Upload
glensilver
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
1/64
rabu, 15 april 2009
Pengaruh Pendekatan Spiritual dan Doa Prabedah terhadap Nyeri Pascabedah(Karya Akhir PPDS I Ilmu Bedah)KARA AK!IR
P"N#AR$! P"ND"KA%AN SPIRI%$A& DAN D'A PRAB"DA! %"R!ADAP N"RIPASAB"DA!
N$R$& KA*AKIB
PR'#RA+ P"NDIDIKAN D'K%"R SP"SIA&IS I
BA#IAN,S+- I&+$ B"DA!
-AK$&%AS K"D'K%"RAN $NI."RSI%AS AIR&AN##A
RS$ Dr/ S'"%'+'
S$RABAA
0112P"N#AR$! P"ND"KA%AN SPIRI%$A& DAN D'A PRAB"DA! %"R!ADAP N"RI
PASAB"DA!
KARA AK!IR
$ntuk memenuhi persyaratan
mendapatkan keahlian di bidang Ilmu Bedah
dalam Program Studi Ilmu Bedah
pada Program Pendidikan Dokter Spesialis I
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
2/64
-akultas Kedokteran $ni3ersitas Airlangga
%elah diu4i di hadapan
Panitia $4ian Karya Akhir
Pada !ari Senin
5 'ktober 0112
'leh 6
N$R$& KA*AKIB
&embar Pengesahan
P"N#AR$! P"ND"KA%AN SPIRI%$A& DAN D'A PRAB"DA! %"R!ADAP N"RI
PASAB"DA!
Pembimbing 6
$rip +urted4o7 dr/ SpB (K)/ -InaS/ P#D/ Pall/+ed/ ("$)/
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
3/64
%elah diu4i pada $4ian Karya Akhir
%anggal 5 'ktober 0112
PANI%IA P"N#$8I KARA AK!IR
Ketua 6
Pro9/ Sunarto Reksopra:iro7 dr/ SpB (K) 'nk/ -inaS/
Anggota 6
$rip +urted4o7 dr/ SpB(K)/ -inaS/ P#D/ Pall/ +ed/ ("$)/
!arun Al Ras4id7 dr/ SpB/ KBD/
Pro9/ DR/ Dr/ +ed/ Paul %ahalele7 dr/ SpB/ SpB%K./ -inaS/ -%S/
KA%A P"N#AN%AR
Alhamdulillah7 pu4i syukur saya pan4atkan7 karena atas kekuatan;Nya karya
ilmiah akhir yang ber4udul ?0@ !/
Dalam menyelesaikan karya akhir ini saya memperoleh bantuan dan sumbangan
dari banyak pihak/ 'leh karena itu7 saya mengucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang setinggi;tingginya kepada yang terhormat 6
; $rip +urted4o7 dr/ SpB(K)/ P#D/Pall/+ed/("$)/ -InaS7 sebagai pembimbing7
yang ditengah kesibukannya selalu memberi perhatian dan bimbingan yang
sangat berharga dalam penyelesaian karya akhir ini/
; Pro9/ Sunarto Reksopra:iro7 dr/ SpB/ (K) 'nk/ -InaS7 sebagai Ketua Program
Studi Ilmu Bedah7 yang telah banyak memberikan 4alan kemudahan/
; Para pengu4i proposal penelitian yaitu Pro9/ Sunarto Reksopra:iro7 dr/ SpB(K)
'nk/ -inaS7 Pro9/ DR/ Dr/ +ed/ Paul %ahalele7 dr/ SpB/ SpB%K./ -%S/ -inaS7
!arun Al;Ras4id7 dr/ SpB/KBD7 $rip +urted4o7 dr/ SpB (K)/ P#D/ Pall/ +ed/ ("$)/
-inaS7 atas semua asupan dan usulan untuk penyempurnaan karya akhir ini/
; Kepala Bagian 'rthopaedi7 Pro9/ DR/ D4oko Roeshadi7 dr/ SpB7 Sp'%7 atas iin
melaksanakan penelitian dengan subyek penderita orthopaedi/
; Pimpinan dan sta9 &aboratorium Prodia Surabaya dan 8akarta7 yang telah
memberikan kemurahan dalam pemeriksaan laboratorium untuk penelitian ini/; Budiono7 dr/ +P!7 sebagai konsultan metode penelitian dan statistik/
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
4/64
; Alm/ K!/ +s/Aminuddin Ridlo7 pendiri PP/ Roudlotul uran &amongan dan !/A/
Ali Ari9in7 Drs/ ++7 pengasuh PP/ Roudlotul uran, sta9 penga4ar -akultas
Dak:ah IAIN Sunan Ampel Surabaya7 yang telah banyak memberikan masukan
tentang spiritualitas Islam/
; D4oko S7 dr/ dan !4/ Arthika P/ Ir7 pendiri,pengasuh PPP/ Al;Islam Sidoar4o7 atas
kerelaannya membantu penelitian ini dan penulisan ayat uran,!adis/
; Direktur RS$ Dr/ Soetomo Surabaya7 !/ Slamet R/ u:ono7 dr/ D%+C!7 +ARS7
Rektor $nair Pro9/ DR/ Dr/ +ed/ !/ Puruhito7 dr/ SpB/ SpB%K./ -IS/ dan Dekan
-K $nair Pro9/ DR/ !+S/ *iyadi7 dr7 Sp%!% (K)7 yang telah memberikan
kesempatan untuk bela4ar dan beker4a/
; Kepala Bagian Ilmu Bedah7 Pro9/ DR/ Dr/ +ed/ Paul %ahalele7 dr/ SpB/ SpB%K./
-%S/ -inaS7 atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti
pendidikan keahlian serta bimbingannya dalam menunaikan tugas/
; Seluruh sta9 penga4ar di Bagian Ilmu Bedah RS$ Dr/ Soetomo Surabaya yang
tidak mengenal lelah dalam memberikan :a:asan7 ilmu dan ketrampilannya/; Seluruh residen dan paramedis di RS$ Dr/ Soetomo7 atas ker4asamanya/
; Ibu saya !4/ Amimah7 almarhum ayah saya !/ Abdul Adhim dan mertua saya
!/ Abdul Ai7 almarhumah !4/ aenab7 yang telah mengasihi dan mendidik
saya/ Istri saya !4/ !usnul Khotimah dan anak saya I/ Akbar7 Ihyauddin +A
yang telah sabar dan penuh pengertian memahami keberadaan studi saya/
; Semua pihak yang telah membantu saya C tidak bisa disebutkan satu persatu/
Kepada semuanya7 semoga Allah senantiasa menerima segala amalnya dan
mengampuni segala kesalahannya/
Atas kekurangan dan kesalahan saya mohon maa9 serta mohon perbaikannya/
Semoga karya akhir ini berman9aat7 Amin a Robbal EAlamin/Surabaya7 5 'ktober 0112
Nurul Ka:akib
RIN#KASAN
Nyeri pascabedah masih merupakan masalah pada penderita yang mengalami
pembedahan/ Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasinya harus secara
holistik yaitu memperhatikan penderita seutuhnya yang meliputi
biopsikososiospiritual/
Sebagaimana telah diketahui timbulnya nyeri tergantung dua komponen yaitu
komponen sensoris dan komponen a9eksi/ Namun sampai saat ini pengelolaan
nyeri pascabedah terutama ditu4ukan pada komponen sensoris sa4a/
Penelitian ini bertu4uan untuk membuktikan bah:a pendekatan spiritual dan doa
yang merupakan salah satu pendekatan terapi penderita7 disamping
biopsikososial7 dapat mempengaruhi komponen a9eksi penderita sehingga dapat
dilakukan pengelolaan nyeri yang lebih baik dan terarah/
Peneliti memakai konsep nyeri sebagai stressor dan pemberian pendekatan
spiritual dan doa adalah untuk membantu mekanisme coping terhadap stres
yaitu dengan modulasi kogniti9/
Dilakukan u4i eksperimental dengan rancangan penelitian randomied pre test
post test control group design/ Subyek penelitian adalah pasien dengan patahtulang paha tertutup yang akan mengalami pembedahan di RS$ Dr/ Soetomo/
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
5/64
Subyek didapatkan dengan cara consecuti3e sampling sampai 4umlah minimal
sampel sebanyak >F orang terpenuhi/ Setelah memenuhi kriteria inklusi dan
menandatangani in9ormed consent7 dibagi secara random men4adi kelompok
perlakuan dan kontrol/ Pada kelompok perlakuan diberikan pendekatan spiritual
dan doa/
Pemeriksaan 3ariabel tergantung yaitu kortisol dilakukan satu 4am sebelum
pembedahan dan pascabedah setelah sadar dari pengaruh anestesi/ Sedangkan
intensitas nyeri dinilai pasca bedah hari ke >7 0 dan 5 dengan Skala Analogi
.isual (.AS)/
!asil penelitian ini menun4ukkan bah:a pendekatan spiritual dan doa
menurunkan intensitas nyeri secara bermakna (p G 17111>) dan mengurangi
respon neuroendokrin kortisol secara bermakna (p G 17115)/
8adi dapat dibuktikan bah:a konsep nyeri pascabedah dipengaruhi stressorpsikis (komponen a9ekti9)7 sehingga pendekatan spiritual dan doa sebaiknya
men4adi bagian sebagai pengelolaan komponen a9ekti9 dalam pengendalian nyeri
pascabedah7 selain dengan pendekatan 9armakologis/
ABS%RA%
Postoperati3e pain is still a ma4or problem 9or patients a9ter surgery/ !olistic
approach :hich consider patient as a uniHue biopsikososiospiritual indi3idu
should be used to sol3e the problem/
%he origin o9
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
6/64
modulation/
An inter3entional clinical study :as conducted :ith randomied pre test and post
test control group design/ %he sub4ects o9 the study :ere >F patients admitted
:ith closed 9emoral 9racture7 :hich :ill be operated at Dr/ Soetomo !ospital and
:ere 9ound by consecuti3e sampling/
!a3ing met the inclusion criteria and signed the in9ormed consent7 they :ere
di3ided randomly into treatment and control group/ Spiritual and praying
approach :as gi3en to the treatment group/
Plasma cortisol le3el as a dependent 3ariable :as measured one hour be9ore
surgery and postoperati3e a9ter the patient gained their 9ull consciousness/
+ean:hile7 the intensity o9 pain :as e3aluated on the 9irst7 second7 and third
day a9ter surgery used %he .isual Analog Scale (.AS)/
%he result re3ealed that spiritual and praying approach signi9icantly decreased
the intensity o9 pain (p G 17111>) and decreased neuroendocrine cortisol
respone (p G 17115)/It can be pro3en that postoperati3e pain a99ected :ith psychological stressor and
there9ore spiritual and praying approach as an a99ecti3e modulator should be
recommended as a part o9 postoperati3e management7 besides pharmacological
treatment/
Key:ords 6 Spiritual approach7 praying7 pain
DA-%AR ISI
!al/
KA%A P"N#AN%AR /// 3
RIN#KASAN 3ii
ABS%RAK ///// iJ
DA-%AR ISI /// Ji
DA-%AR %AB"& ///////// Ji3DA-%AR #A+BAR // J3
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
7/64
DA-%AR &A+PIRAN // J3i
DA-%AR SIN#KA%AN J3ii
BAB > P"NDA!$&$AN /// >
>/> &atar Belakang ////// >
>/0 Rumusan +asalah ///// ?
>/5 %u4uan Penelitian ?
>/5/> %u4uan $mum ///// ?
>/5/0 %u4uan Khusus //// ?
>/? +an9aat Penelitian / ?
BAB 0 %IN8A$AN P$S%AKA /// 2
0/> Nyeri // 2
0/>/> De9inisi Nyeri // 2
0/>/0 Pato9isiologi Nyeri ///// 2
0/>/5 Kecemasan Prabedah dan Nyeri Pascabedah // >?
0/0 Pendekatan Spiritual /// >20/0/> Spiritual Islam sebagai Kebutuhan dan Ke:a4iban ///// >2
0/0/0 Spiritual Islam tentang Sakit dan %erapi /////// >
0/0/0/> Sakit sebagai obaan / >
0/0/0/0 Adab dikala Sakit /// >F
0/0/0/5 &egalitas Islam %erapi +edis dan Bedah ////// 01
0/5 Doa ////// 0>
0/5/> Arti dan !akekat Doa ////////// 0>
0/5/0 +an9aat Doa dalam %erapi ////// 05
0/5/5 Doa;Doa dalam %erapi /////// 02
0/? Pendekatan Spiritual dan Doa Prabedah serta +ekanismeoping //// 0L
0/2 Pendekatan Spiritual dan Doa sebagai Kontrol Kogniti9 dalam
Pengendalian Nyeri / 51
0/@ Nyeri sebagai Stresor Psikis dan Respon !ormon
Neuroendokrin // 5>
BAB 5 K"RAN#KA K'NS"P%$A& DAN !IP'%"SIS P"N"&I%IAN 55
5/> Kerangka Konseptual Penelitian / 55
5/0 !ipotesis Penelitian/// 5?
