Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANCANGAN AWAL
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
(RKPD)
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2022
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN _____________________________________________ I-1
Latar Belakang ____________________________________________________ I-1
Dasar Hukum _____________________________________________________ I-3
Hubungan Antar Dokumen_________________________________________ I-6
Maksud dan Tujuan _______________________________________________ I-7
Sistematika Dokumen RKPD _______________________________________ I-7
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH _______________________ II-1
KONDISI UMUM DAERAH ____________________________________ II-1
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi _________________________________ II-1
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ______________________________ II-8
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum _____________________________________ II-29
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ____________________________________ II-29
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
Tahun 2020 dan Realisasi RPJMD _____________________________ II-40
2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
Triwulan III Tahun 2020 ____________________________________ II-40
Permasalahan Pembangunan Daerah ______________________ II-104
BAB III. KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH _ III-1
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah __________________________ III-1
3.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Global ___________________________ III-2
3.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Nasional _________________________ III-4
3.1.3 Pertumbuhan Ekonomi Banten _________________________ III-10
3.1.4 Prospek dan Arah Kebijakan Perekonomian Provinsi
Banten ________________________________________________ III-39
Arah Kebijakan Keuangan Daerah _______________________ III-40
3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ____________________ III-41
3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah _________________________ III-44
3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ____________________ III-49
BAB IV. SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2022 __ IV-1
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ___________________________ IV-1
4.2. Strategi dan arah kebijakan RPJMD Provinsi Banten Tahun
2017-2022 ___________________________________________________ IV-8
4.3. Arah Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten _________ IV-13
Prioritas Pembangunan Provinsi Banten Tahun 2022 _________ IV-16
4.4.1 Arah Kebijakan Pembangunan Nasional dalam RPJMN
Tahun 2020-2024 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tahun 2022 ____________________________________________ IV-16
4.4.2 Pokok-pokok Pikiran DPRD Provinsi ____________________ IV-22
4.4.3 Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2022 ____________ IV-23
BAB V. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA _____ V-1
Arahan Kebijakan Pembangunan Pemerintah Kabupaten/
Kota ________________________________________________________ V-1
5.1.1 Kabupaten Pandeglang ___________________________________ V-2
5.1.2 Kabupaten Lebak ________________________________________ V-3
5.1.3 Kabupaten Tangerang ____________________________________ V-4
5.1.4 Kabupaten Serang ________________________________________ V-5
5.1.5 Kota Tangerang __________________________________________ V-6
5.1.6 Kota Cilegon _____________________________________________ V-7
5.1.7 Kota Serang ______________________________________________ V-8
5.1.8 Kota Tangerang Selatan __________________________________ V-9
Rencana Program Kegiatan di Wilayah Kerja Pembangunan
(WKP) _____________________________________________________ V-10
5.2.1 Rencana Pembangunan di WKP I (Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) ___________ V-13
5.2.2 Rencana Pembangunan di WKP II (Kabupaten Serang,
Kota Serang, dan Kota Cilegon) _________________________ V-14
BAB VI. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ______________ VI-1
Program dan Kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 ________ VI-1
6.1.1 Prioritas Pembangunan -1 _______________________________ VI-2
6.1.2 Prioritas Pembangunan -2 _______________________________ VI-5
6.1.3 Prioritas Pembangunan -3 _______________________________ VI-8
6.1.4 Prioritas Pembangunan -3 ______________________________ VI-13
RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN
PENDANAAN ______________________________________________VI-15
6.2.1 Rencana Program Kegiatan Pembangunan Sumber Dana
Corporate Social Responsiblity ( CSR ) __________________ VI-15
6.2.2 Rencana Kerja Perangkat Daerah dan Pendanaan Tahun
2022 ___________________________________________________ VI-16
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANAN
DAERAH _______________________________________________ VII-1
Indikator Kinerja Daerah ___________________________________ VII-1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah ________________________ VII-4
BAB VIII. PENUTUP ______________________________________________ VIII-1
I-1
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun, yang merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas
pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun, yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. RKPD
Provinsi Banten Tahun 2022 merupakan merupakan penjabaran dari
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022 untuk tahun 2022.
RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 merupakan penjabaran tahun
kelima dari Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2017 tentang
RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022. Sebagai penjabaran tahun
terakhir dari RPJMD, maka indikator dan target kinerja RPJMD, dalam
rangka mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan, diagendakan
tercapai pada tahun rencana. Adapun Visi RPJMD Provinsi Banten Tahun
2017-2022, yang hendak diwujudkan, yaitu “ Mewujudkan Banten Yang
Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, Dan Berakhlaqul Karimah”.
