Upload
lyliem
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | iii
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2015
SEMINAR NASIONAL
DAN TEKNOLOGI
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhDProf. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.EngDra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.DDr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.
Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.
Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si
I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si
l
Udayana University Press,
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Udayana
2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1651
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA JURUSAN
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN PENDEKATAN
METODE PERFORMANCE PRISM”
I Made Dwi Budiana Penindra1, Dewa Made Priyantha Wedagama2
1.Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Email : [email protected]
2.Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Email : [email protected]
ABSTRAK
Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan. Saat ini Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Mesin Universitas Udayana telah memiliki sistem pengukuran kinerja namun dirasa belum optimal. Untuk
mengoptimalkan sistem pengukuran tersebut maka perlu di analisa terlebih dahulu faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi kinerja tersebut..
Analisa ini dirancang dengan mengintegrasikan Metode PRISM, Integrated Performance Measurement Systems
(IPMS) dalam menentukan Key Performance Indicator (KPI), pembobotan KPI menggunakan metode Analytic
Hierarcy Process (AHP).
objectives. Dari objectives inilah dikembangkan 21 key performance indicator (KPI) kinerja Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana. 21 KPI tersebut kemudian di bobotkan dengan metode Analytic Hierarcy Process (AHP) 3
level pembobotan. Pada level 2 bobot terbesar ada pada kriteria Dosen dan Pegawai dengan bobot 29,93%. Pada
level 3 yaitu pembobotan KPI didapat bobot terendah adalah KPI 13 yaitu rasio Pengunjung Ruang Baca sebesar
1,86% dan yang tertinggi adalah KPI 7 yaitu rasio Tingkat Kehadiran Dosen sebesar 12,93%.
Kata Kunci : Sistem pengukuran kinerja, Integrated Performance Measurement Systems (IPMS), Key Performance
Indicator (KPI), metode Analytic Hierarcy Process (AHP).
1. PENDAHULUAN
Pendidikan tinggi di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Selain menjadi pusat penelitan
dan pengabdian, peran perguruan yang terpenting adalah mendidik generasi bangsa untuk siap didalam
menghadapi persaingan global. Untuk dapat mencapai peran tersebut maka dibutuhkan kinerja yang
baik dari perguruan tinggi tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kinerja sebuah lembaga
atau perusahaan adalah melalui Pengukuran kinerja. Saat ini Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana telah memiliki sistem pengukuran kinerja namun dirasa belum optimal. Untuk
mengoptimalkan sistem pengukuran tersebut maka perlu di analisa terlebih dahulu faktor – faktor apa saja
yang mempengaruhi kinerja tersebut. Penelitian sebelumnya telah berhasil merancang SPK untuk Jurusan
Teknik Mesin Universitas Udayana dengan mengidentifikasi 15 Key Performance Indicator (Penindra,
2013) tetapi dalam implementasinya SPK tersebut dirasa kurang optimal didalam meningkatkan kinerja.
Untuk menyempurnakan sistem pengukuran kinerja yang telah ada, maka dalam penelitian kali ini akan
dilakukan analisis faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja melalui pendekatan metode Performance
Prism yang kemudian akan di bobotkan dengan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) sehingga
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana nantinya dapat membuat skala prioritas dalam meningkatkan
produktivitasnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian yang Relevan
Adapun beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1652 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
1. Peningkatan Produktivitas Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Melalui Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja yang Terintregasi oleh I Made Dwi Budiana Penindra
(2013). Pada penelitian ini dihasilkan rancangan sistem pengukuran kinerja yang menggunakan metode
Integrated Performance Measurement System (IPMS) dalam menentukan Key Performance Indicator yang
kemudian dibobotkan menggunakan metode Analytic Hierarcy Process (AHP) serta di scoring melalui
pendekatan metode Objectives Matrix (OMAX). Rancangan yang dihasilkan adalah 15 KPI, dari 15 KPI
tersebut dikelompokkan menjadi 5 kriteria dimana kriteria 3 yaitu kriteria sumber daya manusia memiliki
bobot terbesar yaitu 38,52% dan KPI 4 yaitu rasio tingkat kehadiran dosen memiliki bobot terbesar yaitu
16,06%. Performance indicator dari periode semester ganjil 2010/2011 didapat sebesar 319,207.
