pust. bersifat konsep 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pustaka

Citation preview

DAFTAR KONSULTASI KEPUSTAKAWANAN YANG BERSIFAT KONSEP

TanggalNamaAsalKonsultasi

19 Jan. 2009

Nurhasanah

UmumPengolahan Bahan Pustaka

10 Mar. 2009

Erti NopiatiUmumCara mendirikan Perpustakaan

Catatan : naskah tulisan terlampir

MengetahuiPalembang, 31 Desember 2009Kabid Deposit Pengadaan & PengolahanBahan PustakaBadan Perpustakaan Prop. Sumsel,Yang Memberi Konsultasi,

Dra. Martini JayaRusnani, SEPembinaNIP 196409220319902002NIP 196401311983032002

KATALOGISASI

Pengertian Katalogisasi yaitu daftar bahan pustaka yang dibat dan disusun menurut cara tertentu. Setiap buku atau bahan pustaka milik perpustakaan harus di daftarkan dalam katalog. Katalog disusun sedemikian rupa sehingga apabila ada pertanyaan dari pembaca mudah cepat dapat menjawabnya.

1. Bentuk dan Ukuran Kartu KatalogKartu katalog dibuat karton tipis, ukuran menurut standar internasional adalah panjang 12,5 cm dan lebar 7,5 cm. Di tengah kartu 8 mm dari tepi bawah kartu dibuat lobang yang garis tengahnya 5 mm. Lobang itu dipakai untuk memasukkan besi kartu katalog.2. Jenis Kartu Kataloga. Katalog Pengarang (utama)b. Katalog Judulc. Katalog Subyekd. Katalog Shelf List3. Cara Membuat Katalogisasia. Membuat deskripsi bibliografisb. Menentukan tajuk entri utama dan entri tambah

Contoh kartu katalog pengarang (utama)

Tajuk entri utama

Call number

813 ta VAL VAN VELDE, Jacoba P Wisma manula/ Jacoba Van Velde, Penerjemah : Nur Aeni Isa. cet. 1. Jakarta : Jambatan, 1992 154 hlm. : ilus. ; 19 cm Deskripsi bibliografis

Terjemahan dari : De grote zaal

ISBN 979-428-168-9

1. FIKSI II. JudulIII. Isa, Nur AeniTajuk subjek

Tajuk entri tambahan

Katalog Judul

Pengelolaan perpustakaan sekolah 027.8BAF Bafadal, IbrahimP Pengelolaan perpustakaan sekolah/ Ibraham Bafadal. Cet. 1. Jakarta : Bumi Aksara, 1992 209 hlm. : ilus. ; 21 cm

Bibliografi hlm. 207-209 ISBN 979-526-059-6

1. PERPUSTAKAAN SEKOLAH I. Judul

Katalog Subjek

Pengelolaan perpustakaan sekolah 027.8BAF Bafadal, IbrahimP Pengelolaan perpustakaan sekolah/ Ibraham Bafadal. Cet. 1. Jakarta : Bumi Aksara, 1992 209 hlm. : ilus. ; 21 cm

Bibliografi hlm. 207-209 ISBN 979-526-059-6

1. PERPUSTAKAAN SEKOLAH I. Judul

Katalog Selflist

027.8BAF Bafadal, IbrahimP Pengelolaan perpustakaan sekolah/ Ibraham Bafadal. Cet. 1. Jakarta : Bumi Aksara, 1992 209 hlm. : ilus. ; 21 cm

Bibliografi hlm. 207-209 ISBN 979-526-059-6

1. PERPUSTAKAAN SEKOLAH I. Judul

No. Stb. /Pr /2009

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

Pengolahan Bahan Pustaka adalah kegiatan yang meliputi inventarisasi, klasifikasi, pembuatan katalog, penyamplan sampai dengan penyusunan buku di rak.Adapun cara pengolahan bahan pustaka sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Bahan PustakaBahan Pustaka yang sudah diterima terlebih dahulu harus diperiksa kebenaran datanya yang meliputi jumlah, judul, asalnya dan juga tentang keadaan cetakan serta jilidannya apakah dalam keadaan rusak atau tidak. Apabila keadaan pesanan tidak sesuai dengan daftar maka perpustakaan dapat mengembalikan buku kepada penerbit kembali dengan membuat berita acara penerimaan dan bisa meminta ganti .

2. Inventarisasi Bahan PustakaKegiatan inventarisasi Bahan Pustaka meliputi kegiatan :0. Penerimaan bahan pustaka .0. Pemberian stempel perpustakaan pada bahan pustaka / pengecapan.c. Mencatat setiap eksemplar buku kedalam buku indukd. Memberi nomor inventaris pada setiap eksemplar buku serta / mencatat nya ke dalam buku induk .e. Mencatat majalah dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan edisi yang diterima, tapi untuk majalah yang di jilid di inventarisasikan seperti halnya buku.

3. Pengkatalogan (Katalogisasi)Pengkatalogan (cataloging) adalah proses pengolahan bahan pustaka untuk membuat wakil ringkas dokumen.a. Bentuk Fisik Katalog.Katalog bentuk kartu dibuat dari kartontipis berukuran 7,5 cm x 12,5 cm, dan tepat ditengah dibuat lubang yang garis tengahnya 5 mm yang berguna untuk memasukkan ke besi agar tidak terlepas dari jajaran . b. Jenis KatalogBeberapa jenis kartu katalog yaitu :1. Katalog Pengarang1. Katalog Judul1. Katalog Subyek1. Katalog Shelf List

4. KlasifikasiKlasifikasi adalah kegiatan pemisahan/penggelompokkan bahan pustaka berdasarkan subyeknya. Sistem klasifikasi yang dipakai di Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan adalah System klasifikasi DDC(Dewey Decimal Clasification), karena sistem DDC lebih praktis dan sederhana5. Pemasangan Kelengkapan Buku

Pemasangan kelengkapan buku antara lain kartu buku, slip tanggal kembali (data due slip), label buku(call number), kantong buku dan sampul buku.a. Label buku ; dibuat diatas kertas barkot berukuran 3 x 4 cm dan ditempelkan di punggung buku 2,5 cm dari bawah buku.b. Lembar tanggal kembali (date due) : ditempel dihalaman terakhir gunanya untuk mengingatkan peminjam tanggal pengembalian koleksi yang dipinjam.c. Kartu buku : yaitu untuk mengontrol peredaran buku, apakah buku tersebut sedang dipinjam atau tidak, siapa peminjamnya dan kapan tanggal kembali buku tersebut.d. Kantong buku : fungsinya untuk meletakkan kartu buku. Kantong buku terbuat dari kertas karton atau kertas lainnya yang tebal. Dalam kantong buku ini ditulis, nomor inventaris, nomor panggil buku, pengarang dan judul buku. Kantong buku diletakkan di dalam sampul belakang.e. Penyampulan buku gunanya menghindari terjadinya cepat mudah rusak.