Untuk merealisasikan visi tersebut, ditetapkan lima misi pembangunan
sebagai berikut:
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance);
2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;
I-2
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan
berkualitas;
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan
berkualitas; dan
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Dengan demikian, kedudukan RKPD Tahun 2022 ini sangat krusial untuk
menunaikan visi dan misi RPJMD tersebut.
Secara umum, RKPD mempunyai kedudukan yang strategis dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai
berikut:
1. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial menjabarkan visi,
misi dan program Kepala Daerah, yang ditetapkan dalam RPJMD, ke
dalam program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah.
2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan tahunan bagi seluruh perangkat daerah dalam
menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah.
3. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan
Kebijakan Umum APBD dan penentuan prioritas serta pagu anggaran
sementara, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan APBD.
4. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui evaluasi terhadap
pelaksanaan RKPD, dapat diketahui sejauh mana capaian kinerja
RPJMD sebagai perwujudan kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah hingga tahun berkenaan.
Selain kedudukannya yang strategis tersebut, RKPD juga merupakan
dokumen perencanaan yang komprehensif, karena disusun dengan
berpedoman pada RPJPD, RTRW, dan RPJMN, serta SPM, yang mengacu
pada arah kebijakan pembangunan nasional dan prioritas pembangunan
nasional yang disepakati pada koordinasi teknis nasional.
Penyusunan RKPD, secara teknis, berpedoman pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017. Berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri tersebut, tahapan penyusunan RKPD terdiri dari
Persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan,
pelaksanaan Musrenbang, perumusan rancangan akhir, dan penetapan.
I-3
Proses penyusunan RKPD secara komprehensif disajikan dalam diagram
alir sebagai berikut:
Gambar 0-1. Bagan Alir Tahapan dan Tata Cara Penyusunan RKPD
Provinsi Banten
Penyusunan RKPD Provinsi Banten Tahun 2022, saat ini, adalah pada
tahap penyusunan rancangan awal, yang disusun berpedoman pada
RPJMD Provinsi, RKP, program strategis nasional, dan pedoman
penyusunan RKPD.
I.2. DASAR HUKUM
Selain berpedoman pada RPJMD Provinsi, RKP, program strategis
nasional, dan pedoman penyusunan RKPD, secara umum, Penyusunan
Rancangan Awal RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 merujuk pada
serangkaian peraturan perundangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
I-4
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomr 4723);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomr 6485);
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
I-5
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1312);
11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);
12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 32) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Banten Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun
2017 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor
69);
13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten
Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2017
Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 7)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017-2022
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2019 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 10);
14. Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Banten Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten dan Indikator
Kinerja Utama Perangkat Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022;
15. Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Banten Nomor 15 Tahun 2018 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Banten Tahun
2017-2022.
I-6
Dasar hukum tersebut merupakan peraturan perundang-undangan yang
memuat ketentuan secara langsung terkait dengan penyusunan RKPD
Provinsi Banten Tahun 2022.
I.3. Hubungan Antar Dokumen
RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang
disusun dalam rangka menjamin keterkaitan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. RKPD
menjadi dasar penyusunan Renja Perangkat Daerah, serta merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari tahapan penyusunan RAPBD. Secara
umum, hubungan antara RKPD dengan dokumen lain yang relevan,
disajikan dalam diagram berikut
Gambar 0-2. Hubungan Antar Dokumen
Untuk menjamin konsistensi antara dokumen rencana dan anggaran,
RKPD menjadi dasar penyusunan KUA dan PPAS, serta RKA Perangkat
Daerah. Dalam rangka sinergitas dan harmoni perencanaan
pembangunan daerah, RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 akan menjadi
acuan penyusunan RKPD Tahun 2022 untuk Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten. RKPD juga merupakan instrumen evaluasi penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
RPJM
D RKPD
RPJPN RPJM
N
RPJPD DPA
APBD KUA/
PPAS
RKP
RENSTRA RENJA
RKA
R-APBD
I-7
I.4. Maksud dan Tujuan
Rancangan Awal RKPD Tahun 2022 dimaksudkan sebagai acuan
bagi setiap Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
penyusunan rancangan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022.
Adapun tujuannya adalah:
1. Sebagai bahan penyempurnaan rancangan awal Renja Perangkat
Daerah.
