62
PT YULIE SEKURINDO, Tbk.

PT YULIE SEKURINDO, Tbk.yuliesekurindo.com/laporan_tahunan/yule_ar_2011.pdfLaporan Tahunan Annual Report 2011 1 PT Yulie Sekurindo, ... diperbandingkan dengan tahun 2007 yang masih

  • Upload
    vophuc

  • View
    222

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

PT YULIE SEKURINDO, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 1

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Visi dan Misi 2

Ikhtisar Data Keuangan Penting 3

Laporan Dewan Komisaris 4

Laporan Dewan Direksi 5

Profil Perseroan 6

Informasi Perseroan 7

Dewan Komisaris dan Direksi 8

Sumber Daya Manusia 9

Struktur Organisasi 9

Analisis Dan Pembahasan Manajemen 10

Informasi Khusus 13

Tata Kelola Perusahaan 15

Laporan Komite Audit 19

Laporan Keuangan 21

Daftar Isi

Laporan Tahunan Annual Report 20112

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 3

Visi dan Misi

Visi Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan terintegrasi penuh dalam Bidang “Brokerage, Underwriter & Financial Advisory Services”

Misi Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan memberikan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah

Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders (pemangku kepentingan)

Membantu perusahaan menengah dan besar khususnya dalam lingkup restrukturisasi dan ekspansi bisnis agar dapat berkembang dan berkompetisi dalam dunia bisnis

Laporan Tahunan Annual Report 20112 Laporan Tahunan Annual Report 2011 3

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Ikhtisar Data Keuangan Penting

A. Data Keuangan

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

Pendapatan usaha 4.681 876 3.382 2.307 2.328

Laba (rugi) usaha 1.044 (3.257) (1.778) (632) (431)

Laba (rugi) bersih 2.548 954 (2.882) (2.812) 915

Jumlah aset lancar 67.557 55.654 58.041 52.626 50.013

Jumlah aset 68.419 56.357 59.500 53.043 50.358

Jumlah liabilitas 12.742 7.305 9.709 6.065 2.466

Jumlah ekuitas 55.677 49.053 49.791 46.978 47.893

Laba (rugi) bersih per saham 10 4 (11) (11) 3

B. Rasio-Rasio Penting

(dalam persentase)

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Pertumbuhan

* Pendapatan usaha (4,94) (81,29) 286,07 (31,78) 0,91

* Laba (rugi) usaha (44,02) * (45,41) (64,45) (31,80)

* Laba (rugi) bersih 42,75 (62,56) ** (2,42) ***

* Jumlah aset 12,15 (17,63) 5,58 (10,85) (5,06)

* Jumlah liabilitas 29,32 (42,67) 32,91 (37,54) (59,34)

* Jumlah ekuitas 8,85 (11,90) 1,50 (5,65) 1,95

Rasio Usaha

* Laba (rugi) usaha terhadap pendapatan usaha 22,30 (371,64) (52,58) (27,40) (18,52)

* Laba (rugi) bersih terhadap pendapatan usaha 54,43 108,90 (85,21) (121,89) 39,28

* Laba (rugi) bersih terhadap jumlah aset 3,72 1,69 (4,84) (2,88) 1,82

* Laba (rugi) bersih terhadap jumlah ekuitas 4,58 1,94 (5,79) (3,25) 1,91

Rasio Keuangan

* Aset lancar terhadap liabilitas lancar 530,19 761,86 597,81 867,75 2.028,42

* Liabilitas terhadap ekuitas 22,89 14,89 19,50 12,91 5,15

* Liabilitas terhadap aset 18,62 12,96 16,32 11,43 4,90

Catatan* Rasio pertumbuhan laba (rugi) usaha tidak bisa dihitung karena pada tahun 2008 Perseroan mengalami rugi, sehingga tidak dapat

diperbandingkan dengan tahun 2007 yang masih membukukan laba.** Rasio pertumbuhan laba (rugi) bersih tidak bisa dihitung karena pada tahun 2009 Perseroan mengalami rugi, sehingga tidak dapat

diperbandingkan dengan tahun 2008 yang memperoleh laba.*** Rasio pertumbuhan laba (rugi) bersih tidak bisa dihitung karena pada tahun 2011 Perseroan memperoleh laba, sehingga tidak dapat

diperbandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami rugi.

Laporan Tahunan Annual Report 20114

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 5

LaporanDewan Komisaris

CHU JANG LIEKomisaris Utama

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak kenaikan 3,2 % sepanjang tahun ini, pada perdagangan terakhir 2011 IHSG ditutup pada posisi 3.821,99 dari posisi akhir tahun lalu 3.703,51. Kinerja IHSG berada di urutan ketiga terbaik di kawasan Asia, di bawah bursa Mongolia dan Philipina, dan IHSG pernah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal yaitu 4.193,44 pada tanggal 1 Agustus 2011. Adapun nilai kapitalisasi pasar saham meningkat sekitar 9 % pada tahun ini menjadi Rp 3.537 triliun, dibandingkan Rp 3.247 triliun pada akhir tahun lalu.

Skala makro ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif stabil, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 % sementara tingkat inflasi sebesar 3,79 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai 6,0 %, demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp 9.000,- per dollar Amerika Serikat.

Indonesia akhirnya memperoleh kembali peringkat investment grade setelah status itu lepas ketika terjadi krisis moneter 1997. Fitch Ratings pertengahan Desember 2011 memutuskan untuk menaikkan peringkat surat berharga pemerintah RI ke level layak investasi, dan paling lambat awal tahun depan lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service dan Standard & Poor’s (S&P) diperkirakan mengikuti jejak Fitch Ratings.

Apa yang telah dicapai pada tahun 2011 tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang baik untuk menghadapi tahun 2012. Dan itu semua sesungguhnya merupakan hasil sinergi antara kerja keras, komitmen dan jerih payah serta dedikasi yang telah dicurahkan oleh seluruh jajaran manajemen dalam mewujudkan pertumbuhan Perseroan, dengan dukungan dan kerjasama yang diperoleh dari seluruh nasabah, mitra usaha dan pemegang saham yang telah terjalin dengan baik selama ini.

Chu Jang LieKomisaris Utama

Laporan Tahunan Annual Report 20114 Laporan Tahunan Annual Report 2011 5

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

LaporanDewan Direksi

LUCIANADirektur Utama

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Perlahan tapi pasti perekonomian Indonesia terus merangkak naik setelah mengalami kontraksi pada tahun 1998, dengan mengantongi pertumbuhan ekonomi 6,5 % tahun ini. Sebuah perjuangan panjang di tengah bayang-bayang risiko eksternal dan tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, seperti berlanjutnya krisis utang kawasan dan permasalahan defisit besar Amerika Serikat yang kembali menghantui sektor keuangan, akibatnya perekonomian global melambat menyisakan ketidakpastian, namun perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh dengan baik dan stabil.

Menjelang tutup tahun 2011 Indonesia seperti mendapatkan banyak berkah, secara keseluruhan Indonesia mendapatkan berkah stabilitas politik yang mantap, stabil tapi dinamis didukung fundamental ekonomi yang solid dengan risiko inflasi yang rendah. Apalagi menjelang tutup tahun Indonesia mendapatkan hadiah yang paling di tunggu yaitu predikat investment grade. Setelah menanti 14 tahun pasca krisis 1997/1998, Indonesia mendapatkan predikat layak untuk investasi, yang akan semakin memperbaiki profil investor yang lebih berkualitas, lebih jangka panjang dan menurunkan biaya dana bagi negara dan perusahaan Indonesia.

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) telah melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk rekening efek nasabah, penerapan identitas tunggal bagi setiap nasabah (Single Investor Identification) dan penerapan Fund Separation untuk rekening dana nasabah untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan sebagai perwujudan pasar modal yang transparan dan terpercaya serta penerapan perhitungan MKBD yang baru.

Pada tahun ini pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp 2.328 juta, mengalami kenaikan sebesar 0,91 % dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.307 juta. Rugi usaha Perseroan dapat diturunkan menjadi Rp 431 juta ditahun 2011, merupakan penurunan sebesar Rp 201 juta atau 31,80 % dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 632 juta. Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 915 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.812 juta. Sedangkan penghasilan lain-lain menjadi Rp 1.162 juta ditahun 2011 yang merupakan kenaikan sebesar Rp 1.089 juta atau 1.482,68 %, dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 73 juta. Disamping itu beban usaha dapat ditekan menjadi Rp 2.759 juta ditahun 2011 turun sebesar Rp 180 juta atau 6,13 %, dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.940 juta.

Dalam divisi Penjamin Emisi Efek, Perseroan telah berperan dalam bentuk keikutsertaan sindikasi penjamin emisi efek dari penawaran umum saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT HD Finance Tbk, PT Buana Listya Tama Tbk, PT Jaya Agra Wattie Tbk, PT Metropolitan Land Tbk, PT Sidomulyo Selaras Tbk, PT Alkindo Naratama Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Atlas Resources Tbk, PT Visi Media Asia Tbk, PT Golden Energy Mines Tbk, PT Cardig Aero Services Tbk, PT ABM Investama Tbk, PT Greenwood Sejahtera Tbk, PT Saranacentral Bajatama Tbk dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk sebagai penjamin emisi (underwriter).

