13
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN RITEL Hari, Tangga; Di Aula Lantai 3 Kampus Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia Jl. Soekarno Hatta No. 643 Bandung Diselenggarakan Oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2017 Agustus 2017 | ISSN 2088-2068

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

PROSIDING SEMINAR NASIONALPENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM MENDUKUNGMANAJEMEN RITEL

Hari, Tangga;Di Aula Lantai 3 Kampus

Universitas Informatika dan Bisnis IndonesiaJl. Soekarno Hatta No. 643 Bandung

Diselenggarakan OlehLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia2017

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASIDALAM MENDUKUNG MANAJEMEN RITEL

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatUniversitas Informatika dan Bisnis Indonesia

PR

OS

IDIN

G S

EM

INA

R N

AS

ION

AL

PE

NE

RA

PA

N T

EK

NO

LO

GI IN

FO

RM

AS

I DA

LA

M M

EN

DU

KU

NG

MA

NA

JEM

EN

RIT

EL

20

17

Agustus 2017 | ISSN 2088-2068

Page 2: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASIDALAM MENDUKUNG MANAJEMEN RITEL

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatUniversitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Page 3: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

DAFTAR ISI

1. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap

Penggunaan E-Filling di Setda Pemkab Bandung Barat Elan Rusnendar, Nicholas Naibahao 2. Studi Literatur Kepemimpinan Perempuan Budaya Jawa Asih Asah AsuhUntuk

Meningkatkan Kinerja Organisasi Sofia Nuryanti 3. Pengaruh Kinerja Keuangan, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan Non Keuangan Eko Purwanto 4. Pelaksanaan CSR PT. PLN Persero Meningkatkan Pengetahuan Lingkungan

Hidup Masyarakat Kampung Nelayan Hutan Mangrove Surabaya Rebecca Kizia, Rosita Manurung 5. Self Disclosure Homoseksual (Studi Komunikasi Antarpribadi Dalam Hubungan

Pertemanan) Indah Sari 6. Analisis Bahasa Rupa Pada Film Animasi ‘Sita Sings The Blues’ Citra Kemala Putri 7. Analisis Makna Denotasi dan Konotasi Pada Iklan Produk Jeans Levi’s Citra Kemala Putri 8. Connective Action Melalui Petisi Daring Sebagai Pelengkap Gerakan Sosial

Nyata: Petisi Dukung Transportasi Online di Jawa Barat Rachmawati Windyaningrum, Diwan Setiawan

9. Kemerdekaan Pers! Mengapa dan Untuk Apa?” (Jurnal Dewan Pers,

Edisi:12,September 2016 Oleh: Bagir Manan), Sebuah Analisis Wacana Kritis. Hanafi 10. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kualitas Layanan Terhadap

Kepuasan Pengguna Website SMK Negeri 3 Bandung Vani Maharani Nasution, Ridona U. S. 11. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing Reni Nursyanti, Ratih Hardiantini, Nisya Syafiska

Page 4: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

12. Aplikasi Pengendalian Produksi di Bagian Pengemasan PT. Bio Farma (Persero) Rd. Yadi Rakhman Alamsyah, Ade Cahyan 13. Perangkat Lunak Penjualan Online Studi Kasus Pada PT. Sinergi Sukses

Mobilindo Titan Paramayoga, Rd. Yadi Rakhman Alamsyah, Stefanus 14. Pengaruh Sistem Informasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Empiris

pada Kantor Pusat Yayasan Rumah Zakat Indonesia) Graha Prakarsa

15. Praanggapan Dalam Interviewahok Dengan Kompas TV Perihal “Keluarnya Ahok Dari Gerindra”

Dwi Pebrina Sinaga, Eline Rozaliya Winarto 16. Sistem Informasi Pengelolaan Data Penggunaan Sumber Energi Dalam Industri

Garmen (Studi Kasus: PT. Kahatex Bandung) Chairul Habibi, Marwondo 17. Pemodelan Arsitektur Enterprise Sekolah Mengunakan Enterprise Arsitektur

Planing (EAP) Reni Nursyanti, R. Yadi Rahman A, Rohmat 18. Pemanfaatan Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) Untuk

