23
Lampiran 3. Prosedur Pengambilan Darah Vena Alat : Spuit disposible 10 ml Tabung plastik 1 ml untuk pemeriksaan Hb Torniquet (alat ikat pembendungan) Microtube (tabung mikro) 1 ml untuk menyimpan serum Sentrifuge (pemusing untuk memisahkan serum) Kotak pendingin untuk membawa darah dan serum Aluminium foil (kertas aluminium) Bahan : Antikoagulan EDTA Kapas alkohol 70% Air bebas ion dan larutan HNO3 Cara Pengambilan Darah : Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada jam 9.00 – 12.00. Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku. Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan responden diminta untuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat.

Prosedur Pengambilan Dhhhhhharah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhhhhhhhhhhhhhhhh

Citation preview

Lampiran 3. Prosedur Pengambilan Darah Vena

Alat :

• Spuit disposible 10 ml

• Tabung plastik 1 ml untuk pemeriksaan Hb

• Torniquet (alat ikat pembendungan)

• Microtube (tabung mikro) 1 ml untuk menyimpan serum

• Sentrifuge (pemusing untuk memisahkan serum)

• Kotak pendingin untuk membawa darah dan serum

• Aluminium foil (kertas aluminium)

Bahan :

• Antikoagulan EDTA

• Kapas alkohol 70%

• Air bebas ion dan larutan HNO3

Cara Pengambilan Darah :

� Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada jam 9.00 –

12.00.

� Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai

kering.

� Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.

� Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.

� Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan responden

diminta

untuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas

terlihat.

� Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputar

dari dalam keluar.

� Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.

� Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan

jarum menghadap keatas.

� Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar menghadap

kebawah. Agar aliran bebas responden diminta untuk membuka kepalan

tangannya, darah kemudian dihisap sebanyak 10 ml.

� Torniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubang

penusukan dengan kapas alkohol (agar tidak sakit).

� Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluar

darah lagi.

� Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester.

Distribusi Darah :

1. Untuk pemeriksaan hemoglobin

♦ Dari 10 ml darah yang diperoleh, 1 ml dituang kedalam tabung plastik yang

sudah diberi antikoagulan EDTA degan dosis sesuai aturan.

♦ Kemudian dicampur sampai homogen dan diberi identitas. Selama menunggu

dibawa ke laboratorium, sampel diletakkan kedalam rak dan dimasukkan

kedalam kotak pendingin.

♦ Sampel dikirim ke laboratorium dan harus diperiksa sebelum 4 jam setelah

pengambilan.

2. Untuk pemeriksaan lainnya

♦ Sisa darah dimasukkan kedalam tabung pemusing dan dipusingkan dengan

kecepatan 3000 rpm selama 15 menit sampai serum terpisah dengan baik.

♦ Serum yang diperoleh rata-rata sebanyak 5 ml kemudian dipisahkan kedalam

tabung reaksi yang dibungkus dengan kertas aluminium dan dibagi kedalam

beberapa tabung mikro dengan tutup yang tidak mengandung bahan karet.

♦ Masing-masing pemeriksaan disiapkan 2 tabung (satu diperiksa, lainnya untuk

cadangan).

♦ Semua serum disimpan didalam deepfreezer pada suhu –800 C sebelum

dianalisis.

Lampiran 4. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) dengan

metode Cyanmethemoglobin

Prinsip pengukuran Hb dengan metode cyanmethemoglobin adalah

hemoglobin dengan K3Fe(CN)6 akan diubah menjadi methemoglobin yang

kemudian menjadi hemoglobin sianida (HiCN) oleh KCN.

Alat :

� Spektrofotometer

� Pipet 20 µl (khusus pipet Hb) dan pipet 5 ml

� Tissue dan tabung reaksi

Bahan :

- Larutan Drabkin

KCN 0,768 mmol/l …………. 50 mg

K3Fe(CN)6 0,607 mmol/l ………. 200 mg

KH2PO4 1,029 mmol/l ………..140 mg

Non ionic detergent ………… 0,5 – 1 ml

Akuades deionized ad ……… 1000 ml

PH 7,0 – 7,4

Warna harus kuning pucat, jernih, bila dibaca dengan spektrofotometer pada

panjang gelombang 540 nm, dengan air sebagai blanko, serapan harus nol. Larutan

ini harus disimpan dalam botol coklat dan tiap bulan dibuat larutan baru.

- Cyanmethemoglobin standar (siap pakai)

- Antikoagulan EDTA

- Darah kapiler

Cara Kerja :

1. Kedalam tabung reaksi/botol kecil dimasukkan 5 ml larutan Drabkin.

2. Isaplah darah kapiler 20 µl dengan pipet mikro atau pipet Sahli.

3. Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus dengan kain kasa

kering/kertas tissue

4. Darah dalam pipet dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan

Drabkin.

5. Pipet dibilas beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut.

6.Campur larutan ini dengan cara menggoyang tabung perlahan-lahan hingga larutan

homogen dan dibiarkan selama 3 menit.

7. Baca dengan spektrofotometer pada gelombang 546 nm, sebagai blanko

digunakan larutan Drabkin.

8. Kadar Hb ditentukan dengan perbandingan absorban sampel dengan absorban

standar.

C Sampel = A Sampel X C Standar

A Standar

Lampiran 5. Penetapan Feritin Serum dengan metode

Spektrofotometer ELISA

Alat yang digunakan Imx System (IMX System Software Module versi 6,0

dan IMX Metabolic Assay Module versi 1,0). Prinsip pengukuran kadar feritin

dalam serum darah manusia didasarkan pada teknologi Microparticle Enzyme

Immunoassay (MEIA). Serum yang sebelumnya disimpan dalam bentuk beku

sebelum dianalisis dicairkan terlebih dahulu. Sebanyak 150 µl serum dibutuhkan

untuk pengujian.

Bahan Reaksi :

♦ Anti Feritin (Tikus, monoclonal) dilapisi partikel mikro dalam buffer dengan

penstabil protein.

♦ Konyugasi antiferitin (kelinci) : alkalin fosfatase dalam buffer dengan penstabil

protein.

♦ 4 Methylumbelliferyl fosfat 1,2 mM dalam buffer AMP

♦ Feritin Diluent, buffer mengandung surfactant dan penstabil protein

♦ Feritin untuk Calibrator dan Control dalam berbagai konsentrasi

Semua bahan reaksi tersedia dalam satu paket

Bahan reaksi dan sampel ditambahkan pada Reaction cell seperti urutan berikut :

♦ Pemasangan elektroda untuk menyambungkan sampel, speciment diluent,

konyugasi anti feritin alkalin fosfatase, dan feritin yang dilapisi partikel mikro

untuk inkubasi yang baik pada reaction cell.

