Upload
irfalirwant
View
3.616
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAHREPUBLIK INDONESIA
PAPARANDEPUTI BIDANG
KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UKM
Disampaikan pada acara :Disampaikan pada acara :Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Hotel Millennium-Jakarta, 9-11 Pebruari 2010Hotel Millennium-Jakarta, 9-11 Pebruari 2010
2
TUGAS/URUSAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA TUGAS/URUSAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA DALAM PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASIDALAM PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI
1. ADMINISTRASI BADAN HUKUM KOPERASI
1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang : Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota.
Urusan Pemerintah Daerah Provinsi
• Pengesahan pembentukan, penggabungan dan peleburan serta penetapan pembubaran koperasi lintas kabupaten/kota (Tugas Pembantuan).
• Fasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian koperasi lintas kabupaten/kota.
Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
• Pengesahan pembentukan, penggabungan dan peleburan serta penetapan pembubaran koperasi dalam wilayah kabupaten/kota (Tugas Pembantuan
3
2. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 123/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Penyelenggaraan Tugas Perbantuan dalam rangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan Kabupaten/Kota
Menunjuk Gubernur sebagai Pejabat yang berwenang untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM sebagai penyelenggara tugas pembantuan dalam rangka pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi primer dan koperasi sekunder yang anggotanya berdomisili lebih dari satu kabupaten/kota dalam wilayah propinsi/DI yang bersangkutan.
Menunjuk Bupati/Walikota sebagai Pejabat yang berwenang untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM sebagai penyelenggara tugas pembantuan dalam rangka pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi primer dan koperasi sekunder yang anggotanya berdomisili di wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
4Sistem Pencatatan
berkas yang disimpan Sistem Penyimpanan
Pencatatan dalam Buku Daftar Umum Koperasi
Penyampaian SK Kepada Koperasi
Penyampaian Tembusan/ Salinan SK kpd Menteri Cq. Deputi Kelembagaan
(termasuk sbg bhn pengumuman dl BN)
Penyimpanan Berkas
Penandatanganan SK Pengesahan
Badan Hukum Koperasi
Pemberian Nomor SK Pengesahan Badan
Hukum Koperasi
PROSES PENCATATAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN
5
PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN ADMINISTRASI BADAN HUKUM KOPERASI
1. Pemberian nomor SK Pengesahan badan hukum koperasi (pendirian dan atau perubahan anggaran dasar) belum sepenuhnya mengacu pada ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006Nomor 01 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, sebagai contoh kode daerah tidak mengikuti aturan tetapi berdasarkan tata naskah yang diterbitkan oleh daerah
2. Masih terdapat daerah yang belum mencatat setiap pengesahan badan hukum koperasi dalam buku daftar umum koperasi.
3. Masih ada Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK) yang belum paham akan tatacara/prosedur pengesahan badan hukum koperasi, seperti akta pendirian yang diajukan tanpa dilampiri dengan berita acara rapat pembentukan koperasi, isi AD koperasi tidak sesuai dengan prinsip koperasi tentang keanggotaan yang tidak sesuai dengan wilayah/domisili dan bidang usahanya tidak ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi anggota serta modal dasar koperasi dengan memasukan simpanan sukarela.
4. Masih ada laporan mengenai biaya pembuatan akta oleh NPAK yang dirasa terlalu tinggi.5. Belum semua penerbitan SK pengesahan badan hukum koperasi segera
ditembuskan/disampaikan kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM. (sebagai bahan untuk diumumkan dalam Berita Negara RI).
6. Dokumen/berkas pengesahan badan hukum koperasi belum sepenuhnya diadministrasikan secara tertib dan disimpan dengan baik.
7. Belum terdapat sistem penyimpanan/belum disediakan lemari/filling cabinet yang kuat sebagai tempat penyimpanan berkas-berkas badan hukum koperasi.
