Upload
lekien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGIS
PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
DAN PERIZINAN PERTANIAN
TAHUN 2010 -2014
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
1 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang dikaruniai kekayaan dan
keberanekaragaman sumber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati ini merupakan
sumber daya genetik yang dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas unggul yang
sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi sektor pertanian khususnya
pembangunan nasional pada umumnya. Dengan demikian kekayaan dan
keberaneragaman sumberdaya alam tersebut perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Di era globalisasi dewasa ini, dimana batas-batas suatu Negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin
erat. Globalisasi perekonomian ini merupakan suatu peluang dan sekaligus menjadi
tantangan, karena hal ini akan membuka peluang bagi produk-produk dalam negeri untuk
masuk ke pasar internasional, sebaliknya juga merupakan tantangan bagi produk-produk
dalam negeri untuk berkompetisi dengan masuknya produk-produk dari luar ke dalam
pasar domestik. Dinamika perekonomian nasional dan perekonomian global ini harus
menjadi perhatian serius, mengingat perkembangan global akan sangat menimbulkan
dampak yang nyata atas perekonomian nasional, termasuk sektor pertanian dalam
berbagai aspek, mulai dari aspek pra-produksi, budidaya, panen, pasca panen, distribusi
dan perdagangan.
Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan strategis, sektor pertanian harus mampu
meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan, antara lain dengan peningkatan
produktivitas, mutu, dan pengembangan system agribisnis secara terpadu. Peningkatan
produktivitas dan mutu sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pengembangan inovasi di
sector agro-input, terutama dalam memperbaiki potensi genetik varietas tanaman. Oleh
karena itu individu atau badan usaha yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman harus
mendapat perhatian sehingga mampu menghasilkan varietas tanaman yang baru, unik,
seragam dan stabil. Salah satu bentuk perhatian adalah memberikan perlindungan hukum
atas kekayaan intelektual dalam menghasilkan varietas tanaman, termasuk dalam
menikmati manfaat ekonomi dan hak-hak pemulia lainnya.
Perlindungan semacam itu akan mendorong semangat dan kretivitas di bidang pemuliaan
tanaman, sehingga dapat dihasilkan penemuan berbagai varietas unggul yang sangat
diperlukan masyarakat. Bertolak dari berbagai kondisi yang dikemukakan diatas, Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman selalu berusaha mengoptimalkan perannya sebagai
pengelola perlindungan varietas tanaman, baik dalam mendorong industri perbenihan
yang mampu menghasilkan varietas unggul bermutu serta menjamin terlaksananya Hak
PVT bagi para pemulia atau pemegang hak PVT.
2 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
Selain aspek varietas tanaman, sarana produksi pertanian (agro-input) lain yang juga
penting dan menentukan produksi pertanian adalah benih/bibit, pupuk, pestisida, obat
hewan, pakan, dan alat/mesin pertanian. Aspek penting dalam penyediaan agro-input
tersebut harus memenuhi criteria mutu dan legalitas. Kualitas sarana produksi yang baik
dan memenuhi persyaratan tertentu akan menentukan kualitas dan kuantitas
/produktivitas produk yang dihasilkan. Aspek legal (legalitas) akan menjamin kepastian
dan ketenangan berusaha/berproduksi bagi para produsennya, dan merupakan
perlindungan konsumen bagi petani yang menggunakan produk tersebut dari praktek-
praktek menyimpang yang dapat merugikan masyarakat/konsumen. Perizinan pertanian
yang mencakup perizinan sarana produksi maupun beberapa produk pertanian bukan
upaya menghambat produksi maupun peredarannya, melainkan untuk mendorong
peningkatan kualitas produk dan mengendalikan pengeluaran dan atau pemasukan suatu
produk yang pada akhirnya kepentingan masyarakat/konsumen dapat dilindungi dari
praktek-praktek bisnis yang dapat merugikan masyarakat/konsumen. Disamping itu,
perizinan pertanian juga akan memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usahanya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal
14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Pusat Perizinan dan Investasi telah digabung
menjadi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Sehubungan
dengan hal tersebut diatas maka pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan
pertanian perlu diselaraskan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelayanan.
Oleh karena itu, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebagai
instansi yang ditugaskan khusus untuk melayani masyarakat dalam hal perlindungan
varietas tanaman dan perizinan pertanian yang berkualitas internasional, cepat, tepat,
akurat dan akuntabel guna mendukung terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis.
1.2 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal
14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah unsur pendukung
Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Pertanian melalui Sekretaris Jenderal. Struktur Organisasi Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian terdiri dari :
1. Bagian Umum;
2. Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman;
3. Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian; dan
4. Bidang Pelayanan Hukum.
3 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
1. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan
kerja sama, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana tersebut di atas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a) penyiapan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan;
b) pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data serta
pengembangan database varietas tanaman dan perizinan pertanian;
c) penyiapan pelaksanaan kerja sama, urusan dokumentasi, informasi, penerbitan
dan publikasi perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, serta
penyusunan daftar umum dan berita resmi perlindungan varietas tanaman; dan
d) pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, rumah tangga, dan
perlengkapan.
Bagian Umum terdiri atas:
a) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Data;
b) Subbagian Kerjasama dan Hubungan Masyarakat; dan
c) Subbagian Tata Usaha
Uraian tugas masing-masing Sub Bagian sebagai berikut:
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Data mempuyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, evaluasi, laporan kegiatan,
dan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data, serta
Pengembangan database varietas tanaman dan perizinan pertanian.
(2) Subbagian Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan
bahan pelaksanaan kerja sama, urusan dokumentasi, informasi, penerbitan dan
publikasi perlindungan vaeritas tanaman dan perizinan pertanian, serta
melakukan penyusunan daftar umum dan berita resmi perlindungan varietas
tanaman.
(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan.
4 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
2. Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman
Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas melaksanakan
pemberian pelayanan permohonan hak dan pengujian perlindungan varietas
tanaman, serta pendaftaran varietas dan sumber daya genetik tanaman. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Pelayanan Perlindungan
Varietas Tanaman menyelanggarakan fungsi sebagai berikut :
a) pemberian pelayanan permohonan dan pendaftaran konsultan perlindungan
varietas tanaman, serta monitoring keunikan, keseragaman, dan kestabilan
varietas yang dilindungi;
b) pemberian pelayanan pemeriksaan uji substansi, penyusunan panduan
pelaksanaan uji substansi, penyelenggaraan sidang komisi PVT, dan penyediaan
varietas pembanding.
c) pemberian pelayanan pendaftaran varietas tanaman dan sumber daya genetik
tanaman.
Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman terdiri atas:
a) Sub Bidang Permohonan PVT
b) Sub Bidang Pengujian PVT
c) Subbidang Pendaftaran Varietas dan Sumber Daya Genetik Tanaman
Uraian tugas masing-masing Sub Bidang sebagai berikut:
(1) Subbidang Permohonan Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan permohonan dan pendaftaran konsultan
perlindungan varietas tanaman, serta monitoring keunikan, keseragaman, dan
kestabilan varietas yang dilindungi.
(2) Subbidang Pengujian Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan pemeriksaan uji substansi, penyusunan
panduan pelaksanaan uji substansi, penyelenggaraan sidang komisi
perlindungan varietas tanaman, dan penyediaan varietas pembanding.
(3) Subbidang Pendaftaran Varietas dan Sumber Daya Genetik Tanaman
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pendaftaran varietas
tanaman dan sumber daya genetik tanaman.
5 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
3. Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian
Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penerimaan,
analisis, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin, rekomendasi teknis,
dan pendaftaran di bidang pertanian.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian
menyelenggarakan fungsi:
a. penerimaan, penyiapan analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan
penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi, dan pendaftaran di bidang
pupuk, pestisida, dan alat dan mesin pertanian, serta pemantauan dan evaluasi;
b. penerimaan, penyiapan analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan
penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di
bidang benih tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal tumbuhan,
teknis pengalihan saham perkebunan, serta pemantauan dan evaluasi; dan
c. penerimaan, penyiapan analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan
penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di
bidang ternak bibit, ternak, karkas, daging dan jeroan, pakan ternak, obat
hewan, dan teknis sumber daya genetik ternak, serta pemantauan dan evaluasi.
Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian terdiri atas:
a. Subbidang Sarana I;
b. Subbidang Sarana II;
c. Subbidang Sarana III.
Uraian tugas masing-masing Sub Bidang sebagai berikut:
a. Subbidang Sarana I mempunyai tugas melakukan penerimaan, penyiapan
analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan penolakan atau pemberian izin
atau rekomendasi, dan pendaftaran di bidang pupuk, pestisida, dan alat dan
mesin pertanian, serta pemantauan dan evaluasi.
b. Subbidang Sarana II mempunyai tugas melakukan penerimaan, penyiapan
analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan penolakan atau pemberian izin
atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di bidang benih tanaman, bahan
penelitian, teknis pangan segar asal tumbuhan, teknis pengalihan saham
perkebunan, serta pemantauan dan evaluasi.
c. Subbidang Sarana III mempunyai tugas melakukan penerimaan, penyiapan
analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan penolakan atau pemberian izin
atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di bidang bibit, karkas, daging
dan jeroan, pakan ternak, obat hewan, dan teknis sumber daya genetik ternak,
serta pemantauan dan evaluasi.
6 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
4. Bidang Pelayanan Hukum
Bidang Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan penamaan,
pemberian, penolakan permohonan, pembatalan dan pencabutan hak perlindungan
varietas tanaman, serta pelayanan permohonan banding, konsultasi, dan
pertimbangan hukum perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, dalam
melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Pelayanan Hukum
menyelenggarakan fungsi sebagi berikut :
a. penyiapan pelayanan penamaan varietas, pemberian, dan penolakan hak
perlindungan varietas tanaman, dan penerbitan rekomendasi atau perizinan
pertanian, serta monitoring pembatalan dan pencabutan hak perlindungan
varietas tanaman; dan
b. pemberian pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan hukum
perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, pelayanan lisensi dan
lisensi wajib, serta pengalihan hak perlindungan varietas tanaman
Bidang Pelayanan Hukum terdiri atas:
a) Sub Bidang Pelayanan Sertifikasi
b) Sub Bidang Pelayanan Pertimbangan Hukum
Uraian tugas masing-masing Sub Bidang sebagai berikut:
(1) Subbidang Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan
penamaan varietas, pemberian, penolakan hak PVT, dan penerbitan
rekomendasi atau perizinan pertanian, serta monitoring pembatalan dan
pencabutan hak perlindungan varietas tanaman.