♦ The Enzyme-labelled antibody, feritin dan partikel mikro membentuk ikatan

sebagai komplek antibody-antigen-antibodi.

♦ Sebagian dari campuran reaksi yang mengandung komplek-antibodi-antigen-

antibodi berikatan dengan partikel mikro dipindahkan pada glass fiber matrix.

♦ Matrix dicuci untuk membuang material yang tidak terikat.

♦ Substrat 4-methylumbelliferyl fosfat ditambahkan pada matrix dan fluorescent

yang dihasilkan diukur dengan MEIA optical assembly.

Lampiran 6. Analisis Kadar Zink dalam ASI

Alat :

• Botol film (tempat ASI ditampung) yang sudah disterilkan dengan cara

merendam botol dengan HCl 10% selama satu malam, dibilas dengan air bebas

ion dan dikeringkan.

• AAS (Atomic Absorption Spectrofotometer)

• Destruksi basah

• Kertas saring

• Labu Kheldhal

Bahan :

• Asam campur (HNO3 : HClO4 : HCl = 6 : 6 : 1 )

• Air Susu Ibu (ASI)

• Larutan Standar Zink

Cara Kerja :

♦ Pipet 5 ml contoh ASI kedalam labu kheldhal

♦ Tambahkan 15-20 ml asam campur dan aduk rata.

♦ Destruksi (panaskan) diatas hot plate pada suhu 300-4000C sampai jernih (± 30-

40 menit).

♦ Angkat dan pindahkan cairan yang jernih tersebut kedalam labu kheldhal, bilas

dengan air bebas ion beberapa kali.

♦ Saring larutan tersebut dalam tabung 25 ml.

♦ Hasil saringan merupakan larutan ekstrak untuk pengukuran dengan alat AAS.

Pembuatan Larutan Standar Zink :

1. Stock standar zink 1000 ppm MERCK

2. Buat larutan 100 ppm dari 1000 ppm. Dari 10 ml ASI dilarutkan dalam 100 ml.

3. Buat Deret Standar Zink yaitu :

0,4 ml dijadikan larutan 100 ppm dalam 100 ml labu ukur → 0,4 ppm

1,0 ml dijadikan larutan 100 ppm dalam 100 ml labu ukur → 1,0 ppm

2,0 ml dijadikan larutan 100 ppm dalam 100 ml labu ukur → 2,0 ppm

4. Dari hasil pengukuran AAS dibaca setiap contoh, masuk di lingkup

deret ukur yang mana

Lampiran 7. Analisis Kadar Besi dalam ASI

Alat :

• Botol film (tempat ASI ditampung) yang sudah disterilkan dengan cara

merendam botol dengan HCl 10% selama satu malam, dibilas dengan air bebas

ion dan dikeringkan.

• AAS (Atomic Absorption Spectrofotometer)

• Destruksi basah

• Kertas saring

• Labu Kheldhal

Bahan :

• Asam campur (HNO3 : HclO4 : HCl = 6 : 6 : 1 )

• Air Susu Ibu (ASI)

• Larutan Standar Besi

Cara Kerja :

♦ Pipet 5 ml contoh ASI kedalam labu kheldhal

♦ Tambahkan 15-20 ml asam campur dan aduk rata.

♦ Destruksi (panaskan) diatas hot plate pada suhu 300-4000C sampai jernih (± 30-

40 menit).

♦ Angkat dan pindahkan cairan yang jernih tersebut kedalam labu kheldhal, bilas

dengan air bebas ion beberapa kali.

♦ Saring larutan tersebut dalam tabung 25 ml.

♦ Hasil saringan merupakan larutan ekstrak untuk pengukuran dengan alat AAS.

Pembuatan Larutan Standar Besi :

1. Stock standar besi 1000 ppm MERCK

2. Buat larutan 100 ppm dari 1000 ppm. Dari 10 ml contoh ASI dilarutkan dalam

100 ml.

3. Buat Deret Standar Besi yaitu :

1,0 ml dijadikan larutan 100 ppm dalam 100 ml labu ukur → 1,0 ppm

2,0 ml dijadikan larutan 100 ppm dalam 100 ml labu ukur → 2,0 ppm

5,0 ml dijadikan larutan 100 ppm dalam 100 ml labu ukur → 5,0 ppm

4. Dari hasil pengukuran AAS dibaca setiap contoh, masuk di lingkup

deret ukur yang mana

Lampiran 8. Pemberian skor pada jenis penyakit (Firli. D, 2000) Jenis Penyakit Skor

Kulit (bisul, kulit merah, gatal), sembelit 10

Mata, sariawan, panas dalam, kembung 10

Gigi 20

Cacar 30

Telinga 40

Bronchitis, asma, gejala paru 50

ISPA (batuk, pilek, panas) 50

Batuk rejan 60

Campak 70

Bayi kuning 80

Diare, mencret 80

Kejang 80

Muntaber 80

Lampiran 9. Berat Badan dan Panjang Badan Bayi Laki-

laki menurut Kelompok Variabel Waktu

Pengamatan

Perlakuan (n :

15)

Kontrol (n : 16) Total (n : 31) Standar

NCHS WHO

1 5,17 ± 1,28 5,14 ± 1,19 5,16 ± 1,22 4,30

2 5,61 ± 1,26 5,9 ± 0,87 5,77 ± 1,07 5,20

3 6,25 ± 1,08 6,42 ± 0,83 6,34 ± 0,95 6,00

4 6,83 ± 0,93 6,87 ± 0,84 6,85 ± 0,87 6,70

BB/U

(Kg)

5 7,49 ± 1,12 7,43 ± 0,71 7,46 ± 0,91 7,30

Beda 5 - 1 2,32 ± 0,96 2,29 ± 0,32 2,30 ± 0,16 3,00

1 57,56 ± 4,50 58,93 ± 3,74 58,27 ± 4,12 54,6

2 61,05 ± 4,57 61,54 ± 3,38 61,30 ± 3,94 58,1

3 63,19 ± 4,29 63,54 ± 3,39 63,37 ± 3,79 61,1

4 65,18 ± 3,96 65,0 ± 3,31 65,09 ± 3,58 63,7

PB/U

(Cm)

5 67,29 ± 3,67 66,56 ± 2,96 66,91 ± 3,28 65,9

Beda 5 - 1 9,73 ± 2,14 7,63 ± 1,25 8,64 ± 0,23 11,3

Berat Badan dan Panjang Badan Bayi Perempuan

menurut Kelompok Variabel Waktu

Pengamatan

Perlakuan (n : 12) Kontrol (n : 13) Total (n : 25)

