33
1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PAPARAN DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM Disampaikan pada acara : Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM UMKM Hotel Millennium-Jakarta, 9-11 Pebruari 2010 Hotel Millennium-Jakarta, 9-11 Pebruari 2010

Rakortas 2010 deputi1_paparan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rakortas 2010 deputi1_paparan

1

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAHREPUBLIK INDONESIA

PAPARANDEPUTI BIDANG

KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM

Disampaikan pada acara :Disampaikan pada acara :Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Hotel Millennium-Jakarta, 9-11 Pebruari 2010Hotel Millennium-Jakarta, 9-11 Pebruari 2010

Page 2: Rakortas 2010 deputi1_paparan

2

TUGAS/URUSAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA TUGAS/URUSAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA DALAM PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASIDALAM PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI

1. ADMINISTRASI BADAN HUKUM KOPERASI

1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang : Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota.

Urusan Pemerintah Daerah Provinsi

• Pengesahan pembentukan, penggabungan dan peleburan serta penetapan pembubaran koperasi lintas kabupaten/kota (Tugas Pembantuan).

• Fasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian koperasi lintas kabupaten/kota.

Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :

• Pengesahan pembentukan, penggabungan dan peleburan serta penetapan pembubaran koperasi dalam wilayah kabupaten/kota (Tugas Pembantuan

Page 3: Rakortas 2010 deputi1_paparan

3

2. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 123/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Penyelenggaraan Tugas Perbantuan dalam rangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan Kabupaten/Kota

Menunjuk Gubernur sebagai Pejabat yang berwenang untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM sebagai penyelenggara tugas pembantuan dalam rangka pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi primer dan koperasi sekunder yang anggotanya berdomisili lebih dari satu kabupaten/kota dalam wilayah propinsi/DI yang bersangkutan.

Menunjuk Bupati/Walikota sebagai Pejabat yang berwenang untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM sebagai penyelenggara tugas pembantuan dalam rangka pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi primer dan koperasi sekunder yang anggotanya berdomisili di wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Page 4: Rakortas 2010 deputi1_paparan

4Sistem Pencatatan

berkas yang disimpan Sistem Penyimpanan

Pencatatan dalam Buku Daftar Umum Koperasi

Penyampaian SK Kepada Koperasi

Penyampaian Tembusan/ Salinan SK kpd Menteri Cq. Deputi Kelembagaan

(termasuk sbg bhn pengumuman dl BN)

Penyimpanan Berkas

Penandatanganan SK Pengesahan

Badan Hukum Koperasi

Pemberian Nomor SK Pengesahan Badan

Hukum Koperasi

PROSES PENCATATAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN

Page 5: Rakortas 2010 deputi1_paparan

5

PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN ADMINISTRASI BADAN HUKUM KOPERASI

1. Pemberian nomor SK Pengesahan badan hukum koperasi (pendirian dan atau perubahan anggaran dasar) belum sepenuhnya mengacu pada ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006Nomor 01 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, sebagai contoh kode daerah tidak mengikuti aturan tetapi berdasarkan tata naskah yang diterbitkan oleh daerah

2. Masih terdapat daerah yang belum mencatat setiap pengesahan badan hukum koperasi dalam buku daftar umum koperasi.

3. Masih ada Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK) yang belum paham akan tatacara/prosedur pengesahan badan hukum koperasi, seperti akta pendirian yang diajukan tanpa dilampiri dengan berita acara rapat pembentukan koperasi, isi AD koperasi tidak sesuai dengan prinsip koperasi tentang keanggotaan yang tidak sesuai dengan wilayah/domisili dan bidang usahanya tidak ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi anggota serta modal dasar koperasi dengan memasukan simpanan sukarela.

4. Masih ada laporan mengenai biaya pembuatan akta oleh NPAK yang dirasa terlalu tinggi.5. Belum semua penerbitan SK pengesahan badan hukum koperasi segera

ditembuskan/disampaikan kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM. (sebagai bahan untuk diumumkan dalam Berita Negara RI).

6. Dokumen/berkas pengesahan badan hukum koperasi belum sepenuhnya diadministrasikan secara tertib dan disimpan dengan baik.

7. Belum terdapat sistem penyimpanan/belum disediakan lemari/filling cabinet yang kuat sebagai tempat penyimpanan berkas-berkas badan hukum koperasi.