(2) Subbidang Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pemberian pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan
hukum perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, pelayanan
lisensi dan lisensi wajib, serta pengalihan hak perlindungan varietas tanaman.
5. Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa PVT
Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa PVT mempunyai tugas melakukan
kegiatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
1.3 KONDISI UMUM
Selama periode 2005-2009, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Pusat Perizinan dan
Investasi melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (Pusat PVT) berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
nomor: 401/Kpts/OT.210/6/2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman merupakan unit organisasi dilingkungan Departemen
Pertanian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pertanian,
yang secara administratif dibina oleh Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian. Pusat PVT
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman, dan dalam
melaksanakan tugas tersebut, Pusat PVT menyelenggarakan fungsi: (a) penerimaan
pendaftaran hak PVT dan konsultan PVT; (b) pemeriksaan substansi permohonan hak PVT;
(c) pemberian, penolakan permohonan dan pembatalan hak PVT; (d) pelayanan permohonan
banding, konsultasi, dan pertimbangan hukum PVT; (e) pengelolaan data PVT; (f)
pelaksanaan kerjasama dan hubungan masyarakat; (g) pelaksanaan urusan tata usaha Komisi
PVT dan Komisi banding (h) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 299/Kpts/OT.140/7/2005 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Pusat Perizinan dan Investasi adalah unsur
penunjang Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri melalui
Sekretaris Jenderal. Pusat Perizinan dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
perizinan, rekomendasi teknis serta pelayanan investasi di bidang pertanian. Dalam
melaksanakan tugasnya, Pusat Perizinan dan Investasi menyelenggarakan fungsi: (a)
penerimaan permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian;
(b) analisis permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian;
(c) fasilitasi proses teknis permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di
bidang pertanian; (d) penolakan atau pemberian izin, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di
bidang pertanian; (e) penyiapan perumusan kebijakan investasi di bidang pertanian; (f)
analisis dan pemberian konsultansi investasi di bidang pertanian; (g) evaluasi dan
pemantauan kegiatan di bidang perizinan dan investasi; (h) pelaksanaan urusan tata usaha
dan rumah tangga Pusat.
Selama periode 2005-2009, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, dan Pusat Perizinan dan
Investasi memperlihatkan kinerja yang cukup menggembirakan. Hasil evaluasi kinerja pada
pada tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut:
8 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
I. KEGIATAN PUSAT PVT Tahun 2005 – 2010
Sesuai dengan Renstra Pusat PVT dan didukung penganggaran DIPA Pusat PVT , kegiatan
pokok Pusat PVT yang telah dilaksanakan periode tahun 2005- 2010 ini adalah sebagai
berikut :
A. Membangun dan mengembangkan sistem Pelayanan PVT
1. Penyusunan / Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan, Panduan / Pedoman
a) Inventarisasi permasalahan dalam implementasi, peraturan perundangan tentang
PVT;
b) Menyusun rencana revisi peraturan perundangan dilingkup PVT dalam rangka
penyelesaian masalah implementasi sistem PVT berdasarkan UU No. 29 Tahun
2000;
c) Telah dilakukan pengkajian mengenai UPOV Convension Tahun 1991 dan
keselarasannya dengan UU No. 29 tentang Perlindungan Varietas Tanaman;
d) Review sistem PVT melalui Round Table Discussion tahun ke-10 berlakunya UU
Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, menghadirkan
pembicara dari MAFF Jepang, Naktuinbouw Netherlands sebagai bench marking
yang diikuti oleh ± 100 peserta dari Balai Penelitian, Perguruan Tinggi dan Swasta;
e) Kerjasama dengan Balai-balai penelitian lingkup Kementan, Perguruan tinggi, LIPI
dan Swasta dalam penyusunan/penyempurnaan panduan pengujian (Technical
Guidelines) untuk 54 spesies tanaman;
f) Sedangkan pada tahun 2004 – 2009 PPVT telah menerbitkan 10 buah peraturan
perundangan dalam bentuk Permentan dan Kepmentan.
2. Peningkatan Kapasitas SDM PVT
a) Pelatihan calon konsultan PVT sejumlah 50 orang peserta bekerjasama dengan
Fakultas Hukum UI, dari evaluasi pelatihan lulus 27 konsultan yang telah
dilantik oleh Mentan dan terdaftar dipusat PVT
b) Pelatihan teknis Uji BUSS untuk pemeriksa PVT, staf pusat PVT dan para
Breeder perusahaan swasta, di dalam negeri (tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009
sejumlah 120 orang);
c) Pelatihan ke luar negeri
9 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
1) PVP training di Belanda untuk 4 peserta dari pusat PVT dan IPB;
2) PVP training di Jepang untuk 5 peserta dari Pusat PVT dan Biro Hukum dan
Humas;
3) DUS Training di belanda untuk 10 pemeriksa PVT;
4) High Level Training for PVP Officials yang didanai oleh MAFF Jepang
pada tanggal 1-10 Maret 2010 yang diikuti oleh Kepala Pusat PVT;
5) Training of Trainers program PVP under UPOV Convention pada tanggal 3-
7 Mei 2010 di kantor UPSTO Alexandria Virgina USA, telah dikirim satu
orang staf Pusat PVT;
6) Pelatihan Fotografi dan pembangunan Image Bank 2010 untuk 11 staf
PPVT;
7) Pendidikan staf PPVT
a. 1 orang tugas belajar dari Badan SDM Pertanian, S2 Bidang Pemuliaan
Tanaman di Unibraw, akan lulus pada tahun 2010;
b. 1 orang tugas belajar dengan biaya dari Kemenkominfo di ITB S2
Jurusan Teknik Komunikasi, akan lulus pada bulan Maret 2011;
c. 2 orang tugas belajar dengan biaya dari Badan SDM Pertanian di
Faperta Unibraw S2 Jurusan Pemuliaan Tanaman mulai bulan
September 2010;
d. 1 orang tugas belajar dengan biaya dari Badan SDM Pertanian di
Fakultas Pertanian UNDIP, S2 Jurusan Agribisnis mulai bulan
September 2010.
3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pelayanan PVT
a) Pemeliharaan database varietas tanaman mencakup varietas yang mendapatkan
sertifikat hak PVT, varietas yang didaftarkan (lokal dan hasil pemuliaan), dan
varietas yang dilepas, untuk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan
kehutanan. Sistem database ini telah dilengkapi dengan Geographical Information
System (GIS) sampai pada tingkat propinsi;
b) Pengembangan dan pemeliharaan situs website Pusat PVT dengan 2 versi bahasa
(Indonesia dan Inggris) dengan alamat http://ppvt.setjen.Kementan.go.id;
c) Penerbitan majalah semesteran Info PVT sebagai salah satu sarana
penyebarluasan Berita Resmi PVT sejak tahun 2006.
10 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
B. Operasional pelayanan PPVT
Perkembangan permohonan hak PVT yang masuk dan proses pemberian hak PVT Tahun
2004 s.d Desember 2010 adalah sebagai berikut:
1. Permohonan hak PVT 293 varietas
2. Perlindungan sementara 240 varietas
3. Proses Uji BUSS 196 varietas
4. Penerbitan sertifikat hak PVT 121 Varietas
Secara rinci disajikan pada Tabel dan digambarkan seperti pada Grafik.
Tabel : Jumlah Varietas Per Jenis Kegiatan Per Tahun
No Kegiatan Jumlah Varietas
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1
Permohonan hak PVT
2
5
100
23
39
90
34
2
Perlindungan sementara
-
-
8
101
29
56
46
3
Proses uji BUSS varietas
-
-
1
16
96
31
52
4
Penerbitan sertifikat hak PVT
-
-
-
7
51
33
30
11 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
GRAFIK PERKEMBANGAN PERMOHONAN HAK PVT KUMULATIF TAHUN 2009 –
2010
Keterangan :
I. Permohonan hak PVT
II. Perlindungan sementara
III. Proses uji BUSS
IV. Penerbitan sertifikat hak PVT
Perkembangan pendaftaran varietas tanaman baik varietas lokal maupun varietas hasil
pemuliaan tanaman sejak tahun 2005 s/d Desember 2010 dapat di gambarkan seperti pada
Tabel dan Grafik.
Tabel Perkembangan Pendaftaran Varietas Tanaman Tahun 2005-2010
No Jenis Tanaman Jenis Varietas Jumlah Varietas
2005 2006 2007 2008 2009 2010
1
Tanaman Pangan Lokal 2 2 13 15 14 5
Hasil Pemuliaan - - 6 5 55 90
2
Tanaman Sayuran Lokal - 1 3 4 3 2
Hasil Pemuliaan - - 4 16 56 79
3 Tanaman Buah Lokal 4 7 53 38 12 37
259
293
194
240
138
196
91
121
0
50
100
150
200
250
300
I II III IV
2009
2010
12 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
No Jenis Tanaman Jenis Varietas Jumlah Varietas
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Hasil Pemuliaan - - 7 5 35 19
4
Tanaman Hias Lokal - 1 5 - 1 3
Hasil Pemuliaan - 2 - - 57 78
5 Tanaman
Industri/Perkebunan
Lokal - 1 8 7 15 4
Hasil Pemuliaan - - 6 33 27 14
6
Tanaman Rempah
dan Obat
Lokal - - 1 - - 1
Hasil Pemuliaan - 9 6 - 6 -
Jumlah Lokal 6 12 83 64 45 52
Hasil Pemuliaan - 9 29 59 236 280
TOTAL 877
GRAFIK PERKEMBANGAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL DAN VARIETAS
HASIL PEMULIAAN TAHUN 2005- Desember 2010
13 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
C. Kegiatan Komisi PVT
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman, Komisi PVT yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian, bertugas
memberikan pertimbangan tentang pengelolaan PVT sesuai kebutuhan dan perkembangan
PVT. Di akhir tahun 2009, terjadi pergantian ketua Komisi PVT dan penambahan anggota
Komisi PVT melalui Kepmentan No. 1111/Kpts./OT.160/3/2010 tentang perubahan kedua
atas Kepmentan No. 444/Kpts./OT.160/7/2004. Komisi PVT telah melakukan tugasnya
sejak akhir tahun 2005. Kinerja yang dihasilkan sampai saat ini adalah :
1. Melakukan 26 kali sidang Komisi;
2. Memberikan rekomendasi pemberian Hak PVT sejumlah 121 varietas dan penolakan
sejumlah 10 varietas;
3. Membahas dan mengesahkan panduan umum sejumlah satu dokumen, Panduan
Prosedural Pengujian (PPP) sejumlah 5 dokumen dan Panduan Pelaksanaan Uji BUSS
(PPU) sejumlah 54 species tanaman.
