10
Hal - 1 Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan Teknologi Augmented Reality Alwi Mustopa ([email protected]), Rizna Dya Fauzia ([email protected]) Iis Pradesan ([email protected]), Yoannita ([email protected]) Teknik Informatika STMIK GI MDP Abstrak : Perkembangan teknologi augmented reality menjadi sangat popular saat ini. Hal ini dikarenakan penggunaan augmented reality sangat menarik dan telah banyak digunakan dalam kehidupan kita. Salah satu contohnya seperti pada strategi pemasaran dan pengenalan produk kepada konsumen melalui aplikasi virtual mirror eyeglasses. Oleh karena itu penulis membuat aplikasi virtual mirror eyeglasses dengan harapan pelanggan dapat langsung mencoba kacamata yang disukainya secara mandiri untuk lebih memudahkan konsumen. Virtual Mirror Eyeglasses merupakan aplikasi dimana konsumen dapat memakai kacamata secara virtual menggunakan teknik face tracking seperti sedang mencoba di depan cermin. Aplikasi ini mensimulasikan model kacamata sehingga pengguna seakan akan sedang menggunakan kacamata secara real time. Aplikasi ini dibangun menggunakan sistem operasi android yang dikembangkan dengan metode prototype. Pada tahapan awal kami melakukan perencanaan prototype dengan melakukan pengumpulan data mengenai AR, kemudian membuat design prototype yang akan dievaluasi, selanjutnya hasil evaluasi akan dibangun dan aplikasi yang dibangun akan diuji dan diimplementasi. Algoritma face tracking yang digunakan adalah haar cascade classifier. Apabila tiap subcitra berhasil melewati seluruh filter yang ada maka citra tersebut terdeteksi sebagai wajah. Melalui proses inilah wajah pengguna dapat terdeteksi. Hasil uji dari aplikasi virtual mirror eyeglasses menunjukkan bahwa aplikasi yang berbasis android ini dapat menjadi sarana pendukung dalam menarik minat konsumen karena pemanfaatan teknologinya yang menggunakan augmented reality dan kemudahan yang disediakannya. Dengan aplikasi ini pengguna dimudahkan dalam mencoba kacamata karena penggunaan aplikasi ini melalui mobile device berupa tablet atau smartphone berbasis android. Kata Kunci : Augmented Reality, Android, Haar Cascade Classifier, Virtual Mirror Eyeglasses Abstract : The development of augmented reality technology is very popular today. Because the use of augmented reality is very interesting and has been widely used in our lives. One such example in the marketing strategy and product knowledge to customer through a virtual mirror application eyeglasses Therefore, the authors make a virtual mirror eyeglasses application so the customer can directly try the glasses they like on their own mobile devices. This virtual mirror eyeglasses is a face tracking application where customer can virtualy wear glasses like they do in front of mirror. This application simulates the glasses model as if he were wearing glasses in real time. This application is build based on Android operation system using prototype as system development method. The early stages of planning a prototype by collecting data on AR, then create a design prototype that will be evaluated, then the results of the evaluation will be built and application will be tested and implemented. This application using haar cascade classifier as face tracking algorithm. If each subimage can pass all the filter then the image is detetcted as a face can be a strategy to have customer’s interest because this application used Augmented Reality technology. This application is implemented on mobile devices such as Android based tablet or smartphone. Key Words : Augmented Reality, Android, Haar Cascade Classifier, Virtual Mirror Eyeglasses

Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

  • Upload
    doanque

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 1

Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror EyeglassesDengan Teknologi Augmented Reality

Alwi Mustopa ([email protected]), Rizna Dya Fauzia ([email protected])Iis Pradesan ([email protected]), Yoannita ([email protected])

Teknik InformatikaSTMIK GI MDP

Abstrak : Perkembangan teknologi augmented reality menjadi sangat popular saat ini. Hal inidikarenakan penggunaan augmented reality sangat menarik dan telah banyak digunakan dalam kehidupankita. Salah satu contohnya seperti pada strategi pemasaran dan pengenalan produk kepada konsumenmelalui aplikasi virtual mirror eyeglasses. Oleh karena itu penulis membuat aplikasi virtual mirroreyeglasses dengan harapan pelanggan dapat langsung mencoba kacamata yang disukainya secara mandiriuntuk lebih memudahkan konsumen. Virtual Mirror Eyeglasses merupakan aplikasi dimana konsumendapat memakai kacamata secara virtual menggunakan teknik face tracking seperti sedang mencoba didepan cermin. Aplikasi ini mensimulasikan model kacamata sehingga pengguna seakan akan sedangmenggunakan kacamata secara real time. Aplikasi ini dibangun menggunakan sistem operasi androidyang dikembangkan dengan metode prototype. Pada tahapan awal kami melakukan perencanaanprototype dengan melakukan pengumpulan data mengenai AR, kemudian membuat design prototypeyang akan dievaluasi, selanjutnya hasil evaluasi akan dibangun dan aplikasi yang dibangun akan diuji dandiimplementasi. Algoritma face tracking yang digunakan adalah haar cascade classifier. Apabila tiapsubcitra berhasil melewati seluruh filter yang ada maka citra tersebut terdeteksi sebagai wajah. Melaluiproses inilah wajah pengguna dapat terdeteksi. Hasil uji dari aplikasi virtual mirror eyeglassesmenunjukkan bahwa aplikasi yang berbasis android ini dapat menjadi sarana pendukung dalam menarikminat konsumen karena pemanfaatan teknologinya yang menggunakan augmented reality dan kemudahanyang disediakannya. Dengan aplikasi ini pengguna dimudahkan dalam mencoba kacamata karenapenggunaan aplikasi ini melalui mobile device berupa tablet atau smartphone berbasis android.

