74
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN VIBRATION SENSOR DAN ACCELEROMETER BERBASIS ARDUINO UNO LAPORAN TUGAS AKHIR Digunakan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Politeknik Negeri Medan Oleh: KHAIRUL HAWANI RAMBE NIM. 1605112041 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2019

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA

MENGGUNAKAN VIBRATION SENSOR DAN

ACCELEROMETER BERBASIS ARDUINO UNO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Digunakan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Politeknik Negeri Medan

Oleh:

KHAIRUL HAWANI RAMBE NIM. 1605112041

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2019

Page 2: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 3: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

ii

ABSTRAK

Indonesia adalah negara yang rawan terjadi gempa dan diperlukan langkah strategis

untuk mengurangi atau memperkecil dampak kerugian atau kerusakan yang dapat

ditimbulkan oleh bencana. Laporan tugas akhir ini membahas hasil rancang bangun

alat pendeteksi gempa menggunakan vibration sensor dan accelerometer berbasis

arduino uno. Jika terjadi gempa maka data dari vibration sensor dan accelerometer

dikirim ke arduino. Selanjutnya arduino akan memberikan mengirimkan informasi

ke layar LCD, mengirimkan SMS dan melakukan missed call ke nomor handphone

tertentu serta memberikan buzzer sebagai alarm. Kelebihan alat ini adalah mampu

mendeteksi gempa ketika terdeteksi getaran dan mempermudah pemberitahuan

terjadinya gempa. Namun demikian sistem ini harus terhubung dengan arus listrik

karena ketika tidak ada arus listrik maka alat ini tidak berfungsi.

Kata Kunci: Gempa, Arduino Uno, Vibration Sensor, Accelerometer, LCD, Buzzer,

SMS, Missed Call.

Page 4: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

iii

ABSTRACT

Indonesia is a country that is prone to earthquake and required strategic measures

to reduce or minimize the impact of harm or damage that can be inflicted by

disasters. This final task report discusses the results of designing an earthquake

detection tool using a vibration sensor and an Arduino-based accelerometer. If

there is an earthquake then data from the vibration sensor and accelerometer sent

to the Arduino. Next, Arduino will give send information to the LCD screen, send

SMS and do missed call to certain mobile phone number as well as give buzzer as

alarm. The advantage of this tool is being able to detect earthquakes when detected

vibration and facilitate the notification of earthquake occurrence. Nevertheless, this

system should be connected with electric current because when there is no electric

current then this tool does not work.

Keywords: Earthquakes, Arduino Uno, Vibration Sensor, Accelerometer, LCD,

Buzzer, SMS, Missed Call.

Page 5: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah AWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir dengan judul “RANCANG

BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN VIBRATION

SENSOR DAN ACCELEROMETER BERBASIS ARDUINO UNO”. Laporan akhir

ini penulis susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi program Diploma

III Program Studi Teknik Komputer, Jurusan Teknik Komputer dan Informatika,

Politeknik Negeri Medan.

Kami menyadari tanpa adanya dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak,

kegiatan laporan akhir ini tidak akan dapat berjalan baik. Untuk itu, kami ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1) Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kekuatan dan kesehatan

untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2) Bapak M.Syahruddin, S.T., M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.

3) Bapak Ferry Fachrizal, S.T., M.Kom. selaku Ketua Jurusan Teknik

Komputer dan Informatika Politeknik Negeri Medan.

4) Bapak Zakaria Sembiring, S.T., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknik

Komputer Jurusan Teknik Komputer dan Informatika Politeknik Negeri

Medan.

5) Bapak Achmad Yani, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang selalu

menyediakan waktu untuk memberi arahan dan ilmunya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

6) Bapak Handry Sunjaya, S.Si., M.Cs. selaku Dosen Wali CE-6B yang selalu

memberikan arahan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini.

Page 6: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

v

7) Seluruh Staf Pengajar dan Administrasi Jurusan Teknik Komputer dan

Informatika Politeknik Negeri Medan.

8) Kedua orangtua yang penulis cintai, yang selama ini selalu memberikan

kepercayaan dan dukungan secara moril maupun materiil kepada penulis

untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3.

9) Seluruh kerabat yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

10) Seluruh rekan-rekan mahasiswa tingkat akhir Prodi Teknik Komputer,

khususnya teman-teman CE-6B angkatan 2016, serta semua pihak yang

turut memberikan dukungan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini, masih banyak

terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis, baik sistematika

penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan

ini. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca secara umum dan penulis secara

khusus. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 29 Agustus 2019

Hormat Penulis,

Khairul Hawani Rambe

NIM : 1605112041

Page 7: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

ABSTRACT ......................................................................................................... iiiv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2

1.3.1 Tujuan ..................................................................................................... 2

1.3.2 Manfaat ................................................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................5

2.1 Mikrokontroler ......................................................................................... 5

2.2 Arduino Uno ............................................................................................ 6

2.2.1 Pengenalan Arduino ............................................................................... 7

Gambar 2.2 Skema pin ATmega328 ....................................................................8

2.2.2 Hardware ............................................................................................... 8

2.2.3 Software Arduino ................................................................................... 8

2.4 Short Messages Service Gateway .......................................................... 12

2.4.1 Global System for Mobile Communication (GSM) ............................. 12

2.4.2 Topologi Global System for Mobile Communication (GSM) ............... 14

2.5 Vibration Sensor ..................................................................................... 15

2.6 Accelerometer ......................................................................................... 17

2.7 Liquid Crystal Display (LCD) ................................................................ 18

2.8 Deskripsi Pin LCD ................................................................................. 19

2.9 Inter Integreated Circuit (I2C) ................................................................ 20

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ....................................................22

Page 8: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

vii

3.1 Analisis ................................................................................................... 22

3.2 Identifikasi Sistem .................................................................................. 22

3.3 Batasan Sistem........................................................................................ 22

3.4 Kebutuhan Analisis Sistem..................................................................... 22

3.5 Diagram Blok Sistem ............................................................................. 24

3.6 Perancangan Perangkat Keras ................................................................ 26

3.6.1 Rangkaian Arduino Uno R3 ............................................................ 28

3.6.2 Rangkaian Vibration Sensor ........................................................... 29

3.6.3 Rangkaian Accelorometer ............................................................... 30

3.6.4 Rangkaian I2C ................................................................................. 31

3.6.5 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) ...................................... 32

3.6.6 Rangkaian Buzzer ............................................................................ 33

3.6.7 Rangkaian Buck Converter ............................................................. 34

3.6.8 Rangkaian SIM 800L ...................................................................... 35

3.7 Perancangan Perangkat Lunak ............................................................. 35

3.7.1 Flowchart .............................................................................................. 35

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ...............................................37

4.1 Umum .................................................................................................... 37

4.2 Spesifikasi Sistem .................................................................................. 37

4.3 Gambar Sistem ...................................................................................... 38

4.4 Cara Kerja Sistem .................................................................................. 40

1.5 Langkah Penggunaan Sistem ................................................................. 41

4.6 Pengujian Alat ....................................................................................... 41

4.6.1 Pengujian Input ..................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................49

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 49

5.2 Saran ...................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................50

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Page 9: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

viii

Gambar 2.1 Bentuk Fisik Arduino Uno ................................................................ 7

Gambar 2.2 Datasheet Pin Arduino Uno............................................................... 8

Gambar 2.3 Tampilan software arduino................................................................ 9

Gambar 2.4 Tampilan skema kerja modul GSM SIM800L ................................ 14

Gambar 5.5 Bentuk fisik modul GSM SIM800L ................................................ 15

Gambar 2.6 Bentuk fisik LCD ............................................................................ 19

Gambar 2.7 Tampilan Pada I2C ........................................................................ 217

Gambar 2.8 Bentuk fisik Accelerometer ........................................................... 218

