PT Newmont Nusa Tenggara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan magang di Internal Communication PT Newmont Nusa Tenggara

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Public relations atau biasa disebut sebagai PR memiliki posisi yang sangat

    penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama apabila organisasi tersebut

    sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang sengaja

    dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta mengembangkan dan

    mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah organisasi atau perusahaan

    dengan masyarakat. Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi

    dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada

    dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara,

    dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif

    terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah

    yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan

    masyarakat.

    Public Relations yang ada dan dikenal pada saat sekarang ini, secara

    sederhana disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan Humas. Public

    relations muncul karena adanya tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama

    bagi public relations untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu

    membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para

    karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu

    juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan

  • 2

    masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau

    tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan.

    Menurut Bernardus dan Irawan (seperti dikutip dalam Nova, 2009:24)

    menyatakan bahwa PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk

    bersaing dalam era globalisasi terutama dalam menciptakan serta memelihara image

    positif untuk mendongkrak citra perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya

    perusahaan maka persaingan perusahaan juga semakin ketat. Selain untuk

    memperoleh citra yang positif, perusahaan juga membutuhkan peningkatan terhadap

    produktivitas dan profitabilitasnya dalam persaingan perusahaan tersebut. Wasesa

    (2010:110) mengatakan bahwa diperlukan perluasan dalam fungsi dan peranan dari

    seorang public relations itu sendiri agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara

    maksimal, yakni:

    a. Perluasan untuk kepentingan internal perusahaan. Peran ini menekankan

    bagaimana public relations juga bertanggung jawab untuk membentuk citra

    perusahaan di kalangan stakeholder internal, baik karyawan, manajemen ataupun

    komisaris, Selain membantu mengembangkan loyalitas, public relations juga

    bertanggung jawab mendukung manajemen dalam menciptakan kenyamanan bekerja

    di perusahaan. Baik saat perusahaan dalam keadaan baik maupun dalam perubahan

    manajemen.

    b. Perluasan untuk kepentingan eksternal perusahaan. Peran ini menekankan

    bagaimana public relations harus mendukung kinerja manajemen dalam membangun

  • 3

    relasi yang saling menguntungkan dengan stakeholder eksternal, baik pemegang

    saham, rekan kerja perusahaan ataupun konsumen.

    Akan tetapi peranan humas kadang kala tidak dipakai oleh suatu instansi. Di

    dalam suatu instansi terkadang ada yang masih melekatkan profesi humas atau suatu

    badan humas dengan badan atau bagian struktur perusahaan yang lain. Seringkali

    peranan humas juga tidak dipakai oleh suatu instansi. Peranan humas belum berjalan

    dengan baik apabila tidak mempunyai struktur tersendiri.

    Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui peran humas PT

    Newmont Nusa Tenggara, baik di bidang eksternal maupun di bagian internal. Untuk

    mempelajari hal tersebut agar lebih tajam, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan

    di Corporate Communication Department. Penulis tertarik tentang bagaimana pihak

    internal mapun eksternal komunikasi bisa melakukan tugasnya sebagai seorang

    Public Relations.

    1.2 Tujuan Praktik Kerja Nyata

    1. Kegiatan ini bertujuan untuk pembelajaran dan pembekalan langsung kepada

    mahasiswa mengenai situasi kerja sesungguhnya dalam sebuah perusahaan.

    2. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa

    guna mendapatkan permasalahan yang relevan untuk diangkat sebagai tema

    utama penulisan tugas akhir atau skripsi sebagai persyaratan kelulusan

    program strata bagi mahasiswa peserta PKL.

    3. Menjadikan kegiatan ini sebagai saran mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas

    Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan

  • 4

    2009 memahami mengenai realitas dunia kerja dan proses adaptasi di

    dalamnya.

    4. Memberikan ruang analisis bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

    Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan

    2009 atas kemungkinan adanya ketidaksesuaian antara realitas kerja dengan

    ilmu yang didapat dalam proses perkuliahan yang selama ini dijalani.

    5. Untuk mengetahui unit-unit Internal Communicaion PT Newmont Nusa

    Tenggara.

    6. Mengetahui peran unit-unit Internal Communication Department dalam

    mempertahankan citra PT Newmont Nusa Tenggara.

    1.3 Manfaat

    1.3.1 Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Pelaksanaan program PKL ini dapat bermanfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial dan

    Politik, di antaranya:

    1. Dengan adanya program PKL ini dapat dijadikan tolak ukur bagi fakultas, untuk

    mengetahui seberapa besar kemampuan para mahasiswa ketika dihadapkan dengan

    dunia kerja dan terlibat secara langsung untuk mengaplikasikan segala macam

    teori dan ilmu pengetahuan tentang ilmu komunikasi yang didapat di bangku

    perkuliahan khususnya dalam hal proses memproduksi berita demi peningkatan

    kemampuan dalam hal akademik mahasiswa FISIP.

    2. Program PKl juga merupakan sarana untuk mengenalkan lebih jauh kualitas SDM

    yang dimiliki fakultas dan universitas. Mahasiswa peserta program PKN

  • 5

    merupakan representasi langsung dari fakultas dan universitas. Apabila mahasiswa

    peserta program PKL memiliki kualitas dan perfoma kerja yang baik, maka

    pencitraan akan fakultas dan universitas juga akan baik.

    1.3.2 Bagi Penulis

    1. Memperoleh jaringan kerja yang luas.

    2. Dapat kesempatan untuk mempraktikan ilmu yang telah didapat di akademi

    pendidikan.

    3. Memperoleh pengalaman kerja yang dapat menunjang karir di masa depan.

    4. Mendapatkan kesempatan kerja yang dapat menunjang karir di masa depan.

    5. Melatih disiplin kerja sesuai program di PTNNT.

    6. Memenuhi persyaratan mata kuliah magang.

    1.3.3 Bagi Perusahaan

    1. Dengan adanya program PKL, diharapkan terjadinya simbiosis mutualisme

    antara mahasiswa, universitas dan instansi terkait. Intansi memberikan

    kesempatan mahasiswa belajar tentang realita di lapangan, praktik produksi.

    2. Perusahaan dapat memperoleh bantuan tenaga kerja dalam melaksanakan

    proses operasional kerja. Mahasiswa peserta program PKL akan berlatih

    melaksanakan kegiatan sesuai dengan deskripsi kerja dan bimbingan yang

    diberikan oleh pihak perusahaan.

    3. Pihak Universitas memiliki harapan agar mahasiswa mampu memberikan ide-

    ide-ide kreatif sebagai rekomendasi yang membangun bagi intansi tempat

  • 6

    pelaksanaan program PKL, sehingga ada proses sharing yang memberikan hal

    positif bagi perusahaan.

    1.4 Waktu dan Lokasi

    Penulis melakukan masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan

    dimulai pada 15 November sampai 15 Desember 2013. Pelaksanaan PKL

    dilakukan setiap Senin sampai dengan Jumat, dengan jam kerja mulai pukul 07.00

    17.00 WITA. Adapun lokasi kerja yaitu:

    PT NEWMONT NUSA TENGGARA

    Kantor Corporate Communication Admin 1 Benete

    Sumbawa Nusa Tenggara Barat

    Telp/fax: (0372) 635318 Ex. 46260 / (0372) 635319 Ex. 46243

    Ptnnt.public.relationnt.co.id

  • 7

    BAB II

    KERANGKA TEORI

    2.1 Fungsi Humas

    Publik sasaran di dalam humas terbagi menjadi dua, yaitu : Publik internal

    dan publik eksternal. Publik Internal adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi

    yang ada pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah

    mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada hubungannya dengan organiasai.

