Upload
phamdang
View
234
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Psikometri
Statistika untuk Psikometri
Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
Psikologi
Psikologi
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Psikometri
Statistika untuk Psikometri
Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
Psikologi
Psikologi
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Psikometri
Statistika untuk Psikometri
Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.
Psikologi
Psikologiwww.mercubuana.ac.id
4
• Hasil pengukuran psikologis umumnya dalam angkastatistika diperlukan untuk menjelaskan,
melakukan perbandingan, dan membuat kesimpulandari hasil pengukuran tersebut
• Statistika merupakan alat untuk mengorganisasikandata menjadi informasi yang memiliki makna
• Statistika digunakan untuk membangun, menguji, menganalisa, merevisi instrumen pengukuran (alattes) psikologis
Mengapa Statistika Diperlukan dalam Psikometri
5
• Penelitian proses sistematis yang meliputianalisis, kategorisasi, dan kuantifikasi fenomenayang dapat diamati
• Penelitian Psikologis melibatkan Pengukuran• Pengukuran (Measurement) melibatkan
penggunaan alat serta aturan tertentu yang dapat digunakan untuk mengamati obyek astauperistiwa tertentu (Stevens, 1946).
Statistika diperlukan dalam penelitian, terutama dalam proses pengukuran
Pengukuran
Variabel dan Data Hasil Pengukuran
DATA
Diskrit
Kontinuum
SkalaNominal
SkalaOrdinal
SkalaRasio
VARIABEL
SkalaInterval
6
Variabel Diskrit• variabel yang hasil pengukuran (data)nya terpisah
atau terpilah (diskrit), dan tidak dapat dibagi data
yang dihasilkan selalu dalam bilangan bulat, dan
tidak memiliki nilai yang ada di antara dua nilai hasil
pengukuran yang bersebelahan.
Contoh jumlah anak pada sebuah keluarga, dapat,
1, 2,…..n, tetapi tidak mungkin berjumlah 1,5 atau
4,25 7
8
Variabel Diskrit dapat dibedakan menjadi:
• Dichotomous variables (variabel dikotomi) variabel diskrit yang hanya memilikikemungkinan 2 nilai. Contoh: jawaban kusioner‘true–false’ atau hasil pelemparan koin ‘gambar-angka’
• Polytomous variables (variabel politomus) variabel diskrit yang memiliki kemungkinan nilailebih dari 2. Contoh: status perkawinan ‘lajang-menikah-duda/janda’; ras ‘Asisa-Afrika-Kaukasia’; golongan darah ‘A-B-AB-O’; dll
Variabel Diskrit
Variabel kontinuum (ContinousVariable):
• variabel yang bervariasi menurut tingkatannya
data yang dihasilkan dapat berupa bilangan bulat
atau pecahan di antara dua nilai hasil pengukuran
atau datanya memiliki (kemungkinan) nilai antara
yang tidak terbatas
Contoh: data tentang tinggi badan, data tentang
prestasi belajar dan lain-lain.9
10
Properti dari skala
• Magnitude
• Equal Intervals
• Nol absolut
Variabel Kontinuum
11
• Alat identifikasi sebagai label (penamaan) Data Kategorikal
• Tidak bisa menjadi urutan/ranking tidakmenunjukkan perbedaan kualitas atau besaranatributnya
• Bilangan tidak dimanipulasi untuk perhitunganaritmetika
• Teknik Statistika yang dapat digunakan: Frekuensidan Modus
• Contoh: Ras 1 = Asia; 2 = Afrika; 3 = Kaukasia
Skala Pengukuran:Nominal
12
• Angka menunjukkan urutan; • Tidak diketahui “berapa banyak” suatu atribut
dimiliki oleh objek.• Menunjukkan penjenjangan/ urutan tetapi tidak
menunjukkan jarak yang sama Jarak dari satuurutan dengan urutan lainnya dalam atributtertentu tidak diketahui (jaraknya belum tentusama).
• Tidak dapat dilakukan perhitungan aritmetika(penjumlahan & perkalian).
• Contoh: Ranking sekolah
Skala Pengukuran:Ordinal
13
• Equal Unit Scale (skor dalam unit dan jarak yang sama)
• Urutan (order/ ranking) objek dalam atribut tertentudiketahui.
• Diketahui berapa jauh jarak satu objek dengan objeklain.