Rancangan awal RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 menjadi bahan
penyempurnaan perangkat daerah dalam perumusan rencana
program, kegiatan, indikator kinerja, pendanaan indikatif, lokasi
kegiatan dan kelompok sasaran berdasarkan rencana program,
kegiatan, indikator kinerja, pendanaan indikatif, lokasi kegiatan dan
kelompok sasaran dalam Renja Perangkat Daerah Tahun 2022.
2. Sebagai pedoman penyusunan Rancangan awal RKPD
Kabupaten/Kota.
Dalam penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahun 2022,
Kabupaten/Kota melakukan penyelarasan sasaran dan prioritas
pembangunan Daerah serta program dan kegiatan pembangunan
Daerah Kabupaten/Kota dengan sasaran dan prioritas pembangunan
provinsi, serta program dan kegiatan pembangunan Daerah provinsi
pada tahun 2022.
I.5. Sistematika Rancangan Awal RKPD Provinsi Banten Tahun 2022
Rancangan awal RKPD Provinsi, sebagaimana ditentukan dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 , mencakup:
a. analisis gambaran umum kondisi Daerah;
b. analisis rancangan kerangka ekonomi Daerah;
c. analisis kapasitas riil keuangan Daerah;
d. penelaahan rancangan awal Renja Perangkat Daerah;
e. perumusan permasalahan pembangunan Daerah;
f. penelaahan terhadap sasaran RPJMD;
g. penelaahan terhadap arah kebijakan RPJMD;
h. penelaahan terhadap kebijakan pemerintah pada RKP
dan program strategis nasional;
I-8
i. penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD;
j. perumusan prioritas pembangunan Daerah; dan
k. perumusan rencana kerja program dan pendanaan.
Merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017,
dalam penyusunan rancangan awal RKPD, DPRD memberikan saran dan
pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD berdasarkan hasil
reses/penjaringan aspirasi masyarakat. Pokok-pokok pikiran tersebut
disampaikan secara tertulis kepada kepala BAPPEDA, dan menjadi bahan
perumusan kegiatan, lokasi kegiatan dan kelompok sasaran, yang selaras
dengan pencapaian sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam
RPJMD.
Hasil penyusunan rancangan awal RKPD provinsi tersebut disajikan
dalam sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Dasar Hukum Penyusunan
I.3. Hubungan antar Dokumen
I.4. Maksud dan Tujuan
I.5. Sistematika Dokumen RKPD
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II.1. Kondisi Umum Daerah
II.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun
2019 dan realisasi RPJMD
II.3. Permasalahan Pembangunan Daerah
BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
III.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
III.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
IV.1. Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
IV.2. Arah Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
IV.3. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
IV.4. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2022
IV.5. Arah Kebijakan Tematik Holistik Integratif Spasial Pembangunan
Provinsi Banten
IV.6. Inovasi Daerah
I-9
BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA
V.1. Arahan Kebijakan PembangunanPemerintah Kabupaten/Kota
V.2. Rencana Program Kegiatan di Wilayah Kerja Pembangunan (WKP)
BAB VI RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
VI.1. Rencana Program Kegiatan Tahun 2022
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
VII.1. Indikator Kinerja Daerah
VII.2. Indikator Kinerja Perangkat Daerah
BAB VIII PENUTUP
Rancangan awal RKPD Tahun 2022 ini selanjutnya dibahas bersama
dengan kepala Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan, dalam
forum konsultasi publik, untuk memperoleh masukan dan saran
penyempurnaan.
II-1
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II.1. KONDISI UMUM DAERAH
II.1.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Propinsi Banten, luas Provinsi Banten adalah 8.651,20
km2. Adapun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72
Tahun 2019 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan,
luas Provinsi Banten adalah 9.662,92 km2, dengan batas wilayah Provinsi
Banten adalah:
a) Sebelah Utara dengan Laut Jawa;
b) Sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat;
c) Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia; dan
d) Sebelah Barat dengan Selat Sunda dan Provinsi Lampung.
Berdasarkan letak geografis dan batas administratif tersebut, maka
Provinsi Banten memiliki posisi strategis secara geografis dan secara
regional, karena menjadi jalur utama penghubung perekonomian antara
Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera sebagai kesatuan wilayah koridor
andalan pengembangan ekonomi nasional. Selain itu, berdasarkan aspek
kemaritiman, wilayah perairan wilayah maritim Banten dilalui Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang menghubungkan lalulintas laut antara
Samudra Hindia ke wilayah Asia.
