13

PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil
Page 2: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL PERIKANAN TANGKAP IPB KE 6

BOGOR, 22 OKTOBER 2015

“Pembangunan Perikanan Tangkap Berbasis Riset dan Teknologi dalam MenghadapiMasyarakat Ekonomi Asean”

Penyunting:

Dr. Iin Solihin, S.Pi,M.SiDr. Yopi Novita, S.Pi,M.Si

Dr. Fis Purwangka, S.Pi, M.SiDidin Komarudin, S.Pi, M.Si

Kegiatan Seminar Nasional Perikanan Tangkap IPB ke 6 Diselenggarakan Oleh Departemen PemanfaatanSumberdaya Perikanan FPIK IPB Bekerja Sama dengan Forum Komunikasi Kemitraan PerikananTangkap (FK2PT). Didukung Oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB dan PT.EOS Consultans.

Prosiding ini diterbitkan oleh:

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2015

Page 3: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap IPB ke-6 ISBN 978-979-1225-34-2

Halaman: 66-75

66

KARAKTERISTIK CAHAYA LAMPU PADA BAGAN TANCAP

DI PERAIRAN TELUK BANTEN

Adi Susanto1, Yuhelsa Putra

2, Aristi Dian Purnama Fitri

3, Heri Sutanto

4

1Program Studi Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayaasa

Email: [email protected] 2Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayaasa

3Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, Universitas Diponegoro 4 Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Light fishing was rapidly developedsince invention of electrical lamp that have

significant impact to productivity and efficiency of fish capture. Light emitting

diode (LED) is the new variant of electrical lamp for general lighting, but still

undeveloped for fishing activity. This research aims to analyze the characteristics

of LED lamp for fix lift net. The research was conducted using laboratory and

filed experiment in Banten Bay. The results show light from LED lamps

hasdominant direction at the bottom of the lamp with the value 783 lux. The

illumination of 30-watt LED lamp at the same depth and distance is higher than

85-watt tubular lamps, sothe application of LED lamps for lift net fishing is much

berecommended.

Keywords: Banten Bay, illumination, lift net, lamp

ABSTRAK

Perikanan lampu telah berkembang pesat sejak ditemukannya lampu listrik yang

mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi penangkapan.Lampu LED

merupakan generasi terbaru lampu listrik yang sudah banyak digunakan sebagai

lampu penerangan, namun belum berkembang untuk bidang perikanan. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lampu LED untuk penggunaan pada

perikanan bagan tancap di Teluk Banten. Penelitian dilakukan melalui metode

observasi di laboratorium dan penelitian lapangan dilakukan di perairan Teluk

Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cahaya lampu LED memiliki arah

sebaran yang paling dominan pada bagian bawah lampu dengan nilai iluminasi

tertinggi 783 lux. Pengukuran pada jarak dan kedalaman yang sama, iluminasi

cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED 30 W lebih tinggi dibandingkan dengan

lampu tabung 85 W sehingga penggunaan lampu LED untuk perikanan bagan

sangat mungkin untuk dikembangkan.

Kata kunci: bagan, iluminasi, lampu, Teluk Banten

Page 4: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

67

PENDAHULUAN

Teknologi penangkapan ikan menggunakan alat bantu cahaya sebagai

pemikat telah berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Sudirman dan Musbir

(2009) menyatakan bahwa pesatnya perkembangan perikanan lampu di Indonesia

tidak terlepas dari peran nelayan di perairan Sulawesi Selatan yang mulai

menggunakan bagan tancap dengan lampu petromaks pada era 1950an.

Penggunaan cahaya untuk menarik perhatian ikan untuk kepentingan

penangkapan kemudian berkembang ke berbagai wilayah dengan berbagai variasi

alat tangkap seperti bagan perahu, bagan rakit, pukat cincin hingga pancing cumi-

cumi.

Perairan Teluk Banten telah dikenal oleh nelayan sebagai salah satu daerah

penangkapan bagan tancap yang potensial. Target utama penangkapan dengan

bagan tancap di perairan ini adalah berbagai jenis teri (Stelophorus sp.), cumi-

cumi (Loligo sp.) dan ikan tembang (Sardinella sp.). Pada era 1990an hingga awal

tahun 2000, nelayan bagan tancap masih menggunakan lampu petromaks. Namun

seiring perkembangan teknologi, saat ini semua nelayan bagan tancap sudah

menggunakan lampu listrik yang didominasi oleh jenis lampu tabung dengan daya

yang bervariasi mulai dari 24 watt hingga 90 watt sesuai dengan daya beli dan

pengetahuan yang dimiliki.