D. Kegiatan Komisi Banding
Dalam rangka mencapai obyektivitas atas hasil pemeriksaan permohonan hak PVT yang
tidak memenuhi persyaratan Baru, Unik, Seragam, Stabil dan ditolak oleh Pusat PVT,
maka permohonan hak PVT dapat mengajukan banding sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hingga bulan Juli 2010, Pusat PVT melaksanakan sidang
Banding untuk pertama kalinya terhadap jenis tanaman kacang tanah varietas Garuda Biga
milik Bumi Mekar Tani dengan tanggal permohonan 3 Pebruari 2010 yang ditolak
permohonannya oleh Pusat PVT tanggal 13 November 2009. Setelah melalui 2 kali sidang
Banding, pada tanggal 23 April 2010 Komisi Banding PVT mengabulkan permohonan
banding tersebut dan berdasarkan keputusan Banding tersebut, Kapus PVT mencabut
putusan penolakan hak PVT.
E. Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan/Pemanfaatan hak PVT
Sesuai dengan ketentuan UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT, pemilik hak PVT dapat
memelihara hak PVT sampai target waktu perlindungan apabila memenuhi kewajibannya
yaitu:
1) membayar iuran tahunan; 2) menunjukkan contoh benih dari varietas yang
mendapatkan hak PVT; 3) menggunakan hak PVT-nya di Indonesia; dan 4) tidak ada
14 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
perubahan performance dari varietas yang bersangkutan. Kegiatan monitoring dan
evaluasi pemeliharaan/pemanfaatan hak PVT dilakukan melalui pengisian formulir
laporan oleh pemegang hak PVT (Form LK1, Form LK2, Form LK3) setahun sekali.
F. Sanggahan/Keberatan terhadap Varietas Yang Dimohonkan
Berdasarkan Pasal 24 UU No.29 Tahun 2000, Pusat PVT mengumumkan permohonan
hak PVT yang telah memenuhi persyaratan. Pengumuman ini dimaksudkan agar
masyarakat luas mengetahui adanya permohonan hak PVT atas suatu varietas. Dengan
pengumuman tersebut masyarakat khususnya pihak yang berkepentingan dengan adanya
permohonan hak PVT tersebut dapat memperoleh kesempatan untuk mengajukan
sanggahan manakala terjadi pelanggaran terhadap hak kepemilikan varietas tersebut.
Sampai saat ini terjadi dua kasus sebagai berikut:
1. Terdapat 6 (enam) varietas yaitu Tomat varietas SL 283, Swadesi, Sakina, Mentimun
varietas Wuku, Paria varietas Hokian dan Kacang Panjang varietas Katrina milik PT.
Benih Citra Asia yang disanggah karena ada kemiripan secara morfologi dengan
varietas milik CV. Adity Sentana Agro Indonesia dan PT. Sang Hyang Seri. Proses uji
lapangan dalam rangka pembuktian sanggahan diselenggarakan bekerjasama dengan
Balai Penelitian Tanaman Sayuran;
2. Tiga varietas yaitu semangka varietas FSM 006, FSM 007 dan Melon varietas FME
004 milik PT. Agri Makmur Pertiwi yang disanggah oleh PT. Bisi Internasional Tbk.
Sampai dengan saat yang ditentukan sebagaimana ketentuan dalam undang-undang
pemohon tidak memberikan penjelasan terhadap pandangan/keberatan yang diajukan
PT. Bisi Internasional atas 3 (tiga) permohonan varietas tersebut, maka berdasarkan
pasal 28 ayat (4) UU No. 29 Tahun 2000, permohonan hak PVT atas varietas
dimaksud ditolak oleh Pusat PVT.
G. Penegakan Hukum PVT
1. Penegakan hukum pelanggaran hak PVT secara nasional ditangani dalam sistem
penanggulangan pelanggaran HKI. Terkait dengan sistem tersebut Presiden RI pada
tahun 2006 telah membentuk Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI
melalui Kepres No. 4 Tahun 2006. Menteri Pertanian sebagai salah satu anggota
Timnas, Sekjen Kementan sebagai anggota Tim Pelaksana Harian, Kapus PVT
15 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
sebagai anggota Pokja Timnas, dan Kepala Balai PATP sebagai anggota Sekretariat
Timnas;
2. Kegiatan Timnas tersebut mencakup 3 bidang yaitu penanggulangan pelanggaran
yang bersifat preemtif, bersifat preventif dan yang bersifat represif. Kegiatan
penanggulangan pelanggaran hak PVT saat ini terfokus pada kegiatan yang bersifat
preemtif dan preventif.
3. Laporan Timnas Penanggulangan Pelanggaran HKI (PPHKI) lingkup Kementan.
H. Sosialisasi PVT dan Pemanfaatan Varietas yang telah mendapatkan hak
PVT/Terdaftar
Sosialisasi PVT dilakukan dalam rangka penumbuhan kesadaran pentingnya PVT,
penyebaran informasi pelayanan Pusat PVT, dan dalam rangka mendorong pemanfaatan
varietas unggul yang telah mendapat hak PVT/terdaftar di Pusat PVT. Kegiatan sosialisasi
yang telah dilaksanakan tersebut adalah:
1. Seminar/Lokakarya/Pameran yang diselenggarakan oleh Pusat PVT
a) Workshop/Sosialisasi PVT dan pendaftaran varietas, dan pameran varietas unggul
lokal di 5 Propinsi setiap tahun.
b) Seminar nasional PVT setiap tahun sejak tahun 2006, dan tahun 2009 merupakan
seminar nasional PVT ke-4.
c) Seminar dalam bentuk Round Table Discussion dalam rangka Revitalisasi Sistem
Perbenihan Nasional dan Penguatan Sistem PVT. Pada bulan Januari 2010 dan
Review 10 tahun Implementasi UU No. 29 Tahun 2000 pada tanggal 7-8 Juli
2010 di Jakarta yang menghadirkan para beneficiaries.
2. Partisipasi Pusat PVT pada Lokakarya/Seminar/Sosialisasi oleh Pihak Lain
a) Business Awareness Seminar on PVP yang merupakan kerjasama EAPVP Forum
dengan MAFF Jepang dan Singapura pada tanggal 25-26 Februari 2010 di
Singapura;
b) Harmonization TG Meeting on Aglaonema and Capsicum di Tokyo Jepang pada
tanggal 11-12 Maret 2010 diikuti oleh 5 (lima) orang;
c) International Seminar on PVP and Farmer Rights and Interest pada tanggal 21-23
April 2010 di Nanjing China;
16 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
d) Third East Asia PVP Forum Meeting dan International Seminar on Use of PVP
System by Public Sector yang dilaksanakan di Seoul pada tanggal 29-30 April
2010 dihadiri oleh 4 (empat) delegasi RI;
e) Harmonization TG Meeting on Papaya and Durian di Bangkok Thailand pada
tanggal 19-23 Juli 2010 diikuti oleh 3 (tiga) orang;
f) Menjadi narasumber pada Sosialisasi Persiapan Daerah Menghadapi Era
Perdagangan Bebas di propinsi Maluku Utara, Bangka Belitung dan Gorontalo.
3. Mengikuti/berpartisipasi pada pameran dievent-event Nasional seperti:
a) Pameran Pangan Nasional
b) Agrinex International Expo
c) Pameran Industri berbasis HKI
d) Pekan Flori dan Flora Nasional
e) Publikasi PVT melalui media elektronik dan surat kabar
4. Pemberian Penganugerahan HKI Award Bidang PVT; Pemerintah melalui kompetisi
para peneliti, dosen, dan masyarakat penghasil kekayaan intelektual luar biasa.
Kompetisi ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan yang berkoordinasi dengan Kementerian Negara Research dan Teknologi,
Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Program ini memberikan penghargaan kepada para peneliti, dosen, dan masyarakat
yang berprestasi dan mampu menghasilkan kekayaan intelektual yang berdaya guna dan
mampu menggerakkan industri, perekonomian dan penyelesaian masalah yang ada
dimasyarakat.
Khusus bidang varietas tanaman pada tahun 2007 berhasil mendapatkan anugerah HKI
bidang PVT sebanyak 5 orang, dan pada tahun 2009 sebanyak 9 orang. Sedangkan
tahun 2010 diselenggarakan Program Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa
(AKIL) oleh Kementerian Pendidikan Nasional seperti tahun sebelumnya di 2009.
Kategori inovasi dibidang varietas tanaman merupakan salah satu kategori dari 4
kategori yaitu bidang teknologi (dilindungi hak paten), bidang ilmu pengetahuan
(dilindungi hak cipta), dan bidang industri kreatif (dilindungi hak cipta). Dari 15 orang
pemenang AKIL 2010, 9 orang diantaranya termasuk kategori perlindungan varietas
tanaman.
17 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
II. KEGIATAN PERIZINAN DAN INVESTASI
KINERJA TAHUN 2006
N
O TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN
1. Seminar Bioenergi : Prospek
Bisnis dan Peluang Investasi.
Terlaksananya Seminar Bioenergi di Gran Melia
Hotel pada tanggal 6 Desember 2006 yang dihadiri
sekitar 100 peserta baik instansi pusat maupun daerah
dan pelaku agribisnis.
2. Menghadiri Pameran “Royal Flora
Racaphrunch” di Chiang Mai.
Telah tersebarnya informasi peluang dan potensi
investasi agribisnis melalui penyebaran leaflet, buku
Investment Opportunity Agriculture in Indonesia.
3. Persiapan pembuatan Pedum
Bantuan Bunga Kredit Investasi
Pertanian (Bantuan – BKIP).
Draft awal Pedum BBKIP.
4. Persiapan kunjungan Presiden /
CEO Scanoil Swedia terkait
dengan rencana investasi sebesar
US$ 12.000.000.000 untuk
komoditi Jarak Pagar di Propinsi
Riau seluas 100.000 ha.
