49
PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) (Mata Uang Rupiah)

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk · 2018-03-04 · dan entitas anak pt indonesian paradise property tbk laporan keuangan interim konsolidasian 30 juni 2013 (tidak diaudit) dan

Embed Size (px)

Citation preview

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) DAN

ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK

ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT)

(Mata Uang Rupiah)

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30Juni 2012 (Tidak Diaudit)

DAFTAR ISI

Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian

Ekshibit

A B

C

D E

Ekshibit A

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 JUNI 2013 31 DESEMBER 2012

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 108.874.539.014 2e,3 79.601.578.460 Piutang usaha – pihak ketiga – setelah

dikurangi cadangan kerugian Penurunannilai sebesar Rp 4.774.642 pada tahun 2013 danRp 4.011.150 pada tahun 2012 24.927.443.859 2f,5 21.763.913.342

Aset keuangan lancar lainnya 32.569.315.975 2g,4 16.191.715.890 Piutang pihak berelasi non-usaha 494.000.000 2d,31 494.000.000 Persediaan 2.885.195.454 2h,6 2.639.331.781 Pajak dibayar dimuka 55.717.345.949 19a 63.677.517.626 Uang muka dan beban dibayar di muka 7.009.839.874 2i 2.927.697.861

Jumlah Aset Lancar 232.477.680.125 187.295.754.960

ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 45.072.362.860 7 43.612.904.015 Aset pajak tangguhan 4.341.913.226 3.951.129.752 Aset tetap – setelah dikurangi

akumulasi penyusutansebesar Rp 106.966.504.982 tahun 2013 Rp 80.632.358.602 tahun 2012 1.435.247.877.410 2j,8 1.413.032.335.545

Properti investasi – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 5.982.728.200 tahun 2013 Rp 2.761.226.892 tahun 2012 100.787.637.889 9 97.278.340.116

Proyek dalam pelaksanaan 27.049.760.346 2k,10 15.298.457.015 Hak sewa tanah jangka panjang 48.907.954.969 2m,11 49.240.733.710 Goodwill 597.041.887 14 597.041.887 Uang muka pembelian tanah 11.756.250.753 12 8.081.489.298 Aset tidak lancar lainnya 24.617.841.041 13 25.241.959.943

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.698.378.640.381 1.656.334.391.281

JUMLAH ASET 1.930.856.320.506 1.843.630.146.241

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian

pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit A/2

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian (lanjutan)

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012(Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 JUNI 2013 31 DESEMBER 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank - 2o,15 1.995.239.665 Utang usaha 11.243.039.810 17 8.406.604.343 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 35.993.268.559 18 34.806.878.109 Utang pihak berelasi non-usaha 17.890.572 2d,31 9.830.519.532 Utang pajak 4.459.904.217 2r,19b 13.890.612.881 Beban akrual 18.341.464.727 2q, 20 12.640.617.008 Bagian lancar atas liabilitas

jangka panjang Utang sewa pembiayaan 408.040.005 22 515.526.800 Utang bank 12.741.681.817 23 11.212.686.735

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 83.205.289.707 93.298.685.073

LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan diterima dimuka 264.779.608.535 21 252.011.525.342 Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 31.045.949.545 26.837.857.224 Liabilitas jangka panjang setelah

dikurangi bagian jangka pendek Utang sewa pembiayaan 750.370.314 22 1.092.785.234 Utang bank jangka panjang 515.114.359.927 23 472.752.885.725

Liabilitas imbalan paska-kerja 7.418.348.718 2o 7.418.348.718

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 819.108.637.039 760.113.402.243

JUMLAH LIABILITAS 902.313.926.746 853.412.087.316

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit A/3

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian (lanjutan)

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2011)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan JUNI 2013 DESEMBER 2012

EKUITAS Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.518.803.600 saham tahun 2013 dan

2.481.803.600 saham tahun 2012 251.880.360.000 24 248.180.360.000

Tambahan modal disetor 106.707.015.173 24,25 95.485.113.625 Komponen ekuitas lainnya 225.868.998.920 26 225.868.998.920 Saldo laba 36.618.566.593 34.234.469.511

Sub-jumlah 621.074.940.686 603.768.942.056 Kepentingan non-pengendali 407.467.453.074 2c 386.449.116.869

Jumlah Ekuitas 1.028.542.393.760 990.218.058.925

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.930.856.320.506 1.843.630.146.241

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit B

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan JUNI 2013 JUNI 2012

PENDAPATAN 194.289.371.102 2q,27 58.421.946.403 BEBAN LANGSUNG 42.261.737.501 2q,28 16.212.851.646

LABA BRUTO 152.027.633.601 42.209.094.757

Beban penjualan dan pemasaran ( 12.008.758.110 ) 2q,29 ( 3.756.445.847 ) Beban umum dan administrasi ( 82.902.930.105 ) 2q,30 ( 40.016.681.440 ) Pendapatan keuangan 1.187.216.422 1.012.406.140 Beban keuangan ( 30.012.244.603 ) ( 6.802.650.041 ) Bagian atas laba

entitas asosiasi 1.459.458.845 1.387.234.178 Penghasilan lain-lain 2.752.664.887 9.676.306.989 Beban lain-lain ( 14.469.607.980 ) ( 738.557.871 )

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 18.033.432.957 2.970.706.865 PAJAK PENGHASILAN ( 2.525.273.342 ) 2r ( 1.087.125 )

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 15.508.159.615 2.969.619.740

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - -

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 15.508.159.615 2.969.619.740

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 2.384.097.082 2.361.527.219 Kepentingan non-pengendali 13.124.062.533 608.092.522

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 15.508.159.615 2.969.619.740

LABA (RUGI) PER SAHAM 0,95 2v,26 0.98

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit C

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal saham Tambahan modal disetor Komponen Selisih bersih nilai Selisih atas perubahan Saldo laba Sub-jumlah Kepentingan Jumlah ekuitas

ekuitas lainnya transaksi dengan ekuitas ekuitas entiitas anak non-pengendali

sepengendali

Saldo per 1 Januari 2012 241.080.360.000 - 144.715.511.834 77.622.880.357 112.233.268 29.728.077.417 493.259.062.876 144.223.430.541 637.482.493.417

Selisih penilaian Aset dan Liabilitas 81.153.487.087 81.153.487.087 81.153.487.087

Perubahan kepentingan nonpengendali - 234.400.215.910 234.400.215.910

-

Reklasifikasi sehubungan dengan

ketentuan transisi mengenai penerapan

PSAK No.38 77.622.880.357 (77.622.880.357)

Jumlah pendapatan komprrehensif - -

Periode Januari'12 s/d Juni'12 2.361.527.219 2.361.527.219 608.092.522 2.969.619.741

- -

Saldo 30 Juni 2012 241.080.360.000 77.622.880.357 225.868.998.921 - 112.233.268 32.089.604.636 576.774.077.182 379.231.738.973 956.005.816.155

-

Saldo 31 Desember 2012 248.180.360.000 95.485.113.625 225.868.998.920 - - 34.234.469.511 603.768.942.056 386.449.116.869 990.218.058.925

Penerbitan saham 3.700.000.000 10.360.000.000 14.060.000.000 14.060.000.000

Penyesuaian selisih ekuitas anak 861.901.548 861.901.548 861.901.548

Jumlah pendapatan komprrehensif

Periode Januari'13 s/d Juni'13 2.384.097.082 2.384.097.082 21.018.336.205 23.402.433.287

Saldo 30 Juni 2013 251.880.360.000 106.707.015.173 225.868.998.920 - - 36.618.566.593 621.074.940.686 407.467.453.074 1.028.542.393.760

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit D

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan Untuk

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

JUNI 2013 JUNI 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 191.125.840.585 129.073.908.820 Pembayaran kepada pemasok,

karyawan, dan lain-lain ( 147.274.376.609 ) ( 8.157.941.797 ) Penghasilan bunga 1.187.216.422 1.012.406.140 Pembayaran pajak penghasilan ( 2.525.273.342 ) ( 366.693.221 ) Pembayaran beban keuangan ( 30.012.244.603 ) ( 6.802.650.041 )

Kas bersih diperoleh dariaktivitas operasi 12.501.162.453 114.759.029.901

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap ( 25.724.839.638 ) ( 54.432.573.373) Pembayaran biaya ditangguhkan dan aset takberwujud - (8.895.005.446) Penempatan aset keuangan lancar lainnya ( 16.377.600.085 ) - Uang muka perolehan aset tanah ( 3.674.761.455 ) ( 1.467.864.903 ) Penjualan investasi jangka pendek - 13.770.506.990 Peningkatan aset tidak lancar lainnya ( 10.794.405.688 ) ( 172.700.586.202 )

Kas bersih untuk aktivitas investasi ( 56.571.606.866 ) ( 223.725.522.934 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka panjang 60.866.644.799 108.130.361.723 Setoran modal 14.921.901.548 - Pembayaran utang sewa pembiayaan ( 449.901.715 ) (426.690.833) Pembayaran pinjaman jangka panjang ( 1.995.239.665) -

Kas bersih dari aktivitas pendanaan 73.343.404.967 107.703.670.890

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS 29.272.960.554 (1.262.822.143) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 79.601.578.460 77.828.429.242 - -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 108.874.539.014 76.565.607.099

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Interim Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit E/1

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan PT Indonesian Paradise Property Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Penta Karsa Lubrindo berdasarkan akta No. 96 tanggal 14 Juni 1996 yangdibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa, NG, S.H., CN, pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah diubah dengan akta No. 42 tanggal 8 Januari 1997 dari notaris yang sama dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1030 HT.01.01.TH.97 tanggal 12 Februari 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 2002 Tambahan No. 2574. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 213 tanggal 21 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang penyediaan akomodasi (hotel) dan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada entitas lain. Perusahaan adalah pemilik hotel HARRIS Tuban Bali (Hotel). Perusahaan melalui entitas anak, PT Indonesian Paradise Island, secara tidak langsung memiliki Sheraton Hotel Kuta Bali (hotel), HARRIS Resort Kuta Bali (hotel) dan Beachwalk Kuta Bali (pusat perbelanjaan), melalui PT Retzan Indonusa secara tidak langsung memiliki Hotel HARRIS Batam Center, melalui PT Karsa Citra Unggul dan Entitas anak secara tidak langsung memiliki hotel POP! Hotel Sangaji Yogyakarta, melalui PT Langgeng Cipta Karya memiliki Villa Puri Bunga Ubud Bali, melalui PT Aneka Bina Laras secara tidak langsung memiliki hotel HARRIS fX-Suite SUDIRMAN, dan melalui PT Dinamika Putra Perkasa secara tidak langsung memiliki Cikini Gold Center (pusat perbelanjaan). Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan Tebet Timur Raya No. 10C, Jakarta 12820. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Oktober 2002.