Anongponyoskun et al. (2011), penggunaan lampu merupakan salah satu

teknik modern dan cukup efektif dengan memanfaatkan tingkah laku ikan untuk

menarik perhatiannya agar berkumpul di sekitar alat tangkap. Perkembangannya

semakin pesat setelah ditemukannya lampu listrik berupa lampu merkuri, halogen,

fluorescent (tabung) dan metal halida yang memiliki iluminasi cahaya lebih tinggi

dibandingkan lampu petromaks. Namun sayangnya, penggunaan lampu listrik

tersebut membutuhkan BBM dalam jumlah besar sehingga biaya operasional yang

dibebankan untuk menghidupkan lampu untuk kegiatan operasi penangkapan juga

semakin bertambah.

Penggunaan lampu merkuri, halogen dan lampu tabung selain tidak efisien

terhadap bahan bakar juga menghasilkan panas yang tinggi, membutuhkan daya

yang besar, umur teknis yang pendek dan tidak efisien sehingga membutuhkan

lampu pengganti yang lebih efisien (Shen et al. 2013; Hua and Xing 2013; Choi et

al. 2009).Lahirnya lampu generasi baru, Light Emitting Diode (LED) menjadi

babak baru dalam pengembangan perikanan lampu. Ujicoba penangkapan

menggunakan purse seine dan squid jigging telah mampu menurunkan tingkat

konsumsi BBM hingga 25% dan meningkatkan hasil tangkapan yang diperoleh

(Manomayidthikarn 2013; Matsushita and Yamashita 2012; An and Arimoto

2013; Hua and Xing 2013). Tyedmers et al. (2005) mengemukaan bahwa pada

kegiatan perikanan tangkap setidaknya dibutuhkan 620 liter BBM untuk

mendaratkan 1 ton hasil tangkapan ikan dari laut.Semakin rendah tingkat

Page 5: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

68

konsumsi BBMnya maka biaya yang dibutuhkan akan semakin murah dan

sumbangan polusi yang dihasilkan oleh armada penangkapan juga menurun.

Meskipun lampu LED memiliki tingkat efisiensi energi yang tinggi,

namun penggunaannya pada bidang perikanan di Indonesia masih belum

berkembang. Hal ini disebabkan oleh belum banyaknya informasi terkait

penggunaan lampu LED di bidang perikanan serta harga lampu LED yang jauh

lebih mahal dibandingkan lampu konvensional. Oleh karena itu, dibutuhkan

penelitian dan inovasi agar teknologi lampu LED dapat dimanfaatkan pada

perikanan bagan sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan dan efisien

penggunaan bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik

cahaya lampu LED pada medium udara dan medium air yang dapat

digunakanpada perikanan bagan tancap di perairan Teluk Banten Indonesia.

METODOLOGI

Identifikasi karakteristik cahaya lampu di medium udara dilakukan di

Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada

bulan April-Mei 2015.Lampu yang digunakan adalah jenis Tubular Lamp (TL)

tipe jari dengan kekuatan 85 watt dan lampu LED dengan tipe bulb berkekuatan

30 watt. Pengukuran iluminasi cahaya dilakukan menggunakan lux meter Lutron

LX-103 dengan derajat ketelitian 1 lux. Pengukuran dilakukan pada jarak 1 meter

dari sumber cahaya dengan bagian bawah lampu sebagai titik awal (sudut 0°)

seperti disajikan pada Gambar 1.Interval pengukuran dilakukan setiap 10° hingga

bagian atas lampu (sudut 180°).Hasil pengukuran iluminasi selanjutnya diolah

untuk mendapatkan grafik sebaran iluminasi cahayanya di sekitar lampu.

Gambar 1 Ilustrasi pengukuran iluminasi cahaya lampu pada medium udara

Page 6: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

69

Pengukuran karakteristik cahaya lampu pada medium air dilakukan pada

bagan tancap dengan membandingkan lampu yang digunakan oleh nelayan dan

lampu LED yang diujicobakan. Bagan yang digunakan berukuran (14 x 14) m

dengan ukuran jaring (12x12) m. Jumlah lampu yang digunakan sebanyak enam

unit untuk setiap jenisnya.Pemasangan lampu dilakukan pada bagian bawah

rumah bagan dengan jarak 30-50 cm dari permukaan air.Pengukuran iluminasi

cahaya dilakukan pada jarak horizontal (0-7 m) dan vertikal (kedalaman 0-10 m)

dari sumber cahaya sehingga radius penyebaran cahaya lampu dapat

terdokumentasikan.Ilustrasi pengukuran iluminasi lampu pada bagan tancap

disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2 Ilustrasi pengukuran iluminasi lampu pada medium air

