23
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu: Puji Lesari, S.pd., M.si Iwan Hardi Saputro, S.pd., M.si. Disusun Oleh Nama : Arina Miftahul Janah NIM : 7311416059 Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Rombel : 039 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR

NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:

Puji Lesari, S.pd., M.si

Iwan Hardi Saputro, S.pd., M.si.

Disusun Oleh

Nama : Arina Miftahul Janah

NIM : 7311416059

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Rombel : 039

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

A. Dasar Negara RI

Dasar menurut kamus besar bahasa indonesia berarti bagian

yang terbawah yang di sebelah dalam ataupun yang di sebelah luar,

dan negara berarti organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai

kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat (Kamus Besar

Bahasa Indonesia). Dan di Negara Indonesia sendiri, dasar negaranya

adalah Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia seperti

yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang

berbunyi “Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu

pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk

dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia,

serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Pancasila, yang berarti lima dasar atau lima asas, adalah nama

dasar negara kita, Indonesia. Istilah Pacasila telah dikenal sejak

zaman Majapahit pada abad XIV, yaitu didalam buku

Page 3: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Negarakertagama (1365). karangan Prapanca dan buku Sutasoma

karangan Empu Tantular. Didalam buku Negarakertagama, Empu

Tantular memuat seloka yang berbunyi : “Bhineka Tunggal ika tan

Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda namun satu jua

adanya, sebab ada tidak agama yang memiliki Tuhan yang berbeda.

Sedangkan didalam buku Sutasoma, Pancasila mempunyai arti

“berbatu sendi yang lima” (bahasa Sansekerta), juga mempunyai arti

“pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama). Kelima

kesusilaan tersebut ialah :

1. Tidak boleh melakukan kekerasan

2. Tidak boleh mencuri

3. Tidak boleh berjiwa dengki

4. Tidak boleh berbohong

5. Tidak boleh mabuk atau meminum minuman keras

Selain kedua buku diatas, Pancasila juga ada kaitannya

dengan Sumpah palapa yang diucapkan Mahapatih Gadjah mada

dalam sidang ratu dan para menteri di pasebahan keprabuan

Majapahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan

seluruh nusantara raya sebagai berikut : “Saya baru akan berhenti

berpuasa makan palapa, jikalau seluruh nusantara bertakhluk di

bawah kekuasaan negara, jikalau gurun, seram, tanjungpura, Haru,

pahang, Dempo, Bali, Sunda, palembang, tumasik telah

dikalahkan”. (Yamin ; 1960:60)

Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan

menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian

bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi bangsa Indonesia. Bagi

bangsa Indonesia, hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah

sebagai pandangan hidup dan dasar negara.

Dalam hal ini Pancasila digunakan untuk mengatur seluruh

tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, artinya segala sesuatu

Page 4: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

yang berhbungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan

Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) harus berdasarkan

Pancasila. Hal ini berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di

negara Republik Indonesia harus bersumber dari Pancasila. Pancasila

merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang

mementingkan semua komponen dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang

tidak dapat dipisahkan karena setiap sila dalam Pancasila

mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari masing-masing

sila tersebut tidak dapat ditukar-tukar atau dipindah-pindahkan

tempatnya. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat

sistematis-hierarkis, yang berarti didalam kelima sila dalam pancasila

itu menunjukkan suatu rangkaian urut-urutan yang bertingkat-tingkat,

dimana tiap-tia sila mempunyai tempatnya sendiri didalam rangkaian

susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.

Tetapi, pengertian Pancasila diatas tidak dapat ditafsirkan oleh

sembarang orang karena akan dapat mengaburkan maknanya dan

pada akhirnya dapat merongrong dasar negara seperti yang pernah

terjadi pada masa lalu. Untuk itu, semua orang yang menjadi generasi

penerus bangsa wajib bersama untuk senantiasa menjaga kelestarian

nilai-nilai Pancasila sehingga apa yang pernah terjadi dimasa lalu

tidak akan terjadi dimana selanjutnya.

Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, maka Pancasila

berfungsi sebagai :

1. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Sudah dijelaskan diatas, bahwa ideologi dalam arti

sehari-hari adalah cita-cita yang merupakan dasar,

pandangan, atau paham. Jadi, Pancasila sebagai Ideologi

Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang

diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu

mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata

Page 5: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,

berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam

suasana peikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib,

dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang

merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara atau sering juga

disebut sebagai Dasar Falsafah Negara ataupun sebagai

ideologi negara. Hal ini mengandung pengertian bahwa

Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan

pemerintahan. Seperti yang telah ditegaskan dalam

Ketetapan MPR No. XVIIV/MPR/1998 tentang pencabutan

p4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)

dan penetapan dan penegasan Pancasila sebagai Dasar

Negara.

3. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini adalah seperti yang

dijelaskan dlam teori Von Savigny artinya bahwa setiap

bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut

Volkgeist, artinya jiwa rakyat atau jiwa bangsa. Pancasila

sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya

bangsa Indonesia yaitu pada zaman Sriwijaya dan

Majapahit (1293). Hal ini diperkuat oleh Prof.Mr. A.G.

Pringgodigyo dalam tulisan beliau dalam Pancasila. Beliau

mengatakan antara lain bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah

hari lahirnya Pancasila. Sedangkan Pancasila itu sendiri

telah ada sejak adanya bansa Indonesia.

4. Pancasila sebagai Kepribadian bangsa Indonesia

Diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku

serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan

Page 6: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan

dengan bangsa lain. ciri khas inilah yang dimaksud dengan

kepribadian.

5. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau

Way Of Life engandung makna bahwa semua aktifitas

kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai

dengan sila-sila Pancasila,, karena Pancasila juga

merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan

bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-

nilai tersebut yaitu:

a. Nilai dan jiwa Ketuhanan-keagamaan

b. Nilai dan jiwa kemanusiaan

c. Nilai dan jiwa persatuan

d. Nilai dan jiwa kerakyatan-demokrasi

e. Nilai dan jiwa keadilan-sosial

6. Pancasia sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum atau

Sumber tertib Hukum bagi Negara Republik Indonesia

Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah

pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita

moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa

Indonesia.

7. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Pada saat bangsa Indonesia mendirikan negara atau

Proklamasi 17 Agustus 1945, Bangsa Indonesia belum

mempunyai UU Dasar yang tertulis. Pada 18 Agustus 1945

oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

PPKI merupakan penjelmaan atau wakil-wakil seluruh

rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur itu

untuk membela Pancasila untuk selama-lamanya.

Page 7: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

8. Pancasila sebgai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Cita-cita luhur Negara Indonesia telah tegas dimuat

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, karena

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan

penuangan jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila sehingga

Pancasila merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Cita-cita luhur inilah yang akan disampaikan oleh Bangsa

Indonesia.

9. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan

bangsa

Pancasila merupakan sarana yag ampuh untuk

mempersatukan Bangsa Indonesia, karena Pancasila

adalah falsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia

yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh

Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana, dan

tepat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan rakyat

Indonesia.

B. Kronologi

Sejarah memberikan pengalaman yang berharga kepada suatu

bangsa. Demikian oula halnya dengan bangsa Indonesia, sejarah

perjuangan bangsa Indonesia memberikan pengalaman yang snagat

berharga, yaitu berupa nilai-nilai kejuangan, patriotisme, nasionalisme,

dan semakin tumbuh-berkembangnya unsur-unsur sosial-budaya

yang pokok dari setiap masa kemasa.

Sejarah merupakan deretan peristiwa yang kait megait.

Peristiwa-peristiwa masa lampau berangkai dengan kejadian-kejadian

masa kini, dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang.

(Prof.Dardji Darmodiharjo:1982).

Page 8: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

1. Tanggal 7 Sepetember 1944

Negara Indonesia dibawah pendudukan tentara Dai Nippon

atau Jepang pada tanggal 7 September 1944. Pada saat itu juga,

Perdana Menteri Jepang Koiso mengumumkan kepada seluruh dunia

tentang pemberian kemerdekaan kepada negara Indonesia dalam

waktu dekat. Bersamaan dengan itu, keberadaan tentara Jepang terus

mendesak Sekutu. Tentara Sekutu sudah menyerang beberapa

wilayah pendudukan Jepang seperti Papua Nugini, Kepulauan

Marshal, Salamon, Ambon, Menado, Makkasar, dan juga Surabaya.