2.2. Kerangka Berpikir
Pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkesinambungan dapat memberikan manfaat kepada
jurusan untuk terus melakukan perbaikan secara terus menerus, karena dengan pengukuran kinerja
perusahaan dapat mengetahui bagian-bagian mana sajakah yang masih memerlukan perbaikan. Performance
Prism merupakan sebuah metode pengukuran kinerja yang mencoba menyempurnakan kerangka kerja
lainnya seperti Balanced Scorecard dan Six Sigma. Dalam pengukuran kinerja menggunakan metode
Performance Prism pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana ini, proses pengukuran kinerja tidak
dimulai dari strategi, namun dimulai dengan mengidentifikasi siapa sajakah stakeholder yang terlibat
dalam Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana sekaligus mengidentifikasi apa sajakah kebutuhan
dan keinginan masing-masing stakeholder (stakeholder satisfaction) yang diharapkan dapat dipenuhi
oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana kemudian Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
berusaha menggali apa sajakah kontribusi yang bisa diberikan oleh masing-masing stakeholder kepada
jurusan. Setelah diketahui mengenai apa sajakah kebutuhan/ keinginan stakeholder dan sebaliknya juga
kontribusi stakeholder, pengukuran akan diturunkan pada tiga perspektif lainnya yaitu strategi, proses,
dan kapabilitas. Strategi merupakan spesifikasi tujuan, ukuran, target, dan inisiatif tiap perspektif. Setelah
strategi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan proses apa sajakah yang dibutuhkan untuk
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Proses-proses yang telah ditetapkan tersebut kemudian
dijabarkan kembali ke dalam kapabilitas atau kemampuan-kemampuan apa saja yang dapat dilakukan
untuk melaksanakan proses tersebut.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan atau tahapan-
tahapan apa saja yang dilakukan dalam perhitungan produktivitas sehingga hasil dari analisa dapat
memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan pemecahan terhadap masalah dapat
memberikan jawaban atau rumusan yang dipaparkan sebelumnya. Langkah-langkah atau rincian dari
metode penelitian yang diharapkan adalah mengikuti tahapan sebagai berikut :
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana Kampus
Bukit Jimbaran.
3.3. Pemilihan Metode Pengukuran Produktivitas
Dalam merancang system pengukuran kinerja terdapat banyak metode yang dapat digunakan. Tiap-
tiap metode tersebut mempunyai manfaat sendiri-sendiri. Adapun rancangan sitem pengukuran kinerja
yang akan didisain adalah menggabungkan empat metode yaitu Metode Performance Prism dan Analytical
Hierarcy Process (AHP).
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1653
3.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang terdiri dari
data kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang dicari adalah data yang bersifat umum dan data pokok
yang menunjang penelitian ini.
Penentuan terhadap criteria produktivitas / Key Performance Indicator (KPI) mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Stakeholder requirement.
Pendekatan yang akan digunakan adalah performance Prism dan IPMS dimana pada tiap-tiap level
bisnis (organisasi) harus diketahui siapa saja stakeholder-nya atau pihak pihak yang berkepentingan pada
bisnis tersebut. Selanjutnya diidentifikasikan permintaan/keinginan (requirement) mereka terhadap bisnis
yang diistilahkan dengan Stakeholder Requirement. Stakeholder dapat meliputi; pemegang saham/pemilik,
lingkungan sosial, pegawai/karyawan, pemerintah/instansi lain.
2. External Monitoring.
External monitor dilakukan untuk mengetahui posisi organisasi terhadap pesaing dan performansi/
kinerja jurusan-jurusan yang lain.
3. Menentukan tujuan-tujuan (objectives) Jurusan.
4. Menentukan ukuran-ukuran kinerja (measures) yang biasa disebut KPI.
3.6. Pemberian Bobot Dari Masing-Masing KPI Yang Diukur
Pemberian bobot dari masing-masing KPI dimulai dari pembuatan Hierarki KPI, penyusunan,
penyebaran, pengisian kuisioner. Setelah isian dinyatakan konsisten (CR<0,1) maka langkah selanjutnya
pemberian bobot pada maisng-masing KPI.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran umum Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Fakultas Teknik Universitas Udayana secara resmi berdiri pada tanggal 1 Oktober 1965 dengan
Surat Keputusan Menteri PTIP No. 248/Sek/P.U/1965 tanggal 20 Oktober 1965 yang terdiri dari dua
jurusan yaitu Jurusan Arsitektur dan Jurusan Seni Rupa. Sebagai latar belakang pendirian Fakultas Teknik
Universitas Udayana, adalah dalam rangka pelestarian, pengembangan kebudayaan Daerah Bali pada
khususnya dan kebudayaan nasional pada umumnya, terutama di dalam menghadapi pembangunan dan
perkembangan kepariwisataan.