Kata Kunci : Augmented Reality, Android, Haar Cascade Classifier, Virtual Mirror Eyeglasses

Abstract : The development of augmented reality technology is very popular today. Because the use ofaugmented reality is very interesting and has been widely used in our lives. One such example in themarketing strategy and product knowledge to customer through a virtual mirror application eyeglassesTherefore, the authors make a virtual mirror eyeglasses application so the customer can directly try theglasses they like on their own mobile devices. This virtual mirror eyeglasses is a face tracking applicationwhere customer can virtualy wear glasses like they do in front of mirror. This application simulates theglasses model as if he were wearing glasses in real time. This application is build based on Androidoperation system using prototype as system development method. The early stages of planning aprototype by collecting data on AR, then create a design prototype that will be evaluated, then the resultsof the evaluation will be built and application will be tested and implemented. This application using haarcascade classifier as face tracking algorithm. If each subimage can pass all the filter then the image isdetetcted as a face can be a strategy to have customer’s interest because this application used AugmentedReality technology. This application is implemented on mobile devices such as Android based tablet orsmartphone.

Key Words : Augmented Reality, Android, Haar Cascade Classifier, Virtual Mirror Eyeglasses

Page 2: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 2

1 PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang adasaat ini, ternyata selalu mengikutiperkembangan teknologi yang ada, mulaidari teknologi cetak, audio visual, komputersampai teknologi gabungan antarateknologi cetak dengan komputer. Saat inimedia pembelajaran hasil gabunganteknologi cetak dan komputer dapatdiwujudkan dengan teknologi AugmentedReality. AR adalah teknologi yangdigunakan untuk merealisasikan duniavirtual ke dalam dunia nyata secara real-time.

Dalam kegiatan bisnis pentingsekali terciptanya suasana yang mampumenarik minat konsumen, sehingga denganadanya aplikasi virtual mirror eyeglassesyang disajikan dengan interaktif dan userfriendly ini dapat memanjakan konsumen.Konsumen dapat dengan santai dan lebihleluasa ketika mencoba kacamata denganaplikasi ini secara mandiri sehinggamembuat konsumen bisa lebih berinteraksidengan bebas.

Interaksi yang dibangun denganmenggunakan AR ini dapat digunakandengan teknik yang bermacam-macam dansangat bergantung pada jenis marker yangdigunakan. Dari beberapa kajian terhadapkelebihan dan kekurangan masing-masingteknik atau metode pengembangan interaksipenggunaan AR ini, dalam menampilkankacamata secara virtual menggunakan FaceRecognition sebagai pendeteksi marker.Teknik ini cocok untuk keperluan interaksipengguna AR untuk memilih modelkacamata di toko optik. Dalam FaceRecognition ini pelanggan hanya perlumenempatkan wajah di depan kamera makamodel kacamata yang pelanggan pilih akanmuncul.

Berdasarkan uraian di atas, penulisingin mencoba mengembangkan sebuahaplikasi dengan judul “Rancang BangunAplikasi Virtual Mirror EyeglassesDengan Teknologi Augmented Reality”.

2 LANDASAN TEORI

2.1 Metodologi Prototype

Model prototype dapat digunakanuntuk menyambungkan ketidakpahamanpelanggan mengenai hal teknis danmemperjelas spesifikasi kebutuhan yangdiinginkan pelanggan kepada pengembangperangkat lunak)[8].

Gambar 1 : Metode Prototype

2.1.1 Merencanakan Prototype

Tahap ini dilakukan studi terhadapapa saja kebutuhan yang dibutuhkan,pengembang mendefinisikan formatkebutuhan, seluruh perangkat lunak, dangaris besar sistem yang akan dibuat.

2.1.2 Mendesain Prototype

Pada tahap ini penerjemahan darikeperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti olehuser, prototype didesain dengan membuatperancangan sementara yang berfokus padapenyajian kepada pelanggan (misalnyadengan membuat input dan format output)untuk menentukan apakah prototype dapatditerima oleh pemesan atau pemakai.

Alat bantu yang digunakan padatahapan ini adalah Autodesk 3ds Maxdigunakan sebagai alat bantu pembuatanmodel 3D[6], Adobe Photoshop digunakansebagai alat bantu pengeditan gambar.

Hal - 2

1 PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang adasaat ini, ternyata selalu mengikutiperkembangan teknologi yang ada, mulaidari teknologi cetak, audio visual, komputersampai teknologi gabungan antarateknologi cetak dengan komputer. Saat inimedia pembelajaran hasil gabunganteknologi cetak dan komputer dapatdiwujudkan dengan teknologi AugmentedReality. AR adalah teknologi yangdigunakan untuk merealisasikan duniavirtual ke dalam dunia nyata secara real-time.

Dalam kegiatan bisnis pentingsekali terciptanya suasana yang mampumenarik minat konsumen, sehingga denganadanya aplikasi virtual mirror eyeglassesyang disajikan dengan interaktif dan userfriendly ini dapat memanjakan konsumen.Konsumen dapat dengan santai dan lebihleluasa ketika mencoba kacamata denganaplikasi ini secara mandiri sehinggamembuat konsumen bisa lebih berinteraksidengan bebas.

Interaksi yang dibangun denganmenggunakan AR ini dapat digunakandengan teknik yang bermacam-macam dansangat bergantung pada jenis marker yangdigunakan. Dari beberapa kajian terhadapkelebihan dan kekurangan masing-masingteknik atau metode pengembangan interaksipenggunaan AR ini, dalam menampilkankacamata secara virtual menggunakan FaceRecognition sebagai pendeteksi marker.Teknik ini cocok untuk keperluan interaksipengguna AR untuk memilih modelkacamata di toko optik. Dalam FaceRecognition ini pelanggan hanya perlumenempatkan wajah di depan kamera makamodel kacamata yang pelanggan pilih akanmuncul.

Berdasarkan uraian di atas, penulisingin mencoba mengembangkan sebuahaplikasi dengan judul “Rancang BangunAplikasi Virtual Mirror EyeglassesDengan Teknologi Augmented Reality”.