Karena itu, pada tanggal 1 Juni 1945, Saiko Syikikan Kumakici

Herada (Panglima tertinggi bala tentara Dai Nippon atau Jepang)

mengumumkan pembentukan Dokutitsu Junbi Cosakai atau yang

lebih dikenal dengan Badan Penyelidik Usaha –Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Anggota BPUPKI terdiri dari 67 orang, dimana 7 orang berasal

dari negara Jepang, 4 orang berasal dari Cina dan Arab dan sisanya

orang Indonesia. Diketuai oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat

dengan dibantu dua ketua muda. Ketua muda I (orang Jepang) dan

ketua muda II yaitu R. Pandji Suroso. Tujuan pembentukan BPUPKI

adalah untuk menyelidiki kesiapan bangsa Indonesia dalam

menyongsong kemerdekaan dan membentuk pemerintahan sendiri.

Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Gunseikan.

BPUPKI melaksanakan beberapa kali sidang yang membahas

mengenai rumusan Pancasila.

2. Sidang BPUPKI pertama (28 Mei – 1 Juni 1945)

Sidang pertama BPUPKI pertama dilaksanakan pada tanggal

28 Mei – 1 Juni 1945. Sidang yang pertama, 28 Mei 1945 dibuka

dengan sambutan dari wakil tentara Dai Nippon atau Jepang. Dalam

sambutannya, wail Dai Nippon tersebut memberi nasihat agar BPUPKI

Page 9: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

mengadakan penyelidikan secara cermat terhadap dasar-dasar yang

akan digunakan sebagai landasan negara Indonesia Merdeka.

Tanggal 29 Mei 1945 dimulailah sidang perumusan dasar-dasar

Indonesia merdeka oleh anggota-anggota BPUPKI melalui pidato-

pidatonya. Mereka mengemukakan berbagai usulan mengenai dasar

negara Indonesia, seperti :

1. Supomo

Supomo mengusulkan lima dasar, yaitu :

a. Persatuan

b. Kekeluargaan

c. Keseimbangan Lahir dan Batin

d. Musyawarah

e. Keadilan Rakyat

2. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Muhammad yamin merumuskan lima dasar, yaitu :

a. Peri Kebangsaan

b. Peri Kemanusiaan

c. Peri Ketuhanan

d. Peri Kerakyatan

e. Kesejahteraan Rakyat

Beliau menyatakan bahwa kelima sila diatas

dirumuskan berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan

hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di

Indonesia.

3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Ir. Soekarno merumuskan lima dasar, yaitu :

a. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme

b. Peri kemanusiaan (Internasionalisme)

c. Mufakat atau Demokrasi

d. Kesejahteraan Sosial

Page 10: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

e. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ir. Soekarno mendapat giliran untuk menyampaikan

gagasannya mengenai dasar negara Indonesia Merdeka,

yang dinamakannya “Pancasila”, panca berarti lima dan sila

berarti asas atau dasar. Usulan itu langsung diterima secara

aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Zyunbi

Tyoosakai.

Setelah tampilnya Muh.Yamin dan Ir.Soekarno, barulah

BPUPKI menghentikan sidang, penghentian sidang tersebut

dilanjutkan dengan pembentukan panitia kecil atau yang lebih dikenal

dengan panitia sembilan terbentuk dengan anggotanya yang terdiri

dari Ir.Soekarno (ketua), Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis,

Abikusno Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, H. Agus Salim, Achmad

Subardjo, dan Muhammad Yamin yang bertugas merumuskan kembali

Pancasila sebagai Dasar Negara berdasarkan dari pidato Ir. Soekarno

pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen itu sebagai teks

untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

3. Sidang BPUPKI kedua ( 10 Juli 1945)

Setelah pembentukan panitia kecil, dilaksanakan sidang

BPUPKI yang kedua pada tanggal 10 Juli 1945 di Jalan Pejambon

Jakaeta mengenai “Persiapan Rancangan Hukum dasar”, Ir. Soekarno

melaporkan bahwa panitia sembilan (tanggal 22 Juni 1945) telah

berhasil merumuskan Pancasila yang merupakan persetujuan antara

pihak islam dan pihak kebangsaan. Rumusan Pancasila dari Panitia

Sembilan itu dikenal Sebagai piagam Jakarta (Djakarta Charter).

Sidang BPUPKI kedua menghasilkan rumusan dasar negara

yang berbunyi:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari‟at Islam

bagi para pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Page 11: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

3. Persatuan indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

4. Penerimaan Piagam Jakarta oleh Badan Penyidik (14 Juli 1945)

Perumusan dan sistematika Pancasila yang telah dibahas

dalam Piagam Jakarta kemudian diterima oleh Badan Penyidik

dalam sidangnya yang kedua pada tanggal 14-16 Juli 1945.