    Bertolak dari tugas pokok Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura

    diatas, pada penelitian ini juga ada hubungan Hubungan Masyarakat dengan publik

    eksternal yaitu masyarakat pelanggan yang ada di Jayapura sebagai suatu bukti

    fenomena permasalahan perusahaan yang terjadi.

    Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting demi

    kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang humas yang

    harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antara

    publik intern maupun ekstern serta menjalankan fungsinya yang dititik beratkan

    kepada moral dan tingkah laku yang baik sehingga akan memberikan citra yang

    positif terhadap perusahaan.

    Penilaian masyarakat terhadap sebuah perusahaan tentu tidak muncul secara

    otomatis, hal ini membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Salah satu contoh

    perusahaan yang bergerak di bidang jasa misalnya, tentu akan mendapat penilaian

  • 8

    langsung, apakah pelayanan mereka sudah sesuai atau belum dengan apa yang di

    butuhkan oleh masyarakat,

    Peranan humas kadangkala tidak dipakai oleh suatu instansi. Didalam suatu

    instansi terkadang ada yang masih melekatkan profesi humas atau suatu badan humas

    dengan badan atau bagian struktur perusahaan yang lain. Seringkali peranan humas

    juga tidak dipakai oleh suatu instansi. Peranan humas belum berjalan dengan baik

    apabila tidak mempunyai struktur tersendiri.

    Publik sasaran didalam humas terbagi menjadi dua, yaitu : Publik internal dan

    publik eksternal. Publik Internal adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi

    yang ada pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah

    mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada hubungannya dengan organiasai.

    Bertolak dari tugas pokok Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura

    diatas, pada penelitian ini juga ada hubungan Hubungan Masyarakat dengan publik

    eksternal yaitu masyarakat pelanggan yang ada di Jayapura sebagai suatu bukti

    fenomena permasalahan perusahaan yang terjadi.

    Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting demi

    kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang humas yang

    harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antara

    publik intern maupun ekstern serta menjalankan fungsinya yang dititik beratkan

    kepada moral dan tingkah laku yang baik sehingga akan memberikan citra yang

    positif terhadap perusahaan.

  • 9

    Humas adalah proses interaksi di mana humas menciptakan opini publik

    sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian,

    menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan

    baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

    Secara etimologis public relations terdiri dari dua kata yaitu : public dan relations.

    Dalam bahasa Indonesia, kata Public berarti public atau masyarakat dan relations

    adalah hubungan-hubungan.

    Jadi arti dari public relations adalah hubungan-hubungan dengan

    public/masyarakat. (Kustadi Suhandang 2004 : 29).

    Konsep humas menurut IPRA (Internasional Public Relations Association) adalah :

    Fungsi manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur

    bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian,

    penerimaan dan kerjasama (Arifin, 1998).

    Pemahaman konsep dan pengertian humas itu seperti apa, bisa juga kita lihat

    pendapat dari ; (British) Institude of Public Relations (IPR) :

    Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan

    berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will)

    dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya

    (Jefkins-Daniel Yadin 2002 : 9)

    J. C. Seidel menyatakan humas adalah proses yang kontinue dari usaha-usaha

    manajeman untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggan,

    pegawainya dan publik umumnya ke dalam dengan mengadakan analisa dan

  • 10

    perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan menyampaikan pernyataan-

    pernyataan. Selain itu humas juga berfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik

    antara segenap komponen pada suatu perusahaan dalam rangka memberikan

    pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk

    menumbuhkan dan mengembangkan Good Will (kemauan baik) publiknya serta

    memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan kerja sama

    berdasarkan hubungan baik dengan publik).

    2.2 Peranan Humas

    Peran humas secara umum adalah : sebagai communicator atau penghubung

    antara organisasi atau lembaga yang diwakili oleh publiknya. Membina Relationship,

    yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan

    pihak publiknya. Peranan Back Up Management, yakni sebagai pendukung dalam

    fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. Membentuk corporate image, artinya

    Public Relations berperan untuk berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau

    lembaganya.

    Peran Humas mencakup internal public relations dan external public relations.

    Ruang lingkup yang terdapat pada external publi relations adalah (Rudy

    May,2005:86-88) :

    a. Hubungan dengan pelanggan (customer relations), di mana hal ini mencakup

    kegiatan-kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan atau nasabah,

    menjelaskan prosedur, tata cara, waktu penyelenggaraan acara.

  • 11

    b. Hubungan dengan penduduk atau dengan masyarakat (community relations), hal

    ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat

    sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar organisasi atau lembaga yang

    bersangkutan.

    c. Hubungan dengan pers/media massa (press relations), hal ini mencakup kegiatan

    membuat kliping serta menganalisa public opinion (opini publik) atau aspirasi

    kelompok-kelompok tertentu.

    d. Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (government relations), merupakan

    salah satu peran humas yang mencakup penyelenggaraan hubungan komunikasi dua

    arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah propinsi/ kabupaten/

    kota/ kepolisian/ perusahaan dan lembaga.

    2.3 Strategi Humas

    Mengacu kepada pola strategi Public Relations (1990) tersebut di atas, maka

    menurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,

    batasan pengertian tentang strategi Public Relations adalah :

    Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public

    relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan).

    Sebagaimana diketahui sebelumnya, public relations/Humas bertujuan untuk

    menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favorable

    image) bagi organisasi/ perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para

    stakehodersnya sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk

  • 12

    mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan Humas/PR semestinya diarahkan

    pada upaya mengarap persepsi para stakeholder, akar sikap tindak dan persepsi

    mereka. Konsekuensinya, jika startegi penggarapan itu berhasil maka akan diperoleh

    sikap tindak dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder sebagai khalayak

    sasaran. Pada akhirnya akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.

    (Ruslan, 2003)

    Penggiatan tujuan dan target dari rangkaian perencanaan dalam metode Circle

    PR Programming & Communication yang akan dicapai tersebut bisa berupa citra

    atau kepercayaan dari publik sasaran atau masarakat umum. Tujuan dan sasaran

    pokok tersebut harus realistis, bukan khayalan serta dapat diukur, baik secara kualitas

    maupun kuantitas, bermanfaat bagi semua orang atau individu, menyebutkan jangka

    waktu pencapaian dan jangka waktu berlaku. Tujuan sasaran tersebut dapat mengikat,

    baik untuk kepentingan organisasi dan publik internal maupun publik eksternal dan

    sebagai feedback-nya adalah dapat menciptakan citra positif.

