PSIKOTERAPI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psikoterapi

Citation preview

Psikoterapi adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah diberikan terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana kemampuan menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik.11 Secara sistematis, penggolongannya adalah sebagai berikut : Psikoterapi individual7- Terapi suportif- Sosial skill training- Terapi okupasi- Terapi kognitif dan perilaku (CBT) Dalam literatur yang lain disebutkan bahwa psikoterapi individual terdiri dari Psikoanalisis, Psikoterapi Psikoanalitik, dan Psikoterapi singkat. Dalam klasifikasi ini, terapi supportif masuk di dalam Psikoterapi Psikoanalitik. Psikoterapi kelompok7 Psikoterapi keluarga7 Dalam literatur lain, psikoterapi keluarga termasuk di dalam psikoterapi kelompok. Manajemen kasus7 Assertive Community Treatment (ACT)7II. C.1. Psikoterapi IndividualMasalah yang menyebabkan orang datang ke dokter untuk berobat berasal dari 2 jenis kondisi, yang asal kehidupan manusia di masa lalu dan masalah yang tampaknya berasal dari strees dan tekanan pada masa sekarang yang melebihi kemampuan pengendalian secara sadar pasien.6Jika masalah yang dihadapi pasien berasal dari masa lalu, dimana peranan masa sekarang relatif sedikit, psikoanalisis mungkin merupakan pengobatan yang terpilih.6Dinamika interpersonal dan intrapsikis sekarang kemungkinan mendapatkan perhatian yang terbesar dalam terapi psikoanalitik, dan mendapatkan perhatian yang lebih kecil dengan rekonstruksi terinci dari kehidupan masa lalu pasien.6 Psikoanalisis dan psioterapi analitik, adalah unik di antara terapi yang ada, memberikan kerangka kerja teoritis dan klinis untuk meneliti perkembangan manusia dari sudut motivasi, impuls, dan konflik perlekatan, keintiman, dan sifat harga diri.6Pendekatan psikoterapi dapat dilaksanakan pada pasien skizofrenia, bila insight ( penghayatan ) terhadap penyakit oleh pasien berada pada tingkat III dan IV.6Berikut ini digambarkan tentang hal hal yang menyangkut psikoterapi.6A. PsikoanalisisPsikoanalisis dimulai saat Sigmund Freud melaporkan temuannya pada tahun 1895 dalam Studies on Hysteria.6 Freud menginstruksikan pasiennya untuk mengatakan apa saja yang datang ke dalam pikirannya, tanpa sensor pikiran mereka.6 Metoda ini masih sering digunakan sekarang dan merupakan salah satu ciri psikoanalisis.6Pikiran dan peran yang berada dalam alam bawah sadar dibawa ke dalam alam sadar.6 Psikoanalisis menekankan konflik antara dorongan bawah sadar dan pertimbangan moral yang dimiliki pasien terhadap impuls yang ada.6Kebutuhan utama untuk melakukan psikoanalisis adalah integrasi yang bertahap material yang sebelumnya direpresi ke dalam struktur kepribadian total.6 Psikoanalisis merupakan proses yang berjalam lambat.6 Bila proses berjalan terlalu cepat, pasien mungkin memandang analisis sebagai trauma yang baru.6 Tugas analisis pada awalnya adalah untuk mempersiapkan pasien untuk menghadapi material yang menimbulkan kecemasan yang telah diungkapkan.6Lingkungan analisis yang biasanya dilakukan, yaitu pasien dengan berbaring di dipan atau sofa dan ahli analisis duduk di sebelahnya, sebagian atau sama sekali di luar lapang pandang pasien.6 Posisi pasien yang berbaring dengan kehadiran ahli analisis yang penuh perhatian hampir selalu menciptakan kembali secara simbolik situasi orang tua anak pada kehidupan awal, juga membantu pasien memusatkan perhatian pada pikiran, perasaan, dan khayalan.6Psikoanalisis membutuhkan waktu antara tiga dan enam tahun, kadang kadang lebih lama.6 Sesi biasanya dilakukan empat atau lebih dalam seminggu, masing masing selama 45 50 menit.6Terdapat beberapa metode dan macam Psikoanalisis, yaitu :61. Asosiasi bebasDalam asosiasi bebas, pasien mengatakan segala sesuatu yang datang ke dalam pikirannya tanpa ada penyensoran.6 Asosiasi dipimpin oleh tiga jenis tenaga bawah sadar, yaitu konflik