Namun, walaupun rumusan Pancasila sudah diterima oleh

Badan Penyidik, belum berarti rumusan Pancasila sudah mencapai

final. Karena, belum adanya perwakilan yang representatif

(mewakili berbagai unsur).

5. Panitia Persiapan Keerdekaan Indonesia (9 Agustus 1945)

Setelah diterimanya rumusan dan sistematika Pancasila oleh

Badan Penyidik, pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah

Dokuritsu Junbi Inkai atau yang lebih dikenal dengan Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang pada awal

pembentukannya beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3

orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari

Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1

orang dari golongan Tionghoa), dan pada akhirnya bertambah

enam orang lagi. Anggota PPKI terdiri dari :

1) Ir. Soekarno (Ketua)

2) Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)

3) Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)

4) KRT Radjiman Wedyodiningrat (anggota)

5) R. P. Soeroso (anggota)

6) Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)

7) Kiai Abdoel Wachid Hasjim (anggota)

Page 12: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

8) Ki Bagus Hadikusumo (anggota)

9) Otto Iskandardinata (anggota)

10) Abdoel Kadir (anggota)

11) Pangeran Soerjohamidjojo (anggota)

12) Pangeran Poerbojo (anggota)

13) Dr. Mohammad Amir (anggota)

14) Mr. Abdul Maghfar (anggota)

15) Teuku Mohammad Hasan (anggota)

16) Dr. GSSJ Ratulangi (anggota)

17) Andi Pangerang (anggota)

18) A.A. Hamidhan (anggota)

19) I Goesti Ketoet Poedja (anggota)

20) M r. Johannes Latuharhary (anggota)

21) Drs. Yap Tjwan Bing (anggota)

22) Achmad Soebardjo (Penasihat)

23) Sajoeti Melik (anggota)

24) Ki Hadjar Dewantara (anggota)

25) R.A.A. Wiranatakoesoema (anggota)

26) Kasman Singodimedjo (anggota)

27) Iwa Koesoemasoemantri (anggota)

Izin pembentukan PPKI diberikan oleh Hisaichi Terauchi,

seorang marsekal Jepang yang berada di Saigon. Fungsi panitia

PPKI sangatlah penting bagi kemerdekaan Indonesia, yaitu

menentukan dan menyelesaikan bentuk negara dan meuntaskan

Rancangan Hukum Dasar selanjutnya.disamping itu, juga harus

mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia serta

menyelenggarakan negara Indonesia merdeka diatas hukum

negara yang sedang disusun.

Badan yang bermula bersifat “buatan jepang” untuk

menerima “hadiah kemerdekaan” dari Jepang, beubah setelah

Page 13: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

takluknya Jepang dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia menjadi badan yang mempunyai sifat nasioanal

Indonesia. PPKI yang pada awalnya hanya bertugas memeriksa

hasil-hasil Badan Penyidik, berubah kedudukan dan fungsinya,

seperti:

a. Mewakili seluruh bangsa Indonesia

b. Sebagai pembentuk negara (yang menyusun

pemerintahan negara Republik Indonesia setelah

proklamasi pada tangga 17 Agustus 1945)

c. Menurut teori hukum, badan seperti itu mempunyai

wewenang untuk meletakkan dasar negara (pokok

kaidah negara yang fundamental)

6. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945)

Dibomnya dua kota besar Jepang Hiroshima (6 Agustus

1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) oleh Amerika Serikat yang

membuat Jepang terpuruk dan menyerah kepada Amerika serikat

atau sekutu pada tanggal 10 Agustus 1945 dan berjanji akan

mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu.

Momen ini dimanfaatkan oleh Indonesia (terutama golongan muda)

yang telah mendengar kekalahan Jepang atas Sekutu (Amerika

Serikat) melalui radio BBC untuk memproklamasikan

kemerdekaannya sendiri dan menolak bentuk kemerdekaan yang

diberikan sebagai hadiah dari Jepang.

Jepang yang awalnya akan memberikan kemerdekaan pada

tanggal 24 Agustus 1945 ditolak oleh golongan muda (Sutan

Syahrir) yang mendesak Ir. Soekarno untuk segera mempro-

klamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di

Dalat, Vietnam sebagai tipu muslihat Jepang yang telah kalah dan

menyerah kepada Sekutu.