BAB ? +"%'D" P"N"&I%IAN // 52
?/> Rancangan Penelitian /// 52
?/0 Subyek Penelitian // 52
?/0/> Populasi dan Sampel ///// 52
?/0/0 Besar Sampel //////// 52
?/0/5 Kriteria Inklusi /// 5@
?/0/? Kriteria "ksklusi //// 5@
?/5 .ariabel Penelitian / 5@
?/5/> .ariabel Bebas //// 5@
?/5/0 .ariabel %ergantung ///// 5
?/? De9inisi 'perasional // 5?/?/> Pendekatan Spiritual dan Doa /// 5
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
8/64
?/?/0 Nyeri // 5F
?/?/5 Kortisol // 5L
?/2 Alur Penelitian //// ?1
?/@ %empat Penelitian /// ?>
?/ *aktu Penelitian ///// ?>
?/F Alat dan Bahan /// ?>
?/L Prosedur Penelitian /// ?>
?/>1 ara Pengolahan dan Analisa Data //// ?5
BAB 2 !ASI& P"N"&I%IAN DAN ANA&ISIS !ASI& P"N"&I%IAN ///// ??
2/> !asil Seleksi Sampel ??
2/0 Data Karakteristik sampel// ??
2/0/> $4i Normalitas/ /// ??
2/0/0 $4i !omogenitas/ /////////// ?2
2/5 Analisis Data Prabedah / ?2
2/? Analisis Data Pascabedah // ?@BAB @ P"+BA!ASAN /// ?F
BAB K"SI+P$&AN DAN SARAN / 2?
DA-%AR P$S%AKA //// 22
DA-%AR AA% A&;$RAN @?
DA-%AR RI*AA% !ADIS /// @
&A+PIRAN /// F?
DA-%AR %AB"&
!al/
%abel > 6 Karakteristik sampel ///// ??%abel 0 6 Perubahan Kortisol Prabedah dan Pascabedah pada Kelompok
Perlakuan dan Kontrol //// ?2
%abel 5 6 Perbedaan Selisih Kortisol Prabedah dan Pascabedah antara
Kelompok Perlakuan dan Kontrol ////// ?@
%abel ? 6 Perbandingan .isual Analog Scale Pascabedah pada Kelompok
Perlakuan dan Kontrol /////// ?@
%abel 2 6 8enis 'perasi antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol / ?
%abel @ 6 Perbedaan .AS hari I7 II dan III antara 4enis 'perasi Plating7 Nailing7
Nailingplating//// ?
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
9/64
DA-%AR #A+BAR
!al/
#ambar > 6 Diagram 8arasM8aras Nyeri /////// @
#ambar 0 6 8aras;8aras Nyeri Konsep Descartes //// L
#ambar 5 6 Kerangka Konsep Penelitian /// 55
#ambar ? 6 Skala Analogi .isual /////// 5L
#ambar 2 6 Alur Penelitian ///// ?1
DA-%AR &A+PIRAN
!al/
&iran I 6 Persetu4uan +engikuti Penelitian /// F?
&iran II6 Ringkasan Komunikasi Spiritual Islam tentang Sakit dan %erapi///
F2
&iran III 6 &a9al dan ara Doa /// F@
&iran I. 6 ara Pengukuran Intensitas Nyeri /// FF
&iran . 6 Status Penderita dan !asil .ariabel %ergantung////////////////////////////
FL
&iran .I 6 Data Pembedahan // FL
&iran .II 6 Analisa Statistik / L1
&iran .III 6 !ubungan +ekanisme oping dengan
Stres /////////////////////////////// LL
&iran I 6 Bagan -isiologi Nyeri7 Pengaruh Stres dan Pendekatan Spiritualpada Persepsi Nyeri /////////////////////////////////////////////////////////////////////// LL
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
10/64
DA-%AR SIN#KA%AN
A%! 6 Adreno ortico %rophic !ormonAS 6 Alaihis;Salam
ASA 6 American Society o9 Anesthesiologist
R! 6 orticotropin Releasing !ormon
B# 6 ortisol Binding #lobulin
-PIA 6 -luorescense Polariation Assay
#ABA 6 #ama Amin Butiric Acid
#BP% 6 #edung Bedah Pusat %erpadu
! 6 !i4riyah
!O 6 (Ion) !idrogen
!R 6 !adis Ri:ayat!PA 6 !ypophyse Pituitary Adrenal
IASP 6 International Association 9or %he Study o9 Pain
KO 6 (Ion) Kalium
+ 6 +asehi,+iladiyah
+RS 6 +asuk Rumah Sakit
PA# 6 PeriaHuadectal #rey
S 6 uran Surat
RA 6 Radhiyallahu EAnh
SA* 6 Shalallahu EAlaihi *asallam
S+ 6 Sebelum +asehi
.AS 6 .isual Analog Scale
*!' 6 *orld !ealth o9 'rganisation
BAB >
P"NDA!$&$AN
>/>/ &atar Belakang
Dari se4arah perkembangan kerumahsakitan diketahui7 bah:a pada sekitar ?111
tahun S+ ditemukan mula;mula tempat pera:atan orang sakit selalu men4adisatu dengan tempat kegiatan agama (spiritual) dan agar mendapat pertolongan
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
11/64
dari %uhan usaha terapi pada penderita selalu dikaitkan dengan a4aranMa4aran
agama (pendekatan spiritual)/>;?
Pada permulaan abad ke >L7 ter4adi pemisahan kerumahsakitan dari tempat
keagamaan7 karena :aktu itu pemerintah telah akti9 ikut campur dalam
pengaturan kesehatan7 akibatnya pendekatan spiritual terapi ikut terlupakan/
Dan pada abad ke 017 teknologi kedokteran berkembang dengan cepat7 yang
me:arnai pengelolaan rumah sakit/ Pengelola berlomba;lomba memodernisasi
rumah sakit dan mendatangkan peralatan mutakhir/ Kesemuanya itu memba:a
pengaruh yang besar terhadap cara ber9ikir7 sikap dan perilaku para dokter/
Pendekatan manusia:i yang dilakukan terhadap penderita7 menurut Ishom
>LF@7 beralih kepada pendekatan materialistik dan pendekatan spiritual semakin
terlupakan/ 5;@
Pendekatan spiritual merupakan pendekatan penting dan sebagai suatu
keharusan pada terapi penderita7 disamping pendekatan biopsikososial7 karena
dalam menghadapi penderita yang terganggu kesehatannya harus secara holistikyaitu memperhatikan penderita seutuhnya yang menurut *orld !ealth o9
'rganisation (*!'7 >LF?) meliputi biopsikososiospiritual/;>1
Dr/Anne +c a99rey7 sta9 !ar3ard +edical School7 Boston7 +assachusetts dalam
8ournal o9 %he American +edical Association mengatakan bah:a para dokter
seharusnya menggali pengetahuan spiritual penderita untuk memperbaiki
pemahaman mereka terhadap penyakit dan kesehatan/ Dia telah memimpin
penelitian di Amerika tentang pendekatan spiritual dengan tambahan doa dalam
terapi/>>
Pendekatan spiritual (Islam)7 menurut Nasr 01107 adalah pendekatan dengan
nilai;nilai Ilahi yang tercantum dalam Al;uran dan !adis/ Al;uran adalahkitab suci (S/060) merupakan kumpulan :ahyu Allah7 yang diturunkan kepada
Nabi +uhammad SA* (S/>@6??)7 selama rentang :aktu 05 tahun dalam masa
tugas kenabiannya (@>1 ; @55 +)7 untuk disampaikan kepada umat manusia
sebagai pedoman hidup (S/>6L) dalam mencapai keridhoan Allah (S/L0601)
dan kebahagiaan di dunia dan akhirat (S/0601>)/ !adis merupakan ucapan7
perbuatan dan sikap Nabi SA*/ Nabi SA* memberikan contohMcontoh konkret
yakni teladan Nabi SA* (S/5560>)/ %eladan Nabi SA* ini telah diperintahkan
oleh Allah agar ditiru dan ditaati7 karena mentaati Nabi SA* berarti mentaati
Allah (S/?6F1)/>0;>2
Pendekatan spiritual yang berhubungan dengan terapi pada penderita antara lain
dengan mengetahui spiritualitas tentang sakit dan terapi serta berdoa di kala
sakit/ Dengan mengetahui spiritualitas tentang sakit dan terapi serta berdoa
diharapkan dapat mendukung proses terapi dan menurut Sholeh 0111 dapat
sebagai preempti3e cogniti3e analgesia yang dapat menurunkan nyeri
pascabedah/>@;>L
Nyeri pascabedah adalah nyeri akut yang paling banyak didapatkan dan dialami
beribuMribu penderita setiap harinya di seluruh dunia/ Brasseur dan Poisson
>LL@ menyebutkan7 bah:a nyeri pascabedah masih merupakan masalah lebih
dari 21 penderita yang dilakukan pembedahan7 meskipun pengetahuan danmetoda penanggulangan nyeri berkembang pesat/ 01;05
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
12/64
Proses timbulnya nyeri7 menurut +elack >LF@7 diketahui tergantung dua
komponen yaitu komponen sensoris dan komponen a9eksi7 tetapi sampai saat ini
pengelolaan nyeri terutama ditu4ukan pada komponen sensoris7 karena itu
timbul pemikiran apakah dukungan pengelolaan komponen a9eksi dapat men4adi
salah satu alternati9 masalah tersebut/00;0?
Pengelolaan komponen a9eksi dimaksudkan sebagai pengelolaan kecemasan
penderita/ Beberapa peneliti menemukan kecemasan prabedah yang tidak
dikelola dengan baik akan meningkatkan nyeri dan menurut arlson >LL? dapat
tercermin pada sekresi hormon neuroendokrin yaitu kortisol yang tinggi/00;02
Pengelolaan komponen a9eksi antara lain dengan pendekatan psikologis/ Rehatta
>LLL pada disertasinya telah meneliti pengaruh pendekatan psikologis prabedah
terhadap toleransi nyeri dan respon ketahanan imunologik pascabedah7 dan
ternyata pendekatan psikologis meningkatkan toleransi nyeri atau menurunkan
intensitas nyeri serta mengurangi respon hormon neuroendokrin secara
bermakna (p G 171>)/ Pendekatan psikologis yang dilakukan pada penelitiantersebut dengan komunikasi yaitu diskusi tentang kecemasan penderita untuk
menimbulkan persepsi dan moti3asi positi9 mengenai pembedahan serta
penyampaian in9ormasi prosedur pelaksanaan pembedahan7 anastesi dan
pascabedah serta nyeri/00;02
Pendekatan spiritual dan doa dapat mengelola kecemasan/ Ibnu Sina (dokter7
usia >1 tahun ha9al uran7 51;?0F !,LF1;>15 +) mengatakan7 bah:a 9aktor
yang turut andil untuk menghindari kecemasan adalah kembali kepada
(mentaati) Allah (S/2>621)/Dengan pendekatan spiritual dan doa dapat
menyebabkan kembali kepada Allah7 ingat Allah (dikrullah)/ Dengan dikrullah7
menurut Allah seperti tersebut dalam uran Surat Ar;Radu,>5 ayat 0F7dapatmen4adi tenang,tenteram/>@;>L
'leh karena itu dapat disimpulkan7 sebagaimana adanya pengaruh pendekatan
psikologis sebagai pengelolaan kecemasan prabedah terhadap nyeri pascabedah7
mungkin terdapat pengaruh pendekatan spiritual dan doa sebagai pengelolaan
kecemasan prabedah terhadap nyeri pascabedah/
>/0/ Rumusan +asalah
>/Apakah pendekatan spiritual dan doa prabedah menurunkan nyeri pascabedah
Q
0/Apakah pendekatan spiritual dan doa prabedah menurunkan sekresi hormon
kortisol Q
>/5 %u4uan Penelitian
>/5/> %u4uan $mum
$ntuk membuktikan bah:a pendekatan spiritual dan doa prabedah mengurangi
nyeri pascabedah/
>/5/0 %u4uan Khusus
>/+embuktikan bah:a nyeri pascabedah kelompok yang mendapatkan
pendekatan spiritual dan doa prabedah lebih rendah dibanding nyeri kelompok
yang tidak mendapatkan pendekatan spiritual dan doa prabedah/
0/+embuktikan bah:a respon sekresi hormon kortisol pada kelompok yangmendapatkan pendekatan spiritual dan doa prabedah lebih rendah dibanding
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
13/64
respon sekresi hormon kortisol kelompok yang tidak mendapatkan pendekatan
spiritual dan doa prabedah/
>/? +an9aat Penelitian
>/ +engembangkan cara pendekatan biopsikososiospiritual dalam pengelolaan
nyeri pascabedah7 selain pendekatan 9armakologis7 untuk mengurangi nyeri
pascabedah/
0/ +elengkapi pengendalian nyeri pascabedah dengan cara pendekatan spiritual
dan doa prabedah7 untuk mengurangi nyeri pascabedah/
5/ +engembangkan metode pendekatan spiritual yang terstruktur dan
terencana/
BAB 0
%IN8A$AN P$S%AKA
0/> Nyeri
0/>/> De9inisi Nyeri+enurut +erskey >LF1 yang kemudian dipakai International Association 9or %he
Study o9 Pain (IASP) dan dipublikasikan tahun >LF@7 nyeri adalah suatu rasa dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan7 disebabkan oleh kerusakan
4aringan atau yang berpotensi menyebabkan kerusakan/ Sedangkan menurut
*oodru99 >LL@7 karena nyeri bersi9at subyekti97 de9inisi nyeri yang lebih praktis
adalah apa yang dikatakan pasien sakit7 apa yang digambarkan pasien dan
bukan apa yang dianggap orang lain seharusnya/0@;0L
Berdasarkan penyebab dan lamanya berlangsung7 +elack >LF@7
mengemukakan adanya perbedaan nyeri akut dan nyeri kronik/ Penyebab nyeri
akut 4elas7 terlokalisasi dan hilang dengan sembuhnya kerusakan 4aringan/ Nyeripascabedah merupakan nyeri akut/0F;5>
0/>/0 Pato9isiologi Nyeri
+enurut Sosno:ki >LL07 nyeri disebabkan oleh rangsangan reseptor nyeri (pain
receptors) yang disebut nosiseptor di u4ung sara9 bebas (9ree ner3e endings)7
selan4utnya ditransmisikan melalui sara9 peri9er ke tanduk dorsal medula
spinalis/ Di tempat ini mereka bersinaps dengan sel;sel dari 4aras spinotalamik
yang memba:a impuls (rangsangan) ke atas medula spinalis7 melalui batang
otak ke talamus/ Dari talamus impuls diserahkan ke berbagai daerah korteks
serebral yang membangkitkan persepsi nyeri serta reaksi terhadap nyeri
tersebut (gambar>)/00750;5?
