40
PROTOZOA PROTOZOA ADALAH HEWAN BERSEL SATU YANG HIDUP SENDIRI (SOLITER) ATAU DALAM BENTUK KOLONI PROTO = PERTAMA, ZOON = HEWAN TIAP PROTOZOA MERUPAKAN KESATUAN LENGKAP YANG SANGGUP MELAKUKAN SEMUA FUNGSI KEHIDUPAN parasitologi 1

Protozoa 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmasi

Citation preview

  • PROTOZOAPROTOZOA ADALAH HEWAN BERSEL SATU YANG HIDUP SENDIRI (SOLITER) ATAU DALAM BENTUK KOLONIPROTO = PERTAMA, ZOON = HEWANTIAP PROTOZOA MERUPAKAN KESATUAN LENGKAP YANG SANGGUP MELAKUKAN SEMUA FUNGSI KEHIDUPANparasitologi*

  • Hallo mas !!!!!Disimak ya .parasitologi*

  • PADA UMUMNYA PROTOZOA MEMPUNYAI 2 STADIUM , YAITU BENTUK VEGETATIF ATAU STADIUM TROFOZOIT DAN BENTUK KISTA YANG TIDAK AKTIFUKURAN DARI BEBERAPA MIKRON SAMPAI 40 MIKRON (1 MIKRON = 1/1000 MM)PROTOZOA YANG TERBESAR BALANTIDIUM COLI YANG BERUKURAN 70 MIKRON (diare balantidiosis)BENTUK PROTOZOA BERVARIASI ; BULAT, LONJONG, SIMETRIS , TIDAK TERATURPROTOZOA TERDIRI DARI INTI (SATU ATAU LEBIH) DAN SITOPLASMA SITOPLASMA PROTOZOA TERDIRI ATAS ENDOPLASMA (BAGIAN DALAM YANG LEBIH BESAR) DAN EKTOPLASMA (BAGIAN LUAR YANG TIPIS)

    parasitologi*

  • ENDOPLASMA BERISI VAKUOLA MAKANAN , MAKANAN CADANGAN, BENDA ASING, VAKUOLA KONTRAKTIL DAN BENDA KROMATOIDFUNGSI ENDOPLASMA UNTUK PENCERNAAN DAN REPRODUKSIEKTOPLASMA TAMPAK JERNIH DAN HOMOGEN , FUNGSINYA SEBAGAI ALAT PERGERAKAN, MENGAMBIL MAKANAN, EKSKRESI, RESPIRASI DAN MEMPERTAHANKAN HIDUPALAT GERAK PADA PROTOZOA ; KAKI PALSU (PSEUDOPODA), BULU CAMBUK (FLAGEL) DAN BULU GETAR (SILIA)BENTUK PROTOZOA : TROFOZOIT (BENTUK VEGETATIF)KISTA (BENTUK TIDAK AKTIF)BENTUK KISTA :- TERBUNGKUS DALAM DINDING TEBAL- DIBENTUK OLEH EKTOPLASMA BILA KEADAAN LINGKUNGAN KURANG MENGUNTUNGKAN- SELAIN BERFUNGSI UNTUK BERTAHAN (MISALNYA PADA BALANTIDIUM COLI) JUGA DAPAT BERFUNGSI UNTUK REPRODUKSI (PADA AMEBA , FLAGELLATA)parasitologi*1

    1

  • REPRODUKSI :- SECARA ASEKSUAL 1. BELAH PASANG SATU PARASIT MEMBELAH MENJADI DUA YANG SAMA BENTUKNYA (MISALNYA PADA AMEBA , MASTIGOPHORA , CILIATA)2. SKIZOGONI INTI MEMBELAH MENJADI BANYAK DAN MASING2 INTI DILIPUTI OLEH PROTOPLASMA SEHINGGA TERBENTUK BANYAK MEROZOIT (MEROS = BAGIAN) CONTOH : PADA PLASMODIUM SP3. BEBERAPA SPESIES BERKEMBANG BIAK PADA STADIUM KISTA INTI MEMBELAH, SEHINGGA WAKTU EKSKISTASI TIAP KISTA DAPAT MENGELUARKAN BEBERAPA TROFOZOIT BARUNOTE ; EKSKISTASI : PROSES KELUARNYA TROFOZOIT DARI KISTAparasitologi*1