Secara administratif wilayah Provinsi Banten terbagi menjadi 4
(empat) daerah otonom Kabupaten, yaitu Kabupaten Pandeglang,
Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Tangerang serta 4
(empat) daerah otonom Kota yaitu Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota
Serang dan Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya secara rinci terdiri dari
155 kecamatan, dan 1551 desa/kelurahan (1.238 desa dan 313
kelurahan) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 137
Tahun 2017 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan.
Ekosistem wilayah Provinsi Banten secara umum terdiri dari
kawasan hutan pegunungan di sebelah selatan dan kawasan pantai
sebelah utara melingkar menuju Selat Sunda di sebelah barat.
Iklim wilayah Banten dipengaruhi oleh angin muson dan gelombang
la nina. Cuaca didominasi oleh angin barat dari samudera hindia dan
II-2
angin asia di musim penghujan serta angin timur pada musim kemarau.
Suhu udara di Banten berkisar antara 22,70C-32,90C, dengan kelembaban
udara bervariasi antara 79%-87%. Jumlah hari dan curah hujan dalam
setahun masing-masing sebanyak 206 hari dan 3.573 mm. (Sumber :
Provinsi Banten Dalam Angka, BPS 2020)
2. Potensi Unggulan Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017, diwilayah Provinsi Banten
terdapat beberapa Kawasan Strategis Nasional (KSN) antara lain: KSN
Selat Sunda, KSN Ujungkulon, KSN JABODETABEKJUR, Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, serta terdapat 21 Kawasan
Industri di wilayah Provinsi Banten dengan produk manufaktur unggulan
: baja, metrokimia, alas kaki,elektronik, semen dan makananyang
didukung oleh beberapa pusat perdagangan tradisional dan modern,
infrastruktur dan simpul transportasi meliputi Bandara Internasional
Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Jalan Tol Jakarta-Merak, Jalan Tol
Serpong-Jakarta-Purbalenyi dan Kereta Api Jakarta-Merak.
Terdapat Lokasi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang ditetapkan
dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030 yang telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017, selanjutnya dapat
dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
II-3
Gambar 0-1. Peta Kawasan Stategis Nasional dan Provinsi Banten
3. Wilayah Rawan Bencana
Beberapa potensi bencana yang ada di wilayah Provinsi Banten yang
teridentifikasi, antara lain:
a. Wilayah Rawan Banjir
Daerah rawan banjir di Provinsi Banten tersebar di beberapa
kecamatan di Kabupaten/Kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai
berikut:
1) Kota Cilegon meliputi Kecamatan Cibeber, Cilegon, Purwakarta, dan
Grogol;
2) Kota Serang meliputi Kecamatan Kasemen, Cipocok jaya, Serang,
dan Walantaka;
3) Kota Tangerang meliputi Kecamatan Tangerang, Cipondoh,
Batuceper, Ciledug, Jatiuwung, Benda, Karawaci, Cibodas, Periuk,
Neglasari, Pinang, Karangtengah, dan Larangan;
4) Kota Tangerang Selatan meliputi Kecamatan Serpong, Ciputat,
Ciputat Timur, dan Pondok Aren;
II-4
5) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Malingping, Banjarsari,
Cimarga, Rangkasbitung, dan Cibadak;
6) Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Labuan, Pagelaran,
Cikedal, Perdana, Patia, Sukaresmi, Panimbang, Pagelaran, Sumur,
dan Carita;
7) Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Kramatwatu, Bojonegara,
Puloampel, Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande,
Kibin, Carenang, Binuang, Tunjungteja, Cikeusal, Pamarayan,
Anyer, dan Cinangka.
b. Wilayah Rawan Longsor
Daerah rawan longsor di Provinsi Banten tersebar di beberapa
kecamatan di kabupaten/kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai
berikut:
1) Kota Cilegon meliputi Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta;
2) Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Bojonegara dan Cikeusal;
3) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Cipanas, Muncang, Cibeber,
dan Bayah;
4) Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Pandeglang, Cadasari,
dan Mandalawangi.