Pada tahun 1984, Fakultas Teknik Universitas Udayana melengkapi jurusan yang dikelola dengan
dua program studi baru yaitu Program Studi Teknik Mesin dan Program Studi Teknik Elektro, berdasarkan
Surat Keputusan Rektor Nomor: 612/PT.17/1.01.02/. Setelah diperjuangkan selama 4 (empat) tahun maka
pada tahun 1988 turun Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor: 64 dan 65/DIKTI/
KEP/1988 tentang status resmi Program Studi Teknik Mesin dan Program Studi Teknik Elektro.
4.1. Penentuan Kriteria Produktivitas (Key Performance Indicator)
Adapun pendekatan yang dilakukan untuk menentukan kriteria produktivitas adalah melalui
pendekatan dengan Performance Prism dan Integrated Performance Measurement System (IMPS).
Penentuan Key Performance Indicator (KPI) mengacu pada rencana strategis jurusan teknik mesin 2014-
2018. Adapun langkah dalam menentukan Key Performance Indicator (KPI) adalah sebagai berikut :
4.1.1. Stakeholder
Berdasarkan Rencana Strategis Fakultas Teknik Tahun 2010 diidentifikasi stakeholder yang
berhubungan dengan Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, adapun stakeholdernya :
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1654 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
Tabel 1. Indentifikasi stakeholder Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
4.1.2. Identifikasi Stakeholder Requirement
Dari seluruh stakeholder yang telah dipaparkan diatas, kemudian dilakukan identifikasi
requirement atau kebutuhan masing-masing. Metode yang digunakan dalam identifikasi kebutuhan ini
adalah wawancara dengan masing-masing stakeholder berdasarkan pendekatan Performance Prism dan
Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Berikut adalah daftar Stakeholder Requirement :
Tabel 2. Daftar Stakeholder Requirement & Contribution
NoPerspektif IPMS
(Stakeholder)
Perspektif Metode Prism
Stakeholder Requirements
Perspektif Metode PrismStakeholder Contribution
1. Jurusan
1. Peminat baik dari SPMB maupun PMDK
meningkat
2. Kualitas SDM mahasiswa baru meningkat.
3. Meningkatnya minat baca mahasiswa
4. Artikel Ilmiah, penelitian dan pengabdian
yang dilakukan dosen meningkat.
5. Bertambahnya dosen bergelar doktor dan
profesor.
6. Disiplin semua dosen, pegawai dan
mahasiswa meningkat.
7. Dosen memperoleh HAKI
8. Mengatur segala administrasi
kegiatan belajar mengajar
9. Penataan sarana dan prasarana
penunjang perkuliahan.
10. Penghubung antara kampus,
pemerintah dan industri
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1655
2.
Mahasiswa
11. Dosen datang tepat waktu
12. Pemberian materi sesuai dgn SAP, GBPP dan
silabus yang ber-KBK
13. Penyampaian materi menggunakan media
bantu ajar
14. Tersedianya modul atau buku ajar pada setiap
mata kuliah
15. Jumlah buku pada ruang baca diperbanyak
16. Fasilitas ruang kelas di perbaiki, ruang kelas
ditambah
17. Kegiatan kemahasiswaan akademik maupun
non akademik ditingkatkan
18. Pembayaran SPP
19. Memberikan kritik melalui
quisioner tentang kinerja
jurusan
20. Memberi poin terhadap
akreditasi jurusan
21. Membantu jurusan didalam
promosi jurusan
Orang TuaMahasiswa
22. Waktu studi lebih singkat.
23. Tingkat kelulusan meningkat
24. IPK tinggi
25. Daya serap dunia kerja meningkat
26. Biaya kuliah rendah
27. Menjadi pengawas bagi
jalannya perkuliahan
28. Membantu kegiatan
kemahasiswaan
Dosen
29. Perlu ruang untuk dosen
30. Tersediannya media bantu pengajaran
31. Melanjutkan studi lanjut
32. Mengikuti pelatihan tentang pengajaran
33. Alat Laboratorium lebih diperbanyak
34. Dosen memperoleh HAKI
35. Dosen memperoleh penelitian
dan pengabdian
Pegawai/teknisi
36. Kesejahteraan pegawai lebih diperhatikan
37. Sarana dan prasarana laboratorium
ditingkatkan
38. Pelatihan sesuai bidang masing-masing
39. Membantu meyelenggarakan
administrasi jurusan
40. Membantu meyelenggarakan
praktikum
41. Membantu pemeliharaan
sarana jurusan
3. Masyarakat
42. Lulusan dapat mengaplikasikan ilmu di
masyarakat
43. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ditingkatkan
44. Membina UMKM terutama yg berkaitan
dengan teknik mesin
45. Menerima dosen dan
mahasiswa dalam penelitan
dan pengabdian salah satunya
KKN
46. Membantu mencari solusi
terutama masalah-masalah di
masyarakat
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1656 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
4.