Gambar 2.9 Bentuk fisik LCD .......................................................................... 219

Gambar 2.10 Tampilan Pada I2C ....................................................................... 221

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ...................................................................... 25

Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan Sistem ....................................................... 27

Gambar 3.3 Rangkaian Vibration Sensor............................................................ 29

Gambar 3.4 Rangkaian Accelerometer ............................................................... 30

Gambar 3.5 Rangkaian Inter-Integrated Circuit.................................................. 31

Gambar 3.6 Rangkaian Liquid Crystal Display .................................................. 32

Gambar 3.7 Rangkaian Buzzer ........................................................................... 33

Gambar 3.8 Rangkaian Buck Converter ............................................................. 34

Gambar 3.9 Rangkaian Sim800L ........................................................................ 35

Gambar 3.10 Flowchart Sistem ............................................................................. 36

Gambar 4.1 Keseluruhan alat pendeteksi gempa ................................................ 38

Gambar 4.2 Tampak dalam alat pendeteksi gempa ............................................ 38

Gambar 4.3 Tampak depan alat dengan menggunakan sensor ........................... 39

Gambar 4.4 Tampilan alat ketika belum terjadi getaran (gempa) ....................... 39

Gambar 4.5 Tampilan Ketika sudah terjadi getaran(gempa) .............................. 40

Gambar 4.6 Tampilan pada LCD ketika terjadi gempa ...................................... 40

Gambar 4.7 Layar listing program pada Accelerometer ..................................... 42

Gambar 4.8 Tampilan hasil listing program dari Accelerometer ........................ 44

Gambar 4.9 Tampilan listing program dari Vibration Sensor............................. 45

Gambar 4.10 Tampilan hasil listing program dari Vibration Sensor .................... 46

Gambar 4.11 Layar Tampilan pada Buzzer .......................................................... 47

Page 10: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

ix

Gambar 4.12 Layar Tampilan pada LCD .............................................................. 47

Gambar 4.13 Layar Tampilan pada LCD .............................................................. 48

Gambar 4.14 Layar Tampilan pada Perintah Missed call ..................................... 47

Gambar 4.15 Layar Tampilan pada Android......................................................... 47

Gambar 4.16 Layar Tampilan pada Perintah Mengirim SMS .............................. 48

Gambar 4.17 Layar Tampilan Output dari Mengirim SMS pada Android ........... 47

Page 11: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Komponen perangkat keras .................................................................. 23

Tabel 3.2 Komponen pembuatan perangkat keras ................................................ 24

Tabel 3.3 Perangkat Lunak Yang Digunakan ....................................................... 24

Tabel 3.4 Penggunaan Pin Arduino Uno R3 ......................................................... 28

Page 12: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga

lempeng sabuk pegunungan aktif yaitu lempeng Pasifik, lempeng Mediterania, dan

lempeng Indo-Australia. Hal ini mengakibatkan Indonesia adalah negara yang

rawan akan terjadi gempa. (Priyadi I, 2014)

Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat disebabkan

oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun akibat peristiwa alam. (Pujianto,

2017) Bencana merupakan suatu kejadian alam yang tidak dapat diprediksi waktu

terjadinya. Begitu pula dengan bencana gempa bumi tidak dapat dihindari, namun

dampaknya dapat dikurangi melalui upaya mitigasi bencana. Kawasan pemukiman

yang berdekatan dengan sumber terjadinya gempa bumi merupakan kawasan yang

sangat rawan, oleh karena itu perlu dilakukan upaya langkah-langkah strategis

untuk mengurangi atau memperkecil dampak kerugian atau kerusakan yang dapat

ditimbulkan oleh bencana. (Trituma, 2007)

Beberapa sistem teknologi pendeteksi gempa yang ada di Indonesia masih

mengandalkan tenaga manusia sebagai operator sehingga masih ditemukan

berbagai kendala dalam pengumpulan data dari gempa yang terjadi tersebut.

Sehingga hal ini sangat penting untuk dikembangkan, karena kami akan mengatur

kecepatan pengiriman informasi dari sistem pendeteksi gempa yang akan kami

rancang, mengingat bencana gempa bumi sering terjadi di Indonesia dan terjadi

dalam waktu yang sangat cepat. Maka dengan adanya Tugas Akhir kami ini,

diharapkan agar masyarakat disekitar wilayah bencana dapat lebih waspada

mengenai akan datangnya gempa.

Dalam sistem pemantauan gempa bumi kami menggunakan sensor yang

mempunyai respon yang cepat serta memiliki kemudahan dalam proses instalasi.

Sensor getar ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu sangat mudah dalam

merasakan sesuatu yang bersifat getar. Sehingga proses instalasi sensor mudah, dan

dapat diaplikasikan pada suatu tempat yang rawan akan gempa bumi. Dalam

kesempatan penyusunan tugas akhir, penulis mengangkat Tugas Akhir dengan

Page 13: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

2

judul “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Gempa Menggunakan Vibration Sensor

Dan Accelerometer Berbasis Arduino Uno”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah ditemukan maka rumusan

masalah yang diberikan dalam tugas akhir ini adalah.

1) Cara merancang sebuah alat pendeteksi gempa menggunakan vibration sensor

dan accelerometer berbasis arduino uno dengan menghasilkan informasi berupa

tampilan di LCD, missed call, SMS, dan buzzer

2) Cara implementasi alat pendeteksi gempa ketika terdeteksi getaran dan

mempermudah pemberitahuan terjadinya gempa

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:

1) Untuk merancang dan membuat sebuah alat pendeteksi gempa vibration sensor

dan accelerometer. berbasis arduino uno dengan menghasilkan informasi berupa

tampilan di LCD, missed call, SMS, dan buzzer.

1.3.2 Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1) Agar mengetahui fungsi dari setiap komponen yang terdapat pada alat

pendeteksi gempa tersebut, dan memberitahukan cara untuk mengaplikasikan

alat tersebut apabila terjadi gempa .

2) Memberikan pemahaman kepada user agar lebih waspada terhadap gempa yang

akan terjadi kapan dan dimana user berada.

3) Sistem sensor gempa bumi diharapkan dapat menciptakan sistem sensor gempa

bumi yang baik, murah, akurat dan mudah di implementasikan.

Page 14: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

3

4) Dengan adanya alat ini, diharapkan agar meminimilasikan korban jiwa gempa

bumi.

1.4 Batasan Masalah

Dalam perancangan dan pembuatan tugas akhir ini diberikan batasan-batasan

masalah sebagai berikut:

1) Alat ini menggunakan Arduino UNO

2) Untuk menjalankan alat ini harus terhubung dengan arus listrik

3) Sensor pendeteksi gempa yang digunakan adalah vibration sensor dan

accelerometer

4) Output dari alat ini adalah berupa informasi terjadi gempa dan nilai pergerakan

tanah yang ditampilkan di handphone, digital LCD dan buzzer sebagai alarm.

5) Menggunakan SIM Card GSM untuk mengirim SMS dan missed call.

1.5 Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistem penulisan yang digunakan dalam penyusunan

laporan tugas akhir:

1) BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, kontribusi

tugas akhir, metodologi dan sistematika penulisan.

2) BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori yang menjadi referensi utama dalam penulisan

tugas akhir. Teori yang dibahas berhubungan dengan sistem yang akan dibuat dan

juga yang digunakan untuk kepentingan analisis dan perancangan sistem.

3) BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Page 15: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

4

Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan rangkaian, blok diagram,

dan cara kerja rangkaian yang dapat menghasilkan rancang bangun alat Pendeteksi

Gempa otomatis berbasis Arduino Uno.

4) BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas hasil dari implementasi dan pengujian dari Rancang

Bangun Alat Pendeteksi Gempa Menggunakan Vibration Sensor Dan

Accelerometer.

5) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari pengujian dan saran masukan

untuk mengembangkan dan melengkapi sistem yang sudah dibangun untuk masa

mendatang mendatang.