• Tidak ada nilai nol mutlak
• Teknik Statistika yang biasa dipakai: (1) Mean (X); (2) Standard Deviation (SD); (3) Korelasi (r); (4) Modus; (5) Minimum; (6) Maksimum
• Contoh: Pengukuran gejala sosial dan mental
Skala Pengukuran:Interval
14
• Skor berada dalam unit dan jarak yang sama
• Rank order menurut atribut tertentu diketahui
• Interval antara orang yang satu dan yang lain
diketahui
• Memiliki Titik Nol absolut
• Semua metoda statistika bisa digunakan
• Contoh: Jarak; Waktu
Skala Pengukuran:Rasio
15
Skala Pengukuran
16
• Mean
• Median
• Modus
Tendensi Sentral
17
• Range (R) atau Jangkauan
• Kuartil (K): K1; K2; K3
• Varians
• Standard Deviasi
Variabilitas
18
Tendensensi Sentral VS Variabilitas
19
• bell shaped• bilaterally symmetrical• its limits extend to ± infinity (±∞)• Unimodal• mean, median, and mode at the center of the that divides
the curve into two equal halves
Distribusi Normal
20
• Statistika Deskriptif posisi skor
• Statistika Inferensial:
Distribusi Sampel
Estimasi Parameter Populasi
Varians
Fungsi Distribusi Normal
21
• Statistika Inferensial:
Standard Deviasi:
atau
Standard Error of the Mean (SEM)
Fungsi Distribusi Normal
22
Simbol-simbol Penting
23
• Dalam Pengukukuran Psikologis:
Uji Reliabilitas
Uji Validitas
WHAT IS RELIABILITY? WHAT IS VALIDITY
Fungsi Distribusi Normal
Reliabilitas dan Validitas• Reliability: consistency of the measuring tool:
the perfectly reliable measuring tool consistently
measures in the same way
• Validity A test is considered valid for a
particular purpose if it does, in fact, measure
what it purports to measure
24
Konsep DasarPada penelitian terhadap pengaruh ‘Motivasi’ terhadap ‘Tingkat Produktifitas’ Pekerja di Jakarta. Dipilih 100 orang untuk diambildata-datanya. Jika
1. Sampel dan populasi?
2. IV dan DV?
3. H0 dan Ha/H1?
4. Teknik sampling yang sesuai?
5. Teknik statistika?
6. Jika .sig dari hasil perhitungan SPSS = 0,051, buatkesimpulannya
25
Konsep DasarHipotesa
• H0: Pernyataan yang menyatakan “tidak ada hubunganantara IV dan DV”
• Ha/H1: Pernyataan yang menyatakan “ada hubungan antara IV dan DV”
Kesalahan Tipe I (Type I Error) dan Kesalahan Tipe II (Type II Error)
• Type I Error: Kesalahan membuat kesimpulan “menolak H0” padahal seharusnya “H0 gagal ditolak”
• TypeII Error: Kesalahan membuat kesimpulan “ H0 gagal ditolak” padahal seharusnya “H0 ditolak” 26
Konsep Dasar• Mean: nilai bersama yang dimiliki suatu kelompok, yang
didapatkan melalui teknik aritmatika dengan cara
menjumlahkan semua anggota atau nilai yang dimiliki oleh
kelompok dan membaginya dengan jumlah anggota kelompok
tersebut.
• Median:Titik yang membagi suatu distribusi frekuensi atas dua
bagian yang sama, yang masing-masing terdiri atas 50% kasus
dari seluruh distribusi
• Modus: Point (titik nilai) pada skala pengukuran dengan
frekuensi terbanyak pada suatu distribusi
27
Konsep Dasar• Distribusi Normal: distribusi data yang ditandai oleh bentuk
seperti lonceng yang sempurna
• Standard Deviasi:nilai tunggal yang mewakili semua
perbedaan individual yang dihitung berdasarkan
penyimpangan individu-individu dari nilai rata-rata mereka
28
29
Memilih Uji Statistika yang Tepat• Jika dalam penelitian menghasilkan data IV dengan skala
nominal dan data DV dengan skala kontinuum; melibatkanhanya 1 IV dan melibatkan dua kelompok data (sampel danpopulasi), yang dimaksudkan untuk melihat bagaimana sampelmewakili populasi; serta diketahui Mean Uji t sampeltunggal (single sample t-test)
• Jika dalam penelitian menghasilkan data IV dengan skalanominal dan data DV dengan skala kontinuum; melibatkanhanya 1 IV dan 1 DV yang dimaksudkan untukmembandingkan dua data yang berasal dari sampel yang sama(pengukuran berulang) Uji t sampel berpasangan (paired samples t-test)
30
Memilih Uji Statistika yang Tepat• Jika dalam penelitian menghasilkan data IV dengan skala
nominal dan data DV dengan skala kontinuum;
melibatkan hanya 1 IV dan 1 DV yang dimaksudkan untuk