Alumni
47. Waktu tunggu untuk mendapatan kerja lebih
singkat
48. Lulusan relevan dengan dunia kerja.
50. Telah terbentuknya badan
ikatan alumni.
51. Membantu dalam kegiatan
HUT jurusan
52. Menyediakan informasi tentang
peluang kerja.
Institusi Swasta/pemerintahpenggunalulusan
53. Lulusan menguasai bahasa inggris pasif
maupun aktif
54. Lulusan memiliki soft skill dan kemampuan
komunikasi yang baik
55. Lulusan mampu berpikir kreatif, inovatif &
mengikuti perkembangan.
56. Menyediakan praktek kerja
lapangan bagi mahasiswa
57. Menyediakan lapangan
pekerjaan bagi lulusan
58. Menyediakan beasiswa bagi
mahasiswa
59. Menyalurkan CSR melalui
kerjasama dengan jurusan.
60. Menjadi sponsor dalam kegiatan
mahasiswa dan jurusan
4.1.3. Eksternal Monitoring
External monitor dilakukan untuk mengetahui posisi organisasi terhadap pesaing dan performansi/
kinerja jurusan-jurusan yang lain. Eksternal monitoring pada penelitian kali ini dilakukan dengan cara
riset in-house terhadap beberapa pustaka seperti : Rencana Strategis Fakultas Teknik Tahun 2010, laporan
Evaluasi Diri Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana tahun 2009, Buku
Pedoman Akademik Fakultas Teknik Universitas Uadayana, Buku Akreditasi Program Studi Sarjana,
Depdiknas, BAN-PT tahun 2009, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2009 tentang badan
Hukum Pendidikan, Rencana Strategis Jurusan Teknik Mesin 2014-2018.
4.1.2. Objectives
Objectives ditetapkan berdasarkan stakeholder requirements dan contributions yang telah
teridentifikasi untuk masing-masing stakeholder. Dari 60 requirements dan contributions yang
teridentifikasi maka ditetapkan 6 objectives. Berikut daftar objectives :
Requirements Objectives
5, 6, 7, 12, 31, 32, 35, 36, 38 1. Peningkatan kualitas Dosen dan pegawai.
8, 9, 11, 13, 14, 16, 26, 27, 29, 30, 33,37, 39, 40, 41
2. Peningkatan sarana dan kualitas proses belajar mengajar
1, 2, 22, 23, 24, 47, 48, 53, 54, 55, 56 3. Peningkatan kualitas dan jumlah peminat maupun lulusan
3, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 28 4. Peningkatan hardskill dan softskill Mahasiswa
4, 42, 43, 455. Peningkatan artikel ilmiah, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
19, 25, 44, 46, 49, 50, 51, 52, 57, 58,59, 60
6. Peningkatan peran alumni dan institusi swasta/pemerintah pada
jurusan
Tabel 3. Daftar Objectives
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1657
4.1.5. Key Performance Indicator
Selanjutnya dari objectives yang terdapat pada tabel 4.3 dilakukan pengukuran terhadap masing-
masing objectives dengan tujuan mengetahui tingkat pencapaian tiap-tiap objectives yang di identifikasi
melalui Key Performance Indicator (KPI) dan Formula KPI. Berikut tabel identifikasi Key Performance
Indicator (KPI).