2 LANDASAN TEORI

2.1 Metodologi Prototype

Model prototype dapat digunakanuntuk menyambungkan ketidakpahamanpelanggan mengenai hal teknis danmemperjelas spesifikasi kebutuhan yangdiinginkan pelanggan kepada pengembangperangkat lunak)[8].

Gambar 1 : Metode Prototype

2.1.1 Merencanakan Prototype

Tahap ini dilakukan studi terhadapapa saja kebutuhan yang dibutuhkan,pengembang mendefinisikan formatkebutuhan, seluruh perangkat lunak, dangaris besar sistem yang akan dibuat.

2.1.2 Mendesain Prototype

Pada tahap ini penerjemahan darikeperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti olehuser, prototype didesain dengan membuatperancangan sementara yang berfokus padapenyajian kepada pelanggan (misalnyadengan membuat input dan format output)untuk menentukan apakah prototype dapatditerima oleh pemesan atau pemakai.

Alat bantu yang digunakan padatahapan ini adalah Autodesk 3ds Maxdigunakan sebagai alat bantu pembuatanmodel 3D[6], Adobe Photoshop digunakansebagai alat bantu pengeditan gambar.

Hal - 2

1 PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang adasaat ini, ternyata selalu mengikutiperkembangan teknologi yang ada, mulaidari teknologi cetak, audio visual, komputersampai teknologi gabungan antarateknologi cetak dengan komputer. Saat inimedia pembelajaran hasil gabunganteknologi cetak dan komputer dapatdiwujudkan dengan teknologi AugmentedReality. AR adalah teknologi yangdigunakan untuk merealisasikan duniavirtual ke dalam dunia nyata secara real-time.

Dalam kegiatan bisnis pentingsekali terciptanya suasana yang mampumenarik minat konsumen, sehingga denganadanya aplikasi virtual mirror eyeglassesyang disajikan dengan interaktif dan userfriendly ini dapat memanjakan konsumen.Konsumen dapat dengan santai dan lebihleluasa ketika mencoba kacamata denganaplikasi ini secara mandiri sehinggamembuat konsumen bisa lebih berinteraksidengan bebas.

Interaksi yang dibangun denganmenggunakan AR ini dapat digunakandengan teknik yang bermacam-macam dansangat bergantung pada jenis marker yangdigunakan. Dari beberapa kajian terhadapkelebihan dan kekurangan masing-masingteknik atau metode pengembangan interaksipenggunaan AR ini, dalam menampilkankacamata secara virtual menggunakan FaceRecognition sebagai pendeteksi marker.Teknik ini cocok untuk keperluan interaksipengguna AR untuk memilih modelkacamata di toko optik. Dalam FaceRecognition ini pelanggan hanya perlumenempatkan wajah di depan kamera makamodel kacamata yang pelanggan pilih akanmuncul.

Berdasarkan uraian di atas, penulisingin mencoba mengembangkan sebuahaplikasi dengan judul “Rancang BangunAplikasi Virtual Mirror EyeglassesDengan Teknologi Augmented Reality”.

2 LANDASAN TEORI

2.1 Metodologi Prototype

Model prototype dapat digunakanuntuk menyambungkan ketidakpahamanpelanggan mengenai hal teknis danmemperjelas spesifikasi kebutuhan yangdiinginkan pelanggan kepada pengembangperangkat lunak)[8].

Gambar 1 : Metode Prototype

2.1.1 Merencanakan Prototype

Tahap ini dilakukan studi terhadapapa saja kebutuhan yang dibutuhkan,pengembang mendefinisikan formatkebutuhan, seluruh perangkat lunak, dangaris besar sistem yang akan dibuat.

2.1.2 Mendesain Prototype

Pada tahap ini penerjemahan darikeperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti olehuser, prototype didesain dengan membuatperancangan sementara yang berfokus padapenyajian kepada pelanggan (misalnyadengan membuat input dan format output)untuk menentukan apakah prototype dapatditerima oleh pemesan atau pemakai.

Alat bantu yang digunakan padatahapan ini adalah Autodesk 3ds Maxdigunakan sebagai alat bantu pembuatanmodel 3D[6], Adobe Photoshop digunakansebagai alat bantu pengeditan gambar.

Page 3: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 3

2.1.3 Mengevaluasi Prototype

Pada tahap ini evaluasi dilakukanoleh pelanggan apakah prototype yangsudah dibangun sudah sesuai dengankeinginan pelanggan. Jika sudah sesuaimaka langkah membangun sistem akandiambil. Jika tidak, maka prototype direvisidengan mengulang langkah perencanaandan pendesainan kembali. Langkah inidigunakan untuk memperbaiki kekuranganatau kesalahan terhadap pengembanganproduk.

2.1.4 Membangun Sistem

Pada tahap ini, setelah prototypeyang sudah dirancang dan dievaluasitampilan interface yang sesuai kebutuhan,maka prototype dibangun untuk menjadisebuah sistem atau aplikasi denganmemberi kode program yang sesuai.

Alat bantu yang digunakan padatahapan ini sebagai berikut :a. Adobe Photoshop sebagai perangkat

lunak editor citra buatan Adobe Systemsyang dikhususkan untuk pengeditanfoto/gambar dan pembuatan efek[11] .

b. ADT (Android Develoment Tools)sebagai alat bantu pengkodean aplikasiandroid yang menyediakan tools danAPI yang diperlukan untukmengembangkan aplikasi menggunakanbahasa pemrograman Java[8].

c. D’Fusion Studio digunakan sebagai tooluntuk membuat skenario AR.

d. SQLite sebagai tool yang digunakansebagai penyimpanan basis data,kombinasi SQL interface danpenggunaan memory yang sangat sedikitdengan kecepatan yang sangat cepat.

2.1.5 Menguji Sistem

Pada tahap ini, setelah sistem sudahmenjadi suatu perangkat lunak yang siappakai, harus dites dahulu sebelumdigunakan. Pengujian ini dilakukan denganBlack Box Testing, pengujian UI program,pengujian tingkat keefektifan sistemmendeteksi wajah dan pengujian tingkatkepuasan pengguna. Dalam melakukan

pengujian digunakan data sekunder maupundata primer untuk memastikan bahwasistem dapat berlangsung dengan baik danbenar, sesuai kebutuhan user.