Mendeteksi dan Mengidentifikasi Kehadiran Ivan Michael Siregar 19. Implementasi SIG Pada Pengelolaan Sumber Benih Tanaman Hutan Ivan Michael Siregar 20. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Bojonagara Eko Purwanto, Nabilah Rizky Faujiah 21. Pengaruh Jumlah Wisatawan, Jumlah Hotel,Terhadap Penerimaan Pajak Hotel Eko Purwanto 22. Aplikasi Perencanaan Produksi (Studi Kasus: PT Multi Garmentama) Marwondo, Vani Maharani Nasution 23. Implementasi Aplikasi Mobile Android Untuk Manajerial Pelawatan

AnggotaOrganisasi Akbar Pasha, Ivan Michael Siregar 24. Pengembangan Sistem Informasi Penanganan Keluhan (Studi Kasus: Istana Plaza) Chairul Habibi, Riki Aprian

Page 5: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

25. Perancangan Desain User Experience (UX) dan User Interface (UI) Aplikasi‘Ruang Anak’

Nichi Hana Karlina, Annisa Ayuratnasari

26. Perancangan Identitas Visual dan Media Launching Komunitas ‘Peduli Jilbab on The Street’ Regional Bandung

Nichi Hana Karlina, Titin Mulyati

27. Perancangan Single Page Application menggunakan Flask-Restful dan Mithril.js

(Studi Kasus: Website Directory Travel Haji dan Umroh) Teguh Reinaldo 28. Hubungan Antara Atribusi Bencana Banjir Dengan Dukungan Sosial Pada Warga

Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Bandung Selatan Evi Srinur Hastuti

Page 6: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

Prosiding Seminar Nasional 2017 31

PELAKSANAAN CSR PT. PLN PERSERO MENINGKATKAN

PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP MASYARAKAT KAMPUNG

NELAYAN HUTAN MANGROVE SURABAYA

Rebecca Kizia, Rosita Manurung.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

email: [email protected]

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka

email: [email protected]

Abstrak

Program CSR yang dilaksanakan PT. PLN Persero diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan dari para pemangku kepentingan, termasuk didalamnya adalah masyarakat sekitar

Kampung Nelayan di Wilayah Hutan Mangrove Gunung Anyar Tambak Surabaya Jawa Timur.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran pentingnya CSR dilihat dari aspek

kesejahteraan dan pengetahuan lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini

menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dengan pemaparan atas kondisi yang ada.

Kesejahteraan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar melalui program Bank Sampah yang

dilaksankan PT. PLN Persero. Pengetahuan mengenai lingkungan hidup di wilayah Hutan

Mangrove juga semakin dipahami oleh para masyarakat sekitar, hal tersebut dapat dilihat dari

sikap peduli terhadap lingkungan dan berjalannya program Bank Sampah dengan baik dan

teratur.

Kata Kunci: CSR, Bank Sampah, Pengetahuan, Lingkungan Hidup

Abstract

CSR program implemented by PT. PLN Persero is expected to improve the welfare of the

stakeholders, including the community around the Fisherman Village in Mangrove Forest Area

Gunung Anyar Tambak Surabaya East Java. This research is expected to be a picture of the

importance of CSR in terms of welfare and environmental knowledge for the surrounding

community. This research uses descriptive qualitative analysis method with exposure to the

existing condition. Welfare can be felt by the surrounding community through the Bank Trash

program implemented by PT. PLN Persero. Knowledge of environment in Mangrove Forest

area is also increasingly understood by the surrounding community, it can be seen from the

attitude to care about the environment and the Bank Trash program well and regularly.

Keywords: CSR, Bank Trash, Knowledge, Environment

Page 7: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

32 Prosiding Seminar Nasional 2017

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini, tantangan yang dihadapi

oleh perusahaan semakin berat. CSR

merupakan fenomena strategi perusahaan

yang mengakomodasi kebutuhan dan

kepentingan para pemangku kepentingan.

Penerapan CSR berkaitan dengan tata kelola

perusahaan yang baik. Penerapan tata kelola

perusahaan akan memberikan dampak

positif terhadap lingkungan bisnis dan

meningkatkan kepercayaan para pemangku

kepentingan terutama investor kepada

perusahaan. CSR timbul sejak era dimana

kesadaran akan sustainability perusahaan

jangka panjang adalah lebih penting

daripada sekedar profitability

(www.kompasiana.com).

CSR tidak terlepas dari berbagai

kepentingan pemilik saham dan pemangku

kepentingan perusahaan. Konsep inilah

kemudian yang diterjemahkan John

Elkington sebagai Konsep Triple Bottom

Line, yaitu profit, people, dan planet.