Akhir kata, terima kasih kepada seluruh karyawan atas upaya-upaya yang dilakukan sepanjang tahun yang penuh tantangan ini, kepada nasabah atas keyakinannya akan kemajuan yang kami capai dalam meningkatkan standar pelayanan, kepada mitra usaha atas dukungan mereka dan terakhir kepada pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

LucianaDirektur Utama

Laporan Tahunan Annual Report 20116

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 7

Profil PerseroanPerseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.

a. Perantara Pedagang Efek

Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran, tim riset dan manajemen Perseroan secara intensif melakukan komunikasi dengan nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan investasi terhadap portofolio efek yang dimilikinya.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading).

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan

Efek Indonesia (KPEI) tengah melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk rekening efek nasabah dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor Identification), penerapan Fund Separation untuk rekening dana nasabah, penerapan Straight Through Processing (STP) yaitu otomisasi perdagangan efek.

Semua upaya perbaikan peraturan dan perangkat pasar modal ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap investor, peningkatan kredibilitas sistem perdagangan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran di pasar modal. Jika terwujud kondisi seperti ini, tentu akan meningkatkan minat investasi di pasar modal Indonesia.

Saat ini persaingan industri sekuritas semakin ketat dengan total sekitar 120 perusahaan efek terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana hampir setengah diantaranya telah menawarkan layanan jasa perdagangan saham secara langsung (online trading). Perseroan merespon kondisi tersebut dengan memperbaharui sistem informasi dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga dapat memberikan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan berkesinambungan.

Tujuan utama Perseroan adalah untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah dan pemilik kepentingan (stakeholder), dengan penekanan pada sektor usaha keuangan yang produktif dan tata kelola manajemen yang kuat dan sehat, sehingga dapat berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui jalur pasar modal.

Pertumbuhan Nilai Transaksi ( Milyar Rupiah )

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0

2007 2008 2009 2010 2011

2,142 1,400 1,413

990 903

Pertumbuhan Volume Transaksi ( Juta Rupiah )

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

0

2007 2008 2009 2010 2011

3,993

2,880

3,375

2,442

1,625

Pertumbuhan Frekuensi Transaksi (x)

80,00070,00060,00050,00040,00030,00020,00010,000

0

57,856 54,88371,101

52,023 38,456

2007 2008 2009 2010 2011

Laporan Tahunan Annual Report 20116 Laporan Tahunan Annual Report 2011 7

PT Yulie Sekurindo, Tbk.b. Pendapatan Tetap

Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara dan pedagang efek bersifat utang, dengan instrumen yang diperdagangkan antara lain adalah efek Reverse Repo yaitu Perseroan membeli dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual kembali dengan harga yang sama ditambah tingkat bunga tertentu atau dengan harga tertentu yang lebih tinggi, selisih antara harga beli dan harga jual kembali merupakan penghasilan bunga. Aktivitas ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat meningkatkan pendapatan usaha, jumlah reverse repo pertanggal 30 Desember 2011 adalah sebesar Rp 7.020 juta.

c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan (Investment Banking & Corporate Finance)

Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) bagi institusi yang akan melakukan emisi saham.

Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut:

No Nama Perusahaan Porsi Penjaminan

Lembar Rp

1 PT Garuda Indonesia Tbk 916.000 687.000.000

2 PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk 200.000 24.000.000

3 PT HD Finance Tbk 150.000 30.000.000

4 PT Buana Listya Tama Tbk 570.000 88.350.000

5 PT Jaya Agra Wattie Tbk 300.000 150.000.000

6 PT Metropolitan Land Tbk 235.000 56.400.000

7 PT Sidomulyo Selaras Tbk 150.000 33.750.000

8 PT Alkindo Naratama Tbk 250.000 56.250.000

9 PT Solusi Tunas Pratama Tbk 150.000 510.000.000

10 PT Atlas Resources Tbk 380.000 570.000.000

11 PT Visi Media Asia Tbk 75.000 22.500.000

12 PT Golden Energy Mines Tbk 1.605.000 4.012.500.000

13 PT Cardig Aero Services Tbk 90.000 36.000.000

14 PT ABM Investama Tbk 140.000 525.000.000

15 PT Greenwood Sejahtera Tbk 1.160.000 290.000.000

16 PT Saranacentral Bajatama Tbk 200.000 50.000.000

17 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk 300.000 93.000.000

Total 7.234.750.000

Di tahun mendatang walaupun beberapa tantangan mungkin akan muncul sehubungan dengan krisis perekonomian global, divisi investment banking & corporate finance tetap yakin bahwa kondisi pasar modal akan tetap kondusif dan peluang pertumbuhan tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat tim dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, sambil tetap mempertahankan posisi dalam kompetisi penjaminan emisi saham. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Informasi PerseroanNama PerusahaanPT Yulie Sekurindo Tbk

AlamatPlaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190, IndonesiaTel. : 51402181, Fax. : 51402182Email : [email protected]@[email protected] : www.yuliesekurindo.com

Bidang UsahaPerantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek

Kode SahamYULE

SekretarisRohati

Akuntan PublikKantor Akuntan Publik

Budiman, WawanPamudji & Rekan

Konica Building Floor VJl. Gunung Sahari Raya

No. 78, Jakarta 10610

Biro Administrasi EfekPT Adimitra Transferindo

Plaza Property Lantai 2Jl. Perintis Kemerdekaan

Komplek Pertokoan Pulo MasBlok VIII No. 1

Jakarta Timur 13210

KustodianPT Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI)Gedung Bursa Efek

Jakarta Tower I, Lantai 5Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

Jakarta 12910

Laporan Tahunan Annual Report 2011 7

Laporan Tahunan Annual Report 20118

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 9

Dewan Komisaris dan Direksi

CHU JANG LIEKomisaris Utama

LUCIANADirektur Utama

RUSMANDY HANSADirektur

JOHNLIN YUWONOKomisaris

OEY RIVERA WIJAYAKomisaris Independen

CHU JANG LIE,Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1951. Pada tahun 1970 menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Budi Mulia. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2001). Memulai karirnya di PT ABC Intercallin sebagai Manager Pemasaran (1975 – 1980), PT Petindo Jaya Sakti bekerja sebagai Manager Pemasaran (1980 – 1990). Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk (2004 – sekarang). Menjabat sebagai Komisaris PT Jeje Yutrindo Utama (2004 – sekarang), dan bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1998 sampai sekarang.

JOHNLIN YUWONO,Komisaris

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 – 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 – 2005). Bergabung dengan Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris sejak tahun 2005 sampai sekarang.

OEY RIVERA WIJAYA,Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 – 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 – 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 – 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 – sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 – sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2010 sampai sekarang.

LUCIANA,Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1994). Berpengalaman lebih dari 18 tahun dalam industri pasar modal. Memulai karirnya di PT Ramayana Artha Perkasa dengan jabatan terakhir sebagai Compliance (1990 – 2009). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2009 sampai sekarang dengan jabatan sebagai Direktur Utama.

RUSMADY HANSA,Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 – 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 – 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 – 2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000 – 2002). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003 sampai sekarang.

Laporan Tahunan Annual Report 20118 Laporan Tahunan Annual Report 2011 9

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Sumber Daya Manusia

Struktur OrganisasiBerikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2011.

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk - produk pasar modal, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah.

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor Identification), pelaksanaan Fund Separation yaitu pemisahan rekening dana nasabah, serta penerapan Straight Through Processing (STP) yaitu otomatisasi pelaksanaan perdagangan efek.

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing, serta mendorong karyawan untuk mengikuti ujian profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas – fasilitas seperti pemberian gaji yang telah sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) tingkat propinsi, Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan, memfasilitasi acara rekreasi karyawan bersama, santunan bagi keluarga yang meninggal, pemberian cuti tahunan dan cuti melahirkan, pemberian insentif, kompensasi dan bonus bagi karyawan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

Wakil PerantaraPedagang Efek

Wakil PenjaminEmisi Efek

Wakil ManajerInvestasi

Total

12 4 2 18

Internal Audit & Compliance

KomiteAudit

Direksi

Sekretaris

Umum & Personalia

Teknologi Informasi

Marketing

Pelengkap

Corporate Finance &

Investment Banking

Kustodian

Akuntansi

Keuangan

Dewan Komisaris

Laporan Tahunan Annual Report 2011 9

Laporan Tahunan Annual Report 201110

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 11

Analisis Pembahasan ManajemenA. PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA Pendapatan usaha pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 2.328 juta, yang berasal dari komisi perantara

perdagangan efek, pendapatan bunga serta jasa penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp 21 juta atau 0,91 % dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.307 juta. Peningkatan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek serta surplus atas perdagangan efek – bersih dibandingkan defisit yang dialami tahun lalu, walaupun diikuti dengan penurunan dari komisi perantara perdagangan efek dan pendapatan bunga.

KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK Pendapatan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar

Rp 1.434 juta mengalami penurunan sebesar Rp 223 juta atau 13,45 % dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 1.657 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat ketatnya persaingan diantara perusahaan sekuritas yang ada, terutama dengan adanya perusahaan sekuritas yang telah menerapkan sistem online trading.

3,5003,0002,5002,0001,5001,000

5000

Pertumbuhan Komisi Transaksi (Juta Rupiah)

2007 2008 2009 2010 2011

3,266 2,318 2,4051,657

1,434

BUNGA Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek

saham dengan janji dijual kembali (reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 710 juta mengalami penurunan sebesar Rp 125 juta atau 14,95 %, dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 835 juta, hal ini disebabkan penurunan jumlah reverse repo yang diberikan akibat adanya reverse repo yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang kembali.

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta

penjamin emisi efek untuk penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 183 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 147 juta atau 403,69 %, dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 36 juta, hal ini disebabkan semakin banyaknya porsi penjaminan yang ditanggung Perseroan dalam rangka keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek.

B. PERTUMBUHAN BEBAN USAHA Beban usaha Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 2.759 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp

180 juta atau 6,13 % dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.940 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas beban kantor dan beban lain-lain sebagai akibat efisiensi yang dijalankan Perseroan.

C PERTUMBUHAN LABA (RUGI) LABA (RUGI) USAHA Pada tahun 2011 Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 431 juta, turun sebesar Rp 201 juta atau 31,80 %

dibandingkan tahun 2010 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 632 juta. Penurunan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan beban usaha disamping diikuti dengan kenaikan pendapatan usaha.

LABA (RUGI) BERSIH Perseroan pada tahun 2011 memperoleh laba bersih sebesar Rp 915 juta, dibanding tahun 2010 yang mengalami

rugi bersih sebesar Rp 2.812 juta. Laba bersih ini terutama disebabkan oleh adanya pendapatan lain-lain, yaitu surplus atas selisih kurs dibanding tahun 2010 yang mengalami defisit atas selisih kurs, ditambah kenaikan nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual.

Laporan Tahunan Annual Report 201110 Laporan Tahunan Annual Report 2011 11

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Pertumbuhan Pendapatan Usaha, Laba (Rugi) Usaha Dan Laba (Rugi) Bersih(Jutaan Rupiah)

Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih

6,000

4,000

2,000

0

-2,000

-4,000

2007 2008 2009 2010 2011

2,548

4,681

1,044

876

954

-3,257

-2,882 -2,812

-1,778

-632 915

-431

3,382

2,3072,328

D. PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS ASET Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 50.358 juta dimana terjadi

penurunan sebesar Rp 2.684 juta atau 5,06 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2010 yang berjumlah Rp 53.043 juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan atas piutang lembaga kliring dan penjaminan serta piutang nasabah pihak ketiga akibat penurunan volume transaksi saham. Penurunan piutang efek beli dengan janji jual kembali sebagai akibat reverse repo yang telah jatuh tempo yang tidak diperpanjang kembali, walaupun diikuti dengan peningkatan portofolio efek – bersih setelah adanya pembelian sejumlah saham.

LIABILITAS Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.466 juta dimana terjadi

penurunan sebesar Rp 3.599 juta atau 59,34 % dibanding liabilitas Perseroan pada tahun 2010 yang berjumlah Rp 6.065 juta. Penurunan jumlah liabilitas tersebut disebabkan terutama oleh adanya penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga sebagai akibat penurunan aktifitas transaksi saham.

EKUITAS Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 47.893 juta dimana terjadi

peningkatan sebesar Rp 915 juta atau 1,95 % dibanding ekuitas Perseroan pada tahun 2010 yang berjumlah Rp 46.978 juta. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan defisit saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebagai akibat Perseroan memperoleh laba bersih usaha, dan kenaikan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual akibat peningkatan harga saham di pasar.

Pertumbuhan Aset, Liabilitas Dan Ekuitas

2007 2008 2009 2010 2011

Aset

68,419

12,742

55,677

56,357

7,305

49,053

59,500

9,709

49,791

53,043

6,065

46,978

50,358

2,466

47,893

Liabilitas Ekuitas

80,000

60,000

40,000

20,000

0

E. LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS LIKUIDITAS Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar

2.028,42 % dan 867,75 %. Peningkatan rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar tersebut disebabkan karena penurunan liabilitas lancar pada tahun 2011 sebesar Rp 3.599 juta atau 59,34 % jika dibandingkan dengan tahun 2010, yang disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga.

SOLVABILITAS Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing

sebesar 5,15 % dan 12,91 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total liabilitas yang disebabkan terutama oleh terjadinya penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 2.855 juta.

Laporan Tahunan Annual Report 201112

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 13

Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 4,90 % dan 11,43 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap aset disebabkan adanya penurunan jumlah liabilitas sebesar Rp 3.599 juta, yang diakibatkan antara lain oleh penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga.

RENTABILITAS Rentabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi

(Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity).

URAIANRasio Keuangan

31 Desember

2007 2008 2009 2010 2011

Net Profit Margin 54,43% 108,90% (85,21) % (121,89) % 39,28 %

Return On Assets 3,72 % 1,69 % (4,84) % (5,30) % 1,82 %

Return On Equity 4,58 % 1,94 % (5,79) % (5,99) % 1,91 %

F. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan

peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-566/BL/2011 tertanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan peraturan tersebut perusahaan efek wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000 juta atau 6,25 % dari jumlah liabilitas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Pada tanggal 30 Desember 2011, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 46.614 juta.

G. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun

nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham. Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading). Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. Fasilitas online trading memungkinkan nasabah memasukkan sendiri order beli atau order jual melalui komputer tanpa melalui perantara (dealer), yang secara otomatis dan real time akan diteruskan ke sistem remote trading yang terkoneksi langsung ke bursa.

H. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2011, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.

Laporan Tahunan Annual Report 201112 Laporan Tahunan Annual Report 2011 13

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

A. Pencatatan dan Harga Saham

Tahun KwartalHarga Saham Jumlah Saham

(Lembar)Terendah Tertinggi

2004 215 315 349,558,000

2005 50 275 376.319,500

2006 35 60 937.000

2007 I 30 75 2.948.000

II 60 190 2.489.500

III 88 200 4.544.000

IV 90 105 1.211.500

2008 I 89 120 3.299.000

II 94 104 88.000

III 80 106 51.500

IV 66 87 3.254.000

2009 I 50 63 90.500

II 50 62 841.500

III 52 79 71.500

IV 50 92 761.500

2010 I 50 70 1.963.000

II 59 75 1.673.000

III 50 69 140.000

IV 60 77 110.000

2011 I 50 76 112.000

II 58 78 5.362.500

III 50 78 189.000

IV 50 85 336.500

B. Dividen

Tahun Dividen per Saham(Rp)

Jumlah Saham (Lembar) Jumlah Dividen(Rp)

Tanggal Pembayaran

2004 6 255.000.000 1.530.000.000 15 Desember 2005

2005 8 255.000.000 2.040.000.000 15 Agustus 2006

2006 6,50 255.000.000 1.657.500.000 21 Agustus 2007

2007 9,50 255.000.000 2.422.500.000 24 Desember 2008

Informasi Khusus

Laporan Tahunan Annual Report 201114

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 15

C. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan

NoNama

Pemegang SahamAlamat

Pemegang SahamStatus

A/IJumlahSaham

Pemilikan%

1 PT Jeje Yutrindo Utama Plaza Asia (ABDA) Lt. 5Jl. Jend. Sudirman, Kav. 59Jakarta Selatan

I 133.725.000 52,44

Jumlah 133.725.000 52,44

D. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris

No Nama Jabatan Jumlah Saham(Lembar)

Pemilikan%

1 Chu Jang Lie Komisaris Utama 1.275.000 0,50

2 Johnlin Yuwono Komisaris 0 0

3 Oey Rivera Wijaya Komisaris Independen 0 0

4 Luciana Direktur Utama 0 0

5 Rusmady Hansa Direktur 0 0

E. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat, Yaitu Kelompok Pemegang Saham Yang Masing-Masing Memiliki 5 % Saham Perseroan

No Keterangan Jumlah Saham

1 Pemodal Nasional 107.133.000

2 Pemodal Asing 12.867.000

Total 120.000.000

F. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat

No Keterangan Jumlah Saham(Lembar)

Jumlah Nominal(Rp)

%

Modal Dasar 540.000.000 108.000.000.000

Modal Disetor Penuh :

1 PT Jeje Yutrindo Utama 133.725.000 26.745.000.000 52,44

2 Chu Jang Lie 1.275.000 255.000.000 0,50

3 Masyarakat 120.000.000 24.000.000.000 47,06

Jumlah Modal Disetor Penuh 255.000.000 51.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 285.000.000 57.000.000.000

Laporan Tahunan Annual Report 201114 Laporan Tahunan Annual Report 2011 15

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Tata Kelola Perusahaan

Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.