Adapun pengujian yang dilakukandengan derajat wajah menggunakan metodeEuler Angle. Euler Angle adalah saranamewakili orientasi spasial dari setiapkerangka acuan (sistem atau dasarkoordinat) sebagai komposisi tiga rotasiunsur pitch, roll, dan yaw[5].

2.1.6 Mengimplementasi Sistem

Dalam tahap ini, perangkat lunakyang telah diuji dan diterima user. Sistemsiap untuk digunakan dandiimplementasikan.

2.2 Augmented Reality

Augmented reality (AR) atau dalambahasa Indonesia disebut realitas tertambahadalah teknologi yang menggabungkanobjek virtual dua dimensi ataupun tigadimensi ke dalam sebuah lingkungannyata[1].

Penemuan tentang augmentedreality berawal dari tahun 1957-1962.Augmented reality merupakan teknologiyang menggabungkan benda maya duadimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalamsebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalumemproyeksikan benda-benda mayatersebut secara real-time[3].

Gambar 2 : Augmented Reality danVirtual Reality

Dalam augmented reality ataurealitas tertambah, yang lebih dekat ke sisikiri, lingkungan bersifat nyata dan bendamaya, sementara dalam augmentedvirtuality atau virtualitas tertambah, yang

Page 4: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 4

lebih dekat ke sisi kanan, lingkunganbersifat maya dan benda bersifat nyata[7].

Beberapa teknik yang dapat digunakanpada augmented reality yaitu[4] :

1. Marker Based Tracking.

Marker ini biasanya merupakansuatu ilustrasi hitam dan putih persegidengan batas hitam tebal dan latar belakangyang berwarna putih.

2. Markeless Augmented Reality

Macam-macam teknik yang dapatdigunakan dengan menggunakan MarkelessTracking yaitu sebagai berikut :a. Face Tracking

Dengan menggunakan teknik algoritmayang dikembangkan sehingga komputerdapat mengenali wajah.

b. 3D Object TrackingDengan menggunakan teknik 3D ObjectTracking dapat mengenali benda yangberada disekitar seperti mobil, motor,meja, tv dan lain-lain.

c. Motion TrackingTeknik komputer ini dapat menangkapgerakan.

3. GPS Based Tracking

Teknik ini menentukan posisikendaraan, armada, aset barang maupunpersonal secara realtime.

2.3 Image Processing

Data atau informasi yang tidakhanya disajikan dalam bentuk teks, tetapijuga dapat berupa gambar, audio(bunyi,suara,musik), dan video [19].Beberapa teknik yang digunakan di dalamimage processing [2]:1. Thresholding, citra merupakan suatu

metode yang digunakan untukmemisahkan antara objek danbackgroundnya.

2. Depth, merupakan satuan yangdigunakan untuk mengukur kedalamanjumlah warna yang ditampilkan dalamtiap pixel gambar [9].

3. Kompresi citra, proses pemampatan citrayang bertujuan untuk mengurangiduplikasi data pada citra [12].

4. Resize image, digunakan untukmengubah ukuran kanvas atau gambardan memperbesar atau memperkecilobjek pada gambar.

5. Rotate image, untuk memutar gambar.

2.4 Haar Cascade Classifier

Metode Haar Cascade Classifieradalah proses mendeteksi adanya citrawajah dalam sebuah gambar yangmenggunakan sebuah pendekatan,pendekatan untuk mendeteksi wajah dalamgambar menggabungkan empat konseputama[13] :

1. Training data

Metode ini memerlukan 2 tipegambar objek dalam proses training, yaitu :a. Positive samples, berisi gambar obyek

yang ingin dideteksi.b. Negative samples, berisi gambar objek

selain objek yang ingin dikenali.

2. Fitur segi empat sederhana yangdisebut fitur Haar.

Ada tiga tipe kotak (rectangular)fitur pada umumnya yaitu:a. Tipe two-rectangle featureb. Tipe three-rectangle featurec. Tipe four-rectangle feature

Gambar 3 : Fitur Haar

3. Integral image untuk pendeteksianfitur secara cepat.

Integral Image digunakan untukmenentukan ada atau tidak fitur Haar padasebuah gambar dan pada skala yang

Page 5: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 5

berbeda secara efisien. Perhitungan integralproyeksinya dapat di proses dengan rumusdi bawah ini :

ii(x,y)=∑ ( , ),Pada gambar menjelaskan integral

image pada nilai tiap piksel pada daerahyang diarsir pada titik i(x,y).

Gambar 4 : Integral Image (1)

kemudian untuk menghitung nilai fitur

Gambar memperlihatkan caramenghitung integral Image pada pikselgambar.

Gambar 5 : Integral Image (2)

4. Pengklasifikasi bertingkat (Cascadeclassifier).

Cascade classifier adalah sebuahrantai stage classifier, dimana setiap stageclassifier digunakan untuk mendeteksiapakah didalam image sub window terdapatobjek yang diinginkan (object of interest).

Gambar 6 : Proses Cascade Classifier

3. MERANCANG DAN MEMBANGUNSISTEM

3.1 Lingkungan Pengembangan Aplikasi

Jenis perangkat keras yangdigunakan dapat dilihat pada Tabel 1,sedangkan perangkat lunak yang digunakanpada komputer sebagai berikut :a. Microsoft Windows 7b. Autodesk 3ds Max 2013c. D’Fusiond. Eclipsee. ADT (Android Development Tool)f. SDK (Java Development Kit)g. Aplikasi Light Meter

Tabel 1 : Spesifikasi Hardware

3.2 Analisis Algoritma sebagai PenandaWajah

Marker atau Penanda adalah suatusimbol sederhana yang akan digunakanuntuk pendeteksian objek tiga dimensi padaAugmented Reality, disini penulismenggunakan marker berupa wajah denganmenggunakan algoritma haar cascadeclassifier.