    Metode rangkaian tahapan perencanaan, penggiatan dan komunikasi Circle

    PR Progamming & Communication melalui rangkaian delapan langkah sukses

    perencanaan untuk pencapaian tujuan dan sasaran pokok perusahaan tersebut yang

    disusun secara sistematis dan logis. Terdapat unsur-unsur fleksibilitas dan dinamika,

    baik dalam keadaan perusahaan yang normal, untuk mengahadapi berbagai tantangan

    situasi dan kondisi suatu perencanaan, dan penggiatan komunikasi yaitu, mulai dari

    promosi, meluncurkan suatu produk barang dan jasa. Circle PR Programming &

    Communication dapat dipergunakan untuk suatu solusi atau pemecahan (problem

  • 13

    solving) mengahadapi krisis ketidak percayaan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pada

    setiap perusahaan atau organisasi. (Ruslan, 1999)

    2.4 Konsep Citra

    1. Pengertian Citra

    Berbicara mengenai citra, mengapa citra menjadi begitu penting? Dalam Kamus

    Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah 1. Kata benda : gambar, rupa,

    gambaran; 2. Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan,

    organisasi atau produk; 3. Kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh

    sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya

    prosa atau puisi; 4. Data atau informasi datri potret udara bahan evaluasi.

    Jefkins dalam bukunya Public Relations (2003:20) menyebutkan beberapa jenis citra

    (image). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni:

    1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-

    anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar

    tentang organisasinya.

    2. Citra yang berlaku (current image). Suatu citra atau pandangan yang dianut oleh

    pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

    3. Citra yang diharapkan (wish image). Suatu citra yang diinginkan oleh pihak

    manajemen.

    4. Citra perusahaan (corporate image). Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan,

    jadi bukan sekedar citra antara produk dan pelayanannya.

  • 14

    5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang

    atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu

    citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara

    keseluruhan.

    2. Citra Perusahaan

    Frank Jefkins dalam Ardianto dan Soemirat (2004 : 114), menyimpulkan bahwa

    secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang suatu yang

    muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Sementara menurut

    David A. Arker, John G. Mayer dalam Nova (2011 : 298) citra adalah seperangkat

    anggapan, impresi atau gambaran seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu

    objek bersangkutan.

    Salah satu jenis citra adalah citra perusahaan. Citra perusahaan ini terbentuk dari

    banyak hal, seperti misalnya dari sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang

    gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk,

    keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan

    kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen mengadakan

    riset. Memiliki suatu citra perusahaan yang cemerlang dan positif, jelas merupakan

    keinginan dari setiap perusahaan, termasuk pula yang diinginkan Kantor PDAM

    Jayapura

    Citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau pola pikir

    pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Citra perusahaan adalah adanya

  • 15

    persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas. Realitas dalam PR

    adalah aoa yang tertulis di media. Terbentuknya citra perusahaan karena adanya

    persepsi. Menurut Kotler dalam Nova (2011: 97) persepsi adalah pandangan

    seseirang dalam menafirkan suatu peristiwa berdasarkan informasi yang diterimanya.

    Untuk mendapatkan citra yang diinginkan, perusahaan harus memahami secara persis

    proses yang terjadi ketika publik menerima informasi mengenai kenyataan yang

    terjadi.

    PR dalam menyampaikan pesan-pesan secara tepat sasaran mampu

    menghimpun awareness dari public dan menumbuhkan citra positif dari publik

    terhadap perusahaan. Citra yang baik akan menumbuhkan reputasi yang baik pula

    dari suatu perusahaan.

    3. Teori/Model Citra

    Bagian dari citra adalah sejarah dari citra itu sendiri. Citra merupakan serangkaian

    pengetahuan, pengalaman, perasaan, (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan

    dalam sistem kognisi manusia, atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini

    kebenarannya. Mardi Jhon Harrowitz mengemukakan bahwa citra terbentuk pada

    struktur konisi manusia. Pendekatan yang digunakan adalah psikiatri. Image is any

    though representatian that has a sensory guality. Jefkins menyebutkan , an image is

    impression gained according to konwledge and understanding of facts. Wrong or

    incomplete information can result in imperpect image picture; Nimpoeno, mental

    representation (Winangsih-Syam, dalam Ardianto. 2009:20-21).

  • 16

    Terdapat 10 klasifikasi citra, yaitu: (a) citra ruang; (b) citra waktu; (c) citra rasional;

    (d) citra perorangan; (e) citra nilai; (f) citra emosional; (g) citra kesadaran atau

    ketidaksadaran; (h) citra keyakinan atau ketidakyakinan; (i) citra dalam pribadi yang

    sesuai dengan citra yang ditunjukkan oleh kehendak orang lain (Boulding, dalam

    Ardianto 2009;26)

    Citra adalah peta Anda tentang dunia, anda akan selalui berada dalam suasana yang

    tidak pasti. Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu sesuai

    dengan realitas. Citra mencerminkan pemikiran, emosi dasn persepsi individu atas

    apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai relitas karena persepsi

    membentuk citra (image marketing) yang bukan sekadar bisa tampil elegean denga

    iklan atau menyatakan sebagai yang terbesar atau terbaik, melainkan lebih dari itu

    mengupayakan agar nama dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik

    semakin positif, kumpulan citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi

    korporat (corporate reputation). Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait

    tindakan-tindakan perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing

    utamanya. Jadi, reputasi bisa baik atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah

    (Alifahmi, dalam ardianto (2009;33) 9

    Sutisna (2001) mengemukakan image adalah realitas, seperti yang dikemukakan

    Bernstein dalam Gronroos. Oleh karena itu, program pengembangan dan perbaikan

    citra harus di dasarkan pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja

    kita tidak baik, itu adalah kesalahan kita dalam berkomunikasi. Jika citra sesuai

  • 17

    dengan realitas dan merefleksikan kinerja kita yang buruk, itu berarti kesalahan kita

    dalam mengelola organisasi (Sutisna, dalam Ardianto. 2009:33)

  • 18

    BAB III

    DESKRIPSI KEGIATAN

    3.1 Deskripsi Perusahaan

    3.1.1 Lokasi

    Praktik Kerja Lapangan dilakukan di PT Newmont Nusa Tenggara terletak di

    Jl. Cendrawasih No 12, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau

    terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten

    Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia. Lokasi Batu Hijau yang berjarak 81 km

    dari Mataram dapat dicapai dengan menggunakan pesawat ampibi (seaplane)

    perusahaan atau menggunakan transportasi laut berupa ferry umum dari pelabuhan

    Kayangan di pulau Lombok. Sedangkan untuk kantor di mataram terletak di Jl.

    Sriwijaya No 258, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

    3.1.2 Sejarah Singkat PT Newmont Nusa Tenggara

    PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan patungan

    Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont &

    Sumitomo), PT Pukuafu Indah (Indonesia) dan PT Multi Daerah Bersaing. Newmont

    dan Sumitomo bertindak sebagai operator PTNNT. PTNNT menandatangani Kontrak

    Karya pada 1986 dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi

    di dalam wilayah Kontrak Karya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

  • 19

    Tambang Batu Hijau merupakan tambang terbuka yang dilengkapi dengan

    sara pengolahan dan pendukung. Produknya berupa konsentrat tembanga yang

    mengandung sejumlah kecil emas, yang dikirimkan ke berbagai pabrik peleburan di

    Indonesia maupun di luar negeri. Proyek Batu Hijau terletak di sebelah barat daya

    pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi

    NTB, Indonesia.

