Upload
vandat
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
I(OMPAS• Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1620 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31oMar OApr OMei OJun OJul • Ags OSep OOkt ONov ODes
Menyiasati p,roduksilKopi Luwak
FatwaMajelis UlamaIndonesia yang me-yakinkan semua pi-
hak bahwa kopi luwak halaldikonsumsi dengan syaratmelalui proses penyucianterlebih dahuJu (Kompas,20/7) selayaknya diresponssecara positif, cepat, dan pro-duktif oleh para pelaku danotoritas perkopian di JawaBaratyang sedang gencarmembudayakan kopi.
Pennintaan kopi yang tinggidan harganya yang selangit hen-daknya bisa dimanfaatkan maksi-mal. Pertanyaannya, bagaimanamenyiasati proses produksi kopiluwak agar hasilnya lebih tinggi?
Para pelaku menyadari bahwamemompa produksi kopi luwakbukanlah pekerjaan gampang. Ca-ra alami jelas sulit diandalkan. Se-lain lamban dan produktivitasnyarendah, prosesnya sulit direkaya-sa.Akibatnya, kontinuitas pasokantidak dapat dipastikan. Apalagi,populasi luwak di alam terbuka se-makin berkurang. Mesld. derniki-an, melalui rekayasa dan inovasi,produksi kopi luwak berpeluangditingkatkan, salah satunya mela-lui budidaya luwak.
Luwak (Paradoxurus her-maphrodite) atau cereubbulen da-lam bahasa Sunda, oleh sebagianmasyarakat pedesaan, masih di-anggap hama Binatang itu diang-gap sebagai pemangsa temak ung-gas (ayam, itik, bebek, dan bu-rung). Selama ini pula konstruksisosial tersebut mengubur sisi-sisikelebihan luwak, Padahal, dalamhal pembenihan aren/kopi, peranluwak belum tertandingi oleh tek-nologi modem sekalipun.
Oleh IWAN SETIAWAN
Masyarakat juga mengakuibahwa luwak memiliki andil besardalam penyebaran tanamanaren/kopi. Ironisnya, kini populasiluwak di alam semakin berkurang,baik karena perburuan maupunketerlambatan reproduksi akibatrusaknya habitat.
BudidayaluwakBerbeda dengan biji aren yang
tidak dikonsumsi, kopi luwak jus-tru menjadi barangburuan. Hargakopi luwak luar biasa mahal. Di pa-sar intemasional, harganya Rp 1juta-Rp 3,5 juta per kilogram. DiIndonesia, kopi luwak kotor dihar-gai Rp 350.000 per kg, sementaraproduk olahan dan siap saji Rp700.000 per kg dan Rp 900.000 perkg. Kopi luwak dihargai tinggi ka-rena stoknya minim serta rasa danaromanya unik.
Konsumen fanatik dan pebisniskopi dunia mengakui bahwa kopiluwak belum ada bandingnya. Sa-king tingginya permintaan, untukmembeli dalam skala kiloan sajaharus antre memesan (inden). Halitu membuat harga kopi luwak ti-dak pemah terdengar turun. Har-ganya diyakini akan tetap tinggimeski terjadi lompatan produksi.
"Konsumen fanatikdan pebisnis kopi
dunia mengakui bahwakopi luwak belum ada
bandingnya.
Bagi Jabar yang kini sedanggencar memacu produksi kopi ara-bika, terutama di Kesatuan Pe-mangkuan Hutan Bandung Sela-tan, peluangpasar kopi luwakyangbenderang sejatinya bisa dimaksi-malkan. Syaratnya, metode pro-duksi kopi luwak jangan hanyamengandalkan cara alami. Hamsdilakukan pendekatan rekayasa,yakni membudidayakan luwakdan mengondusifkan kembali ha-bitat alamiah luwak,
Membudidayakan luwak jelasbukan hal mudah. Reproduksinyamembutuhkan keterampilan dan
Kliping Humas Unpad 2010
diikuti perburuan luwak liar seca-ra besar-besaran dan perilaku me-nyimpang.
Komunitas petani kopiMemacu produksi kopi luwak
tentu tidak cukup dengan mem-perbanyakluwak, tetapijugaharusmemerhatikan kebutuhan layak
. alami dan kesehatan luwak, mutukopi, serta kebersihan lingkungan-nya Hal itu dilakukan agar kopi lu-wak yang dihasilkan berkualitas,berkarakter alami, dan sesuai de-ngan kriteria pasar.
Untuk itu, dibutuhkan sinergi,koordinasi, dan partisipasi dari pe-tani, otoritas perkebunanjkehu-tanan, praktisi penangkaran lu-wak, pendamping andal, otoritaspeternakan, serta otoritas industrikreatif. Itu penting bagi pember-dayaan petani, rekayasa pembiak-an dan pemeliharaan luwak, apli-kasi teknologi produktif, doku-mentasi proses, pengolahan/agro-industri kopi luwak, serta pengelo-laan dan penguatanjejaringpema-saran kopi luwak.
Demi efisiensi margin dan ke-adilan keuntungan, sepantasnyapengolahan kopi luwak dilakukanoleh kelompokjkomunitas petanikopi di sentra-sentra produksi ko-pi. Pengolahan dilakukan denganteknologi yang terstandar, tepatguna, terjangkau, serta tidak me-mutus teknologi lokal dan ikatankolektivitas para petani.
Harapannya, kuantitas dankualitas produksi kopi luwak me-ningkat; populasi luwak, terutamayang ada di alam, terlindungi; hu-tan lestari; dan harga kopi luwakyang tinggi bisa dinikmati petani.Dengan dernikian, membudidaya-kan luwak bukan hanya mening-katkan produksi kopi luwak, mela-inkan juga memberdayakan pela-ku utamanya, yaitu petani kopi.
IWANSETIAWANDosen Sosial Ekonomi
Fakultas Pertanian Unpad