Konsep ini menjelaskan bahwa selain

mengejar profit (keuntungan), perusahaan

juga harus memperhatikan dan terlibat

dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat

(people), dan turut berkontribusi aktif dalam

menjaga kelestarian lingkungan (planet)

(Wibisono 2007).

PT PLN (Persero) merupakan salah

satu perusahaan yang sadar betapa

pentingnya penerapan CSR dalam kerangka

etis. Dari berbagai bentuk program CSR

yang dijalankan oleh PT PLN salah satunya

berfokus pada bina lingkungan dimana

program Bank Sampah menjadi program

andalannya. Bank Sampah sama seperti

Bank pada umumnya, terdapat nasabah,

memiliki buku tabungan, dan mereka bisa

menabung kapan saja. Bedanya adalah

nasabah tidak menyerahkan uang, melainkan

sampah ke teller Bank Sampah, kemudian

dikonversi menjadi tabungan dan dapat

diuangkan. Bank Sampah binaan CSR PT

PLN mulai beroperasi pada tahun 2012.

Melalui program Bank Sampah ini PT PLN

bermaksud untuk mendidik masyarakat

tentang bagaimana seharusnya

memanfaatkan sampah agar menjadi sesuatu

yang bernilai. Masyarakat diajarkan agar

tidak membuang sampah sembarangan,

bagaimana memilah sampah lalu

dikumpulkan, kemudian disetorkan ke Bank

Sampah sebagai tabungan. Dengan demikian

sampah tidak menyebabkan terjadinya

berbagai permasalahan lingkungan.

Bank Sampah binaan CSR PT PLN

telah tersebar di berbagai daerah di

Indonesia. Salah satunya yang menarik

perhatian peneliti adalah keberadaan Bank

Sampah Bintang Mangrove yang beroperasi

di Kelurahan Anyar Tambak, Surabaya.

Menarik karena awal mula berdirinya

diilhami oleh kondisi tanaman mangrove

yang ditanam seringkali mati disebabkan

banyaknya jumlah sampah di sekitar pantai.

Sehingga timbul inisiasi untuk mengadakan

sebuah kegiatan yang bertujuan

membersihkan sampah-sampah di sekitar

pantai tersebut, maka didirikanlah Bank

Sampah Bintang Mangrove.

Melalui program Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. PLN (persero)

telah membentuk Bank Sampah binaan.

Bank sampah telah bergerak dalam menjaga

kelestarian mangrove, selain memberikan

dampak ekonomi pada masyarakat setempat,

dengan demikan maka pada penulisan kali

ini penulis merasa perlu melihat beberapa

hal yang menjadi penting, diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan program CSR

oleh PT.PLN (Persero) di Wilayah

Hutan Mangrove Gunung Anyar

Tambak Surabaya Jawa Timur?

b. Bagaimana peningkatan pengetahuan

lingkungan hidup masyarakat kampung

nelayan melalui pelaksanaan program

CSR oleh PT.PLN (Persero) di Wilayah

Hutan Mangrove Gunung Anyar

Tambak Surabaya Jawa Timur?

Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui bagaimana pelaksanaan

program CSR oleh PT.PLN (Persero) di

Wilayah Hutan Mangrove Gunung

Anyar Tambak Surabaya Jawa Timur.

Page 8: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

Prosiding Seminar Nasional 2017 33

b. Mengetahui bagaimana peningkatan

pengetahuan lingkungan hidup

masyarakat kampung nelayan melalui

pelaksanaan program CSR oleh

PT.PLN (Persero) di Wilayah Hutan

Mangrove Gunung Anyar Tambak

Surabaya Jawa Timur.

2. KAJIAN PUSTAKA

a. Gambaran Umum Kelurahan

Karang Anyar Tambak

Kelurahan Gunung Anyar Tambak

merupakan salah satu kelurahan yang

terdapat di Kecamatan Gunung Anyar, Kota

Surabaya. Luas wilayah Gunung Ayar

Tambak mencapai 1 129.4 Ha, berada dalam

kisaran 5 M diatas permukaan laut

Kelurahan ini terbagi ke dalam 2 Rukun

Warga dan 5 Rukun Tetangga. Sampai pada

bulan Desember 2014 penduduk Gunung

Anyar Tambak berjumlah 7 850 jiwa yang

terdiri dari 3 970 jiwa laki-laki dan 3 644

jiwa perempuan dan jumlah kepala keluarga

(KK) mencapai 1 854 KK. Kondisi sosial

masyarakat cukup beragam.

