98
PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN DAERAH NO 6 TAHUN 2008 (Studi di Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syariah Oleh: IRWAN DEFRIYANTO SIP.110179 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN

PERATURAN DAERAH NO 6 TAHUN 2008

(Studi di Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Syariah

Oleh:

IRWAN DEFRIYANTO

SIP.110179

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 3: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 4: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 5: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

v

MOTTO

Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang

memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan

kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,

menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu

menyembah. (QS. Al-Anbiyaa’: 21 ayat 73) 1

1 Al-Anbiyaa’ (21): 73

Page 6: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

vi

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap proses pemekaran wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

Sebagai tujuan antaranya untuk mengetahui proses pemekaran wilayah

Kecamatan dan kendala yang ada dalam proses pemekaran wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008. Skripsi

ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Proses pemekaran wilayah

Kecamatan Pemenang Selatan telah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Merangin Nomor 6 Tahun 2008, ini didasari dengan Pelayanan Administrasi yang

mendukung, Infrastruktur yang tercukupi, keadaan Ekonomi masyarakat yang

membaik, Sosial budaya, Politik dan juga Agama telah memenuhi persyaratan

yang mencangkupi, di mana di dalamnya terdapat 19 desa. Sedangkan lokasi Ibu

Kota Kecamatan Pamenang Selatan berada di Kecamatan Pamenang Selatan

karena dinilai memiliki aksesibilitas, keterjangkauan, posisi geografis, dan

infrastruktur yang relatif memadai. (2) Kendala yang ada dalam proses pemekaran

wilayah Kecamatan Pamenang Selatan Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Merangin Nomor 6 Tahun 2008, diantaranya; Kurangnya Transparansi

Pembangunan, di mana pemerintah Kecamatan Pamenang Selatan masih belum

mempublikasikan perencanaan pembangunan dan juga pelaporan pembangunan

agar dapat diakses oleh masyarakat dan Minimnya Partisipasi Masyarakat, di

mana minimnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Kecamatan

Pamenang Selatan.

Page 7: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin

Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata 1 (S1) Shalawat

beserta salam tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku Muhammad

Rasulullah SAW

“Pengetahuan yang benar tidak diukur dari sebanyak anda menghafal dan

seberapa banyak yang mampu anda jelaskan, melainkan pengetahuan yang benar

adalah ekspresi keshalehan (melindungi dari pada apa yang Allah SWT larang dan

bertindak atas apa yang Allah SWT amanatkan) R.A. Abu Na’iam”

Kuibaratkan karya kecilku ini bak serantai mawar yang wanginya akan tetap

teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya akan lekang terlengser waktu, dan

kupersembahkan mawar ini untuk:

Ayahku terhebat Sugiarto, ilmu yang kauberikan dan mendidikku dengan titik-

titik dan berubah menjadi kalimat sehingga kupergunakan untuk mencari ridho

dijalan Allah SWT

Ibuku terindah Rubiatun yang mengasuhku dan memberikan warna pelangi di

dalam hidupku hingga kujelajahi dunia yang begitu luas

Serta teman-temanku yang telah menginspirasiku dalam langkah gelap dan terang

hidupku

Page 8: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam

dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.

Skripsi ini diberi judul “Proses Pemekaran Wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah No 6 Tahun 2008 Studi di Kecamatan

Pamenang Selatan Kabupaten Merangin” merupakan suatu kajian terhadap

Komunikasi Kepemimpinan yang diperuntukkan untuk komunikasi

kepemimpinan terhadap sebagai abdi masyarakat. Dan inilah yang diketengahkan

dalam skripsi ini.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

Page 9: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

ix

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D selaku wakil rektor I Bidang Akademik

dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd selaku wakil

rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu

Dr. Hj. Fadillah, M. Pd, selaku wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

4. Bapak H. Hermanto Harun, M. HI., Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang

Akademik, Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan II,

Bidang Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Ibu Dr. Yuliatin,

S. Ag., M. HI, selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

5. Ibu Mustiah, S. Ag., M. Sy selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan di

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

6. Ibu Tri Endah Karya Lestriyani, S. IP., M. IP selaku Sekretaris jurusan Ilmu

Pemerintahan di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

7. Drs. H. Maulana Yusuf, M. Ag selaku Pembimbing I dan Ibu Tri Endah

Karya Lestriyani, S. IP., M. IP selaku Pembimbing II skripsi ini di Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Page 10: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

ix

9. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN

STS Jambi.

10. Sahabat-sahabatku jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2011.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, Oktober 2018

Penulis,

Irwan Defriyanto

SIP. 110179

Page 11: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iv

MOTTO ..................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 4

C. Batasan Masalah.................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ....................... 5

E. Kerangka Teori.................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ................................................................. 18

BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitan .............................................. 22

B. Pendekatan Penelitian ......................................................... 22

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 23

D. Unit Analisis ....................................................................... 23

E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 25

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 26

G. Sistematika Penulisan ......................................................... 28

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Jambi ................ 29

B. Struktur Organisasi .............................................................. 33

C. Sarana dan Prasarana ........................................................... 34

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Proses Pemekaran Wilayah Kecamatan Bedasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6

Tahun 2008 .......................................................................... 39

B. Kendala Yang Ada Dalam Proses Pemekaran Wilayah

Kecamatan Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Merangin Nomor 6 Tahun 2008 ........................................... 64

Page 12: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….……... 71

B. Saran-Saran..............…...……………………............……... 72

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

xiii

DAFTAR SINGKATAN

STS : Sulthan Thaha Saifuddin

SWT : Subhanahu Wata’ala

SAW : Shallallahu Alaihi Wasallam

SDM : Sumber Daya Manusia

UIN : Universitas Islam Negeri

Page 14: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Indikator Syarat Teknis Pemekaran Kecamatan…… 51

Tabel 4.3 Jarak antar desa dengan Ibu Kota Kecamatan

Pamenang Selatan dan Kabupaten Merangin….

52

Tabel 4.3 Banyaknya sekolah di Kecamatan Pamenang

selatan per desa………………………………….

52

Tabel 4.4 Jumlah tempat ibadah di Kecamatan Pamenang

selatan terdapat…………………………………

53

Page 15: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aspek yang sangat penting dari pelaksanaan otonomi daerah saat ini

adalah terkait dengan pemekaran dan penggabungan wilayah. Pemekaran dan

penggabungan wilayah ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara

pemerintah daerah dan masyarakat dan percepataan pembangunan daerah. Melalui

interaksi yang lebih intensif antara masyarakat dan pemerintah daerah baru, maka

masyarakat akan memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya secara lebih

baik sebagai warga negara. Semangat otonomi daerah itu sendiri salah satunya

bermuara kepada keinginan daerah untuk memekarkan diri. Berbagai perubahan

mendasar terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana

dikemukakan di atas mencakup pula perubahan mengenai kedudukan kecamatan

dan camat.1 Adanya perubahan otonomi daerah sampai dengan tingkat kecamatan

memberikan pilihan-pilihan strategis bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan

dan mengeluarkan kebijakan pemekaran di sejumlah kecamatan dengan

menggabungkan desa-desa yang berada didalam lingkup pemerintahan kecamatan

yang bersangkutan.2

Pemekaran Kecamatan saat ini dianggap mendesak mengingat jauhnya

rentang kendali yang tersebar disebuah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, tidak

1Laila Sabeita El Fitri, Irwan Noor, Suwondo, “Pemekaran Kecamatan Dalam

Peningkatan Pelayanan Kependudukan”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, hlm. 116 2Okti Selvia, “Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Pemberian Pelayanan Di

Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi (Studi Kasus Seksi Pemerintahan)”, FISIP

universitas Riau, Kampus Bina Widya Km.12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 2009, HLM. 82

1

Page 16: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

2

sedikit Bupati/Walikota yang mengambil kebijakan untuk melakukan pemekaran

kecamatan dengan maksud untuk mempercepat pembangunan daerah.3 Tidak

hanya sampai disana, tentunya kebijakan ini diambil harus ada tindak lanjut dari

terbentuknya kecamatan yang baru yaitu penempatan lokasi pusat pemerintahan

kecamatan sehingga mampu memaksimalisasikan pelayanan umum kepada

masyarakat yang berkepentingan. Kecamatan yang terlalu banyak memiliki desa

akan menjadikan proses penyelenggaraan pemerintahan menjadi tidak efektif dan

efisien4

Pemekaran kecamatan merupakan wujud nyata dari adanya otonomi

daerah. Pemekaran kecamatan merupakan suatu proses pemecahan dari satu

kecamatan menjadi lebih dari satu kecamatan sebagai upaya kesejahteraan

masyarakat. Suatu daerah dapat dimekarakan jika memenuhi instrumen

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Kecamatan. Dalam ketentuan Pasal 1 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2008 disebutkan bahwa : Pembentukan kecamatan adalah pemberian status

pada wilayah tertentu sebagai kecamatan di wilayah Kabupaten/Kota. Selanjutnya

dalam Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa : Pembentukan kecamatan dapat berupa

3Robi Anggara, “Studi Evaluasi Pemekaran Daerah”, Building and Reinventing

Decentralized Governance Project Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bekerjasama

dengan United Nation Development Program, 2017, hlm. 73 4Robi Cahyadi Kurniawan dan Pairulsyah. (2012). Studi Pemekaran Kecamatan Pubian

Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, 3 (2), hal:

498-508

Page 17: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

3

pemekaran 1 (satu) kecamatan menjadi 2 (dua) kecamatan atau lebih, dan/atau

penyatuan wilayah desa dan/atau kelurahan dari beberapa kecamatan5.

Dalam usaha mendorong perkembangan wilayah, suatu daerah dituntut

untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, dengan menggali potensi-

potensi sumber daya yang dimiliki guna pembiayaan daerah serta mengefektifkan

pelaksanaan pembangunan daerah, yang pada akhirnya dapat dikembangkan

sebagai sektor ekonomi basis dan ekonomi unggulan yang memiliki daya saing

dalam persaingan ekonomi global. Daerah pemekaran dituntut untuk mampu

merintis dan mengembangkan kemampuan untuk membangun dengan melakukan

langkah-langkah terobosan. Tantangan bagi daerah hasil pemekaran adalah

kemampuan untuk mendanai dan mengelola keuangan sendiri. Untuk itu, dalam

waktu dua tahun, Kabupaten/Kota baru harus mampu melepaskan ketergantungan

keuangan dari daerah induk dan provinsi, sehingga tidak lagi menjadi beban bagi

pemerintah daerah induk dan provinsi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, pembentukan daerah pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat6. Pembentukan daerah dapat berupa pemekaran dari satu daerah

menjadi dua atau lebih. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008

dijelaskan ada beberapa syarat yang harus di penuhi agar suatu kecamatan dapat

dimekarkan menjadi dua kecamatan atau lebih. Syarat tersebut yaitu kelayakan

5 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008, tentang Kecamatan. Jakarta: Pemerintah

Republik Indonesia 6 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta:

Pemerintah Republik Indonesia

Page 18: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

4

administratif, kelayakan fisik kewilayahan, dan kelayakan teknis. Adapun

indicator yang harus terpenuhi yaitu jumlah penduduk, luas wilayah, rentang

kendali, aktivitas prekonomian, dan ketersediaan sarana prasarana

Berdasarkan hal tersebut di atas maka Kecmatan Pamenang sebagai

Kecamatan Induk pada tahun 2008 dimekarkan menjadi beberapa kecamatan baru.

Pemekaran Kecamatan Pamenang Selatan ini tertuang dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 tahun 2008 Tentang Pembentukan Kecamatan

Renah Pamenang, Pamenang Selatan, Margo Tabir, Tabir Lintas, Tabir Barat, Dan

Tiang Pumping. Proses pemekaran Kecamatan Pamenang Selatan ini perlu di teliti

untuk mngetahui alasan yang mendasari pemekaran kecamatan.

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk menyusun skripsi dengan judul: “Proses Pemekaran Wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah No 6 Tahun 2008 Studi di Kecamatan Pamenang

Selatan Kabupaten Merangin”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pemekaran wilayah Kecamatan Bedasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008?

2. Apa saja kendala yang ada dalam proses pemekaran wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008?

Page 19: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

5

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah proses pemekaran Kecamatan

Pamenang selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6

Tahun 2008. Penelitian ini akan menggali informasi tentang apa yang mendasari

dan penyebab terjadinya pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan di Kabupaten

Merangin. Penelitian ini juga mengkaji tentang syarat- syarat yang harus dipenuhi

dalam pemekaran wilayah kecamatan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 di

Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui proses pemekaran wilayah Kecamatan Bedasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

b. Untuk mengetahui kendala yang ada dalam proses pemekaran wilayah

Kecamatan Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6

Tahun 2008.

2. Kegunaan

Penelitian mengenai proses pemekaran Kecamatan Pamenang selatan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008, ini

diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam hal ini proses pemekaran

Kecamatan Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu

Page 20: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

6

pengalaman dan wawasan bagi penulis sendiri terhadap proses pemekaran

Kecamatan Pamenang selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

b. Menjadi bahan bacaan yang menarik bagi siapapun yang akan membacanya.

c. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu

(S1) di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Siafuddin

Jambi.

d. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Syari’ah khususnya

jurusan Ilmu Pemerintahan, dan dosen-dosen Fakultas Syari’ah lainnya.

e. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan

praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan

bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Pemekaran

Istilah pemekaran secara etimologis berasal dari kata asalnya, yaitu mekar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti : (1) Berkembang menjadi

terbuka (2) Menjadi besar dan gembung (3) menjadi tambah luas, besar,

ramai, bagus (4) Mulai timbul dan berkembang. Definisi pemekaran daerah dari

Kamus Besar Bahasa Indonesia itu, masih menjadi perdebatan, karena dirasakan

tidak relevan dengan makna pemekaran daerah yang kenyataannya malah terjadi

penyempitan wilayah atau menjadikan wilayah menjadi kecil dari sebelumnya

karena seringkali pemekaran daerah itu bukan penggabungan dua atau lebih

Page 21: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

7

daerah otonom yang membentuk daerah otonom baru. Akan tetapi, pemecahan

daerah otonom menjadi dua atau lebih daerah otonom baru.