Page 6: Rakortas 2010 deputi1_paparan

6

LANGKAH MENGATASI PERMASALAHAN

1. Meningkatkan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku baik PP nomor : 4 tahun 1994, Kepmenkop dan UKM nomor : 123 tahun 2004 dan khususnya Peraturan Menteri Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006Nomor 01 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, malalui kegiatan pembekalan atau bimbingan teknis.

2. Menyediakan buku daftar umum koperasi karena setiap pengesahan badan hukum koperasi harus dicatat dalam buku daftar umum koperasi.

3. Meningkatkan koordinasi dengan Notaris dan mengadakan pembekalan lanjutan/refreshing mengenai peraturan perkoperasian.

4. Meningkatkan kepedulian Notaris terhadap koperasi melalui koordinasi/pertemuan berkala.

5. Segera menyampaikan setiap penerbitan SK pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM.

6. Meningkatkan pemahaman pejabat dan staf tentang administrasi badan hukum koperasi melalui pembekalan/pelatihan untuk disiapkan sebagai tenaga/staf yang khusus menangani administrasi badan hukum koperasi dan menyiapkan blangko-blangko serta buku agenda tersendiri.

7. Menyediakan tempat penyimpanan/lemari/filling cabinet yang kuat sebagai tempat penyimpanan berkas-berkas badan hukum koperasi.

Page 7: Rakortas 2010 deputi1_paparan

7

2. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan tentang UMKM

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai amanat dari UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, tentang :

1. Persyaratan dan tata cara permohonan ijin usaha 2. Tatacara pengembangan, prioritas, intensitas, dan jangka waktu pengembangan UMKM3. Pola Kemitraan4. Penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian pemberdayaan UMKM5. Tata cara pemberian sanksi administratif

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), tentang :1. Persyaratan dan tata cara permohonan ijin usaha bagi UMKM2. Tatacara pengembangan, prioritas, intensitas, dan jangka waktu pengembangan UMKM3. Pola Kemitraan4. Penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian pemberdayaan UMKM

Pembahasan pada tingkat Harmonisasi

Pelaksanaan harmonisasi atas 4 RPP tersebut dibawah koordinasi Dephuk dan HAM dan saat ini sudah masuk ke dalam pembahasan Tim Kecil yang berada dibawah Ditjen Peraturan perundang-undangan.RPP yang sedang dalam proses penyelesaian harmonisasi adalah RPP Pola Kemitraan dan Sanksi Administarif

Page 8: Rakortas 2010 deputi1_paparan

8

3. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di

Bidang Perkoperasian

Revisi Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada Nopember 2009 telah disetujui oleh DPR-RI sebagai Prioritas Program Legislasi Nasional (PROLEGNAS) Tahun 2010. Saat ini oleh Sekretariat Negara sedang dimintakan paraf ulang dari Para Menteri Terkait pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Selanjutnya dimintakan AmPres (Amanat Presiden) untuk disampaikan ke DPR-RI.

Page 9: Rakortas 2010 deputi1_paparan

9

4. Sosialisasi UU No. 20/2008 tentang UMKM

Tujuan dari kegiatan sosialisasi UU Nomor 20/2008 tentang UMKM adalah dalam rangka memberikan implikasi luas bagi semua stakeholder untuk dijadikan sebagai pedoman bersama ke arah perubahan paradigma pemberdayaan UMKM serta landasan dan payung hukum untuk memberdayakan UMKM di tanah air. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman tentang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, sehingga dapat segera di implementasikan dalam regulasi dan program-program tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota oleh seluruh stakeholder.