Proses alur pengolahan buku

Buku datang

Menstempel koleksi

Memberi no. induk danMencatat dlm buku induk

Membuat deskripsi bibliografi

Buat label

Ketik pada komputer

Mengetik kartu buku

Print jadi katalog

Menempelkan, label buku, kartu buku,Kantong buku dan slip tanggal kembali, penyampulan

selesai

Penjajaran pada rak

DAFTAR KONSULTASI KEPUSTAKAWANAN YANG BERSIFAT KONSEP

TanggalNamaAsalKonsultasi

4 Okt. 2013

M. Aminuddin

Mhs. IAIN Rdn. Fatah Layanan Sirkulasi

7 Okt. 2013

Desvi UtariMhs. IAIN Rdn. FatahOtomasi Perpustakaan

Catatan : naskah tulisan terlampir

MengetahuiPalembang, 31 Desember 2013Kabid Deposit Pengadaan & PengolahanBahan PustakaBadan Perpustakaan Prop. Sumsel,Yang Memberi Konsultasi,

MISLENA, SE, MMRusnani, SEPembinaNIP 196409220319902002NIP 196212201986102002

DAFTAR KONSULTASI KEPUSTAKAWANAN YANG BERSIFAT KONSEP

TanggalNamaAsalKonsultasi

4 Okt. 2013

M. Aminuddin

Mhs. IAIN Rdn. Fatah Layanan Sirkulasi

7 Okt. 2013

Desvi UtariMhs. IAIN Rdn. FatahOtomasi Perpustakaan

Catatan : naskah tulisan terlampir

MengetahuiPalembang, 31 Desember 2013Kabid Deposit Pengadaan & PengolahanBahan PustakaBadan Perpustakaan Prop. Sumsel,Yang Memberi Konsultasi,

MISLENA, SE, MMRusnani, SEPembinaNIP 196409220319902002NIP 196212201986102002

KUMPULAN TULISAN/NASKAH

1. Peran Perpustakaan umu Dalam Pemberdayaan Masyarakat oleh A. Ridwan Siregar2. Peranan Perpustakaaan Dalam Meningkatkan & Kreaktifitas Mahasiswa oleh Drs. Thalha Achmad3.

MengetahuiPalembang, 31 Desember 2009Kabid Deposit Pengadaan & PengolahanBahan PustakaBadan Perpustakaan Prop. Sumsel,Pustakawan Madya

Dra. Martini JayaRusnani, SEPembinaNIP 196409220319902002NIP 196401031983032002

LAYANAN SIRKULASI

Pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa Hs., 1993 : 1)

Jenis pekerjaan bagian Layanan Sirkulasi sebagai berikut :1. Pendaftaran anggota2. Peminjaman3. Pengembalian4. Perpanjangan5. Penagihan6. Pemungutan denda7. Pemberian Sanksi8. Statistik9. Bebas Perpustakaan10. Peraturan PerpustakaanAda 2 (dua) macam system layanan yaitu terbuka dan tertutup. Pada Badan Perpustakaan Propinsi Sumatera Selatan menggunakan system layanan terbuka dimaksudkan memberi kebebasan pada pengguna perpustakaan untuk memilih bukunya sendiri di rak sesuai dengan kebutuhan.Jenis-jenis layanan yang ada di Badan Perpustakaan yaitu : Layanan Sirkulasi Layanan Referensi, Layanan Jasa Fotokopi, Layanan Anak dan Layanan Perpustakaan Keliling.1. Layanan Sirkulasi yaitu pelayanan yang menyangkut peredaran buku, petugas pelayanan melakukan setelah pengguna akan meminjam buku, memproses pinjaman buku yang akan dipinjam, berapa hari boleh dipinjam. 2. Layanan Reperensi yaitu petugas membimbing pembaca yang bertanya informasi yang diinginkannya. Pada bagian Referensi terdapat layanan fotokopi3. Layanan fotokopi ini untuk membantu pembaca kalau ada buku yang akan di fotokopi karena ada buku yang tidak boleh dipinjamkan seperti buku referensi dan buku deposit.4. Layanan anak yaitu layanan khusus koleksi anak-anak saja, meminjamnya sama seperti pada layanan sirkulasi.5. Layanan Perpustakaan Keliling yaitu layanan pada waktu tertentu saja dengan menggunakan mobil perpustkaan keliling tujuannya ke sekolah-sekolah.

Bagian layanan dibuka mulai hari senin sampai minggu pukul 08.00 s/d 17.00 wib. Tiap pengunjung yang memasuki ruang sirkulasi harus mematuhi peraturan yang ada, sebagai berikut:

a. Semua jenis peralatan elektronik harus dinon aktifkan b. Berpakaian rapi dan sopanc. Tidak membuat suara gaduh atau berisikd. Tidak mencoret koleksi dan menjaga keutuhan koleksi yang dibaca .e. Tidak bawa makanan ataupun minuman kedalam ruang sirkulasi .f. menjaga kebersihan dan kerapian diruang sirkulasi.

Cara menjadi anggota perpustakaan : 1. Pendaftaran langsung diperpustakaan .1. 2. Mengisi formulir pendaftaran melalui komputer sesuai dengan KTP/SIM.3. Selanjutnya mengikuti petunjuk yang telah tersedia.4. Bila formulir pendaftaran diisi dengan benar,akan muncul konfirmasi bahwa pengisian formulir telah selesai5. Mintalah kartu anggota pada bagian administrasi dengan menunjukkan KTP/SIM digunakan saat mengisi formulir6. Apabila anggota memerlukan layanan via web, maka anggota bisa meminta password dari bagian administrasi.Jenis statistik yang dibuat perpustakaan sebenarnya tergantung pada masing masing perpustakaan. Biasanya, jenis statistik dapat berupa.1. Pengadaan.2. Klasifikasi.3. Pengatalogan.4. Keanggotaan.5. Buku yang dipinjam.6. Jasa referensi.7. Majalah Jenis statistik tersebut kemudian disajikan dalam berbagai bentuk, seperti table, grafik, diagram, pia, ataupun batang. Jenis jenis statistik itu dibuat untuk mempermudah pengunjung perpustakaan dalam membaca dan memahami maksud statistic tersebut.( Qolyubi dkk, 2003 ).

OTOMASI PERPUSTAKAANSistem otomasi perpustakaan yang baik adalah yang terintegrasi, mulai dari sistempengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahanpustaka, sistem sirkulasi, membership, pengaturan denda keterlambatan pengembalian,dan sistem reporting aktifitas perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebihsempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapi dengan barcoding, danmekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet.Sistem otomasi perpustakaan dengan fitur-fitur yangmengakomodasi kebutuhan perpustakaan secara lengkap, dari pengadaan, pengolahan,penelusuran, serta manajemen anggota dan sirkulasi. Berikut ini sistim yang ditampilkan pada tomasi perpustakaan :0. 0. 1. Otentikasi Sistem Sistem akan melakukan pengecekan apakah username dan password yang dimasukkanadalah sesuai dengan yang ada di database. Kemudian juga mengatur tampilanberdasarkan previlege pemilik account, apakah dia sebagai pengguna atau admin dari sistem.

2. Menu UtamaMenampilkan berbagai menu pengadaan, pengolahan, penelusuran, anggota dan sirkulasi, katalog peraturan, administrasi dan security. Menu ini dapat di setting untukmenampilkan menu sesuai dengan hak akses user (previlege), misal kita bisa hanyamengaktifkan menu penelusuran untuk pengguna umum, dsb

3. Administrasi, Security dan Pembatasan AksesFitur ini mengakomodasi fungsi untuk menangani pembatasan dan wewenang user,mengelompokkan user, dan memberi user id serta password. Juga mengelola danmengembangkan serta mengatur sendiri akses menu yang diinginkan.

4. Pengolahan Bahan PustakaFitur ini mengakomodasi proses pemasukkan data buku/majalah ke database,penelusuran status buku yang diproses, pemasukkan cover buku/nomer barcode,pencetakan kartu katalog, label barcode, dan nomor punggung buku (call number).