Sementara itu Menurut Okti Selvia Pemekaran kecamatan adalah adalah

suatu kecamatan dimekarkan menjadi lebih dari satu kecamatan, kecamatan yang

dimekarkan mendapat kewenangan dari bupati/walikota dan lebih bernuansa pada

peningkatan bidang pelayanan, bidang pemerintahan dan bidang pembangunan.7

Itu artinya dengan pemekaran desa akan berdampak pada pembangunan

infrastuktur. Hal ini dikuatkan dengan pendapatnya yang menyatakan bahwa

pembangunan infrastruktur desa yang dimekarkan mempunyai dampak positif

terhadap wilayah tersebut antara lain yaitu adanya (1) Rentang kendali pelayanan

pemerintah menjadi mudah terjangkau, (2) Peningkatan pembangunan ekonomi

dengan penurunan tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan dan tingkat

kesehatan gizi buruk, (3) Peningkatan kesejahteraan, (4) Peningkatan kualitas

sumber daya manusia, (5) Pengembangan wilayah distrik, dan (6) Pemahaman

pendidikan politik. Sementara dampak negatif dari pemekaran desa antara lain

yaitu adanya (1) Peningkatan konflik sosial masyarakat, (2) Persaingan elit politik

desa menjadi tidak sehat, (3) Peluang korupsi, kolusi dan nepotisme sangat tinggi,

dan (4) Lebih dominan kepentingan pusat dari pada kepentingan mensejahterakan

masyarakat lokal.

Keberhasilan peningkatan kesejahteraan pemekaran desa dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat

tersebut dapat dilakukan dengan memalui beberapa tahapan, yang antara lain

7 Okti Selvia, “Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Pemberian Pelayanan Di

Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi (Studi Kasus Seksi Pemerintahan)”, FISIP

universitas Riau, Kampus Bina Widya Km.12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 2009, HLM. 82

Page 22: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

8

adalah (1) Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, (2) Percepatan

pertumbuhan kehidupan masyarakat, (3) Percepatan pelaksanaan pembangunan

infrastruktur, (4) Percepatan pembangunan ekonomi, (5) Percepatan pengelolaan

potensi desa, (6) Peningkatan keamanan dan ketertiban, dan (7) Peningkatan

hubungan yang serasi terhadap pemerintah pusat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, ada tiga kriteria

harus dipenuhi dalam rencana dan usul pemekaran desa yakni syarat administratif,

teknis dan kewilayahan.8 Secara administratif pemekaran antara lain ialah

persetujuan dari DPRD, Bupati/Walikota dan Gubernur serta rekomendasi

Menteri Dalam Negeri. Sementara syarat teknis antara lain ialah kemampuan

ekonomi, sosial, budaya, sosial politik, kependudukan, luas desa, pertahanan dan

keamanan. Sedangkan persyaratan kewilayahan antara lain adalah minimal 5

(lima) desa untuk pembentukan kecamatan, minimal4 (empat) kecamatan untuk

pembentukan kabupaten/ kota, dan minimal 5 (lima) kabupaten/ kota untuk

pembentukan provinsi, serta didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana

pemerintahaan.

Berdasarkan ketentuan tersebut nyatalah bahwa tujuan pemekaran adalah

untuk melancarkan pembangunan yang tersebar diseluruh dan membina kestabilan

politik dan kesatuan bangsa. Dengan kata lain, bertujuan untuk menjamin

perkembangan dan pembangunan desa yang dilaksanakan dengan azas

dekonsentrasi. Lebih terperinci tujuan pembangunan tersebut seperti dijelaskan

dalam Undang-Undang No 32 tahun 2004 adalah (1) Mempercepat laju

8 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, tentang pemekaran desa yakni

Page 23: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

9

pertumbuhan pembangunan infrastruktur, (2) Upaya pemerataan pembangunan

infrastruktur dan hasil-hasilnya, (3) Upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan

pemerintah kepada masyarakat, (4) Mempertinggi daya guna dan hasil, guna

penyelenggaraan pemerintah di desa, (5) Meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam pemerintahan dan pembangunan infastruktur, serta (6) Terbinanya stabilitas

politik dan kesatuan bangsa.

2. Syarat-Syarat Pemekaran

Pemekaran wilayah dipandang sebagai sebuah terobosan untuk

mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan

memperoleh pelayanan bagi masyarakat. Pemekaran wilayah juga merupakan

bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam

memperpendek rentang kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas

penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan.

Melihat sisi positif pemekaran daerah adalah untuk menyelesaikan

masalah ketertinggalan suatu daerah. Hanya yang pasti, dengan pemekaran daerah

mempunyai peluang untuk lebih diperhatikan dan keluar dari ketertinggalan.

Bagaimana tidak, dengan menjadi daerah otonom maka pembangunan daerah

lebih maju dan pelayanan masyarakat menjadi lebih dekat dan memiliki anggaran

yang dikelola sendiri yang dapat digunakan untuk membangun daerah tersebut.

Pemekaran Kecamatan harus melalui proses yang sesuai dengan ketentuan

perundangan yang berlaku dan tentunya memerlukan waktu. Pemerintah Provinsi

maupun Kabupaten/Kota dimana terdapat Wilayah Kecamatan yang akan

imekarkan tentunya sangat memahami aspirasi masyarakat untuk mendapatkan

Page 24: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

10

pelayanan pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan secara lebih optimal.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 dalam pasal 2

dikatakan bahwa Kecamatan dibentuk di wilayah Kabupaten/Kota dengan

Peraturan Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Pembentukan

Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pemekaran 1 (satu)

Kecamatan menjadi 2 (dua) Kecamatan atau lebih, dan atau penyatuan wilayah

desa atau Kelurahan dari beberapa Kecamatan.

Pembentukan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 harus

memenuhi syarat administratif, teknis serta fisik kewilayahan.

1. penyelenggaraan pemerintahan

a. Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima) tahun.

b. Batas usia penyelenggaraan pemerintahan desa atau Kelurahan yang akan

dibentuk menjadi Kecamatan minimal 5 (lima) tahun.

c. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan forum komunikasi

kelurahan diseluruh wilayah Kecamatan baik yang menjadi calon cakupan

wilayah Kecamatan baru maupun Kecamatan induk tentang persetujuan

pembentukan Kecamatan.

d. Keputusan kepala Desa dan keputusan Lurah di seluruh wilayah Kecamatan

baik yang akan menjadi cakupan wilayah Kecamatan baru maupun Kecamatan

induk tentang persetujuan pembentukan Kecamatan.

e. Rekomendasi Gubernur

2. Persyaratan teknis meliputi :

a. Jumlah penduduk.

Page 25: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

11

b. Luas wilayah.

c. Rentang kendali penyelenggaraan pelayanan pemerintahan dan aktivitas

perekonomian, dan

d. Ketersediaan sarana dan prasarana.

3. Persyaratan fisik kewilayahan meliputi cakupan wilayah lokasi calon Ibukota,

sarana dan prasarana pemerintahan serta rencana tata ruang kewilayahan.9

Persyaratan diatas, diharapkan daerah yang baru dibentuk dapat tumbuh

berkembang dan mampu menyelenggarakan otonomi daerahnya dalam rangka

meningkatkan pelayanan dan pembangunan yang optimal guna mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

3. Tujuan Pemekaran

Pemekaran wilayah atau kecamatan adalah suatu proses membagi satu

daerah administratif (daerah otonom) yang sudah ada menjadi dua atau lebih

daerah otonom yang baru berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daearah hasil amandemen Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999. Landasan pelaksanaannya

didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2008 tentang Kecamatan.

Pemekaran wilayah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai strategi dan kebijakan

dilaksanakan. Dalam konteks hubungan antara pemerintah pusat dan daerah.

9 Agustina, “Evaluasi Pemekaran Desa Kudung Kecamatan Lingga Timur Kabupaten

Lingga Tahun 2014”, Skripsi: Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang, 2015, hlm. 22

Page 26: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

12

Dalam kenyataannya untuk memberikan dampak yang positif dalam setiap

kebijakan baru yang akan diimplementasikan kepada masyarakat, pemerintah dan

pihak terkait harus mampu memberikan yang terbaik kepada masyarakat dalam

hal meningkatkan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masayarakat.

Pemekaran dapat diharapkan mengurangi berbagai permasalahan yang ada salah

satunya adalah di bidang pembangunan infrastruktur. Adapun proses pengelolaan

infrastruktur antara lain seperti Perencanaan dan penetapan program (planning

and programming); Perancangan (design); Konstruksi (pembangunan); Operasi

dan pemeliharaan serta Pemantauan dan evaluasi. Sementara sumber daya

infrastruktur yang biasa disebut dengan 5M yakniMan (manusia); Materials

bahan); Machines (peralatan/mesin); Methods (cara kerja/metode) serta Money

(modal/kapital).10

Menurut kelompok bidang Keahlian Manajemen Rekayasa Konstruksi

ITB (2001), “Infrastruktur (prasarana) adalah bangunan atau fasilitas fisik yang

dikembangkan untuk mendukung pencapaian tujuan sosial dan ekonomi suatu

masyarakat atau komunitas”. Menurut Grigg dalam Harmantyo (2011), terdapat

enam kategori besar akan kelompok infrastruktur yang antara lain (1) Kelompok

jalan (jalan, jalan raya, jembatan); (2) Kelompok pelayanan transportasi (transit,

jalan rel, pelabuhan, Bandar udara); (3) Kelompok air (air bersih, air kotor, semua

sistem air, termasuk jalan air); (4) Kelompok manajemen limbah (sistem

manajemen limbah padat); (5) Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga dan

10 Syaifulloh, “Implementasi Pemekaran Desa Gading Kencana Dalam Peningkatan

Sosial Ekonomi Masyarakat”, Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Bandar Lampung, 2017, hlm. 4

Page 27: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

13

kesehatan; (6) Kelompok produksi dan distribusi energi (listrik, telekomunikasi

dan gas).

Upaya meningkatkan jaringan jalan maka pertumbuhan yang tinggi dan

sekaligus mempercepat pemerataan, baik antar sektor, antar golongan ekonomi

maupun antar desa. Dalam perspektif jangka panjang, perluasan jaringan jalan

yang dilakukan secara imultan dengan pembangunan infrastruktur lain seperti

irigasi, air bersih, perlistrikan, komunikasi, transportasi, penyediaan tenga kerja

terdidik, menjadi penentu dalam meningkatnya daya saing.11 Ketersediaan

pelayanan infrastruktur juga memainkan peranan yang penting dalam

pembangunan desa. Infrastruktur tidak saja iperlukan untuk mendukung roda

kegiatan ekonomi tetapi juga untuk mendukung kegiatan pemerintah yang bersifat

administratif, kegiatan pelayanan publik, serta menjadi satu instrument untuk

meningkatkan lalu lintas informasi serta kegiatan lainnya.

Indikator yang digunakan untuk mempresentasikan kualitas infrastruktur

adalah persentase jalan dalam kondisi baik, terhadap total panjang ruas jalan.

Jalan memang merupakan salah satu komponen mendasar dalam infrastruktur.

Salah satu pendukung pengembangan kegiatan sosial, ekonomi, budaya, politik

dan pertahanan serta keamanan rakyat adalah pembangunan jaringan jalan.

Dengan pembangunan jaringan jalan akan memperlancar pemasaran hasil

produksi barang dan jasa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia serta tingkat

kemajuan teknologi akan disesuaikan dengan perkembangan ekonomi. Pelestarian

11 Sapri, “Dampak Pemekaran Kecamatan Dalam Pembangunan Sarana Dan Prasarana Di

Kecamatan Beutong Ateuh Banggala Kabupaten Nagan Raya”, Skripsi: Kementerian Pendidikan

Dan Kebudayaan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Teuku Umar, 2014, hlm. 22

Page 28: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

14

lingkungan hidup juga akan disesuaikan dengan perkembangan ekonomi rakyat.

Jaringan jalan yang terbangun dan terawat akan memudahkan transportasi, yang

kan memudahkan informasi sehingga memudahkan informasi politik hubungan

antara pemerintah desa terhadap pemerintah desa maupun pemerintah pusat.

Kondisi ini akan berimbas pada sistem keamanan wilayah maupun

masyarakatnya.

4. Pengaturan Penyelenggaraan Kecamatan

Pengaturan penyelenggaraan kecamatan baik dari sisi pembentukan,

kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik diatur dengan Peraturan

Pemerintah. Sebagai perangkat daerah, Camat mendapatkan pelimpahan

kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain itu kecamatan

juga akan mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan. Camat

dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh pegawai kecamatan dan bertanggung

jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota6.

Pertanggungjawaban Camat kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah

adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti Camat

merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah, karena secara struktural Camat

berada langsung di bawah bupati/walikota. Camat juga berperan sebagai kepala

wilayah (wilayah kerja, namun tidak memiliki daerah dalam arti daerah

kewenangan), karena melaksanakan tugas umum pemerintahan di wilayah

kecamatan, khususnya tugas-tugas atributif dalam bidang koordinasi

pemerintahan terhadap seluruh instansi pemerintah di wilayah kecamatan,

penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, penegakan peraturan perundang-

Page 29: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

15

undangan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan,

serta pelaksanaan tugas pemerintahan lainnya yang belum dilaksanakan oleh

pemerintahan desa/kelurahan dan/atau instansi pemerintah lainnya di wilayah

kecamatan. Oleh karena itu, kedudukan camat berbeda dengan kepala instansi

pemerintahan lainnya di kecamatan, karena penyelenggaraan tugas instansi

pemerintahan lainnya di kecamatan harus berada dalam koordinasi Camat.