Page 10: Rakortas 2010 deputi1_paparan

10

160PERDA

RETRIBUSI PENGESAHAN, PERUBAHAN AD KOPERASI

RETRIBUSI IJIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG KOPERASI

RETRIBUSI PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI

RETRIBUSI IJIN USAHA

RETRIBUSI IJIN PERMOHONAN KREDIT

PEMBATASAN MASA BERLAKU SITU

PEMBATASAN MASA BERLAKU SIUP

PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI

PENGATURAN PEMBAGIAN SHU KOPERASI

RETRIBUSI PENGESAHAN, PERUBAHAN AD KOPERASI

RETRIBUSI IJIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG KOPERASI

RETRIBUSI PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI

RETRIBUSI IJIN USAHA

RETRIBUSI IJIN PERMOHONAN KREDIT

PEMBATASAN MASA BERLAKU SITU

PEMBATASAN MASA BERLAKU SIUP

PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI

PENGATURAN PEMBAGIAN SHU KOPERASI

USULUSUL92 92

PEMBATALAN 26 PERDA

PENGUMPULANDATA

IDENTIFIKASIDATA

KEMENTERIANKOP & UKM

SUBSTANSI

PERDA

5. PENINJAUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG

KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2009

KEMENTERIANDALAM NEGERI +

KEMENTERIANKEUANGAN

(66 PERDA MASIH DALAM PROSES PERTIMBANGAN)

Page 11: Rakortas 2010 deputi1_paparan

11

Sejak tahun 2005 s/d 2009 telah dievaluasi sebanyak

340 perda tentang Pemberdayaan Koperasi dan UKM.

Dari 340 perda tersebut, sebanyak 234 perda telah

diusulkan pembatalannya ke Departemen Dalam Negeri.

Dari 234 perda tersebut, sebanyak 63 perda telah

disetujui untuk dibatalkan, sedangkan sisanya sebanyak

171 perda masih dalam proses pertimbangan di

Depdagri/Depkeu.

PERKEMBANGAN PENINJAUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KOPERASI DAN

UMKM

Page 12: Rakortas 2010 deputi1_paparan

12

PERDAMenkeu

Merekomendasi(paling lambat

20 hr kerja)

PresidenMelalui

MendagriMengajukan permohonan

Keputusan Pembatalan :Perpres

(dalam 60 hari kerja)

Kepala Daerah memberhentikan

pelaksanaan Peraturan Daerah

(7 hari kerja)

DPRD mencabut perda

Menerima

Tidak menerima

Mengajukan Keberatan

Ke MA

PerpresBATAL

Tidak mengeluarkan Perpres

(Perda tetap Berlaku)

MEKANISME PEMBATALAN PERDA YANG MENGHAMBAT PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UKM

(UU NO. 28 Th 2009 Ttg Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

Bertentangan

Kepentingan Umum Peraturan yg lebih tinggi

Dikabulkan Sebagian/seluruhnya

Page 13: Rakortas 2010 deputi1_paparan

13

6. PELAKSANAAN PEMERINGKATAN KOPERASI

Koperasi Primer/Sekunder

12.129 Koperasi

di 33 Prov./D.I &

315 Kab./Kota

Kualifikasi :“Sangat

Berkualitas”(SB) = 0

Kualifikasi“ Berkualitas”

(B) = 833

Kualifikasi“Cukup

Berkualitas”(CB) = 9.295

Kualifikasi“Kurang

Berkualitas”(KB) = 1.619

Kualifikasi “Tidak

Berkualitas”(TB) = 382

Diperingkat

Dasar : Permen Menegkop & UKM No.

06/Per/M.KUKM/III/2008 jo. 22/Per/M.KUKM/IV/2007

Kop

eras

i Ber

kual

itas

10.1

28 U

nit

Aspek Badan Usaha Aktif

Aspek Kinerja Usaha Yg

Semakin Sehatf Aspek Kohesivitas &

Part. Aggt.

Aspek Orientasi kpd Pelayanan

Anggota

Aspek Pelayanan kpd Masyarakat

Aspek Kontribusi thd Pemb.

Daerah

Proses Penilaian

Page 14: Rakortas 2010 deputi1_paparan

14

PERKEMBANGAN KOPERASI BERKUALITAS

Tahun 2006, dari hasil klasifikasi diperoleh sejumlah 33.463 Koperasi Berkualitas.

Tahun 2007, dari kegiatan pemeringkatan koperasi untuk 10.016 Koperasi, diperoleh hasilnya sejumlah 7.918 Koperasi Berkualitas

Tahun 2008, dari kegiatan pemeringkatan koperasi untuk 1.503 Koperasi, diperoleh hasilnya sejumlah 886 Koperasi Berkualitas.