3.2.1 Pendeteksian Metode HaarCascade Classifier

Wajah merupakan salah satu bagiandari manusia yang memiliki ciri berbedauntuk setiap manusia. Pada penelitian inidigunakan metode haar cascade classifiersebagai metode untuk pengenalan polawajah.

Perangkat

Hardware

KomputerLaptop

Device

Processor Dual Core Quad Core

RAM 2 GB DDR3 1 GB

Hardisk 320 GB 4 GB ROM

Frontcamera

1,3 MP 2 MP

Hal - 5

berbeda secara efisien. Perhitungan integralproyeksinya dapat di proses dengan rumusdi bawah ini :

ii(x,y)=∑ ( , ),Pada gambar menjelaskan integral

image pada nilai tiap piksel pada daerahyang diarsir pada titik i(x,y).

Gambar 4 : Integral Image (1)

kemudian untuk menghitung nilai fitur

Gambar memperlihatkan caramenghitung integral Image pada pikselgambar.

Gambar 5 : Integral Image (2)

4. Pengklasifikasi bertingkat (Cascadeclassifier).

Cascade classifier adalah sebuahrantai stage classifier, dimana setiap stageclassifier digunakan untuk mendeteksiapakah didalam image sub window terdapatobjek yang diinginkan (object of interest).

Gambar 6 : Proses Cascade Classifier

3. MERANCANG DAN MEMBANGUNSISTEM

3.1 Lingkungan Pengembangan Aplikasi

Jenis perangkat keras yangdigunakan dapat dilihat pada Tabel 1,sedangkan perangkat lunak yang digunakanpada komputer sebagai berikut :a. Microsoft Windows 7b. Autodesk 3ds Max 2013c. D’Fusiond. Eclipsee. ADT (Android Development Tool)f. SDK (Java Development Kit)g. Aplikasi Light Meter

Tabel 1 : Spesifikasi Hardware

3.2 Analisis Algoritma sebagai PenandaWajah

Marker atau Penanda adalah suatusimbol sederhana yang akan digunakanuntuk pendeteksian objek tiga dimensi padaAugmented Reality, disini penulismenggunakan marker berupa wajah denganmenggunakan algoritma haar cascadeclassifier.

3.2.1 Pendeteksian Metode HaarCascade Classifier

Wajah merupakan salah satu bagiandari manusia yang memiliki ciri berbedauntuk setiap manusia. Pada penelitian inidigunakan metode haar cascade classifiersebagai metode untuk pengenalan polawajah.

Perangkat

Hardware

KomputerLaptop

Device

Processor Dual Core Quad Core

RAM 2 GB DDR3 1 GB

Hardisk 320 GB 4 GB ROM

Frontcamera

1,3 MP 2 MP

Hal - 5

berbeda secara efisien. Perhitungan integralproyeksinya dapat di proses dengan rumusdi bawah ini :

ii(x,y)=∑ ( , ),Pada gambar menjelaskan integral

image pada nilai tiap piksel pada daerahyang diarsir pada titik i(x,y).

Gambar 4 : Integral Image (1)

kemudian untuk menghitung nilai fitur

Gambar memperlihatkan caramenghitung integral Image pada pikselgambar.

Gambar 5 : Integral Image (2)

4. Pengklasifikasi bertingkat (Cascadeclassifier).

Cascade classifier adalah sebuahrantai stage classifier, dimana setiap stageclassifier digunakan untuk mendeteksiapakah didalam image sub window terdapatobjek yang diinginkan (object of interest).

Gambar 6 : Proses Cascade Classifier

3. MERANCANG DAN MEMBANGUNSISTEM

3.1 Lingkungan Pengembangan Aplikasi

Jenis perangkat keras yangdigunakan dapat dilihat pada Tabel 1,sedangkan perangkat lunak yang digunakanpada komputer sebagai berikut :a. Microsoft Windows 7b. Autodesk 3ds Max 2013c. D’Fusiond. Eclipsee. ADT (Android Development Tool)f. SDK (Java Development Kit)g. Aplikasi Light Meter

Tabel 1 : Spesifikasi Hardware

3.2 Analisis Algoritma sebagai PenandaWajah

Marker atau Penanda adalah suatusimbol sederhana yang akan digunakanuntuk pendeteksian objek tiga dimensi padaAugmented Reality, disini penulismenggunakan marker berupa wajah denganmenggunakan algoritma haar cascadeclassifier.

3.2.1 Pendeteksian Metode HaarCascade Classifier

Wajah merupakan salah satu bagiandari manusia yang memiliki ciri berbedauntuk setiap manusia. Pada penelitian inidigunakan metode haar cascade classifiersebagai metode untuk pengenalan polawajah.

Perangkat

Hardware

KomputerLaptop

Device

Processor Dual Core Quad Core

RAM 2 GB DDR3 1 GB

Hardisk 320 GB 4 GB ROM

Frontcamera

1,3 MP 2 MP

Page 6: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 6

3.2.2 Face Tracking

Proses face tracking terjadi padascenario AR yang dijalankan oleh D’Fusionketika wajah sudah terdeteksi. Proses iniakan menginisialisasi kamera dariperangkat keras lalu menampilkannya.

MULAI

SELESAI

InisialisasiKamera

VideoStreaming dari

Kamera

TerdeteksiSebagai Wajah

Ambil Gambarmenjadi Primary

Keyframe

YaTidak

TerdeteksiSebagai Wajah

Ambil Gambarmenjadi Keyframe

Pembanding

Cek Korelasi PrimaryKeyframe dan Keyframe

Pembanding

YaTidak

Tidak

Ya

Scenario Stop

Ya

Tidak

Gambar 7 : Alur Kerja Face Tracking

3.3 Tampilan Antarmuka Program

Berikut tampilan dari aplikasivirtual mirror eyeglasses pada device yangmenggunakan sistem operasi Android.Tampilan awal aplikasi berupa menu utamayang terdiri dari beberapa menu untukmemulai aplikasi yang berisi menu AR,yaitu menu yang digunakan untuk mencobakacamata, menu pengaturan yangdigunakan untuk mengatur jalannnyaaplikasi, menu admin digunakan untukadmin menambah dan menghapuskacamata, kemudian menu petunjukinformasi tentang cara penggunaan aplikasi.