    PTNNT menemukan cebakan tembaga porfiri pada 1990, yang kemudian

    diberi nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut, dilakukanlah pengkajian teknis

    dan lingkungan selama enam tahun. Kajian tersebut disetujui Pemerintah Indonesia

    pada 1996 dan menjadi dasar dimulainya pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau

    dengan total investasi US$ 1,8 Miliar. Proyek pembangunan tambang, pabrik dan

    prasarananya selesai pada 1999 dan mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000

    Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan

    emas dan perak. Logam berharga tidak secara langsung dapat diperoleh karena

    bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis. Cebakan porfiri

    diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang

    diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil

    perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang

    diolah. Mengacu tingkat produksi saat ini, usia tambang Batu Hijau diperkirakan

    berlanjut hingga 2023.

    Sebagai kontraktor Pemerintah Indonesia, PTNNT memerikan kontribusi

    yang besar bagi perekonomian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja,

  • 20

    pembayaran royalty dan pajak. Tambang Batu Hijau saat ini memperkejakan lebih

    dari 4.000 pekerja dan 3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64% pekerja berasal dari

    Provinsi NTB.

    Dalam aktivitas pertambangannya PT Newmonta Nusa Tenggara tidak

    berjalan sendirian, PTNNT merangkul masyarakat sekitar, pemerintah daerah,

    pemerintah pusat, dan sejumlah rekan sebagai mitra kerja mereka. Perlunya PTNNT

    untuk menjalin hubungan baik dengan semua elemen di atas, karena sebagai

    perusahaan besar sekali pun PTNNT tetap membutuhkan bantuan baik dari

    stakeholder interanl maupun eksternal. Adapun sejumlah perusahaan yang dijadikan

    mitra kerja PTNNT adalah:

    Internasional SOS mengelola rumah sakit dan klinik serta

    menyediakan jasa pengobatan.\

    TRAVIA AIR mengelola kasa penerbangan serta menyediakan

    helikopter dan jasa penerbangan lainnya.

    TRAKINDO UTAMA pengadaan dan perawatan alat-alat berat untuk

    Catepillar.

    Prasmindo Boga Utama mengelola jasa catering dan mini market.

    PT Orica Mining Service menyediakan bahan-bahan explosive untuk

    kegiatan blasting.

    PT Fluidcon Jaya pemasok suku cadang alat berat dan LV, spesialis

    hose.

    PT Atlas Copco penjualan barang-barang untuk alat berat.

  • 21

    PT SLS Bearindo Specialist Bearing atau alat-alat kendaraan yang

    berhubungan dengan bearing (penjualan segala jenis dan tipe bearing).

    PT Sanggar Sarana Baja (SSB) spesialis las untuk berbagai jenis baja

    dan besi.

    PT Meratus menangani masalah kapal-kapal yang mengangkut barang-

    barang dari luar dan dalam negeri.

    PT HarnischfegerIndonesia (P&H) penjualan alat-alat shovel.

    Inamaco supplier jasa dan tenaga kerja.

    PT Eka Mandiri Pratama, pemasok tenaga kerja di Departement

    Maintenance.

    PT Interek, jasa laboratorium untuk bantuan hasil eksplorasi.

    PT Kirana, pemasok jasa tenaga kerja untuk bersih-berih workshop di

    Trakindo.

    3.1.3 Lapangan Pekerjaan

    Tambang Batu Hijau saat ini mempekerjakan lebih dari 4.000 pekerja dan

    3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64% pekerja berasal dari Provinsi NTB. Karyawan

    di Batu Hijau memiliki peluang berkelanjutan untuk mengikuti pelatihan peningkatan

    keterampilan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini memberikan keuntungan ekonomi

    secara langsung bagi Provinsi NTB dan meningkatkan keterampilan serta

    kemampuan masyarakat lokal di pelbagai bidang keterampilan yang biasa digunakan

    di industri pertambangan modern.

  • 22

    Selain itu, kehadiran operasi tambang menyebabkan banyak masyarakat di sekitar

    tambang, secara langsung maupun tidak langsung, dapat meraih peluang kerja antara

    lain sebagai pemasok perlengkapan, material bangunan, bahan makanan, atau

    kebutuhan lain, bagi perusahaan. Di Batu Hijau, PTNNT memiliki dan menerapkan

    program pembelian lokal (Prakarsa Usaha Lokal), untuk mendukung peningkatan

    pengembangan usaha lokal.

    3.1.4 Pendapatan Negara

    Sesuai dengan ketentuan Kontrak Karya, PTNNT setiap tahun membayar pajak,

    royalti dan non-pajak kepada Pemerintah Indonesia mencapai triliunan rupiah. Sejak

    1997 hingga pertengahan 2012, PTNNT telah membayarkan pajak, royalti dan non-

    pajak sebesar lebih dari Rp60 triliun. Penerimaan inilah yang dikelola oleh

    pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten bagi pembangunan Indonesia.

    3.1.5 Visi PT Newmont Nusa Tenggara

    "Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui

    pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang."

    Nilai

    Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat.

    Menghargai kreativitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan komitmen untuk

    bertindak.

  • 23

    Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, perlindungan

    lingkungan dan tanggung jawab sosial.

    Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik.

    Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang jujur dan

    terbuka.

    Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan menerapkan

    praktik yang telah disepakati.

    3.1.6 Misi PT Newmont Nusa Tenggara

    PTNNT akan membangun perusahaan tambang berkelanjutan, yang mampu

    memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham dan menjadi yang terdepan

    di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial.

    Dasar Strategi

    Karyawan, Sumber Daya Kita yang Paling Berharga Kita akan membangun

    budaya kerja yang menghormati keberagaman, melibatkan karyawan,

    menumbuhkan kerja sama dan inovasi, menghargai kinerja tinggi dan

    mengembangkan pemimpin besar.

    Perencanaan dan Pelaksanaan Operasional Kita akan menyusun rencana kerja

    yang wajar dan secara konsisten mencapai atau melampaui rencana yang

    ditetapkan.

  • 24

    Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek Kita akan merampungkan proyek secara

    tepat waktu, sesuai anggaran dan lingkup proyek.

    Peningkatan Cadangan dan Produksi Kita akan meningkatkan cadangan dan

    produksi melalui perpaduan antara eksplorasi, pengembangan cadangan dan

    akuisisi.

    Pemanfaatan, Lingkup dan Skala Kita akan memanfaatkan keahlian global

    guna memperluas operasi dengan mengembangkan cebakan besar atau kecil

    secara efisien dan efektif.

    Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial Kita akan mempertahankan kekuatan dan

    fleksibilitas finansial.

    3.1.7 Komitmen Tim

    Kita harus selalu sepenuhnya jujur satu sama lain.

    Kita harus mengutamakan kepentingan Perusahaan dalam setiap keputusan yang

    terkait dengan pekerjaan.

    Kita harus mengumpulkan, menganalisis dan membahas fakta-fakta yang sesuai

    agar dapat mengambil keputusan yang efektif dan melaksanakan rencana-

    rencana yang telah disusun secara tepat waktu.

    Kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain.

    Kita harus mengambil risiko secara cerdas bersama-sama.

  • 25

    Kita harus membuat janji yang baik, yang bersifat terbuka, aktif, tulus, eksplisit

    dan berdasar misi.