$4ung sara9 bebas di kulit dan 4aringan ikat (somatic nociceptors) serta 3isceral
(3isceral nociceptors) dapat dirangsang secara 9isik (tekanan7 panas7 distensi
3isceral)
#ambar > 6 Diagram 8aras;8aras Nyeri (Sumber 6 Sellers "+7 +ount B+7 Bethune
#*7 he3alier I+7 "meads 8#7 +achets RA7 et al/7 editors/ ancer Pain7 A+onograph on the +anagement o9 ancer Pain/ anada 6 +inister o9 Supply and
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
14/64
Ser3ices >LF?/ p/ @ M F)/
tetapi lebih sering diakti9kan oleh rangsangan kimia:i akibat cedera atau
peradangan 4aringan/ edera 4aringan menyebabkan produksi dan akumulasi
berbagai at algesik termasuk prostaglandin7 bradikinin7 serotonin7 histamin7 ion
potassium dan hidrogen yang telah terbukti mempengaruhi nosiseptor/50;52
Serabut sara9 dari nosiseptor somatik ber4alan sepan4ang sara9 peri9er dan
memasuki medula spinalis melalui akar dorsal7 sedangkan sekitar 01 serabut
dari nosiseptor 3isceral masuk melalui 4alur 3entral/ Serabut a9eren 3isceral dan
somatik bersatu pada neuron yang sama di medula spinalis7 serabut spinal yang
naik (ascending) sama untuk impuls dari keduanya7 3isceral dan somatik/50;52
Di tanduk dorsal medula spinalis7 sara9 sensoris a9eren ini bersinaps dengan
serabut dari 4aras spinotalamik ascendens7 secara langsung atau melalui suatu
sistim kompleks serabut penghubung dari interneuron7 melibatkan berbagai
neurotransmiter termasuk substansi P dan glutamat/%erminal presinap dari
serabut sensoris a9eren mengandung reseptor opioid yang mengikat substansiopioid endogen (endorphin) atau obat opioid eksogen/ Pengikatan tersebut
mengurangi atau memblokir pelepasan neurotransmiter oleh sara9 sensoris
a9eren7 sehingga mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri/50;52
Impuls nyeri yang ditransmisikan ke talamus dilan4utkan ke berbagai daerah
korteks cerebri antara lain ke daerah sensoris lobus parietal yang memberi lokasi
dan interprestasi nyeri7 sistim limbik yang terlibat dalam respon a9ekti9 dan
otonomik terhadap nyeri7 lobus temporal yang terlibat dalam memori nyeri dan
lobus 9rontal dimana 9ungsi kogniti9 menilai kemaknaan nyeri serta respon
emosional terhadap nyeri tersebut/50;52
+ekanisme endogen utama inhibisi (hambatan) nyeri adalah supresi(penekanan) impuls nyeri pada tanduk dorsal oleh 4aras;4aras descenden dari
otak tengah (midbrain) dan batang otak (brainstem)/ Pusat;pusat ini menerima
masukan dari korteks7 talamus dan pusat otak tengah lainnya7 dan melalui
bermacam 4aras descenden merangsang interneuron penghambat di tanduk
dorsal medula spinalis7 menghasilkan analgesia atau mengurangi nyeri/
Neurotransmiter yang terlibat di 4aras penghambat descenden adalah
noradrenalin dan serotonin/50;52
Descartes >@?? telah mengemukakan teori tradisional yaitu teori spesi9icity yang
menganggap nyeri sebagai suatu 9ungsi spesi9ik7 rangsang nyeri dihantarkan
oleh serabut sara9 khusus langsung ke pusat somatosensorik di otak (komponen
sensoris) dan menimbulkan respon7 sehingga intensitas nyeri yang dirasakan
sebanding dengan luasnya kerusakan 4aringan/ Komponen a9eksi hanya sebagai
reaksi psikis terhadap nyeri (gambar 0)/50;52
Perkembangan ilmu merubah paradigma nyeri7 dari teori spesi9icity yang sudah
dianut se4ak Descartes sampai teori gate control oleh +elack dan *all >L@27
dimana komponen a9eksi berupa proses psikologis diyakini merupakan bagian
integral nyeri dan sangat berperan dalam proses timbulnya nyeri/ Nyeri
merupakan hasil akhir dari interaksi kompleks proses 9isiologi7 psikologi dan
biokimia:i/ Interaksi kompleks ini menimbulkan plastisitas pada sistim sara9yaitu kemampuan sel neuron berubah struktur dan 9ungsi sebagai respon
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
15/64
terhadap rangsang internal maupun eksternal/ Plastisitas bersi9at adapti9 bila
merupakan penyesuaian terhadap lingkungan atau maladapti9 bila perubahan ini
menyebabkan gangguan 9ungsi/ Plastisitas bisa ter4adi karena proses modulasi
supraspinal ter4adi karena adanya kontrol kortikal/ -aktor a9eksi dapat
mempengaruhi persepsi dan menghambat transimisi impuls nyeri/51;55
%ahapan proses nyeri antara lain secara transduksi7 transmisi7 modulasi dan
persepsi/ %ransduksi adalah perubahan rangsang nyeri men4adi impuls listrik/
Kerusakan 4aringan dan reaksi 4aringan sekitarnya menyebabkan rangsangan
pada
#ambar 0 6 8aras;8aras Nyeri Konsep Descartes (Sumber 6 Bonica 88/ %he
+anagement o9 Pain/ 0nd ed/ &ondon 6 &ea C -ebiger >LL1/ p/0 M >)/
nosiseptor yang terdapat di u4ung sara9 bermielin A delta dan u4ung sara9 yang
tidak bermielin/0075?;5@Kerusakan sel dan re9leks otonom pembuluh darah lokal mengakibatkan
keluarnya berbagai mediator kimia ke 4aringan/ +ediator kimia ini antara lain ion
KO7 !O7 prostagandin dari sel yang rusak7 bradikinin dari plasma7 histamin dari
sel mast7 serotonin dari trombosit dan substansi P dari u4ung sara9/ Berbagai
mediator tersebut mengakti9kan reseptor nyeri sehingga ter4adi impuls listrik
berupa arus elektrobiokimia yang diteruskan le:at serabut sara9 A delta dan
ke neuron korda spinalis kemudian ke korteks/0075?;5@
%ransmisi adalah proses penerusan impuls nyeri dari sara9 peri9er ke neuron
korda spinalis kemudian mele:ati 4aras spinotalamik menu4u talamus sebagai
pintu gerbang sistim sensoris ke korteks serebri/ Sebagian besar serabut sara9dari lateral talamus di proyeksikan ke korteks somatosensoris yang bertanggung
4a:ab terhadap aspek sensasi sedangkan sebagian besar serabut sara9 dari
medial talamus di proyeksikan ke sistim limbik dan korteks asosiasi yang
bertanggung 4a:ab terhadap aspek a9eksi/ %erdapatnya serabut sara9 yang
menghubungkan kedua 4aras tersebut7 menun4ukkan eratnya hubungan 9ungsi
kedua sistim tersebut/0>70075?75@
%ransmisi sepan4ang akson neuron berlangsung karena proses polarisasi
depolarisasi7 dan dari neuron pre sinaps melalui neurotransmiter/
Neurotransmiter yang kini diketahui berperan utama dalam proses penerusan
rangsang nyeri adalah substansi P/0075?;5@
+odulasi adalah proses pengendalian nyeri/ +odulasi dapat berarti
meningkatkan maupun menghambat transmisi impuls7 ter4adi di peri9er maupun
sentral/ +odulasi peri9er yang meningkatkan impuls nyeri disebabkan oleh
mekanisme antara lain mediator biokimia:i yang dikeluarkan karena kerusakan
4aringan dan in9lamasi menyebabkan nosiseptor terangsang oleh rangsang
diba:ah nilai ambang yang disebut sebagai sensitisasi peri9er7 dan digiatkannya
nosiseptor yang sebelumnya tidak akti9/ Proses tersebut meningkatkan besarnya
masukan impuls a9eren ke kornu dorsalis/ Selan4utnya masukan impuls tersebut
menyebabkan perubahan intraseluler pada neuron korda spinalis/ +odulasiperi9er yang menghambat ter4adi melalui kontrol presinaps oleh serabut sara9
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
16/64
besar A beta terhadap transmisi impuls nyeri serabut sara9 halus A delta yang
diperantarai oleh #ABA/ !ambatan sara9 A beta dipengaruhi oleh kontrol
kortikal/0075?75@
+odulasi sentral dimunculkan oleh teori gate control oleh +elack dan *all >L@2
yang kemudian dikembangkan +elack dan asey >L@F/ +elack dan asey
membagi proses nyeri dalam dua sistim operasional7 yaitu aspek sensoris
diskriminati9 dan aspek moti3asi a9ekti9/ Aspek sensoris diskriminati9 di4alankan
oleh 4aras spinotalamik yang berakhir di talamus lateral dan diproyeksikan ke
korteks somatosensoris7 ber9ungsi dalam identi9ikasi intensitas maupun lokasi
rangsang/ -ungsi ini berhubungan dengan nilai ambang nyeri yang umumnya
sama pada setiap indi3idu/ Sedangkan 4aras paramedian spinotalamik yang
berakhir di medial talamus mele:ati sistim retikuler dan limbik ke korteks
asosiasi ber9ungsi memberikan perasaan tidak menyenangkan sehingga lebih
menggambarkan kualitas nyeri/ Aspek moti3asi a9ekti9 tidak tergantung pada
lokasi dan penyebab nyeri7 tetapi terutama berhubungan dengan intensitasnyeri/0075?75@
+odulasi sentral berhubungan dengan hambatan nyeri endogen/ Bonica >LL1
menggambarkan modi9ikasi model konseptual gate control/ %erdapat mekanisme
kontrol kortikal yang saling berinteraksi yaitu antara kontrol kogniti9 oleh
neokorteks7 bersama sistim moti3asi a9ekti9 sistim sensoris diskriminati9/ Proses
kogniti9 bertanggung 4a:ab memberikan in9ormasi prakondisi7 kecemasan7
perhatian7 sugesti7 nilai budaya dan arti penyebab nyeri yang akan
mempengaruhi reaksi sistim moti3asi a9ekti9 dan sensoris diskriminati9/ Bagian
9rontal dari korteks men4adi mediator antara proses kogniti9 dengan sistim
moti3asi a9ekti9 dan mempertahankan berdasarkan pengalaman terdahuluadanya emosi yang tidak menyenangkan maupun reaksi penolakan terhadap
nyeri/ Kontrol kogniti9 dapat langsung memodulasi transmisi nyeri le:at proyeksi
dorsolateral sebelum impuls mencapai sistim moti3asi a9eksi dan sensoris
diskriminati97 bila impuls dikenal berdasarkan pengalaman terdahulu/ Sedangkan
pengaruh moti3asi dan a9eksi dalam proses modulasi7 ditun4ukkan oleh proyeksi
sistim hambatan dari batang otak ke kornu dorsalis/ Dengan demikian masukan
rangsang nyeri dengan cepat mengalami proses identi9ikasi7 e3aluasi dan
modulasi sebelum tubuh menentukan sikap dan cara menghadapi/0075?75@
Persepsi adalah hasil rekonstruksi internal tentang rangsang/ Proses rekonstruksi
ter4adi dengan adanya interaksi antara sistim sensoris yang mengantarkan
rangsang dengan kontrol kogniti9 di neokorteks dan sistim limbik yaitu
hipokampus dan amigdala/ Selain dari talamus sebagai pusat pembagi in9ormasi
sensoris7 amigdala yang bertanggung4a:ab dalam hal respon emosi menerima
in9ormasi tentang rangsang nyeri dari neokorteks yaitu pusat kogniti9 dan
asosiasi sensoris maupun dari hipokampus/ Korteks pre9rontal sebagai kontrol
kogniti9 terutama penting untuk mengendalikan respon emosi negati9 karena
