9
PUISI TEMA : PENDIDIKAN Pahlawan Kehidupan Ku lihat kau berbuat Ku dengar kau berbicara Ku rasakan kau merasakan Mata binar tak khayal menjadi panutan Sejuk terasa haluan kata – katamu Menjadi sugesti pada diri kami Hingga jiwa ini tak sanggup berlari Menjauhi jalan hakiki Lelah dirimu tak kau risaukan Hiruk pikuk kehidupan mengharu biru Itu jasa tentang pengabdian Bukan jasa tentang perekonomian Semangatmu menjadi penghidupan Untuk kami menjalani kehidupan Jangan pernah kau bosan Jadi haluan panutan Meski pertiwi dalam kesengsaraan Kaulah pelita cahaya kehidupan Terima kasih untukmu Sang pahlawan kehidupan Aku Aku berdiri ditengah penjuru Aku besar dengan nama itu Aku bukan manusia Aku hanya sebuah kata Namaku lambang kecerdasan Namaku membunuh kebodohan Betapa hebatnya aku ?

PUISI-rama.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PUISI-rama.doc

PUISI

TEMA : PENDIDIKAN   

Pahlawan KehidupanKu lihat kau berbuat

Ku dengar kau berbicara

Ku rasakan kau merasakan

              Mata binar tak khayal menjadi panutan

              Sejuk terasa haluan kata – katamu

              Menjadi sugesti pada diri kami

              Hingga jiwa ini tak sanggup berlari

              Menjauhi jalan hakiki

Lelah dirimu tak kau risaukan

Hiruk pikuk kehidupan mengharu biru

Itu jasa tentang pengabdian

Bukan jasa tentang perekonomian

Semangatmu menjadi penghidupan

Untuk kami menjalani kehidupan

              Jangan pernah kau bosan

              Jadi haluan panutan

              Meski pertiwi dalam kesengsaraan

              Kaulah pelita cahaya kehidupan

Terima kasih untukmu

Sang pahlawan kehidupan

Aku

Aku berdiri ditengah penjuru

Aku besar dengan nama itu

Aku bukan manusia

Aku hanya sebuah kata

              Namaku lambang kecerdasan

              Namaku membunuh kebodohan

              Betapa hebatnya aku ?

              Tak ada yang menandingiku

Sampai ini ku tak merasa hebat

Page 2: PUISI-rama.doc

Ini kali ku menangis

Bukan yang pertama

Bukan yang kedua

              Tiada pemakai namaku

              Yang menjadikanku hebat

              Disana – sini kebodohan

              Belum terbunuh olehku

              Tangisan ini penuh pilu

              Belum banyak kecerdasan

              Yang bertaburan

Jadilah pahlawanku anak negeri

Hentikan pilu tangisku

Buatlah aku tersenyum

Merasa bangga akan namaku

Page 3: PUISI-rama.doc

Lilin Kegelapan

Titik air menitik

Berbaris jarum jam berdetik

Tak henti dalam putaran waktu

Menembus masuk roda itu

              Menjadi pilar generasi penerus

              Bermuara menjelma sebagai arus

              Berbaris ditengah tangisan pertiwi

              Tak buat henti langkahkan kaki

              Baktiku hanya tuk negeri ini

              Ku akan jadi lilin ditengah kegelapan

              Melawan segala kemunafikan

              Semangatku bagai pejuang 45’

              Penerus cita – cita pahlawan kita

Wahai sang guruku

Tuntunlah aku menjadi aku

Jasamu tak tampak mata

Berwujud dalam hati sanubari

              Titik air menitik

              Ilmu mu kan ku petik

              Bukan buat negara munafik

Page 4: PUISI-rama.doc

Baca Tulis

Senja meradang kerinduan

Goresan pena menyayat kalbu

Tangisanku tak membuat pilu

Hei .. wahai pemimpinku

Pandanglah aku yang kusut ini

Duduk di sekolah ku tak bisa

Bagaimana ku tak bisa bodoh ?

Hiduppun beralas tanah

Tidurpun beratap langit

Ahhh,....