    Kita harus memikul tanggung jawab bersama-sama.

    Kita harus mendorong pemikiran yang beragam, kreatif, dan berani.

    Kita harus mengangkat telepon dan berkomunikasi satu sama lain secara berkala.

    Kita harus saling menghormati dan menghargai kehidupan pribadi dan keluarga.

    PT Newmont Nusa Tenggara membangun prasarana fisik dan manusia untuk

    menunjang bisnis penambangan tembaga dan emas di Batu Hijau. Prasarana tersebut

    antara lain:

    1. Administrasi yang terletak di Mataram dan Sumbawa.

    2. Transportasi: boat, sea plane, bus, car, helikopter, dan truk.

    3. Sarana pelabuhan: jetti, tempat penampung kendaraan, gudang.

    4. Komunikasi: telepon, komputer, radio, jaringan microwave.

    5. Pendukung medis: klinik, stasiun P3K, bantuan medis, dan evakuasi.

    6. Kontraktor: meliputi kegiatan kerja sisik dengan spesifikasi lebih dari 50

    kontraktor, seperti: Trakindo, PBU, ODG, Thiess dan lain-lain.

    7. Tenaga Kerja Terampil: menyediakan makanan akomodasi dan sebagainya.

    8. Tim respon keadaan darurat.

    9. Pembangkit Listrik

    10. Pengolahan air

  • 26

    11. Sarana Rekreasi

    12. Pendidikan yang terdiri dari Sekolah Nasional dan Internasional.

    13. Peramahan dan Camp.

    3.1.8 Komitmen PT Newmont Nusa Tenggara

    Komitmen Keselamatan Kerja:

    Terus berupaya menyempurnakan sistem dan proses di bidang keselamatan

    kerja untuk mencapai kinerja yang aman, termasuk pengembangan dan

    penerapan praktik kerja yang mampu melindungi kesehatan dan keselamatan

    kerja karyawan PTNNT dan Kontraktor.

    Mematuhi dan melebihi ketentuan dan peraturan perundang-undangan di

    bidang kesehatan dan keselamtan kerja yang berlaku di Indonesia dan standar

    yang ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.

    Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT,

    kontraktor dan pihak terkait bertanggungjawab satu sama lain untuk bekerja

    secara aman dan sistem kesehatan dan keselamatan kerja dipatuhi dan

    diterapkan secara ketat untuk mencegah timbulnya bahaya terhadap karyawan,

    kerusakan properti, gangguan proses, dan lingkungan.

    Komitmen Perlindungan

    Menyertakan berbagai pertimbangan lingkungan melalui tahap perncanaan,

    pembangunan dan pengoperasian serta penutupan seluruh sarana sesuai

  • 27

    dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan konservasi

    keanekaragaman hayati.

    Mentapkan tujuan dan sasaran serta menetapkan berbagai program yang

    diarahkan pada pengelolaan aspek lingkungan yang signifikan, termasuk

    segala hal yang berkaitan dengan sistem penempatan tailing dan pengelolaan

    air tambang.

    Mematuhi atau melebihi ketentuan hukum dan pertauran perundang-undangan

    di bidang pengelolaan lingkungan yang berlaku di Indonesia serta ketentuan

    lainnya, termasuk kesepakatan yang ditetapkan bersama mitra dan lembaga

    penyandangan dana, serta standar pengelolaan lingkungan yang

    bertanggungjawab ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.

    Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT,

    kontraktordan pihak terkait yang bertanggungjawab yang ditetapkan oleh

    Newmont Mining Corporation.

    Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT,

    kontraktor dan pihak terkait yang bertanggungjawab dalam menerapkan

    standar lingkungan yang yang tinggi dan berperan serta dalam upaya

    peningkatan kinerja di bidang lingkungan dan pencegahan pencemaran secara

    berkelanjutan.

  • 28

    Komitmen Tanggung Jawab Sosial:

    Berkomunikasi secara terbuka dengan pemerintah, masyarakat, karyawan dan

    para pemangku kepentingan terkait lainnya, serta menyediakan informasi

    secara faktual dan terbaru mengenai operasi Batu Hijau bagi mereka.

    Menjalin kerja sama dalam kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah

    untuk memastikan agar semua program tanggung jawab sosial dilaksanakan

    melalui proses konsultatif dan partisipatif, dengan menerapkan praktik terbaik

    dan sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

    Menekankan agar program-program yang berkelanjutan didasarkan pada

    tempat pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu: kesehatan, pendidikan,

    kesejahteraan masyarakat dan prasarana yang memadai.

    3.1.9 Sumber Daya Manusia (SDM)

    PTNNT merupakan perusahaan terbesar yang memberikan peluang kerja

    secara langsung maupun tidak langsung di provinsi NTB. Sejak awal masa operasi,

    PTNNT dan kontraktornya telah menciptakan peluang kerja bagi 7.000 orang.

    Prosentase untuk karyawan yakin 98% dari jumlah karyawan tersebut adalah orang

    Indonesia, serta lebih dari 60% tenaga kerja berasal dari desa-desa setempat dan

    provinsi NTB. PTNNT memperkejakan 238 karyawan wanita yang hampir

    setengahnya memegang posisi manajemen, teknis dan profesional.

    Setiap 50% dari tenaga kerja tersebut tinggal di Townsite, Batu Hijau, 15 km

    dari lokasi tambang, terdapat 360 rumah dan akomodai bersama bagi beberapa ribu

  • 29

    orang. Setelah selesai bekerja pada akhir pekan, dengan menggunakan boat yang

    telah disediakan oleh perusahaan, sebagian besar karyawan pulang ke rumah mereka

    di Mataram, yang terletak di pulau Lombok. Sekitar 20% karyawan yang tinggal di

    luar daerah tambang akan menyewa kos di dekat dengan lokasi tambang. Sisanya

    masing-masing kembali ke desa di lingkar tambang.

    Perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat (boat) milik perusahaan yang

    khusus diperuntukan bagi karyawan dengan menyeberangi Selat Alas ke pelabuhan

    Benete PT Newmont Nusa Tenggara yang membutuhkan waktu 1 jam 15 menit untuk

    mencapai lokasi, dari pelabuhan Benete menuju ke lokasi tambang dilanjutkan

    dengan menggunakan bus karyawan yang memakan waktu 1 jam 15 menit untuk

    mencapai lokasi, dari pelabuhan Benete menuju ke lokasi tambang dilanjutkan

    dengan menggunakan bus karyawan yang memakan waktu 45 menit.

    3.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

    Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama kurang lebih satu

    bulan, terhitung mulai tanggal 15 November sampai dengan 15 Desember 2013. Jam

    kerja peserta PKL disesuaikan dengan jam PTNNT, yaitu dalam satu minggu 5 hari

    kerja, mulai hari Senin sampai Jumat, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu adalah

    hari libur. Aktivitas kerja atau jam kerja untuk hari Senin dimulai pukul 07.00 WITA

    17.00 WITA, dengan waktu istirahat selama satu jam 12.00 WITA 13.00 WITA,

    sedangkan jam kerja untuk hari Jumat dimulai pukul 07.00 WITA - 11.00 WITA

    karena memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk menuaikan ibadah sholat

    Jumat.