Page 16: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis mengambil beberapa materi atau landasan teori yang

mendukung dalam penyusunan tugas akhir. Materi yang dijelaskan berupa

penjabaran dari judul tugas akhir yaitu “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Gempa

Menggunakan Vibration Sensor Dan Accelerometer Berbasis Arduino Uno.” serta

landasan teori dari setiap komponen yang digunakan dalam perancangan dan

pembuatan sistem.

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah komputer yang berukuran mikro atau chip

dalam satu chip IC (Integrated Circuit) yang tediri dari prosessor, memory dan antar

muka yang dapat diprogram. Jadi disebut komputer mikro karena IC atau chip

mikrokontroler terdiri dari CPU, memori, dan I/O yang bisa dikontrol dengan

programnya. (Santoso, 2015)

Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika

dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat

ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada

umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada

PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang

hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.

Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut sebagai embedded

system atau dedicated system. Embeded system adalah sistem pengendali yang

tertanam pada suatu produk, sedangkan dedicated system adalah sistem pengendali

yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh, printer

adalah suatu embedded system karena di dalamnya terdapat mikrokontroler sebagai

pengendali dan juga dedicated system karena fungsi pengendali tersebut berfungsi

hanya untuk menerima data dan mencetaknya. Hal ini berbeda dengan suatu PC

yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, sehingga mikroprosesor

pada PC sering disebut sebagai general purpose microprocessor (mikroprosesor

serba guna). Pada PC berbagai macam software yang disimpan pada media

Page 17: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

6

penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti mikrokontroler hanya terdapat satu

software aplikasi.

2.2 Arduino Uno

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform yang bersifat open source, dan

arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi

dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment

(IDE) yang canggih.

IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,

meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory

microkontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi

dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul -

modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh

pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi

sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi. Arduino

dikembangkan oleh sebuah tim yang beranggotakan orang-orang dari berbagai

belahan dunia.

Anggota inti dari tim ini adalah:

1) Massimo Banzi Milano, Italy

2) David Cuartielles Malmoe, Sweden

3) Tom Igoe New York, US

4) Gianluca Martino Torino, Italy

5) David A. Mellis Boston, MA, USA

Saat ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom

Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka

mengupayakan 4 hal dalam Arduino ini,yaitu:

1) Harga terjangkau

2) Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Max, dan

sebagainya.

3) Sederhana, dengan bahasa pemograman yang mudah bisa dipelajari orang

awam, bukan untuk orang teknik saja.

Page 18: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

7

4) Open Source, hardware maupun software.

2.2.1 Pengenalan Arduino

Arduino Uno R3 merupakan sebuah papan pengembangan (development

board) mikrokontroler yang berbasis chip Atmega328P. Disebut sebagai papan

pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena prototyping

sirkuit mikrokontroler. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau

bisa ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM

(Pulse Width Modulation)) , pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz,

koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut yang

diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler. Cukup dengan

menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau diberi power dengan

adaptor AC-DCatau baterai. Untuk bentuk fisik arduino uno dapat dilihat pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bentuk Fisik Arduino Uno

(Sumber :https:// www.arduino.cc)

Page 19: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

8

Untuk Skema pin ATmega328 arduino uno dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skema pin ATmega328

(Sumber:http://ecadio.com/apakah-arduino-itu)

2.2.2 Hardware

Hardware Arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:

1) 14 pin IO Digital (pin 0-13)

Sejumlah pin digital dengan nomor 0-13 yang juga dinamakan PWM (Pulse

Width Modulation) sebagai keluaran analog. Pin PWM ditandai dengan simbol

~ (Lamda).

2) 6 pin Analog (pin A0-A5)

Sejumlah pin analog bernomor A0-A5 yang dapat digunakan untuk menerima

nilai analog yang berkisar antara 0 hingga 5V.

3) 5 Pin sumber tegangan (pin 3.3V,5V,2 buah pinGND,Vin)

Sejumlah pin yang memberikan catu daya kepada pin-pin lain.

2.2.3 Software Arduino

Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, yang disediakan

situs Arduino. IDE arduino merupakan program yang terintegrasi sehingga

berbagai keperluan disediakan dan dinyatakan dalam bentuk antar muka berbasis

menu. Untuk tampilan software arduino dapat dilihat pada gambar 2.3.

Page 20: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

9

Gambar 2.3 Tampilan software arduino

IDE arduino terdiri dari:

1) Editor Program (Editor Sketch)

Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program

dalam bahasa processing.

2) Compiler

Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner bagaimanapun

sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing.

3) Uploader

Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memori di

dalam papan arduino.

Page 21: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

10

Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu struktur,

tipe data dan fungsi:

1) Struktur Program Arduino

Stuktur Program Arduino terdiri atas dua blok.Blok pertama adalah void setup()

dan blok kedua adalah void loop().

a. Blok Void setup()

Berisi kode program yang hanya dijalankan secara otomatis pertama kali

oleh papan Arduino.

b. Blok void loop()

Berisi kode program yang akan dijalankan secara berulang. Merupakan

tempat untuk program utama.Baik blok void setup loop() maupun blok

function harus diberi tanda kurung kurawal buka “{” sebagai tanda akhir

program.

2) Tipe Data

Himpunan nilai yang dimiliki oleh sebuah data. Tipe data menentukan apakah

sebuah nilai dimiliki sebuah data atau tidak, serta operasi apa yang dapat dilakukan

pada data tersebut. Berikut merupakan contoh tipe data dasar :

a. Int (integer)

Variabel yang paling sering digunakan dan dapat menyimpan data sebesar

2 bytes (16 bits).

b. Long (long)

Biasa digunakan jika nilai datanya lebih besar dari integer. Menggunakan

4 bytes (32bits).

c. Boolean (boolean)

Variabel yang sama hanya menyimpan nilai TRUE dan FALSE saja. Hanya

menggunakan 1 bit saja.

d. Float (float)

Digunakan untuk floating point pada nilai desimal. Memory yang

digunakan 4 byte (32 bits).

e. Char (character)

Menyimpan character berdasarkan ASCII kode (contoh: ‘A’=65).

f. Byte

Page 22: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

11

Tipe Byte dapat menyimpan 8-bits nilai angka asli tanpakoma mulai dari

0-255.(6).

3) Fungsi

Pada bagian ini meliputi fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi

komunikasi (6)

a. = ( sama dengan).

b. % (persentase)

c. + (penambahan)

d. – (pengurangan)

e. *(perkalian)

f. / (pembagian)

g. ==(sama dengan) contoh: 15 ==10 FALSE atau 15 == 15 TRUE.

h. !=(tidak sama dengan) contoh: 15 !=10 TRUE atau 15 !=15 FALSE.

i. < (lebih kecil dari) contoh: 15 < 10 FALSE atau 12 < 14 TRUE.

j. > (lebih besar dari) contoh: 15 > 19 TRUE atau 15 > 10 FALSE.

k. ++;// sama seperti x = x +1 atau menaikan nilai x sebesar 1.

l. --;// sama seperti x = x – 1 atau mengurangi nilai x sebesar 1.

m. +=y;// sama seperti x = x + y.

n. -=y;// sama seperti x = x – y.

o. *=y;// sama seperti x = x * y.

p. /=y;// sama seperti x = x / y. (6)

Page 23: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

12

2.3 Bahasa Pemrogaraman C pada Arduino

Bahasa C pada software Arduino IDE dengan sintaks program library yang

banyak terdapat di internet. Berikut beberapa fitur dan keunggulan pemrograman

Bahasa C dibandingkan dengan Bahasa pemrograman yang lain (Andre, 2017):

1) Bahasa C sebagai bahasa pemrograman prosedural dengan metode

pemrograman yang setiap baris perintah diproses secara berurutan dari baris

paling atas hingga baris paling bawah.