Camat sebagai perangkat daerah juga mempunyai kekhususan

dibandingkan dengan perangkat daerah lainnya dalam pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya untuk mendukung pelaksanaan asas desentralisasi. Kekhususan

tersebut yaitu adanya suatu kewajiban mengintegrasikan nilai-nilai sosio kultural,

menciptakan stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi dan budaya,

mengupayakan terwujudnya ketenteraman dan ketertiban wilayah sebagai

perwujudan kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam kerangka membangun

integritas kesatuan wilayah7. Dalam hal ini, fungsi utama camat selain

mernberikan pelayanan kepada masyarakat, juga melakukan tugas-tugas

pembinaan wilayah.

Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari

aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang

pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai

ciri pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan

dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh

bupati/walikota. Sehubungan dengan itu, Camat melaksanakan kewenangan

pemerintahan dari 2 (dua) sumber yakni: pertama, bidang kewenangan dalam

Page 30: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

16

lingkup tugas umum pemerintahan; dan kedua, kewenangan bidang pemerintahan

yang dilimpahkan oleh bupati/walikota dalam rangka pelaksanaan otonomi

daerah8. Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di wilayah kecamatan,

dimungkinkan adanya kebijakan pemekaran wilayah/daerah di setiap kecamatan.

Pemekaran suatu daerah atau wilayah sejatinya ditujukan dalam rangka

menyelesaikan ketertinggalan, pamekaran dilaksanakan dalam rangka

menyelesaikan ketertinggalan dan keterjangkauan pelayanan publik. Terdapat

beberapa syarat dalam pemekaran sebuah daerah diantaranya kewilayahan; jumlah

penduduk; pendapatan dan lain sebagainya sebagaimana di atur dalam Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004. Semua itu di atur sedemikian rupa dalam sebuah

itikad bahwa dilaksanakannya pamekaran agar daerah dapat maju dan dapat lebih

mensejahterakan rakyatnya. Begitupula dengan pemekaran yang dilakukan di

level kecamatan seperti yang akan dilakukan di Kecamatan Pamenang Selatan

Kabupaten Merangin, yang tentunya harus berdasarkan pada Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan12.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan

dinyatakan secara tegas bahwa pamekaran kecamatan adalah juga pembentukan

kecamatan karena pembentukan kecamatan dapat berupa pemekaran satu

kecamatan menjadi dua kecamatan atau lebih; dan/atau penyatuan wilayah desa

dan/atau kelurahan dari beberapa kecamatan. Dalam pasal 3 PP tersebut juga

dinyatakan bahwa untuk melaksanakan pamekaran kecamatan harus memenuhi

beberapa persyaratan, yakni : administratif; teknis, dan; fisik kewilayahan.

12 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008, tentang Kecamatan. Jakarta: Pemerintah

Republik Indonesia

Page 31: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

17

Dalam pasal 4 PP No. 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan dinyatakan

secara tegas bahwa syarat administratif pembentukan kecamatan meliputi:

a. Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima) tahun;

b. Batas usia penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan yang akan

dibentuk menjadi kecamatan minimal 5 (lima) tahun;

c. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau nama lain untuk Desa

dan Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain untuk kelurahan di seluruh

wilayah kecamata baik yang menjadi calon cakupan wilayah kecamatan baru

maupun kecamatan induk tentang persetujuan pembentukan kecamatan;

d. Keputusan Kepala Desa atau nama lain untuk desa dan Keputusan Lurah atau

nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamatan baik yang akan

menjadi cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk tentang

persetujuan pembentukan kecamatan;

Dalam pasal 5 PP No. 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan dinyatakan

secara tegas bahwa syarat fisik kewilayahan terbentuknya kecamatan adalah

meliputi cakupan wilayah, lokasi calon ibukota, sarana dan prasarana

pemerintahan. Pasal 6 PP tersebut menegaskan bahwa :

a. Cakupan wilayah untuk daerah kabupaten paling sedikit terdiri atas 10 desa /

kelurahan dan untuk daerah kota paling sedikit terdiri atas 5 desa/kelurahan.

b. Lokasi calon ibukota memperhatikan aspek tata ruang, ketersediaan fasilitas,

aksesibilitas, kondisi dan letak geografis, kependudukan, sosial ekonomi,

sosial politik, dan sosial budaya.

Page 32: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

18

c. Sarana dan prasarana pemerintahan meliputi bangunan dan lahan untuk kantor

camat yang dapat digunakan untuk memberikan

Dalam pasal 7 PP No. 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan dinyatakan

secara tegas bahwa persyaratan pembentukan kecamatan harus memenuhi

persyaratan teknis yang meliputi:

a. Jumlah Penduduk;

b. Luas Wilayah;

c. Rentang Kendali Penyelenggaraan Pelayanan Pemerintahan;

d. Aktivitas Perekonomian;

e. Ketersediaan Sarana Dan Prasarana.

F. Tinjaun Pustaka

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya penelitian

yang dilakukan Fitri L. S, Noor I, Suwondo dari Universitas Brawijaya,

Malang dengan judul “Pemekaran Kecamatan dalam Peningkatan Pelayanan

Kependudukan (Studi Pada Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri)”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemekaran Kecamatan

Gampengrejo sudah memenuhi kriteria persyaratan yang telah berhasil

memekarkan Kecamatan Gampengrejo menjadi Kecamatan Gampengrejo dan

Kecamatan Ngasem. Peningkatan pelayanan kependudukan setelah

pelaksanaan pemekaran kecamatan dalam kepengurusan surat kependudukan

seperti Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, dan Akta Kelahiran menjadi

lebih baik. Setelah pelaksanaan pemekaran kecamatan, jarak yang ditempuh

dari desa ke kantor kecamatan lebih dekat masyarakat untuk mengurus surat

Page 33: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

19

keterangan kependudukan lebih pendek. Setelah pelaksanaan pemekaran

kecamatan yang diikuti dengan diberlakukan program Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan, masyarakat akan merasakan peningkatan

pelayanan yang mudah di kemudian hari. Masyarakat akan mendapat

kemudahan dalam mengurus administrasi kependudukan, karena program

Sistem informasi Administrasi Kependudukan akan menjadikan semua

masyarakat tertib administrasi dan tidak ada lagi identitas ganda13.

Peneltian serupa juga dilakukan oleh Agus Subagyo dari Universitas

Jenderal Akhmad Yani dengan judul “Analisis Kelayakan Pemekaran

Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kelayakan administratif, kecamatan

Pangalengan, telah memenuhi syarat administratif untuk dimekarkan.

Berdasarkan analisis kelayakan fisik kewilayahan, yang mempersyaratkan

cakupan wilayah kecamatan baru untuk daerah kabupaten paling sedikit terdiri

atas 10 desa, maka dapat dikatakan bahwa kecamatan Pangalengan belum

memenuhi syarat untuk dimekarkan. Alasannya, jumlah seluruh desa yang ada

di wilayah Kecamatan Pangalengan baru mencapai 13 desa, sehingga masih

kurang minimal 7 desa lagi agar dapat dimekarkan. Berdasarkan analisis

kelayakan teknis, yang mempersyaratkan adanya penghitungan data kuantitatif

terhadap potensi yang ada di kecamatan Pangalengan, maka dapat ditegaskan

bahwa Kecamatan Pangalengan telah memenuhi syarat untuk dimekarkan,

13 Fitri, L., Noor, I., dan Suwondo. (2013). Pemekaran Kecamatan Dalam Peningkatan

Pelayanan Kependudukan (Studi pada Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri). Jurnal

Administrasi Publik (JAP), 1 (3), hal:115-124

Page 34: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

20

karena total seluruh indikator yang mencapai 367 atau dalam kategori

mampu14

Penelitian yang dilakukan Kurniawan, R. C dari Universitas Lampung

dengan judul “Studi Pemekaran Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung

Tengah”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di tinjau dari indicator

jumlah penduduk, luas wilayah, rentang kendali, aktivitas prekonomian, dan

ketersediaan sarana prasarana Kecamatan Pubian dinilai mampu dan layak

direkomendasikan untuk dimekarkan15.

Penelitian yang dilakukan Kurniawan, Y dari Universitas Brawijaya,

dengan judul “Upaya yang dilakukan pemerintah kota batu dalam hal

pemekaran wilayah Kecamatan Di Kota Batu berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang kecamatan”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui faktor apa saja yang melatar belakangi pemerintah Kota

Batu melakukan pemekaran, usaha apa saja yang dilakukan pemerintah kota

batu dalam melakukan pemekaran wilayah kecamatannya, dan hambatan apa

saja yang ditemui dalam prosesnya. Faktor yang mendasari adalah, adanya

ketimpangan di wilayah kecamatannya. Upaya yang dilakukan Pemerintah

Kota Batu adalah, melakukan pengkajian wilayah dan survey, kemudian

melakukan perencanaan pembangunan dan mempersiapkan segala sarana

prasarana bagi daearah baru hasil pemekaran wilayah. Hambatan yang ditemui

14 Agus Subagyo. (2012). Analisis kelayakan pemekaran Kecamatan pangalengan

kabupaten bandung. Artikel ilmiah tidak diterbitkan. Universitas Jendral Akhmad Yani 15 Yuda Kurniawan. (2013). Upaya yang dilakukan pemerintah kota batu dalam hal

pemekaran wilayah kecamatan di kota batu berdasarkan peraturan pemerintah No. 19 tahun 2008

tentang kecamatan (Studi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu). Artikel Ilmiah

tidak diterbitkan. Universitas Brawijaya

Page 35: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

21

adalah adanya hambatan baik dari internal pemerintahan maupun eksternal

pemerintahan yang meliputi wilayah dan kondisi dari masyarakat dan

wilayahnya16.

Penelitian ini memiliki kedudukan yang hampir sama dengan beberapa

penelitian sebelumnya, akan tetapi penelitian ini lebih di fokuskan pada proses

pemekaran Kecamatan Pamenang Selatan berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008. Penelitian ini akan menggali

informasi tentang apa yang mendasari dan penyebab terjadinya pemekaran

Kecamatan Pemenang Selatan di Kabupaten Merangin. Penelitian ini juga

mengkaji tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pemekaran wilayah

kecamatan.

16 Robi Cahyadi Kurniawan dan Pairulsyah. (2012). Studi Pemekaran Kecamatan Pubian

Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, 3 (2), hal:

498-508

Page 36: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

22

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini tentang proses pemekaran Kecamatan Pamenang selatan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

Kegiatan penelitian ini dimulai sejak disahkannya penelitian, yaitu bulan

Desember 2017. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1. Berlangsungnya pemekaran yang ada di Kecamatan Pamenang selatan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

2. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai

keterangan yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.17

Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

rangka mengetahui penelitian ini tentang proses pemekaran Kecamatan Pamenang

selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

17Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 22.

22

Page 37: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

23

instrumen kunci.18 Itu artinya kualitatif adalah suatu rencana dan cara yang akan

digunakan peneliti untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang penulis ambil dari informasi di lapangan melalui observasi dan

wawancara di lokasi penelitian. Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia,

situasi/ peristiwa, dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan

orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data yang

berbentuk suasana/ peristiwa berupa suasana yang bergerak ataupun lisan,

meliputi ruangan, suasana, dan proses. Adapun sumber data dalam penelitian ini

adalah peristiwa atau kejadian, dimana dalam penelitian ini peristiwa dijadikan

sumber data adalah penelitian ini tentang proses pemekaran Kecamatan Pamenang

selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

D. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel.

Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun

organisasi swasta atau sekelompok orang.19 Unit analisis juga menjelaskan kapan

18Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 9. 19Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS

Jambi, (2012), hlm. 62.

Page 38: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

24

waktu (tahun berapa, atau bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian

tidak secara jelas menggambarkan mengenai batasan waktu tersebut. Dalam

penelitian ini, unit analisisnya adalah proses pemekaran Kecamatan Pamenang

selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang dilakukan tidak

menggunakan popupasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen-

dokumen dari Teluk Kepayang Pulau Indah.

Dalam penelitian ini informan ditentukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan pertimbangan

informasi.20 Penentuan unit sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai

pada taraf kelebihan artinya bahwa dengan menggunakan informan selanjutnya

boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru.21 Informan adalah

orang yang memberi atau orang yang menjadi sumber data dalam penelitian

(narasumber). Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh

peneliti dan diperkirakan orang yang menjadi informan ini menguasai dan

memahami data, informasi, ataupun fakta dari objek penelitian. Informan dalam

penelitian ini dipilih berdasarkan kewenangan dan keilmuan yang terkait dengan

penelitian ini, mereka diantaranya:

1. Kepala kantor Kecamatan Pamenang Selatan

2. Pegawai kantor Kecamatan Pamenang Selatan

3. Masyarakat Kecamatan Pamenang Selatan

20Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, (Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009), hlm. 79. 21 Sugiyono, Op.Cit., hlm.85.

Page 39: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

25

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi

Dalam observasi ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam

penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, penulis memilih observasi

partisipan. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung

terhadap objek penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Kecamatan Pamenang selatan berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi

terstruktur (semistructure interview) dimana pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Alat-alat yang digunakan penulis

dalam wawancara adalah buku catatan, laptop, dan camera karena penulis

menggunakan wawancara catatan lapangan. Dalam skripsi ini, penulis

menggunakan metode wawancara yang dilakukan kepada subyek dengan

menggunakan dokumntasi catatan lapangan.

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber

dari arsip dan dokumen baik yang berada di Kecamatan Pamenang selatan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008, yang

Page 40: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

26

ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dalam hal ini dokumentasi

diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang di teliti.