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Pada tanggal 30Juni 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen : Todo Sihombing Wakil Presiden Komisaris : Amelia Gozali Komisaris Komisaris Independen

: Karel Patipeilohy Matheus Rukmasaleh Arif

Presiden Direktur : Agoes Soelistyo Santoso Direktur (tidak terafiliasi) : Edhie Bambang Siswoko Direktur : Patrick Santosa Rendradjaja Direktur Diana Solaiman

Ketua Komite Audit : Todo Sihombing Anggota : Bambang Rahardja Eric Burhan Anggota : Ekasanti T

Ekshibit E/2

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Todo Sihombing Wakil Presiden Komisaris : Amelia Gozali Komisaris : Karel Patipeilohy Presiden Direktur : Agoes Soelistyo Santoso Direktur Independen : Edhie Bambang Siswoko Direktur : Patrick Santosa Rendradjaja Direktur Diana Solaiman

Ketua Komite Audit : Todo Sihombing Anggota : Bambang Rahardja Eric Burhan Anggota : Ekasanti T

Perusahaan memberikan remunerasi kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas anak berupa gaji dan tunjangan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1.761.975.000 dan Rp 5.065.000.000 untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan dan entitas anak mempekerjakan masing-masing 244 dan 510 karyawan (Tidak diaudit).

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 21 September 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat No. S-2970/PM/2004 dalam rangka pendaftaran sebagai Perusahaan Publik. Selanjutnya saham-saham Perusahaan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 1 Desember 2004.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 26 Mei 2005, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (sesuai Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.D.4) sejumlah 75.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang diambil bagian oleh Premiere Estates Limited. Penambahan saham tersebut telah disetujui oleh Direksi Bursa Efek Surabaya melalui surat No. JKT-027/LIST-EMITEN/BES/VII/2006 tanggal 13 Juli 2005.

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasi

Perusahaan memiliki kepemilikan langsung pada entitas anak berikut ini:

Jumlah Aset

Entitas Anak Kegiatan Kedudukan Persentase kepemilikan (dalam Jutaan Rupiah)

Usaha Juni 2013 Dec 2012 Juni 2013 Dec2012

Pemilikan Langsung: PT Karsa Citra Unggul dan Entitas

anak (KCU) Hotel Jakarta 99,98% 99,98% 69.337 68.765

PT Retzan Indonusa (RIN)

Hotel

Batam

99,99%

99,99%

92.779

97.589

PT Mega Biru Selaras dan Entitas anak (MBS)

Wisata Tirta

Jakarta 99,66% 99,66% 61.513 58.099

Ekshibit E/3

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Langgeng Cipta Karya (LCK) Perdagangan dan Pembangunan

Jakarta 70,00% 70,00% 9.591 9.461

PT Dinamika Putra Perkasa dan Entitas anak (DPP)

Perdagangan Umum

Jakarta 60,00% 60,00% 172.968 149.310

PT Indonesian Paradise Island (IPI)

Hotel dan

Pembangunan

Jakarta

55,00%

55,00%

1.310.400

1.262.469

PT Saranausaha Jaya (SUJ)

Perdagangan dan

Pembangunan

Jakarta

55,00%

55,00%

13.627

4.649

PT Aneka Bina Laras dan Entitas anak (ABL)

Hotel Jakarta 51,00% 51,00% 79.927 71.146

PT Eka Ilalang Surya Dinamika (EIS)

Hotel

Bogor

51,00%

51,00%

25.147

25.505

Pemilikan Tidak Langsung:

PT Segara Biru Kencana (SBK) - (melalui KCU)

Hotel

Jakarta 99,90% 99,90% 5.742 5.594

PT Kega Property Utama - (melalui KCU)

Hotel

Jakarta 92,73% 92,73% 51.708 51.255

PT Praba Kumala Sajati - (melalui KCU)

Hotel Jakarta 99,90% 99.90 673 679

PT Grahatama Indah Lestasi (GIL) –

(melalui MBS)

Properti dan

Pembangunan

Jakarta

99,99%

99,99%

12.002

12.043

PT Cakra Guna Dharma Eka (CGDE)– (melalui MBS)

Pembangunan

Jakarta 88,65% 88,65% 12.704 11.100

PT Padma Suasa (PS)– (melalui ABL)

Hotel

Jakarta 99,99% 99,99% 10.550 15.543

PT Magna Terra (MT) - (melalui

DPP)

Perdagangan dan

Pembangunan

Jakarta

51,00%

51,00%

168.953

145.355

Seluruh entitas anak langsung dan tidak langsung berdomisili di Indonesia.

Pemegang saham terbesar Perusahaan PT. Grahatama Kreasibaru.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik. Seperti yang diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2012.

Sehubungan dengan hal diatas, dalam rangka penerapan awal Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan dan entitas anak tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal tahun komparatif berkaitan dengan reklasifikasi pos-pos tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 karena pengaruhnya dianggap tidak material berdasarkan peraturan tersebut.

Ekshibit E/4

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep biaya historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengklasifikasikan arus kas sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Keuangan yang berlaku efektif pada 1 Januari 2013

Pada tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK NO. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Perusahaan dan entitas anak telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar ini. Standar ini menyatakan bahwa selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepegendali diakui di ekuitas dan disajikan dalam akun tambahan modal disetor. Sehubungan dengan ketentuan transisi mengenai penerapan PSAK No. 38, Perusahaan mereklasifikasi saldo akun “Selisih Bersih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” sebesar Rp 77.622.880.357 ke akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian.

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian

Sejak tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan da nentitas di mana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepentingan non-pengendali atas total laba rugi komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari total laba komprehensif yang dapat diatribusikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Ekshibit E/5

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk bagian tahun dimana pengendalian masih berlangsung. Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam semua hal yang material telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan lain.

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Goodwill merupakan selisih lebih yang tidak teridentifikasikan antara jumlah harga perolehan investasi dengan proporsi nilai wajar aset bersih entitas anak pada tanggal akuisisi. Goodwill tidak diamortisasi dan dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun.

Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai "Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak" dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas anak. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan entitas anak telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Bagian pemegang saham non-pengendali atas asetbersih entitas anak disajikan sebagai “kepentingan non-pengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Bagian pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Kepentingan non-pengendali terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian non-pengendali dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kepentingan non-pengendali dalam suatu entitas anak dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham non-pengendali tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.

Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan secara khusus.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan pada Nilai Ekuitas entitas anak/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian Perusahaan atas nilai aset bersih dari entitas anak sebagai akibat adanya perubahan ekuitas entitas anak yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dengan entitas anak tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” dibagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Ekshibit E/6

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga.

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan)

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf(a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

d. Piutang Usaha dan Lain-lain Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas penuh dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. Piutang Usaha dan Lain-lain

Piutang usaha dan lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi provisi untuk penurunan nilai piutang.

f. Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

Ekshibit E/7

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Aset Keuangan

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah nilai transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan bank, piutang lain-lain dan aset lain-lain.

Penurunan nilai aset keuangan – pinjaman yang diberikan dan piutang

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah ada bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang telah terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, Perusahaan dapat mengukur penurunan nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Jika pada periode berikutmya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang telah terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitor), maka pembalikan atas kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.

Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengklasifikasi liabilitas keuangannya dalam kategori:

(1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.

Ekshibit E/8

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(2) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

LIabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabiltas keuangan yang termasuk adalah akrual.

Saling Hapus Instrumen keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang dan yang perputarannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau harga jual masing-masing persediaan dimaksud di masa akan datang.

h. Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

i. Aset Tetap

Perusahaan dan entitas anak menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Masa manfaat Jenis Aset Tetap tahun

Bangunan dan prasarana 20 - 40 Perlengkapan dan peralatan 4 - 8 Kendaraan 8

Ekshibit E/9

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

j. Proyek dalam Pelaksanaan

Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan termasuk biaya perolehan tanah dan akumulasi biaya pembangunan. Pada saat pembangunan tersebut selesai dan siap untuk digunakan, jumlah biaya yang terjadi diklasifikasikan ke akun “Aset Tetap”, “Properti Investasi” dan “Aset dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih” sesuai peruntukannya.

k. Penurunan Nilai dari Aset Tetap dan Aset Tidak Lancar Lainnya

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi di antara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

l. Hak atas Sewa Tanah

Entitas anak menyewa tanah yang dicatat sebagai “Hak atas Sewa Tanah”. Nilai sewa tanah diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode sewa. Biaya amortisasi yang bersangkutan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

m. Tanah yang Belum Dikembangkan

Tanah yang belum dikembangkan dinilai berdasarkan harga perolehan, yang meliputi antara lain biaya pembebasan (ganti rugi), pengurusan surat tanah dan pematangan tanah. Pada saat dimulainya pengembangan prasarana, nilai tanah tersebut akan direklasifikasi ke akun aset tidak lancar lainnya.

n. Pinjaman

Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Ekshibit E/10

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

o. Imbalan Pasca-Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi Keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari hotel diakui pada saat jasa diberikan atau pada saat hotel telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.