Dalam rangka menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan antara lain dengan pemegang saham, manajemen, pihak kreditur, pemerintah, karyawan dan seluruh stakeholder lainnya, diperlukan penerapan prinsip-prinsip dari GCG. Adapun prinsip-prinsip GCG yang senantiasa dan akan diterapkan oleh Perseroan adalah:

a. Prinsip Fairness • Perlindungan terhadap seluruh kepentingan

pemegang saham, yaitu dengan dibentuknya Komisaris Independen yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham minoritas.

• Pengelolaan Perseroan selalu memperhatikankepentingan seluruh stakeholder berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Prinsip Transparency • Laporan keuangan Perseroan diaudit oleh kantor

akuntan public yang terdaftar di Bapepam & LK dan dilaporkan ke Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia serta diumumkan dalam surat kabar yang mempunyai peredaran nasional secara berkala.

• Setiap akan melakukan corporate action yang material, Perseroan selalu menyampaikan kepada public melalui Bursa Efek Indonesia dan Bapepam & LK.

• Pengelolaan asset atau investasi dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab.

c. Prinsip Accountability • Mengatur kejelasan fungsi, hak dan kewajiban,

wewenang dan tanggung jawab masing-masing antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi

• Membentuk Komite Audit independent yang diketuai oleh Komisaris Independen.

d. Prinsip Responsibility • Perseroan telah mengikutsertakan karyawan

dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), pelatihan dan pendidikan karyawan dalam bidang pasar modal.

• Perseroan secara konsisten melakukan pembayaran dan pelaporan pajak tepat pada waktunya.

• Ikut serta dalam program aksi - aksi sosial kemasyarakatan, kemanusiaan dan pendidikan.

Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders.A. Rapat Umum Pemegang Saham Pada tanggal 27 Juni 2011 di Hotel Mega Anggrek

– Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan

Laporan Tahunan Annual Report 201116

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 17

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST telah diputuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena Perseroan mengalami kerugian dalam tahun buku 2010.

B. Dewan Komisaris Saat ini Perseroan memiliki 3 orang anggota

Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen. Dewan Komisaris telah bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris telah melakukan dalam hal mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan, serta melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi. Kemudian menjamin proses, kontrol dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, juga melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. Disamping itu menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit.

C. Dewan Direksi Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang

terdiri dari Direktur Utama dan Direktur, dimana kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Direksi Perseroan dibentuk dari individu - individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Direksi berperan signifikan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti penerapan Straight Through Processing dan penerapan Identitas Investor Tunggal (Single Investor Identification) berupa penerapan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang diselenggarakan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Juga penerapan Integrated Data Warehouse antara Bapepam & LK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), KPEI dan KSEI.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan dalam hal wajib memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif. Serta memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan maju dan berkembang, juga ikut mempromosikan visi dan misi serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. Kemudian melakukan review terperinci mengenai kinerja

operasional Perseroan, disamping melakukan perencanaan dan review terhadap suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi manajemen. Terakhir melakukan evaluasi terhadap kinerja dan efektivitas manajemen.

D. Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selalu

dilaksanakan baik secara rutin, guna mengantisipasi secara cepat dan akurat atas setiap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan Perseroan. Rapat dilaksanakan baik untuk seluruh Komisaris dan Direksi, maupun secara khusus antar anggota Komisaris dan atau Direksi.

Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan

dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

E. Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan, untuk tahun 2011 adalah sekitar Rp 214 juta.

F. Komite Audit Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota,

dimana 1 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung-jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang dipandang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan memeriksa laporan dari internal audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

Ketua : Oey Rivera Wijaya Anggota : Victor Sianipar Anggota : Deddy Gunawan

Komite Audit juga berkewajiban untuk memperhatikan risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan-keluhan yang muncul terhadap Perseroan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi.

Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana,

Laporan Tahunan Annual Report 201116 Laporan Tahunan Annual Report 2011 17

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal. Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera disampaikan kepada Dewan Komisaris agar dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

VICTOR SIANIPAR, Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Medan tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Bisnis Manajemen di Sekolah Tinggi Prasetya Mulya, Jakarta pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Upjohn Indonesia, Jakarta sebagai Manager Divisi Pemasaran (1976 – 1996). Menjabat sebagai General Manager PT Haniwell Murni Co, Tangerang (1996 – 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2004 sampai 2006. Menjabat sebagai Direktur di PT Sumber Cakrawala Intinusa sejak tahun 2007 sampai sekarang.

DEDDY GUNAWAN, Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK, Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai Manager Keuangan (1987 – 2007). Menjabat sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang).

G. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan

tugasnya antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI dan masyarakat.

Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya membuka semua jalur komunikasi dengan para stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI, analis maupun pihak lainnya yang terkait dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan memberikan kepastian bagi para stakeholder mengenai perkembangan terbaru Perseroan, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya umpan balik (feedback) dari para stakeholders untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.

Sesuai dengan ketentuan di pasar modal mengenai kewajiban penyampaian informasi, Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, Laporan Tahunan kepada Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI secara tepat waktu serta dikomunikasikan kepada publik melalui surat kabar. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting yang bersifat insidentil untuk menghindari adanya ketidak jelasan informasi, baik melalui Bursa Efek Indonesia, Bapepam & LK maupun media massa.

Pada tanggal 27 Juni 2011 bertempat di Hotel

Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham dan investor, sejumlah investor juga telah menanyakan langsung mengenai perkembangan dan rencana usaha Perseroan.

ROHATI, Sekretaris Perusahaan

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Persada, pada tahun 2008. Memulai karirnya di PT Adhi Sentosa Abadi dengan jabatan sebagai Staff Administrasi (1993 – 1995). Menjabat sebagai Staff Finance di PT Bamaputra Sarana Plastindo (1996 - 1999), Staff Finance, Accounting & Tax PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

H. Risiko Usaha Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang

dijalankan oleh perusahaan lain, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan :

1. Risiko Pencabutan Izin Usaha Sebagai perusahaan efek, Perseroan memiliki

beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Jakarta. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perseroan. Untuk mencegah hal ini, Perseroan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar modal.

Laporan Tahunan Annual Report 201118

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 19

2. Risiko Perdagangan Efek Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya

dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perseroan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya komisi yang diperoleh Perseroan dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perseroan menganjurkan kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return.

3. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek Bursa Efek Indonesia dapat melakukan

ketentuan denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perseroan. Untuk mencegah hal tersebut, Perseroan dituntut lebih waspada dalam melakukan transaksi efek agar tidak terjadi kegagalan.

4. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan

Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila MKBD Perseroan jumlahnya dibawah ketentuan minimal, maka Perseroan tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko menurunnya tingkat penghasilan usaha Perseroan. Dalam mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu menjaga jarak yang cukup besar antara MKBD dengan modal kerja bersih Perseroan, yang terdiri dari aktiva-aktiva lancar, sehingga bila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD dibawah ketentuan minimal.

I. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Direksi Dan Dewan Komisaris

Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu

sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

J. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)

Jumlah investor yang masih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia, hingga saat ini tetap merupakan potensi yang belum tergarap dan menjadi tantangan tersendiri bagi industri pasar modal. Dalam menyikapi kondisi ini, Perseroan melihat bahwa sudah tiba saatnya untuk memulai dilakukannya pergeseran dari masyarakat penabung (saving society) ke masyarakat yang berinvestasi (investment society), dan Perseroan merasa turut memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat.

Juga sebagai bagian dari komunitas masyarakat pada umumnya, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan dalam berbagai kegiatan sosial, khususnya dalam rangka peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai berbagai aktivitas dan peluang investasi di pasar modal. Perseroan telah menyumbangkan ratusan buku mengenai pasar modal dan puluhan majalah mengenai ekonomi kepada salah satu sekolah tinggi ilmu ekonomi di Tangerang, serta puluhan majalah mengenai komputer kepada salah satu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer di Tangerang, sebagai tanggung jawab sosial Perseroan di bidang pendidikan khususnya di bidang pasar modal dan teknologi informasi.

Laporan Tahunan Annual Report 201118 Laporan Tahunan Annual Report 2011 19

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Komite Audit

Komite Audit adalah sebuah komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak yang independent terhadap Perseroan dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan dalam hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan efektifitas proses audit internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memastikan

kelayakan pengendalian internal serta kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.

A. Kegiatan Komite Audit Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa

laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Komite Audit telah melakukan evaluasi kegiatan Perseroan yang meliputi menelaah laporan kegiatan internal Perseroan baik bulanan maupun triwulanan dan laporan keuangan Perseroan akhir tahun. Kemudian mengevaluasi sistem akuntansi Perseroan dan struktur pengendalian internal, juga menilai efektivitas kerja satuan internal audit, serta menelaah risalah Rapat Direksi Perseroan. Terakhir menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Disamping itu melakukan evaluasi kegiatan auditor eksternal yang meliputi menelaah independensi auditor eksternal dalam kaitannya dengan penugasan audit oleh Perseroan, juga berdiskusi dengan auditor eksternal yang akan melakukan audit atas laporan keuangan tahun 2011 untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya guna memastikan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kemudian membahas koreksi dan perbaikan serta saran-saran dari auditor eksternal sebagai hasil audit atas laporan keuangan tahun 2011.