1 4,89 ± 1,23 4,83 ± 1,01 4,86 ± 1,09

2 5,21 ± 0,96 5,46 ± 0,83 5,34 ± 0,89

3 6,20 ± 0,93 5,82 ± 0,81 6,0 ± 0,87

4 6,76 ± 0,96 6,16 ± 0,78 6,45 ± 0,91

BB/U (Kg)

5 7,23 ± 0,95 6,81 ± 0,80 7,01 ± 0,89

Beda 5 - 1 2,34 ± 0,14 1,98 ± 0,21 2,15 ± 0,15

1 58,73 ± 3,46 58,35 ± 3,14 58,53 ± 3,23

2 62,02 ± 2,71 60,86 ± 2,33 61,42 ± 2,54

3 63,67 ± 2,83 62,36 ± 2,49 62,99 ± 2,69

4 64,73 ± 3,13 63,67 ± 2,47 64,18 ± 2,79

PB/U (Cm)

5 66,61 ± 2,98 64,85 ± 2,35 65,69 ± 2,77

Beda 5 - 1 7,88 ± 1,61 6,50 ± 0,36 7,16 ± 1,02

Pertambahan BB/U dan PB/U Bayi Laki-laki menurut Kelompok

Variabel Waktu

Pengamatan

Perlakuan (n : 15) Kontrol (n : 16) Total (n : 31) NCHS,

WHO

1 0,45 ± 0,40 0,77 ± 0,64 0,61 ± 0,55 1,0

2 0,64 ± 0,48 0,51 ± 0,37 0,57 ± 0,43 0,9

3 0,57 ± 0,32 0,45 ± 0,26 0,51 ± 0,29 0,8

Kenaikan

BB/U

(Kg)

4 0,66 ± 0,41 0,55 ± 0,41 0,61 ± 0,41 0,7

1 3,49 ± 2,51 2,61 ± 1,40 3,04 ± 2,03 4,1

2 2,15 ± 1,24 2,01 ± 0,79 2,07 ± 1,01 3,5

3 1,99 ± 1,07 1,46 ± 0,82 1,71 ± 0,97 3,0

Kenaikan

PB/U

(Cm)

4 2,11 ± 1,46 1,56 ± 1,59 1,83 ± 1,53 2,6

Pertambahan BB/U dan PB/U Bayi Perempuan menurut Kelompok

Variabel Waktu

Pengamatan

Perlakuan (n : 12) Kontrol (n : 13) Total (n : 25) NCHS,

WHO

1 0,32 ± 0,53 0,63 ± 0,47 0,48 ± 0,51 0,8

2 0,99 ± 0,34 0,35 ± 0,38 0,66 ± 0,48 0,7

3 0,56 ± 0,44 0,35 ± 0,18 0,45 ± 0,34 0,7

Kenaikan

BB/U

(Kg)

4 0,48 ± 0,29 0,65 ± 0,45 0,56 ± 0,39 0,6

Kenaikan 1 3,28 ± 1,54 2,52 ± 1,54 2,88 ± 1,56 4,5

2 1,65 ± 0,99 1,50 ± 0,81 1,57 ± 0,89 3,3

3 1,06 ± 0,63 1,31 ± 0,60 1,19 ± 0,62 2,7

PB/U

(Cm)

4 1,88 ± 1,42 1,18 ± 0,59 1,52 ± 1,11 2,5

Lampiran 10. Rerata Z Skor (BB/U, PB/U dan BB/PB)

Bayi Laki-laki Variabel Pengamatan Perlakuan

(n : 15)

Kontrol

(n : 16)

1 0,05 ± 1,08 0,39 ± 0,98

2 -0,23 ± 0,96 0,51± 0,81

3 -0,16 ± 0,97 0,34 ± 0,88

4 -0,16 ± 0,85 0,17 ± 0,95

Z Skor BB/U

5 -0,02 ± 1,02 -0,20 ± 0,95

1 -0,22 ± 1,48 0,76 ± 0,84

2 0,11 ± 1,45 0,68 ± 0,99

3 0,06 ± 1,47 0,51 ± 0,97

4 0,06 ± 1,41 0,26 ± 0,99

Z Skor PB/U

5 0,18 ± 1,17 0,15 ± 0,95

1 0,19 ± 2,05 -0,59 ± 0,89

2 -0,66 ± 1,07 -0,47 ± 0,85

3 -0,60 ± 0,87 -0,54 ± 0,71

4 -0,60 ± 0,82 -0,47 ± 0,66

Z Skor BB/PB

5 -0,48 ± 0,86 -0,33 ± 0,64

Rerata Z Skor (BB/U, PB/U dan BB/PB) Bayi

Perempuan Variabel Pengamatan Perlakuan

(n : 12)

Kontrol

(n : 13)

1 0,08 ± 1,08 -0,28 ± 0,96

2 -0,40 ± 0,92 -0,27 ± 0,68

3 0,05 ± 1,00 -0,62 ± 0,46

4 0,05 ± 1,00 -0,85 ± 0,54

Z Skor BB/U

5 0,03 ± 0,08 -0,98 ± 0,33

1 0,71 ± 1,04 0,23 ± 0,89

2 0,89 ± 0,69 0,16 ± 0,86

3 0,58 ± 0,87 -0,16 ± 0,87

4 0,16 ± 0,90 -0,43 ± 0,76

Z Skor PB/U

5 0,18 ± 0,91 -0,66 ± 0,76

1 -0,81 ± 0,79 -0,77 ± 0,94

2 -1,38 ± 0,78 -0,78 ± 0,79

3 -0,84 ± 0,73 -0,84 ± 0,85

4 -0,57 ± 0,76 -0,89 ± 0,81

Z Skor BB/PB

5 -0,52 ± 0,46 -0,52 ± 0,81

Rerata Z Skor BB/U dan PB/U Bayi Tanpa

Membedakan Jenis Kelamin Variabel Pengamatan Perlakuan

(n : 12)

Kontrol

(n : 13)