bagian korteks ini berhubungan dan menerima in9ormasi dari semua area
sensoris dan asosiasi sensoris/ !ipokampus ber9ungsi mengenali dan mengingat
makna rangsang berdasarkan data masa lalu/ $mpan balik dari amigdala kekorteks dan hipokampus memberikan kesadaran tentang respon emosi dan
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
17/64
penyesuaian sikap/ !asil interaksi ini adalah sensasi nyeri dengan respon emosi
tertentu/0075?75
Respon emosi negati9 akan menempatkan nyeri sebagai suatu kondisi yang
mengancam atau stresor7 sebaliknya respon emosi positi9 menurunkan ter4adinya
nyeri/ Dengan demikian dapat disimpulkan bah:a persepsi tentang nyeri
menentukan intensitas rangsang nyeri yang dapat diterima tanpa keluhan/
ontoh yang terkenal adalah pengamatan Beecher >L2@ pada pra4urit yang
terluka di medan perang dunia kedua di Itali/ Pra4uritMpra4urit ini kurang bahkan
tidak merasa nyeri karena intensitas rangsang nyeri yang diterima tanpa keluhan
dan daya tahan terhadap nyeri/ !al ini disebabkan persepsi tentang luka dan
nyeri bagi mereka adalah peluang untuk pulang dan berakhirnya peperangan/
Bila persepsi dan respon emosi terhadap masukan rangsang nyeri negati97 nyeri
dikategorikan ancaman atau stresor/ Dengan demikian ter4adi peningkatan nyeri
dan peningkatan sekresi kortisol sebagai indikator adanya reaksi stres yang
disebabkan nyeri/>L700750Perbedaan a9eksi nyeri pada dua indi3idu7 menurut hapman >LF27 disebabkan
oleh perbedaan persepsi/ Sedangkan persepsi dan respon emosi terhadap nyeri
dipengaruhi oleh dua 3ariabel yaitu 9aktor predisposisi dan 9aktor situasional/
-aktor predisposisi misalnya intelegensia7 kepribadian7 status sosial7 nilai budaya
dan pengalaman sebelumnya/ -aktor situasional misalnya adanya moti3asi7
depresi dan kecemasan/ -aktor predisposisi merupakan 9aktor yang tidak dapat
atau sukar dikendalikan/ -aktor situasional bersi9at sementara dan timbul oleh
kondisi tertentu misalnya perubahan lingkungan atau kurangnya pengetahuan
tentang masalah yang dihadapi/ 'leh karena itu terhadap 9aktor situasional
dapat dilakukan upaya perubahan/00Nyeri secara 9isiologi7 menurut *eisenburg >LL17 adalah sensasi yang sarat
dengan modulasi/ +odulasi ter4adi di tingkat peri9er7 korda spinalis dan kortikal
mele:ati alur sensoris maupun kogniti9/ 'leh karena itu dapat dilakukan
inter3ensi untuk menghambat komponen sensoris maupun mempengaruhi
komponen a9eksi/ Salah satu alternati9 upaya mempengaruhi komponen a9eksi
adalah dengan modulasi kogniti9 yang diharapkan dapat merubah persepsi dan
mempengaruhi respon emosi terhadap nyeri/00
Komponen a9eksi menyebabkan nyeri/ +enurut -ield tahun >LFL7 nyeri yang
dirasakan tidak setara dengan intensitas rangsang yang menimbulkannya/
Demikian 4uga rangsang dengan intensitas yang sama dapat dirasakan berbeda
pada indi3idu/ Perbedaan nyeri yang disebabkan perbedaan a9eksi dicerminkan
oleh perbedaan intensitas nyeri/ Intensitas nyeri dapat dipakai untuk menilai
komponen a9eksi yaitu makin rendah intensitas nyeri berarti makin positi9 a9eksi
terhadap nyeri/ Dengan demikian keberhasilan modulasi kogniti9 terhadap
komponen a9eksi dapat diketahui dari tinggi rendahnya intensitas nyeri/00
0/>/5 Kecemasan Prabedah dan Nyeri Pascabedah
hapman >LF2 menyebutkan7 kecemasan merupakan status emosi yang paling
sering didapatkan pada masa prabedah7 disebabkan kondisi situasional/
Kecemasan adalah ekspresi respon emosi normal yang timbul karena kesadaran9ungsi kognisi tentang situasi yang mengancam dan adanya ketidakpastian/
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
18/64
Kecemasan prabedah timbul karena perubahan lingkungan7 kurangnya
pengetahuan tentang pembedahan7 anestesi7 nyeri dan berbagai masalah yang
terkait/ Dari berbagai obser3asi klinik diketahui adanya hubungan linier
kecemasan prabedah dengan nyeri pascabedah dan dari penelitian 8ohnson >LF@
diketahui bah:a kecemasan memuncak se4ak dua hari prabedah/0075F;?>
Susunan sara9 pusat yang berperan dalam timbulnya kecemasan adalah korteks
dan sistim limbik/ Korteks mengenal dan menganalisis kondisi yang mengancam7
kemudian in9ormasi ini diteruskan ke sistim limbik yaitu di hipokampus dan
amigdala/ Sistim limbik terutama berperan dalam pengkondisian respon emosi
yang negati9/ %itik tangkap kondisi mengancam atau tidak menyenangkan adalah
pada nukleus basolateral amigdala/>L700
Nukleus sentral berhubungan dengan bagian otak yang terkait dengan kontrol
sistim endokrin7 otonom dan perilaku7 sehingga in9ormasi respon emosi dapat
menimbulkan respon stres selan4utnya/ Penelitian mengenai sirkuit persara9an
menyimpulkan bah:a respon emosi terhadap suatu rangsang diperbesar olehrangsang tidak menyenangkan yang diberikan bersamaan7 karena kedua
rangsang ini bersinaps pada nukleus sentral amigdala/ !al ini men4elaskan
mekanisme meningkatnya respon emosi terhadap nyeri pascabedah bila terdapat
pra kondisi kecemasan prabedah/00
Kecemasan 4uga mempengaruhi alur sensoris7 karena menyebabkan kepekaan
nosiseptor yang mekanismenya antara lain timbul re9leks spinosimpatis (spino
symphatetic) dengan mikrosirkulasi sekitar reseptor nyeri sehingga ter4adi
iskemia yang meningkatkan kepekaan nosiseptor dan pelepasan nor epinephrin
dari u4ung sara9 simpatis/ Selain meningkatkan kepekaan 4uga mempunyai e9ek
langsung pada nosiseptor7 serta re9leks segmental somatomotorik7 menimbulkanke4ang otot yang menimbulkan rangsangan pada nosiseptor di otot/>L700
8adi kecemasan prabedah mempunyai pengaruh ganda dalam meningkatkan
nyeri pascabedah yaitu mempengaruhi komponen a9eksi karena e9ek pra kondisi
dan mempengaruhi komponen sensoris karena meningkatkan kepekaan
nosiseptor/ +engurangi kecemasan prabedah merupakan upaya yang bersi9at pre
empti3e cogniti3e analgesia/ Diharapkan menurunnya atau hilangnya kecemasan
dapat memperbaiki respon emosi dengan demikian menurunkan nyeri
pascabedah/00
0/0 Pendekatan Spiritual
0/0/> Spiritual Islam sebagai Kebutuhan dan Ke:a4iban
Spiritual7 menurut Ary 011?7 berasal dari kata spirit artinya murni/ +aksudnya
bila 4i:a manusia murni atau 4ernih7 maka akan menemukan potensi mulia
dirinya7 sekaligus menemukan siapa %uhannya7 karena pada manusia ditiupkan
oleh %uhan suara hati dan sama persis dengan si9at;si9at Ilahi (Asmaul !usnah)
yang terletak pada god spot (titik %uhan)/ Ramachandran tahun 0111 dan
timnya dari ali9ornia $ni3ersity yang menemukan eksistensi god spot dalam
otak manusia7 dan disebutnya sudah built in sebagai pusat spiritual/?0;?2
Spiritual Islam7 menurut Nasr 01107 merupakan kata yang bahasa Arabnya
adalah ruhaniyyah7 diambil dari bahasa Al;uran (S/>6F2)/ +aksudnya yangterkait dengan dunia ruh yang berkaitan dengan Ilahi yaitu dalam seluruh kasus7
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
19/64
termasuk sakit7 dikaitkan dengan nilai;nilai Ilahi7 sehingga ter4adi suatu
kedekatan dengan %uhan/>2
"sensi spiritual Islam adalah realisasi dari yang terungkap dalam Al;uran7
berdasarkan teladan kenabian dari Nabi SA*/ %u4uan dari spiritual islam adalah
memperoleh si9at;si9at Ilahi dengan teladan Nabi SA* dan :ahyu Al;uran
sehingga meraih kebaikan;kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat
(S/0601>)/>2
Kehidupan spiritual didasarkan pada pengetahuan tentang Allah7 kecintaan
kepada Allah (S/262?)7 kepatuhan kepada kehendak;Nya/ Spiritual Islam
adalah cinta yang selalu di:arnai dan dikondisikan dengan pengetahuan dan
didasarkan pada kepatuhan yang telah dipraktekkan dan terkandung dalam
kehidupan sesuai dengan hukum Ilahi/ Siapa sa4a yang memandang %uhan
sebagai norma yang penting dan menentukan atau sebagai prinsip hidupnya
disebut spiritual/>2
+enurut Na4ati 01157 manusia memiliki moti3asi untuk memenuhi kebutuhanspiritual/ Secara 9itrah manusia memiliki kesiapan (potensi) untuk bertauhid
(mengesahkan Allah)7 mendekatkan diri kepada Allah7 kembali kepada;Nya7
meminta pertolongan kepada;Nya ketika dalam situasi genting7 termasuk ketika
sakit/?@
+anusia ketika di alam ruh sebelum diciptakan di alam dunia telah mengambil
per4an4ian dengan %uhan7 sebagaimana Allah telah ber9irman 6
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
20/64
0/0/0/> Sakit Sebagai obaan
Sakit merupakan cobaan (musibah7 u4ian) dari Allah (S/2600) kepada makhluk
ciptaan;Nya7 yang dimaksudkan;Nya agar makhluk yang sekaligus sebagai
khali9ah (S/0651) ini agar bersabar menerima cobaan;Nya (S/06>22M>2@)7
berprasangka baik (!adis udsi)7 ridha (S/L0601)7 ikhlas (S/@6>@0) dan ingat
kembali bah:a dirinya akan kembali kepada;Nya (S/0>652)/?F;2>
Dalam usaha menanggulangi persoalan sakit pada dirinya ini si khali9ah tadi
secara statistik atau sunatullah akan berikhtiar (S/56>2L) mencari pengobatan
sesuai keyakinan dan pengetahuannya7 sebagian akan ke dokter/ Dalam
usahanya Allah akan mengaruniakan kepadanya kesembuhan (S/0@6F1) atau
tidak/21;25
Bagi mereka yang benar;benar sadar bah:a itu adalah cobaan Allah7 maka
setelah ia berusaha sekuat kemampuannya ia akan ta:akal kepada Allah
(S/56>2L) dan memohon kepada Allah kesembuhan dengan sabar (S/06>22)7
berdoa (S/?16@1) serta men4adikan sakit dan hasil ikhtiarnya dapat di4adikansebagai pemacu menu4u tu4uan hidup yang sebenar;benarnya menurut Allah
(S/2>62@)/?L721
Sakit sebagai cobaan yang ter4adi pada Nabi Ayyub AS merupakan sebaik;sebaik
contoh dan teladan bagi orang sakit7 yang tercantum dalam Al;uran/ Nabi
Ayyub AS telah menderita penyakit yang parah sehingga tersiksa (S/5F6?>)7
tetapi dia beraHidah benar7 beriman secara sempurna dan syariat terus
diker4akan serta berakhlak sabar7 pasrah atas ketetapan;Nya7 ikhtiar7 berdoa
dan ta:akal7 kemudian sembuhlah penyakit yang ada padanya (S/5F6?>;??7
S/0>6F?)/2?;2
0/0/0/0 Adab dikala Sakit+enurut Aa #ym 01107 adab dikala sakit adalah berakhlak sabar dalam
menghadapi cobaan (S/06>22;>2@) berupa sakit/ Sebab7 ada kalanya orang