c. Tsunami
Daerah rawan bencana tsunami terdapat di sepanjang pantai Utara,
Barat, sampai Selatan Provinsi Banten meliputi Kabupaten Tangerang,
Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang,
dan Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya lokasi rawan bencana
tsunami di Provinsi Banten dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:
II-5
Gambar 0-2. Peta Daerah Rawan Gempa dan Tsunami di Banten
4. Demografi
Kondisi Demografi Banten secara umum tercermin melalui jumlah
penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, sebaran
penduduk serta ketenagakerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Provinsi Banten, jumlah Penduduk Banten tahun 2019 mencapai
12,927,316 jiwa yang terdiri dari atas 6.583.895 jiwa penduduk laki-laki
dan 6.343.421 jiwa penduduk perempuan dengan laju pertumbuhan
penduduk sebesar 1.87 % artinya pada tahun 2019 (Data Juni) setiap 100
(seratus) orang penduduk Banten akan bertambah sebesar 1,87 jiwa dari
kelahiran dan atau migrasi penduduk dari luar Banten, kondisi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 0-1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Luas Wilayah dan
Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2019
KAB/KOTA Luas
Wilayah
Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
Kepadatan Penduduk
Kab.Pandeglang 2.746,89 618.304 593.605 1,211,909 9,37
Kab. Lebak 3.426,56 618.304 635.806 1,302,608 10,08
Kab. Tangerang 1.011,86 1.942.490 1.858.297 3,800,787 29,40
Kab. Serang 1.734,28 764.097 744.300 1,508,397 11,67
II-6
KAB/KOTA Luas
Wilayah
Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
Kepadatan Penduduk
Kota Tangerang 153,93 1.136.898 1.093.003 2,229,901 17,25
Kota Cilegon 175,50 223.002 214.203 437,205 3,38
Kota Serang 266,71 352.601 336.002 688,603 5,33
8. Kota Tangsel 147,19 879.701 868.205 1,747,906 13,52 Provinsi Banten 9.662,92 6.583.895 6.343.421 12,927,316 100,00
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020
Tabel 0-2. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, 2016 – 2019 (Jiwa)
KAB/KOTA 2016 2017 2018 2019
1. Kab. Pandeglang 1,200,512 1,205,203 1,295,810 1,211,909
2. Kab. Lebak 1,279,412 1,288,103 1,209,011 1,302,608
3. Kab. Tangerang 3,477,495 3,584,770 3,692,693 3,800,787
4. Kab. Serang 1,484,502 1,493,591 1,501,501 1,508,397
5. Kota Tangerang 2,093,706 2,139,891 2,185,304 2,229,901
6. Kota Cilegon 418,705 425,103 431,305 437,205
7. Kota Serang 655,004 666,600 677,804 688,603
8. Kota Tangsel 1,593,812 1,644,899 1,696,308 1,747,906
Provinsi Banten 12,203,148 12,448,160 12,689.736 12,927,316 Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020
Tabel 0-3. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan/Desa
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten(Jiwa)
Kabupaten/ Kota Jumlah
kecamatan Jumlah
kelurahan Jumlah
desa
Luas wilayah
(m2)
Jumlah penduduk
(jiwa) Keterangan
KAB. PANDEGLANG 35 13 326 2.746,89 1.205.137
KAB. LEBAK 28 5 340 3.426,56 1.290.325
KAB. TANGERANG 29 28 246 1.011,86 2.785.405
KAB. SERANG 29 326 1.734,28 1.479.034 PP. No. 32 Tahun 2012
KOTA TANGERANG 13 104 153,93 1.763.432
KOTA CILEGON 8 43 175,50 421.448
KOTA SERANG 6 66 266,71 649.057 PP. No. 32/2007-PP 32/2012 Pemindahan Ibukota
KOTA TANGERANG SELATAN
7 54 147,19 1.274.972 UU No. 51/2008
Jumlah 155 313 1.238 9.662,92 10.868.810
Sumber Data : Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten
II-7
Tabel 0-4. Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten
Tahun 2016-2019 (Persen)
KAB/KOTA 2016 2017 2018 2019
1. Kab. Pandeglang 0.47 0.39 0,32 0,24
2. Kab. Lebak 0.76 0.68 0,60 0,52
3. Kab. Tangerang 3.17 3.08 3,01 2,93
4. Kab. Serang 0.69 0.61 0,53 0,46
5. Kota Tangerang 2.28 2.21 2,12 2,04
6. Kota Cilegon 1.6 1.53 1,46 1,37
7. Kota Serang 1.83 1.77 1,68 1,59
8. Kota Tangsel 3.28 3.21 3,13 3,04
Provinsi Banten 2.07 2.01 2,17 1,87 Sumber: BPS Provinsi Banten Tahun 2020
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020 Gambar 0-3. Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten
Kepadatan penduduk di Provinsi Banten tahun 2019 mencapai
1.338 jiwa/Km2. Persebaran penduduk Provinsi Banten tidak merata,
karena sebagian besar masih terkonsentrasi di wilayah Kabupaten
Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Dengan luas
wilayah 1.312,98Km² (14% dari luas wilayah Provinsi Banten), ketiga
wilayah tersebut pada tahun 2019 dihuni oleh sekitar 60,17 % dari
jumlah penduduk Banten. Sedangkan 39,82 % penduduk tersebar di 5
(lima) wilayah yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang,
Kabupaten Lebak, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Akibatnya tingkat
kepadatan penduduk antar wilayah di Banten menjadi tidak merata.