patogenik, neurosis, keinginan untuk sembuh dan keinginan untuk menyenangkan ahli analisis.62. Perhatian mengalir bebasJawaban ahli analisis terhadap asosiasi bebas pasien adalah cara mendengarkan yang khusus, yang dinamakan perhatian mengalir bebas.6 Ahli analisis membiarkan asosiasi pasien menstimulasi asosiasi mereka sendiri dan dengan demikian mampu untuk melihat tema dalam asosiasi bebas pasien yang mungkin dicerminkan kembali.63. Aturan AbstinensiDengan mengikuti aturan abstinensi, pasien mampu menunda pemuasan terhadap keinginan instingual seperti membicarakannya dalam terapi.64. InterpretasiAhli analisis menjelaskan pada pasien tentang interpretasi peristiwa psikologis yang sebelumnya tidak dimengerti oleh pasien atau tidak berarti bagi pasien.6 Transferensi merupakan kerangka referensi utama untuk interprestasi.6 Interprestasi psikoanalitik yang lengkap adalah termasuk pernyataan yang penuh arti dari konflik sekarang dan faktor masa lalu yang mempengaruhinya.6 Interprestasi harus tepat waktunya dan dapat diputuskan untuk menunggu sampai pasien dapat mengerti interprestasi secara lengkap.65. Transferensi balikMencakup spektrum luas reaksi ahli analisis dan pasien memiliki komponen bawah sadar yang didasarkan pada konflik yang tidak disadari oleh ahli analisis.66. Ikatan TerapeutikSuatu hubungan nyata antara ahli analisis dan pasien melibatkan dua orang dewasa yang memasuki kerja sama, dinamakan sebagai ikatan terapeutik atau kerja.6 Keduanya mempersiapkan dirinya untuk menggali masalah pasien, untuk menegakkan kepercayaan yang saling menguntungkan dan untuk bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan kesembuhan yang realistik atau menghilangkan gejala.67. ResistensiMenurut Freud, gagasan atau impuls bawah sadar akan direpresikan atau dicegah supaya tidak memasuki kesadaran karena hal tersebut tidak dapat diterima lagi bagi kesadaran karena suatu alasan dan perlu diatasi jika analisis berjalan.6 Resistensi merupakan proses sadar yang dimanifestasikan dengan menahan informasi yang relevan.6Indikasi utama psikoanalisis adalah konflik psikologis yang berlangsung lama yang telah menimbulkan gejala atau gagasan.6 Psikoanalisis dianggap efektif dalam mengobati gangguan kecemasan tertentu seperti fobia dan gangguan obsesif kompulsif, gangguan depresi ringan ( gangguan distimik ), beberapa gangguan kepribadian dan beberapa gangguan pengendalian impulsdan gangguan seksual.6Kontraindikasi untuk psikoanalisis, yaitu :1. UsiaOrang dewasa di atas 40 tahun tidak memiliki fleksibilitas yang cukup untuk perubahan kepribadian yang besar.6 Calon ideal biasanya dewasa muda.6 Sedangkan anak anak tidak mampu mengikuti aturan asosiasi bebas.62. KecerdasanPasien harus cukup cerdas untuk mampu mengerti prosedur dan untuk bekerja sama dalam proses.63. Situasi hidupPasien sedang tidak dalam situasi hidup kesakitan kehidupan misalnya kesulitan finansial.64. Gangguan kepribadian antisosialTidak adanya hubungan dengan orang lain dan satu satunya prediktor paling negatif dari respon psikoterapi.65. Keterbatasan waktuKeterbatasan berlaku terutama untuk gejala gawat darurat dan pada gejala yang tidak dapat ditoleransi lagi oleh pasien.66. Sifat hubunganPada hasil terapeutik ditemukan bahwa psikoanalisis membantu menurunkan kekuatan konflik dan membantu menemukan cara yang dapat diterima untuk menghadapi impuls yang tidak dapat diturunkan.6 Tujuan akhir adalah menghilangkan gejala, sehingga meningkatkan kemampuan pasien untuk bekerja, bersenang senang dan mengerti diri sendiri.6Psikoterapi dalam bentuk psikoanalisa tidak membawa hasil yang diharapkan, bahkan ada yang berpendapat tidak boleh dilakukan pada penderita dengan skizofrenia karena justru dapat menambah isolasi dan otisme.4 Yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif individual atau kelompok, serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk mengembalikan penderita ke