121

PT TUNAS ALFIN Tbk DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN …tunasalfin.com/public/files/report/files/December_31_2015.pdf · audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN

DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan................................................................................................... 1 - 2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ...............................................… 3 Laporan Perubahan Ekuitas......................................................................……………........ 4 Laporan Arus Kas...............................……...……………………………............................... 5 Catatan atas Laporan Keuangan…..................................................................................... 6 - 56

**************************

Laporan Auditor Independen

Laporan No.xxxxx

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Tunas Alfin Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Tunas Alfin Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Tunas Alfin Tbk tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. TJAHJADI & TAMARA

Riani Registrasi Akuntan Publik No. AP.0264

18 Maret 2016

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

31 Desember 2015

31 Desember 2014*

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013*

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,2r,4,32 105.439.927.774 117.636.810.299 93.371.119.093 Piutang usaha - pihak ketiga 2r,5,32 81.775.777.452 75.240.353.979 72.257.220.834

Persediaan 2f,6 109.777.323.506 105.855.280.781 83.036.682.565

Biaya dibayar di muka 2g 1.597.936.307 1.493.762.793 551.915.239

Pajak dibayar di muka 16a 5.799.161.547 - -

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual 2t,14 - 896.319.900 896.319.900

Aset lancar lainnya 7 1.872.108.174 1.753.526.078 2.042.256.649

JUMLAH ASET LANCAR 306.262.234.760 302.876.053.830 252.155.514.280

ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain 2r,8,32 1.515.888.000 1.912.833.750 2.143.800.000 Uang muka perolehan aset tetap 9 1.625.473.520 3.050.981.664 4.056.870.000 Aset pajak tangguhan 2o,16c,35 4.560.353.738 7.530.821.857 8.605.796.850

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 136.754.552.186 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 132.527.745.280 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 123.770.840.002 pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 2h,2i,10 118.479.390.961 116.614.583.554 73.764.892.525

Properti investasi - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.301.876.581 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 3.085.567.037 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 2.869.257.493 pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 2i,2k,11 1.442.063.626 1.658.373.170 2.220.921.714

Aset takberwujud - neto 2i,2l,12 50.572.059 57.315.015 64.057.971 Aset tidak lancar lainnya 274.400.000 274.400.000 274.400.000

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 127.948.141.904 131.099.309.010 91.130.739.060

JUMLAH ASET 434.210.376.664 433.975.362.840 343.286.253.340

* Disajikan kembali (Catatan 35).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

31 Desember 2015

31 Desember 2014* 1 Januari 2014/

31 Desember 2013* LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 2r,13,32

Pihak berelasi 2e,29 2.220.567.814 2.720.993.598 2.013.789.603 Pihak ketiga 52.676.755.560 56.791.611.523 36.693.767.461

Utang lain-lain - pihak ketiga 2r,14,32 673.870.675 5.601.366.356 5.586.451.933

Beban akrual 2r,15,32 2.052.296.352 2.491.063.278 1.601.730.245

Utang pajak 2o,16b 1.765.420.840 4.533.648.419 4.703.582.887 Bagian utang perolehan aset tetap yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2r,17,32 10.591.815.491 9.883.076.240 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 69.980.726.732 82.021.759.414 50.599.322.129

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang perolehan aset tetap - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2r,17,32 - 9.552.877.616 -

Liabilitas imbalan pasca kerja 2m,18,35 14.027.626.740 23.145.626.058 25.990.673.421

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 14.027.626.740 32.698.503.674 25.990.673.421

JUMLAH LIABILITAS 84.008.353.472 114.720.263.088 76.589.995.550

EKUITAS Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham

Modal dasar - 2.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.353.435.000 saham 19 135.343.500.000 135.343.500.000 135.343.500.000

Saldo laba Ditentukan penggunaannya 20 2.300.000.000 2.200.000.000 2.100.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya 35 212.558.523.192 181.711.599.752 129.252.757.790

JUMLAH EKUITAS 350.202.023.192 319.255.099.752 266.696.257.790

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 434.210.376.664 433.975.362.840 343.286.253.340

* Disajikan kembali (Catatan 35).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2015 2014*

PENJUALAN NETO 2n,21,29 476.383.633.793 558.080.193.376 BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,22,29 (404.525.719.160 ) (453.638.903.779)

LABA BRUTO 71.857.914.633 104.441.289.597

Beban penjualan 2n,23,29 (8.472.740.239 ) (9.861.999.357) Beban umum dan administrasi 2n,24,35 (23.338.927.478 ) (24.412.024.758) Pendapatan operasi lain 2c,2j,2n,25 8.108.791.415 3.634.814.346 Beban operasi lain 2c,2n,26 (9.188.040.633) (283.935.334 )

LABA USAHA 38.966.997.698 73.518.144.494

Pendapatan keuangan 2n,4 4.579.711.248 4.507.286.341 Biaya keuangan 2n - (563.020.833)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 43.546.708.946 77.462.410.002 PAJAK PENGHASILAN 2o,16c,35 (9.828.982.966 ) (19.572.679.943)

LABA TAHUN BERJALAN 33.717.725.980 57.889.730.059 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali program

imbalan pasti 2m,18,35 3.523.916.613 (2.596.400.797 ) Pajak penghasilan terkait 2o,16c,35 (880.979.153 ) 649.100.200

Penghasilan komprehensif lain - neto setelah pajak 2.642.937.460 (1.947.300.597)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 36.360.663.440 55.942.429.462

LABA PER SAHAM 2p,27 25 43

* Disajikan kembali (Catatan 35).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

* Disajikan kembali (Catatan 35).

Modal Saldo Laba Ditempatkan dan Ditentukan Tidak Ditentukan Jumlah Catatan Disetor Penuh Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo 1 Januari 2014 135.343.500.000 2.100.000.000 134.867.567.306 272.311.067.306

Penyesuaian neto yang timbul dari penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) 2b - - (5.614.809.516 ) (5.614.809.516 )

Saldo 1 Januari 2014* 35 135.343.500.000 2.100.000.000 129.252.757.790 266.696.257.790

Dividen kas 20 - - (3.383.587.500 ) (3.383.587.500 )

Pembentukan dana cadangan 20 - 100.000.000 (100.000.000 ) -

Jumlah laba komprehensif tahun 2014* - - 55.942.429.462 55.942.429.462

Saldo 31 Desember 2014* 135.343.500.000 2.200.000.000 181.711.599.752 319.255.099.752

Dividen kas 20 - - (5.413.740.000 ) (5.413.740.000 )

Pembentukan dana cadangan 20 - 100.000.000 (100.000.000 ) -

Jumlah laba komprehensif

tahun 2015 - - 36.360.663.440 36.360.663.440

Saldo 31 Desember 2015 135.343.500.000 2.300.000.000 212.558.523.192 350.202.023.192

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 5

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2015 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 462.722.155.188 555.132.034.654 Pembayaran kepada pemasok (315.057.458.706) (365.135.959.081) Pembayaran untuk gaji, tunjangan dan imbalan pasca kerja (60.379.724.541) (60.063.285.368) Pembayaran untuk beban operasional (71.108.350.727) (58.687.332.291) Kas dihasilkan dari operasi 16.176.621.214 71.245.457.914 Penerimaan dari pendapatan keuangan 4.579.711.248 4.507.286.341 Pembayaran pajak penghasilan badan (12.651.107.530) (19.140.405.111 ) Pembayaran pajak atas revaluasi aset tetap 16a (2.302.266.919) - Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 3.797.387.568 1.469.515.940 Pembayaran biaya keuangan - (563.020.833) Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 9.600.345.581 57.518.834.251 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengurangan piutang lain-lain 789.900.000 1.482.150.000 Hasil penjualan aset tetap 10 115.454.545 102.272.729 Perolehan aset tetap (8.160.335.181) (10.440.574.435) Uang muka perolehan aset tetap (2.313.450.160) (6.068.344.788) Penambahan piutang lain-lain (403.638.000) (1.240.500.000) Tambahan biaya sehubungan dengan penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (38.717.625) - Hasil penjualan properti investasi 11 - 455.054.250 Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (10.010.786.421) (15.709.942.244) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang perolehan aset tetap (9.883.076.240) (14.810.834.892) Pembayaran dividen kas 20 (5.413.740.000) (3.383.587.500) Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (15.296.816.240) (18.194.422.392)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS (15.707.257.080) 23.614.469.615 DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS PADA KAS DAN SETARA KAS 3.510.374.555 651.221.591 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 117.636.810.299 93.371.119.093

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 105.439.927.774 117.636.810.299

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Tunas Alfin Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Edison Sianipar, S.H. No. 5 tanggal 6 Mei 1977. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/412/13 tanggal 18 Oktober 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174 tanggal 30 Juni 2015 mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0950312 tanggal 10 Juli 2015.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha perdagangan, agen, angkutan, pembangunan, industri kemasan dan percetakan. Pada saat ini, kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan adalah di bidang industri kemasan halus (fine packaging). Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1977.

Kantor pusat dan pabrik Perusahaan berlokasi di Jalan K.H. Agus Salim No. 9, Batu Ceper, Tangerang. Kantor penghubung Perusahaan berlokasi di Menara Imperium Lantai 28, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta.

PT Proinvestindo adalah entitas induk akhir Perusahaan.

b. Pencatatan Perusahaan sebagai Perusahaan Publik

Pernyataan Pendaftaran Perusahaan sebagai Perusahaan Publik Tanpa Penawaran Umum di Bursa Efek Surabaya (BES) dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan Surat No. S-151/PM/2001 tanggal 30 Januari 2001. Pada tanggal 12 Februari 2001, BES menyetujui pencatatan 90.229.000 saham Perusahaan berdasarkan Surat BES No. JKT-003/MKT/LIST/BES/II/2001 tanggal 6 Februari 2001. Pada tanggal 15 Juni 2001, BES menyetujui tambahan pencatatan 1.263.206.000 saham Perusahaan sehubungan dengan pembagian dividen saham berdasarkan Surat BES No. JKT-009/MKT/LIST/BES/VI/2001 tanggal 31 Mei 2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, BES bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ). Selanjutnya BEJ berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mulai menjalankan fungsi bursa efek pada tanggal 1 Desember 2007. Pada tahun 2007, aktivitas saham Perusahaan ditangguhkan karena Perusahaan belum dapat memenuhi ketentuan bursa, khususnya yang terkait dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali.

Untuk meningkatkan jumlah kepemilikan saham oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali, PT Proinvestindo sebagai pemegang saham mayoritas Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum oleh Pemegang Saham Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dalam Surat No. 001/PRO/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 dan No. 001/PRO/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013. Selanjutnya Pernyataan Pendaftaran tersebut telah memperoleh Pernyataan Efektif dari OJK dalam Surat OJK No. S-485/D.04/2013 tanggal 31 Desember 2013 dan pelaksanaan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham Perusahaan telah dilakukan dari tanggal 3 Januari 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM (lanjutan) b. Pencatatan Perusahaan sebagai Perusahaan Publik (lanjutan)

Sehubungan dengan telah dipenuhinya ketentuan bursa khususnya terkait persyaratan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali, selanjutnya berdasarkan Surat dari BEI No. S-00138/BEI.PPR/01-2014 tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan kembali (relisting) efek Perusahaan dari BEI, efektif sejak tanggal 17 Januari 2014.

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 23 Juni 2015, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 174 tanggal 30 Juni 2015, dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0950313 tanggal 10 Juli 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Fredy Mantelagheng Liando Komisaris : Pieter Tika Komisaris Independen : Gunawan Direksi Presiden Direktur : John Tika Direktur : Bernardus Budiman Direktur : Samuel Sofyan Tika Direktur : Gil Directo Talay Direktur Tidak Terafiliasi : Muljono Sunaryo Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 3 Mei

2013, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Widya Agustyna, S.H. No. 310 pada tanggal yang sama, dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-20647 tanggal 28 Mei 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Fredy Mantelagheng Liando Komisaris : Pieter Tika Komisaris Independen : Gunawan Direksi Presiden Direktur : John Tika Direktur : Bernardus Budiman Direktur : Samuel Sofyan Tika Direktur Tidak Terafiliasi : Muljono Sunaryo

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Gunawan Anggota : Stevan Djaya Saputra Anggota : Rika Prasojo

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. UMUM (lanjutan) c. Dewan K omisaris d an D ireksi, Komite Audit, S ekretaris P erusahaan dan K aryawan

(lanjutan)

Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah Ellen Golose dan Sherley Liando. Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing adalah sejumlah 706 karyawan dan 681 karyawan (tidak diaudit).

d. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 18 Maret 2016.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi penting Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 diterapkan secara konsisten dengan penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali untuk penerapan beberapa Pernyataan/Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b.

a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam-LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas

kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Perusahaan.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan Perusahaan melakukan penerapan PSAK dan ISAK baru/revisi yang berlaku efektif pada tahun 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Perusahaan, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, menyebabkan perubahan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan: - PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”

Standar revisi ini mengharuskan Perusahaan untuk memisahkan penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain (“OCI”) ke dalam dua kelompok berdasarkan apakah mereka akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi di masa yang akan datang. Pos-pos OCI yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi harus disajikan terpisah dengan pos-pos yang dapat direklasifikasi ke laba rugi di masa yang akan datang. Perusahaan telah memodifikasi pos-pos OCI dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. Revisi tersebut hanya mempengaruhi penyajian namun tidak mempengaruhi posisi maupun kinerja keuangan Perusahaan.

- PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagai berikut: a) Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu

diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting);

b) Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan (lanjutan) - PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (lanjutan)

c) Keuntungan dan kerugian aktuarial berganti nama menjadi pengukuran kembali dan diakui

secara langsung pada penghasilan komprehensif lain. Keuntungan dan kerugian aktuaria tidak akan lagi ditangguhkan dengan pendekatan koridor atau diakui dalam laba rugi. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tidak akan diakui kembali melalui laba rugi pada periode berikutnya.

d) Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. Pengungkapan tersebut telah diterapkan di Catatan 18.

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” serta sesuai dengan PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Keuangan dan Kesalahan”, perubahan pengakuan biaya jasa lalu tersebut dipertimbangkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan secara retrospektif. Perusahaan telah menerapkan ketentuan transisi dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif secara retrospektif (Catatan 18 dan 35).

Penerapan dari standar baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perusahaan, namun tidak menimbulkan dampak yang material terhadap laporan keuangan adalah: a. PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. b. PSAK 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”. c. PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. d. PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. e. PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. f. PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. g. ISAK 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya”.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

2015 2014

1 Dolar Amerika Serikat (US$) 13.795,00 12.440,00 1 Franc Swiss (CHF) 13.951,30 12.582,83 1 Dolar Singapura (SIN$) 9.751,19 - 1 Euro (EUR) - 15.133,27

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Perusahaan memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, sebagai berikut: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Perusahaan menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

g. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

h. Aset Tetap

Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat (Tahun)

Bangunan 20 Mesin dan peralatan 8 - 16 Perlengkapan kantor 4 - 8 Kendaraan bermotor 8

Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai “Aset Takberwujud” dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai keadaan, disesuaikan secara prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi pada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

j. Sewa

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa Operasi - Perusahaan sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa Operasi - Perusahaan sebagai Lessor Sewa yang didalamnya Perusahaan tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Properti Investasi Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Perusahaan telah memilih model biaya untuk mencatat properti investasinya. Penyusutan bangunan yang merupakan properti investasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 (dua puluh) tahun. Tanah yang merupakan properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam periode penghentian atau pelepasan tersebut terjadi. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik, dimulainya pengembangan untuk dijual, atau berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Untuk transfer dari properti investasi ke aset tetap yang digunakan dalam operasi, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

l. Aset Takberwujud

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi aset dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan.

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2h atas laporan keuangan di atas, Perusahaan menerapkan ISAK 25, “Hak atas Tanah”. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat: i. dijual; atau ii. ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan

atau penjualan aset tersebut.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui sebagai liabilitas pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Sejak 20 Oktober 2011, Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca kerja Perusahaan. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan Perusahaan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti dikurangi nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang

ditanggung oleh program; atau, ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material

dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan Pendapatan Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: - Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat

kepemilikan barang kepada pembeli; - Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang

dijual; - Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; - Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir

kepada Perusahaan tersebut; dan - Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur

dengan andal. Penghasilan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Penghasilan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).

o. Perpajakan

Pajak Kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak penghasilan kini diakui dalam laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di ekuitas atau penghasilan komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut diakui langsung pada ekuitas atau penghasilan komprehensif lain. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o. Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada periode saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan meninjau kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara pajak aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau entitas bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor

pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari beban yang terjadi; dan

ii. Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak temasuk sebagai bagian dari pajak dibayar di muka atau utang pajak pada laporan posisi keuangan.

p. Laba per Saham

Laba per saham dihitung berdasarkan laba tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

q. Informasi Segmen

Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang sejalan dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi Perusahaan diidentifikasi sebagai pengambil keputusan operasional, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat kebijakan strategis. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan

beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

r. Instrumen Keuangan i. Aset keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pengakuan awal dan pengukuran

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Instrumen Keuangan (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria “pass-through” dan (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Instrumen Keuangan (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

ii. Liabilitas keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai pada saat pengakuan awal. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang perolehan aset tetap yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Penghentian pengakuan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan (lanjutan) Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perusahaan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.

s. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

t. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual Sesuai PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, Perusahaan mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan secara prinsip melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Perusahaan mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan serta pengungkapan liabilitas kontinjensi. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Usaha yang Berkelanjutan Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya Perusahaan. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2r.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

Pertimbangan (lanjutan) Sewa Perusahaan memiliki perjanjian sewa dimana Perusahaan sebagai lessee sehubungan dengan sewa kendaraan dan Perusahaan sebagai lessor sehubungan dengan sewa gedung. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset sewa. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan Perusahaan atas perjanjian sewa kendaraan dan gedung, transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Perusahaan juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit pelanggan mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada pelanggan. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari pelanggan dalam kelompok kolektif, penurunan kinerja pasar dimana pelanggan beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari pelanggan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Perusahaan mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Penentuan estimasi masa manfaat dilakukan berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat. Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 118.479.390.961 dan Rp 116.614.583.554. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.