Beban diakui pada saat terjadinya.

q. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final

Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

Pajak Penghasilan Non Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Ekshibit E/11

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

r. Penjabaran Mata Uang Asing

Mata uang pelaporan Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah pada tanggal pelaporan dengan menggunakan kurs Bank indonesia untuk tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal pengakuan awal. Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur berdasarkan nilai wajar dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Seluruh keuntungan dan kerugian selisih kurs yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian disajikan bersih dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam akun tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan dalam penjabaran mata uang asing untuk 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) masing-masing sebesar Rp 9.929 dan Rp 9.670.

s. Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Saldo akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat: (i) adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; (ii) adanya peristiwa kuasi reorganisasi; (iii) hilangnya status sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau (iv) pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya

selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Jika terjadi perubahan atas sado akun ini yang disebabkan oleh (i), saldo yang ada akan disalinghapuskan dengan transaksi yang baru, sehingga menghasilkan saldo yang baru. Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang disebabkan oleh (ii), saldo yang ada akan digunakan untuk menghilangkan atau menambah saldo negatif akun saldo laba.

Ekshibit E/12

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang disebabkan oleh (iii), atau (iv), saldo yang ada diakui sebagai laba atau rugi yang terealisasi.

t. Kuasi Reorganisasi Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”. Kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau.

NIlai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai pasar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto. Perusahaan dan entitas anak menentukan nilai wajar aset dan liabilitas berdasarkan hasil penilain dari penilai independen. Seperti yang dijelaskan pada Catatan 33, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Juli 2009, dimana saldo defisit Perusahaan sebesar Rp 31.224 ribu, dieliminasi ke saldo penilaian kembali aset dan liabilitas. PT Indonesian Paradise Island, entitas anak, melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2011 dengan mengeliminasi saldo defisit.

u. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

v. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan Anak Perusahaan yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk

membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Ekshibit E/13

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2f. Pajak penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Aset pajak tangguhan tidak diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, karena terdapat ketidakyakinan atas kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.

Imbalan paska-kerja Penentuan provisi imbalan paska-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah provisi tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat kematian. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode datang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta provisi yang diakui di masa datang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap provisi imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak.

3. KAS DAN SETARA KAS

Juni 2013 Desember 2012

Kas Rupiah 668.503.092 1.265.254.670 Dolar Singapura 3.529 9.163 Ringgit Malaysia 9.059 3.558

Jumlah Kas 668.515.680 1.265.267.391

Ekshibit E/14

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Bank Juni 2013 Desember 2012 Rupiah

PT Bank BNI (Persero) Tbk 33.762.200.303 26.850.303.387 PT Bank Mega Tbk 13.076.828.029 9.544.870.892 PT Bank Central Asia Tbk 15.339.047.578 5.476.386.471 PT Bank Bukopin Tbk 2.919.101.900 4.218.827.586 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.238.071.782 3.232.401.891 PT Bank Permata Tbk 2.256.633.897 2.614.684.364 PT Bank International Indonesia Tbk 542.081.189 647.954.815 PT Bank DKI 1.045.348.950 525.034.268 PT Bank Windu Tbk 3.566.678.544 512.319.435 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 101.399.067 169.213.818 PT Bank Victoria International Tbk 27.482.983

Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.642.207.167 3.073.638.075 PT Bank BNI (Persero) Tbk 1.797.825.981 239.906.398 PT Bank Central Asia Tbk 12.980.777 217.207.644 PT Bank Permata Tbk 90.171.504 51.028.880 PT Bank Mega Tbk 26.189.822 35.858.487

Dolar Singapura

PT Bank International Indonesia Tbk 283.488.540 145.832.596 PT Bank Mega Tbk 3.719.746 4.024.724

Jumlah Bank 85.703.974.777

57.586.976.714

Deposito Berjangka Rupiah

PT Bank DKI 680.000.000 13.180.000.000 PT Bank Mega Tbk 560.963.375 7.569.334.355 PT Bank Mayapada International Tbk 10.047.561.638 - PT Bank BRI Syariah 5.500.000.000 - PT Bank Windu Kencana Tbk 5.713.523.544 -

Jumlah Deposito Berjangka 22.502.048.557 20.749.334.355

Jumlah Kas dan Setara Kas 108.874.539.014 79.601.578.460

Suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS masing-masing sebesar 4% - 7% dan 4,1% - 9% pada tahun 2011.

4. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA

Juni 2013 Desember 2012

Investasi efek tersedia untuk dijual 11.106.808.572 15.215.175.292 Piutang lain-lain 21.462.507.403 976.540.598

Jumlah 32.569.315.975 16.191.715.890

Ekshibit E/15

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Investasi Efek Tersedia Untuk Dijual Akun ini merupakan penempatan dana yang dikelola oleh perusahaan investasi dan saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

Juni 2013 Desember 2012

Discretionary private fund

Amaris Global Limited 11.002.808.572 15.029.175.292 Saham

PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 104.000.000 186.000.000

Jumlah 11.106.808.572 15.215.175.292

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA

a. Berdasarkan pelanggan Juni 2013 Desember 2012

Hotel

City ledger 9.113.243.544 5.521.905.844 In-house guests 1.385.222.371 1.800.957.379 Kartu kredit dan lainnya 4.147.884.826 4.116.677.743

14.646.350.741 11.439.540.966

Cadangan penurunan nilai ( 4.774.642 ) ( 4.011.150)

14.641.576.099 11.435.529.816

Sewa Ruang 10.256.934.141 10.278.916.651 Wahana air 28.933.619 49.466.875

Bersih 24.927.443.859 21.763.913.342

b. Berdasarkan umur Juni 2013 Desember 2012

Belum jatuh tempo 13.402.219.510 6.669.205.225 1 – 30 hari 9.942.590.508 12.180.289.211 31 – 60 hari 1.529.592.812 1.370.405.742 Lebih dari 60 hari 57.815.671 1.548.024.314

24.932.218.501 21.767.924.492 Cadangan penurunan nilai ( 4.774.642 ) ( 4.011.150)

Bersih 24.927.443.859 21.763.913.342

Ekshibit E/16

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Juni 2013 Desember 2012

Saldo awal tahun 4.011.150 - Penambahan tahun berjalan 763.492 4.011.150

Saldo akhir 4.774.642 4.011.150

Berdasarkan telaah atas status dari masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

6. PERSEDIAAN

Juni 2013 Desember 2012

Makanan dan Minuman 1.587.411.571 1.377.804.736 Perlengkapan hotel 315.525.051 690.095.263 Lainnya 982.258.832 571.431.782

Jumlah 2.885.195.454 2.639.331.781

Manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan atau dijual, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang.

7. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Penyertaan saham pada entitas asosiasi berikut pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 desember 2012, dicatat dengan metode ekuitas:

30Juni2013 Persentase Pemilikan

Investasi pada entitas asosiasi

Bagian atas laba (rugi)

Penambahan (pengurangan)

penyertaan Investasi pada entitas asosiasi

PT Omega Propertindo (OP) 33,34% 22.026.040.672 419.501.016 -

22.445.541.688

PT Java Paradise Island (JPI) 27,50% 21.586.863.343 1.039.957.829 - 22.626.821.172

Jumlah 43.612.904.015 1.459.458.845 - 45.072.362.860

31 Desember 2012 Persentase Pemilikan

Investasi pada entitas asosiasi

Bagian atas laba (rugi)

Penambahan (pengurangan)

penyertaan Investasi pada entitas asosiasi

PT Omega Propertindo (OP) 33,34% 20.914.212.290 1.111.828.382 -

22.026.040.672

PT Java Paradise Island (JPI) 27,50% 20.480.320.500 1.106.542.843 - 21.586.863.343

Jumlah 41.394.532.790 2.404.589.053 - 43.612.904.015

Ekshibit E/17

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP

Juni 2013 Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo akhir

Biaya perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah 521.518.081.797 - - - 521.518.081.797 Bangunan dan prasarana 869.006.308.433 16.861.172.418 - - 885.867.480.851 Peralatan dan

perlengkapan 98.522.535.506 31.005.267.956 - - 129.527.803.462 Kendaraan 1.833.383.411 295.259.317 - - 2.128.642.728

Jumlah 1.490.880.309.147 48.161.699.691 - - 1.539.042.008.838 Sewa pembiayaan Kendaraan 2.784.385.000 387.988.555 - - 3.172.373.555

Jumlah Biaya Perolehan 1.493.664.694.147 48.549.688.246 - - 1.542.214.382.393 Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung - - Bangunan dan prasarana 55.075.100.531 16.229.826.198 71.304.926.729 Peralatan dan pereangkapan 23.341.339.993 9.640.637.006 - - 32.981.976.999 Kendaraan 1.334.566.784 425.076.787 - - 1.759.643.571

Jumlah 79.751.007.308 26.295.539.991 - - 106.046.547.299 Sewa pembiayaan Kendaraan 881.351.294 38.606.389 - - 919.957.683

Jumlah Akumulasi

Penyusutan 80.632.358.602 26.334.146.380 - - 106.966.504.982

Jumlah Tercatat 1.413.032.335.545 1.435.247.877.410

Desember 2012 Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo akhir

Biaya perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah 260.172.517.368 261.345.564.429 - - 521.518.081.797 Bangunan dan prasarana 211.455.836.149 61.714.729.352 - 595.835.742.932 869.006.308.433 Peralatan dan

perlengkapan 42.927.903.741 11.478.631.149 - - 98.522.535.506 Kendaraan 1.700.061.292 - 133.322.119 - 1.833.383.411

Jumlah 516.256.318.550 334.538.924.930 133.322.119 595.835.742.932 1.490.880.309.147 Sewa pembiayaan - - Kendaraan 2.235.200.000 549.185.000 2.784.385.000

Jumlah Biaya Perolehan 518.491.518.550 335.088.109.930 133.322.119 595.835.742.932 1.493.664.694.147

Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 43.336.610.174 11.738.490.357 - - 55.075.100.531 Peralatan dan pereangkapan 15.215.033.444 8.126.306.549 - - 23.341.339.993 Kendaraan 907.101.239 427.465.545 - - 1.334.566.784

Jumlah 59.458.744.857 20.292.262.451 - - 79.751.007.308 Sewa pembiayaan Kendaraan 329.626.613 685.046.800 133.322.119 - 881.351.294

Jumlah Akumulasi

Penyusutan 59.788.371.470 20.977.309.251 133.322.119 - 80.632.358.602

Jumlah Tercatat 458.703.147.080 1.413.032.335.545

Ekshibit E/18

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Beban penyusutan dibebankan seluruhnya ke beban usaha masing-masing sebesar Rp 26.334.146.380 dan Rp 20.977.309.251 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.