Data hasil pengukuran dianalisis secara deskriptif dalam bentuk diagram

radar dan grafik distribusi iluminasi cahaya berdasarkan kedalaman dan radius

penyebaran. Hasil analisis selnjutnya dijadikan dasar ilmiah bagi pengembangan

desain lampu LED yang tepat untuk perikanan bagan karena lampu yang ada saat

ini masih di desain untuk kepentingan penerangan dalam rumah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Medium Udara

Sebaran cahaya yang dihasilkan oleh lampu tabung menyebar ke segala

arah dengan nilai iluminasi yang berbeda. Iluminasi paling tinggi terdapat pada

sudut 90° dan 270° dengan nilai 215 lux, sedangkan iluminasi paling rendah

Page 7: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

70

terdapat pada sudut 180° dengan nilai 62 lux seperti disajikan pada Gambar 3.

Lampu tabung akanmenghasilkan nilai iluminasi yang menyebarke seluruh

penjuru lampu.Hal senada diungkapkan oleh Thenu (2014), lampu tabung

memancarkan cahanya ke segala arah dengan intensitas yang berbeda.Bagian

paling terang berada pada samping lampu karena permukaan tabung pada bagian

sambung memiliki luas yanglebih besar dibandingkan dengan bagian bawah dan

atas lampu.Karakteristik sebaran cahaya yang demikian menyebabkan lampu

tabung dianggap kurang efektif digunakan pada penangkapan bagan.Untuk

mengatasi hal tersebut umumnya nelayan menggunakan reflektor agar cahaya

yang dihasilkan dapat diarahkan pada bagian tertentu.Rohanah (2012) menyatakan

bahwa penggunaan reflektor terbukti efektif untuk mengarahkan cahaya lampu

tabung sehingga adanya proses pemantulan dari reflektor menyebabkan iluminasi

cahaya yang sampai ke perairan menjadi maksimal.

Gambar 3 Sebaran iluminasi lampu tabung pada medium udara

Cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED memiliki karakteristik yang

mengarah pada sudut tertentu sehingga lebih mudah difokuskan sesuai dengan

desain lampu yang dibuat. Penggunaan lampu LED dengan tipe bolam (bulb)

untuk berbagai kepentingan, baik rumah tangga maupun industri telah terbukti

meningkatkan efisiensi penggunaan energi sehingga pemanfaatannya semakin

luas. Selain itu, umur teknis lampu LED yang lebih lama juga menjadi salah satu

keunggulan yang menjadi dasar dipilihnya lampu jenis ini untuk berbagai

kebutuhan penerangan.

0

50

100

150

200

250180

170160

150140

130

120

110

100

90

80

70

60

50

4030

2010

0350

340330

320

310

300

290

280

270

260

250

240

230

220210

200190

Page 8: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

71

Arah penyebaran cahaya dari lampu LED lebih terfokus pada bagian

bawah dan samping lampu. Namun intensitas cahaya dan arah penyebaran cahaya

pada bagian samping lampu LED tidak seluas dan setinggi pada lampu tabung.

Hal ini dipengaruhi oleh konstruksi lampu yang secara teknis memang dirancang

untuk memberikan penerangan pada bagian bawah lampu seperti disajikan pada

Gambar 4.

Gambar 4 Sebaran iluminasi cahaya lampu LED pada medium udara

Iluminasi cahaya lampu LED paling tinggi terdapat pada sudut 0° dengan

nilai 783 lux dan terus mengalami penurunan seiring dengan penambahan sudut

ke arah bagian atas lampu. Hal ini dapat dipahami mengingat desain lampu LED

yang umum di pasaran memang bertujuan untuk menghasilkan cahaya yang

terang pada bagian bawah lampu. Meskipun cahaya lampu LED sudah mengarah

ke bagian bawah lampu, namun penggunaan reflektor tetap diperlukan untuk lebih

mengumpulkan cahaya lampu pada bagian samping lampu. Puspito (2012)

menyatakan bahwa penggunaan reflektor kerucut mampu memusatkan cahaya

lampu pada perikanan bagan tancap sehingga penetrasi cahaya yang dihasilkan

menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan

hasil tangkapan terbaik dibandingkan warna putih dan standar sehingga sangat

dianjurkan untuk digunakan pada perikana bagan tancap.

