8
PUISI UNTUK GURU Engkau bagaikan cahaya Yang menerangi jiwa Dari segala gelap dunia Engkau adalah setetes embun Yang menyejukan hati Hati yang ditikam kebodohan Sungguh mulia tugasmu Guru Tugas yang sangat besar Guru engkau adalah pahlawanku Yang tidak mengharapkan balasan Segala yang engkau lakukan Engkau lakukan dengan ikhlas Guru jasamu takkan kulupa Guru ingin ingin kuucapkan Terimakasih atas semua jasamu

Puisi Untuk Guru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Guruku

Citation preview

Page 1: Puisi Untuk Guru

PUISI UNTUK GURU

Engkau bagaikan cahaya

Yang menerangi jiwa

Dari segala gelap dunia

Engkau adalah setetes embun

Yang menyejukan hati

Hati yang ditikam kebodohan

Sungguh mulia tugasmu Guru

Tugas yang sangat besar

Guru engkau adalah pahlawanku

Yang tidak mengharapkan balasan

Segala yang engkau lakukan

Engkau lakukan dengan ikhlas

Guru jasamu takkan kulupa

Guru ingin ingin kuucapkan

Terimakasih atas semua jasamu

Page 2: Puisi Untuk Guru

GURU

Oh guru...

Engkau pahlawanku...

Engkau bungaku...

Engkau penyejuk hatiku...

Oh guru...

Engkau bak hujan..

Yang kadang-kadang turun...

Karena kepintaranmu...

Oh guru....

Aku bisa pintar..

Karena ilmu yang kau berikan...

Oh guru...

Aku tidak bisa membalas kebaikanmu...

Karena kau pantas disebut..

Dengan pahlawan tanpa tanda jasa...

Page 3: Puisi Untuk Guru

PAHLAWAN TANPA LENCANA

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah

Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan

Renungan hanya untuk sebuah kejayaan

Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu

Tiada penawar seindah senyuman mu

Tiada hari tanpa sebuah bakti

Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu

Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu

Semangat mu terus berkobar

Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu

Jika engkau akan melangkah pergi

Ku tau  langkahmu penuh pengorbanan

Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang

Kau adalah pahlawan tanpa lencana.

(saifuddin usman@REVO-Srikand FM)

Page 4: Puisi Untuk Guru

GURUKU

Suci dan iklas pemberian mu

Dari kami buta menjadi tau

Suci dan ikhlas pengorbanan mu

tiada ternilai jasa baik mu

Engkau laksana lampu dalam kegelapan

Yang menerangi alam kalbuku

Engkau bagaikan angin

Yang selalu berbisik tentang kebaikan

Namamu selalu bergelora

Dalam hatiku

Jasa dan benih yang engkau tanam

Kini telah tumbuh bersemi

Terpujilah engkau wahai guruku pahlawan hidupku

Page 5: Puisi Untuk Guru

PUISI UNTUK GURU

Orang kata guru itu penat

Gaji tak seberapa kerja berlambak

Aku kata guru itu rehat

Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat

Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat

Ilmu yang dicurah tak dapat disekat

Makin dicurah makin mendekat

Orang kata guru itu sungguh bosan

Setiap tahun muka sama setiap bulan

Aku kata guru itu singguh riang

Sekali berkata murid ketawa girang

Bila berjaya murid terus menjulang

Jasa bakti tak pernah hilang

Page 6: Puisi Untuk Guru

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA

Allah ciptakan matahari,

yang tak pernah bosan bersinar,

seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,

wahai guruku......

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,

seperti halnya engkau bu guru,

yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,

seperti halnya engkau bu guru,

yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum,

seperti halnya engkau bu guru

yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,

selama kami bermain dan belajar disekolah.

Page 7: Puisi Untuk Guru

GURUKU

Bagaikan cahaya di gelap malam

Bagaikan tetes embun di padang gersang

Kehadiranmu …

Leburkan ilmu dalam benakku

Guruku …

Kasih sayang,

ketulusan Kelembutanmu …

tanpa pamrih

Kau memimbingku

Dari tak tahu apa-apa

Kini aku hampir tahu segalanya

Guruku

Padamu aku berguru

Padamu aku meniru

Page 8: Puisi Untuk Guru

PELANGI UNTUK GURU

Dia…

Dia yang mengajariku selama ini

Dia yang  menjadikanku seperti ini

Dia yang rela dititipkan seorang aku..

Benda kosong melompong yang saat itu hanya penuh nafsu..

Lalu…

Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih

Dilukisnya warna-warna damai nan berarti

Putih, agar diriku berpikiran jernih

Emas, agar diriku bersinar cerah

Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara

Dan kini aku pun mengerti…

Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi

Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani

Dan yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi

Suatu saat nanti, aku akan kembali padanya..

Membalas budinya..

Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan

Jasaya untukku takkan pernah tergantikan

Ku ucapkan terimakasih untukmu, pelita hatiku

Ku ucapkan terimakasih untukmu..