2) Bahasa C sangat cepat dan efisien karena bisa langsung berkomunikasi dengan

hardware, sebuah fitur yang jarang tersedia di bahasa pemrograman modern

seperti Java, PHP, maupun Phyton.

3) Bahasa C adalah portable language yaitu bahasa pemrograman ini bisa di-

compile ulang agar dapat berjalan di berbagai sistem operasi tanpa perlu

mengubah kode-kode yang ada.

4) Bahasa C merupakan induk dari bahasa pemrograman modern karena Bahasa C

banyak menginspirasi bahasa pemrograman lain, seperti C++, PHP, Java, dan

lainnya.

2.4 Short Messages Service Gateway

SMS gateway merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk

mengirim atau menerima SMS, dan biasanya digunakan pada aplikasi bisnis, baik

untuk kepentingan broadcast promosi, servis informasi terhadap pengguna,

penyebaran ko nten produk atau jasa dan lain lain. Proses pengiriman SMS Gateway

ini menggunakan modul GSMSIM 800L.

2.4.1 Global System for Mobile Communication (GSM)

GSM MODUL SIM800L merupakan suatu modul GSM yang dapat

mengakses GPRS untuk pengiriman data ke internet dengan sistem M2M.

ATCommand yang digunakan pada SIM800L mirip dengan AT-Command untuk

modul-modul GSM lain. SIM800L merupakan keluaran versi terbaru dari SIM900.

Modul SIM800L memiliki dimensi yang kecil sehingga lebih cocok untuk

diaplikasikan pada perancangan alat yang didesain portable. Sim 800L memiliki

Page 24: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

13

Quad Band 850/900/1800/1900 MHz dengan dimensi kecil yaitu ukuran 15.8 x 17.8

21 x 2.4 mm dan berat: 1.35g. SIM 800L memiliki konsumsi daya yang rendah

dengan rentang tegangan power supply 3.4 ~ 4.4 V.

Dalam laporan Tugas Akhir ini, ada beberapa fasilitas dari GSM yang

digunakan yaitu:

1) BTS (Base Transceiver Station)

Base Transceiver Station atau disingkat BTS adalah sebuah infrastruktur

telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antar api ranti komunikasi

dan jaringan operator. Piranti komunikasi penerima sinyal BTS bisa telepon,

telepon seluler dan jaringan nirkabel. BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio

keperangkat mobile dan mengkonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital

untuk selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau

telepon.

2) MSC (Mobile Switching Center)

Mobile Switching Center (MSC) adalah merupakan titik penyampaian atau

penyambungan utama untuk teknologi GSM, bertanggung jawab untuk menghandle

beberapa panggilan suara dan SMS sebaik mungkin dengan layanan – layanan yang

lain (seperti conference calls, FAX dan circuit switched data b MSC juga

berfungsi melakukan fungsi switching dan bertanggung jawab untuk melakukan

pengaturan panggilan.

3) MS (Mobile Station)Mobile Station (MS) merupakan alat komunikasi yang

dibutuhkan pelanggan untuk dapat mengakses layanan yang telah disediakan

oleh operator GSM. Berikut adalah gambar proses pengiriman SMS (Short

Message Servic) pada Topologi model GSM SIM800L.

Page 25: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

14

Untuk tampilan skema kerja modul GSM SIM800L dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Tampilan skema kerja modul GSM SIM800L

2.4.2 Topologi Global System for Mobile Communication (GSM)

GSM SIM800L adalah GSM (Global System For Mobile Communication)

GPRS (General Packet Radio Service) modul yang digunakan pada Arduino UNO.

Dapat digunakan untuk mengirim sms, calling, transfer data melalui GPRS

(General Packet Radio Service) yang merupakan suatu teknologi yang

memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dan fungsi DTMF

(Dual Tone Multiple Frequency) yang merupakan teknik mengirimkan angka angka

pembentuk nomor telpon yang dikodekan dengan 2 nada yang dipilih dari 8 buah

frekuensi yang sudah ditentukan. Modul GSM SIM800L support Quad-band

850/900/1800/1900MHz. Dilengkapi juga fungsi Bluetooth, FM & EmbeddedAT.

Spesifikasi modul GSM SIM800L adalah:

1) Chip:SIM800L

2) Voltage Chip : 3.7-4.2V (datasheet =3.4-4.4V)

3) Voltage Module : 5.0V (V limit =4.8-5.2V)

4) Frequency : QuadBand850/900/1800/1900Mhz

5) Module size: 4.0cm x2.8cm

6) Transmitting power

7) Class 4 (2W) at GSM 850 and EGSM 900

Page 26: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

15

8) Class 1 (1W) at DCS 1800 and PCS 1900GPRS connectivity

9) GPRS multi-slot class 12 default

10) GPRS multi-slot class 1~12 (option)

11) Temperature range Normal operation: 40°C ~+85°C

Untuk tampilan bentuk fisik modul GSM SIM800L dapat dilihat pada

gambar 2.5.

Gambar 2.5 Bentuk fisik modul GSM SIM800L

2.5 Flowchart

Flowchart adalah suatu urutan/bagan dengan simbol-simbol tertentu yang

menggambarkan urutan proses secara mendetail meliputi hubungan antara suatu

proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Flowchart

membantu menganalisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam

segmen-segmen yang lebih kecil dan menganalisis alternatif lain dalam

pengoprasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah

khususnya masalah yang dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut.

Page 27: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

16

Berikut merupakan fungsi dari simbol flowchart yang terdapat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 3.10 Simbol flowchart

Gambar 2.6 Simbol Flowchart

2.6 Vibration Sensor

Sensor getaran adalah suatu perangkat atau device yang mengubah besaran

fisis berupa getaran menjadi besaran elektrik yang bisa berupa tegangan maupun

arus. Pada umumnya getaran ini diubah menjadi arus karena pertimbangan bahwa

jarak antara sensor dengan kontroler tidaklah sangat dekat, ada kemungkinan

jaraknya jauh. Bila getaran tersebut diubah menjadi arus, maka arus yang dihasilkan

sensor dengan arus yang diterima kontroler akan sama besarnya. Hal ini tentunya akan

berbeda jika getaran diubah menjadi tegangan.

Sensor getaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam berbagai

penerapan, seperti alat untuk pendeteksi gempa bumi, analisa kerja mesin, analisa

struktur bangunan gedung bertingkat, pengeboran tambang minyak, analisa

Page 28: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

17

kekuatan getaran jembatan, dan lain sebagainya yang tentunya segala penerapan

yang berhubungan dengan getaran.

Modul Sensor Getaran dilengkapi dengan sensor getaran SW-420,

terintegrasi dengan sensitivitas yang dapat disesuaikan melalui potensiometer

board. Ada juga indikator LED untuk daya dan status keluaran digital di papan. Ini

memiliki antarmuka 3-pin sederhana dan lurus ke depan, VCC, GND dan DO

(output digital). Ini mendukung kekuatan 3.3V atau 5V. Modul sensor getaran ini

kompatibel dengan mikrokontroler yang memiliki input digital, jadi tentu saja

mikrokontroler populer seperti PIC, Arduino dan Raspberry Pi kompatibel.

Antarmuka langsung sangat penting untuk menggunakan sensor ini.

Untuk tampilan bentuk fisik vibration sensor dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Bentuk fisik Vibration Sensor

2.7 Accelerometer

Accelerometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur percepatan

suatu objek. Pengukuran kapasitansi inilah yang umumnya menjadi hasil

pengukuran chip. Agar sensor bisa mendeteksi 3 dimensi, maka dibutuhkan 3

pasang plat yang dipasang tegak lurus antar masing- masing. Maka sensor ini bisa

mendeteksi gerak alunan lagu anak “geser kiri, geser kanan, putar ke kiri putar ke

kanan , lompat ke depan”. Accelerometer ini menggunakan jenis MPU6050 3-Axis

Accelerometer.