masyarakat.4Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul dengan orang lain, penderita lain, perawat dan dokter.4 Maksudnya supaya ia tidak mengasingkan diri lagi, karena bila ia menarik diri, ia dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik.4 Dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama.4 Pemikiran masalah falsafah atau kesenian bebas dalam bentuk melukis bebas atau bermain musik bebas, tidak dianjurkan sebab dapat menambah otisme.4 Bila dilakukan juga, maka harus ada pemimpin dan ada tujuan yang lebih dahulu sudah ditentukan.4 Perlu juga diperhatikan lingkungan penderita.4 Bila mungkin, diatur sedemikian rupa sehingga ia tidak mengalami strees terlalu banyak.4 Bila mungkin, sebaiknya ia dikembalikan ke pekerjaan sebelum rumah sakit dan tergantung pada kesembuhannya, apakah tanggung jawabnya dalam pekerjaan itu akan penuh atau tidak.4B. Psikoterapi PsikoanalitikPsikoterapi psikoanalitik adalah terapi yang didasarkan pada rumusan psikoanalitik yang telah dimodifikasi secara konseptual dan teknik pelaksanaan psikoterapi.6 Psikoterapi psikoanalitik memusatkan perhatian pada konflik pasien dan pola dinamika pada saat sekarang ini, yaitu suatu analisis masalah pasien dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri, yaitu dengan teknik wawancara dan diskusi yang jarang menggunakan asosiasi bebas.6 Selain itu psikoterapi psikoanalitik biasanya membatasi kerjanya, pada transferensi dengan suatu diskusi reaksi pasien terhadap psikiatri orang lain.6Psikoterapi psikoanalitik biasanya tidak menggunakan tempat tidur dan tidak seperti asosiasi bebas dimana pasien tidur , dan lebih memusatkan perhatiannya pada pola dinamika sekarang.6 Tipe terapi ini jauh lebih fleksibel dan lebih sering digunakan bersama sama dengan medikasi psikotropik.6 Psikoterapi psikoanalitik mengobati sebagian besar gangguan yang ada dalam bidang psikopatologi.6 Berikut ini adalah terapi dan macam psikoterapi analitik :1. Terapi berorientasi tilikanTilikan adalah pengertian pasien tentang fungsi psikologisnya dan kepribadiannya.6 Penekanan terapi berorientasi tilikan ( disebut juga terapi ekspresif dan psikoterapi psikoanalitik intensif ).6 Pasien menggali sejumlah tilikan baru ke dalam dinamika perasaan, respon, perilaku sekarang, dan khususnya hubungan mereka dengan orang lain.6Terapi berorientasi tilikan adalah terapi yang terpilih untuk seorang pasien yang memiliki kekuatan ego yang adekuat tetapi karena satu dan lain alasan, tidak dapat atau tidak boleh menjalani psikoanalisis.62. Psikoterapi supportifDisebut juga psikoterapi berorientasi hubungan. Memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu.6 Psikoterapi suportif dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya.11 Terapi supportif menggunakan sejumlah metoda, yaitu :6- Kepemimpinan yang kuat, hangat, dan ramah.6- Pemuasan kebutuhan ketergantungan.6- Mendukung perkembangan kemandirian.6- Membantu mengembangkan sublimasi yang menyenangkan.6- Istirahat dan penghiburan yang adekuat.6- Menghilangkan ketegangan eksternal yang berlebihan.6- Perawatan di rumah sakit bila diperlukan.6- Medikasi untuk menghilangkan gejala.6- Bimbingan dan nasehat dalam menghadapi masalah sekarang.6Ekspresi emosional adalah bagian penting dalam psikoterapi supportif.6 Tujuan pengungkapan tersebut untuk mendapatkan tilikan ke dalam pola dinamika bawah sadar yang dapat memperkuat respon sekarang.6Terapi Perilaku6Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual dalam pengobatan skizofrenia telah memberikan data bahwa terapi adalah membantu dan menambah efek terapi farmakologis.5 Jenis terapi yang diteliti adalah psikoterapi supportif dan psikoterapi berorientasi tilikan.5 Suatu konsep penting di dalam psikoterapi bagi seorang pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapeutik yang dialami pasien sebagai aman.5 Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayainya ahli terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang diinterpretasikan oleh pasien.5 Ahli psikoterapi yang tidak berpengalaman seringkali memberikan interpretasi yang terlalu cepat terhadap pasien skizofrenia.5 Psikoterapi untuk seorang pasien skizofrenia harus dimengeri dalam hitungan dekade, bukannya sesion, bulanan, atau bahkan tahunan.5 Kenyataan tersebut tidak menguntungkan bagi program latihan residensi yang hanya memungkinkan beberapa tahun, paling lama, bagi residen untuk menggunakan waktunya bersama pasien skizofrenia.5Beberapa klinisi dan peneliti telah menyadari bahwa kemampuan pasien skizofrenia untuk membentuk ikatan terapeutik dengan ahli terapi dapat memperkirakan hasil akhirnya.5 Sekurangnya satu penelitian menemukan bahwa pasien skizofrenia yang mampu membentuk ikatan terapeutik yang baik kemungkinan akan tetap mengikuti psikoterapi, tetap patuh pada medikasinya, dan mempunyai hasil akhir yang baik pada pemeriksaan follow up dua tahun.5Hubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di dalam pengobatan pasien non-psikotik.5 Menegakkan hubungan seringkali sulit dilakukan; pasien skizofrenia seringkali kesepian dan menolak terhadap keakraban dan kepercayaan dan kemungkinan bersikap curiga, cemas, bermusuhan, atau teregresi jika seseorang berusaha mendekati.5 Pengamatan yang cermat dari jarak jauh dan rahasia, perintah sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosialadalah lebih disukai daripada informalitas yang prematur dan penggunaan nama pertama yang merendahkan diri.5 Kehangatan atau profesi persahabatan yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan sebagai usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.5Tetapi, di dalam konteks hubungan profesional, fleksibilitas adalah penting dalam menegakkan hubungan kerja dengan pasien.5 Ahli terapi mungkin harus makan dengan pasien, duduk di lantai, berjalan jalan, makan di restoran, menerima dan memberi hadiah, bermain tenis meja, mengingat hari ulang tahun pasien, atau hanya duduk diam bersama pasien.5 Tujuan utama adalah untuk menyampaikan gagasan bahwa ahli terapi dapat dipercaya, ingin memahami pasien dan akan mencoba melakukannya, dan memiliki kepercayaan tentang kemempuan pasien sebagai manusia, tidak peduli betapa terganggunya , bermusuhannya, atau kacaunya pasien pada suatu saat.5 Mandred Bleuler menyatakan bahwa sikap terapeutik yang benar terhadap pasien skizofrenia adalah dengan menerima mereka, bukannya mengamati mereka sebagai orang yang tidak dapat dipahami dan berbeda dari ahli terapi.5 Rencana pengobatan untuk skizofrenia harus ditujukan pada kemampuan dan kekurangan pasien.5 Tehnik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan keterampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal.5 Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal hal yang diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit.5 Dengan demikian frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang seperti berbicara lantang, berbicara sendirian di masyarakat, dan postur tubuh yang aneh dapat diturunkan.5Latihan keterampilan perilaku ( behavioral skill training ) seringkali dinamakan terapi keterampilan sosial ( social skill terapy ); terlepas dari namanya, terapi dapat secara langsung membantu dan berguna bagi pasien dan merupakan tambahan alami bagi terapi farmakologis ( Tabel ).5 Di samping gejala personal dari skizofrenia, beberapa gejala skizofrenia yang paling terlihat adalah menyangkut hubungan pasien dengan orang lain, termasuk kontak mata yang buruk, keterlambatan respon yang tidak lazim, ekspresi wajah yang aneh, tidak adanya spontanitas dalam situasi sosial, dan persepsi yang tidak akurat atau tidak adanya persepsi emosi terhadap orang lain.5 Perilaku tersebut secara spesifik dipusatkan di dalam latihan keterampilan perilaku.5 Latihan keterampilan perilaku menggunakan kaset video orang lain dan pasien, permainan simulasi ( role playing ) dalam terapi, dan pekerjaan rumah tentang keterampilan yang telah dilakukan.5