Tahun 2009, dari hasil pemeringkatan koperasi untuk 12.129 Koperasi, diperoleh hasilnya sejumlah 10.128 Koperasi Berkualitas

Dengan demikian Total Nasional Koperasi Berkualitas telah mencapai 52.395 Koperasi atau 74,85% dari target 70.000 koperasi, sehingga masih tersisa sebanyak 17.605 koperasi (35,15%).

Saat ini sedang dipersiapkan SK Penetapan Peringkat Koperasi dan Sertifikat Peringkat Koperasi, untuk Koperasi berkualitas

Page 15: Rakortas 2010 deputi1_paparan

15

REKAPITULASI KOPERASI BERKUALITAS

Page 16: Rakortas 2010 deputi1_paparan

16

Pemeringkatan Koperasi sebagai Sarana Penilaian Koperasi

Berkualitas Tahun 2010

Dalam tahun 2010 akan dilakukan pemeringkatan sebanyak 1.500 koperasi (prioritas Koperasi Primer/Sekunder Tingkat Nasional)

Menindaklanjuti hasil pemeringkatan yang telah dilakukan :

• Publikasi/Pengumuman, melalui : media cetak, papan pengumuman di Kantor Dinas, Website

• Pembinaan terhadap koperasi terhadap koperasi yang belum berkualitas

Page 17: Rakortas 2010 deputi1_paparan

17

7. HASIL PENILAIAN KINERJA KOPERASI MELALUI

PENILAIAN KOPERASI BERPRESTASI

Kabupaten/Kota Provinsi/D.IDeputi Bidang Kelembagaan

Usulan : 330 Kop. :-Klpk KSP = 87 unit-Klpk Kop. Kons = 112 unit-Klpk Kop. Prod = 52 unit-Klpk Kop. Pmsran = 32 unit-Klpk Kop. Jasa = 47 unit

Seleksi awal yang dilakukan oleh Tim

Penilai di Tkt. Kabupaten/Kotautk diusulakn ke

Tkt. Prov./D.I

330 Koperasi

Seleksi lanjutan yang dilakukan

oleh Tim Penilai di Tkt. Provinsi/D.Iutk diusulakn ke

Tkt. Pusat

Seleksi oleh Tim Penilai Pusat terhadap 330

usulan Koperasi Berprestasi

75 Koperasi dinyatakan sebagai Koperasi

Berprestasi/Penerima Award Tahun 2009 sesuai SK.

Menegkop & UKM Nomor 23/Kep.M.KUKM/VII/09

tgl. 1 Juli 2009

Page 18: Rakortas 2010 deputi1_paparan

18

PERKEMBANGAN KOPERASI BERPRESTASI (Tahun 2004-2009)

KELOMPOK/

KOPERASI 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Simpan Pinjam 15 15 11 14 15 15 85

2 Konsumen 15 15 15 19 20 30 114

3 Produsen 15 15 12 13 15 10 80

4 Pemasaran - - - - 10 10 20

5 Jasa - - - - 15 10 25

6 Aneka Usaha 15 15 14 16 - - 60

7 Kopwan - - 5 11 - - 16

8 Koppontren - - 3 8 - - 11

9 Koppas - - 5 5 - - 10

10 Koperasi Sekolah 15 15 - - - - 30

11 Penerima Pengh. Khusus - - - 6 - - 6

TOTAL 75 75 65 92 75 75 457

NO JumlahTAHUN

Page 19: Rakortas 2010 deputi1_paparan

19

8. Pengembangan Provinsi, Kabupaten, dan Kota Penggerak

KoperasiDengan berlakunya UU No. 32/2004

tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota mempunyaiHak otonomi mengatur instansi/Dinas-

Dinas yang ada di wilayah masing-masing.

Berdampak pada : Perubahan nomenklatur Dinas Koperasi dan UKM Penempatan Pejabat pembina yang beberapa tidak berlatar belakang

keterampilan perkoperasian.

Komitmen Pemerintah Prov, Kab, Kota terhadap pemberdayaan KUKM perlu

dipertegas.