Tabel 4. Daftar Key Performance Indicator (KPI)
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1658 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
4.1.6. Validasi KPI
Setelah itu langkah berikutnya adalah membuat hierarki sistem pengukuran kinerja dengan level
teratas kinerja Jurusan Teknik Mesin, level dibawahnya kriteria kinerja jurusan, dan yang paling bawah
adalah KPI. Proses selanjutnya adalah validasi KPI yang dilakukan oleh pengambil keputusan di Jurusan
untuk memberikan masukan apakah hireraki yang dibuat telah sesuai atau tidak. Dari Hierarki inilah akan
dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Berikut hierarki
sistem pengukuran kinerja berdasarkan pendekatan sistem organisasi jurusan :
Gambar 4.2. Hierarki Kinerja Jurusan Teknik Mesin
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1659
4.2. Pembobotan KPI
Pembobotan KPI dilakukan dengan pendekatan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode
ini menggunakan kuisioner didalam mengumpulkan data, dimana kuisioner diisi oleh seseorang yang
dianggap ekspert dan memahami betul kondisi Jurusan Teknik Mesin. Berikut tabel Matriks berpasangan
hasil penyebaran kuisioner :
4.2.1.Pembobotan Level 2
Keterangan :
Kriteria A = Kriteria Dosen & Pegawai
Kriteria B = Kriteria Proses Pembelajaran
Kriteria C = Kriteria Peminat dan Lulusan
Kriteria D = Kriteria Mahasiswa
Kriteria E = Kriteria Penelitian dan Pengabdian.
Kriteria F = Kriteria Alumni dan Institusi
Kepentingan relatif dari tiap faktor dari setiap baris dari matrik dapat dinyatakan sebagai bobot relatif
yang dinormalkan (normalized relative weight). Bobot relatif yang dinormalkan ini merupakan suatu bobot
nilai relatif untuk masing-masing faktor pada setiap kolom, dengan membandingkan masing-masing nilai
skala dengan jumlah kolomnya. Eigenvector utama yang dinormalkan (normalized principal eigenvector)
adalah identik dengan menormalkan kolom-kolom dalam matrix perbandingan berpasangan. Eigenvector
utama yang dinormalkan merupakan bobot nilai rata-rata secara keseluruhan, yang diperoleh dari rata-rata
bobot relatif yang dinormalkan masing-masing faktor pada setiap barisnya.
Tabel 4.5. Bobot Relatif dan Eigen Vektor Utama dari Level 2
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1660 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
Bobot pada tabel 4.5 merupakan bobot masing-masing kriteria pada level 2 yang disebut eigen
vector. Bobot pada tabel 4.5 ini dapat digunakan sebagai bobot pada perhitungan selanjutnya jika matrik
diatas konsisten. Sehingga langkah selanjutnya adalah menghitung konsistensi dari matriks tersebut.
Adapun cara menghitung konsistensinya :
dimana :
C.I = Indek konsistensi
λ maksimum = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n
Nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan eigen
vektor utama. Sebagai contoh, menggunakan tabel 4.5 dan tabel 4.6, nilai eigen terbesar yang diperoleh:
Tabel 4.6. λ maksimum
λ maksimum = 1,9 x 0,3 + 1,4 x 0,22 + 1,11 x 0.18 + 0,84 x 0.14 + 0,65 x 0,11
+ 0,38 x 0,06
= 31,32
Karena matrix berordo 6 (yakni terdiri dari 6 faktor) , nilai indek konsistensi yg diperoleh:
Apabila C.I bernilai nol, berarti matrik konsisten. batas ketidakkonsistensi yang ditetapkan Saaty,
diukur dengan menggunakan Rasio Konsistensi (CR), yakni perbandingan indek konsistensi dengan nilai
pembangkit random (RI) yang ditabelkan dalam tabel 4.6. Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Dengan
demikian, Rasio konsistensi dapat dirumuskan:
Tabel 4.6 Nilai Pembangkit Random (R.I.)
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R.I 0 0 0,58 0,9 1,12 1.24 1.32 1,41 1,45 1,49
Sehingga nilai CR adalah :
Bila matrik bernilai CR lebih kecil dari 10%, ketidakkonsistenan pendapat masih dianggap dapat
diterima.
Sehingga nilai CR adalah :
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1661
KRITERIA BOBOT
Kriteria A = Kriteria Dosen & Pegawai 29,93%
Kriteria B = Kriteria Proses Pembelajaran 21,96%
Kriteria C = Kriteria Peminat dan Lulusan 17,60%
Kriteria D = Kriteria Mahasiswa 13,52%
Kriteria E = Kriteria Penelitian & Pengabdian. 10,59%
Kriteria F = Kriteria Institusi dan Masyarakat 6,40%
J U M L A H 100%
CONSISTENCY RATIO (CR) 0,0335
KESIMPULAN KONSISTEN
4.1.1.Pembobotan Level 3
Perhitungan selanjutnya adalah pembobotan untuk level 3, dimana masing-masing kriteria pada level 2
membawahi beberapa KPI.