Tujuan dari terapi perilaku adalah untuk memodifikasi pola perilaku maladaptif yang telah dipelajari yang menyebabkan gejala patologis.6 Terapi ini dimaksudkan dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri.11Kriteria pemilihan untuk dilakukannya terapi perilaku ialah :6- Perilaku maladaptif spesifik, tergambar jelas, terbatas, mudah dikenali.6- Gangguan psikopatologik dimana manifestasi gejala dipengaruhi oleh strees.6Lama terapi perilaku biasanya dibatasi oleh waktu dan spesifik untuk perilaku tertentu.6 Dan teknik dilakukannya terapi perilaku ialah :6- Didasari pada prinsip teori belajar- Latihan relaksasi- Pendorongan- Terapi keengganan- Desensitisasi sistematik- Pembanjiran- Modeling partisipan- Hadiah ekonomiCara ini memakan waktu lebih sedikit dibanding terapi yang lain dan lebih murah digunakan.6Keterbatasannya adalah cara ini hanya berguna untuk gejala perilaku yang terbatas, bukannya disfungsi global, sehingga hanya bisa digunakan untuk satu indikasi tertntu saja.6 Psikologi KognitifPsikologi kognitif, dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai nilai moral etika.11 Mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, dsbnya.11 Pada literatur yang lain disebutkan juga adanya beberapa jenis terapi yag lain seperti beberapa yang disebutkan berikut ini. Psikoterapi Re-eduktif dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu, psikoterapi rekonstruktif dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit. Terapi Psikososial dimaksudkan agar penderita mampu kembali beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga.11 Penderita selama menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka.11Terapi Psikoreligius atau terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat bagi penderita gangguan jiwa.11 Dari penelitian didapatkan kenyataan secara umum komitmen agama berhubungan dengan manfaatnya di bidang klinik.11 Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual keagamaan seperti sembahyang, berdoa, mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan, kajian kitab suci dsb.11C. Psikoterapi SingkatPrediktor yang paling bermanfaat untuk keberhasilan adalah motivasi pasien terhadap, antara lain :a. Memusatkan perhatian dan memecahkan konflik yang ada.b. Mampu mengembangkan ikatan terapeutik dan bekerja sama dengan ahli terapi.Kontraindikasi dari terapi ini adalah usaha bunuh diri yang serius, ketergantungan zat, penyalahgunaan alkohol yang kronis, gejala obsesional dan tindakan destruktif.Berikut ini adalah macam dan kriteria psikoterapi :1. Psikoterapi terbatas waktu.Persyaratan teknisnya :- Pembatasan yang jelas maksimal untuk dua belas sesion ( sesi pertemuan ).- Transferensi positif pada awalnya.- Penentuan dan ketaatan yang kuat pada masalah inti.- Menghindari perkembangan ketergantungan.- Penjelasan pengalaman sekarang, masa lalu dan penolakan.2. Psikoterapi dinamik jangka pendekKriterianya :- Menekankan penilaian fungsi ego.- Menegakkan fokus psikoterapeutik- Kemampuan untuk terlibat di dalam interaksi emosional dengan pemeriksa- Besarnya kemampuan pasien untuk mengalami dan mentolelir kecemasan, rasa bersalah dan depresi.- Motivasi pasien untuk berubah.- Pemikiran psikologis pasien.Caranya adalah :- Fleksibilitas- Mengendalikan regresif pasien- Intervensi aktif3. Psikoterapi provokasi kecemasan jangka pendekKriteria pemilihannya adalah :a. Keluhan utama jelasb. Kemampuan untuk berinteraksi secara fleksibel dengan pemeriksa dan mengekspresikan perasaan dengan tepat.c. Pengalaman psikologis di atas rata rata.Terapi dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu pertemuan pasien dengan terapis, terapi awal, luas terapi dan bukti bukti perubahan dan pengakhiran.4. Psikoterapi interpersonalDapat digunakan untuk mengobati gangguan depresif. Terapi terdiri dari sesion selama 45 50 menit yang dilakukan setiap minggu selama tiga