Pemerintah Pusat/Kementerian KUKM perlu memotivasi Pemerintah

Prov, Kabupaten, Kota dengan memberikan penghargaan

Ruang lingkup pemberian penghargaan meliputi :Input, menilai peran pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota dalam menciptakan iklim kondusif bagi Penumbuhan koperasi baik berupa kebijakan dan peraturan, yg mendukung terhadap pemberdayaan koperasi di Provinsi/Kabupaten/Kota. Proses, menilai implementasi keberpihakan pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota dalam memberikan peluang berusaha kepada koperasi, berupa upaya-upaya konstruktif yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota terhadap stake holder dan gerakan koperasi dalam bentuk dukungan dan fasilitasi pembinaan.Output, menilai perkembangan dan kinerja koperasi yang menunjukkan pertumbuhan dan kualitas kelembagaan/usaha koperasi, tingginya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi, serta peran koperasi dalam pengembangan komunitas lingkungan.

Page 20: Rakortas 2010 deputi1_paparan

20

1. Telah ditetapkan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Provinsi Penggerak Koperasi

2. Telah ditetapkan 25 Kabupaten serta 7 Kota Penggerak Koperasi3. Telah diserahkan Penghargaan berupa Pataka dan Sertifikat oleh Menteri

Negara Koperasi dan UKM Ad Interim Ibu Marie Elka Pangestu dalam acara Pembukaan SMESCo Festival pada tanggal 14 Oktober 2009 di JCC

Hasil Penilaian Prov./Kab./Kota Penggerak Koperasi Thn 2009

1. Provinsi Penggerak Koperasi : Jawa Timur Jawa Barat Nusa Tenggara Barat

2. Kabupaten/Kota Penggerak Koperasi : 62 kabupaten di 13 Provinsi 18 Kota di 8 Provinsi

Hasil Penilaian Prov./Kab./Kota Penggerak Koperasi (Tahun 2007-2009)

Mekanisme pengusulan

Dinas yang membidangi koperasi dan UKM mengusulkan kepada Menteri Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Kelembagaan KUKM dengan melampirkan formulir (1a dan 1 b) untuk Provinsi dan formulir (2a dan 2b) untuk Kabupaten/Kota dengan pengantar Gubernur/Bupati/Walikota

Page 21: Rakortas 2010 deputi1_paparan

21

9. Pemasyarakatan Prinsip-prinsip dan Nilai Dasar Koperasi di kalangan

Pekerja, Pemuda dan Wanita

Latar Belakang :

• Pertumbuhan koperasi perlu didukung dengan peningkatan kualitas dan kemandiriannya;

• Pemahaman prinsip dan nilai dasar koperasi di kalangan pekerja, pemuda dan wanita masih sangat rendah.

Tujuan :

Kegiatan ini ditujukan dalam rangka memasyarakatkan prinsip dan nilai dasar koperasi di kalangan pekerja, pemuda dan wanita dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi ekonomi wilayah oleh kelompok ekonomi produktif. Diharapkan kegiatan tersebut akan meningkatkan pemahaman berkoperasi khususnya di kalangan pekerja, pemuda dan wanita.

Page 22: Rakortas 2010 deputi1_paparan

22

10. Bimbingan Teknis Fungsi Kelembagaan Koperasi

Kegiatan dimaksud ditujukan dalam rangka meningkatkan kualitas aparat Dinas/Lembaga yang membina koperasi untuk memberikan perkuatan kelembagaan melalui kebijakan :Peningkatan peran dan fungsi perangkat organisasi koperasi Peraturan pelaksanaan di bidang Koperasi Sistem akreditasi lembaga pemeringkat

koperasi Pengembangan kapasitas anggota koperasi

dan promosi usaha anggota koperasi Penguatan fungsi pengawasan internal dan

pengamanan kekayaan koperasi Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan

permasalahan kelembagaan yang dihadapi di daerah

Page 23: Rakortas 2010 deputi1_paparan

23

GERAKAN MASYARAKAT SADAR GERAKAN MASYARAKAT SADAR KOPERASI (GEMASKOP)KOPERASI (GEMASKOP)

Page 24: Rakortas 2010 deputi1_paparan

24

Tahap Awal Penyiapan Program GEMASKOP

(Tahun 2010)

Menyusun Pedoman Pelaksanaan program GEMASKOP.

Mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait dalam persiapan pelaksanaan program GEMASKOP, seperti DEKOPIN dan Instansi Kementerian Lainnya.