Gambar 8 : Tampilan Aplikasi

4. PENGUJIAN SISTEM

4.1 Pengujian dengan Black-Box Testing

Pengujian dengan metode BlackBox Testing akan dibagi menjadi 2 kategoripengujian yaitu pengujian yang terjadi padaskenario AR dan pengujian terhadapaplikasi android, dari pengujian yangdilakukan aplikasi didapat hasil semua itemyang diujikan lolos uji.

4.2 Pengujian UI Program

Pengujian UI Program atautampilan program dilakukan untuk melihataplikasi dapat berjalan pada multi layerpada device yang memiliki resolusitampilan berbeda-beda. Pengujian akandilakukan dengan mengamati aplikasi yangberjalan pada device.

Dari hasil pengujian didapat hasilaplikasi sudah dapat dijalankan pada semuadevice dengan layar yang berbeda.

Gambar 9 : Pengujian UI Program

4.3 Pengujian Intensitas Cahaya

Pengujian intesitas cahayadilakukan untuk mengukur pengaruhcahaya terhadap proses pendeteksian wajah.Dalam pengujian pengaruh pencahayaan inimenggunakan alat ukur lux meter dengansatuan intesitas cahaya berupa lux.

Gambar 10 : Aplikasi Light Sensor

Hal - 6

3.2.2 Face Tracking

Proses face tracking terjadi padascenario AR yang dijalankan oleh D’Fusionketika wajah sudah terdeteksi. Proses iniakan menginisialisasi kamera dariperangkat keras lalu menampilkannya.

MULAI

SELESAI

InisialisasiKamera

VideoStreaming dari

Kamera

TerdeteksiSebagai Wajah

Ambil Gambarmenjadi Primary

Keyframe

YaTidak

TerdeteksiSebagai Wajah

Ambil Gambarmenjadi Keyframe

Pembanding

Cek Korelasi PrimaryKeyframe dan Keyframe

Pembanding

YaTidak

Tidak

Ya

Scenario Stop

Ya

Tidak

Gambar 7 : Alur Kerja Face Tracking

3.3 Tampilan Antarmuka Program

Berikut tampilan dari aplikasivirtual mirror eyeglasses pada device yangmenggunakan sistem operasi Android.Tampilan awal aplikasi berupa menu utamayang terdiri dari beberapa menu untukmemulai aplikasi yang berisi menu AR,yaitu menu yang digunakan untuk mencobakacamata, menu pengaturan yangdigunakan untuk mengatur jalannnyaaplikasi, menu admin digunakan untukadmin menambah dan menghapuskacamata, kemudian menu petunjukinformasi tentang cara penggunaan aplikasi.

Gambar 8 : Tampilan Aplikasi

4. PENGUJIAN SISTEM

4.1 Pengujian dengan Black-Box Testing

Pengujian dengan metode BlackBox Testing akan dibagi menjadi 2 kategoripengujian yaitu pengujian yang terjadi padaskenario AR dan pengujian terhadapaplikasi android, dari pengujian yangdilakukan aplikasi didapat hasil semua itemyang diujikan lolos uji.

4.2 Pengujian UI Program

Pengujian UI Program atautampilan program dilakukan untuk melihataplikasi dapat berjalan pada multi layerpada device yang memiliki resolusitampilan berbeda-beda. Pengujian akandilakukan dengan mengamati aplikasi yangberjalan pada device.

Dari hasil pengujian didapat hasilaplikasi sudah dapat dijalankan pada semuadevice dengan layar yang berbeda.

Gambar 9 : Pengujian UI Program

4.3 Pengujian Intensitas Cahaya

Pengujian intesitas cahayadilakukan untuk mengukur pengaruhcahaya terhadap proses pendeteksian wajah.Dalam pengujian pengaruh pencahayaan inimenggunakan alat ukur lux meter dengansatuan intesitas cahaya berupa lux.

Gambar 10 : Aplikasi Light Sensor

Hal - 6

3.2.2 Face Tracking

Proses face tracking terjadi padascenario AR yang dijalankan oleh D’Fusionketika wajah sudah terdeteksi. Proses iniakan menginisialisasi kamera dariperangkat keras lalu menampilkannya.

MULAI

SELESAI

InisialisasiKamera

VideoStreaming dari

Kamera

TerdeteksiSebagai Wajah

Ambil Gambarmenjadi Primary

Keyframe

YaTidak

TerdeteksiSebagai Wajah

Ambil Gambarmenjadi Keyframe

Pembanding

Cek Korelasi PrimaryKeyframe dan Keyframe

Pembanding

YaTidak

Tidak

Ya

Scenario Stop

Ya

Tidak

Gambar 7 : Alur Kerja Face Tracking

3.3 Tampilan Antarmuka Program

Berikut tampilan dari aplikasivirtual mirror eyeglasses pada device yangmenggunakan sistem operasi Android.Tampilan awal aplikasi berupa menu utamayang terdiri dari beberapa menu untukmemulai aplikasi yang berisi menu AR,yaitu menu yang digunakan untuk mencobakacamata, menu pengaturan yangdigunakan untuk mengatur jalannnyaaplikasi, menu admin digunakan untukadmin menambah dan menghapuskacamata, kemudian menu petunjukinformasi tentang cara penggunaan aplikasi.