Kelurahan Gunung Anyar Tambak

merupakan kawasan yang dekat dengan laut

lepas, tepatnya selat madura, sehingga tanah

pada umumnya mengandung kadar garam

yang tinggi. Sehingga tanaman pertanian

sulit untuk tumbuh di wilayah ini, jika pun

tumbuh akan kurang baik hasilnya. Maka

wajar jika tidak ada warga Gunung Anyar

Tambak yang berprofesi sebagai petani

tanaman pangan. Namun karena dekat

dengan laut, terdapat tambak yang terbilang

luas di kelurahan ini. Tambak-tambak

tersebut dimanfaatkan untuk budidaya ikan,

udang, ciput, dan udang. Banyak dari

masyarakat yang memilih bekerja di sektor

yang tidak berkaitan dengan laut, masyarkat

lebih memilih pekerjaan yang terdapat di

kota seperti buruh pabrik, satpam, pembantu

rumah tangga, pekerja bangunan, pedagang,

dan pekerjaan informal lainnya. Justru

nelayan perahu kecil yang berasal dari

Madura yang banyak mencari tangkapan

ikan di laut lepas dekat Gunung Anyar

Tambak (Keiya, 2014).

b. Pengetahuan Lingkungan Hidup

Hutan Mangrove

Lingkungan adalah kombinasi antara

kondisi fisik yang mencakup keadaan

sumber daya alam seperti tanah, air, energi

surya, mineral, serta flora dan fauna yang

tumbuh di atas tanah maupun di dalam

lautan, dengan kelembagaan yang nmeliputi

ciptaan manusia seperti keputusan

bagaimana menggunakan lingkungan fisik

tersebut. Lingkungan di Indonesia sering

juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya

dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Lingkungan hidup adalah kesatuan

ruang dengan semua benda, daya, keadaan,

dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan

perilakunya, yang memengaruhi

kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain dan dapat mempengaruhi hidupnya.

Lingkungan hidup merupakan suatu sistem

yang meliputi lingkungan hayati, lingkungan

non hayati, lingkungan buatan dan

lingkungan sosial. Sumber Daya Alam

(SDA) merupakan salah satu unsur

lingkungan alam, baik hayati maupun non

hayati, yang diperlukan manusia untuk

memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan

kesejahteraannya. Sumber daya alam sangat

banyak dan melimpah, jadi disusunlah

klasifikasi sumber daya alam, yang antara

lain meliputi sumber daya alam terbarui dan

tak terbarui.

Lingkungan alam yang rusak sangat

berdampak terhadap kehidupan manusia

sehingga berpotensi menghasilkan bencana

untuk saat ini dan untuk masa-masa yang

akan datang. Kerusakan pada lingkungan

hidup terjadi karena dua faktor baik faktor

alami ataupun karena akibat ulah manusia.

Pentingnya lingkungan hidup yang terawat

terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal

ini bisa menjadikan ekosistem serta

kehidupan yang tidak maksimal pada

lingkungan tersebut.

Page 9: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

34 Prosiding Seminar Nasional 2017

Kata mangrove mempunyai dua arti,

pertama sebagai komunitas atau masyarakat

tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap

kadar garam/salinitas dan kedua sebagai

individu spesies (Supriharyono, 2000).

Hutan mangrove oleh masyarakat sering

disebut pula dengan hutan bakau atau hutan

payau. Namun menurut Rochana (2006)

penyebutan mangrove sebagai bakau

nampaknya kurang tepat karena bakau

merupakan salah satu nama kelompok jenis

tumbuhan yang ada di mangrove. Hutan

mangrove merupakan formasi hutan yang

tumbuh dan berkembang pada daerah landai

di muara sungai dan pesisir pantai yang

dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Oleh

karena kawasan hutan mangrove secara rutin

digenangi oleh pasang air laut, maka

lingkungan (tanah dan air) hutan mangrove

bersifat salin dan tanahnya jenuh air.

Vegetasi yang hidup di lingkungan salin,

baik lingkungan tersebut kering maupun

basah, disebut halopita (Onrizal, 2005).