1 0,06 ± 1,06 0,09 ± 1,01

2 -0,30 ± 0,92 0,16 ± 0,84

3 -0,07 ± 0,97 -0,09 ± 0,86

Z Skor BB/U

4 -0,06 ± 0,92 -0,29 ± 0,94

1 0,19 ± 1,37 0,52 ± 0,89

2 0,46 ± 1,22 0,45 ± 0,96

3 0,29 ± 1,25 0,21 ± 0,97

4 0,11 ± 1,19 -0,05 ± 0,95

Z Skor PB/U

5 0,18 ± 1,04 -0,21 ± 0,95

Lampiran 11. Uji Beda Sosial Ekonomi Keluarga

Variabel t Derajat Bebas Sig

Jumlah angg.keluarga -0,47 54 0,64

Umur Bapak 0,39 54 0,70

Umur Ibu 0,09 54 0,93

Pendidikan Bapak -0,83 54 0,41

Pendidikan Ibu -1,18 54 0,25

Pendapatan Keluarga -1,06 54 0,30

Pengeluaran Pangan 1,21 54 0,23

Pengeluaran Non Pangan -1,65 54 0,11

Lampiran 12. Uji Beda Karakteristik Ibu dan Bayi Variabel t Derajat Bebas Sig

BB Ibu Awal 1,40 54 0,17

BB Ibu Akhir 2,57 54 0,13

TB Ibu Awal -0,41 54 0,69

TB Ibu Akhir -0,30 54 0,77

IMT Awal 1,58 54 0,12

IMT Akhir 2,70 54 0,01*

Umur Bayi -0,32 54 0,75

Berat Badan Bayi Lahir 0,29 54 0,77

BB Bayi Awal -0,13 54 0,90

PB Bayi Awal 0,58 54 0,56

Lampiran 13. Uji Beda Pemberian ASI Variabel t Derajat Bebas Sig

Frekuensi Menyusui Awal -1,56 54 0,13

Lama Menyusui Awal -0,47 54 0,64

Volume ASI Awal -0,03 54 0,98

Frekuensi Menyusui Akhir -1,41 54 0,17

Lama Menyusui Akhir -0,77 54 0,45

Volume ASI Akhir -0,43 54 0,67

Konsumsi Energi ASI AWAL -0,03 54 0,98

Konsumsi Protein ASI AWAL -0,03 54 0,98

Konsumsi Zink ASI AWAL 0,32 54 0,75

Konsumsi Besi ASI AWAL 2,54 54 0,20

Konsumsi Vit A. ASI AWAL -0,03 54 0,98

Konsumsi Vit. C ASI AWAL -0,03 54 0,98

Konsumsi Kalsium ASI AWAL -0,03 54 0,98

Konsumsi Fosfor ASI AWAL -0,03 54 0,98

Tkt Kecukupan Energi ASI AWAL -0,12 54 0,91

Tkt Kecukupan Protein ASI AWAL -0,07 54 0,95

Tkt Kecukupan Vit A. ASI AWAL -0,01 54 0,99

Tkt Kecukupan Vit. C ASI AWAL 0,03 54 0,98

Tkt Kecukupan Kalsium ASI AWAL 0,13 54 0,90

Tkt Kecukupan Fosfor ASI AWAL 0,14 54 0,89

Konsumsi Energi ASI AKHIR -0,19 53 0,85

Konsumsi Protein ASI AKHIR -0,19 53 0,85

Konsumsi Zink ASI AKHIR -0,03 53 0,35

Konsumsi Besi ASI AKHIR -0,03 53 0,024*

Konsumsi Vit A. ASI AKHIR -0,19 53 0,85

Konsumsi Vit. C ASI AKHIR -0,19 53 0,85

Konsumsi Kalsium ASI AKHIR -0,19 53 0,85

Konsumsi Fosfor ASI AKHIR -0,19 53 0,85

Tkt Kecukupan Energi ASI AKHIR -0,32 53 0,75

Tkt Kecukupan Protein ASI AKHIR -0,21 53 0,83

Tkt Kecukupan Vit A. ASI AKHIR -0,16 53 0,87

Tkt Kecukupan Vit. C ASI AKHIR -0,09 53 0,93

Tkt Kecukupan Kalsium ASI AKHIR 0,11 53 0,92

Tkt Kecukupan Fosfor ASI AKHIR 0,14 53 0,89

Lampiran 14. Uji Beda Pemberian MPASI

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi MPASI AWAL -0,04 54 0,97

Konsumsi Protein MPASI AWAL -0,09 54 0,93

Konsumsi Zink MPASI AWAL 0,32 54 0,75

Konsumsi Besi MPASI AWAL -0,04 54 0,97

Konsumsi Vit A. MPASI AWAL 0,22 54 0,83

Konsumsi Vit. C MPASI AWAL 0,03 54 0,98

Konsumsi Kalsium MPASI AWAL 0,39 54 0,70

Konsumsi Fosfor MPASI AWAL 0,11 54 0,92

Tkt Kecukupan Energi MPASI AWAL -0,03 54 0,98

Tkt Kecukupan Protein MPASI AWAL -0,29 54 0,77

Tkt Kecukupan Zink MPASI AWAL 0,17 54 0,87

Tkt Kecukupan Besi MPASI AWAL -0,86 54 0,39

Tkt Kecukupan Vit A. MPASI AWAL 0,19 54 0,85

Tkt Kecukupan Vit. C MPASI AWAL -0,05 54 0,96

Tkt Kecukupan Kalsium MPASI AWAL 0,10 54 0,92

Tkt Kecukupan Fosfor MPASI AWAL -0,26 54 0,79

Konsumsi Energi MPASI AKHIR -0,45 54 0,65

Konsumsi Protein MPASI AKHIR 0,00 54 0,99

Konsumsi Zink MPASI AKHIR 0,16 54 0,87

Konsumsi Besi MPASI AKHIR 0,44 54 0,67

Konsumsi Vit A. MPASI AKHIR -0,59 54 0,56

Konsumsi Vit. C MPASI AKHIR 0,03 54 0,98

Konsumsi Kalsium MPASI AKHIR -0,57 54 0,57

Konsumsi Fosfor MPASI AKHIR -0,42 54 0,68

Tkt Kecukupan Energi MPASI AKHIR -0,31 53 0,76

Tkt Kecukupan Protein MPASI AKHIR 0,16 53 0,88

Tkt Kecukupan Zink MPASI AKHIR 0,17 53 0,87

Tkt Kecukupan Besi MPASI AKHIR -0,02 53 0,99

Tkt Kecukupan Vit A. MPASI AKHIR -0,62 53 0,54

Tkt Kecukupan Vit. C MPASI AKHIR -0,04 53 0,97

Tkt Kecukupan Kalsium MPASI AKHIR -0,63 53 0,53

Tkt Kecukupan Fosfor MPASI AKHIR -0,44 53 0,66

Uji Beda Konsumsi Mie Instan

Variabel t Derajat Bebas Sig

Tingkat Kepatuhan Konsumsi Mie 0,61 54 0,56

Konsumsi Energi Mie 0,61 54 0,54

Konsumsi Protein Mie 0,61 54 0,54

Tkt Kecukupan Energi Mie -1,37 54 0,18

Tkt Kecukupan Protein Mie -1,37 54 0,18

Uji Beda Tingkat Kecukupan Gizi Bayi (ASI + MPASI)