Gambar 8 : Tampilan Aplikasi

4. PENGUJIAN SISTEM

4.1 Pengujian dengan Black-Box Testing

Pengujian dengan metode BlackBox Testing akan dibagi menjadi 2 kategoripengujian yaitu pengujian yang terjadi padaskenario AR dan pengujian terhadapaplikasi android, dari pengujian yangdilakukan aplikasi didapat hasil semua itemyang diujikan lolos uji.

4.2 Pengujian UI Program

Pengujian UI Program atautampilan program dilakukan untuk melihataplikasi dapat berjalan pada multi layerpada device yang memiliki resolusitampilan berbeda-beda. Pengujian akandilakukan dengan mengamati aplikasi yangberjalan pada device.

Dari hasil pengujian didapat hasilaplikasi sudah dapat dijalankan pada semuadevice dengan layar yang berbeda.

Gambar 9 : Pengujian UI Program

4.3 Pengujian Intensitas Cahaya

Pengujian intesitas cahayadilakukan untuk mengukur pengaruhcahaya terhadap proses pendeteksian wajah.Dalam pengujian pengaruh pencahayaan inimenggunakan alat ukur lux meter dengansatuan intesitas cahaya berupa lux.

Gambar 10 : Aplikasi Light Sensor

Page 7: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 7

Tabel 2 : Pengujian Intensitas Cahaya

Hasil pengujian intesitas cahayasistem dapat mendeteksi wajah pada kisaranintesitas cahaya diatas 13 Lux, semakinbesar besar cahaya yang masuk ke kameraakan memudahkan sistem dalampendeteksian adanya wajah.

4.4 Pengujian Jarak Wajah

Parameter jarak wajah terhadapkamera dapat berpengaruh pada bagianpendeteksian wajah dan untuk mengukurbesar pengaruhnya maka diperlukanpengujian.

Gambar 11 : Pengujian Jarak Wajah

Tabel 3 : Pengujian Jarak Wajah SaatMendeteksi Wajah

Tabel 4 : Pengujian Jarak Wajah SaatTracking Wajah

Hasil pengujian dapat disimpulkanbahwa semakin besar ukuran wajah dansemakin dekat wajah ke kamera, makasistem deteksi wajah akan bekerja lebihbaik apabila dilakukan pada jarak yangagak jauh dari posisi kamera (40 cm - 100cm). Nilai optimum dari pengujian deteksiobyek berdasarkan jarak kamera adalah 40-100 cm.

4.5 Pengujian Metode Euler Angle

Pengujian sudut derajat wajahdilakukan dengan beberapa variasi posisisudut ke arah kiri dan ke kanan yangdigerakkan oleh wajah, untuk melakukanpengujian penulis menggunakan metoderoll, pitch dan yaw.

Roll atau gulungan merupakangerakan berputar ke kanan atau ke kiridengan pusat rotasi pada sumbu y, pitchmerupakan gerakan berputar ke depan atauke belakang dengan pusat rotasi padasumbu x. dan yaw merupakan gerakanberputar searah atau berlawanan denganputaran jarum jam.

Gambar 12 : Pengujian Roll

0

0

0

0

30

0

60

0

90

0

-60

0

-90

0

-30

0

-900 -600 -30000

00 300 600 900

Page 8: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 8

Tabel 5 : Pengujian Roll Saat Mendeteksi

Tabel 6 : Pengujian Roll Saat Tracking

Gambar 13 : Pengujian Pitch

Tabel 7 : Pengujian Pitch SaatMendeteksi

Tabel 8 : Pengujian Pitch Saat Tracking

Gambar 14 : Pengujian Yaw

Tabel 9 : Pengujian Yaw Saat Mendeteksi

Tabel 10 : Pengujian Yaw Saat Tracking

Bedasarkan pengujian SudutDerajat Wajah sistem dapat mendeteksiwajah dengan maksimal pada posisi wajahtegak lurus dan sistem dapat melakukantracking wajah pada kisaran sudut -600

hingga 600.

4.6 Pengujian Kecepatan Gerak Wajah

Pada pengujian ini dilakukan untukmenguji kemampuan senstivitas kameradalam menangkap dan mendeteksi gerakanwajah yang bergerak.

Tabel 11 : Pengujian Kecepatan GerakWajah

Hasil pengujian yang dilakukanmaka menjelaskan bahwa semakin cepatgerakan wajah yang dilakukan penggunamaka sensitifitas dari sistem pendeteksianakan semakin rendah, begitu pulasebaliknya jika wajah semakin lambatgerakan yang dilakukan maka semakinmudah sistem melakukan tracking padawajah.

00

0

00

0

30

0

60

0

90

0

-60

0

-90

0

-30

0

600

300

300

600

00 600

00

00

-900 -600 -300 00

900600300

Page 9: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 9

4.7 Pengujian Penutupan Wajah

Pengujian ini dilakukan untukmenguji kemampuan senstivitas sistemdalam menangkap dan mendeteksi wajah.

Gambar 15 : Pengujian PenutupanWajah

Tabel 12 : Pengujian Penutupan WajahSaat Mendeteksi Wajah

Tabel 13 : Pengujian Penutupan WajahSaat Tracking Wajah

Hasil yang didapat daripengujian penutupan wajah yang mediapenutupan wajah maksimum pada saatsistem mendeteksi wajah adalah 25%dan pada saat sistem mentracking wajahadalah 50%. maka dapat dijelaskanbahwa sistem masih dapat mendeteksiadanya wajah dengan ambang batasmedia penutupan dibawah 25% dansistem masih dapat mentracking wajahdengan ambang batas media penutupandibawah 50%.

4.8 Pengujian Tingkat KepuasanPemakai

Pengujian tingkat kepuasanpemakai dengan metode penyebarankuesioner kepada pengguna dan toko optikdengan mengambil responden penggunasebanyak 30 orang dan 8 toko optik.