  • 30

    No Hari dan Tanggal Kegiatan Keterangan

    1. Kamis, 14

    November 2013

    Hari pertama PKL, pengenalan dan

    pembagian kerja dalam 2 divisi:

    1. Peliputan dan Pendokumentasian

    2. Peliputan Berita

    Di hari pertama ini penulis dan

    rekan penulis diperkenalkan dengan

    bagian-bagian yang ada termasuk

    perkenalan kepada kepala dari

    setiap bagian dan sub bagian

    2. Jumat, 15

    November 2013

    Liputan penyerahan sertifikat

    karyawan

    3. Sabtu, 16

    November 2013

    Libur

    4. Minggu, 17

    November 2013

    Libur

    2. Senin, 18

    November 2013

    Belajar lay out

    3. Selasa, 19

    November 2013

    Ngedit foto

    4. Rabu, 20 Menulis kliping untuk ditampilkan

  • 31

    November 2013 di web resmi PTNNT

    5. Kamis, 21

    November 2013

    Menulis kliping untuk ditampilkan

    di web resmi PTNNT

    6. Jumat, 22

    November 2013

    Menulis kliping untuk ditampilkan

    di web resmi PTNNT

    7. Sabtu, 23

    November 2013

    Libur

    8. Minggu, 24

    November 2013

    Libur

    9. Senin, 25

    November 2013

    Belajar fotograpi

    10. Selasa, 26

    November 2013

    Input data karyawan

    Meliput Quiz Night Lindungi

    Pekerja Keluarga & Bangsa Cegah

    HIV Aids

    Multipurpose Hall

    11. Rabu, 27

    November 2013

    1. Input data karyawan

    2. Meliput tour para guru yang

    sedang kunjungan di PTNNT

    Lokasi di buin-buin batu

    school, MMA, dan

    tambang

    12. Kamis, 28

    November 2013

    Input data karyawan

    13. Jumat, 29 Input data karyawan

  • 32

    November 2013

    14. Sabtu, 30

    November 2013

    Libur

    15. Minggu, Desember

    2013

    Libur

    16. Senin, 2 Desember

    2013

    1. Input data karyawan

    2. Meliput fenomena kebakaran

    Lokasi di Jeti

    17. Selasa, 3

    November 2013

    Input data karyawan

    18. Rabu, 4 Desember

    2013

    Input data karyawan

    19. Kamis, 5 Desember

    2013

    Belajar editing

    20. Jumat, 6 Desember

    2013

    Belajar editing

    21. Sabtu, 7 Desember

    2013

    Libur

    22. Minggu, 8

    Desember 2013

    Libur

    17. Senin, 9 Desember

    2013

    Menulis kliping untuk ditampilkan

    di web resmi PTNNT

  • 33

    18. Selasa, 10

    Desember 2013

    Lay out majalah

    19 Rabu, 11 Desember

    2013

    1. Layout majalah

    2. Meliput Seminar Cara Mudah

    Punya Emas dan Menguntungkan

    Multipurpose Hall

    3.3 Situasi Lokasi Praktik Kerja Lapangan

    Lokasi Praktik Kerja Lapangan di External Relations PT Newmont Nusa

    Tenggara terdiri dari dua gedung. Gedung pertama (Admin 1 Benete) terdiri ruangan

    Guest Relations, ruangan Manager Public Relations, ruangan Multimedia

    Communication, Community Development, Publications, Media Relations dan

    Translations. Sedangkan gedung kedua (Admin 2 Benete) terdiri dari ruangan

    Community Relations dan Government Relations.

    Situasi di tempat Praktik Keja Lapangan PTNNT sangat tercipta rasa

    kekeluargaan, hubungan antar karyawan PTNNT saling akrab satu sama lain,

    pekerjaan yang mereka lakukan juga saling berhubungan, saling membantu dan tentu

    saja membutuhkan satu sama lain. Suasan kerja terasa sangat akrab dan santai,

    hubungan antar pimpinan dan karyawan pun juga akrab dengan tetap saling

    menghormati.

    3.4 Pembimbing Praktik Kerja Lapangan

  • 34

    Mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan di External Relations

    didampingi oleh beberapa orang pembimbing yang akan membimbing dan

    memberikan masukan pada mahasiswa dalam melaksanakan tugas pada subdivisi

    Public Relations.

    Aapun para pembimbing tersebut adalah:

    Koordinator Pembimbing : LL Andika Wijaya

    Pembimbing di Lapangan : Komang Ardana, Rangga Askarani, I

    Gede Artayasa, Ni Komang Kariani,

    Lalu Budi, Amri Hidayatullah, Agus

    Aprianto.

    Selain dibimbing oleh para pembimbing yang disebutkan sebelumnya,

    karyawan resmi bukan dari bagian pembimbing pun banyak memberikan masukan-

    masukan dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

    3.5 Dekripsi Kegiatan

    Program PKL ini berkonsentrasi pada proses pembuatan dan penayangan

    (proses produksi) program berita yang ditayangkan oleh Batu Hijau TV. Divisi yang

    bertanggungjawab dan bertugas dalam proses tersebut adalah Divisi Internal

    Communications. Penempatan lokasi konsentrasi PKL disesuaikan dengan minat

    penulis. Pada divisi ini, penulis dapat mengaplikasikan pengetahuan produksi

    program televisi yang telah didapatkan selama berada di bangku perkuliahan.

  • 35

    Selama melaksanakan PKL di Divisi Internal Communication, penulis

    ditempatkan pada unit Multimedia di mana penulis ikut andil dalam pengerjaan,

    pengawasan serta dituntut tanggung jawab dalam memproduksi berita.

    Selama 30 hari melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, penulis

    mendapat waktu selama lima hari kerja selama seminggu, mulai hari Senin hingga

    Jumat. Selama menjalani program kegiatan PKL, penulis ditempatkan dalam Divisi

    Internal Communications yang mana dapat ditugaskan sebagai Kameramen, Reporter,

    Dubber, Editor, Writter.

    Selama menjalani kegiatan PKL di Divisi Communications memberikan

    banyak manfaat bagi penulis. Penulis mampu memahami alur proses produksi berita.

    Pada divisi ini, penulis diikutsertakan dalam proses memproduksi berita. Dalam

    proses produksi berita terdapat terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan

    sebaik mungkin. Selain itu juga diperlukan kerjasama tim yang telah ditetapkan

    sesuai dengan keahlian masing-masing.

    3.6 Fasilitas Penunjang Praktik Kerja Lapangan

    Dalam menunjang pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di External Relations

    Department PTNNT, mahasiswa diberikan fasilitas berupa alat-alat pendukung

    pelaksanaan tugas-tugasnya, fasilitas kebutuhan pribadi serta Alat Pelindung Diri

    (APD). Fasilitas-faslitias tersebut antara laian adalah sebagai berikut:

    1. Mess Hall

    2. Camp/kamar

    3. Bagde/ID

  • 36

    4. Transportasi

    5. Alat Pelindung Diri (APD), seperti helm, kaca mata, rompi, dan sepatu boots

    6. Perangkat komputer (kantor)

    7. Jaringan Internet (kantor)

    8. Sport Hall, recreation room, library room, jaringan telepon, dll.

    3.7 Prospek Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan

    Mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Internal

    Communication Department PTNNT akan memiliki pengalaman kerja yang sangat

    berharga sebagai seorang Public Relations khususnya bisang Internal

    Communication, serta mendapatkan ilmu mengenai internal relations secara praktik

    yang sangat sedikit diaplikasikan si bangku perkuliahan.

    Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis diberikan bekal

    yang sangat baik untuk dipergunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk menekuni

    bidang Public Relations sebagai salah satu bidang kerja. Selama melaksanakan PKL,

    penulis diberi kesempatan untuk mendokumentasikan karya penulis, serta berkenalan

    langsung dengan orang-orang dari perusahaan lain sehingga sangat bermanfaat bagi

    penulis dalam membina hubungan relasi.

  • 37

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Unit-unit Corporate Communication Department

    Corporate Communications Department memiliki unit-unit sebagai berikut:

    a. Internal Communication

    Unit Internal Communication bertugas untuk membina dan

    memelihara hubungan yang baik dan harmonis dengan pihak media. Baik itu

    media cetak maupun elektronik, mulai dari media lokal, nasional, bahkan

    sampai internasional.

    Visi

    Untuk mempromosikan lingkungan sekitar tambang, yang mendukung

    jalannya bisnis perusahaan melalui kemampuan PR untuk menjamin

    kelancaran operasi tambang dengan komunikasi secara efektif menjaga

    identitas dan citra perusahaan.

    Misi

    Membuat dan mengatur hubungan silaturahmi dan pengertian antara

    PTNNT dan para pemegang saham dengan bertumpu pada usaha

    komunikasi dan agenda-agenda perusahaan.

  • 38

    b. Multimedia Communication

    Sub divisi ini menjaga citra perusahaan secara profesional dalam

    mengemas dan menyajikan informasi internal maupun eksternal. Pada sub

    divisi ini terdapat beberapa unit kerja, yakni:

    Audio Visual : unit ini bertugas membuat dokumentasi terhadap

    perkembangan proyek, peristiwa penting yang kemudian dikemas

    dalam album foto, video dengan berbagai format (VCD, DVD,

    VHS), serta audio yang selanjutnya ditayangkan melalui batu hijau

    TV maupun secara on-line pada media internet.

    Desktop Publishing : Unit ini menyajikan informasi perusahaan ke

    dalam format media cetak dan elektronik (lebih fokus pada art

    design computer graphic). Biasanya produk yang dihasilkan berupa

    desai brosur, leaflet, poster, kalender, merchandise, serta membuat

    desain artistik dari setiap acara yang diadakan oleh perusahaan

    seperti laporan, materi presentasi, handout, piagam, desain panggung

    (stage), dan lain-lain.

    C. Multimedia Relations

    Sub divisi ini mengatur hubungan perusahaan dengan media,

    baik media lokal maupun nasional, serta mengatur hubungan antara

    perusahaan dengan praktisi-praktisi baik itu lokal, regional, dan nasional.

    Selain itu, media relations memiliki tugas-tugas seperti:

  • 39

    News Monitoring dan Summary. Ini merupakan kegiatan rutin yang

    dilakukan oleh media relations dalam hal ini memantau berita yang

    terkait dengan kegiatan PTNNT baik itu berita positif, negatif

    maupun netral dari berbagai media massa cetak dan elektronik

    (lokal, nasional, dan internasional). Setelah itu diringkas dan

    diidentifikasikan.

    Press Release. Digunakan untuk mengkonsumsikan seluruh kegiatan

    dan program PTNNT dalam suatu bentuk tulisan atau tulisan berita

    yang diberikan kepada setiap wartawan maupun praktisi media yang

    membutuhkan informasi mengenai PTNNT untuk dimuat di media

    massa.

    Media Tour. Media diajak berkunjung ke perusahaan tambang lain

    untuk melakukan studi banding. Studi banding ini memiliki tujuan

    agar para wartawan memiliki gambaran dan perbandingan antara

    kegiatan operasi PTNNT dengan perusahaan yang dikunjungi.

    Setelah itu, media memiliki hak tersendiri untuk menulis tentang

    realita apa yang ada di lapangan.

    Advertorial. merupakan tulisan pendek dengan feature writing yang

    menceritakan atau memberi informasi mengenai program dan

    kegiatan PTNNT secara terperinci.

  • 40

    Radio Talkshow. Dalam kegiatan ini, media relations bertugas

    menyiapkan materi yang akan dibahas, mengorganisir radio, serta

    mengundang narasumber dari PTNNT yang mengetahui secara pasti

    suatu masalah atau topik yang akan dibahas dan melakukan interaksi

    langsung dengan pendengarnya melalui telepon, Short Messaging

    Service (SMS), e-mail, maupun fax. Kegiatan ini dilakukan setaip 3

    bulan sekali dengan memanfaatkan radio lokal yang ada di daerah

    NTB.

    Media Visit. Merupakan kegiatan yang dilakukan setiap 3 bulan

    sekali dengan mendatangkan wartawan baik itu cetak maupun

    elektronik, lokal dan nasional. Wartawan mengunjungi dan melihat

    langsung batu Hijau Project (site), pengelolaan lingkungan, dan

    program pengembangan masyarakat. Dengan diadakannya kegiatan

    ini diharapkan wartawan memiliki wawasan mengenai PTNNT dan

    kemudian membuat atau menulis berita mengenai program PTNNT.

    Advertising. Iklan merupakan sarana yang sangat efektif untuk

    membina hubungan baik dengan media dan dirangcang untuk

    mendapatkan perhatian dari masyarakat sebagai perusahaan yang

    memiliki citra yang positif. Dalam hal iklan, PTNNT tidak pernah

    menggunakan Public Service Announcement (PSA) karena dianggap

  • 41

    kurang efektif dan efisien bagi PTNNT sendiri. PSA dianggap tidak

    dapat mewakili visi, misi dan program-program PTNNT.

    Media Clipping. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang

    dilakukan oleh media relations, di mana kegiatan ini merupakan

    kegiatan yang mengumpulkan setiap berita yang berhubungan

    dengan PTNNT di media cetak maupun elktronik baik itu pada

    media lokal, nasional, maupun internasiona. Setelah itu dikumpulkan

    untuk dijadikan dokumen perusahaan.

    Media Gathering. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

    dengan dan bertemu secara langsung dengan media massa. Dalam

    kegiatan ini dilakukan sesi interaktif mengenai isu-isu yang ingin

    diketahui oleh wartawan terkait dengan PTNNT.

    Website Management. Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan

    oleh media relations dalam hal melakukan pembaharuan atau update

    informasi pada website PTNNT.

    Informal Media Contact. Kegiatan yang dilakukan oleh media

    relations untuk menghubungi atau membina hubungan baik dengan

    wartawan dalam suasana santai atau informal.

    Ghost Writer. Dalam hal ini, PTNNT meminta para ahli di bidangya

    masing-masing yang pernah dan diundang untuk mengunjungi

    PTNNT dan membuat future writing mengenai PTNNT secara

  • 42

    positif dan hasil penulisan tersebut kemudian dimuat di media

    massa.

    Expo (pameran). Adapun beberapa pemeran yang wajib diikuti oleh

    PTNNT yakni Mine Expo, Enviro Expo dan Pameran Pembangunan

    (dilaksanakan setiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia).