Tercatat, Kota Tangerang merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan
tertinggi, mencapai 14.486 jiwa per km2. Sedangkan yang terendah adalah
2,162,27
2,2 2,142,07 2,01
2,17
1,87
0
0,5
1
1,5
2
2,5
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Laju Pertumbuhan Penduduk Banten
II-8
Kabupaten Lebak yaitu dengan tingkat kepadatan penduduk hanya 380
jiwa per km2. Berarti, Kota Tangerang hampir 37 kali lebih padat bila
dibandingkan dengan Kabupaten Lebak. Sebaran penduduk tersebut
dapat dilihat pada Gambar berikut :
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020
Gambar 0-4. Sebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2019
II.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1. Pertumbuhan PDRB
Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat dapat
dilihat dari gambaran hasil pelaksanaan pembangunan yang meliputi
Pertumbuhan Ekonomi dan distribusi beberapa lapangan usaha di
Provinsi Banten.
LPE merupakan indikator yang dapat menggambarkan
perkembangan ekonomi di suatu wilayah. Perkembangan LPE di Provinsi
Banten dapat dilihat pada Gambar berikut :
Pandeglang1%
Lebak1%
Kab Tangerang10% Kab Serang
3%
kota Tangerang39%
Kota Cilegon7%
Kota serang7%
Kota Tangsel32%
II-9
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020 Gambar 0-5. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2015 – 2020
PDRB adalah jumlah nilai tambah seluruh sektor kegiatan ekonomi
yang terjadi di suatu daerah pada periode tertentu. Perkembangan PDRB
salah satunya dapat dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku menurut sektor ekonomi di Provinsi Banten
dapat dilihat pada Tabel berikut:
5,45
5,28
5,735,81
5,53
5,77
4,88
5,03 5,075,17
5,02 5,05
2015 2016 2017 2018 2019 2020
LPE
Banten Nasional
II-10
Tabel 0-5. PDRB Provinsi Banten Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku
Harga Konstan 2010
Triwulan Triwulan II-2020 III-2020
Triwulan Triwulan II-2020 III-2020
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9,76 9,90 6,36 6,43
B. Pertambangan dan Penggalian 1,17 1,04 0,71 0,60
C. Industri Pengolahan 46,09 48,03 34,85 36,39
D. Pengadaan Listrik dan Gas 2,38 2,50 0,86 0,94
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,14 0,14 0,12 0,12
F. Konstruksi 16,54 17,94 10,35 11,20
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 20,36 20,87 14,76 15,09
H. Transportasi dan Pergudangan 6,19 8,74 3,80 4,81
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 3,54 3,72 2,53 2,65
J. Informasi dan Komunikasi 6,33 6,42 7,48 7,59
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 5,02 5,15 3,33 3,41
L. Real Estate 13,31 13,94 10,02 10,34
M,N. Jasa Perusahaan 1,72 1,82 1,08 1,14
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 3,50 3,60 1,98 2,02
P. Jasa Pendidikan 6,09 6,34 3,48 3,62
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,16 2,25 1,46 1,50
R,S,T,U. Jasa lainnya 2,51 2,67 1,56 1,64
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 146,81 155,08 104,73 109,49
Sumber :BPS Provinsi Banten 2020
II-11
Tabel 0-6. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi
Banten Menurut Lapangan Usaha (persen)
Lapangan Usaha
Triw II-2020
terhadap Triw I-2020
(q-to-q)
Triw III-2020
terhadap Triw II-2020
(q-to-q)
Triw III-2020
terhadap Triw III-2019
(y-on-y)
Triw I s.d. III 2020
terhadap Triw I s.d. III
2019 (c-to-c)
Sumber
Pertumbuhan Triw III-2020
(y-on-y)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,98
1,02
3,83
3,97
0,20
B. Pertambangan dan Penggalian -3,10 -15,40 -16,85 -5,13 -0,10
C. Industri Pengolahan -9,24 4,41 -6,57 -5,12 -2,20
D. Pengadaan Listrik dan Gas -17,12 9,15 -13,36 -12,79 -0,12
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
3,31
2,65
8,78
6,75
0,01
F. Konstruksi -7,42 8,17 -6,19 -2,27 -0,64
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
-7,90
2,26
-5,92
-2,26
-0,82
H. Transportasi dan Pergudangan -43,94 26,53 -35,82 -29,09 -2,31
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
-14,70
4,83
-8,76
-4,64
-0,22
J. Informasi dan Komunikasi 5,98 1,46 9,11 9,21 0,55
K. Jasa Keuangan dan Asuransi -1,05 2,25 2,95 2,60 0,08
L. Real Estate -4,25 3,21 -0,52 2,41 -0,05