Adapun di dalam skripsi ini penulis mengumpulkan data mengenai sejarah, visi-

misi, profil, serta bukti-bukti pelaksanaan Kecamatan Pamenang selatan

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan

membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Aktivitas analisis

data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan lalu

diverifikasi.

1. Reduksi Data

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan.22 Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai

dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,

menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau informasi

yang tidak relevan. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui catatan lapangan

dan wawancara, kemudian data tersebut dirangkum, dan diseleksi sehingga akan

memberikan gambaran yang jelas kepada penulis.

22Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.

143.

Page 41: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

27

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan penyusunan sekumpulan informasi dari reduksi

data yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah

dipahami. Dalam penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Penyajian

data dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-nya masing-

masing. Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan

maupun dari sumber pustaka. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teks

yang bersifat naratif.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam

penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya

kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.

Dari ketiga metode analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa,

ketiga metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan

penulis lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan

lapangan, dan juga memudahkan penulis di dalam mengetahui dan menarik

kesimpulan Kecamatan Pamenang selatan berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008.

Page 42: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

28

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam

penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya

menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran

tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Batsan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori,

Kerangka Pemikiran, Tinjauan Pustaka.

BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan

Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analsis dan

Alat Analisis Data, Sistematika Penulisan dan Jadwal Penelitian.

BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana.

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian.

BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang

terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan

Daftar Pustaka, Lampiran dan Curriculum Vitae.

Page 43: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

29

BAB III

GAMBARAN UMUM KECAMATAN PAMENANG SELATAN

A. Aspek Geografis

1. Wilayah Kecamatan Pamenang Selatan

Kecamatan Pamenang Selatan memiliki luas wilayah 167,47 Km2.

Wilayah Kecamatan Pamenang Selatan berada pada ketinggian 62 m di Atas

permukaan laut.

Gambar 3. 1

Peta Wilayah Kecamatan Pamenang Selatan

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2015)23

Batas-batas Kecamatan Pamenang Selatan:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Renah Pamenang

23 Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangin. (2015). Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2015. Merangin; BPS Kabupaten Merangin.

29

Page 44: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

30

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Renah Pamenang dan

Kabupaten Sarolangun

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tiang Pumpung

Wilayah Kecamatan Pamenang Selatan diambil dari sebagian wilayah

Kecamatan Pamenang dan sebagian wilayah Kecamatan Muaro Siau yang

terdiri dari 4 Desa yaitu Desa Tanjung Benuang, Tambang Emas, Pulau

Bayur, dan Selango. Batas wilayah desa/kelurahan pada kecamatan selatan

ditunjukkan pada table 3.1

Tabel 3.1

Batas wilayah desa pada Kecamatan Pamenang Selatan

B. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Pamenang Selatan pada saat dibentuk

adalah 8.029 jiwa. Berdasarkan data pada tahun 2014 jumlah penduduk

Page 45: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

31

Kecamatan Pamenang Selatan adalah 10.354 jiwa. Grafik pertumbuhan

penduduk dari tahun 2011-2014 ditunjukkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2

Grafik Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan

Pamenang Selatan 2011-2014

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2015)24

24 Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangin. (2015). Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2015. Merangin; BPS Kabupaten Merangin.

Page 46: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

32

Gambar 3.3

Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tiap Desa di

Kecamatan Pamenang Selatan 2014

Gambar 3.4

Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Usia di

Kecamatan Pamenang Selatan 2014

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2015)

Page 47: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

33

C. Struktur Pemerintahan Kecamatan Pamenang Selatan

Pada awal pendirian Kecamatan Pamenang Selatan di pimpin oleh

Suryatin, S.Pd yang memimpin selama periode Juni 2008 – Oktober 2008.

Beberapa nama camat yang pernah menjabat di kecamatan Pemanang selatan

titujukkan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2.

Nama Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Pamenang Selatan

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2015)25

Nama pejabat struktural di lingkungan kantor camat pamenang

selatan pada tahun 2015 terdapat pada table 3.3. Struktur organisa dan tata

kerja pemerintahan Kecamatan Pamenang selatan selangkapnya terdapat

pada lampiran 1.

25 Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangin. (2015). Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2015. Merangin; BPS Kabupaten Merangin.

Page 48: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

34

Tabel 3.3.

Nama pejabat struktural di lingkungan kantor camat pamenang selatan

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2015)26

D. Sarana dan Prasarana

Saat ini Kecamatan Pamenang selatan telah memiliki sarana dan

prasarana yang cukup memadai untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Salah satu sarana yang cukup vital yaitu kantor camat. Kantor

Kecamatan Pamenang selatan yang terletak di Kecamatan Pamenang

Selatan saat ini telah menempati gedung baru sehingga diharapkan dapat

memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

26 Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangin. (2015). Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2015. Merangin; BPS Kabupaten Merangin.

Page 49: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

35

Gambar 3.4

Kantor Kecamatan Pamenang Selatan

Sarana dan prasarana lain yang menunjang yaitu sarana pendidikan, sarana

ibadah, sarana kesehatan dan pusat perekonomian juga mulai di bangun

sejak tahun 2009 pasca pemekaran Kecamatan Pamenang selatan. Jumlah

sekolah TK, jumlah murid, dan jumlah guru terdapat pada table 3.4

Table 3.4

Jumlah sekolah TK, jumlah murid, dan jumlah guru

Page 50: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

36

Table 3.5

Jumlah sekolah SD/MI, jumlah murid, dan jumlah guru

Table 3.6

Jumlah sekolah SMP/MTs, jumlah murid, dan jumlah guru

Page 51: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

37

Table 3.7

Jumlah sekolah SMA/SMK/MA, jumlah murid, dan jumlah guru

Table 3.8

Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Pamenang selatan

Page 52: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

38

Tabel 3.9

Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Pamenang selatan

Tabel. 3. 10

Jumlah Pasar di di Kecamatan Pamenang selatan

Page 53: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pemekaran Wilayah Kecamatan Bedasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008

Berdasarkan penelitian dilapangan secara umum dampak program

pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan bedasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008 cukup berjalan baik. Ini didasari

karena adanya beberapa indikator yang menunjukkan bahwa dalam pemekaran

kecamatan terhadap pemerataan penduduk dapat memberikan dampak yang

positif kepada masyarakat, dengan mempertimbangkan perkembangan regional

terutama di Kabupaten, Kota dan desa, maka suatu kebijakan pemerintah untuk

percepatan dan pemerataan pembangunan daerah sebagai suatu langkah strategis

yang sudah sangat mendesak.

Adapun tujuan percepatan dan pemerataan pembangunan daerah di

Kecamatan Pemenang Selatan adalah untuk: 1. Memberikan dan menjamin

pemenuhan hak dan kesempatan kepada setiap masyarakat dan untuk mewujudkan

keadilan agar setara dengan daerah lainnya. 2. Memberdayakan masyarakat

melalui pembukaan atau peningkatan akses dalam berbagai bidang sehingga

mereka mampu menjaga harkat dan martabat sebagaimana masyarakat lainnya. 3.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat, termasuk pada kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan. 4.

Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana. 5. Mempercepat terciptanya

39

Page 54: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

40

keseimbangan pembangunan daerah pasca pemekaran dengan daerah lainnya,

sehingga terjadi harmonisasi kehidupan antar masyarakat.

Dengan adanya pemekaran wilayah ternyata membawa dampak bagi

masyarakat dan pemerintah. Salah satu dampak yang terjadi tersebut adalah di

bidang pembangunan seperti, pembangunan jembatan, kantor pemerintahan, pasar

dll. Pembangunan secara global disebutkan sebagai suatu proses yang terencana

dalam upaya pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial guna peningkatan kualitas

hidup manusia. Dengan adanya pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan ini

diharapkan akan membantu percepatan dan pemerataan pembangunan secara

menyeluruh. Pemekaran Kecamatan di wilayah Kabupaten Merangin Propinsi

Jambi berpedoman pada Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan dipertegas dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri

No.4 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan. Tujuan

dilakukannya pemekaran Kecamatan di Kabupaten Merangin yaitu untuk

percepatan pembangunan daerah. Pemekaran Kecamatan Kabupaten Merangin

tertuang dalam PERDA Kabupaten Merangin Nomor 6 tahun 2008 Tentang

Pembentukan Kecamatan Renah Pamenang, Pamenang Selatan, Margo Tabir,

Tabir Lintas, Tabir Barat, Dan Tiang Pumping.27

Proses Pembentukan Kecamatan Pamenang Selatan didasarkan atas

aspirasi masyarakat di Kecamatan Pamenang. Alasan masyarakat Kecamatan

Pamenang menginginkan dilakukan pemekaran adalah:

27 Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 tahun 2008 Tentang Pembentukan

Kecamatan Renah Pamenang, Pamenang Selatan, Margo Tabir, Tabir Lintas, Tabir Barat, Dan

Tiang Pumping. Merangin: Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin

Page 55: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

41

a. Kecamatan Pamenang memiliki wilayah yang sangat luas. Jumlah desa

yang ada di Kecamatan Pamenang sebanyak 19 desa telah memenuhi

syarat untuk dimekarkan.

b. Jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Pamenang

relative besar dan sudah memenuhi syarat untuk dimekarkan

c. Ada beberapa desa yang memiliki jarak terlalu jauh untuk mencapai kantor

pelayanan pemerintah di kecamatan pamenang.

d. Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.

e. Untuk percepatan dan pemerataan pembangunan daerah.

Aspirasi masyarakat ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah

Kabupaten Merangin dengan membentuk tim teknis yang bertugas untuk

meneliti dan mengkaji layak atau tidaknya Kecamatan Pamenang Selatan

untuk dimekarkan. Setelah dibentuk tim teknis, upaya selanjutnya yang

dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Merangin adalah melakukan pengkajian

wilayah dan survey di Kecamatan Pamenang Selatan. Dari sana kemudian

diperoleh gambaran tentang rancang bangun mengenai akan dikembangkan

seperti apa nantinya daerah yang sudah dipecah. Pada pasal 3 Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan bahwa pembentukan

kecamatan sebagaimana dimaksud harus memenuhi syarat administratif,

teknis, dan fisik kewilayahan. Sesuai dengan tujuan dan maksud pemekaran

ini antara lain: pertama, Peningkatan penyelenggaraan pemerintah yaitu

seluruh aktivitas aparatur pemerintahan dalam menjalankan tugas-tugas

pelayanan kepada masyarakat guna untuk upaya percepatan dan pemerataan

Page 56: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

42

pembangunan di Kecamatan Pemenang Selatan melalui pendekatan birokrasi

pemerintahan kepada masyarakat.

Kedua, peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan.

Terlibatnya masyarakat dalam pembangunan adalah kegiatan yang membangun

seperti, pembangunan sarana jalan, sarana ibadah, sosial, budaya dan

perekonomian Kecamatan Pemenang Selatan. Pemekaran secara umum akan

memberikan dampak yang baik untuk perkembangan masyarakat, hal ini dapat

dilihat dari perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan. Percepatan

dan pemerataan di Kecamatan Pemenang Selatan mulai dirasakan oleh masyarakat

pasca pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan mengatakan:

“Alhamdulillah dampaknya ya saya dan keluarga senang, karena sekarang

pembagian beras raskin sudah tepat waktu gak kayak dulu yang harus

nunggu giliran karena per 20 kepala keluarga jadi gak setiap bulan

dapatnya. Kebetulan saya gak punya sawah, jadi beras beli terus kalau ada

beras raskin kan bisa mengurangi beban saya sedikit gitu.28 Saya sangat

bersyukur karena pembangunan jembatan penghubung Kecamatan

Pemenang Selatan itu sangat membantu saya karena kebetulan saya

berjualan di pasar juga jadi jembatan itu sangat membantu mempercepat

perjalanan saya. ya intinya pemekaran itu berdampak positif buat saya dan

keluarga semua Alhamdulillah.29

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dampak pemekaran

terhadap percepatan dan pemerataan pembangunan di Kecamatan Pemenang

Selatan. Tentu menurutnya pemekaran Kecamatan memberikan dampak positif

dan mempermudah segala urusannya. Peneliti mengambil kesimpulan sesuai

dengan hasil wawancara dan observasi tentang dampak pemekaran Kecamatan

28 Wawancara bersama bapak Solihin sebagai masyarakat yang di wawancara pada

tanggal 21 September 2018 29 Wawancara bersama bapak Nur Arifin sebagai masyarakat yang di wawancara pada

tanggal 21 September 2018

Page 57: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

43

Pemenang Selatan terhadap percepatan dan pemerataan pembangunan sebagai

berikut:

1. Pelayanan Administrasi

Pelayanan administrasi oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan

Pemenang Selatan terhadap masyarakat terjadi perubahan yang sangat mendasar,

hal ini diakibatkan tersediannya aparatur pegawai yang melayani masyarakat

dengan semakin terfokusnya pelayanan administrasi pada Kecamatan Pemenang

Selatan. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Darwanto sebagai Kepala

Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

Dalam penyelenggaraan pemerintah kami harus menjalaninya selama 5

tahun, dan itu dilakukan atas intruksi dari kabupate. Selain itu juga kita

dituntut dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan visi dan misi

kecamatan, karena pemimpin kami terus berupaya dalam meningkatkan

memeprhatikan sistem pelayanan di sini, karena dengan pelayanan yang

baik maka masyarakat secara luas akan mendapatkan dampak yang positif

dari kinerja pelayanan di sini.30

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa perwujudan desentralisasi

fiskal melalui pembesaran alokasi subbsidi dari pemerintah pusat yang bersifat

block garnt, pengaturan pembagian sumbersumber pendapatan daerah, pemberian

keleluasaan kepada daerah untuk menetapkan prioritas pembangunan, serta

optimalisasi upaya pemberdayaan masyarakat melalui lembaga-lembaga swadaya

pembangunan yang ada. Jika dilihat lebih jauh penerapan kebijakan pemekaran

Kecamatan yang terjadi di Kecamatan Pemenang Selatan pasca pemekaran

sekarang ini, cukup memberikan dampak positif. Melalui pemekaran Kecamatan

30 Wawancara bersama bapak Darwanto sebagai Kepala Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 58: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

44

yang menyebabkan adanya sistem desentralisasi. Pemerintah daerah diberi

wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur daerahnya, karena dinilai

pemerintahan daerah lebih mengetahui kondisi daerahnya masing-masing.