yang sakit men4adi hina karena ketidaksabarannya/ Akhlak sabar yang
diperlukan saat sakit antara lain berprasangka baik kepada Allah7 tidak berkeluh
kesah7 menta9akuri hikmah sakit7 menyempurnakan ikhtiar untuk sembuh dan
berniat untuk sembuh/?F7272F
Akhlak sabar berprasangka baik pada Allah dikala sakit7 karena Allah sesuai
dengan prasangka hambaNya (hadis Hudsi) dan setiap penyakit yang diderita
hakekatnya sudah diukur oleh Allah/ Allah tidak akan membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kesanggupannya (S/060F@)/?F7272F
Akhlak sabar tidak berkeluh kesah karena berkeluh kesah termasuk tanda;tanda
dari ketidaksabaran/ Bila terpaksa berkeluh kesah diusahakan proposional
dengan sakitnya dan tidak mendramatisir/ Ada baiknya mengeluh dengan
menyebut nama Allah/?F72F72L
Akhlak sabar menta9akuri hikmah sakit karena banyak hikmah dibalik ke4adian
penyakit yang ter4adi/ Bersabar dalam menta9akuri hikmah sakit berarti bersabar
men4alani proses sakit yang dialami/ Salah satu hikmah sakit adalah
terhapusnya dosa/ Dengan begitu7 salah satu hikmah sakit ialah kesempatan
untuk mengintropeksi diri7 terutama terhadap se4umlah kesalahan;kesalahanyang pernah dilakukan/ Dalam !R/ Bukhari diri:ayakan bah:a suatu ketika
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
21/64
Abdullah bin +asud RA menghampiri Nabi SA* yang tengah sakit/ Saat itu ia
meraba tangan Nabi SA* sambil berkata7 6a Rasulullah7 penyakit Anda sangat
berat/= Nabi SA* memberikan 4a:aban7 56>>) untuk sembuh adalah dengan
berusaha ke ahlinya dan disiplin/ Ada orang yang harus ke dokter ini;itu tetapi
terus mengeluh karena uangnya habis untuk berobat/ Padahal tanpa disadarinya
biaya itupun pada dasarnya dari Allah/?F7272F
Akhlak sabar untuk berniat sembuh penting karena agar tidak menyerah pada
rasa sakit/ Niat sembuh karena Allah (S/@6>@0)/ Dengan selalu memancangkanniat untuk sembuh karena Allah akan dapat membuat diri sembuh7 tidak hanya
sembuh secara 9isik tapi 4uga sembuh dari sisi spiritual/ Inilah yang sering
disebut sehat :ala9iat/?F7272F
0/0/0/5 &egalitas Islam %erapi +edis dan Bedah
Spiritual lain yang penting diketahui adalah adanya legalitas Islam terapi medis
dan bedah/ Al;uran dan !adis menun4ukkan legalitas terapi dan tidak ada
larangan bagi penderita untuk berobat dengan terapi medis dan bedah/ Dalil;
dalil atas legalitas terapi dari Al;uran antara lain Allah melarang membunuh
diri sendiri (S/?60L)/ Dalam ayat itu terdapat larangan seseorang membunuh
dirinya sendiri dengan suatu cara yang bisa menghantarkan kepadakematiannya/ +eninggalkan terapi penyakit termasuk hal yang tercakup dalam
membunuh diri sendiri/ !al ini tampak 4elas di dalam sikap meninggalkan terapi
pada saat sakit kritis/ 8adi terapi penyakit termasuk perkara yang dibolehkan
Allah7 karena Allah memerintahkan agar tidak membunuh diri sendiri atau
berusaha membinasakan diri sendiri (S/06>L2)/27@>;@5
&egalitas terapi medis dan bedah dari hadis antara lain hadis Abu !urairah dari
Nabi SA*7 sabdanya
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
22/64
boleh berobat Q @0) bernilai sebagai ibadah
(S/2>62@) dan sebagai pelaksanaan per4an4ian primordial (S/6>0)/?7@>7@0
0/5 Doa
0/5/> Arti dan !akekat DoaKata doa7 menurut Sambas 01157 adalah bentuk masdhar (sandaran) dari 9iil
(kata ker4a) daaa M yaduu/ +enurut Ibnu !a4ar7 kata doa adalah bentuk Hashr
(singkat) dari kata al;da:a7 seperti dalam 9iman Allah 16>1@) atau memu4i (S/>6>>1)/@;1
Doa secara istilah adalah permohonan kepada Allah7 agar Dia mendatangkan
sesuatu yang berman9aat dan men4auhkannya dari segala bentuk kemudaratan/
Dari segi bentuknya doa merupakan peker4aan hati7 lisan dan raga dalam
rangka ibadah kepada Allah/ Doa sebagai peker4aan hati7 maksudnya gerak dan
energi berupa interaksi transendental antara makhluk dan khaliH untukmemperoleh sesuatu yang berman9aat dan menghindari sesuatu yang mudarat/
Doa berupa peker4aan lisan adalah ber:u4ud ucapan bahasa yang isinya berupa
permohonan dari makhluk kepada khaliH untuk mencapai sesuatu yang
berman9aat dan menghindari sesuatu yang mudarat dalam rangka beribadah
kepada Allah/ Sedangkan doa dari sisi akti3itas perbuatan raga adalah akti3itas
hidup yang ber4alan dalam hukum kausalitas immaterial sesuai dengan apa yang
dilakukan Halbu dan lisan/ Keterpaduan ketiga unsur itulah sebagai hakekat doa
yang murni dan konsek:en/@;>
Doa hakekatnya adalah penuntun untuk mengubah diri dengan semakin dekat
kepada Allah/ Nilai yang lebih hakiki dari doa yaitu perubahan diri men4adi lebih
baik dan lebih dekat kepada Allah/>;?
Dalam Al;uran disamping tersebut diatas dalil berdoa antara lain 6
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
23/64
kesembuhan,sehat :al a9iat (!R/ %irmidi)/@7@L717@
0/5/0 +an9aat Doa dalam %erapi
Doa adalah obat bagi orang yang sakit/ Ketika seseorang sedang sakit7 ia
seharusnya merasa lebih dekat dengan Allah dan memusatkan pengharapannya
agar sakitnya segera sembuh/ Berkeyakinan bah:asanya penyakit apapun tidak
ada penyembuhnya kecuali penyembuhan dari Allah semata (S/0@6F1)/ Allah
tidak menurunkan sesuatu penyakit7 kecuali menurunkan pula obatnya
(!R/Bukhari +uslim)/ Di saat sakit orang beriman menyerahkan dirinya kepada
Allah/ Dengan cara inilah setelah melalui pengobatan7 ia mengobati hati dan
perasaan sendiri dengan cara berdoa kepada Allah7 sehingga ringanlah
penderitaannya/ ;F1
Doa merupakan sen4ata orang beriman7 dapat mengubah takdir7 menolak
musibah7 mencegah dan meringankan di saat musibah turun (!R/ Ibnu +a4ah)/
Doa itu berguna bagi sesuatu yang telah diturunkan dan sesuatu yang belum
diturunkan7 karena itu hendaknya berdoa (!adis dari Ibnu $mar)/F7L7F>+enurut 8a9ar Subhani >LLL7 terdapat dua anggapan terhadap man9aat doa/
Ada sebagian orang yang tidak mempercayai adanya man9aat doa terhadap
terapi penyakit dan beranggapan bah:a sembuhnya penyakit adalah karena
sebab;sebab materialistik/ Kalau ada sebab tentu akan muncul akibatnya7 tanpa
memerlukan bantuan doa/ Bila tidak ada sebab7 maka akibatnya pun tidak
pernah ada/ Baik penderita sudah berdoa atau belum adalah sama sa4a/F0;F2
Sesungguhnya di balik hukum kausalitas itu ada tatanan Allah7 bersi9at spiritual
yang mengatur tatanan material dan segala urusan/ %atanan material sama
sekali tidak bebas mengatur7 tidak berdiri sendiri di dalam memberi arah
(S/L627 S/>260>)/>17?LAnggapan lain7 bah:a doa tidak berman9aat dalam menyembuhkan penderita
yang sakit7 berdasarkan asumsi bah:a sembuhnya penderita itu sudah
ditakdirkan/ Dia akan sembuh baik didoakan atau tidak/F0;F2
Dari dua anggapan tersebut7 bila menerima dengan anggapan sebelumnya7
maka berarti bah:a usaha penyembuhan dengan minum obat adalah sebab
kesembuhan penderita/ Bila menolak anggapan sebelumnya7 berarti bah:a doa
itu sebetulnya termasuk salah satu 9aktor penyebab yang mempengaruhi
tatanan material/ %atanan material dikendalikan oleh tatanan spiritual/ Nabi SA*
telah bersabda bah:a sesungguhnya doa adalah bagian dari takdir Allah dan
doa memiliki ketetapan dapat mengubah takdir (!R/ !akim)/F0;F2
8adi sesungguhnya doa dan pengobatan adalah bagian dari sebab M sebab yang
ada pada hukum kausalitas itu/ !anya sa4a sebab itu ada yang terlihat dan ada
yang tidak terlihat7 yang hanya dapat diketahui melalui pemberitahuan :ahyu
Ilahi/F0
Dr/Anne +c a99rey7 sta9 !ar3ard +edical School7 Boston7 +assachusetts dalam
8ournal o9 %he American +edical Association disebutkan telah memimpin
penelitian tentang tambahan doa dalam terapi penyakit/ Sekitar sepertiga dari
penduduk Amerika menambahkan doa sebagai obat saat sakit/ Dalam sebuah
studi yang melibatkan 0/122 de:asa muda7 52 mengaku menggunakan doaagar sehat/ Studi ini dilakukan selama oktober >LL dan pebruari >LLF/ Dari
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
24/64
semua yang berdoa 2 mengaku ingin mendapatkan kesehatan yang lebih
baik/Sementara 00 lainnya berdoa untuk mencapai aspek kesehatan tertentu7
@L mengatakan e9ekti9/ Sedangkan sur3ey yang dilakukan oleh ma4alah %ime
dan NN tahun >LL@ menyebutkan7 bah:a pengaruh positi9 doa dalam terapi
penyakit sampai @? />>7F2
%erlepas diterima atau tidaknya doa7 dengan berdoa te4adi interaksi dengan
Allah berupa dikrullah/ Dengan dikrullah akan timbul ketenangan yang dapat
mengelolah kecemasan7 termasuk kecemasan prabedah7 yang berarti dengan
berdoa diharapkan sebagai pre empti3e cogniti3e analgesia/>L717F2
0/5/5 Doa;Doa dalam %erapi
Para ulama telah bersepakat dalam menggunakan doa dalam terapi7 4ika
memenuhi beberapa unsur seperti yang tertulis dalam -athul Bari 6 >1,>L2 dan
-ata:a al;Allamah Ibnu Ba 0,5F?7 antara lain dengan menggunakan kalam
Allah atau dengan nama;namanya7 si9at;si9atnya7 dengan menggunakan kalamNabi SA*7 dengan menggunakan bahasa arab atau bahasa lain yang dapat
dimengerti atau dipahami maksudnya serta dengan keyakinan yang tinggi bah:a
sesungguhnya hanyalah karena iin perkenan dan kuasa Allah semata
kesembuhan penyakit dapat ter4adi (S/0@6F1) karena doa atau se4enisnya
termasuk dokter dengan terapi medis dan atau bedahnya hanyalah perantara
semata/27F@
0/5/5/> Basmalah (S/> 6 >)
+enurut AshshiddieHy 01107 Basmalah adalah mengharap semoga segala
sesuatu yang akan seseorang lakukan diberkahi Allah serta dapat dilaksanakan
dan menerangkan bah:a perbuatan itu dilakukan atas nama Allah/F7FF$tsman bin AbilAsh RA suatu ketika datang menghadap Nabi SA* dan
memberitahukan bah:a dirinya menderita sakit/ Nabi SA* kemudian bersabda7
6 >;)
Nabi SA* berkata kepada 8abir bin Abdillah7
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
25/64
menderita suatu penyakit7 maka hendaknya ia membaca Al;-atihah sebanyak
tu4u kali7 dan 4ika belum 4uga sembuh7 hendaknya ia membaca sebanyak tu4u
puluh kali7 insya Allah akan sembuh/= L57L?