Materi / Bahan tentang Kebijakan Deptan dalam
menanggapi rencana Investasi Jarak Pagar di Propinsi
Riau.
18 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
KINERJA TAHUN 2007
NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN
1. Menghadiri pembahasan tindak
lanjut kunjungan presiden /CEO
Scanoil dari Swedia terkait dengan
rencana investasi sebesar US$
12.000.000.000 untuk komoditi
Jarak Pagar di Propinsi NTB dan
Kalbar seluas 100.000 ha
1. Scanoil akan menanamkan modalnya di Indonesia.
2. Pihak Scanoil segera melakukan kunjungan ke
daerah (Propinsi Kalbar dan NTB).
2. Menghadiri sidang BIMP- EAGA
and IMT- GT on Srategy Planning
Meeting sidang di Kota Kinibalu,
Sabah Malaysia
Tersusunnya prioritas kegiatan flagship projec yang
akan dilaksanakan pada tahun 2007
3. Penyusunan Pedum Bantuan
Langsung masyarakat untuk
Keringanan Investasi Peranian
Pedum Bantuan Langsung Masyarakat untuk
Keringanan Investasi Pertanian
( BLM- KIP )
4. Penyusunan JUKLAK Bantuan
Langsung masyarakat untuk
Keringanan Investasi Pertanian
(BLM- KIP)
Draf JUKLAK Bantuan Langsung Masyarakat Untuk
Keringanan Investasi Pertanian ( BLM- KIP )
5. Fasilitasi Promosi Investasi Fasilitasi dalam Pameran Agrinex yang telah
diselenggarakan tanggal 9 – 11 Maret 2007.
6. Kerjasama antar lembaga Menghadiri Sidang Working Group Agriculture,
Agro base industry and Environment, IMT-GT
tanggal 21 – 22 Maret 2007 di Bangka Belitung.
Rapat koordinasi dan konsolidasi kerjasama Bilateral
Indonesia- Uni Eropa di Bandung pada tanggal 9 –
12 maret 2007
Menghadiri sidang Bilateral Indonesia – Uni Eropa
di Yogyakarta pada tanggal 22 – 23 Maret 2007.
7. Pendaftaran Pupuk dan Pestisida 1. Memproses pemberian Nomor Pendaftaran Pupuk
Anorganik sebanyak 19 (sembilan belas) buah
dan Pupuk Organik sebanyak 19 (sembilan belas)
buah.
2. Memproses pemberian izin percobaan pestisida
sebanyak 14 (empat belas) buah, izin impor
pestisida sebanyak 10 (sepuluh) buah, izin uji
mutu pestisida sebanyak 28 (dua puluh delapan)
buah dan mengeluarkan sertifikat sebanyak 53
(lima puluh tiga) buah.
3. Memproses pemberian Nomor Pendaftaran
Pupuk Anorganik sebanyak 9 (sembilan) buah
19 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
dan Pupuk Organik sebanyak 5 (lima) buah.
4. Memproses pemberian izin percobaan pestisida
sebanyak 47 (empat puluh tujuh) buah, izin
impor pestisida sebanyak 41 (empat puluh satu)
buah, izin uji mutu pestisida sebanyak 62 (enam
puluh dua) buah dan mengeluarkan sertifikat
sebanyak 26 (dua puluh enam) buah.
8.
Surat Edaran Setjen No.
141/TU.210/A/2007 perihal
Pelayanan Perizinan
1. Penomoran Surat Izin Pemasukan dan
Pengeluaran Benih Holtikultura dan Tanaman
Pangan dilakukan oleh Eselon I yang
bersangkutan
2. Surat Izin Pemasukan Benih Perkebunan
penomorannya dilakukan di TU Menteri tetapi
untuk cap Surat izin dilakukan oleh Ditjen
Perkebunan
3. Surat Izin untuk penelitian penomorannya ada di
Pusat Perizinan dan Investasi
4. Kop surat yang digunakan untuk surat izin
masing masing Eselon I berbeda
9. Penyusunan Pedoman Pelestarian
dan Pemanfaatan Sumber Daya
Genetik Tanaman
Pedoman pelestarian dan pemanfaatan sumber daya
genetik tanaman
10. Permohan Surat Izin Pemasukan
Benih Holtikultura
1. Penyerahan permohonan izin benih ssebanyak 48
(empat puluh delapan) buah
2. Penyerahan surat izin pemasukan benih sebanyak
21 (dua puluh satu) buah
3. Penyerahan surat penolakan sebanyak 2 (dua)
buah
11. Permohonan Surat Izin
Pengeluaran Benih Holtikultura
1. Penyerahan permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 8 (delapan) buah
2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih sebanyak
7 (tujuh) buah
12. Permohonan Surat Izin Pemasukan
Benih tanaman Pangan
1. penyerahan permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 7 (tujuh) buah
2. penyerahan surat izin pemasukan benih sebanyak
4 (empat) buah
13. Permohonan Surat Izin
Pengeluaran Benih Tanaman
Pangan
1. Penyerahan permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 5 (lima) buah
2. penyerahan surat penolakan sebanyak 1 (satu)
buah
20 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
14. Permohonan Surat Izin Pemasukan
benih Perkebunan
1. Penyerahan permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 3 (tiga) buah
2. Penyerahan surat izin pemasukan benih sebanyak
1 (satu) buah
3. Penyerahan surat penolakan sebanyak 1 (satu)
buah
15. Penyusunan pedoman pemasukan
dan pengeluaran benih
Pedoman pemasukan dan pengeluaran benih
16. Rapat Koordinasi Pembahasan
Draft Pedoman Pemasukan dan
Pengeluaran Benih
1. Perbaikan Draft Pedoman Pemasukan Benih pada
halaman 2 disarankan diletakkan menurut urutan
abjad, dasar hukum agar memasukkan aturan
yang berkaitan dengan perbenihan Tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan, Halaman
4 point A sampai D agar mencantumkan batasan
jumlah untuk setiap kepentingan perizinan
2. Jumlah dan batasan benih tanaman pangan dan
hortikultura di cantumkan di dalam pedoman.
3. Pada Form 1 Lampiran Permentan Nomor:
38/Permentan/OT.140/8/2006 terdapat tujuan
penggunaan Benih oleh pemohon, untuk tujuan
perdagangan agar membuat surat pernyataan
lokasi penanaman atau tempat distribusi, serta
mencantumkan label perusahaan/produsen.
17. Rapat Evaluasi Pelayanan
Perizinan
1. Dalam pelaksanaan penatausahaan naskah dinas
dimasing-masing unit kerja eselon I mengasu
pada Permentan Nomor:
63/Permentan/OT.140/12/2006
2. Melakukan tindakan pengamanan terhadap
naskah dinas yang bersifat rahasia baik dalam hal
pembuatan, pendistribusian maupaun
penghancuran konsep/draft yang tidak terpakai.
3. Mentaati Edaran Sekretaris Jenderal atas nama
Menteri Pertanian Nomor: 141/TU.210/A/07
tentang Pelayanan Perizinan
4. Meminta kepada Kepala Biro Hukum dan Humas
agar melakukan proses Addendum pada Lampiran
Permentan No. 38/Permentan/OT.140/8/2006
mengenai format yang menyangkut pelimpahan
kewenangan memberi kepada Eselon I agar
megacu pada Permentan Nomor:
63/Permentan/OT.140/12/2006
18. Sosialisasi BLM-KIP Telah dilakukan Sosialisasi BLM-KIP :
1. Wilayah Regional Propinsi Banten, DKI Jakarta
dan Jawa Barat diselenggarakan tanggal 18 Juni
2007 di Hotel Permata Bidakara-Bandung.
2. Wilayah Regional Propinsi NAD, Sumut,
21 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
Sumbar, Riau dan Kep. Riau diselenggarakan
tanggal 20 Juni 2007 di Hotel Toba International-
Medan.
3. Wilayah Regional Propinsi Jawa Tengah, DIY
Yogyakarta dan Jawa Timur telah
diselenggarakan tanggal 26 Juni 2007 di Hotel
Patra-Semarang.
4. Wilayah Regional Propinsi Sumsel, Jambi, Babel,
Bengkulu dan Lampung telah diselenggarakan
tanggal 28 Juni 2007 di Hotel sandjaya-
Palembang.
19. Sosialisasi Bantuan Langsung
Masyarakat untuk Keriganan
Investasi Pertanian di 5 (lima)
Propinsi dan 2 (dua) Kabupaten
yaitu:
(Kalsel, Bali, Makassar,
Pontianak, Manado, Kab.
Singkawang dan Minahasa)
1. Terselenggaranya Sosialisasi di 5 (lima) Propinsi
dan 2 (dua) Kabupaten.
2. Sosialisasi dihadiri oleh Kepala Dinas lingkup
pertanian baik Propinsi maupun Kabupaten,
Perbankan, Penyuluh, KTNA, tokoh masyarakat,
dll.
20. Memfasilitasi Persiapan Revisi
Permentan tentang Pedoman
Umum BLM-KIP.
Tersusunnya Draft revisi Permentan No.
41/Permentan/OT.140/5/2007 Tentang Pedoman
Umum BLM-KIP.
21. Memfasilitasi Pembahasan Draft
Perjanjian Kerjasama dengan
Perbankan dalam Rangka
mempercepat penyaluran BLM-
KIP.
Terlaksananya pertemuan membahas naskah
perjanjian penyaluran BLM-KIP pada September
2007, yang dihadiri sekitar 80 orang terdiri dari Tim
Pengarah, Tim Pengelola BLM-KIP, BPD seluruh
Indonesia dan Bank Pusat seperti Bank Mandiri,
BSM, BRI, Bank Mandiri, Bank Agro, Bank
Bukopin.
22. Penandatanganan Naskah
Perjanjian Kerjasama untuk
penyaluran BLM-KIP dengan
pihak Perbankan.
Telah ditandatangani MoU dengan 6 Bank Pusat :
BRI, BNI, BSM, Mandiri, Agroniaga, Bukopin dan
25 BPD.
23. 1. Penyaluran BLM-KIP ke
SEKJEN
2. Penyusunan bahan promosi
Investasi
● Jumlah BLM-KIP yang ditransfer ke rekening
usulan perorangan sebesar Rp. 17.879.706.309
(6% dari realisasi) dan yang ditransfer secara
kolektif melalui Bank sebesar Rp.