Disamping itu dengan diterapkannya sistem desentralisasi diharapkan biaya

birokrasi yang lebih efisien. Syarat administratif pembentukan kecamatan meliputi

: Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima) tahun, batas usia

penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan yang akan dibentuk

menjadi kecamatan minimal 5 (lima) tahun dan keputusan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) atau nama lain untuk desa dan Forum Komunikasi

Kelurahan atau nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamata baik yang

menjadi calon cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk tentang

persetujuan pembentukan kecamatan, keputusan kepala desa atau nama lain untuk

desa dan keputusan lurah atau nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah

kecamatan baik yang akan menjadi cakupan wilayah kecamatan baru maupun

kecamatan induk tentang persetujuan pembentukan kecamatan.

Rekomendasi gubernur berdasarkan ketentuan tersebut, dapat dikatakan

bahwa Kecamatan Pamenang telah memenuhi syarat administratif untuk

dimekarkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan, antara lain:Usia penyelenggaraan

pemerintahan Kecamatan Pamenang yang telah berjalan selama puluhan tahun,

padahal syarat usia penyelenggaraan pemerintahan atas kecamatan yang akan

dimekarkan adalah minimal 5 tahun. Kecamatan Pamenang berdiri sejak tahun

1985, sehingga sampai dengan saat ini, usia penyelenggaraan pemerintahan

mencapai kurang lebih 31 tahun, usia penyelenggaraan pemerintahan desa yang

Page 59: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

45

ada di Kecamatan Pamenang telah berjalan selama puluhan tahun. 19 Desa yang

ada di wilayah Kecamatan Pamenang semuanya telah berada di atas 5 tahun usia

penyelenggaraan pemerintahandan berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua

BPD dan Kepala Desa di seluruh wilayah kecamatan Pamenang, menunjukkan

bahwa semuanya telah menyetujui adanya rencana pemekaran Kecamatan

Pamenang Selatan. Hal ini merupakan beberapa pertimbangan mengapa

pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan harus dilakukan. Sebagaimana dapat

dilihat sebagai berikut:

Pelayanan telah mengalami peningkatan karena kami dituntut melakukan

perkerjaan dengan berdasarkan peraturan yang benar, dengan pengaturan

yang terukur dan juga cara kerja pegawai di sini dapat memberikan

perkembangan yang baik, sehingga terselenggaranya pelayanan

administrasi yang dilakukan pegawai dapat dirasakan oleh masyarakat.31

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa profesionalisme pegawai

sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai yang tercermin melalui

perilakunya sehari-hari dalam organisasi. Tingkat kemampuan pegawai yang

tinggi akan lebih cepat mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi yang telah

direncanakan sebelumnya, sebaliknya apabila tingkat kemampuan pegawai rendah

kecenderungan tujuan organisasi yang akan dicapai akan lambat bahkan

menyimpang dari rencana semula. Dan istilah kemampuan dapat juga

dipergunakan untuk menunjukkan apa yang akan dapat dikerjakan oleh seseorang,

bukan apa yang telah dikerjakan oleh seseorang. Selain itu pula kedisiplinan

menjadi prioritas yang terus dikedepankan dalam memberikan pelayanan di

31 Wawancara bersama Bapak Abdul Gofur sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang

Selatan pada 30 September 2018

Page 60: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

46

Kecamatan Pemenang Selatan sebagaimana yang disampaikan oleh masyarakat

pasca pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan mengatakan:

Sekarang saya rasa sudah ada perkembangan dalam pelaksanaan

pelayanan, soalnya ketika saya meu mengurus surat di kecamatan saya

tidak perlu menunggu dan mengantri lagi dengan lama dana bahkan satu

minggu, namun sekarang telah mengalami perubahan dalam hal

pelayanan, dikerjakan dengan cepat dan juga bisa ditunggu selesainya.32

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dengan disiplin yang tinggi

akan menyebabkan Kecamatan Pemenang Selatan akan semakin membaik, ini

dikarenakan peran serta pemimpin yang mengedepankan peraturan yang ketat,

sehingga tidak ada pegawai dan pekerja yang berani melanggar perjanjian,

bilamana ada yang melanggar maka akan dikenakan sangsi, teguran, peringatan

dan pemecatan bila diperukan. Kesiapan pegawai dalam pelaksanaan pelayanan

pengurusan surat izin yaitu disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pelayanan

sudah baik. Hal ini bisa dilihat dari pendapat masyarakat yang menyatakan

pegawai selalu datang ke kantor tepat waktu. Hal ini diharapkan mampu

memberikan kualitas pelayanan yang baik demi meningkatkan kepuasan pada

masyarakat

2. Infrastruktur

Dalam sudut pandang ekonomi kontribusi infrastruktur dalam

pembangunan adalah untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan yang

meliputi kesenjangan, pengangguran, dan kemiskinan sebagai berikut.

Infrastruktur sebagai sarana prasarana yang mempermudah aksesibilitas dari satu

tempat ke tempat lain, akan memberikan kemudahan dalam distribusi

32 Wawancara bersama bapak Nur Arifin sebagai masyarakat yang di wawancara pada

tanggal 21 September 2018

Page 61: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

47

pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya. Sehingga, percepatan dan pemerataan

pembangunan dalam hal apapun menjadi lebih mudah. Hal ini mempermudah

penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan. Sebagaimana yang

disampaikan Bapak Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan,

sebagai berikut:

Kami terus melakukan pemerhatian kepada pengengguran di Kecamatan

Pemenang Selatan, karena dengan berkuranggnya pengangguran yang ada

otomatis akan mengikis kemiskinan yang ada, dengan memberikan

kegiatan-kegiatan kerajinan dan usaha mandiri juga sangat membantu

mereka menjadi pribadi yang terampil. Selain itu juga kami selalu

melakukan pembangunan yang berprogres, agar memudahkan segala

urusan antar desa dan bisa meningkatkan perekonomian di sini.33

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa ketika akses mudah,

insentif untuk membangun usaha meningkat karena kemungkinan untuk sukses

lebih besar. Adanya usaha-usaha baru menciptakan lapangan pekerjaan sehingga

pengangguran terkurangi. Terakhir, ketika kesenjangan dan pengangguran

teratasi, maka kemiskinan dapat berangsur menurun. Singkatnya, infrastruktur

sangat berpengaruh dan berperan penting dalam percepatan dan pemerataan suatu

daerah. Dalam rangka memperlancar penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan

dan kegiatan masyarakat perlu didukung dengan pembangunan infrastruktur yang

memadai. Salah satunya pembangunan bidang sarana dan prasarana jalan.

Sebagaimana yang disampaikan Ibu Suhairanti Jamiun sebagai pegawai di

Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

Dalam perbaikan perekonomian di Kecamatan Pemenang Selatan maka

kami terus berupaya membangun sarana dan prasarana agar semuanya

33 Wawancara bersama bapak Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 62: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

48

dapat berajalan dengan baik, sehingga masyarakat dapat mudah dalam

melakukan aktivitasnya dan juga mendapatkan pelayanan dengan baik.34

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dengan sarana jalan yang

memadai, niscaya penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan kepentingan

masyarakat dapat dilaksanakan secara efektif. Disisi lain dapat memudahkan

aksesbilitas penduduk dalam segala bentuk kegiatan yang menyangkut kehidupan

masyarakat. Jalan merupakan prasarana yang sangat vital untuk menunjang

kelancaran sarana transportasi sekaligus sebagai penggerak perekonomian

masyarakat serta sebagai jalur arteri bagi transportasi lokal, karena itu sudah

selayaknya pembangunan sarana jalan dan jembatan mendapat perhatian yang

lebih besar, sehingga harapan masyarakat untuk mendapatkan kemudahan akses

dapat diwujudkan. Sesuai dengan fungsinya, kondisi jalan sangat mempengaruhi

kelancaran hubungan antar kampung, maupun antar wilayah kecamatan.

Sebagaimana yang disampaikan Bapak Abdul Gofur sebagai pegawai di

Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

iya, pembangunan infrastruktur jalan lintas masuk kompeks rumah warga

dalam Kecamatan Pemenang Selatan dan jembatan penghubung

Kecamatan Pemenang Selatan dan Kecamatan Pemenang Selatan yang

juga semakin mengalami percepatan pembangunan yang pesat di

Kecamatan Pemenang Selatan. Pembangunan jalan dan jembatan yang

banyak melibatkan masyarakat dalam pembangunannya terutama bagi

masyarakat yang bekerja sebagai tukang dan buruh bangunan, sehingga

secara langsung pembangunan infrastruktur itu memberikan dampak

positif yaitu berupa penyerapan tenaga kerja dan hasilnya akan dirasakan

oleh masyarakat luas. Saya sebagai sekretaris Kecamatan Pemenang

Selatan berterimakasih atas kesabaran dan doa masyarakat untuk semua

kendala-kendala yang terjadi sebelum pemekaran dan saat ini dapat

34 Wawancara bersama Ibu Suhairanti sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 63: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

49

dirasakan oleh masyarakat atas percepatan pembangunan yang terjadi

termasuk pembangunan pasar dan kantor peratin.35

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa di Kecamatan Pemenang

Selatan terhadap percepatan dan pemerataan pembangunan berdampak positif

bagi masyarakat yang bekerja sebagai buruh dan kuli bangunan di daerah itu

karena dengan adanya pembangunan jembatan dan pembangunan-pembangunan

lainnya pasca pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan tentu memberikan

keuntungan bagi masyarakat untuk menambah pengahasilan mereka sehari-hari.

Sebagaimana yang disampaikan Bapak Pendi Setiawan sebagai masyarakat di

Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

Dampak yang terjadi pasca pemekaran jujur saya sebagai masyarakat

benar merasakan banyak kemudahan baik dari pembangunan jalan, dan

pembangunan lainnya, ya sudah membaik dari sebelumya, ada

pembangunan yang dilakukan pemerintah Kecamatan Pemenang Selatan,

sehingga kami juga terbantu dalam pembangunannya menjadi tukang di

sana.36

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dampak pemekaran

wilayah Kecamatan Pemenang Selatan terhadap pecepatan dan pemerataan

pembangunan beliau bersyukur dengan adanya pemekaran kecamatan dapat

mempermudah dan memperlancar urusan nya dan sangat dirasakan oleh beliau

dan keluarga. Pembangunan yang dilaksanakan setelah terjadinya pemekaran

Kecamatan Pemenang Selatan sangat membantu masyarakat, dibidang sarana

jalan lalu lintas, pembangunan infrastruktur pembangunan kantor Kecamatan

35 Wawancara bersama Bapak Abdul Gofur sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang

Selatan pada 30 September 2018 36 Wawancara bersama Bapak Pendi Setiawan sebagai masyarakat di Kecamatan

Pemenang Selatan pada tanggal 30 September 2018

Page 64: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

50

Pemenang Selatan, pembangunan pasar, pembangunan sarana jalan menuju

masing-masing desa di Kecamatan Pemenang Selatan, dan pembangunan

jembatan penghubung antara satu desa ke desa lain. Sebagaimana yang

disampaikan Bapak Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan,

sebagai berikut:

Saya sebagai sekretaris Kecamatan Pemenang Selatan yang sudah lama

tinggal dan menetap di Kecamatan Pemenang Selatan ini sangat puas

dengan semua pembangunan yang akhirakhir ini dilakukan di Kecamatan

Pemenang Selatan, apalagi pasca pemekaran Desa terjadi bukan hanya

dalam pembangunan infrastruktur saja tetapi tersedianya lapangan

pekerjaan yang tersedia juga berpengaruh. Karena yang saya syukuri

adalah banyaknya anak-anak yang lulus sekolah dan tidak kuliah sudah

dapat bekerja di Kecamatan Pemenang Selatan mereka sendiri tanpa jauh

dari orang tua. Intinya saya bersyukur sekali dengan adanya pemekaran

Desa ini.37

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pembangunan infratruktur

juga memberikan dampak baik terhadap generasi muda yang memiliki cita-cita

tinggi sehingga setelah lulus sekolah mampu meiliki penghasilan sendiri dan tidak

menjadi pengangguran. Karena memang sebagian dari anak-anak yang lulus

Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena

keadaan orang tua yang hidup hanya cukup untuk sehari-hari. Disamping itu,

DAK untuk daerah seyogyanya lebih diarahkan kepada pembangunan

infrastruktur ini, sehingga dapat membuka keterisolasian antar daerah dan akan

mempercepat terjadinya aliran produksi dalam Provinsi.

Persyaratan teknis meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, rentang

kendali penyelenggaraan pelayanan pemerintahan, aktivitas perekonomian, dan

37 Wawancara bersama bapak Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 65: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

51

ketersediaan sarana dan prasarana. Indicator syarat teknis ini ditunjukkan pada

table 4.1. Berdasarkn data-data arsip BAPPEDA Kabupaten Merangin, dapat

disimpulkan bahwa Kecamatan Pamenang telah memenuhi syarat teknis untuk

dimekarkan. Jumlah penduduk Kecamatan Pamenang Selatan pada saat dibentuk

adalah 8.029 jiwa. Berdasarkan data pada tahun 2014 jumlah penduduk

Kecamatan Pamenang Selatan mengalami peningkatan menjadi 10.354 jiwa.