MPU6050 adalah Sistem Elektro-Mekanik Mikro (MEMS) yang terdiri dari

Akselerometer 3-sumbu dan Giroskop 3-sumbu di dalamnya. Ini membantu kita

untuk mengukur akselerasi, kecepatan, orientasi, perpindahan, dan banyak

parameter terkait gerak lainnya dari suatu sistem atau objek. Modul ini juga

Page 29: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

18

memiliki Prosesor Gerak Digital (DMP) di dalamnya yang cukup kuat untuk

melakukan perhitungan yang rumit dan dengan demikian membebaskan pekerjaan

untuk Mikrokontroler. Modul ini juga memiliki dua pin bantu yang dapat digunakan

untuk antarmuka modul IIC eksternal seperti magnetometer, namun itu opsional.

Karena alamat IIC dari modul dapat dikonfigurasi, lebih dari satu sensor MPU6050

dapat dihubungkan ke Mikrokontroler menggunakan pin AD0. Modul ini juga

memiliki perpustakaan yang terdokumentasi dan direvisi dengan baik sehingga

sangat mudah digunakan dengan platform terkenal seperti Arduino.

Untuk tampilan bentuk fisik accelerometer dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Bentuk fisik Accelerometer

2.7 Liquid Crystal Display (LCD)

Display LCD sebuah liquid Crystal atau perangkat elektronik yang dapat

digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD

yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator, dll)

dan menampilkan teks alfanumerik kristal hanya di atur kedalam pola titik.

Setiap kristal memiliki sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol

secara indevenden. Kristal off (yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya

kristal terlihat sama dengan bahan latar belakangnya, sehingga kristal tidak dapat

terlihat. Namun ketika arus listrik melewati kristal, itu akan merubah bentuk dan

menyerap lebih banyak cahaya. Hal ini membuat kristal terlihat lebih gela dari

penglihatan mata manusia sehingga bentuk titik atau bar dapat dilihat dari

perbedaan latar belakang.

Page 30: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

19

Sangat penting untuk menyadari perbedaan antara layar LCD dan layar LED.

Sebuah LED display (sering digunakan dalam radio jam) terdiri dari sejumlah LED

yang benar-benar mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam gelap). Dibawah

ini adlah tampilan pada LCD.

Untuk tampilan bentuk fisik LCD dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Bentuk fisik LCD

2.8 Deskripsi Pin LCD

Untuk keperluan antar muka suatu komponen elektronika dengan

mikrokontroler, perlu diketahui fungsi dari setiap kaki yang ada pada komponen

tersebut.

1) Kaki 1 (GND) : kaki ini berhubungan dengan tegangan 0 volt (Ground)

2) Kaki 2 (VCC) : kaki ini berhubungan dengan tegangan +5 Volt yang merupakan

tegangan untuk sumber daya.

3) Kaki 3 (VEE/VLCD) : tegangan pengatur kontras LCD, kaki ini terhubung pada

ground. Kontras mencapai nilai maksimum pada saat kondisi kaki ini pada

tegangan 0 Volt.

4) Kaki 4 (RS) : Register Select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk

akses ke Register Data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk akses ke Register

Perintah logika dari kaki ini adalah 0.

5) Kaki 5 (R/W) : logika 1 pada kaki ini menunjukkan bahwa modul LCD

sedangkan pada mode pembacaan dan logika 0 menunjukkan bahwa modul LCD

sedang pada mode penulisan. Untuk aplikasi yang tidak dapat di hubungankan

langsung ke Ground.

6) Kaki 6 (E) : Enable Clock Lcd , kaki mengaktifkan clock LCD. Logika 1 pada

kaki ini diberikan pada saat penulisan atau pembacaan data.

7) Kaki 7-14 (D0 – D7) : Data bus, kedelapan kaki LCD ini adalah bagian dimana

aliran data sebanyak 4 bit ataupun 8 bit mengalir saat proses penulisan maupun

pembacaan data.

Page 31: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

20

8) Kaki 15 (Anoda) : Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight LCD sekitar

4,5 Volt (hanya terdapat untuk LCD yang memiliki backlight).

9) Kaki 16 (Katoda) : Tegangan negatif backlight LCD sebesar 0 Volt (hanya

terdapat pada LCD yang memiliki backlight)

2.9 Inter Integreated Circuit (I2C)

I2C/TWI Connector I2C (Inter Integreated Circuit) adalah standar komunikasi

serial dua arah menggunakan dua saluran yang didesain khusus untuk mengirim

maupun menerima data. Sistem I2C/TWI terdiri dari saluran SCL (Serial Clock)

dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan

pengontrolnya serta pull up resistor yang digunakan untuk transfer data antar

perangkat I2C/TWI juga merupakan transmisi serial setengah duplex oleh karena

itu aliran data dapat diarahkan pada satu waktu. Dibawah ini adalah gambar dari

bentuk I2C.

1) I2C adalah protokol transfer data serial. Device atau komponen yang mengirim

data disebut transmitter, sedangkan device yang menerimanya disebut receiver.

2) Device yang mengendalikan operasi transfer data disebut master, sedangkan

device lainnya yang dikendalikan oleh master disebut slave.

3) Master device harus menghasilkan serial clock melalui pin SCL, mengendalikan

akses ke BUS serial dan menghasilkan sinyal kendali START dan STOP.

Adapun fungsi-fungsi yang sering di gunakan pada I2C adalah sebagai berikut:

1) i2c_start();

Di gunakan untuk mengirimkan sinyal start.

2) i2c_stop();

Di gunakan untuk mengirimkan sinyal stop.

3) i2c_read(ack/nack);

Di gunakan untuk membaca data dari slave, ack/nack dalam kurung harus di isi

dengan 1 atau 0. 1 untuk mengirimkan ack dan 0 untuk mengirimkan nack.

4) i2c_write(data);

Di gunakan untuk memulis data ke slave, data dalam kurung adalah nilai yang

akan di tulis ke slave. data dapat berupa variable atau konstanta.

Page 32: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

21

Untuk tampilan bentuk fisik I2C dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.10 Tampilan Pada I2C

Page 33: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

22

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sehingga menghasilkan

alat pendeteksi gempa menggunakan vibration sensor dan accelerometer berbasis

arduino uno. Pada prinsipnya, tujuan dari perancangan sistem adalah untuk

mempermudah dalam perakitan atau pembuatan sistem yang sesuai dengan

penggunaan konsep dari teori dan referensi analisa.

3.1 Analisis

Bencana gempa bumi tidak dapat diramalkan waktu kejadiannya. Hal ini

disebabkan gempa dapat terjadi secara tiba-tiba pada zona gempa bumi. Hal yang

masih mungkin dapat dilakukan adalah membangun sistem peringatan dini (early

warning sytem) yang berfungsi sebagai "alarm" darurat jika sewaktu-waktu terjadi

gempa. Pendeteksian ini saat terjadi gempa menghasilkan suara buzzer, missed call

dan pesan terkirim alamat tujuan yang telah dituju dideteksi oleh kedua sensor.

Alat-alat pendeteksi gempa diletakkan pada daerah-daerah rawan gempa.

3.2 Identifikasi Sistem

Setelah menganalisa, maka tujuan dari alat yang dibangun menjadi dapat

mendeteksi gempa sebagai peringatan dini untuk masyarakat dengan sistem yang

telah dirancang sedemikian rupa.

3.3 Batasan Sistem

Dalam perancangan dan pembuatan sistem ini, adapun batasan-batasan dari

sistem sebagai berikut:

1. Sistem ini hanya memberikan peringatan jarak jauh pada nomor telepon yang

terdaftar didalam sistem.

2. Waktu respon sistem memiliki jeda waktu 5 detik atau lebih tergantung sensor

gempa.