295.463.256.400 (75,57%) dengan jumlah
nasabah sebanyak 40.387 nasabah.
● Telah tersusun sebanyak 6 booklet Pertanian
meliputi :
1. Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kedelai dan
Jeruk)
2. Perkebunan (Coklat dan Karet)
3. Peternakan (Kambing dan Itik)
22 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
KINERJA TAHUN 2008
NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN
1. Izin Pendaftaran Pupuk dan
Pestisida
1. Memproses pemberian nomor Pendaftaran
Pupuk sebanyak 30 (tiga puluh) produk.
2. Memproses Izin Percobaan Pestisida sebanyak
52 (lima puluh dua) produk.
3. Memproses Surat Rekomendasi Impor Pestisida
sebanyak 22 (dua puluh dua) surat.
4. Memproses konsep label pestisida sebanyak 11
(sebelas) produk
5. Memproses Surat Uji Mutu Pupuk sebanyak 22
(dua puluh dua) surat.
6. Memproses Surat Uji Efektivitas Pupuk
sebanyak 19 (sembilan belas) surat.
2. Permohonan surat izin pemasukan
dan pengeluaran benih Hortikultura
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 46.
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih
sebanyak 58 (lima puluh enam)
3. Permohonan surat Izin pemasukan
benih Tanaman Pangan
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 8 (delapan)
2. Penyerahan Surat Izin pemasukan benih
sebanyak 9 (sembilan)
4. Permohonan surat Izin pengeluaran
benih Tanaman Pangan
1. Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 3 (tiga)
2. Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih
sebanyak 3 (tiga)
5. Permohonan surat izin pemasukan
benih perkebunan
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 13 (tiga belas)
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih
sebanyak 9 (sembilan)
6. Permohonan surat izin pemasukan
benih untuk penelitian
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 5 (lima)
2. Penyerahan Surat izin pemasukan benih
sebanyak 3 (tiga)
7. Permohonan surat izin pengeluaran
benih untuk penelitian
1. Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 1 (satu)
2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih
sebanyak 2 (dua)
23 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
8. Permohonan surat izin pemasukan
benih untuk SDG
Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 1 (satu)
9. Permohonan surat izin pemasukan
benih rumput untuk reklamasi lahan
tambang
Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 1 (satu)
10. Surat Persetujuan Pemasukan (SPP)
Karkas, Daging dan Jeroan dari Luar
Negeri.
1. Penerimaan Permohonan SPP sebanyak 53
(lima puluh tiga) surat.
2. Penyerahan SPP sebanyak 25 (dua puluh lima)
surat.
3. Surat Permohonan SPP yang masih dalam
proses sebanyak 17 (tujuh belas) surat.
11. Rekomendasi Bidang Usaha
Perkebunan
1. Penerimaan Permohonan Rekomendasi Bidang
Usaha Perkebunan sebanyak 3 (tiga) surat.
2. Penyerahan Rekomendasi Bidang Usaha
Perkebunan sebanyak 2 (dua) surat.
3. Surat Permohonan Rekomendasi yang masih
dalam proses sebanyak 1 (satu) surat.
12. Sosialisasi Permentan Nomor:
07/Permentan/OT.140//2008 tentang
Pemasukan dan Pengeluaran Benih,
Bibit Ternak dan Ternak Potong
Prosedur pemasukan dan pengeluaran benih, bibit
ternak dan ternak potong
13. Fasilitasi pembahasan revisi
Sensitive List (SL) dan Temporary
Exclusive List (TEL)
Telah dilakukan rapat koordinasi dengan Ditjen
teknis terkait lingkup Deptan untuk membahas
usulan revisi SL dan TEL dalam rangka kerjasama
ASEAN pada tanggal 28 Maret 2008.
14. Penyempurnaan usulan Deptan
tentang usulan tambahan / perubahan
lampiran PP No. I tahun 2007
Usulan tambahan / perubahan lampiran Peraturan
Pemerintah No. I tahun 2007 tentang Fasilitas
Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di
bidang-bidang Usaha Tertutup dan/atau Daerah
daerah Tertentu.
15. Rapat koordinasi pembahasan usulan
rencana perubahan lampiran Perpres
111 tentang ”Bidang Usaha Tertutup
dan Terbuka dengan Persyaratan”
Daftar usulan Deptan mengenai Lampiran Perpres
111 yang telah disesuaikan dengan prinsip dasar
dan dasar pertimbangan sebagaimana tertuang
dalam Perpres 76/2007 tentang ”Kriteria Bidang
Usaha yang Tertutup dan Terbuka dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal”
16. Rencana penyusunan kebijakan
”Peningkatan produksi pangan
melalui peningkatan investasi”
Masukan dari Eselon I terkait mengenai rencana
penyusunan kebijakan ”Peningkatan produksi
pangan melalui peningkatan investasi”
24 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
17. Partisipasi dalam Sulteng Expo di
Jakarta Convetion Center pada
tanggal 18 – 22 Juni 2008.
Ikut berperan aktif dalam mengikuti Sulteng Expo
bersama dengan Unit Eselon II lingkup Setjen
Deptan dan Unit Eselon I terkait.
18. Fasilitasi rencana investasi :
- Daewoo Logistic dari Korea
Selatan
- Sorin Group dari Korea
Selatan
● Informasi potensi dan peluang investasi jagung
diarahkan pengembangannya ke kawasan
Sulawesi dan Papua khususnya ke Kab. Merauke
untuk mendukun program MIFEE (Merauke
Integrated Food and Energy Estate).
● Informasi potensi dan peluang investasi jagung
diarahkan pengembangannya ke Kawasan Timur
Indonesia dan ubi kayu ke Lampung
19. Menindaklanjuti permintaan
investor dari Timur Tengah atas
komoditas padi basmati
Terinformasinya kemungkinan pengembangan
padi basmati khususnya untuk luar pulau Jawa
seperti NAD, Sumut, Sulsel dan Merauke
20. Menghadiri Sosialisasi peluang
ekspor produk pertanian (nara
sumber Atase Pertanian pada KBRI
Tokyo, Roma, Brussels dan
Washington DC)
Terinformasikannya peluang ekspor produk
pertanian khususnya ke negara Jepang, Itali,
Belgia dan USA.
21. Fasilitasi calon Investor dari Dubai
(Timur Tengah)
Menginformasikan peluang dan potensi investasi
sektor pertanian khususnya untuk pengembangan
kawasan di Merauke (MIFEE)
22. Fasilitasi Tentang Food Estate 1. Draft pedoman pengembangan kawasan usaha
tanaman pangan (Food Estate)
2. Draft rancangan permentan tentang pedoman
perizinan tanaman pangan
3. c. Rancangan PP tentang usaha budidaya
tanaman pangan
23. Fasilitasi koordinasi untuk
menyambut kunjungan investor dari
Saudi (Umar Al-Qaidi)
Bahan kesiapan Indonesia dalam rangka
menyambut calon investor dari Al-Qaidi yang
berupa : Lokasi, Kesiapan Daerah, Calon Partner,
dll
24. Koordinasi dalam rangka
pengembangan System Pelayanan
Informasi dan Perizinan secara
elektronik (SPIPISE) bersama
dengan BKPM.
1. Identifikasi proses perizinan penanaman modal
di Indonesia
2. Untuk sektor pertanian sebagai uji coba untuk
proses perizinan penanaman modal dengan
menggunakan SPIPISE adalah perizinan di
sektor perkebunan
25. Koordinasi dalam rangka pertemuan
Negara-negara anggota ”World
Islamic Economic Forum” (WIEF)
yang akan diselenggarakan di
Indonesia pada bulan Maret 2009.
Daftar potensi dan peluang investasi di 15 propinsi
yaitu : DKI, Jawa Barat, Banten, DIY, Jawa
Timur, Bali, Sumbar, Kepri, Sumsel, Kaltim,
Sulut, Sulsel, Sulteng, Sultra, Papua.
25 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
KINERJA TAHUN 2009
NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN
1. Izin Pendaftaran Pupuk dan
Pestisida
1. Memproses pemberian nomor Pendaftaran
Pupuk sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) produk.
2. Memproses Izin Percobaan Pestisida sebanyak
33 (tiga puluh tiga) produk.
3. Memproses surat uji mutu pestisida sebanyak
15 (lima belas) surat
4. Memproses Surat Rekomendasi Impor Pestisida
sebanyak 32 (tiga puluh dua) surat.
5. Memproses konsep label pestisida sebanyak 51
(lima puluh satu) produk
6. Memproses Surat Uji Mutu Pupuk sebanyak 20
(dua pluh) surat.
7. Memproses Surat Uji Efektivitas Pupuk
sebanyak 16 (enam belas) surat.
8. Memproses sertifikat pestisida sebanyak 140
(seratus empat puluh) produk
9. Memproses segel pestisida sebanyak 31 (tiga
puluh satu) produk
10. Memproses surat keterangan pestisida sebanyak
20 (dua puluh) surat
11. Memproses surat keterangan pupuk sebanyak 5
(lima) surat
2. Permohonan surat izin pemasukan
benih Hortikultura
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 35 (tiga puluh lima) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih
sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) surat
3. Permohonan surat izin pengeluaran
benih Hortikultura
1. Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 14 (empat belas) surat
2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih
sebanyak 9 (sembilan) surat
4. Permohonan surat Izin pemasukan
benih Tanaman Pangan
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 14 (empat belas) surat
2. Penyerahan Surat Izin pemasukan benih
sebanyak 8 (delapan) surat
5. Permohonan surat Izin pengeluaran
benih Tanaman Pangan
1. Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 4 (empat) surat
2. Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih
sebanyak 3 (tiga) surat
26 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
6. Permohonan surat izin pemasukan
benih perkebunan
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 19 (sembilan belas) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih
sebanyak 8 (delapan) surat
7. Permohonan surat izin pemasukan
benih untuk penelitian
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 3 (tiga) surat
2. Penyerahan Surat izin pemasukan benih
sebanyak 7 (tujuh) surat
8. Permohonan surat izin pengeluaran
benih untuk penelitian
Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 5 (lima) surat
9. Permohonan surat izin pemasukan
benih untuk SDG
Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 2 (dua) surat
10. Permohonan surat izin pemasukan
ternak potong
1. Proses permohonan izin pemasukan ternak
potong sebanyak 17 (tujuh belas) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan ternak
potong sebanyak 11 (sebelas) surat
11. Permohonan surat izin pemasukan
benih rumput untuk pakan ternak
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
rumput untuk pakan ternak sebanyak 1 (satu)
surat
2. Penyerahan surat izin pemasukan benih rumput
untuk pakan ternak sebanyak 1 (satu) surat
12. Surat Persetujuan Pemasukan (SPP)
Karkas, Daging dan Jeroan dari Luar
Negeri.