Namun, golongan tua tidak ingin terburu-buru karena

meraka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada

Page 14: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

saat proklamasi. Untuk mencari jalan tengahnya, dilakukan rapat

PPKI. Golongan muda menolak karena beranggapan bahwa PPKI

adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka

(golongan muda) menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa

Indonesia sendiri, bukan hadiah atau pemberian dari jepang.

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul saleh, Sukarni dan

wikana terus memaksa golongan tua untuk segera mempro-

klamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada akhirnya, tanggal 16

Agustus 1945 dini hari golongan muda bersama Shodanco Singgih

salah seorang anggota PETA membawa Ir. Soekarno, Ibu

fatmawati beserta Guntur dan Moh.Hatta ke Rengasdenglok

(peristiwa Rengasdengklok) dengan tujuan agar Ir.Soekarno dan

Drs.Mohammad Hatta tidak akan terpengaruh oleh Jepang.

Selama mereka masih di Rengasdengklok, Wikana

(golongan muda) dan Mr. Ahmad Soebardjo (golongan tua)

melakukan perundingan bahwa proklamasi kemerdekaan akan

dilaksanakan di Jakarta. Dengan keputusan itu, Ir. Soekarno dan

Drs. Mohammad Hatta kembali dibawa ke Jakarta dan langsung

dibawa ke rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1)

untuk menyiapkan teks proklamasi dibantu Achmad Soebardjo,

Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi

dan disaksikan oleh Sayuti Melik, Soekarni, B.M. Diah dan Sudiro.

Teks proklamasi yang disusun di ruang makan rumah

Laksamana Maeda disalin dan diketik oleh Sayuti Melik pada

tanggal 17 Agustus pagi hari dirumah Soekarni, Jalan Pegangsaan

Timur No. 56 Jakarta dan ditanda tangani oleh Ir. Soekarno dan

Drs. Mohammad Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Pembacaan teks proklamasi dilaksanakan di Jalan

Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta pada pukul 10.00. Dimana

pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno,

dilanjutkan pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu

Page 15: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

fatmawati beberapa hari sebelumnya oleh Soehoed dan Latief

Hendraningrat (Prajurit PETA). Setelah bendera Merah Putih

berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Bunyi teks Proklamasi yang asli

Proklamasi

“Kami bangsa Indonesia dengan ini mmenjatakan kemerdekaan

Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l.,

diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang

sesingkat-singkatnja.”

Djakarta, 17-8-„05

Wakil2 bangsa Indonesia

Bunyi teks proklamasi yang sudah diamandemen

P R O K L A M A S I

“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan

Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l.,

diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang

sesingkat-singkatnja.”

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

C. Pengesahan Pancasila

Sebelum mengenal lebih lanjut bagaimana alur “Pengesahan

Pancasila”, sebenarnya apa pengertian dari Pancasila itu sendiri?

Pancasila mempunyai beberapa pengertian.

Page 16: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

1. Secara Etimologis

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, “Panca” yang

atinya lima dan “Syla” yang artinya batu, sendi. Pancasila berarti

berbatu sendi lima atau memiliki lima unsur. Pancasila diambil dari

kepustakaan Budha yang bermakna lima aturan (larangan).

2. Secara Historis

Proses perumusan Pancasila diawali dengan sidang

BPUPKI, dengan hasil sebagai berikut:

a. Tanggal 29 Mei 1945, Muhmmad Yamin berpidato tentang

dasar negara.

b. Tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengusulkan agar dasar

negara diberi nama “pancasila”

c. Tanggal 22 Juni 1945, sembilan tokoh nasional mengadakan

peremuan dan menghasilkan “piagam jakarta” atau “Djakarta

charter”

3. Secara terminologi

Sehari setelah Indonesia merdeka (17 Agustus 1945), PPKI

mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus untuk mengesahkan

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai UUD negara Republik

Indonesia yang terdiri dari Pembukaan, pasal-pasal UUD 1945

yang berisi 37 pasal, 1(satu) aturan peralihan yang terdiri dai

4(emat) pasal 1(satu) aturan tembahan terdiri dari 2(dua) ayat dan

penjelasan.

Dalam pembukaan (Preambule) Undang-Undang dasar

1945 alenia ke empat, terdapat rumusan Pancasila yang berbunyi

Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berdab,

Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 17: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan dari lima

sila Pancasila yang berangsung dalam beberapa tahap selama

masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni tetap

diperingati sebagai “hari lahirnya Pancasila”.