Kecamatan Pamenang Selatan memiliki luas wilayah 167,47 Km2. Batas-batas

Kecamatan Pamenang Selatan: Sebelah Utara Berbatasan Dengan Kecamatan

Renah Pamenang, sebelah Timur Berbatasan Dengan Kecamatan Renah

Pamenang dan Kabupaten Sarolangun, sebelah Selatan Berbatasan Dengan

Kabupaten Sarolangun dan sebelah Barat Berbatasan Dengan Kecamatan Tiang

Pumpung.

Tabel 4.1

Indikator Syarat Teknis Pemekaran Kecamatan

No Faktor Indicator

1 Penduduk Jumlah Penduduk

2 Luas Daerah 1. Luas wilayah keseluruhan

2. Luas wilayah efektif yang dapat dimanfaatkan

3 Rentang Kendali 1. Rata-rata jarak desa ke pusat pemerintahan

kecamatan

2. Rata-rata waktu perjalanan ke pusat

pemerintahan kecamatan

4 Aktivitas

Perekonomian

1. Jumlah bank

2. Lembaga keuangan non bank

3. Kelompok pertokoan

4. Jumlah pasar

5 Ketersediaan

Sarana dan

Prasarana

1. Rasio SD per penduduk usia SD

2. Rasio SLTP per penduduk usia SLTP

3. Rasio SLTA per penduduk usia SLTA

4. Rasio tenaga medis per Penduduk

5. Rasio fasilitas kesehatan per Penduduk

6. Persentase rumah tangga yang mempunyai

kendaraan bermotor atau perahu atau perahu

Page 66: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

52

No Faktor Indicator

motor atau kapal motor

7. Persentase pelanggan listrik terhadap jumlah

rumah tangga

8. Rasio penjang jalan terhadap jumlah kendaraan

9. Rasio sarana peribadatan per Penduduk

10. Rasio fasilitas lapangan olahraga per penduduk

11. Jumlah balai pertemuan

Ditinjau dari aspek rentang kendali, jarak antar desa ke ibu kota

Kecamatan Pamenang selatan cukup terjangkau sehingga dapat

mempermudah pelayanan masyarakat. Jarak antar desa ke ibu kota

Kecamatan Pamenang selatan dan kabupaten merangin ditunjukkan pada

table 4.2.

Tabel. 4.2

Jarak antar desa dengan Ibu Kota Kecamatan Pamenang Selatan dan

Kabupaten Merangin

Desa Jarak ke ibu kota

Kecamatan (km)

Jarak ke ibu kota

Kabupaten (km)

Tanjung

Benuang

5 36

Tambang Emas 0 30

Pulau Bayur 18 48

Selango 13 43

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2009)38

Ditinjau dari aktifitas perekonomian, pada saat dibentuk kecamtan

pamenang selatan belum terdapat bank baik bank milik pemerintah maupun milik

swasta. Sedangkan lembaga keuangan non bank yang terdapat di Kecamatan

Pamenang selatan yaitu 2 KUD dan 10 KSP. Jumlah pasar pada awal dibentuk

Kecamatan Pamenang selatan yaitu 1 pasar permanen yang terletak di Kecamatan

38 Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangin. (2009). Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2009. Merangin; BPS Kabupaten Merangin.

Page 67: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

53

Pamenang Selatan yang sekaligus menjadi pasar kecamatan dan 1 pasar tidak

permanen di Desa Tanjung Benuang. Dengan adanya Koperasi dan pasar ini

aktifitas perekonomian di Kecamatan Pamenang selatan dapat berjalan dengan

lancar.

Ditinjau dari ketersediaan saranan dan prasarana di Kecamatan Pamenang

selatan sudah terdapat sarana pendidikan, peribadatan, dan dan sarana kesehatan

yang cukup memadai. Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Pamenang

selatan yaitu mulai dari TK, SD, SMP, dan Pondok pesantren. Banyaknya sekolah

di Kecamatan Pamenang selatan per desa ditunjukkan pada table 4.3.

Table 4.3

Banyaknya sekolah di Kecamatan Pamenang selatan per desa

Desa TK SD/MI SMP/MTS SMA/SMK/MA PONPES

Tanjung Benuang 1 2 1 - -

Tambang Emas 3 3 2 - 1

Pulau Bayur 1 2 2 - -

Selango - 1 - - -

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2009)39

Sarana peribadatan di Kecamatan Pamenang selatan juga sudah cukup

memadai bagi pemeluk agama yang ada. Jumlah tempat ibadah di Kecamatan

Pamenang selatan terdapat pada table 4.4. Sarana kesehatan dan tenaga medis di

Kecamatan Pamenang selatan sudah ada meskipun jumlahnya masih sangat

minim. Di Kecamatan Pamenang selatan terdapat 4 puskesmas pembantu dan 13

posyandu yang tersebar di 4 Desa. Sedangkan tenaga medis yang terdapat di

39 Ibid

Page 68: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

54

Kecamatan Pamenang selatan yaitu 1 orang dokter umum, 4 orang bidan desa, 1

orang mantri kesehatan dan 1 orang tenaga kesehatan lainnya.

Table 4.4

Jumlah tempat ibadah di Kecamatan Pamenang selatan terdapat pada

Desa Masjid Surau Gereja Pura Wihara

Tanjung Benuang 4 17 - - -

Tambang Emas 5 22 1 - -

Pulau Bayur 2 1 - - -

Selango 1 3 - - -

(Sumber: BPS Kabupaten Merangin 2009)40

Pembangunan infrastruktur juga akan berdampak kepada ketertarikan

investor untuk menanamkan modalnya di daerah itu, walaupun kebanyakan

investor tersebut sebenarnya lebih mendambakan iklim investasi yang kondusif

daripa pada sekedar pemotongan pajak, buruh murah, atau kesediaan SDA.

Dengan kata lain, Stabilitas politik di tingkat Nasional dan Daerah akan

menentukan betah tidaknya investor untuk menanamkan modalnya. Pembangunan

berbasis Kecamatan ini diharapkan tidak saja akan mampu mengurangi

kesenjangan di antara Kecamatan, lebih dari itu pembangunan berbasis klaster ini

mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru yang pada gilirannya dapat

mengurangi jumlah pengangguran. Pemerataan pembangunan di tiap klaster akan

diupayakan dengan memperhatikan secara cermat karakteristik masing-masing

satuan wilayah pengembangan.

Otonomi daerah sebagai komitmen dan kebijakan politik nasional

merupakan langkah strategis yang diharapkan akan mempercepat pertumbuhan

40 Ibid

Page 69: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

55

dan pemerataan pembangunan daerah, disamping menciptakan keseimbangan

pembangunan antar daerah di Indonesia. Kebijakan pembangunan yang

sentralistis pada masa lalu dampaknya sudah diketahui, yaitu adanya ketimpangan

antar daerah. Namun demikian pembangunan daerah tidak akan terjadi dengan

begitu saja. Tanpa proses-proses pelaksanaan pemerintahan yang akuntebel yang

dilakukan oleh para penyelenggara pemerintahan di daerah, yaitu pihak Legislatif

dan Eksekutif di daerah.

3. Ekonomi

Perwujudan desentralisasi melalui pembesaran alokasi subsidi banyak

sekali keuntungan dimana pemerintah daerah akan mudah untuk mengelola

sumber daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam

yang dimiliki telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan

pendapatan masyarakat akan meningkat. Pelaksanaan desentralisasi mempunyai

dua efek yang sangat berlawanan terhadap pengelolaan sumber daya alam

tergantung dari pendekatan dan penerapannya. Kecamatan Pemenang Selatan,

sebagai berikut:

Kecamatan Pemenang Selatan memberikan banyak sekali lapangan

pekerjaan yaitu selain masyarakat yang memang bekerja sebagai pejabat

pemerintahan juga hasil yang dapat di kelola adalah hasil perkebunan,

petani dan pariwisata. Hasil perkebunan yaitu karet tetapi kendala besar

masyarakat adalah kebun yang jauh dari rumah menyebabkan masyarakat

lebih banyak tidak mengurus kebun dan memiliki pekerjaan lain.

Masyarakat Kecamatan Pemenang Selatan juga menggeluti pekejaan

sebagai tambang emas hasil tidak terlalu banyak tetapi menguntungkan

bagi masyarakat setempat. Sebagian besar masyarakat adalah berpropesi

sebagai petani padi, karena terletak di perbatasan persawahan yang lebar.

Page 70: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

56

Di bagian pariwisata air terjun alam yang asri memiliki keindahan yang

luar biasa.41

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa memang kondisi ekonomi

Kecamatan Pemenang Selatan sudah mulai membaik dan juga akan bernilai tinggi

apabila semua bidang yang ada di gali dan terus didukung oleh pemerintahan.

Namun demikian pembangunan daerah tidak akan terjadi dengan begitu saja.

Tanpa proses-proses pelaksanaan pemerintahan yang akuntebel yang dilakukan

oleh para penyelenggara pemerintahan di daerah, yaitu pihak Legislatif dan

Eksekutif di daerah. Kebijakan otonomi daerah memiliki implikasi sejumlah

kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah, terutama sebelas (11) kewenangan

yang wajib sebagaimana dijelaskan dalam perundang-undangan: 1. Pertahanan; 2.

Pertanian; 3. Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Tenaga kerja; 5. Kesehatan; 6.

Lingkungan Hidup; 7. Pekerjaan umum; 8. Perhubungan; 9. Perdagangan dan

industri; 10. Penanaman modal; 11. Koperasi. Kesebelasan wewenang tersebut

merupakan modal dasar yang sangat penting untuk pembangunan daerah

Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan

kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab di daerah secara

propesional dan berkeadilan, jauh dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan

nepotisme serta adanya perimbangan antara keuangan pemerintah pusat dan

daerah. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Pendi Setiawan sebagai

masyarakat di Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

Masih ada beberapa oknum di Kecamatan itu yang nakal, seperti meminta

bayaran dalam proses administrasi atau lainnya. Kan saya ada kakak ipar

41 Wawancara bersama Bapak Abdul Gofur sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang

Selatan pada 30 September 2018

Page 71: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

57

di Kecamatan, katanya permainan uang masih ada sampai saat ini,

program-program yang dijalankan terkadang tidak sesuai dengan

anggaran, besarnya anggaran yang diajukan namun tidak sesuai dengan

pekerjaan yang dijalankan.42

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa suberdaya yang masih

kurang professional dapat mempengaruhi kinerja yang dilakukan dalam

pembangunan di Kecamatan Pemenang Selatan, baik ekonomi maupun

infrastruktur, untuk itu dituntut dalam pengerjaannya sesuai dengan prosedur yang

benar dan juga anggaran yang sesuai dengan perancangannya.

4. Sosial budaya

Perkembangan sosial budaya juga semakin meningkat dan mengalami

kemajuan dari sebelumnya dengan diadakannya pesta-pesta adat yang memang

lahir sebelum adanya pemekaran Kecamatan Pemenang Selatan namun

perbedaannya adalah banyaknya masyarakat yang bukan asli Kecamatan

Pemenang Selatan ikut serta dalam pesta adat yang terlaksana sekarang ini. Kerja

adat dan pengaturan kehidupan sehari-hari di perbaiki sehingga konflik antar suku

masyarakat di Kecamatan Pemenang Selatan tertata dengan baik sesuai dengan

adat istiadat dan kebiasaan leluhurnya, sehingga setiap perselisihan paham di

upayakan akan dimusyawarahkan para petua lembaga adat, dan jika tidak

terpecahkan selanjutnya diserahkan kepada pihak yang berwajib. Sebagaimana

yang disampaikan Ibu Verawati sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang

Selatan, sebagai berikut:

Alhamdulilah, sejauh ini masalah adan dan budaya telah berjalan baik dan

saling manjaga satu sama lain. Adat budaya yang ada di Kecamatan

42 Wawancara bersama Bapak Pendi Setiawan sebagai masyarakat di Kecamatan

Pemenang Selatan pada tanggal 30 September 2018

Page 72: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

58

Pemenang Selatan ini sangat kental sejak zaman nenek moyang bapak

dulu. Kecamatan Pemenang Selatan ini mayoritas adalah Asli Saroalngun

dan sebagian pendatang mereka bisa menyesuaikan dengan adat disini.

Alhamdulillah untuk Kecamatan Pemenang Selatan semua kegiatan sudah

berjalan dengan baik seperti gotong royong, pengajian, pernikahan dan

hidup ditengah masyarakat.43

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kegiatan gotong royong

pada umumnya dilakukan dengan dikepalai oleh masyarakat dan bekerjasama

dengan lembaga adat karena kegiatan gotong royong akan lebih terarah dan

mudah terlaksana. Untuk kegiatan lain seperti pengajian itu dilaksanakan pada

malam jum’at untuk bapak-bapak dan malam selasa untuk ibi-ibu. Antusias yang

luar biasa yang diberikan oleh kepala Kecamatan Pemenang Selatan dalam

pelaksanaan acara rutin yang di dukung oleh pemerintah dan dijalankan oleh para

orang penting dalam Kecamatan Pemenang Selatan juga memberikan motivasi

baik untuk pemuda-pemudi dalam mengikuti acara Adat yang lahir sejak zaman

nenek moyang itu.