3. Untuk menjalankan alat ini harus terhubung dengan arus listrik

3.4 Kebutuhan Analisis Sistem

Page 34: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

23

Dalam perancangan ini perangkat keras yang dibutuhkan yaitu komponen

elektronika, peralatan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun

komponen perangkat keras yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Komponen perangkat keras

No. Nama Komponen Jumlah

1. Power Supply 12V 2A 1

2. Buck converter 1

3. Arduino Uno R3 1

4. Sim800L 1

5. Sensor Getar 1

6. Accelerometer 1

7. Buzzer 1

8. PCB Matrik 1

9. LED Merah 3 ml 3

10. LED Hijau 3 ml 3

11. Resistor 6

12. I2C 1

13. LCD 1

14. Pin Header Betina 1

15. Pin Header Jantan 1

16. Jumper betina 1

17. Kartu SIM 1

Sedangkan peralatan pembuatan perangkat keras yang dibutuhkan dapat

dilihat pada tabel 3.2.

Page 35: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

24

Tabel 3.2 Komponen pembuatan perangkat keras

No. Nama Komponen Perangkat

Keras

1. Solder

2. Kawat Timah

3. Multitester

4. Tang Potong

5. Mur

6. Baut

7. Spacer Nylon

8. Akrilik

9. Solder

10. Pisau Kater

11. Grinda

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Perangkat Lunak Yang Digunakan

No. Perangkat lunak yang digunakan

1. Arduino Uno

2. Proteus Profesional

3. Microsoft Word

4. Microsoft Visio

5. Snipping Tools

6. Convert Online

7. Paint

8. Photoshop

3.5 Diagram Blok Sistem

Dalam perancangan dan pembuatan suatu sistem, hal pertama yang perlu

dilakukan adalah membuat diagram blok dari sistem tersebut dimana setiap blok

memiliki fungsi tertentu. Diagram blok memudahkan proses perancangan dan

Page 36: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

25

pembuatan pada masing-masing bagian sistem sehingga akan membentuk suatu

sistem secara keseluruhan.

Untuk blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Pada tugas akhir ini rancang bangun alat pendeteksi gempa menggunakan

vibration sensor dan accelerometer berbasis arduino uno. Gambar 3.1

menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan.

Fungsi dari setiap blok, meliputi:

1. Arduino Uno R3 berfungsi sebagai pengendali yang mengendalikan seluruh

komponen agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Sensor Gempa berfungsi sebagai pendeteksi gempa pada saat terjadi gonjangan

pada sensor

3. Accelerometer berfungsi sebagai pendeteksi gempa dan menampilkan

kemiringan tanah akibat gempa.

4. Power Supply berfungsi sebagai pemberi daya terhadap semua komponen yang

bekerja.

5. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan hasil pendeteksi

dari kedua sensor yang sedang bekerja.

6. I2C berfungsi untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari

saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi

data antara I2C dengan pengontrolnya. Buck Converter (step-down converter)

Page 37: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

26

adalah converter daya DC-to-DC yang mengurangi tegangan (saat

meningkatkan arus) dari input ke output).

7. SMS Gateway berfungsi menampilkan informasi seperi LCD akan tetapi

ditampilkan melalui handphone agar dapat mengetahui kondisi pada sistem yang

sedang berjalan.

8. Missed Call berfungsi sebagai pengingat pesan (text alert) dan pemberitahuan

(notification alert).

9. Buzzer berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi getaran. Energi

getaran ini akan mengahasilkan suara.

3.6 Perancangan Perangkat Keras

Bagian perangkat keras pada sistem ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu

rangkaian sensor gempa, accelerometer , I2C, LCD, buzzer, buck converter dan

SIM 800L yang terhubung ke Arduino Uno R3. Untuk gambar rangkaian

keseluruhan sistem dapat dilihat pada gambar 3.2.

Page 38: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

27

Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Page 39: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

28

3.6.1 Rangkaian Arduino Uno R3

Mikrokontroler yang digunakan dalam sistem ini adalah mikrokontroler

dengan jenis Arduino Uno R3. Mikrokontroler (Arduino) ini mempunyai 16 input

dan output. Arduino akan mengolah data yang diperoleh dari sensor gempa dan

accelerometer, kemudian data diproses menggunakan bahasa tingkat tinggi untuk

membaca kekuatan gunjangan gempa. Hasilnya akan ditampilkan melalui LCD dan

Smartphone melalui SMS Gateway.

Untuk keteranagan penggunaan Arduino Uno R3 dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Penggunaan Pin Arduino Uno R3

Nomor Pin Keterangan

Pin D3 Pin output Buzzer

Pin D7 Pin output (Tx Data Serial)

Sim800L

Pin D8 Pin input (Rx Data Serial)

Sim800L

Pin D13 Pin input Vibration Sensor

Pin SDA Pin SDA Accelorometer

Pin SCL Pin SCL Accelorometer

Pin A5SCL Pin SCL I2C

Pin A4SDA Pin SDA I2C

Pin 5 volt Pin tegangan positif

Pin Ground 1 Pin tegangan negative 1

Pin Ground 2 Pin tegangan negative 2

Page 40: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

29

3.6.2 Rangkaian Vibration Sensor

Untuk gambar rangkaian vibration sensor dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Rangkaian Vibration Sensor

Pada rangkaian vibration sensor bertujuan untuk mendeteksi apakah sedang

terjadi gempa atau tidak. Rangkaian ini dihubungkan dari pin V-out ke pin D13, pin

GND dihubungkan ke pin GND, serta pin VCC dihubungkan ke VCC pada Arduino

Uno R3.

Page 41: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

30

3.6.3 Rangkaian Accelorometer

Untuk gambar rangkaian accelorometer dapat dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Rangkaian Accelerometer

Pada rangkaian Accelorometer bertujuan untuk mendeteksi pergerakan

dari 3 sumbu yaitu x, y, dan z. Sensor ini memberikan keluaran berupa data digital

hasil konversi tegangan. Rangkaian ini dihubungkan dari SDA ke SDA, SCL

dihubungkan pada SCL, VCC dihubungkan pada VCC, dan GND dihubungkan ke

GND ke Arduino Uno R3.

Page 42: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

31

3.6.4 Rangkaian I2C

Untuk gambar rangkaian inter-integrated circuit dapat dilihat pada gambar

3.5.

Gambar 3.5 Rangkaian Inter-Integrated Circuit

I2C berfungsi untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri

dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi

data antara I2C dengan pengontrolnya. Rangkaian ini dihubungkan dari SCL ke

SCL, SDA dihubungkan ke SDA, VCC dihubungkan ke VCC, dan GND

dihubungkan ke GND pada Arduino Uno R3.

Page 43: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

32

3.6.5 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)

Untuk gambar rangkaian liquid crystal display dapat dilihat pada gambar

3.6.

Gambar 3.6 Rangkaian Liquid Crystal Display

Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan

informasi dari arduino. Rangkaian ini dihubungkan LCD ke I2C.

Page 44: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

33

3.6.6 Rangkaian Buzzer

Untuk gambar rangkaian buzzer dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Rangkaian Buzzer

Buzzer berfungsi untuk mengubah energy listrik menjadi energy getaran.

Energi getaran ini akan mengahasilkan suara. Rangkaian ini dihubungkan dari pin

output Buzzer ke pin D3 Arduino Uno dan GND dihubungkan ke GND pada

Arduino Uno R3.

Page 45: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

34

3.6.7 Rangkaian Buck Converter

Untuk gambar rangkaian Buck Converter dapat dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Rangkaian Buck Converter

Buck Converter berfungsi untuk menurunkan tegangan, misalkan dari 12V

DC ke 6 Volt DC, 10V DC ke 2 Volt DC, dll. Karena menurunkan tegangan, maka

tegangan output yang dihasilkan akan selalu lebih kecil dari tegangan

input(Supply). Di rangkaian ini Buck Converter menurunkan tegangan SIM800L

dari 12V DC ke 5V DC. Rangkaian ini dihubungkan dari pin output Buck Converter

ke pin Vcc SIM800L dan GND 1 dan GND 2 Buck Converter dihubungkan ke GND

pada Arduino Uno R3.