4. Menurut beberapa ahli

a. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata “Panca” yang berarti “lima” dan

“sila” yang berarti “sendi, atas dasar atau peraturan tingkah laku

yang penting dan baik”. Dengan demikian, Pancasila

merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang

tngkah laku yang penting dan baik.

b. Notonegoro

Pancasila adaah dasar falasafah negara Indonesia,

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila

merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan

menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar

pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan seta sebagai

pertahanan bagsa dan negara Indonesia.

c. Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-

temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan

Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara,

tetapi juga luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

Tanggal 18 Agustus 1945 ini merupakan perjalanan sejarah

paling menentukan bagi rumusan Pancasila, yaitu disahkannya

Undang-Undang Dasar untuk negara Indonesia merdeka. Sementara

rumusan Pancasila menjadi bagian dari preambul (pembukaan)

Undang-Undang Dasar negara tersebut.

Page 18: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Sebelum perumusan Pancasila menjadi dasar negara, pada

tanggal 18 Agustus 1945 Pukul 11.30, PPKI mengadakan Sidang

Pleno dengan acara pokok membahas Rancangan Hukum Dasar

(termasuk Rancangan Preambule Hukum Dasar) untuk ditetapkan

menjadi Undang-Undang Dasar (termasuk Pembukaan Undang-

undang Dasar) suatu Negara yang telah merdeka ada tanggal 17

Agustus 1945.

Namun, sebelum melaksanakan rapat tersebut, Drs.Moh. Hatta

selaku wakil ketua PPKI mengajak Ki Bagus Hadikusumo, K.H.

Mohammad Hasjim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku

Mohamad Hasan untuk mengadakan rapat pendahuluan guna

membicarakan masalah yang sangat penting. Rapat tersebut

berlangsung secara singkat dan dalam waktu 15 ment sudah

menghasilkan suatu mufakat di antara kelima tokoh pemimpin bangsa

Indonesia tersebut, yaitu bagian kelima dan baris kedelapan yang

berbunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam

bagi pemeluk-pemeluknya” dihilangkan diganti dengan “Ketuhanan

Yang Maha Esa”.

Manakala suatu masalah yan begitu serius dan yang dapat

membahayakan keutuhan negara dan bangsa dapat diatasi daam

sidang kecil terbatas dalam waktu yang singkat cukup lima belas

menit maka itu adalah suatu suatu kenyataan dan bukti bahwa

pemimpin-pemimpin tersebut pada waktu itu benar-benar

menempatkan kepentingan keutuhan negara dan persatuan bangsa

diatas kepentingan apapun yang lain. (Hatta, 1970:98)

Dari sidang pertama PPKI menghasilkan beberapa

keputusan:

1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan jalan.

a. Menetapkan Pigam Jakarta dengan beberapa perubahan

menjadi pembukaan UUD Negara Republik Indonesia.

Page 19: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

b. Menetapkan Rancangan HUkum Dasar dengan beberapa

perubahan menjadi UUD Negara Republik Indonesia, yang

kemudian dikenal sebagai UUD 1945.

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagi

Wakil Presiden Republik Indonesia.

3. Sebelum terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),

kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan bantuan Komite

Nasional Indonesia yang dikemudian dikenal sebagai Badan

Musyawarah Darurat.

Pancasila akhirnya ditetapkan sebagai dasar negara Republik

Indonesia pada sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945) yang

didahului dengan penetapan Rancangan Mukadimah (Pembukaan)

dan rancangan UUD menjadi Pembukaan dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia 1945, secara sah dan resmi menurut

ketentuan yuridis konstitusional.

Pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

didahului dengan pengesahan Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia yang yang dipimpin langsung oleh Ketua

PPKI, Ir. Soekarno. Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa Piagam

Jakarta dengan beberapa perubahan ditetapkan menjadi Pembukaan

Undang-Undang Negara Republik Indonesia, maka untuk mengetahui

perubahan-perubahan yang terjadi dapat diikuti proses

pengesahannya (sekretariat Negara RI, 1995:413) sebagai berikut:

1. Kata “Pembukaan yang lama” diganti dengan “Pembukaan”

2. Menghilangkan kata “Pernyataan Indonesia Merdeka”

3. Kalimat “Ketuhanan, denagn kewajiban menjalankan syari‟at

islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan “Ketuhanan

Yang Maha Esa”

Bunyi kelima butir sila Pancasila yang telah ditetapkan secara

sah dan resmi pada sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945) adalah

sebagai berikut:

Page 20: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Satu : Ketuhanan yang Maha Esa

Dua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Tiga : Persatuan Indonesia

Empat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijak-

sanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Lima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

D. Perkembangan Pancasila

Semenjak ditetapkan sebagai Dasar Negara oleh PPKI pada

tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila telah mengalami perkembangan

sesuai dengan pasang naiknya sejarah bangsa Indonesia.