Variabel t Derajat Bebas Sig

Tkt Kecukupan Energi AWAL -0,11 54 0,91

Tkt Kecukupan Protein -0,29 54 0,77

Tkt Kecukupan Seng 0,17 54 0,87

Tkt Kecukupan Besi -0,85 54 0,40

Tkt Kecukupan Vit A 0,13 54 0,89

Tkt Kecukupan Vit C -0,04 54 0,97

Tkt Kecukupan Kalsium 0,15 54 0,88

Tkt Kecukupan Fosfor -0,21 53 0,83

Tkt Kecukupan Energi AKHIR -0,49 53 0,63

Tkt Kecukupan Protein 0,09 53 0,93

Tkt Kecukupan Seng 0,17 53 0,87

Tkt Kecukupan Besi -0,02 54 0,99

Tkt Kecukupan Vit A -0,68 54 0,50

Tkt Kecukupan Vit C -0,06 53 0,95

Tkt Kecukupan Kalsium -0,62 53 0,54

Tkt Kecukupan Fosfor -0,43 53 0,67

Uji Beda Konsumsi Pangan Ibu dan Tingkat Kecukupan Gizi (Tanpa Mie)

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi AWAL -1,21 54 0,23

Konsumsi Protein AWAL 0,18 54 0,86

Konsumsi Seng AWAL 0,86 54 0,40

Konsumsi Besi AWAL -0,09 54 0,93

Konsumsi Vit A. AWAL -0,42 54 0,68

Konsumsi Vit. C AWAL -0,15 54 0,89

Konsumsi Kalsium AWAL 0,42 54 0,67

Konsumsi Fosfor AWAL 0,53 54 0,60

Tkt Kecukupan Energi AWAL 2,02 54 0,05

Tkt Kecukupan Protein AWAL 0,48 54 0,63

Tkt Kecukupan Seng AWAL -0,79 54 0,43

Tkt Kecukupan Besi AWAL 0,09 54 0,93

Tkt Kecukupan Vit A AWAL 0,49 54 0,63

Tkt Kecukupan Vit. C AWAL 0,15 54 0,89

Tkt Kecukupan Kalsium AWAL -0,28 54 0,78

Tkt Kecukupan Fosfor AWAL -0,13 54 0,90

Tkt Kecukupan Energi AKHIR -0,59 54 0,56

Tkt Kecukupan Protein AKHIR -0,02 54 0,99

Tkt Kecukupan Seng AKHIR -0,23 54 0,82

Tkt Kecukupan Besi AKHIR 0,29 54 0,77

Tkt Kecukupan Vit A AKHIR -0,50 54 0,62

Tkt Kecukupan Vit. C AKHIR -0,11 54 0,92

Tkt Kecukupan Kalsium AKHIR 0,39 54 0,70

Tkt Kecukupan Fosfor AKHIR 0,32 54 0,75

Uji Beda Konsumsi ASI, MPASI Sebelum & Setelah

Intervensi pada Kelompok Kontrol

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi MPASI 2,67 28 0,01*

Konsumsi Protein MPASI 2,60 28 0,02*

Konsumsi Seng MPASI 1,54 28 0,14

Konsumsi Besi MPASI 0,73 28 0,47

Konsumsi Vit A. MPASI -2,57 28 0,02*

Konsumsi Vit. C MPASI 0,50 28 0,62

Konsumsi Kalsium MPASI 0,50 28 0,62

Konsumsi Fosfor MPASI 0,73 28 0,47

Tkt Kecukupan Energi MPASI -1,47 28 0,15

Tkt Kecukupan Protein MPASI -1,71 28 0,10

Tkt Kecukupan Seng MPASI -1,58 28 0,13

Tkt Kecukupan Besi MPASI -1,68 28 0,11

Tkt Kecukupan Vit A MPASI -1,80 28 0,08

Tkt Kecukupan Vit. C MPASI -0,58 28 0,57

Tkt Kecukupan Kalsium MPASI -0,85 28 0,41

Tkt Kecukupan Fosfor MPASI -1,13 28 0,27

Konsumsi Energi ASI 0,54 28 0,60

Konsumsi Protein ASI 0,53 28 0,60

Konsumsi Seng ASI 0,54 28 0,60

Konsumsi Besi ASI 0,21 28 0,60

Konsumsi Vit A. ASI 0,53 28 0,60

Konsumsi Vit. C ASI 0,53 28 0,60

Konsumsi Kalsium ASI 0,53 28 0,60

Konsumsi Fosfor ASI 0,53 28 0,60

Tkt Kecukupan Energi ASI 1,72 28 0,10

Tkt Kecukupan Protein ASI 1,86 28 0,07

Tkt Kecukupan Seng ASI 1,65 28 0,04*

Tkt Kecukupan Besi ASI -0,51 28 0,30

Tkt Kecukupan Vit A ASI -0,55 28 0,59

Tkt Kecukupan Vit. C ASI -0,59 28 0,56

Tkt Kecukupan Kalsium ASI -0,70 28 0,48

Tkt Kecukupan Fosfor ASI -0,72 28 0,59

Uji Beda Kecuk Gizi dari ASI, MPASI Sebelum &

Setelah Intervensi Kelompok Perlakuan

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Protein ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Seng ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Besi ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Vit A. ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Vit. C ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Kalsium ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Fosfor ASI 0,77 26 0,45