6
LANGKAH MENGATASI PERMASALAHAN
1. Meningkatkan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku baik PP nomor : 4 tahun 1994, Kepmenkop dan UKM nomor : 123 tahun 2004 dan khususnya Peraturan Menteri Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006Nomor 01 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, malalui kegiatan pembekalan atau bimbingan teknis.
2. Menyediakan buku daftar umum koperasi karena setiap pengesahan badan hukum koperasi harus dicatat dalam buku daftar umum koperasi.
3. Meningkatkan koordinasi dengan Notaris dan mengadakan pembekalan lanjutan/refreshing mengenai peraturan perkoperasian.
4. Meningkatkan kepedulian Notaris terhadap koperasi melalui koordinasi/pertemuan berkala.
5. Segera menyampaikan setiap penerbitan SK pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM.
6. Meningkatkan pemahaman pejabat dan staf tentang administrasi badan hukum koperasi melalui pembekalan/pelatihan untuk disiapkan sebagai tenaga/staf yang khusus menangani administrasi badan hukum koperasi dan menyiapkan blangko-blangko serta buku agenda tersendiri.
7. Menyediakan tempat penyimpanan/lemari/filling cabinet yang kuat sebagai tempat penyimpanan berkas-berkas badan hukum koperasi.
7
2. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan tentang UMKM
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai amanat dari UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, tentang :
1. Persyaratan dan tata cara permohonan ijin usaha 2. Tatacara pengembangan, prioritas, intensitas, dan jangka waktu pengembangan UMKM3. Pola Kemitraan4. Penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian pemberdayaan UMKM5. Tata cara pemberian sanksi administratif
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), tentang :1. Persyaratan dan tata cara permohonan ijin usaha bagi UMKM2. Tatacara pengembangan, prioritas, intensitas, dan jangka waktu pengembangan UMKM3. Pola Kemitraan4. Penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian pemberdayaan UMKM
Pembahasan pada tingkat Harmonisasi
Pelaksanaan harmonisasi atas 4 RPP tersebut dibawah koordinasi Dephuk dan HAM dan saat ini sudah masuk ke dalam pembahasan Tim Kecil yang berada dibawah Ditjen Peraturan perundang-undangan.RPP yang sedang dalam proses penyelesaian harmonisasi adalah RPP Pola Kemitraan dan Sanksi Administarif
8
3. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di
Bidang Perkoperasian
Revisi Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada Nopember 2009 telah disetujui oleh DPR-RI sebagai Prioritas Program Legislasi Nasional (PROLEGNAS) Tahun 2010. Saat ini oleh Sekretariat Negara sedang dimintakan paraf ulang dari Para Menteri Terkait pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Selanjutnya dimintakan AmPres (Amanat Presiden) untuk disampaikan ke DPR-RI.
9
4. Sosialisasi UU No. 20/2008 tentang UMKM
Tujuan dari kegiatan sosialisasi UU Nomor 20/2008 tentang UMKM adalah dalam rangka memberikan implikasi luas bagi semua stakeholder untuk dijadikan sebagai pedoman bersama ke arah perubahan paradigma pemberdayaan UMKM serta landasan dan payung hukum untuk memberdayakan UMKM di tanah air. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman tentang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, sehingga dapat segera di implementasikan dalam regulasi dan program-program tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota oleh seluruh stakeholder.