membandingkan dua data yang berasal dari sampel yang
berbeda Uji t sampel independen (independent
samples t-test)
• Jika dalam penelitian ditujukan untuk melakukan uji
hipotesa yang membandingkan nilai rata-rata dari 2 data
atau lebih yang berasal dari sampel (partisipan) yang
berbeda Uji One-Way ANOVA between Subjects 31
Memilih Uji Statistika yang Tepat• Jika dalam penelitian ditujukan untuk melakukan uji
hipotesa yang membandingkan nilai rata-rata dari 2 data
atau lebih yang berasal dari sampel (partisipan) yang
sama (pengukuran berulang terhadap sampel yang sama
Uji One-Way ANOVA within Subjects
• Jika dalam penelitian dilakukan uji terhadap beberapa
hipotesa (1 IV atau lebih terhadap 2 DV atau lebih) Uji
Two-Way ANOVA between subjects
32
Memilih Uji Statistika yang Tepat• Jika penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ‘prediksi’
antara dua variabel kontinuum (1 IV terhadap 1 DV)
yang diakibatkan hubungan sebab-akibat Uji Regresi
• Jika penelitian dimaksudkan untuk mengetahui
‘prediksi’ antara tiga variabel kontinuum atau lebih(2 IV
atau lebih terhadap 1 DV) yang diakibatkan hubungan
sebab-akibat Uji Regresi
33
Memilih Uji Statistika yang Tepat• Uji Korelasi Ganda (multiple correlation) uji atau
analisa statistika yang digunakan untuk mendapatkan
nilai F yang lebih bersih
• Uji Korelasi Parsial (partial correlation) uji atau
analisa statistika yang digunakan untuk
memperhitungkan IV mana yang paling mempengaruhi
DV
34
Memilih Uji Statistika yang Tepat• Uji Kovariansi (Co-Variance Analysis) uji atau analisa
statistika yang digunakan untuk memperhitungkan dan
memprediksi seberapa besar variabel-variabel di luar
penelitian (Co-Variance) mempengaruhi DV
• MANOVA (multiple ANOVA) uji atau analisa statistika
yang digunakan untuk menguji 2 hipotesa atau lebih
dalam penelitian
35
Kesimpulan Uji Statistika• t-test
t hitung > t tabel H0 ditolak; Ha/H1 diterima ‘ada
hubungan antara IV dan DV’
t hitung < t tabel H0 gagal ditolak ‘tidak ada
hubungan antara IV dan DV
36
Kesimpulan Uji Statistika• ANOVA
F hitung > F tabel H0 ditolak; Ha/H1 diterima ‘ada
hubungan antara IV dan DV’
F hitung < F tabel H0 gagal ditolak ‘tidak ada
hubungan antara IV dan DV
37
Kesimpulan Uji Statistika• Regresi
F hitung > F tabel H0 ditolak; Ha/H1 diterima ‘ada
hubungan antara IV dan DV’
F hitung < F tabel H0 gagal ditolak ‘tidak ada
hubungan antara IV dan DV
38
Kesimpulan Uji Statistika dengan SPSS• Lihat nilai ‘Sig.’ terlebih dahulu
Jika nilai ‘Sig’ < 0,05 H0 ditolak, Ha/H1 diterima
’ada hubungan antara IV dan DV’ lihat nilai sesuai
dengan uji statistikanya (lihat slide sebelumnya)
Jika nilai ‘Sig’ > 0,05 H0 gagal ditolak ’tidak ada
hubungan antara IV dan DV’ tidak perlu melihat nilai
hasil uji statistika yang lain39
Metode Penelitian dan Pengukuran Psikologis:Korelasi• Korelasi Teknik Statistika Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk memperlihatkanhubungan antara:
skor-skor ‘tes’ yang berbeda dari partisipan yang sama; skor-skor ‘tes’ terhadap skor-skor variabel ‘non-tes’; skor-skor dari bagian tes yang berbeda atau antar ‘item’ dari tes yang sama; skor-skor bagian ‘tes’ atau ‘item’ terhadap variabel‘non-tes’; sertaskor-skor tiap bagian ‘tes ‘ atau ‘item-item’ dari alat‘tes’ yang sama
40
Metode Penelitian dan Pengukuran Psikologis:Korelasi
41
Metode Penelitian dan Pengukuran Psikologis:Korelasi• Korelasi Pearson Product Momment
melihat hubungan antara 2 variabelyang memiliki skala interval atau rasio
Rumus:
atau
42
Metode Penelitian dan Pengukuran Psikologis:Korelasi• Korelasi Spearman Rho melihat
hubungan antara 2 variabel yang
memiliki skala ordinal denganjumlah
sampel kecil (kurang dari 30 orang)
43
Metode Penelitian dan Pengukuran Psikologis:Regresi• Francis Galton Orangtua tinggi cenderung
memiliki anak yang tinggi Galton
menyebutnya sebagai regression toward the
mean (berulang) Extreme scores of parents on
one variable tended to be associated with scores
that were closer to the mean in the offspring.