Konsumsi Energi MPASI 2,76 26 0,01*

Konsumsi Protein MPASI 1,85 26 0,08

Konsumsi Seng MPASI 1,54 26 0,14

Konsumsi Besi MPASI -4,05 26 0,00*

Konsumsi Vit A. MPASI 2,03 26 0,05

Konsumsi Vit. C MPASI 0,33 26 0,75

Konsumsi Kalsium MPASI 1,06 26 0,30

Konsumsi Fosfor MPASI 0,83 26 0,41

Tkt Kecukupan Energi ASI 1,86 26 0,08

Tkt Kecukupan Protein ASI 2,06 26 0,05

Tkt Kecukupan Seng ASI 1,65 26 0,04*

Tkt Kecukupan Besi ASI -0,51 26 0,30

Tkt Kecukupan Vit A ASI -0,75 26 0,45

Tkt Kecukupan Vit. C ASI -0,76 26 0,46

Tkt Kecukupan Kalsium ASI -0,68 26 0,50

Tkt Kecukupan Fosfor ASI -0,77 26 0,45

Tkt Kecukupan Energi MPASI -1,93 26 0,06

Tkt Kecukupan Protein MPASI -1,03 26 0,31

Tkt Kecukupan Seng MPASI -1,45 26 0,16

Tkt Kecukupan Besi MPASI -1,40 26 0,17

Tkt Kecukupan Vit A MPASI -2,00 26 0,06

Tkt Kecukupan Vit. C MPASI -0,38 26 0,70

Tkt Kecukupan Kalsium MPASI -1,11 26 0,28

Tkt Kecukupan Fosfor MPASI -0,80 26 0,43

Uji Beda Konsumsi Pangan Ibu Sebelum & Setelah

Intervensi pada Kelompok Perlakuan

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi -6,03 26 0,00*

Konsumsi Protein -4,95 26 0,00*

Konsumsi Kalsium -4,65 26 0,00*

Konsumsi Fosfor -5,08 26 0,00*

Konsumsi Besi -5,14 26 0,00*

Konsumsi Vit A -2,93 26 0,01*

Konsumsi Vit B -2,59 26 0,02*

Konsumsi Vit C -1,81 26 0,08

Konsumsi Zink -10,99 26 0,00*

Uji Beda Konsumsi Pangan Ibu Sebelum & Setelah

Intervensi pada Kelompok Kontrol

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi -6,74 28 0,00*

Konsumsi Protein -4,15 28 0,00*

Konsumsi Kalsium -4,95 28 0,00*

Konsumsi Fosfor -4,75 28 0,00*

Konsumsi Besi -3,74 28 0,00*

Konsumsi Vit A -3,30 28 0,00*

Konsumsi Vit B -1,29 28 0,21

Konsumsi Vit C -2,51 28 0,02*

Konsumsi Zink -1,78 28 0,09

Tkt Kecukupan Energi -5,90 28 0,00*

Tkt Kecukupan Protein -4,07 28 0,00*

Tkt Kecukupan Kalsium -4,66 28 0,00*

Tkt Kecukupan Fosfor -4,51 28 0,00*

Tkt Kecukupan Besi -3,67 28 0,00*

Tkt Kecukupan Vit A -3,51 28 0,00*

Tkt Kecukupan Vit C -2,54 28 0,02*

Tkt Kecukupan Zink -1,73 28 0,09

Uji Beda Konsumsi dan Tingkat Kecukupan Gizi Ibu Total (Pangan + Mie)

Variabel t Derajat Bebas Sig

Konsumsi Energi 0,51 0,61

Konsumsi Protein 0,59 0,56

Konsumsi Vit A -2,10 0,04*

Konsumsi Zn -12,97 0,00*

Konsumsi Fe -2,23 0,03*

Konsumsi Kalsium -2,60 0,01*

Tingkat Kecuk. Energi -0,74 0,46

Tingkat Kecuk. Protein -0,23 0,82

Tingkat Kecuk.Fe 0,91 0,37

Tingkat Kecuk.Zn -0,88 0,38

Tingkat Kecuk.Vit A -2,10 0,04*

Tingkat Kecuk.Kalsium -2,60 0,01*

Hasil Uji berpasangan (sebelum & setelah intervensi) Hb, Feritin Darah

(PairedSampleTest)