    Third party Endorsement

    Bootcamp

    Proses Produksi Berita di Batu Hijau

    Proses produksi berita di Divisi Internal Communication, Batu

    Hijau TV secara umum meliputi ide, rapat redaksi, liputan (visual, editing,

    naskah berita-dubbing), sinkronisasi/mixing, siar, dan evaluasi.

    Ide Konsep Berita

    Ide atau gagasan adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran.

    Artinya sama dengan cita-cita. Ide dalam kajian Fisafat Yunani maupun

    Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal uth yang melintas

    cepat. Selama ide tersebut belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan

    tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di pikiran. Ide

    menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam

    pengetahuan, baik sains maupun filsafat.

    Begitu juga di Batu Hijau TV, ide merupakan langkah awal dalam

    menentukan jadwal yang telah direncanakan kepada penulis dan seksi

  • 43

    produksi berita. Untuk liputan setiap harinya, biasanya ide-ide tersebut

    diperoleh dari event-event yang sedang atau akan berjalan yaitu dalam

    bentuk undangan maupun berdasarkan referensi tim seksi produksi secara

    inisiatif serta informasi yang berasal dari sekitar lingkar tambang.

    Rapat Produksi

    Ide yang telah dituliskan dalam bentuk konsep-konsep yang

    kemudian dibawa ke rapat produksi untuk dibahas lebih lanjut dan

    bentukny planning. Rapat produksi melibatkan semua pihak yang ada

    dalam seksi produksi berita sesuai program berita yang bersangkutan.

    Rapat ini membahas mulai dari persiapan hingga nanti berita siap untuk

    disiarkan. Namun, di Batu Hijau TV, rapat produksi berjalan secara

    discountinue, karena tidak semua seksi produksi berita selalu hadir di

    waktu yang sama.

    Menurut sepengetahuan penulis, rapat produksi tidak berjalan

    efektif dan berkelanjutan. Karena selama selama penulis menjalankan PKL,

    dalam menentukan sebuah topik berita maupun penugasan dalam

    pembagian tim peliputan berjalan tanpa adanya pembicaraab satu forum

    bersama. Menurut penulis, memang ada baik dan buruknya hal semacam

    ini dilakukan. Rapat produksi hanya dapat menyita waktu, karena pada saat

    rapat redaksi tidak semua rekan wartawan dapat berkumpul dan

    menentukan konsep berita untuk dijadwalkan bersama-sama. Buruknya lagi

    dengan tidak adanya rapat produksi ketika di lapangan berita yang

  • 44

    dihasilkan wartawan mendapat teguran. Selain itu banyak juga rekan-rekan

    wartawan yang mengalami kebingungan saat peliputan karena tidak

    memahami konsep berita yang diharapkan.

  • 45

    BAB V

    PENUTUP

    Setelah satu bulan penulis menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan,

    penulis sebagai salah satu mahasiswi di departemen komunikasi, banyak mendapat

    pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat diambil berdasarkan pengamatan di

    lapanga dan ditinjau dari teori yang didapat oleh mahasiswa selama duduk di bangku

    kuliah. Penulis menarik kesimpulan dan memberikan sedikit saran kepada PT

    Newmont Nusa Tenggara khususnya bagian Internal Communication.

    5.1 Kesimpulan

    1. PTNNT sebagai perusahaan tambang yang mempunyai misi membangun

    perusahaan tambang berkelajutan dan mampu menempatkan perusahaan pada

    posisi tertinggi dalam hal pendapatan/laba bagi pemenang saham dan menjadi

    yang terdepan di bidang keselamatan kerja, disiplin kerja, perlindungan

    lingkungan dan tanggung jawab sosial. Misi tersebut telah diwujudkan

    melalui program-program unggulan dari beberapa departemen PTNNT.

    2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh PTNNT termasuk di bagian Internal

    Communication Department sangat dipatuhi dan dijalani oleh karyawan

    sehingga situasi di dalam PTNNT menjadi sangat teratur sehingga berdampak

    positif terthadap para karyawan dan penulis ketika melakukan kegiatan job

    training.

    3. Dari teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan pengalaman bekerja di

    lapangan, teori dapat diterapkan dan tidak ada perbedaan yang jauh antara

  • 46

    kedua sumber ilmu tersebut di PTNNT memiliki komitmen tinggi dalam

    menjalankan semua program kerja sehingga menjadi perusahaan

    berkredibilitas tinggi.

    4. Dalam aktivitas PKL di PTNNT, penulis lebih banyak mendapatkan

    pembelajaran secara teknikal seperti mendokumentasikan program, menulis

    berita, meliput semua kegiatan.

    5. Kesuksesan PTNNT dalam berbagai bidang industri tambang dan program

    sosial mendapat banyak penghargaan dari berbagai pihak termasuk

    pemerintah dalam berbagai bidang.

    6. Saat menjalankan kegiatan PKL, ketika penulis mengalami kesulitan dalam

    menjalankan sesuatu, penulis selalu mendapatkan bimbingan dan arahan oleh

    para karyawan Internal Communication. Seluruh karyawan sangat membantu

    penulis selama menjalani PKL.

    7. Penulis mendapatkan pengalaman untuk berinteraksi langsung dengan lingkar

    tambang, sehingga penulis dapat mempelajari karakteristik da budaya dari

    masyarakat di sekitar lingkar tambang.

    8. Dalam kegiatan publikasi dari Internal Communication Department, penulis

    berhasil mendapat feedback dari publik sasaran yang baik dari internal

    perusahaan maupun masyarakat pada umumnya. Publikasi tersebut melalui

    SBH (Suara Batu Hijau TV).

    9. Budaya kekeluargaan menjadi pedoman di dalam Internal Communication.

    Budaya tersebut dapat membuat tali silaturahmi dalam sebuat departemen,

  • 47

    sehingga saat bekerja tidak ada yang merasa canggung dengan kegiatan di

    lapangan.

    10. Banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat sehingga penulis dapat

    menerapkannya ketika kembali ke bangku kuliah serta di dunia kerja di masa

    depan.

    11. Segala program dan strategi PTNNT memenuhi syarat industri tambang yang

    sangat baik dengan pembentukan citra perusahaan yang baik juga.

    5.2 SARAN

    1. Pada saat melakukan pekerjaan tertentu, perlu diadakan koordinasi secara

    intensif, khususnya deskripsi pekerjaan yang dilakukan setiap pihak. Hal ini

    dilakukan agar tidak terjadi perpecahan dalam sebuah tim, dan kepada siapa

    setiap pihak harus bertanggungjawab.

    2. Perlu diadakannya evaluasi setiap melaksanakan kegiatan yang ada sehingga

    kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan program bisa diketahui.

    3. Kurangnya mobil operasional untuk Copporate Communication Department,

    karena banyaknya kegiatan yang ada, terutama di divisi multimedia untuk

    melakukan peliputan.

  • 48

    DAFTAR PUSTAKA

    Jefkins Frank, 2003. Public Relations 2003. Erlangga. Jakarta.

    Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT.

    Remaja Rosdakarya.

    Rakhmat , Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi (Dilengkapi dengan

    contoh dan analisis statistic). PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Ruslan Rosady, 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT.

    Raja Grafindo Persada, Jakarta.

    http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-01171-

    MC%20Bab1001.pdf

    www.ptnnt.co.id