Imbalan Pasca Kerja Penentuan beban dan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dengan menggunakan metode projected unit credit. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Seperti dijelaskan pada Catatan 2m, hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban imbalan pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi yang ditetapkan adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas imbalan pasca kerja. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 14.027.626.740 dan Rp 23.145.626.058. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 18.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat pajak penghasilan badan dibayar di muka Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 3.496.894.628, sedangkan nilai tercatat utang pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 87.816.244. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 4.560.353.738 dan Rp 7.530.821.857. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16c.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:

2015 2014

Kas Rupiah 58.000.000 58.000.000 Dolar Amerika Serikat 111.422.215 89.431.160

Jumlah kas 169.422.215 147.431.160

Kas di bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.450.804.545 9.481.147.583 PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.814.001.057 4.171.109.183 Citibank N.A., Jakarta 1.162.397.380 - PT Bank Sinarmas Tbk 2.612.740 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 162.475.877 Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.832.201.331 21.230.349.317 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.067.654.841 4.332.306.382 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 403.596.767

Franc Swiss PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 41.265.265 31.325.630

Jumlah kas di bank 33.370.937.159 39.812.310.739

Setara kas - deposito berjangka Rupiah Citibank N.A., Jakarta 29.000.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk 22.000.000.000 61.250.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 207.068.400 10.207.068.400

Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk 20.692.500.000 6.220.000.000

Jumlah setara kas - deposito berjangka 71.899.568.400 77.677.068.400

Jumlah kas dan setara kas 105.439.927.774 117.636.810.299

Tingkat suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2015 2014

Rupiah 4,25% - 9,75% 4,25% - 10,75% Dolar Amerika Serikat 0,75% - 2,50% 0,85% - 2,50% Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak

berelasi. Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank dan deposito berjangka disajikan sebagai bagian

dari “Pendapatan Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari:

2015 2014

Berdasarkan Jenis Produk Rokok 47.688.631.404 52.340.964.506 Barang konsumsi 29.623.337.600 20.871.135.899 Lain-lain 4.463.808.448 2.028.253.574

Jumlah 81.775.777.452 75.240.353.979

Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo 43.734.443.317 54.791.863.574

Sudah jatuh tempo Kurang dari 30 hari 28.639.799.326 16.116.044.038 31 - 60 hari 4.494.676.471 1.752.069.501 Lebih dari 60 hari 4.906.858.338 2.580.376.866

Jumlah 81.775.777.452 75.240.353.979

Berdasarkan Mata Uang Rupiah 80.412.223.230 45.656.175.692 Dolar Amerika Serikat 1.363.554.222 29.584.178.287

Jumlah 81.775.777.452 75.240.353.979

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha sebesar Rp 25.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode pelaporan dan dengan mempertimbangkan sejarah kredit, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha kepada pihak ketiga.

6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari:

2015 2014

Barang jadi 18.940.859.882 22.546.392.540 Barang dalam proses 9.740.615.249 10.600.062.704 Bahan baku 72.914.066.356 69.519.896.245 Barang dalam perjalanan 8.181.782.019 3.188.929.292 Jumlah 109.777.323.506 105.855.280.781

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

6. PERSEDIAAN (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan sebesar Rp 25.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30). Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 10.000.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

7. ASET LANCAR LAINNYA

Akun ini terdiri dari: 2015 2014

Setoran jaminan 1.810.992.774 1.658.631.078 Uang muka kepada pemasok 61.115.400 19.225.000 Uang muka asuransi - 75.670.000

Jumlah 1.872.108.174 1.753.526.078

8. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari: 2015 2014

Pihak ketiga Karyawan 1.515.888.000 1.902.150.000

Pihak berelasi (Catatan 29) PT Wahana Matra Sejati - 6.613.750 PT Kutai Bara Abadi - 4.070.000

Jumlah pihak berelasi - 10.683.750

Jumlah 1.515.888.000 1.912.833.750

Piutang karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang bukan personil manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan. Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain akan dapat ditagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

9. UANG MUKA PEROLEHAN ASET TETAP

Akun ini merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok sehubungan dengan perolehan mesin dan akan direklasifikasikan ke aset dalam penyelesaian pada saat mesin tersebut diterima oleh Perusahaan.

10. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2015

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah 435.622.943 - - - 435.622.943 Bangunan 10.853.522.672 - - - 10.853.522.672 Mesin dan peralatan 226.030.372.572 440.710.874 5.791.679.172 5.810.554.472 226.489.958.746 Perlengkapan kantor 2.192.097.292 150.178.636 16.000.000 - 2.326.275.928 Kendaraan bermotor 6.799.817.590 2.284.000.000 - 100.000.000 9.183.817.590 Aset dalam penyelesaian 2.830.895.765 9.024.403.975 - (5.910.554.472) 5.944.745.268 Jumlah biaya perolehan 249.142.328.834 11.899.293.485 5.807.679.172 - 255.233.943.147

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 7.285.534.882 386.456.017 - - 7.671.990.899 Mesin dan peralatan 119.457.576.542 8.655.204.973 5.791.679.172 - 122.321.102.343 Perlengkapan kantor 1.457.169.788 205.400.681 16.000.000 - 1.646.570.469 Kendaraan bermotor 4.327.464.068 787.424.407 - - 5.114.888.475

Jumlah akumulasi penyusutan 132.527.745.280 10.034.486.078 5.807.679.172 - 136.754.552.186

Nilai Buku 116.614.583.554 118.479.390.961

2014

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah 435.622.943 - - - 435.622.943 Bangunan 9.939.268.949 - - 914.253.723 10.853.522.672 Mesin dan peralatan 171.464.331.419 3.136.503.287 - 51.429.537.866 226.030.372.572 Perlengkapan kantor 1.865.497.292 4.300.000 - 322.300.000 2.192.097.292 Kendaraan bermotor 6.543.595.772 - 155.000.000 411.221.818 6.799.817.590 Aset dalam penyelesaian 7.287.416.152 48.620.793.020 - (53.077.313.407) 2.830.895.765 Jumlah biaya perolehan 197.535.732.527 51.761.596.307 155.000.000 - 249.142.328.834

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 6.940.280.086 345.254.796 - - 7.285.534.882 Mesin dan peralatan 111.653.611.912 7.803.964.630 - - 119.457.576.542 Perlengkapan kantor 1.301.244.386 155.925.402 - - 1.457.169.788 Kendaraan bermotor 3.875.703.618 565.276.075 113.515.625 - 4.327.464.068

Jumlah akumulasi penyusutan 123.770.840.002 8.870.420.903 113.515.625 - 132.527.745.280

Nilai Buku 73.764.892.525 116.614.583.554

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

10. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2015 2014

Harga jual aset tetap 115.454.545 102.272.729 Nilai tercatat aset tetap - (41.484.375 )

Laba penjualan aset tetap 115.454.545 60.788.354 Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 25). Penyusutan aset tetap dibebankan pada operasi sebagai berikut:

2015 2014

Beban pokok penjualan (Catatan 22) 9.242.231.903 8.275.239.123 Beban umum dan administrasi (Catatan 24) 792.254.175 595.181.780

Jumlah 10.034.486.078 8.870.420.903

Pada tanggal 31 Desember 2015, persentase penyelesaian atas aset dalam penyelesaian adalah berkisar antara 25% sampai dengan 95% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2016. Jumlah biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 58.665.569.670 dan Rp 56.145.516.992. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan jumlah luas 43.130 meter persegi di Cipondoh, Tangerang dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2019 dan 2023. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanah pabrik dan bangunan kantor digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30). Seluruh aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 25.220.000 dan Rp 6.630.500.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan US$ 23.904.000 dan Rp 4.432.500.000 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

11. PROPERTI INVESTASI Rincian properti investasi adalah sebagai berikut:

2015

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Gedung 4.743.940.207 - - 4.743.940.207

Akumulasi Penyusutan Gedung 3.085.567.037 216.309.544 - 3.301.876.581

Nilai Buku 1.658.373.170 1.442.063.626

2014

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Tanah 346.239.000 - 346.239.000 - Gedung 4.743.940.207 - - 4.743.940.207 Jumlah biaya perolehan 5.090.179.207 - 346.239.000 4.743.940.207

Akumulasi Penyusutan Gedung 2.869.257.493 216.309.544 - 3.085.567.037

Nilai Buku 2.220.921.714 1.658.373.170

Perusahaan menggunakan model biaya untuk mencatat properti investasinya. Penghasilan sewa yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 795.767.316 dan Rp 156.790.000 (Catatan 25). Penyusutan properti investasi dibebankan pada beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 216.309.544 (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, properti investasi digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 30). Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki tanah di Surabaya dengan harga perolehan sebesar Rp 346.239.000 yang tidak digunakan untuk kegiatan operasi dan belum terdaftar atas nama Perusahaan. Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan melakukan penjualan tanah tersebut dengan rincian sebagai berikut:

2014

Hasil penjualan properti investasi 455.054.250 Nilai tercatat properti investasi (346.239.000)

Laba penjualan properti investasi (Catatan 25) 108.815.250 Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

12. ASET TAKBERWUJUD Rincian dari aset takberwujud adalah sebagai berikut:

2015

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Biaya perpanjangan hak atas tanah 134.859.120 - - 134.859.120

Akumulasi Amortisasi Biaya perpanjangan hak atas tanah 77.544.105 6.742.956 - 84.287.061

Nilai Buku 57.315.015 50.572.059

2014

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Biaya perpanjangan hak atas tanah 134.859.120 - - 134.859.120

Akumulasi Amortisasi Biaya perpanjangan hak atas tanah 70.801.149 6.742.956 - 77.544.105

Nilai Buku 64.057.971 57.315.015

Amortisasi aset takberwujud yang dibebankan sebagai beban pabrikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 6.742.956. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset takberwujud Perusahaan yang kepemilikannya dibatasi atau digunakan sebagai jaminan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan tidak mempunyai komitmen kontraktual untuk pembelian aset takberwujud yang belum diselesaikan.

13. UTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:

2015 2014

Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 29) 2.220.567.814 2.720.993.598 Pihak ketiga 52.676.755.560 56.791.611.523 Jumlah 54.897.323.374 59.512.605.121

Berdasarkan Sifat Pembelian Bahan baku 50.409.395.803 55.157.182.858 Bahan penunjang 6.863.103 70.836.700 Lain-lain 4.481.064.468 4.284.585.563

Jumlah 54.897.323.374 59.512.605.121

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

13. UTANG USAHA (lanjutan)

2015 2014

Berdasarkan Tanggal Faktur 1 - 30 hari 35.362.168.622 27.247.782.514 31 - 60 hari 14.471.286.554 11.899.328.488 61 - 90 hari 4.022.980.636 9.477.764.591

Lebih dari 90 hari 1.040.887.562 10.887.729.528

Jumlah 54.897.323.374 59.512.605.121

Berdasarkan Mata Uang Rupiah 45.254.930.647 26.226.571.537 Dolar Amerika Serikat 9.469.016.569 33.242.449.766 Dolar Singapura 173.376.158 - Euro - 43.583.818

Jumlah 54.897.323.374 59.512.605.121

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku, bahan penunjang dan lain-lain kepada pihak ketiga dan pihak berelasi berkisar antara 30 (tiga puluh) sampai dengan 60 (enam puluh) hari. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan penunjang dan lain-lain kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.

14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari:

2015 2014

Uang muka pelanggan 501.870.780 165.243.356 Setoran jaminan 171.999.895 - Setoran pengikatan penjualan tanah - 5.000.000.000 Lain-lain - 436.123.000

Jumlah 673.870.675 5.601.366.356

Setoran Pengikatan Penjualan Tanah Pada tahun 2012, Perusahaan menerima setoran sejumlah Rp 5.000.000.000 dari pihak tertentu yang tidak berelasi untuk pengikatan penjualan tanah di Cirebon dan selanjutnya Perusahaan menyajikan nilai tercatat tanah tersebut sebesar Rp 896.319.900 sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual. Pada bulan Juli 2015, proses pengalihan hak atas tanah tersebut telah selesai dan Perusahaan mencatat laba penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:

2015

Hasil penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual 4.961.282.375 Nilai tercatat aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (896.319.900)

Laba penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (Catatan 25) 4.064.962.475

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

15. BEBAN AKRUAL Beban akrual terdiri dari:

2015 2014

Listrik, air dan gas 1.406.462.142 2.115.843.216 Gaji dan tunjangan 494.143.285 161.265.386 Lain-lain 151.690.925 213.954.676

Jumlah 2.052.296.352 2.491.063.278

16. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Di Muka

Akun ini terdiri dari:

2015 2014

Pajak penghasilan badan (Catatan 16c) 3.496.894.628 - Pajak atas revaluasi aset tetap 2.302.266.919 - Jumlah 5.799.161.547 -

Pajak atas Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015, Perusahaan telah mengajukan permohonan penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan dan menyetor pajak penghasilan atas selisih perkiraan penilaian kembali aset tetap berupa bangunan dan mesin dengan jumlah sebesar Rp 2.302.266.919 dan dicatat pada akun pajak dibayar di muka. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, permohonan tersebut masih menunggu persetujuan Direktur Jenderal Pajak.

b. Utang Pajak

Akun ini terdiri dari:

2015 2014

Pajak penghasilan badan (Catatan 16c) - 87.816.244

Pajak penghasilan lainnya: Pasal 21 1.011.407.568 1.313.546.071 Pasal 23 31.044.899 3.898.676 Pasal 25 222.535.805 1.549.438.463

Jumlah pajak penghasilan lainnya 1.264.988.272 2.866.883.210

Pajak pertambahan nilai 500.432.568 1.578.948.965

Jumlah 1.765.420.840 4.533.648.419

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan terdiri dari:

2015 2014*

Pajak kini 7.739.494.000 17.848.604.750 Pajak tangguhan 2.089.488.966 1.724.075.193

Jumlah 9.828.982.966 19.572.679.943

Pajak kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014*

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 43.546.708.946 77.462.410.002

Beda waktu: Imbalan pasca kerja (5.594.082.705) (5.441.448.160) Penyusutan (2.763.873.158) (1.455.555.737) Laba penjualan aset tetap - 703.125

Jumlah beda waktu (8.357.955.863) (6.896.300.772)

Beda tetap: Kesejahteraan karyawan 2.062.007.734 2.329.365.310 Pemasaran 1.885.076.254 1.759.597.357 Penyusutan 584.320.384 482.122.467 Pajak dan perijinan 276.871.788 142.709.371 Sumbangan 247.982.760 205.266.270 Pemeliharaan kendaraan 147.677.778 114.329.993 Bunga dan denda pajak 5.727.873 4.789.960 Penghasilan bunga (4.579.711.248) (4.507.286.341) Laba penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (4.064.962.475) - Penghasilan sewa (795.767.316) (156.790.000) Biaya keuangan - 563.020.833 Laba penjualan properti investasi - (108.815.250)

Jumlah beda tetap (4.230.776.468) 828.309.970

Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan 30.957.976.615 71.394.419.200

Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan (dibulatkan) 30.957.976.000 71.394.419.000

* Disajikan kembali (Catatan 35).

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak kini (lanjutan)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2015 2014*

Beban pajak penghasilan kini 7.739.494.000 17.848.604.750

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 2.291.124.159 4.222.338.880 Pasal 23 164.280.661 117.919.716 Pasal 25 8.780.983.808 13.420.529.910

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 11.236.388.628 17.760.788.506

Utang pajak penghasilan badan (Pajak penghasilan badan dibayar di muka) (3.496.894.628) 87.816.244

Taksiran penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan Perusahaan. Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah sesuai dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan oleh Perusahaan pada tanggal 14 April 2015. Pada berbagai tanggal di tahun 2015 dan 2014, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas denda Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sejumlah Rp 5.727.873 dan Rp 4.789.960. STP tersebut telah dibayar oleh Perusahaan dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 26). Perusahaan tidak menerima surat ketetapan pajak selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak sebesar 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2015 2014*

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 43.546.708.946 77.462.410.002 Beban pajak kini dengan tarif pajak yang berlaku 10.886.677.083 19.365.602.450 Pengaruh pajak atas beda tetap (1.057.694.117) 207.077.493

Jumlah beban pajak penghasilan 9.828.982.966 19.572.679.943

* Disajikan kembali (Catatan 35).

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak tangguhan Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

* Disajikan kembali (Catatan 35).

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.