0

100

200

300

400

500

600

700

800180

170160

150140

130

120

110

100

90

80

70

60

50

4030

2010

0350

340330

320

310

300

290

280

270

260

250

240

230

220210

200190

Page 9: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

72

Medium Air

Hasil pengukuran tingkat iluminasi cahaya pada lampu tabung pada

medium air menunjukkan bahwa secara horizontal, intensitas cahaya yang

dihasilkan mampu mencapai jarak 6 m, namun semakin jauh jaraknya dari sumber

cahaya iluminasinya semakin rendah. Secara vertikal, semakin bertambah

kedalaman perairan maka intensitas cahayanya juga semakin rendah dimana pada

kedalaman 8 m di bagian tengah bagan, iluminasi yang terdeteksi hanya 2 lux.Hal

ini jauh berbeda dengan iluminasi cahaya pada permukaan perairan yang pada

kedalaman 1-2 m iluminasi lampu yang terdeteksi berkisar 50-700 lux.Kondisi ini

terjadi karena jaraknya sangat dekat dengan sumber cahaya seperti disajikan pada

Gambar 5.

Lampu tabung yang digunakan oleh nelayan adalah tipe jari (bukan spiral)

sehingga dengan penambahan reflektor cahaya yang dihasilkan pada bagian

samping dan atas lampu lebih terarah ke bagian bawah bagan.Meskipun demikian,

karena konstruksinya yang memanjang, maka akumulasi luas permukaan tabung

lampu pada bagian samping yang lebih besar dibandingkan pada bagian bawah

menyebabkan cahaya yang dihasilkan tetap menyebar secara horizontal sehingga

radius sebaran cahayanya menjadi lebih luas.

Pada bagian tengah bagan sebagai pusat sumber cahaya, iluminasi yang

terukur pada permukaan air sebesar 758 lux dan terus berkurang seiring dengan

bertambahnya jarak dari sumber cahaya. Selain itu, pada kedalaman perairan 5 m,

iluminasi yang terukur hanya sebesar 7 lux dan semakin kecil seiring bertambanya

kedalaman. Hal ini mengindikasikan bahwa kedalaman efektif cahaya yang

dihasilkan oleh lampu tabung berada pada kisaran kedalaman 3-5 m baik pada

pusat sumber cahaya ataupun pada radius hingga 3 meter dari sumber cahaya.

Gambar 5 Karakteristik cahaya lampu tabung di dalam air

-6 -4 -2 0 2 4 6

-10

-8

-6

-4

-2

0

0

2

5

25

50

75

100

150

200

250

300

350

400

450

500

600

700

Jarak (m)

Ked

alam

an (

m)

Page 10: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

73

Hasil pengukuran iluminasi cahaya enam lampu LED pada medium air

menunjukkan bahwa cahaya yang dipancarkan mampu menembus hingga

kedalaman 10 m dengan iluminasi sebesar 2 lux. Nilai iluminasi tertinggi terdapat

pada kedalaman 1-2 meter karena dekat dari sumber cahaya dengan kisaran 354-

2.244 lux seperti disajikan pada Gambar 6. Lampu LED mampu menghasilkan

iluminasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu tabung pada radius dan

kedalaman pengukuran yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa lampu LED

sangat potensial untuk dijadikan sebagai lampu pengganti karena memiliki

konsumsi listrik yang lebih rendah namun menghasilkan intensitas cahaya yang

lebih tinggi.

Gambar 6 Karakterstik cahaya lampu LED di dalam air

Sifat dasar cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED yang mengarah pada

sudut tertentu (straight light) seperti tercermin pada Gambar 13. Penggunaan

reflektor semakin mengumpulkan cahaya yang dipancarkan pada bagian samping

dan atas lampu LED ke bagian bawah sehingga mampu mencapai kedalaman yang

lebih tinggi dengan iluminasi yang lebih besar. Pada permukaan perairan,

iluminasi cahaya yang terukur sebesar 2.244 lux dan pada pada radius 5 m dari

sumber cahaya masih terdeteksi sebesar 25 lux.Pada bagian tengah bagan, cahaya

lampu LED yang dihasilkan bahkan mampu menembus hingga kedalaman 10 m

dengan iluminasi sebesar 2 lux.

Okamoto et al. (2008) juga menemukan bahwa pada perikanan saori yang

beroperasi di Samudera Pasifik, karakteristik iluminasi cahaya dari lampu LED

Jarak (m)

Ked

alam

an (

m)

-6 -4 -2 0 2 4 6

-10

-8

-6

-4

-2

0

0

2

5

10

25

50

100

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

2200

Page 11: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

74

yang digunakan juga memiliki pola yang serupa. Distribusi cahaya lampu LED

secara horizontal lebih pendek dari pada lampu konvensional (merkuri), namun

secara vertikal cahaya lampu LED dapat mencapai hingga kedalaman 15 m

dengan intensitas 0,12-0,35 lux. Pada bagian tepat dibawah sumber cahaya

iluminasi cahaya pada kedalaman 15 m sebesar 0,35 lux, namun pada jarak 1,5 m

di kedalaman yang sama iluminasinya hanya sebesar 0,12 lux. Hal ini semakin

menguatkan fakta bahwa sifat cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED tidak

menyebar ke segala arah namun terfokus pada sudut tertentu baik pada medium

udara maupun medium air.

