilakukan adalah pemasangan papan

nama peserta program secara simbolis di salah satu kandang mustahik.

3. Verifikasi Rumah Tangga Miskin Program BEKERJA di Kab. Lombok Tengah-Nusa Tenggara Barat

Sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Program BEKERJA Kementerian Pertanian di Sekretariat

Badan Litbang Pertanian tanggal 26 Juni 2018, maka Loka Penelitian Kambing Potong menjadi tim

pelaksana Program #Bekerja di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang

berkewajiban menyelesaikan verifikasi data Rumah Tangga Miskin (RTM) dan melaporkannya

paling lambat tanggal 6 Juli 2018.

Kegiatan verifikasi dimulai dengan rapat koordinasi tim dengan pemerintah kabupaten Lombok

Tengah. Instansi yang hadir adalah Balai Besar Penelitian Veteriner (Penjab Provinsii), Balai Besar

Penelitian Biogen (Penjab Kabupaten), Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian, Pusat Penelitian Perkebunan, Direktorat Jendral Holtikultura, Loka Penelitian Sapi

Potong, Loka Penelitian Kambing Potong dan BPTP Nusa Tenggara Barat. Sedangkan satker yang

Page 4: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

hadir dari Pemkab Lombok Tengah diantaranya adalah Sesda, Dinas Pertanian dan Peternakan,

Camat Praya Timur, Camat Praya Barat, Kepala Desa se Praya Timur (10 desa), Kepala Desa se

Praya Barat (10 desa), Petugas Kecamatan Kemensos dan juga dihadiri Dinas Peternakan Provinsi

Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan koordinasi dipimpin oleh Bapak Sesda Kab. Lombok Tengah. Setelah sosialisasi program

oleh Kepala BB LITVET (Dr. drh. NLP. Indi Dharmayanti, M.Si), satker yang hadir baik dari lingkup

Kementerian Pertanian maupun dari Provinsi dan Kabupaten dibagi menjadi 7 tim, 3 tim untuk

Praya Barat dan 4 tim untuk Praya Timur. Loka Penelitian Kambing Potong menjadi

penanggungjawab Tim 2 Praya Timur yang beranggotakan 2 orang dari Dinas Pertanian Kab.

Lombok Tengah dan 2 orang dari Dinas Peternakan Provinsi NTB. Tugas setiap tim adalah

melakukan verifikasi data RTM dan verifikasi lapang agar penerima manfaat program tepat

sasaran. Tim 2 bertanggungjawab untuk memverifikasi data di 2 desa, yaitu desa Landah dan Desa

Sengkerang. Verifikasi data RTM dilakukan dengan mengumpulkan seluruh kepala dusun di setiap

desa. Desa Landah memiliki 15 Dusun dengan 899 RTM penerima manfaat program, sedangkan

Desa Sengkerang terdiri dari 19 Dusun dengan 468 RTM.

Hasil verifikasi data menunjukkan bahwa sebanyak 81 RTM (9,01% dari total RTM) di Desa Landah

dan 25 RTM (5.34% total RTM) di Desa Sengkerang dinyatakan tidak sesuai atau tidak layak

mendapatkan manfaat program. Alasan ketidak layakan RTM didominasi karena RTM sudah

berubah status menjadi masyarakat mampu (tidak miskin lagi). Alasan lain yang mengemuka

adalah karena pindah, meninggal dunia (tidak ada ahli waris), dan sebagian kecil ada yang nama

ganda. RTM yang tidak layak diajukan nama pengganti secara resmi oleh Kepala Desa berikut data

pendukungnya.

Verifikasi lapang dilakukan terhadap 10 % dari total data RTM, yaitu 90 RTM di Desa Landah dan

48 RTM di Desa Sengkerang. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional dari setiap

dusun, yaitu 10 % dari total RTM penerima manfaat program di setiap dusun. Seluruh sampel yang

diverifikasi dinilai layak untuk mendapatkan manfaat program. Sebagian besar rumah terbuat dari

anyaman bambu. Rumah-rumah yang permanen atau semi permanen rata-rata diperoleh karena

ada anggota keluarga yang menjadi TKI. Namun, kebiasaan masyarakat setempat akan segera

pulang kampung setelah rumah terbangun. Sehingga, kondisi ekonomi mereka kembali seperti

semula sebelum berangkat ke luar negeri. Semua RTM berprofesi sebagai petani, dan sebagian

besarnya adalah buruh tani. Desa Landah dan Desa sengkerang merupakan wilayah tadah hujan,

masyarakat bercocok tanam padi selama 1 musim tanam dan budidaya tembakau 1 kali musim

Page 5: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

tanam, yaitu pada musim panas. Menurut penjelasan RTM, musim panas tahun ini sangat ekstrim,

retakan tanah sangat dalam, dan air sama sekali tidak ada. Penanaman tembakau menjadi

terkendala, hanya bisa dilakukan dengan membeli air dengan harga per mobil yang sangat tinggi.

Sehingga, sebagaian besar lahan tidak ditanami dan dibiarkan terlantar. Sebagian besar RTM yang

menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan pada musim kering

ini. Upaya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dilakukan dengan membuat kerajinan tangan

anyaman rotan dan tenunan kain. Rata-rata mereka mendapatkan upah atau penghasilan sekitar

Rp.10.000,- s/d Rp. 20.000,- per hari.

Program #Bekerja di lokasi ini ini selain tepat sasaran (masyarakat miskin), dinilai juga memiliki

potensi keberhasilan yang tinggi, karena masyarakat sudah terbiasa memelihara ayam secara

turun temurun. Hampir setiap rumah memiliki kandang ayam di samping rumahnya dengan

ukuran yang beragam. Air bersih dan aliran listrik dimiliki oleh setiap rumah RTM sebagai

prasyarat penerima manfaat program.

Dalam rapat koordinasi dan rekapitulasi hasil verifikasi data RTM di Aula Dinas Pertanian Lombok

Tengah, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner selaku Penanggungjawab Program #Bekerja

Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan arahan bahwa setiap tim verifikasi selanjutnya

bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan pendampingan Program #Bekerja. Dengan

demikian, Loka Penelitian Kambing Potong selanjutnya menjadi penanggungjawab pelaksanaan

program di Desa Landah dan Desa Sengkerang Kec. Praya Timur Kab. Lombok Tengah-Nusa

Tenggara Barat dengan total Rumah Tangga Miskin sebanyak 1.367 KK. Pelaksanaan kegiatan

Program #Bekerja di 2 desa ini perlu dipersiapkan dengan matang, mulai dari pengangkutan DOC

ke lokasi yang berjumlah sekitar 68.350 ekor, penanganan dan pemeliharaan DOC hingga layak di

distribusikan kepada RTM serta pendampingan dan pembinaan RTM untuk menjamin

keberhasilan program mulai dari pembangunan kandang sampai pemeliharaan ayam hingga

panen.

Page 6: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan

Visulaisasi Kegiatan :

1. Rapat Koordinasi Program BEKERJA Kementerian Pertanian di Sekretariat Badan Litbang

Pertanian

2. Pembekalan Tim Pemberdayaan Program Sentra Pembibitan Kambing Unggul Boerka

3. Verifikasi Rumah Tangga Miskin Program BEKERJA di Kab. Lombok Tengah-Nusa Tenggara Barat

Page 7: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan
Page 8: KEGIATAN PROGRAM BEDAH KEMISKINAN RAKYAT …lolitkambing.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/program... · menumpangkan hidupnya dari hasil buruh tani, nyaris tidak ada penghasilan