Page 46: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

35

3.6.8 Rangkaian SIM 800L

Untuk gambar rangkaian Sim800L dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Rangkaian Sim800L

Pada rangkaian SIM800L memiliki 2 pin data yang berkomunikasi dengan

Arduino dengan menggunakan sistem komunikasi data serial, dimana pin SIM800L

tersebut memiliki pin RX sebagai receiver dan TX sebagai transmiter. Pada

SIM800L juga terdapat pin supply tegangan, namun tegangan pada SIM800L

berbeda dengan rangkaian sistem yang lainnya karena rangkaian pada SIM800L

dapat berkerja diantara tegangan 3,7 V sampai 4,2 V DC. Rangkaian ini

dihubungkan dari TXD ke pin D7, RXD dihubungkan ke pin D8, dan GND

dihubungkan ke GND pada Arduino Uno R3.

3.7 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak pada program Arduino Uno R3 menggunakan

perangkat lunak Arduino IDE yang berbasis bahasa C sebagai bahasa pemrograman

yang digunakan. Pemrograman yang dilakukan secara keseluruhan harus sesuai

dengan flowchart sistem.

3.7.1 Flowchart

Page 47: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

36

Untuk gambar sistem flowchart dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Flowchart Sistem

Langkah-langkah sistematis kerja rancang bangun alat pendeteksi gempa

menggunakan vibration sensor dan accelerometer berbasis arduino uno disusun ke

dalam bentuk flowchart.

Pertama mulai sistem dan melakukan inisialisasi vibration sensor dan

accelerometer akan melakukan proses apakah vibration sensor dan accelerometer

tergunjang jika “tidak” maka sensor akan mendeteksi gembali apakah terjadi

gunjangan jika “ya” maka suara buzzer aktif, informasi terkirim ke LCD, missed

call dan pesan sms terjadi gempa dan info kemiringan tanah terkirim ke nomor

tujuan dan melakukan pengulangan proses.

Page 48: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

37

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas hasil dari implementasi dan pengujian sehingga

menghasilkan alat pendeteksi gempa menggunakan vibration sensor dan

accelerometer berbasis arduino uno. Pada pengujian ini dilakukan untuk

membuktikan apakah sistem yang dibuat telah bekerja sesuai dengan yang

diharapkan. Selain itu, dalam pengujian juga dilakukan pengukuran-pengukuran

yang akan digunakan untuk menganalisa hardware pendukungnya.

4.1 Umum

Alat pendeteksi gempa ini menggunakan arduino uno sebagai pengendalian

sistem. Saat gempa bumi terjadi maka vibration sensor dan accelerometer pada

rangkaian alat ini akan mengeluarkan output yaitu berupa informasi terjadi gempa

dan nilai pergerakan tanah yang ditampilkan di handphone dan digital LCD. Maka

apabila gempa tejadi ditandai dengan notifikasi SMS dan missed call di nomor

tujuan dan tanda berupa bunyi alarm yang berasal dari buzzer.

4.2 Spesifikasi Sistem

Nama Alat : Pendeteksi Gempa Menggunakan Vibration Sensor

Dan Accelerometer Berbasis Arduino Uno.

Sumber Arus :Adaptor

Software :Arduino IDE

Mikrokontroler :Arduino UNO R3

Input : 1. Vibration sensor

2. Accelerometer

Output : 1. LCD (Liquid Crystal Display)

2. Modul GSM SIM800L

3. Buzzer

Lebar Alat : 8,5 cm

Tinggi Alat : 10 cm

Panjang Alat : 21,5 cm

Page 49: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

38

4.3 Gambar Sistem

Untuk gambar keseluruhan alat pendeteksi gempa dapat dilihat pada gambar

4.1.

Gambar 4.1 Keseluruhan alat pendeteksi gempa

Untuk gambar tampak dalam alat pendeteksi gempa dapat dilihat pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampak dalam alat pendeteksi gempa

Page 50: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

39

Untuk gambar tampak depan menggunakan sensor dapat dilihat pada

gambar 4.3

Gambar 4.3 Tampak depan alat dengan menggunakan sensor

Untuk tampilan alat ketika belum terjadi getaran dapat dilihat pada gambar

4.4

Gambar 4.4 Tampilan alat ketika belum terjadi getaran (gempa)

Page 51: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

40

Untuk tampilan Ketika sudah terjadi getaran(gempa) dapat dilihat pada

gambar 4.5

Gambar 4.5 Tampilan Ketika sudah terjadi getaran(gempa)

Untuk tampilan pada LCD ketika terjadi gempa(getaran dilihat pada gambar

4.6

Gambar 4.6 Tampilan pada LCD ketika terjadi gempa

4.4 Cara Kerja Sistem

Page 52: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

41

Alat ini dihubungkan ke tegangan listrik dengan menggunakan adaptor,

maka tegangan pada adaptor akan dialirkan ke mikrokontroler. Mikrokontroler

memberikan tegangan ke vibration sensor Dan accelerometer untuk mendeteksi

gempa, kemudian pada layar LCD akan menampilkan bacaan “Terjadi Gempa”

dan pada Handphone akan mengeluarkan output melalui sms dan missed call serta

buzzer sebagai alarm.

1.5 Langkah Penggunaan Sistem

Berikut merupakan langkah penggunaan sistem alat pendeteksi gempa:

1) Sambungkan kabel adaptor ke kontak listrik.

2) Tunggu kurang lebih selama 5 menit, karena masih ada proses yang akan terjadi

pada sistem alat tersebut terutama pada Arduinonya.

3) Untuk mensimulasikan gempa maka user bisa mengketuk box sebagai bukti jika

akan tejadi Getaran maupun Gempa.

4) Tunggu beberapa saat, dan ditandai dengan LED pada buzzernya akan menyala

dengan warna hijau. Jika terjadi gempa maka alat akan mengeluarkan Output

yaitu tampilan terdapat pada LCD kemudian buzzer hidup dan melakukan

missed call dan SMS.

4.6 Pengujian Alat

4.6.1 Pengujian Input

1) Accelerometer

Berikut merupakan tampilan perintah pada accelerometer dapat dilihat

pada gambar 4.7.

Page 53: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

42

Gambar 4.7 Tampilan listing program dari Accelerometer

Accelerometer pada sistem ini menggunakan library mpu6050. Listing

program mpu6050.update untuk mengupdate data dari acceleromter yang

menyebabkan hasil nilai di LCD berubah-ubah.

Berikut merupakan tampilan hasil perintah pada accelerometer dapat dilihat

pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Tampilan hasil listing program dari Accelerometer

Page 54: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

43

2) Vibration sensor

Berikut merupakan tampilan perintah pada accelerometer dapat dilihat

pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Tampilan listing program dari Vibration Sensor

Pada listing program baca_data berguna untuk membaca pin_data terdapat

pada pin 13 dari vibration sensor, saat terjadi gempa dibaca getarannya. Ketika

baca_data == 1 maka “Terjadi gempa” yang tampilan terdapat pada LCD, SMS

kemudian buzzer hidup dan melakukan missed call. Dan ketika else atau baca_data

== 0 maka tidak terjadi gempa.

Berikut merupakan tampilan hasil perintah pada Vibration Sensor dapat

dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10. Tampilan hasil listing program dari Vibration Sensor

Page 55: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

44

4.6.2 Pengujian Output

1) Buzzer

Berikut merupakan tampilan perintah pada buzzer dapat dilihat pada gambar

4.11.