Laba (rugi) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Juni 2013 Desember 2012

Nilai perolehan - 133.322.119 Akumulasi penyusutan - 133.322.119

Nilai tercatat - - Harga jual - 16.359.280

Laba penjualan aset tetap - 16.359.280

Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh tanah yang berlokasi di Tebet, Jakarta berupa Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2682 seluas 237 m2 atas nama Perusahaan. SHGB tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2021 dan menurut Perusahaan hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Tuban, Bali berupa Hak Guna Bangunan (HGB) No. 851 seluas 2.700 m2 atas nama Perusahaan. HGB tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2034 dan menurut Perusahaan hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh tanah yang terletak di Kuta, Bali dengan Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 990/Kuta seluas 1.800 m2 atas nama Perusahaan. HGB tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2040 dan menurut Perusahaan hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. PT Eka Ilalang Suryadinamika (EIS), Entitas anak, memiliki beberapa bidang tanah seluas 12.498 meter persegi yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat. PT Langgeng Cipta Karya (LCK), entitas anak, memiliki sebidang tanah seluas 2.120 m2 yang terletak di Desa Kedewatan, Ubud, Bali, dengan hak legal berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 2361/Desa Kedewatan atas nama LCK. PT Retzan Indonusa (RIN), entitas anak, memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Kecamatan Teluk Tering, Batam, Kepulauan Riau dengan luas 5.638 m2 dan 1.361 m2 dengan hak legal berupa SHGB selama 30 tahun yang berakhir tahun 2018. RIN juga memiliki bangunan berikut tanah yang terletak di Komplek Center Point, Pulau Batam dengan hak legal berupa SHGB yang akan berakhir pada tahun 2018. Manajemen RIN berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah pada saat jatuh tempo. KCU, entitas anak, memiliki 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Manado Selatan, Sulawesi Utara seluas 2.144 m2 dengan hak legal SGHB. CGDE, entitas anak MBS, memiliki beberapa bidang tanah yang belum dimatangkan terletak di Desa Waleo, Manado, Sulawesi Utara total seluas 1.156.020 m2 dengan hak legal SHGB atas nama Perusahaan. Aset tetap berupa kendaraan yang diperoleh dari sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan (Catatan 22).

Ekshibit E/19

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap Perusahaan dan Entitas anak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan Rp 30.547.387.460. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat kondisi atau peristiwa yang menimbulkan indikasi penurunan nilai atas jumlah tercatat aset tetap, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset tetap.

9. PROPERTI INVESTASI

PT Magna Terra, entitas anak tidak langsung melalui DPP, memiliki bangunan dalam rangka “Bangun, Kelola dan Alih” yang terletak di Jakarta, sebagai berikut:

Juni 2013

Saldo awal

Penambahan /Reklasifikasi

Pengurangan

Saldo akhir

Biaya perolehan Bangunan 100.039.567.008 6.730.799.081 - 106.770.366.089

Akumulasi penyusutan Bangunan 2.761.226.892 3.221.501.308 - 5.982.728.200

Jumlah Tercatat 97.278.340.116 100.787.637.889

Desember 2012

Saldo awal

Penambahan /Reklasifikasi

Pengurangan

Saldo akhir

Biaya perolehan Bangunan - 100.039.567.008 - 100.039.567.008

Akumulasi penyusutan Bangunan - 2.761.226.892 - 2.761.226.892

Jumlah Tercatat - 97.278.340.116

Hak pengelolaan Cikini Gold Center akan berakhir dalam waktu 59 bulan terhitung sejak penandatanganan kerjasama BOT pada 5 Oktober 2011.

10. PROYEK DALAM PELAKSANAAN

Juni2013 Desember 2012

Saldo awal 15.298.457.015 404.799.355.399

Penambahan/ reklasifikasi 11.751.303.331 205.277.885.789

Pengurangan/reklasifikasi selama

tahun berjalan ( - ) ( 594.778.784.173 )

Jumlah 27.049.760.346 15.298.457.015

Ekshibit E/20

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Rincian proyek pembiayaan bangunan dan hotel adalah sebagai berikut:

Proyek

Perkiraan tahun Penyelesaian

30 Juni 2013 31 Desember 2012

Perusahaan Hotel HARRIS Tuban - Extension 2013 16.916.941.999 8.376.636.746 Entitas anak: PT Indonesian Paradise Sahid Kuta Lifestyle Resort

Island (Hotel Sheraton Bali Kuta Resort dan Lifestyle Center Beachwalk) 2012 - - PT Dinamika Putra

Perkasa dan Entitas anak Cikini Gold Center 2012 - -

PT Karsa Citra Unggul Pop! Hotel Sangaji Yogyakarta 2012 2.638.467.344 2.753.573.089 PT Saranausaha Jaya Peremajaan Pasar Pramuka 2014 2.980.805.000 2.980.805.000 PT Eka Ilalang

Suryadinamika Hyatt Regency Sentul 2014 3.729.153.176 1.187.442.180 PT Aneka Bina Laras 784.392.827 -

Jumlah 27.049.760.346 15.298.457.015

11. HAK SEWA TANAH JANGKA PANJANG

Juni 2013 Desember 2012

Apartemen fX Sudirman 40.810.000.000 40.810.000.000 Uang muka sewa tanah jangka panjang 9.769.694.811 10.025.861.479 Hak atas tanah di Yogyakarta 816.816.000 816.816.000 Hak atas tanah di Ubud, Bali 587.200.000 587.200.000

Jumlah 51.983.710.811 52.239.877.479 Akumulasi amortisasi ( 3.075.755.842 ) ( 2.999.143.769 )

Bersih 48.907.954.969 49.240.733.710

GIL, entitas anak MBS, memiliki uang muka sewa tanah jangka panjang atas tanah seluas 472.410 m2 untuk periode 30 tahun yang terletak di Gianyar, Bali. SBK, entitas anak KCU, memiliki uang muka sewa tanah jangka panjang atas tanah seluas 2.443 m2 untuk periode 30 tahun yang terletak di Sanur, Bali.

12. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TANAH

Juni 2013 Desember 2012

Uang muka pembelian tanah - Waleo, Manado (CGDE) 11.756.250.753 8.081.489.298

CGDE, entitas anak MBS, melakukan pembayaran di muka atas pembelian tanah dengan melakukan pembebasan lahan secara bertahap di Desa Waleo, Minahasa, Sulawesi Utara. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2013, proses pembebasan mencapai 46 bidang tanah.

Ekshibit E/21

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

Juni 2013 Desember 2012

Beban tangguhan – Hak atas tanah Perolehan hak atas tanah Bali (IPI) 12.251.412.172 12.251.412.172 Perolehan hak atas tanah Batam (RIN) 157.285.500 157.285.500 Biaya ditangguhkan lainnya 16.502.209.750 15.701.346.843 Akumulasi amortisasi ( 5.240.858.386 ) ( 4.052.993.142 )

Bersih 23.670.049.036 24.057.051.373 Jaminan dan lainnya 947.792.005 1.184.908.570

Jumlah 24.617.841.041 25.241.959.943

14. GOODWILL

Sesuai PSAK No, 22, “Kombinasi Bisnis” yang berlaku sejak 1 Januari 2011, amortisasi goodwill dihentikan dan akumulasi amortisasinya dieliminasi dengan harga perolehan goodwill. Goodwill timbul atas perolehan MT oleh DPP, entitas anak.

Jumlah

Harga perolehan awal 729.671.380 Akumulasi amortisasi awal ( 132.629.493 ) Beban amortisasi -

NIlai buku bersih 597.041.887

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat goodwill tersebut.

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK

Juni 2013 Desember 2012

PT Bank Bukopin Tbk MBS - 1.995.239.665

Pada bulan Mei 2012, PT Mega Biru Selatas (MBS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit pinjaman rekening koran dari PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 2.000.000.000 yang dipergunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 11% dan dijamin secara paripassu dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari Bukopin. Pada Juni 2013 saldo pinjaman rekening Koran dari PT Bank Bukopin Tbk menjadi nihil.