M,N. Jasa Perusahaan -14,08 5,50 -7,51 -3,25 -0,08
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-1,08
2,19
-1,21
-0,61
-0,02
P. Jasa Pendidikan -0,37 3,86 1,32 0,86 0,04
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
-2,77
3,23
4,35
5,44
0,05
R,S,T,U. Jasa lainnya -15,81 5,33 -8,97 -4,41 -0,14
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
-8,50
4,55
-5,77
-3,36
-5,77
Sumber : BPS Provinsi Banten 2020
Perekonomian Banten berdasarkan besaran Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2020
mencapai Rp 155,08 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai
Rp 109,49 triliun.
Ekonomi Banten triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019
mengalami kontraksi pertumbuhan 5,77 persen (y-on-y). Dari sisi
produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami
kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 35,82 persen. Dari sisi
II-12
Pengeluaran,kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Komponen
Pengeluaran Total Net Ekspor yang terkontraksi sebesar 39,05 persen.
Ekonomi Banten triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya
mengalami akselerasi pertumbuhan sebesar 4,55 persen (q-to-q).Dari sisi
produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Transportasi dan
Pergudangan sebesar 26,53 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran
pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Total Net Ekspor
yang tumbuh sebesar 43,32 persen.
Ekonomi Banten sampai dengan triwulan III-2020 (c-to-c) mengalami
kontraksi sebesar 3,36 persen. Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan
terbesar pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar
29,09 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi
pada Komponen Pengeluaran Total Net Ekspor sebesar 30,99 persen.
Struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada triwulan III-2020 masih
didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta yang memberikan kontribusi
terhadap Produk Domestik Regional Bruto se-Jawa sebesar 30,00 persen,
kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 25,01 persen, Provinsi
Jawa Barat sebesar 22,24 persen. Sementara itu, Provinsi Banten
memberikan kontribusi sebesar 6,60 persen.
Gambar 0-6. Peranan PDRB Provinsi se-Jawa Triwulan III Tahun 2020 (Persen)
II-13
Transportasi Pertambangan dan dan Pergudangan Pengadaan Listrik dan Gas Penggalian
-5,13
-12,79
-29,09
Gambar 0-7. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2020 (c-to-c) (persen)
Transportasi Pertambangan Pengadaan Listrik dan Pergudangan dan Penggalian dan Gas
-13,36
-16,85
-35,82
Gambar 0-8. Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2020 (y-on-y) (persen)
II-14
Industri Pengolahan
PDRB
Transportasi
Transportasi
Gambar 0-9. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha
Triwulan III-2020 (y-on-y) (persen)
I-2018 II-2018 III-2018 IV-2018 I-2019 II-2019 III-2019 IV-2019 I-2020 II-2020 III-2020
P DRB Transportasi dan Pergudangan Industri Pengolahan
Gambar 0-10. Pertumbuhan PDB Menurut Beberapa Lapangan Usaha
(q-to-q) (persen)
2. Inflasi
Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2020
secara umum menunjukkan adanya kenaikan harga. Berdasarkan hasil
pemantauan BPS Provinsi Banten di 3 kota, pada November 2020 terjadi
inflasi sebesar 0,14 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen
(IHK) dari 105,23 pada Oktober 2020 menjadi 105,38 pada November
2020. Tingkat inflasi tahun kalender November 2020 sebesar 1,23 persen
dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November
II-15
2019) sebesar 1,43 persen. Perkembangan laju inflasi menurut kelompok
pengeluaran di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel II.7 berikut:
Tabel 0-7. IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan 3 Kota IHK Provinsi Banten
November 2020, Tahun Kalender 2020, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran COICOP (2018=100)
Kelompok Pengeluaran
IHK November
2019
IHK Desember 2019
IHK November 2020
Tingkat Inflasi
November 2020 1)
(%)
Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2020
2) (%)