Soerianegara (1993) dalam Noor et

al., (1999) memberikan batasan hutan

mangrove sebagai hutan yang tumbuh pada

tanah alluvial di daerah pantai dan sekitar

muara sungai yang dipengaruhi pasang surut

air laut serta ciri dari hutan ini terdiri dari

tegakan pohon Avicennia, Sonneratia,

Aegiceras, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops,

Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus,

Scyphyphora dan Nypa.

Manusia mempunyai hubungan timbal

balik dengan lingkungan, aktivitasnya

mempengaruhi lingkungannya, sebaliknya

manusia juga di pengaruhi oleh

lingkungannya. Hubungan timbal balik

demikian terdapat antara manusia sebagai

individu atau kelompok masyarakat dan

lingkungan alamnya, terutama dalam abad

ke 20 dalam waktu yang relatif singkat,

keseimbangan antara kedua bentuk

lingkungan hidup manusia di atas, yaitu

lingkungan hidup alami dan lingkungan.

c. Pencemaran

Pencemaran adalah masuknya bahan

dan senyawa dari kegiatan manusia ke

lingkungan sehingga menyebabkan

berkurangnya nilai guna, baik ditinjau secara

fisik, kimia, biologi dan estetika.

Pencemaran memerlukan penilaian yang

subjektif. Sebagai contoh pencemaran bahan

organik yang menyebabkan terjadinya

peningkatan konsentrasi unsur hara yang

sangat dibutuhkan oleh tanaman di dalam

air. Satu sisi adalah sisi positif, yaitu berupa

terjadinya peningkatan kesuburan perairan

yang berarti pula peningkatan potensi guna

perairan. Di sisi lain, dampak buruk dari

peningkatan unsur hara akan menganggu

keseimbangan ekosistem perairan dan

memerlukan penanganan yang serius

(Connel dan Miller 1995; Damar 2004).

Dahuri (1997) menyatakan pengaruh yang

membahayakan bagi kehidupan biota,

sumberdaya, kenyamanan ekosistem laut,

baik disebabkan secara langsung maupun

tidak langsung oleh pembuangan bahan-

bahan atau limbah ke dalam laut yang

berasal dari kegiatan manusia, merupakan

definisi pencemaran laut. GESAMP (Group

of Expert on Scientific Aspect on Marine

Pollution), dalam Sanusi (2006)

mendefenisikan pencemaran laut sebagai

masuknya zat-zat (substansi) atau energi ke

dalam lingkungan laut dan estuari baik

langsung maupun tidak langsung, akibat

adanya kegiatan manusia yang menimbulkan

kerusakan pada lingkungan laut, kehidupan

di laut, kesehatan manusia, mengganggu

aktivitas di laut (usaha penangkapan,

budidaya, alur pelayaran) serta secara visual

mereduksi keindahan (estetika). Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

1999, pencemaran laut diartikan dengan

masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain

ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan

manusia sehingga kualitasnya turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan

baku mutu dan/atau fungsinya.

Page 10: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

Prosiding Seminar Nasional 2017 35

d. Corporate Social Responsibility

(CSR)

Prastowo (2011) menjelaskan CSR

adalah mekanisme alamiah sebuah

perusahaan untuk membersihkan

keuntungan-keuntungan besar yang

diperoleh. Sebagaimana diketahui cara-cara

perusahaan untuk memperoleh keuntungan

kadang-kadang merugikan orang lain, baik

itu yang tidak disengaja apalagi yang

disengaja, seperti lingkungan yang rusak

akibat eksploitasi yang berlebihan,

masyarakat kecil yang hilang

kesempatannya dalam memperoleh rezeki

akibat aktivitas perusahaan. Semestinya

perusahaan sudah mempunyai kesadaran

sosial atas dampak yang ditimbulkannya.

Definisi CSR dianggap sebagai sesuatu yang

hanya akan dilakukan apabila perusahaan

merugikan masyarakat dan pemberian

bantuan masih bersifat charity. Pada

hakekatnya CSR bukanlah suatu kegiatan

yang hanya berkapasitas sebagai pemberian

biasa (charity).