    1

  • - SECARA SEKSUAL SYNGAMI : BERSATUNYA 2 SEL SPOROGONI : PEMBENTUKAN SEL KELAMIN , MAKROGAMETOSIT DAN MIKROGAMETOSIT SETELAH MEMBELAH LAGI MENJADI MAKRO- GAMET DAN MIKROGAMET , SETE- LAH TERJADI PEMBUAHAN TERBENTUK ZYGOT. INTI ZIGOT MEMBELAH MENJADI BANYAK DAN MENJADI SPOROZOIT KONYUGASI ATAU SYNGAMI TIDAK PERMANEN ; DIMANA 2 INDIVIDU PROTOZOA MENYATUKAN DIRI UNTUK SEMENTARA WAKTU , MELAKUKAN PERTU- KARAN MATERIAL INTI , KEMUDIAN MASING2 PROTOZOA MEMISAHKAN DIRI KEMBALI DALAM BENTUK INDIVIDU YANG LEBIH MUDAparasitologi*1

    1

  • - PEMBIAKAN ASEKSUAL DAN SEKSUAL BERGANTIAN. PEMBIAKAN DENGAN CARA INI TERJADI PADA SPOROZOAparasitologi*1

    1

  • KLASIFIKASI PROTOZOABERDASARKAN ALAT GERAKNYA1. SARCODINA/RHIZOPODA - BERGERAK DENGAN PSEUDO- PODA - REPRODUKSI ; ASEKSUAL - 2 BENTUK KEHIDUPAN ; KISTA DAN TROFOZOIT2. MASTIGOPHORA/FLAGELLATA - BERGERAK DENGAN FLAGELLATA - REPRODUKSI ; ASEKSUAL - 2 BENTUK KEHIDUPAN ; KISTA DAN TROFOZOIT3. CILIATA/CILIOPHORA - BERGERAK DENGAN BULU GETAR (SILIA) - REPRODUKSI ; SEKSUAL (KONYUGASI) DAN ASEKSUAL - 2 BENTUK KEHIDUPAN ; KISTA DAN TROFOZOIT4. SPOROZOA - TIDAK MEMILIKI ALAT GERAK - REPRODUKSI ; SEKSUAL (SPOROGONI) DAN ASEKSUAL (SKIZOGONI) - BENTU KEHIDUPAN ; TROFOZOIT, MEROZOIT, GAMETOSIT DAN SPOROZOIT5. YANG BELUM TERKLASIFIKASI - TOXOPLASMA GONDII - PNEUMOCYSTIS CARINIIparasitologi*1

    1

  • SARCODINA/RHIZOPODAMANUSIA MERUPAKAN HOSPES ENAM SPESIES AMEBA YANG HIDUP DALAM RONGGA USUS BESAR , YAITU :Entamoeba histolyticaEntamoeba coli

    parasitologi*1

    1

  • Entamoeba hartmanniJodamoeba butschliiDientamoeba fragilisEndolimax nanadan satu spesies ameba yang hidup dalam mulut, yaitu Entamoeba gingivalisSemua ameba ini tidak patogen , hidup sebagai komensal pada manusia, kecuali E. histolytica yang dapat menjadi patogen

    parasitologi*1

    1

  • Entamoeba histolyticaHOSPES DAN NAMA PENYAKITManusia merupakan hospes parasit iniPenyakit yang disebabkannya disebut Amebiasis (salah satunya disentri amuba)DISTRIBUSI GEOGRAFIKAmebiasis terdapat di seluruh dunia (kosmopolit) terutama di daerah tropik dan daerah beriklim sedangparasitologi*1

    1

  • MORFOLOGI DAN DAUR HIDUPDalam daur hidupnya E. histolytica mempunyai 3 stadium ; 1. bentuk histolitika2. bentuk minuta3. bentuk kistaBentuk histolitika dan minuta adalah bentuk trofozoit , bedanya bentuk histolitika bersifat patogen dan ukurannya lebih besar (20-40 mikron) (sel darah merah 7 mikron)parasitologi*1

    1

  • Bentuk histolitika (patogen) dapat hidup selain di jaringan usus besar dapat pula hidup di hati, paru, otak, kulit dan vaginaBentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut, sesuai dengan namanya E. histolytica (histo = jaringan, lysis = hancur)parasitologi*1

    1

  • Bentuk minuta adalah bentuk pokok (esensial), tanpa bentuk minuta, daur hidup tak dapat berlangsung, besarnya 10-20 mikronBentuk kista dibentuk di rongga usus besar , besarnya 10-20 mikron, bentuk bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamebaparasitologi*1

