44
PTERIGIUM Reza Satria Prima 0910313224 Wici Septiyeni 1010312030 Aghnia Jolanda Putri 1010313088

Pterigium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vhbhbbjjnjn n n n n n

Citation preview

PTERIGIUM

PTERIGIUMReza Satria Prima 0910313224Wici Septiyeni 1010312030Aghnia Jolanda Putri 1010313088

Bab I ilustrasi kasusIDENTITASNama: Ny. YJenis Kelamin: PerempuanUsia: 53 tahunAlamat: Rimbo kaluang, PadangPekerjaan: Swasta (kantin dan katering)Tanggal Pemeriksaan: 2 September 2014

Keluhan utamaMata kanan terasa sangat gatal sejak 1 bulan lalu.

Riwayat penyakit sekarangMata kanan terasa sangat gatal sejak 1 bulan lalu.Mata kanan terasa ada yang menempel seperti pasir sejak 20 tahun yang lalu.Mata kanan gatal, berair, dan merah.Kadang-kadang disertai sakit kepala.Perasaan mengganjal dan gatal pada mata pasien membuat pasien sering menggosok-gosok matanya.Penglihatan pasien kabur, berbayang, dan pusing.Pasien pernah berobat ke rumah sakit mata dan diberikan obat tetes berwarna putih dan keluhan berkurang.Sejak beberapa tahun yang lalu, terdapat selaput seperti lemak pada mata kanan yang semakin lama semakin besar ke arah bagian hitam bola mata. Sejak 2 bulan lalu, keluhan gatal bertambah hebat pada mata kanan. Pasien berobat ke RS Yos Sudarso. Pasien didiagnosa katarak pada mata kanan dan dianjurkan untuk operasi pada 25 Juli 2014. Setelahnya, pasien tetap merasa mata pasien kabur. Pasien operasi katarak, namun lemak pada mata belum diangkat.

Setelah operasi, keluhan gatal pada mata kanan semakin hebat disertai sakit kepalaSakit kepala mendenyut-denyut di lingkar mata dan kepala bagian belakang Pasien berobat ke klinik mata di gunung pangilun dan diberi obat tetes berbotol warna putih, mata pedih setelah diteteskan namun keluhan berkurang.Keluhan berkurang setelah pasien membasuh mata dengan air hangat.

Riwayat sering terkena paparan sinar matahari dan asap diakui pasien, pasien bekerja di kantin kampus universitas swasta di kota padang yang berjarak sekitar 5 km dari rumah pasien, dan pasien pergi berdagang dangan sepeda motor dengan menggunakan helm. Pasien memasak menggunakan kayu bakar ketika ada pesanan katering sejak 8 tahun.Riwayat memasukkan air ramuan tradisional ke dalam mata disangkal

Riwayat penyakit dahuluPasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnyaPasien menderita penyakit DM dan asmaPasien pernah operasi katarak pada mata kanan 1 bulan lalu.

Riwayat penyakit keluargaTidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan serupa.

Status oftamologikus

ODOS TerapiBab iitinjauan pustakaanatomi

definisiPterigium berasal dari bahasa Latin, yaitu pterygion yang berarti sayap.1Pterigium merupakan lipatan berbentuk sayap pada konjungtiva yang terdiri dari jaringan fibrovaskular yang telah menginvasi kornea.Secara histopatologi, pterigium menunjukkan adanya proses degenerasi elastisitas stroma kolagen disertai jaringan fibrovaskular subepitelial.epidemiologiEtiologi dan PatogensisklasifikasiBerdasarkan progresifitasnya, pterigium dapat dibedakan menjadi :Pterigium progresif : tebal, luas, vaskular, dengan sedikit infiltrat pada korneadi depan kepala / puncak pterigium (cap of pterigium)Pterigium regresif : tipis, atrofik, dengan sedikit vaskularisasi. Tidak terdapat cap. Akhirnya, akan membentuk membran, namun tidak pernah menghilang.