5. Politik

Politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat

diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat kearah

kehidupan bersama yang harmonis. Usaha untuk menggapai hidup yang lebih baik

ini menyangkut berbagai macam kegiatan yang antara lain menyangkut proses

penentuan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan mengenai apakah yang

menjadi tujuan dari sistem politik itu dan hal ini menyangkut pilihan antara

beberapa alternatif serta urutan prioritas dan tujuan-tujuan yang telah ditentukan

43 Wawancara bersama Ibu Verawati sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 73: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

59

itu. Dalam segi politik di Kecamatan Pemenang Selatan yang sesuai dengan hasil

observasi dan wawancara kepada masyarakat termasuk tokoh adat dan sekretaris

Kecamatan Pemenang Selatan mengatakan hal yang sama dan tidak jauh berbeda

dengan hasil sebelumnya Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

iya, jadi mengenai politik di Kecamatan Pemenang Selatan ini tidak terlalu

dominan dan panas ketika adanya pemilihan-pemilihan umum baik tingkat

Kecamatan Pemenang Selatan, kabupaten/kota serta provinsi. Tetapi

memang pasca pemekaran wilayah dinamika politik, memang mengalami

perkembangan yang sangat segnifikan. Jadi jelas bukan pemekaran

Kecamatan Pemenang Selatan juga berdampak baik bagi politik yang ada

di Kecamatan Pemenang Selatan, tapi memang keadaan ini belum begitu

baik layak nya Kecamatan Pemenang Selatan lain yang sudah memiliki

struktur dan sistem yang baik. Tapi bapak yakin seiring berjalannya waktu

semua masalah yang ada dapat di atasi secara baik.44

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa seiring dengan perubahan

dinamika politik dan sisitem politik di Indonesia yang lebih demokratis,

memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme

politik yang di pandang lebih demokratis. Sebagaimana yang disampaikan Bapak

Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

Siapa saja bisa menjadi pemimpin di Kecamatan Pemenang Selatan ini

tidak menutup kemungkinan orang biasa pun bisa asalkan memenuhi

syarat yang memang di tentukan. Tidak masalah ia lahir dari kalangan

yang seperti apa karena yang kita butuhkan kedepan adalah pemimpin

yang baik, jujur, dan bertanggung jawab.45

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa jabatan sebagai pemimpin

Kecamatan Pemenang Selatan dapat diberikan kepada siapaun asalkan memenuhi

44 Wawancara bersama Bapak Abdul Gofur sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang

Selatan pada 30 September 2018 45 Wawancara bersama bapak Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 74: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

60

syarat yang sudah di berlakukan. Jabatan peratin tidak harus dari kalangan elit,

anak pejabat, bahkan tidak membedakan status sosial satu dengan yang lain baik

suku, ras dan agama. Siapa saja berhak menjadi pemimpin, karena yang

masyarakat butuhkan adalah sosok pemimpin yang baik, jujur dan bertanggung

jawab penuh atas urusan masyarakat nya dan tidak menutup kemungkinan bahwa

tetap mendahulukan kepentingan masyarakat nya daripada kepentingan pribadi.

6. Agama

Tujuan agama adalah memberikan petunjuk pada manusia, sehingga

dengan kekuatan petunjuk agama akan menyampaikannya menuju ke-haribaan

Ilahi. Jika demikian, maka agama adalah perantara dalam membantu tugas

manusia untuk merealisasikan tujuan mulianya. Dengan dasar ini, tidaklah

mungkin digambarkan bahwa bagaimana mungkin ketika agama muncul manusia

menjadikan tebusan dan pengorbanan pada dirinya. Jika seandainya manusia tidak

berpegang pada prinsip agama, tidak menjadikan kesempurnaan kekuatan ruh

agama.

Dalam segi agama masyarakat Kecamatan Pemenang Selatan selalu

mengutamakan halhal yang berlandaskan agama karena menurut mereka agama

bukanlah formal saja yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di

lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara

beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada

umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika

berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya.

Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain

Page 75: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

61

agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan

tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan

masyarakatnya. Tetapi mayarakat Kecamatan Pemenang Selatan adalah

masyarakat yang beragama Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara

ini mengikuti cara beragama nenek moyang, leluhur, atau orang-orang dari

angkatan sebelumnya. Pemeluk cara agama tradisional pada umumnya kuat dalam

beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan, dan

tidak berminat bertukar agama. Terlebih lagi masyarakat Kecamatan Pemenang

Selatan sangat menjujung tinggi Adat Istiadat yang menggunakan cara-cara yang

juga diajarkan oleh agama terlebih agama islam karena masyarakat yang

mayoritas agama islam seperti, berpakaian sopan, bertutur kata sopan kepada

sesamanya, sangat hormat kepada yang lebih tua dan itu ajaran-ajaran yang

diwariskan oleh para leluhurnya. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Jamiun

sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan, sebagai berikut:

Agama yang masyarakat anut di Kecamatan Pemenang Selatan itu

mayoritas beragama islam dan mayoritas juga bersuku lampung sai batin,

yang dimana adat istiadat yang masyarakat sangat junjung tinggi. Bukan

hanya ajaran agama islam saja yang mengharuskan untuk menutup aurat

bagi perempuan tapi memang dari nenek moyang kami dulu juga

mengajarkan itu, selain itu juga agama mengajarkan untuk bebicara sopan

kepada yang lebih tua.46

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan yang terjadi di

Kecamatan Pemenang Selatan juga berdampak terhadap agama yang berkaitan

dengan adat istiadat yang ada di Kecamatan Pemenang Selatan dan untuk

46 Wawancara bersama bapak Jamiun sebagai pegawai di Kecamatan Pemenang Selatan

pada tanggal 25 September 2018

Page 76: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

62

memberikan kesempurnaan terhadap agama masyarakat yang meneruskan adat

nenek moyang terdahulu percaya bahwa agama dan adat yang ada harus

berkesinambungan/ beriringan satu dengan yang lain tanpa harus dipisahkan.

Terlihat bahwa tujuan keduanya adalah sama dan jalan akhir keduanya sama.

Pendekatan pembangunan daerah yang dilakukan secara nyata dan didukung

dengan komitmen serta konsistensi antara perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan diharapkan sejumlah masalah jangka pendek dan menengah yang

sedang dihadapi Kecamatan Pemenang Selatan dapat dipecahkan. Sudah tentu,

konsistensi dan komitmen pemerintah untuk mewujudkan seluruh program dan

kegiatan yang telah ditetapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan sangat

dibutuhkan; berorientasi pada masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

sesuai dengan adat dan budaya masyarakat, berwawasan lingkungan, tidak

diskriminatif, kemitraan, berbasis pemerintahan yang bersih and anggaran

berbasis kinerja

Dari sudut pandang pembangunan, kemajuan dan ketersediaan teknologi

baru dapat kita lihat dari sisi, bagaimana akibat kemajuan suatu daerah bagi upaya

meningkatkan kehidupan sebagian besar masyarakat yang selama ini telah tinggal

dan menetap di daerah yang terbelakang dibandingkan dengan masyarakat yang

hidup di daerah maju. Kecamatan Pemenang Selatan yang didalamnya terdapat

tokoh adat dan juga sebagai tokoh agama yang terkenal memberikan motivasi baik

terhadap sesamanya, motivasi yang diberikan tokoh adat serta agama tersebut

memang dapat diterima masyarakat. Percepatan dan pemerataan pembangunan

akan berjalan baik apabila semua pihak yang barsangkutan dapat saling menerima

Page 77: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

63

dan tidak merasa terbebani dengan adanya pembangunan-pembangun yang

pemerintah berikan. Masyarakat bukan menolak adanya pembangunan Kecamatan

Pemenang Selatan demi percepatan dan pemerataan pembangunan namun

masyarakat sangat menunggu dan pasti menerima dengan semua kebjikan-

kebijakan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terlebih yang dibutuhkan

masyarakat untuk terus maju dan berkembang.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat enam dampak

program pemekaran kecamatan terhadap pemerataan penduduk di Kecamatan

Pemenang Selatan, diantaranya; Pelayanan Administrasi, di mana semakin

terfokusnya pelayanan administrasi, Infrastruktur, di mana sebagai sarana

prasarana dapat mempermudah aksesibilitas dari satu desa ke desa lain, Ekonomi,

di mana pemerintah daerah mudah untuk mengelola sumber daya alam yang

dimilikinya, Sosial budaya, di mana bukan hanya masyarakat asli Kecamatan

Pemenang Selatan ikut serta dalam pesta adat, Politik, di mana peraturan-

peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa

masyarakat kearah kehidupan bersama yang harmonis, Agama, di mana dapat

membantu menciptakan kerukunan hidup beragama.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pemekaran

wilayah Kecamatan Pemenang Selatan telah berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008, ini didasari dengan Pelayanan

Administrasi yang mendukung, Infrastruktur yang tercukupi, keadaan Ekonomi

masyarakat yang membaik, Sosial budaya, Politik dan juga Agama telah

memenuhi persyaratan yang mencangkupi, di mana di dalamnya terdapat 19 desa.

Page 78: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

64

Sedangkan lokasi Ibu Kota Kecamatan Pamenang Selatan berada di Kecamatan

Pamenang Selatan karena dinilai memiliki aksesibilitas, keterjangkauan, posisi

geografis, dan infrastruktur yang relatif memadai.

B. Kendala Yang Ada Dalam Proses Pemekaran Wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun

2008

1. Kurangnya Transparansi Pembangunan

Dalam prinsip transparansi seharusnya seluruh proses pemerintahan,

lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang

berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti

dan dipantau. Keterbukaan dalam melakukan segala kegiatan organisasi dapat

berupa keterbukaan informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah

kecamatan. Bentuk transparansi yang dilakukan oleh pegawai kecamatan

Pamenang Selatan masih tergolong rendah, karena dalam pemantauan penulis

dalam kinerja dan kegiatan dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Pamenang

Selatan tidak begitu sering melibatkan dan mengundang masyarakat dalam proses

pengadaan barang jasa berjalan, hanya BPD setempat dan pegawai kecamatan itu

sendiri yang terlibat dan masyarakat hanya melihat hasil dari pembangunan

kecamatan itu sendiri. Bapak Darwanto sebagai Kepala Kecamatan Pemenang

sebagai berikut:

Masih ada beberapa pembangunan yang tidak sesuai dengan harapan

masyarakat atau rencana awal dalam pembangunan jalan dan lain-lain.

Tentu itu semua terkendala dalam masalah anggaran, kalau anggaran yang

turun dari pusat bisa diminimalisir dengan sebaik-baiknya tentu akan jauh

lebih baik. Jadi terkadang kerjanya pun tidak begitu baik. Untuk

keterbukaan memang masih kurang. Maunya ada terobosan baru dalam

Page 79: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

65

pemberitahuan segala informasi pembangunan kecamatan kalau mau

menjadi kelurahan.47

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kinerja yang dilakukan

pemerintah Kecamatan Pamenang Selatan masih belum sepenuhnya seperti

keinginan masyarakat. Karena masyarakat sebenarnya mengharapkan keterbukaan

informasi terkait pembangunan yang dilakukan pemerintah Kecamatan Pamenang

Selatan, agar masyarakat tidak berprasangka yang tidak baik kepada pegawai

kecamatan Pamenang Selatan. Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa

masyarakat mengakui dalam hal administrasi dan surat menyurat sangat cepat,

namun ada beberapa keinginan masyarakat terkait pembangunan jalan yang ada di

Kecamatan Pamenang Selatan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak

Damiri selaku masyarakat Kecamatan Pamenang Selatan, sebagai berikut:

Kendalanya itu masih tertutup. Kalau masalah surat menyurat atau ngurus

yang lainnya, cepat Mas, saya senang kalau masalah surat atau acara-

syukuran gitu pasti didukung, tapi kalau untuk pembangunan belum

sepenuhnya bagus mas, soalnya kami kan sebagai pengguna saja. Jadi

kami tidak tahu berapa anggaran dan berapa pemasukan atau pengeluaran,

kalau ada informasi kan mungkin kita tidak berprasangka yang tidak-

tidak.48

Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, masih terbatasnya

informasi terkait pembangunan dan juga anggaran yang dikelola Kecamatan

Pamenang Selatan dalam membangun kecamatan masih belum maksimal, karena

masyarakat tidak dapat mengakses anggaran dan rancangan pembangunan

Kecamatan Pamenang Selatan. Namun, dalam hal surat menyurat pemerintah

Kecamatan Pamenang Selatan sangat mengutamakan keperluan masyarakat,

47 Wawancara . Bapak Darwanto sebagai Kepala Kecamatan Pemenang, di kantor

Kecamatan Pamenang Selatan, 30 September 2018 48 Wawancara bersama Bapak Damiri selaku Kecamatan Pamenang, di desa Tambang

Emas, 30 September 2018

Page 80: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

66

sehingga masyarakat merasa terbantu dan menyukai kinerja dalam surat-

menyurat. Sebagaimana yang Bapak Kuswanto selaku masyarakat Kecamatan

Pamenang Selatan, sebagai berikut:

Banyak kendala yang kita hadapi saat ini, salah satunya maslah

pembangunan ini mas, masih banyak jalan yang rusak dan agak lambat

diperbaikinya, tapi secara menyeluruh sudah bagus dan dapat dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat. Terus juga kami tidak tahu gimana dan apa

yang akan dilakukan untuk pembangunan jalan, soalnya di lorong

belakang itu kan kurang penerangan, banyak anak muda yang kumpul di

sana. Mereka ngapain saja kita tidak tahu, tapi kalau terang dan jalannya

bagus kan bisa lebih baik kedepannya. 49

Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, dalam

pembangunan yang merata dan adanya keterbukaan yang dilakukan pemerintah

Kecamatan Pamenang Selatan merupakan harapan masyarakat, dengan adanya

keterbukaan maka akan meminimalisir perasangka yang tidak baik terhadap

pemerintah kecamatan. Hasil observasi penulis menemukan bahwa dengan

berbagai cara yang dilakukan pemerintah Kecamatan Pamenang Selatan agar

terbentuk transparansi yang diharapkan masyarakat, dengan melibatkan sebagian

masyarakat untuk ikut bekerja dalam pembangunan kecamatan, memang masih

tergolong jarang dan itu pun tidak semua masyarakat yang terlibat, namun dengan

mengajak beberapa masyarakat akan menjadi perubahan yang maksimal untuk

Kecamatan Pamenang Selatan, karena dalam transparansi dibutuhkan akuntabel

yang menyeluruh. Dari hasil observasi penulis menemukan bahwa perlu dilakukan

akuntabel yang terukur, di mana harus mempublikasikan seluruh aktivitas kepada

masyarakat dan seluruh aktivitas yang dipublikasikan kepada masyarakat harus

49 Wawancara bersama Bapak Kuswanto selaku masyarakat desa Tambang Emas, di desa

Tambang Emas, 30 September 2018

Page 81: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

67

dapat dipertanggungjawabkan, di mana dalam perjalanan penerapan transparansi

akan ada beberapa kendala yang muncul dari perbedaan pemahaman dan cara

pandang masyarakat terhadap satu proses pembangunan yang akan dilaksanakan.

Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara bersama Ibu Rusmini selaku kaur

pemerintahan Kecamatan Pamenang Selatan sebagai berikut:

Untuk mencapai kebrhasilan kecamatan harus ada keterbukaan itu

seharusnya ada keterbukaan dalam segala anggaran dan habis digunakan

untuk pembangunan apa saja, namun yang terjadi masih saja ada

ketertutupan. Kalau kami yang hanya pegawai kecamatan yang ikut kepala

kecamatan saja Mas, hanya bisa memberikan masukan semampu kami saja

dan keputusannya ada pada kepala kecamatan. Namun untuk

pembangunan kami terus berupaya mengupayakan keterbukaan kepada

semua perangkat dan masyarakat yang ada. Kalau ada yang nanya tentu

kami akan jelaskan. 50

Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, tercapainya

pemerintahan yang baik maka diperlukan sistem transparansi yang baik, pada

dasarnya selain transparansi dengan cara mengundang masyarakat pada saat

musyawarah atau saat mengurus surat di kantor Kecamatan Pamenang Selatan.

Untuk itu keterbukaan sangatlah penting, karena keterbukaan informasi publik

diperuntukkan untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan kecamatan,

khususnya mengembang-kan partisipasi masyarakat.

2. Minimnya Partisipasi Masyarakat

Partisipasi merupakan keterlibatan masyarakat dalam perkembangan dan

pembangunan suatu kecamatan, baik secara langsung maupun tidak langsung

melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi

persebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi, mengawasi dan berbicara

50 Wawancara Ibu Rusmini selaku pegawai Kecamatan Pemenang, 30 September 2018

Page 82: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

68

serta berpartisipasi secara konstruktif dalam segala kegiatan di kecamatan

tersebut. Namun, bila suatu masyarakat tidak begitu terlibat dalam perkembangan

suatu kecamatan maka akan terjadi ketidakselerasian antara pegawai kecamatan

dan masyarakat. Minimnya partisipasi masyarakat di Kecamatan Pamenang

Selatan yang ikut serta dalam pembangunan merupakan kendala pegawai

kecamatan Pamenang Selatan dalam berupaya merubah kecamatan menjadi

kelurahan, setempat seperti infrastruktur jalan, pendidikan dan mushola.

Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara penulis Bapak Darwanto sebagai

Kepala Kecamatan Pemenang, sebagai berikut:

Sebenarnya kita berupaya mengajak partisipasi masyarakat dalam hal

pembangunan kecamatan, seperti; jalan yang menjadi pusat mata

pencarian masyarakat. Demi harapan agar ada kerjasama antara

masyarakat dan pegawai pemerintahan dalam membangun kecamatan ini

lebih baik lagi, namun mereka terkadang memiliki kegiatan masing-

masing untuk mencari nafkah keluarganya.51

Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, bentuk partisipasi

masyarakat di Kecamatan Pamenang Selatan masih tergolong rendah, namun

dilain hal pegawai kecamatan terus berupaya merangkul masyarakat dalam bentuk

pembangunan jalan. Berdasarkan hasil observasi penulis menemukan bahwa

pembangunan kecamatan terutama jalan merupakan akses penting di daerah

tersebut, sehingga pemerintah kecamatan mengajak partisipasi masyarakat dalam

pembangunannya dan juga perawatannya. Meskipun masih ditemui hanya beberpa

masyarakat yang ikut serta dalam pembangunan kecamatan, karena masih terdapat

unsur kekeluargaan. Bapak Yogi Pratama selaku pegawai di Kecamatan

51 Wawancara bersama Bapak Darwanto sebagai Kepala Kecamatan Pemenang, 30

September 2018

Page 83: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

69

Pamenang Selatan menambahkan, dengan adanya partisipasi masyarakat sangat

membantu pembangunan kecamatan. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara

sebagai berikut:

Seandainya peran serta masyarakat ada, tentu semuanya akan cepat dalam

hal pembangunan. Makanya kami terus berupaya mengajak masyarakat

untuk berpartisipasi dalam pembangunan kecamatan, agar pemerintahan

berjalan dengan baik. Terlepas dari peran serta masyarakat kami juga

merangkul mahasiswa untuk menjalankan sistem pemerintahan yang baik,

karena dengan adanya mereka dapat memberikan masukan yang positif

untuk kemajuan pemerintahan ini. 52

Hasil wawancara penulis di atas dapat dicermati bahwa, perlu adanya

dukungan dari masyarakat dalam mencapai pembangunan yang baik, pegawai

kecamatan juga bekerja sama dengan mahasiswa untuk memberikan masukan.

Maka diperlukan dukungan yang tinggi dari masyarakat serta partiipasi dalam

pembangunan kecamatan. Penulis menemukan bahwa dalam proses pembanguan

jalan, gedung, pemukiman, mushola, sarana pendidikan, pengairan, dan bentuk

pembangunan lainnya yang dilaksanakan di daerah sekitar Kecamatan Pamenang

Selatan masih mengandalkan beberapa orang saja, minimnya partisipasi

masyarakat dalam melaksanakan pembangunan, terutama selokan jalan,

sedangkan ini merupakan hal yang penting dalam kelancaran air ketika hujan

turun. Karena tanpa adanya bantuan dan partisipasi langsung dari masyarakat,

pembangunan tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan sesuai dengan

harapan dari masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kendala yang ada dalam

proses pemekaran wilayah Kecamatan Pamenang Selatan Bedasarkan Peraturan

52 Wawancara bersama Bapak Yogi Pratama selaku pegawai di Kecamatan Pamenang

Selatan, 30 September 2018

Page 84: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

70

Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008, diantaranya; Kurangnya

Transparansi Pembangunan, di mana pemerintah Kecamatan Pamenang Selatan

masih belum mempublikasikan perencanaan pembangunan dan juga pelaporan

pembangunan agar dapat diakses oleh masyarakat dan Minimnya Partisipasi

Masyarakat, di mana minimnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan

Kecamatan Pamenang Selatan.

Page 85: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang proses pemekaran

wilayah Kecamatan Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6

Tahun 2008, secara umum cukup berjalan baik, untuk itu secara khusus dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pemekaran wilayah Kecamatan Pemenang Selatan telah berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008, ini didasari

dengan Pelayanan Administrasi yang mendukung, Infrastruktur yang tercukupi,

keadaan Ekonomi masyarakat yang membaik, Sosial budaya, Politik dan juga

Agama telah memenuhi persyaratan yang mencangkupi, di mana di dalamnya

terdapat 19 desa. Sedangkan lokasi Ibu Kota Kecamatan Pamenang Selatan

berada di Kecamatan Pamenang Selatan karena dinilai memiliki aksesibilitas,

keterjangkauan, posisi geografis, dan infrastruktur yang relatif memadai.

2. Kendala yang ada dalam proses pemekaran wilayah Kecamatan Pamenang

Selatan Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun

2008, diantaranya; Kurangnya Transparansi Pembangunan, di mana

pemerintah Kecamatan Pamenang Selatan masih belum mempublikasikan

perencanaan pembangunan dan juga pelaporan pembangunan agar dapat

diakses oleh masyarakat dan Minimnya Partisipasi Masyarakat, di mana

71

Page 86: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

72

minimnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Kecamatan Pamenang

Selatan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya para pengurus ikut dalam segala kegiatan dan pelatihan yang

diberikan oleh pembicara demi menmbah ilmu pengetahun dalam mengelola

koperasi lebih baik lagi.

2. Hendaknya semua anggota turut serta dalam segala kegiatan dan memberikan

pengertiannya untuk menabung dan juga membayar pinjaman secara rutin.

3. Hendaknya pemangku kebijakan di Kecamatan Pamenang Selatan terus

melakukan bimbingan dan pengawasan secara rutin agar para pegawai

Kecamatan Kecamatan Pamenang Selatan dapat selalu terpokus pada tujuan

dan Kecamatan Kecamatan Pamenang Selatan.

Page 87: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

73

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Amal, Ichlasul, Regional and central government in indonesia politics, west

Sumatra and south Sulawesi 1949-1979. Jakarta: Gajah Mada University

press, 1992.

Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangi, Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2009. Merangin; BPS Kabupaten Merangin, 2009.

Badan Pusat Statistic Kabupaten Merangin, Pamenang Selatan Dalam Angka

Tahun 2015. Merangin; BPS Kabupaten Merangin, 2015.

Huda. Ni’matul, Otonomi Daerah. Cet. Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009.

Juanda, Hukum Pemerintahan Daerah. Cet. Pertama. Jakarta: Balai Pustaka,

2007.

Kaho, Josef Riwu, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia,

Jakarta, Rajawali, 1988.

Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009.

Muluk, Khairul M.R, Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. Malang,

Bayumedia, 2007.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS

Jambi, 2012.

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011.

B. Jurnal

Agus Subagyo, Analisis kelayakan pemekaran Kecamatan pangalengan

kabupaten bandung. Artikel ilmiah tidak diterbitkan. Universitas Jendral

Akhmad Yani, 2012.

Page 88: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

74

Laila Sabeita El Fitri, Irwan Noor, Suwondo. (2013). Pemekaran Kecamatan

Dalam Peningkatan Pelayanan Kependudukan (Studi pada Kecamatan

Gampengrejo Kabupaten Kediri). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1 (3),

hal:115-124

Okti Selvia, “Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Pemberian Pelayanan

Di Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi (Studi Kasus

Seksi Pemerintahan)”, FISIP universitas Riau, Kampus Bina Widya

Km.12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 2009, HLM..

Robi Cahyadi Kurniawan dan Pairulsyah. (2012). Studi Pemekaran Kecamatan

Pubian Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik

dan Pembangunan, 3 (2), hal: 498-508

Richo Mery Antonio, Antikowati & Warah Atikah.(2013). Kajian Yuridis

Pemekaran Wilayah Kecamatan Dikabupaten Bondowoso Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Artikel Ilmiah tidak diterbitkan. Universitas Jember

Robi Anggara, “Studi Evaluasi Pemekaran Daerah”, Building and Reinventing

Decentralized Governance Project Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional Bekerjasama dengan United Nation Development Program,

2017, hlm. 73

Simatupang, Sumadi., Rangkuti, Ridwan., Sihombing, Marlon. (2006). Dampak

pemekaran kecamatan terhadap percepatan pembangunan masyarakat di

kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun. Jurnal studi

pembangunan 1(2) hal: 42-51

Yuda Kurniawan. (2013). Upaya yang dilakukan pemerintah kota batu dalam hal

pemekaran wilayah kecamatan di kota batu berdasarkan peraturan

pemerintah no. 19 tahun 2008 tentang kecamatan (Studi di Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu). Artikel Ilmiah tidak

diterbitkan. Universitas Brawijaya.

C. Lainnya

Keputusan Menteri Dalam Negeri No.4 Tahun 2000, tentang Pedoman

Pembentukan Kecamatan. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008, tentang Kecamatan. Jakarta:

Pemerintah Republik Indonesia

Page 89: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

75

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta:

Pemerintah Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta:

Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 tahun 2008 Tentang

Pembentukan Kecamatan Renah Pamenang, Pamenang Selatan, Margo

Tabir, Tabir Lintas, Tabir Barat, Dan Tiang Pumping. Merangin:

Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin.

Page 90: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN

Lampiran: I

INSTRUMEN WAWANCARA.

Dalam melaksanakan wawancara peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan

yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya memperoleh informasi

dan data yang obyektif. Peneliti melakukan wawancara kepada pegawai Kecamatan

Pamenang Selatan.

Adapun Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan dalam wawancara sebagai

berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kecamatan Pamenang Selatan?

2. Bagaimana perkembangan yang dicapai Kecamatan Pamenang Selatan?

3. Apa Visi dan Misi Kecamatan Pamenang Selatan?

4. Bagaimana keadaan struktur organisasi Kecamatan Pamenang Selatan?

5. Bagaimana keadaan pekerja Kecamatan Pamenang Selatan?

a. Latar belakang pendidikan

b. Alamat

c. Usaha yang dilakukan untuk peningkatan profesionalisme

6. Bagaimana keadaan masyarakat Kecamatan Pamenang Selatan?

a. Jumlah

b. Keadaan

7. Bagaimana proses pemekaran wilayah Kecamatan Bedasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008?

8. Apa saja kendala yang ada dalam proses pemekaran wilayah Kecamatan

Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008?

9. Apa saja upaya dalam megatasi kendala yang ada dalam proses pemekaran

wilayah Kecamatan Pamenang Selatan Bedasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008?

10. Bagaimana capaian kedepannya di Kecamatan Pamenang Selatan Bedasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2008?

Page 91: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 92: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 93: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 94: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 95: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 96: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 97: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN
Page 98: PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN …repository.uinjambi.ac.id/2450/1/SKRIPSI-IRWAN DEFRIYANTO - Irwa… · PROSES PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN BER DASARKAN PERATURAN