B. Pendapat Komite Audit Berdasarkan hasil penelaahan seperti tersebut diatas, Komite Audit berpendapat sebagai berikut :

1. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan lainnya sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

3. Auditor Eksternal cukup independent, telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat diusulkan untuk melaksanakan tugas audit untuk tahun berikutnya.

Jakarta, 31 Maret 2012

Oey Rivera WijayaKetua

Laporan Tahunan Annual Report 201120

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan Annual Report 2011 21

Direksi

Luciana Rusmady Hansa Direktur Utama Direktur

Dewan Komisaris

Chu Jang Lie Johnlin Yuwono Oey Rivera Wijaya Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Yulie Sekurindo Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing - masing di bawah ini.

Laporan Tahunan Annual Report 201120 Laporan Tahunan Annual Report 2011 21

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

Laporan Kuangan

PT YULIE SEKURINDO TBKLAPORAN KUANGAN

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN31 DESEMBER 2011

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010(MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

Laporan Tahunan Annual Report 201122

PT Yulie Sekurindo, Tbk.

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan .................................................................................................................... 1 - 2 Laporan Laba Rugi Komprehensif ....................................................................................................... 3 Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................................................ 4 Laporan Arus Kas ................................................................................................................................ 5 Catatan atas Laporan Keuangan ......................................................................................................... 6 - 36

***************************

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan 2011 2010

ASET Kas dan setara kas 2c, 4 25.535.552.239 25.491.548.052 Deposito berjangka 2c, 5 9.068.000.000 8.991.000.000 Portofolio efek - bersih 2b, 6 6.212.421.202 1.493.688.392 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 2c, 7 611.085.571 578.187.110 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 2g, 8 1.476.194.500 3.962.840.500 Piutang nasabah - pihak ketiga 2d, 2g, 9 34.151.481 1.148.478.066 Efek beli dengan janji jual kembali 2h, 10 7.020.439.795 10.892.542.475 Piutang lain-lain 38.344.337 43.772.877 Biaya dibayar di muka 2e 16.998.241 24.104.075 Penyertaan pada bursa efek 2f, 12 135.000.000 135.000.000 Aset pajak tangguhan - bersih 2m, 16 93.693.609 70.182.945 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.500.953.942 pada tahun 2011 dan Rp 3.378.712.535 pada tahun 2010 2k, 2l, 13 109.220.052 204.179.339 Aset lain-lain 7.290.000 7.290.000

JUMLAH ASET 50.358.391.027 53.042.813.831

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan 2011 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Hutang lembaga kliring dan penjaminan 2g, 14 737.188.000 3.591.951.000 Hutang nasabah - pihak ketiga 2g, 15 976.991.620 1.773.468.269 Hutang pajak 2m, 16 27.807.507 44.894.894 Biaya harus dibayar 17 36.384.205 54.524.638 Hutang lain-lain 18 11.379.421 7.571.885 Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan 2q, 28 675.878.030 592.238.968

JUMLAH LIABILITAS 2.465.628.783 6.064.649.654

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 540.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 255.000.000 saham 19 51.000.000.000 51.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 2o, 20 353.366.883 353.366.883 Kenaikan (penurunan) bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual 2b, 6 (550.325.497 ) (710.183.307) Defisit Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum 300.000.000 300.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (3.210.279.142 ) (3.965.019.399)

JUMLAH EKUITAS 47.892.762.244 46.978.164.177

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 50.358.391.027 53.042.813.831

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan 2011 2010

PENDAPATAN USAHA Komisi perantara perdagangan efek 2n, 22 1.434.378.795 1.657.369.585 Bunga 2h, 2n, 23 710.395.115 835.223.852 Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek 2n, 24 183.350.208 36.401.426 Keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek - bersih 2n, 25 192.000 (221.618.500)

Jumlah Pendapatan Usaha 2.328.316.118 2.307.376.363

BEBAN USAHA Gaji dan kesejahteraan karyawan 2n 981.388.895 942.570.113 Beban kantor 2n 472.713.880 614.237.669 Sewa 2i, 11, 30 306.000.000 276.000.000 Perjalanan dinas dan transportasi 2n 305.661.644 273.198.018 Telekomunikasi dan informasi 2n 177.276.379 196.473.190 Penyusutan 13 122.241.408 103.504.067 Perbaikan dan pemeliharaan 2n 95.048.846 112.448.949 Beban imbalan kerja karyawan 2q, 28 83.639.062 66.248.390 Lain-lain 2n 215.527.935 354.902.820

Jumlah Beban Usaha 2.759.498.049 2.939.583.216

RUGI USAHA (431.181.931 ) (632.206.853)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 2n, 26 1.014.885.413 949.406.958 Selisih kurs - bersih 2j 156.027.973 (851.864.999) Beban keuangan 2n, 27 (14.800.779 ) (24.304.326) Lain-lain - bersih 6.298.917 208.021

Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih 1.162.411.524 73.445.654

LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 731.229.593 (558.761.199)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2m, 16 Pajak tangguhan 23.510.664 (968.112.703)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 754.740.257 (1.526.873.902)

Pendapatan komprehensif lain Kenaikan (penurunan) bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual 2b, 6 159.857.810 (1.285.543.626)

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 914.598.067 (2.812.417.528)

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2p 3 (11)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Kenaikan Saldo Laba (Defisit) (Penurunan) Bersih Nilai Telah Ditentukan Tambahan Portofolio Efek Penggunaannya Modal Modal Disetor - yang Tersedia Belum Ditentukan Untuk Dana Jumlah Saham Bersih untuk Dijual Penggunaannya Cadangan Umum Ekuitas

Saldo 31 Desember 2009 51.000.000.000 353.366.883 575.360.319 (2.438.145.497 ) 300.000.000 49.790.581.705 Rugi komprehensif - - (1.285.543.626) (1.526.873.902 ) - (2.812.417.528 )

Saldo 31 Desember 2010 51.000.000.000 353.366.883 (710.183.307) (3.965.019.399 ) 300.000.000 46.978.164.177 Laba komprehensif - - 159.857.810 754.740.257 - 914.598.067

Saldo 31 Desember 2011 51.000.000.000 353.366.883 (550.325.497) (3.210.279.142 ) 300.000.000 47.892.762.244

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan 2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan komisi perantara perdagangan efek 1.434.378.795 1.657.369.585 Penerimaan perdagangan portofolio efek - 3.292.650.000 Penerimaan jasa penjamin emisi dan penjualan efek 183.350.208 36.401.426 Penerimaan (pembayaran) lembaga kliring dan penjaminan (368.117.000) 3.334.300.500 Penerimaan (pembayaran) dari (kepada) nasabah 317.849.936 (4.432.333.089) Penjualan (pembelian) portofolio efek (4.558.875.000) (851.527.997) Penerimaan (pembayaran) efek beli dengan janji jual kembali 3.872.102.680 119.999.200 Penerimaan bunga 1.600.773.288 1.507.595.315 Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih (17.087.387) (17.514.083) Pembayaran beban usaha (2.686.893.586) (2.776.495.842) Penerimaan (pembayaran) dari operasi lainnya - bersih 293.804.373 (231.983.143)

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 71.286.307 1.638.461.872

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap 13 (27.282.120) (31.128.200)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (27.282.120) (31.128.200)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 44.004.187 1.607.333.672 DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS - - KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 25.491.548.052 23.884.214.380

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 25.535.552.239 25.491.548.052

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

6

1. U M U M

a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 49 tanggal 8 Agustus 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7627.HT.01.01.TH.89 tanggal 19 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 27 Oktober 1989, Tambahan No. 2768. Pada tahun 1996, nama Perusahaan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 259 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., tanggal 25 Juli 2008, dalam rangka penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas“. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75638.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008.

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani

usaha sebagai perusahaan efek, antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992, Perusahaan memperoleh ijin usaha di bidang penjamin emisi efek dan bidang perantara pedagang efek.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal

29 Mei 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 84, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui pengembalian izin usaha Perusahaan sebagai penjamin emisi efek selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 47, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembatalan pengembalian izin usaha Perusahaan sebagai penjamin emisi efek dan perubahan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum Perusahaan.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Plaza ASIA Lantai 5, Jalan Jenderal

Sudirman Kav. 59, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 26 November 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-3536/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 215 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 10 Desember 2004.

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

7

1. U M U M (lanjutan) c. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Komisaris Komisaris Utama : Chu Jang Lie Komisaris : Johnlin Yuwono Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya Direksi Direktur Utama : Luciana Direktur : Rusmady Hansa Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar

Rp 214 juta dan Rp 178 juta, masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah karyawan Perusahaan, masing-masing sejumlah 19 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

(“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)

No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan

pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi

penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan adalah selaras dengan kebijakan

akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk portofolio efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), sesuai peraturan BAPEPAM-LK, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” secara prospektif. 1. Aset Keuangan

Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, portofolio efek - bersih, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah - pihak ketiga, efek beli dengan janji jual kembali, piutang lain-lain, penyertaan pada bursa efek dan aset lain-lain. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset

keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

1. Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) • Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah - pihak ketiga, piutang lain-lain dan aset lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealiasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi. Efek beli dengan janji jual kembali dan portofolio efek - bersih Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan termasuk hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah - pihak ketiga, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain. Pengakuan setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi:

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

• Hutang lain-lain

Setelah pengakuan awal, hutang lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah - pihak ketiga, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk meyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang setara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto, atau modal penilaian lain. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan. • Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

6. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan dan digunakan sebagai jaminan serta dibatasi penggunaannya disajikan terpisah pada laporan posisi keuangan.

d. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang usaha. Kebijakan akuntansi untuk penyisihan atas penurunan nilai dijabarkan dalam Catatan 2b.

e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat.

f. Penyertaan Pada Bursa Efek Penyertaan pada bursa efek dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method).

g. Transaksi Efek

Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pembelian untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai hutang nasabah dan piutang LKP. Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek serta mencatat keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.

Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset. Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas, sedangkan kekurangan dana (piutang) pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.

h. Transaksi Repo/Reverse Repo

Penjualan efek dengan perjanjian dibeli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas dan dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai pembelian kembali setelah memperhitungkan bunga yang belum diamortisasi dan liabilitas lain yang timbul atas perjanjian repo tersebut. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diakui sebagai beban bunga.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

h. Transaksi Repo/Reverse Repo (lanjutan) Pembelian efek dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai piutang yang disajikan sebagai akun “Efek Beli dengan Janji Jual Kembali” dan dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali setelah memperhitungkan bunga yang belum diamortisasi dan piutang lain yang timbul atas perjanjian tersebut. Selisih antara harga beli dengan harga jual kembali merupakan pendapatan bunga.

i. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: a) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan

atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a)

atau (d); f) suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi

signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait dengan Perusahaan.

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masing-masing adalah Rp 9.068 dan Rp 8.991 per US$ 1.

k. Aset Tetap

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif sebagai berikut:

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Aset Tetap (lanjutan)

Tarif

Kendaraan 25% - 50% Peralatan kantor 50% Inventaris kantor 25% - 50% Renovasi kantor 25% - 50%

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.

Nilai aset ditelaah kembali pada tanggal laporan posisi keuangan atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.

l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan Perusahaan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan Perusahaan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.

m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Pendapatan komisi yang berkaitan dengan transaksi perantara perdagangan efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi. Laba (rugi) dari perdagangan efek, yang meliputi laba (rugi) yang timbul dari penjualan efek, diakui pada saat tanggal transaksi. Jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Beban

Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).

o. Biaya Emisi Efek Ekuitas

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada

masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - agio saham yang berasal dari penawaran perdana saham tersebut.

p. Rugi per Saham Dasar Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi tahun berjalan masing-masing tahun dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang dijadikan sebagai dasar perhitungan rugi per saham adalah sebesar 255.000.000 saham, masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.

q. Estimasi Liabilitas atas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas uang pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual. Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja yang mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.

s. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan Interpretasi

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah standar akuntansi revisi lain, perubahan atas standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai tanggal 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan, antara lain adalah sebagai berikut:

• PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”. • PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. • PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri”. • PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. • PSAK No. 12 (Revisi 2010), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. • PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”. • PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak berwujud”. • PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. • PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan”. • PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan”. • ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. • ISAK No. 9 (Revisi 2009), “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan

Liabilitas Serupa”. • ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. • ISAK No. 11, “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik”. • ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”. • ISAK No. 14, “Aset Tak berwujud - Biaya Situs Web”. • ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Standar Akuntansi Revisi Yang Telah Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012

Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:

• PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang

asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

• PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” PSAK revisi ini diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti

investasi termasuk untuk pengukuran hak atas properti investasi dalam sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor.

• PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan

dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap.

• PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK revisi ini mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan

keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010).

• PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” PSAK revisi ini Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan

pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa tersebut.

• PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan

perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

• PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa” PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi

lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Standar Akuntansi Revisi Yang Telah Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku (lanjutan)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)

• PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung

konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/ (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

• PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau

ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. • PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK revisi ini mengatur pelaporan keuangan perusahaan yang melakukan transaksi

pembayaran berbasis saham. • PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,

liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

• PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga

meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.

• PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para

pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

• ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya” ISAK ini memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program

imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Standar Akuntansi Revisi Yang Telah Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku (lanjutan)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)

• ISAK No. 16, ”Perjanjian Konsensi Jasa” ISAK ini memberikan panduan akuntansi untuk entitas (operator) atas perjanjian konsensi jasa

publik ke swasta. • ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Saham” ISAK ini membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan

pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. • ISAK No. 22, ”Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan” ISAK ini menentukan pengungkapan yang tepat dalam catatan atas laporan keuangan

operator dan pemberi konsesi atas perjanjian konsensi jasa. • ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah” ISAK ini membahas apakah biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha,

Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diakui sebagai aset tetap dan disusutkan sesuai dengan sisa umur haknya, dan juga bagaimana perlakuan atas biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

Pertimbangan

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2b.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

21

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 675.878.030 dan Rp 592.238.968. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.

Penyusutan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 4 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 109.220.052 dan Rp 204.179.339. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Instrumen Keuangan

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 50.138.479.127 dan Rp 52.744.347.472 (Catatan 32), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 1.761.943.246 dan Rp 5.427.515.792 (Catatan 32).

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

22

4. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari: 2011 2010

Kas 545.546 976.256 Bank Rupiah

PT Bank Mayapada Tbk 3.003.465.393 3.004.225.548 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 78.342.516 133.964.789 PT Bank Central Asia Tbk 52.177.425 220.920.336

Dolar Amerika Serikat PT Bank Capital Tbk (US$ 1.169 pada tahun 2011 dan US$ 143 pada tahun 2010) 10.599.494 1.290.029 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 905 pada tahun 2011 dan US$ 1.018 pada tahun 2010) 8.205.633 9.153.916

PT Bank Mayapada Tbk (US$ 627 pada tahun 2011 dan US$ 527 pada tahun 2010) 5.687.450 4.737.178

Jumlah Kas dan Bank 3.159.023.457 3.375.268.052

Setara Kas

Deposito berjangka: PT Bank Mayapada Tbk

Dolar Amerika Serikat (US$ 1.080.000 pada tahun 2011 dan 2010) 9.793.440.000 9.710.280.000 Rupiah 9.306.000.000 9.306.000.000

PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.277.088.782 3.100.000.000

Jumlah Setara Kas 22.376.528.782 22.116.280.000

Jumlah Kas dan Setara Kas 25.535.552.239 25.491.548.052

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah 6,5% 6,5%

Mata uang Dolar Amerika Serikat 1,25% 1,25%

5. DEPOSITO BERJANGKA

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, akun ini merupakan deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan jangka waktu 12 bulan yang ditempatkan pada PT Bank Capital Tbk sebesar US$ 1.000.000. Tingkat bunga per tahun deposito berjangka tersebut adalah sebesar 2%, masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.

6. PORTOFOLIO EFEK - BERSIH

Akun ini terdiri dari efek saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan rincian sebagai berikut:

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

23

6. PORTOFOLIO EFEK - BERSIH (lanjutan) 2011 2010

Efek Tersedia untuk Dijual Efek saham - setelah ditambah (dikurangi) keuntungan (kerugian) yang belum terealisasi sebesar Rp 550.325.497 pada tahun 2011 dan (Rp 710.183.307) pada tahun 2010 PT Inovisi Infracom Tbk 4.675.750.000 - PT Siwani Makmur Tbk 1.008.382.208 1.008.382.208

Lain-lain 528.288.994 485.306.184

Jumlah 6.212.421.202 1.493.688.392

Perusahaan menetapkan nilai wajar portofolio efek saham berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga wajar berdasarkan nilai pasar merupakan pertimbangan terbaik manajemen.

7. DEPOSITO PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN Akun ini merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

(KPEI) untuk menjamin kelancaran penanggulangan kegagalan transaksi efek anggota bursa pemakai jasa KPEI, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dana jaminan kliring tersebut ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 604.748.214 dan Rp 571.887.654, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 6,5%-7%, masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, akun ini juga termasuk deposito kontrak opsi saham sebesar Rp 6.337.357 dan Rp 6.299.456 yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai agunan untuk pelaksanaan transaksi kontrak opsi saham, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI.

8. PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

Akun ini merupakan tagihan kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan transaksi jual efek di bursa saham yang dilakukan oleh Perusahaan.