Berdasarkan luasnya, pterigium diklasifikasikan menjadi:Derajat 1 : jika pterigium hanya terbatas pada limbus kornea. Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea. Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 4 mm) Derajat 4 : pertumbuhan pterigium melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

MANIFESTASI KLINISBiasanya asimptomatis, namun dapat pula berupa mata yang kering (rasa panas, gatal, atau berairmata)

Diplopia dapat timbul sebagai akibat pembatasan gerak okular

Gangguan visus; terutama jika pterigium telah sampai visual aksis

Tampilan Pterigium

DIAGNOSISPenatalaksanaanIndikasi eksisi pterigium:Ketidaknyamanan yang persisten; mata gatal, merah, berairDistorsi visual; diplopia.Pertumbuhan yang progresif (lebih dari 3-4 mm) ke sentral kornea atau visual aksis.Berkurangnya pergerakan bola mata

Setelah pembedahan ada kemungkinan residif, yaitu pterigium tumbuh lagi. Untuk mencegah residif dapat dilakukan penyinaran dengan Strontium yang mengeluarkan sinar beta.TERAPI SURGIKALBare scleral excision

KOMPLIKASI PterigiumMata merah atau iritasiDistorsi atau reduksi pandangan sentralScarring kronik pada konjungtiva dan kornea Pterigium yang meluas yang mengenai otot ekstra okuler dapat menghambat pergerakan bola mata dan menyebabkan diplopia.

KOMPLIKASI POST OPERATIFRekurensInfeksiReaksi pada bahan jahitanScarring pada korneaDiplopia

PrognosisPrognosis kosmetik dan visual setelah eksisi pterigia adalah baik.

Pada pasien dengan rekurensi pterigium dapat diterapi dengan pembedahan dengan eksisi ulang dan grafting dengan autograph konjungtiva dan limbal atau transplantasi membran amnion.

Pasien dengan resiko tinggi timbulnya pterigium seperti riwayat keluarga atau terpapar sinar matahari yang lama. Dianjurkan memakai kacamata sunblock dan mengurangi terpapar sinar matahari.

Bab IIIdiskusiTelah dilaporkan seorang pasien wanita berusia 53 tahun datang ke poli mata RSUP M Djamil Padang dengan keluhan utama mata kanan terasa gatal hebat sejak 1 bulan lalu. Pasien didiagnosa dengan pterigium derajat II OD. Diagnosa ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien.

Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluh mata kanan terasa gatal hebat sejak 1 bulan lalu. Penglihatan pasien kabur, berbayang, dan pusing.

Sejak beberapa tahun yang lalu, terdapat selaput seperti lemak pada mata kanan yang semakin lama semakin besar ke arah bagian hitam bola mata.

Sejak 2 bulan lalu, keluhan gatal bertambah hebat pada mata kanan. Pasien berobat ke RS Yos Sudarso. Pasien didiagnosa katarak pada mata kanan dan dianjurkan untuk operasi pada 25 Juli 2014. Setelahnya, pasien tetap merasa mata pasien kabur. Pasien operasi katarak, namun lemak pada mata belum diangkat. Setelah operasi, keluhan gatal pada mata kanan semakin hebat disertai sakit kepala. Riwayat sering terkena paparan sinar matahari dan asap diakui pasien, pasien bekerja di kantin kampus universitas swasta di kota padang yang berjarak sekitar 5 km dari rumah pasien, dan pasien pergi berdagang dangan sepeda motor dengan menggunakan helm. Pasien memasak menggunakan kayu bakar ketika ada pesanan katering sejak 8 tahun lalu.

Dari pemeriksaan oftamologi, visus tanpa koreksi adalah OD 5/60 dan visus OS 6/6. Pada mata kanan ditemukan jaringan fibrovaskular di bagian nasal, meluas ke kornea berbentuk kerucut dengan puncak di kornea, ukuran 2 mm dari limbus.

Penemuan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien menunjang diagnosa kerja pterigium OD. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pada pterigium menunjukkan tampilan pembengkakan, gatal, iritasi, kekaburan pandangan, riwayat terpapar asap dan sinar ultraviolet dalam jangka waktu lama, dan ditemukannya penebalan berupa lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh menjalar ke dalam kornea dengan puncak segitiganya di kornea, kaya akan pembuluh darah yang menuju ke arah puncak pterigium.

Pasien diobati dengan pemberian obat air mata buatan (artificial tear film) 8 kali sehari dan dianjurkan terapi surgikal untuk mengangkat pterigium atas indikasi pterigium yang terus berlanjut hampir mencapai pupil dan diplopia. Pada pasien juga diberi nasehat agar menghindari sinar matahari dan paparan asap secara langsung dengan memakai topi atau kacamata

TERIMA KASIH