Administrasi

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Dibebankan Dibebankan ke laporan ke penghasilan

1 Januari 2015 laba rugi komprehensif lain 31 Desember 2015

Imbalan pasca kerja 5.786.406.515 (1.398.520.676 ) (880.979.153 ) 3.506.906.686 Penyusutan aset tetap 1.744.415.342 (690.968.290 ) - 1.053.447.052

Jumlah aset pajak tangguhan

7.530.821.857

(2.089.488.966 )

(880.979.153

)

4.560.353.738

Dikreditkan Dibebankan ke penghasilan

ke laporan laba komprehensif 1 Januari 2014* laba rugi* lain* 31 Desember 2014*

Imbalan pasca kerja 6.497.668.355 (1.360.362.040 ) 649.100.200 5.786.406.515 Penyusutan dan laba

penjualan aset tetap

2.108.128.495

(363.713.153 )

-

1.744.415.342

Jumlah aset pajak Tangguhan

8.605.796.850

(1.724.075.193 )

649.100.200

7.530.821.857

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

17. UTANG PEROLEHAN ASET TETAP Akun ini merupakan utang kepada Bobst Mex SA, Switzerland, sehubungan dengan pembaharuan 2 (dua) unit mesin Lemanic yang akan dibayar secara angsuran setengah tahunan dimulai sejak bulan Juli 2014 sampai dengan Juli 2016 dan dikenakan bunga per tahun sebesar 3,5%. Rincian angsuran pokok dan bunga atas utang tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Angsuran pokok: Januari 2015 - 4.652.501.393 Juli 2015 - 4.652.501.393 Januari 2016 5.158.491.326 4.652.501.393 Juli 2016 5.158.491.326 4.652.501.393

Jumlah angsuran pokok 10.316.982.652 18.610.005.572 Bunga 274.832.839 825.948.284

Jumlah 10.591.815.491 19.435.953.856 Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (10.591.815.491) (9.883.076.240)

Bagian jangka panjang - 9.552.877.616

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan membukukan liabilitas imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 349 karyawan dan 347 karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Sejak 20 Oktober 2011, Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Perusahaan karena hasil penerimaan polis (a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dalam program imbalan pasti; dan (b) tidak dapat digunakan untuk membayar utang Perusahaan (walaupun dalam keadaan bangkrut), dan tidak dikembalikan kepada Perusahaan, kecuali dalam keadaan hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak digunakan untuk memenuhi seluruh kewajiban imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Perusahaan untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Perusahaan. Program ini disediakan untuk semua karyawan tetap. Kontribusi untuk program ini adalah 100% berasal dari Perusahaan, Perusahaan berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran pensiun bila program yang ada sekarang belum cukup untuk menutupi kewajiban sesuai UU 13/2003. Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, berdasarkan laporannya tertanggal 25 Januari 2016.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) a. Beban Imbalan Pasca Kerja

2015 2014*

Biaya jasa kini 1.552.975.958 1.782.707.389 Biaya bunga 2.767.332.486 2.456.386.936 Imbal hasil ekspektasian aset program (869.391.149) (169.207.675) Biaya jasa lalu yang segera diakui - 1.068.665.190

Jumlah 3.450.917.295 5.138.551.840

b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

2015 2014*

Nilai kini kewajiban 24.979.969.229 34.181.311.622 Nilai wajar aset program (10.952.342.489) (11.035.685.564)

Liabilitas - Neto 14.027.626.740 23.145.626.058

Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014*

Saldo awal tahun 23.145.626.058 25.990.673.421 Beban tahun berjalan 3.450.917.295 5.138.551.840 Pengukuran kembali program imbalan pasti (3.523.916.613 ) 2.596.400.797 Iuran Perusahaan (9.045.000.000) (10.580.000.000)

Saldo akhir tahun 14.027.626.740 23.145.626.058

Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Saldo awal tahun 34.181.311.622 33.123.588.722 Biaya jasa kini 1.552.975.958 1.782.707.389 Biaya bunga 2.767.332.486 2.456.386.936 Biaya jasa lalu - 1.068.665.190 Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto: Keuntungan aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan (1.562.830.102 ) 943.926.445 Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian (11.958.820.735 ) (5.193.963.060)

Saldo akhir tahun 24.979.969.229 34.181.311.622

* Disajikan kembali (Catatan 35).

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Perubahan nilai wajar aset program selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Saldo awal tahun 11.035.685.564 7.132.915.301 Iuran Perusahaan 9.045.000.000 10.580.000.000 Hasil yang diharapkan dari aset program 869.391.149 169.207.675 Pengukuran kembali aset program (9.997.734.224) (6.846.437.412)

Saldo akhir tahun 10.952.342.489 11.035.685.564

Pada tanggal 31 Desember 2015, aset program terdiri dari dana syariah sebesar 25% dan dana pasar uang sebesar 75%. Perusahaan mengekspektasikan pembayaran iuran untuk tahun selanjutnya tidak berbeda secara material dibandingkan dengan pembayaran aktual tahun sebelumnya. Beban imbalan pasca kerja dialokasikan sebagai berikut:

2015 2014*

Beban pokok penjualan (Catatan 22) 2.450.673.855 2.918.229.951 Beban umum dan administrasi (Catatan 24) 818.480.119 1.418.822.669 Beban penjualan (Catatan 23) 181.763.321 801.499.220

Jumlah 3.450.917.295 5.138.551.840 * Disajikan kembali (Catatan 35).

Kerugian aktuarial kumulatif yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2015 2014

Saldo awal tahun 10.629.643.284 8.033.242.487 Kerugian (keuntungan) aktuarial tahun berjalan (3.523.916.613) 2.596.400.797

Saldo akhir tahun 7.105.726.671 10.629.643.284

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 15,09 tahun.

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 2014

Kurang dari satu tahun 4.783.029.968 10.277.648.266 Antara satu dan dua tahun 1.671.704.620 4.066.943.527 Antara dua dan lima tahun 3.742.239.110 3.930.729.408 Lebih dari lima tahun 14.782.995.531 15.905.990.421

Jumlah 24.979.969.229 34.181.311.622

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

Rincian dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program, defisit program dan penyesuaian pengalaman pada liabilitas program dan aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan empat tahun sebelumnya (dalam ribuan Rupiah) adalah sebagai berikut:

2015 2014 2013 2012 2011

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 24.979.969 34.181.312 33.123.589 41.397.684 37.805.941 Nilai wajar aset program (10.952.342 ) (11.035.686 ) (7.132.915 ) (9.533.861 ) (5.312.796)

Defisit program 14.027.627 23.145.626 25.990.674 31.863.823 32.493.145

Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program

(11.958.821 ) (5.193.963 )

(6.735.520 ) (1.377.819

) (830.361)

Penyesuaian pengalaman pada aset program

9.997.734

6.846.437 8.578.910 2.618.954 (12.796)

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014*

Tingkat diskonto 9,10% 8,20% Tingkat imbal hasil ekspektasian 9,10% 8,20% Tingkat kenaikan gaji 8,00% 8,00% Usia pensiun normal 55 Tahun 55 Tahun Tingkat mortalita TMI 2011 TMI 2011 Tingkat cacat 1% dari tingkat mortalita

* Disajikan kembali (Catatan 35).

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

2015 2014

Kenaikan 1%: Nilai kini kewajiban (1.536.419.957) (1.826.466.906) Biaya jasa kini (156.688.362) (164.875.366) Penurunan 1%: Nilai kini kewajiban 1.744.791.847 2.100.121.382 Biaya jasa kini 187.527.566 198.277.750

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

19. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Edi Indonesia), susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015

Persentase Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Jumlah

PT Proinvestindo 1.193.000.000 88,15 119.300.000.000 UOB Kay Hian Pte. Ltd. 152.495.900 11,27 15.249.590.000 Masyarakat 7.939.100 0,59 793.910.000

Jumlah 1.353.435.000 100,00 135.343.500.000

2014

Persentase Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Jumlah

PT Proinvestindo 1.193.000.000 88,15 119.300.000.000 UOB Kay Hian Pte. Ltd. 149.560.200 11,05 14.956.020.000 Masyarakat 10.874.800 0,80 1.087.480.000

Jumlah 1.353.435.000 100,00 135.343.500.000

20. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 Juni 2015 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 122 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pencadangan saldo laba sebesar Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan dan pembagian dividen kas untuk tahun buku 2014 sebesar Rp 5.413.740.000 atau Rp 4 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada tanggal 24 Juli 2015. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6 Mei 2014 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sakti Lo, S.H., M.Kn. No. 15 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pencadangan saldo laba sebesar Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan dan pembagian dividen kas untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 3.383.587.500 atau Rp 2,5 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada tanggal 18 Juni 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

21. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:

2015 2014

Berdasarkan Proses Produksi Cetakan 173.770.936.598 157.902.528.585 Laminasi dan pemotongan 146.516.117.551 164.637.385.906 Pelapisan logam 90.440.218.516 184.696.145.028 Pelapisan lilin, silikon dan bijih plastik 65.656.361.128 50.844.133.857

Jumlah 476.383.633.793 558.080.193.376

Berdasarkan Hasil Produksi Rokok 320.694.514.167 419.992.915.473 Barang konsumsi 138.954.319.906 128.165.573.689 Lain-lain 16.734.799.720 9.921.704.214

Jumlah 476.383.633.793 558.080.193.376

Penjualan neto sebesar 0,30% dan 0,07% pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dilakukan pada pihak berelasi (Catatan 29). Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Persentase dari jumlah Penjualan neto penjualan neto 2015 2014 2015 2014

Pelanggan PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk 102.681.888.886 179.149.022.177 22 32 PT Nojorono Tobacco

International 64.355.933.019 65.369.993.549 14 12 Jumlah 167.037.821.905 244.519.015.726 35 44

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

22. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2015 2014

Pemakaian bahan baku Persediaan awal tahun 69.519.896.245 53.890.281.077 Pembelian (Catatan 29) ` 310.400.286.559 386.490.322.492 Persediaan akhir tahun (72.914.066.356) (69.519.896.245)

Jumlah pemakaian bahan baku 307.006.116.448 370.860.707.324

Upah buruh langsung 18.705.687.723 17.911.588.855

Beban pabrikasi Listrik, air dan gas 17.731.929.533 20.772.479.404 Upah buruh tidak langsung 13.440.386.873 12.536.627.617 Perbaikan dan pemeliharaan 13.437.133.135 9.922.255.632 Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 9.242.231.903 8.275.239.123 Kemasan 5.530.208.966 6.766.064.768 Perlengkapan cetakan (Catatan 29) 4.433.391.150 4.723.917.550 Kesejahteraan karyawan 3.774.570.120 3.539.372.277 Imbalan pasca kerja (Catatan 18) 2.450.673.855 2.918.229.951 Asuransi 1.165.653.900 639.558.257 Beban cetakan 1.057.296.444 22.421.100 Keamanan dan kebersihan 691.700.430 299.213.200 Perlengkapan kantor dan komunikasi 543.043.086 534.973.186 Pengangkutan 353.104.100 123.025.520 Lain-lain 497.611.381 433.311.818

Jumlah beban pabrikasi 74.348.934.876 71.506.689.403

Jumlah beban produksi 400.060.739.047 460.278.985.582

Persediaan barang dalam proses Awal tahun 10.600.062.704 10.726.562.069 Akhir tahun (9.740.615.249) (10.600.062.704)

Beban pokok produksi 400.920.186.502 460.405.484.947

Persediaan barang jadi Awal tahun 22.546.392.540 15.779.811.372 Akhir tahun (18.940.859.882) (22.546.392.540)

Beban Pokok Penjualan 404.525.719.160 453.638.903.779 Pembelian sebesar 4,13% dan 3,25% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29). Beban pabrikasi sebesar 3,31% dan 2,85% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29).

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

22. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Pembelian

Persentase dari jumlah pembelian

Pemasok 2015 2014 2015 2014

PT Cakrawala Mega Indah 63.262.481.224 69.465.482.161 20 18 PT Siegwerk Indonesia 20.774.468.662 39.126.144.161 7 10 International Paper & Sun (Hong Kong) 7.878.202.385 48.247.722.156 3 12 PT Surya Pamenang 3.167.192.719 37.037.306.190 1 10

Jumlah 95.082.344.990 193.876.654.668 31 50

23. BEBAN PENJUALAN

Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:

2015 2014

Pengangkutan 3.408.983.623 4.398.407.226 Pemasaran 2.160.075.568 1.963.891.656 Gaji dan tunjangan 1.443.412.800 1.352.912.000 Sewa mobil (Catatan 29) 796.922.000 799.497.816 Perjalanan 221.748.773 290.617.020 Imbalan pasca kerja (Catatan 18) 181.763.321 801.499.220 Kesejahteraan karyawan 145.024.427 141.585.433 Perlengkapan kantor dan komunikasi 91.256.087 98.416.846 Lain-lain 23.553.640 15.172.140

Jumlah 8.472.740.239 9.861.999.357 Beban penjualan sebesar 9,41% dan 8,11% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29).

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

2015 2014*

Gaji dan tunjangan 17.929.973.759 17.864.812.282 Kesejahteraan karyawan 1.704.482.063 1.682.476.643 Imbalan pasca kerja (Catatan 18) 818.480.119 1.418.822.669 Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 792.254.175 595.181.780 Jasa profesional 431.118.182 1.136.250.000 Pajak dan perijinan 430.463.050 428.102.477 Perbaikan dan pemeliharaan 260.681.922 279.465.473 Penyusutan properti investasi (Catatan 11) 216.309.544 216.309.544 Perlengkapan kantor dan komunikasi 200.307.379 167.100.592 Perjalanan 71.523.459 130.263.267 Lain-lain 483.333.826 493.240.031

Jumlah 23.338.927.478 24.412.024.758

* Disajikan kembali (Catatan 35).

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

25. PENDAPATAN OPERASI LAIN

Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:

2015 2014

Laba penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (Catatan 14) 4.064.962.475 -

Pendapatan afalan 1.990.989.283 1.560.579.024 Pendapatan hadiah 1.092.659.924 - Penghasilan sewa (Catatan 11 dan 29) 795.767.316 156.790.000 Laba penjualan aset tetap (Catatan 10) 115.454.545 60.788.354 Laba selisih kurs - 1.701.075.718 Laba penjualan properti investasi (Catatan 11) - 108.815.250 Lain-lain 48.957.872 46.766.000

Jumlah 8.108.791.415 3.634.814.346

Pendapatan hadiah merupakan insentif yang diberikan oleh pemasok sehubungan dengan pencapaian kuantitas pembelian dalam jangka waktu tertentu.

26. BEBAN OPERASI LAIN Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:

2015 2014

Klaim pelanggan 7.462.682.556 - Rugi selisih kurs 1.411.687.605 - Biaya administrasi bank 305.023.615 278.394.616 Bunga dan denda pajak (Catatan 16c) 5.727.873 4.789.960 Lain-lain 2.918.984 750.758

Jumlah 9.188.040.633 283.935.334

27. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

2015 2014*

Laba Laba tahun berjalan 33.717.725.980 57.889.730.059

Jumlah Saham Jumlah saham yang beredar (penyebut) untuk tujuan perhitungan laba per saham 1.353.435.000 1.353.435.000

Laba per Saham 25 43

* Disajikan kembali (Catatan 35). Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

28. INFORMASI SEGMEN Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang sejalan dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi Perusahaan diidentifikasi sebagai pengambil keputusan operasional. Direksi Perusahaan melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja, mengalokasikan sumber daya dan membuat kebijakan strategis. Direksi Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan memiliki satu segmen operasi yaitu memproduksi berbagai macam kemasan halus (fine packaging) yang memiliki risiko dan imbalan yang tidak berbeda secara signifikan. Perusahaan menjual produknya terutama pada pelanggan di Pulau Jawa masing-masing sebesar 97,09% dan 95,13% dari jumlah penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tidak tersedia informasi keuangan berdasarkan jenis produk atau wilayah karena Direksi Perusahaan menilai hasil operasi dengan mengalokasikan pendapatan secara menyeluruh dan seluruh aset dikelola secara tersentralisasi serta tidak dialokasikan.

29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi

a. PT Proinvestindo (PRO) adalah entitas induk akhir Perusahaan.

b. Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan dewan komisaris serta direksinya sama dengan dewan komisaris dan direksi Perusahaan: - PT Dharma Anugerah Indah (DAI) - PT Wahana Matra Sejati (WMS) - PT Adi Indah Andalan (AIA) - PT Kutai Bara Abadi (KBA) - PT Kunyun Gravure Industries Indonesia (KGI)

c. Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan manajemen kunci Perusahaan.

Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi

2015 2014

Kompensasi kepada manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek 9.866.451.018 8.844.359.696 Imbalan pasca kerja 578.366.824 881.941.024

Jumlah 10.444.817.842 9.726.300.720

Persentase dari beban gaji dan tunjangan 20,27 19,58

Penjualan neto (Catatan 21) DAI 1.425.410.639 371.311.000

Persentase dari penjualan neto 0,30 0,07

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)

2015 2014

Pembelian (Catatan 22) DAI 12.806.636.572 12.548.544.270

Persentase dari pembelian 4,13 3,25

Beban pabrikasi (Catatan 22) Perlengkapan cetakan KGI 2.462.472.371 2.036.786.341

Persentase dari beban pabrikasi 3,31 2,85

Beban penjualan (Catatan 23) Sewa kendaraan AIA 796.922.000 799.497.816

Persentase dari beban penjualan 9,41 8,11

Penghasilan sewa (Catatan 25) WMS 77.922.000 72.150.000 PRO 46.656.000 43.200.000 KBA 44.400.000 41.440.000

Jumlah 168.978.000 156.790.000

Persentase dari penghasilan sewa 21,23 100,00

Piutang lain-lain (Catatan 8) WMS - 6.613.750 KBA - 4.070.000

Jumlah - 10.683.750

Persentase dari piutang lain-lain - 0,56

Utang usaha (Catatan 13) KGI 1.185.247.481 580.607.365 DAI 1.035.320.333 2.140.386.233

Jumlah 2.220.567.814 2.720.993.598

Persentase dari utang usaha 4,04 4,57

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan menyewakan bangunan di Jalan Majapahit, Jakarta kepada pihak-pihak berelasi selama jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

30. IKATAN Fasilitas Kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JSD/SPPK/3838/T.4/2015 tanggal 22 Juli 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000

yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun. b. Fasilitas Non Cash Loan meliputi fasilitas letter of credit (LC) impor, standby LC dan Surat Kredit

Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sub limit Trust Receipt yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan mesin produksi dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.000.000.

c. Fasilitas Treasury Line sebesar US$ 80.000, Limit Notional sebesar US$ 1.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan sebagai alat hedging.

Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Juli 2016 dan dijamin dengan piutang usaha (Catatan 5), persediaan (Catatan 6), tanah pabrik dan bangunan kantor (Catatan 10 dan 11).

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah fasilitas non cash loan yang belum digunakan Perusahaan

adalah sebesar US$ 268.378, sedangkan fasilitas kredit modal kerja revolving belum digunakan oleh Perusahaan. Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JSD/SPPK/4101/T.4/2014 tanggal 13 Juni 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000

yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun. b. Fasilitas Non Cash Loan meliputi fasilitas letter of credit (LC) impor, standby LC dan Surat Kredit

Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sub limit Trust Receipt yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan mesin produksi dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.000.000.

c. Fasilitas Treasury Line sebesar US$ 80.000, Limit Notional sebesar US$ 1.000.000 yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan sebagai alat hedging.

Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Juli 2015 dan dijamin dengan piutang usaha (Catatan 5), persediaan (Catatan 6), tanah pabrik dan bangunan kantor (Catatan 10 dan 11). Pada tanggal 26 Agustus 2014, Perusahaan melakukan penarikan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 25.000.000.000 yang selanjutnya telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 28 Oktober 2014.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

2015 2014

Ekuivalen Ekuivalen Mata Uang Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah

Aset Kas dan setara kas US$ 2.588.168 35.703.778.387 2.594.508 32.275.683.626 CHF 2.958 41.265.265 2.490 31.325.630 Piutang usaha US$ 98.844 1.363.554.222 2.378.149 29.584.178.287 Aset lancar lainnya US$ 109.360 1.508.614.854 109.360 1.360.432.678

Jumlah Aset 38.617.212.728 63.251.620.221

Liabilitas Utang usaha US$ 686.409 (9.469.016.569) 2.672.223 (33.242.449.766) SIN$ 17.780 (173.376.158) - - EUR - - 2.880 (43.583.818) Utang perolehan aset tetap CHF 759.199 (10.591.815.491) 1.544.641 (19.435.953.856)

Jumlah Liabilitas (20.234.208.218) (52.721.987.440)

Aset - neto 18.383.004.510 10.529.632.781

Pada tanggal 18 Maret 2016, kurs tengah masing-masing adalah sebesar Rp 13.048,00 untuk setiap 1 US$, Rp 9.646,63 untuk setiap 1 SIN$ dan Rp 13.494,69 untuk setiap 1 CHF, yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 18 Maret 2016 tersebut, maka proforma laba selisih kurs dan jumlah laba komprehensif tahun berjalan akan menurun sebesar Rp 1.228.962.227.

32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang perolehan aset tetap mendekati nilai tercatat karena akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.

Semua instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

2015 2014

Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas 105.439.927.774 117.636.810.299 Piutang usaha 81.775.777.452 75.240.353.979 Piutang lain-lain 1.515.888.000 1.912.833.750

Jumlah 188.731.593.226 194.789.998.028

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi: Utang usaha 54.897.323.374 59.512.605.121 Utang lain-lain 673.870.675 5.601.366.356 Beban akrual 2.052.296.352 2.491.063.278 Utang perolehan aset tetap 10.591.815.491 19.435.953.856

Jumlah 68.215.305.892 87.040.988.611

33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Manajemen Risiko Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang perolehan aset tetap. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi, pengembangan bisnis serta untuk mengelola risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan yaitu risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. a. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risiko kredit (lanjutan)

Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar dan deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang disajikan sejumlah nilai buku aset keuangan.

2015 2014

Kas dan setara kas 105.439.927.774 117.636.810.299 Piutang usaha 81.775.777.452 75.240.353.979 Piutang lain-lain 1.515.888.000 1.912.833.750

Jumlah 188.731.593.226 194.789.998.028

Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015 Lancar dan Tidak Mengalami Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Penurunan Nilai Jumlah Nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari

Kas dan setara kas 105.439.927.774 105.439.927.774 - - - Piutang usaha 81.775.777.452 43.734.443.317 28.639.799.326 4.494.676.471 4.906.858.338 Piutang lain-lain 1.515.888.000 1.515.888.000 - - -

Jumlah 188.731.593.226 150.690.259.091 28.639.799.326 4.494.676.471 4.906.858.338

2014 Lancar dan Tidak Mengalami Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Penurunan Nilai Jumlah Nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari

Kas dan setara kas 117.636.810.299 117.636.810.299 - - - Piutang usaha 75.240.353.979 54.791.863.574 16.116.044.038 1.752.069.501 2.580.376.866 Piutang lain-lain 1.912.833.750 1.912.833.750 - - -

Jumlah 194.789.998.028 174.341.507.623 16.116.044.038 1.752.069.501 2.580.376.866

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) b. Risiko nilai tukar mata uang asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berhubungan dengan aktivitas Perusahaan ketika pendapatan dan beban terjadi dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional Perusahaan. Perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian bahan baku, perolehan aset tetap dan penjualan kepada pihak ketiga. Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Di samping itu, Perusahaan juga mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Jumlah aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan pada Catatan 31.

Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 5% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba tahun berjalan dengan semua variabel lain dianggap tetap:

2015 2014

Kenaikan 5% 919.150.225 526.481.639 Penurunan 5% (919.150.225) (526.481.639)

c. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Tabel di bawah ini merupakan profil masa jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015: ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah Utang usaha 19.535.154.752 35.362.168.622 - - - 54.897.323.374 Utang lain-lain 673.870.675 - - - - 673.870.675 Beban akrual 2.052.296.352 - - - - 2.052.296.352 Utang perolehan

aset tetap 5.342.049.732 - - 5.249.765.759 - 10.591.815.491

Jumlah 27.603.371.511 35.362.168.622 - 5.249.765.759 - 68.215.305.892

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha, memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur pengembalian modal yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. Untuk tujuan pengelolaan modal, manajemen menganggap jumlah ekuitas sebagai modal. Jumlah modal pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 350.202.023.192 yang dianggap optimal oleh manajemen setelah memperhatikan pengeluaran modal yang diproyeksikan dan proyeksi peluang investasi strategis.

34. TRANSAKSI NONKAS Rincian aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

2015 2014

Reklasifikasi uang muka perolehan aset tetap ke aset tetap 3.738.958.304 7.074.233.124 Perolehan aset tetap melalui utang perolehan aset tetap - 34.246.788.748

35. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Sebagaimana dijelaskan pada pengungkapan yang terkait dalam Catatan 2b, efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013.

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

35. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Ikhtisar ringkas laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) adalah sebagai berikut:

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013

Sebelum Penyajian

Kembali Penyajian Kembali

Setelah Penyajian Kembali

Laporan Posisi Keuangan

Aset

Aset pajak tangguhan 6.734.193.678 1.871.603.172 8.605.796.850 Jumlah aset tidak lancar 89.259.135.888 1.871.603.172 91.130.739.060 Jumlah aset 341.414.650.168 1.871.603.172 343.286.253.340 Liabilitas Liabilitas imbalan pasca kerja 18.504.260.733 7.486.412.688 25.990.673.421 Jumlah liabilitas jangka panjang 18.504.260.733 7.486.412.688 25.990.673.421 Jumlah liabilitas 69.103.582.862 7.486.412.688 76.589.995.550 Ekuitas Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 134.867.567.306 (5.614.809.516 ) 129.252.757.790 Jumlah ekuitas 272.311.067.306 (5.614.809.516 ) 266.696.257.790 Jumlah liabilitas dan ekuitas 341.414.650.168 1.871.603.172 343.286.253.340

31 Desember 2014

Sebelum Penyajian

Kembali Penyajian Kembali

Setelah Penyajian Kembali

Laporan Posisi Keuangan Aset Aset pajak tangguhan 5.088.755.520 2.442.066.337 7.530.821.857 Jumlah aset tidak lancar 128.657.242.673 2.442.066.337 131.099.309.010 Jumlah aset 431.533.296.503 2.442.066.337 433.975.362.840 Liabilitas Liabilitas imbalan pasca kerja 13.377.360.713 9.768.265.345 23.145.626.058 Jumlah liabilitas jangka panjang 22.930.238.329 9.768.265.345 32.698.503.674 Jumlah liabilitas 104.951.997.743 9.768.265.345 114.720.263.088 Ekuitas Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 189.037.798.760 (7.326.199.008 ) 181.711.599.752 Jumlah ekuitas 326.581.298.760 (7.326.199.008 ) 319.255.099.752 Jumlah liabilitas dan ekuitas 431.533.296.503 2.442.066.337 433.975.362.840

PT TUNAS ALFIN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

35. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2014

Sebelum Penyajian

Kembali Penyajian Kembali

Setelah Penyajian Kembali

Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan Komprehensif Lain Beban umum dan administrasi (24.726.572.898 ) (314.548.140 ) (24.412.024.758 ) LABA USAHA 73.203.596.354 314.548.140 73.518.144.494 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 77.147.861.862 314.548.140 77.462.410.002 PAJAK PENGHASILAN (19.494.042.908 ) (78.637.035 ) (19.572.679.943 ) LABA TAHUN BERJALAN 57.653.818.954 235.911.105 57.889.730.059 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi:

Pengukuran kembali program imbalan pasti - (2.596.400.797 ) (2.596.400.797 ) Pajak penghasilan terkait - 649.100.200 649.100.200

Penghasilan komprehensif lain - neto setelah pajak - (1.947.300.597 ) (1.947.300.597 )

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 57.653.818.954 (1.711.389.492 ) 55.942.429.462

36. STANDAR AKUNTANSI BARU

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015:

- PSAK 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan”. - PSAK 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri”. - PSAK 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”. - PSAK 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak - pihak Berelasi”. - PSAK 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. - PSAK 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”. - PSAK 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud”. - PSAK 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis”. - PSAK 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”. - PSAK 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. - PSAK 53 (Revisi 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”. - PSAK 55 (Revisi 2015), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. - PSAK 60 (Revisi 2015), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. - PSAK 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. - PSAK 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama”. - PSAK 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. - PSAK 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”. - ISAK 26 (Revisi 2015), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”. - ISAK 30 (Revisi 2015), “Pungutan”. - ISAK 31 (Revisi 2015), “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti Investasi”. Saat ini Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar akuntansi baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

PT TUNAS ALFIN Tbk FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2015 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED

Table Of Contents Page Independent Auditors’ Report Statement of Financial Position.................................................................................................... 1 - 2 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income…………..................................… 3 Statement of Changes in Equity.........................................................................……………........ 4 Statement of Cash Flows.............................……...……………………………............................... 5 Notes to the Financial Statements.... ........................................................................................... 6 - 55

**************************

The original report included herein is in the Indonesian language. Independent Auditors’ Report Report No.xxxxx The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT Tunas Alfin Tbk We have audited the accompanying financial statements of PT Tunas Alfin Tbk, which comprise the statement of financial position as of December 31, 2015, and the statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information. Management’s responsibility for the financial statements Management is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error. Auditors’ responsibility Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with the ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such financial statements are free from material misstatement. An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessment, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion. Opinion In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Tunas Alfin Tbk as of December 31, 2015, and its financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. TJAHJADI & TAMARA

Riani Public Accountant Registration No. AP.0264

March 18, 2016

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 1

PT TUNAS ALFIN Tbk

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Notes

December 31, 2015

December 31, 2014*

January 1, 2014/ December 31, 2013*

ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents 2d,2r,4,32 105,439,927,774 117,636,810,299 93,371,119,093 Trade receivables - third parties 2r,5,32 81,775,777,452 75,240,353,979 72,257,220,834

Inventories 2f,6 109,777,323,506 105,855,280,781 83,036,682,565

Prepaid expenses 2g 1,597,936,307 1,493,762,793 551,915,239

Prepaid taxes 16a 5,799,161,547 - -

Non-current asset held for sale 2t,14 - 896,319,900 896,319,900

Other current assets 7 1,872,108,174 1,753,526,078 2,042,256,649

TOTAL CURRENT ASSETS 306,262,234,760 302,876,053,830 252,155,514,280

NON-CURRENT ASSETS Other receivables 2r,8,32 1,515,888,000 1,912,833,750 2,143,800,000 Advances for acquisition of fixed assets 9 1,625,473,520 3,050,981,664 4,056,870,000 Deferred tax assets 2o,16c,35 4,560,353,738 7,530,821,857 8,605,796,850

Fixed assets - net of accumulated

depreciation of Rp 136,754,552,186 as of December 31, 2015 and Rp 132,527,745,280 as of December 31, 2014 and Rp 123,770,840,002 as of January 1, 2014/December 31, 2013 2h,2i,10 118,479,390,961 116,614,583,554 73,764,892,525

Investment properties - net of

accumulated depreciation of Rp 3,301,876,581 as of December 31, 2015 and Rp 3,085,567,037 as of December 31, 2014 and Rp 2,869,257,493 as of January 1, 2014/December 31, 2013 2i,2k,11 1,442,063,626 1,658,373,170 2,220,921,714

Intangible asset - net 2i,2l,12 50,572,059 57,315,015 64,057,971 Other non-current asset 274,400,000 274,400,000 274,400,000

TOTAL NON-CURRENT ASSETS 127,948,141,904 131,099,309,010 91,130,739,060

TOTAL ASSETS 434,210,376,664 433,975,362,840 343,286,253,340

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 2

PT TUNAS ALFIN Tbk

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Notes

December 31, 2015

December 31, 2014*

January 1, 2014/ December 31, 2013*

LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables 2r,13,32

Related parties 2e,29 2,220,567,814 2,720,993,598 2,013,789,603 Third parties 52,676,755,560 56,791,611,523 36,693,767,461

Other payables - third parties 2r,14,32 673,870,675 5,601,366,356 5,586,451,933

Accrued expenses 2r,15,32 2,052,296,352 2,491,063,278 1,601,730,245

Taxes payable 2o,16b 1,765,420,840 4,533,648,419 4,703,582,887 Current maturities of payable for

acquisition of fixed assets 2r,17,32 10,591,815,491 9,883,076,240 -

TOTAL CURRENT LIABILITIES 69,980,726,732 82,021,759,414 50,599,322,129

NON-CURRENT LIABILITIES Payable for acquisition of fixed assets -

net of current maturities 2r,17,32 - 9,552,877,616 - Post-employment benefits liability 2m,18,35 14,027,626,740 23,145,626,058 25,990,673,421

TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES 14,027,626,740 32,698,503,674 25,990,673,421

TOTAL LIABILITIES 84,008,353,472 114,720,263,088 76,589,995,550

EQUITY Share capital - Rp 100 par value per share

Authorized - 2,500,000,000 shares Issued and fully paid - 1,353,435,000

shares

19

135,343,500,000

135,343,500,000

135,343,500,000

Retained earnings Appropriated 20 2,300,000,000 2,200,000,000 2,100,000,000 Unappropriated 35 212,558,523,192 181,711,599,752 129,252,757,790

TOTAL EQUITY 350,202,023,192 319,255,099,752 266,696,257,790

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 434,210,376,664 433,975,362,840 343,286,253,340

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 3

PT TUNAS ALFIN Tbk

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Notes 2015 2014*

NET SALES 2n,21,29 476,383,633,793 558,080,193,376 COST OF GOODS SOLD 2n,22,29 (404,525,719,160 ) (453,638,903,779)

GROSS PROFIT 71,857,914,633 104,441,289,597

Selling expenses 2n,23,29 (8,472,740,239 ) (9,861,999,357 ) General and administrative expenses 2n,24,35 (23,338,927,478 ) (24,412,024,758 ) Other operating income 2c,2j,2n,25 8,108,791,415 3,634,814,346 Other operating expenses 2c,2n,26 (9,188,040,633) (283,935,334 )

INCOME FROM OPERATIONS 38,966,997,698 73,518,144,494

Finance income 2n,4 4,579,711,248 4,507,286,341 Finance cost 2n - (563,020,833 )

INCOME BEFORE INCOME TAX 43,546,708,946 77,462,410,002 INCOME TAX 2o,16c,35 (9,828,982,966 ) (19,572,679,943 )

INCOME FOR THE YEAR 33,717,725,980 57,889,730,059 OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of defined benefits program 2m,18,35 3,523,916,613 (2,596,400,797) Related income tax 2o,16c,35 (880,979,153) 649,100,200

Other comprehensive income - net of tax 2,642,937,460 (1,947,300,597)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 36,360,663,440 55,942,429,462

EARNINGS PER SHARE 2p,27 25 43

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 4

PT TUNAS ALFIN Tbk

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

* As restated (Note 35).