1. Penerimaan Permohonan SPP sebanyak 48
(empat puluh delapan) surat.
2. Penyerahan SPP sebanyak 13 (tiga belas) surat.
3. Penyerahan Surat Penolakan sebanyak 1 (satu)
surat
4. Surat Permohonan SPP yang masih dalam
proses sebanyak 30 (tiga puluh) surat.
13. Rekomendasi Bidang Usaha
Perkebunan
1. Penerimaan Permohonan Rekomendasi Bidang
Usaha Perkebunan sebanyak 3 (tiga) surat.
2. Surat Permohonan Rekomendasi yang masih
dalam proses sebanyak 3 (tiga) surat.
14. Koordinasi dalam rangka persiapan
pertemuan Negara-negara anggota
”World Islamic Economic Forum”
(WIEF) yang akan diselenggarakan
di Indonesia pada tanggal 1-4 Maret
2009.
Telah teridentifikasi 5 program usulan proyek
untuk sektor pertanian dari 5 propinsi yaitu Kaltim,
Jabar, Papua, Sulsel dan Sultra yang terekap di
DPD.
27 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
15. Technical meeting persiapan
pelaksanaan WIEF
1. Laporan dari masing-masing penanggung
jawab kegiatan
2. Persiapan kunjungan tamu WIEF ke PT. Sang
Hyang Sri, Sukamandi, BB. Padi Sukamandi
dan PT. Alamakmur Sembada (Rice Milling
termodern di Asia tenggara)
16. Menghadiri rapat Interdep mengenai
Tindak lanjut ASEAN
Comprehensive Investment
Agreement (ACIA)
Tersusunnya Schedule of Reservation khususnya
sektor pertanian sebagai posisi Indonesia pada
ASEAN Comprehensive Investment Agreement
(ACIA)
17. Menghadiri persiapan Eco Products
International fair (EPIF) 2010
Terinformasinya kegiatan EPIF 2010 dengan tema
”Green Productivity to Ehance Competitiveness”
yang akan diselenggarakan di Jakarta 4 – 7 Maret
2010
18. Rapat Pembahasan substansi perdata
kompensasi dan foreign judgement
produk rekayasa genetik tanggal 8
juni 2009
Hukum secara administrasi terhadap kerusakan
produk rekayasa genetik sesuai PP 21 tahun 2008
hanya sebatas merawat kerusakan perbaikan. Tidak
ada sanksi yang kuat untuk menuntut pelakunya.
19. 1. Soropadan Expo IV tanggal 25 –
30 Juni 2009 di Soropadan, Jawa
Tengah
2. Pameran Flora dan Flori tanggal
24 – 26 Juni 2009 di Tangerang,
Banten
3. Menghadiri Sidang IMT-GT WG
AAF tanggal 29 Juni - 2 Juli
2009 di Bukit Tinggi
Tersebar luasnya informasi peluang dan potensi
investasi sektor pertanian, prosedur dan
persyaratan perizinan sektor pertanian.
Usulan kerjasama proyek/proposal bidang
pertanian (Tanaman pangan, peternakan dan
perkebunan)
20. Kerjasama Internasional 1. Presentasi Misi Dagang dari Rusia
2. Terbuka peluang pasar produk perkebunan
Indonesia di Rusia
21. Fasilitasi Revisi Permen Agraria No.
2 tahun 1999
Draft usulan Deptan untuk revisi Permen Agraria
No. 2 Tahun 1999
22. Promosi Coklat Indonesia di Italia Indonesia ikut berpartisipasi Event Internasional
Chocolate Exhibition Eurochocolate 2009 di Italia,
tanggal 16 – 25 Oktober 2009
28 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
23. Gelar Potensi Investasi Sektor
Pertanian di Jakarta Convention
Center pada tanggal 9 Oktober 2009
Tersebarluasnya informasi potensi dan peluang
investasi sektor pertanian baik hulu, on-farm
maupun hilirnya yang dimiliki oleh daerah-daerah
potensial serta berbagai kebijakan investasi,
peraturan dan insentif-insentif yang diberikan oleh
daerah khususnya sektor pertanian khususnya
untuk propinsi Bengkulu, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara.
24. Menghadiri Sidang AMAF ke 31
dan AMAF +3 ke 9 di Brunai
Darussalam pada tanggal 6 s/d 12
November 2009
Mengakselerasikan program-program pertanian,
riset dan kerjasama pelatihan di bidang pertanian
25. Business Mission ke Kuwait dan
Bahrain tanggal 30 Oktober – 5
November 2009
- Promosi potensi investasi bidang pertanian
dengan Kuwait Chamber Commerce and
Industry
- Pelaku usaha Kuwait tertarik kerjasama dalam
memproduksi produk halal, produk makanan
organik dan pengembangan Sapi Perah dan Sapi
Potong
26. Business meeting di Hongkong pada
tanggal 30 Nopember – 2 desember
2009
Tersebarluasnya informasi potensi dan peluang
investasi, dan berbagai kebijakan dan regulasi di
bidang investasi
29 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
KINERJA TAHUN 2010
NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN
1. Izin Pendaftaran Pupuk
1. Memproses pemberian nomor Pendaftaran Pupuk
sebanyak 31 (tiga puluh satu)produk.
2. Memproses Surat Uji Mutu Pupuk sebanyak 22
(dua puluh dua) surat.
3. Memproses Surat Uji Efektivitas Pupuk sebanyak
24 (dua puluh empat) surat.
4. Memproses surat keterangan pupuk sebanyak 28
(dua puluh delapan) surat
5. Memproses surat rekomendasi impor pupuk
sebanyak 3 (tiga) surat
2. Perizinan Pestisida
1. Memproses surat uji mutu pestisida sebanyak 17
(tujuh belas) surat
2. Memproses Surat Rekomendasi Impor Pestisida
sebanyak 36 (tiga puluh enam) surat.
3. Memproses konsep label pestisida sebanyak 2
(dua) produk
4. Memproses sertifikat pestisida sebanyak 71
(tujuh puluh satu) produk
5. Memproses segel pestisida sebanyak 7 (tujuh)
produk
6. Memproses surat keterangan pestisida sebanyak
22 (dua puluh dua) surat
7. Memproses izin percobaan pestisida sebanyak 32
(tiga puluh dua) surat
3. Permohonan surat izin pemasukan
benih Hortikultura
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 43 (empat puluh tiga) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih sebanyak
26 (dua puluh enam) surat
4. Permohonan surat izin pengeluaran
benih Hortikultura
1. Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 30 (tiga puluh) surat
2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih
sebanyak 38 (tiga puluh delapan) surat
5. Permohonan surat Izin pemasukan
benih Tanaman Pangan
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 3 (tiga) surat
2. Penyerahan Surat Izin pemasukan benih sebanyak
6 (enam) surat
6. Permohonan surat Izin pengeluaran
benih Tanaman Pangan
1. Proses permohonan izin pengeluaran benih
sebanyak 5 (lima) surat
2. Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih
sebanyak 4 (empat) surat
30 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
7. Permohonan surat izin pemasukan
benih perkebunan
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 19 (sembilan belas) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih sebanyak
1 (satu) surat
8. Permohonan surat izin pengeluaran
benih perkebunan
Penyerahan Surat Izin Penyerahan benih sebanyak 1
(satu) surat
9. Permohonan surat izin pemasukan
benih Litbang
1. Proses permohonan izin pemasukan benih
sebanyak 5 (lima) surat
2. Penyerahan Surat izin pemasukan benih sebanyak
5 (lima) surat
10. Permohonan surat izin pengeluaran
benih Litbang
Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih sebanyak
1 (satu) surat
11. Permohonan surat izin pemasukan
ternak potong
1. Proses permohonan izin pemasukan ternak
potong sebanyak 19 (sembilan belas) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan ternak potong
sebanyak 14 (empat belas) surat
12. Permohonan pendaftaran pakan
ternak
1. Proses permohonan pendaftaran pakan ternak
sebanyak 4 (empat) surat
2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan pakan ternak
sebanyak 31 (tiga puluh satu) surat
13. Permohonan surat izin usaha obat
hewan
Penyerahan surat izin usaha obat hewan sebanyak 1
(satu) surat
14. Surat Persetujuan Pemasukan (SPP)
Karkas, Daging dan Jeroan dari Luar
Negeri.
1. Penerimaan Permohonan SPP sebanyak 59 (lima
puluh sembilan) surat.
2. Penyerahan SPP sebanyak 36 (tiga puluh enam)
surat.
3. Surat Permohonan SPP yang masih dalam proses
sebanyak 23 (dua puluh tiga) surat.