10
160PERDA
RETRIBUSI PENGESAHAN, PERUBAHAN AD KOPERASI
RETRIBUSI IJIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG KOPERASI
RETRIBUSI PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI
RETRIBUSI IJIN USAHA
RETRIBUSI IJIN PERMOHONAN KREDIT
PEMBATASAN MASA BERLAKU SITU
PEMBATASAN MASA BERLAKU SIUP
PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI
PENGATURAN PEMBAGIAN SHU KOPERASI
RETRIBUSI PENGESAHAN, PERUBAHAN AD KOPERASI
RETRIBUSI IJIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG KOPERASI
RETRIBUSI PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI
RETRIBUSI IJIN USAHA
RETRIBUSI IJIN PERMOHONAN KREDIT
PEMBATASAN MASA BERLAKU SITU
PEMBATASAN MASA BERLAKU SIUP
PENDAFTARAN ULANG AD KOPERASI
PENGATURAN PEMBAGIAN SHU KOPERASI
USULUSUL92 92
PEMBATALAN 26 PERDA
PENGUMPULANDATA
IDENTIFIKASIDATA
KEMENTERIANKOP & UKM
SUBSTANSI
PERDA
5. PENINJAUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG
KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2009
KEMENTERIANDALAM NEGERI +
KEMENTERIANKEUANGAN
(66 PERDA MASIH DALAM PROSES PERTIMBANGAN)
11
Sejak tahun 2005 s/d 2009 telah dievaluasi sebanyak
340 perda tentang Pemberdayaan Koperasi dan UKM.
Dari 340 perda tersebut, sebanyak 234 perda telah
diusulkan pembatalannya ke Departemen Dalam Negeri.
Dari 234 perda tersebut, sebanyak 63 perda telah
disetujui untuk dibatalkan, sedangkan sisanya sebanyak
171 perda masih dalam proses pertimbangan di
Depdagri/Depkeu.
PERKEMBANGAN PENINJAUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KOPERASI DAN
UMKM
12
PERDAMenkeu
Merekomendasi(paling lambat
20 hr kerja)
PresidenMelalui
MendagriMengajukan permohonan
Keputusan Pembatalan :Perpres
(dalam 60 hari kerja)
Kepala Daerah memberhentikan
pelaksanaan Peraturan Daerah
(7 hari kerja)
DPRD mencabut perda
Menerima
Tidak menerima
Mengajukan Keberatan
Ke MA
PerpresBATAL
Tidak mengeluarkan Perpres
(Perda tetap Berlaku)
MEKANISME PEMBATALAN PERDA YANG MENGHAMBAT PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UKM
(UU NO. 28 Th 2009 Ttg Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)
Bertentangan
Kepentingan Umum Peraturan yg lebih tinggi
Dikabulkan Sebagian/seluruhnya
13
6. PELAKSANAAN PEMERINGKATAN KOPERASI
Koperasi Primer/Sekunder
12.129 Koperasi
di 33 Prov./D.I &
315 Kab./Kota
Kualifikasi :“Sangat
Berkualitas”(SB) = 0
Kualifikasi“ Berkualitas”
(B) = 833
Kualifikasi“Cukup
Berkualitas”(CB) = 9.295
Kualifikasi“Kurang
Berkualitas”(KB) = 1.619
Kualifikasi “Tidak
Berkualitas”(TB) = 382
Diperingkat
Dasar : Permen Menegkop & UKM No.
06/Per/M.KUKM/III/2008 jo. 22/Per/M.KUKM/IV/2007
Kop
eras
i Ber
kual
itas
10.1
28 U
nit
Aspek Badan Usaha Aktif
Aspek Kinerja Usaha Yg
Semakin Sehatf Aspek Kohesivitas &
Part. Aggt.
Aspek Orientasi kpd Pelayanan
Anggota
Aspek Pelayanan kpd Masyarakat
Aspek Kontribusi thd Pemb.
Daerah
Proses Penilaian
14
PERKEMBANGAN KOPERASI BERKUALITAS
Tahun 2006, dari hasil klasifikasi diperoleh sejumlah 33.463 Koperasi Berkualitas.
Tahun 2007, dari kegiatan pemeringkatan koperasi untuk 10.016 Koperasi, diperoleh hasilnya sejumlah 7.918 Koperasi Berkualitas
Tahun 2008, dari kegiatan pemeringkatan koperasi untuk 1.503 Koperasi, diperoleh hasilnya sejumlah 886 Koperasi Berkualitas.