Share Capital Issued and Retained Earnings Notes Fully Paid Appropriated Unappropriated Total Equity

Balance, January 1, 2014 135,343,500,000 2,100,000,000 134,867,567,306 272,311,067,306

Net adjustment arising from adoption of PSAK 24 (Revised 2013) 2b - - (5,614,809,516 ) (5,614,809,516 )

Balance, January 1, 2014* 35 135,343,500,000 2,100,000,000 129,252,757,790 266,696,257,790

Cash dividends 20 - - (3,383,587,500 ) (3,383,587,500 )

Appropriation for reserve Fund 20 - 100,000,000 (100,000,000 ) -

Total comprehensive income for 2014* - - 55,942,429,462 55,942,429,462

Balance, December 31, 2014* 135,343,500,000 2,200,000,000 181,711,599,752 319,255,099,752

Cash dividends 20 - - (5,413,740,000 ) (5,413,740,000 )

Appropriation for reserve Fund 20 - 100,000,000 (100,000,000 ) -

Total comprehensive income

for 2015 - - 36,360,663,440 36,360,663,440

Balance, December 31, 2015 135,343,500,000 2,300,000,000 212,558,523,192 350,202,023,192

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 5

PT TUNAS ALFIN Tbk

STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Notes 2015 2014 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers 462,722,155,188 555,132,034,654 Payments to suppliers (315,057,458,706) (365,135,959,081) Payments for salaries, allowances and post-employment benefits (60,379,724,541) (60,063,285,368) Payments for operational expenses (71,108,350,727) (58,687,332,291) Cash generated from operations 16,176,621,214 71,245,457,914 Receipts from finance income 4,579,711,248 4,507,286,341 Payments of corporate income tax (12,651,107,530) (19,140,405,111) Payment of tax on revaluation of fixed assets 16a (2,302,266,919) - Receipts from other operating activities 3,797,387,568 1,469,515,940 Payments of finance cost - (563,020,833) Net Cash Provided by Operating Activities 9,600,345,581 57,518,834,251 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in other receivables 789,900,000 1,482,150,000 Proceeds from sale of fixed assets 10 115,454,545 102,272,729 Acquisitions of fixed assets (8,160,335,181) (10,440,574,435) Advances for acquisition of fixed assets (2,313,450,160) (6,068,344,788) Increase in other receivables (403,638,000) (1,240,500,000) Additional cost incurred on the sale of non-current asset held for sale (38,717,625) - Proceeds from sale of investment properties 11 - 455,054,250 Net Cash Used in Investing Activities (10,010,786,421) (15,709,942,244) CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of payable for acquisition of fixed assets (9,883,076,240) (14,810,834,892) Payments of cash dividends 20 (5,413,740,000) (3,383,587,500) Net Cash Used in Financing Activities (15,296,816,240) (18,194,422,392) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS (15,707,257,080) 23,614,469,615 EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS 3,510,374,555 651,221,591 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 117,636,810,299 93,371,119,093 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 4 105,439,927,774 117,636,810,299

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. GENERAL

a. Establishment of the Company

PT Tunas Alfin Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 5 of Edison Sianipar, S.H. dated May 6, 1977. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/412/13 dated October 18, 1977 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 30, 1979. The Company’s articles of association has been amended several times, the latest of which was covered by Notarial Deed No. 174 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. dated June 30, 2015, regarding the change of the articles of association to conform with regulations of the Financial Services Authority. The amendment has been accepted and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Articles of Association Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0950312 dated July 10, 2015.

In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage in trading, agent, transportation, development and packaging and printing industries. The Company started its commercial operations in 1977.

The Company’s head office and factory are located at Jalan K.H. Agus Salim No. 9, Batu Ceper, Tangerang. Its liaison office is located at Menara Imperium 28th Floor, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta.

PT Proinvestindo is the ultimate parent company of the Company.

b. Company’s Listing as a Public Company

The Company’s Registration Statement as a Public Company without public offering on the Surabaya Stock Exchange (SSE) has been approved by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through its Letter No. S-151/PM/2001 dated January 30, 2001. On February 12, 2001, the SSE approved the listing of the Company’s 90,229,000 shares based on its Letter No. JKT-003/MKT/LIST/BES/II/2001 dated February 6, 2001. On June 15, 2001, the SSE approved the listing of additional 1,263,206,000 shares of the Company in connection with the declaration of stock dividend based on SSE’s Letter No. JKT-009/MKT/LIST/BES/VI/2001 dated May 31, 2001. On November 30, 2007, the SSE is effectively merged with Jakarta Stock Exchange (JSE). Subsequently, JSE changed its name to Indonesia Stock Exchange (IDX) and started to conduct stock exchange functions on December 1, 2007. In 2007, the activity of Company’s shares was suspended because the Company failed to comply with the JSE’s requirement particularly the number of shares owned by noncontrolling shareholders. To increase the number of shares owned by noncontrolling shareholders, PT Proinvestindo as the Company’s majority shareholder submitted a Registration Statement in the framework of Public Offering by the Company’s Shareholder to the Financial Services Authority (“OJK”) through its Letter No. 001/PRO/XI/2013 dated November 11, 2013 and No. 001/PRO/XII/2013 dated December 9, 2013. Subsequently, the Registration Statement obtained the Effective Declaration from OJK based on its Letter No. S-485/D.04/2013 dated December 31, 2013 and the implementation of Public Offering by the Company’s Shareholder was carried out from January 3, 2014 until January 9, 2014.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. GENERAL (continued)

b. Company’s Listing as a Public Company (continued) Upon fulfillment of the IDX’s requirements particularly regarding the number of shares owned by noncontrolling shareholders, based on IDX’s Letter No. S-00138/BEI.PPR/01-2014 dated January 13, 2014, the Company obtained an approval to relist its shares of stocks with IDX effective from January 17, 2014.

c. Boards of C ommissioners a nd D irectors, Audit C ommittee, C orporate S ecretary and

Employees

Based on the Resolution of Extraordinary General Meeting of the Company’s Shareholders dated June 23, 2015, as covered by Notarial Deed No. 174 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. dated June 30, 2015, and has been reported to the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under Company Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0950313 dated July 10, 2015, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 is as follows:

Board of Commissioners President Commissioner : Fredy Mantelagheng Liando Commissioner : Pieter Tika Independent Commissioner : Gunawan Board of Directors President Director : John Tika Director : Bernardus Budiman Director : Samuel Sofyan Tika Director : Gil Directo Talay Non Affiliated Director : Muljono Sunaryo

Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company’s Shareholders dated May 3, 2013, as covered by Notarial Deed No. 310 of Widya Agustyna, S.H. on the same date, and has been reported to the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under Company Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.10-20647 dated May 28, 2013, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 is as follows:

Board of Commissioners President Commissioner : Fredy Mantelagheng Liando Commissioner : Pieter Tika Independent Commissioner : Gunawan Board of Directors President Director : John Tika Director : Bernardus Budiman Director : Samuel Sofyan Tika Non Affiliated Director : Muljono Sunaryo

The composition of the Company’s audit committee as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: Chairman : Gunawan Member : Stevan Djaya Saputra Member : Rika Prasojo

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. GENERAL (continued)

c. Boards of C ommissioners a nd D irectors, Audit C ommittee, C orporate S ecretary and Employees (continued) The Corporate Secretary as of December 31, 2015 and 2014 is Ellen Golose and Sherley Liando, respectively. The Company’s Boards of Commissioners and Directors represent the Company’s key management personnel. As of December 31, 2015 and 2014, the Company has 706 and 681 employees (unaudited), respectively.

d. Management Responsibility and Approval of the Financial Statements

The Company’s management is responsible for the preparation and the fair presentation of the financial statements which were completed and authorized for issuance on March 18, 2016.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

The Company’s siginificant accounting policies in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2015 are consistently applied with the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2014, except for the adoption of several amended Statements/Interpretations of Financial Accounting Standards effective from January 1, 2015 as disclosed in Note 2b.

a. Statement of Compliance and Basis of Preparation of the Financial Statements

Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulations, which function has been transferred to the Financial Services Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013, No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of Issuer or Public Companies” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Basis of Preparation of the Financial Statements

The financial statements are prepared and presented in accordance with PSAK 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, which was effective from January 1, 2015. The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statement of cash flows, using historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein. The statement of cash flows presents receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities is prepared using the direct method.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Statement of Compliance and Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)

Basis of Preparation of the Financial Statements (continued) The preparation of financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of judgments, estimates and assumptions that affects: - the application of accounting policies; - the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities

at the date of the financial statements; - the reported amounts of income and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected by such revisions. The significant accounting estimates and judgments applied in the preparation of the Company’s financial statements are disclosed in Note 3. The financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and reporting currency.

b. Changes in Accounting Policy and Disclosure

The Company adopted new/revised PSAK and ISAK which were effective in 2015. Changes to the accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations. The following standards have been adopted by the Company for the financial year beginning on or after January 1, 2015 and have a material impact on the Company’s financial statements: - PSAK 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”

The revised standard requires entities to separate items presented in other comprehensive income (“OCI”) into two groups, based on whether or not they may be reclassified to profit or loss in the future. Items that will not be reclassified must be presented separately from items that may be reclassified in the future. The Company has modified the presentation of items of OCI in its statement of profit or loss and other comprehensive income to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis. The revision affect presentation only and have no impact on the financial position or performance of the Company.

- PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”

Changes introduced by this revised standard among others, are as follows:

a) All past service costs are now recognized immediately in profit or loss. Previously, past service costs were recognized on a straight line basis over the vesting period if the changes were conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period);

b) The interest cost and expected return on plan assets is replaced with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefits liability (asset);

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Changes in Accounting Policy and Disclosure (continued) - PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” (continued)

c) Actuarial gains and losses are renamed as remeasurement and recognized immediately

in other comprehensive income. Actuarial gains and losses will no longer be deferred using the corridor approach or recognised in profit or loss. Remeasurements recognised in other comprehensive income will not be recycled through profit or loss in subsequent periods.

d) The revised standard also requires more extensive disclosures. These have been provided in Note 18.

In accordance with transitional provision of PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” and also in accordance with PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, the changes in the recognition of past service costs are considered as changes in accounting policies and applied restrospectively. The Company has applied the transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (Notes 18 and 35).

The adoption of the new or revised standards, which are relevant to the Company’s operation, but did not result in a material effect on the financial statements, are as follows: a. PSAK 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. b. PSAK 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”. c. PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”. d. PSAK 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. e. PSAK 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. f. PSAK 68, “Fair Value Measurement”. g. ISAK 15, “PSAK 24 - “Limit on Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and

their Interaction”.

c. Foreign Currency Transactions and Balances

Transactions involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the date of each statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia. Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations. As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used were as follows:

2015 2014

1 United States Dollar (US$) 13,795.00 12,440.00 1 Swiss Franc (CHF) 13,951.30 12,582.83 1 Dollar Singapore (SIN$) 9,751.19 - 1 Euro (EUR) - 15,133.27

d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and are not pledged as collateral of loan and without restrictions in the usage.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transactions with Related Parties The Company has transactions with related parties, as defined in PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, as follows:

a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. Has control or joint control over the reporting entity; ii. Has significant influence over the reporting entity; or iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the

reporting entity. b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third

entity. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the

reporting entity or an entity related to the repoting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the

key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

The transactions with related parties are made based on terms agreed upon by the parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

f. Inventories

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. The Company provides allowance for obsolescence and/or decline in values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.

g. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.

h. Fixed Assets

All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises of its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. Subsequent to initial recognition, fixed assets, except land, are carried at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Fixed Assets (continued) Depreciation of fixed assets, except for land, starts when it is available for its intended use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Useful Life (Years)

Building 20 Machinery and equipment 8 - 16 Office equipment 4 - 8 Vehicle 8

Land is stated at cost and not depreciated as the management is of the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration. ISAK 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (HGB) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Asset” account and not amortized. The legal costs incurred to extend or renew the land rights are recorded as “Intangible Asset” and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life. The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying amounts may not be fully recoverable. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. Repairs and maintenance are taken to profit or loss when incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed assets when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard performance of the existing asset will flow to the Company, and is depreciated over the remaining useful life of the related assets. Construction in progress is presented as part of fixed assets and is stated at cost, including capitalized costs directly associated with the construction and acquisition of fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction of fixed assets is completed and ready for its intended use. Construction in progress are not depreciated as these are not yet available for use.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Impairment of Non-financial Assets

The Company assesses at each end of the reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash-generating unit’s (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal is recognized in profit or loss, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

j. Leases

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.

Operating Lease - Company as a Lessee A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term. Operating Lease - Company as a Lessor Leases where the Company does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Investment Properties

Investment properties represent land and buildings which are held by the Company to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. The Company has chosen the cost model to account for its investment properties. Depreciation of buildings categorized as investment properties is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of 20 (twenty) years. Land categorized as investment properties is stated at cost and not depreciated. Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when they are permanently withdrawn from use and no future benefits are expected from their disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an property are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the period the retirement or disposal occurred. Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation, commencement of development with a view to sell, the end of owner occupation, or commencement of an operating lease to another party. For a transfer from investment property to fixed assets used in operations, the Company uses the cost method at the date of change in use. If the property used by the Company becomes an investment property, it accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.

l. Intangible Asset

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. Following initial recognition, the intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of the intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. An intangible asset with finite life is amortized over the asset’s useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end. As explained in Note 2h to the financial statements above, the Company adopted ISAK 25, “Land Rights”. The legal costs incurred to extend or renew the land rights are recorded as “Intangible Asset” and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life. An intangible asset shall be derecognized: i. on disposal; or ii. when no future economic benefits are expected from its use or disposal.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Employee Benefits

Short-term employee benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees. Post-employment benefits The Company provides defined post-employment benefits for its employees based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Starting October 20, 2011, the Company has participated in Manulife Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. This insurance policy fulfills the requirements as an asset program of post-employment benefits of the Company. A defined benefits plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on some factors such as age, years of service or compensation. The liability recognized in the statement of financial position in respect of defined pension benefits plan is the present value of the defined benefits obligation less fair value of plan assets at the date of statement of financial position. The present value of defined benefits obligation is calculated by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefits obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are immediately recognized in other comprehensive income in the period in which they arise. Accumulated remeasurements balance is reported in retained earnings. Past service costs are recognized immediately in the profit or loss. Past service costs arising from amendment or curtailment programs are recognized as expense in profit or loss when incurred.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefits plan are recognized when the curtailment or settlement occurs. A curtailment occurs when an entity either: i. is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees

covered by a plan; or ii. amends the terms of a defined benefits plan so that a significant element of future service by

current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.

A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation in part or all of the benefits provided under a defined benefits plan.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Revenue and Expense Recognition Revenue Recognition Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”).

Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied: - The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of

the goods; - The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually

associated with ownership nor effective control over the goods sold; - The amount of revenue can be measured reliably; - It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the

Company; and - The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.

Interest income is accrued on a timely basis by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate. Rent income is recognized on a straight-line basis over the lease term.

Expense Recognition Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

o. Taxation

Current tax Current income tax assets and liabilities for the year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. Tax rates and tax regulations used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Current income tax is recognized in profit or loss, except for the tax which relate to transactions or events directly recognized in equity or in other comprehensive income. In this case, the tax is recognized directly in equity or in other comprehensive income. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company, when the result of the appeal is determined. Deferred Tax Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences on assets and liabilities between commercial and tax reporting at each reporting date.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Taxation (continued)

Deferred Tax (continued) Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable for temporary differences to be utilized in deducting future taxable profit. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. At each reporting date, the Company reassesses unrecognized deferred tax assets and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the entity intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Value Added Tax (VAT) Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: i. where the VAT incurred on a purchase of asset or service is not recoverable from the taxation

authority, in which case the VAT is recognized as part of the expense item as applicable; and ii. receivables and payables that are stated including the amount of VAT. The net amount of VAT recoverable from or payable to, the taxation authorities is included as prepaid taxes or taxes payable in the statement of financial position.

p. Earnings per Share

Earnings per share are computed by dividing the income for the year over the weighted average number of shares during the year. The Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014.

q. Segment Information The Company applied PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires the disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. Operating segments are reported in a manner consistent with internal reporting provided to the chief operational decision maker. The Company’s Board of Directors is identified as the chief operational decision maker, who is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decision.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Segment Information (continued) An operating segment is a component of an entity: a. that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses

(including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);

b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operational decision maker to make decision about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and

c. for which discrete financial information is available.

r. Financial Instruments

i. Financial Assets

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity financial assets, loans and receivables, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as effective hedging instruments, if appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Recognition and measurement

Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by a regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the assets.

The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables. The Company has determined that all of these financial assets are categorized as loans and receivables.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company did not have any financial assets measured at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments and available-for-sale financial asset.

Subsequent measurement Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. The related gains or losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Derecognition

A financial asset is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued)

Impairment of financial assets At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

ii. Financial liabilities

Recognition and measurement

Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Financial liabilities in the form of financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Financial Instruments (continued)

ii. Financial liabilities (continued) Recognition and measurement (continued) The Company’s financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, and payable for acquisition of fixed assets which are classified as financial liabilities measured at amortized cost. Subsequent measurement After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Derecognition A financial liability is derecognized, when and only when, it is extinguished, i.e. when the obligation specified in contract is discharged or cancelled or expired. When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, the entity currently has enforceable legal right to offset the recognized amount and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Fair value of financial instruments Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability at measurement date, the Company takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Financial Instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments (continued)

If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.

s. Provisions

Provisions are recognised when the Company has a present legal or constructive obligation as a result of past events and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. The provision is reversed if it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation.

t. Non-Current Asset Held for Sale

In accordance with PSAK 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”, the Company classified a non-current asset (or disposal group) as asset held for sale when its carrying amount is to be recovered principally through a sale transaction rather than continuous usage. The Company measured a non-current asset (or disposal group) classified as held for sale at the lower of carrying amount and fair value less costs to sell.