15. Finalisasi Revisi Perpres No. 111
Tahun 2007
Surat Mentan ke Kemenko Perekonomian tentang
Usulan Revisi Perpres No. 111 Tahun 2007
16. Konsolidasi dan Perkembangan
WGAFFC Indonesia - Australia
Perkembangan Kerjasama Indonesia – Australia
(WGAFFC)
17. Pameran Agro Food Expo 2010 di
Jakarta Convention Center tanggal
27 – 30 Mei 2010
Tersebarluasnya data dan informasi potensi dan
peluang investasi serta berbagai kebijakan, regulasi
di bidang investasi kepada masyarakat luas dan
diharapkan informasi tersebut dapat dijadikan acuan
untuk pengambilan keputusan untuk berbisnis /
berinvestasi
31 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
18. Gelar potensi Investasi sektor
pertanian di jakarta Convention
Center pada tanggal 27 Mei 2010
Tersebarluasnya informasi potensi dan peluang
investasi sektor pertanian baik hulu, on-farm
maupun hilirnya yang dimiliki oleh daerah-daerah
potensial serta berbagai kebijakan investasi,
peraturan dan insentif-insentif yang diberikan oleh
daerah khususnya sektor pertanian khususnya untuk
Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, Kalimantan
Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten
Merauke
19. Penyiapan Draft Reservation List
Asean Comprehensive Investment
Agreement (ACIA) di Sahira Butik
Hotel tanggal 29 – 30 Mei 2010
Draft Reservation List ACIA posisi Kementerian
Pertanian
20. Rapat Koordinasi Pemasukan Benih
Padi Hibrindo R-1 tanggal 22 Juni
2010
Kesepakatan bahwa tidak ada dispensasi untuk
benih padi yang sudah dilepas lebih dari 3 tahun
karena persediaan dalam benih cukup
21. Menghadiri pertemuan Coordinating
Committee in Investment (CCI) ke
49 kantor Sekretariat ASEAN terkait
dengan penyusunan Reservation List
ASEAN Comprehensive Investment
Agreement (ACIA)
Draft Reservation List ACIA posisi Indonesia belum
dapat dibahas pada pertemuan tersebut karena
belum mendapatkan persetujuan dari masing-masing
Kementerian teknis terkait
22. Rapat Koordinasi Hambatan Industri
dan perdagangan yang disampaikan
Kadin kepada Menko Perekonomian
(Surat No. S-1171/ SES.M.EKON/
05/ 2010 tanggal 25 Mei 2010
perihal ”Rapat Koordinasi Tim
Penganganan Hambatan Industri dan
Perdagangan”)
Tanggapan Kementerian Pertanian tentang
Hambatan Industri dan Perdagangan terkait sektor
Pertanian
32 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
1.4 POTENSI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
1. Kondisi Saat ini
Aspek Administrasi
1. Kapasitas SDM yang melakukan uji BUSS dan pemeriksaan hasilnya belum
dievaluasi sesuai dengan standar kompetensinya.
2. Sistem database varietas tanaman dan perizinan online belum dapat diakses
secara optimal;
3. Sistem Informasi Manajemen PVT dan Perizinan pertanian belum optimal
4. Belum tersosialisasinya sistem PVT dan PP
5. Belum diterapkannya sistem jaminan mutu pelayanan PVTPP
Aspek Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman
a. Permohonan hak PVT
(1) Peningkatan penerimaan permohonan hak PVT telah berkembang cukup
signifikan pada 3 tahun terakhir ini. Namun demikian sebagian besar
berasal dari perusahaan benih swasta besar yang umumnya perusahaan
multi nasional.
(2) Permohonan hak PVT dari balai penelitian di lingkup Badan Litbang
Pertanian maupun institusi penelitian milik pemerintah masih sangat
terbatas.
b. Pengujian BUSS
(1) Pelayanan Uji BUSS (baru, unik, seragam, stabil) menggunakan sistem
breeder testing memerlukan kemampuan pelaksanaan pengujian yang
standar. Sementara itu tingkat kemampuan dari pelaksana belum merata
sesuai dengan standar.
(2) Panduan uji BUSS dalam rangka pemberian hak PVT belum lengkap dan
sempuna
c. Pendaftaran varietas dan SDG
(1) Perkembangan pendaftaran varietas lokal dan varietas hasil pemuliaan
telah meningkat dengan cukup signifikan, tetapi belum banyak
dimanfaatkan sebagai varietas asal untuk pembuatan Varietas Turunan
Esensial
(2) Pelayanan permohonan hak PVT maupun pendaftaran varietas tanaman
belum berjalan secara ”on-line”.
33 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
Aspek Pelayanan Perizinan Pertanian
1. Perizinan pupuk, pestisida dan alsin pertanian
(1) Masih terdapat pupuk dan pestisida yang sudah habis masa berlaku izinnya
tetapi masih beredar di pasaran.
(2) Terdapat peredaran pupuk dan pestisida di pasaran yang tidak memiliki
izin pendaftaran.
(3) Masih terdapat pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran tetapi
mutunya tidak sesuai lagi dengan standar mutu saat izin dikeluarkan.
(4) Masih terdapat pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran tetapi tidak
sesuai dengan label.
(5) Peredaran alat dan mesin pertanian di masyarakat belum melalui sistem
yang mampu menjamin kualitas sebagaimana yang diharapkan dan belum
melaui pendaftaran di Kementerian Pertanian sebagai penanggungjawab
utama pembangunan pertanian secara umum.
2. Perizinan benih dan bibit tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal
tumbuhan, dan teknis pengalihan saham
(1) Terjadi penyalahgunaan izin pemasukan benih dan bibit tanaman (izin
untuk penelitian ternyata di tingkat lapang dikomersilkan).
(2) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan belum sepenuhnya dilaksanakan
oleh Pusat PVTPP
(3) Pemberian rekomendasi kepemilikan saham usaha pertanian dari PMDN
ke PMA belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat PVTPP
(4) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah dalam hal perizinan belum
berjalan secara optimal.
c. Perizinan bibit ternak, obat hewan, ternak potong, pakan ternak, karkas, daging
dan jeroan
(1) Tidak seragamnya prosedur pemasukan ternak dan bahan asal ternak
(2) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah belum optimal yang
menyebabkan penyalahgunaan surat persetujuan pemasukan.
(3) Pendaftaran obat hewan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat
PVTPP.
(4) Hasil bahan asal hewan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat
PVTPP.
(5) Belum ada permentan tentang SDG ternak.
34 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
d. Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan
(1) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan, dilakukan terhadap produk
pertanian yang belum diolah, baik yang berasal dari produksi domestik
maupun impor.
(2) Pendaftaran pangan segar di berikan kepada pelaku usaha yang ingin
mengedarkan produk pertanian yang berasal dari pemasukan (impor)
kepada masyarakat luas.
(3) Untuk menjamin dipenuhinya syarat mutu dan keamanan produk pangan
segar yang beredar tersebut, perlu dilakukan monitoring, evauasi dan
pelaporan terhadap pelaku usaha yang telah mendapatkan nomor
pendaftaran seta melakukan koordinasi antara pusat maupun daerah.
e. Perizinan sumberdaya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati
(1) Perizinan sumber daya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati
dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan sumberdaya genetik
dan plasma nutfah nasional dan ketenteraman kepada masyarakat luas
pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan tersebut.
(2) Untuk mendukung itu semua, perlu dilakukan koordinasi antara pusat dan
daerah serta melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaku usaha yang melakukan kegiatan tersebut.
Aspek Pelayanan Hukum
a. Pertimbangan Hukum
(1) Peraturan Perundang-undangan bidang PVT belum banyak dipahami
masyarakat;
(2) Masyarakat masih banyak yang belum bisa membedakan antara Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman;
(3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman belum selaras dengan peraturan perundang-undangan terkait
(peraturan perbenihan);
(4) Sistem Penegakan Hukum dalam pelanggaran hak PVT belum
terkoordinasi dengan maksimal;
b. Sertifikasi Hak PVT
(1) Pemberian nama varietas tanaman yang diajukan ke PPVTPP masih
banyak belum sesuai dengan persyaratan yang ditentukan;
(2) Pemegang Hak PVT masih banyak yang belum melakukan kewajiban
dengan tepat waktu;
(3) Varietas yang telah dilindungi belum semuanya dilakukan monitoring;
35 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
2. Kondisi yang Diharapkan
Aspek Administrasi
1. Meningkatnya Kapasitas SDM yang melakukan uji BUSS dan hasil
pemeriksaan sesuai dengan standar kompetensi.
2. Tersedianya Sistem database varietas tanaman dan perizinan online yang
optimal;
3. Tersedianya Sistem Informasi Manajemen PVT dan Perizinan pertanian yang
optimal
4. Meningkatnya pemahaman sistem PVTPP oleh stakeholder
5. Penerapan sistem jaminan mutu pelayanan PVTPP
Aspek Pelayanan Perlindungan Varietas 1. Meningkatnya permohonan hak PVT dari pemulia perorangan, petani dan
perusahaan benih;
2. Meningkatnya permohonan hak PVT dari balai penelitian di lingkup Badan
Litbang Pertanian, dari perguruan tinggi, maupun dari institusi penelitian
diluar Badan Litbang Pertanian;
3. Meningkatnya pemahaman pemohon yang menggunakan metoda breeder
testing terhadap panduan pelaksanaan uji BUSS.
4. Tersedianya Panduan uji BUSS lengkap dan sempuna dalam rangka
pemberian hak PVT.
5. Tersedianya informasi tentang varietas lokal dan varietas hasil pemuliaan
yang sudah terdaftar di Pusat PVTPP yang dapat digunakan sebagai varietas
asal untuk perakitan varietas turunan esensial.
6. Terwujudnya elayanan permohonan hak PVT maupun pendaftaran varietas
tanaman secara ”on-line”.
Aspek Pelayanan Perizinan Pertanian a. Perizinan pupuk, pestisida dan alsin pertanian
(1) Pupuk dan pestisida beredar di pasaran yang masa berlaku izinnya sudah
habis harus diperpanjang.
(2) Pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran harus memiliki izin
pendaftaran.
(3) Pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran, mutunya harus sesuai
dengan standar mutu saat izin dikeluarkan.
(4) Pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran harus sesuai dengan label.
36 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
(5) Peredaran alat dan mesin pertanian di masyarakat harus melalui sistem
yang mampu menjamin kualitas sebagaimana yang diharapkan dan
melalui pendaftaran di Kementerian Pertanian sebagai penanggungjawab
utama pembangunan pertanian secara umum.
b. Perizinan benih dan bibit tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal
tumbuhan, dan teknis pengalihan saham
(2) Izin pemasukan benih dan bibit tanaman sesuai dengan penggunaannya.
(3) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan sepenuhnya dilaksanakan oleh
Pusat PVTPP.
(4) Pemberian rekomendasi dalam rangka pengalihan kepemilikan saham
usaha pertanian dari PMDN ke PMA dilaksanakan melalui Pusat PVTPP
(5) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah dalam hal perizinan berjalan
lebih optimal.
c. Perizinan bibit ternak, obat hewan, ternak potong, pakan ternak, karkas, daging
dan jeroan
(1) Seragamnya prosedur pemasukan ternak dan bahan asal ternak
(2) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah lebih optimal.
(3) Pendaftaran obat hewan sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat PVTPP.
(4) Izin pemasukan hasil bahan asal hewan sepenuhnya dilaksanakan oleh
Pusat PVTPP.
(5) Tersedianya permentan tentang SDG ternak.
d. Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan
(1) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan, dilakukan terhadap produk
pertanian yang belum diolah, baik yang berasal dari produksi domestik
maupun impor.