9. PIUTANG NASABAH - PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan piutang yang timbul dari perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut:

2011 2010

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% dari jumlah piutang nasabah 32.290.000 999.446.795 Saldo masing-masing kurang dari 5% dari jumlah piutang nasabah 1.861.481 149.031.271

Jumlah 34.151.481 1.148.478.066

Umur dari piutang nasabah - pihak ketiga rata-rata adalah antara 2 hari sampai dengan 7 hari. Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang nasabah tersebut dapat tertagih.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

24

10. EFEK BELI DENGAN JANJI JUAL KEMBALI

Perusahaan melakukan transaksi pembelian dengan janji jual kembali dengan pihak ketiga atas efek saham yang diperdagangkan di bursa efek. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2011

Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat

1. 24 Februari 2011 23 Februari 2012 122.000.000 131.150.000 7.792.582 129.792.582 2. 2 Maret 2011 29 Februari 2012 412.000.000 440.840.000 24.086.154 436.086.154 3. 11 Maret 2011 9 Maret 2012 3.162.230.000 3.383.586.100 179.395.740 3.341.625.740 4. 11 Maret 2011 9 Maret 2012 2.527.715.000 2.704.655.050 143.399.216 2.671.114.216 5. 16 Mei 2011 15 Mei 2012 424.213.200 453.908.124 17.607.903 441.821.103

7.020.439.795

2010

Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat

1. 28 Januari 2010 28 Januari 2011 274.000.000 298.660.000 22.898.571 296.898.571 2. 26 Juli 2010 25 Juli 2011 230.000.000 248.400.000 8.015.342 238.015.342 3. 3 Februari 2010 2 Februari 2011 214.900.000 232.500.000 16.008.767 230.908.767 4. 24 Februari 2010 23 Februari 2011 112.465.000 122.000.000 8.124.342 120.589.342 5. 1 Maret 2010 1 Maret 2011 228.950.000 246.250.000 14.463.934 243.413.934 6. 1 Maret 2010 1 Maret 2011 383.050.000 412.000.000 24.204.098 407.254.098 7. 5 Maret 2010 4 Maret 2011 245.240.000 263.600.000 15.191.014 260.431.014 8. 11 Maret 2010 10 Maret 2011 2.927.980.000 3.162.230.000 189.967.123 3.117.947.123 9. 11 Maret 2010 10 Maret 2011 2.340.480.000 2.527.715.000 151.839.890 2.492.319.890 10. 24 Maret 2010 23 Maret 2011 355.870.000 382.560.250 20.694.084 376.564.084 11. 12 Mei 2010 11 Mei 2011 334.490.000 361.240.000 17.149.315 351.639.315 12. 14 Mei 2010 13 Mei 2011 317.680.000 343.090.000 16.151.014 333.831.014 13. 14 Mei 2010 13 Mei 2011 392.790.000 424.213.200 19.973.102 412.763.102 14. 17 Mei 2010 16 Mei 2011 379.545.800 409.910.000 19.050.416 398.596.216 15. 17 Mei 2010 16 Mei 2011 255.100.000 275.500.000 12.798.904 267.898.904 16. 18 Oktober 2010 17 Oktober 2011 373.570.000 405.325.000 6.525.000 380.095.000 17. 22 Oktober 2010 21 Oktober 2011 110.090.000 119.450.000 1.820.712 111.910.712 18. 6 Desember 2010 5 Desember 2011 439.375.000 474.525.000 2.503.836 441.878.836 19. 1 Desember 2010 30 November 2011 241.000.000 260.280.000 1.637.479 242.637.479 20. 15 Desember 2010 14 Desember 2011 166.330.000 179.636.000 619.732 166.949.732

10.892.542.475

Efek saham yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal laporan posisi keuangan adalah

sebagai berikut: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Yulie Sekurindo Tbk, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Panorama Transport Tbk dan PT Hero Supermarket Tbk.

11. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan memiliki saldo dan transaksi dengan pihak berelasi. Transaksi

tersebut meliputi transaksi sewa.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

25

11. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Akun yang Bersangkutan

2011 2010 2011 2010

Beban sewa PT Jeje Yutrindo Utama (Catatan 30) 306.000.000 276.000.000 100,00% 100,00%

Sifat hubungan dengan pihak berelasi tersebut, yaitu PT Jeje Yutrindo Utama merupakan pemegang

saham utama Perusahaan. Total kompensasi personil manajemen kunci (dewan komisaris dan direksi) dalam Perusahaan: 2011 2010

Imbalan kerja jangka pendek (dalam jutaan Rupiah) 214 178

Jumlah dalam tabel di atas merupakan jumlah yang diakui sebagai biaya selama periode pelaporan sehubungan dengan kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci tersebut.

12. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Bursa

Efek Indonesia (BEI), yang merupakan salah satu persyaratan Perusahaan sebagai anggota bursa, dengan jumlah sebesar Rp 135.000.000.

13. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: Penambahan/ Pengurangan/ 2011 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan 1.406.619.182 - - 1.406.619.182 Peralatan kantor 799.865.073 27.282.120 - 827.147.193 Inventaris kantor 892.511.054 - - 892.511.054 Renovasi kantor 483.896.565 - - 483.896.565

Jumlah Biaya Perolehan 3.582.891.874 27.282.120 - 3.610.173.994

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan 1.235.488.990 91.949.686 - 1.327.438.676 Peralatan kantor 766.815.929 30.291.722 - 797.107.651 Inventaris kantor 892.511.055 - - 892.511.055 Renovasi kantor 483.896.561 - - 483.896.560

Jumlah Akumulasi Penyusutan 3.378.712.535 122.241.408 - 3.500.953.942

Nilai Buku 204.179.339 109.220.052

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

26

13. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan/ Pengurangan/ 2010 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan 1.406.619.182 - - 1.406.619.182 Peralatan kantor 768.736.872 31.128.200 - 799.865.072 Inventaris kantor 892.511.055 - - 892.511.055 Renovasi kantor 483.896.565 - - 483.896.565

Jumlah Biaya Perolehan 3.551.763.674 31.128.200 - 3.582.891.874

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan 1.178.445.598 57.043.392 - 1.235.488.990 Peralatan kantor 743.745.404 23.070.521 - 766.815.925 Inventaris kantor 892.511.055 - - 892.511.055 Renovasi kantor 460.506.411 23.390.154 - 483.896.565

Jumlah Akumulasi Penyusutan 3.275.208.468 103.504.067 - 3.378.712.535

Nilai Buku 276.555.206 204.179.339

Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha adalah sebesar Rp 122.241.408 dan Rp 103.504.067, masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap - kendaraan tidak diasuransikan dari berbagai risiko kerugian yang ada. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap - kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat pencurian, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 515 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas asuransi aset tetap - kendaraan pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut, cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut.

14. HUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN Akun ini merupakan liabilitas kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang timbul dari

penyelesaian transaksi perdagangan efek di bursa saham. 15. HUTANG NASABAH - PIHAK KETIGA Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dalam rangka transaksi perdagangan efek yang dilakukan

oleh Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 2011 2010

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% dari jumlah hutang nasabah 720.698.869 1.290.298.768 Saldo masing-masing kurang dari 5% dari jumlah hutang nasabah 256.292.751 483.169.501

Jumlah 976.991.620 1.773.468.269

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

27

16. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak Hutang pajak terdiri dari:

2011 2010

Pajak Penghasilan Pasal 21 1.516.789 2.419.078 Pasal 23 250.000 80.000 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - bersih 5.333.081 8.687.892 Pajak transaksi penjualan efek 20.707.637 33.707.924

Jumlah 27.807.507 44.894.894

b. Manfaat (Beban) pajak penghasilan

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

2011 2010

Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif 731.229.593 (558.761.199)

Beda temporer: Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan 83.639.062 66.248.390 Penyusutan aset tetap 10.403.587 9.632.665

Beda tetap: Sumbangan dan representasi 304.782.400 321.810.750 Perjalanan dinas 58.351.500 122.206.000

Penyusutan aset tetap 32.778.095 10.926.032 Penghasilan yang pajaknya bersifat final (1.014.885.413) (949.406.958) Lain-lain 39.996.865 268.097.614

Taksiran rugi fiskal tahun berjalan 246.295.689 (709.246.706) Akumulasi taksiran rugi fiskal awal tahun (4.657.578.565) (3.948.331.859)

Akumulasi taksiran rugi fiskal akhir tahun (4.411.282.876) (4.657.578.565)

Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2011 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran rugi fiskal pada tahun 2010 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2010 yang telah dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif

pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

28

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Manfaat (Beban) pajak penghasilan (lanjutan)

2011 2010

Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif 731.229.593 (558.761.199)

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku (182.807.398) 139.690.300 Pengaruh pajak atas beda tetap: Sumbangan dan representasi (76.195.600) (80.452.688) Perjalanan dinas (14.587.875) (30.551.500) Penyusutan aset tetap (8.194.524) (2.731.508) Penghasilan yang pajaknya bersifat final 253.721.353 237.351.740 Lain-lain (9.999.216) (67.024.404) Rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan 61.573.924 (1.164.394.643)

Manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif 23.510.664 (968.112.703)

c. Aset pajak tangguhan - bersih

Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

2011 2010

Aset pajak tangguhan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan 168.969.508 148.059.742 Penyusutan aset tetap 84.600.499 81.999.601

Jumlah 253.570.007 230.059.343

Liabilitas pajak tangguhan Laba perdagangan efek - bersih 62.500.000 62.500.000 Sewa guna usaha 97.376.398 97.376.398

Jumlah 159.876.398 159.876.398

Aset pajak tangguhan - bersih 93.693.609 70.182.945 d. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan

membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

29

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Perubahan undang-undang pajak penghasilan Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan

Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta. Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.