sampai empat bulan.Pasien diajari untuk menilai secara realistik interaksi mereka dengan orang lain dan menyadari bagaimana mereka mengisolasi diri yang memperberat depresi yang mereka keluhkan.II.C.2.Psikoterapi kelompokAdalah terapi dimana orang yang memiliki penyakit emosional yang telah dipilih secara cermat dan ditempatkan ke dalam kelompok yang dibimbing oleh terapis yang terlatih untuk membantu satu sama lainnya dalam menjalani perubahan kepribadian.6 Terapi kelompok bertujuan untuk menghilangkan gejala, mengubah hubungan interpersonal dan mengubah dinamika keluarga dengan pasangan spesifik.6Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata.5 Kelompok mungkin terorientasi secara perilaku, terorientasi secara psikodinamika atau tilikan, atau supportif.6 Terdapat suatu keraguan apakah interpretasi dinamik dan terapi tilikan adalah berguna bagi pasien skizofrenia tipikal.5 Tetapi terapi kelompok adalah efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien dengan skizofrenia. Kelompok yang memimpin dalam cara yang supportif, bukannya dalam cara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi pasien skizofrenia.5Adapun kriteria untuk pemilihan pasien untuk terapi kelompok adalah :6- Adanya gangguan kecemasan secara umum.- Adanya kecemasan teman sebaya- Adanya gangguan kepribadianJumlah anggota dalam setiap kelompoknya minimal 5 orang dan maksimal 15 orang, sebaiknya anggota dibuat seheterogen mungkin untuk menjamin interaksi yang maksimal.6 Sesi dilakukan sekali dalam seminggu dan panjang setiap sesion biasanya satu sampai dua jam.6Jenis jenis terapi kelompok :6a. Psikoterapi kelompok supportif.Pertahanan yang telah ada diperkuat, aktif dan memberikan nasehat. Tujuan untuk memperbaiki adaptasi dalam lingkungan.b. Psikoterapi kelompok psikodinamika interpersonalc. Psikoterapi kelompok psikoanalitikTujuannya merekonstruksi dinamika kepribadian.d. Terapi keluargaTerapi keluarga dilakukan tidak lebih dari satu kali dalam seminggu.6 Masing masing sesi memerlukan waktu paling lama 2 jam. Adapun jenis jenis dari terapi keluarga ialah :1. Terapi kelompok keluargaMengkombinasikan beberapa keluarga ke dalam satu kelompok tunggal. Masalah bersama adalah saling dibagikan.2. Terapi jaringan kerjaMengumpulkan bersama komunitas atau jaringan kerja sosial pasien yang terganggu.3. Terapi paradoksikalPasien dilibatkan secara sengaja dalam perilaku yang tidak diharapkan4. Konotasi positifPelepasan ulang semua perasaan atau perilaku yang diekspresikan secara negatif menjadi positif.e. Terapi pasanganII.C.3. Psikoterapi keluarga.Seperti yang telah dijelaskan di atas, terdapat literatur yang menggolongkan psikoterapi keluarga di dalam psikoterapi kelompok, maka sebagian penjelasan psikoterapi keluarga telah dijelaskan di atas. Secara singkat, Psikoterapi keluarga dimaksudkan untuk memulihkan penderita dan keluarganya.11 Berbagai terapi berorientasi keluarga adalah berguna dalam pengobatan skizofrenia.5 Karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan dalam keadaan remisi parsial, keluarga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkankan manfaat dari terapi keluarga yang singkat tetapi intensif ( setiap hari ).5 Pusat dari terapi harus pada situasi segeradan harus termasuk mengidentifikasi dan menghindari situasi yang kemungkinan menimbulkan kesulitan.5 Jika masalah memasng timbul pada pasien di dalam keluarga, pusat terapi harus pada pemecahan masalah yang cepat.5Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas di dalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya.5 Sering sekali, anggota kelurga, di dalam cara yang jelas, mendorong sanak saudaranya yang menderita skizofrenia untuk melakukan aktivitas teratur terlalu cepat.5 Rencana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari ketidaktahuan tentang sifat skizofrenia dan dari penyangkalan tentang keparahan penyakitnya.5 Ahli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa menjadi terlalu mengecilkan hati.5 Ahli terapi dapat membicarakan episode psikotik itu sendiri dan peristiwa peristiwa yang menyebabkan episode tersebut.5 Praktek tidak mempedulikan episode psikotik yang sering dilakukan seringkali menambah rasa malu terhadap peristiwa tersebut dan tidak mempunyai manfaat dalam mengambil peristiwa sebagai suatu sumber diskusi, pendidikan, dan pengertian.5 Anggota keluarga seringkali ditakuti oleh gejala psikotik, dan diskusi terbuka dengan dokter psikiatrik dan sanak saudara penderita skizofrenia seringkali membantu semua pihak.5 Terapi keluarga selanjutnya dapat diarahkan kepada berbagai macam penerapan strategi menurunkan strees dan mengatasi masalah dan pelibatan kembali pasien ke dalam aktivitas.5Di dalam sesion keluarga dengan pasien skizofrenia, ahli terapi harus mengendalikan intensitas emosional dari sesion.5 Ekspresi emosi yang berlebihan selama satu sesion dapat merusak proses pemulihan pasien skizofrenia dan dapat mengurangi kemungkinan keberhasilan sesion terapi keluarga selanjutnya.5 Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif dalam menurunkan relaps.5 Terapi masing masing penelitian tersebut adalah menggunakan jenis terapi keluarga yang berbeda, dan kelaziman di antara terapi keluarga tersebut adalah tidak jelas.5 Di dalam penelitian terkontrol penurunan angka relaps adalah dramatik- angka relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 25 sampai 50 persen dan 5 sampai 10 persen adalah terapi keluarga.5NAMI. The National Alliance for the Mentally III ( NAMI ) dan kelompok kelompok yang sejenis adalah kelompok pendukung untuk anggota keluarga dan teman teman dari pasien penderita penyakit mental dan bagi pasien sendiri.5 Organisasi tersebut memberikan nasehat emosional dan praktis tentang mendapatkan perawatan di dalam sistem pelayanan kesehatan yang kadang kadang terlalu kompleks.5 NAMI seringkali merupakan kelompok pendukung yang merujuk anggota keluarga.NAMI juga melakukan kampanye untuk menghilangkan stigma penyakit mental dan untuk meningkatkan kesadaran pemerintah tentang kebutuhan dan hak hak penderita penyakit mental dan keluarganya.5Kesimpulannya, tujuan dari terapi ini adalah :6- Untuk memecahkan atau menurunkan konflik dan kecemasan Patogenik- Untuk meningkatkan persepsi dan pemenuhan kebutuhan anggota keluarga lain oleh anggota keluarga.- Untuk meningkatkan hubungan peran yang sesuai antara jenis kelamin dan antara generasi- Untuk memperkuat kemampuan anggota individual dan keluarga untuk mengatasi tenaga dekstruktif dari dalam maupun dari luar.- Untuk mempengaruhi identitas dan nilai nilai keluarga.Terapi marital adalah terapi yang dilakukan :6a. Jika terapi individu gagal untuk memecahkan masalah perkawinanb. Jika onset gangguan pada salah satu atau kedua pasangan adalah jelas berhubungan dengan perkawinanc. Jika terapi marital diminta oleh pasangan yang sedang dalam konflik.Kontraindikasi dari terapi marital adalah pasien dengan bentuk psikosis yang berat, salah satu atau kedua pasangan benar benar ingin bercerai, salah satu pasangan menolak untuk berperan serta karena merasa takut atau cemas.6II.C.4. Program RehabilitasiProgram rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan penempatan kembali kekeluarga dan masyarakat.11 Program ini biasanya dilakukan di lembaga (institusi) rehabilitasi misalnya di suatu rumah sakit jiwa.11 Dalam program rehabilitasi dilakukan berbagai kegiatan antara lain; terapi kelompok, menjalankan ibadah keagamaan bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik berupa olah raga, keterampilan, berbagai macam kursus, bercocok tanam, rekreasi, dsbnya.11 Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan.11 Secara berkala dilakukan evaluasi paling sedikit dua kali yaitu evaluasi sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan evaluasi pada saat si penderita akan dikembalikan ke keluarga dan ke masyarakat.11