Diri:ayatkan se4umlah sahabat Nabi SA* datang ke suatu desa orang Arab/
Namun kedatangan sahabat Nabi SA* tersebut tidak diterima dengan baik oleh
penduduk desa Arab itu karena pemimpinnya tengah mendapat musibah sakit/
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
26/64
4uga tidak menyembuhkannya/=27LF7LL
0/5/5/5 +ua::idat,Surat Al;Ikhlas7 Al;AlaH7 An;Nas (S/ >>07 >>57 >>?)
%erdapat ri:ayat yang menun4ukkan perilaku Nabi SA* ketika beliau sedang
menderita sakit7 seperti satu hadis yang bersumber dari $mmul +ukminin7
Aisyah RA7
Salah satu 9aktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap ke4adian yang
menimbulkan stres adalah mekanisme coping (coping mechanism) atau
penggunaan strategi penanggulangan adapti9/ Respon indi3idu terhadap stres7
dengan mekanisme coping yang positi9 dan e9ekti9 dapat meredakan atau
menghilangkan stres/ Sebaliknya mekanisme coping yang negati9 dan tidak
e9ekti9 dapat memperburuk stres/007>1>
+ekanisme coping adalah suatu mekanisme untuk mengatasi perubahan yang
diterima/ Apabila mekanisme coping ini berhasil maka orang tersebut dapat
beradaptasi terhadap perubahan tersebut atau akan merasakan beban berat
men4adi ringan/ +ekanisme coping ini dapat dipela4ari7 se4ak a:al timbulnya
stresor dan orang menyadari dampak dari stresor tersebut/ Kemampuan
mekanisme coping setiap orang tergantung dari persepsi dan kognisi terhadap
stresor yang diterima/ +ekanisme coping terbentuk melalui kemampuan
menyesuaikan diri pada pengaruh 9aktor internal dan eksternal/007>1>Dalam mengontrol respon emosi dapat diupayakan dengan beberapa alternati9
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
27/64
strategi/ %aylor mengan4urkan strategi kogniti9 redi9inisi (cogniti9 rede9inition)7
dimana penderita dibantu untuk melihat masalah dari sisi pandangan yang lebih
positi9/ Sedangkan &aarus mengan4urkan strategi cogniti3e restructuring yaitu
upaya merubah persepsi men4adi lebih realistis dan konstrukti9 tentang
stresor/007>1>
Pendekatan spiritual dan doa prabedah pada penderita memenuhi dua strategi
tersebut7 karena esensi man9aat yang dapat diperoleh dari pendekatan spiritual
dan doa sendiri adalah hidup realistis7 selalu optimis dalam menghadapi
problema hidup yang dihadapi7 sehingga penderita tetap konstrukti9/ @0)/
Allah itu +aha Pengasih dan Penyayang (S/>6>)/ %idak ada satu pun makhluk di
muka bumi ini yang bisa menyebabkan mudarat dan menambahkan keuntungan7
selain iin Allah (S/L62>)/>L7007>1>
Salah satu 9aktor utama yang menentukan apakah suatu rangsang atau kondisi
yang tidak menyenangkan dapat menimbulkan reaksi stres atau tidak7 sangatdipengaruhi oleh beberapa kemampuan indi3idu dalam mengendalikan kondisi
tersebut/ 8ika penderita dapat menghayati makna pendekatan spiritual dan doa
prabedah7 dimungkinkan dapat mampu mengendalikan berbagai kondisi yang ia
hadapi7 termasuk musibah yang menimpa dirinya/ Artinya pendekatan spiritual
dan doa dapat menge9ekti9kan coping/ oping dide9inisikan sebagai upaya untuk
mengatasi dan mengendalikan kondisi yang dimiliki sebagai stresor/ Dengan
demikian pendekatan spiritual dan doa prabedah diharapkan mengelola stres
prabedah dan menurunkan nyeri pasca bedah/007>1>
0/2 Pendekatan Spiritual dan Doa sebagai Kontrol Kogniti9 dalam Pengendalian
Nyeri$ntuk men4elaskan peran pendekatan spiritual dan doa sebagai kontrol kogniti9
dalam pengendalikan nyeri dapat dipakai teori gate control/ Interaksi antara
pusat kognisi di korteks serebri dan sistim moti3asi a9ekti97 sistim limbik
(hipokampus7 amigdala) dan hipotalamus serta pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan dari korteks 9rontal menghasilkan persepsi dan respon
emosi terhadap masukan rangsang nyeri/00
Kontrol kognisi dapat langsung mempengaruhi neuron di tingkat medula spinalis/
Sedangkan pengaruh sistim moti3asi a9eksi di proyeksikan ke tanduk dorsal
medula spinalis le:at sistim hambatan endogen/00
8adi nyeri yang dirasakan tidak tergantung hanya pada intensitas rangsang
(komponen sensoris)7 tetapi ditentukan 4uga oleh kontrol kognisi (komponen
a9eksi)/ Pendekatan spiritual dan doa adalah upaya mempengaruhi kontrol
kognisi dengan merubah persepsi dan respon emosi terhadap rangsang nyeri/00
0/@ Nyeri sebagai Stresor Psikis dan Respon !ormon Neuroendokrin
Canon 1929 mendefnisikan stres adalah reaksi terhadap stresor. Sedangkan
stresor adalah semua kondisi yang dipersepsikan mengancam atau ti
diinginkan Amigdala adalah bagian dari sistim limbik yang bertanggunga!"ab
tentang rangsang yang disertai emosi negati# atau rangsang yang tidak
diinginkan.22,$%&'0
Amigdala menerima in9ormasi mengenai rangsang nyeri dari korteks serebri
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
28/64
yang merupakan pusat kognisi dan asosiasi sistim sensoris7 talamus maupun
hipokampus yang bertanggung4a:ab tentang proses bela4ar dan mengingat/
$mpan balik dari amigdala ke korteks 9rontal dan hipokampus menimbulkan
kesadaran tentang respon emosi dan penyesuaian sikap/ Kemudian secara
integral amigdala menyebabkan sekresi orticotropin Releasing !ormon (R!)
dari hipotalamus7 yang selan4utnya menggiatkan aksis !ypophyse Pituitary
Adrenal (!PA) dan sistim otonom/ 8adi :alaupun yang menimbulkan nyeri
adalah rangsang fsik, sekresi hormon neuroendokrin atau hormon stres
tergantung persepsi dan respon emosi terhadap rangsang nyeri karena nyeri
uga merupakan stresor psikis. (ormon neuroendokrin itu antara lain kortisol
yang dapat dipakai sebagai indikator reaksi stres.19,22,25
g,dl/>L7007027>10µKortisol merupakan hormon yang disekresi oleh kelen4er
adrenal/ Sekresi kortisol diatur oleh adrenocorticotropic hormons (A%!)/ Selain
oleh A%!7 sekresi kortisol 4uga dipengaruhi oleh rangsangan otak sebagai
respon terhadap stres/ A%! merupakan 9aktor utama dalam pengaturan sekresikortisol/ Sedangkan A%! sendiri diatur oleh corticotropin releasing hormon
(R!) dan neurotransmiter/ Keadaan stres7 A%! meningkat/ A%! yang
meningkat dapat mengakti9kan korteks adrenal untuk mensekresi hormon
kortisol/ Kortisol beredar dalam darah7 dengan kadar dalam serum antara 072 M
02
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
29/64
BAB 5
K"RAN#KA K'NS"P%$A& DAN !IP'%"SIS P"N"&I%IAN
5/> Kerangka Konsep Penelitian
S%R"S PRA B"DA!
P"ND"KA%AN
SPIRI%$A& C D'A
K'R%"KS
K'#NISI
SIS%I+ P"RS"PSI(O)
N"RI N"RI
S"NS'RIK R"SP'N
"+'SI (O)
!IP'KA+P$S
A+I#DA&A
S%R"S T
!IP'%A&A+$S
!IP'-ISIS
A%!
K'R%IS'&
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
30/64
#A+BAR 5 6 K"RAN#KA K'NS"P P"N"&I%IAN
5/0 !ipotesis Penelitian
>/Pendekatan spiritual dan doa prabedah menurunkan nyeri pascabedah/
0/Pendekatan spiritual dan doa prabedah menurunkan sekresi hormon kortisol/
BAB ?
+"%'D" P"N"&I%IAN
?/> Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertu4uan untuk mengetahui pengaruh pendekatan spiritual dan
doa prabedah terhadap nyeri pascabedah maka bentuk penelitian ini adalah
eksperimental7 dengan rancangan penelitian randomied pre test post test
control group design/>15
?/0 Subyek Penelitian
?/0/> Populasi dan Sampel
Populasi yang diteliti adalah penderita dengan patah tulang paha (os 9emur)
tertutup yang akan mengalami pembedahan terencana dengan anestesi umum
di #edung Bedah Pusat %erpadu (#BP%) RS$ Dr/ Soetomo/ Seleksi sampel
dilakukan dengan consecuti3e sampling7 sampai besar sampel terpenuhi/
?/0/0 Besar SampelPerkiraan besar sampel adalah sebagai berikut 6
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
31/64
)0S0β O αn> G n0 G 0( >,0
( U> ; U0 )0
S 6 Simpang baku G 175>
6 1712 G >7L@α Nilai baku distribusi normal pada ◊ α>,0
6 1701 G 17F?β Nilai baku distribusi normal pada ◊ β
U>6rerata kelompok perlakuan G >750
U06rerata kelompok kontrol G 17L1
Besarnya S7 U> dan U0 sesuai dengan penelitian dengan ka4ian se4enis yang
telah dilakukan sebelumnya/007>1?