5. Penelusuran Bahan PustakaPenelusuran atau pencarian kembali koleksi yang telah disimpan adalah suatu hal yang penting dalam dunia perpustakaan. Fitur ini harus mengakomidasi penelusuran melaluipengarang, judul, penerbit, subyek, tahun terbit, dsb.

6. Layanan Sirkulasi : kegiatan manual yang digantikan oleh komputer dengan jalan mengotomasinya.Didalamnya terdapat berbagai fitur diantaranya: pemasukkan dan pencarian dataanggota perpustakaan, pencatatan peminjaman dan pengembalian buku (denganteknologi barcoding), penghitungan denda keterlambatan pengembalian buku, danpemesanan peminjaman buku.

7. Pelaporan (Reporting)Sistem reporting yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja lebih cepat.,dimana laporan dan rekap dapat dibuat secara otomatis, sesuai dengan parameter-parameter yang dapat kita atur. Sangat membantu dalam proses analisa aktifitasperpustakaan, misalnya kita tidak perlu lagi membuka ribuan transaksi secara manualuntuk melihat transaksi peminjaman koleksi dalam satu kategori, atau mengecekaktifitas seorang pengguna perpustakaan dalam 1 tahun.

DAFTAR KONSULTASI KEPUSTAKAWANAN YANG BERSIFAT KONSEPTAHUN 2011

TanggalNamaAsalKonsultasi

3 Jan. 2011

Siti MaryamSMA N I Talang KelapaInventarisasi bahan pustaka

7 Peb. 2011AsperiantiSMA MuhamadiyahPelestarian bahan pustaka

7 April 2011AlustinaRumah PintarKatalogisasi (contoh-contoh)

23 Mei 2011RosidahUmumPengembangan Bahan Pustaka

4 Juli 2011Kartika Sari, S, PdSMP 3 Cara menentukan tajuk subjek

20 Sept. 2011RosnaSMP N 3 Muara TelangCara mendirikan perpustakaan

Catatan : naskah tulisan terlampir

MengetahuiPalembang, 31 Desember 2011Kabid Deposit Pengadaan & PengolahanBahan PustakaBadan Perpustakaan Prop. Sumsel,Yang Memberi Konsultasi,

Dra. Martini JayaRusnani, SEPembinaNIP 196409220319902002NIP 196401311983032002

INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA

A. Pengertian inventarisasi bahan pustaka itu adalah kegiatan pencatatan semua bahan pustaka milik perpustakaan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan atau pustakawan. Kegiatan inventarisasi bahan pustaka bila dijabarkan terdiri dari tiga tahap, yaitu:(1) Pemeriksaan. Pemeriksaan bahan pustaka dapat dimulai dari memeriksa kondisi bentuk fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara jumlah judul dan eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, serta kelengkapan isinya apakah ada halaman yang kosong dan apakah kualitas pencetakannya sudah sesuai.(2) Pengelompokkan. Pengelompokkan dilakukan dengan mengelompokkan bahan pustaka yang telah diperiksa tadi ke dalam bidang-bidang umum, misalnya dikelompokkan berdasarkan judul. Hal ini bertujuan agar memudahkan pekerjaan selanjutnya, seperti penelusuran sementara ataupun pengontrolan.(3) Pengecapan. Pengecapan stempel kepemilikan dan stempel inventaris dilakukan atas bahan pustaka yang dikelompokkan tadi, pada halaman atau bagian tertentu dari bahan pustaka tersebut. Pada umumnya, minimal tiga cap kepemilikan dibubuhkan pada setiap bahan pustaka. Misalnya pada halaman judul, halaman tertentu di tengah-tengah (contohnya dicap di halaman awal atau akhir pada bahan pustaka), dan halaman terakhir. Sedangkan, satu cap inventaris dibubuhkan pada setiap halaman judul.(4) Pencatatan. Semua bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan atau yang telah diputuskan menjadi milik perpustakaan harus dicatat pada buku, baik itu buku induk atau langsung dicatat di komputer. Pencatatan ini dapat dipisahkan menurut jenis bahan informasinya. Sebagai contoh, inventaris buku paket, buku fiksi/non fiksi, majalah, CD, referensi, jurnal, peta/atlas, dan sebagainya. Informasi-informasi pada bahan pustaka yang harus dicatat pada buku induk atau komputer minimal terdiri dari nomor urut, tanggal pencatatan, nomor inventaris, asal bahan pustaka, pengarang, judul, impresum, dan keterangan tambahan..

Beberapa perlengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan inventarisasi bahan pustaka , yaitu:0. Buku induk atau buku inventarisasi, berisi kolom-kolom yang berhubungan dengan bahan pustaka seperti; judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit dan lain - lain.1. Cap/stempel inventarisasi, berisi nama perpustakaan yang bersangkutan, kolom inventaris, tahun dan tanggal waktu buku itu dicatat dalam buku inventaris0. Cap/stempel perpustakaan, berisi nama, alamat dan simbol perpustakaan yang bersangkutan.

B. Buku IndukApapun jenis koleksi perpustakaan yang merupakan milik dan kekayaan perpustakaan harus dicatat dalam buku inventarisasi, yang disebut juga sebagai buku induk. Buku induk merupakan sumber informasi tentang bahan pustaka yang merupakan kunci perpustakaan itu sendiri (Suryana, S., 1982).

Buku induk merupakan berkas resmi stok buku yang dimiliki perpustakaan. Buku induk ini harus disimpan secara cermat dan tidak hilang karena buku induk perpustakaan merupakan berkas dasar dari buku atau dokumen yang dimiliki perpustakaan.

Buku induk berfungsi untuk:

1. Mendaftarkan segala bahan pustaka yang ada di perpustakaan 2. Mengetahui jumlah bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan3. Mengetahui jumlah bahan pustaka pada tahun tertentu4. Menemukan judul-judul bahan pustaka yang hilang atau rusak5. Mengetahui asal atau sumber darimana bahan pustaka itu berasal6. Mengetahui jumlah buku berdasarkan golongan.

Buku induk dibuat berdasarkan urutan nomor. Dalam pencatatan ke buku induk bisa digunakan buku besar yang terbagi atas kolom-kolom.

1Kolom-kolom tersebut disediakan untuk menuliskan keterangan yang berkenaan dengan bahan pustaka yang dimiliki antar lain memuat, nomor induk, pengarang, judul, edisi, penerbit, tahun terbit, asal, harga, Klasifikasi, ISBN dan keterangan lainnya.

Contoh format buku induk untuk buku

NO. INDUK

PENGARANGJUDULEDISIPENERBITTH. TERBITASALHARGAKLASISBNKET.

PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA

A. PengertianFumigasi adalah salah satu cara melestarikan bahan pustaka dengan cara mengasapi bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, dan perusak bahan pustaka lainny terbunuh. Fumigasi dilaksanakn dengan pembakaran atau pengasapan bahan kimia yang mengandung racun. Uap atau asap zat kimia tersebut dapat membunuh serangga, jamur atau kuman yang menyerang buku. Dengan demikian kerusakan bahan pustaka lebih lanjut dapat dicegah atau dihindari. Bau busuk yang timbul dari bahan pustaka yang rusak akan hilang karena steril.Dalam mengadakan fumigasi pustakawan harus memperhitungkan jumlah bahan yang akan difumigasi dan luas ruang yang dibutuhkan. Dengan memperhatikan ruangan yang ada, maka dipilih pula fumigant yang diperlukan serta lama fumigasi.B. Maksud dan TujuanMaksud pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat rusak, Sedangkan tujuan peletarian bahan pustaka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Menyelamatkan nilai informasi dokumen2. Menyelamatkan fisik dokumen3. Mengatasi kendala kekurangan ruang4. Mempercepat perolehan informasi

C. Fungsi PelestarianPelestarian memiliki fungsi sebagai berikut:1.Fungsi melindungi, Bahan pustaka dilindungi dari serangan serangga, manusia, jamur, panas dan sebagainya2.Fungsi pengawetan. Dengan dirawat baik-baik bahan pustaka menjadi awet, lebih lama dipakai dan lebih banyak pembaca menggunakan bahan pustaka tersebut3.Fungsi kesehatan.Dengan pelestarian yang baik maka bahan pustaka menjadi bersih, bebas debu, jamur, hewan perusak dan berbagai penyakit, sehingga pembaca maupun pustakawan jadi tetap sehat. Pembaca lebih bergairah membaca dan memakai perpustakaan4.Fungsi pendidikan. Mendidik pemakai serta pustakawan untuk berdisplin tinggi dan menghargai kebersihan5.Fungsi ekonomi.Dengan pelestarian yang baik bahan pustaka menjadi lebih awet, lebih hemat keuangan dan banyak aspek ekonomi lain yang berhubungan dengan pelestarian bahan pustaka

D. Prosedur Pelaksanaan Pelestarian Bahan Pustaka1. Laminasi dan Enkapsulasi Setelah kertas dihilangkan atau dikurangi sifat asamnya, maka untuk memper-panjang umur bahan pustaka perlu diadakan pelapisan atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek sehingga menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Ada 2 cara laminasi yaitu laminasi dengan mesin dan dengan cara manual. Pertimbangan yang perlu diambil dalam melaminasi suatu bahan adalah bahan tersebut harus bersih dan dikurangi tingkat keasamannya. Cara lain selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan enkapsulasi adalah kertas harus bersih, kering dan bebas asam. 2. Penjilidan; Mengenal Bahan JilidanBuku bukan merupakan tumpukan kertas yang berdiri sendiri, tapi merupakan struktur yang satu sama lain saling terikat. Struktur buku terdiri atas: segi, foredge, kertas hujungan, badan buku, papan jilidan, ikatan timbul, groove, tulang pita kapital dan sebagainya. Agar struktur itu tidak lepas satu sama lainnya, maka buku perlu dijilid. Perlengkapan penjilidan meliputi: pisau, palu, pelubang, gunting, tulang pelipat, penggaris besi, kuas, gergaji, jarum, benang, pengepres, pemidang jahit, mesin potong dan sebagainya. Mutu kualitas jilid selain ditentukan oleh kemahiran dalam bekerja juga ditentukan oleh bahan yang digunakan. Bahan penjilid meliputi kertas, kain linen, perekat, benang dan kawat jahit. Arah serat kertas merupakan hal yang penting bagi pekerjaan penjilidan. Arah serat yang salah akan mengakibatkan jilidan tidak rapi dan lemah. Menyiapkan Penjilidan dan Jenis-jenis Penjilidan Sebelum dijilid, buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekeliruan atau kekurangan dalam persiapan, dapat berakibat fatal dan mengecewakan. Juga merupakan pemborosan jika harus dijilid ulang. Persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu: (1) penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, (2) penggabungan. Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Kalau majalah, jangan salah mengurutkan nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki. Dalam melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk penjili dan. Ada lima macam jilidan yang dapat dipilih: (1) jilid kaye, (2) signature binding, (3) jilid lem punggung, (4) jilid spiral, (5) jilid lakban.

CARA MENDIRIKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Dalam mendirikan dan mengelola perpustakaan sekolah ada beberapa hal yang harus diperhatikan:1. Koleksi.2. Sistem Layanan.3. Struktur Organisasi Perpustakaan.4. Pengelola Perpustakaan5. Dana 6. Ruangan.

1. KoleksiBuku merupakan koleksi yang harus dimiliki perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah. Berdasarkan UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pada bagian III pasal 23 ayat 2 dituliskan bahwa Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. Berarti minimal satu perpustakaan sekolah yang mengelola 3 tingkatan kelas dengan asumsi tiap tingkatan terdiri dari 1 kelas dan tiap kelas terdiri dari 40 murid, dan mata pelajaran yang diajarkan sebanyak 14 mata pelajaran, maka dapat diperkirakan bahwa koleksi minimal perpustakaan tersebut adalah 3x1x40x14=1.680. Angka 1.680 merupakan jumlah eksemplar sedangkan jumlah judulnyasekitar 143=42 judul. Hitungan ini hanya untuk koleksi yang berdasarkan isi UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pada bagian III pasal 23 ayat 2. Untuk jumlah koeksi sesuai anjuran dari UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan sebaiknya dijadikan tambahan saja sebab pada masa sekarang ini perpustakaan sekolah itu tidaklah baik jika hanya diisi dengan buku paket pelajaran yang tiap tahun mengalami perubahan (walau hanya beda halaman). Jika kebanyakan buku paket pelajaran maka akan susah untuk guru khususnya siswa dapat bersaing secara global (ilmupengetahuan dan wawasan hanya sebatas buku paket pelajaran). Untuk koleksi sebaiknya 60% itu buku penunjang pembelajaran sedangkan yang 30% berupa fiksi dan karya sastra yang bermutu, dan 10% berupa buku paket pelajaran.

2. Sistem LayananUntuk sistem layanan ada 2 pilihan, sistem terbuka dan sistem tertutup. Sedangkan cara menyajikan sistem layanan dapat dibagi menjadi manual dan automasi. Sistem layanan terbuka adalah yang paling umum digunakan, dengan menggunakan sistem ini maka sivitas akademika sekolah dapat langsung melihat dan memilih koleksi yang dimiliki

3. Sturktur PerpustakaanPerpustakaan langsung berada dibawah naungan kepala sekolah akan tetapi bukan berarti perpustakaan berada dalam satu tingkatan dengan wakil kepala sekolah.

4. Pengelola PerpustakaanDalam UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakan pada BAB VIII bagian kesatu pasal 29 Ayat 1 Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan. Ini diperkuat dengan Peraturan Menteri No. 25tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah Pasal 1 ayat 1 Standar tenaga perpustakaans sekolah/madrasah mencakup kepala perpustakaan sekolah/madrasah dan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah

5. Dana PerpustakaanDalam Undang-undang Perpustakaan BAB VII bagian ketiga pasal 23 Ayat 6 sekolah/madrasah mengalokasikan paling sedikit 5% dari anggaran belanja atau belanja barang diluar belanja pegawai dan belanja modal 6. RuanganKebutuhan minimal ruangan untuk perpustakaan sekolah yang menggunakan layanan terbuka dan sistem yang digunakan telah diautomasi yaitu : Koleksi.Baca. Sirkulasi.Pandang dengar.Penelusuran koleksi.Internet. .

PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA

Pengembangan bahan pustaka merupakan suatu proses untuk memenuhi kebutuhan informasi dan masyarakat secara cepat dan ekonomis. Ada beberapa cara dalam pengembangan bahan pustaka:1. Pembelian

Pembelian bahan pustaka bisa langsung ke toko buku atau peneribit biasanya dilakukan oleh Perpustakaan Sekolah yang dananya relatif kecil atau dananya bukan dari anggaran pemerintah. Tapi kalau untuk Perpustakaan Kabupaten/Kota, Perpustakaan Instansi yang dananya lebih besar dan berasal dari APBD atau APBN dilakukan melalui proses tender sesuai dengan Kepres Nomor .......... Tahun ..............2. Tukar Menukar

Perpustakaan dalam memperoleh bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :1. PembelianPemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun toko buku. Penerbit Indonesia pada umumnya melayani permintaan perpustakaan. Akan tetapi, penerbit asing umumnya tidak melayani perpustakaan. Mereka (penerbit asing) hanya melayani pembelian dari toko buku ataupun penjaja (vendor) sehingga perpustakaan Indonesia harus membeli melalui toko buku. Proses pemesanan dapat melalui sebagai berikut :a. Toko BukuPembelian bahan pustaka secara langsung ke toko buku banyak dilakukan oleh perpustakaan yang jumlah dananya relatif sedikit. Pembelian dengan cara ini biasanya dilakukan untuk judul dan eksemplar yang tidak banyak. Kekurangan yang umumnya terjadi pada pembelian bahan pustaka ke toko buku adalah :- Tidak semua subjek atau judul yang dibutuhkan perpustakaan tersedia di toko buku.- Toko buku tidak selalu bisa ditemukan di setiap kabupaten sehingga tidak mampu melayani kebutuhan perpustakaan.- Toko buku yang terdapat di kota kecil pada umumnya hanya menyediakan bahan pustaka yang berbahasa Indonesia.- Tidak semua pesanan bahan pustaka dari satu perpustakaan dapat dipenuhi dari satu toko buku saja.b. PenerbitPembelian bahan pustaka juga dapat dilakukan melalui penerbit, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penerbit di Indonesia biasanya melayani pemesanan dari perpustakaan. Akan tetapi, penerbit asing umumnya tidak melayani perpustakaan. Mereka (penerbit asing) hanya melayani pembelian dari toko buku ataupun penjaja (vendor) sehingga perpustakaan Indonesia harus membeli melalui toko buku.Pemesanan bahan pustaka secara langsung ke penerbit dapat dilakukan apabila judul-judul yang dibutuhkan betul-betul diterbitkan oleh penerbit tersebut. Untuk mengetahui hal ini perpustakaan dapat memanfaatkan katalog penerbit yang dikeluarkan penerbit sehingga bahan pustaka yang akan diadakan dapat dipesan langsung pada penerbitnya.c. Agen BukuSelain pembelian ke toko buku dan penerbit, perpustakaan juga dapat membeli buku melalui agen buku yang biasa disebut dengan jobber atau vendor. Agen buku ini berperan sebagai mediator antara perpustakaan dan penerbit, terutama untuk pengadaan bahan pustaka terbitan luar negeri.2. Tukar-menukarBahan pustaka tertentu tidak dapat dibeli di toko buku, tetapi hanya dapat diperoleh melalui pertukaran.a. Tujuan Tukar-menukarPertukaran bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu :- Untuk memperoleh bahan pustaka tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, penerbit, agen, atau yang tidak dapat diperoleh karena alasan lain sehingga hanya bisa didapatkan melalui pertukaran.- Melalui pertukaran akan memberi jalan bagi perpustakaan untuk memanfaatkan bahan pustaka yang duplikasi.- Dengan pertukaran akan memberi peluang untuk mengembangkan kerja sama yang baik antar perpustakaan.b. Teknik Tukar-menukarCara tukar-menukar bahan pustaka dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut :- Menyusun daftar bahan pustaka duplikasi sebagai bahan penawaran- Mengirimkan penawaran kepada perpustakaan-perpustakaan yang dinilai mempunyai koleksi yang sesuai dengan bahan pustaka yang ditawarkan.- Perpustakaan yang menerima tawaran akan mempelajari tawaran yang diterima dan membandingkan dengan kebutuhan dan kebijakan pengembangan koleksinya sendiri. Kemudian memilih bahan penukar yang sesuai dengan bobotnya dan menyusunnya dalam daftar bahan pustaka yang akan ditawarkan sebagai bahan penukar.- Perpustakaan yang telah menerima tanggapan atas penawarannya, menilai keseimbangan bahan pertukaran tentang subjek dan bobotnya. Jika diterima, kemudian mengirimkan jawaban persetujuan bahwa tukar-menukar dapat dilaksanakan.- Setelah menerima bahan pertukaran, masing-masing perpustakaan mengelolahnya sesuai dengan prosedur penerimaan dan inventarisasi.3. HadiahBahan pustaka yang terdapat di perpustakaan kadang-kadang diperoleh melalui hadiah. Bahan pustaka yang diperoleh lewat hadiah sangat penting untuk mengembangkan koleksi perpustakaan. Perpustakaan yang menerima bahan pustaka berupa hadiah dapat menghemat biaya pembelian.

Ada beberapa prasyarat dalam mendirikan sebuah perpustakaan, diantaranya siapa yang akan mendirikan dan jenis perpustakaan apa yang akan didirikan. Jika pertanyaan ini sudah dijawab maka dapat dilakukan langkah konkret lebih lanjut yang mencakkup pembentukan panitia pembangunan, pemilihan lokasi, penyusunan anggaran, penyusunan kebutuhan tenaga pengelola secara proporsional, penyusunan rencana pengoleksian bahan perpustakaan, menentukan sistem pengelolaan informasi, memulai pengoperasian perpustakaan dan sosialisasi perpustakaan kepada mayarakat.

Untuk koleksi buku dapat dilakukan kerjasama dengan BAPERASDA atau perpustakaan pemkot/pemkab setempat, menyurati konsulat negara sahabat yang bermukim di daerah sekolah berada, masyarakat sekitar, dana BOS, sumbangan siswa, karya siswa, dan sumber lainnya. Bahkan cara-cara ini dapat diterapkan untuk memperoleh koleksi jenis lainnya. Untuk peralatan dan perlengkapan multimedia seperti TV, tidak perlu yang besar atau layar datar ataupun plasma TV, yang penting ada dan bukan hitam putih atau rusak. Demikian juga dengan pemutar DVD, dengan uang kurang dari 200 ribu sudah dapat pemutar walaupun bukan merek terkenal.

Pada masa sekarang ini tidak lagi waktunya dipusingkan dengan biaya puluhan juta untuk dapat membuat perpustakaan yang telah diautomasi. Dengan modal komputer 1 unit dan koneksi internet maka dapat diperoleh program untuk automasi perpustakaan. Ada banyak program gratisan yang dapat digunakan,seperti SLIMs(Senayan). Dengan menggunakan layanan yang telah diautomasi maka secara langsung telah mempermudah pengerjaan manajemen internal di perpustakaan, seperti inventarisasi koleksi, pemeriksaan koleksi, pembuatan statistik sirkulasi, penerapan sanksi, dan lainnya. Adapun sistem manual adalah sistem cara menyajikan layanan yang masih masih menggunakan sistem tulis, mulai dari pemesanan koleksi hingga koleksi dipinjam-dipulangkan semuanya menggunaka pemulisan.

berdasarkan UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Permen No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah maka secara kualifikasipendidikan terdapat 2 tipe staf perpustakaan sekolah yaitu pustakawan dan tenagateknis perpustakaan. Sedangkan secara hirarki terdapat kepala perpustakaan danstaf perpustakaan.

sudah saatnya dicari dan diperlukan pustakawan yang mau dan mengerti berkerja sesuai dengan bidangnya. Ada beberapa kriteria pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan yang minimal dimiliki yaitu:Mau berkerja sesuai dengan bidangnya.Mengerti pekerjaan yang dikerjakan.Taat azas.Tegas.Bersahabat.Bersedia untuk terus belajar.