Bosan ku tak dapat membaca

Bingung ku tak dapat menulis

Seandainya ada pemimpin menangis

Pasti ku dapat baca tulis

Page 5: PUISI-rama.doc

Do’a dan Harapku

Fajar pagi tampak layuh

Sinarnya tak tampak

Jangan kau melihat itu

Bagiku itu palsu

Ku hanya ingin semangatmu

Bukan ingin egomu

Langkahkan kakimu anak didikku

Cepat dan semakin cepat

Sekali jangan buat lambat

Beribu – ribu kata akan tersendat

Besar sungguh harapku

Pada anak berpacu dengan waktu

Do’a ku selalu iringi langkahmu

Taman Ilmu

Musim kemarau panas berkepanjangan

Musim penghujan hujan berdatangan

Itulah hebatnya dirimu

Panas hujan tetap buat kau berdiri

Kau hanya tumpukan bata merah

Tulang mu hanya dari besi

              Seindah dirimu namamu sama

              Seburuk bentukmu tak kurangi gunamu

              Kaulah taman kehidupan

              Tempat tertanam berjuta ilmu

              Bunga merekah terlahir darimu

              Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu

              Tanpamu semua tampak bodoh

Alangkah indahnya .....

Jika dirimu berdiri dimana – mana

Tanpa ada beda di desa dan kota

Sayangnya kau bukan manusia

Kakimu tertanam di bumi

Tak dapat jalan kemana – mana

Page 6: PUISI-rama.doc

NelayanNelayan……….Tiap malam tanpa lelahPergi ke tengah laut lepasPenuh keberanianOmbak ganas diarungiMelepaskan jalaBerharap banyak ikan tertangkapPulang di esok hariHanya demi sesuap nasi

GurukuGuruku…………Kau pahlawan dalam hidupkuTanpa lelah dan putus asaBerjuang mencerdaskan anak bangsaGuruku…………Jasamu sungguh muliaKini……Aku bisa berhitung menulis dan membacaGuruku………..Terima kasih aku ucapkanAku tak bisa membalasKeikhlasan pengorbananmuAku hanya bisa menebusDengan setulus doaSemoga pengorbananmu mendidik anak bangsaMenjadi amal jariyah yang berharga

PetaniTiap hari tiada hentiKau menanam padiKerja keras tanpa lelahBerjemur seharian ditengah sawahKau cucurkan keringatmuHanya demi padiMakanan pokok sejuta umatTak tampak wajah kecewaSaat musim panen gagalKau tetap tegar dan terus bekerjaMerawat padi ituAgar tetap hijauGuyuran hujan pun bukan penghalangKau tetap berjuangTerima kasih petaniku

Page 7: PUISI-rama.doc

Atas jasa kauAku masih makan nasi

Kampung HalamanGunung indah menjulangAir jernih mengalirHamparan sawah yang hijauAlam sejuk mempesonaItulah kampung halamankuDari ufuk timur,di balik bukit ituMentari pagi mulai bersinarTiupan angin yang sepoi-sepoiMenemani jalanku disekolahSuara riang bocah-bocahMembawa kedamaian kampung halamanku

SampahSeiring ku melihatmuDi pasar, kebun bahkan di pinggir jalanKau berserakan dimana-manaHingga tak enak mata memandangSeakan-akan tak ada gunanyaBila kau tak diolahSebenarnya banyak manfaatmuBisa jadi pupuk bagi petaniDanBarang yang bergunaBeraneka ragam jenismuDari kertas, plastik, botol, daunDan lain sebagainya

SahabatAku akan selalu membutuhkanmuDalam setiap langkahkuKau selalu ada disampingkuSaat kau sedih maupun senangSahabatku…Tak pernah kau meninggalkankuMeski aku membuat kau sakitOh sahabatkuKau mendukungkuKau menyemangatikuDalam menjalani hidup iniAku tak akan melupakanmuWalau kini kau telah pergiKau akan selalu aku ingat

Page 8: PUISI-rama.doc

Dalam lubuk hatiku

Adikku SayangKecil dan imut tubuhmuLucu dan menggemaskan aku melihatmuIngin selalu aku memelukmuAdik janganlah menangisKakak selalu menghiburmuAdik janganlah takutKakak selalu menjagamuTidurlah adikku sayangKakak ada disampingmuMenyanyikan lagu-lagu merduMengantarmu dalam mimpi indah

IbuKau perempuan yang kuatTak pernah mengeluhBahkan bersedih hatiSembilan bulan kau mengandungTak pernah sedikitpun kau mengeluhWalau berat menjalaninnyaKau tak pernah terbebankanPenuh kesabaran kau merawatkuPenuh kasih sayang kau menjagakuKau merawatkuDari bayi hingga tumbuh dewasaDengan penuh perhatianDan cinta yang tulusKau mendidik akuHingga menjadi seperti iniTak sepantasnya aku membantahmuApalagi sampai melawanOh ibu…..Aku akan selalu sayangSelalu hormat dan cinta kepadamuAku juga akan bakti kepadamuIbu..Kau tak akan aku lupakanKau belahan jiwakuKasih sayangmuAkan aku ingat sepanjang hidupku

BintangBintang yang indahKemerlip di langit biru