10
Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera- Leukemia Anis Al Afifah (08121006029) Radiologi Farmasi UNSRI

Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

P-32

Citation preview

Page 1: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-

Leukemia

Anis Al Afifah (08121006029)Radiologi Farmasi UNSRI

Page 2: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Fosfor-32 (P-32)

Fosfor-32 adalah radionuklida dari fosfor. Nukleon fosfor-32 terdiri atas 15 proton dan 17 neutron, satu neutron lebih banyak dibandingkan isotop umum dari fosfor yaitu fosfor-31. Fosfor-32 hanya terdapat dalam jumlah sedikit di bumi, karena mempunyai waktu paruh singkat yaitu 14,29 hari sehingga meluruh dengan cepat.

Fosfor banyak ditemukan dalam molekul organik dan begitu juga fosfor-32 yang mempunyai banyak aplikasi di bidang kedokteran, biokimia dan biologi molekuler. Fosfor-32 yang merupakan radioisotop andalan dalam terapi polisitemia vera dan leukemia.

Pembuatan radioisotop 32P dapat dilakukan dari iradiasi sulfur alam di reaktor nuklir melalui reaksi 32S(n,p)32P. Sulfur yang telah diiradiasi dilelehkan pada temperatur 130°C dan didestilasi pada temperatur 210-220°C. 32P yang terbentuk dipisahkan dengan menggunakan kolom kromatografi resin penukar kation Dowex AG 50 X-8 yang sudah dikondisikan dengan HCl 1N. (Rahman, Wira Y dkk. 2012. PEMBUATAN RADIOISOTOP FOSFOR-32 UNTUK SINTESA ATP BERTANDA 32P [(Y32P)ATP] )

Page 3: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Penyakit

Polisitemia merupakan gangguan sel induk ditandai sebagai gangguan  sumsum panhyperplastic, ganas, dan neoplastik. Gambaran yang paling menonjol dari  penyakit ini adalah massa sel darah merah tinggi karena produksi sel darah  merah yang tidak terkendali. Hal ini disertai dengan peningkatan produksi sel darah  putih (myeloid) dan platelet (megakaryocytic), yang disebabkan oleh klon abnormal dari sel-sel induk hematopoietik dengan sensitivitas yang meningkat faktor  pertumbuhan yang berbeda untuk pematangan.

Page 4: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Polisitemia dapat berkembang menjadi leukemia akut. Leukemia adalah suatu keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang dengan ditandai adanya peningkatan sel darah putih (leukosit) abnormal. Karena banyaknya sel darah putih yang diproduksi, kanker ini juga dikenal dengan sebutan kanker sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu kanker yang banyak menyerang anak-anak.

Page 5: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Penanganan Penyakit Umumnya

Polisitemia Vera• Flebotomi, dapat merupakan pengobatan yang adekuat bagi seorang

pasien polisitemia selama bertahun-tahun dan merupakan pengobatan yang dianjurkan. Tujuan prosedur flebotomi tersebut adalah mempertahankan hematokrit < 42% pada wanita, dan < 47% pada pria untuk mencegah timbulnya hiperviskositas danpenurunan shear rate.

• Kemoterapi Sitostatika, tujuannya adalah sitoreduksi. Lebih dianjurkan menggunakan Hidroksiurea salah satu sitostatik golongan obat antimetabolik, sedangkan penggunaan golongan obat alkilasi sudah banyak ditinggalkan atau tidak dianjurkan lagi karena afek leukemogenik, dan mielosupresi yang serius. Contoh kemoterapi sitostatika klorambusil dan Busulfan.

• Kemoterapi Biologi (Sitokin), tujuan pengobatan dengan produk biologi pada polisitemia vera terutama untuk mengontrol trombositemia

• Fosfor Radiokatif (P32)

Page 6: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Penanganan Penyakit UmumnyaLeukemia

• Kemoterapi, merupakan jenis pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan anti kanker. Obat diberikan dengan cara ditelan maupun disuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah, otot, di bawah kulit, di ruang antara dua ruas tulang belakang, maupun langsung ke organ tubuh yang terkena kanker. Kerugian kemoterapi adalah obat-obatan tersebut tidak bisa membedakan antara sel kanker dan sel yang masih sehat.

• Radiasi, digunakan untuk membunuh sel leukemia yang berakumulasi di berbagai bagian tubuh, seperti otak dan saraf (leukemia akut) dan saluran limfa (leukemia kronik). Radiasi menggunakan sinar gamma dengan dosis tinggi.

• Transplantasi stem cell, Pada pasien yang masih muda bila kemoterapi tidak berhasil atau menimbulkan kekambuhan,dapat dilakukan transplantasi sel dengan donor sumsum dari saudara kandung atau keluarga dekat.

Page 7: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Cara Kerja P-32

Isotop radioaktif fosfor 32 digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan sumsum tulang. Isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.

P-32 pertama kali diberikan dengan dosis sekitar 2-3mCi/m2 secara intravena, apabila diberikan per oral maka dosis dinaikkan 25%. Selanjutnya jika setelah 3-4 minggu pemberian pertama P-32:-  Mendapatkan hasil, reevaluasi setelah 10-12 minggu. Jika diperlukan

dapat diulang akan tetapi hal ini jarang dibutuhkan.- Tidak mendapatkan hasil, selanjutnya dosis kedua dinaikkan 25% dari

dosis pertama, dan diberikan sekitar 10-12 minggu setelah dosis pertama.

Panmeiosis dapat dikontrol dengan cara ini pada sekutar 80% pasien untuk jangka waktu 1-2 bulan dan mungkin berakhir 2 tahun atau lebih lama lagi. Pasien diperiksa sekitar 2-3 bulan sekali setelah keadaan stabil.

Page 8: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Bahaya Radioisotop

Bahaya Radioisotop Secara Umum:- Dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup- Dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup- Dapat mengakibatkan tumor atau kanker- Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan

kerusakan dan pertumbuhan kanker- Dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).

Page 9: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Kekurangan dan Kelebihan P-32

• Kekurangan Fosfor 32 yaitu:- Tidak bisa digunakan bila ada tumor ulseratif.- Berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui.- Hanya boleh diberikan oleh tenaga medis yang

memenuhi syarat dengan pelatihan khusus dalam penggunaan yang aman dan penanganan radionuklida.

- Meningkatnya resiko leukemia iatrogenik.- Beberapa kasus pengobatan menggunakan P-32 setelah

3 tahun, risiko trombosis kembali meningkat.- Trombositosis dan trombositemia yang mengancam

(hiperagregasi) atau terbukti menimbulkan trombosis masih dapat terjadi meskipun eritrositosis dan leukositosis dapat terkendali.

Page 10: Radioisotop Fosfor-32 Pada Pengobatan Polisitemia Vera-Leukemia

Kekurangan dan Kelebihan P-32

• Kelebihan Fosfor 32 yaitu:- Memungkinkan untuk mempertahankan jumlah

trombosit yang normal, yang seharusnya mengurangi resiko vaskular.

- Efektif, mudah dan relatif murah untuk pasien yang tidak kooperatif atau dengan keadaan sosiekonomi yang tidak memungkinkan untuk berobat secara teratur.

- Sitopenia yang serius setelah pengobatan ini jarang terjadi.