Click here to load reader
Upload
novi-magdalena-puspita
View
35
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proses embriogenesis
Citation preview
Novi Magdalena Puspita
7. Embriogenesis: proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio yang terjadi pada
tahap-tahap awal perkembangan. Tepatnya embryogenesis terjadi saat fertilisasi sampai akhir
minggu ke-8 dari perkembangan manusia, tahap selanjutnya disebut masa janin (fetal period)
Tahap-tahap embryogenesis
1. Fertilisasi (pembuahan)
Fase 1 : penetrasi korona radiata, terjadi proses kapasitasi
Fase 2 : penetrasi zona pelusida, terjadi reaksi akrosom
Fase 3 : Fusi membrane sel sperma dan oosit, terjadi sintesis DNA dan mitosis
2. Cleavage (pembelahan)
Stadium 2 sel tercapai sekitar 30 jam setelah fertilisasi. Jika telah mencapai stadium
2 sel, zigot akan mengalami serangkaian pembelahan mitotic sehingga jumlah selnya
bertambah dan semakin kecil, yang dikenal sebagai blastomer. Stadium 4 sel tercapai
sekitar 40 jam dan stadium morula (12-16 sel) tercapai sekitar 3 hari. Pada stadium
morula akan terjadi pemadatan yang memisahkan massa sel-sel bagian dalam (inner cell
mass) yang akan menghasilkan jaringan mudigah sebenarnya dengan massa sel bagian
luar yang akan membentuk trofoblas yang nantinya akan berkembang menjadi plasenta.
3. Pembentukan blastokista
Setelah masuk ke stadium morula, embryogenesis berlanjut ke stadium morula
lanjut, yaitu morula akan masuk ke rongga uterus. Pada saat marolu masuk ke rongga
uterus, cairan merembes menembus ke zona pelusida kedalam ruang antarsel massa sel
dalam sehingga terbentuk sebuah rongga yang disebut rongga blastokista. Sel-sel massa
dalam sekarang disebut embrioblas, sedangkan massa sel-sel luar disebut trofoblas yang
menggepeng membenuk dinding epitel blastokista. Selama periode ini zona pelusida
menghilang sehingga implantasi bisa dimulai.
4. Minggu ke-2 : Diskus germinativum bilaminar
Pada hari ke-8, blastokista sebagian telah terbenam di dalam stroma endometrium.
Trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan, yaitu sitotrofoblas (lapisan dalam) dan
sinsitiotrofoblas (lapisan luar). Embrioblas juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan, yaitu
lapisan hipoblas (lapisan luar embrioblas) dan epiblas (lapisan dalam embrioblas). Pada
saat yang sama terbentuk suatu rongga amnion.
Pada hari ke-9, sel-sel gepeng bersama hipoblas membentuk lapisan eksoselon
(heuser) sehingga terbentuk rongga eksoselon (rongga yolk sac primitif). Pada hari ke 11-
12, blastokista telah terbenam sepenuhnya dalam rongga endometrium. Darah ibu mulai
mengalir melalui sistem trofoblas membentuk sirkulasi utero plasenta. Pada hari ke-13
terbentuk rongga baru yang disebut yolk sac sekunder (yolk sac definitif). Dengan
terbentuknya pembuluh darah, terbentuk juga tangkai penghubung yang akan
berkembang menjadi korda umbilikalis (tali pusat)
5. Minggu ke 3-8 : diskus germinativum trilaminar – periode mudigah
Pada minggu ke 3 terjadi proses gastrulasi yaitu pembentukan 3 lapisan
germinativum. Gastrulasi diawali dengan pembentukan garis primitif (primitif streak) dan
nodus primitive di ujung sefaliknya pada permukaan epiblas. Didaerah nodus dan garis
ini, sel-sel epiblas berinvagasi kedalam untuk membentuk lapisan sel baru, endoderm dan
mesoderm. Sel-sel yang tidak bermigrasi membentuk ektoderm.
Lapisan ectoderm menghasilkan organ dan struktur yang mempertahankan kontak
dengan dunia lua, seperti : SSP; SST; epitel sensorik telinga, mata, dan hidung; kulit
termasuk rambut dan kuku; hipofisis, kelenjar mamaria, dan kelenjar keringat serta email
gigi.
Bagian yang paling penting dari lapisan mudigah mesoderm adalah mesoderm para
aksial, intermediat, dan lempeng lateral. Mesoderm para aksial membentuk somitomer;
yang membentuk mesenkim di kepala dan tersusun sebagai somit-somit di segmen
oksipital dan kaudal. Somit membentuk miotom (jaringan otot), skeletom (tulang rawan
dan sejati), dan dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan
penunjang tubuh. Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh, yaitu jantung, pembuluh
nadi, pembuluh getah bening, dan semua sel darah dan sel getah bening. Di samping itu,
ia membentuk sistem kemih-kelamin; ginjal, gonad, dan saluran-salurannya (tetapi tidak
termasuk kandung kemih). Akhirnya limpa dan korteks adrenal juga merupakan turunan
dari mesoderm.
Lapisan mudigah endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan,
saluran pernafasan, dan kandung kemih. Lapisan ini juga membentuk parenkim tiroid,
paratiroid, hati dan kelenjar pankreas. Akhirnya, lapisan epitel kavum timpani dan tuba
eustachius juga berasal dari endoderm.