Secara visual, cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED lebih menyilaukan

mata manusia. Hal ini disebabkan oleh sifat lampu cahaya dari lampu LED yang

sesungguhnya lebih banyak mengandung spektrum sinar tampak warna biru dan

hijau yang memiliki panjang gelombang lebih tinggi. Sementara itu, lampu tabung

lebih banyak memancarkan spektruk kuning dan merah sehingga kemampuannya

menembus perairan menjadi lebih rendah. Senada dengan hal tersebut, An and

Arimoto (2013) menyatakan bahwa karakteristik lampu LED yang lebih banyak

memancarkan spektrum warna biru lebih efektif untuk digunakan pada perikanan

cumi-cumi sehingga dapat menggantikan lampu merkuri dan halogen yang selama

ini digunakan oleh nelayan Korea dan Jepang pada perikanan cumi-cumi skala

industri.

KESIMPULAN

Cahaya yangdihasilkan oleh lampu LED memiliki sebaran yang

mengumpul pada bagian bawah lampu dengan iluminasi yang lebih besar

dibandingkan bagian lainnya. Pada jarak dan kedalaman yang sama, iluminasi

cahaya lampu yang dihasilkan oleh lampu LED 30 watt lebih tinggi dibandingkan

dengan lampu tabung 85 watt. Penggunaan lampu LED pada bagan tancap akan

meningkatkan penetrasi cahaya lampu ke dalam perairan dibandingkan dengan

lampu tabung yang digunakan oleh nelayan sehingga peluang untuk menarik

perhatian ikan menjadi lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

An YI and Arimoto T. 2013. Fishing Efficency of LED Fishing Lamp for Squid

Jigging and Hair Tail Angling in Korean Waters.Paper

presentation.WGFTFB Bangkok.

Anongponyoskun M, K Awaiwanont, S Ananpongsuk, S Arnupapboon.2011.

Comparison of Different Light Spectra in Fishing Lamps.Kasetsart Journal

Natural Science.45: 856-862.

Choi JS, SK Choi, SJ Kim, GS Kil, CY Choi. 2009. Photoreaction Analysis of

Squids for The Development of a LED Fishing Lamp. Proceedings of the

Page 12: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

75

2nd International Conference on Maritime and Naval Science and

Engineering.p 92-95.

Hua LT, and Xing J. 2013. Research on LED Fishing Light.Applied Sciences,

Engineering and Technology.5(16): 4138-4141.

Manomayidthikarn K. 2013. Aplication of Ligth Emitting Diode (LED) in Fishing

in Japan.SEAFDEC.Paper Presentation.WGFTFB Bangkok.

Matsushita Y and Yamashita Y. 2012. Effect of a Stepwise Lighting Method

Termed “Stage Reduced Lighting” Using LED and Metal Halide Fishing

Lamps in The Japanese Common Squid Jigging Fishery. Fisheries Science.

78(5): 977-983.

Okamoto et al. 2008.Application of LEDs to Fishing Lights for Pacific

Saury.Journal Light and Visual Environment 32(2): 88-92.

Puspito G. 2012. Pengaruh Pemusatan Cahaya Terhadap Efektivitas Bagan.

Jurnal Saintek Perikanan 7(2): 5-9.

Shen SC, CY Kuo, MC Fang. 2013. Design and Analysis of an Underwater White

LED Fish-Attracting Lamp and Its Light Propagation. International

Journal of Advanced Robotic Systems.10(183): 1-10.

Sudirman and Musbir.2009.Impact of Light Fishing on Sustainable Fisheries in

Indonesia.International Symposium on Ocean Science, Technology and

Policy of World Ocean Conference. Manado-Indonesia, May 12-14. 11 pp.

Tyedmers PH, Watson R and Pauly D. 2005.Fueling Global Fishing

Fleets.Ambio.(34): 635-638.

Page 13: PROSIDING - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/66079/1/Prosiding_SEMNASTANGKAP_6_IPB-1_1.pdf · menjadi lebih baik.Reflektor dengan warna perak menghasilkan pemusatan dan hasil

View publication statsView publication stats