9
PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN) • Golongan sikotomimetik (halusinogen) dapat menimbulkan : - Perubahan pola pemikiran - Perubahan perasaan -Sedikit b’pengaruh pada batang otak & sumsum tulang belakang. • Stimulan SSP sedikit digunakan dalam kliniktetapi penting dlm penyalahgunaan obat,selain obat golongan depresan SSP.

PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

• Golongan sikotomimetik (halusinogen) dapat menimbulkan :- Perubahan pola pemikiran- Perubahan perasaan-Sedikit b’pengaruh pada batang otak & sumsum tulang belakang.

• Stimulan SSP sedikit digunakan dalam kliniktetapi penting dlm penyalahgunaan obat,selain obat golongan depresan SSP.

Page 2: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

• Terdapat 3 contoh senyawa Halusinogen :1. Asam lisergik dietilamid (LSD)2. Tetrahidrocanabinol (THC)3. Fensiklidin (PCP)

Page 3: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

• Efek utama obat golongan ini adalahmenimbulkan perubahan persepsi & mimpi.

• Perubahan a.l : ruang, warna, sinar,bentuk• Individu di bwh pengaruh obat ini tdkdpt

mengambil keputusan scr normal.• Senyawa ini dikenal sbg zathalusinogen atau

Psikotomimetik.

Page 4: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

HALUSINOGEN:

a. Mengubah persepsi & pandangan terhadap waktu & tempatb. Membuat pemakainya melihat / mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau sesuai dengan persepsi yang berbedaContoh : LSD, jamur ajaib, ganja

Page 5: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

HALUSINOGEN, MENIMBULKAN KESAN PALSU ATAU HALUSINASI

Halusinogen merupakan obat alamiah maupun sintetik yang mengubah persepsi dan pikiran seseorang (halusinasi) .Termasuk disini adalah obat-obatan seperti LSD, meskalina (kaktus), psilosibina dan psilosina (jamur), pala, kecubung, dan berbagai tanaman khas lainnya yang terdapat di seluruh dunia. Ciri-ciri halusinogen adalah hilangnya kesadaran akan ruang dan waktu, adanya waham (merasa curiga), serta halusinasi yang ringan maupun berat. Halusinogen bisa dipakai melalui cara dimakan dan bisa juga disuntikkan. LSD (Lysergie Diethylamide Acid) merupakan obat yang sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. LSD dijual dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan, dan digunakan dengan cara dimakan/diminum maupun disuntikkan. Gejala intoksikasi yang timbul antara lain: perubahan panca indera, pupil melebar, denyut jantung cepat, berkeringat, berdebar, pandangan kabur, gemetar, gangguan koordinasi motorik, kecemasan, serta gangguan daya penilaian realita.

Page 6: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

LSD seperti juga halusinogen lainnya tidak menimbulkan ketergantungan fisik, tetapi psikologis. Jamur Psilosibina dan psilosuna, reaksinya hampir sama seperti LSD, yakni timbulnya warna-warni, bentuk, dan halusinasi, apalagi bila dosisnya besar. Efek fisik : santai pada tubuh, kaki dan perut dingin, pupil mata mengecil. Ada yang berpendapat bahwa jamur mempunyai efek yang lebih hebat secara visual dibandingkan halusinogen lainnya. Meskalina adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam kaktus peyota dan berefek halusinasi. Inhalansia merupakan zat kimiawi yang ada dalam pelarut yang mudah menguap, antara lain : Bahan cair/pelarut (lem sejenis uhu, penghilang cat kuku , gas korek api, bensin, spidol, minyak cat; Bahan semprot (pembasmi nyamuk, pewangi ruangan, cat, hairspray); Obat bius (eter, chloroform). Pemakaiannya dengan dihirup atau disedot melalui hidung agar timbul efek melayang. Pengaruh langsung dari inhalansia adalah pusing-pusing, bersin, batuk, hidung berdarah, merasa lelah, hilangnya koordinasi, hilangnya nafsu makan, detak jantung dan pernafasan berkurang.

Page 7: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

Pengaruh lainnya adalah gangguan penglihatan, bicara cadel, mata berair. Penggunaan inhalansia secara terus-menerus dapat merusak liver, ginjal, darah, sumsum tulang.

Secara psikologis menyebabkan : lupa, sukar berpikir, perasaan tertekan, sikap bermusuhan, dan sikap curiga (waham). Inhalansia merupakan zat yang berbahaya sekali karena dapat menimbulkan kelemahan jantung, merusak otak, dan kematian mendadak. Kematian bahkan bisa timbul pada waktu pertama kali mencoba inhalant. Inhalansia menimbulkan toleransi tinggi, sehingga orang perlu menghirup lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama. Ketergantungan fisik bisa timbul, tetapi lebih kuat ketergantungan psikologis.

Page 8: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

Ganja / Cannabis

Ganja atau Cannabis sativa, adalah tanaman sejenis rumput yang antara lain mengandung zat kimia 9 tetrahidrocannabinol (delta – 9 – THC) atau lebih sering dikenal sebagai THC yaitu zat psikoaktif yang mempengaruhi perasaan dan penglihatan serta pendengaran. Saat pertama kali orang mengisap ganja, reaksi juga akan berbeda-beda tergantung kekuatan THC serta dosis yang dipakai. Ada yang tidak merasakan reaksi apa-apa, tetapi ada pula yang mendapatkan perasaan aneh atau takut.

Page 9: PSIKOTOMIMETIK(HALUSINOGEN)

Ganja menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam jangka waktu yang lama. Bila seseorang terus-menerus mengisap ganja, maka lama-kelamaan timbul kerusakan seperti bronchitis, sinusitis, emphysema, dan pharingitis. Efek-efek yang ditimbulkan adalah antara lain hilangnya konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh, rasa gelisah dan panik, depresi, kebingungan atau halusinasi . Gejala psikologis: hilang semangat, menurunnya prestasi sekolah dan prestasi olahraga, cepat berubahnya suasana hati, sulit berkonsentrasi, hilang ingatan jangka pendek.

Ganja atau cannabis juga dikenal dengan istilah : Marijuana, gele, cimeng, hash, kangkung, oyen, ikat, bang, labang, rumput atau grass, dll