44
Analisa DataA correlation coefficient identifies the size and direction of a relationship
Size/magnitudeRanges from 0.00 – 1.00
DirectionPositive or negative
Koefisien KorelasiKetika “hasil uji korelasi” dikuantifikasikan nilai korelasi antara
IV dan DV ditunjukkan dalam: Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Korelasi (r) adalah: “Angka yang menggambarkan
bagaimana variasi pada satu variabel diikuti oleh variasi pada
variabel yang lain”
Koefisien korelasi (r) berkisar antara – 1 dan + 146
Arah KorelasiKorelasi antara variabel memiliki dua arah:
• Korelasi Positif korelasi yang ditunjukkan ketika salah
satu variabel memiliki ‘nilai (skor)’ tinggi, maka variabel
lainnya juga akan memiliki ‘nilai (skor)’ tinggi
• Korelasi negatif korelasi yang ditunjukkan ketika salah
satu variabel memiliki ‘nilai (skor)’ tinggi, maka variabel
lainnya akan memiliki ‘nilai (skor) rendah”
47
Arah Korelasi
(a) Korelasi Positif (b) Korelasi Negatif
48
Besaran Korelasi• Cohen (1988) mempublikasikan besaran korelasi
menurut nilai koefisien korelasinya (r)
49
Besaran Korelasi Koefisien Korelasi (r)Kecil 0,1 – 0,3
Sedang 0,3 – 0,5 Besar > 0,5
Garis RegresiDalam uji statistika korelasi, hubungan antara X (IV) dan Y (DV)
dinyatakan dalam persamaan garis, yaitu garis regresi
Y = f(X)
Y = bX + a
Persamaan garis berguna apabila kita ingin membuat peramalan
atau prediksi 50
Skema Grafik
51
positif sempurna positif tinggi positif rendah
Skema Grafik
52
negatif sempurna negatif tinggi negatif rendah
Skema Grafik
53
r = 0
Jenis-jenis Uji KorelasiDalam materi ini akan dijelaskan 3 jenis korelasi:
• Uji Korelasi Pearson product moment,
• Uji Korelasi Spearman atau Korelasi Tata Jenjang (rho)
• Uji Korelasi Lainnya: Uji Korelasi Serial (terutama Korelasi
Biserial dan Korelasi Point Biserial).
54
Jenis-jenis Uji Korelasi
55
ContohSeorang peneliti ingin mengetahui apakah jenis film yang ditonton memiliki hubungan dengan tingkat doronganpsikologis. Dari hasil pengukuran diperoleh data
56
Dorongan Psikologis setelahmenonton film Drama:22 24 3 2013 13 15 1116 14 5 1910 19 16 1518 23 13 7
Dorongan Psikologis setelahmenonton film Aksi:
37 18 30 1420 32 25 2116 24 31 3128 21 36 2227 35 23 14
Input data menggunakan program SPSS
57
Klik: [Analyze] [Correlate] [Bivariate]
58
Pindahkan variabel-variabel yang akan diujistatistiska ke kotak: [Variable(s)] klik: [Pearson] [Two-tailed]dan [Flag significant correlations]
59
Klik: [Options] Klik: [Means and standard deviation] dan [Exclude cases listwise] Klik: Continue
60
Klik: [OK]
61
Hasil
62
Daftar PustakaBordens, K.S. & Abbott, B.B. (2011). Research designs and
methods: A process approach. New York: McGraw-Hill Cozby, P.C. & Bates, S. (2011). Methods in behavioral research. 11th
ed. New Jersey: McGraw-Hill. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. Third EditionGravetter, F.J. & Forzano, L.B. (2012). Research methods for the
behavioral sciences. California: Wadsworth Cengage Learning Kerlinger, F.N., 2000, Foundation of Behavioral Research. New Jersey:
Holt, Rinehart and Winston, Inc. Singh, Y.K. 2006. Fundamental of Research Methodology and
Statistics. New Jersey: Mc Graw Hill.
63
Daftar PustakaCohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychological testing and
assessment: An introduction to test and measurement. (7th ed.). Boston: McGraw Hill.
Kaplan, R.M. & Saccuzzp, D.P. (2009). Psychological testing: Principles, applications, and issues. California: Wadsworth Cengage Learning
Urbina, S. (2004). Essentials of psychological testing. New York: John Wiley & Sons, Inc.
64
Terima KasihArie Suciyana S., S.Si., M.Si.