5
*Ralat Rilis PUPR #2* *22 Januari 2018* *SP.BIRKOM/I/2018/034* *Presiden Jokowi Tinjau Program Padat Karya Tunai Irigasi Rawa Pasang Surut di Kabupaten Banyuasin* Banyuasin -- Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Idrus Marham dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meninjau lokasi program Padat Karya Tunai (PKT) irigasi, di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (22/1/2018). Berbeda dengan lokasi padat karya yang dikunjungi sebelumnya di Kabupaten Tegal, Tasikmalaya dan Lampung Selatan, kegiatan PKT di Desa Banyu Urip dilakukan di daerah irigasi rawa pasang surut. Lokasi tersebut merupakan salah satu yang mendapat alokasi dana PKT Kementerian PUPR melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). “Saya mengecek lagi Padat Karya Tunai, yang ini di kerjakan di Desa Banyu Urip di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Ini dikerjakan kurang lebih 50 hari dan yang bekerja saat ini sebanyak 125 orang (pada 6 saluran irigasi tersier)," kata Presiden Joko Widodo. Secara bersamaan bekerja pula 125 orang untuk pemeliharaan saluran irigasi sekunder. Melalui PKT, petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Karya Tani melakukan perbaikan saluran irigasi tersier. Besarnya upah sesuai standar upah di Kabupaten Banyuasin yakni sebesar Rp 110 ribu per tukang dan Rp 90 ribu untuk pembantu tukang yang dibayar mingguan. “Dikerjakan oleh P3A dan diawasi oleh Balai-Balai Kementerian PUPR, jadi fungsi kontrolnya ada disitu. Sambil menunggu sebentar lagi akan panen,” jelas Presiden Jokowi. Sebanyak 180 lokasi yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan menjadi sasaran P3-TGAI dengan total anggaran sebesar Rp 40,5 miliar. Manfaat dari PKT diantaranya akan meningkatkan peredaran uang di daerah, tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat di desa bisa meningkat. Disamping itu para petani akan lebih menjaga kondisi saluran irigasi sawahnya karena terlibat langsung dalam kegiatan pemeliharaan perbaikan irigasi sehingga produksi pangan akan meningkat. Di Kabupaten Banyuasin, selain P3-TGAI, Kementerian PUPR juga melaksanakan PKT lainnya yakni program Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan (TP OP) namun dilakukan di saluran irigasi sekunder bukan tersier seperti P3-TGAI. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 125 orang.

*Ralat Rilis PUPR #2* - eppid.pu.go.id · Turut hadir dalam kunjungan Presiden Jokowi yaitu Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Bupati Banyuasin Supriono, Dirjen Sumber Daya Air

  • Upload
    hathuy

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

*Ralat Rilis PUPR #2*

*22 Januari 2018*

*SP.BIRKOM/I/2018/034*

*Presiden Jokowi Tinjau Program Padat Karya Tunai Irigasi Rawa Pasang Surut di Kabupaten

Banyuasin*

Banyuasin -- Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Idrus Marham dan Kepala Staf Kepresidenan

Moeldoko meninjau lokasi program Padat Karya Tunai (PKT) irigasi, di Desa Banyu Urip, Kecamatan

Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (22/1/2018).

Berbeda dengan lokasi padat karya yang dikunjungi sebelumnya di Kabupaten Tegal,

Tasikmalaya dan Lampung Selatan, kegiatan PKT di Desa Banyu Urip dilakukan di daerah irigasi rawa

pasang surut. Lokasi tersebut merupakan salah satu yang mendapat alokasi dana PKT Kementerian

PUPR melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

“Saya mengecek lagi Padat Karya Tunai, yang ini di kerjakan di Desa Banyu Urip di Kabupaten

Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Ini dikerjakan kurang lebih 50 hari dan yang bekerja saat ini

sebanyak 125 orang (pada 6 saluran irigasi tersier)," kata Presiden Joko Widodo. Secara bersamaan

bekerja pula 125 orang untuk pemeliharaan saluran irigasi sekunder.

Melalui PKT, petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Karya Tani

melakukan perbaikan saluran irigasi tersier. Besarnya upah sesuai standar upah di Kabupaten

Banyuasin yakni sebesar Rp 110 ribu per tukang dan Rp 90 ribu untuk pembantu tukang yang dibayar

mingguan.

“Dikerjakan oleh P3A dan diawasi oleh Balai-Balai Kementerian PUPR, jadi fungsi kontrolnya

ada disitu. Sambil menunggu sebentar lagi akan panen,” jelas Presiden Jokowi. Sebanyak 180 lokasi

yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan menjadi sasaran P3-TGAI dengan

total anggaran sebesar Rp 40,5 miliar.

Manfaat dari PKT diantaranya akan meningkatkan peredaran uang di daerah, tingkat

konsumsi dan daya beli masyarakat di desa bisa meningkat. Disamping itu para petani akan lebih

menjaga kondisi saluran irigasi sawahnya karena terlibat langsung dalam kegiatan pemeliharaan

perbaikan irigasi sehingga produksi pangan akan meningkat.

Di Kabupaten Banyuasin, selain P3-TGAI, Kementerian PUPR juga melaksanakan PKT lainnya

yakni program Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan (TP OP) namun dilakukan di saluran

irigasi sekunder bukan tersier seperti P3-TGAI. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 125 orang.

Turut hadir dalam kunjungan Presiden Jokowi yaitu Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin,

Bupati Banyuasin Supriono, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala Balai Besar Wilayah

Sungai Sumatera VIII Supardji, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

*Padat Karya Pemeliharaan Jalan*

Disamping irigasi, Kementerian PUPR juga telah memulai pelaksanaan program PKT

pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Banyuasin. Lokasi pekerjaan berlangsung di ruas

Batas Kota Palembang-Tanjung Lago sepanjang 20 km.

Sebanyak 100 orang terlibat dalam program tersebut dengan pekerjaan berupa

pembersihan rumput pada bahu jalan dan jembatan, serta pengecatan jembatan Gassing. Pekerjaan

dilakukan selama 2 bulan secara swakelola.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Sumsel - Babel - Bengkulu,

Zamharir Basuni, mengatakan bahwa nantinya kegiatan akan dilanjutkan dengan paket kontraktual

long segmen ruas Batas Kota Palembang hingga Pelabuhan Tanjung Apiapi sepanjang 62,8 km

selama 10 bulan berikutnya terhitung sejak awal Maret 2018. Adapun nilai paket pekerjaan yang kini

tengah ditenderkan adalah Rp. 45 Miliar. (*)

Biro Komunikasi Publik

Kementerian PUPR