3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Judgments In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following judgments, apart from those including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements: Going Concern The Company’s management has made an assessment of its ability to continue as going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern entity. Therefore, the financial statements continue to be prepared on a going concern basis.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

3. MANAGEMENT’S U SE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, EST IMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Judgments (continued) Determination of Functional Currency The functional currency of the entity is the currency from the primary economic environment where the entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of the entity. Based on the assessment of the Company’s management, the functional currency of the Company is the Indonesian Rupiah. Classification of Financial Assets and Liabilities The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2r. Lease The Company has leases whereas the Company acts as a lessee in respect of vehicle rental and the Company acts as a lessor in respect of office rental. The Company evaluates whether significant risks and rewards of the leased assets are transferred based on PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, which require the Company to make judgments and estimates on the transfer of risks and rewards relating to the ownership of leased assets. Based on the review performed by the Company for the vehicle and office rental agreements, the rent transactions are both classified as operating leases. Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements are prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Allowance for Impairment Losses on Receivables If there is objective evidence that impairment has been incurred on receivables, the Company estimates the allowance for impairment related to the receivables that are specifically identified as doubtful for collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the receivables. In these cases, the Company uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Company’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Company’s receivables to amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

3. MANAGEMENT’S U SE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, EST IMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued) Allowance for Impairment Losses on Receivables (continued) In addition to specific allowance against individual significant receivables, the Company also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its debtors which are grouped based on common credit characteristic, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to the debtors. This collective allowance is based on historical loss experience using various factors, such as historical performance of the debtors within the collective group, deterioration in the markets in which the debtors operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the debtors. Further details are disclosed in Note 5. Allowance for Impairment Losses on Inventories Allowance for impairment losses on inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated. Further details are disclosed in Note 6. Estimation of Useful Lives of Fixed Assets The Company estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives is based on the Company’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least at end of each financial reporting and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations can be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Company’s fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease the amount of non-current assets. The net book value of the Company’s fixed assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 118,479,390,961 and Rp 116,614,583,554, respectively. Further details are disclosed in Note 10.

Post-employment Benefits The determination of the Company’s post-employment benefits expense and liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. As disclosed in Note 2m, actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized as other comprehensive income. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefits obligation is highly sensitive to changes in assumptions. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in its assumptions may materially affect its post-employment benefits expense and liability. All assumptions are reviewed at each reporting date.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

3. MANAGEMENT’S U SE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimates and Assumptions (continued) Post-employment Benefits (continued) The carrying amount of the Company’s post-employment benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 14,027,626,740 and Rp 23,145,626,058, respectively. Further details are disclosed in Note 18. Uncertain Tax Exposure In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company makes an analysis of all tax positions relating to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The carrying amount of prepaid corporate income tax of the Company as of December 31, 2015 amounted to Rp 3,496,894,628, while the carrying amount of corporate income tax payable of the Company as of December 31, 2014 amounted Rp 87,816,244. Further details are disclosed in Note 16. Realization of Deferred Tax Assets The Company reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Company’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amount of the Company’s deferred tax assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 4,560,353,738 and Rp 7,530,821,857, respectively. Further details are disclosed in Note 16c.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Cash and cash equivalents consist of: 2015 2014

Cash on hand Rupiah 58,000,000 58,000,000 United States Dollar 111,422,215 89,431,160

Total cash on hand 169,422,215 147,431,160

Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9,450,804,545 9,481,147,583 PT Bank CIMB Niaga Tbk 7,814,001,057 4,171,109,183 Citibank N.A., Jakarta 1,162,397,380 - PT Bank Sinarmas Tbk 2,612,740 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 162,475,877

United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk 7,832,201,331 21,230,349,317 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7,067,654,841 4,332,306,382 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 403,596,767 Swiss Franc PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 41,265,265 31,325,630

Total cash in banks 33,370,937,159 39,812,310,739 Cash equivalents - time deposits Rupiah Citibank N.A., Jakarta 29,000,000,000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk 22,000,000,000 61,250,000,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 207,068,400 10,207,068,400

United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk 20,692,500,000 6,220,000,000

Total cash equivalents - time deposits 71,899,568,400 77,677,068,400

Total cash and cash equivalents 105,439,927,774 117,636,810,299

The annual interest rates of time deposits are as follows:

2015 2014

Rupiah 4.25% - 9.75% 4.25% - 10.75% United States Dollar 0.75% - 2.50% 0.85% - 2.50%

As of December 31, 2015 and 2014, there are no placement of cash and cash equivalents to related parties.

Interest income from cash in banks and time deposits is presented as part of “Finance Income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

5. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

This account consists of: 2015 2014

By Type of Product Cigarette 47,688,631,404 52,340,964,506 Consumer goods 29,623,337,600 20,871,135,899 Others 4,463,808,448 2,028,253,574

Total 81,775,777,452 75,240,353,979

By Age Category Current 43,734,443,317 54,791,863,574

Overdue Less than 30 days 28,639,799,326 16,116,044,038 31 - 60 days 4,494,676,471 1,752,069,501 More than 60 days 4,906,858,338 2,580,376,866

Total 81,775,777,452 75,240,353,979

By Currency Rupiah 80,412,223,230 45,656,175,692 United States Dollar 1,363,554,222 29,584,178,287

Total 81,775,777,452 75,240,353,979

As of December 31, 2015 and 2014, trade receivables amounting to Rp 25,000,000,000 are pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30).

Based on a review of the status of the individual trade receivables accounts at the end of the reporting period and considering their credit history, management believes that all trade receivables are fully collectible hence, no allowance for impairment losses on trade receivables is necessary as of December 31, 2015 and 2014. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in the trade receivables from third parties.

6. INVENTORIES

This account consists of: 2015 2014

Finished goods 18,940,859,882 22,546,392,540 Work in process 9,740,615,249 10,600,062,704 Raw materials 72,914,066,356 69,519,896,245 Goods in transit 8,181,782,019 3,188,929,292 Total 109,777,323,506 105,855,280,781

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

6. INVENTORIES (continued) As of December 31, 2015 and 2014, inventories amounting to Rp 25,000,000,000 are pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30). Based on the results of the review of the physical condition and net realizable values of inventories at the end of the reporting period, management believes that the carrying values of the above inventories are fully realizable hence, no allowance for impairment losses on inventories is necessary as of December 31, 2015 and 2014.

As of December 31, 2015 and 2014, inventories are insured against fire and other possible risks to a third party insurance company with a total coverage of US$ 10,000,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from the insured risks.

7. OTHER CURRENT ASSETS

This account consists of:

2015 2014

Security deposits 1,810,992,774 1,658,631,078 Advances to suppliers 61,115,400 19,225,000 Advances to insurance - 75,670,000

Total 1,872,108,174 1,753,526,078

8. OTHER RECEIVABLES

This account consists of: 2015 2014

Third parties Employees 1,515,888,000 1,902,150,000

Related parties (Note 29) PT Wahana Matra Sejati - 6,613,750 PT Kutai Bara Abadi - 4,070,000

Total related parties - 10,683,750

Total 1,515,888,000 1,912,833,750

Employee receivables represent non-interest bearing loans to employees who are not the Company’s key management personnel. The loans will be repaid periodically through monthly salary deductions.

Management believes that all other receivables are collectible thus no allowance for impairment losses is provided as of December 31, 2015 and 2014.

9. ADVANCES FOR ACQUISITION OF FIXED ASSETS

This account represents advances paid to suppliers in connection with the acquisition of machineries and will be reclassified into construction in progress when the machineries are received by the Company.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

10. FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:

2015

Beginning Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Cost Direct Ownership Land 435,622,943 - - - 435,622,943 Building 10,853,522,672 - - - 10,853,522,672 Machinery and equipment 226,030,372,572 440,710,874 5,791,679,172 5,810,554,472 226,489,958,746 Office equipment 2,192,097,292 150,178,636 16,000,000 - 2,326,275,928 Vehicle 6,799,817,590 2,284,000,000 - 100,000,000 9,183,817,590 Construction in progress 2,830,895,765 9,024,403,975 - (5,910,554,472) 5,944,745,268 Total cost 249,142,328,834 11,899,293,485 5,807,679,172 - 255,233,943,147

Accumulated Depreciation Direct Ownership Building 7,285,534,882 386,456,017 - - 7,671,990,899 Machinery and equipment 119,457,576,542 8,655,204,973 5,791,679,172 - 122,321,102,343 Office equipment 1,457,169,788 205,400,681 16,000,000 - 1,646,570,469 Vehicle 4,327,464,068 787,424,407 - - 5,114,888,475

Total accumulated depreciation 132,527,745,280 10,034,486,078 5,807,679,172 - 136,754,552,186

Book Value 116,614,583,554 118,479,390,961

2014

Beginning Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Cost Direct ownership

Land 435,622,943 - - - 435,622,943 Building 9,939,268,949 - - 914,253,723 10,853,522,672 Machinery and equipment 171,464,331,419 3,136,503,287 - 51,429,537,866 226,030,372,572 Office equipment 1,865,497,292 4,300,000 - 322,300,000 2,192,097,292 Vehicle 6,543,595,772 - 155,000,000 411,221,818 6,799,817,590 Construction in progress 7,287,416,152 48,620,793,020 - (53,077,313,407) 2,830,895,765 Total cost 197,535,732,527 51,761,596,307 155,000,000 - 249,142,328,834

Accumulated Depreciation Direct Ownership Building 6,940,280,086 345,254,796 - - 7,285,534,882 Machinery and equipment 111,653,611,912 7,803,964,630 - - 119,457,576,542 Office equipment 1,301,244,386 155,925,402 - - 1,457,169,788 Vehicle 3,875,703,618 565,276,075 113,515,625 - 4,327,464,068

Total accumulated depreciation 123,770,840,002 8,870,420,903 113,515,625 - 132,527,745,280

Book Value 73,764,892,525 116,614,583,554

The details of gain on sale of fixed assets are as follows:

2015 2014

Proceeds from sale of fixed assets 115,454,545 102,272,729 Carrying amount of fixed assets - (41,484,375)

Gain on sale of fixed assets 115,454,545 60,788,354

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

10. FIXED ASSETS (continued) Gain on sale of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 25).

Depreciation of fixed assets is charged to operations as follows:

2015 2014

Cost of goods sold (Note 22) 9,242,231,903 8,275,239,123 General and administrative expenses (Note 24) 792,254,175 595,181,780

Total 10,034,486,078 8,870,420,903

As of December 31, 2015, the percentage of completion of construction in progress ranges from 25% to 95% and are estimated to be completed in 2016.

Total cost of fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 58,665,569,670 and Rp 56,145,516,992, respectively. The Company owns parcels of land with a total area of 43,130 square meters in Cipondoh, Tangerang with Building Use Rights (HGB) for a period of 20 to 30 years and will expire in 2019 and 2023. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all of the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. As of December 31, 2015, there are no fixed assets that are temporarily out of use or retired from use and not classified as held for sale. As of December 31, 2015 and 2014, factory land and office buildings are pledged as collaterals for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30). All of fixed assets and investment properties, except land, are insured against fire, theft and other possible risks to third party insurance companies with a total coverage of US$ 25,220,000 and Rp 6,630,500,000 as of December 31, 2015 and US$ 23,904,000 and Rp 4,432,500,000 as of December 31, 2014. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured fixed assets. As of December 31, 2015, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there are no changes in those methodologies and assumptions.

Based on the assessment of the Company's management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

11. INVESTMENT PROPERTIES The details of investment properties are as follows:

2015

Beginning Ending Balance Additions Deductions Balance

Cost Building 4,743,940,207 - - 4,743,940,207

Accumulated Depreciation Building 3,085,567,037 216,309,544 - 3,301,876,581

Book Value 1,658,373,170 1,442,063,626

2014

Beginning Ending Balance Additions Deductions Balance

Cost

Land 346,239,000 - 346,239,000 - Building 4,743,940,207 - - 4,743,940,207 Total cost 5,090,179,207 - 346,239,000 4,743,940,207

Accumulated Depreciation Building 2,869,257,493 216,309,544 - 3,085,567,037

Book Value 2,220,921,714 1,658,373,170

The Company uses the cost model to account for its investment properties. The rent income recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 795,767,316 and Rp 156,790,000, respectively (Note 25). Depreciation of investment properties charged to general and administrative expenses for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 216,309,544, respectively (Note 24). As of December 31, 2015 and 2014, investment properties are pledged as collaterals for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 30). As of December 31, 2013, the Company owns parcel of land in Surabaya with an acquisition cost of Rp 346,239,000 which is not being used for operational activities and is not yet registered under the name of the Company. In October 2014, the Company sold this land with details as follows:

2014

Proceeds from sale of investment properties 455,054,250 Carrying amount of investment properties (346,239,000)

Gain on sale of investment properties (Note 25) 108,815,250

Based on the assessment of the Company's management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of investment properties as of December 31, 2015 and 2014.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

12. INTANGIBLE ASSET The details of intangible asset are as follows:

2015

Beginning Ending Balance Additions Deductions Balance

Cost Renewal cost of land rights 134,859,120 - - 134,859,120

Accumulated Amortization Renewal cost of land rights 77,544,105 6,742,956 - 84,287,061

Book Value 57,315,015 50,572,059 2014

Beginning Ending Balance Additions Deductions Balance

Cost Renewal cost of land rights 134,859,120 - - 134,859,120

Accumulated Amortization Renewal cost of land rights 70,801,149 6,742,956 - 77,544,105

Book Value 64,057,971 57,315,015

Amortization of intangible asset charged to manufacturing overhead for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 6,742,956, respectively. As of December 31, 2015, none of the Company’s intangible asset is restricted or being used as collateral. At the same date, the Company does not have any outstanding contractual commitment for the acquisition of intangible asset.

13. TRADE PAYABLES This account consists of:

2015 2014

By Creditor Related parties (Note 29) 2,220,567,814 2,720,993,598 Third parties 52,676,755,560 56,791,611,523 Total 54,897,323,374 59,512,605,121

By Nature of Purchase

Raw materials 50,409,395,803 55,157,182,858 Supplementary materials 6,863,103 70,836,700 Others 4,481,064,468 4,284,585,563

Total 54,897,323,374 59,512,605,121

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

13. TRADE PAYABLES (continued)

2015 2014

By Invoice Date 1 - 30 days 35,362,168,622 27,247,782,514 31 - 60 days 14,471,286,554 11,899,328,488 61 - 90 days 4,022,980,636 9,477,764,591

More than 90 days 1,040,887,562 10,887,729,528

Total 54,897,323,374 59,512,605,121

By Currency

Rupiah 45,254,930,647 26,226,571,537 United States Dollar 9,469,016,569 33,242,449,766 Singapore Dollar 173,376,158 - Euro - 43,583,818

Total 54,897,323,374 59,512,605,121

The credit term of purchase of raw materials, supplementary materials and others from third parties and related parties ranges from 30 (thirty) to 60 (sixty) days. As of December 31, 2015, there are no guarantees provided by the Company in connection with the purchase of raw materials, supplementary materials and others from third parties and related parties.

14. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES

This account consists of:

2015 2014

Customer advances 501,870,780 165,243,356 Security deposit 171,999,895 - Deposit for conditional sale of land - 5,000,000,000 Others - 436,123,000

Total 673,870,675 5,601,366,356

Deposit for Conditional Sale of Land In 2012, the Company received a deposit amounting to Rp 5,000,000,000 from certain unrelated party for conditional sale of land in Cirebon and subsequently the Company presented the carrying amount of land amounting to Rp 896,319,900 as non-current asset held for sale. In July 2015, the process to transfer the landrights had been completed and the Company recorded the gain on sale of non-current asset held for sale with details as follows:

2015

Proceeds from sale of non-current asset held for sale 4,961,282,375 Carrying amount of non-current asset held for sale (896,319,900)

Gain on sale of non-current asset held for sale (Note 25) 4,064,962,475

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

15. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses consist of:

2015 2014

Electricity, water and gas 1,406,462,142 2,115,843,216 Salaries and allowances 494,143,285 161,265,386 Others 151,690,925 213,954,676

Total 2,052,296,352 2,491,063,278

16. TAXATION

a. Prepaid Taxes

This account consists of:

2015 2014

Corporate income tax (Note 16c) 3,496,894,628 - Tax on revaluation of fixed assets 2,302,266,919 - Total 5,799,161,547 - Tax on Revaluation of Fixed Assets Based on the Regulation of Ministry of Finance No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015, the Company has filed an application for the revaluation of fixed assets for tax purposes and paid income tax for the difference in estimated value on the fixed assets revaluation amounting to Rp 2,302,266,919 and recorded it as prepaid tax. As of the completion date of the financial statements, the application is pending approval from the Director General of Taxes.

b. Taxes Payable This account consists of :

2015 2014

Corporate income tax payable (Note 16c) - 87,816,244

Other income tax payable - Article 21 1,011,407,568 1,313,546,071 - Article 23 31,044,899 3,898,676 - Article 25 222,535,805 1,549,438,463

Total other income tax payable 1,264,988,272 2,866,883,210

Value added tax 500,432,568 1,578,948,965

Total 1,765,420,840 4,533,648,419

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

16. TAXATION (continued)

c. Income tax Income tax expense consists of:

2015 2014*

Current tax 7,739,494,000 17,848,604,750 Deferred tax 2,089,488,966 1,724,075,193

Total 9,828,982,966 19,572,679,943

Current tax

The reconciliation between income before income tax, as presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014*

Income before income tax per statement of profit or loss and other comprehensive income 43,546,708,946 77,462,410,002

Timing differences: Post-employment benefits (5,594,082,705) (5,441,448,160) Depreciation (2,763,873,158) (1,455,555,737) Gain on sale of fixed assets - 703,125

Total timing differences (8,357,955,863) (6,896,300,772)

Permanent differences: Employee benefits 2,062,007,734 2,329,365,310 Marketing 1,885,076,254 1,759,597,357 Depreciation 584,320,384 482,122,467

Taxes and licenses 276,871,788 142,709,371 Donation 247,982,760 205,266,270 Vehicle maintenance 147,677,778 114,329,993 Interest and tax penalties 5,727,873 4,789,960 Interest income (4,579,711,248) (4,507,286,341)

Gain on sale of non-current asset held for sale (4,064,962,475) -

Rent income (795,767,316) (156,790,000) Finance cost - 563,020,833

Gain on sale of investment properties - (108,815,250)

Total permanent differences (4,230,776,468) 828,309,970

Estimated taxable income for the year 30,957,976,615 71,394,419,200

Estimated taxable income for the year (rounded off) 30,957,976,000 71,394,419,000

Current income tax expense 7,739,494,000 17,848,604,750

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

16. TAXATION (continued) c. Income Tax (continued)

Current tax (continued) The reconciliation between income before income tax, as presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: (continued)

2015 2014*

Less prepaid income taxes: Article 22 2,291,124,159 4,222,338,880 Article 23 164,280,661 117,919,716 Article 25 8,780,983,808 13,420,529,910

Total prepaid income taxes 11,236,388,628 17,760,788,506

Corporate income tax payable (Prepaid corporate income tax) (3,496,894,628) 87,816,244

The estimated taxable income resulting from the reconciliation for the year ended December 31, 2015 will be used as basis in the preparation of the Company’s Annual Corporate Income Tax Return (CITR). The calculation of estimated taxable income and income tax expense for the year ended December 31, 2014 conforms with the Company’s Annual CITR which has been reported on April 14, 2015. On various dates in 2015 and 2014, the Company received Tax Collection Letters (STP) for penalties on Value Added Tax totaling Rp 5,727,873 and Rp 4,789,960, respectively. These STP have been paid by the Company and charged as part of “Other Operating Expenses” in the statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 26). The Company did not receive any tax assessment letter during the years ended December 31, 2015 and 2014.

The reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate of 25% to the income before income tax as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

2015 2014*

Income before income tax per statement of profit or loss and other comprehensive income 43,546,708,946 77,462,410,002 Income tax expense at the applicable tax rate 10,886,677,083 19,365,602,450 Tax effect of permanent differences (1,057,694,117) 207,077,493

Total income tax expense 9,828,982,966 19,572,679,943

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

16. TAXATION (continued) c. Income Tax (continued)

Deferred tax

The details of deferred tax assets as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

* As restated (Note 35).

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences can be utilized. Management believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.

Administration

Based on prevailing Taxation Laws in Indonesia, the Company submits its tax returns on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax may assess or amend the tax liabilities within 5 (five) years since the tax becomes due.

Charged to other Charged comprehensive

January 1, 2015 to profit or loss income December 31, 2015

Post-employment benefits

5,786,406,515

(1,398,520,676 )

(880,979,153

)

3,506,906,686

Depreciation of fixed assets

1,744,415,342

(690,968,290 )

-

1,053,447,052

Total deferred tax assets

7,530,821,857

(2,089,488,966 )

(880,979,153

)

4,560,353,738

Credited to other Charged comprehensive

January 1, 2014* to profit or loss* income* December 31, 2014*

Post-employment benefits

6,497,668,355

(1,360,362,040 )

649,100,200

5,786,406,515

Depreciation and gain on sale fixed assets

2,108,128,495

(363,713,153 )

-

1,744,415,342

Total deferred tax assets

8,605,796,850

(1,724,075,193 )

649,100,200

7,530,821,857

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

17. PAYABLE FOR ACQUISITION OF FIXED ASSETS This account represents payable to Bobst Mex SA, Switzerland, in connection with the upgrade of 2 (two) units of Lemanic machines which will be paid on semi-annual installments starting from July 2014 to July 2016 and bears an annual interest rate of 3.5%. The details of principal installments and interest on such payable as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Principal installments: January 2015 - 4,652,501,393 July 2015 - 4,652,501,393 January 2016 5,158,491,326 4,652,501,393 July 2016 5,158,491,326 4,652,501,393

Total principal installments 10,316,982,652 18,610,005,572 Interest 274,832,839 825,948,284

Total 10,591,815,491 19,435,953,856 Less: current maturities (10,591,815,491) (9,883,076,240)

Long-term portion - 9,552,877,616

18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY The Company records post-employment benefits liability to its employees based on Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to post-employment benefits are 349 and 347 employees for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. Starting October 20, 2011, the Company has participated in Manulife Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The reimbursement right of the insurance policy is a plan asset of the Company since the proceeds of the policy (a) can be used only to pay or to fund employment benefits under a defined benefits plan; and (b) are not available to pay the Company’s liabilities (even in bankruptcy), and cannot be returned to the Company except when the proceeds of the policy represent an asset surplus which are not needed to meet all the related employment benefits obligation; or the proceeds of the policy are returned to the Company for reimbursement of employment benefits it has paid.

This program is provided to all permanent employees. The contribution for this program is 100% funded by the Company and the Company is obliged to cover the shortage of pension payments if the current program is not adequate to cover the pension obligations in accordance with Labor Law No. 13/2003.

The following tables summarize the components of post-employment benefits expense recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income and post-employment benefits liability recognized in the statement of financial position, as determined by an independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama, with the use of Projected Unit Credit method, based on its report dated January 25, 2016.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)

a. Post-employment Benefits Expense

2015 2014*

Current service cost 1,552,975,958 1,782,707,389 Interest cost 2,767,332,486 2,456,386,936 Expected return on plan assets (869,391,149) (169,207,675) Amortization of vested past service cost - 1,068,665,190

Total 3,450,917,295 5,138,551,840

b. Post-employment Benefits Liability

2015 2014*

Present value of obligation 24,979,969,229 34,181,311,622 Fair value of plan asset s (10,952,342,489) (11,035,685,564)

Liability - Net 14,027,626,740 23,145,626,058

The movements of post-employment benefits liability during the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014*

Balance at beginning of year 23,145,626,058 25,990,673,421 Current year expense 3,450,917,295 5,138,551,840 Remeasurement of defined benefits program (3,523,916,613) 2,596,400,797 Company’s contribution (9,045,000,000) (10,580,000,000)

Balance at end of year 14,027,626,740 23,145,626,058

The movements of the present value of obligation during the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Balance at beginning of year 34,181,311,622 33,123,588,722 Current service cost 1,552,975,958 1,782,707,389 Interest cost 2,767,332,486 2,456,386,936 Past service cost - 1,068,665,190 Remeasurement of net defined benefits obligation Actuarial gain arising from change in financial assumption (1,562,830,102) 943,926,445 Actuarial gain arising from adjustment (11,958,820,735) (5,193,963,060)

Balance at end of year 24,979,969,229 34,181,311,622

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued) The movements of the fair value of plan assets during the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Balance at beginning of year 11,035,685,564 7,132,915,301 Company’s contribution 9,045,000,000 10,580,000,000 Expected return on plan assets 869,391,149 169,207,675

Remeasurement of plan assets (9,997,734,224) (6,846,437,412)

Balance at end of year 10,952,342,489 11,035,685,564

As of December 31, 2015, the assets’ program consists of syariah funds of 25% and money market funds of 75%. The Company expects that the payment of the contribution for the subsequent year shall not materially differ from the payment of actual contribution in the prior year.

Post-employment benefits expense was allocated as follows: 2015 2014*

Cost of goods sold (Note 22) 2,450,673,855 2,918,229,951 General and administrative expenses (Note 24) 818,480,119 1,418,822,669 Selling expenses (Note 23) 181,763,321 801,499,220

Total 3,450,917,295 5,138,551,840

* As restated (Note 35). The accumulated actuarial loss which are recognized in other comprehensive income are as follows:

2015 2014

Balance at beginning of year 10,629,643,284 8,033,242,487 Actuarial loss (gain) current year (3,523,916,613) 2,596,400,797

Balance at end of year 7,105,726,671 10,629,643,284

The weighted average duration of the defined benefits obligation is 15.09 years. The expected maturity analysis of the present value of defined benefits obligation is as follows:

2015 2014

Less than one year 4,783,029,968 10,277,648,266 Between one and two years 1,671,704,620 4,066,943,527 Between two and five years 3,742,239,110 3,930,729,408 More than five years 14,782,995,531 15,905,990,421

Total 24,979,969,229 34,181,311,622

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued) The details of the present value of defined benefits obligation, fair value of plan assets, deficit in the plan assets and experience adjustment on plan liabilities and plan assets for the year ended December 31, 2015 and four previous years (in thousands of Rupiah) are as follows:

2015 2014 2013 2012 2011

Present value of defined benefits Obligation 24,979,969 34,181,312 33,123,589 41,397,684 37,805,941

Fair value of plan assets (10,952,342 ) (11,035,686 ) (7,132,915 ) (9,533,861 ) (5,312,796 )

Deficit in the plan assets 14,027,627 23,145,626 25,990,674 31,863,823 32,493,145 Experience adjustment on

plan liabilities (11,958,821 ) (5,193,963 ) (6,735,520 ) (1,377,819 ) (830,361 ) Experience adjustment on

plan assets 9,997,734 6,846,437 8,578,910 2,618,954 (12,796 )

The principal assumptions used in determining post-employment benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014*

Discount rate 9,10% 8,20% Rate of expected return 9,10% 8,20% Rate of salary increase 8,00% 8,00% Normal pension age 55 Tahun 55 Years Mortality rate TMI 2011 TMI 2011 Disability rate 1% from mortality rate

* As restated (Note 35).

The following table illustrates the sensitivity of a possible change in market interest rate, with other variables considered as constant, of present value of obligation and current service cost as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Increase of 1%: Present value of obligation (1,536,419,957) (1,826,466,906) Current service cost (156,688,362) (164,875,366) Decrease of 1%: Present value of obligation 1,744,791,847 2,100,121,382 Current service cost 187,527,566 198,277,750

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

19. SHARE CAPITAL In accordance with the list of shareholders issued by the Share Administrator Bureau of the Company (PT EDI Indonesia), the Company’s shareholders and ownership composition as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015

Percentage Total Shareholders Number of Shares of Ownership Paid-up Capital

PT Proinvestindo 1,193,000,000 88.15 119,300,000,000

UOB Kay Hian Pte Ltd 152,495,900 11.26 15,249,590,000 Public 7,939,100 0.59 793,910,000 Total 1,353,435,000 100.00 135,343,500,000

2014

Percentage Total Shareholders Number of Shares of Ownership Paid-up Capital

PT Proinvestindo 1,193,000,000 88.15 119,300,000,000 UOB Kay Hian Pte Ltd 149,560,200 11.05 14,956,020,000 Public 10,874,800 0.80 1,087,480,000

Total 1,353,435,000 100.00 135,343,500,000

20. CASH DIVIDENDS AND APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company’s Shareholders dated June 23, 2015 as covered by Notarial Deed No. 122 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. on the same date, the Company’s shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 100,000,000 as reserve fund and the distribution of cash dividends for financial year 2014 amounting to Rp 5,413,740,000 or Rp 4 per share. This dividend has been fully paid on July 24, 2015. Based on the Resolution of Annual General Meeting of the Company’s Shareholders dated May 6, 2014 as covered by Notarial Deed No. 15 of Sakti Lo, S.H., M.Kn. on the same date, the Company’s shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 100,000,000 as reserve fund and the distribution of cash dividends for financial year 2013 amounting to Rp 3,383,587,500 or Rp 2,5 per share. This dividend has been fully paid on June 18, 2014.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

21. NET SALES The details of net sales are as follows:

2015 2014

By Production Process Printing 173,770,936,598 157,902,528,585 Laminating and slitting 146,516,117,551 164,637,385,906 Metallizing 90,440,218,516 184,696,145,028 Gummed tape 65,656,361,128 50,844,133,857

Total 476,383,633,793 558,080,193,376

By Product Cigarette 320,694,514,167 419,992,915,473 Consumer goods 138,954,319,906 128,165,573,689 Others 16,734,799,720 9,921,704,214

Total 476,383,633,793 558,080,193,376

0.30% and 0.07% of net sales for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were conducted with a related party (Note 29). The details of sales exceeding 10% of net sales for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Percentage from total Net sales net sales 2015 2014 2015 2014

Customer PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk 102,681,888,886 179,149,022,177 22 32 PT Nojorono Tobacco

International 64,355,933,019 65,369,993,549 14 12 Total 167,037,821,905 244,519,015,726 35 44

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

22. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:

2015 2014

Raw materials used Inventory at beginning of year 69,519,896,245 53,890,281,077 Purchases (Note 29) 310,400,286,559 386,490,322,492 Inventory at end of year (72,914,066,356) (69,519,896,245)

Total raw materials used 307,006,116,448 370,860,707,324

Direct labor 18,705,687,723 17,911,588,855

Manufacturing overhead Electricity, water and gas 17,731,929,533 20,772,479,404 Indirect labor 13,440,386,873 12,536,627,617 Repairs and maintenance 13,437,133,135 9,922,255,632 Depreciation of fixed assets (Note 10) 9,242,231,903 8,275,239,123 Packaging 5,530,208,966 6,766,064,768 Printing supplies (Note 29) 4,433,391,150 4,723,917,550 Employee benefits 3,774,570,120 3,539,372,277 Post-employment benefits (Note 18) 2,450,673,855 2,918,229,951 Insurance 1,165,653,900 639,558,257 Printing expense 1,057,296,444 22,421,100 Security and cleaning 691,700,430 299,213,200 Office supplies and communication 543,043,086 534,973,186 Freight 353,104,100 123,025,520 Others 497,611,381 433,311,818

Total manufacturing overhead 74,348,934,876 71,506,689,403

Total production cost 400,060,739,047 460,278,985,582 Work in process inventory

At beginning of year 10,600,062,704 10,726,562,069 At end of year (9,740,615,249) (10,600,062,704)

Cost of goods manufactured 400,920,186,502 460,405,484,947

Finished goods inventory At beginning of year 22,546,392,540 15,779,811,372 At end of year (18,940,859,882) (22,546,392,540)

Cost of Goods Sold 404,525,719,160 453,638,903,779 4.13% and 3.25% of purchases for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were conducted with a related party (Note 29).

3.31% and 2.85% of manufacturing overhead for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were conducted with a related party (Note 29).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

22. COST OF GOODS SOLD (continued) The details of purchase of raw materials exceeding 10% of total purchases for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Purchases

Percentage from total purchases

Supplier 2015 2014 2015 2014 PT Cakrawala Mega Indah 63,262,481,224 69,465,482,161 20 18 PT Siegwerk Indonesia 20,774,468,662 39,126,144,161 7 10 International Paper & Sun (Hong Kong) 7,878,202,385 48,247,722,156 3 12 PT Surya Pamenang 3,167,192,719 37,037,306,190 1 10

Total 95,082,344,990 193,876,654,668 31 50 23. SELLING EXPENSES

The details of selling expenses are as follows:

2015 2014

Freight 3,408,983,623 4,398,407,226 Marketing 2,160,075,568 1,963,891,656 Salaries and allowances 1,443,412,800 1,352,912,000 Car rental (Note 29) 796,922,000 799,497,816 Traveling 221,748,773 290,617,020 Post-employment benefits (Note 18) 181,763,321 801,499,220 Employee benefits 145,024,427 141,585,433 Office supplies and communication 91,256,087 98,416,846 Others 23,553,640 15,172,140

Total 8,472,740,239 9,861,999,357 Selling expenses amounting to 9.41% and 8.11% for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were conducted with a related party (Note 29).

24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

The details of general and administrative expenses are as follows:

2015 2014*

Salaries and allowances 17,929,973,759 17,864,812,282 Employee benefits 1,704,482,063 1,682,476,643 Post-employment benefits (Note 18) 818,480,119 1,418,822,669 Depreciation of fixed assets (Note 10) 792,254,175 595,181,780 Professional fees 431,118,182 1,136,250,000 Taxes and licenses 430,463,050 428,102,477 Repairs and maintenance 260,681,922 279,465,473 Depreciation of investment properties (Note 11) 216,309,544 216,309,544 Office supplies and communication 200,307,379 167,100,592 Traveling 71,523,459 130,263,267 Others 483,333,826 493,240,031

Total 23,338,927,478 24,412,024,758

* As restated (Note 35).