RuanganKebutuhan ruangan disesuaikan dengan jenis layanan yang digunakan dan sistem layanannya. Kebutuhan minimal ruangan untuk perpustakaan sekolah yang menggunakanlayanan terbuka dan sistem yang digunakan telah diautomasi yaitu :Koleksi.Baca.Sirkulasi.Pandang dengar.Penelusuran koleksi.Internet.Staf.Kepala perpustakaan.

Arsip Tag:syarat membangun perpustakaanNOV302009Kelola Buku Anda, JadikanPerpustakaan!!!Buku merupakan salah satu sumber pengetahuan yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terkandung pemikiran maupun konsep yang ditulis oleh berbagai ahli dari bidang pengetahuan yang berbeda-beda. Pemikiran atau konsep-konsep yang dituangkan ke dalam buku banyak yang bisa kita ambil manfaatnya. Apalagi jika sebuah buku sudah diterbitkan lalu popular di mata masyarakat tentu akan lebih banyak lagi yang berminat memilikinya.Banyak orang mengoleksi buku dengan berbagai maksud dan tujuan. Apakah digunakan sebagai bahan pengajaran, sarana pendidikan, sebagai literatur atau hanya sekedar sebagai koleksi saja dikarenakan kegemaran membaca dan lain-lain. Ada pula yang memang sengaja dimaksudkan untuk kepentingan masyarakat dengan menjadikannya sebuah perpustakaan misalnya. Koleksi buku yang dimiliki sengaja boleh dibaca dan dipinjamkan, agar informasi yang terdapat di dalamnya dapat tersebar dan diketahui oleh masyarakat luas.Seseorang yang memiliki buku sebagai koleksi pribadi, umumnya hanya membiarkan begitu saja koleksinya tersimpan pada tempatnya. Seperti di almari, rak-rak buku atau ditempatkan pada ruangan khusus. Buku-buku tersebut hanya sekedar disimpan tanpa mendapat perlakuan yang istimewa. Itu pun biasanya masih bercampur antara bidang pengetahuan yang satu dengan bidang lainnya. Buku-buku tidak disusun atau ditata menurut bidang ilmunyanya masing-masing, lebih-lebih diolah dan dikelola sebagaimana lazimnya sebuah dokumen.Kalau koleksi yang dimiliki masih sedikit jumlahnya, maka untuk menemukan kembali sebuah buku dengan kategori penulis atau judul tertentu dalam susunan yang tidak teratur masih boleh dibilang gampang. Akan tetapi jika koleksi sudah mencapai ratusan bahkan ribuan jumlahnya tentu diperlukan suatu cara agar bisa dengan mudah ditemukan tanpa memakan waktu lama. Cara yang paling efektif ialah dengan menyusun, menata dan mengolahnya seperti yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan. Dengan kata lain adalah mengolah dan menata koleksi buku yang sudah dimiliki menjadi sebuah perpustakaan.Ingat, bahwa untuk bisa disebut sebagai perpustakaan maka harus ada 3 syarat utama yang wajib dipenuhi. Menurut Professor Sulistyo Basuki, seorang guru besar Ilmu Perpustakaan syarat tersebut meliputi :1. Adanya koleksi atau bahan pustaka (bisa berupa buku, majalah dan sumber koleksi lainnya).2. Koleksi tersebut dikelola menurut tata susunan atau sistem tertentu.3. Koleksi digunakan dan dimanfaatkan oleh pemakainya, bukan untuk dijual.Jangan keliru dengan mengidentikkan kata perpustakaan itu sebagai sebuah bangunan atau ruangannya saja. Sebab sebuah bangunan atau ruangan tanpa ketiga hal di atas bukanlah apa-apa. Demikian pula buku, meski jumlahnya banyak dan dipajang di rak tapi kalau diperjualbelikan hanya akan disebut sebagai toko buku.Setiap individu yang memiliki koleksi buku yang cukup banyak, sebenarnya telah merintis awal terbentuknya perpustakaan pribadi. Tinggal satu langkah lagi saja untuk mewujudkannya yakni dengan diolah dan dimanfaatkan. Kalau kita perhatikan, sekarang ini perpustakaan atau taman bacaan sedang digalakkan oleh pemerintah hingga ke pelosok desa. Tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Dengan begitu selain akan bertambah wawasan, mereka juga akan melek pengetahuan dan informasi.Memiliki sebuah perpustakaan pribadi sesungguhnya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Mengapa demikian? Sebab selama ini jarang dijumpai anggota masyarakat yang koleksi bukunya sudah diproses, diolah, disusun lantas dikelola seperti lazimnya perpustakaan umum. Kalaupun ada, jumlahnya masih sangat terbatas.Sebagai contoh, perpustakaan umum Yayasan Hatta Yogyakarta. Mulanya hanya berupa koleksi pribadi saja yang kemudian dikembangkan. Lalu Perpustakaan Mabulir (majalah dan buku bergilir) di daerah Kauman Yogyakarta. Semua itu pada awalnya dikelola atas inisiatif pribadi atau keluarga. Sedangkan pengembangannya hanya mengandalkan dana pribadi yang serba terbatas. Kalau saja ada pihak yang bersedia menjadi sponsor, tentu koleksinya akan semakin berkembang dan masyarakat akan lebih leluasa mengaksesnya.Apabila setiap anggota masyarakat mempunyai koleksi pribadi, itu merupakan suatu tindakan yang sangat bagus. Dengan hal tersebut mereka mengakui pentingnya pengetahuan dan informasi yang terkandung dalam setiap buku. Lagi pula tidak ada ruginya memiliki perpustakaan pribadi. Dari perpustakaan pribadi ini diharapkan minat baca serta akses masyarakat untuk mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan umum menjadi meningkat.

Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPresentation Transcript 1. PEMBENTUKANPERPUSTAKAAN UMUM DANSTRUKTUR ORGANISASINYA Disusun Oleh : Setyo Budi Saptono 10130045 Free Powerpoint Templates Page 1 2. Pembentukan Perpustakaan Umum Perpustakaan umum terdiri dari : 1. Perpustakaan Kabupaten/Kota 2. Perpustakaan Kecamatan 3. Perpustakaan Desa/Kelurahan.Pembentukan Perpustakaan umumdilakukan oleh Pemerintah Daerah denganberkoordinasi dengan PerpusNas RI. Free Powerpoint Templates Page 2 3. PELAKU PEMBENTUKAN Perpustakaan Kabupaten/Kota Dibentuk dan dibiayai oleh Pemda Kabupaten, Landasan Hukum Pembentukan PERDA Kabupaten, UU No.32 th 2004 ttg PEMDA. Perpustakaan Kecamatan Dibentuk dan dibiayai oleh Pemda Kabupaten, Biaya operasional Pemerintah (Kecamatan) dan Masyarakat. Pelaku Pembentukan Free Powerpoint Templates PART I Page 3 4. Lanjutan . . . Perpustakaan Desa/Kelurahan Dibentuk dan dibiayai oleh Pemda Kabupaten, Biaya operasional Pemerintah (Kepala Desa/Kelurahan) dan Masyarakat. Landasan Hukum Pembentukan : KEPMENDAGRI No. 3 Tahun 2001 Tentang Perpustakaan Desa/Kelurahan menggantikan Instruksi MENDAGRI No.28.Th 1984. Pelaku Pembentukan Free Powerpoint Templates PART II Page 4 5. Langkah kegiatan pembentukan Perpustakaan Umum1. Menyusun Rencana, Anggaran dan Program Kerja Pembentukan a. Rencana pelaksanaan pembentukan b. Pembuatan rencana pelaksanaan pengadaan tujuh unsur pokok perpustakaan.2. Penyelesaian persetujuan dan perijinan Yang mengatur Pemerintah Daerah setempat. Langkah Kegiatan Powerpoint Templates Free Pembentukan Perpustakaan Umum PART I Page 5 6. Lanjutan . . .3. Pelaksanaan penyelesaian, meliputi : Surat Keputusan Organisasi dan tata kerja, Pembangunan Gedung/Ruangan, Pembentukan Koleksi pertama, Pengadaan perlengkapan dan perabot, Pengadaan metode/teknik, Pengadaan mata anggaran keuangan, Pengangkatan kepala perpustakaan dan pegawai lainnya yang diperlukan. Langkah Kegiatan Powerpoint Templates Free Pembentukan Perpustakaan Umum PART II Page 6 7. Lanjutan . . .4. Penginformasian masyarakat pemakai Agar masyarakat tahu dan sbg publikasi.5. Pembuatan pedoman teknis pengelolaan Perpustakaan/SOP.6. Pengurusan ijin Operasional/pengesahan.7. Peresmian pengoperasian. Langkah Kegiatan Powerpoint Templates Free Pembentukan Perpustakaan Umum PART III Page 7 8. PELAKSANAAN PEMBENTUKAN1. Surat Keputusan Organisasi Surat Keputusan inilah yang menjadi sumber dari Pengadaan Pegawai, Pembuatan Rencana Kerja, Pengadaan Anggaran, Sumber Kewenangan dan pertanggung jawaban, dan lain-lain. SK Organisasi ditandatangani oleh, Bupati atau Walikota untuk Perpustakaan kabupaten/Kota dan Kecamatan. Kepala Desa untuk Perpustakaan DesaPelaksanaan Pembentukan Templates PART I Free Powerpoint Page 8 9. Lanjutan . . .2. Penyelesaian Gedung/Ruangan dan Lingkungannya. Aspek yang perlu diperhatikan meliputi : Lokasi, Luas Tanah, Luas Gedung atau ruangannya, Ruangan lain (Gudang, Toilet), Konstruksi Kuat dan aman, Pencahayaan, sirkulasi udara, Lingkungan tenang, tempat parkir dan Taman. Pelaksanaan Pembentukan Free Powerpoint Templates PART II Page 9 10. Lanjutan . . .3. Pembentukan Koleksi Pembentukan Koleksi Pertama (dasar) adalah proses pembentukan koleksi pada waktu perpustakaan baru dibentuk.4. Pengadaan perlengkapan dan perabot. Perlengakapan yg diperlukan sudah harus disediakan pada tahap awal pembentukan Perpustakaan. Pelaksanaan Pembentukan Free Powerpoint Templates PART III Page 10 11. Lanjutan . . .5. Pengadaan sistem dan metode Sistem dan metode ini terutama adalah Pengadaan buku-buku yang akan dijadikan pedoman kerja. Cont. : Buku Pedoman Klasifikasi Bahan Pustaka dll.6. Pengadaan Anggaran. Pembinaan dan pengembangan Perpustakaan mutlak memerlukan dana setiap tahunnya. Pelaksanaan Pembentukan Free Powerpoint Templates PART IV Page 11 12. Lanjutan . . .7. Tenaga Pustakawan Dibagi menjadi 4 kelompok : Kepala Perpustakaan dan Kepala Unit/Sub Unit Kerja, Pustakawan fungsional, Pegawai Pelaksanaan teknis, Pegawai TU. Untuk jumlah pegawai disesuaikan dengan formasi yang tersedia dan volume pekerjaan yang ada. Pelaksanaan Pembentukan Free Powerpoint Templates PART V Page 12 13. Struktur Organisasi Struktur organisasi perpustakaan umumberguna untuk menjelaskan pembagian kerjauntuk setiap jabatan, sehingga pelaksanaankegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisiendan efektif.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Kab./Kota2. Struktur Organisasi Perpustakaan Kecamatan3. Struktur Organisasi Perpustakaan Desa/Kelurahan. Powerpoint Templates Page 13 14. Perpustakaan Kabupaten/Kota Perpus Umum Kab/Kota berada dibawah wewenang dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala PEMDA Kab/Kota. Pembentukan Struktur Organisasi diatur dlm PERDA Kab. Cont. : PERDA Kab. Bantul No. 35 th.2000 tentang Pembentukan dan Organisasi Kantor Perpus Umum Kabupaten Bantul.Perpustakaan Kabupaten/Kota Powerpoint TemplatesPart I Page 14 15. Lanjutan . . . Stuktur Organisasi Makro Menjelaskan kedudukan perpustakaan kabupaten/kota pada struktur organisasi, yaitu utk mendukung rencana kerja Lembaga induk (PEMDA Kabupaten/Kota). Stuktur Organisasi Mikro Menunjukkan pengelompokan dan pembagian kerja yang dilaksanakan Pustakawan perpustakaan umum.Perpustakaan Kabupaten/Kota Powerpoint TemplatesPart II Page 15 16. Perpustakaan KecamatanStruktur Organisasi Perpustakaan KecamatanJuga dibentuk dengan Peraturan DaerahKabupaten. Kedudukan Perpustakaan Kecamatanpada struktur organisasi berada dalam dibawahwewenang Camat. Powerpoint Templates Page 16 17. Perpustakaan Desa/Kelurahan Unit kerja perpustakaan desa berstatus / kedudukan sebagai organisasi yang berada dalam koordinasi Kepala Desa / Kelurahan karena bertanggung jawab mendirikan, mengolah dan memajukan Perpustakaan Desa / Kelurahan.Perpustakaan Desa/Kelurahan Powerpoint TemplatesPart I Page 17 18. Lanjutan . . . StrukturOrganisasi / Kepengurusan dapat pula disusun berdasarkan susunan organisasi Desa / Kelurahan dan Kelembagaan Desa setempat, dengan tetap mengikutsertakan masyarakat desa / kelurahan sebagai anggota perpustakaan desa / kelurahan masing-masing.Perpustakaan Desa/Kelurahan Powerpoint TemplatesPart II Page 18

6 TAHAPAN DALAM PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Pengembangan koleksi merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masyarakat pengguna perpustakaan secara cepat dan ekonomis, dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi yang diproduksi di dalam maupun luar organisasi.Ada6 (enam) tahapan yang harus dilakukan oleh pengelola perpustakaan/pustakawan, tahapan ini merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dan membentuk suatu siklus yang tetap. Keenam tahapan tersebut adalah : analisis masyarakat (community analysis); pembuatan kebijakan seleksi (selection policies); seleksi bahan pustaka (selection); pengadaan bahan pustaka (acquisition); penyiangan bahan pustaka (weeding); dan evaluasi (evaluation).

Dalam menjalankan setiap tahapan di atas, pengelola perpustakaan hendaknya selalu memperhatikan siapa yang menjadi masyarakat yang dilayani (patron community).