Kegiatan operasional perusahaan

dilakukan dengan tujuan utama untuk

memaksimalkan laba bagi para pemegang

saham. Namun selain itu, perusahaan juga

berkewajiban untuk memberikan kontribusi

pada pembangunan masyarakat. Untuk

mengakomodasi tujuan dan kewajiban

perusahaan tersebut dapat diterapkan suatu

sistem yang disebut tata kelola perusahaan

(corporate governance / CG). Perusahaan

dapat menerapkan tanggung jawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility /

CSR) sebagai langkah nyata dalam

memberikan kontribusi kepada

pembangunan masyarakat. Penerapan CG

dan CSR saling berhubungan karena CSR

merupakan konsekuensi dari penerapan CG

(http://repository.ipb.ac.id).

Elkington (1949) dalam Pambudi

(2005) menyatakan CSR adalah aktivitas

yang mengejar triple buttom line yang terdiri

dari profit, people, dan planet (3P). Secara

konseptual tanggung jawab sosial

perusahaan merupakan kepedulian

perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar

yang dikenal Triple Bottom Lines yaitu 3P

(Suharto 2005): 1) Profit. Perusahaan tetap

harus berorientasi untuk mencari

keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang. 2)

People. Perusahaan harus memiliki

kepedulian terhadap taraf hidup manusia,

beberapa perusahaan mengembangkan

program tanggung jawab sosial perusahaan

seperti pemberian beasiswa bagi pelajar

disekitar perusahaan, pendirian sarana

pendidikan dan kesehatan, penguatan

kapasitas ekonomi lokal dan bahkan ada

perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga masyarakat.

3) Planet. Perusahaan peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan

keragaman hayati. Beberapa program TSP

yang berpijak pada prinsip ini biasanya

berupa penghijauan lingkungan hidup,

penyediaan sarana air bersih, perbaikan

pemukiman, pengembangan pariwisata

(ekoturisme).

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dipakai oleh

peneliti, pada tulisan ini adalah adalah jenis

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini

berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis dan

menginterpretasikan kondisi yang sekarang

ini terjadi atau ada. Penelitian deskriptif

kualitatif dirancang untuk mengumpulkan

informasi tentang keadaan-keadaan nyata

sekarang yang sementara berlangsung.

Dengan kata lain penelitian deskriptif

kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh

informasi-informasi mengenai keadaan yang

ada (Mardalis, 1999). Pada hakikatnya

penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu

metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek dengan tujuan

membuat deskriptif, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta atau fenomena yang

diselidiki.

Page 11: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

36 Prosiding Seminar Nasional 2017

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampah seringkali dianggap sebelah

mata oleh masyarakat, bahkan dibiarkan

tidak terurus dan menjadi beban bagi

lingkungan dan kehidupan ekosistem

didalamnya. Di tangan masyarakat kampung

nelayan di kawasan Gunung Anyar Tambak,

Surabaya, Jawa Timur ini, sampah menjadi

sesuatu yang membawa keuntungan tidak

hanya secara ekonomi, melainkan juga bagi

kesehatan masyarakat setempat. Melalui

Bank Sampah yang dibentuk masyarakat dan

diberi nama Bank Sampah Bintang

Mangrove, masyarakat tidak hanya diajak

untuk memilah dan mengolah sampah rumah

tangganya sendiri, melainkan juga diajak

untuk lebih peduli terhadap kebersihan

lingkungan. Setiap harinya masyarakat

diajak untuk mengumpulkan sampahnya

sendiri, memilahnya dan menjual sampah

yang sudah di tentukan kategorinya di Bank

Sampah Bintang Mangrove. Sampah yang

terkumpul diantaranya plastik, seng, kayu,

kardus, serta jenis sampah lainnya

dikelompokkan sesuai jenisnya, untuk

kemudian didaur ulang bagi yang masih bisa

digunakan, serta disetor ke pengepul besar.

Bank sampah merupakan suatu bentuk

kepedulian perusahaan dalam menjalankan

usahanya. Bentuk kepeduliaanya terhadap

warga sekitar. Hal ini merupakan suatu

bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

atau sering disebut dengan istilah Corporate

Social Responsibility (CSR).

Kelurahan Gunung Anyar Tambak

terletak pada wilaya yang sangat strategis,

dimana terdapatr juga habitat manggurove

yang beragam. Pada tahun 2010 Perusahaan

Listrik Negara (PLN) mulai masuk ke

Gunung Anyar Tambak, awalnya

perusahaan negara tersebut mengajak

masyarakat untuk menanam bibit mangrove.

