27
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA ...e-org.tangerangselatankota.go.id/manage/media/pdf/20...1 PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN,

  • Upload
    ledat

  • View
    253

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

1

PROVINSI BANTEN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

NOMOR 65 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

DINAS SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Peraturan

Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu

menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di Provinsi Banten

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4935);

2

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887);

5. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 5 Tahun

2016 tentang Urusan Pemerintahan (Berita Daerah Kota

Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 69);

6. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun

2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Tangerang Selatan Nomor 72);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN

ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS

SOSIAL

3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan DPRD dalam

penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

6. Dinas Sosial yang selanjutnya disebut Dinas adalah Perangkat Daerah yang

membidangi urusan Sosial.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan

Sosial.

8. Sekretaris Dinas yang selanjutnya disebut Sekretaris adalah Sekretaris

Perangkat Daerah yang membidangi urusan Sosial.

9. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

10. Unit Kerja adalah Satuan kerja pada Perangkat Daerah.

11. Pemangku Jabatan adalah Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala

Subbagian dan Kepala Seksi.

12. Uraian Tugas adalah paparan semua tugas jabatan yang merupakan upaya

pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja

menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu.

13. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur

pelaksana tugas teknis pada Dinas.

4

Pasal 2

(1) Dinas merupakan Tipe B.

(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. sekretariat;

c. 3 (tiga) bidang;

d. 2 (dua) subbagian; dan

e. 9 (sembilan) seksi.

BAB II

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 3

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial.

(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota

melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 4

Susunan Organisasi Dinas, terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Rehabilitasi Sosial;

d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

e. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

5

Pasal 5

Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, membawahkan:

a. Subbagian Perencanaan; dan

b. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan.

Pasal 6

Bidang Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c,

membawahkan:

a. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

b. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas; dan

c. Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang.

Pasal 7

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 huruf d, membawahkan:

a. Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;

b. Seksi Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan; dan

c. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial.

Pasal 8

Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

huruf e, membawahkan:

a. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

b. Seksi Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan; dan

c. Seksi Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan.

Pasal 9

(1) UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f dibentuk untuk

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan UPT sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota.

Pasal 10

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g

dibentuk sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

6

Pasal 11

Bagan struktur organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai

dengan Pasal 10 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Bagian Ketiga

Tugas dan Fungsi

Paragraf 1

Kepala Dinas

Pasal 12

Kepala Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di

bidang sosial.

Pasal 13

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang

rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta

perlindungan dan jaminan sosial;

b. perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran bidang

rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, serta

perlindungan dan jaminan sosial;

c. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan

bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir

miskin, serta perlindungan dan jaminan sosial;

d. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas di

lingkup Dinas;

e. penyelenggaraan pelayanan penerbitan izin pengumpulan sumbangan;

f. penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial Daerah;

g. pembinaan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga;

h. penyelenggaraan dan pemantauan pemulangan warga negara migran korban

tindak kekerasan dari titik debarkasi di Daerah untuk dipulangkan ke

kelurahan asal;

7

i. penyelenggaraan rehabilitasi sosial tidak termasuk bekas korban

penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, dan orang

dengan Human Immuno Deficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency

Syndrome yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi

anak yang berhadapan dengan hukum;

j. penyelenggaraan pemeliharaan anak terlantar;

k. pendataan dan pengelolaan data fakir miskin;

l. penyelenggaraan ketersediaan kebutuhan dasar dan pemulihan trauma bagi

korban bencana Daerah;

m. penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan

bencana Daerah;

n. penyelenggaraan pemeliharaan taman makam Pahlawan Nasional Daerah;

o. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas;

dan

p. pelaksanaan tugas lain dari Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi.

Paragraf 2

Sekretaris

Pasal 14

Sekretaris memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan

administratif dan teknis yang meliputi urusan perencanaan, umum, kepegawaian

dan keuangan serta mengoordinasikan administrasi urusan sosial.

Pasal 15

Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian bahan penyusunan perumusan, pelaksanaan kebijakan

strategis dan teknis norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup

sekretariat dan Dinas;

b. pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen perencanaan program

dan anggaran di lingkup Dinas;

c. pelaksanaan penyusunan, perumusan dan analisa dokumen perencanaan

program dan anggaran di lingkup sekretariat;

d. pengoordinasian pelaksanaan penelitian/asistensi/pembahasan program,

kegiatan dan anggaran dengan unit kerja internal/kementerian/lembaga/

instansi terkait;

8

e. pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen pelaporan kinerja,

program dan kegiatan serta pertanggung jawaban pemerintah lingkup

sekretariat dan Dinas;

f. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen hasil monitoring dan

evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

g. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan monitoring

dan evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

h. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan capaian

program standar pelayanan minimal urusan sosial;

i. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan

penatausahaan keuangan bulanan, triwulanan, semester dan tahunan

Dinas;

j. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen catatan atas laporan

keuangan Dinas;

k. pengoordinasian kesejahteraan pegawai, hukuman disiplin pegawai,

permasalahan yang dihadapi pegawai yang berdampak pada kinerja pegawai

dengan unit kerja/ embaga/instansi terkait;

l. pengoordinasian penyusunan dan analisa kebutuhan pegawai/ pengadaan

barang/ pemeliharaan aset Dinas/perjalanan Dinas/ enyelenggaraan rapat

Dinas;

m. pengoordinasian penyusunan analisa jabatan, analisa beban kerja, evaluasi

jabatan dan standar kompetensi jabatan di lingkup Dinas;

n. pengoordinasian hasil evaluasi survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan pada lingkup Dinas;

o. pengoordinasian penyediaan data dan dokumentasi, serta informasi publik;

p. pengoordinasian pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian,

pemantauan pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Dinas;

q. pengelolaan barang, arsip, dan hubungan masyarakat;

r. pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di

lingkup tugas subbagian perencanaan, umum, kepegawaian dan keuangan;

s. pengoordinasian dan penyampaian hasil pelaporan dan evaluasi

pelaksanaan tugas di lingkup Dinas kepada Kepala Dinas; dan

t. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai tugas dan fungsi.

9

Paragraf 3

Kepala Subbagian

Perencanaan

Pasal 16

Kepala Subbagian Perencanaan memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis norma, standar,

prosedur dan kriteria di lingkup urusan perencanaan meliputi program,

evaluasi dan pelaporan di lingkup Dinas;

b. memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan dokumen

Rencana Program Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis, Rencana

Kerja Tahunan lingkup Dinas;

c. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan dokumen perencanaan

program dan kegiatan serta anggaran meliputi Daftar Rencana Pelaksanaan

Kegiatan, Rencana Kerja Anggaran dan Daftar Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah di lingkup subbagian perencanaan dan

Dinas;

d. mengoordinir penelitian/asistensi/pembahasan program, kegiatan dan

anggaran meliputi penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran, Daftar

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

e. memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan dokumen

Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja, Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

dan Laporan Keterangan dan Pertanggung Jawaban di lingkup Dinas;

f. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/dokumen Indikator

Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja, Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan

Laporan Keterangan dan Pertanggung Jawaban di lingkup Dinas;

g. menyiapkan bahan dan dokumen pendukung pelaksanaan program dan

kegiatan di lingkup subbagian perencanaan;

h. memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan dokumen

pelaporan hasil monitoring dan evaluasi bulanan, triwulanan, semesteran

dan tahunan di lingkup Dinas;

10

i. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan dokumen pelaporan

hasil monitoring dan evaluasi bulanan, triwulanan, semester dan tahunan di

lingkup subbagian perencanaan dan Dinas;

j. menghimpun data dan dokumentasi, serta informasi publik;

k. menghimpun/ menyusun/ menganalisa/ merumuskan/ dokumen standar

pelayanan minimal urusan sosial;

l. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada subbagian perencanaan;

m. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup

subbagian perencanaan;

n. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada subbagian perencanaan; dan

o. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 4

Kepala Subbagian

Umum, Kepegawaian dan Keuangan

Pasal 17

Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis norma, standar,

prosedur dan kriteria di lingkup urusan umum, kepegawaian dan keuangan

di lingkup Dinas;

b. menyiapkan bahan penyusunan dokumen perencanaan program, kegiatan

dan anggaran pada subbagian umum, kepegawaian dan keuangan;

c. menyiapkan dokumen pendukung pelaksanaan program, kegiatan dan

anggaran pada subbagian umum, kepegawaian dan keuangan;

d. menyiapkan jadwal rencana pelaksanaan pengajuan kebutuhan dana untuk

pelaksanaan kegiatan di lingkup subbagian umum, kepegawaian dan

keuangan serta Dinas;

e. menyelenggarakan layanan administrasi ketatausahaan di lingkup Dinas;

f. menyelenggarakan layanan administrasi kepegawaian di lingkup Dinas;

11

g. menyelenggarakan layanan kerumahtanggaan di lingkup Dinas;

h. menyelenggarakan pengelolaan Barang Milik Daerah di lingkup Dinas;

i. menyelenggarakan pengadaan dan pencatatan kebutuhan perlengkapan

kantor barang pakai habis di lingkup Dinas;

j. melaksanakan kehumasan dan informasi publik;

k. melaksanakan peningkatan kemampuan dan kapasitas pegawai;

l. melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan lingkup Dinas;

m. melaksanakan pelayanan dan pengelolaan perjalanan Dinas;

n. memfasilitasi penyusunan analisa jabatan, analisa beban kerja, evaluasi

jabatan dan standar kompetensi jabatan di lingkup Dinas;

o. menyelenggarakan survey kepuasan masyarakat terhadap jenis pelayanan

yang dilaksanakan Dinas;

p. menyelenggarakan penatausahaan keuangan di lingkup Dinas;

q. menyelenggarakan pembinaan administrasi keuangan di lingkup subbagian

keuangan dan Dinas;

r. menghimpun/ menyusun/ menganalisa/ merumuskan dokumen pelaporan

keuangan bulanan, triwulanan, semester dan tahunan di lingkup Dinas;

s. menghimpun/ menyusun/ menganalisa/ merumuskan dokumen Catatan

Atas Laporan Keuangan di lingkup Dinas;

t. mengoordinasikan Laporan Keuangan dan Catatan Atas Laporan Keuangan

kepada unit kerja/ Perangkat Daerah terkait;

u. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada subbagian umum, kepegawaian dan

keuangan;

v. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup

subbagian umum, kepegawaian dan keuangan serta Dinas;

w. menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai pada

subbagian umum, kepegawaian dan keuangan; dan

x. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

12

Paragraf 5

Kepala Bidang

Rehabilitasi Sosial

Pasal 18

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, rehabilitasi sosial

penyandang disabilitas, dan rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban

perdagangan orang.

Pasal 19

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 18 menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup bidang

Rehabilitasi Sosial;

b. perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup

bidang Rehabilitasi Sosial;

c. pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Rehabilitasi Sosial;

d. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas di

lingkup bidang Rehabilitasi Sosial;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup bidang Rehabilitasi

Sosial;

f. pelaksanaan pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas, rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban

perdagangan orang;

g. pengoordinasian pelaksanaan rehabilitasi sosial tidak termasuk bekas

korban penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, dan

orang dengan Human Immuno Deficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency

Syndrome yang tidak memerlukan rehabilitasi pada panti, dan rehabilitasi

anak yang berhadapan dengan hukum;

h. pengoordinasian penyelenggaraan pemeliharaan anak terlantar;

i. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi bidang rehabilitasi

sosial;

j. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

13

Paragraf 6

Kepala Seksi

Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia

Pasal 20

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Rehabilitasi

Sosial Anak dan Lanjut Usia;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut

Usia;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data kegiatan

anak terlantar, anak jalanan, anak nakal dan lanjut usia;

g. melaksanakan pembinaan serta pendampingan bagi anak terlantar, anak

jalanan, anak nakal dan lanjut usia;

h. melaksanakan penyantunan dan pelayanan sosial bagi anak terlantar, anak

jalanan, anak nakal dan lanjut usia;

i. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

j. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia; dan

l. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

14

Paragraf 7

Kepala Seksi

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

Pasal 21

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Rehabilitasi

Sosial Penyandang Disabilitas;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang

Disabilitas;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

f. melaksanakan pengumpulan data bahan perumusan penyantunan, alat

bantu mobilitas dan upaya rehabilitasi, bimbingan sosial dan pengumpulan

data bahan perumusan bimbingan penyandang disabilitas, praktek belajar

kerja dan upaya penyaluran tenaga kerja penyandang disabilitas;

g. melaksanakan bimbingan penyandang disabilitas, penyantunan, alat bantu

mobilitas dan upaya rehabilitasi, bimbingan sosial dan pelatihan

keterampilan, praktek belajar kerja dan upaya penyaluran tenaga kerja

penyandang disabilitas;

h. melaksanakan pelayanan dan penanganan penyandang disabilitas;

i. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

j. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas; dan

l. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

15

Paragraf 8

Kepala Seksi

Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang

Pasal 22

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang

memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Rehabilitasi

Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban

Perdagangan Orang;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan

Korban Perdagangan Orang;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

f. melaksanakan pengumpulan data bahan perumusan bimbingan teknis

penyuluhan sosial, penyantunan, pelatihan keterampilan dan resosialisasi

bagi korban narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, gelandangan,

pengemis, wanita tuna susila, waria, eks narapidana dan pengidap Human

Immuno Deficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome serta korban

perdagangan orang;

g. melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data

penyuluhan sosial, penyantunan, pelatihan keterampilan dan resosialisasi

bagi korban narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, gelandangan,

pengemis, wanita tuna susila, waria, eks narapidana dan pengidap Human

Immuno Deficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome serta korban

perdangan orang;

16

h. melaksanakan penyuluhan sosial, penyantunan, pelatihan keterampilan dan

resosialisasi bagi korban narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya,

gelandangan, pengemis, wanita tuna susila, waria, eks narapidana dan

pengidap Human Immuno Deficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency

Syndrome serta korban perdagangan orang;

i. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

j. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

dan

k. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 9

Kepala Bidang

Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin

Pasal 23

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin memiliki

tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan pemberdayaan sosial

fakir miskin, bantuan stimulan dan penataan lingkungan, serta pemberdayaan

kelembagaan sosial.

Pasal 24

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 menyelenggarakan

fungsi:

a. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup bidang

Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

b. perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup

bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

c. pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

17

d. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas di

lingkup bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup bidang

Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

f. pengoordinasian pelaksanaan pemberdayaan sosial fakir miskin, bantuan

stimulan dan penataan lingkungan, serta pemberdayaan kelembagaan

sosial;

g. pengoordinasian penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial Daerah;

h. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi bidang pemberdayaan

dan penanganan fakir miskin; dan

i. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Paragraf 10

Kepala Seksi

Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin

Pasal 25

Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Pemberdayaan

Sosial Fakir Miskin;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;

18

f. melaksanakan bimbingan sosial peningkatan dan pengembangan

pemberdayaan sosial fakir miskin dan wanita rawan sosial ekonomi;

g. melaksanakan sosial ekonomi teknis penyediaan fasilitas peningkatan dan

pengembangan pemberdayaan sosial fakir miskin dan wanita rawan sosial

ekonomi;

h. melaksanakan pemberian rekomendasi keringanan biaya/ rujukan ke

Rumah Sakit dan lembaga pendidikan formal bagi fakir miskin sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

i. menerbitkan surat keterangan tidak mampu;

j. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas seksi

Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin; dan

l. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 11

Kepala Seksi

Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan

Pasal 26

Kepala Seksi Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Bantuan

Stimulan dan Penataan Lingkungan;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Bantuan Stimulan dan Penataan

Lingkungan;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan;

f. melaksanakan pengawasan dan penertiban undian;

19

g. melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha masyarakat dan

lembaga sosial yang menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolaan

sumber dana serta bantuan sosial;

h. penyelenggaraan pelayanan penerbitan izin pengumpulan sumbangan;

i. melaksanakan pengembangan pola kerjasama jaringan lintas sektor dan

dunia usaha yang menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolaan sumber

dana serta bantuan sosial;

j. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan; dan

l. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 12

Kepala Seksi

Pemberdayaan Kelembagaan Sosial

Pasal 27

Kepala Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Pemberdayaan

Kelembagaan Sosial;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;

20

f. melaksanakan kegiatan penyusunan rencana dan program kerja operasional

kegiatan fasilitasi, pembinaan dan pengembangan pemberdayaan

kelembagaan sosial yang meliputi karang taruna, pekerja sosial masyarakat,

organisasi sosial dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan;

g. melaksanakan bimbingan terhadap Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial;

h. melaksanakan pola kerjasama dan kemitraan bagi Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial;

i. melaksanakan pemberian penghargaan bagi Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial;

j. melaksanakan fasilitasi pengurusan pendaftaran ulang organisasi sosial;

k. melaksanakan pemberian rekomendasi terhadap organisasi sosial yang

mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Pusat;

l. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap organisasi

sosial yang mendapat bantuan sosial;

m. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;

n. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial; dan

o. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 13

Kepala Bidang

Perlindungan dan Jaminan Sosial

Pasal 28

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial memiliki tugas membantu

Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perlindungan sosial korban bencana alam

dan sosial, perlindungan sosial kepahlawanan dan keperintisan, serta jaminan

sosial dan keluarga rentan.

21

Pasal 29

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup bidang

Perlindungan dan Jaminan Sosial;

b. perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup

bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;

c. pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perlindungan dan Jaminan Sosial;

d. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas di

lingkup bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas pegawai di lingkup bidang Perlindungan

dan Jaminan Sosial;

f. pengoordinasian pelaksanaan perlindungan sosial korban bencana alam dan

sosial, perlindungan sosial kepahlawanan dan keperintisan, serta jaminan

sosial dan keluarga rentan;

g. pengoordinasian penyelenggaraan dan pemantauan pemulangan warga

negara migran korban tindak kekerasan dari titik debarkasi di Daerah untuk

dipulangkan ke kelurahan asal;

h. pengoordinasian penyelenggaraan ketersediaan kebutuhan dasar dan

pemulihan trauma bagi korban bencana Daerah;

i. pengoordinasian penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap

kesiapsiagaan bencana Daerah;

j. pengoordinasian penyelenggaraan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan

Nasional Daerah;

k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup bidang Perlindungan dan

Jaminan Sosial; dan

l. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

22

Paragraf 14

Kepala Seksi

Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial

Pasal 30

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial memiliki

tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perlindungan

Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana

Alam dan Sosial;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

f. menyediakan kebutuhan dasar dan pemulihan trauma bagi korban bencana

alam dan sosial;

g. melaksanakan bantuan rehabilitasi dan perlindungan sosial kepada korban

bencana alam dan sosial;

h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan serta pelatihan dan pencegahan

bencana alam dan sosial;

i. melaksanakan bantuan bagi kelompok masyarakat atau lembaga yang

memerlukan penanganan sosial penanggulangan bencana alam dan sosial;

j. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial; dan

l. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

23

Paragraf 15

Kepala Seksi

Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan

Pasal 31

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan memiliki

tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perlindungan

Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perlindungan Sosial Kepahlawanan

dan Keperintisan;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan;

f. melaksanakan pengembangan dan publikasi nilai riwayat dan sejarah

kepeloporan, keperintisan, dan kepahlawanan;

g. melaksanakan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan;

h. melaksanakan jaminan sosial bagi perintis kemerdekaan, keluarga perintis

kemerdekaan, dan keluarga Pahlawan Nasional;

i. menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan arsip di lingkup seksi

Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan;

j. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Perlindungan Sosial Kepahlawanan dan Keperintisan; dan

k. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

24

Paragraf 16

Kepala Seksi

Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan

Pasal 32

Kepala Seksi Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan memiliki tugas:

a. menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Jaminan Sosial

dan Keluarga Rentan;

b. menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup

seksi Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Jaminan Sosial dan Keluarga

Rentan;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pegawai pada seksi

Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan;

f. melaksanakan tugas bimbingan sosial, peningkatan dan perlindungan sosial

keluarga rentan yang meliputi kekerasan dalam rumah tangga, pekerja

migran terlantar, dan keluarga bermasalah psikologis;

g. melaksanakan koordinasi teknis penyediaan fasilitas peningkatan dan

perlindungan sosial keluarga rentan yang meliputi kekerasan dalam rumah

tangga, pekerja migran terlantar, dan keluarga bermasalah psikologis;

h. melaksanakan peningkatan kesejahteraan sosial keluarga rentan yang

meliputi kekerasan dalam rumah tangga, pekerja migran terlantar, dan

keluarga bermasalah psikologis;

i. melaksanakan pemberian rekomendasi keringanan biaya dan rujukan ke

Rumah Sakit dan Pusat Rehabilitasi Sosial bagi keluarga rentan;

j. memberikan advokasi sosial melalui Lembaga Konsultasi Kesejahteraan

Keluarga;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai

pada seksi Jaminan Sosial dan Keluarga Rentan; dan

l. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

25

Paragraf 17

Uraian Tugas

Pasal 33

Uraian tugas pemangku jabatan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.

Bagian Keempat

Tata kerja

Pasal 34

Pemangku Jabatan dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing

maupun antar unit kerja dalam lingkungan Dinas dengan Sekretariat Daerah

serta instansi lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 35

Pemangku Jabatan bertanggungjawab:

a. mengawasi bawahan masing-masing dan mengambil langkah yang

diperlukan apabila terjadi penyimpangan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

b. memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing serta

memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 36

(1) Pemangku Jabatan wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan

bertanggungjawab kepada atasannya serta menyampaikan laporan hasil

pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu jika dibutuhkan.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh seluruh Pemangku Jabatan dari setiap

bawahannya diolah, dianalisa dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan

laporan lebih lanjut, dalam rangka memberikan petunjuk kepada

bawahannya.

(3) Kepala Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

26

Pasal 37

(1) Pemangku Jabatan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh Jabatan

Pelaksana dan Jabatan Fungsional.

(2) Jabatan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab

kepada Kepala Subbagian dan Kepala Seksi.

(3) Penunjukan dan uraian tugas jabatan pelaksana sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.

Pasal 38

Dalam hal Kepala Unit Kerja di lingkungan Dinas berhalangan dalam

pelaksanaan tugas, Kepala Dinas mengusulkan kepada Walikota 1 (satu) orang

Pejabat setingkat atau satu tingkat lebih rendah untuk melaksanakan tugas

Kepala Unit Kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB III

ESELON

Pasal 39

(1) Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon II.b atau jabatan

pimpinan tinggi pratama.

(2) Sekretaris merupakan jabatan struktural eselon III.a atau jabatan

administrator.

(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon III.b atau jabatan

administrator.

(4) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT merupakan jabatan

struktural eselon IV.a atau jabatan pengawas.

(5) Kepala Subbagian pada UPT merupakan jabatan struktural eselon IV.b atau

jabatan pengawas.

BAB IV

PEMBIAYAAN

Pasal 40

Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

27

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku Peraturan Walikota Tangerang

Selatan Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada

Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan (Berita

Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 10) dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku.

Pasal 42

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang

Selatan.

Ditetapkan di Tangerang Selatan

pada tanggal 23 Desember 2016

WALIKOTA

TANGERANG SELATAN,

Ttd/cap

AIRIN RACHMI DIANY

Diundangkan di Tangerang Selatan

pada tanggal 23 Desember 2016

Plt. SEKRETARIS DAERAH

KOTA TANGERANG SELATAN,

Ttd/cap

MUHAMAD

BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2016 NOMOR 65