Ekshibit E/22

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. UTANG USAHA

Juni 2013 Desember 2012

Pihak ketiga PT Indomegah Bangun Cipta - 645.000.000 PT Developing Indonesia Prakasita 709.729.501 604.402.436 fX Residence - 395.250.022 PT Centrepark Citra Corpora 452.857.719 384.329.350 PT Total Security Solution 587.374.444 378.256.455 PT Tauzia International

Management - 246.281.006 Lain-lain (masing-masing di

Bawah Rp 200 juta) 9.493.078.146 5.753.085.074

Jumlah 11.243.039.810 8.406.604.343

17. UTANG USAHA (Lanjutan)

Rincian umur utang usaha sebagai berikut:

Juni 2013 Desember 2012

1 – 30 hari 5.638.677.088 5.639.385.455 31 – 60 hari 5.085.807.985 1.754.376.771 Lebih dari 60 hari 518.554.737 1.012.842.117

Jumlah 11.243.039.810 8.406.604.343

18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA

Utang Lain-Lain – Pihak Ketiga

Juni 2013 Desember 2012

PT Waskita Karya - 7.903.754.681 Utang kontraktor lainnya 9.862.367.867 9.534.736.526 PT Globa Mega Wisata Mandiri - 3.965.962.592 Jaminan sewa pusat perbelanjaan 2.136.103.976 2.817.390.130 Jasa pelayanan 1.534.511.649 1.452.098.231 Penyisihan penggantian peralatan 658.569.669 445.402.026 PT Sinar Monexindo Lain-lain

9.543.100.000 12.258.615.398

8.687.533.923

Jumlah 35.993.268.559 34.806.878.109

Pada 31 Desember 2012, pinjaman kepada PT Global Mega Wisata Mandiri International merupakan pinjaman yang diterima IPI dan MBS, entitas anak, masing-masing sebesar Rp 2.720.000 dan Rp 3.963.242.592.

Ekshibit E/23

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

Juni 2013 Desember 2012

Pajak penghasilan Pasal 4 (2) 32.154.389.308 30.617.557.908

Pajak Pertambahan Nilai 23.275.697.607 33.059.959.718 Pajak Lainnya 287.259.034 -

Jumlah 55.717.345.949 63.677.517.626

b. Utang pajak Juni 2013 Desember 2012

Pajak penghasilan Pasal 4 (2) 1.051.795.579

2.677.436.870

Pasal 21 678.656.173 662.075.077 Pasal 23 161.222.465 116.725.108 Pasal 26 64.369.470 66.245.080 Pasal 29 - 75.186.284 Pajak Pertambahan Nilai - 8.060.204.869 Pajak Pembangunan I 2.503.860.530 2.232.739.593

Jumlah 4.459.904.217 13.890.612.881

c. Pajak Penghasilan Badan

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

2012

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

15.447.469.315

Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan ( 17.416.967.594 ) Bagian atas laba neto entitas asosiasi ( 2.268.375.225 )

Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan ( 4.237.873.504 )

Beda temporer:

Beban imbalan pasca-kerja 95.125.475 Penyusutan aset tetap ( 292.952.839 ) Sewa pembiayaan ( 3.697.908 ) Beda tetap: Penurunan nilai investasi efek 384.000.000 Jamuan dan sumbangan 97.119.154 Penghasilan bunga ( 51.057.166 ) Lain-lain 827.751.286

Ekshibit E/24

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Taksiran rugi fiskal tahun berjalan ( 3.181.585.502 ) Kompensasi rugi fiskal tahun:

2011 817.366.404 2007 ( 573.620.233 ) 2006 ( - )

Akumulasi rugi fiskal ( 4.572.572.139 )

Perhitungan taksiran pajak penghasilan badan dan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2012

Beban pajak penghasilan kini Perusahaan - Entitas anak - Final 3.080.193.908 - Non final 598.697.545

Jumlah 3.678.891.453

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. Koreksi terhadap kewajiban pajak Perusahaan dan entitas anak diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

d. Aset Pajak Tangguhan

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, sebagai berikut:

Aset pajak tangguhan

2011

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian

2012

Perusahaan Imbalan pasca-kerja 396.870.620 23.781.369 420.651.989 Sewa pembiayaan ( 3.693.447 ) ( 3.693.447 ) - Penyusutan ( 251.126.379 ) 73.238.210 ( 324.364.589 )

Jumlah Perusahaan 142.050.794 ( 45.763.394 ) 96.287.400

Entitas anak Imbalan pasca-kerja 1.673.186.444 ( 423.088.185 ) 1.250.098.259 Penyusutan 1.028.848.732 ( 158.504.941 ) 870.343.791 Rugi fiskal 1.161.584.055 589.700.244 1.751.284.299

Jumlah Entitas anak 3.863.619.231 8.107.118 3.871.726.349

Jumlah 4.005.670.025 ( 37.656.276 ) 3.968.013.749

Ekshibit E/25

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Liabilitas pajak tangguhan

2011

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian

2012

Entitas anak Imbalan pasca-kerja 11.985.264 ( 11.985.264 ) - Biaya provisi ditangguhkan ( 17.922.685 ) 17.922.685 - Sewa pembiayaan ( 1.887.500 ) 1.887.500 -

Jumlah ( 7.824.921 )

7.824.921

-

20. BEBAN AKRUAL

30 Juni 2013 31 Desember 2012

Listrik, air dan bahan bakar 3.484.374.104 3.419.185.543 Pegawai 2.472.654.911 2.140.395.771 Jasa profesional 807.918.645 1.335.144.386 Lain-lain 11.576.517.067 5.745.891.307

Jumlah 18.341.464.727 12.640.617.007

21. PENDAPATAN SEWA DITERIMA DIMUKA

30 Juni 2013 31 Desember 2012

Uang muka sewa ruang: Cikini Gold Center (DPP) 147.471.425.645 138.719.223.212 Beachwalk Lifestyle Center (IPI) 109.438.329.328 105.259.886.021

Uang muka sewa unit apartment (ABL) 7.682.353.561 7.810.749.443 Lain-lain 187.500.001 221.666.666

Jumlah 264.779.608.535 252.011.525.342

22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

30 Juni 2013 31 Desember 2012

PT Dipo Star Finance 546.353.064 927.154.062 PT Astra Credit Company 295.771.789 613.108.030 PT CIMB Auto Niaga Finance - 40.627.591 PT. Oto Multiartha - 27.422.351 PT. BII Finance Center 260.618.800 - PT Sinar Mitra Sepadan Finance 55.666.666 -

Jumlah 1.158.410.319 1.608.312.034

Ekshibit E/26

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dikurangi:

Bagian jangka pendek ( 408.040.005 ) ( 515.526.800 )

Bagian jangka panjang 750.370.314 1.092.785.234

Akun ini merupakan utang sewa pembiayaan atas pembelian aset tetap berupa kendaraan, yang dikenakan bunga efektif berkisar antara 13% sampai dengan 16,5% per tahun dan memiliki jangka waktu rata-rata selama 2 (dua) tahun. Pembiayaan tersebut dijaminkan dengan kendaraan yang dibiayai.

23. UTANG BANK JANGKA PANJANG

Rincian pinjaman bank pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2013 31 Desember 2012

Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 393.433.502.394 352.002.644.251 PT Bank Bukopin Tbk 83.899.493.931 85.352.089.208 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 50.523.045.419 46.610.839.001

Sub-jumlah 527.856.041.744 483.965.572.460 Dikurangi:

Bagian jangka pendek ( 12.741.681.817 ) ( 11.212.686.735 )

Bagian jangka panjang 515.114.359.927 472.752.885.725

Perusahaan

Pada tanggal 2 November 2010, Perusahaan menerima fasilitas pinjaman Installment Loan 1 dan 2 (Fasilitas IL-1 dan IL-2) dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 28,2 miliar dan Rp 18 miliar yang dipergunakan untuk pembiayaan pembangunan Pop! Hotel Sangaji Yogyakarta serta perluasan dan renovasi HARRIS Suites fX SUDIRMAN, Jakarta. Fasilitas ini diberikan untuk jangka waktu antara 6 – 8 tahun dengan masa tenggang selama 12 bulan.

Berdasarkan akta perubahan terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan tanggal 4 Maret 2011 yang dibuat di hadapan notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Bank Windu menyetujui penambahan fasilitas kredit Installment Loan 3 (IL-3) dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 10 miliar yang dipergunakan untuk pembangunan Hotel HARRIS Tuban – Extension, Bali. Fasilitas dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu 6 tahun termasuk masa tenggang selama 12 bulan.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 8), saham KPU milik KCU, entitas anak dan saham ABL milik Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman yang telah dicairkan masing-masing sebesar Rp 50.523.045.419 dan 46.610.839.001.

Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan menerima pinjaman dari Global Emerging Market Specialist Capital Pte Ltd (GEMS) sebesar USD 9.000.000 yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini

Ekshibit E/27

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

dikenakan bunga sebesar 3% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun sejak tanggal pencairan pinjaman. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sebesar USD 7.296.000. Pinjaman kepada GEMS telah dilunasi pada tahun 2012.

IPI

Pada tanggal 13 Desember 2010, PT Indonesian Paradise Island (IPI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 463.838.265.098 yang ditujukan untuk pembangunan Sahid Kuta Lifestyle Resort (Hotel Sheraton Kuta Bali dan Pusat perbelanjaan Lifestyle Center Beachwalk) di Kuta, Bali. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2018 termasuk masa tenggang selama 27 bulan.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik IPI, saham IPI milik Perusahaan, dan surat jaminan pembelian kembali aset yang dijaminkan, dan jaminan Perusahaan. Sampai dengan 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, pinjaman yang telah dicairkan masing-masing sebesar Rp 393.433.502.394 dan Rp 352.002.644.251.

RIN

Pada tanggal 21 Juni 2012, PT Retzan Indonusa (RIN), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman intallment dari PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 65 miliar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu 8 tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan hotel milik RIN (Catatan 8) dan gadai saham PT Grahatama Kreasibaru (GKB), entitas induk Perusahaan. RIN diwajibkan mematuhi negative covenants tertentu yang disebutkan di perjanjian.

Pada tanggal 5 April 2010, PT Retzan Indonusa (RIN), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 63 miliar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu 78 bulan termasuk masa tenggang selama 18 bulan.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan bangunan hotel yang dibangun dari fasilitas kredit ini dan tanah milik RIN yang berlokasi di Batam (Catatan 8), saham RIN milik INPP, jaminan Perusahaan dan PT Anugerah Nusaraya, pihak berelasi. RIN diwajibkan mematuhi negative covenants tertentu yang disebutkan di perjanjian. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan pada tanggal 2 Juli 2012.