Gambar 4.11 Layar Tampilan pada Buzzer

Page 56: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

45

2) LCD

Berikut merupakan tampilan perintah pada LCD dapat dilihat pada gambar

4.12.

Gambar 4.12 Layar Tampilan pada LCD

Page 57: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

46

Berikut merupakan tampilan hasil pada LCD yang dapat dilihat pada

gambar 4.13

Gambar 4.13 Layar Tampilan pada LCD

3) SIM800L

Pada rangkaian SIM800L dapat digunakan untuk mengirim SMS, calling,

dan transfer data. Pada sistem ini mampu mengirim SMS dan calling pada dua

nomor yang berbeda.

Berikut merupakan tampilan perintah missed call dapat dilihat pada gambar

4.14

Gambar 4.14 Layar Tampilan pada Perintah Missed call

Page 58: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

47

Berikut merupakan tampilan output dari perintah telepon pada android

yang dapat dilihat pada gambar 4.15

Gambar 4.15 Layar Tampilan pada Android

Berikut merupakan tampilan perintah mengirim SMS dapat dilihat pada

gambar 4.16

Gambar 4.16 Layar Tampilan pada Perintah Mengirim SMS

Page 59: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

48

Berikut merupakan tampilan output dari mengirim SMS pada android yang

dapat dilihat pada gambar 4.17

Gambar 4.17 Layar Tampilan Output dari Mengirim SMS pada Android

Page 60: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pengujian tugas akhir yang

berjudul “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Gempa Menggunakan Vibration

Sensor Dan Accelerometer Berbasis Arduino Uno” sebagai berikut:

1) Alat pendeteksi gempa menggunakan vibration sensor dan accelerometer

berbasis arduino uno berbasis dirancang dan dibuat.

2) Bila alat ini mendeteksi adanya getaran maka alat ini akan menampilkan

informasi “TERJADI GEMPA” pada LCD kemudian buzzer hidup dan

melakukan missed call dan SMS.

5.2 Saran

Berikut adalah saran dari rancang bangun alat pendeteksi gempa

menggunakan vibration sensor dan accelerometer berbasis arduino uno:

1) Dari hasil uji coba menggunakan sensor accelerometer hanya menampilkan

derajat pergeseran, diharapkan ditambah jenis sensor lainnya untuk

menampilkan info lain nya.

2) Dari hasil uji coba hanya menggunakan adaptor, alat tidak bekerja jika ada arus

listrik, diharapkan menambah battrey sehingga alat dapat bekerja dengan

maksimal.

3) Dari hasil uji coba menggunakan kartu telkomsel, diharapkan menggunakan

kartu perdana yang sinyalnya kuat sesuai daerah tempat dipasang alat.

4) Untuk rancangan mekanik dapat dirancang dalam skala besar untuk

pengembangan yang lebih besar

Page 61: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

50

DAFTAR PUSTAKA

A, A. (2017, Maret 24). Retrieved from Part 1: Pengertian Bahasa Pemrograman C:

https://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-c-pengertian-bahasa-pemrograman-

c/

Andre. (2017, Maret 24). Tutorial Belajar C Part 1: Pengertian Bahasa Pemrograman C.

Dipetik Mei 19, 2018, dari Dunia Ilkom: https://www.duniailkom.com/tutorial-

belajar-c-pengertian-bahasa-pemrograman-c/

Cintia, E. M. (2016). Lampu Otomatis Penerang Jalan Tol Berbasis Mikrokontroler.

Palembang.

Fathoni, A. (2014, Oktober 31). Perangkat Keras (Hardware) Komputer. Dipetik Juli 7,

2018, dari Zona Siswa: https://www.zonasiswa.com/2014/10/perangkat-keras-

hardware-komputer.html

Priyadi I, E. W. (2014). Peranjangan alat pendeteksi gempa berpotensi tsunami sinyal audio

melalui media jala-jala listrik. Irnanda.

Pujianto. (2017). Bahan Kuliah Perencanaan Struktur Tahan Gempa. Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Putri, D. M. (2017, Februari 23). Mengenal Wemos D1 Mini dalam Dunia IOT. Dipetik

Mei 5, 2018, dari Ilmu TI: http://ilmuti.org/?s=wemos+d1

Santoso. (2015). Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula. Retrieved from

www.elangsakti.com/e-book.

Trituma, S. W. (2007). Badan Kordinasi Nasional Penanggulangan Bencana. Pengenalan

Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia.

Page 62: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

51

LAMPIRAN

Lampiran 1 Source Code :

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

#include <Wire.h>

#include <MPU6050_tockn.h>

#include <Wire.h>

MPU6050 mpu6050(Wire); //accelorometer

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial SIM800L(7, 8); // RX | TX

// Connect the SIM800L TX to Arduino pin 7 RX.

// Connect the SIM800L RX to Arduino pin 8 TX.

#define pin_data 13 //input sensor gempa

int baca_data;

#define buzzer 3 //pinoutput buzzer

void setup(){

SIM800L.begin(9600);

SIM800L.println("AT+CMGF=1");

Serial.println("SIM800L started at 9600");

delay(1000);

Serial.println("Setup Complete! SIM800L is Ready!");

SIM800L.println("AT+CNMI=2,2,0,0,0");

Serial.begin(9600);

Wire.begin();

mpu6050.begin();

//mpu6050.calcGyroOffsets(true);

lcd.begin();

Page 63: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

lcd.begin();

pinMode(pin_data,INPUT);

pinMode(buzzer, OUTPUT);}

void loop(){

mpu6050.update();

int baca_data = digitalRead(pin_data);

if(baca_data==1){

lcd.clear();

lcd.setCursor(1,0);

lcd.print("TERJADI GEMPA");

digitalWrite(buzzer,HIGH);

sendmsg();

//coding untuk calling

SIM800L.write("ATD082363249026;\r\n");

delay(7000);

SIM800L.write("ATH\r\n");

delay(2000);

SIM800L.write("ATD082367296283;\r\n");

delay(7000);

SIM800L.write("ATH\r\n");

}

else{

lcd.clear();

lcd.backlight();

lcd.setCursor(0,0);

Page 64: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

lcd.backlight();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("X:");

lcd.print(mpu6050.getAngleX());

lcd.setCursor(8,0);

lcd.print("Y:");

lcd.print(mpu6050.getAngleY());

lcd.setCursor(5,1);

lcd.print("Z:");

lcd.print(mpu6050.getAngleZ());

digitalWrite(buzzer,LOW);delay(1000);}}

void sendmsg(){

float x=(mpu6050.getAngleX());

float y=(mpu6050.getAngleY());

float z=(mpu6050.getAngleZ());

String o=String(x,DEC);

String p=String(y,DEC);

String q=String(z,DEC);

String message = String ("Terjadi Gempa ") +"X:"+ o

+" Y:"+ p +" Z:"+ q;

Serial.println(message);

sensSms(message, "082367296283");

sensSms(message, "082363249026");

}

Page 65: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …

void sensSms(String message, String number){

SIM800L.println("AT+CMGF=1"); //Sets the GSM Module in Text Mode

SIM800L.println("AT+CMGS=\"082367296283\"\r\n"); // Replace x with

mobile number

delay(5000);

SIM800L.print(message);// The SMS text you want to send

delay(500);

SIM800L.println((char)26);// ASCII code of CTRL+Z

delay(500);

//Untuk menambah no hp untuk sms

SIM800L.println("AT+CMGF=1"); //Sets the GSM Module in Text Mode

delay(500); // Delay of 1000 milli seconds or 1 second

SIM800L.println("AT+CMGS=\"082363249026\"\r\n"); // Replace x with

mobile number

delay(5000);

SIM800L.print(message);// The SMS text you want to send

delay(500);

SIM800L.println((char)26);// ASCII code of CTRL+Z

}

Page 66: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 67: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 68: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 69: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 70: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 71: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 72: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 73: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …
Page 74: RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN …