13
Psikologi Gestalt Psikologi kepribadian 2 Dian Darmayanti Irfan Khoirul Huda Lasidaniati

Psikologi Gestalt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori psikologi

Citation preview

Page 1: Psikologi Gestalt

Psikologi GestaltPsikologi kepribadian 2

Dian Darmayanti

Irfan Khoirul Huda

Lasidaniati

Page 2: Psikologi Gestalt

Riwayat Tokoh

Max Wertheimer

- Dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880- Mendirikan psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan

Kurt Koffka- Max mempelajari ilmu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia

mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi professor

- Sempat bekerja di beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua Eropa pada tahun 1934

- Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak

- Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt

- Di Amerika ia bekerja di New School for Research di New York city, dan ia wafat pada tanggal 12 Oktober 1943 di New York

Page 3: Psikologi Gestalt

Teori Gestalt

Fokus teori Gestalt adalah ide tentang “pengelompokan”, yaitu, karakteristik stimulus menyebabkan kita struktur atau menafsirkan bidang visual atau masalah dengan cara tertentu (Wertheimer, 1922).

Teori yang di kembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1943), Wolfgang Kohler (1887- 1967), dan Kurt Koffka (18886-1941). Prinsip pertama dan utama dari psikologi Gesltalt adalah bahwa suatu fenomena hanya dan harus dimengerti sebagai suatu totalitas atau keseluruhan. Demikian halnya dengan manusia berikut kesadaran dan tingkah lakunya hanya dapat dipahami jika hal itu dilihat sebagai suatu totalitas. Beberapa teoris kepribadian terkemuka yaitu Adler, Goldstein, Allport, Maslow, dan Rogers mengembangkan teori kepribadian berdasarkan prinsip holistik atas totalitas dari psikologi Gestalt.

Prinsip kedua psikologi Gestalt, yang juga ikut mempengaruhi para teoris keprbadian adalah prinsip bahwa fenomena merupakan data mendasar bagi psikologi. Untuk itu dalam memahami perilaku manusia maka peneliti atau pengamat harus berusaha merasakan dan menghayati apa yang dialami oleh subjek yang diamati.

Page 4: Psikologi Gestalt

Hukum hukum Gestalt dari MaxvWertheimer

Hukum Kedekatan (law of proximity): hal-hal yang

saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung

dianggap sebagai suatu totalitas.

Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal yang

cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas

tersendiri.

Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal yang

mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai

suatu kelompok atau suatu totalitas.

Page 5: Psikologi Gestalt

Prinsip-prinsip Psikologi Gestalt

Principle of Proximity:Organisasi berdasarkan kedekatan elemen

Principle of Similarity:Organisasi berdasarkan kesamaan elemen

Principle of Objective Set:Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk sebelumnya

Principle of Continuity:Organisasi berdasarkan kesinambungan pola

Principle of Closure/ Principle of Good Form:Organisasi berdasarkan “bentuk yang sempurna”

Principle of Figure and Ground:Organisasi berdasarkan persepsi terhadap bentuk yang lebih menonjol dan

dianggap sebagai “figure”. Dimensi penting dalam persepsi figur dan obyek adalah hubungan antara bagian

dan figure, bukan karakteristik dari bagian itu sendiri. Meskipun aspek bagian berubah, asalkan hubungan

bagian-figure tetap, persepsi akan tetap. Contoh : perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang

melodi.

Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.

Page 6: Psikologi Gestalt

Aplikasi Teori Gestalt

Belajar Yaitu fenomena kognitif. Apabila individu mengalami proses belajar, terjadi reorganisasi dalam perceptual fieldnya. Setelah proses belajar terjadi, seseorang dapat memiliki cara pandang baru terhadap suatu problem.

Beberapa prinsip belajar yang penting, antara lain:

Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional,sosial dan sebagainya.

Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.

Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.

Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi ynag lebih luas.

Page 7: Psikologi Gestalt

Aplikasi Teori Gestalt

Beberapa prinsip belajar yang penting, antara lain:

Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.

Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi membei dorongan yang mengerakan seluruh organisme.

Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.

Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi.

Belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahakan masalah. Hal ini nampaknya juga relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan suatu pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu pengamatan secara cermat dan lengkap.

Page 8: Psikologi Gestalt

Aplikasi Teori Gestalt

Insight Pemecahan masalah secara jitu yang muncul setelah adanya proses pengujian berbagai dugaan/kemungkinan. Setelah adanya pengalaman insight, individu mampu menerapkannya pada problem sejenis tanpa perlu melalui proses trial-error lagi. Konsep insight ini adalah fenomena penting dalam belajar, ditemukan oleh Koehler dalam eksperimen yang sistematis.

Memory Hasil persepsi terhadap obyek yang meninggalkan jejak ingatan. Dengan berjalannya waktu, jejak ingatan ini akan berubah pula sejalan dengan prinsip-prinsip organisasional terhadap obyek. Penerapan Prinsip of Good Form seringkali muncul dan terbukti secara eksperimental. Secara sosial, fenomena ini juga menjelaskan pengaruh gosip/rumor.

Page 9: Psikologi Gestalt

Pendekatan fenomenologis menjadi salah satu pendekatan yang eksis di psikologi dan dengan pendekatan ini para tokoh Gestalt menunjukkan bahwa studi psikologi dapat mempelajari higher mental process, yang selama ini dihindari karena abstrak, namun tetap dapat mempertahankan aspek ilmiah dan empirisnya.

Pandangan Gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme dengan menyumbangkan ide untuk menggali proses belajar kognitif, berfokus pada higher mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan menjadi lapangan kognitif dimana proses-proses mental seperti persepsi, insight,dan problem solving beroperasi. Tokoh : Tolman dan Koehler.

Implikasi Teori Gestalt

Page 10: Psikologi Gestalt

Teori Gestalt

Pandangan Gestalt cukup luas diakui di Jerman namun tidak lama exist di Jerman karena mulai didesak oleh pengaruh kekuasaan Hitler yang berwawasan sempit mengenai keilmuan. Para tokoh Gestalt banyak yang melarikan diri ke AS dan berusaha mengembangkan idenya di sana. Namun hal ini idak mudah dilakukan karena pada saat itu di AS didominasi oleh pandangan behaviorisme. Akibatnya psikologi gestalt diakui sebagai sebuah aliran psikologi namun pengaruhnya tidak sekuat behaviorisme.

Page 11: Psikologi Gestalt

Kritik dan Saran

Kekuatan :

Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Yang

berbeda dari teori belajar kognitif ini adalah bahwa belajar tidak sekedar melibatkan

hubungan antara stimulus dan respon.

Adapun Kelebihan teori Kognitif adalah sebagai berikut:

Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving)

Dapat meningkatkan motivasi.

Page 12: Psikologi Gestalt

Kritik dan Saran

Kelemahan :

Untuk teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur

hanya dengan satu orang siswa saja, maksudnya kemampuan siswa harus

diperhatikan. Apabila kita menekankan pada keaktifan siswa, dan tidak dapat

dipungkiri ada saja siswa yang tidak aktif dalam menanggapi suatu pelajaran,

otomatis pembelajaran ini tidak akan berhasil secara menyeluruh guru juga dituntut

untuk mengikuti keaktifan siswa, kionsekuensinya adalah guru harus rajin

mempelajari hal-hal baru yang mungkin

Konsekuansinya terhadap lingkungan adalah fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga

harus mendukung, agar siswa semakin yakin dengan apa yang telah mereka pelajari.

Page 13: Psikologi Gestalt

Terima Kasih