MBS

Pada bulan Mei 2012, PT Mega Biru Selatas (MBS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 13,7 miliar yang dipergunakan untuk modal kerja operasional Circus Waterpark milik MBS. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu 96 bulan pada tanggal 31 Mei 2020.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah milik PT Anugerah Nusaraya (AN), pihak berelasi, cross collateral dengan jaminan atas pinjaman yang diperoleh AN dan PT Segara Biru Kencana (SBK), entitas anak MBS, dan saham AN.

Ekshibit E/28

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Ditempatkan dan disetor penuh

Persentase Nama pemegang saham Saham kepemilikan Jumlah

PT Grahatama Kreasibaru 946.675.350 37,58% 94.667.535.000 Coutts and Co. Ltd,

Singapore S/A Penta Pacific Holdings Ltd 475.000.000 18,86% 47.500.000.000

Coutts and Co. Ltd, Singapore 474.000.000 18,82% 47.400.000.000

BSI Bank Limited 223.000.000 8,85% 22.300.000.000 Agoes Soelistyo Santoso

(Direktur Utama) 10.000.000 0,40% 1.000.000.000 Patrick Santosa Rendradjaja

(Direktur) 5.000.000 0,20% 500.000.000 Diana Solaiman (Direktur) 3.750.000 0,15% 375.000.000 Karel Patipeilohy

(Komisaris) 1.000.000 0,04% 100.000.000 Masyarakat (kurang dari 5%) 380.378.250 15,10% 38.037.825.000

Jumlah 2.518.803.600 100,00% 251.880.360.000

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

Ditempatkan dan disetor penuh

Persentase Nama pemegang saham Saham kepemilikan Jumlah

PT Grahatama Kreasibaru 946.675.350 38,14% 94.667.535.000 Coutts and Co. Ltd,

Singapore S/A Penta Pacific Holdings Ltd 475.000.000 19,14% 47.500.000.000

Coutts and Co. Ltd, Singapore 474.000.000 19,10% 47.400.000.000

BSI Bank Limited 223.000.000 8,98% 22.300.000.000 Agoes Soelistyo Santoso

(Direktur Utama) 10.000.000 0,40% 1.000.000.000 Patrick Santosa Rendradjaja

(Direktur) 5.000.000 0,20% 500.000.000 Diana Solaiman (Direktur) 3.750.000 0,15% 375.000.000 Karel Patipeilohy

(Komisaris) 1.000.000 0,04% 100.000.000 Masyarakat (kurang dari 5%) 343.378.250 13,85% 34.337.825.000

Jumlah 2.481.803.600 100,00% 248.180.360.000

Ekshibit E/29

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 266 tanggal 24 Juli 2012 dari Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk menerbitkan saham baru dengan cara penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perusahaan menerbitkan sebanyak 71.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 350.

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR BERSIH

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2013 31 Desember 2012

Agio saham dengan HMETD sebesar 71.000.000 saham biasa dengan Nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 350 per saham Th 2012 dan 2013 28.110.000.000 17.750.000.000

Reklasifikasi atas saldo selisih atas perubahan ekuitas sepengendali 974.134.816 112.233.268

Reklasifikasi sehubungan dengan ketentuan Transisi mengenai penerapan PSAK No.38 77.622.880.357 77.622.880.357

Jumlah 106.707.015.173 95.485.113.625

26. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Pada tahun yang berakhir 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012, laba (rugi) bersih yang digunakan untuk perhitungan per saham dasar masing-masing adalah Rp 2.384.097.082 dan Rp 2.361.527.219 Jumlah rata-rata tertimbang saham pada 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing adalah sebanyak 2.518.803.600 saham dan 2.410.803.600 saham.

27. PENDAPATAN USAHA

Juni 2013 Juni 2012

Hotel

Kamar 83.710.407.601 41.179.207.094 Makanan dan minuman 20.253.025.699 14.034.532.830 Lainnya 2.366.609.561 2.349.733.429

106.330.042.861 57.563.473.353 Pusat perbelanjaan 84.454.269.610 - Wahana air dan anak 3.505.058.631 858.473.050

Jumlah 194.289.371.102 58.421.946.403

Ekshibit E/30

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. BEBAN LANGSUNG

Juni 2013 Juni 2012

Hotel

Kamar 13.891.171.049 6.668.878.986 Makanan dan minuman 13.871.744.771 7.708.205.784 Lainnya 1.280.593.149 1.835.766.876

29.043.508.969 16.212.851.646 Pusat perbelanjaan 13.038.698.881 - Wahana air dan bermain 179.529.651 -

Jumlah 42.261.737.501 16.212.851.646

29. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN

Juni 2013 Juni 2012

Iklan dan promosi 6.562.378.497 2.176.307.711 Gaji dan tunjangan 1.782.959.190 876.002.219 Lainnya 3.663.420.423 704.135.917

Jumlah 12.008.758.110 3.756.445.847

30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Juni 2013 Juni 2012

Penyusutan dan amortisasi 25.576.656.500 9.462.138.587 Gaji dan tunjangan 17.744.871.967 10.817.235.267 Pemeliharaan, Telepon, air dan listrik 10.842.914.084 4.560.190.710 Jasa manajemen 3.750.125.354 3.650.229.252 Jasa profesional 2.189.431.681 621.109.212 Jamuan dan sumbangan 483.010.093 231.449.758 Lainnya 22.315.920.426 10.674.328.654

Jumlah 82.902.930.105 40.016.681.440

Ekshibit E/31

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI

Sifat Berelasi

Pihak-pihak berelasi Sifat hubungan Sifat Transaksi

I Made Astawa Pengurus SBK, entitas anak KCU

Piutang non-usaha

PT Kega Kharisma Utama Perusahaan yang manajemennya sama

Piutang non-usaha

PT Anugerah Nusaraya (AN) Perusahaan yang manajemennya sama

Piutang non-usaha

Jemmy Asiku Pemegang saham CGDE, entitas anak MBS

Utang non-usaha

PT Grahatama Kreasibaru (GKB) Entitas induk

Utang non-usaha

Transaksi dengan Pihak Berelasi

Saldo dan transaksi–transaksi kepada/dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

a. Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha

Juni 2013 Desember 2012

I Made Astawa 494.000.000 494.000.000

Jumlah 494.000.000 494.000.000

Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo piutang lain-lain timbul dari penggantian beban-beban operasional yang telah dibayarkan terlebih dahulu pihak berelasi dan/atau sebaliknya. Piutang tersebut bersifat on-demand dan tidak dikenakan bunga.

b. Utang Pihak Berelasi Non-Usaha

Juni 2013 Desember 2012

PT Sinar Monexindo - 9.543.100.000 Jemmy Asiku 17.890.572 287.419.532 Direksi KCU, entitas anak - -

Jumlah 17.890.572 9.830.519.532

Utang dari PT Sinar Monexindo merupakan pinjaman yang diberikan kepada Perusahaan dan PT Aneka Bina Laras, entitas anak, yang digunakan untuk membiayai extension HARRIS Hotel Tuban-Bali dan pembangunan unit kamar di HARRIS Suites fX Sudirman. Pinjaman ini tanpa bunga dan tanpa jadual pembayaran yang pasti.

Ekshibit E/32

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. IMBALAN PASKA-KERJA

Rincian liabilitas atas imbalan pasca-kerja karyawan adalah sebagai berikut:

Desember 2012

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 7.710.236.219 Beban jasa lalu belum diakui 192.089.596 Keuntungan aktuarial yang

belum diakui ( 483.977.097 )

Imbalan pasca-kerja karyawan 7.418.348.718

Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Desember 2012

Saldo awal 8.437.550.279 Beban (manfaat) tahun berjalan 1.019.201.561 Pembayaran tahun berjalan ( - )

Saldo akhir 7.418.348.718

Beban imbalan paska-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

Desember 2012

Biaya jasa kini 1.372.518.160 Biaya bunga 479.290.683 Biaya jasa lalu 563.206 Hasil yang diharapkan dari

aset program 2.882.697.371 Keuntungan (rugi) aktuaria yang diakui ( 11.123.761 )

Jumlah 1.019.201.561

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial tersebut adalah sebagai berikut:

Desember 2012

Tingkat diskonto 5,5% Tingkat kenaikan gaji 8% Tingkat kematian CSO - 1980 Usia pensiun normal 55

Ekshibit E/33

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. KUASI-REORGANISASI

Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) dengan laporan posisi keuangan tanggal 31 Juli 2009, yang disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang diselenggarakan pada tanggal 29 Januari 2010. Perusahaan berkeyakinan bahwa kuasi-reorganisasi akan memberikan dampak positif dan prospek yang baik terhadap Perusahaan di masa mendatang dengan memulai awal baru dengan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukkan posisi keuangan dan struktur modal yang lebih baik tanpa dibebani defisit masa lampau. Eliminasi dari defisit sebesar Rp 31.224.820.582 mengikuti urutan sebagai berikut: 1) Eliminasi selisih revaluasi aset tetap sebesar Rp 75.685.960 dengan saldo defisit.

2) Eliminasi saldo selisih penilaian kembali investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp 31.149.134.622

dengan saldo defisit. Sehubungan dengan pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi pada tahun 2009, Perusahaan membukukan selisih penilaian aset dan liabilitas setelah eliminasi saldo defisit sebesar Rp 144.715.511.834 adalah sebagai berikut:

Selisih penilaian kembali: - Aset tetap 75.685.960 - Investasi pada entitas asosiasi 186.457.497.140 Eliminasi selisih transaksi perubahan

ekuitas entitas asosiasi ( 10.592.850.684 )

NIlai buku bersih 175.940.32.416 Eliminasi saldo defisit ( 31.224.820.582 )

Selisih penilaian aset dan liabilitas

setelah eliminasi saldo defisit 144.715.511.834

Pada tahun 2012, IPI, entitas anak, melakukan kuasi reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) dengan laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011.