8adi besar sampel 6
n G 0 1750 (>7L@ O 17F?)0
( >750 ; 17L1)0
n G F720 (dibulatkan men4adi L)8adi total sampel 6 >F ( L sampel kelompok perlakuan dan L sampel kelompok
kontrol)/
?/0/5 Kriteria Inklusi
>/ Agama Islam/
0/ $sia V >F tahun/
5/ Pendidikan terendah tamatan Sekolah +enengah Pertama/
?/ Penderita dengan patah tulang paha tertutup yang akan mengalami
pembedahan berencana dengan anestesi umum/
2/ %ermasuk kelompok katagori status 9isik > menurut American Society o9
Anesthesiologist (ASA)/>12
@/ Penderita bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani in9ormed
consent penelitian (lampiran I)/
@/0/? Kriteria "ksklusi
>/ Penderita memiliki kontra indikasi medis untuk dilakukan operasi/
0/ Penderita diketahui menggunakan analgesik selain analgesik protokol/
5/ Penderita menarik diri dari keikutsertaan dalam penelitian/
?/5 .ariabel Penelitian
?/5/> .ariabel Bebas
.ariabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan spiritual dengan aspek;aspek spiritual (Islam) tentang sakit dan terapi yang dilakukan oleh peneliti dan
subyek berdoa prabedah/
?/5/0 .ariabel %ergantung
>/ Nyeri pasca bedah
0/ Kortisol
?/? De9inisi 'perasional
?/?/> Pendekatan spiritual dan doa
ang dimaksudkan pendekatan spiritual dan doa adalah pendekatan dengan
aspek;aspek spiritual (Islam) tentang sakit dan terapi secara perorangan dengantatap muka antara subyek penelitian dengan peneliti7 dilaksanakan komunikasi
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
32/64
dengan subyek7 subyek berdoa prabedah//
Komunikasi dilakukan secara lisan yaitu peneliti sebagai sumber pesan secara
sadar dan penuh perhatian7 dengan pendekatan aspek spiritual tentang sakit
dan terapi serta man9aat doa7 agar dapat mempengaruhi pikiran dan sikap
penerima pesan yaitu subyek penelitian karena peneliti ingin menimbulkan
persepsi dan moti3asi positi9 terhadap pembedahan dan nyeri/ %u4uan ini dicapai
dengan membantu mengatasi kecemasan situasional dan meningkatkan strategi
coping kogniti9 subyek/
Sesuai tu4uan7 pokok bahasan dalam komunikasi tersebut adalah diskusi tentang
sakit penderita dan upaya terapi pembedahan yang akan di4alani/ Diskusi ini
berupaya menimbulkan persepsi dan moti3asi positi9 mengenai sakit7 terapi
pembedahan dan nyeri dihubungkan dengan kebutuhan spiritual7 aspek
spiritualitas (Islam) tentang sakit dan terapi7 serta man9aat doa dalam terapi
penderita/ Penyampaian in9ormasi tentang spiritualitas (Islam) sakit dan terapi
pembedahan7 sakit sebagai cobaan7 adab dikala sakit dan legalitas (Islam) terapimedis dan bedah serta pen4elasan rasa nyeri yang akan dirasakan/ Komunikasi
lesan spiritualitas Islam tentang sakit dan terapi yang seharusnya diketahui oleh
setiap orang Islam yang mengalami sakit (lampiran II)/ Selain komunikasi
dengan lisan secara 0 5 ? 2 @ F L >1
#ambar ? 6 Skala Analogi .isual (Sumber 6 ole B"/ Pain +anagement7
lassi9ying7 $nderstanding7 and %reating Pain/ 8une 0110/ A3ailable 9rom 6 $R& 6
htpp6,, :::/turner;:hite/com/ 011? Dec 0?1F/?L pm)/Subyek mengku:anti9ikasi rasa nyeri dengan menandai angka numerik yang
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
33/64
tertera//Ku:anti9ikasi berdasar dari nyeri yang dirasakan subyek/ 1 berarti tidak
nyeri7 > M 5 berarti nyeri ringan dan tidak mengganggu tidurnya7 ? M @ berarti
nyeri sedang dengan subyek merasa mengganggu tidurnya tapi masih bisa tidur7
M >1 berarti nyeri berat dengan subyek merasa mengganggu tidurnya sampai
tidak bisa tidur (lampiran I.)/
Analgesia yang digunakan adalah analgesia protokol yang digunakan di S+-
'rthopaedi RS$ Dr/ Soetomo yaitu tramadol (tragesic) intra3enous >11 miligram
5 kali perhari sesuai dosis/>1@7>1
?/?/5 Kortisol
ang dimaksud kortisol adalah 3ariabel neuroendokrin yang mencerminkan
ukuran reaksi stres/ Pemeriksaan kortisol (Ug,dl) menggunakan metode
-luorescense Polariation Immuno Assay (-PIA)7 dilakukan di &aboratorium
Prodia Surabaya dan 8akarta/$ntuk pemeriksaan kortisol7 sampel darah diambil
pada satu 4am sebelum pembedahan (prabedah) dan setelah penderita sadar
dari pengaruh anestesi (pascabedah)/
?/2 Alur Penelitian
S"&"KSI P"ND"RI%A
DA%A DASAR
IN-'R+ 'NS"N%
RAND'+ISASI
K"&'+P'K P"R&AK$AN K"&'+P'K K'N%R'&
(P"ND"KA%AN SPIRI%$A&CD'A O) (P"ND"KA%AN SPIRI%$A&CD'A ; )
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
34/64
&AB/ K'R%IS'&
P " + B " D A ! A N
&AB/ K'R%IS'&
N"RI PASA B"DA!
ANA&ISA DA%A
!ASI&
#ambar 2 6 Alur Penelitian
?/@ %empat Penelitian
>/ Instalasi Ra:at Inap Bedah RS$ Dr/ Soetomo Surabaya
0/ #BP% RS$ Dr/ Soetomo Surabaya
?/ *aktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai +ei sampai dengan 8uli 0112 atau sampai besar
sampel terpenuhi/
?/F Alat dan Bahan
>/ &iran ringkasan komunikasi lesan spiritual Islam tentang sakit dan terapi7serta Buku
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
35/64
Pertemuan dengan tatap muka selama 51 M ?2 menit7 setiap kali pertemuan7
tiga kali saat prabedah dan yang terakhir saat akan berangkat operasi ke #BP%/
5/ %ahap III 6 Pembedahan
Pembedahan dilakukan pagi hari/ Prabedah7 satu 4am sebelum pembedahan
diambil sampel darah untuk pengukuran hormon kortisol/ Pascabedah7 setelah
penderita sadar dari pengaruh anestesi7 diambil sampel darah untuk pengukuran
hormon kortisol/ Pengambilan sampel darah prabedah dilakukan pagi hari antara
4am 1/11 sampai 4am 1L/117 sedangkan pengambilan sampel darah
pascabedah dilakukan antara 4am >1/11 sampai 4am >0/11/ Sampel darah
dikirim ke &aboratorium Prodia/
?/ %ahap I.6 Penilaian Intensitas Nyeri
Penilaian intensitas nyeri dilakukan pada hari ke >7 07 dan 5 pasca bedah oleh
penderita/ Dalam penelitian ini nyeri dinilai dengan skala analogi 3isual (.AS)
yaitu tehnik penilaian nyeri dengan menggunakan garis yang dia:ali dengan
tanda tidak nyeri (1) dan diakhiri dengan sangat nyeri (>1)/ Diantara keduanyaditandai dengan angka numerik 1 hingga >1/ Subyek mengku:anti9ikasi rasa
nyeri dengan menandai angka numerik yang tertera/ Ku:anti9ikasi berdasar dari
nyeri yang dirasakan subyek/ 1 berarti tidak nyeri7 > M 5 berarti nyeri ringan dan
tidak mengganggu tidurnya7 ? M @ berarti nyeri sedang dengan subyek merasa
dan mengganggu tidurnya tapi masih bisa tidur7 M >1 berarti nyeri berat
dengan subyek merasa mengganggu tidurnya sampai tidak bisa tidur/Bila
penderita kesulitan saat penilaian intensitas nyeri dengan .AS7 penderita dibantu
asisten peneliti (dr/ D4oko Soelisti4ono)/ Asisten peneliti tidak mengetahui
penderita termasuk kelompok perlakuan atau kelompok kontrol/
?/>1 ara Pengolahan dan Analisa Data$4i statistik yang digunakan untuk men4a:ab masalah sesuai tu4uan dan
hipotesis penelitian adalah 6
?/>1/> $4i Normalitas
Data yang sudah terkumpul dilakukan analisis secara diskripti9 untuk
mengetahui k:alitas data/ Sebelum dilakukan analisis data dengan
menggunakan u4i statistik7 dilakukan u4i normalitas dengan u4i Kolmgoro3
Smirno3/
?/>1/0 $4i !omogenitas
Dilakukan u4i homogenitas antara kelompok perlakuan dan kontrol untuk
mengetahui adanya pengaruh 3ariabel perancu/
?/>1/5 $4i Beda
>/ $ntuk membandingkan perubahan kortisol antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol digunakan u4i t 0 sampel bebas/
0/ $ntuk membandingkan .AS antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
pada pengamatan hari ke I7 07 5 digunakan u4i +ann;*hitney/>1F
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
36/64
BAB 2
!ASI& P"N"&I%IAN DAN ANA&ISIS !ASI& P"N"&I%IAN
2/> !asil Seleksi Sampel
Sampel diambil secara consecuti3e sampling dari pasien RS$ Dr/ Soetomo yang
datang dengan patah tulang paha tertutup7 memenuhi kriteria inklusi dan
bersedia ikut dalam penelitian/
Selama kurun :aktu +ei 0112 hingga 8uli 0112 didapat 00 sampel yang
memenuhi kriteria inklusi tetapi ? sampel tidak dapat diikutkan dalam penelitian
karena minta dilakukan terapi di daerah (kabupaten) dimana penderita asli
bertempat tinggal dan >F sampel yang dapat diikutkan penelitian
2/0 Data Karakteristik Sampel
Semua sampel beragama Islam7 suku 8a:a7 pendidikan terendah tamatan
Sekolah +enengah Pertama7 tertingggi mahasis:a dan usia >F M ?1 tahun
dengan data dasar normal kecuali pada status lokalis patah tulang paha/ Sampeldilakukan tindakan pembedahan dan pemeriksaan 3ariabel tergantung (tabel >7
lampiran .7 .I)/
%abel > 6 Karakteristik Sampel
.ariabel Perlakuan Kontrol $4i Statistik Nilai p
$mur ( WSD) 0@70 W F7> 0571 W ?75 t 0 sampel 175>>
BB (WSD) 2L7 W >57> 2071 W ?7F t 0 sampel 17>51
8enis kelamin
; &aki;laki () @ (@@7 ) (7F ) 0 >7111
; *anita () 5 (5575 ) 0 (0070 )
Pendidikan; S+P () 0 (0070) 0 (0070 ) +ann *hitney 17L@
; S+A () 2 (227@ ) @ (@@7 )
; S> () 0 (0070 ) > (>>7> )
2/0/> $4i Normalitas
$4i normalitas dengan Kolmogoro3;Smirno3 %est menun4ukkan data prabedah
dan pasca bedah berdistribusi normal (lampiran.II)/
2/0/0 $4i !omogenitas
$ntuk keacakan kedua kelompok penelitian dilakukan u4i homogenitas terhadap
3ariabel umur7 berat badan (BB)7 4enis kelamin dan pendidikan/ Pada u4i
homogenitas dengan u4i t 0 sampel pada 3ariabel umur dan berat badan7 u4i 0
pada 3ariabel 4enis kelamin7 u4i +ann *hitney pada 3ariabel pendidikan
didapatkan pada kedua kelompok tidak berbeda bermakna (tabel >)/
2/5 Analisis Data Prabedah
Analisa tahap ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan spiritual dan doa
terhadap reaksi stres prabedah/ Pengaruh pendekatan spiritual dan doa dinilai
dari data indikator stres yaitu kortisol prabedah/
!asil u4i t 0 sampel pada perubahan kortisol prabedah menun4ukkan perbedaan
yang bermakna antara kedua kelompok (p G 17115) yaitu p T 575)/±1712/ (tabel0)/ %abel 0 menun4ukkan bah:a pendekatan spiritual dan doa berpengaruh
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
37/64
terhadap reaksi stres prabedah/ Rerata kortisol kelompok pendekatan spiritual
dan doa (>?7F W >7L) lebih rendah dibanding kelompok kontrol (>L75
8adi dapat disimpulkan pada kelompok pendekatan spiritual dan doa
peningkatan kortisol prabedah secara bermakna lebih kecil/
%abel 0 6 Perubahan Kortisol Prabedah dan Pascabedah
pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Keterangan Perlakuan Kontrol $4i Statistik Nilai p
Prabedah >?7F W >7L >275 W >7 t 0 sampel 17115
( W SD)
Pascabedah >L75 W 575 0270 W 27@
( W SD)
2/? Analisis Data Pascabedah
Analisa tahap ini untuk mengetahui perbedaan reaksi stres nyeri dan
hubungannya dengan kedua kelompok penelitian pada periode pascabedah/
Reaksi stres nyeri dicerminkan oleh 3ariabel kortisol7 sedangkan intensitas nyeri
pascabedah dengan 3isual analog scale (.AS)/
!asil u4i t 0 sampel dari 3ariabel kortisol menun4ukkan perbedaan bermakna
antara kedua kelompok (p G 17115) yaitu p T 27@) kelompok kontrol/ Selisih
kortisol prabedah dan pascabedah 4uga menun4ukkan perbedaan bermakna
antara kedua kelompok (p G 171>?) yaitu p± >7) kelompok dengan pendekatan
spiritual dan doa secara signi9ikan lebih rendah dibanding rerata kortisol (0270
±1712/ (tabel 0)/ %abel 0 menun4ukkan bah:a pendekatan spiritual dan doa
berpengaruh terhadap reaksi stres pascabedah/ Rerata kortisol (>275 T 1712
(tabel 5)/ Intensitas nyeri berdasar data 3isual analog scale menun4ukkan
perbedaan yang bermakna baik pada hari ke >7 0 maupun hari ke 5 (p G
17111>) yaitu p T 1712/ (tabel ?)/
8adi dapat disimpulkan pada kelompok pendekatan spiritual dan doa7 kortisol
pascabedah secara bermakna lebih kecil dan .AS menun4ukkan perbedaan
bermakna/
%abel 5 6 Perbedaan Selisih Kortisol Prabedah dan Pascabedahantara Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Keterangan Perlakuan Kontrol $4i Statistik Nilai p
Selisih Kortisol Pra 17? W 075 27L W 27> t 0 sampel 171>?