(2) Pendaftaran pangan segar di berikan kepada pelaku usaha yang ingin
mengedarkan produk pertanian yang berasal dari pemasukan (impor)
kepada masyarakat luas.
(3) Untuk menjamin dipenuhinya syarat mutu dan keamanan produk pangan
segar yang beredar tersebut, perlu dilakukan monitoring, evauasi dan
pelaporan terhadap pelaku usaha yang telah mendapatkan nomor
pendaftaran seta melakukan koordinasi antara pusat maupun daerah.
e. Perizinan sumberdaya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati
(1) Perizinan sumber daya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati
dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan sumberdaya genetic
dan plasma nutfah nasional dan ketenteraman kepada masyarakat luas
pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan tersebut.
(2) Untuk mendukung itu semua, perlu dilakukan koordinasi antara pusat dan
daerah serta melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaku usaha yang melakukan kegiatan tersebut.
37 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
Aspek pelayanan hukum a. Pertimbangan Hukum
(1) Meningkatkan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan bidang PVT
kepada masyarakat dan stakeholders;
(2) Masyarakat memahami tentang Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;
(3) Terwujudnya keselarasan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman dengan peraturan perundang-
undangan terkait (peraturan perbenihan);
(4) Terkoordinasi sistem Penegakan Hukum dalam pelanggaran HKI
dengan Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan
Intelektual (TIMNAS PPHKI);
b. Sertifikasi Hak PVT
(1) Pemberian nama varietas tanaman yang diajukan oleh pemohon sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan;
(2) Meningkatnya kesadaran Pemegang Hak PVT akan kewajibannya
(3) Terpantaunya semua varietas yang telah dilindungi
38 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1 VISI
”Menjadi institusi pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian
yang berkualitas internasional, cepat, tepat, akurat dan akuntabel guna mendukung
terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis”.
2.2 MISI
1. Menyiapkan perangkat pelayanan meliputi Program dan Data, SDM,
Ketatausahaan, serta Kerjasama dan Kehumasan.
2. Memberikan Pelayanan Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman.
3. Memberikan Pelayanan Perizinan Pertanian.
4. Memberikan Pelayanan Pertimbangan hukum Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian
2.3 TUJUAN
Sesuai dengan visi dan misi, tujuan yang ingin dicapai Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah :
1. Meningkatkan kualitas Perencanaan, Pelaporan, Ketatausahaan, Pengelolaan
database, kerja sama dan penyebarluasan Informasi.
2. Meningkatkan pelayanan perlindungan dan pendaftaran varietas dan SDG
tanaman guna mendorong percepatan perakitan dan komersialisasi varietas
unggul yang berdaya saing.
3. Memberikan pelayanan perizinan pertanian yang mudah, cepat, tepat, akurat, dan
akuntable.
4. Mewujudkan kepastian hukum PVT dan PP.
39 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
2.4 SASARAN
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Tercapainya peningkatan kualitas Perencanaan, Pelaporan, Ketatausahaan,
kehumasan, dan kerja sama.
Indikator : Tersedianya fasilitas pelayanan perkantoran
2. Tercapainya peningkatan pelayanan perlindungan dan pendaftaran varietas dan
SDG tanaman guna mendorong percepatan perakitan dan komersialisasi varietas
unggul yang berdaya saing
Indikator : Jumlah permohonan hak PVT dan pendaftaran varietas dan SDG
tanaman.
3. Terwujudnya pelayanan perizinan pertanian yang cepat, tepat, akurat, dan
akuntable.
Indikator : Jumlah dokumen pendaftaran dan perizinan pertanian.
4. Terciptanya perlindungan hukum PVT dan PP.
Indikator : Jumlah pelayanan perlindungan hukum dan administrasi perlindungan
varietas tanaman dan perizinan pertanian.
40 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
III. KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan
sumberdaya yang dimiliki Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
serta kondisi lingkungan strategis yang terjadi, maka ditetapkan strategi pencapaian tujuan
dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan sebagai
berikut :
3.1 KEBIJAKAN
Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, dengan memperhatikan kondisi
sumberdaya yang dimiliki, maka kebijakan yang ditempuh Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah :
a. Bidang Administrasi
1. Penyusunan dan penerapan sistem akreditasi sarana Uji BUSS &
penyimpanan benih.
2. Penyusunan dan penerapan sistem sertifikasi kompetensi personal pelaksana
Uji BUSS / pemeriksa PVT
3. Menyusun dan menerapkan pelayanan sistem ”online” baik untuk pelayanan
perlindungan varietas tanaman maupun pelayanan perizinan pertanian
b. Bidang Perlindungan Varietas Tanaman
1. Penyusunan standar kompetensi personal pelaksana Uji BUSS/ pemeriksa
PVT, dan standar sarana Uji BUSS & penyimpanan benih dalam rangka
penyetaran kemampuan Uji BUSS dengan model Breeder Testing.
2. Melakukan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
dan Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan UJI BUSS
3. Menerapkan pelayanan permohonan hak PVT serta pendaftaran varietas dan
Sumber Daya Genetik secara pro aktif kepada instansi pemerintah, BUMN,
dan swasta.
c. Bidang Perizinan
1. Melakukan penetapan batas waktu pelayanan.
2. Menerapkan sistem pelayanan terpadu
d. Bidang Hukum
1. Penyelarasan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 dengan Peraturan
perundang-undangan yang terkait. (bidang perbenihan, Sumber Daya
Genetik, dan lain-lain)
41 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
2. Revisi Keputusan/Peraturan Menteri Pertanian terkait pelayanan PVT dan
Perizinan Pertanian.
3. Menyusun sistem penegakan hukum dan melakukan sosialisasi Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
4. Melakukan koordinasi dengan Tim Nasional Penanggulangan pelanggaran
HKI
5. Memberikan pelayanan advokasi/penyelesaian permasalahan Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
3.2 STRATEGI
Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian maka ditempuh strategi sebagai berikut :
1. Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan.
2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi guna pengembangan sistem
pelayanan PVT dan PP.
3. Pengembangan database dan sistem informasi manajemen, serta penyebaran
informasi PVTdan PP;
4. Meningkatkan kerjasama antar instansi pemerintah/ swasta/ lembaga terkait, baik
didalam negeri maupun luar negeri ;
5. Meningkatkan Pelayanan Uji BUSS Perlindungan Varietas Tanaman melalui
sistem akreditasi personal dan sarana pengujian.
6. Meningkatkan pelayanan permohonan hak PVT, serta pendaftaran varietas (lokal
maupun hasil pemuliaan) dan sumber daya genetik
7. Melakukan sosialisasi peraturan perizinan pertanian dalam rangka meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya mengedarkan sarana dan
produk pertanian yang berkualitas dan legal.
8. Menyiapkan sistem dan prosedur perizinan yang mudah.
9. Menyiapkan peraturan perundang-undangan bidang PVT dan PP.
10. Memberikan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual dalam menghasilkan
varietas tanaman.
42 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
3.3 PROGAM DAN KEGIATAN
Berdasarkan kebijakan tersebut diatas, maka Program Kerja Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Tahun 2010 – 2014 yaitu :
a. Pengembangan pelayanan administrasi PVT dan PP
1. Pengelolaan administrasi kepegawaian, kearsipan, keuangan dan
perlengkapan.
2. Indikator kinerja :
3. Pengembangan Jabatan fungsional Pemeriksa PVT.
4. Peningkatan keterampilan dan kompetensi SDM.
5. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen, database on line, dan website.
6. Penyelengaraan perpustakaan dan dokumentasi.
7. Pembudayaan dan pemasyarakatan bidang PVT dan PP.
8. Kerjasama antar instansi pemerintah/ swasta/lembaga terkait
9. Pengadaan sarana kerja.
10. Penyusunan program dan rencana kerja.
11. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan.
b. Pengembangan pelayanan PVT
1. Pelayanan Permohonan Hak PVT.
2. Pelayanan Pendaftaran Konsultan PVT.
3. Pelaksanaan Simulasi Uji BUSS.
4. Loka karya Simulasi Uji BUSS.
5. Penyusunan dan penyempurnaan panduan pelaksanaan Uji BUSS.
6. Pelaksanaan pemeriksaan Uji BUSS
7. Pelaksanaan Sidang Komisi PVT.
8. Pelayanan Pendaftaran Varietas dan SDG Tanaman.
9. Pelaksanaan Monitoring Keunikan, Keseragaman, dan kestabilan varietas
yang sudah mendapat hak PVT.
c. Pengembangan pelayanan perizinan pertanian
1. Pengembangan sistem pelayanan perizinan pupuk, pestisida, alsintan, benih
tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal tumbuhan, bibit ternak
dan ternak potong, SDG ternak dan tanaman, obat hewan, pakan ternak,
karkas, daging dan jeroan
2. Pelayanan perizinan pengalihan saham usaha pertanian (PMA dan PMDN)
3. Pelayanan pemberian, penolakan dan rekomendasi izin sarana pertanian
4. Penyusunan panduan pelaksanaan perizinan pertanian
5. Penyelenggaraan temu teknis perizinan pertanian
6. Kerjasama ekuivalensi perizinan
7. Bimbingan penerapan manajemen mutu pelayanan perizinan pertanian
8. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan perizinan pertanian
43 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
d. Pengembangan pelayanan hukum PVT dan PP
1. Pelayanan penamaan varietas tanaman.
2. Pelayanan pemberian, penolakan, pembatalan, dan pencabutan hak PVT.
3. Monitoring pemeliharaan hak PVT.
4. Pelayanan pertimbangan dan konsultasi hukum
5. Penyusunan/penyempurnaan peraturan perundang-undangan PVT dan PP.
6. Pelayanan permohonan Banding PVT
7. Pelayanan Advokasi
8. Pembinaan dan pengembangan hak atas kekayaan intelektual.
9. Pelayanan lisensi, linsensi wajib dan pengalihan hak PVT
3.4 PEMBIAYAAN
Untuk periode 2010-2014, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian memperoleh alokasi pendanaan sebesar Rp.102.830.000.000,- (seratus dua
milyar delapan ratus tiga puluh juta rupiah) yang berasal dari APBN.
Program, kegiatan, indikator dan kebutuhan pendanaan yang akan dilaksanakan Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian selama periode 2010-2014
digambarkan secara lebih lengkap pada tabel lampiran 1.
44 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014
LAMPIRAN