Sehubungan dengan pelaksanaan Kuasi-Reorganisasi pada tahun 2011, Perusahaan membukukan selisih penilaian aset dan liabilitas setelah eliminasi saldo defisit sebesar Rp 111.628.436.169 adalah sebagai berikut:

Selisih penilaian kembali: - Aset tetap 476.415.854.826 - Aset tidak lancar lainnya 44.472.402.762

NIlai buku bersih 520.888.257.588 Eliminasi saldo defisit ( 111.628.436.169 )

Selisih penilaian aset dan liabilitas

setelah eliminasi saldo defisit 409.259.821.419

Ekshibit E/34

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan aktivitas usahanya berdasarkan lokasi usaha, dimana untuk masing-masing lokasi mempunyai pendapatan dari pelanggan yang dapat diatribusikan secara langsung per lokasi usaha, dan masing-masing wilayah mempunyai pengaruh dalam hal membuat keputusan. Tidak ada transaksi antar segmen. Informasi Segmen Group adalah sebagai berikut:

SEGMEN GEOGRAFIS

Bali Batam Jawa Eliminasi Jumlah

Pendapatan 124.796.451.180 17.709.593.686 51.783.326.236 194.289.371.102

Hasil segmen (bruto) 94.772.708.992 12.382.508.464 44.872.416.145 - 152.027.633.601

Beban Penjualan (8.445.707.609) (1.348.004.333) (2.215.046.168) - (12.008.758.110)

Beban umum dan administrasi (39.596.922.741) (7.407.319.005) (19.602.048.996) - (66.606.290.742)

Pendapatan keuangan 578.341.263 9.263.961 599.611.198 - 1.187.216.422

Beban keuangan (24.225.929.500) (3.944.120.864) (1.842.194.239) - (30.012.244.603)

Bagian atas laba entitas asosiasi 1.459.458.845 - - - 1.459.458.845

Penghasilan lain-lain 2.183.465.219 36.006.844 533.192.823 - 2.752.664.886

Beban lain-lain (10.174.695.201) (1.064.249.566) (3.230.663.213) - (14.469.607.980)

Beban yang tidak dapat

dialokasikan - - - - (16.296.639.362)

Laba sebelum pajak 16.550.719.268 (1.335.914.499) 19.115.267.550 - 18.033.432.957

Beban pajak - - - - (2.525.273.342)

16.550.719.268 (1.335.914.499) 19.115.267.550 15.508.159.615

Informasi lainnya :

Aset segmen 237.925.944.534 92.778.936.311 361.006.433.185 1.239.145.006.476 1.930.856.320.506

Liabilitas segmen 218.483.057.433 74.247.944.415 202.161.071.825 407.421.853.073 902.313.926.746

Perolehan aset tetap 12.451.231.200 20.111.845.621 15.986.611.425 - 48.549.688.246

30 Juni 2013

Ekshibit E/35

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SEGMEN BISNISPerhotelan Wahana air Pusat Perbelanjaan Eliminasi Jumlah

Pendapatan 162.446.985.390 2.810.114.333 29.032.271.379 194.289.371.102

Hasil segmen (bruto) 123.618.009.428 2.672.336.771 25.737.287.402 - 152.027.633.602

Beban Penjualan (10.682.193.818) (222.759.452) (1.103.804.840) - (12.008.758.110)

Beban umum dan administrasi (72.111.997.684) (3.716.812.991) (7.074.119.430) - (82.902.930.105)

Pendapatan keuangan 764.017.035 5.824.832 417.374.555 - 1.187.216.422

Beban keuangan (24.225.929.500) (3.944.120.864) (1.842.194.239) - (30.012.244.603)

Bagian atas laba entitas asosiasi 1.459.458.845 - - - 1.459.458.845

Penghasilan lain-lain 2.296.090.767 26.495.433 430.078.687 - 2.752.664.887

Beban lain-lain (10.174.695.201) (1.064.249.566) (3.230.663.213) - (14.469.607.980)

Beban yang tidak dapat

dialokasikan - - - - -

Laba sebelum pajak 10.942.759.872 (6.243.285.837) 13.333.958.922 - 18.033.432.958

Beban pajak - - - - (2.525.273.342)

10.942.759.872 (6.243.285.837) 13.333.958.922 15.508.159.616

Informasi lainnya :

Aset segmen 2.165.164.533.089 61.512.752.021 186.594.976.950 (482.415.941.554) 1.930.856.320.506

Liabilitas segmen 737.867.053.014 17.865.587.386 149.843.774.959 (3.262.488.613) 902.313.926.746

Perolehan aset tetap 24.512.632.510 9.510.744.616 14.526.311.120 - 48.549.688.246

30 Juni 2013

Segmen Geografis

31 Desember 2012

Bali Batam Jawa Eliminasi Jumlah

Pendapatan 79.101.506.210 32.491.023.789 49.308.291.869 - 160.900.821.868

Hasil segment (Bruto) 58.707.001.877 22.108.109.942 39.101.808.310 - 119.916.920.129

Beban penjualan ( 6.701.075.330 ) ( 2.840.082.432 ) ( 3.074.196.908 ) - ( 12.615.354.670 ) Beban umum dan

administrasi ( 25.819.406.237 ) ( 15.978.888.185 ) ( 25.953.168.745 ) - ( 67.751.463.167 Pendapatan keuangan 755.659.063 78.355.396 1.076.702.690 - 1.910.717.149 Beban keuangan ( 8.070.496.283 ) ( 8.353.467.953 ) ( 768.528.763 ) - ( 17.192.492.999 ) Bagian atas laba entitas

asosiasi 8.790.028.991 - - - 8.790.028.991 Penghasilan lain-lain 5.046.109.547 7.618.834.729 377.951.400 13.042.895.676 Beban lain-lain ( 4.438.692.176 ) ( 869.973.669 ) ( 2.092.956.263 ) - ( 7.401.622.108 ) Beban yang tidak

dapat dialokasikan - ( 23.252.159.686 ) Laba sebelum pajak 28.269.129.452 1.762.887.828 8.667.611.721 - 15.447.469.315 Beban pajak - - - - ( 3.725.606.805 )

Laba bersih 28.269.129.452 1.762.887.828 ( 8.667.611.721 ) - 11.721.862.510

Informasi lainnya: Aset segmen 1.881.099.359.048 97.588.935.947 336.263.378.551 ( 471.321.527.305 ) 1.843.630.146.241 Liabilitas segmen 571.962.590.879 77.259.684.306 202.117.742.612 ( 5.346.279.200 ) 845.993.738.597

Ekshibit E/36

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Perolehan aset tetap 861.811.167.298 1.579.626.665 67.533.058.899 - 930.923.852.862 Segmen Bisnis 31 Desember 2012

Perhotelan Wahana air Other Eliminasi Jumlah

Pendapatan 78.188.711.308 1.133.606.392 - - 79.322.317.700

Hasil segment (Bruto) 59.546.220.303 893.665.100 - - 60.439.885.403

Beban penjualan ( 4.560.405.761 ) ( 264.241.904 ) - - ( 4.824.647.665 ) Beban umum dan

administrasi ( 47.988.675.921 ) ( 2.004.422.050 ) ( 3.617.194.477 ) - ( 53.610.292.448 ) Pendapatan keuangan 1.446.287.311 21.665.680 1.955.698.167 - 3.423.651.158 Beban keuangan ( 6.815.959.335 ) ( 12.471.814 ) ( 132.640.190 ) - ( 6.961.071.339 ) Bagian atas laba entitas

asosiasi 2.537.918.341 - - - 2.537.918.341 Penghasilan lain-lain 745.207.791 538.739.585 2.804.169.358 - 4.088.116.734 Beban lain-lain ( 1.928.761.280 ) ( 6.550.037 ) ( 939.966.012 ) - ( 2.875.277.329 ) Laba sebelum pajak 2.981.831.449 ( 833.615.440 ) 70.066.846 - 2.218.282.855 Beban pajak - - - - ( 120.351.102 )

Laba bersih 2.981.831.449 ( 833.615.440 ) 70.066.846 - 2.097.931.753

Informasi lainnya: Aset segmen 1.204.191.485.108 52.569.603.159 148.181.500.276 ( 271.443.368.442 ) 1.133.499.220.101 Liabilitas segmen 416.736.653.656 13.165.794.227 58.795.037.213 ( 1.118.308.691 ) 487.579.176.405 Perolehan aset tetap 29.534.061.443 389.335.000 100.833.900 - 30.024.230.343

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak, menetapkan batasan-batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.

Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrument dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction) yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak:

1) Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrument tersebut, dimana tingkat bunga selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank.

2) Nilai wajar utang sewa pembiayaan dan setoran jaminan pelanggan yang dapat dikembalikan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan.

Ekshibit E/37

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Perusahaan dan entitas anak:

Desember 2012

A S E T Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas 79.601.578.460 Aset keuangan jangka pendek lainnya 16.191.715.890 Piutang usaha 21.763.913.342 Aset lain-lain 1.184.908.569

Jumlah 118.742.116.261

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat atas liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak:

December 2012

LIABILITAS Liabilitas yang dicatat sebesar nilai

wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi

Pinjaman bank 474.748.125.390 Utang usaha 8.406.604.343 Liabilitas keuangan lancar lainnya 34.806.578.109 Beban akrual 12.618.409.006 Utang sewa pembiayaan 1.608.312.034 Uang setoran jaminan pelanggan 26.837.857.224

Jumlah 559.025.886.106

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.

Kebijakan manajemen risiko keunagan yang dijalankan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:

a. Risiko Kredit

Eksposur risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama dalam mengelola piutang usaha, terkait dengan kegagalan pelanggan memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak melakukan pengawasan kolektibiltias piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan membentuk

Ekshibit E/38

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

pencadangan berdasarkan hasil penelahaan tersebut.

