Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSES KONSTRUKSI MEDIA MASSA
DALAM PROGRAM DAKWAH NGADERES QUR’AN
DI 93.7 FM KRAKATAU RADIO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Fatimatul Hasanah
NIM 11150510000241
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019H
i
ABSTRAK
Fatimatul Hasanah
Proses Konstruksi Media Massa Dalam Program Dakwah Ngaderes
Qur’an di 93.7 FM Krakatau Radio
Program-program siaran dakwah yang dilakukan, hendaknya
mengenai sasaran objek dakwah dalam berbagai bidang sehingga
sasaran dakwah dapat meningkatkan pengetahuan dan aktifitas
beragama melaui program-program acara yang disiarkan melalui
radio. Program siaran radio tidak tiba-tiba jadi, karena siaran radio
menempuh beberapa tahap diantaranya, tahap pra produksi, tahap
produksi, dan tahap pasca produksi. Hasil konstruksi media massa atas
realitas sosial adalah framing atau bingkai siaran terbentuk. Sebagai
radio komersial, bagaimana cara Krakatau radio mengemas acara
Ngaderes Qur’an.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana proses konstruksi media massa dalam
program dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau Radio pada
enam tahap konstruksi sosial atas realitas sosial?
Penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan paradigma konstruktivisme. Paradigma ini melihat bahwa
kenyataan itu hasil konstruksi atau bentukan dari manusia itu sendiri.
Sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan enam tahap produksi
program siaran yang telah diperkaya oleh Armawati Arbi.
Hasil penelitian mengenai Proses Kontruksi Media Massa
dalam Program Dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau Radio
adalah proses pada tahap 1 yaitu menerapkan karakter radio dan
program acara. Proses pada tahap 2 ditemukan bahwa mengemas
acara dengan menentukan fakta, ide yang tercermin dari tema, dan
menggunakan referensi kitab Tajwid dari riwayat Sayyidina Imam
Hafas bin Sulaiman. Proses pada tahap 3 adalah mengatur pola skrip,
dengan skrip yang bervariasi satu segmen bisa mencapai 3-11 skrip.
Proses pada tahap 4 yaitu mengatur hotlock dalam satu jam ada 10-11
sisipan Insert. Proses pada tahap 5 yaitu cara mengemas acaranya
dengan menggunakan kekuatan gaya bahasa dari Narasumber yang
menghasilkan berbagai metode dakwah. Proses pada tahap 6 yaitu
sebuah evaluasi baik pihak internal dan eksternal.
Kata kunci: Proses Konstruksi, Program Dakwah, Ngaderes Qur’an,
93.7 FM Krakatau radio.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya serta memberikan berkah, kasih
sayang dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menghanturkan umatnya dari kegelapan dunia ke
zaman peradaban ilmu pengetahuan.
Penulis sangat Bahagia dan bersyukur karena dapat
menyelesaikan tugas akhir dalam jenjang Pendidikan Strata Satu
(S1) yang penulis tempuh telah selesai. Serta penulis tidak lupa
meminta maaf apabila di dalam penulisan skripsi ini terdapat
kekurangan berkenan dihati para pembaca, karena penulis
menyadari penulis masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis
berharap semoga dengan adanya skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua orang yang membaca dan khususnya bagi penulis.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah
mungkin dapat ditempuh tanpa dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amany B. Lubis, M.A., sebagai Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.
iii
2. Bapak Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Wakil Dekan I Bidang
Akademik Ibu Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, BSW. MSW., Wakil
Dekan II Bidang Administrasi Umum Bapak Dr. Sihabudin
Noor, M. Ag., serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Bapak Dr. Cecep Castrawijaya, M. A.
3. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si., sebagai Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, serta Bapak Dr. Edi Amin,
M.A., sebagai sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam. Serta seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga penulis dapat
mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
4. Bapak Ismet Firdaus, M. Si., Dosen Pembimbing Akademik
mahasiswa KPI E angkatan 2015.
5. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si., terimakasih sudah senantiasa
sangat baik serta meluangkan waktunya untuk membimbing
dengan sabar memberikan arahan kepada penulis di tengah
kesibukan yang luar biasa. Terimakasih sudah menjadi
sumber ilmu baru bagi penulis, semoga Allah SWT
senantiasa membalasnya.
6. Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan buku
dan fasilitas lainnya untuk mendapatkan referensi dan
memperkaya isi skripsi ini.
iv
7. Keluarga Besar Krakatau Radio atas segala bantuan yang
diberikan, Ibu Nyimas Dian Gayatri, Ibu Dian Risdiana,
Kang Ula Ifham, Kang Egi Permana, Ustadz Ahmad Fahrin,
yang sudah meluangkan waktunya untuk penulis wawancara.
8. Paling utama penulis mempersembahkan hadiah ini untuk
kedua orangtua, Bapak Anwar dan Umi Juaeriah tercinta
yang senantiasa memberi dukungan penuh, semangat dan
do’a tulus yang tiada henti untuk penulis. Kemudian (Alm)
Muchammad Wahyu yang selalu teringat dan selalu
memberikan kekuatan bagi penulis agar terus mewujudkan
cita-cita. Aab Abdul Rofiq, Adik Kandung penulis yang
selalu memberikan kebahagiaan dan keceriaan terhadap
penulis.
9. Sahabat seperjuangan dari awal merantau “ghg crew” yang
selalu memahami dan membuat penulis merasa disayangi,
Malisa, Hamidah, Lilis Anggraeni, Taty Sumiati, Neng
Wahdatul, dan Mamah Chila, Rifa Atul Mahmudah.
10. Kepada temanku "Inners Team", Imah, Malisa, Catur,
Alfinda, Puput, Ninis, Nida, Mardhiyah, Shinta, Tresna,
Najmi, dan Rany yang telah mewarnai perjalanan semasa
perkuliahan baik suka, dan duka. Penulis banyak
mendapatkan pelajaran kehidupan dari kalian terutama sifat
egois.
11. Terimakasih organisasi dan keluargaku Himpunan
Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, dan Ikatan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) UIN Jakarta, yang
v
sudah mengajarkan banyak hal dan memberikan pengalaman
dalam berorganisasi.
12. Terimakasih untuk seluruh teman-teman KPI E 2015 karena
telah berjuang bersama dan melukiskan warna-warni pada
masa perkuliahan.
13. Teman-teman KKN Mutiara Mulya 2018 Desa Rajeg Mulya,
Tanggerang yang telah memberikan suatu dukungan dalam
pembuatan skripsi. Terkhusus untuk Vio dan Tasya,
terimakasih sudah mau menemani kemanapun disaat penulis
merasa jenuh. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga ya.
Demikian ucapan terimakasih yang dapat penulis
ucapkan. Semoga Allah membalas kebaikan serta memberikan
keberkahan. Pada akhirnya, dengan segala kekurangan yang
terdapat dalam skripsi ini, penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca baik dalam
bidang akademik maupun praktis.
Jakarta, 12 Desember 2019
Fatimatul Hasanah
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR ISTILAH ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Batasan Masalah .............................................................. 10
C. Rumusan Masalah ........................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 10
E. Tinjauan Pustaka ............................................................. 11
F. Kerangka Konsep ............................................................ 19
G. Metode Penelitian ............................................................ 20
H. Sistematika Penulisan ...................................................... 27
BAB II LANDASAN TEORITIS ....................................................... 29
A. Konstruksi Media Massa Atas Realitas Sosial ................ 29
B. Proses Konstruksi Sosial Media Massa Atas
Realitas Sosial ................................................................. 31
C. Lima Tahap Proses Konstruksi Media Massa ................. 36
D. Dakwah Melalui Radio .................................................... 40
BAB III PROFIL RADIO ..................................................................... 58
A. Sejarah 93.7 FM Krakatau Radio .................................... 58
B. Logo 93.7 FM Krakatau Radio ........................................ 61
vii
C. Visi dan Misi 93.7 FM Krakatau Radio .......................... 62
D. Struktur Organisasi 93.7 FM Krakatau Radio ................. 63
E. Deskripsi Program Acara 93.7 FM Krakatau Radio ....... 64
F. Program Acara Ngaderes Qur’an .................................... 70
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................. 72
A. Identitas Radio: Reputasi, Brand, dan Citra .................... 72
B. Kekuatan Ide, Fakta, dan Referensi pada Acara
Ngaderes Qur’an ............................................................. 78
C. Berbagai Skrip pada Acara Ngaderes Qur’an ................. 86
D. Kekuatan Tata Waktu Sebagai Strategi Priming ............. 103
E. Berbagai Metode Dakwah pada Acara Ngaderes
Qur’an .............................................................................. 104
F. Berbagai Modifikasi pada Acara Ngaderes Qur’an ........ 108
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................... 114
A. Proses Konstruksi Pada Tahap 1 ..................................... 114
B. Proses Konstruksi Pada Tahap 2 ..................................... 118
C. Proses Konstruksi Pada Tahap 3 ..................................... 134
D. Proses Konstruksi Pada Tahap 4 ..................................... 154
E. Proses Konstruksi Pada Tahap 5 ..................................... 157
F. Proses Konstruksi Pada Tahap 6 ..................................... 166
BAB VI PENUTUP .............................................................................. 171
A. Kesimpulan ...................................................................... 171
B. Saran ................................................................................ 174
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 176
LAMPIRAN ............................................................................................ 180
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teori SMCR David Kenneth Berlo ................................. 36
Gambar 3.1 Logo 93.7 FM Krakatau Radio ........................................ 61
Gambar 3.2 Struktur Organisasi di 93.7 FM Krakatau Radio ............. 63
Gambar 3.3 Pola Siar Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau
Radio................................................................................ 70
Gambar 3.4 Script Siaran Ngaderes Qur’an ........................................ 71
Gambar 4.1 Nama-nama radio di daerah Pandeglang ......................... 74
Gambar 4.2 Komentar pendengar yang menggunakan Radio
Online Box....................................................................... 75
Gambar 4.3 Tampilan utama YouTube 93.7 FM Krakatau
Radio................................................................................ 76
Gambar 4.4 Tampilan utama media sosial Facebook 93.7 FM
Krakatau radio ................................................................. 76
Gambar 4.5 Tampilan utama media sosial Twitter 93.7 FM
Krakatau Radio ................................................................ 77
Gambar 4.6 Tampilan utama media sosial Instagram 93.7 FM
Krakatau Radio ................................................................ 77
Gambar 4.7 Postingan Acara Ngaderes Qur’an ketika
Khataman Qur’an ............................................................ 80
Gambar 4.8 Proses siaran langsung Ngaderes Qur’an ........................ 85
Gambar 4.9 Buku Referensi acara Ngaderes Qur’an .......................... 86
Gambar 5.3 Penyiar sudah mulai operatorin sendiri ........................... 169
Gambar 5.4 Postingan Acara Ngaderes Qur’an ketika Khataman
Qur’an .............................................................................. 170
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kerangka Konsep ............................................................ 19
Tabel 3.1 Deskripsi Program Acara Umum .................................... 64
Tabel 3.2 Deskripsi Program Acara Dakwah .................................. 68
Tabel 4.1 Karakter 93.7 FM Krakatau radio ................................... 72
Tabel 4.2 Ide, Fakta, dan Referensi ................................................. 78
Tabel 4.3 Naskah Ketika On Air 08 Maret 2019 ............................. 86
Tabel 4.4 Naskah Ketika Off Air 1 November 2019 ....................... 99
Tabel 4.5 Berbagai Metode Dakwah ............................................... 104
Tabel 4.6 Faktor Internal & Eksternal Media: Konstruksi
Sosial Media Radio pada Rogram siaran Ngaderes
Qur’an .............................................................................. 108
Tabel 5.1 Roda jam siar regular dan Prime Time/Spesial ............... 115
Tabel 5.2 Penerapan unsur SMCRE dalam Penciptaan Karakter
Program Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau radio ... 116
Tabel 5.3 Kekuatan Referensi dari Ide dan Fakta ........................... 118
Tabel 5.4 Pola skrip acara Ngaderes Qur’an pada 08 Maret 2019
Pukul 05.00-06.00 WIB ................................................... 135
Tabel 5.5 Rundown Rencana ........................................................... 156
Tabel 5.6 Bebagai Metode Dakwah ................................................ 158
xi
DAFTAR ISTILAH
Ari : Kalau
Asup : Masuk
Ayeuna : Sekarang
Bade : Mau
Bilih : Takut
Damang : Sehat
Ear Sajagat : Ramai Sedunia
Gugah : Bangun
Hanca : Bagian
Hapunten : Mohon Maaf
Heula : Dulu
Irung : Hidung
Janteun : Jadi
Karuh : Siap
Kelar : Seru
Kudu, Kedah : Harus
Lajeng, Teras : Lanjut
Lami : Lama
Liang : Lubang
Mangga : Silahkan
Margi : Karena
Muhun : Iya
Ngadenge : Mendengar
Ngaderes : Ngaji
Ngahaturkeun : Menyampaikan
Ngawitan : Mendahului
Ngiringan : Ikutan
Ngoprek : Memainkan
Nyaeta : Yaitu
Nyaho : Tahu
Nyuhun : Minta
Panginten : Mungkin
Panyawat : Penyakit
Parantos : Sudah
Poho : Lupa
Rada : Agak
Sadayana : Semuanya
Saha : Siapa
Sapalih : Sebelah
Sareng : Dengan
Sareng : Dengan
Seer : Banyak
Selian : Selain
Simpribados : Diri Pribadi
Tacan : Belum
Tungtung : Penjuru
Tur : Yang
Ulah : Jangan
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Program siaran radio tidak tiba-tiba jadi, karena
siaran radio maupun televisi menempuh beberapa tahap
diantaranya, tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap
pasca produksi, sedangkan hasil konstruksi media massa atas
realitas sosial adalah framing atau bingkai siaran terbentuk.
Kedudukan konstruksi sosial media massa adalah
mengoreksi subtansi kelemahan dan melengkapi konstruksi
sosial atas realita, yaitu dengan menempatkan seluruh
kelebihan media massa pada keunggulan konstruksi sosial
media massa atas konstruksi sosial atas realita. Tetapi, proses
simultan yang digambarkan tidak bekerja secara tiba-tiba,
namun terbentuknya proses tersebut melalui beberapa tahap
penting diantaranya, tahap menyiapkan materi konstruksi,
tahap sebaran konstruksi, tahap pembentukan konstruksi, dan
tahap konfirmasi. Penyebaran informasi yang cepat dan luas
membuat kontruksi sosial berlangsung sangat cepat juga, dan
menyebabkan sebaran yang merata. Realitas sosial yang
terkontruksi itu juga membuat opini massa.1
Rahasia Al-Qur’an dalam buku Ilmu Dakwah
karangan Moh. Ali Aziz yang mendahulukan kata al-sam‟
1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h,
292.
2
dari kata al-abshar karena orang yang buta masih dapat
menerima informasi dan pengetahuan dari pada yang tuli.
Media audio bisa menerima pesan dakwah tanpa
memperhatikan asalnya.2
Radio ialah benda yang bersifat langsung dalam
menyampaikan pesannya, tidak mengenal jarak dan
rintangan, biayanya relatif murah dibandingkan dengan
televisi, mampu menjangkau tempat-tempat terpencil yang
sesuai dengan kondisi geografis kota Pandeglang. Radio
merupakan salah satu alat yang memiliki gelombang
frekuensi yang menyampaikan pesan atau informasi yang
bersifat umum atau khusus, pada sejumlah orang relatif besar
yang tersebar secara beraneka ragam.3
Program-program siaran dakwah yang dilakukan,
hendaknya mengenai sasaran obyek dakwah dalam berbagai
bidang sehingga sasaran dakwah dapat meningkatkan
pengetahuan dan aktifitas beragama melaui program-
program acara yang disiarkan melalui radio.4 Usaha untuk
mengoptimalkan dakwah melalui radio yaitu dengan
bagaimana format dakwah radio yang selama ini ada, mampu
disajikan lebih menarik, lebih menyentuh dan tidak formal.
Dari target ini akan memperoleh manfaat ganda yaitu
manfaat dakwah dan manfaat ekonomi. Pendirian radio yang
bernuansa dakwah semua acara baik informasi, hiburan dan
2 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h, 410.
3 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h, 412.
4 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah 2009), h. 120.
3
pendidikan bisa dikemas dan akhirnya membentuk
masyarakat bermoral dan religius. Bukan semata sebagai
tujuan bisnis tapi sebagai pelengkap dan sarana agar misi
dakwah bisa tercapai.
Dakwah merupakan sebuah seruan atau ajakan
keinsyafan atau usaha mengubah situasi ke situasi yang lebih
baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun
masyarakat.
“dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar”. (QS. Ali Imran: 104)
Program dalam konteks broadcasting merupakan
suatu acara atau paket sajian berisi muatan kata-kata terucap
dan tertulis, gambar statis dan bergerak, lagu dan musik, efek
suara, serta cahaya, yang bertujuan disuguhkan atau
disampaikan melalui media elektronik (radio dan televisi)
kepada khalayak.
RAS 95.5 FM Jakarta misalnya, radio ini juga
menyiarkan program seperti Ngaderes Qur’an, namun
bernama Tadarus Bittalifun yang dipandu oleh Ustadz
melalui telepon interaktif secara bergantian. Program ini
disiarkan mulai hari Senin-Jum’at dan Minggu mulai pukul
4
20.00-21.00.5 hal yang membedakan dengan program
Ngaderes Qur’an, yaitu status radio RAS 95.5 FM sebagai
radio dakwah dan Krakatau radio sebagai radio non dakwah
atau komersil.
Banyak radio dakwah yang saat ini mengudara dan
menghadirkan program keagamaan seperti radio Fajri 99.3
FM Bogor dengan nama program Mutiara Ayat, dalam
program ini pembacaan ayat Al-Qur’an dibacakan oleh
pengisi acara bukan pendengar.6 Krakatau radio sebagai
radio komersial bukan dakwah juga tidak kalah dengan radio
dakwah Fajri 99.3 FM Bogor yang menyiarkan program
dakwah secara terus menerus seperti Pilda (Materi Pilihan
Anda), Senada (Seputar Nasihat Anda), Gamis (Gaya Muda
Islami), dan masih banyak lagi.
Radio Krakatau adalah radio komersil, satu jaringan
atau network dengan radio Bens, pemiliknya adalah Pak
Biem Triani Benjamin yang merupakan salah satu anak
Benyamin S. Walaupun radio komersil, tetap mengadakan
program siaran mengaji atau program dakwah yang bernama
Ngaderes Qur’an. PT. Radio Gema Krakatau atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Krakatau radio yang berdiri sejak 23
November 1990, menyiarkan berbagai program informasi
5 Muhammad Reza. Hubungan Terpaan Program Tadarus Bitalifun
95.5 FM Jakarta Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur‟an pada Jamaah
Majelis Ta‟lim Holaqotul Qur‟an. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. 2016. 6 Neisya Ghassani Sabilah, Strategi Komunikasi Radio Fajri 99,3 FM
Bogor dalam Mempertahankan Citra Radio Dakwah. Skripsi Mahasiswa
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. 2018.
5
dan berita dengan cakupan lokal, serta sajian musik pop
daerah, dangdut, dan pop Indonesia. Krakatau radio
merupakan salah satu radio yang kental dengan etnik sunda
Banten yang kaya dengan para jawara namun tetap santun
dalam tradisi yang mempunyai slogan Krakatau FM, Ear
Sajagat. Budaya dan etnik Banten terus menerus beradaptasi
dengan perubahan jaman, seiring dengan perubahan karakter
pendengar dan percepatan teknologi serta gaya hidup.
Program radio etnik dikemas dalam balutan kreatif budaya
masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.7
Dinamakan Krakatau karena lokasinya dekat dengan
Gunung Krakatau. Radio Krakatau terletak di Kecamatan
Labuan – Pandeglang – Banten. Karena radio etnikom,
Krakatau radio ini siaran dengan menggunakan Bahasa
Sunda Banten yang khas. Jika orang yang pertama kali
mendengarkan Krakatau radio, mereka terhibur oleh gaya
bahasa penyiarnya yang khas. Seluruh radio siaran yang
menyelenggarakan siaran di Indonesia menyajikan informasi,
edukasi, dan hiburan. Siaran keagamaan termasuk ke dalam
fungsi edukasi. Salah satu media yang dapat digunakan
dalam kegiatan dakwah adalah radio. Dalam hal ini, da’i
sebagai seorang komunikator dalam melakukan aktivitas
dakwahnya menyampaikan pesan-pesan ajaran agama.
Krakatau radio berani menyajikan program-program
acara dakwah dengan berbagai macam bentuknya yang
7 https://onlineradiobox.com/id/krakatau/ (diakses pada tanggal 25
April 2019, pukul 08.56).
6
masing-masing berbeda waktu dan kemasannya. Krakatau
radio menghadirkan program acara Ngaderes Qur’an sejak
tahun 2014 hingga saat ini dengan tahapan yang dimulai
dengan Ustadz membacakan ayat Al-Qur’an, lalu jama’ah
pendengar Ngaderes membaca ayat Al-Qur’an satu persatu
melalui telepon interaktif.
Program Ngaderes Qur’an termasuk salah satu bentuk
dakwah yang hingga saat ini disampaikan melalui media
elektronik radio. Massal dalam arti adalah seluruh berita
yang dibuat oleh media massa tidak bersifat pribadi, akan
tetapi lebih dikonsentrasikan kepada masyarakat umum.
Program Ngaderes Qur’an ini tayang hari Senin hingga
Jum’at pukul 05.00 – 06.00 WIB.
Program ini terinspirasi dari program Maghrib
Mengaji yang sering disosialisasikan Pemerintah daerah
kepada masyarakat. Jadi, Krakatau radio berharap
masyarakat Pandeglang dan sekitarnya tidak hanya mengaji
ketika waktu Maghrib, melainkan agar terbiasa juga untuk
mengaji setelah shalat subuh dan sebelum melakukan
aktivitas di pagi hari.
Ngaderes Qur’an merupakan suatu program acara
yang mengawali pagi dengan belajar mengaji Al-Qur’an
serta membahas hukum bacaan yang dilakukan secara urut
dari surat Al-Baqarah hingga selesai. Acara Ngaderes Qur’an
ini berlangsung selama satu jam tanpa jeda iklan. Dalam
program acara ini, metode yang digunakan bersifat dialogis.
Pendengar dimudahkan untuk berinteraktif secara langsung
7
dengan Ustadz dalam belajar mengaji melalui telepon
interaktif, ketika pendengar mengaji lalu ada kesalahan
dalam cara membaca Al-Qur’an, maka akan langsung
dibenarkan oleh Ustadz Ahmad Fahrin sesuai dengan hukum
tajwid, sebelum closing Ustadz akan membahas hukum
Tajwid beserta contohnya.
Dalil Al-Qur’an yang menjelaskan betapa penting
seorang muslim selalu meningkatkan kehati-hatian dalam
membaca Al-Qur’an terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-
Muzzammil ayat 4.
“atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu
dengan perlahan-lahan”
Kemudian diperkuat dengan adanya Hadits Imam
Muslim yang meriwayatkan:
ها قالت : قال رس اهللضى عن عا ئشة ر عليو وسلم اهللصلى اهللل و عن الكرام الب رارة والذى ي قرأ الق رآن و ي ت ت عتع فيو بالق رآن مع اسفر ة لماىر ا -
)رواه املسلم( وى و عليو شا ق لو أجران “Aisyah radhiyallahu „anha meriwayatkan bahwa Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang
lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang
mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang
membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit
atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR.
Muslim).
Pandeglang terkenal dengan julukan sebagai kota
santri, namun belakangan ini julukan itu mulai terkikis
8
karena pemerintah mulai membuat simbol-simbol dengan
nama kota wisata. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Pandeglang, KH. Tb. Hamdi Ma’ani sangat menyayangkan
atas terkikisnya julukan Pandeglang kota Santri itu dan
mengatakan MUI dengan tegas meminta agar jargon
Pandeglang kota santri jangan sampai hilang. Sebab, nama
kota santri itu sudah menasional.8
Melihat kondisi kota Pandeglang dan masyarakatnya
yang santri, Krakatau radio menyiarkan sebuah program
islami yang pada jaman dulu dilakukan oleh anak-anak
secara tatap muka langsung di kediaman guru ngaji, tapi
sekarang dilakukan melalui telepon interaktif di studio oleh
Ustadz Ahmad Fahrin dan para pendengar di rumah masing-
masing sekaligus membuka Al-Qur’an melalui radio.
Krakatau radio merupakan radio satu-satunya di
daerah Pandeglang yang pada pagi hari menyiarkan Program
dakwah mengaji interkatif. Sebenarnya di Kota Pandeglang
banyak stasiun radio yang mengudara, salah satunya seperti
Radio Paranti 105.6 FM yang terletak di Kecamatan
Pandeglang. Namun, hanya menyiarkan program hiburan
musik.
Format acara program Ngaderes Qur’an Krakatau
radio ada beberapa segmen dalam siaran yaitu, dalam 60
menit Ustadz Ahmad Fahrin melakukan talkset opening
dengan sangat sopan, kemudian mengajak para pendengar
8 IF, ”Pertahankan Julukan Kota Santri”, Kabar Banten.com, 22
Maret 2019.
9
untuk ikut bergabung, lalu Ustadz mengawali segmen
pertama dengan mengaji selama lima menit, dilanjutkan
membuka telepon interaktif dengan beberapa segmen,
mendengarkan penelepon mengaji, lalu membenarkan bacaan
yang salah dan memberi contoh bacaan yang benar dengan
sangat lemah lembut, kemudian bacaan diulangi oleh
pendengar. Di sisa waktu sekitar lima menit, Ustadz akan
menjelaskan pembahsan mengenai Ilmu Tajwid beserta
contohnya, dan satu menit terakhir yaitu untuk talkset
Closing.9
Acara Ngaderes Qur’an selalu mengadakan acara
Khataman Al-Qur’an, disetiap awal surat yang biasa
dilaksanakan di lingkungan Krakatau radio bersama Ustadz
yang mengajar mengaji, tokoh masyarakat sekitar, pendengar
setia program Ngaderes Qur’an, para penyiar, dan tamu
undangan lainnya dengan bersama-sama membaca tahlil dan
do’a. Selain itu, acara ini bertujuan untuk menjadi ajang tatap
muka atau bershilaturrahmi agar para jama’ah pendengar
dapat berinteraksi secara langsung dengan Ustadz dan
Jama’ah yang lain.
Dengan alasan-alasan di atas, sehingga pantas dan
layak diteliti dengan judul “Proses Konstruksi Media
Massa dalam Program Dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7
FM Krakatau Radio”.
9 Wawancara dengan Dian Risdiana (Ipah) sebagai Program Director,
pada 12 Juli 2019.
10
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di
atas, agar penelitian ini lebih terarah maka penulis
membatasi penelitian ini agar lebih fokus yaitu yang diteliti
hanya pada isi format dan cara Program Director,
Narasumber mengemas acara Ngaderes Qur’an di 93.7 FM
Krakatau Radio pada tanggal 8 Maret 2019.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dan batasan masalah di
atas, adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah
Bagaimana proses konstruksi media massa dalam program
dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau Radio atas
realitas sosial?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui proses konstruksi media massa
dalam program dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7 FM
Krakatau Radio atas realitas sosial.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap perkembangan baik dalam bidang
keilmuan mengenai ilmu komunikasi, khususnya
mengenai program siaran radio pada Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
11
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Secara Praktis
Melalui tulisan ini penulis berharap dapat:
1) Menemukan karakter acara dan media
2) Kekuatan fakta tim produksi
3) Mengungkap jumlah skrip
4) Membentuk pola rundown rencana
5) Mengetahui berbagai metode setiap segmen
6) Mengungkap berbagai faktor internal dan
eksternal dalam modifikasi acara Ngaderes
Qur’an.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah
mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang
terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
maupun di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah,
dan Google Scholar. Menurut pengamatan penulis dari
hasil observasi yang telah penulis lakukan terdapat cukup
banyak skripsi yang membahas tentang Konstruksi tetapi
sampai saat ini hanya menemukan adanya judul yang
serupa dengan judul yang penulis ajukan, seperti:
12
No Peneliti Judul Persamaan
dan Perbedaan Temuan
1 Kiki
Ulfah
Penerapan
Sembilan
Elemen
Jurnalisme
BILL
KOVACH
dan TOM
ROSENTIEL
pada Jurnalis
Krakatau
radio 93.7
FM
Pandeglang
Banten.
Objek
Penelitiannya
sama-sama di
93.7 FM
Krakarau radio.
Sedangkan
perbedaannya
Skripsi Kiki
Ulfah
menggunakan
metode
penelitian
etnometodologi
Kiki Ulfah menemukan
bahwa faktanya tidak
semua elemen
dijalankan sesuai
dengan konsep yang
dimaksud Kovach. Dari
Sembilan elemen,
hanya lima konsep yang
penerapannya sesuai
dengan teori, masing-
masing: elemen tunduk
pada kebenaran,
verifikasi, menyediakan
forum publik,
memberitakan secara
komprehensif dan
menggunakan nurani.
Sedangkan empat
konsep lainnya,
loyalitas pada warga,
independensi, watchdog
dan elemen membuat
berita menjadi menarik
bukan berarti tidak
13
No Peneliti Judul Persamaan
dan Perbedaan Temuan
dipahami dan
diterapkan oleh jurnalis
Krakatau Radio,
melainkan konsep yang
dipahami oleh jurnalis
Krakatau Radio dan
Kovach berbeda.
Dengan demikian, apa
yang diharapkan
Kovach dalam teorinya
menjadi tidak tercapai
oleh Krakatau Radio.
2 Nawal
Karomi
Konstruksi
Dakwah
dalam Film
Ku Kejar
Cinta Ke
Negeri Cina
(Analilis
Semiotik
Charles
Sanders
pierce
Tentang
Persamaanya
menggunakan
konsep
Konstruksi dan
perbedaanya
Meneliti
bagaimana cara
mengkonstruk
pesan dan
metode dakwah
dalam film Ku
Kejar Cinta Ke
Dalam penelitian ini
ditemukan bahwa film
ini
membangun/mengkosnt
ruksi pesan dakwah
kategori akhlak yang
meliputi cara
berpakaian orang
muslim, kejujuran,
amanah, etika berjabat
tangan dengan lawan
jenis, dan perbuatan
14
No Peneliti Judul Persamaan
dan Perbedaan Temuan
Konstruksi
Pesan dan
Meotde
Dakwah)
Negeri Cina yang merupakan akhlak
kepada Allah maupun
sesame makhluk
ciptaan Allah.
Sedangkan konstruksi
metode dakwah lebih
diarahkan kepada pada
dimensi mauizah
hasanah yaitu dakwah
dengan cara
menasehati, bimbingan,
peringatan, dan
mengajak kepada
kebaikan.
3 Siti
Fadhilla
h
Konstruksi
Dakwah
dalam Film
Ku Kejar
Cinta Ke
Negeri Cina
(Analilis
Semiotik
Charles
Sanders
Persamaannya
yaitu
menggunakan
teori Konstruksi
sosial dan yang
membedakan
adalah
penelitian ini
mengkonstruksi
perempuan
Menunjukkan bahwa
dalam film
Assalamu’alaikum
Beijing perempuan
dikonstruksikan sebagai
makhluk yang mampu
mengambil keputusan,
cerdas, tegas dan tegar.
Namun pada sisi lain,
sebagai pemeran
15
No Peneliti Judul Persamaan
dan Perbedaan Temuan
pierce
Tentang
Konstruksi
Pesan dan
Meotde
Dakwah)
dalam Film
Assalamu’alaiku
m Beijing
figuran Anita
mendapatkan bentuk
ketidakadilan gender
yaitu Stereotype
sebagai perempuan
penggoda yang merusak
hubungan orang lain
dan Sekar
tersubordinasi sebagai
perempuan yang tidak
dapat berfikir rasional
karena segala sesuatu
yang dialaminya selalu
dihubungkan dengan
drama korea yang ia
tonton.
4 Nanda
Maulidi
na
Strategi
Manajemen
komunikasi
M radio
dalam
Merancang
Program On
Air dan Off
Sama-sama
menggunakan
objek radio dan
pendekatan
penelitian
kualitatif
deskriptif dan
perbedaanya
Hasil akhir dari
penelitian ini bahwa
untuk meningkatkan
jumlah pendengar di M
radio lebih ditekankan
untuk membuat ide-ide
kreatif dan inovatif,
melakukan promosi di
16
No Peneliti Judul Persamaan
dan Perbedaan Temuan
Air untuk
Meningkatka
n Jumlah
Pendengar
penelitian ini
menggunakan
teori strategi
dan manjemen
media sosial, membuat
program-program baru
untuk meningkatkan
minat pendengar.
Pendengar bisa
memanfaatkan fungsi
radio sebagai sumber
informasi dan hiburan.
Kiki Ulfah menemukan bahwa faktanya tidak
semua elemen dijalankan sesuai dengan konsep yang
dimaksud Kovach. Dari Sembilan elemen, hanya lima
konsep yang penerapannya sesuai dengan teori, masing-
masing: elemen tunduk pada kebenaran, verifikasi,
menyediakan forum publik, memberitakan secara
komprehensif dan menggunakan nurani. Sedangkan empat
konsep lainnya, loyalitas pada warga, independensi,
watchdog dan elemen membuat berita menjadi menarik
bukan berarti tidak dipahami dan diterapkan oleh jurnalis
Krakatau Radio, melainkan konsep yang dipahami oleh
jurnalis Krakatau Radio dan Kovach berbeda. Dengan
demikian, apa yang diharapkan Kovach dalam teorinya
menjadi tidak tercapai oleh Krakatau Radio.10
Persamaan
10
Kiki Ulfah, Penerapan Sembilan Elemen Jurnalisme BILL
KOVACH dan TOM ROSENTIEL pada Jurnalis Krakatau radio 93.7 FM
17
penelitian ini adalah objek penelitiannya yaitu di 93.7
Krakatau Radio. Sedangkan perbedaannya konsep
penelitian yang menggunakan metode penelitian
etnometodologi.
Nawal Karomi menemukan dalam penelitiannya
bahwa film ini membangun/mengkosntruksi pesan
dakwah kategori akhlak yang meliputi cara berpakaian
orang muslim, kejujuran, amanah, etika berjabat tangan
dengan lawan jenis, dan perbuatan yang merupakan
akhlak kepada Allah maupun sesama makhluk ciptaan
Allah. Sedangkan konstruksi metode dakwah lebih
diarahkan kepada pada dimensi mauizah hasanah yaitu
dakwah dengan cara menasehati, bimbingan, peringatan,
dan mengajak kepada kebaikan.11
Persamaan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teori Konstruksi,
sedangkan perbedaannya ialah cara mengkonstruknya, ia
mengkonstruk pesan dan metode dakwah dalam film Ku
Kejar Cinta Ke Negeri Cina sedangkan penelitian ini pada
bagian proses kontruksi media massa dalam program
dakwah.
Siti Fadhillah, penelitiannya menunjukkan film
Assalamu’alaikum Beijing perempuan dikonstruksikan
sebagai makhluk yang mampu mengambil keputusan,
Pandeglang Banten. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016. 11
Nawal Karomi, Konstruksi Dakwah dalam Film Ku Kejar Cinta Ke
Negeri Cina (Analilis Semiotik Charles Sanders pierce Tentang Konstruksi
Pesan dan Metode Dakwah). Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. UIN Sunan AmpelSurabaya. 2016.
18
cerdas, tegas dan tegar. Namun pada sisi lain, sebagai
pemeran figuran Anita mendapatkan bentuk ketidakadilan
gender yaitu Stereotype sebagai perempuan penggoda
yang merusak hubungan orang lain dan Sekar
tersubordinasi sebagai perempuan yang tidak dapat
berfikir rasional karena segala sesuatu yang dialaminya
selalu dihubungkan dengan drama korea yang ia tonton.12
Persamaannya ialah sama-sama menggunakan teori
Konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann.
Sedangkan perbedaannya ialah penelitian ini perempuan
yang akan dikonstruk dan medianya.
Nanda Maulidina menemukan hasil akhir dari
penelitian ini bahwa untuk meningkatkan jumlah
pendengar di M radio lebih ditekankan untuk membuat
ide-ide kreatif dan inovatif, melakukan promosi di media
sosial, membuat program-program baru untuk
meningkatkan minat pendengar. Pendengar bisa
memanfaatkan fungsi radio sebagai sumber informasi dan
hiburan.13
Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan
objek radio dan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Perbadaannya adalah penelitian Nanda Maulidina
menggunakan teori strategi dan manajemen.
12
Siti Fadhillah. Konstruksi Perempuan dalam Film
Assalamu‟alaikum Beijing Produksi Maxima Production. Skripsi Mahasiswa
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2016. 13
Nanda Maulidina. Strategi Manajemen Komunikasi M Radio dalam
Merancang Program On Air dan Off Air untuk Meningkatkan Jumlah
Pendengar. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 2019.
19
F. Kerangka Konsep
Konstruksi Sosial Media Massa dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan yang
lainnya di dalam masyarakat.
(Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: 292)
Refleksi Realitas
Realitas Media merupakan realitas yang dikonstruksi oleh media dalam dua model.
1. Model Peta Analog: sebuah konstruksi realitas yang dibangun berdasarkan sebuah analogi kejadian yang seharusnya terjadi dan
bersifat rasional.
2. Model Refleksi Realitas: merefleksikan kehidupan yang terjadi dengan merefleksikan kehidupan yang pernah terjadi di dalam
masyarakat.
(Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: 201-203)
Produksi iklan di TV
1. Persiapan materi konstruksi
2. Penyebaran kontruksi sosial
3. Pembentukan konstruksi realitas
4. Konfirmasi konstruksi sosial
5. Perilaku keputusan konsumen
(Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: 135)
Produksi Program Siaran.
1. Apply SMCRE character.
2. Chooses facts trought self-Disclosure.
3. Make Variety of Scripts.
4. Form on Subjective reality.
5. Frame on Symbolic reality.
6. Define Objective reality.
(Armawati Arbi, Jurnal Konseling Religi, Vol. 10: 67)
Diperkaya
20
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
dicapai atau diperoleh dengan menggunakan prosedur
statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuhan).14
Selain itu prosedur penelusuran masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
subjek dan objek penelitian berdasar fakta-fakta yang
tampak dan sebagaimana adanya.15
Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami
objek yang diteliti secara mendalam. Menurut Bogdan dan
Taylor (1990), penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku
yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu
secara holistik (utuh).16
Kirk dan Miller mendefinisikan pendekatan
kualitatif adalah sebagai tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya
14
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, cet. Ke-1, 2006), h. 30. 15
Hadawi Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial,
(Yogyakarta: Gajah Mada, University Press, cet.ke-8, 1998), h, 20. 16
Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-1, 2013), h. 82.
21
maupun dari istilahnya.17
Penelitian deskriptif kualitatif
berusaha menggambarkan suatu gejala sosial, dapat
dikatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung.
Terlebih pada penjelasan metode deskriptif ini
adalah menggunakan data lisan yang memerlukan
informan. berdasarkan metode deskriptif yaitu
menggambarkan secara sermat sesuai dengan kenyataan
yang ada.18
Pada hakikatnya metode deskriptif ini
mengumpulkan data-data sesuai dengan situasi atau
peristiwa.19
Dengan kata lain metode ini juga analisis dan
interpretasi tentang arti dari sata tersebut.20
Penggunaan pendekatan kualitatif deskriptif lebih
tepat untuk penelitian ini, karena penulis ingin
mengetahui secara mendalam dan rinci mengenai Proses
Konstruksi Media Massa dalam program Ngaderes
Qur’an yang ada di 93.7 FM Krakatau Radio.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan pedoman yang menjadi
dasar bagi para peneliti dalam mencari fakta-fakta melalui
17
Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h, 4. 18
Suharsimi Arikuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1998), h, 10. 19
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), h, 25. 20
Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikitan
dan Penerapan, (Jakarta: Rhineka Cipta,2005), h, 24.
22
kegiatan penelitian yang dilakukan.21
Penelitian ini
menggunakan paradigma Konstruktivisme. Paradigma ini
memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi atau
bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan yang
bersifat ganda itu dapat dibentuk, dan merupakan suatu
keutuhan, kenyataan ada sebagai hasil bentukkan dari
kemampuan berfikir seseorang. Pengetahuan hasil
bentukkan manusia itu tidak bersifat tetap tetapi terus
berkembang.22
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah Tim Program
Director, Manager Operational, Narasumber, dan
Jama’ah Pendengar 93.7 FM Krakatau Radio. Sedangkan
objek penelitiannya adalah Proses Konstruksi Media
Massa. Di mana yang diteliti hanya Proses Konstruksi
Media Massa dalam program dakwah Ngaderes Qur’an
di 93.7 FM Krakatau Radio yang disiarkan dari Senin
hingga Jum’at pukul 05.00 – 06.00 WIB dan proses
konstruksi di Krakatau radio.
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Juli – November
2019 di gedung Krakatau Radio. Ruko Buana Labuan, Jl.
Jenderal Ahmad Yani Blok G 3-4, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten, 42264.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 15. 22
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
(Bandung: Rosdakarya, 2012), h. 140.
23
5. Tahapan Penelitian
a. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
tiga teknik pengumpulan data yakni observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1) Observasi
Observasi atau pengamatan yaitu metode
yang digunakan dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki.23
Disini
penulis melihat dan mendengarkan kemudian
mencatat tahapan-tahapan yang direncanakan,
dilakukan, dan di evaluasi oleh Krakatau radio.
Observasi atau pengamatan yaitu metode
pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan penginderaan.24
Observasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data yang yang dilakukan
dengan cara mengadakan penelitian secara teliti,
serta pencatatan secra sistematis. Dalam hal ini
penulis melakukan pengamatan yang dilakukan
secara langsung pada objek yang diobservasi yaitu
Program Dakwah Ngaderes Qur’an. Observasi
yang dilakukan dalam kegiatan-kegiatan siaran
23
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006) cet. Ke-1. 24
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), h, 115.
24
program dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7 FM
Krakatau radio pada tanggal .
Observasi dilakukan pada 20 Maret, 12 - 19
Juli, 03 September, dan yang terakhir 08
November 2019.
2) Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa
pedoman wawancara. Dalam wawancara,
pewawancara bermaksud memperoleh persepsi,
sikap, dan pola pikir dari yang diwawancarai yang
relevan dengan masalah yang diteliti.25
Wawancara merupakan percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.26
Dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara, inti dan
metode wawancara ini bahwa disetiap penggunaan
25
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013) h, 162 26
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2007) h, 186
25
metode ini selalu muncul beberapa hal, yaitu
pewawancara, responden, dan materi wawancara.27
Wawancara dilakukan dengan pimpinan
93.7 FM Krakatau radio, yaitu Manager
Operational, tim program, narasumber, penyiar,
dan beberapa pendengar yang terkait dengan
program dakwah tersebut di gedung Krakatau
radio.
3) Dokumentasi
Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan
data-data berupa buku-buku penelitian, buku
dakwah, buku komunikasi, dan buku-buku
analisis, serta data tentang radio. Langkah-langkah
pengumpulan data yakni mendengarkan Program
Dakwah Ngaderes Qur’an yang disiarkan oleh
93.7 FM Krakatau Radio dari pukul 05.00 – 06.00.
Dokumen resmi terbagi atas dokumen
interen dan eksteren. Dokumen interen merupakan
pengumumam, instruksi, dan aturan lembaga untuk
lapangan sendiri yaitu kebiasaan-kebiasaan yang
berlangsung disuatu lembaga. Sedangkan dokumen
eksteren ialah bahan-bahan yang dikeluarkan suatu
lembaga yang disiarkan ke media massa.28
27
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta:
KENCANA, 2013) h, 133. 28
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 126.
26
Teknik ini digunakan untuk menelusuri
data historis, sejumlah besar fakta dan data sosial
tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi.29
Penulis menelusuri dokumen-
dokumen yang terkait dengan Proses Konstruksi
Media Massa dalam Program Dakwah Ngaderes
Qur’an di 93.7 FM Krakatau radio. Penulis
menggunakan teknik ini dengan cara melakukan
pengambilan dokumentasi berupa catatan, foto,
dokumen radio dan video dalam kegiatan-kegiatan
siaran.
b. Teknik Pengolahan Data
Pada tahap ini, penulis berusaha menjawab
pertanyaan penelitian yang kemudian semuanya akan
dilakukan guna mencapai tujuan penelitian dengan
cara menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan dijelaskan.30
c. Pedoman Penulisan
Pada penyusunan skripsi ini peneliti
berpedoman pada SK REKTOR No: 507 Tahun 2017
tentang Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Skripsi,
Tessis, dan Disertasi) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
29
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010) h, 121. 30
Atwar Bajari, Metode Penelitian Komunikasi: Prosedur, Tren, dan
Etika, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 108
27
d. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengatur
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data
merupakan proses sistematis pencarian dan
pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan,
dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk
meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi
tersebut dan untuk memungkinkan menyajikan
temuan-temuan tersebut.31
Temuan dianalisis
berdasarkan kerangka konsep.
H. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis dan
mempermudah tahapan demi tahapan maka penulis membagi
menjadi lima bab terdiri dari beberapa sub bab dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang menguraikan argumentasi penelitian ini
mengenai latar belakang masalah, batasan masalah dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, pedoman penulisan dan
sistematika penulisan.
31
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), hal, 85.
28
BAB II KAJIAN TEORITIS
Merupakan bab yang menguraikan landasan teori,
didalamnya diuraikan tentang konseptualisasi proses
konstruksi media massa atas realitas sosial, program,
dakwah, dan radio.
BAB III PROFIL RADIO
Merupakan pembahasan mengenai gambaran umum 93.7 FM
Krakatau Radio yang mengemukakan tentang sejarah, logo,
visi, misi, deskripsi program secara keseluruhan 93.7 FM
Krakatau radio.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Merupakan pembahasan mengenai data dan temuan
penelitian, didalamnya diuraikan tentang hasil temuan
lapangan, yaitu Proses Konstruksi Media Massa dalam
Program Dakwah Ngaderes Al-Qur’an yang ada di 93.7 FM
Krakatau Radio.
BAB V PEMBAHASAN
Bagian ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang,
teori, dan rumusan teori baru dari penelitian.
BAB VI PENUTUP
Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan, implikasi
dan saran sebagai sumbangsih penulis untuk melengkapi
kekurangan yang ada ditambah dengan harapan-harapan.
Penulis menyantumkan daftar pustaka yang bisa dipakai
sebagai rujukan.
30
29
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Konstruksi Media Massa Atas Realitas Sosial
1. Konstruksi Sosial Media Massa
Buku social contruction of reality, Berger dan
Luckmann menulis tentang konstruksi sosial atas realitas
sosial dibangun secara simultan melalui tiga proses,
yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses
simultan ini terjadi antara individu satu dengan yang
lainnya di dalam masyarakat. Bangunan realitas yang
tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif,
subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.1
2. Konstruksi Realitas Sosial
Istilah konstruksi sosial atas realitas (social
contruction of reality), diperkenalkan oleh Peter L.
Berger dan Thomas Luckmann yang menjadi terkenal
melalui bukunya yang berjudul “The Social Contruction
of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge”
(1966). Ia menggambarkan proses sosial melalui
tindakan dan interaksinya, yang mana individu
menciptakan secara
1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.
292.
30
terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami
bersama secara subjektif.2
Berger dan Luckmann memulai menjelaskan
realitas sosial dengan terlebih dahulu memisahkan
pemahaman “kenyataan” dan “pengetahuan”. Realitas
diartikan sebagai kualitas yang terdapat di dalam realitas-
realitas, yang diakui memiliki keberadaan yang tidak
tergantung kepada kehendak kita sendiri. Sedangkan
pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa
realitas-realitas itu nyata dan memiliki karakteristik yang
spesifik.
Berger dan Luckmann juga mengatakan dalam
buku Sosiologi Komunikasi karangan Prof. Dr. Burhan
Bungin, institusi masyarakat tercipta dan dipertahankan
atau diubah melalui tindakan dan interaksi manusia.
Meskipun masyarakat dan institusi sosial terlihat nyata
secara objektif, namun pada kenyataannya semua
dibangun dalam definisi subjektif melalui proses
interaksi.3
Pada kenyataannya realitas sosial tidak berdiri
sendiri tanpa kehadiran individu, baik di dalam maupun di
luar realitas tersebut. Realitas sosial itu mempunyai
makna yang mana realitas sosial dikonstruksi dan
2 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h,
193. 3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h,
195.
31
diartikan secara subjektif oleh individu lain sehingga
memantapkan realitas itu secara objektif. Individu
mengkonstruksi realitas sosial, dan merekonstruksikannya
dalam dunia realitas, memantapkan realitas itu
berdasarkan subjektivitas individu lain dalam institusi
sosialnya. 4
Realitas sosial dibangun melalui proses simultan
yang telah dijelaskan oleh Berger dan Luckmann di atas.
Menurut Berger dan Luckmann, pengetahuan yang
dimaksud adalah realitas sosial masyarakata. Realitas
tersebut merupakan pengetahuan yang bersifat keseharian
yang hidup dan berkembang di masyarakat seperti konsep,
kesadaran umum, wacana publik, sebagai hasil dari
konstruksi sosial.5
B. Proses Konstruksi Sosial Media Massa atas Realitas Sosial
Jurnal Konseling Religi yang ditulis oleh Armawati
Arbi, ia telah memperluas proses konstruksi sosial pada
realitas sosial dalam periklanan. Burhan bungin telah
menemukan 5 tahap: 1) menyiapkan materi konstruksi; 2)
sebaran konstruksi; 3) pembentukan konstruksi realitas; 4)
konfirmasi; dan 5) perilaku keputusan konsumen. Di sini
Burhan Bungin berfokus pada proses konstruksi iklan
4 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h,
192. 5 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 89.
32
televisi, namun Armawati Arbi telah menemukan proses
konstruksi pada program konseling dan keagamaan dengan
memperkaya enam tahap massa konstruksi pada realitas
sosial.6
Proses konstruksi disini fokus pada program siaran
radio. Realitas Sosial tentang Masalah Keluarga telah
dibangun oleh 6 Tahap: 1) Implementasi pada karakter
SMCRE pada Kebijakan Media; 2) Memilih fakta melalui
Pengungkapan Diri; 3) Script apa saja yang disiapkan; 4)
Bentuk realitas subjektif; 5) Bingkai realitas simbolik, 6)
Tetapkan realitas objektif.7
1. Menerapkan SMCRE pada Kebijakan Media
Tahap satu ini yaitu identitas subjek konstruktor
dan objek konstruktor. Identitas media terdiri dari brand,
reputasi, dan citra radio. PD dengan produser dapat
mempromosikan dan meningkatkan gambar lapisan tim
produksi dan gambar dari berbagai produk. Program on-
air dan off-air membantu masing-masing lain untuk
mengembangkan gambar. Penugasan PD
mengoperasikan identitas radio dalam program siaran.8
hasil kerja tim produksi adalah identitas media radio.
6 Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners of
Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 67. 7 Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners of
Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 67-70. 8 Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners of
Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 67.
33
2. Mencari Ide, Fakta, dan Referensi
Tahap dua ini yaitu bahwa produser dan
Pendengar dapat melakukannya berikan fakta, referensi,
pengalaman. Tim produksi melakukan Strategi Framing.
Mencari fakta dari surat atau kasus pendengar yang
pernah dibingkai menjadi skrip. Hasil tahap 2 adalah
prolog sumber, pertanyaan, dan solusi pendengar. Setiap
media atau radio memiliki kebijakan untuk menentukan
sumber dan konten mereka. Dalam Buku Burhan
Bungin, Realitas sosial sudah telah dibangun oleh media
yang terdiri dari dua: peta model analog (seolah-olah
nyata) dan model refleksi kenyataan (kisah nyata). Posisi
dan sumber memengaruhi program konten.9 Hasil kedua
produksi kekuatan fakta.
3. Membuat Berbagai Script
Script atau naskah terbaik memungkinkan
pendengar untuk memvisualisasikan apa yang Anda
gambarkan. Terlalu banyak fakta yang membungkuk
bersama justru akan membingungkan daripada gambar,
jadi ruang informasi dan berikan gambar konkret itu
menjelaskan fakta. Dalam komunikasi, seseorang
membuat skrip bagaimana dia membuat perencanaan,
mengorganisir, menggerakkan, dan mengendalikan
9 Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners of
Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 68.
34
(komunikasi intrapersonal) dan MC juga menyiapkan
skrip sementara tim produksi menyiapkan skrip kasus,
seript fragmen, dan skrip solusi. Tahap ini membuktikan
siapa dia yang kreatif. Penasihat atau presenter Islam
telah membingkai berbagai naskah.10
Hasil dari tahap
tiga ini adalah variasi script pada setiap segmen dalam
pola program siaran Ngaderes Qur’an.
4. Membentuk Realitas Subyektif
Tahap empat ini membentuk realitas subyektif,
kekuatan layout atau pengaturan waktu seperti yang
dijalankan turun. Tim produksi berbagi eksperimen dan
kreatif untuk membuat jingle, masukkan, bumper, iklan.
Setiap skrip dikumpulkan untuk mengatur run down.
Keluarga konseling di majalah, tabloid, dan surat kabar
membutuhkan kekuatan tata ruang. Waktu dan ruang
telah digunakan secara efisien dan efektif. Kebutuhan
strategi priming editor yang baik. Dalam membentuk
realitas subjektif, tim produksi membagikan pengeditan
memilih, arti-penting, dan pengaturan untuk membuat
pola.11
Hasil dari tahap empat ini adalah rundown
rencana.
10
Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners
of Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 69. 11
Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners
of Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 69.
35
5. Mengemas Realitas Simbolik
Gambar subjek dan objek konstruksi melalui
berbagai metode komunikasi dan metode dakwah. Islam
konselor, penyiar, dan pendengar memiliki tanggapan
timbal balik. Mereka membuat Suasana menjadi hidup.
Mereka dapat membuat teater pikiran dan membekas
pada jiwa pendengar atau khalayak. Kekuatan kata dan
bahasa dianggap sebagai Strategi Masuk membingkai
Realitas Simbolik. Jumlah pendengar, iklan, dan sponsor
memberi peringkat. Merupakan bukti untuk
berkomunikasi secara efektif atau Qaulan Balighan.
Peran dari presenter dan sumber memiliki peran penting
dalam membingkai realitas simbolik.12
Hasil tahap lima
ini adalah rundown final, yang lebih khusus yaitu jumlah
metode pada setiap segmen dengan tujuan agar hidup
suasana, dan pendengar tidak pindah channel.
6. Menetapkan Realitas Objektif
Identitas akan diubah atau identitas lama identitas
dipertahankan atau baru. Konten bergantung pada
sumber. Bagaimana mengemas program? Lagu atau
musik bergantung pada segmen. Kekuatan Evaluasi
dalam menentukan Realitas objektif: Program dakwah
Ngaderes Qur’an. Dalam tahap enam mengajukan
pertanyaan. Mereka berpikir bahwa apakah Narasumber
12
Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners
of Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 70.
36
yang diubah? Materi apa yang dimodifikasi? Apakah
format yang direvisi? Apa segmen belum tercapai?13
Dengan demikian, modifikasi tersebut dipengaruhi 12
faktor.
C. Lima Tahap Proses Konstruksi Media Massa
Gambar 2.1
Teori SMCR David Kenneth Berlo
Awal tahun 1960 David K. Berlo membuat formula
komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu lebih dikenal
dengan nama SMCR, yaitu: Source (pengirim), Message
(pesan), Channel (saluran – media), dan Receiver (penerima).
Muhamad menjelaskan dalam buku Pengantar Ilmu
Komunikasi karangan Suryanto bahwa model Berlo
menekankan komunikasi sebagai proses dan menekan
“meaning are ini the people”, atau arti pesan yang
dikirimkan pada orang yang menerima pesan, bukan pada
13
Armawati Arbi, Religious Guidance and Counseling for Listeners
of Dangdut Radio in Jakarta, (Indonesia: Jurnal Konseling Religi, Vol. 10,
2019), h. 70.
37
kata-katanya. Dengan kata lain, interpretasi pesan bergantung
pada kata atau pesan yang ditafsirkan oleh pengirim atau
penerima. Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan
dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan
dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan,
dan kode. Saluran berhubungan dengan pancaindera, yaitu
melihat, merasa, mendengar, menyentuh, dan mencium.14
Salah satu kelebihan model Berlo adalah bahwa
model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau
komunikasi massa, namun jug akomunikasi antarpribadi dan
berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga
bersifat heuristik (merangsang penelitian), karena merinci
unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi.
Model Berlo juga mempunyai keterbatasan.
Meskipun Berlo menganggap komunikasi sebagai proses,
model Berlo, seperti juga model Aristoteles, menyajikan
komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang
fenomena yang dinamis dan terus berubah. Lebih jauh lagi,
umpan balikyang diterima pembicara dari khalayak tidak
dimasukkan dalam model grafiknya, dan komunikasi non-
verbal tidak dianggap penting dalam memengaruhi orang
lain.15
14
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h, 249. 15
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset, 2010), h, 164.
38
1) Tim Produksi Sebagai Source
Komunikator adalah pihak yang memulai proses
komunikasi, sumber pernyataan umum, pihak yang
menyampaikan pesan kepada orang lain. Secara garis
besar terdapat dua jenis komunikator. Pertama,
komunikator perseorangan, yaitu komunikator yang
bertindak atas nama dirinya sendiri, tidak mewakili
orang lain, lembaga, organisasi, atau institusi. Kedua,
komunikator yang mewakili lembaga, yaitu komunikator
yang menjalankan fungsinya sebagai wakil, atau yang
mewakili kelompok.16
2) Dakwah Sebagai Message
Pesan merupakan serangkaian isyarat yang
diciptakan oleh seseorang untuk saluran tertentu dengan
harapan bahwa serangkaian isyarat atau simbol itu akan
mengutarakan atau menimbulkan makna tertentu dalam
diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi.17
3) Strategi dan Media Sebagai Channel
Media komunikasi adalah semua sarana yang
dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi,
mengolah, mendistribusikan atau menyebarkan dan
menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat
berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara
16
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h, 160-161. 17
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h, 177.
39
sederhana, media komunikasi adalah perantara dalam
penyampaian informasi dari komunikator kepada
komunikan yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran
informasi atau pesan tersebut. Menurut Burgon dan
Huffner dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi
karangan Suryanto, fungsi media komunikasi yang
berteknologi tinggi adalah sebagai berikut: Efisiensi
penyebaran informasi; Memperkuat eksistensi informasi;
Mendidik/ mengarahkan/ memersuasi; Menghibur; dan
Kontrol sosial.
4) Segmen Sebagai Receiver
Komunikan yaitu pihak seseorang atau
sekelompok orang atau organisasi yang menjadi sasaran/
penerima pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata
lain rekan komunikator dalam komunikasi. Istilah lain
komunikan adalah audiens, sasaran, receiver, decoder,
khalayak, publik.18
Penerima adalam elemen penting
dalam proses komunikasi, karena dialah yang menajdi
sasaran komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh
penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah
yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada
sumber, pesan, atau saluran.19
Schramm menambah effek sebagai respon. Efek
adalah hasil akhir dari proses komunikasi, yaitu sikap dan
18
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h, 192. 19
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2007), h, 26.
40
tingkah laku orang yang dijadikan sasaran komunikasi,
sesuai atau tidak sesuai dengan yang dilakukan. Jika sikap
dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi
berhasil, demikian pula sebaliknya.20
Dalam komunikasi
massa, ada tiga dimesi efek, yaitu kognitif yang meliputi
peningkatan kesadaran belajar, dan tambahan pengetahuan.
Afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan sikap.
Sedangkan behavioral akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.21
D. Dakwah Melalui Radio
1. Dakwah
Kata dakwah secara bahasa berasal dari bahsa
arab, dari kata kerja (fi’il) yaitu da’a, yad’u ( يدعو –) دعا
yang artinya mengajak, menyeru, mengundang, atau
memanggil.22
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia,
dakwah artinya (1) penyiaran, propaganda (2) penyiaran
agama dan pengembangannya dikalangan masyarakat,
seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan
ajaran agama.23
20
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h, 194. 21
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h, 198. 22
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif, (Jakarta: Pedomal Ilmu
Jaya, cet-1, 1997), h, 5. 23
Depdikbud, kamus besar bahasa Indonesia Edisis V, Aplikasi luring
resmi badan pengembangan dan pembinaan bahasa
41
Menurut Warson Munawwir, dakwah artinya
memanggil, mengundang, mengajak, menyeru,
mendorong, dan memohon.24
Secara etimologi dakwah
berasal dari bahasa Arab “da’wah” yang berarti Seruan,
ajakan dan panggilan. Dengan demikian secara etimologi
dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh)
pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan
dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan
tersebut.25
Secara Terminologi, definisi mengenai dakwah
telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di mana
masing-masing definisi tersebut saling melengkapi.
Seperti pengertian dakwah menurut Prof. Toha Yahya
Omar, M. A. ialah mengajak manusia dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan
mereka di dunia dan akhirat.26
Pada intinya, pemahaman lebih luas dari
pengertian dakwah yang telah didefinisikan oleh para
ahli tersebut adalah: pertama, ajakan ke jalan Allah
SWT. Kedua, dilaksanakan secara berorganisasi. Ketiga,
kegiatan untuk mempengaruhi manusia agar masuk jalan
24
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h, 1. 25
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah. (Jakarta: Gaya Media
Pratama,cet-2, 1997). h, 31. 26
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h, 3.
42
Allah SWT. Keempat, sasaran bisa secara fardhiyah atau
jama’ah.27
Dengan demikian yang dimaksud dengan dakwah
bi lisan al haal adalah memanggil, menyeru ke jalan
tuhan untuk kebahagian dunia dan akhirat dengan
menggunakan perbuatan nyata yang sesuai keadaan
manusia (mad’u). M. Yunan Yusuf juga mengungkapkan
bahwa istilah dakwah bi lisan al haal dipergunakan
untuk merujuk kegiatan dakwah melalui aksi atau
tindakan perbuatan nyata. Karena merupakan aksi atau
tindakan nyata makadakwah bi lisan al haal lebih
mengarah pada tindakan menggerakkan mad’u sehingga
dakwah ini lebih berorientasi pada pengembangan
masyarakat.28
2. Metode Dakwah
Metode dakwah adalah jalan atau cara yang
dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi
dakwah islam. Dalam menyampaikan suatu pesan
dakwah, metode sangat penting peranannya, karena
suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat
metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja
27
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h, 15. 28
Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta:
Prenada Media, 2006) h, 215-216.
43
ditolak oleh si penerima pesan. Umumnya merujuk pada
surat an-Nahl: 125.29
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”.
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang
dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga macam,
yaitu: bi al hikmah, mau’izatul hasanah, dan mujadalah
billati hiya ahsan.
a. Bil al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan
memperhatikan situasi dan kondisi target dakwah
yang dititikberatkan kepada kemampuan mereka,
sehingga mereka di dalam mengerjakan ajaran
agama Islam yang selanjutnya tidak merasa terpaksa
atau keberatan.30
b. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan
memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan
29
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,
(Jakarta: Kencana, 2009), h, 33-34. 30
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,
(Jakarta: Kencana, 2009), h, 33
44
ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih saying,
sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan
itu dapat menyentuh hati mereka.31
c. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah
dengan cara bertukar pikiran dan membantah
dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak
memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan
pada kelompok tertentu yang menjadi sasaran
dakwah.32
Ada juga yang disebut dengan strategi Ta’lim,
yaitu strategi yang hampir sama dengan strategi tilawah,
yakni keduanya mentranformasikan pesan dakwah. Akan
tetapi, strategi ta’lim bersifat lebih mendalam, dilakukan
secara formal dan sistematis. Artinya, metode ini hanya
diterapkan pada mitra dakwah yang tetap, dengan
kurikulum yang telah dirancang, dilakukan secara
bertahap, serta memiliki target dan tujuan tertentu. Nabi
SAW mengajarkan Al-Qur’an dengan strategi ini,
sehingga banyak sahabat yang hafal Al-Qur’an dan
mampu memahami kandungannya.33
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW,
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ada beberapa
metode dakwah, yaitu:
31
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,
(Jakarta: Kencana, 2009), h, 33 32
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,
(Jakarta: Kencana, 2009), h, 33 33
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 356.
45
عت رسول اللو صلى عن أب سعيد اخلدري رضي اللو عنو قال : ساللو عليو وسلم ي قول : من رأى منكم منكرا ف لي غره بيده، فأن ل يستطع فبلسانو، فأن ل يستطع فبقلبو وذ لك أضعف األيان )رواه
سلم امل“Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radiallahu Anha berkata:
saya mendnegar RasulAllah SAW bersabda: siapa yang
melihat kemungkaran maka cegahlah dengan tanganmu,
jika tidak mampu maka cegahlah dengan lisanmu, jika
tidak mampu maka cegahlah dengan hatimu, dan hal
yang tersebut adalah selemah-lemahnya iman”. (HR.
Muslim)
Dakwah Bil Hal yaitu metode dakwah dengan
sikap, perbuatan, contoh, atau keteladanan. Misalnya
segera mendirikan Shalat begitu terdengar adzan.
Dakwah Bil Lisan yaitu metode dakwah melalui
perkataan atau komunikasi lisan, seperti ceramah,
khotbah, atau dialog. Sedangkan Dakwah Bil Qolbi yaitu
metode Dakwah yang dilakukan ingkar dan tidak ridho
kepada kemungkaran.
Beberapa motede dakwah dalam buku Dasar-
dasar Strategi Dakwah Islam karangan Asmuni Syukir,
diantaranya:
a. Metode ceramah
Ceramah merupakan metode yang banyak
diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang
da’i pada suatu aktivitas dakwah. Ceramah dapat
46
pula bersifat propaganda, kampanye, berpidato,
khutbah, sambutan, mengajar, dan sebagainya.34
b. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab merupakan
penyampaian materi dakwah dengan cara
mendorong sasarannya untuk menyatakan suatu
masalah yang dirasa belum dimengerti dan da’i yang
menajwabnya. Metode ini dimaksudkan untuk
melayani masyarakat sesuai dengan kebutuhan.35
c. Metode debat
Debat sebagai metode dakwah ada dasarnya
mencari kemenangan, yang menunjukkan kebenaran
dan kehebatan Islam. Debat adalah mempertahankan
pendapat dan ideologinya agara diakui kebenaran
dan kehebatannya oleh orang lain.36
d. Pecakapan antar pribadi
Percakapan pribadi bertujuan untuk
menggunakan kesempatan yang baik di dalam
percakapan untuk aktivitas dakwah. Yang disebut
dengan ngobrol para subjeknya tidak membatasi
permasalahan yang dibiacarakan atau tidak ada
maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu, da’i
34
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 104. 35
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 123. 36
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 142.
47
hendaknya dapat mengarahkan kepada hal-hal yang
baik, mempengaruhi ke jalan yang benar.37
e. Metode demontrasi
Metode demonstrasi merupakan metode
dakwah yang mana seorang da’i memperlihatkan
sesuatu kepada sasarannya, demi tercapainya tujuan
dakwah yang diinginkan.38
f. Metode dakwah RasulAllah SAW
Metode dakwah RasulAllah SAW
diantaranya:39
1) Dakwah dibawah tanah, yakni berdakwah secara
diam-diam dikarenakan belum mempunyai
sahabat yang membantu dakwahnya. Kemudian,
RasulAllah SAW juga menyesuaikan denga
kondisi tempat.
2) Dakwah secara terang-terangan, menyeru kepada
kebaikan.
3) Politik pemerintah, semua urusan Negara
berazaskan islam.
4) Surat menyurat.
5) Peperangan.
37
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 144. 38
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 145. 39
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 151-156.
48
g. Pendidikan agama
Pendidikan dan pengajaran dapat dikatakan
metode dakwah. Karena dalam definisi dakwah
dapat diartikan dengan dua sifat, yaitu pembinaan
dan pengembangan40
h. Metode Mengunjungi rumah
Metode yang dirasa sangat efektif untuk
dilaksanakan dalam rangka mengembangkan dan
membina ummat islam. Metode dakwah ini sering
juga dilakukan oleh agama lain.41
3. Radio Sebagai Media Dakwah
Radio merupakan alat elektronik yang digunakan
sebagai media komunikasi dan informasi. Radio hanya
memberikan rangsangan audio (pendengaran). Radio
adalah “makanan” indera pendengaran atau telinga,
sehingga berbagai siaran yang dikemasnya perlu
disesuaikan dengan hal-hal yang dapat dipahami oleh
indera telinga ini.42
Menurut Ghazali, radio merupakan media
komunikasi yang pergunakan dalam mengirim warta
jarak jauh yang ditangkap oleh pendengar melalui
40
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 157. 41
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983). h. 160. 42
Aep Kusmawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Bandung:
Benang Merah Press, 2004), h, 54.
49
pemancar radio yang diinginkan.43
Menurut Peter Salim,
radio adalah berita yang disiarkan melalui usaha suatu
penyiaran berita melalui radio. Radio adalah salah satu
jenis media massa, yakni sarana atau saluran komunikasi
massa. Sama seperti surat kabar, majalah atau televisi.
Media radio dipandang sebagai kekuatan kelima setelah
lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan surat
kabar.44
Radio bersifat dapat didengar ketika siaran, dapat
didengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang
rendah, elektris atau disebabkan oleh listrik, relatif
murah, daya jangkau besar.45
Begitu kuatnya media ini
sampai dijuluki the fifth estate (kekuasaan kelima)
setelah surat kabar sebagai kekuasaan keempat (the
fourth estate) pada seuah bangsa. Itulah sebabnya setiap
kudeta terjadi disebuah Negara, radio selalu dikuasai
terlebih dahulu untuk mengumumkan kepada rakyat.
43
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif, (Jakarta: Pedomal Ilmu
Jaya, cet-1, 1997), h, 37. 44
Asep Syamsul dan M Romli, Broadcast Journalism, (Bandung:
Yayasan Nuansa Cendikia, 2004), h, 46. 45
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h, 11.
50
Sumber: Pembagian Format Radio Menurut Peter Pringle
Seluruh format stasiun radio itu dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
a. Format musik merupakan format yang paling umum
digunakan, hampir seluruh radio komersial
menggunakannya. Kesulitannya, jenis musik yang
cenderung semakin beragam dan artis penyanyi atau
musisi yang sering berpindah format dari jenis
musik ke jenis musik lainnya.
b. Format informasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
dominasi berita, dan dominasi perbincangan.
Format Radio
Musik
•Adult Contemporary
•Album Oriented Rock
•Beautiful Music
•Classical
•Contemporary Bit Radio
•Classic Rock
•Jazz
•Middle Of Road
•Nostalgia
•Oldies
•Urban Contemporary
Informasi
•All News
•All Talk
•News Talk/ Talk News
Khusus
•Etnik
•Agama
•Campuran
51
c. Kombinasi dari dua format di atas. Target audiens
format ini adalah pendengar yang berusia antara 25
hingga 55 tahun dengan tingkat pendidikan yang
baik. sedangkan format khusus (specialty) adalah
format yang dikhususkan untuk audien berdasarkan
etnik dan agama dengan demikian format khusus ini
menjadi dua bagian yaitu, format etnik dan format
agama. 46
Program siaran, satu bagian atau segmen dari isi
siaran radio secara keseluruhan. Sehingga siaran
keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan
atau dapat dikatakan bahwa siaran keseluruhan
satustasiun penyiaran tersususn dari beberapa program
siaran. Masing-masing program siaran ini menempati
waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya
tergantung jenis programnya, apakan jenis hiburan,
informasi iptek, dan berita.47
Hampir seluruh radio siaran yang
menyelenggarakan siaran di Indonesia menyajikan
informasi, edukasi, dan hiburan. Siaran keagamaan
termasuk fungsi edukasi. Dakwah melalui radio itu
cukup efektif karena besarnya jumlah pendengar yang
mengikuti acara kuliah subuh itu dengan nomen klatur
yang beraneka. Semuanya membawa pesan dakwah yang
46
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h, 235. 47
Hidajanto Djamal, Dasar- Dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana, 2011) h, 149.
52
dibawakan oleh para da’i terkemuka. Bentuk acaranya
ada yang bersifat dialogis atau berbincang-bincang dan
ada juga yang bersifat monologis atau da’i tampil di
depan mikrofon radio.
Dalam hal ini, da’i sebagai sebagai seorang
komunikator dalam melakukan aktivitas dakwahnya
menyampaikan pesan-pesan ajaran agama, harus
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik radio yang dipergunakan sebagai media
untuk menyampaikan pesannya.
Media ini amat penting dijadikan media dakwah
sebab media ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a. Bersifat langsung. Untuk menyampaikan dakwah
melalui radio, tidak harus melalui proses yang
kompleks sebagaimana penyampaian pesan
dakwah melalui pers, majalah, dan sebagainya.
Dengan mempersiapkan secarik kertas, pendakwah
dapat langsung menyampaikan pesannya di depan
mikrofon.
b. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan.
Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap
memiliki kekuasaan ialah bahwa siaran radio tidak
mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu,
ruangpun bagi radio siaran tidak merupakan
masalah, bagaimana pun jauhnya sasaran yang
dituju. Daerah-daerah terpencil yang sulit
53
dijangkau dakwah dengan media lain dapat diatasi
dengan media ini.
c. Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat.
Daya tarik ini ialah disebabkan difatnya yang serba
hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni:
musik, kata-kata, dan efek suara.
d. Biayanya relatif murah. Di banyak Negara di dunia
ketiga Asia, Afrika, dan Amerika Latin, radio
umumnya telah menjadi media utama yang
dimiliki setiap penduduk, baik yang kaya maupun
yang miskin.
e. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil. Di
beberapa Negara, radio bahkan merupakan satu-
satunya alat komunikasi yang efektif untuk
menghubungkan tempat-tempat terpencil.
f. Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis.
Di beberapa Negara Asia, tingkat kemampuan
baca tulis populasinya lebih dari 60%. Juataan
orang tersebut tidak disentuh oleh media massa
lain kecuali media radio.48
Media yang dapat merekam suara pendakwah
ini yang telah berkembang lebih canggih. Tidak lagi
menggunakan kaset yang susah dimasukkan ke saku.
Sekarang cukup dengan alat sebesar jari kelingking
semacam mp3 sudah dapat merekam pesan-pesan
dakwah berpuluh-puluh jam. Dakwah dengan rekaman
48
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 411-412
54
harus dipersiapkan lebih matang baik isi pesan maupun
intonasi suara. Tidak sedikit pendengar lebih menyukai
suara pendakwah daripada performa orangnya, perlu di
perhatikan bahwa pendakwah harus melakukan
pengecekan persiapan berkali-kali, sebab kesalahan
mengemukakan dalil berarti kesalahan yang berulang-
ulang.49
4. Format Siaran Radio
Darmanto mengatakan dalam buku Psikologi
Faal karangan Siti Nur Asiyah, ada beberapa format
acara yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi
dakwah:50
a. Format Uraian
Format uraian ialah penyajian acara yang
berbentuk paling sederhana, mudah digarapnya,
sehingga paling banyak dikerjakan dan dipakai
dalam penyelenggaraan siaran. Uraian disebut juga
sebagai format yang paling dasar dalam siaran radio.
Format uraian merupakan bentuk penyajian acara
secara monolog, satu arah.
b. Format Majalah Udara
Majalah udara didefinisikan sebagai suatu
program siaran yang menyajikan berbagai tema
dengan memadukan berbagai sub format
49
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 413. 50
Siti Nur Asiyah, Psikologi Faal, (Surabaya: IAIN Press, 2010), h.
116.
55
didalamnya. Didalam majalah udara mengandung
format uraian, wawancara, laporan reporter maupun
pendapat seorang tokoh atau ahli.
c. Format Feature
Dalam dunia penyiaran feature didefinisikan
sebagai paket program yang mengangkat suatu tema
yang ditinjau dari berbagai segi permasalahan
dengan memadukan berbagai format dasar untuk
penyajiannya. Dimana music, soundeffect, dan voice
merupakan bagian integral yang membentuk
kesatuan karya.
d. Format dokumenter
Kata dokumentasi dalam dunia penyiaran
dipakai untuk dimaksudkan kepada arti yang sangat
luas, yaitu kegiatan penyimpanan arsip-arsip surat,
rekaman audio, rekaman audio visual, penyimpanan
naskah, dan kegiatan lainnya.
Menurut Asia Pacific Institute for
Broadcasting Developmnet (AIBD) program
dokumenter dapat bersifat:
1) Menghadirkan kembali peristiwa sejarah.
2) Komentar mengenai kondisi sosial.
3) Menggambarkan biografi seseorang.
4) Menggabungkan pendapat-pendapat yang
berbeda.
5) Menyajikan fakta dari suatu topik.
56
Menurut AIDB ada beberapa jenis insert
untuk pembuatan format dokumenter radio:
1) Straight Talk: laporan, kisah, atau bahkan
anekdot.
2) Interview: eksplorasi informasi dari narasumber
oleh pewawancara.
3) Diskusi: adu argument antara dua orang atau
lebih.
4) Actuality sound: suara sebenarnya yang direkam
di lokasi kejadian.
5) Sound Effect: suara lain untuk menciptakan
suasana tertentu dan dapat berfungsi untuk
menunjukkan tempat.
6) Musik: berfungsi untuk memberikan suasana,
tanda berhenti atau penghubung dua insert.
7) Komentar: laporan pandangan mata dari suatu
peristiwa.
8) VoxPop: pendapat dari kebanyakan orang
mengenai suatu peristiwa.
e. Format DBU System
DBU atau Development Broadcasting Unit,
program ini diintegrasikan dengan siaran pedesaan
atau siaran wanita dan pembangunan seperti dalam
siaran pedesaan yang menyangkut tentang pertanian,
selain itu juga tentang pembangunan desa ayng
menyangkut tentang pemerintahan.
57
f. Format Sandiwara atau Drama
Format ini merupakan bentuk sajian acara
yang menampilkan cerita kehidupan manusia
melalui konflik antara tokoh antagonis dan
protagonist beserta pendukungnya masing-masing,
untuk menciptakan suatu nilai yang dianggap
kebenanrannya. Setiap judul drama biasanya terdiri
dari beberapa bagian, masing-masing bagian
terpisahkan dengan musik.
Ada beberapa bentuk format siaran radio yang
bisa digunakan oleh stasiun rado untuk menyususn
program radio agar menjadi program yang diminati oleh
pendengar. Dengan format yang tepat maka pendengar
akan tertarik untuk mendengarkan program radio yang
disiarkan.
60
BAB III
PROFIL RADIO
A. SEJARAH 93.7 FM KRAKATAU RADIO
Krakatau radio satu-satunya Radio yang kental
dengan etnik sunda Banten yang kaya dengan para jawara
namun tetap santun dalam tradisi. Budaya dan etnik Banten
terus menerus berdaptasi dengan perubahan jaman, seiring
dengan perubahan karakter pendengar dan percepatan
teknologi serta gaya hidup. Program radio etnik dikemas
dalam balutan kreatif budaya masa lalu, sekarang dan masa
yang akan datang.1
Awal berdiri radio ini berbentuk radio siaran
komunitas yang bernama radio Kemiri, diberi nama demikian
karena lokasinya yang terletak di kampung Muncang,
Labuan. Pada tahun 1990 radio ini begabung dengan
jaringan etnikom kemudian mengalami perkembangan dan
mengganti nama menjadi radio Krakatau. PT. Radio Gema
Krakatau yang bergerak dibidang penyiaran dengan nama
populer 93.7 Krakatau Radio didirikan oleh putra ketiga
Benyamin S, yaitu H. Biem Triani Benjamin pada tanggal 23
November 1990 yang terletak di Jl. Jend A. Yani Ruko
Buana Blok G 3 – 4 Ciateul Labuan, Pandeglang, Banten.
Radio ini menggunakan frekuensi 93.7 FM.
Sebagai pemimpin perusahaan ia mengelola Krakatau
radio sebagai perusahaan keluarga untuk mengembangkan
1 www.krakatauradio.com diakses pada 14 Juli 2019, 18.41 WIB
58
59
jaringan radio etnik ke beberapa daerah. Radio Krakatau
merupakan salah satu dari tiga belas radio unit jaringan di
Indonesia, tiga belas etnikom tersebut diantaranya: 1). Bens
Radio 106.2 FM, Jakarta. 2). Ads radio 96.9 FM Cikampek.
3). Gsp radio 106 FM, Pamanukan. 4). Cirebon radio 89.2
FM, Cirebon. 5). Bandung radio 95.2 FM, Bandung. 6).
Pasundan radio 96.2 FM, Cianjur. 7). Krakatau radio 93.7
FM, Labuan Banten. 8). Banten radio 95.3 FM, Cilegon. 9).
Serang radio 89.8 FM, Serang. 10). Sriwijaya radio 94.3 FM,
Palembang. 11). Baturaja radio 103.1 FM Baturaja OKU
Sumatera Selatan (Eks. Radio Lean Puri). 12). Kayuagung
radio 90.4 FM Kayuagung OKI Sumatera Selatan (Eks. Mitra
Jaya). 13). Serumpun radio 91.7 FM, Batam Kepulauan
Riau.2
70 % Penduduk Kabupaten Pandeglang adalah
pendengar Krakatau Radio dengan jumlah penduduk
Berdasarkan Jumlah Penduduk Kabupaten Menurut Jenis
Kelamin pada tahun 2016 Jumlah Penduduk
Pandeglang 1.200.512 Orang. Krakatau radio merupakan
satu-satunya radio yang menjangkau Wilayah Labuan
Pandeglang Banten.
Dinamai Krakatau radio karena untuk mengingatkan
masyarakat bahwa daerah ini dahulu pernah punya sejarah
bencana besar gunung Krakatau yang meletus dan itu
diperingati sejak 1883 diperingati terus setiap tahunnya
2 Wawancara dengan Egi Permana (Sueb Gatrik) sebagai penyiar pada
15 Juli 2019, di Studio Krakatau Radio.
60
untuk mengenang sekaligus memberikan peringatan edukasi
terhadap masyarakat agar terus tetap menjaga alam dan
persiapan mitigasi bencana dan jadi bahan edukasi.
Biodata 93.7 FM Krakatau Radio
Nama Perusahaan : PT. Radio Gema Krakatau
Station ID : Krakatau Radio
Frekuensi : 93.7 FM
Format Station : Etnik Sunda Banten
Motto : Ear Sajagat
Format Musik : Dangdut 60 %
Pop Indonesia 20 %
Etnik 10 %
Lain-lain 10 %
Panggilan Pendengar : Kaka Teteh
Alamat : Jl. Jend A. Yani Ruko
Buana Blok G 3 – 4 Ciateul
Labuan, Pandeglang,
Banten. 42264
Telp/Fax : (0253) 802239
Facebook : 937 Krakatau Radio
Twitter : @KrakarauRadio
Instagram : 937_krakatau_radio
Email : [email protected]
Website dan streaming :www.krakatauradio.com
www.etnikom.com
61
Segmentasi pendengar Krakatau radio pria sebanyak
45% dan perempuan sebanyak 55%. Dari mulai usia 14 – 55
tahun, dengan jenis pekerjaan karyawan 30 %, Wiraswasta
30 %, Pelajar 25 %, dan Umum 15 %.
Berikut nama-nama penyiar di 93.7 FM Krakatau
radio: Nyimas Dian Gayatri (Unah), Bayi Hartati (Jamsah),
Dian Risdiana (Ipah), Ahmad Asyifudin (Wadil), Ila Nurlaila
sari (Saeti), Ula Ifham (Mudofar), Herman Herdian (Amsar),
Egi Permana (Sueb), Ita Mustika (Maesaroh), dan Noval
Firgiawan (Jakri).
B. LOGO 93.7 FM KRAKATAU RADIO
Gambar 3.1
Logo 93.7 FM Krakatau Radio
Krakatau radio memiliki logo tali tambang melingkar
atau ikatan simpul tali tambang melingkar yang mengikat
ragam warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu (mejikuhibiniu), merupakan lambang secara
62
keseluruhan dari perusahaan etnikom network di Jakarta
yang membawahi 13 enikom radio jaringan.
Falsafah dari ragam warna ini adalah banyak sekali
keragaman warna yang dimiliki oleh masyarakat Pandeglang
Banten mulai dari bahasa, budaya (sunda Pandeglang
Banten), kearifan lokal dan dialek intonasi dalam berbicara.
Dengan banyaknya keragaman warna-warna yang ada di
Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten ini diharapkan
bisa diikat dalam satu kesatuan yang utuh yaitu menjalin
silaturahim dan menjalin kebersamaan, membuat karya,
mengembangkan minat dan bakat dengan satu media yaitu
Krakatau radio. Dari semua warna, minat bakat, dan
silaturahim bisa diwadahi dalam satu media yaitu 93.7 FM
radio Krakatau ear sajagat.3
C. VISI DAN MISI 93.7 FM KRAKATAU RADIO
Radio yang menggunakan logo tali tambang
melingkar dengan beragam warna ini, mempunyai visi
menjadi radio dengan program dan manajemen yang dapat
menjadi acuan terdepan dalam mendapatkan informasi,
edukasi dan hiburan di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan misinya adalah mengembangkan radio
etnik yang menggali potensi budaya lokal menjadi program
radio, agar pendengar dapat merasakan budayanya sendiri,
berkesenian dengan tradisinya sendiri, bertutur dan
3 Wawancara dengan Egi Permana (Sueb Gatrik) sebagai penyiar pada
15 Juli 2019, di Studio Krakatau Radio.
63
berdialog dengan bahasanya sendiri.
D. STRUKTUR ORGANISASI 93.7 FM KRAKATAU
RADIO
Gambar 3.2
Struktur Organisasi di 93.7 FM Krakatau Radio4
4 Dokumen 93.7 FM Krakatau Radio yang diberikan Oleh Dian
Risdiana (Ipah) sebagai Program Director, pada 30 Juli 2019.
DIRECTOR
H. BIEM TIANI BENJAMIN. BSc
OPERATIONAL MANAGER
NYIMAS DIAN GAYATRI
GENERAL AFFAIR & FINANCE
DIAN RISDIANA
OFFICE BOY
YOPI
PROGRAM DIRECTOR
DIAN RISDIANA
MUSIC DIRECTOR
ILA NURLAILASARI
REDAKSI
ULA IFHAM
TRAFFICT
DIAN RISDIANA
PART TIME
EGI PERMANA
HERMAN HERDIANA
ACCOUNT EXECUTIVE
AHMAD ASYIFUDIN
64
E. DESKRIPSI PROGRAM ACARA 93.7 FM KRAKATAU
RADIO
1. PROGRAM ACARA UMUM
Tabel 3.1
Deskripsi Program Acara Umum
No Acara Format
1 Tangginas Merupakan program acara yang
disuguhkan setiap hari dari pukul
06.00 – 10.00 WIB untuk
memberikan semangat dipagi hari,
dengan ditemani lagu-lagu pop hits,
berita dan informasi lokal, informasi
cuaca, keluhan masyarakat, ngobrol
pagi dengan narasumber (Ngulik/
Ngobrolkeun Urusan Publik) yang
temanya berbeda-beda setiap hari.
2 Andeprok Program acara yang disuguhkan dari
Senin – Jum’at dan Minggu pukul
10.00 – 14.00 WIB untuk menemani
suasana menjelang siang hari, baik
yang sedang istirahat, makan siang
atau yang sedang bekerja, yang
dikemas dengan info seputar anak
muda dan dewasa, pendengar juga
bisa request lagu pop melalui telpon
atau media sosial.
3 Sidengdang (Siang- Program acara yang yang
65
No Acara Format
siang dengerin
Dangdut)
disuguhkan setiap hari mulai dari
pukul 14.00 – 17.00 WIB dengan
memutarkan lagu khusus dangdut
dan pendengar bisa request lagu
dangdut melalui telpon ataumedia
sosial.
4 Krakatau Online Program acara yang disuguhkan
mulai Senin – Rabu dan Sabtu
dari pukul 19.00 – 21. 00 WIB
mengajak pendengar
berpartisipasi ke media online,
seperti WhatsApp, Twitter,
Instagram, khusunya Facebook
dengan tema obrolan ringan.
5 Balapan Dangdut Program acara ini yaitu berbalas
pantun dengan diiringi lagu
dangdut yang hadir setiap hari
Senin dari pukul 21.00 – 24.00
WIB.
6 Jawara Program acara ini yaitu dengan
memutarkan lagu-lagu jaipong
yang hadir setiap hari Selasa dari
pukul 21.00 – 24.00 WIB.
7 Ngabubur (Ngabahas
Bahasa jeung Budaya
Lembur)
Program acara ini yaitu
membahas bahasa Banten, karena
66
No Acara Format
ada bahasa-bahasa atau
pemahaman yang berbeda
meskipun satu daerah. Acara ini
hadir setiap hari Rabu pukul
21.00 – 24.00 WIB.
8 Krakatau Pedia Program acara ini yaitu sisipan
yang memberikan informasi-
informasi mengenai daerah,
kuliner, wisata dan lainnya
dengan lebih detail. Acara ini
hadir setiap hari Kamis, Jum’at
dan Minggu pukul 19.00 – 20.00
WIB.
9 Ngaronda Pemutaran Lagu-lagu Dangdut.
Acara yang disuguhkan untuk
menemani suasana aktivitas
malam hari pendengar dengan
membahas tema yang ringan,
pendengar bisa request lagu dan
ngobrol santai via telpon atau
media sosial Krakatau. Acara ini
hadir setiap hari Kamis, Jum’at
dan Minggu pukul 21.00 – 24.00
WIB.
10 Mamingan Krakatau Program acara ini hadir setiap hari
67
No Acara Format
Sabtu dari pukul 21.00 – 24.00
WIB. Acara yang disuguhkan
untuk menemani suasana aktivitas
malam hari pendengar dengan
membahas tema yang ringan,
pendengar bisa request lagu dan
ngobrol santai via telpon atau
media sosial Krakatau.
11 Krakatau Sport Program acara ini membahas
informasi seputar olahraga baik
yang ada di Indonesia maupun di
Dunia. Acara ini hadir setiap hari
Sabtu dari pukul 10.00 – 12.00
WIB.
12 Curcol Acara yang disuguhkan untuk
menemani pendengar yang ingin
curhat dan memberi masukan via
telpon atau media sosial Krakatau
dengan diiringi dengan lagu pop
yang bisa di request. Acara ini hadir
setiap hari Minggu dari pukul 20.00
– 21.00 WIB.
68
2. PROGRAM ACARA DAKWAH
Tabel 3.2
Deskripsi Program Acara Dakwah
No Acara Format
1 Ngaderes Qur’an Ngaderes Qur’an Krakatau radio
merupakan program harian yang
ditayangkan dari hari Senin
sampai Jum’at mulai pukul 05.00
– 06.00 WIB.
2 Sandekala Program acara kultum keagamaan
(agama islam) menjelang maghrib
yang mengangkat tema seputar
keseharian hadir setiap hari mulai
pukul 17.00 – 19.00 WIB.
3 Katimpringan Menampilkan Grup Kasidah dari
berbagai daerah yang hadir setiap
hari Kamis pukul 20.00 – 22.00
WIB.
4 Mimbar Krakatau Siraman Rohani dengan
menghadirkan Narasumber dari
salah satu Pondok Pesantren, yang
pembahasannya diambil dari
Kitab-kitab kuning, seperti
pembahasan tentang Adab orang
yang sedang belajar dan orang
69
No Acara Format
yang mengajar, kitab Adabul
‘Alim Wal Muta’lim yang
membahas tentang Akhlak
karangan Hasyim Asy’ari. Acara
ini hadir setiap hari Jum’at pukul
20.00 – 22.00 WIB.
F. PROGRAM ACARA NGADERES QUR’AN
Ngaderes Qur’an Krakatau radio merupakan
program harian yang ditayangkan dari hari Senin sampai
Jum’at mulai pukul 05.00 – 06.00 WIB. Acara ini mengajak
pendengar untuk mengaji bersama dan membahas hukum
Tajwid bacaan, acara ini dipandu oleh narasumber, serta
interaktif bersama pendengar melalui telepon. Program acara
ini berdiri sejak 2014, sudah berlangsung selama 5 Tahun
dengan para narasumber yang berbeda-beda.
Program Ngaderes Qur’an memeiliki pola siar
sebagai berikut:
70
Gambar 3.3
Pola Siar Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau Radio5
SCRIPT ACARA NGADERES QUR’AN
Opening:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kaka teteh alhamdulilah saya Ust.Ahmad Fahrin bisa kembali
hadir dalam acara Ngaderes Qur’an dina poe
iye…….tanggal…….. seperti biasa 1 jam abdi ngabaturan urang
ngaos babarengan melalui telp di 0852-8080-0937 mangga urang
langsung buka surat…….ngalanjutken anu kamari
5 Dokumen 93.7 FM Krakatau radio yang diberikan oleh Dian
Risdiana (Ipah) sebagai Program Director pada 30 Juli 2019, di Studio
Krakatau Radio.
05.15 - 05.45
Mengaji & Telepon
Interaktif 0852 8080
0937
05.45 - 06.00
Membahas Hukum Tajwid
Pola Siar Ngaderes Qur'an
71
Closing :
Kaka teteh sakitu heula ngaos urang dina poe iye, urang lanjut di
Ngaderes Qur’an dinten enjing.
Kula nu mancen tugas Uts. Ahmad Fahrin ngahaturkeun sapu
nyere pegat simpai paturai patepang deui
Wassalamu’alaikum Wr. Wb permios
Gambar 3.4
Script Siaran Ngaderes Qur’an6
6 Dokumen 93.7 FM Krakatau radio yang diberikan oleh Dian
Risdiana (Ipah) sebagai Program Director pada 03 September 2019, di Studio
Krakatau Radio.
66
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Identitas Radio:Reputasi, Brand, dan Citra
Tabel 4.1
Karakter 93.7 FM Krakatau radio
Karakter Keterangan
TAHAP 1
Karakter 93.7 FM
Krakatau radio
Sebagai radio dengan segmentasi all
segmen, 93.7 FM Krakatau radio
memiliki program-program tentang
dakwah islam, informasi, dan hiburan.
93.7 FM Krakatau radio memiliki
tagline “Ear Sajagat”, dengan bahasa
sunda yang khas Pandeglang. Radio
yang menggunakan logo tali tambang
melingkar dengan beragam warna ini,
mempunyai visi menjadi radio dengan
program dan manajemen yang dapat
menjadi acuan terdepan dalam
mendapatkan informasi, edukasi dan
hiburan di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan misinya adalah
mengembangkan radio etnik yang
menggali potensi budaya lokal
menjadi program radio, agar
pendengar dapat merasakan
72
73
budayanya sendiri, berkesenian
dengan tradisinya sendiri, bertutur dan
berdialog dengan bahasanya sendiri.
Segmentasi pendengar Krakatau radio
pria sebanyak 45% dan perempuan
sebanyak 55%. Dari mulai usia 14 – 55
tahun, dengan jenis pekerjaan
karyawan 30 %, Wiraswasta 30 %,
Pelajar 25 %, dan Umum 15 %. Jenis
musiknya Dangdut sebanyak 60 %, Pop
Indonesia 20 %, Etnik 10%, dan Lain-
lain 10 %.
Cara tim Krakatau radio menjadikan Narasumber di
Program Ngaderes Qur‟an, yaitu dengan meminta kepada
narasumber secara langsung. Karena dengan meminta, berarti
Tim Krakatau sudah memilah dan memilih dari beberapa
referensi yang ada, kemudian tim mendatangi calon
Narasumber tersebut dan diajak berdiskusi untuk ngisi acara
terkait dengan konten, cara, dan referensi buku tajwid,
sekaligus menunjukkan SPK (Surat Perjanjian Kerjasama)
juga dalam hal ini tim Krakatau menyerahkan sepenuhnya
kepada Narasumber. Konten juga di pengaruhi oleh kondisi
pendengar.
Di Pandeglang banyak radio yang mengudara, namun
jarang sekali yang menyiarkan program keagamaan. Padahal
74
program keagamaan sangat positif, dan program yang positif
akan membuat pendengar selalu menanti program tersebut.
Gambar 4.1
Nama-nama radio di daerah Pandeglang
Sumber: daftarstasiunradiodiindonesia.blogspot.com1
Kebanyakan radio yang mengudara selalu
menyiarkan acara-acara hiburan dan informasi. Melihat
budaya daerah Pandeglang yang terkenal dengan Kota Sejuta
Santri Seribu Ulama, hal tersebut muncul ide dari tim
program Krakatau radio untuk membuat acara yang
mengedukasi masyarakat agar menambah ilmu pengetahuan
mengenai keagamaannya. Untuk di daerah pandeglang
peneliti melihat memang belum ada program keagamaan di
radio tentang mengaji sekaligus berinteraksi langsung dengan
jama'ah pendengar. Berikut komentar dari pendengar:
“… Soalnya jarang radio yang menyelenggarakan
acara Ngaderes seperti ini. Bikin semangat untuk
bangun subuh”.2
1 www.daftarstasiunradiodiindonesia.blogspot.com diakses pada 09
Oktober 2019, 13.33 WIB. 2 Wawancara dengan Bunda Imut sebagai Jama'ah Pendengar
Ngaderes Qur'an di Gedung Krakatau radio pada 19 Juli 2019.
75
“Bermanfaat banget. Pokoknya kalau Ustadznya
ngga masuk aja, terus sehari ngga masuk merasa
rugi banget. Acara pagi yang paling ditunggu-
tunggu, kalau on air acara lain ngga masuk ya ngga
masalah, kalau acara Ngaderes Qur‟an yang ngga
masuk gimana gitu ke hati”.3
Gambar 4.2
Komentar pendengar yang menggunakan Radio Online Box
Melihat hal tersebut, memang benar adanya. Sedikit
radio yang mempunyai program keagamaan khusus yang
cakupannya untuk semua usia. Di karenakan Acara Ngaderes
Qur‟an ini hadir sebagai acara pembuka on air atau acara
yang pertama hadir mengawali hari, jam tayangnya lebih
awal yaitu pukul 05.00 WIB. Jadi, kebanyakan pendengarnya
yaitu para orang tua yang sudah lanjut usia.
3 Wawancara dengan Mamah Nur sebagai Jama'ah Pendengar
Ngaderes Qur'an di Gedung Krakatau radio pada 19 Juli 2019.
76
“Sebenarnya sih all segment kan ada juga yang
kadang-kadang ada juga anak kecil namun radio ini
kan segmentif ya. Sekarang semua orang sudah
jarang yang punya radio. Nah, tapi sebenarnya
segment sih all segment Cuma kalo yang banyak
presentase yang masuk itu yang masuk on air itu
paling usia-usia dewasa sampai usia ibu-ibu tua”.4
Gambar 4.3
Tampilan utama YouTube 93.7 FM Krakatau Radio
Gambar 4.4
Tampilan utama media sosial Facebook 93.7 FM Krakatau
radio
4 Wawancara dengan Nyimas Dian Gayatri Sebagai Operational
Manager, di gedung Krakatau radio pada 12 Juli 2019.
77
Gambar 4.5
Tampilan utama media sosial Twitter 93.7 FM Krakatau
Radio
Gambar 4.6
Tampilan utama media sosial Instagram 93.7 FM Krakatau
Radio
78
B. Kekuatan Ide, Fakta, dan Referensi pada Acara Ngaderes
Qur’an
Tabel 4.2
Ide, Fakta, dan Referensi
Karakter Keterangan
TAHAP 2
a. Fakta
Ketika mengaji di surat An-Naml,
Ustadz mengaji dari ayat 86-93.
Penelepon pertama, Mamah Anah
mengaji Surat Al-Qasas dari ayat 1-8,
pada ayat 4 ada bacaan kurang tepat,
yaitu cara baca “ya” nya ويستحي
kurang panjang. Kemudian pada ayat
”antara huruf “Ro” dan “dal انارآد و 7
kurang ditahan, ketika diberi contoh,
mendengarkan, dan mengulangi.
Penelepon kedua, Mamah Adam
mengaji dari ayat 9-14. Pada ayat 9
ada bacaan yang dikoreksi mengenai
cara berhenti atau waqaf ولد dan pada
ayat 12 ada kekeliruan cara baca pada
kata ادلكم yang seharusnya كم ادل
mamah Adam mengulang kembali.
79
Karakter Keterangan
Penelepon ketiga, Mamah Hj. Ira
mengaji dari ayat 15-16, ada
kekeliruan cara baca pada ayat 15
didengarkan على حي غفلة dan ي قتتالن
dan diulangi.
Penelepon keempat, Mamah Nur
mengaji dari ayat 17-21. Ada beberapa
ayat yang dikoreksi. Pada ayat 17 علي
yang seharusnya huruf “ya” nya di
musyaddadkan, pada ayat 18 خآئفا
kurang panjang, seharusnya panjang
dibaca 6 harokat, pada ayat 21 نن
bacaannya kurang tasydid “nun” ke
“jim” semuanya diberi contoh, Mamah
Nur mendengarkan, lalu mengulangi
bacaan.
Penelepon kelima, Abah Samin
mengaji dari ayat 21-23. Pada ayat 23
dikoreksi dalam cara pengulangan
bacaan
Kemudian telepon terputus.
80
Karakter Keterangan
Penelepon keenam, Mamah Desi
mengaji dari ayat 23-26 Ada sekidit
kesalahan cara baca pada setiap ayat.
Pada ayat 23, حت “ta” seharusnya
dibaca satu alif, setelah diberi contoh
kemudian mengulangi bacaan. Pada
ayat 25, نوت di baca ت ي ن diberi
contoh dan mengulangi bacaan. pada
atay 26, dikoreksi pada bacaan
tapi malah menutup من استأ جرت
telepon.
Penelepon ketujuh, Ambu mengaji
dari ayat 26-29. Banyak kesalahan
cara baca, pada ayat 26 pada kata
ه ر استأ ج yang dibaca “ta‟jiruh” dan
pada kata القوي االمي dibenarkan
kemudian mengulangi. Pada ayat 27,
ketika membaca ان kurang panjang.
Cara berhenti pada kata حجج .
dijelaskan lagi dalam membaca فان
81
Karakter Keterangan
b. Tema
c. Referensi
kemudian dalam membaca اتمت
dikoreksi, karena tidak mendengar
makan tidak mengulangi bacaan, tapi
baca bacaan
بب -من جانبالطورن را –عليك –ومآ اريد
dikoreksi, beliau mendnegarkan dan
mengulangi bacaan. Begitupun pada
bacaan dikoreksi dan diberi contoh,
kemudian mendengarkan lalu
mengulangi.
Kemudian Ustadz mengaji lagi,
mengulangi bacaan pada ayat 28.
Tema yang diangkat yaitu Ghunnah
dan Musyaddad.
Kitab tajwid yang digunakan
bersumber dari Kitab Tajwid Riwayat
Sayyidina Hafas bin Sulaiman.
Pada tabel diatas, merupakan contoh ide atau tema
pada Senin, 8 Maret 2019. Selama penelitian di Krakatau
radio, tema yang dibahas dalam setiap harinya seperti,
Tajwid Idghom bi Ghunnah, Idghom Bila Ghunnah, Nun
82
Tasydid dan Mim Tasydid, Mad jaiz mufashil dan Mad wajib
muttasil, huruf Qolqolah, Mad lazim kilmi mutsaqol, Ikhfa,
Qolqolah sugro dan qolqolah kubro, dan Ghunnah dan
Musyaddad.
Fakta yang terjadi, Ustadz membahas referensi
beradasarkan fakta yang didengar ketika telepon interaktif
berlangsung. Kesalahan bacaan yang bagaimana yang sering
muncul ketika para pendengar mengaji, Ustadz akan
membahasan dengan menjelaskan hukum tersebut, kemudian
memberi contohnya, beserta contoh-contoh yang telah
dibacakan oleh para pendengar, baik contoh yang benar
maupun contoh yang salah. Dalam masalah lafadz, ada
Jama‟ah pendengar yang awalnya tidak paham terhadap ilmu
Tajwid, membaca Al-Qur‟an pun harus dituntun.
Ketika Krakatau radio memulai siaran langsung di
pagi hari, Kaka Teteh akan langsung disajikan dengan
program siaran pagi, yaitu Ngaderes Qur‟an. Ngaderes
Qur‟an ini tayang selama satu jam tanpa jeda iklan dengan
tema yang berbeda setiap harinya, namun jika tidak
memungkinkan maka pembahasan Ilmu Tajwidnya akan
diulang kembali dengan melihat pertimbangan yang ada, pola
siar acaranya berbentuk telepon interaktif dengan para
pendengar.
“awal mula kita membuat program acara ini kan
sebenernya target kita ingin membudayakan
Ngaderes di waktu subuh. Berdasarkan itu salah satu
pemikiran dasar utama ingin membudayakan kembali
Ngaderes ngaji setelah subuh. Karenakan sebenarnya
83
membaca Al- Qur‟an setelah sholat subuh itukan bisa
meningkatkan kecerdasan secara psikologinya ya.
Kita ingin memulai itu lagi, membudayakan itu lagi,
melalui media yang kita miliki”.5
Awalnya, ketika Tim Produser Krakatau radio
membuat program acara Ngaderes Qur‟an, targetnya hanya
ingin membudayakan Ngaderes diwaktu subuh, ini sudah
menjadi budaya dan tradisi sejak dahulu. Banyak Pemerintah
Daerah (Pemda) yang menggagas kegiatan maghrib mengaji,
dari kegiatan tersebut Tim Krakatau radio membuat program
subuh mengaji yang disebut Ngaderes Qur‟an agar
masyarakat Pandeglang terbiasa mengaji pada waktu subuh.
Dahulu wajib ngaji di waktu Maghrib dan Subuh. Di era
sekarang sudah jarang ditemukan pada setiap rumah yang
mengajarkan ngaji kepada anak-anaknya setelah sholat
subuh.
Awalnya target acara Ngaderes Qur‟an ini untuk
semua usia. Bapak-bapak juga ada yang mengikuti Ngaderes
Qur‟an, namun yang bergabung ketika on air itu kebanyakan
dan hampir seluruhnya didominasi oleh ibu-ibu yang sudah
lanjut usia.
Alhamdulillah, sekarang Ustadz Fahrin sudah bisa
langsung membenarkan bacaan para jama‟ah yang salah atau
seperti sistem pengajaran yang digunakan oleh Ustadz
Samlawi. Ketika ada salah seorang jama‟ah yang sering salah
5 Wawancara dengan Nyimas Dian Gayatri (Operational Manager), di
gedung Krakatau radio pada 12 Juli 2019.
84
ketika mengaji, agar lebih paham terhadap hukum bacaan,
Ustadz langsung memberitahu hukum tajwid pada ayat
tersebut. Tetapi, jika yang salahnya lebih dari dua orang
dalam hokum bacaan yang sama, maka ketika pembahasan
tajwid yang akan dibahas tentang hukum tajwid itu.
“Untuk sekarang pembahasan ilmu tajwidnya sesuai
dengan ayat yang dibaca pada hari ini atau sesuai
dengan keresahan para jamaah pendengar. Tapi
untuk awal-awal ngaji saya bahas dari yang pertama,
seperti pada pengucapan lafad a‟udzubillah dan
bismillah sampe pembahasan tajwid itu beres
didalam kitab itu…..”6
Peneliti melihat hal tersebut ketika Acara Khataman
Al-Qur‟an dilaksanakan, ternyata banyak para Jama‟ah
pendengar yang hadir, namun yang selalu masuk di telepon
interaktif selalu nama mamah-mamah itu saja. Ketika
mendengar bacaan-bacaan ayat suci Al-Qur‟an yang
dibacakan oleh mamah-mamah ini terdengar cukup indah,
hanya sekali dua kali terdengar kurang pas dalam hukum
ilmu Tajwidnya. Hal ini hasil dari proses belajar mengaji di
Acara Ngaderes Qur‟an Krakatau radio. Tapi, dengan rendah
hati Mamah Nur mengatakan:
“Mamah mah ngga bisa ngaji, bukan ngga bisa ngaji,
sebenarnya ngaji bisa tapi harus dituntun. Karena
belum lancar ditambah kalau ngaji di waktu subuh.
Suka ngga keliatan jadi harus pake kacamata. Sudah
lama tidak ngaji, jadi sedikit lupa sama bacaan”.7
6 Wawancara dengan Ustadz Ahmad Fahrin (Narasumber), di gedung
Krakatau radio pada 15 Juli 2019. 7 Wawancara dengan Mamah Nur (Jama‟ah Pendengar) di gedung
Krakatau radio pada 19 Juli 2019.
85
Fakta yang sering terjadi ialah adanya kesalahan
komunikasi, seperti yang dikatakan oleh Ustadz Ahmad
Fahrin:
“Kendalanya yang paling utama adalah miss
komunikasi, kadang-kadang seperti tadi ada ibu-ibu
yang lupa, saya mencoba membetulkan bacaan
namun ibu-ibu itu terus melanjutkan bacaannya.
Paling saya mendengarkan ibu itu berhenti
dibagian apa, setelah berhenti pasti ibu itu akan
menarik nafas, disela menarik nafas saya
mengingatkan “ibu bagian tadi tuh lupa ya” mau
gamau ibu-ibu tersebut mengulangi dengan
membetulkan bacaan. Takutnya lupa, karena Al-
Qur‟an itu salah satu huruf saja bisa merubah
makna. Bahkan tidak ada tasydid pun, namun
dibaca dengan tasydid itu salah, karena akan
merubah makna. Itu yang penting. Makanya acara
ini diadakan di Krakatau radio sampai dengan ilmu
tajwidnya agar mempercantik, memperindah, dan
menerapkan kepada Al-Qur‟an”.8
Gambar 4.8
Proses siaran langsung Ngaderes Qur‟an
8 Wawancara dengan Nyimas Dian Gayatri (Operational Manager), di
gedung Krakatau radio pada 12 Juli 2019.
86
Untuk referensi Buku tajwid yang digunakan oleh
Ustadz Ahmad Fahrin adalah Tajwid menurut riwayat
Sayyidina Hafas bin Sulaiman.
Gambar 4.9
Buku Referensi acara Ngaderes Qur‟an
C. Berbagai Skrip pada Acara Ngaderes Qur’an
Tabel 4.3
Naskah Ketika On Air 08 Maret 2019
Durasi Naskah
Insert
Hadits 1
(58 detik)
Hadits: “sesungguhnya apabila seseorang di antara
kalian mengambil tambang kemudian mencari kayu
bakar dan diletakkan diatas punggungnya, hal itu lebih
baik baginya daripada ia mendatangi seesorang yang
telah dikaruniai keutamaan oleh Allah SWT, kemudian
meninta-minta pada kawannya, adakalanya diberi dan
87
Durasi Naskah
adakalanya ditolak”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Insert waktu
(11 detik)
Emak: Kom, gugah nak, tos jam 5 subuh, enggal ka cai
pinter.
Kokom: heuuuuhhh enya mak – Krakatau radio
Insert profil
sejarah
radio
(20 detik)
Kaka teteh kudu nyaho
Kaka teteh Krakatau radio didirikeun pada tanggal dua
puluh tilu november tahun seribu Sembilan ratus
Sembilan puluh
Kudu nyaho. Kudu nyaho
Insert
Shalawat 1
(1 menit 8
detik)
Shalawat pada jaman dahulu kala
Insert
Tagline (7
detik)
Sembilan tilu tujuh Krakatau radio ear sajagat
Insert
Shalawat 2
(23 detik)
Sholatumminallah
Insert
Hadits 2 (40
detik)
Hadits: “dari Abi Mas‟ud „Uqbah bin Amr Al-Ansori
RA, dari Nabi SAW bersabda: apabila sorang lelaki
membelanjakan hartanya untuk keluarganya dengan
ikhlas karena Allah SWT maka ia menjadi sodaqoh
baginya.”
Insert Surat An-Najm: 57-62 dan Surat Al-Ghasiyyah: 17-26
88
Durasi Naskah
Murottal
Al-Qur‟an
(5 menit 26
detik)
Insert
Hadits 3 (50
detik)
Hadits: “Aisyah Radhiyallahu „Anha meriwayatkan
bahwa Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam
bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran
akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa
selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al
Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya
bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR.
Muslim).
Lagu 1
(3 menit 48
detik)
Washil habibi azhom
Opening
tune atau
Bummper
in (14 detik)
Ambu: Cu, keur naon subuh keneh laju ngoprek radio
ges Sholat can?
Cucu: Atuh beres ambu. Puguh iyeu yeuh Onyod rek
ngadengekeun Ngaderes Qur‟an di Krakatau radio, ja
acarana kedeng deui arek dimulai – Krakatau radio
Talkset
Opening
penyiar
(2 menit 47
detik)
Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, Alhamdulillahilladzi qod ahdanata hiyal
fiq ablilil hija
Wassholatu wassalamu „ala ashrofil mustofa sayyidina
wamaulana Muhammadin saw wa‟ala alihi wasohbihi
ajma‟in, amma ba‟du
89
Durasi Naskah
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten jamaah
Ngaderes Qur‟an, alhamdulilah atas izin Allah, atas
karunia Allah urang sadayana tiasa tepang deui dina
enjing ayeuna dina raraga acara Ngaderes Qur‟an anu di
persembahkeun ku salapan tilu koma tuju FM Krakatau
radio pamudah-mudahan dina acara ieu tiasa menambah
kana kaistiqomahan urang, kacintaan urang, dina
membaca kana ayat-ayat suci Al-Qur‟an oge pamudah-
mudahan dikarenakan Alhamdulillah urang tos
memasuki kana bulan Rojab di mana bulan ieu adalah
bulan anu sangat penuh dengan sejarah semoga ku
ayana urang maca kana Al-Qur‟an dina bulan ieu tiasa
berlipat ganda ganjaran urang pikeun bekel urang jaga
di akherat Aamin.. Aamiin.. ya Allah Ya robbal
„alamiin.
Memanggil
pendengar
untuk
menelepon
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten jamaah
Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku Allah SWT
seperti biasa kin simpribados Ustadz Ahmad Fahrin
ngaos kana ieu ayat atanapi ieu surat anu
ngajanteunkeun hanca urang sadaya dilajengkeun ku
kaka teteh anu bade ngiringan bergabung oge tiasa
bergabung dilayanan telepon di 085280800937.
Monolog Mangga urang ngawitan bae, insyAllah ayeuna dina
surat An-Naml ayat 86 mangga urang ngawitan
Ustadz Surat An-Naml: 86-93
90
Durasi Naskah
mengaji (7
menit)
Talkset 1
penyiar (1
menit 2
detik)
Mangga kaka teteh disatungtung denge ujung Banten
jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku Allah
SWT, insyaAllah anu bade neraskeun tiasa bergabung
dilayanan telepon kami di nomor 085280800937
mangga urang angkat.
Dialog U1 Ustadz: Assamu‟alaikum
MA1 Mamah Anah: hallo. Assalamu‟alaikum
U2 Ustadz: Wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh.
MA2 Mamah Anah: damang Ustadz?
U3 Ustadz: Alhamdulillah damang, kumaha
mamah damang?
MA3 Mamah Anah: alhamdulilah damang. Ustadz
aya salam ti Mamah Desi masih di Serang
keneh.
U4 Ustadz: tacan ieu keneh eta?
MA4 Mamah Anah: tacan uih
U5 Ustadz: mudah-mudahan putri na tea
mudah-mudahan sing diangkat panyawatna
ku gusti Allah SWT.
MA5 Mamah Anah: tadi nelepon kadieu. Mangga
urang teraskeun
U6 Ustadz: manga
91
Durasi Naskah
Mengaji 1
Mamah
Anah
(4 menit 30
detik)
Surat Al-Qasas: 1-8
Pada ayat 4 ada bacaan kurang tepat, ويستحي yaitu cara
baca “ya” nya kurang panjang. Kemudian pada ayat 7 ,antara huruf “Ro” dan “dal” kurang ditahan انارآد و
ketika diberi contoh, mendengarkan, dan mengulangi.
Talkset 2
(48 detik)
Ucapan
terimakasih
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka Mamah Anah anu ti Sukacai
anu parantos ngiringan bergabung.
Memanggil
pendengar
Salajengna mangga urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MA1 Mamah Adam: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: sareng saha di mana mamah?
MA2 Mamah Adam: Mamah Adam di Sodong
U3
Ustadz: tos uih mamah? Oh.. mamah adam,
damang mamah?
MA3 Mamah Adam: Alhamdulillah
U4 Ustadz: mangga dilajeng mamah
MA4 Mamah Adam: panon sapalih rada
ngalangkang
U5 Ustadz: mudah-mudahan sing enggal
damang gih
92
Durasi Naskah
MA5 Mamah Adam: teraskeun nyah
U6 Ustadz: mangga muhun
Mengaji 2
Mamah
Adam (3
menit 11
detik)
Surat Al-Qasas: 9-14
Pada ayat 9 ada bacaan yang dikoreksi mengenai cara
berhenti atau waqaf ولد dan pada ayat 12 ada kekeliruan
cara baca pada kata ادلكم yang seharusnya ادلكم mamah
Adam mendengarkan dan mengulang kembali.
Talkset 3 (1
menit 2
detik)
Memanggil
pendengar
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka mamah Adam anu ti Sodong
anu parantos ngiringan bergabung. Salajengna urang
angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MHI1 Mamah Hj. Ira: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: sareng saha di mana mamah?
MHI2 Mamah Hj. Ira: sareng mamah Ira di
Pulosari.
U3 Ustadz: damang mamah?
MHI3 Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Ustadz, Tadi
mamah Ira di DKMT tepang sareng ibu Hj.
Siti Mujani, Alhamdulillah sering
ngupingkeun Krakatau eta pun saha nenek
nyah?
93
Durasi Naskah
U4 Ustadz: oh, muhun.nu di Muncang
MHI4 Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Muhun tadi
tepang di Masjid Agung, Hatur nuhun eta
kasadayana apaleun. Mangga nyah
U5 Ustadz: muhun mangga dilajengkeun
Mengaji 3
Mamah Hj.
Ira (3 menit
14 detik)
Surat Al-Qasas: 15-16
Ada kekeliruan cara baca pada ayat 15 ي قتتالن dan
.didengarkan dan diulangi على حي غفلة
Talkset 4
(42 detik)
Ucapan
terimakasih
dan
memanggil
pendengar
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Oge
wilujeung ngupingkeun ka pun nenek nyah Umi anu ti
Muncang. Hapunten bilih aya kalepatan sareng nu
sanesna
Salajengna urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MN1 Mamah Nur: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: damang mamah?
MN2 Mamah Nur: Alhamdulillah. Kumaha
sawangsulna Ustadz, damang nyah?
U3 Ustadz: Alhamdulillah damang. Mangga
dilajeng mamah
MN3 Mamah Nur: mangga. Ayat 17?
94
Durasi Naskah
U4 Ustadz: muhun
Mengaji 4
Mamah Nur
(4 menit 40
detik)
Surat Al-Qasas: 17-21
Ada beberapa ayat yang dikoreksi. Pada ayat 17 علي
yang seharusnya huruf “ya” nya di musyaddadkan, pada
ayat 18 خآئفا kurang panjang, seharusnya panjang
dibaca 6 harokat, pada ayat 21 نن bacaannya kurang
tasydid “nun” ke “jim” semuanya diberi contoh, Mamah
Nur mendengarkan, lalu mengulangi bacaan.
Talkset 5
(47 detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
hatur nuhun sami ka mamah Nur anu parantos ngiringan
bergabung. Mangga Salajengna Mangga kaka teteh
disatungtung denge ujung Banten jama‟ah Ngaderes
Qur‟an nu di mulyakeun ku gusti Allah SWT.
Memanggil
pendengar
Mangga nu bade ngiringan bergabung tiasa bergabung
dilayanan telepon kami di nomor 085280800937
salajengna urang angkat deui.
Dialog
U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
ASA1 Abah Samin Ali: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: sareng saha di mana?
ASA2 Abah Samin Ali: Samin Ali.
U3 Ustadz: damang?
95
Durasi Naskah
ASA3 Abah Samin Ali: Alhamdulillah.
U4 Ustadz: mangga dilajeng ka Samin.
ASA4 Abah Samin Ali: mangga mangga manga
Mengaji 5
Abah Samin
Ali (2 menit
7 detik)
Surat Al-Qasas: 21-23
Pada ayat 23 dikoreksi dalam cara pengulangan bacaan
Kemudian telepon terputus.
Talkset 6
(40 detik)
Memanggil
pendengar
Punten, mungkin sinyal panginten nyah.
Mangga salajengna kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an. urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MD1 Mamah Desi: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: damang mamah Desi?
MD2 Mamah Desi: Alhamdulillah Ustadz.
U3 Ustadz: kumaha masih keneh di Serang?
MD3 Mamah Desi: muhun
U4 Ustadz: mugia putrina tea neng Desi mudah-
mudahan sing enggal di angkat panyawatna
ku gusti Allah SWT.
MD4 Mamah Desi: Aamiin.. bade ngiringan bae
yeuh. Ayeuna dina walama muhun
U5 Ustadz: walamma
96
Durasi Naskah
Mengaji 6
Mamah
Desi (3
menit 53
detik)
Surat Al-Qasas: 23-26
Ada sekidit kesalahan cara baca pada setiap ayat. Pada
ayat 23, حت “ta” seharusnya dibaca satu alif, setelah
diberi contoh kemudian mengulangi bacaan. Pada ayat
ت ي ن di baca نوت ,25 diberi contoh dan mengulangi
bacaan. pada ayat 26, dikoreksi pada bacaan
.tapi malah menutup telepon من استأ جرت
Talkset 7 (1
menit)
Mengajak
berdo‟a
Memanggil
pendengar
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
hapunten kasadayana oge simpribados terang bahwa
ayeuna putri daripada mamah Desi nuju di rawat di
serang. Margi panginten aya peralatan tadarus anu teu
kacandak samodel kacapanon panginteun etalah nyuhun
dimaaf sareng dimaklum. Sareng urang do‟akeun
pamudah-mudahan putri na Mamah Desi sing enggal
dipasihan kasehatan deui ku gusti Allah SWT.
Salajengna urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
A1 Ambu: Assalamu‟alaikum
U2 Ustadz: wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
A2 Ambu: kumaha pak Ustadz damang?
U3 Ustadz: damang. Kamana bae ieulah Ambu.
97
Durasi Naskah
Damang Ambu?
A3 Ambu: Alhamdulillah ieu mah sehat
U4 Ustadz: sanes kamana bae ieu ambu?
A4 Ambu: bade ngiringan pak Ustadz.
U5 Ustadz: mangga
Mengaji 7
Ambu (4
menit 57
detik)
Surat Al-Qasas: 26-29
Banyak kesalahan cara baca, pada ayat 26 pada kata
ه ر استأ ج yang dibaca “ta‟jiruh” dan pada kata
dibenarkan kemudian mengulangi. Pada ayat القوي االمي
27, ketika membaca ان kurang panjang. Cara berhenti
pada kata حجج . dijelaskan lagi dalam membaca فان
kemudian dalam membaca اتمت dikoreksi, karena tidak
mendengar makan tidak mengulangi bacaan, tapi pada
bacaan
بب -من جانبالطورن را –عليك –ومآ اريد dikoreksi, beliau
mendnegarkan dan mengulangi bacaan. Begitupun pada
bacaan dikoreksi dan diberi contoh, kemudian
mendengarkan lalu mengulangi.
Talkset 8
(17 detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sakedik urang leuwihan deui
Kemudian Ustadz mengaji lagi, mengulangi bacaan
98
Durasi Naskah
pada ayat 28.
Ustadz
ngaji (1
menit 12
detik)
Surat Al-Qasas: 28.
Talkset 9
(28 detik)
Kaka Teteh disatungtung denge ujung Banten jama‟ah
Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku Allah SWT.
Ayeuna insyaAllah urang ngabahas kana tajwid
alakadarna nyaeta dina masalah anu ku urang sering
dikatemukan adalah eta anu sering urang khilaf nyah
nyaeta tina ghunnah sareng musyaddad
Pembahasan
Tajwid (3
menit 50
detik)
Pembahasan
1
Contoh 1
Jadi ari sadayana huruf hijaiyah anu 28 tur di tasydidan
eta macana kabagi 2 bagian. Kahiji, aya ghunnah
lazimah, kaduana aya musyaddad
Bagian kahiji nyaeta ghunnah lazimah, huruf na aya dua
nyaeta nun tasydid sareng mim tasydid. Patokannana
atau dhobit na nyaeta di mana-mana aya aya huruf
ghunnah anu ditasydidan, maka macana kudu
diasupkeun kana liang irung jadi di ghunnahkeun
ditahan samodel seer tadi
ان ل قا – dighunnahkeun hela eta. Ti alif kana nun bae
eta kudu rada lami kitu
Atanapi kedah lamikeun kumargi dina ghunnah – ما
99
Durasi Naskah
Pembahasan
2
Contoh 2
lazimah
Anu kadua nyaeta musyaddad atau ghoir ghunnah
hurufna sadayana aya 26 pokokna patokannana nyaeta
di mana-mana aya huruf anu ditasydidan selian mim
sareng nun maka macana kudu di bangetkeun kitu. Seer
contohna anu tadi ku urang dikatemukeun samodel مت
sareng nu sanesna. Wallahua‟lam bisshowab – بت –
Talkset
Closing (1
menit 15
detik)
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten jama‟ah
Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku gusti Allah swt.
Alhamdulillah urang parantos menjalani kana acara
Ngaderes Qur‟an ieu anu dipersembahkeun ku salapan
tilu koma tujuh Krakatau radio pamudah-mudahan seer
oge aya manfaat pikeun urang sadaya. Hapunteun
simpribados bilih aya kesalahan atanapi kakhilafan
maupun tentang kebodohan dina simpribados
nyuhunkeun dimaaf sareng di maklum. Mudah-mudahan
tiasa tepang deui disanes kesempatan. Ti salapan tilu
koma tujuh Krakatau radio ngahaturkeun sapu nyere
pegat simpai paturai patepang deui khudmasofa
wada‟makadar. Usikum wanafsikum bisakalloh
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh
permios
Closing
tune atau
Ambu: Cu isukan ulah poho nyah ingetan ambu, asa ku
kelar ngadenge Ngaderes di Krakatau.
Cucu: atu karuh ambu. – Krakatau radio
100
Durasi Naskah
Bummper
out (10
detik)
Tabel 4.4
Naskah Ketika Off Air 1 November 2019
Durasi Naskah
Insert
Hadits 1 (52
detik)
Hadits: "sesungguhnya apabila seseorang di antara
kalian mengambil tambang kemudian mencari kayu
bakar dan diletakkan diatas punggungnya, hal itu lebih
baik baginya daripada ia mendatangi seesorang yang
telah dikaruniai keutamaan oleh Allah SWT, kemudian
meninta-minta padanya, adakalanya diberi dan
adakalanya ditolak". (HR. Bukhari dan Muslim)
Insert
Waktu (7
detik)
Emak: Kom, gugah nak, tos jam 5 subuh, enggal ka cai
pinter.
Kokom: heuuuuhhh enya mak – Krakatau radio
Insert
sejarah
radio (20
detik)
Kaka teteh kudu nyaho
Kaka teteh Krakatau radio didirikeun pada tanggal dua
puluh tilu november tahun seribu Sembilan ratus
Sembilan puluh
Kudu nyaho. Kudu nyaho
Insert
sholawat 1
(1 menit 7
detik)
Sholawat pada zaman dahulu kala
101
Durasi Naskah
Insert
sholawat 2
(31 detik)
Sholatumminallah
Insert
Hadits 2 (39
detik)
Hadits: “dari Abi Mas‟ud „Uqbah bin Amr Al-Ansori
RA, dari Nabi SAW bersabda: apabila sorang lelaki
membelanjakan hartanya untuk keluarganya dengan
ikhlas karena Allah SWT maka ia menjadi sodaqoh
baginya.”
Insert
murottal Al-
Qur‟an (5
menit 10
detik)
Surat An-Najm: 57-62 dan Surat Al-Ghasiyyah: 17-26
Insert
Hadits 3 ( 1
menit 10
detik)
Hadits: “Aisyah Radhiyallahu „Anha meriwayatkan
bahwa Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam
bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran
akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa
selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al
Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya
bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR.
Muslim).
Insert musik
1 (5 menit
8 detik)
Washil Habibi Ya Zhom
Insert musik Ashir Habibi wa kholiqi
102
Durasi Naskah
2 (4 menit
36 detik)
Insert musik
3 (7 menit)
Habibi Ya Habiballah Raasulu
Insert
Hadits 4 (58
detik)
Hadits: “wahai kaum muslimin barang siapa Dikaruniai
anak, maka wajib baginya mendidik dan mengajarinya
ilmu agama karena barang siapa mendidik anaknya
maka ia berhak mendapatkan syafaat darinya,
sebaliknya barang siapa yang membiarkan anaknya
bodoh maka semua dosa yang diperbuat anaknya
dibebankan kepada kedua orangtua.”
Insert musik
4 (3 menit
54 detik)
Subhanallah
Insert musik
5 (4 menit)
Anawinta widdunya
Insert musik
6 (5 menit
32 detik)
Assalamu‟alaik ya wasir
Insert Al-
Qur‟an 1
(49 detik)
An-Nisa: 10: “sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta dari anak-anak yatim dengan cara yang
dzolim sebenarnya mereka itu memakan api sepenuh
perutnya dan mereka akan masuk kedalam neraka.”
Insert musik
7 (5 menit
Habibi ya nurul „aini
103
Durasi Naskah
11 detik)
Insert musik
8 (4 menit 5
detik)
Nasida Ria – Di langit ada matahari
Insert
Hadits 5 (43
detik)
Hadits: “RasulAllah SAW bersabda: tidak henti-
hentinya seseorang yang meminta kepada manusia
sehingga dia datang pada hari kiamat sedang pada
wajahnya tidak terdapat sepotong daging pun.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Insert musik
9 (3 menit
10 detik)
Robbuk ala mil hilwan
D. Kekuatan Tata Waktu Sebagai Strategi Priming
Ngaderes Qur‟an mempunyai rundown rencana
yaitu 15 menit sisipan insert, 30 menit untuk membuka
telepon interaktif, kemudian 15 menit untuk pembahasan
tajwid. Namun, pada kenyataannya pembahasan tajwid tidak
selama yang ditelah ditentukan. Terkadang, jika waktu sudah
tidak memungkinkan karena banyak penelepon yang masuk,
terpaksa pembahasan Tajwid pun tidak dibahas.
104
Dalam 1 jam penyiar 11 kali berbicara atau talkset
beserta talkset opening dan talkset closing; memutarkan 1
lagu religi; memutarkan 1 insert Murottal Al-Qur‟an, 3 Insert
Hadits dan 2 Insert Sholawat; dan telepon interaktif sebanyak
7 penelepon; pembahasan Tajwid mengenai Hukum bacaan
Ikhfa.
08 Maret 2019 Insert Hadits 1Insert waktuDeskripsi RadioInsert Sholawat 1Insert TaglineInsert Sholawat 2Insert Hadits 2Murottal Al-Qur'anInsert Hadist 3lagu 1Bummper inopeningUstadz MengajiTalkset 1Mamah AnahTalkset 2Mamah AdamTalkset 3Mamah Hj. IraTalkset 4Mamah NurTalkset 5Abah Samin AliTalkset 6Mamah DesiTalkset 7AmbuTalkset 8Ustadz MengajiTalkset 9Pembahasan TajwidClosingBummper out
105
E. Berbagai Metode Dakwah pada Acara Ngaderes Qur’an
Metode dakwah yang sering digunakan dalam acara
Ngaderes Qur‟an ini yaitu metode Mauidzah hasanah dan
Metode Bil Lisan. Karena, ketika ada penelepon yang salah
ketika mengaji (Bil Lisan) kemudian langsung dikoreksi
dengan memberikan contoh yang baik (Metode Mauidzah
hasanah) lalu penelepon mengulangi bacaannya sesuai apa
yang telah dicontohkan. Ketika membuka, menutup acara
dan membahas Ilmu Tajwid metode yang digunakan yaitu
metode dakwah ceramah.
Ketika pergantian segmen, metode yang digunakan
kebanyakannya berdialog. Salah satu untuk lebih
mengakrabkan kepada para pendengar.
Tabel 4.5
Berbagai Metode Dakwah
Pola Acara Segmen Metode Dakwah
Insert Hadits, Insert
Shalawat, Insert
Murottal Al-Qur‟an, dan
Insert musik Islami
Segmen 1 Pendidikan Keislaman
Opening Segmen 2 Ceramah
Ustadz mengaji Segmen 3 Bil Lisan
Talkset 1, memanggil
penelepon, dialog,
Mamah Anah mengaji
Segmen 4 Dialog
Bil Lisan
Mauidzah hasanah
106
Pola Acara Segmen Metode Dakwah
Menulangi
Talkset 2
Ucapan terimakasih,
memanggil pendengar,
dan dialog
Mamah Adam Mengaji
Segmen 5 Dialog
Bil Lisan
Feedback
Talkset 3
Memnaggil penelepon,
berdialog, Mamah Hj.
Ira mengaji
Segmen 6 Dialog
Bil Lisan
Mauidzah hasanah
Mengulangi
Bil Lisan
Talkset 4
Mengucapkan selamat
mendengarkan untuk
sang Nenek, meminta
maaf bila ada kesalahan
kata, dialog, dan Mamah
Nur mengaji
Segmen 7 Dialog
Bil Lisan
Mauidzah hasanah
Ustadz ceramah
Mengulangi
Talkset 5
Mengucapkan
terimakasih sudah
bergabung, memanggil
pendengar, dialog, dan
Abah Samin Ali mengaji
Segmen 8 Dialog
Bil Lisan
Mauidzah hasanah
Talkset 6 Segmen 9 Dialog
107
Pola Acara Segmen Metode Dakwah
Mengatakan mungkin
terputus karena signal,
memanggil pendengar,
dialog, dan Mamah Desi
mengaji
Bil lisan
Mauidzah hasanah
Mendengarkan dan
mengulangi
Talkset 7
Mengajak berdo‟a,
memanggil pendnegar,
dialog dan Ambu
mengaji
Segmen 10 Dialog
Bil Lisan
Mauidzah hasanah
Tidak mendengarkan
Mendengarkan kemudian
mengulangi
Talkset 8 Segmen 11 Monolog
Ustadz Mengaji Segmen 12 Bil Lisan
Talkset 9
Menyebutkan ide
Segmen 13 Monolog
Pembahasan tajwid Segmen 14 Ceramah
Bil Lisan
Closing
Dan Bummper out
Segmen 15 Ceramah
108
F. Berbagai Modifikasi pada Acara Ngaderes Qur’an
Tabel 4.6
Faktor Internal & Eksternal Media: Konstruksi Sosial
Media Radio pada Rogram siaran Ngaderes Qur‟an
No Faktor Internal &
Eksternal
Modifikasi Acara
1
Faktor Internal
Pemilik radio
Hanya mengawasi terhadap
siaran-siaran yang dilakukan oleh
tim program dan menyerahkan
sepenuhnya kepada pengurus
yang mengelola disesuaikan
dengan kondisi masyarakat.
2 Struktur Organisasi Biasanya ada kerjasama berupa
masukan dari Operational
Manager, kemudian program
director berbincang dengan music
director untuk membicarakan list
musik, sholawat, murottal Al-
Qur‟an, insert Hadits yang akan
masuk dalam siaran.
3
Faktor Eksternal
Ustadz
Ketika awal-awal bergabung di
93.7 FM Krakatau radio harus di
operatorin dalam menjalankan
alat-alat produksi radio, sekarang
109
No Faktor Internal &
Eksternal
Modifikasi Acara
sudah bisa mengoperasikan alat-
alat studio sendiri tanpa ada
operator.
4 Tokoh masyarakat Menyayangkan ada beberapa
hukum bacaan yang kurang tepat.
Mereka hanya bersifat
mengingatkan.
5 Organisasi
Masyarakat
Ikut mendengarkan acara
6 Iklan Tidak ada iklan dan Acara
Ngaderes Qur‟an
7 Pendengar/Jama‟ah Para Jama‟ah penelepon
merasakan adanya perubahan
dalam membaca Al-Qur‟an
setelah mengikuti Acara Ngaderes
Qur‟an.
Dalam dua bulan terakhir struktur orgaanisasi
Krakatau radio mengalami perubahan, yaitu pak Iman
sebagai General Manager mengundurkan diri dengan alasan
tertentu. Jadi, Bu Nyimas Dian Gayatri merangkap General
Manager dan Operational Manager. Untuk narasumber tidak
ada perubahan, dan tetap mengunakan referensi yang sama.
Untuk para pendengarnya atau jama‟ah Ngaderes
Qur‟an masih sama, tetapi sangat dinamis. Saat ini Ngaderes
110
Qur‟an sudah berlangsung selama lima tahun, dari Acara
Ngaderes Qur‟an ini berdiri sudah melakukan empat kali
pergantian Narasumber. Seperti yang dipaparkan oleh
Operational Manager 93.7 FM Krakatau radio:
“Empat kali sama yang sekarang. Yang pertama
namanya Ustadz Toton, alasan berhentinya karena
banyak faktor sih, biasanya kita ada evaluasi juga
termasuk Ustadz kita evaluasi. Kontraknya itu
biasanya kan paling cepat 3 bulan dan paling lama
itu 1 tahun biasanya. Jadi setiap kontrak mau habis
kita evaluasi dulu mulai dari tata cara beliau ngajar
nagajinya, cara beliau ngajinya, cara pembahasan
tajwidnya, etika beliau, kana da semacam prosedur
yang kita tetapkan juga misalnya datang 10 menit
sebelum mulai acara, tata cara menggunakan
komputer, jadi banyak hal. Jadi evaluasinya, banyak,
ada yang memang beliau sendiri yang mengundurkan
diri karena ada kepentingan yang lain. Yang kedua,
ada Ustadz Asyifuddin, yang ketiga Ustadz Son Haji.
Yang terakhir ada Ustadz Fahrin.”9
Materi yang dibahas tim menyerahkan sepenuhnya
kepada Narasumber, yaitu dengan menggunakan Buku
Tajwid karangan A. Mas‟ud Sjafi‟i. Tetapi, untuk
Narasumber yang sekarang, Ustadz Ahmad Fahrin
menggunakan Buku Tajwid karangan Sayyidina Imam Hafas
Bin Sulaiman. Pihak radio tidak mempermasalahkan terkait
buku referensi yang digunakan oleh para Ustadznya, karena
menurutnya buku tajwid tidak seperti buku Fiqih yang
banyak perbedaannya.
9 Wawancara dengan Ibu Nyimas Dian Gayatri sebagai Manager
Operational 93.7 FM Krakatau radio di Gedung Krakatau radio pada 08
November 2019.
111
“… karena referensi buku tajwid itu beda sama fiqih.
Rata-rata sama, tajwid itu ga banyak perbedaan kaya
fiqih. Kalau fiqih kan ada empat Mazhab, kita harus
menentukan biasanya, dulu kan kita ada program
Sandekala (sajian dakwah Krakatau) itu biasanya
kitab referensinya kita diskusikan dulu, takut beda
pemahaman dengan masyarakat. Kalau tajwid kan
tidak ada perbedaan siapapun pengarangnya, Cuma
lebih detail, kho nya harus lebih tebal. Prinsipnya
konsep dari ilmu tajwid ini sama aja.”10
Ketika bulan puasa kontennya berubah, format
acaranya juga berubah. Nama acaranya juga diubah menjadi
Mikra, dan jam tayangnnya juga berubah menjadi malam
hari pukul 21.00-22.00 WIB dengan pola siar 30 menit Pak
Ustadz mengaji dan 30 menit lainnya, membuka telepon
interaktif dengan menerapkan pembahsan Ilmu tajwid.
Ketika Ustadz berhalangan hadir, biasanya operator
yang bertugas memutarkan rekaman acara Ngaderes,
terkadang hanya memutarkan musik-musik dan Insert saja.
Musik yang diputar yaitu musik-musik religi seperti
marawis, nasyid, musik timur tengah, dan musik yang di
remix menjadi musik islami.
Pendengarnya dulu lebih didominasi oleh ibu-ibu,
lanjut usia begitupun dengan telepon interaktif yang masuk.
Kemudian ada bapak-bapak yang berhasil masuk ke telepon
interaktif, tapi akhir-akhir ini jarang muncul lagi dengan
berbagai alasan tertentu. Untuk tersembung ke telepon
10
Wawancara dengan Ibu Nyimas Dian Gayatri sebagai Manager
Operational 93.7 FM Krakatau radio di Gedung Krakatau radio pada 08
November 2019.
112
interaktif sangat susah, selama mendengarkan acara
Ngaderes Qur'an, penelepon yang tersambung selalu dari
mamah-mamah seperti Mamah Ghina, Mamah Hj. Ira,
Mamah Nur, Mamah Anah, Mamah Desi, Mamah Adam, dan
Mamah Salsa. Ternyata banyak pendengar lainnya yang tidak
bisa nelepon ke studio.
“Susah neng, untuk bisa masuk ke telepon Krakatau
radio. Tapi yang biasa tiap hari nelepon ke Krakatau
radio diberi kemudahan”.11
Selama penelitian, peneliti hanya menemukan satu
orang bapak-bapak yang berhasil bisa telepon ke studio.
Bapak ini biasa di panggil Abah Samin Ali.
“Sebanarnya banyak yang ingin ikutan, tapi yang
satu ada yang malu, yang satu ada yang ngga punya
HP nya, yang satu ada yang tidak punya radionya,
tapi mereka pengen masuk radio”.12
Jumlah Insert Hadits dan lagu kurang lebih masih
sama seperti yang sebelumnya, hanya saja setiap 3 bulan
sekali ada rotasi antara lagu, Hadits, Murottal Al-Qur‟an, dan
konten sisipan lainnya. Pergantian Insert dilakukan agar tidak
selalu memutar lagu, Hadits, Murottal Al-Qur‟an, dan konten
sisipan yang sama dan terkesan mengulang-ulang. Terlebih
untuk konten sisipan lebih menyesuaikan dengan peringatan-
peringat yang akan atau sedang berlangsung baik Peringatan
11
Wawancara dengan Mamah Anah sebagai Jama'ah Pendengar
Ngaderes Qur'an di Gedung Krakatau radio pada 19 Juli 2019. 12
Wawancara dengan mamah Adam sebagai Jama'ah Pendengar
Ngaderes Qur'an di Gedung Krakatau radio pada 19 Juli 2019.
113
Hari Besar Islam (PHBI) dan Peringatan Hari Besar Nasional
(PHBN).
Dulu pernah ada angota Dewan yang menjadi sponsor
di Acara Ngaderes Qur‟an, tetapi untuk sekarang sedang
tidak ada. Kebanyakan sponsorship di Krakatau radio
merupakan tokoh-tokoh anggota dewan. Untuk produk itu
bersifat iklan.
114
BAB V
PEMBAHASAN
A. Proses Konstruksi Pada Tahap 1
Tahap 1 merupakan sebuah proses konstruksi dengan
mengimplementasi pada karakter SMCRE pada kebijakan
media yaitu identitas subjek konstruktor dan objek
konstruktor. Identitas media terdiri dari merek, reputasi, dan
citra.
Gambar 5.1
Logo 93.7 FM Krakatau Radio
Logo yang sangat khas dengan gambar tali tambang
warna-warni, dengan tambahan tulisan “Ear Sajagat” yang
menjadi tagline radio. Krakatau radio kental dengan etnik
sunda Banten khususnya Pandeglang yang masih santun
dalam bertradisi.
Pada acara Ngaderes Qur‟an di Krakatau radio ini,
Ustadz maupun Penyiarnya menggunakan bahasa sunda
Banten dalam siarannya, tetapi tetap dengan bahasa yang
enak didengar yang berkesan untuk mengakrabkan antara
114
115
Penyiar dan Pendengar serta menghargai pendengar baik
yang usianya lebih tua maupun lebih muda.
Tabel 5.1
Roda jam siar regular dan Prime Time/Spesial
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum‟at Sabtu Minggu 05.00-06.00
Ngaderes Qur‟an Tapping
Ngaderes Qur‟an 06.00-07.00
Tangginas 07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
Andeprok
Krakatau Sport 11.00-12.00
12.00-13.00 Andepr
ok
Andepr
ok 13.00-14.00
14.00-15.00
Sidengdang 15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-18.00 Sandekala 18.00-19.00 Sisipan musik, insert Hadits dan Al-Qur‟an setelah Maghrib ke
menjelang Isya 19.00-20.00 Krakata
u
Online
Krakata
u
Online
Krakata
u
Online
Kraka
tau
Pedia
Krakata
u Pedia
Krakata
u
Online
Krakata
u Pedia
20.00-21.00 Katim
pringa
n
Mimbar
Krakata
u
Curcol 21.00-22.00 Balapa
n
Dangdu
t
Jawara Ngabub
ur
Mamin
gan
Krakata
u
22.00-23.00 Ngaro
nda
Ngaron
da
Ngaron
da 23.00-24.00
116
Tabel 5.2
Penerapan unsur SMCRE dalam Penciptaan Karakter
Program Ngaderes Qur‟an di 93.7 FM Krakatau radio
KEBIJAKAN
DALAM
MENERAPKAN
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
ACARA NGADERES QUR’AN KETERANGAN
SOURCE Direktur – General Manager
Program Director – Music Director
Penyiar (Narasumber)
Penyiar atau
Narasumber
menyebut namanya
dengan nama udara
masing-masing dan
menyebut pendengar
dengan sapaan “Kaka
Teteh”
MASSAGE Opening:
“Ambu: Cu, keur naon subuh keneh
laju ngoprek radio ges Sholat can?
Cucu: Atuh beres ambu. Puguh iyeu
yeuh Onyod rek ngadengekeun
Ngaderes Qur‟an di Krakatau radio, ja
acarana kedeng deui arek dimulai –
Krakatau radio”
Closing:
“Ambu: Cu isukan ulah poho nyah
ingetan ambu, asa ku kelar ngadenge
Ngaderes di Krakatau.
Cucu: atu karuh ambu. – Krakatau
radio”
Bummper in dan
Bummper Out
117
CHANNEL Ngaderes Qur‟an Krakatau radio
merupakan program harian yang
ditayangkan dari hari Senin sampai
Jum‟at mulai pukul 05.00 – 06.00
WIB. Acara ini mengajak pendengar
untuk mengaji melalui telepon
interaktif dan membahas hukum
Tajwid bacaan, acara ini dipandu oleh
narasumber.
Krakatau FM, Ear Sajagat
Sembilan tilu tujuh Krakatau radio ear
sajagat
Lagu yang diputar
pada Acara Ngaderes
Qur‟an ini ialah
Qasidah, Marawis,
Sholawat, pop religi
dan musik Timur
Tengah. Ada juga
lagu-lagu yang
diremix menjadi lagu
Islami.
RECEIVER Pria dan wanita dengan rentang usia 50
tahun keatas.
Pria dan wanita dari mulai usia 14 – 55
tahun, dengan jenis pekerjaan
karyawan 30 %, Wiraswasta 30 %,
Pelajar 25 %, dan Umum 15 %. (All
Segment)
Pendengarnya
beragama islam, dan
ingin mempelajari
hukum Tajwid.
Kebanyakan
penelepon yang
masuk rata-rata usia
50 Tahun keatas.
EFFECT Ingin membudayakan Ngaderes
diwaktu subuh, ini sudah menjadi
budaya tradisi jaman dulu.
Dikemas dengan penjelasan hukum
Para Jama‟ah banyak
merasakan perubahan
setelah mengikuti
acara Ngaderes
118
Ilmu Tajwid beserta contohnya
menjelang Closing.
Menambah pengetahuan dalam ilmu
Tajwid beserta contoh cara baca Al-
Qur‟an.
Qur‟an, terutama dari
segi Makharijul huruf
dan hukum bacaan
Al-Qur‟an atau ilmu
Tajwidnya.
B. Proses Konstruksi Pada Tahap 2
Yaitu kekuatan fakta bahwa produser dan Pendengar
dapat melakukannya berikan fakta, referensi, pengalaman.
Awalnya, ketika Tim Produser Krakatau radio membuat
program acara Ngaderes Qur‟an, targetnya hanya ingin
membudayakan Ngaderes diwaktu subuh, ini sudah menjadi
budaya dan tradisi sejak dahulu. Banyak Pemerintah Daerah
(Pemda) yang menggagas kegiatan maghrib mengaji, dari
kegiatan tersebut Tim Krakatau radio membuat program
subuh mengaji yang disebut Ngaderes Qur‟an agar
masyarakat Pandeglang terbiasa mengaji pada waktu subuh.
Tabel 5.3
Kekuatan Referensi dari Ide dan Fakta
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Insert Hadits
1 (58 detik)
Hadits: “sesungguhnya apabila seseorang di
antara kalian mengambil tambang kemudian
Program
Director
119
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
mencari kayu bakar dan diletakkan diatas
punggungnya, hal itu lebih baik baginya
daripada ia mendatangi seesorang yang telah
dikaruniai keutamaan oleh Allah SWT,
kemudian meninta-minta pada kawannya,
adakalanya diberi dan adakalanya ditolak”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Music
Director
Insert waktu
(11 detik)
Emak: Kom, gugah nak, tos jam 5 subuh,
enggal ka cai pinter.
Kokom: heuuuuhhh enya mak – Krakatau radio
Program
Director
Music
Director
Deskripsi
radio (20
detik)
Kaka teteh kudu nyaho
Kaka teteh Krakatau radio didirikeun pada
tanggal dua puluh tilu november tahun seribu
Sembilan ratus Sembilan puluh
Kudu nyaho. Kudu nyaho
Program
Director
Shalawat 1 (1
menit 8
detik)
Shalawat pada jaman dahulu kala Program
Director
Music
Director
Insert
Tagline (7
Sembilan tilu tujuh Krakatau radio ear sajagat Program
Director
120
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
detik)
Shalawat 2
(23 detik)
Sholatumminallah Program
Director
Music
Director
Insert Hadits
2 (40 detik)
Hadits: “dari Abi Mas‟ud „Uqbah bin Amr Al-
Ansori RA, dari Nabi SAW bersabda: apabila
sorang lelaki membelanjakan hartanya untuk
keluarganya dengan ikhlas karena Allah SWT
maka ia menjadi sodaqoh baginya.”
Program
Director
Music
Director
Insert
Murottal Al-
Qur‟an (5
menit 26
detik)
Surat An-Najm: 57-62 dan Surat Al-Ghasiyyah:
17-26
Program
Director
Music
Director
Insert Hadits
3 (50 detik)
Hadits: “Aisyah Radhiyallahu „Anha
meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu
„Alaihi Wasallam bersabda: “Seorang yang
lancar membaca Al Quran akan bersama para
malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat
kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran
dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya
Program
Director
Music
Director
121
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
bacaan tersebut maka baginya dua pahala”
(HR. Muslim).
Lagu 1 (3
menit 48
detik)
Washil habibi azhom Program
Director
Music
Director
Opening tune
atau
Bummper in
(14 detik)
Ambu: Cu, keur naon subuh keneh laju
ngoprek radio ges Sholat can?
Cucu: Atuh beres ambu. Puguh iyeu yeuh
Onyod rek ngadengekeun Ngaderes Qur‟an di
Krakatau radio, ja acarana kedeng deui arek
dimulai – Krakatau radio
Program
Director
Talkset
Opening
penyiar (2
menit 47
detik)
Assalamu‟alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Alhamdulillah,
Alhamdulillahilladzi qod ahdanata hiyal fiq
ablilil hija
Wassholatu wassalamu „ala ashrofil mustofa
sayyidina wamaulana Muhammadin saw wa‟ala
alihi wasohbihi ajma‟in, amma ba‟du
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten
jamaah Ngaderes Qur‟an, alhamdulilah atas izin
Allah, atas karunia Allah urang sadayana tiasa
tepang deui dina enjing ayeuna dina raraga
acara Ngaderes Qur‟an anu di persembahkeun
Gaya
Bahasa
Penyiar
Program
Director
122
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
ku salapan tilu koma tuju FM Krakatau radio
pamudah-mudahan dina acara ieu tiasa
menambah kana kaistiqomahan urang,
kacintaan urang, dina membaca kana ayat-ayat
suci Al-Qur‟an oge pamudah-mudahan
dikarenakan Alhamdulillah urang tos memasuki
kana bulan rojab di mana bulan ieu adalah
bulan anu sangat penuh dengan sejarah semoga
ku ayana urang maca kana Al-Qur‟an dina
bulan ieu tiasa berlipat ganda ganjaran urang
pikeun bekel urang jaga di akherat aamin..
aamiin.. ya Allah Ya robbal „alamiin.
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten
jamaah Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku
Allah swt seperti biasa kin simpribados Ustadz
Ahmad Fahrin ngaos kana ieu ayat atanapi ieu
surat anu ngajanteunkeun hanca urang sadaya
dilajengkeun ku kaka teteh anu bade ngiringan
bergabung oge tiasa bergabung dilayanan
telepon di 085280800937. Mangga urang
ngawitan bae, insyAllah ayeuna dina surat An-
Naml ayat 86 mangga urang ngawitan
Gaya
Bahasa
Penyiar
123
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Ustadz
mengaji (7
menit)
Surat An-Naml: 86-93 Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 1
penyiar (1
menit 2
detik)
Mangga kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu
dimulyakeun ku Allah SWT, insyaAllah anu
bade neraskeun tiasa bergabung dilayanan
telepon kami di nomor 085280800937 mangga
urang angkat.
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz: assamu‟alaikum
Mamah Anah: hallo. Assalamu‟alaikum
Ustadz: wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Mamah Anah: damang Ustadz?
Ustadz: Alhamdulillah damang, kumaha mamah damang?
Mamah Anah: alhamdulilah damang. Ustadz aya salam ti
Mamah Desi masih di serang keneh.
Ustadz: tacan ieu keneh eta?
Mamah Anah: tacan uih
Ustadz: mudah-mudahan putri na tea mudah-mudahan sing
diangkat panyawatna ku gusti Allah swt
Dialog
124
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Mamah Anah: tadi nelepon kadieu. Mangga urang teraskeun
Ustadz: mangga
Mamah
Anah
mengaji
Surat Al-
Qasas: 1-8 (4
menit 30
detik)
Pada ayat 4 ada bacaan kurang tepat, ويستحي
yaitu cara baca “ya” nya kurang panjang.
Kemudian pada ayat 7 انارآد و antara huruf “Ro”
dan “dal” kurang ditahan, ketika diberi contoh,
mendengarkan, dan mengulangi.
Mamah
Anah
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 2 (48
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka mamah Anah anu ti
Sukacai anu parantos ngiringan bergabung.
Salajengna manga urang angkat deui.
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Adam: wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: sareng saha di mana mamah?
Mamah Adam: mamah Adam di Sodong
Ustadz: tos uih mamah? Oh.. mamah Adam, damang mamah?
Mamah Adam: Alhamdulillah
Ustadz: mangga dilajeng mamah
Mamah adam: panon sapalih rada ngalangkang
Ustadz: mudah-mudahan sing enggal damang gih
Dialog
bersana
Mamah
Adam
125
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Mamah adam: teraskeun nyah
Ustadz: mangga muhun
Mamah
Adam
mengaji
Surat Al-
Qasas: 9-14
(3 menit 11
detik)
Pada ayat 9 ada bacaan yang dikoreksi
mengenai cara berhenti atau waqaf ولد dan pada
ayat 12 ada kekeliruan cara baca pada kata ادلكم
yang seharusnya ادلكم mamah Adam
mengulang kembali.
Mamah
Adam
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 3 (1
menit 2
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka Mamah Adam anu ti
Sodong anu parantos ngiringan bergabung.
Salajengna urang angkat deui.
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz: Assalamu‟alaikum
mamah Hj. Ira: wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
ustadz: sareng saha di mana mamah?
Mamah Hj. Ira: sareng mamah Ira di Pulosari.
Ustadz: damang mamah?
Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Ustadz, Tadi mamah Ira di
DKMT tepang sareng ibu Hj. Siti Mujani, Alhamdulillah sering
ngupingkeun Krakatau eta pun saha nenek nyah?
Ustadz: oh, muhun.nu di muncang
Dialog penyiar
bersama
Mamah Hj. Ira
126
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Muhun tadi tepang di Masjid
Agung, Hatur nuhun eta kasadayana apaleun. Mangga nyah
Ustadz: muhun mangga dilajengkeun
Mamah Hj.
Ira mengaji
Surat Al-
Qasas: 15-16
(3 menit 14
detik)
Ada kekeliruan cara baca pada ayat 15 ي قتتالن
dan على حي غفلة didengarkan dan diulangi.
Mamah Hj.
Ira
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 4 (42
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh. Oge wilujeung ngupingkeun ka
pun nenek nyah Umi anu ti Muncang. Hapunten
bilih aya kalepatan sareng nu sanesna
Salajengna urang angkat deui.
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Nur: wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: damang mamah?
Mamah Nur: Alhamdulillah. Kumaha sawangsulna Ustadz,
damang nyah?
Ustadz: Alhamdulillah damang. Mangga dilajeng mamah
Mamah nur: mangga. Ayat 17?
Dialog
bersama
Mamah Nur
127
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Ustadz: muhun
Mamah Nur
mengaji
Surat Al-
Qasas: 17-21
(4 menit 40
detik)
Ada beberapa ayat yang dikoreksi. Pada ayat 17
yang seharusnya huruf “ya” nya di علي
musyaddadkan, pada ayat 18 خآئفا kurang
panjang, seharusnya panjang dibaca 6 harokat,
pada ayat 21 نن bacaannya kurang tasydid
“nun” ke “jim” semuanya diberi contoh,
Mamah Nur mendengarkan, lalu mengulangi
bacaan.
Mamah
Nur
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 5 (47
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
hatur nuhun sami ka mamah nur anu parantos
ngiringan bergabung. Mangga Salajengna
Mangga kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an nu di
mulyakeun ku gusti Allah swt. Mangga nu bade
ngiringan bergabung tiasa bergabung dilayanan
telepon kami di nomor 085280800937
salajengna urang angkat deui.
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz: Assalamu‟alaikum
Abah Samin Ali: wa‟alaikum salam warahmatullahi
Dialog
bersama Abah
128
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
wabarakatuh
ustadz: sareng saha di mana?
Abah Samin Ali: Samin Ali.
Ustadz: damang?
Abah Samin Ali: Alhamdulillah.
Ustadz: mangga dilajeng ka Samin.
Abah Samin Ali: mangga mangga mangga
Samin Ali
Abah samin
ali mengaji
Surat Al-
Qasas: 21-23
(2 menit 7
detik)
Pada ayat 23 dikoreksi dalam cara pengulangan
bacaan
Kemudian telepon terputus.
Abah
Samin Ali
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 6 (40
detik)
Punten, mungkin sinyal panginten nyah.
Mangga salajengna kaka teteh disatungtung
denge ujung Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an.
urang angkat deui.
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Desi: wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: damang Mamah Desi?
Mamah Desi: Alhamdulillah Ustadz.
Dialog
bersama
Mamah Desi
129
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Ustadz: kumaha masih keneh di Serang?
Mamah Desi: muhun
Ustadz: mugia putrina tea neng Desi mudah-mudahan sing
enggal di angkat panyawatna ku gusti Allah SWT.
Mamah Desi: Aamiin.. bade ngiringan bae yeuh. Ayeuna dina
walama muhun
Ustadz: walamma
Mamah desi
mengaji
Surat Al-
Qasas: 23-26
(3 menit 53
detik)
Ada sekidit kesalahan cara baca pada setiap
ayat. Pada ayat 23, حت “ta” seharusnya dibaca
satu alif, setelah diberi contoh kemudian
mengulangi bacaan. Pada ayat 25, نوت di baca
ت ي ن diberi contoh dan mengulangi bacaan.
pada atay 26, dikoreksi pada bacaan
.tapi malah menutup telepon من استأ جرت
Mamah
Desi
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
Talkset 7 (1
menit)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
hapunten kasadayana oge simpribados terang
bahwa ayeuna putri daripada mamah desi nuju
di rawat di serang. Margi panginten aya
peralatan tadarus anu teu kacandak samodel
Gaya
Bahasa
Penyiar
130
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
kacapanon panginteun etalah nyuhun di maaf
sareng dimaklum. Sareng urang do‟akeun
pamudah-mudahan putri na mamah desi sing
enggal dipasihan kasehatan deui ku gusti Allah
swt.
Salajengna urang angkat deui.
Ustadz: Assalamu‟alaikum
Ambu: Assalamu‟alaikum
Ustadz: wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Ambu: kumaha pak Ustadz damang?
Ustadz: damang. Kamana bae ieulah Ambu, damang Ambu?
Ambu: Alhamdulillah ieu mah sehat
Ustadz: sanes kamana bae ieu Ambu?
Ambu: bade ngiringan pak Ustadz.
Ustadz: manga
Dialog
bersama Ambu
Ambu
mengaji
Surat Al-
Qasas: 26-29
(4 menit 57
detik)
Banyak kesalahan cara baca pada ayat 26 pada
kata
ه ر استأ ج yang dibaca “ta‟jiruh” dan pada kata
.dibenarkan kemudian mengulangi القوي االمي
Pada ayat 27, ketika membaca ان kurang
Ambu
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
131
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
panjang. Cara berhenti pada kata حجج .
dijelaskan lagi dalam membaca فان kemudian
dalam membaca اتمت dikoreksi, karena tidak
mendengar makan tidak mengulangi bacaan,
tapi baca bacaan
بب -من جانبالطورن را –عليك –ومآ اريد
dikoreksi, beliau mendnegarkan dan
mengulangi bacaan. Begitupun pada bacaan
dikoreksi dan diberi contoh, kemudian
mendengarkan lalu mengulangi.
Talkset 8 (17
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sakedik urang leuwihan deui
Gaya
Bahasa
Penyiar
Ustadz ngaji
(1 menit 12
detik)
Surat Al-Qasas: 28. Penyiar
Tajwid
Riwayat
Imam
Hafas Bin
Sulaiman
132
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Talkset 9 (28
detik)
Kaka Teteh disatungtung denge ujung Banten
jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku
Allah SWT. Ayeuna insyaAllah urang ngabahas
kana tajwid alakadarna nyaeta dina masalah anu
ku urang sering dikatemukan adalah eta anu
sering urang khilaf nyah nyaeta tina ghunnah
sareng musyaddad
Gaya
Bahasa
Penyiar
Pembahasan
Tajwid (3
menit 50
detik)
Pembahasan1
Contoh 1
Jadi ari sadayana huruf hijaiyah anu 28 tur di
tasydidan eta macana kabagi 2 bagian. Kahiji,
aya ghunnah lazimah, kaduana aya musyaddad.
Bagian kahiji nyaeta ghunnah lazimah, huruf na
aya dua nyaeta nun tasydid sareng mim tasydid.
Patokannana atau dhobit na nyaeta di mana-
mana aya aya huruf ghunnah anu ditasydidan,
maka macana kudu diasupkeun kana liang
irung jadi di ghunnahkeun ditahan samodel seer
tadi
ان ل قا – dighunnahkeun hela eta. Ti alif kana
nun bae eta kudu rada lami kitu
Atanapi kedah lamikeun kumargi dina – ما
Gaya
Bahasa
Penyiar
Tajwid
Riwayat
Imaam
Hafas Bin
Sulaiman
133
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Pembahasan2
Contoh 2
ghunnah lazimah
Anu kadua nyaeta musyaddad atau ghoir
ghunnah hurufna sadayana aya 26 pokokna
patokannana nyaeta di mana-mana aya huruf
anu ditasydidan selian mim sareng nun maka
macana kudu di bangetkeun kitu. Seer contohna
anu tadi ku urang dikatemukeun samodel مت –
sareng nu sanesna. Wallahua‟lam – بت
bisshowab
Talkset
Closing (1
menit 15
detik)
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten
jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku
gusti Allah swt. Alhamdulillah urang parantos
menjalani kana acara Ngaderes Qur‟an ieu anu
dipersembahkeun ku salapan tilu koma tujuh
Krakatau radio pamudah-mudahan seer oge aya
manfaat pikeun urang sadaya. Hapunteun
simpribados bilih aya kesalahan atanapi
kakhilafan maupun tentang kebodohan dina
simpribados nyuhunkeun dimaaf sareng di
maklum. Mudah-mudahan tiasa tepang deui
disanes kesempatan. Ti salapan tilu koma tujuh
Gaya
Bahasa
Penyiar
Program
Director
134
Rundown
Acara
Ngaderes
Qur’an
Data, ide dan Fakta
Sumber Data,
ide dan Fakta
(Internal dan
Eksternal)
Krakatau radio ngahaturkeun sapu nyere pegat
simpai paturai patepang deui khudmasofa
wada‟makadar. Usikum wanafsikum bisakalloh
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi
wabarakatuh permios
Closing tune
atau
Bummper
out (10 detik)
Ambu: Cu isukan ulah poho nyah ingetan
ambu, asa ku kelar ngadenge Ngaderes di
Krakatau.
Cucu: atu karuh ambu. – Krakatau radio
Program
Director
Music
Director
C. Proses Konstruksi Pada Tahap 3
Naskah terbaik memungkinkan pendengar untuk
memvisualisasikan apa yang Anda gambarkan. Dalam
komunikasi, seseorang membuat skrip bagaimana dia
membuat perencanaan, mengorganisir, menggerakkan, dan
mengendalikan dan MC juga menyiapkan skrip sementara,
tim produksi menyiapkan skrip acara.
135
Tabel 5.4
Pola skrip acara Ngaderes Qur‟an pada 08 Maret 2019,
05.00-06.00 WIB.
Durasi Naskah Pola Acara
Insert
Hadits 1
(58
detik)
Hadits: “sesungguhnya apabila
seseorang di antara kalian mengambil
tambang kemudian mencari kayu bakar
dan diletakkan diatas punggungnya, hal
itu lebih baik baginya daripada ia
mendatangi seesorang yang telah
dikaruniai keutamaan oleh Allah SWT,
kemudian meninta-minta pada
kawannya, adakalanya diberi dan
adakalanya ditolak”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Memutarkan
insert Hadits
Insert
waktu
(11
detik)
Emak: Kom, gugah nak, tos jam 5
subuh, enggal ka cai pinter.
Kokom: heuuuuhhh enya mak –
Krakatau radio
Memutarkan
insert waktu
dengan
menyebutkan
jam berapa
dan nama
radio
Insert
profil
radio (20
detik)
Kaka teteh kudu nyaho
Kaka teteh Krakatau radio didirikeun
pada tanggal dua puluh tilu november
tahun seribu Sembilan ratus Sembilan
Memutarkan
insert profil
Krakatau
radio
136
Durasi Naskah Pola Acara
puluh
Kudu nyaho. Kudu nyaho
Insert
Shalawat
1 (1
menit 8
detik)
Shalawat pada jaman dahulu kala Memutarkan
insert
sholawat
Insert
Tagline
(7 detik)
Sembilan tilu tujuh Krakatau radio ear
sajagat
Memutarkan
tagline
Krakatau
radio dengan
menyebut
nama radio
Insert
Shalawat
2 (23
detik)
Sholatumminallah Memutarkan
insert
shalawat
Insert
Hadits 2
(40
detik)
Hadits: “dari Abi Mas‟ud „Uqbah bin
Amr Al-Ansori RA, dari Nabi SAW
bersabda: apabila sorang lelaki
membelanjakan hartanya untuk
keluarganya dengan ikhlas karena
Allah SWT maka ia menjadi sodaqoh
baginya.”
Memutarkan
insert Hadits
Insert Surat An-Najm: 57-62 dan Surat Al- Memutarkan
137
Durasi Naskah Pola Acara
Al-
Qur‟an
(5 menit
26 detik)
Ghasiyyah: 17-26 murottal Al-
Qur‟an
Insert
Hadits 3
(50
detik)
Hadits: “Aisyah Radhiyallahu „Anha
meriwayatkan bahwa Rasulullah
Shallallahu „Alaihi Wasallam bersabda:
“Seorang yang lancar membaca Al
Quran akan bersama para malaikat
yang mulia dan senantiasa selalu taat
kepada Allah, adapun yang membaca Al
Quran dan terbata-bata di dalamnya
dan sulit atasnya bacaan tersebut maka
baginya dua pahala” (HR. Muslim).
Memutarkan
insert Hadits
Lagu 1
(3 menit
48 detik)
Washil habibi azhom Memutar
lagu religi
Timur
Tengah
Opening
tune atau
Bummpe
r in (14
detik)
Ambu: Cu, keur naon subuh keneh laju
ngoprek radio ges Sholat can?
Cucu: Atuh beres ambu. Puguh iyeu
yeuh Onyod rek ngadengekeun
Ngaderes Qur‟an di Krakatau radio, ja
acarana kedeng deui arek dimulai –
Krakatau radio
Memutar
Opening tune
dengan
menyebut
nama radio
Talkset
Opening
Assalamu‟alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Alhamdulillah,
Mengucapka
n salam
138
Durasi Naskah Pola Acara
penyiar
(2 menit
47 detik)
Alhamdulillahilladzi qod ahdanata hiyal
fiq ablilil hija
Wassholatu wassalamu „ala ashrofil
mustofa sayyidina wamaulana
Muhammadin saw wa‟ala alihi
wasohbihi ajma‟in, amma ba‟du
Kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jamaah Ngaderes Qur‟an,
alhamdulilah atas izin Allah, atas
karunia Allah urang sadayana tiasa
tepang deui dina enjing ayeuna dina
raraga acara Ngaderes Qur‟an anu di
persembahkeun ku salapan tilu koma
tuju FM Krakatau radio pamudah-
mudahan dina acara ieu tiasa menambah
kana kaistiqomahan urang, kacintaan
urang, dina membaca kana ayat-ayat
suci Al-Qur‟an oge pamudah-mudahan
dikarenakan Alhamdulillah urang tos
memasuki kana bulan rojab di mana
bulan ieu adalah bulan anu sangat penuh
dengan sejarah semoga ku ayana urang
maca kana Al-Qur‟an dina bulan ieu
tiasa berlipat ganda ganjaran urang
pikeun bekel urang jaga di akherat
Muqadimah
Menyapa
pendengar
Menyebutka
n nama acara
Menyebutka
n bulan
hijriyah
139
Durasi Naskah Pola Acara
aamin.. aamiin.. ya Allah Ya robbal
„alamiin.
Kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jamaah Ngaderes Qur‟an anu
dimulyakeun ku Allah SWT seperti
biasa kin simpribados Ustadz Ahmad
Fahrin ngaos kana ieu ayat atanapi ieu
surat anu ngajanteunkeun hanca urang
sadaya dilajengkeun ku kaka teteh anu
bade ngiringan bergabung oge tiasa
bergabung dilayanan telepon di
085280800937.
Menyapa
para
pendengar
Mengenalkan
nama penyiar
Mengajak
pendengar
untuk
bergabung
dengan
menyebutkan
nomor
telepon
Monolog Mangga urang ngawitan bae, insyAllah ayeuna dina
surat An-Naml ayat 86 mangga urang ngawitan
Ustadz
mengaji
(7 menit)
Surat An-Naml: 86-93 Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
dilanjut
dengan
membaca
surat Al-
140
Durasi Naskah Pola Acara
Fatihah
Talkset 1
penyiar
(1 menit
2 detik)
Mangga kaka teteh disatungtung denge
ujung Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an
anu dimulyakeun ku Allah SWT,
insyaAllah anu bade neraskeun tiasa
bergabung dilayanan telepon kami di
nomor 085280800937 mangga urang
angkat.
Menyapa
para
pendengar
Mengajak
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif
dengan
Menyebutka
n nomor
kontak untuk
dihubungi
Dialog Ustadz: assamu‟alaikum
Mamah Anah: hallo. Assalamu‟alaikum
Ustadz: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh.
Mamah Anah: damang Ustadz?
Ustadz: Alhamdulillah damang, kumaha
mamah damang?
Mamah Anah: alhamdulilah damang.
Ustadz aya salam ti Mamah Desi masih
di Serang keneh.
Ustadz: tacan ieu keneh eta?
Mengucap
salam
Menyanyaka
n kabar
141
Durasi Naskah Pola Acara
Mamah Anah: tacan uih
Ustadz: mudah-mudahan putri na tea
mudah-mudahan sing diangkat
panyawatna ku gusti Allah swt
Mamah Anah: tadi nelepon kadieu.
Manga urang teraskeun
Ustadz: manga
Mamah
Anah
mengaji
(4 menit
30 detik)
Surat Al-Qasas: 1-8
pada ayat 4 ada bacaan kurang tepat,
yaitu cara baca “ya” nya kurang ويستحي
panjang. Kemudian pada ayat 7 انارآد و
antara huruf “Ro” dan “dal” kurang
ditahan, ketika diberi contoh,
mendengarkan, dan mengulangi.
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Ketika ada
kesalahan,
Ustadz
memberi
contoh.
Mamah
mendengarka
n dan
mengulangi
Talkset 2
(48
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka mamah Anah
anu ti Sukacai anu parantos ngiringan
bergabung. Salajengna mangga urang
Mengucapka
n terimakasih
kepada yang
sudah
bergabung
142
Durasi Naskah Pola Acara
angkat deui. Mengajak
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif
Dialog Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Adam: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: sareng saha di mana mamah?
Mamah Adam: Mamah Adam di
Sodong
Ustadz: tos uih mamah? Oh.. mamah
Adam, damang mamah?
Mamah Adam: Alhamdulillah
Ustadz: mangga dilajeng mamah
Mamah Adam: panon sapalih rada
ngalangkang
Ustadz: mudah-mudahan sing enggal
damang gih
Mamah Adam: teraskeun nyah
Ustadz: mangga muhun
Mengucap
salam
Menanyakan
kabar
Mamah
Adam (3
menit 11
detik)
Surat Al-Qasas: 9-14
Pada ayat 9 ada bacaan yang dikoreksi
mengenai cara berhenti atau waqaf ولد
dan pada ayat 12 ada kekeliruan cara
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
143
Durasi Naskah Pola Acara
baca pada kata ادلكم yang seharusnya
كم ادل mamah Adam mengulang
kembali.
Jika
dikoreksi
selalu
mendengarka
n dan
mengulangi
bacaan
Talkset 3
(1 menit
2 detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka Mamah
Adam anu ti Sodong anu parantos
ngiringan bergabung. Salajengna urang
angkat deui.
Mengucapka
n terimakasih
kepada yang
sudah
bergabung
Mengajak
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif
Dialog Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Hj. Ira: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: sareng saha di mana mamah?
Mamah Hj. Ira: sareng mamah Ira di
Pulosari.
Ustadz: damang mamah?
Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Ustadz,
Mengucap
salam
Menanyakan
kabar
Cerita-cerita
144
Durasi Naskah Pola Acara
Tadi mamah Ira di DKMT tepang
sareng ibu Hj. Siti Mujani,
Alhamdulillah sering ngupingkeun
Krakatau eta pun saha nenek nyah?
Ustadz: oh, muhun nu di Muncang
Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Muhun
tadi tepang di Masjid Agung, Hatur
nuhun eta kasadayana apaleun. Mangga
nyah
Ustadz: muhun mangga dilajengkeun
Mamah
Hj. Ira (3
menit 14
detik)
Surat Al-Qasas: 15-16
ada kekeliruan cara baca pada ayat 15
didengarkan على حي غفلة dan ي قتتالن
dan diulangi.
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Ketika diberi
contoh selalu
mendengarka
n dan
mengulangi
Mengucapka
n wilujeung
ngupingkeun
umi dan
terimakasih
Talkset 4 wa‟alaikum salam warahmatullahi Menyapa
145
Durasi Naskah Pola Acara
(42
detik)
wabarakatuh. Oge wilujeung
ngupingkeun ka pun nenek nyah Umi
anu ti Muncang. Hapunten bilih aya
kalepatan sareng nu sanesna
Salajengna urang angkat deui.
pendengar
Meminta
maaf takut
ada
kesalahan
Mengajak
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif
Dialog Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Nur: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: damang mamah?
Mamah Nur: Alhamdulillah. Kumaha
sawangsulna Ustadz, damang nyah?
Ustadz: Alhamdulillah damang.
Mangga dilajeng mamah
Mamah Nur: mangga. Ayat 17?
Ustadz: muhun
Mengucap
salam
Menanyakan
kabar
Mamah
Nur (4
menit 40
detik)
Surat Al-Qasas: 17-21
Ada beberapa ayat yang dikoreksi. Pada
ayat 17 علي yang seharusnya huruf “ya”
nya di musyaddadkan, pada ayat 18
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Ketika diberi
146
Durasi Naskah Pola Acara
kurang panjang, seharusnya خآئفا
panjang dibaca 6 harokat, pada ayat 21
bacaannya kurang tasydid “nun” ke نن
“jim” semuanya diberi contoh, Mamah
Nur mendengarkan, lalu mengulangi
bacaan.
contoh selalu
mendengarka
n lalu
mengulangi
Mengucapka
n terimakasih
Talkset 5
(47
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
hatur nuhun sami ka mamah nur anu
parantos ngiringan bergabung. Mangga
Salajengna Mangga kaka teteh
disatungtung denge ujung Banten
jama‟ah Ngaderes Qur‟an nu di
mulyakeun ku gusti Allah SWT.
Mangga nu bade ngiringan bergabung
tiasa bergabung dilayanan telepon kami
di nomor 085280800937 salajengna
urang angkat deui.
Mengucapka
n terimakasih
kepada yang
sudah
bergabung
Menyapa
para
pendengar
radio
Mengajak
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif dan
menyebutkan
kontak
Dialog Ustadz: Assalamu‟alaikum
Abah Samin Ali: wa‟alaikum salam
Mengucap
salam
147
Durasi Naskah Pola Acara
warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: sareng saha di mana?
Abah Samin Ali: Samin Ali.
Ustadz: damang?
Abah Samin Ali: Alhamdulillah.
Ustadz: mangga dilajeng ka samin.
Abah Samin Ali: mangga mangga
mangga
Menanyakan
kabar
Abah
samin ali
(2 menit
7 detik)
Surat Al-Qasas: 21-23
Pada ayat 23 dikoreksi dalam cara
pengulangan bacaan
Kemudian telepon terputus.
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Mendengark
an kemudian
telepon
terputus
Talkset 6
(40
detik)
Punten, mungkin sinyal panginten nyah.
Mangga salajengna kaka teteh
disatungtung denge ujung Banten
jama‟ah Ngaderes Qur‟an. urang angkat
deui.
Mengatakan
apa yang
telah terjadi
karena
telepon putus
Menyapa
para
pendnegar
Mengajak
148
Durasi Naskah Pola Acara
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif
Dialog Ustadz: Assalamu‟alaikum
Mamah Desi: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz: damang mamah Desi?
Mamah Desi: Alhamdulillah Ustadz.
Ustadz: kumaha masih keneh di
Serang?
Mamah Desi: muhun
Ustadz: mugia putrina tea neng Desi
mudah-mudahan sing enggal di angkat
panyawatna ku gusti Allah SWT.
Mamah Desi: Aamiin.. bade ngiringan
bae yeuh. Ayeuna dina walama muhun
Ustadz: walamma
Mengucap
salam
Menanyakan
kabar
Mendo‟akan
salah satu
putri
pendengar
yang sedang
sakit
Mamah
desi (3
menit 53
detik)
Surat Al-Qasas: 23-26
Ada sekidit kesalahan cara baca pada
setiap ayat. Pada ayat 23, حت “ta”
seharusnya dibaca satu alif, setelah
diberi contoh kemudian mengulangi
bacaan. Pada ayat 25, نوت di baca ت ي ن
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Dikoreksi,
mendengarka
n, dan
149
Durasi Naskah Pola Acara
diberi contoh dan mengulangi bacaan.
pada atay 26, dikoreksi pada bacaan
tapi malah menutup من استأ جرت
telepon.
mengulangi
Meminta
maaf dan
mengucapka
n terimakasih
Talkset 7
(1 menit)
wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
hapunten kasadayana oge simpribados
terang bahwa ayeuna putri daripada
Mamah Desi nuju di rawat di Serang.
Margi panginten aya peralatan tadarus
anu teu kacandak samodel kacapanon
panginteun etalah nyuhun di maaf
sareng dimaklum. Sareng urang
do‟akeun pamudah-mudahan putri na
mamah desi sing enggal dipasihan
kasehatan deui ku gusti Allah SWT.
Salajengna urang angkat deui.
Meminta
maaf dan
mengajak
pendengar
agar
memaklumi
penelepon
mamah Desi
Mengajak
berdo‟a
untuk
kesehatan
putri Mamah
Desi
Mengajak
untuk
bergabung
ditelepon
interaktif
Dialog Ustadz: Assalamu‟alaikum Mengucap
150
Durasi Naskah Pola Acara
Ambu: Assalamu‟alaikum
Ustadz: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
Ambu: kumaha pak Ustadz damang?
Ustadz: damang. Kamana bae ieulah
Ambu. Damang Ambu?
Ambu: Alhamdulillah ieu mah sehat
Ustadz: sanes kamana bae ieu Ambu?
Ambu: bade ngiringan pak Ustadz.
Ustadz: manga
salam
Menanyakan
kabar
Ambu (4
menit 57
detik)
Surat Al-Qasas: 26-29
Banyak kesalahan cara baca, pada ayat
26 pada kata
ه ر استأ ج yang dibaca “ta‟jiruh” dan
pada kata القوي االمي dibenarkan
kemudian mengulangi. Pada ayat 27,
ketika membaca ان kurang panjang.
Cara berhenti pada kata حجج .
dijelaskan lagi dalam membaca فان
kemudian dalam membaca اتمت
dikoreksi, karena tidak mendengar
Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Dikoreksi,
mendengarka
n dan
mengulangi
Adapula
ketika
dikoreksi
tidak
mendengar,
jadi tidak
mengulangi
151
Durasi Naskah Pola Acara
makan tidak mengulangi bacaan, tapi
baca bacaan
بب -من جانبالطورن را –عليك –ومآ اريد
dikoreksi, beliau mendnegarkan dan
mengulangi bacaan. Begitupun pada
bacaan dikoreksi dan diberi contoh,
kemudian mendengarkan lalu
mengulangi.
tetapi yang
selanjutnya
mendengarka
n dan
mengulangi
Mengucapka
n terimakasih
Talkset 8
(17
detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
sakedik urang leuwihan deui
Mengucap
salam
Kemudian
Ustadz
mengaji lagi,
mengulangi
bacaan pada
ayat 28.
Ustadz
ngaji (1
menit 12
detik)
Surat Al-Qasas: 28. Mengaji
diawali
dengan
Ta‟awudz
Talkset 9
(28
detik)
kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu
dimulyakeun ku Allah SWT. Ayeuna
insyaAllah urang ngabahas kana tajwid
Menyapa
para
pendnegar
Memberitahu
152
Durasi Naskah Pola Acara
alakadarna nyaeta dina masalah anu ku
urang sering dikatemukan adalah eta
anu sering urang khilaf nyah nyaeta tina
Ghunnah sareng Musyaddad
kan tema
Tajwid yang
akan dibahas
Pembaha
san
Tajwid
(3 menit
50 detik)
Jadi ari sadayana huruf hijaiyah anu 28
tur di tasydidan eta macana kabagi 2
bagian. Kahiji, aya ghunnah lazimah,
kaduana aya musyaddad
Bagian kahiji nyaeta ghunnah lazimah,
huruf na aya dua nyaeta nun tasydid
sareng mim tasydid. Patokannana atau
dhobit na nyaeta di mana-mana aya aya
huruf ghunnah anu ditasydidan, maka
macana kudu diasupkeun kana liang
irung jadi di ghunnahkeun ditahan
samodel seer tadi
ان ل قا – dighunnahkeun hela eta. Ti alif
kana nun bae eta kudu rada lami kitu
Atanapi kedah lamikeun kumargi – ما
dina ghunnah lazimah
Anu kadua nyaeta musyaddad atau
ghoir ghunnah hurufna sadayana aya 26
pokokna patokannana nyaeta di mana-
mana aya huruf anu ditasydidan selian
Menyampaik
an
pembahasan
tentang
Ghunnah dan
Musyaddad
Menyebutka
n contoh
yang benar
dan salah
153
Durasi Naskah Pola Acara
mim sareng nun maka macana kudu di
bangetkeun kitu. Seer contohna anu tadi
ku urang dikatemukeun samodel مت –
sareng nu sanesna. Wallahua‟lam – بت
bisshowab
Talkset
Closing
(1 menit
15 detik)
Kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu
dimulyakeun ku gusti Allah SWT.
Alhamdulillah urang parantos menjalani
kana acara Ngaderes Qur‟an ieu anu
dipersembahkeun ku salapan tilu koma
tujuh Krakatau radio pamudah-mudahan
seer oge aya manfaat pikeun urang
sadaya. Hapunteun simpribados bilih
aya kesalahan atanapi kakhilafan
maupun tentang kebodohan dina
simpribados nyuhunkeun dimaaf sareng
di maklum. Mudah-mudahan tiasa
tepang deui disanes kesempatan. Ti
salapan tilu koma tujuh Krakatau radio
ngahaturkeun sapu nyere pegat simpai
paturai patepang deui khudmasofa
wada‟makadar. Usikum wanafsikum
bisakalloh
Menyebut
nama acara
Menyapa
pendengar
Mengingatka
n pendengar
untuk
kembali di
acara
Ngaderes
Qur‟an
Meminta
maaf bisa
ada
kesalahan
kata
Menyucapka
n salam
penutup
154
Durasi Naskah Pola Acara
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi
wabarakatuh permios
Closing
tune atau
Bummpe
r out (10
detik)
Ambu: Cu isukan ulah poho nyah
ingetan ambu, asa ku kelar ngadenge
Ngaderes di Krakatau.
Cucu: atu karuh ambu. – Krakatau
radio
Memutar
Closing tune
dengan
menyebut
nama radio
D. Proses Konstruksi Pada Tahap 4
Kekuatan layout atau pengaturan waktu seperti yang
dijalankan turun. Tim produksi berbagi eksperimen dan
kreatif untuk membuat jingle, masukkan, bummper, iklan.
Setiap skrip dikumpulkan untuk mengatur rundown. Waktu
dan ruang telah digunakan secara efisien dan efektif.
Kebutuhan strategi framing editor yang baik. Dalam
membentuk realitas subjektif, tim produksi membagikan
pengeditan memilih, arti-penting, dan pengaturan untuk
membuat pola.
Gambar 5.2
Pola Siar Ngaderes Qur‟an 93.7 FM Krakatau Radio
05.15 - 05.45 Mengaji &
Telepon Interaktif …
05.45 - 06.00 Membahas
Hukum Tajwid
Pola Siar Ngaderes Qur'an
155
Krakatau radio memiliki roda siar, yang tersedia
dipapan di dalam studio. Krakatau radio juga mempunyai
pola siar tiap program, seperti pola siar Acara Ngaderes
Qur‟an yang di atas. Pada pola siar tersebut sudah ditentukan
pada menit keberapa penyiar harus melakukan opening,
membuka telepon interaktif, membahas hukum Tajwid dan
closing. Meskipun sudah dibuat Pola siar acara, namun tiap
harinya pasti ada yang tidak sama karena menyesuaikan
situasi dan kondisi.
Dalam pelaksanaan program acara Ngaderes Qur‟an
program director tidak menemani penyiar siaran di dalam
studio on air. Padahal PD bertugas sebagai pengarah yang
bertanggungjawab selama siaran berlangsung selama satu
jam. Dalam acara Ngaderes Qur‟an ini ada Music Director
yang bertugas menyiapkan list lagu untuk program Ngaderes
Qur‟an selama satu jam.
Adapaun skrip yang dibuat sendiri oleh penyiar,
ketika penyiar menerima dan menutup telepon interaktif.
Agar tidak terlalu kaku bahasanya, agar menjadi lebih mudah
dipahami dan enak didengar. Dalam menyusun rundown,
Program Director bekerja sama dengan Music Director
agara acara berlangsung selama satu jam tanpa jeda iklan.
Ketika on air, Music Director menyiapkan 2-3 lagu
religi, dan 3-4 insert Al-Qur‟an dan hadits. Lalu ketika off
air, Music Director harus menyiapkan 7-10 lagu religi dan 3-
156
5 insert Al-Qur‟an dan Hadits. Berikut ini pola siar Ngaderes
Qur‟an yang diamati peneliti pada Rabu, 08 Maret 2019:
Tabel 5.5
Rundown Rencana
Durasi Pola Acara
58 detik Insert Hadits 1
11 detik Insert waktu
20 detik Insert profil radio
1 menit 8 detik Insert Sholawat 1
7 detik Insert Tagline Krakatau radio
23 detik Insert Sholawat 2
40 detik Insert Hadits 2
5 menit 26 detik Insert Murottal Al-Qur‟an
50 detik Insert Hadits 3
3 menit 48 detik Insert Musik 1
14 detik Opening tune/ Bummper in
2 menit 47 detik Opening
7 menit Ustadz mengaji
1 menit 2 detik Talkset 1
4 menit 30 detik Mengaji 1
48 detik Talkset 2
3 menit 1 detik Mengaji 2
1 menit 2 detik Talkset 3
3 menit 14 detik Mengaji 3
42 detik Talkset 4
157
Durasi Pola Acara
4 menit 40 detik Mengaji 4
47 detik Talkset 5
2 menit 7 detik Mengaji 5
40 detik Talkset 6
3 menit 53 detik Mengaji 6
1 menit Talkset 7
4 menit 57 detik Mengaji 7
17 detik Talkset 8
1 menit 12 detik Ustadz Mengaji
28 detik Talkset 9
3 menit 50 detik Pembahasan tajwid
1 menit 15 detik Closing
10 detik Closing tune/ Bummper out
E. Proses Konstruksi Pada Tahap 5
Gambar subjek dan objek konstruksi melalui berbagai
metode komunikasi dan metode dakwah. Islam konselor,
penyiar, dan pendengar memiliki tanggapan timbal balik.
Mereka membuat Suasana menjadi hidup. Kekuatan kata dan
bahasa dianggap sebagai Strategi Masuk membingkai
Realitas Simbolik. Jumlah pendengar, iklan, dan sponsor
memberi peringkat. Merupakan bukti untuk berkomunikasi
secara efektif atau Qaulan Balighan. Peran dari presenter dan
sumber memiliki peran penting dalam membingkai realitas
simbolik.
158
Tabel 5.6
Bebagai Metode Dakwah
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
Insert Hadits, Insert
Shalawat, Insert Murottal
Al-Qur‟an, dan Insert musik
Islami
Karena pada segmen 1 ini
terdapat berbagai macam
Insert tentang keislaman,
jadi metode yang
digunakan ialah
pengetahuan dan
Pendidikan Agama.
Kekuatan
mengemas acara
Assalamu‟alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillah,
Alhamdulillahilladzi qod
ahdanata hiyal fiq ablilil hija
Wassholatu wassalamu „ala
ashrofil mustofa sayyidina
wamaulana Muhammadin
saw wa‟ala alihi wasohbihi
ajma‟in, amma ba‟du
Kaka teteh disatungtung
denge ujung Banten jamaah
Ngaderes Qur‟an,
alhamdulilah atas izin Allah,
Diawal acara penyiar
mengucapkan salam,
membaca muqodimah,
menyapa pendengar (Kaka
Teteh), mengenalkan nama
penyiar, menyebutkan
bulan hijriyah dengan
bahasa yang santun dan
enak didengar, dan tidak
lupa penyiar selalu
mengajak pendengar untuk
ikut bergabung.
Menggunakan metode
Ceramah
Kekuatan gaya
bahasa
159
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
atas karunia Allah urang
sadayana tiasa tepang deui
dina enjing ayeuna dina
raraga acara Ngaderes
Qur‟an anu di
persembahkeun ku salapan
tilu koma tuju FM Krakatau
radio pamudah-mudahan
dina acara ieu tiasa
menambah kana
kaistiqomahan urang,
kacintaan urang, dina
membaca kana ayat-ayat
suci Al-Qur‟an oge
pamudah-mudahan
dikarenakan Alhamdulillah
urang tos memasuki kana
bulan rojab di mana bulan
ieu adalah bulan anu sangat
penuh dengan sejarah
semoga ku ayana urang
maca kana Al-Qur‟an dina
bulan ieu tiasa berlipat
ganda ganjaran urang
160
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
pikeun bekel urang jaga di
akherat aamin.. aamiin.. ya
Allah Ya robbal „alamiin.
Kaka teteh disatungtung
denge ujung Banten jamaah
Ngaderes Qur‟an anu
dimulyakeun ku Allah swt
seperti biasa kin
simpribados Ustadz Ahmad
Fahrin ngaos kana ieu ayat
atanapi ieu surat anu
ngajanteunkeun hanca urang
sadaya dilajengkeun ku
kaka teteh
anu bade ngiringan
bergabung oge tiasa
bergabung dilayanan
telepon di 085280800937.
Manga urang ngawitan bae,
insyAllah ayeuna dina surat
An-Naml ayat 86 mangga
urang ngawitan
Ustadz mengaji Surat An-
Naml: 86-93
Diawali dengan membaca
kalimat Ta‟awudz.
Kekuatan fakta
dan referensi
161
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
Semaksimal mungkin
untuk memberi contoh
bacaan yang benar dalam
membaca, dan ketika ada
bacaan yang salah, penyiar
akan mengulangi bacaan
tersebut.
Menggunakan metode
dakwah Bil Lisan
Mangga kaka teteh
disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes
Qur‟an anu dimulyakeun ku
Allah SWT, insyaAllah anu
bade neraskeun tiasa
bergabung dilayanan
telepon kami di nomor
085280800937 mangga
urang angkat.
Ustadz: assamu‟alaikum
Mamah Anah: hallo.
Assalamu‟alaikum
Ustadz: wa‟alaikum salam
warahmatullahi
Penyiar selalu menyapa
para pendnegar
Selalu ada dialog antara
penyiar dan pendengar
Metode dakwah dalam hal
ini ialah Metode Dialog
Kekuatan gaya
bahasa
162
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
wabarakatuh.
Mamah Anah: damang
Ustadz?
Ustadz: Alhamdulillah
damang, kumaha mamah
damang?
Mamah Anah: alhamdulilah
damang. Ustadz aya salam ti
Mamah Desi masih di
serang keneh.
Ustadz: tacan ieu keneh eta?
Mamah Anah: tacan uih
Ustadz: mudah-mudahan
putri na tea mudah-mudahan
sing diangkat panyawatna
ku gusti Allah swt
Mamah Anah: tadi nelepon
kadieu. Manga urang
teraskeun
Ustadz: manga
Mamah Anah mengaji Surat
Al-Qasas: 1-8
Pada ayat 4 ada bacaan
kurang tepat, ويستحي yaitu
Bil Lisan
Mauidzah Hasanah
Dikoreksi
Mengulangi
163
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
cara baca “ya” nya kurang
panjang. Kemudian pada
ayat 7 ارآد و ان antara huruf
“Ro” dan “dal” kurang
ditahan, ketika diberi
contoh, mendengarkan, dan
mengulangi.
Jadi ari sadayana huruf
hijaiyah anu 28 tur di
tasydidan eta macana kabagi
2 bagian. Kahiji, aya
ghunnah lazimah, kaduana
aya musyaddad
Bagian kahiji nyaeta
ghunnah lazimah, huruf na
aya dua nyaeta nun tasydid
sareng mim tasydid.
Patokannana atau dhobit na
nyaeta di mana-mana aya
aya huruf ghunnah anu
ditasydidan, maka macana
kudu diasupkeun kana liang
irung jadi di ghunnahkeun
ditahan samodel seer tadi
Pembahasan ilmu Tajwid
ghunnah sareng
musyaddad dengan
menggunakan Metode
ceramah
Kekuatan fakta
dan referensi
164
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
ان ل قا – dighunnahkeun hela
eta. Ti alif kana nun bae eta
kudu rada lami kitu
Atanapi kedah – ما
lamikeun kumargi dina
ghunnah lazimah
Anu kadua nyaeta
musyaddad atau ghoir
ghunnah hurufna sadayana
aya 26 pokokna
patokannana nyaeta di
mana-mana aya huruf anu
ditasydidan selian mim
sareng nun maka macana
kudu di bangetkeun kitu.
Seer contohna anu tadi ku
urang dikatemukeun
samodel بت – مت – sareng
nu sanesna. Wallahua‟lam
bisshowab
Kaka teteh disatungtung
denge ujung Banten jama‟ah
Diakhir acara penyiar
menyapa pendengar (Kaka
Kekuatan gaya
bahasa
165
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
Ngaderes Qur‟an anu
dimulyakeun ku gusti Allah
swt. Alhamdulillah urang
parantos menjalani kana
acara Ngaderes Qur‟an ieu
anu dipersembahkeun ku
salapan tilu koma tujuh
Krakatau radio pamudah-
mudahan seer oge aya
manfaat pikeun urang
sadaya. Hapunteun
simpribados bilih aya
kesalahan atanapi
kakhilafan maupun tentang
kebodohan dina simpribados
nyuhunkeun dimaaf sareng
di maklum. Mudah-
mudahan tiasa tepang deui
disanes kesempatan. Ti
salapan tilu koma tujuh
Krakatau radio
ngahaturkeun sapu nyere
pegat simpai paturai
patepang deui khudmasofa
Teteh), mengenalkan nama
penyiar, menyebutkan
dengan bahasa yang
santun dan enak didengar,
dan tidak lupa penyiar
selalu memberi motivasi
dan meminta maaf.
Menggunakan metode
Ceramah
166
Pelaku Konstruksi Metode Dakwah Objek
Konstruksi
wada‟makadar. Usikum
wanafsikum bisakalloh
Wassalamu‟alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh permios
Ambu: Cu, keur naon
subuh keneh laju ngoprek
radio ges Sholat can?
Cucu: Atuh beres ambu.
Puguh iyeu yeuh Onyod rek
ngadengekeun Ngaderes
Qur‟an di Krakatau radio, ja
acarana kedeng deui arek
dimulai – Krakatau radio
Ambu: Cu isukan ulah poho
nyah ingetan ambu, asa ku
kelar ngadenge Ngaderes di
Krakatau.
Cucu: atu karuh ambu. –
Krakatau radio
Bummper in dan
Bummper out
Rekaman suara seorang
nenek dan cucunya
Pernyataan yang seakan-
akan mengajak untuk
mendengarkan Program
Ngaderes Qur‟an.
Kekuatan gaya
bahasa
F. Proses Konstruksi Pada Tahap 6
Identitas akan diubah atau identitas lama identitas
dipertahankan atau baru. Manajer umum, PD, dan produser
telah berubah sumber; Konten bergantung pada sumber.
167
Bagaimana membingkai program dan kekuatan evaluasi
dalam menentukan realitas objektif.
Tabel 5.7
Faktor Internal & Eksternal Media: Konstruksi Sosial Media
Radio pada Program siaran Ngaderes Qur‟an
No Faktor Internal &
Eksternal
Modifikasi Acara
1
Faktor Internal
Pemilik radio
Hanya mengawasi terhadap
siaran-siaran yang dilakukan oleh
tim program dan menyerahkan
sepenuhnya kepada pengurus
yang mengelola disesuaikan
dengan kondisi masyarakat.
2 Struktur Organisasi Biasanya ada kerjasama berupa
masukan dari Operational
Manager, kemudian program
director berbincang dengan music
director untuk membicarakan list
musik, sholawat, murottal Al-
Qur‟an, insert Hadits yang akan
masuk dalam siaran.
3
Faktor Eksternal
Ustadz
Ketika awal-awal bergabung di
93.7 FM Krakatau radio harus di
168
operatorin dalam menjalankan
alat-alat produksi radio, sekarang
sudah bisa mengoperasikan alat-
alat studio sendiri tanpa ada
operator.
4 Tokoh masyarakat Menyayangkan ada beberapa
hukum bacaan yang kurang tepat.
Mereka hanya bersifat
mengingatkan.
5 Organisasi
Masyarakat
Ikut mendengarkan acara
6 Iklan Tidak ada iklan dan Acara
Ngaderes Qur‟an
7 Pendengar/Jama‟ah Para Jama‟ah penelepon
merasakan adanya perubahan
dalam membaca Al-Qur‟an
setelah mengikuti Acara Ngaderes
Qur‟an.
Proses kontruksi pada tahap 6 ialah sebuah evaluasi
baik pikah internal dan eksternal. Pemilik radio dan tim
program sangat berpengaruh dalam proses konstruksi,
Pertama, Director hanya mengawasi terhadap siaran-siaran
yang dilakukan oleh tim program. Kedua, dalam struktur
organisasi Biasanya ada kerjasama berupa masukan dari
Manager Operational, kemudian Program Director
berbincang dengan Music Director untuk membicarakan list
169
musik mana saja yang akan masuk dalam siaran. Tetapi
karena pemilik radio mempercakan semua program kepada
tim program, jadi terkait seluruh program termasuk Ngaderes
berkoordinasi dalam satu suara.
Ketika awal-awal bergabung di 93.7 FM Krakatau
radio Narasumber harus ditemani operator dalam
menjalankan alat-alat produksi radio, sekarang sudah bisa
mengoperasikan alat-alat studio sendiri tanpa ada operator.
Narasumber juga sudah mulai menyesuaikan dengan kondisi
studio.
Gambar 5.3
Penyiar sudah mulai operatorin sendiri
Kritikan dari Tokoh Masyarakat menjadikan penguat
dalam acara Ngaderes ini, pihak radio pun menerima karena
ini bersifat positif untuk kedepannya. Karena, wilayah
Labuan dan sekitarnya kebanyakan Nahdiyyin, maka tim
program juga mencari Narasumber yang pemahamannya
sama untuk mencegah kekeliruan dalam pemahaman.
170
Krakatau radio juga mempunyai event program, yaitu
acara Khataman Al-Qur‟an yang rutin tiap tahun
dilaksanakan. Acara ini dihadiri oleh para pendengar atau
Jama‟ah Ngaderes Qur‟an, tokoh masyarakat sekitar, crew
radio, dan tamu undangan lainnya. Ketika Khataman Al-
Qur‟an yang ke V, acara ini digelar secara on air dengan
melakukan do‟a dan Tahlil bersama di studio 2 krakatau
radio.
Gambar 5.4
Postingan Acara Ngaderes Qur‟an ketika Khataman Qur‟an
171
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguraikan, mempelajari, dan menganalisa
tentang Proses Kontruksi Media Massa dalam Program
Dakwah Ngaderes Qur’an di 93.7 FM Krakatau Radio pada
enam tahap konstruksi sosial atas realitas sosial, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Proses konstruksi pada tahap 1
Yaitu dengan cara menerapkan karakter radio dan
acara. Ada beberapa karakter yang terdapat dalam
program dakwah Ngaderes Qur’an diantaranya,
Krakatau radio siaran dengan menggunakan bahasa
sunda Khas Pandeglang Banten. Panggilan untuk
pendengar yaitu kaka teteh dan panggilan untuk jamaah
pendegar yaitu Mamah Abah. Jingle Krakatau radio ini
yaitu “Krakatau FM Ear Sagajat” dan bummper acara
Ngaderes Qur’an ini berbentuk dialog antara Nenek dan
Cucu. Opening:“Ambu: Cu, keur naon subuh keneh laju
ngoprek radio ges Sholat can?Cucu: Atuh beres ambu.
Puguh iyeu yeuh Onyod rek ngadengekeun Ngaderes
Qur’an di Krakatau radio, ja acarana kedeng deui arek
dimulai – Krakatau radio”. Dan Closing:“Ambu: Cu
isukan ulah poho nyah ingetan ambu, asa ku kelar
ngadenge Ngaderes di Krakatau. Cucu: atu karuh
ambu. – Krakatau radio”.
167
Diakhir acara Ustadz selalu mengatakan
“Khudma Shofaa wa da’maa kadar uusiikum wanafsii
bitaqwallah” yang artinya: Ambil yang baik, tinggalkan
yang buruk, aku berpesan kepada kamu sekalian untuk
bertaqwa kepada Allah SWT. Karakter segmennya yaitu
50 tahun keatas dengan diberikan pemahaman tentang
ilmu Tajwid beserta contoh ayat yang sedang dibaca.
2. Proses konstruksi pada tahap 2
Mengemas acara dengan menentukan sebuah ide,
fakta, dan referensi. Ditemukan dalam program
Ngaderes Qur’an ini, ide tercermin dari setiap tema
seperti: Idghom bi Ghunnah, Idghom Bila Ghunnah,
Nun Tasydid dan Mim Tasydid, Mad jaiz mufashil dan
Mad wajib muttasil, huruf Qolqolah, Mad lazim kilmi
mutsaqol, Ikhfa, Qolqolah sugro dan qolqolah kubro,
dan Ghunnah dan Musyaddad. Faktanya, Ustadz
mengoreksi 7 penelepon yang mengaji dengan memberi
contoh. Referensi yang digunakan dalam pengajaran dan
pembahsan Ilmu Tajwid diambil dari kitab Tajwid
riwayat Sayyidina Imam Hafas bin Sulaiman Versi
Bahasa Indonesia yang ditulis oleh H. Asep Muhammad
Thohir, SH tahun 2016. Penerapan strategi Framing
terlihat pada 7 kasus di atas.
3. Proses Kontruksi pada tahap 3
Mengenai pola skrip acara, sebuah program dapat
dikatakan menarik apabila terdapat variasi skrip acara,
dalam satu segmen terdapat 3-11 skrip diantaranya 3
172
173
insert Hadits, 1 murottal Al-Qur’an, Insert waktu, 2
tagline Krakatau radio, 2 insert Shalawat, dan 1 Insert
lagu yang diakhiri dengan menyebut nama radio.
Jinglenya selalu menyebutkan nama radio dan
frekuensinya, bummpernya juga menyebutkan anma acra
dan nama aradio. Antara penyiar dan pendengar sangat
dekat hubungan psikologisnya, hal ini dicirikan dengan
banyaknya varian script dengan sesi berdialog bebas, hal
ini yang membedakan dengan acara ngaji yang lain.
4. Proses kostruksi pada tahap 4
Dalam membentuk realitas subjektif, Krakatau
radio menyiapkan insert-insert sisipan dalam hotlock
satu jam, bisa mencapai 10-11 Insert baik Insert
Sholawat, Insert Hadits, Insert Murottal Al-Qur’an,
Insert lagu Islami, dan Insert Tagline dengan jangka
waktu rotasi selama 3 bulan. Dalam acara Ngaderes
Qur’an ini tidak ada yang namanya Produser, yang
mengatur dan menyesuaikan rundown semuanya
Program Director dan Music Director.
5. Proses kontruksi pada tahap 5
Ngaderes Qur’an dikemas dengan kekuatan gaya
bahasa dari Narasumbernya. Sehebat-hebatnya penyiar,
bagusnya pembahasan, tetapi kalau penyiarnya tidak bisa
menggugah para pendengar untuk bertahan dan ikut
bergabung bagi yang baru itu sama saja bohong. Metode
dakwah yang sering digunakan yaitu metode Mauidzah
hasanah, metode Bil Lisan dan Metode Dialog. Karena,
174
ketika mengaji (Bil Lisan) kemudian ada bacaan yang
salah, langsung ditegur dan diberi contoh yang benar
(Metode Mauidzah hasanah), lalu penelepon merevisi
bacaannya. Kekuatan gaya bahasa yang diterapkan untuk
membenarkan bacaan yang salah dan selalu ada
percakapan (Metode Dialog) dalam setiap talkset.
Dengan metode ini
6. Proses konstruksi pada tahap 6
Tahap ini merupakan sebuah evaluasi baik pihak
internal dan eksternal. Pihak radio dan Ustadz selalu
menerima kritikan dari berbagai pihak, baik dari tokoh
masyarakat, organisasi masyarakat, dan para pendengar.
Ngaderes Qur’an juga mempunyai kegiatan program
yaitu Khataman Qur’an yang biasa dilakukan setelah
menyelesaikan satu Al-Qur’an.
B. Saran
Pada penulisan skripsi ini ada beberapa saran yang
peneliti sampaikan, antara lain:
Untuk pihak 93.7 FM Krakatau radio, sebaiknya
sebagai radio komersil yang terkenal dengan acara hiburan,
maka teruslah menyajikan acara dakwah yang selalu
berkesan di hati masyarakat.
Untuk bagian Program, dalam proses siaran ketika
opening sebaiknya menyebutkan tema yang akan dibahas.
Karena selama ini ide dari Ngaderes Qur’an ini kurang
ditonjolkan. Tema disebut pada saat akan dimulai
175
pembahasan Tajwidnya. Dengan berkembangnya media
massa saat ini teruslah berdakwah baik melalui radio maupun
melalui media sosial agar kepopuleran 93.7 FM Krakatau
radio selalu dilihat oleh masyarakat dan selalu Ear Sajagat.
176
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan
Paradigma Baru. Bandung: Rosdakarya.
Arikuntoro, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
Asiyah, Siti Nur. 2010. Psikologi Faal. Surabaya: IAIN Press.
Aziz, Moh Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.
Bajari, Atwar. 2015. Metode Penelitian Komunikasi: Prosedur,
Tren, dan Etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, Pradigma,
dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Jakarta: Kencana.
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:
Kencana.
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi.
Jakarta: Kencana.
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Djamal, Hidajanto. 2011. Dasar- Dasar Penyiaran Sejarah,
Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data.
Jakarta: Rajawali Pers.
Ghazali, M. Bahri. 1997. Da’wah Komunikatif. Jakarta: Pedomal
Ilmu Jaya, cet-1.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Jumroni. 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta:
UIN Jakarta Press cet. Ke-1.
177
Kusmawan, Aep. 2004. Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Bandung: Benang Merah Press.
Moloeng, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi
Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Munir, Muhammad dan Wahyu Ilaihi. 2009. Manajemen
Dakwah. Jakarta: Kencana.
Nawawi, Hadawi. 1998. Metodologi Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada, University Press, cet.ke-8.
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. 2006. Metodologi Penelitian
Sosial. Jakarta: UIN Jakarta Press, cet. Ke-1.
Sjafi’i, A. Mas’ud. 1967. Pelajaran Tajwid. Semarang: PT. M G
Semarang.
Soejono dan H. Abdurrahman. 2005. Metode Penelitian Suatu
Pemikitan dan Penerapan. Jakarta: Rhineka Cipta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparta, Munzier dan Harjani Hefni. 2006. Metode Dakwah.
Jakarta: Prenada Media.
Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Syamsul, Asep dan M Romli. 2004. Broadcast Journalism.
Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia.
Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam.
Surabaya: Al Ikhlas.
Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media
Pratama, cet-2.
Jurnal dan Skripsi
Arbi, Armawati. 2019. Religious Guidance and Counseling for
Listeners of Dangdut Radio in Jakarta. Indonesia: Jurnal
Konseling Religi Vol. 10.
Kiki Ulfah, Penerapan Sembilan Elemen Jurnalisme BILL
KOVACH dan TOM ROSENTIEL pada Jurnalis Krakatau
178
radio 93.7 FM Pandeglang Banten. Skripsi Mahasiswa
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2016.
Muhammad Reza. Hubungan Terpaan Program Tadarus
Bitalifun 95.5 FM Jakarta Terhadap Kemampuan
Membaca Al-Qur’an pada Jamaah Majelis Ta’lim
Holaqotul Qur’an. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. 2016.
Nanda Maulidina. Strategi Manajemen Komunikasi M Radio
dalam Merancang Program On Air dan Off Air untuk
Meningkatkan Jumlah Pendengar. Skripsi Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. 2019.
Nawal Karomi, Konstruksi Dakwah dalam Film Ku Kejar Cinta
Ke Negeri Cina (Analilis Semiotik Charles Sanders pierce
Tentang Konstruksi Pesan dan Metode Dakwah). Skripsi
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN
Sunan Ampel Surabaya. 2016.
Neisya Ghassani Sabilah, Strategi Komunikasi Radio Fajri 99,3
FM Bogor dalam Mempertahankan Citra Radio Dakwah.
Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Jakarta. 2018.
Siti Fadhillah. Konstruksi Perempuan dalam Film
Assalamu’alaikum Beijing Produksi Maxima Production.
Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
Web dan Surat Kabar
Depdikbud, kamus besar bahasa Indonesia Edisis V, Aplikasi
luring resmi badan pengembangan dan pembinaan bahasa
http://www.hukumtajwid.com/2017/09/pengertian-ikhfa-tingkat-
bacaan-dan.html?m=1# diakses pada 18 September 2019,
pukul 14.50 WIB
http://www.hukumtajwid.com/2018/04/mad-lazim-pengertian-
macam-dan-contohnya.html diakses pada 06 Agustus
2019. 12.00 WIB
https://onlineradiobox.com/id/krakatau/ diakses pada tanggal 25
April 2019, pukul 08.56 WIB
179
IF, ”Pertahankan Julukan Kota Santri”, Kabar Banten.com, 22
Maret 2019.
www.daftarstasiunradiodiindonesia.blogspot.com diakses pada 09
Oktober 2019, pukul 13.33 WIB.
www.krakatauradio.com diakses pada 14 Juli 2019, pukul 18.41
WIB
Wawancara
Wawancara Pribadi dengan Bunda Imut sebagai Jama'ah
Pendengar Ngaderes pada 19 Juli 2019
Wawancara Pribadi dengan Dian Risdiana (Ipah) sebagai
Program Director 93.7 FM Krakatau radio pada 12 Juli
2019
Wawancara Pribadi dengan Egi Permana (Sueb Gatrik) sebagai
penyiar pada 15 Juli 2019
Wawancara Pribadi dengan Mamah Adam sebagai Jama'ah
Pendengar Ngaderes Qur'an pada 19 Juli 2019
Wawancara Pribadi dengan Mamah Anah sebagai Jama'ah
Pendengar Ngaderes Qur'an pada 19 Juli 2019
Wawancara Pribadi dengan Mamah Nur sebagai Jama’ah
Pendengar Ngaderes pada 19 Juli 2019
Wawancara Pribadi dengan Nyimas Dian Gayatri (Unah) sebagai
Manager Operational 93.7 FM Krakatau radio 08
November 2019
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Fahrin Sebagai
Narasumber pada 15 Juli 2019
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Foto bersama Ibu Nyimas Dian Gayatri (Manager Operational)
93.7 FM Krakatau radio
Foto bersama Ibu Dian Risdiana (Program Director) 93.7 FM
Krakatau radio
Foto bersama Ustadz Ahmad Fahrin (Narasumber Ngaderes
Qur‟an) 93.7 FM Krakatau radio
Mamah Nur, Mamah Desi, Ustadz Fahrin, Abah, Mamah Anah,
Mamah Ifan, Mamah Hj. Ira, Mamah (Jama‟ah Pendengar
Ngaderes Qur‟an 93.7 FM Krakatau radio)
Log Iklan sebelum siaran
Log Iklan sesudah Acara berlangsung
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Nyimas Dian Gayatri (Unah Beklas)
Jabatan : General Manager Krakatau Radio
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 12 Juli 2019 / 09.30 WIB.
1. Bu, saya boleh minta dijelaskan sejarah singkat Krakatau
radio?
Oh.. iya boleh. Kan awal mulanya ini merupakan radio
komunitas yang bernama Kemiri, dulu tempatnya di
kampung Muncang. Setelah berjalan cukup lama,
berdasarkan cerita turun temurun radio ini di beli oleh pak
Biem yang punya Bens Radio itu anaknya Pak Benyamin
Sueb, akhirnya pindahlah kesini, ke Ruko Buana Labuan.
Setelah diambil alih dibuatkan akta dan lain-lain namanya
diganti dengan nama radio Krakatau sekitar tahun 1990
sampai 1991. Jadi usianya Krakatau itu sekarang sudah
hampir 28 tahun di bulan November ini.
2. Jadi, lahirnya Krakatau radio ini tepatnya pada tanggal
berapa bu?
23 November 1990
3. Apa masih ada kaitannya dengan Bens radio?
Iya. Karena, pemiliknya adalah pak Biem, pak Biem itu
sendiri merupakan salah satu anak dari pak Benyamin Sueb.
4. Apa visi dan misi dari Krakatau radio?
Kalo visinya, Krakatau radio itu kan untuk menjaga budaya,
melestarikan budaya, daerah. Jadi membumikan daerah
mulai dari bahasanya, mulai dari budayanya, itu adalah visi
kita yang menjaga dan melestarikan budaya daerah
setempat.
Misinya, tentu dengan program-program yang targetnya
adalah memberikan, mendekatkan, mengedukasi terkait
dengan kedaerahan dan normalitas yang bersibudaya.
5. Untuk website resmi yang Krakatau radio miliki apakah
hanya berisikan berita-berita ya bu?
Untuk di web, web itu kita ada company profile, bisa dilihat
aja di situ di menunya tidak hanya ada berita-berita,
memangkan kontennya ada informasi selebritis, ada
informasi kesehatan, ada berita. Kalau berita itu memang
kontennya setiap hari kita update, kalo yang lain itu biasanya
tentatif tapi biasanya setiap hari tetap ada yang di update
minimal satu minggu itu ada beberapa yang kita update.
Kalo berita itu memang kontennya konten on air yang kita
publish dalam bentuk tulisan juga, kaya berita online gitu
lah. Jadi ada banyak bisa dilihat. Untuk lebih jelasnya
mungkin dilihat dari computer ya, agar terlihat lebih banyak
menu-menunya. Kalau di Hp kan mungkin ga kelihatan lebih
banyak. Di www.krakatauradio.com disitu ada profile
company kita, kru kita, ada dokumentasi event kita, itu
banyak di sana nama-nama program kita juga ada.
6. Apakah struktur organisasi yang ditempel itu masih sama?
Untuk garis koordinasinya masih sama, bisa dilihat di sana,
namun hanya ada beberapa perubahan. Dulu, itu program
directornya Aji, sekarang ipah (Dian Risdiana). Bisa dilihat
disana gapapa.
7. Setiap program, disetiap menitnya ada pola siarnya tidak atau
sesuai kondisional?
Oh tidak, setiap program itu kan kita punya breakdown
acara. Jadi namanya.. nanti Tanya ke Ipah. Jadi struktur acara
itu kalo misalnya jam sekian opening, menit kesekian itu
bagian apa, iklan, ini itu ada, itu namanya time locknya ada.
Jadi setiap mulai, setiap harinya itu akan sama polanya. Ah
iya itu namanya pola siar. Jadi polanya itu sudah dibuat baku
kecuali misalnya terjadi insiden misalnya mati lampu, ada
kerusakan tehnik, tapi secara program kita sudah punya pola
yang dibikin khusus dan itu berlaku setiap hari jadi ga
seenaknya orang. Kita kan sudah professional, mungkin ada
beberapa radio yang abal-abal itu yang suka-suka penyiarnya
aja. Kalau kita tidak. Lagu itu di playlist request ada pola
siarnya yang memang sudah baku.
8. Seperti apa targetnya dari program acara Ngaderes Qur‟an
ini?
Karena ini sudah berjalan lumaya cukup lama. Ini dulunya,
awal mula kita membuat program acara ini kan sebenernya
target kita ingin membudayakan ngaderes diwaktu subuh, ini
sudah menjadi budaya yang tradisi kita jaman dulu. Dulu kan
wajib ngaji di waktu Maghrib dan subuh. Di era sekarang
sudah sangat jarang disetiap rumah orang-orang, orang tua
khususnya mengajarkan ngaji atau membiasakan ngaji anak-
anaknya setelah sholat subuh. Berdasarkan itu salah satu
pemikiran dasar utama ingin membudayakan kembali
ngaderes ngaji setelah subuh. Karenakan sebenarnya
membaca Al-Qur‟an setelah sholat subuh itukan bisa
meningkatkan kecerdasan secara psikologinya ya. Kita ingin
memulai itu lagi, membudayakan itu lagi, melalui media
yang kita miliki. Alhamdulillah responnya positif walaupun
yang ikut on air itu hanya satu komunitas itu aja walaupun
dari berbagai daerah komunitasnya mereka-mereka aja yang
ngikutin, karena ngajinya setiap harikan berbeda juznya,
misalkan hari ini juz satu besok nanti dilanjutin lagi, nah
itukan memang benar-benar harus ngikutin orang itu kalau
mau ngaji secara on air. Tapi ternyata yang mendengarkan
itu dan tidak ikut on air jauh lebih banyak pendengar pasif
namanya. Mereka tidak ikut interaktif tapi mereka ikut
mendengarkan, paling tidak setiap rumah yang punya radio
itu ada nuansa-nuansa ngaji subuh gitu. Itu sudah target kita
mudah-mudahan dengan program yang kita buat ini aka nada
kesadaran terhadap masyarakat untuk kembali membiasakan
dan membuat ini menjadi sebuah tradisi yang baik di
rumahnya masing-masing walaupun secara persentase
mungkin tidak lebih dari 60% gitu ya.
9. Untuk target usia program ngaji itu berapa tahun bu?
Sebenarnya sih all segment kan ada juga yang kadang-
kadang ada juga anak kecil namun radio ini kan segmentif
ya. Sekarang semua orang sudah jarang yang punya radio.
Nah, tapi sebenarnya segment sih all segment Cuma kalo
yang banyak presentase yang masuk itu yang masuk on air
itu paling usia-usia dewasa sampai usia ibu-ibu tua.
10. Jika Ustadz berhalangan hadir, pola siarnya seperti apa bu?
Biasanya kita loose, memutar rekaman. Bisa rekaman yang
sebelumnya namun tidak ada interaktif atau diisi dengan
lagu-lagu religi.
11. Pihak radio memberi referensi buku tajwid lain tidak kepada
pak Ustadz?
Tidak, yang penting bagi kita kitabnya mau apa aja terserah,
tapi harus ada tuntunan tajwidnya.
12. Setahu saya kan ada grup PACIKRAK (Paguyuban Pencinta
Krakatau), kalau boleh tau berapa jumlah anggotanya?
Untuk terakhir kita belum update lagi, data yang dulu itu ada
sekitar 600an. Tapi memang tidak semuanya aktif ada yang
pasif. Mungkin kalau sekarang diupdate lagi mungkin lebih
banyak. Data dibagian program dulu ada segitu.
13. Untuk 6 bulan sampai 3 bulan terakhir ada penambahan
anggota tidak?
Kemungkinan ada penambahan. Tapi biasanya gini fans itu,
misalnya ada yang kita data nih yang aktif misalnya ada 600,
nanti beberapa bulan kemudian dia ada yang kerja di Jakarta,
ada yang sibuk, jadi ada yang semacam pasif, nanti ada yang
baru-baru lagi. Tapi sebenarnya sih akan selalu ada
perubahan, jadi sifatnya lebih ke dinamis. Ga selalu segitu
dan orang-orang itu, tapi ada juga yang loyal dari jaman dulu
sampe sekarang masih dengerin dan aktif seperti Mamah
Adam, Pak Asep, Mamah Ira itu memang dari jaman dulu
sampe sekarang masih konsisten.
14. Kalau untuk jumlah Jama‟ah Ngaderes Qur‟an itu sendiri bu
ada berapa?
Kalau untuk itu kita tidak punya data realnya ya, susah
ngitungnya tapi dalam satu hari itu yang nelepon, dan SMS
itu bisa lebih dari 30 orang, yang interaktif maksudnya.
15. Untuk insert Al-Qur‟an dan Hadits ada tambahan tidak bu?
Banyak. Harus dihitung dulu itu hehe. Emang setiap 3 bulan
kita itu ada produksi baru jadi yang udah sering diputar
biasanya kita ubah, sistim rotasilah. Kita putar Insert
Sholawat, insert Hadits.
16. Kan ada pemutaran Murottal Al-Qur‟an ya bu, itu diputar
secara urut atau random saja?
Itu biasanya sisipan Murottal itu kita masukin sebelum
Maghrib biasanya sambil nunggu waktu Adzan Maghrib, jadi
pilihannya surat-surat pilihan aja tidak berurutan.
17. Sudah berapa kali ganti Narasumber acara Ngaderes Qur‟an?
Empat kali sama yang sekarang.
18. Kalau boleh tau, nama-nama Ustadznya siapa aja? Dan
alasan berhenti mengajar di radio karena apa?
Yang pertama namanya Ustadz Toton, alasan berhentinya
karena banyak faktor sih, biasanya kita ada evaluasi
jugatermasuk Ustadz kita evaluasi. Kontraknya itu biasanya
kan paling cepat 3 bulan dan paling lama itu 1 tahun
biasanya. Jadi setiap kontrak mau habis kita evaluasi dulu
mulai dari tata cara beliau ngajar nagajinya, cara beliau
ngajinya, cara pembahasan tajwidnya, etika beliau, kana da
semacam prosedur yang kita tetapkan juga misalnya datang
10 menit sebelum mulai acara, tata cara menggunakan
komputer, jadi banyak hal. Jadi evaluasinya, banyak, ada
yang memang beliau sendiri yang mengundurkan diri karena
ada kepentingan yang lain. Yang kedua, ada Ustadz
Asyifuddin, yang ketiga Ustadz Son Haji. Yang terakhir ada
Ustadz Fahrin.
19. Kalau Ustadz Asyifuddin itu alasan berhentinya kenapa bu?
Wadil itu, diganti karena sering telat datangnya. Karena kita
aja on air nya jam 05.15 dia suka datengnya telat setengah 6
lewat. Kan kita ngitung, jadi itu masalah kedisiplinan aja sih.
Rata-rata yang diganti itu karena datengnya telat sih, terus
banyak izin. Namanya subuh ya, kadang-kadang cuaca
misalnya lagi musim hujan. Namanya on air kita harus tetap
live siaran itu juga kita jadikan evaluasi. Kalau dari konten
materi sih kita engga ada, karena kan kita juga sebelum kita
undang jadi narsum atau kita minta jadi narsum kita juga cari
referensi dulu dari kemampuan beliau secara keilmuan
membaca Al-Qur‟an dan Tajwid itukan kita juga harus punya
lisensi, paling tidak standarlah. Kebanyakan sih lebih kepada
kedisiplinan.
20. Kalau Ustadz Son Haji alasanya kenapa?
Sama beliau juga, banyak izin. Karena sering sakit orangnya.
Jadi sering sakitlah, keujanan dikit langsung sakit. Jadi
banyak izin. Ini yang terakhir Ustadz Fahrin. Kalau Wadil
dan Samlawi itu salah satu kru kita, sama-sama penyiar, tapi
dia bisa ngaji, dia itu santri ngalagamnya juga bagus, kaya
Wadil juga sama di kampungnya ngajarin ngaji juga, punya
kapasitas ilmu mereka, karena mereka suka telat yaudah saya
ganti hehe. Padahal ngajinya bagus.
21. Jadi baru empat kali ganti narasumber bu?
Iya, yang paling lama Ustadz Toton.
22. Dari keempat Narasumber itu, sistemnya di minta untuk
menjadi pengajar di radio bu?
Iya. Biasanya kita cari referensi, oh misalnya si anu, kita
datangi dan kita ajak diskusi untuk ngisi di acara kita. Ada
SPK juga Surat Perjanjian Kerjasama.
23. Di acara Ngaderes ini ada sponsornya tidak?
Engga ada. Waktu dulu pernah ada sih. Pernah ada ketika
momentum bulan Ramadhan, ada. Kalau untuk tahun-tahun
ini belum.
24. Dulu sponsornya siapa bu?
Pak Yoyon Sujana, Dewan. Kalau produk sih belum. Kita
lebih ke personal aja.
25. Khataman Al-Qur‟an biasanya dilakukan berapa bulan
sekali?
Engga di waktu. Tergantung Khatamnya aja. Kalau misalnya
satu tahun Khatam ya kita engga ada timingnya yang diatur.
Kalau misalnya sudah mulai surat anu nih, berarti minggu
depannya kita atur jadwal Khataman.
26. Biasanya untuk mengkhatamkan satu Al-Qur‟an itu butuh
waktu berapa lama?
10-12 bulan. Kira-kira satu tahun sekalilah.
27. Untuk konten itu ketentuan dari tim program?
Iya. Itu dari kita tim program.
28. Ketentuan insert dan lagu ada kerjasama antara bagian
program dan music director tidak?
Oh ada. Ketentuan lagupun kita tentukan. Makanya kalau
acara ini lagunya kasidah, acara ini lagunya gambus, acara
ini lagunya pop religi dan itu ditentukan oleh program
kerjasama dengan divisi, nanti isntruksi sifatnya. Misalnya
music director masukin lagu untuk acara ini, lagunya
genrenya ini, 5 lagu dalam satu jam. Kalau iklan diatur oleh
Traffict, insert Al-Qur‟an dan Hadits itu diaturnya sama
Traffict.
29. Ada ketentuan tidak cara Pak Ustadz dalam membawakan
acara?
Kita tentuin, kalau materi kan pak Ustadz yang ngisi sesuai
dengan keilmuannya. Tapi nanti sesi persesinya kita yang
atur. Misalnya sesi pertama pak Ustadznya ngaji dulu, 3-5
ayat. Nanti sesi kedua buka telepon itu diatur sama kita
timeline namanya. Kaya gitu-gitulah ada pengaturnya.
30. Kalau untuk script, script dibuat keseluruhan atau
bagaimana?
Itu Cuma opening closing aja yang kita atur. Selebihnya
disilahkan kepada Pak Ustadz. Karena itu berkaitan dengan
materi ya, kita juga tidak bisa membatasi. Paling openingnya
standar kita kaya gini pak Ustadz, call id ke pendengar kita
itu kaka teteh itu diwajibkan kaya gitu. Biasanya kita kasil
cluenya.
31. Yang ibu tau, radio lain ada acara islaminya tidak?
Mereka biasanyaa lebih ke musik. Udah jarang sih yang
bikin program yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat. Interaktif juga lebih ke request lagu.
32. Pengajar ngaji yang dulu-dulu pakai buku tajwid yang sama
atau tidak?
Sama, buku tajwid yang warna hijau, karena referensi buku
tajwid itu beda sama fiqih. Rata-rata sama, tajwid itu ga
banyak perbedaan kaya fiqih. Kalau fiqih kan ada empat
Mazhab, kita harus menentukan biasanya, dulu kan kita ada
program Sandekala (sajian dakwah Krakatau) itu biasanya
kitab referensinya kita diskusikan dulu, takut beda
pemahaman dengan masyarakat. Kalau tajwid kan tidak ada
perbedaan siapapun pengarangnya, Cuma lebih detail, kho
nya harus lebih tebal. Prinsipnya konsep dari ilmu tajwid ini
sama aja.
33. Pemilik radio mempengaruhi tidak terhadap siaran Ngaderes
Qur‟an?
Owner kita itu engga ribet orangnya, jadi yang penting
konsep dari Krakatau itu menjaga kearifan lokal, terus etnis,
jadi konsepnya lebih ke etnis lokal gitu. Jadi untuk
pengembangan programnya dipersilahkan kepada kita
sebagai pengelola disini. Di sesuaikan dengan kearifan lokal
disini. Mereka banyak yah punya radio dari satu daerah ke
daerah yang lain. Tapi itu beda-beda, misalkan yang disini
dikarenakan cenderung agamis, program-program kita juga
cenderung bersifat agamis. Tergantung bagaimana tim
program dan pengelola disini meracik programnya
bagaimana caranya intinya orang banyak yang
mendengarkan kita. Jadi engga masuk ke wilayah teknis
untuk owner itu.
34. Kalau tanggapan masyarakat atau salah satu tokoh
masyarakat ada yang pernah mengkritik atau mendukung
tidak?
Kita ini kan didengarkan oleh banyak orang ya, jadi karena
yang mendengarkan kita itu dari berbagai macam segmen,
kadang-kadang kita juga harus hati-hati kadang-kadang kita
juga salah kaya tajwid, Ustadznya mungkin kurang tebal
qofnya atau qolqolahnya kurang lekoh, biasanya ada yang
komplain. Yang penting kita menjelaskannya dengan
prosedur, sesuai dengan kemampuan keilmuan kita juga, ada
aja yang komplain-komplain mah. Atau yang ngasih
masukan tapi kebanyakan apresiasinya baik, mengapresiasi
program kita yang kecenderungan program religious ya,
apalagi untuk program mimbar itu bahkan mereka datang
kesini itu untuk ngaji. Karenakan Ustadznya juga bukan
Ustadz kelasnya sudah Kiyai., Narsum kitanya. Jadi,
InsyaAllah untuk keilmuan sudah tidak ada yangn
meragukan. Kalau kaya Ngaderes ini kan kelasnya punten ya
masih Ustadz tapi engga banyak ko yang komplain negatif,
ya paling ”itu kurang anu dian”. Ditambah aja, paling kitanya
evaluasi dengan Pak Ustadz.
35. Kalau kritikan dari ormas?
Engga ada. Engga ada lah. Jadi, kalau mengelola media itu
kita harus tau percis posisi kita ada di mana, terus dasar
hukum kita juga kita harus paham. Kalau untuk program
Ngaderes itu engga ada. Tapi kalau komplain dari ormas
terkait pemberitaan itu pernah ada. Biasanya komplain lebih
keterkait pemberitaan kalau dulu sering. Dulu GAVATAR
tuh, Gavatar itu ada statement dari MUI Lebak bahwa
GAVATAR itu LSM yang sesat gitu yah, pemeberitaan kita
menyebutkan itu, mereka komplain ke sini, ya kita kasih hak
jawab. Adalah prosedur-prosedurnya secara hukum kita juga
dilindungi oleh undang-undang. Ada aja. Kalau yang
komplain itu lebih keterkait pemberitaan. untuk masalah
keagamaan ya memang harus pintar-pintar kita. Jadi intinya
gini saya secara pribadi sebagai orang yang diberikan
tanggungjawab untuk mengelola di sini baik secara
managerial, secara keuangan, secara perusahaan, maupun
secara program itu harus memahami betul apa yang kita
lakukan walaupun secara teknis maupun bidang keagamaan,
tapi kalau kebetulan di sini mayoritas orang Nahdiyin saya
pribadi juga orang Nahdiyin, saya juga memilih Kiyai nya
juga memang orang Nahdiyin yang memang diminati oleh
orang banyak di sini dan kecenderungan tidak bertentangan
dengan ormas-ormas manapun dan itu kita harus pintar-
pintar juga. Kaya Abah Hakim itu menjelaskan segala
sesuatu itu dengan arif dengan bijaksana, tidak pernah
menjelek-jelekkan yang berbeda. Lebih kepemberitaan sih,
apalagi pemberitaan yang lebih ke diri pribadi, asas personal,
ada juga yang marah-marah, intinya kita juga harus pintar,
harus punya ilmunya. Biar orang juga paham bahwa kita itu
bukan lembaga ecek-ecek sebagai pengelola media ini.
36. Dari jama‟ah pendengar, ada keluh kesah tidak?
Paling terhadap pengajar, apalagi ketika pengajarnya masih
baru. Biasa, dulukan pernah Ustadz Toton kan lama
bertahun-tahun, mereka udah nyaman pas pergantian itu
mereka pada komplain, kenapa engga Ustadz Toton aja,
segala macem, biasa itu pada saat kita pergantian orang baru
pasti ada komplain-komplainlah, ada semacam ya riak-riak
yah, misalnya enakan Ustadz anu, kenapa engga Ustadz anu
aja itu kan biasa karena ada kedekatan emosional yang
sudah terbangun antara narasumber dengan fans, tapi secara
managemen menegaskan bahwa otoritas kita mau pakai
Ustadz yang mana, itu otoritas kita. Karena kita juga punya
evaluasi secara managemen seperti apa dan mereka juga ga
perlu tahu. Kan yang tau kita, apakah dia disiplin apa engga,
dia ada masalah apa engga secara internal program kebetulan
kan yang tau kita. Biasanya kita jelasin aja pelan-pelan ada
aja sih setiap pergantian, lama-lama juga mereka nerima,
biasalah fans nanti lama-lama dia ikut lagi.
37. Untuk Naskah Ngaderes Qur‟an, dari pertama berdiri sampe
sekarang ada yang berubah tidak?
Tidak. Karena itu standar Naskah yang kita bikin. Jadi masih
sama, untuk pertengahan kan disesuaikan dengan kebutuhan
Ustadz.
38. Cakupan radio Krakatau itu daerah mana saja?
Seluruh wilayah pandeglang kecuali Pandeglang Kota.
Narasumber
(Nyimas Dian Gayatri)
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Dian Risdiana (Ipah Bebentengan)
Jabatan : Program Director Krakatau Radio
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 12 Juli 2019 / 10.00 WIB.
1. Program Ngaderes Qur‟an ini mulai ada sejak kapan?
Sudah lima tahun sejak 2014 Pertama Ustadz Toton lama,
terus Wadhil, terus Aji satu tahun, terus Wadhil lagi, yang
terakhir ini Ustadz Fahrin.
2. Program Ngaderes Qur‟an ini hadir dari hari apa aja?
Ngadres Qur‟an ini hadir dari hari Senin-Jum‟at mulai pukul
05.00-06.00. Sabtu dan Minggu itu libur paling memutarkan
rekaman. Jika Ustadznya berhalangan hadir pun atau sakit,
kita juga memutarkan rekaman.
3. Apakah ada pemberitahuan sebelumnya kepada pihak radio,
bahwa pak Ustadz tidak masuk?
Biasanya ada pemberitahuan kepada yang jaga di studio.
Meskipun tidak ada pemberitahuan, tapi yang jaga di radio
itu sudah tahu, kalau jam 05.15 Ustadz belum masuk, berarti
udah nyiapin rekaman.
4. Kalau boleh tau, tujuan di adakannya Program Ngaderes
Qur‟an ini apa?
Tujuannya yang pertama untuk membudidayakan mengaji
ya, karena mengaji itu merupakan bukan kewajban lagi tapi
kebutuhan. Keduanya juga sesuai dengan kultur daerah
pandeglang kan kota sejuta santri seribu ulama, lebih ke apa
namanya, membudidayakan aja, membudayakan budaya
mengaji selepas shalat subuh sampai menjelang pagi untuk
masyarakat, yang selanjutnya juga memberi mungkin
edukasi ke masyarakat yang ikut serta, kan banyak juga yang
ikut telepon, jadi ustadz nya juga sambil mengkoreksi. Kaya
ngaji di rumah-rumah aja. Lebih menjaga budaya sih
sebenarnya. Selain dari Maghrib mengaji itukan udah umum,
ini kenapa engga. Ba‟da Subuh daripada ngantuk diisi
dengan kegiatan ini, maksudnya biar kegiatan kita lebih terisi
dari bangun pagi, sholat Subuh, ngaji lalu berkegiatan kerja.
5. Bagaimana Proses mengajinya, merunut atau seperti apa?
Iya merunut, misalkan Al-Baqarah ayat satu, terus aja sampe
khatam, ada juga kita acara khataman Al-Qur‟annya. Jadi
setiap tahun berapa kali khatam. Khatamannya di sini, kita
ngariung, nyongcot, mengundang para jamaah yang suka
ikutan Ngaderes, nanti diumumin sama Ustadznya.
6. Seperti apa format acara dari Program Ngaderes Qur‟an?
Ustadz mengaji sebagai pengantar satu atau dua „ain, nanti
setengah jamnya nanti dibuka telepon interaktif untuk para
jama‟ah yang ingin ngaji. Meneruskan ayat yang telah di
Ngaji oleh Ustadz. Di acara ini tidak ada iklan sih, satu jam
full. Setelah beres langsung disambut dnegan acara pagi.
7. Bagaimana proses perencanaan dari Program Ngaderes
Qur‟an ini?
Ngaderes kan program pertama on air, terus langsung di
sambut dengan acara pagi Tangginas.
Kita setiap minggu menang ada rapat tapi itu rapat program
keseluruhan jadi tidak hanya program Ngaderes Qur‟an saja.
Karena, awal itu kan kita sudah ganti ustadz beberapa kali
dari zaman Ngaderes Qur‟an itu ada itu sudah sangat lama
beberapa tahun yang lalu. Tapi kita ada beberapa ustadz yang
diganti itu juga hasil evaluasian. Jadi, selama itu berjalan
sesuai pola tidak ada yang protes ya tidak. Kecuali mislanya
ada yang protes Pak Ustadznya kurang detail atau mislanya
kurang gamblang dalam menjelaskan, artikulasinya kurang
jelas, tentu itu perlu kita evaluasi kita sampaikan.
Itu sih lebih di awal-awal Ustadz masuk menjadi
narasumber, kebetulan ustadz ini baru, baru awal tahun ini
masuk menjadi narasumber. Awal-awal masih kita evaluasi,
tapi sekarang sudah berjalan normal, paling setiap monggu
kita ada evalusi tidak untuk di program Ngaderes Qur‟an?oh
tidak. Berarti berjalan dengan lancar.
8. Bagaimana proses pelaksanaan dari Program Ngaderes
Qur‟an?
Untuk proses pelaksanaannya itu lebih kepada format atau
pola siar ya, paling ada perbedaan sedikit. Mislanya, Ustadz
kan dating ke studio beda-beda waktunya. Paling itu doang
sih.
9. Seperti apa proses pelaksanan acara Ngaderes Qu‟an ini?
Ya seperti pola siar yang ada. Mulai jam 05.15, mengaji,
membuaka telepon sampe jam 05.45, 15 menit terakhir diisi
dengan pembahasan ilmu Tajwid oleh Ustadz.
10. Seperti apa proses pasca pelaksanaannya?
Untuk tahap pasca itu mita lebih melakukan evaluasi di rapat
mingguan setiap hari senin, semua program di bahas. Yang
dibahas paling kendala Ustadz untuk memahami alat-alat,
kalo sekarang mah sudah bisa sudah lancar. Tidak ada
kendala lain. Kalau ada kendala lain dalam hal teknis telepon
kita bahas, ada kendala di masalah pendengar yang lain tidak
kebagian, terlalu lama yang ngajinya misalkan terlalu lama
ngangkat teleponnya akhirnya yang lain tidak kebagian, ada.
Ada aja evaluasi, namanya juga orang pengen ngaji, tapi
nelepon-nelepon tadi tidak di angkat-angkat susah paling itu
aja.
11. Di Krakatau radio ini ada program acara apa saja bu?
Ngaderes Qur’an - Ngaderes Qur‟an Krakatau radio
merupakan program harian yang ditayangkan dari hari Senin
sampai Jum‟at mulai pukul 05.00 – 06.00 WIB. Acara ini
mengajak pendengar untuk mengaji bersama dan membahas
hukum Tajwid bacaan, acara ini dipandu oleh narasumber,
serta interaktif bersama pendengar melalui telepon. Program
acara ini berdiri sejak 2014, sudah berlangsung selama 5
Tahun dengan para narasumber yang berbeda-beda. Program
Ngaderes Qur‟an memeiliki pola siar sebagai berikut: dari
pukul 05.15 – 05.45 itu Narasumber mengaji dan membuka
interaktif ke nomor 0852 8080 0937, dari pukul 05.45 –
06.00 itu Membahas hukum tajwid.
Tangginas - hadir setiap hari dari pukul 06.00 – 10.00 WIB
ditemani lagu-lagu pop hits, berita dan informasi lokal,
informasi cuaca, keluhan masyarakat, ngobrol pagi dengan
narasumber (Ngulik/ Ngobrolkeun Urusan Publik) yang
temanya berbeda-beda setiap hari.
Andeprok - Program acara yang hadir dari Senin – Jum‟at
dan Minggu pukul 10.00 – 14.00 WIB untuk menemani
suasana menjelang siang hari, pendengar juga bisa request
lagu pop melalui telpon atau media sosial.
Sidengdang – hadir setiap hari mulai dari pukul 14.00 –
17.00 WIB dengan memutarkan lagu dangdut dan pendengar
bisa request lagu dangdut melalui telpon ataumedia sosial.
Krakatau online – hadir Senin – Rabu dan Sabtu dari pukul
19.00 – 21. 00 WIB mengajak pendengar berpartisipasi ke
media online, seperti WhatsApp, Twitter, Instagram,
khusunya Facebook dengan tema obrolan ringan.
Balapan dangdut - yaitu acara berbalas pantun dengan
diiringi lagu dangdut yang hadir setiap hari Senin dari pukul
21.00 – 24.00 WIB.
Jawara - yaitu memutarkan lagu-lagu jaipong yang hadir
setiap hari Selasa dari pukul 21.00 – 24.00 WIB.
Ngabubur (Ngabahas Bahasa jeung Budaya Lembur) -
membahas bahasa Banten, karena ada bahasa-bahasa atau
pemahaman yang berbeda meskipun satu daerah. Acara ini
setiap hari Rabu pukul 21.00 – 24.00 WIB.
Krakatau Pedia - acara sisipan yang memberikan informasi-
informasi mengenai daerah, kuliner, wisata dan lainnya
dengan lebih detail. Acara ini hadir setiap hari Kamis, Jum‟at
dan Minggu pukul 19.00 – 20.00 WIB.
Katimpringan - Menampilkan Grup Kasidah dari berbagai
daerah yang hadir setiap hari Kamis pukul 20.00 – 22.00
WIB.
Mimbar Krakatau - Siraman Rohani dengan pembahasan
dari Kitab-kitab kuning. Acara ini hadir setiap hari Jum‟at
pukul 20.00 – 22.00 WIB.
Ngaronda - Pemutaran Lagu-lagu Dangdut. pendengar bisa
request lagu dan ngobrol santai via telpon atau media sosial
Krakatau. Acara ini hadir setiap hari Kamis, Jum‟at dan
Minggu pukul 21.00 – 24.00 WIB.
Mamingan Krakatau - hadir setiap Sabtu dari pukul 21.00
– 24.00 WIB. Acara yang disuguhkan untuk menemani
suasana aktivitas malam hari pendengar dengan membahas
tema yang ringan, pendengar bisa request lagu dan ngobrol
santai via telpon atau media sosial Krakatau.
Krakatau Sport - acara ini membahas informasi seputar
olahraga baik yang ada di Indonesia maupun di Dunia. Acara
ini hadir setiap hari Sabtu dari pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Curcol - Acara untuk menemani pendengar yang ingin
curhat dan memberi masukan via telpon atau media sosial
Krakatau dengan diiringi dengan lagu pop yang bisa di
request. Acara ini hadir setiap hari Minggu dari pukul 20.00
– 21.00 WIB.
12. Tiap tahunnya ada anggota atau pendengar baru tidak?
Dari tahun ke tahun ada pendengar baru. Pasti ada. Kan
pendengar itu ada yang aktif dan ada yang pasif. Kadang-
kadang mereka yang pasif itu mendengarkan tanpa ikut
masuk. ada satu atau dua yang berbeda, yang pertama ada
yang malu, ada yang niatnya belajar, jadi belajar dibenerin
sama Pak Ustadz jadi dia ikut lagi. Ada yang grogi kadang-
kadang mereka pasif. Pasti ada aja pasti, terkait jumlah kita
tidak bisa nentuin ya, karena kalo dalam rentan waktu satu
jam itu paling waktu yang bisa masuk itu 6 sampai 7 orang.
Misalnya satu orang 5 menit aja, satu jam kan 60 menit, 6
sampai orang aja udah 30 menit sampai 35 menit. Belum
Ustadz Fahrin opening, belum ngaji pertama, belum
pembahasan tajwid, belum closing. Jadi, waktunya sangat
mepet karena konten program juga, ngiranya bisalah satu jam
10 orang masuk, sebenarnya bisa tapi bagi waktunya yang
biasa 5 menit jadi cuma 3 menit. Masa baru Bismillah aja
udahan. Jadi lebih ke pengaturan waktu aja. Kalau jumlah sih
tiap hari tuh ngga tentu tidak bisa dipastikan tapi secara
logikanya hitungan waktu bisa 6 sampai 7 orang.
13. Yang biasa saya dengar, tiap harinya tuh selalu nama-nama
mamah itu yang muncul. Apakah ada pendengar baru?
Jadi gini neng, setiap program acara itu kita punya segmen-
segmen tersendiri memang betul mereka kadang ngga masuk
diprogram Ngaderes aja, di acara yang lain juga masuk.
Cuma kita pendengar yang loyal, karena pendengar itu ada
yang loyal dan ada yang mereka bener-bener suka ngefans
sama kita. Jadi mereka setiap acara selalu masuk sesuai
dengan segmen mereka yang mereka pengen, Ngaderes
Mamah Adam yang masuk emang usianya kan, ga ada anak
muda kan yang masuk. Jadi sesuai segmen aja, sebenaarnya
kita tidak memblok-blokan acara semua orang bisa masuk.
Kadang ada yang aktif dan ada yang pasif, bisa jadi yang
pasifnya kebanyak yang seusia kita kan kita engggak tau.
Ketika ada pendengar yang masuk, mengaji, berarti dia
pengen belajar yang ini apa hukum tajwidnya, panjang dan
pendeknya berarti dia memang pengen belajar, kita yang
dengar secara pasif, bener dengerin engga? Mungkin hanya
segelintir doang sambil beraktivitas. Yang namanya
pendengar pasti seperti pasang surut.
14. Untuk pergantian struktur organisasi, ada yang berubah tidak
dalam 6 sampai 3 bulan terakhir ini?
Untuk struktur organisasi ini berubah jika dari pusatnya
berubah. Kan kita direkturnya dari pusat ETNIKOM, kalo
berubah ya kita berubah strukturnya dan itu yang berubah
hanya yang di atas aja, seperti saya, saya masih di program,
bu Nyimas masih di General Manager atau Operational
Manager. Kalau pak Iman kebetulan baru resign bulan
kemarin, saat ini masih di handle sama Pak Biem. Jadi sama
saja atasannya masih pak Biem yang pegang anaknya
Bneyamin.
15. Ketika bulan puasa format siarannya berubah tidak?
Berbeda. Kalau bulan puasa tradisi kita apa? Mikraan kan?
Jadi Ngaderes yang tadinya subuh kita ganti ke Mikra dan
Pola Formatnya itu kita tetap sama. Jadi, Ustadz mikraan 30
menit, 30 menitnya lagi buka telepon. Tapi tradisi mikra kita
ambil sampe khatam. Jadi Ustadznya kita target harus
khatam selama 1 bulan dan tiap tahun seperti itu.
Ngaderes atau semacam belajar ngaji, tapi disampaikan
dengan pembahasan tajwidnya dan tentu kita interaktif
membuka telepon. Ketika pendengar mengaji, ketika ada
kesalahan pasti di cut sama Ustadz, oh ini salah panjang
pendeknya. Jadi tidak ada yang berubah dari dulu emang
formatnya seperti itu.
16. Jam siarannya pukul berapa?
Abis sholat tarawih, jam 21.00 – 22.00 WIB.
17. Ustadznya berbeda tidak bu?
Untuk tahun kemarin Ustadznya masih Ustadz Fahrin. Kalau
tahun kemarin-kemarin kan masih Ustadz Wadil. Pokoknya
semenjak Ustadz Fahrin disini ya Ustadz Fahrin.
18. Terus untuk Mikraannya sambil menerapkan Ilmu tajwidnya
tidak bu?
Iya, tajwidnya juga dibahas, sama seperti di Ngaderes.
Intinya Ngaderes pindah tayang. Hanya saja pola siarnya
Mikra dulu. Mikra itukan “Mengaji di Krakatau”
singkatannya. Sama aja, Cuma beda waktu doang.
Narasumber
(Dian Risdiana)
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Ustadz Ahmad Fahrin QS
Jabatan : Pengajar Ngaji Ngaderes Qur‟an
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Senin, 15 Juli 2019 / 06.10 WIB.
1. Ustadz sudah berapa lama mengajar ngaji di Krakatau radio?
Saya sudah tujuh bulan mengajar ngaji di sini.
2. Tajwid apa yang Ustadz gunakan?
Saya menggunakan Tajwid Sayyidina Hafas bin Sulaiman.
Karena dalam kitab ini sanadnya insyaAllah kepada Nabi
Muhammad SAW. Makanya kalau kita mencari ilmu dan
lain-lainnya harus mempunyai guru. Man syaikhofa
syaikhufu assyaitonu, barang siapa yang belajar tanpa ada
gurnya maka gurunya tersebut adalah syaiton.
Makanya pihak radio menghubungi saya untuk menjadi
narasumber di acara Ngaderes Qur‟an ini, supaya
mengenalkan kepada masyarakat agar mendalami kepada
ilmu tajwid supaya membaca al-qur‟annya indah dan benar
dengan ilmunya.
3. Untuk pembahasan ilmu tajwidnya, berurutan sesuai yang
ada di kitab atau bagaimana Ustadz?
Untuk sekarang pembahasan ilmu tajwidnya sesuai dengan
ayat yang dibaca pada hari ini atau sesuai dengan keresahan
para jamaah pendengar. Tapi untuk awal-awal ngaji saya
bahas dari yang pertama, seperti pada pengucapan lafad
a‟udzubillah dan bismillah sampe pembahasan tajwid itu
beres didalam kitab itu. Yang mana ilmu tajwid tersebut
mengikuti kepada pembacaan al-qur‟an Sayyidina Hafas Bin
Sulaiman. Jadi ilmu tajwid yang berasal dari Sayyidina Hafas
Bin Sulaiman dari awal, tapi untuk sekarang karena sudah
selesai pembahasannya maka diulangi lagi. Takutnya
pembahasan saya yang dulu ada jamaah yang tidak
mengikuti atau mendengarkan acara di radio sehingga tidak
mengetahui dan memahami hukum bacaan tersebut, sehingga
hal itu yang terpikir oleh saya untuk diulang kembali
pembahasan yang dulu.
Waktu awal-awal pembahasannya urut dari yang pertama,
tapi sekarang, sudah sekitar tiga bulan saya membahas
hukum tajwid sesuai dengan keresahan si penelepon.
4. Kendala apa saja yang Ustadz rasakan selama mengajar ngaji
di Krakatau radio?
Kendalanya yang paling utama adalah miss komunikasi,
kadang-kadang seperti tadi ada ibu-ibu yang lupa, saya
mencoba membetulkan bacaan namun ibu-ibu itu terus
melanjutkan bacaannya. Paling saya mendengarkan ibu itu
berhenti dibagian apa, setelah berhenti pasti ibu itu akan
menarik nafas, disela menarik nafas saya mengingatkan “ibu
bagian tadi tuh lupa ya” mau gamau ibu-ibu tersebut
mengulangi dengan membetulkan bacaan. Takutnya lupa,
karena Al-Qur‟an itu salah satu huruf saja bisa merubah
makna. Bahkan tidak ada tasydid pun, namun dibaca dengan
tasydid itu salah, karena akan merubah makna. Itu yang
penting. Makanya acara ini diadakan di Krakatau radio
sampai dengan ilmu tajwidnya agar mempercantik,
memperindah, dan menerapkan kepada Al-Qur‟an.
5. Bagaimana trik atau siasat yang ustadz gunakan untuk
mengajar ngaji di radio?
Untuk peraturan yang dibuat radio paling seperti ucapan
ketika opening dan closing, untuk ketika mengaji saya diberi
kebebasan. Kalau tidak diberi kebebasan saya juga tidak mau
karena saya berfikir buat apa saya disini kalau kita tidak
menerapkan ilmu-ilmu yang saya pahami. Radio pun tahu,
memahami saya yang penting hal itu yang baik untuk
semuanya. Diajarkan dengan cara baik yang sanadnya pun
tepat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Saya menggunakan metode sendiri, kecuali kata-kata
opening, menerima telepon, daan closing itu baru dari puhak
radio. Yang diwajibkan itu mengangkat telepon dan
pembahasan tajwid diakhir acara sebelum closing, misalkan
lima menit lagi acara mau selesai baru saya bahas ilmu
tajwidnya.
6. Untuk pembahasan tajwidnya apakah hanya diberi waktu
yang sesingkat itu?
Pembahasan tajwidnya itu alakadar, tidak sedetail mungkin
melalui radio. Karena untuk pembahasan tajwid
membutuhkan waktu yang panjang dan tatap muka langsung.
Jikalau waktu untuk pembahasan tajwidnya itu satu jam,
tetap saja tidak mencukupi. Dari segi makhorijul hurufnya
saja kan harus jelas. Makanya dalam belajar ilmu al-qur‟an
itu si guru boleh melihat bibir daripada si murid supaya
makhorijul hurufnya tepat, otomatis secara tatap muka
langsung. Karena ini melalui radio maka alakadarnya, untuk
masalah mad, iqlab, ikhfa, dan yang lainnya yang masih bisa
di dengar dirasakan karena kalau melalui model ismam aya
sayyidina hafas bin sulaiman, pembacaan ismam yang
membutuhkan penglihatan kepada bibir si murid tersebut.
7. Selama ustadz mengajar, apakah ada perubahan dalam
membaca al-Qur‟an dari para jama‟ah pendengar?
Alhamdulillah, dari tiap harinya selalu ada perubahan karena
mungkin mamah-mamah juga selain belajar tajwid di radio,
dahulu pernah belajar juga ketika muda. Mayoritas yang
nelepon ke sini itu mamah-mamah. Jadi, mungkin Cuma lupa
aja. Makanya diingetin lagi dengan adanya acara ini dan
Alhamdulillah hari ke harinya ada perubahan dari bacaan
yang tadinya ngga tau, lupa yah bukan tidak tahu bahwa
dengan hukum bacaan tadi yang tasydid dan nun jadi diingat
kembali memorinya. Alhamdulillah dengan mengingatkan
makin hari makin ada peningkatan.
8. Ada tidak jama‟ah pendengar yang ketika ikut mengaji tapi
masih ada yang terbata-bata dalam membaca?
Ada, ada sebagian seperti ambu, saya lupa namanya. Jadi
ketika ambu nelepon, suka agak di lamain. Karena kadang-
kadang panjang pendeknya entah dari faktor usia entah
emang dari awalnya belum paham terhadap ilmu tajwid dari
mudanya belum sempat belajar banyak sih, ada yang belum
lancar juga.
9. Kan akhir-akhir ini ustadz menjelaskan ilmu tajwidnya
sesuai dengan keresahan jama‟ah, mengetahuinya dari mana?
Sesuai dari yang terbaca dan yang terdengar ketika mengaji
di hari itu juga. Jadi ketahuan, ohh permasalahannya di ayat
yg ini, kebanyakan yang masih salah misalkan bagian ikhfa,
hari ini penelepon masih resah dalam bagian ini, maka saya
bahas lagi di hari ini juga, esok harinya masih sama seperti
itu, saya bahas lagi supaya terus-terusan. Karena, ilmu tajwid
itu sudah dibahas semua bab-babnya, dan hukum bacaannya.
Sekarang mah tinggal dalam rangka memperbaiki cara baca
pendengar dengan cara apa? Misalkan keresahan hari ini apa
nih yang terdengar. Jadi sesuai keresahan yang terdengar,
dan sesuai perasaan saya.
10. Ada kewajiban tidak, untuk menjelaskan mengenai hukum
tajwid setiap hari?
Karena pembahasan mengenai ilmu tajwid sudah beres, nah
untuk sekarang misalkan untuk tidak keburu waktunya,
dikarenakan tadi juga sampe lewat waktunya, jadi yaudah
diselesaikan saja, langsung closing. Untuk sekarang. Kalo
pas awal-awal wajib membahas tajwid karena jama‟ah
pendengarpun belum pada tahu, kalo sekarang karena
waktunya ga keburu jadi kemungkinan besok dibahasnya.
Narasumber
(Ustadz Ahmad Fahrin QS)
TRANSKRIP WAWANCARA JAMA’AH PENDENGAR
Nama : Mamah Nur (Nurhasanah)
Usia : 53 Tahun
Jabatan : Jama‟ah Pendengar
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 19 Juli 2019 / 15.30 WIB.
1. Apakah mamah sudah membaca Al-Qur‟an dengan lancar?
Belum, mamah mah ngga bisa ngaji, bukan ngga bisa ngaji,
sebenarnya ngaji bisa tapi harus dituntun. Karena belum
lancar ditambah kalau ngaji di waktu subuh. Suka ngga
keliatan jadi harus pake kacamata. Sudah lama tidak ngaji,
jadi sedikit lupa sama bacaan.
2. Apakah mamah merasa kesulitan dalam mempelajari bacaan
Al-Qur‟an?
Iya, karena kadang-kadang lupa sama hukum bacaan Al-
Qur‟an. Terus ngajinya juga masih harus dituntun.
3. Apakah mamah membaca Al-AQur‟an setiap hari?
Di rumah setiap hari menjelang Maghrib. Jadi belajar terus.
Hasil belajar dari radio langsung dipraktikkan.
4. Apakah mamah membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan
ilmu tajwid?
Iya. Semenjak ikutan ngaji di radio, ilmu tajwid yang
dipelajari itu sebisa mungkin di praktikkan ketika ngaji di
rumah.
5. Program Ngaderes sangat bermanfaat?
Bermanfaat banget. Pokoknya kalau Ustadznya ngga masuk
aja, terus sehari ngga masuk merasa rugi banget. Acara pagi
yang paling ditunggu-tunggu, kalau on air acara lain ngga
masuk ya ngga masalah, kalau acara Ngaderes Qur‟an yang
ngga masuk gimana gitu ke hati.
6. Apakah mamah Merasakan perubahan dalam membaca ayat
Al-Qur‟an setelah mendengarkan Ngaderes Qur‟an?
Sangat sangat ada perubahan.
7. Ustadz yang mengajar ngaji sangat mumpuni?
Gimana yah.. terus terang aja ya.. kalau yang sebelumnya
yang paling kepake itu Samlawi penyiar Krakatau. Saya itu
menggunakan hukum-hukum tajwid itu ngambilnya dari
Samlawi penyaiar Krakatau. Lebih jelas, ketat dan tepat,
ketika kita salah sedikit aja langsung di koreksi. Kalo yang
sekarang agak lengah.
Kalo Samlawi meskipun tidak membahas tajwid setiap hari,
namun ketika ada yang salah mengenai bacaan hukum tajwid
langsung di tegur.
Kesan dan pesan selama mengikuti acara Ngaderes Qur‟an
Kesan : seneng aja, bangun tidur. Kan sambil kerja mamah
ini seorang pedagang, sambil masak, nunggu masakan
mateng itu kita sambil ikutana acara Ngaderes. Jadi
pokoknya seneng lah tudak bisa diungkapkan dengan
kata-kata. Jadi kalau tidak ada pasti nyariin.
Pesan : waktunya mudah-mudahan bisa ditambah, jangan
mepet, sekarangkan jam setengan enam kurang lima
menit mulainya, jadikan acaranya itukan kurang
seperempat biasanya jam 05.15 menit ko sekarang
malah mepet.
Narasumber
(Mamah Nur)
Nama : Mamah Anah
Usia :54 Tahun
Jabatan : Jama‟ah Pendengar
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 19 Juli 2019 / 15.40 WIB.
1. Apakah mamah sudah membaca Al-Qur‟an dengan lancar?
Dibilang lancar ya ngga ya, tapi lumayan gitu.
2. Apakah mamah merasa kesulitan dalam mempelajari bacaan
Al-Qur‟an?
Ada, kesulitan mah. Kan kurang jelas penglihatannya, suka
lupa. kadang-kadang kelewat.
3. Apakah mamah membaca Al-AQur‟an setiap hari?
Tiap hari Alhamdulillah. Yang ditunggu-tunggu tiap jam
pengennya cepet jam 05.00 aja, bangun Subuh itu udah
dibangunin sama hati untuk ikut acara Ngaderes Qur‟an gitu
aja neng. Seneng banget.
4. Apakah mamah membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan
ilmu tajwid?
Sesuai lah. Karena tau sedikit-sedikit mah, langsung
diterapkan aja.
5. Menurut mamah program Ngaderes ini sangat bermanfaat?
Beuhhh…. Sangat bermanfaat selalu bangunin buat bangun
Subuh, tidak ketinggalan panggilan, panggilan subuhnya
juga.
6. Apakah mamah Merasakan perubahan dalam membaca ayat
Al-Qur‟an setelah mendengarkan Ngaderes Qur‟an?
Tiap tahun ada lah peningkatan, dari Ustadz yang udah beda-
beda ada lah peningkatan.
7. Menurut mamah, Ustadz yang mengajar ngaji sangat
mumpuni tidak?
Iya Alhamdulillah, membawa semangat, cukup mengerti
dalam ilmu tajwidnya.
Kesan dan pesan selama mengikuti acara Ngaderes Qur‟an
Kesan : membawa semangat. Alhamdulillah semenjak
ada acara Ngaderes Qur‟an bangun pagi tidak
pernah kesiangan. Lagi ngerjain apapun di mana
pun dan kapanpun harus nyempetin waktu buat
dengerin dan ikutan Ngaderes Qur‟an.
Pesan : Ngaderes Qur‟an jangan sampai hilang. Harus
ditingkatkan, harus di tambah waktunya.
Narasumber
(Mamah Anah)
Nama : Mamah Adam/ Upi
Usia : 55 Tahun
Jabatan : Jama‟ah Pendengar
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 19 Juli 2019 / 15.50 WIB.
1. Apakah mamah sudah membaca Al-Qur‟an dengan lancar?
Alhamdulillah lancar.
2. Apakah mamah merasa kesulitan dalam mempelajari bacaan
Al-Qur‟an?
Ada kesulitan soalnya ngga semua bacaan sama, ada yang
agak ribet dan susah.
3. Apakah mamah membaca Al-AQur‟an setiap hari?
Iya Alhamdulillah setiap hari. Sebelum subuh udah bangun,
udah siap. Makanya kalau Ustadznya libur suka agak kesel,
kehilangan, ada rasa ketinggalan.
4. Apakah mamah membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan
ilmu tajwid?
Iya sesuai dengan ilmu tajwid.
5. Menurut mamah program Ngaderes ini sangat bermanfaat
tidak?
Sangat bermanfaat sekali. Sangat sangat. Bersyukur sekali
Krakatau radio mau menyiarkan acara yang bermanfaat ini.
6. Apakah mamah Merasakan perubahan dalam membaca ayat
Al-Qur‟an setelah mendengarkan Ngaderes Qur‟an?
Alhamdulillah ada perubahan, dulu mamah ngajinya kurang
makhrojnya, kurang tajwidnya, sekarang mah Alhamdulillah
ya, sedikit-sedikit. Meskipun tidak terlalu bagus seperti
orang-orang, tapi yang penting bisa, dan tau.
7. Ustadz yang mengajar ngaji sangat mumpuni?
Sangat mumpuni, Cuma pengalamnnya aja kurang luas, yang
penting lebih lebih ditingkatkan lagi mengajarinya. Apalagi
kan Ustadnya masih muda, yang diajarinya nenek-nenek
terkadang salah dalam pengucapan dikarenakan berbagai
macam faktor, jadi beliau harus jangan lengah, harus benar-
benar memperhatikan ketika jama‟ah mengaji.
Kesan dan pesan selama mengikuti acara Ngaderes Qur‟an
Kesan : terimakasih Krakatau radio sudah menyiarkan
acara ngaji Ngaderes Qur‟an.
Pesan : jangan sampai tidak ada, jangan sampai hilang,
lebih ditingkatkan lagi, ditambah lagi waktunya.
Untuk Ustadznya juga jangan sampai lengah.
Sebanarnya banyak yang ingin ikutan, tapi yang
satu ada yang malu, yang satu ada yang ngga
punya HP nya, yang satu ada yang tidak punya
radionya, tapi mereka pengen masuk radio. Susah
neng, untuk bisa masuk ke telepon Krakatau
radio. Tapi yang biasa tiap hari nelepon ke
Krakatau radio diberi kemudahan.
Narasumber
(Mamah Adam)
Nama : Mamah Hj. Ira
Usia : 55 Tahun
Jabatan : Jama‟ah Pendengar
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 19 Juli 2019 / 16.00 WIB.
1. Apakah mamah sudah membaca Al-Qur‟an dengan lancar?
Alhamdulillah lumayan neng.
2. Apakah mamah merasa kesulitan dalam mempelajari bacaan
Al-Qur‟an?
Iya kesulitan dalam penglihatan neng, jadi harus pake
kacamata. Kalo di majelis-majelis tidak pake, kalo abis
Subuh itu biasanya pake.
3. Apakah mamah membaca Al-AQur‟an setiap hari?
Alhamdulillah setiap hari, tiap abis Shalat. Tapi kadang-
kadang juga ngga. Bulan Ramadhan kemarin juga tamatnya
barengan sama yang di Krakatau radio.
4. Apakah mamah membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan
ilmu tajwid?
Iya, dipenuhin tapi masih belum maksimal, karena belum
bisa. Pengennya sih maksimal ya, tapi Alhamdulillah jarang
dikoreksi. Semakin banyak baca, semakin lancar.
5. Menurut mamah program Ngaderes ini sangat bermanfaat
tidak?
Sangat. Sangat bermanfaat.
6. Apakah mamah Merasakan perubahan dalam membaca ayat
Al-Qur‟an setelah mendengarkan Ngaderes Qur‟an?
Sangat ada juga. Sangat merasakan perubahan.
7. Ustadz yang mengajar ngaji sangat mumpuni?
Iya. Tapimungkin ya namanya baru, jadi mungkin belum
begitu akrab banget.
Kesan dan pesan selama mengikuti acara Ngaderes Qur‟an
Kesan : seneng. Sengeng banget.
Pesan : mudah-mudahan manjang, langgeng, terus umur
mamah juga panjang agar bisa mengikuti terus
sampai akhir hayat mamah Ira InsyaAllah.
Narasumber
(Mamah Hj. Ira)
Nama : Bunda Imut
Usia : 38 Tahun
Jabatan : Jama‟ah Pendengar
Tempat : Studio 93,7 FM Krakatau Radio
Waktu : Jum‟at, 19 Juli 2019 / 16.10 WIB.
1. Apakah mamah sudah membaca Al-Qur‟an dengan lancar?
Alhamdulillah sedikit-sedikit. Jadi kalau untuk makhrojnya
Alhamdulillah tapi untuk fasehnya belum. Alhamdulillah
segitu mah cuma kurang lancar doang.
2. Apakah mamah merasa kesulitan dalam mempelajari bacaan
Al-Qur‟an?
Ada, ada kesulitan dalam hukum bacaan tajwidnya, ikhfa,
idzhar, kurang bisa. Kalo buat baca lurus-lurus aja mah bisa
tapi hukumnya itu yang sulit.
3. Apakah mamah membaca Al-AQur‟an setiap hari?
Alhamdulillah tiap hari setelah abis Shalat aja.
4. Apakah mamah membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan
ilmu tajwid?
Iya sambil, sedikit-sedikit harus itu, meskipun sulit tapi harus
dicoba.
5. Menurut mamah program Ngaderes ini sangat bermanfaat
tidak?
Sangat bermanfaat. Soalnya jarang radio yang
menyelenggarakan acara Ngaderes seperti ini. Semangat
untuk bangun subuh.
6. Apakah mamah Merasakan perubahan dalam membaca ayat
Al-Qur‟an setelah mendengarkan Ngaderes Qur‟an?
Iya, sangat. Dari makhroj hurufnya.
7. Ustadz yang mengajar ngaji sangat mumpuni?
Kalo menurut saya, biasa-biasa aja sih belum, tidak seperti
Ustadz yang dulu ya Ustadz Samlawi ya. Kalo Ustadz
Samlawi dari hukum tajwidnya juga. Kalo ini ngaji biasa aja
ngaji kolot.
Kesan dan pesan selama mengikuti acara Ngaderes Qur‟an
Kesan : sangat berkesan ya. Luar biasa
Pesan : semoga semua yang dengerin bisa ikutan masuk
telepon juga gitu, ngga sekedar dengerin ya, biar ada usaha
untuk buka Al-Qur‟an.
Narasumber
(Bunda Imut)
SKRIP ASLI
Durasi Naskah
Insert
Hadits 1
(58 detik)
Hadits: “sesungguhnya apabila seseorang di antara
kalian mengambil tambang kemudian mencari kayu
bakar dan diletakkan diatas punggungnya, hal itu lebih
baik baginya daripada ia mendatangi seesorang yang
telah dikaruniai keutamaan oleh Allah SWT, kemudian
meninta-minta pada kawannya, adakalanya diberi dan
adakalanya ditolak”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Insert waktu
(11 detik)
Emak: Kom, gugah nak, tos jam 5 subuh, enggal ka cai
pinter.
Kokom: heuuuuhhh enya mak – Krakatau radio
Insert profil
sejarah
radio
(20 detik)
Kaka teteh kudu nyaho
Kaka teteh Krakatau radio didirikeun pada tanggal dua
puluh tilu november tahun seribu Sembilan ratus
Sembilan puluh
Kudu nyaho. Kudu nyaho
Insert
Shalawat 1
(1 menit 8
detik)
Shalawat pada jaman dahulu kala
Insert
Tagline (7
detik)
Sembilan tilu tujuh Krakatau radio ear sajagat
Insert
Shalawat 2
Sholatumminallah
(23 detik)
Insert
Hadits 2 (40
detik)
Hadits: “dari Abi Mas‟ud „Uqbah bin Amr Al-Ansori
RA, dari Nabi SAW bersabda: apabila sorang lelaki
membelanjakan hartanya untuk keluarganya dengan
ikhlas karena Allah SWT maka ia menjadi sodaqoh
baginya.”
Insert
Murottal
Al-Qur‟an
(5 menit 26
detik)
Surat An-Najm: 57-62 dan Surat Al-Ghasiyyah: 17-26
Insert
Hadits 3 (50
detik)
Hadits: “Aisyah Radhiyallahu „Anha meriwayatkan
bahwa Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam
bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran
akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa
selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al
Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya
bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR.
Muslim).
Lagu 1
(3 menit 48
detik)
Washil habibi azhom
Opening
tune atau
Bummper
in (14 detik)
Ambu: Cu, keur naon subuh keneh laju ngoprek radio
ges Sholat can?
Cucu: Atuh beres ambu. Puguh iyeu yeuh Onyod rek
ngadengekeun Ngaderes Qur‟an di Krakatau radio, ja
acarana kedeng deui arek dimulai – Krakatau radio
Talkset
Opening
penyiar
(2 menit 47
detik)
Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, Alhamdulillahilladzi qod ahdanata hiyal
fiq ablilil hija
Wassholatu wassalamu „ala ashrofil mustofa sayyidina
wamaulana Muhammadin saw wa‟ala alihi wasohbihi
ajma‟in, amma ba‟du
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten jamaah
Ngaderes Qur‟an, alhamdulilah atas izin Allah, atas
karunia Allah urang sadayana tiasa tepang deui dina
enjing ayeuna dina raraga acara Ngaderes Qur‟an anu di
persembahkeun ku salapan tilu koma tuju FM Krakatau
radio pamudah-mudahan dina acara ieu tiasa menambah
kana kaistiqomahan urang, kacintaan urang, dina
membaca kana ayat-ayat suci Al-Qur‟an oge pamudah-
mudahan dikarenakan Alhamdulillah urang tos
memasuki kana bulan Rojab di mana bulan ieu adalah
bulan anu sangat penuh dengan sejarah semoga ku
ayana urang maca kana Al-Qur‟an dina bulan ieu tiasa
berlipat ganda ganjaran urang pikeun bekel urang jaga
di akherat Aamin.. Aamiin.. ya Allah Ya robbal
„alamiin.
Memanggil
pendengar
untuk
menelepon
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten jamaah
Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku Allah SWT
seperti biasa kin simpribados Ustadz Ahmad Fahrin
ngaos kana ieu ayat atanapi ieu surat anu
ngajanteunkeun hanca urang sadaya dilajengkeun ku
kaka teteh anu bade ngiringan bergabung oge tiasa
bergabung dilayanan telepon di 085280800937.
Monolog Mangga urang ngawitan bae, insyAllah ayeuna dina
surat An-Naml ayat 86 mangga urang ngawitan
Ustadz
mengaji (7
menit)
Surat An-Naml: 86-93
Talkset 1
penyiar (1
menit 2
detik)
Mangga kaka teteh disatungtung denge ujung Banten
jama‟ah Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku Allah
SWT, insyaAllah anu bade neraskeun tiasa bergabung
dilayanan telepon kami di nomor 085280800937
mangga urang angkat.
Dialog U1 Ustadz: Assamu‟alaikum
MA1 Mamah Anah: hallo. Assalamu‟alaikum
U2 Ustadz: Wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh.
MA2 Mamah Anah: damang Ustadz?
U3 Ustadz: Alhamdulillah damang, kumaha
mamah damang?
MA3 Mamah Anah: alhamdulilah damang. Ustadz
aya salam ti Mamah Desi masih di Serang
keneh.
U4 Ustadz: tacan ieu keneh eta?
MA4 Mamah Anah: tacan uih
U5 Ustadz: mudah-mudahan putri na tea
mudah-mudahan sing diangkat panyawatna
ku gusti Allah SWT.
MA5 Mamah Anah: tadi nelepon kadieu. Mangga
urang teraskeun
U6 Ustadz: manga
Mengaji 1
Mamah
Anah
(4 menit 30
detik)
Surat Al-Qasas: 1-8
Pada ayat 4 ada bacaan kurang tepat, ويستحي yaitu cara
baca “ya” nya kurang panjang. Kemudian pada ayat 7 ,antara huruf “Ro” dan “dal” kurang ditahan انارآد و
ketika diberi contoh, mendengarkan, dan mengulangi.
Talkset 2
(48 detik)
Ucapan
terimakasih
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka Mamah Anah anu ti Sukacai
anu parantos ngiringan bergabung.
Memanggil
pendengar
Salajengna mangga urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MA1 Mamah Adam: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: sareng saha di mana mamah?
MA2 Mamah Adam: Mamah Adam di Sodong
U3
Ustadz: tos uih mamah? Oh.. mamah adam,
damang mamah?
MA3 Mamah Adam: Alhamdulillah
U4 Ustadz: mangga dilajeng mamah
MA4 Mamah Adam: panon sapalih rada
ngalangkang
U5 Ustadz: mudah-mudahan sing enggal
damang gih
MA5 Mamah Adam: teraskeun nyah
U6 Ustadz: mangga muhun
Mengaji 2
Mamah
Adam (3
menit 11
detik)
Surat Al-Qasas: 9-14
Pada ayat 9 ada bacaan yang dikoreksi mengenai cara
berhenti atau waqaf ولد dan pada ayat 12 ada kekeliruan
cara baca pada kata كم ادل yang seharusnya ادلكم mamah
Adam mendengarkan dan mengulang kembali.
Talkset 3 (1
menit 2
detik)
Memanggil
pendengar
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sami-sami hatur nuhun ka mamah Adam anu ti Sodong
anu parantos ngiringan bergabung. Salajengna urang
angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MHI1 Mamah Hj. Ira: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: sareng saha di mana mamah?
MHI2 Mamah Hj. Ira: sareng mamah Ira di
Pulosari.
U3 Ustadz: damang mamah?
MHI3 Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Ustadz, Tadi
mamah Ira di DKMT tepang sareng ibu Hj.
Siti Mujani, Alhamdulillah sering
ngupingkeun Krakatau eta pun saha nenek
nyah?
U4 Ustadz: oh, muhun.nu di Muncang
MHI4 Mamah Hj. Ira: Alhamdulillah. Muhun tadi
tepang di Masjid Agung, Hatur nuhun eta
kasadayana apaleun. Mangga nyah
U5 Ustadz: muhun mangga dilajengkeun
Mengaji 3
Mamah Hj.
Ira (3 menit
14 detik)
Surat Al-Qasas: 15-16
Ada kekeliruan cara baca pada ayat 15 ي قتتالن dan
غفلة على حي didengarkan dan diulangi.
Talkset 4
(42 detik)
Ucapan
terimakasih
dan
memanggil
pendengar
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Oge
wilujeung ngupingkeun ka pun nenek nyah Umi anu ti
Muncang. Hapunten bilih aya kalepatan sareng nu
sanesna
Salajengna urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MN1 Mamah Nur: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: damang mamah?
MN2 Mamah Nur: Alhamdulillah. Kumaha
sawangsulna Ustadz, damang nyah?
U3 Ustadz: Alhamdulillah damang. Mangga
dilajeng mamah
MN3 Mamah Nur: manga. Ayat 17?
U4 Ustadz: muhun
Mengaji 4
Mamah Nur
(4 menit 40
detik)
Surat Al-Qasas: 17-21
Ada beberapa ayat yang dikoreksi. Pada ayat 17 علي
yang seharusnya huruf “ya” nya di musyaddadkan, pada
ayat 18 خآئفا kurang panjang, seharusnya panjang
dibaca 6 harokat, pada ayat 21 نن bacaannya kurang
tasydid “nun” ke “jim” semuanya diberi contoh, Mamah
Nur mendengarkan, lalu mengulangi bacaan.
Talkset 5
(47 detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
hatur nuhun sami ka mamah Nur anu parantos ngiringan
bergabung. Mangga Salajengna Mangga kaka teteh
disatungtung denge ujung Banten jama‟ah Ngaderes
Qur‟an nu di mulyakeun ku gusti Allah SWT.
Memanggil
pendengar
Mangga nu bade ngiringan bergabung tiasa bergabung
dilayanan telepon kami di nomor 085280800937
salajengna urang angkat deui.
Dialog
U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
ASA1 Abah Samin Ali: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: sareng saha di mana?
ASA2 Abah Samin Ali: Samin Ali.
U3 Ustadz: damang?
ASA3 Abah Samin Ali: Alhamdulillah.
U4 Ustadz: mangga dilajeng ka Samin.
ASA4 Abah Samin Ali: mangga mangga manga
Mengaji 5
Abah Samin
Ali (2 menit
7 detik)
Surat Al-Qasas: 21-23
Pada ayat 23 dikoreksi dalam cara pengulangan bacaan
Kemudian telepon terputus.
Talkset 6
(40 detik)
Memanggil
pendengar
Punten, mungkin sinyal panginten nyah.
Mangga salajengna kaka teteh disatungtung denge ujung
Banten jama‟ah Ngaderes Qur‟an. urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
MD1 Mamah Desi: wa‟alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
U2 Ustadz: damang mamah Desi?
MD2 Mamah Desi: Alhamdulillah Ustadz.
U3 Ustadz: kumaha masih keneh di Serang?
MD3 Mamah Desi: muhun
U4 Ustadz: mugia putrina tea neng Desi mudah-
mudahan sing enggal di angkat panyawatna
ku gusti Allah SWT.
MD4 Mamah Desi: Aamiin.. bade ngiringan bae
yeuh. Ayeuna dina walama muhun
U5 Ustadz: walamma
Mengaji 6 Surat Al-Qasas: 23-26
Mamah
Desi (3
menit 53
detik)
Ada sekidit kesalahan cara baca pada setiap ayat. Pada
ayat 23, حت “ta” seharusnya dibaca satu alif, setelah
diberi contoh kemudian mengulangi bacaan. Pada ayat
ت ي ن di baca نوت ,25 diberi contoh dan mengulangi
bacaan. pada ayat 26, dikoreksi pada bacaan
.tapi malah menutup telepon من استأ جرت
Talkset 7 (1
menit)
Mengajak
berdo‟a
Memanggil
pendengar
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
hapunten kasadayana oge simpribados terang bahwa
ayeuna putri daripada mamah Desi nuju di rawat di
serang. Margi panginten aya peralatan tadarus anu teu
kacandak samodel kacapanon panginteun etalah nyuhun
dimaaf sareng dimaklum. Sareng urang do‟akeun
pamudah-mudahan putri na Mamah Desi sing enggal
dipasihan kasehatan deui ku gusti Allah SWT.
Salajengna urang angkat deui.
Dialog U1 Ustadz: Assalamu‟alaikum
A1 Ambu: Assalamu‟alaikum
U2 Ustadz: wa‟alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
A2 Ambu: kumaha pak Ustadz damang?
U3 Ustadz: damang. Kamana bae ieulah Ambu.
Damang Ambu?
A3 Ambu: Alhamdulillah ieu mah sehat
U4 Ustadz: sanes kamana bae ieu ambu?
A4 Ambu: bade ngiringan pak Ustadz.
U5 Ustadz: manga
Mengaji 7
Ambu (4
menit 57
detik)
Surat Al-Qasas: 26-29
Banyak kesalahan cara baca, pada ayat 26 pada kata
ه ر استأ ج yang dibaca “ta‟jiruh” dan pada kata
dibenarkan kemudian mengulangi. Pada ayat القوي االمي
27, ketika membaca ان kurang panjang. Cara berhenti
pada kata حجج . dijelaskan lagi dalam membaca فان
kemudian dalam membaca اتمت dikoreksi, karena tidak
mendengar makan tidak mengulangi bacaan, tapi pada
bacaan
بب -من جانبالطورن را –عليك –ومآ اريد dikoreksi, beliau
mendnegarkan dan mengulangi bacaan. Begitupun pada
bacaan dikoreksi dan diberi contoh, kemudian
mendengarkan lalu mengulangi.
Talkset 8
(17 detik)
wa‟alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
sakedik urang leuwihan deui
Kemudian Ustadz mengaji lagi, mengulangi bacaan
pada ayat 28.
Ustadz
ngaji (1
Surat Al-Qasas: 28.
menit 12
detik)
Talkset 9
(28 detik)
Kaka Teteh disatungtung denge ujung Banten jama‟ah
Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku Allah SWT.
Ayeuna insyaAllah urang ngabahas kana tajwid
alakadarna nyaeta dina masalah anu ku urang sering
dikatemukan adalah eta anu sering urang khilaf nyah
nyaeta tina ghunnah sareng musyaddad
Pembahasan
Tajwid (3
menit 50
detik)
Pembahasan
1
Contoh 1
Pembahasan
2
Jadi ari sadayana huruf hijaiyah anu 28 tur di tasydidan
eta macana kabagi 2 bagian. Kahiji, aya ghunnah
lazimah, kaduana aya musyaddad
Bagian kahiji nyaeta ghunnah lazimah, huruf na aya dua
nyaeta nun tasydid sareng mim tasydid. Patokannana
atau dhobit na nyaeta di mana-mana aya aya huruf
ghunnah anu ditasydidan, maka macana kudu
diasupkeun kana liang irung jadi di ghunnahkeun
ditahan samodel seer tadi
ان ل قا – dighunnahkeun hela eta. Ti alif kana nun bae
eta kudu rada lami kitu
Atanapi kedah lamikeun kumargi dina ghunnah – ما
lazimah
Anu kadua nyaeta musyaddad atau ghoir ghunnah
hurufna sadayana aya 26 pokokna patokannana nyaeta
di mana-mana aya huruf anu ditasydidan selian mim
Contoh 2
sareng nun maka macana kudu di bangetkeun kitu. Seer
contohna anu tadi ku urang dikatemukeun samodel مت
sareng nu sanesna. Wallahua‟lam bisshowab – بت –
Talkset
Closing (1
menit 15
detik)
Kaka teteh disatungtung denge ujung Banten jama‟ah
Ngaderes Qur‟an anu dimulyakeun ku gusti Allah swt.
Alhamdulillah urang parantos menjalani kana acara
Ngaderes Qur‟an ieu anu dipersembahkeun ku salapan
tilu koma tujuh Krakatau radio pamudah-mudahan seer
oge aya manfaat pikeun urang sadaya. Hapunteun
simpribados bilih aya kesalahan atanapi kakhilafan
maupun tentang kebodohan dina simpribados
nyuhunkeun dimaaf sareng di maklum. Mudah-mudahan
tiasa tepang deui disanes kesempatan. Ti salapan tilu
koma tujuh Krakatau radio ngahaturkeun sapu nyere
pegat simpai paturai patepang deui khudmasofa
wada‟makadar. Usikum wanafsikum bisakalloh
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh
permios
Closing
tune atau
Bummper
out (10
detik)
Ambu: Cu isukan ulah poho nyah ingetan ambu, asa ku
kelar ngadenge Ngaderes di Krakatau.
Cucu: atu karuh ambu. – Krakatau radio