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

25. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows:

2015 2014

Gain on sale of non-current asset held for sale (Note 14) 4,064,962,475 - Income from scrap items 1,990,989,283 1,560,579,024 Gift income 1,092,659,924 - Rent income (Notes 11 and 29) 795,767,316 156,790,000 Gain on sale of fixed assets (Note 10) 115,454,545 60,788,354 Gain on foreign exchange - 1,701,075,718 Gain on sale of investment properties (Note 11) - 108,815,250 Others 48,957,872 46,766,000

Total 8,108,791,415 3,634,814,346

Gift income represents an incentive given by a supplier relating to achieving the purchase quantity within a certain period of time.

26. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:

2015 2014

Claim from customer 7,462,682,556 - Loss on foreign exchange 1,411,687,605 - Bank charges 305,023,615 278,394,616 Interests and tax penalties (Note 16c) 5,727,873 4,789,960 Others 2,918,984 750,758

Total 9,188,040,633 283,935,334

27. EARNINGS PER SHARE

The calculation of earnings per share is as follows:

2015 2014*

Income Income for the year 33,717,725,980 57,889,730,059

Number of Shares Number of shares outstanding (denominator) for the computation of earnings per share 1,353,435,000 1,353,435,000

Earnings per Share 25 43

* As restated (Note 35).

The Company did not calculate diluted earnings per share since there are no dilutive potential ordinary shares.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

28. SEGMENT INFORMATION Operating segments are reported in a manner consistent with internal reporting provided to the chief operational decision maker. The Company’s Board of Directors are identified as the chief operational decision maker. The Company’s Board of Directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance, allocate resources and make strategic decision. The Company’s Board of Directors are of the opinion that the Company has one operating segment i.e. it produces different types of fine packaging that have insignificant differences among them in terms of risks and returns. The Company sells its product mainly to customers in Java Island amounting to 97.09% and 95.13% from total net sales for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. No available financial information by product type or territory is prepared since the Company’s Board of Directors evaluate the operating results by allocating revenues on an entity wide basis.

29. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

In the normal course of business, the Company entered into transactions with related parties in view of their common ownership and management. All transactions with related parties are conducted based on policies and terms agreed upon by both parties. Nature of relationship with related parties

a. PT Proinvestindo (PRO) is the ultimate parent company of the Company.

b. Related parties whose certain shareholders and management are the same as the Company’s:

- PT Dharma Anugerah Indah (DAI) - PT Wahana Matra Sejati (WMS) - PT Adi Indah Andalan (AIA) - PT Kutai Bara Abadi (KBA) - PT Kunyun Gravure Industries Indonesia (KGI)

c. The Boards of Commissioners and Directors are the key management personnel of the Company.

Transactions and balances with related parties

2015 2014

Compensation to key management personnel Short-term employee benefits 9,866,451,018 8,844,359,696 Post-employment benefits 578,366,824 881,941,024

Total 10,444,817,842 9,726,300,720

Percentage from salaries and allowances 20.27 19.58

Net sales (Note 21) DAI 1,425,410,639 371,311,000

Percentage from net sales 0.30 0.07

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

29. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Transactions and balances with related parties (continued)

2015 2014

Purchases (Note 22) DAI 12,806,636,572 12,548,544,270

Percentage from purchases 4.13 3.25

Manufacturing overhead (Note 22) Printing supplies KGI 2,462,472,371 2,036,786,341

Percentage from manufacturing overhead 3.31 2.85

Selling expenses (Note 23) Car rental AIA 796,922,000 799,497,816

Percentage from selling expenses 9.41 8.11

Rent income (Note 25)

WMS 77,922,000 72,150,000 PRO 46,656,000 43,200,000 KBA 44,400,000 41,440,000

Total 168,978,000 156,790,000

Percentage from rent income 21.23 100.00 Other receivables (Note 8)

WMS - 6,613,750 KBA - 4,070,000

Total - 10,683,750

Percentage from other receivables - 0.56 Trade payables (Note 13)

KGI 1,185,247,481 580,607,365 DAI 1,035,320,333 2,140,386,233

Total 2,220,567,814 2,720,993,598

Percentage from trade payables 4.04 4.57

For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company leases its building in Jalan Majapahit, Jakarta to related parties for a period of 1 (one) year and could be extended upon mutual agreement.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

30. COMMITMENTS

Credit Facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Based on Letter of Credit Offering No. CBC.JSD/SPPK/3838/T.4/2015 dated July 22, 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide credit facilities to the Company with details as follows: a. Revolving Working Capital Credit Facility with maximum amount of Rp 50,000,000,000 which will

be used for the Company’s working capital and bears an annual interest rate of 11.75%. b. Non Cash Loan Facility which consists of import letter of credit facility (LC), standby LC and Surat

Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sub limit Trust Receipt which will be used for the purchase of raw materials and production machineries with maximum amount of US$ 5,000,000.

c. Treasury Line Facility with maximum amount of US$ 80,000, Limit Notional amounting to US$ 1,000,000, which will be used for foreign exchange transactions and as a hedging instrument.

The above credit facilities are valid for a period of 1 (one) year until July 23, 2016 and are secured by trade receivables (Note 5), inventories (Note 6), factory land and office buildings (Notes 10 and 11). As of December 31, 2015, the unused non cash loan facility amounted to US$ 268,378, while the revolving working capital credit facility and treasury line facility have not been used by the Company. Based on Letter of Credit Offering No. CBC.JSD/SPPK/4101/T.4/2014 dated June 13, 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide credit facilities to the Company with details as follows: a. Revolving Working Capital Credit Facility with maximum amount of Rp 50,000,000,000 which will

be used for the Company’s working capital and bears an annual interest rate of 11.75%. b. Non Cash Loan Facility which consists of import letter of credit facility (LC), standby LC and Surat

Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sub limit Trust Receipt which will be used for the purchase of raw materials and production machineries with maximum amount of US$ 5,000,000.

c. Treasury Line Facility with maximum amount of US$ 80,000, Limit Notional amounting to US$ 1,000,000, which will be used for foreign exchange transactions and as a hedging instrument.

The above credit facilities are valid for a period of 1 (one) year until July 23, 2015 and are secured by trade receivables (Note 5), inventories (Note 6), factory land and office buildings (Notes 10 and 11).

On August 26, 2014, the Company has withdrawn Rp 25,000,000,000 from the working capital credit facility which was subsequently paid in full on October 28, 2014.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

At December 31, 2015 and 2014, the Company has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

2015 2014

Equivalent Equivalent Currency Amount in Rupiah Amount in Rupiah

Assets Cash and cash equivalents US$ 2,588,168 35,703,778,387 2,594,508 32,275,683,626 CHF 2,958 41,265,265 2,490 31,325,630 Trade receivables US$ 98,844 1,363,554,222 2,378,149 29,584,178,287 Other current asset US$ 109,360 1,508,614,854 109,360 1,360,432,678

Total assets 38,617,212,728 63,251,620,221 Liabilities Trade payables US$ 686,409 (9,469,016,569) 2,672,223 (33,242,449,766) SIN$ 17,780 (173,376,158) - - EUR - - 2,880 (43,583,818) Payable for acquisition of fixed assets CHF 759,199 (10,591,815,491) 1,544,641 (19,435,953,856)

Total liabilities (20,234,208,218) (52,721,987,440)

Assets - net 18,383,004,510 10,529,632,781

On March 18, 2016, the respective middle rates of exchange were Rp 13,048.00 to US$ 1, Rp 9,646.63 to SIN$ 1 and Rp 13,494.69 to CHF 1 which were calculated based on the average selling and buying bank notes and/or transaction exchange rate published by Bank Indonesia. If the monetary assets and liabilities as of December 31, 2015 are translated using the middle rates of exchange as of March 18, 2016, the proforma gain on foreign exchange and the total comprehensive income for the year would decrease by Rp 1,228,962,227.

32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at fair values, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The fair value of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, accrued expenses and payable for acquisition of fixed assets approximate their carrying amounts due to mature within 12 months. All financial instruments presented in the statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014 are carried at amortized cost.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The following table sets forth the fair values, which approximate their carrying amounts, of the

Company’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Financial Assets Loans and receivable: Cash and cash equivalents 105,439,927,774 117,636,810,299 Trade receivables 81,775,777,452 75,240,353,979 Other receivables 1,515,888,000 1,912,833,750

Total 188,731,593,226 194,789,998,028

Financial Liabilities Financial liabilities measured at amortized cost: Trade payables 54,897,323,374 59,512,605,121 Other payables 673,870,675 5,601,366,356 Accrued expenses 2,052,296,352 2,491,063,278 Payable for acquisition of fixed assets 10,591,815,491 19,435,953,856

Total 68,215,305,892 87,040,988,611

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Risk Management The principal financial liabilities of the Company consist of trade payables, other payables, accrued expenses and payable for acquisition of fixed assets. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Company. The Company also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables which arise directly from its operations. The Company’s financial risk management objectives and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the Company’s financial instruments exposure to credit risk, foreign currency exchange rate risk and liquidity risk. The Company’s Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:

a. Credit risk

Credit risk is the risk when a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and

will result in a financial loss to the other party. The Company is exposed to credit risk mainly from the credit granted to its customers. To mitigate

this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to credit worthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit policy verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 5. There is no concentration of credit risk.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risk Management (continued) a. Credit risk (continued)

The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company in banks

in the form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company has a policy to place its funds only in banks with good reputation and high credit ratings. The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets disclosed in Note 4.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit

risk. The following table sets out the maximum exposure of credit risk as presented by the carrying amounts of the financial assets.

2015 2014

Cash and cash equivalents 105,439,927,774 117,636,810,299 Trade receivables 81,775,777,452 75,240,353,979 Other receivables 1,515,888,000 1,912,833,750

Total 188,731,593,226 194,789,998,028

The tables below show the aging analysis of financial assets of the Company as of December 31, 2015 and 2014:

2015 Neither Past Due but Not Past Due Impaired Total Nor Impaired 1 - 30 days 31 - 60 days > 60 days

Cash and cash equivalents

105,439,927,774 105,439,927,774

-

-

-

Trade receivables 81,775,777,452 43,734,443,317 28,639,799,326 4,494,676,471 4,906,858,338 Other receivables 1,515,888,000 1,515,888,000 - - -

Total 188,731,593,226 150,690,259,091 28,639,799,326 4,494,676,471 4,906,858,338

2014 Neither Past Due but Not Past Due Impaired Total Nor Impaired 1 - 30 days 31 - 60 days > 60 days

Cash and cash equivalents

117,636,810,299 117,636,810,299

-

-

-

Trade receivables 75,240,353,979 54,791,863,574 16,116,044,038 1,752,069,501 2,580,376,866 Other receivables 1,912,833,750 1,912,833,750 - - -

Total 194,789,998,028 174,341,507,623 16,116,044,038 1,752,069,501 2,580,376,866

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risk Management (continued)

b. Foreign currency exchange rate risk

Foreign currency exchange rate risk is the risk when the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to its operating activities when revenues and expenses are denominated in a currency different from its functional currency. The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions, such as purchase of materials and sales to third parties. The Company manages the foreign currency exposure by matching, as much as possible, receipts and payments in each individual currency. Futhermore, the Company manages the risk of foreign exchange rates by monitoring the fluctuations in foreign exchange rate continuously so as to perform appropriate actions to reduce the risk of foreign currency exchange rates. The Company’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2015 and 2014 are presented in Note 31.

The sensitivity analysis of a 5% fluctuation in the foreign exchange rate to income for the year, with all other variables considered as constant, is as follows:

2015 2014

Increase of 5% 919,150,225 526,481,639 Decrease of 5% (919,150,225) (526,481,639)

c. Liquidity risk

Liquidity risk is the risk when the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding. The management evaluates and monitors cash in flow and cash out flow to ensure the availability of funds to settle the maturing obligation. In general, funds needed to settle the current liabilities are obtained from sales activities to customers.

The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial liabilities as of December 31, 2015:

≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months Total Trade payables 19,535,154,752 35,362,168,622 - - - 54,897,323,374 Other payables 673,870,675 - - - - 673,870,675 Accrued expenses 2,052,296,352 - - - - 2,052,296,352 Payable for acquisition

of fixed assets

5,342,049,732 -

-

5,249,765,759

- 10,591,815,491

Total 27,603,371,511 35,362,168,622 - 5,249,765,759 - 68,215,305,892

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Capital Management

The primary objectives of the Company’s capital management are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern and to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditures and also consideration of future capital needs. In order to maintain or adjust their capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years presented.

Management regards total equity as capital, for capital management purpose. The amount of capital as of December 31, 2015 amounted to Rp 350,202,023,192 which the management regards as optimal having considered the projected capital expenditures and the projected strategic investment opportunities.

34. NON-CASH TRANSACTIONS The details of activity not affecting cash flows are as follows:

2015 2014

Reclassification of advances for acquisition of fixed assets to fixed assets 3,738,958,304 7,074,233,124 Acquisition of fixed assets through payable for acquisition of fixed assets - 34,246,788,748 35. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS

As discussed in the relevant disclosures in Note 2b, effective January 1, 2015, the Company applied retrospectively PSAK 24 (Revised 2013), "Employee Benefits", which were effective for financial reporting period beginning on or after January 1, 2015. In relation to the implementation of PSAK 24 (Revised 2013), the Company restated its financial statements for the years ended December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

35. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) The summary of statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 before and after implementation of PSAK 24 (Revised 2013) are as follows:

January 1, 2014/December 31, 2013 Before Restatement Restatement After Restatement

Statement of Financial Position

Assets

Deferred tax assets 6,734,193,678 1,871,603,172 8,605,796,850 Total non-current assets 89,259,135,888 1,871,603,172 91,130,739,060 Total assets 341,414,650,168 1,871,603,172 343,286,253,340 Liabilities Post-employment benefits liability 18,504,260,733 7,486,412,688 25,990,673,421 Total non-current liabilities 18,504,260,733 7,486,412,688 25,990,673,421 Total liabilities 69,103,582,862 7,486,412,688 76,589,995,550 Equity Retained earnings - unappropriated 134,867,567,306 (5,614,809,516 ) 129,252,757,790 Total equity 272,311,067,306 (5,614,809,516 ) 266,696,257,790 Total liabilities and equity 341,414,650,168 1,871,603,172 343,286,253,340

December 31, 2014

Before Restatement Restatement After Restatement

Statement of Financial Position Assets Deferred tax assets 5,088,755,520 2,442,066,337 7,530,821,857 Total non-current assets 128,657,242,673 2,442,066,337 131,099,309,010 Total assets 431,533,296,503 2,442,066,337 433,975,362,840 Liabilities Post-employment benefits liability 13,377,360,713 9,768,265,345 23,145,626,058 Total non-current liabilities 22,930,238,329 9,768,265,345 32,698,503,674 Total liabilities 104,951,997,743 9,768,265,345 114,720,263,088 Equity Retained earnings - unappropriated 189,037,798,760 (7,326,199,008 ) 181,711,599,752 Total equity 326,581,298,760 (7,326,199,008 ) 319,255,099,752 Total liabilities and equity 431,533,296,503 2,442,066,337 433,975,362,840

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT TUNAS ALFIN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

35. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For The Year Ended December 31, 2014

Before

Restatement Restatement After Restatement

Statement of Profit or Loss

and Other Comprehensive Income General and administrative expenses (24,726,572,898 ) (314,548,140 ) (24,412,024,758 ) INCOME FROM OPERATIONS 73,203,596,354 314,548,140 73,518,144,494 INCOME BEFORE INCOME TAX 77,147,861,862 314,548,140 77,462,410,002 INCOME TAX (19,494,042,908 ) (78,637,035 ) (19,572,679,943 ) INCOME FOR THE YEAR 57,653,818,954 235,911,105 57,889,730,059 OTHER INCOME COMPREHENSIVE Item that will not be reclassified to profit or loss:

Remeasurement of defined benefits program - (2,596,400,797 ) (2,596,400,797 ) Related income tax - 649,100,200 649,100,200

Other comprehensive income - net of tax - (1,947,300,597 ) (1,947,300,597 )

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 57,653,818,954 (1,711,389,492 ) 55,942,429,462

36. NEW ACCOUNTING STANDARDS

The following are several accounting standards which were issued by the Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants, but not yet effective on the financial statements for the year ended December 31, 2015:

- PSAK 1 (Revised 2015), “Presentation of Financial Statements". - PSAK 4 (Revised 2015), “Separate Financial Statements”. - PSAK 5 (Revised 2015), “Operating Segment”. - PSAK 7 (Revised 2015), “Related Party Disclosure”. - PSAK 15 (Revised 2015), “Investment in Associates and Joint Ventures”. - PSAK 16 (Revised 2015), “Fixed Asset”. - PSAK 19 (Revised 2015), “Intangible Asset”. - PSAK 22 (Revised 2015), “Business Combination”. - PSAK 24 (Revised 2015), “Employee Benefits”. - PSAK 25 (Revised 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. - PSAK 53 (Revised 2015), “Share Based Payment”. - PSAK 55 (Revised 2015), “ Financial Instruments: Recognition and Measurement”. - PSAK 60 (Revised 2015), “ Financial Instruments: Disclosures”. - PSAK 65 (Revised 2015), “Consolidated Financial Statements”. - PSAK 66 (Revised 2015), “Joint Arrangements”. - PSAK 67 (Revised 2015), “Disclosures of Interests in Other Entities”. - PSAK 68 (Revised 2015), “Fair Value Measurement”. - ISAK 26 (Revised 2015), “Reassessment of Embedded Derivatives”. - ISAK 30 (Revised 2015), “Collection”. - ISAK 31 (Revised 2015), “Interpretation of PSAK 13 “Investment Properties”. The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these new accounting standards on its financial statements.