    1

  • Pada kista muda terdapat benda kromatoid dan vakuola glikogen (dianggap sebagai makanan cadangan)Pada kista matang benda tersebut biasanya sudah tidak ada lagi , kista matang tidak patogen ,tetapi dapat merupakan bentuk infektifparasitologi*1

    1

  • parasitologi*1

    1

  • Jadi E. histolytica tidak selalu menyebabkan penyakit , bila tidak menyebabkan penyakit , ameba ini hidup sebagai bentuk minuta yang bersifat komensal di rongga usus besarBentuk minuta dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kistaKista dikeluarkan bersama tinjaparasitologi*1

    1

  • Bila kista matang tertelan , sampai di lambung masih dalam keadaan utuh karena dinding kista tahan terhadap asam lambungDi rongga usus halus , dinding kista dicernakan , terjadi ekskistasi , maka keluarlah bentuk2 minuta ke rongga usus besarBentuk minuta dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen dan hidup di mukosa usus besar dan dapat menimbulkan gejala penyakitDengan aliran darah , bentuk histolitika dapat tersebar ke jaringan hati, paru dan otakInfeksi terjadi dengan menelan kista yang matangparasitologi*1

    1

  • PATOLOGI DAN GEJALA KLINISBentuk histolitika memasuki mukosa usus besar dan mengeluarkan enzim yang dapat menghancurkan jaringan (lisis). Enzim ini adalah suatu cystein proteinase yang disebut histolisinAkibatnya timbul luka yang disebut ulkus ameba di sepanjang rongga ususDengan peristaltis usus , bentuk histolitika ini dikeluarkan bersama isi ulkus ke rongga usus, kemudian menyerang lagi mukosa usus yang sehat atau dikeluarkan bersama tinjaTinja ini disebut tinja disentri yaitu tinja yang bercampur lendir dan darahparasitologi*1

    1

  • Tempat yang sering dihinggapi (predileksi) adalah sekum, rektum, sigmoid. Seluruh kolon dan rektum dapat dihinggapi bila infeksi beratBentuk klinis yang dikenal adalah :1. Amebiasis intestinal2. Amebiasis ekstra intestinalparasitologi*1

    1

  • 1. Amebiasis intestinal , terdiri atas :a. amebiasis kolon akut , bila gejalanya berlangsung kurang dari 1 bulan. amebiasis kolon akut atau disentri ameba (dysenteria amoebica) mempunyai gejala yang jleas terdiri atas diare (berak2 encer) dengan tinja yang berlendir dan berdarah , mules serta nyeri pada anus waktu buang air besarbila tinja segar diperiksa bentuk histolitika dapat ditemukan dengan mudahamebiasis kolon menahun mempunyai gejala yang tidak begitu jelas , biasanya terdapat gejala usus yang ringan , antara lain rasa tidak enak di perut, diare yang diselingi dengan obstipasi (sembelit berat)pada pemeriksaan tinja segar , bentuk histolitika sulit ditemukan , tetapi bentuk ini harus ditemukan untuk menetapkan diagnosisparasitologi*1

    1

  • 2. Amebiasis ekstra intestinalAmebiasis kolon bila tidak diobati akan menjalar keluar dari usus dan menyebabkan amebiasis ekstra-intestinal Hal ini dapat terjadi secara :a. hematogen (melalui aliran darah)b. per kontinuitatum (secara langsung)

    parasitologi*1

    1

  • Cara hematogen terjadi bila ameba telah masuk di submukosa kemudian memasuki kapiler darah , dibawa oleh aliran darah melalui vena porta ke hati , menimbulkan abses hati. Abses berisi nanah yang berwarna coklat. Melalui aliran darah , bentuk histolitika dapat mencapai jaringan paru dan otak dan menimbulkan abses paru dan otakparasitologi*1

    1

  • Cara per kontinuinatum terjadi bila abses hati tidak diobati sehingga abses pecah. Ameba yang keluar dapat masuk ke paru lewat diafragma atau ke rongga perut menyebabkan peritonitis Amebiasis rektum bila tidak diobati dapat menyebar ke kulit di sekitar anus menyebabkan amebiasis perianal atau ke vagina menyebabkan amebiasis vaginaparasitologi*1