KRITERIA DOSEN & PEGAWAI BOBOT
KPI 1 = Rasio pendidikan dosen 29,92%
KPI 2 = Rasio dosen yg mengikuti pelatihan 9,8%
KPI 3 = Rasio pegawai yg mengikuti pelatihan 6,81%
KPI 4 = Rasio dosen yg memiliki serdos 22,26%
KPI 5 = Rasio FTE 13,31%
KPI 6 = Rasio dosen yg memperoleh HaKI 17,9%
J U M L A H 100%
CONSISTENCY RATIO (CR) 0,02
KESIMPULAN KONSISTEN
Tabel 4.7. Rekapitulasi Pembobotan Kriteria (level 2 )
Tabel 4.8. Rekapitulasi Pembobotan Kriteria Dosen & Pegawai (level 3 )
Tabel 4.9. Rekapitulasi Pembobotan Kriteria Proses Pembelajaran (level 3 )
Tabel 4.10.Rekapitulasi Pembobotan Kriteria Peminat dan Lulusan (level 3 )
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
1662 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
Tabel 4.11. Rekapitulasi Pembobotan Kriteria Mahasiswa (level 3 )
KRITERIA MAHASISWA BOBOT
KPI 13 = Rasio Jumlah Pengunjung Ruang Baca 13,76%
KPI 14 = Rasio Jumlah Kegiatan HMM 30,20%
KPI 15 = Rasio Prestasi Mahasiswa 37,88%
KPI 16 = Rasio Jumlah Bea Siswa 18,16%
J U M L A H 100%
CONSISTENCY RATIO (CR) 0,08
KESIMPULAN KONSISTEN
Tabel 4.12. Rekapitulasi Pembobotan Kriteria Penelitian & Pengabdian (level 3 )
KRITERIA PENELITIAN & PENGABDIAN BOBOT
KPI 17 = Rasio Penelitian Dosen 41,11%
KPI 18 = Rasio Pengabdian Dosen 26,11%
KPI 19 = Rasio Artikel Ilmiah 32,78%
J U M L A H 100%
CONSISTENCY RATIO (CR) 0,046
KESIMPULAN KONSISTEN
Langkah-langkah perhitungan terdapat pada lampiran A1.
Tabel 4.13. Rekapitulasi Pembobotan Kriteria Alumni & Institusi (level 3 )
KRITERIA PENELITIAN & PENGABDIAN BOBOT
KPI 20 = Rasio Pendapat pengguna 66,67%
KPI 21 = Rasio Kerjasama dengan institusi 33,33%
J U M L A H 100%
CONSISTENCY RATIO (CR) 0
KESIMPULAN KONSISTEN
Langkah-langkah perhitungan terdapat pada lampiran A1.
4.2.3. Pembobotan Menyeluruh
Langkah terakhir didalam pembobotan menggunakan pendekatan Metode AHP ini adalah menentukan
bobot akhir dari 21 KPI yang ada, untuk nantinya dimasukkan ke dalam tabel Objectives Matrix.
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1663
Tabel 4.14. Pembobotan Akhir Masing-Masing KPI
Keterangan :
LEVEL 2 Kriteria A = Kriteria Dosen dan Pegawai
Kriteria B = Kriteria Proses Pembelajaran
Kriteria C = Kriteria Peminat dan Lulusan
Kriteria D = Kriteria Mahasiswa
Kriteria E = Kriteria Penelitian & Pengabdian
Kriteria F = Kriteria Alumni & Institusi
LEVEL 3 KPI 1 = Rasio pendidikan dosen
KPI 2 = Rasio dosen yang telah mengikuti pelatihan
KPI 3 = Rasio pegawai yang telah mengikuti pelatihan
KPI 5 = Rasio rata-rata beban dosen
KPI 6 = Rasio perolehan HaKI
KPI 7 = Rasio tingkat kehadiran dosen
KPI 8 = Rasio buku ajar
KPI 9 = Rasio SAP, GBPP dan silabus yang ber-KBK
KPI 10 = Rasio waktu studi
KPI 11 = Rasio IPK lulusan
KPI 12 = Rasio rasio peminat
KPI 13 = Rasio jumlah pengunjung Ruang Baca
KPI 14 = Rasio Kegiatan Himpunan Mahasiswa
KPI 15 = Rasio prestasi mahasiswa
KPI 16 = Rasio perolehan bea siswa
KPI 17 = Rasio penelitian dosen yang didanai
KPI 18 = Rasio pengabdian dosen yang didanai
KPI 19 = Rasio artikel ilmiah dosen yang dipublikasikan.
KPI 20 = Rasio pendapat pengguna lulusan
KPI 21 = Rasio kerjasama dengan instansi luar.