HUMAN EMBRIOGENESIS (EMBRIOGENENSIS MANUSIA)
Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio yang terjadi pada tahap-tahap awal perkembangan. Tepatnya embryogenesis terjadi saat spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum yang di sebut fertilisasi sampai akhir minggu ke-8 dari perkembangan embrio manusia, tahap selanjutnya disebut masa janin (fetal period).Tahap-tahap embryogenesis1. Fertilisasi (pembuahan), merupakan proses penyatuan gamet pria dan wanita, terjadi di daerah ampula tube uterina. fertilisasi mencangkup 3 fase, yaitu:
Fase 1 : penetrasi/penembusan korona radiata, terjadi proses kapasitasiFase 2 : penetrasi zona pelusida, terjadi reaksi akrosom
Fase 3 : Fusi membrane sel sperma dan oosit, terjadi sintesis DNA dan mitosis
2. Cleavage (pembelahan)Stadium 2 sel tercapai sekitar 30 jam setelah fertilisasi. Jika telah mencapai
stadium 2 sel, zigot akan mengalami serangkaian pembelahan mitotic sehingga jumlah selnya bertambah dan semakin kecil, yang dikenal sebagai blastomer. Stadium 4 sel tercapai sekitar 40 jam dan stadium morula (12-16 sel) tercapai sekitar 3 hari. Pada stadium morula akan terjadi pemadatan yang memisahkan massa sel-sel bagian dalam (inner cell mass) yang akan menghasilkan jaringan mudigah sebenarnya dengan massa sel bagian luar yang akan membentuk trofoblas yang nantinya akan berkembang menjadi plasenta.
3. Pembentukan blastokistaSetelah masuk ke stadium morula, embryogenesis berlanjut ke stadium morula
lanjut, yaitu morula akan masuk ke rongga uterus. Pada saat marolu masuk ke rongga uterus, cairan merembes menembus ke zona pelusida kedalam ruang antarsel massa sel dalam sehingga terbentuk sebuah rongga yang disebut rongga blastokista. Sel-sel massa dalam sekarang disebut embrioblas, sedangkan massa sel-sel luar disebut trofoblas yang menggepeng membenuk dinding epitel blastokista. Selama periode ini zona pelusida menghilang sehingga implantasi bisa dimulai.
4. Minggu ke-2 : Diskus germinativum bilaminarPada hari ke-8, blastokista sebagian telah terbenam di dalam stroma
endometrium. Trofoblast berdiferensiasi menjadi 2 lapisan, yaitu sitotrofoblas (lapisan dalam) dan sinsitiotrofoblas (lapisan luar). Embrioblas juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan hipoblas (lapisan luar embrioblas) dan epiblas (lapisan dalam embrioblas). Pada saat yang sama terbentuk suatu rongga amnion.
Pada hari ke-9, sel-sel gepeng bersama hipoblas membentuk lapisan eksoselon (heuser) sehingga terbentuk rongga eksoselon (rongga yolk sac primitif). Pada hari ke 11-12, blastokista telah terbenam sepenuhnya dalam rongga endometrium. Darah ibu mulai mengalir melalui sistem trofoblas membentuk sirkulasi utero plasenta. Pada hari ke-13 terbentuk rongga baru yang disebut yolk sac sekunder (yolk sac definitif). Dengan terbentuknya pembuluh darah, terbentuk juga tangkai penghubung yang akan berkembang menjadi korda umbilikalis (tali pusat)
5. Minggu ke 3-8 : diskus germinativum trilaminar – periode mudigahPada minggu ke 3 terjadi proses gastrulasi yaitu pembentukan 3 lapisan
germinativum. Gastrulasi diawali dengan pembentukan garis primitif (primitif streak) dan nodus primitive di ujung sefaliknya pada permukaan epiblas. Didaerah nodus dan garis ini, sel-sel epiblas berinvagasi kedalam untuk membentuk lapisan sel baru, endoderm dan mesoderm. Sel-sel yang tidak bermigrasi membentuk ektoderm.
Lapisan ectoderm menghasilkan organ dan struktur yang mempertahankan kontak dengan dunia lua, seperti : SSP; SST; epitel sensorik telinga, mata, dan hidung; kulit termasuk rambut dan kuku; hipofisis, kelenjar mamaria, dan kelenjar keringat serta email gigi.
Bagian yang paling penting dari lapisan mudigah mesoderm adalah mesoderm para aksial, intermediat, dan lempeng lateral. Mesoderm para aksial membentuk somitomer; yang membentuk mesenkim di kepala dan tersusun sebagai somit-somit di segmen oksipital dan kaudal. Somit membentuk miotom (jaringan otot), skeletom (tulang rawan dan sejati), dan dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh. Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh, yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh getah bening, dan semua sel darah dan sel getah bening. Di samping itu, ia membentuk sistem kemih-kelamin; ginjal, gonad, dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih). Akhirnya limpa dan korteks adrenal juga merupakan turunan dari mesoderm.
Lapisan mudigah endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan kandung kemih. Lapisan ini juga membentuk parenkim tiroid, paratiroid, hati dan kelenjar pankreas. Akhirnya, lapisan epitel kavum timpani dan tuba eustachius juga berasal dari endoderm.
Source: Embriologi Kedokteran Lagman