Variabel Kelompok Rata-rata Awal Rata-rata Akhir t DB Sig

Hb Perlakuan 12,07 ± 1,68 12,44 ± 1,47 -1,11 26 0,28

Kontrol 12,38 ± 1,69 12,63 ± 1,47 -0,85 28 0,40

Feritin Perlakuan 38,90 ± 31,57 43,38 ± 33,59 -2,12 26 0,04*

Kontrol 40,14 ± 33,24 41,49 ± 32,82 -1,18 28 0,25

Zn ASI Perlakuan 2,19 ± 1,44 3,81 ± 1,95 -2,94 26 0,007*

Kontrol 2,33 ± 1,75 4,41 ± 2,74 -3,46 28 0,02*

Fe ASI Perlakuan 3,95 ± 2,55 6,76 ± 4,25 -3,33 26 0,003*

Kontrol 5,83 ± 2,96 6,57 ± 6,21 -0,56 28 0,58

Uji Beda Hb dan Feritin Darah Ibu antara Kelompok

Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Variabel t DB Sig

Hb Sebelum 0,68 54 0,50

Hb Setelah 0,49 54 0,62

Selisih Hb -0,25 54 0,80

Feritin Sebelum 0,14 54 0,89

Feritin Setelah 0,49 54 0,62

Selisih Feritin -0,37 54 0,71

Lampiran 15. Uji Beda panjang badan bayi laki-laki

antar perlakuan Variabel t DB Sig

PB bulan 1 0,92 29 0,37

PB bulan 2 0,34 29 0,74

PB bulan 3 0,25 29 0,80

PB bulan 4 -0,14 29 0,89

PB bulan 5 -0,61 29 0,55

Uji Beda panjang badan bayi perempuan antar

perlakuan Variabel t DB Sig

PB bulan 1 -0,29 23 0,77

PB bulan 2 -1,15 23 0,26

PB bulan 3 -1,23 23 0,23

PB bulan 4 -0,94 23 0,36

PB bulan 5 -1,65 23 0,11

Uji Beda Morbiditas Bayi dan Morbiditas Ibu Variabel t Derajat Bebas Sig

Morbiditas Bayi AWAL 0,42 54 0,67

Morbiditas Bayi AKHIR 0,41 54 0,69

Morbiditas Ibu AWAL 0,66 54 0,51

Morbiditas Ibu AKHIR 0,68 54 0,49

Uji Beda berat badan bayi laki-laki antar perlakuan

Variabel t Derajat Bebas Sig

BBL 0,51 29 0,61

BB bulan 1 -0,05 29 0,96

BB bulan 2 0,77 29 0,45

BB bulan 3 0,48 29 0,64

BB bulan 4 0,13 29 0,90

BB bulan 5 -0,19 29 0,86

Uji Beda berat badan bayi perempuan antar perlakuanVariabel t Derajat Bebas Sig

BBL -0,12 23 0,91

BB bulan 1 -0,14 23 0,89

BB bulan 2 0,71 23 0,49

BB bulan 3 -1,11 23 0,28

BB bulan 4 -1,70 23 0,10

BB bulan 5 -1,21 23 0,24

Lampiran 16. Uji Beda Z SKor TB/U bayi laki-laki

antar perlakuan Variabel t Derajat Bebas Sig

Z Skor bulan 1 2,29 29 0,03*

Z Skor bulan 2 1,28 29 0,21

Z Skor bulan 3 1,02 29 0,32

Z Skor bulan 4 0,44 29 0,66

Z Skor bulan 5 -0,08 29 0,94

Uji Beda Z Skor TB/U bayi perempuan antar perlakuanVariabel t Derajat Bebas Sig

Z Skor bulan 1 -1,24 23 0,23

Z Skor bulan 2 -2,33 23 0,03*

Z Skor bulan 3 -2,13 23 0,05

Z Skor bulan 4 -1,79 23 0,09

Z Skor bulan 5 -2,52 23 0,02*

Uji Beda Z SKor BB/U bayi laki-laki antar perlakuanVariabel t Derajat Bebas Sig

Z Skor bulan 1 0,95 29 0,35

Z Skor bulan 2 2,32 29 0,03*

Z Skor bulan 3 1,51 29 0,14

Z Skor bulan 4 1,01 29 0,32

Uji Beda Z Skor BB/U bayi perempuan antar perlakuanVariabel t Derajat Bebas Sig

Z Skor bulan 1 -0,89 23 0,38

Z Skor bulan 2 0,41 23 0,69

Z Skor bulan 3 -2,20 23 0,04*

Z Skor bulan 4 -2,82 23 0,01*

KUESIONER IBU MENYUSUI

Nama Responden/ Ibu………………… Nama

Puskesmas…………………..

Alamat (RT/RW)………………………

Enumerator…………………………

I. Sosial Ekonomi Keluarga

Umur Pendidikan No Nama Anggota Kel Status Jenis

Kel Tahun Bulan Jenjang Lama (thn)

1

2

3

4

II. Kepemilikan Kartu Sehat/Kartu Miskin Keluarga

1. Apakah keluarga memiliki kartu sehat : 1. Ya 2. Tidak

2. Jika Ya, sejak tahun berapa? ………………

3. Apakah kartu tersebut digunakan untuk berobat : 1. Ya 2. Tidak

III. Kondisi Tempat Tinggal Keluarga

1. Besar keluarga : ………… orang (jlh yang tinggal dan makan)

2. Ukuran tempat tinggal :…………. m2

3. Keadaan tempat tinggal : 1. Permanen 2. Semi Permanen 3. Tidak Permanen

4. Kepemilikan tempat tinggal : 1. Milik sendiri 2. Sewa 3. Lainnya

………….

5. Penerangan : 1. Minyak tanah 2. Lilin 3. Listrik 4. Lainnya

6. Sumber energi : 1. Kayu bakar 2. Minyak 3. Listrik 4. Gas

7. Sumber air : 1. PAM 2. Sumur 3. Mata air 4. Sungai 5. lainnya

8. Septic tank : 1. Ada 2. Tidak Ada

9. Ventilasi : 1. Baik 2. Cukup 3. Buruk

10.Tempat sampah : 1. Ada 2. Tidak

IV. Ketahanan Pangan Keluarga

A. Pendapatan Keluarga

Sumber Pendptan Perhari (Rp) Perbulan (Rp) Pertahun (Rp) Total

(Perbulan)

Ayah

Ibu

Anggota Kel Lain

Kebun/Pekarangan

Ternak/Ikan

Lain-lain

B. Akses Pangan

1. Berapa jauh jarak warung sembako dengan rumah : ………….m/km

2. Sarana transportasi apa yang digunakan membeli kebutuhan pangan?

a. Jalan kaki : 1. Ya 2. Tidak b. Motor/Mobil : 1. Ya 2. Tidak c. Angkot :1. Ya

2.Tidak

3. Sumber perolehan pangan :

a. Produksi sendiri : 1. Ya 2. Tidak b. Membeli : 1. Ya 2. Tidak c.Diberi:1. Ya

2.Tidak

4. Apakah keluarga saat ini menerima bantuan pangan spt raskin/MPASI ?

a. Raskin : 1. Ya 2. Tidak b. MPASI : 1. Ya 2. Tidak c.Lainnya :1. Ya 2.Tidak

5. Apakah dipekarangan rumah/kebun ada :

a. Tanaman pangan : 1. Ya 2. Tidak b. Ternak : 1. Ya 2. Tidak c. Ikan :1. Ya

2.Tidak

C. Pengeluaran Pangan Keluarga

Jumlah (Rp) Pengeluaran Pangan

Per hari Per minggu Per bulan

Pangan pokok

Lauk hewani

Lauk nabati

Sayur-sayuran

Buah-buahan

Gula

Susu

Minyak goreng

Snack/jajanan

Lain-lain

Jumlah

V. Keadaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Bayi

a. Antropometri Ibu : Berat ………..Kg Tinggi …………. Cm

b. Antropometri Bayi : Berat ………..Kg Tinggi …………. Cm

c. Tempat melahirkan : ………………

d. Riwayat Sakit Ibu : ………………

e. Riwayat melahirkan : 1. Normal 2. Operasi 3. Vacum

f. Umur kehamilan saat melhrkan : ………. Minggu

g. Jenis imunisasi ibu : 1. ……… 2………… 3……….. 4………….

h. Jenis imunisasi bayi : 1. ……… 2………… 3……….. 4………….

Keluhan setelah melahirkan :

a. ASI sedikit : 1. Ya 2. Tidak h. Kesemutan : 1. Ya 2.

Tidak

b. ASI lambat keluar : 1. Ya 2. Tidak i. Kurang nafsu makan : 1. Ya 2.

Tidak

c. Payudara kencang : 1. Ya 2. Tidak j. Kurang tidur : 1. Ya 2.

Tidak

d. Mual : 1. Ya 2. Tidak k. Nyeri rahim : 1. Ya 2.

Tidak

e. Kembung : 1. Ya 2. Tidak l. Sulit BAB : 1. Ya 2.

Tidak

f. Lesu/Lelah : 1. Ya 2. Tidak m. Varises : 1. Ya 2.

Tidak

g. Pusing : 1. Ya 2. Tidak n. Ambein : 1. Ya 2.

Tidak

VI. Konsumsi Suplemen Ibu

1. Zat Besi

a. Apakah sejak melahirkan ibu menerima kapsul besi ?………….

b. Jika Ya, dari siapa mendapatkannya………..

c. Berapa jumlah kapsul besi yang diterima ………

d. Berapa jumlah kapsul besi yang dikonsumsi ……..

e. Jika tidak, apakah ibu membeli sendiri……

f. Berapa jumlah kapsul besi yang diterima ………

g. Berapa jumlah kapsul besi yang dikonsumsi ……..