Perusahaan dan entitas anak menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain sebagian besar berasal dari transaksi yang hanya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan mitra usaha yang memiliki reputasi baik dan melalui perikatan atau kontrak yang dapat memitigasi risiko kredit.

b. Risiko Likuiditas

Eksposure risiko likuiditas Perusahaan dan entitas anak terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor arus kas perkiraan dan aktual. Perusahaan dan entitas anak juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihana dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta mempertahankan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.

Perusahaan dan entitas anak menerapkan manajemen risiko likuiditas dengan menetapkan saldo kas yang memadai yang berasal dari penagihan piutang konsumen dan sumber pendanaan lainnya.

Tabel di bawah ini merupakan jadual jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2012:

Kurang dari 1 tahun

1-2 tahun

3 – 5 tahun

T o t a l

Utang bank 34.891.875.943 59.196.946.149 389.876.750.368 483.965.572.460 Utang usaha 8.406.604.343 - - 8.406.604.343 Liabilitas keuangan

lancar lainnya 34.806.579.109 - - 34.806.579.109 Beban akrual 12.613.409.006 - - 12.613.409.006 Utang sewa pembiayaan 515.526.800 774.955.327 317.829.907 1.608.312.034 Setoran jaminan pelanggan 4.472.976.204 8.945.952.408 13.418.928.612 26.837.857.224

J u m l a h 95.706.971.405 68.917.853.884 403.613.508.887 568.238.334.176

c. Risiko Tingkat Bunga

Risiko tingkat bunga yang dihadapi Perusahaan dan entitas dari pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak.

Kebijakan manajemen dalam mengelola risiko tingkat bunga ini dengan melakukan analisa pergerakan suku bunga dan jika diperlukan melakukan transaksi interest rate swap.

d. Risiko Permodalan

Dalam mengelola permodalannya, Perusahaan dan entitas anak senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan dan entitas anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.

Ekshibit E/39

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

2012

Pinjaman 567.450.683.367 Kas dan setara kas dan aset

keuangan jangka pendek lainnya 118.051.171.692

Pinjaman - bersih 449.399.511.675 Ekuitas 603.926.441.647

Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 42,66%

37. PERJANJIAN PENTING DAN KONTINJENSI

a. Perjanjian Lisensi Merek Dagang dan Usaha

Pada tanggal 1 Oktober 2002, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi merek dagang dan merek usaha dengan Harris International Hotels Corportation (HHIC), British Virgin Island, untuk penggunaan merek dagang dan logo HARRIS pada pengoperasian hotel yang berlokasi di Tuban, Bali, untuk periode 15 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada HHIC sebesar 1,5% dari total pendapatan hotel – bersih.

Pada tanggal 28 April 2004, IPI, entitas anak, menandatangani perjanjian lisensi merek dagang dan merek usaha dengan Harris International Hotels Corportation (HHIC), British Virgin Island, untuk penggunaan merek dagang dan logo HARRIS pada pengoperasian hotel yang berlokasi di Kuta, Bali, untuk periode 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 tahun selanjutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti kepada HHIC sebesar 1,5% dari total pendapatan hotel – bersih.

Pada tahun 2012, RIN, entitas anak, menandatangani perjanjian lisensi merek dagang dan merek usaha dengan Harris International Hotels Corportation (HHIC), British Virgin Island, untuk penggunaan merek dagang dan logo HARRIS pada hotel yang berlokasi di Batam Center, Batam – Kepulauan Riau, untuk periode 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 tahun selanjutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan sebesar 1,5% dari total pendapatan hotel – bersih.

Pada tanggal 20 Mei 2010, PT Padma Suasa (PS), anak perusahaan dari ABL, entitas anak, menandatangani perjanjian lisensi merek dagang dan merek usaha dengan Harris International Hotels Corportation (TAUZIA), British Virgin Island, untuk penggunaan merek dagang dan logo HARRIS pada pengoperasian hotel yang berlokasi di Sudirman, Jakarta, untuk periode 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 tahun selanjutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada Tauzia sebesar 1,5% dari total pendapatan hotel – bersih.

b. Perjanjian Konsultan Manajemen

Pada tanggal 1 Oktober 2002, Perusahaan menandatangani perjanjian manajemen dengan PT Tauzia International Management (Tauzia), dimana Tauzia setuju untuk memberikan jasa konsultasi manajemen dan teknis untuk pengoperasian HARRIS Hotel Tuban-Bali, untuk periode 15 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua pihak.

Ekshibit E/40

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada Tauzia sebesar 6% dari Gross Operating Profit (GOP). Pada tanggal 28 April 2004, IPI, entitas anak, menandatangani perjanjian manajemen dengan PT Tauzia International Management (Tauzia), dimana Tauzia setuju untuk memberikan jasa konsultasi manajemen dan teknis untuk pengoperasian hotel HARRIS Resort Kuta-Bali, untuk periode 5 tahun yang dapat diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada Tauzia sebesar 6% dari Gross Operating Profit (GOP).

Pada 2012, IPI, entitas anak, menandatangani perjanjian hotel operating services agreement dengan Sheratonuntuk mengawasi, mengarahkan dan mengontrol operasi hotel Sheraton-Kuta Bali. IPI berkewajiban membayar Operating Services Fee setiap bulan berdasarkan Gross Operating Profit (GOP).

Pada tahun 2010, PT Padma Suasa (PS), entitas anak ABL, menandatangani perjanjian manajemen dengan PT Tauzia International Management (Tauzia), dimana Tauzia setuju untuk memberikan jasa konsultasi manajemen dan teknis untuk pengoperasian hotel HARRIS Resort Kuta-Bali, untuk periode 5 tahun yang dapat diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada Tauzia sebesar 6% dari Gross Operating Profit (GOP).

Pada tahun 2012. PT Retzan Indonusa (RIN), entitas anak ABL, menandatangani perjanjian manajemen dengan PT Tauzia International Management (Tauzia), dimana Tauzia setuju untuk memberikan jasa konsultasi manajemen dan teknis untuk pengoperasian hotel HARRIS Resort Kuta-Bali, untuk periode 5 tahun yang dapat diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada Tauzia sebesar 6% dari Gross Operating Profit (GOP).

Pada tahun 2012, PT Kega Property Utama (KPU), entitas anak KCU, menandatangani perjanjian manajemen dengan PT Tauzia International Management (Tauzia), dimana Tauzia setuju untuk memberikan jasa konsultasi manajemen dan teknis untuk pengoperasian hotel POP! Hotel Sangaji Yogyakarta, untuk periode 5 tahun yang dapat diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya sesuai kesepakatan kedua pihak. Perusahaan berkewajiban membayar royalti secara bulanan kepada Tauzia sesuai tertera dalam perjanjian.

c. Perjanjian Sewa Jangka Panjang

Apartemen fX Residence

Pada tanggal 16 Februari 2010, PT Aneka Bina Laras (ABL), entitas anak, menandatangani perjanjian Pemindahan Hak Untuk Menghuni (Perjanjian Sewa) dengan PT Aneka Bina Lestari atas hak untuk menghuni 14 (empat belas) unit apartement fX Residence yang berlokasi di Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta, untuk periode 33 tahun yang akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2043. Atas perjanjian ini, ABL harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.

Tanah - Yogyakarta

Pada tanggal 9 Septermber 2008, PT Kega Property Utama (KPU), entitas anak KCU, mengadakan perjanjian kerjasama dengan Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau-Pukadara) untuk pemanfaatan aset tanah TNI AU seluas 3.094 m2 yang terletak di Jalan AM Sangaji, Yogyakarta yang ditujukan untuk pembangunan hotel. Perjanjian ini berlaku untuk periode 30 tahun yang berakhir 9 September 2038. NIlai hak pemanfaatan tanah tersebut adalah sebesar Rp 816.816.000 yang dibayarkan dimuka.

Ekshibit E/41

PT INDONESIAN PARADISE PROPERTY Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Enam Bulan Yang berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tanah - Bali

Pada Agustus 2008, PT Langgeng Cipta Karya (LCK), entitas anak, mengadakan perikatan sewa beberapa bidang tanah yang terletak di Ubud Bali dengan jumlah luas 4.885 m2 untuk jangka waktu 20 tahun yang akan berakhir antara 2034-2035. Atas perikatan ini, LCK memiliki hak untuk pengembangan bangunan hotel di lokasi tanah yang disewa.

d. Pembangunan Sahid Kuta Lifestyle Resort Bali

Pada tanggal 18 Juni 2010, PT Indonesian Paradise Island (IPI), entitas anak mengadakan perjanjian kerja dengan PT Waskita Karya, pihak ketiga untuk pembangunan hotel dan pusat perbelanjaan Sahid Kuta Lifestyle Resort (Hotel Sheraton-Kuta Resort dan Lifestyle Center Beachwalk) di Bali dengan nilai kontrak sebesar Rp 261.218.000.000 dengan jangka waktu penyelesaian sampai dengan 2012. Pada tahun 2012, proses pembangunan telah selesai dan telah beroperasi pada akhir 2012.

38. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah direklasifikasi untuk penyesuaian dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012.

31 Desember 2011

Sebelum reklasifikasi

Setelah reklasifikasi

Aset Aset keuangan lancar lainnya - 32.397.239.764 Investasi jangka pendek 29.749.182.282 - Piutang lain-lain pihak ketiga 2.648.057.482 - Tanah yang belum dikembangkan 12.155.518.798 -

Liabilitas Liabilitas keuangan jangka pendek

lainnya - 62.437.679.796 Utang lain-lain pihak ketiga 62.437.679.796 -

39. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan dan entitas anak bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 15 Januari 2014.

***