    1

  • DIAGNOSIS1. Amebiasis kolon akutDiagnosis klinis ditetapkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut (mules) , biasanya diare berlangsung tidak lebih dari 10 kaliDiagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan E. histolytica bentuk histolitika dalam tinja

    parasitologi*1

    1

  • 2. Amebiasis kolon menahunBiasanya terdapat gejala daire yang ringan diselingi dengan obstipasiDiagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan E. histolytica bentuk histolitika dalam tinja. Bila ameba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulangi 3 hari berturut turut

    parasitologi*1

    1

  • 3. Amebiasis hatiSecara klinis dapat dibuat diagnosis bila terdapat gejala berat badan menurun, badan terasa lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati yang nyeri tekan . Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis. Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan E. histolytica bentuk histolitika dalam biopsi abses hatiparasitologi*1

    1

  • PENGOBATAN1. Emetin hidrokloridaObat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitikaEfektif bila diberikan secara parenteral , karena pada pemberian oral , absorpsinya tidak sempurnaToksisisitasnya relatif tinggi , terutama terhadap otot jantungDosis maksimum untuk orang dewasa 65 mg sehari, untuk anak di bawah 8 tahun 10 mg sehariPemberian emetin tidak dianjurkan pada wanita hamil , pada penderita dengan gangguan jantung dan ginjalDehidroemetin relatif kurang toksik dibandingkan dengan emetin dan dapat diberikan secara oralDosis maksimum adalah 0,1 gram sehari , diberikan selama 4-6 hariEmetin dan dehidroemetin efektif untuk pengobatan abses hati (amebiasis hati)parasitologi*1

    1

  • 2. KlorokuinObat ini merupakan amebisid jaringan , berkhasiat terhadap bentuk histolitikaEfek samping dan efek toksiknya bersifat ringan , antara lain mual, muntah, diare, sakit kepala.Dosis untuk orang dewasa adalah 1 gram sehari selama 2 hari , kemudian 500 mg sehari selama 2 sampai 3 mingguObat ini juga efektif terhadap amebiasis hati

  • 3. AntibiotikTetrasiklin dan Eritromisin bekerja secara tidak langsung sebagai amebisid dengan mempengaruhi flora usus.Paromomisin bekerja langsung pada ameba , dosis yang dianjurkan adalah 25 mg/kg berat badan/hari selama 5 hari , diberikan secara terbagi.

  • 4. Metronidazol (Nitroimidazol)Metronidazol merupakan obat pilihan karena fektif terhadap bentuk histolitika dan bentuk kista.Efek sampingnya ringan ,antara lain mual , muntah , pusing.Dosis untuk orang dewasa adalah 2 gram sehari selama 3 hari berturut turut diberikan secara terbagi

  • EPIDEMIOLOGIAmebiasis terdapat di seluruh dunia . Prevalensi tertinggi terutama di daerah tropik, khususnya di negara negara yang keadaan sanitasi lingkungan dan keadaan sosio-ekonominya burukDi Indonesia , amebiasis kolon banyak ditemukan , prevalensi nya sekitar 10 -18 %Perbandingan berbagai macam amebiasis di Indonesia adalah sebagai berikut :Amebiasis kolon banyak ditemukan, amebiasis hati hanya kadang2 ditemukan, amebiasis paru , kulit dan vagina jarang dan amebiasis otak lebih jarang dijumpai

  • Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista , mereka biasanya sehat tetapi ia memegang peranan penting untuk penyebaran penyakit karena tinjanya merupakan sumber infeksi. Jadi amebiasis tidak ditularkan oleh penderita amebiasis akut Bentuk kista matang adalah bentuk infektifLalat dan lipas yang hinggap pada tinja manusia yang mengandung kista , dapat memindahkan kista tersebut ke makanan atau air minumKista dapat hidup lama dalam air ( 10-14 hari), dalam lingkungan yang dingin dan lembab dapat hidup kurang lebih 12 hari. Kista juga tahan terhadap klor yang terdapat dalam air leiding dan kista mati pada suhu 50 derajat celcius atau dalam keadaan kering

  • PENCEGAHANPencegahan penyakit amebiasis terutama ditujukan kepada kebersihan perorangan (personal hygiene) dan kebersihan lingkungan (environmental sanitation)Kebersihan perorangan antara lain adalah mencuci tangan dengan bersih setelah cebokKebersihan lingkungan meliputi : memasak air minum , mencuci sayuran , BAB di jamban , tidak menggunakan tinja manusia sebagai pupuk , mentutup makanan , membuang sampah di tempat tertutup untuk menghindari lalat

  • parasitologi1*

    1

    *