CPascabedah
( W SD)
%abel ? 6 Perbandingan .isual Analog Scale Pascabedah
pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
.AS hari ke6 Perlakuan (median) Kontrol (median) $4i Statistik Nilai pI > 2 +ann;*hitney 17111>
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
38/64
II > ? 17111>
III > 5 17111>
Pada analisis pascabedah ini disampaikan 4uga pembuktian paradigma baru
nyeri7 bah:a intensitas nyeri yang dirasakan tidak sebanding dengan luasnya
kerusakan 4aringan7 dengan membuktikan pengaruh 4enis operasi dengan
intensitas nyeri pasca bedah yang dinilai dengan .AS hari I7 II dan III/
%abel @ menun4ukkan7 dengan u4i +ann;*hitney didapat perbedaan .AS hari I7
II dan III antara 4enis operasi plating7 nailing7 nailingplating pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol/ Didapat hasil tidak berbeda bermakna (p G
17>02 171LL dan 17125) yaitu p X 1712/ Berarti intensitas nyeri yang dirasakan
tidak sebanding dengan luasnya kerusakan 4aringan7 sesuai dengan perubahan
paradigma nyeri dari teori spesi9icity ke teori gate control dimana komponen
a9eksi diyakini merupakan bagian integral nyeri/
%abel 2 6 8enis 'perasi antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol
8enis 'perasi Perlakuan Kontrol
Plating (7F ) 5 (5575 )
Nailing ; 5 (5575 )
Nailingplating 0 (0070 ) 5 (5575 )
%abel @ 6 Perbedaan .AS hari I7 II dan III
antara 8enis 'perasi Plating7 Nailing dan Nailingplating
.AS hr/6Plating (median) Nailing (med/) Nailingplating (med/) $4i Statistik Nilai
p
I 0 @ 5 +ann;*hitney 17>02
II > 2 0 171LL
III > ? 0 17125
BAB @
P"+BA!ASAN
Penelitian ini dirancang untuk memecahkan masalah yang berhubungan denganpengaruh pendekatan spiritual (Islam) dan doa prabedah terhadap nyeri
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
39/64
pascabedah/ Apakah pendekatan spiritual dan doa prabedah dapat menurunkan
intensitas nyeri pascabedah Q Apakah pendekatan spiritual dan doa prabedah
dapat menurunkan sekresi hormon kortisol Q
+asalah tersebut muncul oleh karena adanya pemahaman dikotomi di kalangan
sekelompok orang yang mempertentangkan agama pada satu sisi dan ilmu
pengetahuan di sisi yang lain/ Kebenaran agama dipandang sebagai suatu yang
mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah/ +eskipun diakui tidak semua a4aran
agama dapat dibuktikan secara ilmiah/>1L
$ntuk pemecahan masalah tersebut7 dalam penelitian ini digunakan rancangan
penelitian eksperimental7 dengan model randomied pre test post test control
group design/
Sebagaimana peran aspek psikologis7 besarnya peran aspek spiritual dan doa
dalam modulasi nyeri yang dipergunakan untuk mengka4i pengaruh pendekatan
spiritual dan doa terhadap nyeri adalah teori gate control/>L700
+enurut +elsack dan asey >LF@7 terdapat proses kontrol sentral yangmerupakan 9ungsi komplementer antara kontrol kogniti9 dengan sistim moti3asi
a9ekti9 yang mengatur intensitas rangsang nyeri/00752
%elah diketahui bah:a nyeri terdiri dua komponen yaitu komponen sensoris dan
komponen a9eksi/ Komponen a9eksi tidak dapat dikelola dengan cara pendekatan
9isik atau hambatan 4alur sensoris/ 'leh karena itu tu4uan pendekatan spiritual
dan doa dalam penelitian ini adalah mengupayakan perubahan penilaian kognisi
agar mempengaruhi komponen a9eksi/0075?
A9eksi terhadap nyeri adalah ekspresi kualitas respon emosi/ Agar terukur7 dalam
penelitian ini dipakai nilai intensitas nyeri dengan menggunakan 3isual analog
scale sebagai gambaran a9eksi terhadap nyeri/0075>Pencapaian tingkat homogenitas penelitian ini ditempuh dengan cara
mengendalikan berbagai 9aktor yang mempengaruhi komponen a9eksi nyeri dan
mempengaruhi hasil pendekatan7 antara lain budaya7 intelegensia7 pengalaman
terdahulu7 arti nyeri dan adanya kecemasan/ 'leh karena itu7 dengan kriteria
inklusi diupayakan homogenitas 9aktor predisposisi yaitu agama7 suku bangsa
dan pendidikan/
Pendekatan spiritual dan doa pada penelitian ini terutama mengupayakan dua
hal yaitu menghilangkan kecemasan dan meningkatkan moti3asi/ Secara umum
kecemasan merupakan masalah yang paling banyak didapatkan pada masa
prabedah/0075F
Dari beberapa pengamatan klinik diketahui bah:a komponen a9eksi nyeri sangat
erat berhubungan dengan moti3asi/ +oti3asi seperti 4uga proses kogniti9
menentukan arahan sikap subyek ke arah positi9 atau negati97 sesuai kebutuhan
atau pengaturan internal yang berhubungan dengan homeostasis/ 'leh karena
itu7 moti3asi yang menimbulkan respon emosi positi9 akan menyebabkan
ter4adinya analgesia endogen atau descending inhibition/00750
Karena subyek akan mengalami pembedahan7 target yang ingin dicapai adalah
menimbulkan moti3asi positi9 dengan menerima pembedahan sebagai upaya
terapi untuk mempercepat kembalinya kondisi normal/ %arget lainnya adalahmenghilangkan kecemasan yang merupakan suatu prakondisi yang merugikan7
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
40/64
dengan memberikan in9ormasi yang diperlukan serta hubungannya dengan
spiritualitas dan doa/ $paya tersebut dimaksudkan untuk membantu strategi
coping kogniti9 subyek/ Bila proses coping yang di upayakan dengan pendekatan
spiritual dan doa berhasil7 nilai stresor berkurang sehingga reaksi stres biologis
yang diakibatkannya 4uga berkurang/>L700
Pendekatan spiritual dan doa dilakukan se4ak subyek +RS7 dilakukan tiga kali
pertemuan prabedah/ Pertemuan dengan tatap muka selama 51 M ?2 menit7
setiap kali pertemuan7 tiga kali saat prabedah dan yang terakhir dilakukan saat
akan berangkat operasi/ Dengan pendekatan perorangan secara persuasi97
diharapkan menimbulkan persepsi dan moti3asi positi9 tentang pembedahan dan
nyeri sekaligus menghilangkan pengaruh kecemasan/
Kortisol secara umum dipakai sebagai tolok ukur adanya stres dalam tubuh/
Dipilihnya kortisol sebagai 3ariabel terukur dalam penelitian ini didasarkan atas
pertimbangan praktis/ Karena kortisol mempunyai karakteristik pola sekresi
peningkatan dan penurunan yang lambat7 sehingga mudah untuk diukur/Sedangkan hormon stres lain7 katekolamin misalnya mempunyai pola sekresi
peningkatan dan penurunan spontanitas7 sehingga sulit pengukurannya/>L
Dari hasil u4i 0 sampel terhadap indikator stres yaitu kortisol prabedah (tabel 0)
dan penilaian intensitas nyeri dengan 3isual analog scale untuk nyeri pascabedah
seperti yang ditun4ukkan pada tabel ? diketahui bah:a terdapat perbedaan
bermakna pada kelompok yang mendapatkan pendekatan spiritual dan doa
dibanding kelompok kontrol/
Pada kelompok pendekatan spiritual dan doa7 stres prabedah lebih rendah7
terbukti kortisol pada kelompok ini lebih kecil secara bermakna dibanding
kelompok kontrol/Dengan demikian dapat disimpulkan pendekatan spiritual dan doa dengan
metoda seperti dilaksanakan pada penelitian ini dapat mengurangi reaksi stres
prabedah/
Diketahui bah:a amigdala bertanggung4a:ab tentang respon emosi terhadap
nyeri/ Pengendalian respon emosi ter4adi karena hubungannya dengan pusat
kogniti97 asosiasi sensoris maupun hipokampus/ Bila pendekatan spiritual dan
doa menghasilkan memori positi97 hipokampus akan menyebabkan hambatan
terhadap respon emosi amigdala oleh neuron #ABAergik/ Diketahui terdapat
banyak reseptor benodiaepine pada nukleus basolateral amigdala/700
Pendekatan spiritual dan doa membantu mekanisme coping terhadap stres yaitu
dengan modulasi kogniti9 dan pada penelitian ini terbukti dapat menghilangkan
kecemasan dan reaksi stres prabedah7 akan menyebabkan supresi sekresi
carboline endogen sehingga meningkatkan reseptor #ABA/ "9ek hambatan #ABA
pada amigdala akan meredam respon emosi terhadap nyeri atau dengan kata
lain menurunkan intensitas nyeri/ Sedangkan area PA# selain menerima
masukan dari amigdala 4uga menerima in9ormasi dari korteks 9rontal dan
hipotalamus sehingga reaksi terhadap nyeri dipengaruhi oleh proses kogniti97
pengalaman masa lalu dan moti3asi/ Bila pendekatan spiritual dan doa dapat
menimbulkan moti3asi positi97 ter4adi pelepasan opiat endogen7 yang manaikatannya pada neuron PA# akan menyebabkan hambatan transmisi rangsang
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
41/64
nosisepti9 di tingkat medula spinalis atau descending inhibition (lampiran .II7
.III)/700
Pendekatan spiritual dan doa dapat menghilangkan kecemasan7 menimbulkan
moti3asi/7 memperbaiki respon emosi sehingga membangkitkan hambatan nyeri
endogen dapat dibuktikan dengan menurunnya intensitas nyeri/ !ubungan
reaksi stres prabedah dan intensitas nyeri dengan penilaian 3isual analog scale
pascabedah dapat terlihat dari tabel 0 dan ?/
Pendekatan spiritual dan doa selain mengurangi reaksi stres7 4uga menurunkan
intensitas nyeri/ Intensitas nyeri berdasar data 3isual analog scale kelompok
pendekatan spiritual dan doa dan kelompok kontrol menun4ukkan adanya
perbedaan yang bermakna (tabel ?)/
8adi dapat disimpulkan bah:a pendekatan spiritual dan doa dapat mengurangi
reaksi stres prabedah dan menurunkan intensitas nyeri pascabedah sehingga
merupakan preempti3e cogniti3e analgesia/
!asil analisis pascabedah menun4ukkan bah:a kortisol sebagai indikator strespascabedah (tabel 0) dan intensitas nyeri yang dinilai dengan 3isual analog scale
pascabedah (tabel ?) pada kelompok pendekatan spiritual dan doa berbeda
bermakna dengan kelompok kontrol/ Kadar kortisol plasma pada kelompok
pendekatan spiritual dan doa lebih rendah dibanding dengan kelompok kontrol/
Karena kortisol plasma menun4ukkan adanya stresor nyeri berarti pada
kelompok yang mendapatkan pendekatanm spiritual dan doa reaksi stres nyeri
lebih kecil dibanding kelompok kontrol/
8adi dapat disimpulkan bah:a pendekatan spiritual dan doa menyebabkan
perubahan persepsi sehingga nyeri tidak merupakan stresor/ Kesimpulan ini
memperkuat status rangsang nyeri sebagai stresor psikis sebagaimanadisebutkan oleh &aarus >LL5/00
Dari uraian hasil penelitian diatas dapat disimpulkan7 dari tabel 0 dapat
dibuktikan bah:a pendekatan spiritual dan doa mengurangi reaksi stres7
ditun4ukkan oleh peningkatan kortisol data pascabedah pada kelompok
pendekatan spiritual dan doa lebih kecil dibandingkan kontrol/
Dengan demikian kesimpulan ini men4a:ab hipotesis bah:a pendekatan spiritual
dan doa prabedah menurunkan sekresi hormon kortisol/
Dari tabel 0 dan ? dapat dibuktikan bah:a pada kelompok pendekatan spiritual
dan doa berkurangnya reaksi stres se4alan dengan menurunnya intensitas nyeri
dengan 3isual analog scale pascabedah/ Berarti berkurangnya stres disertai
dengan intensitas nyeri yang lebih rendah/ Kenyataan tersebut menguatkan
kedudukan nyeri sebagai stressor psikis karena dengan menetapkan bah:a
kerusakan 4aringan menimbulkan intensitas rangsang yang sama7 adanya
perbedaan intensitas nyeri tersebut disebabkan adanya perbedaan persepsi dan
respon emosi tentang nyeri/
Dengan demikian kesimpulan ini men4a:ab hipotesis bah:a pendekatan spiritual
dan doa prabedah menurunkan intensitas nyeri pascabedah/
+eskipun disadari kebenaran ilmiah bersi9at relati97 namun dengan meyakini
kebenaran :ahyu bersi9at absolut (S/56@1)7 maka peneliti optimis bah:a hasilpenelitian ini membuktikan akan kebenaran :ahyu baik yang tertuang dalam Al;
8/20/2019 rabu doa tehadap nyeri.docx
42/64
uran maupun !adis7 seperti yang telah teruraikan pada latar belakang
penelitian ini/ Sekaligus memberikan bahan renungan kepada sinyalemen yang
berpendapat bah:a kebenaran agama mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah/
%erdapat paradigma lama bah:a agama dinilai sebagai suatu yang harus
diterima secara dogmatik7 yang terpisah dengan sains dan mustahil bisa
dibuktika