Namun setelah melihat potensi yang ada,

PLN berinisiatif untuk mendirikan Bank

Sampah. Arkad matulu selaku Deputy

Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan

PT. PLN Area Distribusi Jatim menjelaskan

bahwa pendirian Bank Sampah Bintang

Mangrove ini didasari oleh keinginan untuk

membantu masyarakat nelayan agar tetap

semangat untuk menjaga lingkungan. Secara

perlahan PT.PLN mulai memberikan

pelatihan-pelatihan meliputi pengertian bank

Sampah hingga bagaimana menjalankan

manajemen bank Sampah dengan baik

(Kabarsurabaya.org).

Awalnya habitat mangrove terancam

rusak akibat pencemaran yang sengaja di

lakukan oleh masyarakat. Beribu-ribu ton

sampah dibuang oleh masyarakat ke lokasi

mangrove. Sehingga mencul kesadaraan dari

warga masyarakat untuk menyelematkan

mangrove mereka. Hal inilah yang

kemudian mengorong PT. PLN (persero)

Surabaya bersedia mebina Bank Sampah

Bintang Manggrove. Dukungan CSR ini pun

sekaligus karena letak lokasi Gunung Anyar

Tambak yang terletak di pesisir laut.

Pencemaran tanah dan air bahkam ekosistem

lainya dapat disebabkan oleh beberapa jenis

pencemaran berikut ini: Sampah-sampah

plastik yang sukar hancur, botol, karet

sintesis, pecahan kaca, dan kaleng detergen

yang bersifat non bio degradable (secara

alami sulit diurai).

Pada awalnya wilayah Kelurahan

Gunung Anyar tambak merupakan wilayah

pinggiran di Surabaya. Wilayah ini menjadi

kumuh, bahakn hanya dihunu oleh beberapa

nelayan dari Madura yang menjadikan

temapat ini sebagai daerah persinggahan.

Daerah ini benar-benar kumuh dan bahkan

sampah berserahkan di mana-mana. Sungai

yang mengalir ditempat itu pun dipenuhi

dengan sampah. Tidak hanya lingkungan

yang jelak, pendapatan masyarakat pun

sangat minim, selain bergantung dari hasil

laut yang tergantung musim. Berbagai

macam kegiatan industri dan teknologi yang

ada saat ini apabila tidak disertai dengan

program pengelolaan limbah yang baik akan

memungkinkan terjadinya pencemaran air,

baik secara langsung maupun tidak

langsung. Bahan buangan dan air limbah

yang berasal dari kegiatan industri

merupakan penyebab utama terjadinya

pencemaran air (Wardhana, 2004).

Melihat Hal ini kemudia PT.PLN

(Persero) Cabang Surabaya bekerja sama

Page 12: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

Prosiding Seminar Nasional 2017 37

dengan Masyarakat Kelurahan Gunung

Anyar Tambak bekerja sama melakukan

pengolahan samaph yang berkelanjutan.

Hasil dari kolaborasi antara CSR PT. PLN

dengan masyarakat inilah kemudiaan

mendirikan suatu unit kerja bersama yang

dinamakan Bank Sampah Bintanag

Mangrove. Saat ini dengan adanya Bank

Sampah Bintang Mangrove, masyarakat bisa

menyetorkan sampah. Sampah yang

disetorkan berjenis plastik dan maupun jenis

lainnya yang bisa di daur ulang. Bahkan dari

setoran inilah para warga Gunung Anyar

Tambak bisa mendapatkan tambahan

penghasilan. Bank Sampah Bintang

Mangrove pun tidak hanya dapat

mengasilkan tambahan sampingan, tepapi

juga memberikan Layani Pembayaran

Listrik Dengan Sampah melalui setoran

sampah yang dikumpulkan warga. Setelah

sampah menghilang, kondisi kawasan

Gunung Anyar menjadi lebih baik. Sudah

jarang ada warga yang sakit. Dan perahu

nelayan saat ini bebas dari jeratan sampah.

Dampak yang dirasakan oleh

masyarakat saat ini di Kelurahan Gunung

Anyar Tambak adalah dapat menambah

penghasilan pendapat keluarga dan juga

dapat mereasakan lingkungan yang sehat.

Mereka juga dapat menjual berbagai pernak-

pernik dari hasil daur ulang untuk

didagangkan kepada pengunjung yang

berkunjung ke kawasan wista mangrove.