17. BIAYA HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:

2011 2010

Beban kantor 22.584.129 25.488.772 Beban transaksi 13.800.076 29.035.866

Jumlah 36.384.205 54.524.638

18. HUTANG LAIN-LAIN Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, akun ini merupakan hutang dividen milik nasabah sebesar

Rp 11.379.421 dan Rp 7.571.885. 19. MODAL SAHAM Komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai

berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Jeje Yutrindo Utama 133.725.000 52,44% 26.745.000.000 Chu Jang Lie (Komisaris Utama) 1.275.000 0,50% 255.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) 120.000.000 47,06% 24.000.000.000

Jumlah 255.000.000 100,00% 51.000.000.000

Pengelolaan Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

30

19. MODAL SAHAM (lanjutan) Pengelolaan Modal (lanjutan) Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) berikutnya. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini merupakan agio saham, yang merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (Catatan 1b), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut.

Rincian tambahan modal disetor - bersih adalah sebagai berikut:

Jumlah

Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) 1.800.000.000 Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 2o) (1.446.633.117)

Bersih 353.366.883

21. DIVIDEN TUNAI Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 79, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2010, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 46, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.

22. KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan

efek. 23. BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek dengan janji jual kembali.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

31

24. JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK

Akun ini merupakan imbalan jasa untuk Perusahaan sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum efek.

25. KERUGIAN ATAS PERDAGANGAN EFEK - BERSIH

Akun ini merupakan kerugian bersih dari transaksi perdagangan efek saham.

26. PENDAPATAN BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari:

2011 2010

Deposito 892.192.499 833.956.785 Jasa giro 122.692.914 115.450.173

Jumlah 1.014.885.413 949.406.958 27. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan biaya administrasi bank sebesar Rp 14.800.779 dan Rp 24.304.326, masing-

masing pada tahun 2011 dan 2010. 28. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan mencatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, masing-masing No. LA-126/AKT/JAPA-02/2012 tanggal 29 Februari 2012 dan No. LA-087/AKT/JAPA-02/2011 tanggal 28 Februari 2011,dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto : 7% per tahun (2010: 9,5%) Tabel mortalitas : TMI-II Umur pensiun : 55 tahun

Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Liabilitas Atas Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adalah sebagai berikut:

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

32

28. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2011 2010

Nilai kini liabilitas imbalan kerja 498.394.850 300.857.473 Keuntungan aktuarial yang belum diakui 177.483.180 291.381.495

Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan 675.878.030 592.238.968

b. Beban imbalan kerja karyawan 2011 2010

Biaya jasa kini 71.595.308 49.607.196 Biaya bunga 28.581.460 30.008.430 Amortisasi atas keuntungan aktuarial (16.537.706 ) (13.367.236)

Beban yang diakui pada tahun berjalan 83.639.062 66.248.390 c. Mutasi nilai bersih atas liabilitas imbalan kerja karyawan 2011 2010

Saldo awal liabilitas bersih 592.238.968 525.990.578 Beban tahun berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif 83.639.062 66.248.390

Saldo akhir liabilitas bersih 675.878.030 592.238.968

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.

29. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki aset moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut:

Ekuivalen Mata Uang Asing Dalam Rupiah

Aset Kas dan setara kas US$ 1.082.701 9.817.932.577 Deposito berjangka US$ 1.000.000 9.068.000.000

Jumlah US$ 2.082.701 18.885.932.577 Pada tanggal 7 Maret 2012, kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah

US$ 1 = Rp 9.190.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

33

30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Pada tanggal 17 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor yang terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan PT Jeje Yutrindo Utama (pihak berelasi) (lihat Catatan 11) dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Juli 2005 sampai dengan tanggal 20 Juni 2006 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Jumlah beban sewa pada tahun 2011 dan 2010, masing-masing adalah sebesar Rp 306.000.000 dan Rp 276.000.000, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi komprehensif.

31. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan BAPEPAM No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan dari Ketua BAPEPAM No. KEP-27/PM/1999 tanggal 31 Desember 1999 yang telah diperbaharui dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-20/PM/2003 tertanggal 8 Mei 2003 dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK“) No. X.E.1 yang tertuang dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008 (Peraturan BAPEPAM-LK). Berdasarkan peraturan tersebut, perusahaan efek menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan peratara perdagangan efek yang mengadminitrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD sama dengan atau di atas saldo minimum Rp 25.000.000.000. Pada tahun 2010, keputusan No. KEP-20/PM/2003 tanggal 8 Mei 2003 diperbaharui dengan keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010. Berdasarkan keputusan tersebut, perusahaan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000.000.000 atau 6,25% dari jumlah liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Keputusan ini harus diterapkan oleh Perusahaan paling lambat tanggal 31 Januari 2012. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari keputusan tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap MKBD Perusahaan. Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan oleh peraturan BAPEPAM-LK tersebut.

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan lain, Perusahaan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perusahaan:

Faktor-faktor Risiko Keuangan

a. Risiko Pencabutan Izin Usaha Sebagai perusahaan efek, Perusahaan memiliki beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, yaitu izin sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek. Apabila Perusahaan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perusahaan.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

34

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)

a. Risiko Pencabutan Izin Usaha (lanjutan) Untuk mencegah hal ini, Perusahaan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan undang-undang dan peraturan pasar modal, yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Bapepam-LK, maupun peraturan dan undang-undang yang dikeluarkan oleh intansi lain dan negara yang berlaku umum, yang menpunyai akibat terhadap risiko pencabutan izin usaha sebagai perusahaan.

b. Risiko Perdagangan Efek

Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perusahaan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya pendapatan Perusahaan yang berasal dari komisi perdagangan efek dan jasa penjaminan emisi efek dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perusahaan berusaha memberikan informasi dan riset kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return, menjaga dan memelihara sistem perdagangan (remote trading), jaringan dan sarana dan prasarana perdagangan lainnnya agar berjalan lancar.

c. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek

Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perusahaan.

Untuk mencegah hal tersebut, Perusahaan setiap hari melakukan pembaharuan terhadap hutang piutang transaksi perdagangan, dan Perusahaan membatasi transaksi nasabah sesuai dengan trading limit nasabah, dengan demikian nasabah hanya dapat melakukan transaksi sesuai dengan jaminannya. Perusahaan juga menerapkan Pengenaan denda bunga dan force sell terhadap nasabah sebagai akibat dari keterlambatan pembayaran dan cidera janji dari nasabah.

d. Risiko Modal

Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan usulan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

35

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan) d. Risiko Modal (lanjutan)

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM-LK No. V.D.5 dan peraturan BAPEPAM-LK No. X.E.1, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi sebesar Rp 25 milyar. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2011.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

2011

Nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan Kas dan setara kas 25.535.552.239 25.535.552.239 Deposito berjangka 9.068.000.000 9.068.000.000 Portofolio efek - bersih 6.212.421.202 6.212.421.202 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 611.085.571 611.085.571 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 1.476.194.500 1.476.194.500 Piutang nasabah - pihak ketiga 34.151.481 34.151.481 Efek beli dengan janji jual kembali 7.020.439.795 7.020.439.795 Piutang lain-lain 38.344.339 38.344.339 Penyertaan pada bursa efek 135.000.000 135.000.000 Aset lain-lain 7.290.000 7.290.000

Jumlah Aset Keuangan 50.138.479.127 50.138.479.127

Liabilitas Keuangan Hutang lembaga kliring dan penjaminan 737.188.000 737.188.000 Hutang nasabah - pihak ketiga 976.991.620 976.991.620 Biaya harus dibayar 36.384.205 36.384.205 Hutang lain-lain 11.379.421 11.379.421

Jumlah Liabilitas Keuangan 1.761.943.246 1.761.943.246

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

36

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)

2010

Nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan Kas dan setara kas 25.491.548.052 25.491.548.052 Deposito berjangka 8.991.000.000 8.991.000.000 Portofolio efek - bersih 1.493.688.392 1.493.688.392 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 578.187.110 578.187.110 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 3.962.840.500 3.962.840.500 Piutang nasabah - pihak ketiga 1.148.478.066 1.148.478.066 Efek beli dengan janji jual kembali 10.892.542.475 10.892.542.475 Piutang lain-lain 43.772.877 43.772.877 Penyertaan pada bursa efek 135.000.000 135.000.000 Aset lain-lain 7.290.000 7.290.000

Jumlah Aset Keuangan 52.744.347.472 52.744.347.472

Kewajiban Keuangan Hutang lembaga kliring dan penjaminan 3.591.951.000 3.591.951.000 Hutang nasabah - pihak ketiga 1.773.468.269 1.773.468.269 Biaya harus dibayar 54.524.638 54.524.638 Hutang lain-lain 7.571.885 7.571.885

Jumlah Kewajiban Keuangan 5.427.515.792 5.427.515.792 Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

Aset dan liabilitas keuangan Instrumen keuangan terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, portofolio efek - bersih, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah - pihak ketiga, efek beli dengan janji jual kembali, piutang lain-lain, penyertaan pada bursa efek, aset lain-lain, hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah - pihak ketiga, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain, diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.

33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan Perusahaan ini, yang telah diselesaikan pada tanggal 7 Maret 2012.