Tahun 2009, dari hasil pemeringkatan koperasi untuk 12.129 Koperasi, diperoleh hasilnya sejumlah 10.128 Koperasi Berkualitas
Dengan demikian Total Nasional Koperasi Berkualitas telah mencapai 52.395 Koperasi atau 74,85% dari target 70.000 koperasi, sehingga masih tersisa sebanyak 17.605 koperasi (35,15%).
Saat ini sedang dipersiapkan SK Penetapan Peringkat Koperasi dan Sertifikat Peringkat Koperasi, untuk Koperasi berkualitas
15
REKAPITULASI KOPERASI BERKUALITAS
16
Pemeringkatan Koperasi sebagai Sarana Penilaian Koperasi
Berkualitas Tahun 2010
Dalam tahun 2010 akan dilakukan pemeringkatan sebanyak 1.500 koperasi (prioritas Koperasi Primer/Sekunder Tingkat Nasional)
Menindaklanjuti hasil pemeringkatan yang telah dilakukan :
• Publikasi/Pengumuman, melalui : media cetak, papan pengumuman di Kantor Dinas, Website
• Pembinaan terhadap koperasi terhadap koperasi yang belum berkualitas
17
7. HASIL PENILAIAN KINERJA KOPERASI MELALUI
PENILAIAN KOPERASI BERPRESTASI
Kabupaten/Kota Provinsi/D.IDeputi Bidang Kelembagaan
Usulan : 330 Kop. :-Klpk KSP = 87 unit-Klpk Kop. Kons = 112 unit-Klpk Kop. Prod = 52 unit-Klpk Kop. Pmsran = 32 unit-Klpk Kop. Jasa = 47 unit
Seleksi awal yang dilakukan oleh Tim
Penilai di Tkt. Kabupaten/Kotautk diusulakn ke
Tkt. Prov./D.I
330 Koperasi
Seleksi lanjutan yang dilakukan
oleh Tim Penilai di Tkt. Provinsi/D.Iutk diusulakn ke
Tkt. Pusat
Seleksi oleh Tim Penilai Pusat terhadap 330
usulan Koperasi Berprestasi
75 Koperasi dinyatakan sebagai Koperasi
Berprestasi/Penerima Award Tahun 2009 sesuai SK.
Menegkop & UKM Nomor 23/Kep.M.KUKM/VII/09
tgl. 1 Juli 2009
18
PERKEMBANGAN KOPERASI BERPRESTASI (Tahun 2004-2009)
KELOMPOK/
KOPERASI 2004 2005 2006 2007 2008 2009
1 Simpan Pinjam 15 15 11 14 15 15 85
2 Konsumen 15 15 15 19 20 30 114
3 Produsen 15 15 12 13 15 10 80
4 Pemasaran - - - - 10 10 20
5 Jasa - - - - 15 10 25
6 Aneka Usaha 15 15 14 16 - - 60
7 Kopwan - - 5 11 - - 16
8 Koppontren - - 3 8 - - 11
9 Koppas - - 5 5 - - 10
10 Koperasi Sekolah 15 15 - - - - 30
11 Penerima Pengh. Khusus - - - 6 - - 6
TOTAL 75 75 65 92 75 75 457
NO JumlahTAHUN
19
8. Pengembangan Provinsi, Kabupaten, dan Kota Penggerak
KoperasiDengan berlakunya UU No. 32/2004
tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota mempunyaiHak otonomi mengatur instansi/Dinas-
Dinas yang ada di wilayah masing-masing.
Berdampak pada : Perubahan nomenklatur Dinas Koperasi dan UKM Penempatan Pejabat pembina yang beberapa tidak berlatar belakang
keterampilan perkoperasian.
Komitmen Pemerintah Prov, Kab, Kota terhadap pemberdayaan KUKM perlu
dipertegas.