2. Vitamin A

a. Apakah sejak melahirkan ibu menerima kapsul vitamin A?………….

b. Jika Ya, dari siapa mendapatkannya………..

c. Berapa jumlah kapsul vitamin A yang diterima ………

d. Berapa jumlah kapsul vitamin A yang dikonsumsi ……..

e. Jika tidak, apakah ibu membeli sendiri……

f. Berapa jumlah kapsul vitamin A yang diterima ………

g. Berapa jumlah kapsul vitamin A yang dikonsumsi ……..

3. Zat Gizi Lain

a. Apakah sejak melahirkan ibu menerima kapsul/suplemen zat gizi lain ?………….

b. Jika Ya, dari siapa mendapatkannya………..dan apa nama suplemennya ……..

c. Berapa jumlah kapsul yang diterima ………

d. Berapa jumlah kapsul yang dikonsumsi ……..

e. Jika tidak, apakah ibu membeli sendiri……

f. Berapa jumlah kapsul yang diterima ………

g. Berapa jumlah kapsul yang dikonsumsi ……..

VII. Kebiasaan Konsumsi Pangan Ibu

Harian Mingguan Waktu

makan

Jenis pangan

Frek/hr URT/kali Frek/mgg URT/kali

Sarapan

Selingan

(Camilan

Siang

Selingan

(Camilan)

Malam

VIII. Keadaan Gizi dan Konsumsi Pangan Bayi

1. Sebutkan keluhan sakit/gejala sakit : ……………..

2. Jenis suplemen yang diberikan : ………………

3. Pemberian ASI dan MPASI :

Harian Mingguan ASI/ Hari Waktu Mkn Jenis

Pgn Frek/hr URT/kali Frek/mgg URT/kali Frek/hr Lama/kali

Sarapan

Selingan

(Camilan

Siang

Selingan

(Camilan)

Malam

4. Berapa lama setelah melahirkan ASI baru keluar ? …….jam, ………. hari

5. Berapa lama setelah melahirkan bayi baru disusui ? ……jam hari

6. Apakah ibu memberi kolostrum? 1. ya 2. tidak

7. Jika tidak, jelaskan alasannya…………….

8. Apakah bayi mendapat ASI eksklusif (sejak lahir sampai saat ini) 1. Ya 2. Tidak

9. Jika tidak, alasannya…………, jenis makanan yang diberikan…………….

10. Apakah ibu mempunyai kesulitan menyusui bayi? 1. Ya 2. Tidak

11. Jika ya, penyebabnya? 1. putting susu tidak keluar 2. putting terlalu besar 3. putting

masuk

12. Isapan bayi setiap menyusu 1. Kuat 2. Lemah

13. Kondisi ibu saat menyusui 1. Stres (tdk tenang) 2. Tenang

14. Jenis mkn/minuman yang khusus dikonsumsi untuk memperbanyak ASI ……………

15. Suplemen khusus yang dikonsumsi untuk memperbanyak ASI ……………

16. Jika ya, sebutkan ……….

17. Apakah bayi mendapat susu formula? 1. ya 2. tidak

18. Jika ya, alasan memberi susu formula……………

19. Apa nama susu formula yang diberikan……………

20. Perbandingan susu dan air untuk membuat susu formula ………sendok peres………ml

air

21. Frekuensi pemberian susu formula : ………kali/hari

IX. Morbiditas Ibu Sebulan Yang Lalu

Apakah selama sebulan terakhir ibu pernah sakit?1. Ya (isi table) 2. Tidak

No Gejala/tanda Frekuensi/bln Lama sakit

(hr)

Pertolongan

Pertama

1. Penyakit menular

a. demam

b. flu

c. batuk

d. sakit kepala

e. demam berdarah

f. diare > 3 kali/hari

g. muntah

h. edema

i. hipertensi

j. varises

2. Kecelakaan

a. sakit disebabkan

kecelakaan

b. pendarahan

c. aborsi

d. lainnya (sebutkan)

3. Lainnya

X. Morbiditas Bayi Sebulan Yang Lalu

Apakah selama sebulan terakhir bayi pernah sakit?1. Ya (isi table) 2. Tidak

No Gejala/tanda Frekuensi/bln Lama sakit

(hr)

Pertolongan

Pertama

1. Penyakit menular

a. demam

b. flu

c. batuk

d. sakit kepala

e. demam berdarah

f. diare > 3 kali/hari

g. muntah

h. edema

i. hipertensi

j. varises

2. Kecelakaan

a. sakit disebabkan

kecelakaan

b. pendarahan

c. aborsi

d. lainnya (sebutkan)

3. Lainnya

Lampiran 23. Uji ANCOVA Pengaruh Suplementasi terhadap Kadar Zink ASI

Dependent Variabel : Selisih Zink ASI

Source DF Type III Sum of Squares F Value Sig

Model 11 291,583 5,309 0,000***

Perlakuan 1 8,378 1,678 0,202

IMT setelah 1 1,362 0,273 0,604

HB setelah 1 23,657 4,738 0,035**

Tkt kepatuhan 1 0,110 0,022 0,883

Konsumsi energi total 1 218,621 43,786 0,000***

Konsumsi Zn total 1 16,775 3,360 0,074*

Tkt Kecuk Fe total 1 40,647, 8,141 0,007***

Tkt Kecuk protein total 1 17,796 3,564 0,066*

Tkt Kecuk kalsium 1 1,558 0,312 0,579

Tkt Kecuk Vit A 1 0,004 0,008 0930

Tkt Kecuk Vit C 1 12,797 2,563 0,117

Error 44 219,691

Total 56 705,272

Corrected total 55 511,274

R Squared : 0,570 Adjusted R Squared : 0,463

Lampiran 24. Uji ANCOVA Pengaruh Suplementasi terhadap Kadar Besi ASI

Dependent Variabel : Selisih Besi ASI

Source DF Type III Sum of Squares F Value Sig

Model 10 537,375 1,833 0,082*

Perlakuan 1 84,910 2,896 0,096*

IMT setelah 1 22,613 0,771 0,384

HB setelah 1 5,411 0,185 0,670

Selisih Feritin 90,789 3,097 0,085*

Tkt kepatuhan 1 2,286 0,078 0,781

Tkt Kecuk Energi total 1 223,377 7,620 0,008***

Tkt Kecuk Protein total 1 146,839 5,009 0,030**

Tkt Kecuk Besi total 1 227,327 7,754 0,008***

Tkt Kecuk Kalsium 1 18,678 0,637 0,429

Tkt Kecuk Vit A 1 10,410 0,355 0,554

Error 45 1319,200

Total 56 1915,533

Corrected total 55 1856,575

R Squared : 0,289 Adjusted R Squared : 0,132