-->1.Mengenali masyarakat yang dilayani (Community analysis)Kelompok-kelompok pengguna dengan ciri tertentu, merupakan pengguna dari berbagai jenis perpustakaan, perencanaan yang mantap, jasa apa yang sesuai dengan pengguna tersebut sangat diperlukan.Dalam melakukan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat ini ada beberapa istilah yang sering digunakan seperti analisis masyarakat, analisis kebutuhan (need analysis),kajian pengguna (users studies), dll.Didalam melakukan analisis masyarakat, harus diperhatikan semua variabel yang mempengaruhi layanan perpustakaan kepada masyarakat. Semua data terbitan (buku, statistik, sosiologi, sejarah, dll. Selain itu diperlukan juga data pendukung yang dapat diperoleh melalui interview maupun kuisioner.

2.Kebijakan Seleksi (selection policies)Kebijakan dalam pengembangan koleksi, berisi suatu rencana atau tindakan yang dipakai sebagai acuan kerja di perpustakaan. Kebijakan-kebijakan itu diperlukan khususnya pada saat pengambilan keputusan subyek apa yang harus dibeli dan berapa banyak tiap subyek mendapatkan bahan, serta penentuan anggaran untuk tiap subyek.

3.Pemilihan bahan (selection)Yaitu kegiatan perpustakaan/pusat informasi untuk memilih bahan pustaka, kegiatan seleksi ini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengembangan koleksi.Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh tersedianya koleksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dengan demikian maka koleksi perpustakaan sudah seharusnya terus dipupuk dengan ketelitian dan kecermatan.

4.Pengadaan (acquisition)Pengadaan mempunyai penertian yang sangat luas tidak hanya sekedar pembelian atau pemesanan, namun mencakup hal-hal yang perlu dilakukan setelah melakukan pemilihan buku, yang meliputi :a) Perolehan buku, melalui :> Pembelian> Hadiah> Pertukaranb) Pembayaran/tanda terima pembayaranc) Menyusun catatan-catatan yang berkaitan denga pengadaan

5.Penyiangan (Weeding)Penyiangan merupakan suatu kegiatan perpustakaan untuk penyisihan bahan pustaka yang terdapat dalam koleksi perpustakaan yang dikarenakan koleksinya rusak, jarang dipakai, dan sudah tidak dipakai lagi, serta karena faktor hukum atau peraturan.

6.Evaluasi (evaluation).Evaluasi dilakukan untuk mengetahui peta kekuatan dan kelemahan koleksi. Kegiatan evaluasi ini berguna untuk mengetahui sejauh mana efektivitas koleksi bagi pengguna dan juga dapat diketahui anggaran tiap tahunnya yang berguna bagi pengajuan anggaran/dana untuk tahun berikutnya.

CARA MENENTUKAN TAJUK SUBJEK

A. Pengertian Tajuk SubjekTajuk Subjek adalah kumpulan kata yang menentukan subjek buku dan material lainnya serta menyatukan materi perpustakaan di bawah subjek yang sama, digunakan pada katalog atau pangkalan data.

B.Jenis Subjek1.Subjek Dasar (basic subject)Subjek Dasar adalah dokumen membahas satu disiplin atau subdisiplin / bidang spesialisasi secara umum.Contoh : Judul : Pengantar Ilmu PendidikanRangkuman : Pendidikan2.Subjek Sederhana (simple subject)Subjek sederhana adalah dokumen tentang 1 subjek dasar (satu disiplin / subdisiplin / bidang spesialisasi) + satu focus dari satu faset.Contoh : Judul : Pendidikan Taman Kanak-kanak Rangkuman : Pendidikan / Taman Kanak-kanak (fasetnya : lembaga pendidikan, focus : taman kanak-kanak)3.Subjek Majemuk (compound subjek)Subjek majemuk adalah dokumen tentang 1 subjek dasar + focus lenih dari dua faset.Contoh :Judul : Kurikulum Sekolah DasarRangkuman : Pendidikan/Sekolah Dasar : Kurikulum/Ctt. Pendidikan : Subjek DasarSekolah Dasar : focus dari faset lembaga pendidikanKurikulum : focus dari faset komponen pendidikan4.Subjek KompleksSubjek kompleks adalah dokumen tentang interaksi antara dua subjek dasar.Contoh :Judul : Pengaruh pendudukan jepang pada Novel IndonesiaSubjek dasar : Sejarah dan KesusasteraanRangkuman : Kesusasteraan/Indonesia : novel/

C.Cara Menentukan SubjekSebelum pustakawan atau pengindeks dapat menempatkan suatu bahan pustaka pada kelas atau penggolongan yang sesuai, pustakawan perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku tersebut, sudut pandangan yang dianut penulis serta bentuk penyajiannya. Untuk itu pengindeks perlu mengetahui bagaimana membaca buku secara teknis untuk mengetahui isi buku.

Beberapa langkah untuk mengetahui isi buku secara cepat adalah sebagai berikut:1.Judul buku tidak selalu mencerminkan isi yang dibahasnya, bahkan kadang-kadang membingungkan. Untuk itu perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Sebagai contoh buku dengan judul habis Gelap Terbitlah Terang, Si Hijau Yang Cantik, Gema Tanah Air, tidak dapat ditentukan subyeknya begitu saja.Untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jauh perlu dilihat anak judul (judul tambahan), serta judul seri (kalau ada). Namun demikian kadang-kadang judul buku dengan mudah memberikan petunjuk tentang isinya, seperti Ekonomi, Matematika, Bahasa Indonesia dan sebagainya. 2. Kata pengantar sebuah buku dapat memberikan petunjuk kepada pengklasir, tentang, maksud dan ide suatu bahan pustaka yang disampaikan kepada pembaca, dan saran masyarakat pembaca. Kata pengantar biasanya dibuat oleh pengarang. Tetapi ada kalanya dibuat oleh ahli dalam bidangnya atas pemintaan pengarang.3.Daftar isi sebuah buku merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku tersebut, karena memuat secara terperinci tentang pokok bahasan perbab, serta subbab.4.Bibliografi atau sumber yang dipakai sebagai acuan untuk menyusun buku dapat memberikan petunjuk tentang subyek suatu buku.5.Pendahuluan suatu buku biasanya memberikan informasi tentang sudut pandang pengarang tentang subyek, dan ruang lingkup pembahasan.

CONTOH KARTU KATALOG

Karya 1 Orang

Kartu Katalog Utama346. 04GAU GAUTAMA, t

Pengantar Klasifikasi Bahan Pustaka

Pengertian Klasifikasi yaitu menggolongkan-golongkan bahan pustaka atau informasi sesuai dengan sistem klasifikasi yang berlaku untuk penjajaran di rak agar mudah ditemukan apabila dibutuhkan.Klasifikasi yang dipakai adalah Sistem Klasifikasi Desimal Dewey ( Dewey Decimal Clasification - DDC)Keuntungan DDC:1. Menggunakan notasi angka yang logik dan sederhana sehingga mudah dipahami dan diingat2. Sifatnya fleksible3. Memiliki lembaga yang mengawasi perkembanganBagan DDC sbb.:000: Karya Umum (pengetahuan umum, komputer, bibliografi, ensiklopedi dll)100: Filsafat (psikologi, logika)200: Agama ( Islam, Kristen, budha, hindu, dll)300: Ilmu Sosial ( sosiologi, statistik, hukum, ekonomi, pendidikan dll)400: Bahasa (seluruh dunia)500: Ilmu Murni ( matematika, fisika, kimia, tumbuh-tumbuhan, hewan dll)600: Teknologi ( Kedokteran, teknik, pertanian, manajemen dll)700: Seni, Olahraga, Hiburan, Rekreasi dan Hobby800: Sastra (Indonesia dll)900: Sejarah (perjalanan, sejarah umum, sejarah kuno dll)