Perkembangan Pancasila dimulai da sidang BPUPKI hingga hasil

sidang PPKI yang pertama (penetapan Pancasila sebagai dasar

negara).

1. Pancasila I (menurut sidang BPUPKI)

a. Kebangsaan Indonesia.

b. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.

c. Mufakat atau demokrasi.

d. Kesejahteraan sosial.

e. Ke- Tuhanan.

2. Pancasila II (menurut Piagam Jakarta)

a. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari‟at Islam bagi

pemeluk-pemeluknya.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Persatuan Indonesia.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Pancasila III ( menurut sidang PPKI) dan dipakai sampai

sekarang.

Page 21: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

a. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Persatuan Indonesia.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sedangkan menurut Koento Wibisono (2001) tahapan perkem-

bangan Pancasila sebagai dasar Negara dalam tiga tahap, yaitu :

1. Tahap Politis (1945 – 1968)

Tahap politisi yaitu tahap dimana proses orientasi

pengembangan Pancasila diarahkan kepada “nation and

character building”. Hal ini sebagai perwujudan keingina bangsa

Indonesia untuk survival dari berbagai tantangan yang muncul

baik dalam maupun luar negeri, sehingga atmosfir politis

sebagai panglima sangat dominan.

2. Tahap Pembangunan Ekonomi ( (1969 – 1994)

Tahap pembangunan ekonomi yaitu tahap upaya mengisi

kemerdekaan melalui progam-progam ekonomi. Pada tahap ini,

pembangunan ekonomi menunjukkan keberhasilan secara

spektakuler, namun disamping keberhasilan itu muncul

beberapa kesenjangan sosial seperti KKN (korupsi, kolusi,

nepotisme) dan kroniisme yang bertentangan dengan nilai-nilai

Pancasila.

3. Tahap Repositioning Pancasila (1995 – 2020)

Tahap reposintioning adalah tahap yang berhubungan

dengan arus globalisasi yang secara cepat, mendasar,

spektakuler yang melanda seluruh penjuru dunia, khususnya

abad XXI. Akibat arus globalisasi tersebut, Pancasila sebagai

Dasar Negara Indonesia sedikit mengalami kendala dalam

mempertahankan jati siri bangsa dan kesatuan nasional, lebih-

Page 22: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

lebih kehidupan pepolitikan nasional yang tidak menentu di era

reformasi ini.

Berdasarkan hal diatas, Koento Wibisono (2001)

menyarankan perlunya reposisi Pancasila yaitu reposisi pancasila

sebagai Dasar negara yang mengandung makna Pancasila harus

dietakkan dalam keutuhannya dengan Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945.

Reposisi Pancasila sebagai Dasar Negara harus diarahkan

pada pembinaan dan pengembangan moral, sehingga moralitas

Pancasila dapat dijadikan dasar dan arah untuk mengatasi krisis

dan disintegrasi. Moralitas Pancasila harus disertai penegkan

hukum (penegakan spremasi hukum).

Page 23: PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR …blog.unnes.ac.id/.../sites/2821/2017/05/Arina-Miftahul-J-Pancasila.pdf · ... juga mempunyai arti ... (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Daftar Pustaka

Kabir, Abdul dan Fatkhul Muin. 2015. Ikhtisar Dalam Memahami

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Suatu Pendekatan

yang Bersifat Holistik). Yogyakarta: Deepublish.

Kansil, C.S.T. 1996. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Jakarta: Erlangga.

Notonegoro. 1994. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Bina Aksara.

Sarinah, dkk. 2016. Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN

di Perguruan Tinggi). Yogyakarta: Deepublish.

Setijo, Pandji. 2006. Pendidikan pancasila. Jakarta: Grasindo.

Soegito, Ari Tri, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Subito. 1982. Mengenal filsafat pancasila. Yogya: hanindita.

Suparman. 2012. Pancasila. Jakarta Timur: PT. Balai Pustaka (persero).

Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta

Timur: PT. Balai Pustaka(persero).