Page 25: Rakortas 2010 deputi1_paparan

25

Latar Belakang : Masih belum memadainya tingkat

pengetahuan dan pemahaman pembina koperasi tentang kelembagaan dan usaha koperasi;

Masih kurangnya dukungan aparat pemerintah dan masyarakat dalam pemberdayaan koperasi di wilayahnya;

Masih minimnya informasi yang diterima masyarakat dan gerakan koperasi tentang praktek berkoperasi yang benar sesuai dengan prinsip dan jatidiri koperasi.

Page 26: Rakortas 2010 deputi1_paparan

26

Tujuan : Menyebarluaskan informasi kepada

masyarakat tentang Badan Usaha Koperasi; Memberikan edukasi kepada masyarakat

tentang koperasi sejak usia dini; Meningkatkan pemahaman masyarakat

mengenai praktek perkoperasian yang benar sesuai dengan prinsip dan jatidiri koperasi;

Mengajak masyarakat mendirikan Koperasi termasuk kepada kelompok ekonomi produktif;

Meyakinkan kepada masyarakat bahwa Koperasi dapat dijadikan solusi terhadap berbagai kebutuhan ekonomi dan menunjang berbagai aktivitas ekonomi masyarakat.

Page 27: Rakortas 2010 deputi1_paparan

27

Sasaran :Terbangunnya minat dan perilaku masyarakat untuk berkoperasi (Cooperative-minded);

Meningkatnya pemahaman aparat pembina koperasi, pelaku koperasi dan masyarakat (Capacity Building);

Meningkatnya jumlah koperasi dan kualitas anggota koperasi disertai dengan peningkatan pelayanan kepada anggota koperasi;

Page 28: Rakortas 2010 deputi1_paparan

28

Stakeholder MappingPemerintah Pusat

Kementerian Negara Koperasidan Usaha Kecil Menengah

Dinas Koperasi DaerahLegislatif

Pemerintah Daerah

Anggota dan Pengurus Koperasi

Dewan Koperasi / Instansi Stakeholder Koperasi

Media Massa

Masyarakat Sadar Berkoperasi

PemerintahaPemerintahann Non Non

PemerintahPemerintah

Tokoh Masyarakat, Pengambil Keputusan

Kepala Daerah

Page 29: Rakortas 2010 deputi1_paparan

29

Logo Program

Page 30: Rakortas 2010 deputi1_paparan

30

Logo Rational

Logo ini menggambarkan sekumpulan individu yang bersama-sama

membentuk suatu kelompok usaha, yang dilandasi semangat

kebersamaan dan saling mendukung, sesuai dengan prinsip dan

nilai dasar koperasi.

Warna biru mencerminkan kejujuran dan kepercayaan.

Page 31: Rakortas 2010 deputi1_paparan

31

Target Group Usia : 7 tahun ke atas Pekerjaan :

Pelajar / MahasiswaKaryawanPenggiat Usaha / Wirausaha / UMKM Ibu Rumah Tangga / Masyarakat UmumAparat Pembina Koperasi di Pusat, Provinsi, Kab/Kota

Anggota dan Pengurus/Pengawas KoperasiArea : Desa, Kecamatan, Kab/Kota, Provinsi,

dan Nasional

Page 32: Rakortas 2010 deputi1_paparan

32

Lingkup Kegiatan :• Perpres/Kepres tentang Gerakan Masyarakat Sadar

Koperasi;• Launching Event GEMASKOP Tingkat Nasional, Provinsi,

Kabupaten/Kota;• Pembekalan Tim Kerja/Penyuluh (Task Force) di Tingkat

Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota;• Publikasi melalui sindikasi media (cetak dan elektronik)

sebagai pre-conditioning Launching Event GEMASKOP;• Sosialisasi GEMASKOP melalui Periklanan (Iklan Layanan

Masyarakat) dan Viral Communication (media on-line);• Rintisan program GEMASKOP di 6 provinsi sebagai pilot

project (JAtim, Jabar, NTB, Sulsel, Kalsel, Kepri);• Audisi Koperasi Sekolah (Kopsis) secara Nasional;• Publikasi Informasi Kelembagaan KUMKM kepada

Pembina;• Pembekalan Kepada Tenaga Penggerak Koperasi.

Page 33: Rakortas 2010 deputi1_paparan

33

Terima Kasih