Tabel 14 : Hasil Pengujian KuesionerPernyataan (Pengguna)

Tabel 15 : Hasil Pengujian KuesionerPernyataan (Optik)

Gambar 16: Grafik Kuesioner

12,5%

25

%

37,5

%

50

%

62,5

%

75

%

87,5

%

87,5 %

12,5 % 25 % 37,5 %

50 % 62,5 % 75 %

Hal - 9

4.7 Pengujian Penutupan Wajah

Pengujian ini dilakukan untukmenguji kemampuan senstivitas sistemdalam menangkap dan mendeteksi wajah.

Gambar 15 : Pengujian PenutupanWajah

Tabel 12 : Pengujian Penutupan WajahSaat Mendeteksi Wajah

Tabel 13 : Pengujian Penutupan WajahSaat Tracking Wajah

Hasil yang didapat daripengujian penutupan wajah yang mediapenutupan wajah maksimum pada saatsistem mendeteksi wajah adalah 25%dan pada saat sistem mentracking wajahadalah 50%. maka dapat dijelaskanbahwa sistem masih dapat mendeteksiadanya wajah dengan ambang batasmedia penutupan dibawah 25% dansistem masih dapat mentracking wajahdengan ambang batas media penutupandibawah 50%.

4.8 Pengujian Tingkat KepuasanPemakai

Pengujian tingkat kepuasanpemakai dengan metode penyebarankuesioner kepada pengguna dan toko optikdengan mengambil responden penggunasebanyak 30 orang dan 8 toko optik.

Tabel 14 : Hasil Pengujian KuesionerPernyataan (Pengguna)

Tabel 15 : Hasil Pengujian KuesionerPernyataan (Optik)

Gambar 16: Grafik Kuesioner

12,5%

25

%

37,5

%

50

%

62,5

%

75

%

87,5

%

87,5 %

12,5 % 25 % 37,5 %

50 % 62,5 % 75 %

Hal - 9

4.7 Pengujian Penutupan Wajah

Pengujian ini dilakukan untukmenguji kemampuan senstivitas sistemdalam menangkap dan mendeteksi wajah.

Gambar 15 : Pengujian PenutupanWajah

Tabel 12 : Pengujian Penutupan WajahSaat Mendeteksi Wajah

Tabel 13 : Pengujian Penutupan WajahSaat Tracking Wajah

Hasil yang didapat daripengujian penutupan wajah yang mediapenutupan wajah maksimum pada saatsistem mendeteksi wajah adalah 25%dan pada saat sistem mentracking wajahadalah 50%. maka dapat dijelaskanbahwa sistem masih dapat mendeteksiadanya wajah dengan ambang batasmedia penutupan dibawah 25% dansistem masih dapat mentracking wajahdengan ambang batas media penutupandibawah 50%.

4.8 Pengujian Tingkat KepuasanPemakai

Pengujian tingkat kepuasanpemakai dengan metode penyebarankuesioner kepada pengguna dan toko optikdengan mengambil responden penggunasebanyak 30 orang dan 8 toko optik.

Tabel 14 : Hasil Pengujian KuesionerPernyataan (Pengguna)

Tabel 15 : Hasil Pengujian KuesionerPernyataan (Optik)

Gambar 16: Grafik Kuesioner

12,5%

25

%

37,5

%

50

%

62,5

%

75

%

87,5

%

87,5 %

12,5 % 25 % 37,5 %

50 % 62,5 % 75 %

Page 10: Rancang Bangun Aplikasi Virtual Mirror Eyeglasses Dengan ... · depan cermin. Aplikasi ini ... Adobe Photoshop digunakan sebagai alat bantu pengeditan gambar. [8] [6] Hal -3 ... hanya

Hal - 10

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berikut adalah beberapakesimpulan dari pembuatan aplikasi ini :1. Aplikasi ini dapat memenuhi tujuan

awal pembuatan aplikasi yaitu mampumemproyeksikan objek tiga dimensidengan menggunakan wajah yangnantinya akan dideteksi oleh kamera danmemunculkan obiek kacamata padawajah sehingga dapat menarik minatkonsumen.

2. Aplikasi berjalan dengan baik padabeberapa device yang diuji danpendeteksian wajah oleh sistem akanberpengaruh pada jarak, cahaya, derajatwajah, penutupan wajah dan kecepatangerak.

5.2 Saran

Saran yang ingin disampaikanpenulis yaitu diharapkan sistem ini dapatmerekomendasikan pengguna dalammemilih kacamata bedasarkan bentukwajah masing-masing pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ______________ , (2009),"Augmented Reality",Communication Technology. IP07-06(28): 25–41.

[2] Ahmad, Usman , (2005), PengolahanCitra Digital & TeknikPemrogramannya, Graha Ilmu,Yogyakarta.

[3] Anggi, Andriyadi , (2012). Augmentedreality face Recognition: AugmentedReality Team, Lampung.

[4] Azuma, R.T , (2011). IndirectAugmented Reality, Nokia ResearchCenter Hollywood, Unite Stated.

[5] Bigras, Pascal. (2012). EulerAngles foriPhone and iPad. École de technologiesupérieure. Montreal, Canada.

[6] Hendratman, Hendi , (2011), TheMagic of 3D Studio Max, InformatikaBandung, Bandung.

[7] Madden, Lester , (2011), ProfessionalAugmented Reality Browsers forSmartphones: Programming forjunaio, Layar, and Wikitude, WileyPublishing,Inc, United Kingdom.

[8] Mulyadi , (2010), Membuat Aplikasiuntuk Android, Multimedia Center,Yogyakarta.

[9] Mulyanta S., Edy , (2006), PengolahanDigital Image dengan PhotoshopCS2,Andi Offset, Yogyakarta.

[10] Munir, Rinaldi , (2004), PengolahanCitra Digital dengan PendekatanAlgoritmik, Informatika, Bandung.

[11] Simarmata, Janner , (2010), RekayasaPerangkat Lunak, Andi Offset,Yogyakarta.

[12] Sutoyo T. , (2009), Teori PengolahanCitra Digital, Andi Offset,Yogyakarta.

[13] Viola, Paul. Jones, Michael , (2004),Robust Real-Time Face Detection.Kluwer Academic, Netherland.