Upload
novi-rahmad-wijaya
View
127
Download
20
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS
Proses Pembuatan Kertas Di PT.TEL
oleh:
NAMA : NIKO RASIANTO
NIM : (0610 3032 0231)
KELAS : 4 EA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2012
Proses Pembuatan Kertas
Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk berbagai kepentingan, baik untuk menulis,
membaca, atau untuk membungkus gorengan barangkali.
Kertas yang sering kita gunaka itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi modern
sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari kita pelajari
proses pembuatan kertas.
Proses Pembuatan Kertas (pulp)
Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenal dengan log.
log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk
melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku
Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De - Barker
Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai
ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan untuk
membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical
Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur
kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).
Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln.
Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air)
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
1. Proses Pengulitan (Debarking)Proses pengulitan yang efektif sangat diperlukan untuk menjamin kualitas yang baik agar dapat menghasilkan mutu pulp yang tinggi. Alat yang digunakan untuk pengelupasan kulit kayu ini disebut Drum Barker yang mempunyai kapasitas 500 m3/jam. Selanjutunya kayu yang sudah dikupas kulitnya dikirim ke Chipper dan kulit kayu dikirim ke Bark Crusher untuk dihaluskan untuk dijadikan bahan bakar di Power Boiler.
2. Pembentukan Serpih Kayu (Chipping)
Kayu yang telah dikuliti akan dilewatkan dengan belt Conveyor ke unit Chipper untuk dibentuk menjadi serpihan-serpihan yang berukuran seragam, yaitu berkisar antara 2 cm x 3 cm x 0,2 cm. Bahan baku yang telah diserpih dan dan memenuhi persyaratan, dilakukan pengayakan dan dikumpulkan di Chip Yard yang dilengkapi Conveyor untuk pengiriman ke unit pemasakan (Digester).
3. Pemasakan Serpih Kayu (Digester)Proses pulp yang digunakan adalah proses Kraft dengan bahan kimia pemasak yang disebut White Liqour yang merupakan campuran larutan Na2S dan NaOH. Dari proses pemasakan akan diperoleh pulp yang belum diputihkan (Unbleach Pulp) dan Black Liquor (lindi hitam). Juga dihasilkan limbah padat pada proses penyaringan (screening) yang selanjutnya dikirim ke Power Boiler sebagai bahan bakar . Sedangkan limbah gas NCG (H2S, Methyl Mercaptan, dan Dimethyl Sulfida) berupa HVLC dialirkan ke Boiler untuk dibakar.
4. Pencucian (Washing)Proses ini bertujuan untuk memisahkan lindi hitam dari pulp dengan menyemprotkan air panas dari aliran yang berlawanan dengan aliran pulp. Selanjutnya pulp yang telah terpisah dari lindi hitam disaring lagi untuk memisahkan serat-serat kayu yang tidak terolah dengan baik sebagaimana telah diuraikan pada proses pemasakan di atas. Pulp (serat) yang telah dicuci selanjutnya dikirim ke unit Oxygen Delignification, sedangkan Black Liquor yang dihasilkan dikirim ke unit Multi Efek Evaporator untuk dilakukan pemekatan.
4. Delignifikasi Oksigen (Oxygen Delignification)Proses Delignifikasi Oksigen bertujuan sebagai proses pra-bleaching (sebelum pemutihan) yang bertujuan untuk mengurangi bilangan kappa, sehingga dapat mengurangi pemakaian bahan kimia pemutih pada proses pemutihan. Bahan kimia yang dibutuhkan pada proses ini adalah NaOH dan O2 (Oksigen). Dari proses ini akan dihasilkan pulp berwarna coklat yang akan dikirim ke unit pemutihan (Bleaching) dan filtrat yang dikirim ke unit pengolahan limbah cair (Effluent Treatment Plant).
5. Pemutihan (Bleaching)Pada proses ini bertujuan untuk menghilangkan sisa lignin, warna, kotoran atau bahan lain yang terdapat didalam pulp. Sistem yang digunakan adalah ECF (Elemental Chorine Free) dimana tidak menggunakan Cl2tetapi menggunakan ClO2 100%. Hasil dari proses pemutihan berupa bubur serat (pulp) yang sudah berwarna sangat putih selanjutnya disimpan pada stock chest sebelum dikirim ke proses pengeringan, sedangkan filtratnya dikirim ke Effluent Treatment Plant.
6. Pengeringan dan Pembentukan Lembaran PulpProses yang berlangsung di pulp Machine unit ini merupakan tahap akhir pembuatan pulp. Proses ini mengubah pulp menjadi lembaran-lembaran pulp dengan ukuran yang diinginkan, yang sebelumnya mengalami beberapa perlakuan sebagai berikut :
a. Pembersihan terakhir sebelum pengeringanb. Pengeringan akan menghilangkan sisa air yang masih terdapat pada lembaran-lembaran
pulp dengan cara mengalirkan uap panas pada bagian atas dan bawah lembaran di air bone type dryer, Dengan tingkat kekeringan 87-95 %.
c. Pemotongan pada lembaran pulp kering dan pengepakan lembaran pulp akhir yang siap dikirim ke gudang penyimpanan produk akhir pulp.