5. KESIMPULAN

Dalam pandangan para pemangku

kepentingan, fokusnya yaitu tanggung jawab

perusahaan terhadap para pemangku

kepentingan, dimana suatu perusahaan tidak

hanya menghasilkan laba setinggi –

tingginya (maksimalisasi keuntungan bagi

para pemegang saham), tetapi juga

bagaimana laba tersebut dapat memberikan

manfaat kepada masyarakat serta pemangku

kepentingann lainnya untuk meningkatkan

kehidupan mereka menjadi lebih baik

(www.kompasiana.com).

PT PLN (Persero) merupakan salah

satu perusahaan yang sadar betapa

pentingnya penerapan CSR dalam kerangka

etis. Dari berbagai bentuk program CSR

yang dijalankan oleh PT PLN salah satunya

berfokus pada bina lingkungan dimana

program Bank Sampah menjadi program

andalannya. Bank Sampah binaan CSR PT

PLN mulai beroperasi pada tahun 2012.

Melalui program Bank Sampah ini PT PLN

bermaksud untuk mendidik masyarakat

tentang bagaimana seharusnya

memanfaatkan sampah agar menjadi sesuatu

yang bernilai. Masyarakat diajarkan agar

tidak membuang sampah sembarangan,

bagaimana memilah sampah lalu

dikumpulkan, kemudian disetorkan ke Bank

Sampah sebagai tabungan. Dengan demikian

sampah tidak menyebabkan terjadinya

berbagai permasalahan lingkungan.

Kemudian program tersebut pun sekaligus

dapat menjadikan alternatif untuk tambahan

ekonomi.

6. REFERENSI

A. Buku

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep

& Aplikasi CSR (Corporate Social

Responsibility). PT Gramedia:

Jakarta.

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan

dan Ekologi Pembangunan. Erlangga:

Jakarta.

Cevilla, Convelo G. dkk. 1993. Pengantar

Metode Penelitian. Universitas

Indonesia: Jakarta.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu

Pendekatan Proposal. Bumi Aksara:

Jakarta.

Keiya, Ricardus. 2014. Perananan Modal

Sosial Untuk Meningkatkan

Partisipasi Warga Komunitas Dalam

Program Corporate Social

Responsibility (CSR). Repository IPB:

Bogor.

Prastowo J. 2011. Corporate Social

Responsibility Kunci Meraih

Kemuliaan Bisnis. Samudera Biru:

Yogyakarta.

Pambudian, Tegu. 2015. Perusahaan-

perusahaan Dermawan. Edisi 19

Page 13: PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENERAP AN PROSIDING …

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Manajemen Ritel ISSN 2088-2068

38 Prosiding Seminar Nasional 2017

Desember 2005. Majalah SWA:

Jakarta.

Onrizal, C. Kusmana dan Sudarmadji. 2003.

Jenis-Jenis Pohon Mangrove di Teluk

Bintuni. Fakultas Kehutanan IPB dan

PT. Bintuni Utama Murni Wood:

Papua.

Soerianegara. 1993. Kebijakan dan Strategi

Nasional dalam Pemanfaatan dan

Pelestarian Ekosistem Mangrove di

Indonesia. LIPI-Yayasan LPP

Mangrove: Jakarta.

Soerianegara. R dan C. Kusmana. 1993.

Sumberdaya Hutan Mangrove di

Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB:

Bogor.

Connel dan Miller. 1995. Kimia dan

Etoksikologi Pencemaran. Edisi

Terjemahan. Indonesia University

Press: Jakarta.

Dahuri, et., al.. 1997. Pengelolaan

Sumberdaya Pesisir dan Lautan

Secara Terpadu, Pradaya Paramita:

Jakarta.

Sanusi, H. S. 2006. Kimia Laut Proses Fisik

Kimia dan Interaksinya Dengan

Lingkungan. Departemen Ilmu dan

Teknologi Kelautan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB

Press: Bogor.

B. Artikel Jurnal

Supriyono, Harry dkk. 2000. Bina Hukum

Lingkungan. Jurnal Terbitan Berkala

Pembina Hukum Lingkungan

Indonesia. UGM: Yogjakarta.

C. Sumber Rujukan dari Website

Suharto E. 2006. Modal Sosial dan

Kebijakan Publik.

http://www.policy.hu/suharto/Naskah

%20PDF/MODAL_SOSIAL_D

AN_KEBIJAKAN_SOSIA. Diakses

tanggal: 29 Februari 2014.