Pemerintah Pusat/Kementerian KUKM perlu memotivasi Pemerintah
Prov, Kabupaten, Kota dengan memberikan penghargaan
Ruang lingkup pemberian penghargaan meliputi :Input, menilai peran pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota dalam menciptakan iklim kondusif bagi Penumbuhan koperasi baik berupa kebijakan dan peraturan, yg mendukung terhadap pemberdayaan koperasi di Provinsi/Kabupaten/Kota. Proses, menilai implementasi keberpihakan pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota dalam memberikan peluang berusaha kepada koperasi, berupa upaya-upaya konstruktif yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota terhadap stake holder dan gerakan koperasi dalam bentuk dukungan dan fasilitasi pembinaan.Output, menilai perkembangan dan kinerja koperasi yang menunjukkan pertumbuhan dan kualitas kelembagaan/usaha koperasi, tingginya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi, serta peran koperasi dalam pengembangan komunitas lingkungan.
20
1. Telah ditetapkan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Provinsi Penggerak Koperasi
2. Telah ditetapkan 25 Kabupaten serta 7 Kota Penggerak Koperasi3. Telah diserahkan Penghargaan berupa Pataka dan Sertifikat oleh Menteri
Negara Koperasi dan UKM Ad Interim Ibu Marie Elka Pangestu dalam acara Pembukaan SMESCo Festival pada tanggal 14 Oktober 2009 di JCC
Hasil Penilaian Prov./Kab./Kota Penggerak Koperasi Thn 2009
1. Provinsi Penggerak Koperasi : Jawa Timur Jawa Barat Nusa Tenggara Barat
2. Kabupaten/Kota Penggerak Koperasi : 62 kabupaten di 13 Provinsi 18 Kota di 8 Provinsi
Hasil Penilaian Prov./Kab./Kota Penggerak Koperasi (Tahun 2007-2009)
Mekanisme pengusulan
Dinas yang membidangi koperasi dan UKM mengusulkan kepada Menteri Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Kelembagaan KUKM dengan melampirkan formulir (1a dan 1 b) untuk Provinsi dan formulir (2a dan 2b) untuk Kabupaten/Kota dengan pengantar Gubernur/Bupati/Walikota
21
9. Pemasyarakatan Prinsip-prinsip dan Nilai Dasar Koperasi di kalangan
Pekerja, Pemuda dan Wanita
Latar Belakang :
• Pertumbuhan koperasi perlu didukung dengan peningkatan kualitas dan kemandiriannya;
• Pemahaman prinsip dan nilai dasar koperasi di kalangan pekerja, pemuda dan wanita masih sangat rendah.
Tujuan :
Kegiatan ini ditujukan dalam rangka memasyarakatkan prinsip dan nilai dasar koperasi di kalangan pekerja, pemuda dan wanita dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi ekonomi wilayah oleh kelompok ekonomi produktif. Diharapkan kegiatan tersebut akan meningkatkan pemahaman berkoperasi khususnya di kalangan pekerja, pemuda dan wanita.
22
10. Bimbingan Teknis Fungsi Kelembagaan Koperasi
Kegiatan dimaksud ditujukan dalam rangka meningkatkan kualitas aparat Dinas/Lembaga yang membina koperasi untuk memberikan perkuatan kelembagaan melalui kebijakan :Peningkatan peran dan fungsi perangkat organisasi koperasi Peraturan pelaksanaan di bidang Koperasi Sistem akreditasi lembaga pemeringkat
koperasi Pengembangan kapasitas anggota koperasi
dan promosi usaha anggota koperasi Penguatan fungsi pengawasan internal dan
pengamanan kekayaan koperasi Lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan kelembagaan yang dihadapi di daerah
23
GERAKAN MASYARAKAT SADAR GERAKAN MASYARAKAT SADAR KOPERASI (GEMASKOP)KOPERASI (GEMASKOP)
24
Tahap Awal Penyiapan Program GEMASKOP
(Tahun 2010)
Menyusun Pedoman Pelaksanaan program GEMASKOP.
Mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait dalam persiapan pelaksanaan program GEMASKOP, seperti DEKOPIN dan Instansi Kementerian Lainnya.
25
Latar Belakang : Masih belum memadainya tingkat
pengetahuan dan pemahaman pembina koperasi tentang kelembagaan dan usaha koperasi;
Masih kurangnya dukungan aparat pemerintah dan masyarakat dalam pemberdayaan koperasi di wilayahnya;
Masih minimnya informasi yang diterima masyarakat dan gerakan koperasi tentang praktek berkoperasi yang benar sesuai dengan prinsip dan jatidiri koperasi.
26
Tujuan : Menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat tentang Badan Usaha Koperasi; Memberikan edukasi kepada masyarakat
tentang koperasi sejak usia dini; Meningkatkan pemahaman masyarakat
mengenai praktek perkoperasian yang benar sesuai dengan prinsip dan jatidiri koperasi;
Mengajak masyarakat mendirikan Koperasi termasuk kepada kelompok ekonomi produktif;
Meyakinkan kepada masyarakat bahwa Koperasi dapat dijadikan solusi terhadap berbagai kebutuhan ekonomi dan menunjang berbagai aktivitas ekonomi masyarakat.
27
Sasaran :Terbangunnya minat dan perilaku masyarakat untuk berkoperasi (Cooperative-minded);
Meningkatnya pemahaman aparat pembina koperasi, pelaku koperasi dan masyarakat (Capacity Building);
Meningkatnya jumlah koperasi dan kualitas anggota koperasi disertai dengan peningkatan pelayanan kepada anggota koperasi;
28
Stakeholder MappingPemerintah Pusat
Kementerian Negara Koperasidan Usaha Kecil Menengah
Dinas Koperasi DaerahLegislatif
Pemerintah Daerah
Anggota dan Pengurus Koperasi
Dewan Koperasi / Instansi Stakeholder Koperasi
Media Massa
Masyarakat Sadar Berkoperasi
PemerintahaPemerintahann Non Non
PemerintahPemerintah
Tokoh Masyarakat, Pengambil Keputusan
Kepala Daerah
29
Logo Program
30
Logo Rational
Logo ini menggambarkan sekumpulan individu yang bersama-sama
membentuk suatu kelompok usaha, yang dilandasi semangat
kebersamaan dan saling mendukung, sesuai dengan prinsip dan
nilai dasar koperasi.
Warna biru mencerminkan kejujuran dan kepercayaan.
31
Target Group Usia : 7 tahun ke atas Pekerjaan :
Pelajar / MahasiswaKaryawanPenggiat Usaha / Wirausaha / UMKM Ibu Rumah Tangga / Masyarakat UmumAparat Pembina Koperasi di Pusat, Provinsi, Kab/Kota
Anggota dan Pengurus/Pengawas KoperasiArea : Desa, Kecamatan, Kab/Kota, Provinsi,
dan Nasional
32
Lingkup Kegiatan :• Perpres/Kepres tentang Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi;• Launching Event GEMASKOP Tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota;• Pembekalan Tim Kerja/Penyuluh (Task Force) di Tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota;• Publikasi melalui sindikasi media (cetak dan elektronik)
sebagai pre-conditioning Launching Event GEMASKOP;• Sosialisasi GEMASKOP melalui Periklanan (Iklan Layanan
Masyarakat) dan Viral Communication (media on-line);• Rintisan program GEMASKOP di 6 provinsi sebagai pilot
project (JAtim, Jabar, NTB, Sulsel, Kalsel, Kepri);• Audisi Koperasi Sekolah (Kopsis) secara Nasional;• Publikasi Informasi Kelembagaan KUMKM kepada
Pembina;• Pembekalan Kepada Tenaga Penggerak Koperasi.
33
Terima Kasih