Tingkat Inflasi Tahun
ke Tahun 3) (%)
Andil Inflasi
November 2020
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Umum (Headline) 103.89 104.10 105.38 0.14 1.23 1.43 0.14
Makanan, Minuman, dan Tembakau 103.33 104.10 105.71 0.69 1.55 2.31 0.18
Pakaian dan Alas Kaki 102.89 103.00 105.80 0.72 2.72 2.82 0.03
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Lainnya
104.98
105.02
105.05
-0.08
0.03
0.06
-0.02
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
106.36
106.66
108.93
0.34
2.13
2.42
0.02
Kesehatan 103.92 103.56 104.45 0.06 0.86 0.51 0.00
Transportasi 103.77 103.98 103.16 -0.03 -0.78 -0.58 0.00
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
93.60 92.58 92.00 0.00 -0.63 -1.71 0.00
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 106.24 106.26 106.82 -0.28 0.53 0.54 -0.01
Pendidikan 106.37 106.37 107.05 0.00 0.65 0.65 0.00
Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran
103.69 103.70 105.52 0.09 1.76 1.77 0.01
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 107.07 107.18 116.64 -1.26 8.83 8.94 -0.07
1) Persentase perubahan IHK November 2020 terhadap IHK Oktober 2020. 2) Persentase perubahan IHK November 2020 terhadap IHK Desember 2019. 3) Persentase perubahan IHK November 2020 terhadap IHK November 2019.
Sumber : BPS Provinsi Banten 2020
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 416 jenis
barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2018 di Kota
Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan
maupun bulanan, diketahui pada bulan November 2020 ini sebanyak 203
komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 124
komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 79
komoditas mengalami penurunan harga, beberapa komoditas yang
mengalami kenaikan harga dibulan November 2020 antara lain: cabai
merah, tomat, telur ayam ras, baju muslim pria, cabai rawit, kol
putih/kubis, daging ayam ras, tempat tidur, bubur, dan kasur. Sementara
komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan November
II-16
2020, antara lain: buah naga, kacang panjang, semangka, sepeda,
ketimun, emping mentah, kulit melinjo, jengkol, melon, dan buncis.
Pada November 2020 dari 11 kelompok pengeluaran, 4 kelompok
memberikan andil/ sumbangan inflasi diatas atau sama dengan 0,01
persen, 3 kelompok memberikan andil/ sumbangan deflasi dibawah atau
sama dengan 0,01 persen, dan 4 kelompok memberikan andil kurang
signifikan atau kurang dari 0,01 persen. Kelompok pengeluaran yang
memberikan andil/sumbangan inflasi diatas atau sama dengan 0,01
persen, yaitu: kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,18
persen; kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,03 persen, kelompok
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar
0,02 persen; kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran
sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan
andil/sumbangan deflasi, yaitu: kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa
Lainnya sebesar 0,07 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik dan
Bahan Bakar Lainnya sebesar 0,02 persen serta kelompok Rekreasi,
Olahraga, dan Budaya sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok
Kesehatan, kelompok Transportasi, kelompok Informasi, Komunikasi dan
Jasa Keuangan dan kelompok Pendidikan masing-masing memberikan
andil/sumbangan inflasi/ deflasi kurang dari 0,01 persen.
Beberapa komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan
November ini adalah komoditas: cabai merah, telur ayam ras, daging ayam
ras, baju muslim pria, minyak goreng, ikan kembung/ikan gembung,
kasur, tomat, bawang merah, dan bubur. Sementara komoditas yang
dominan menyumbang deflasi pada bulan November ini adalah komoditas:
emas perhiasan, beras, tarif listrik, pepaya, melon, buah naga, pir, jeruk,
daging sapi, dan sepeda anak.
II-17
3. PDRB Perkapita
Tabel 0-8. PDRB Perkapita Provinsi Banten Tahun 2017-2019
Sumber : BPS Provinsi Banten 2020
4. Indeks Gini Rasio dan Analisa Ketimpangan
Pada Maret 2020, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Banten yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,363. Angka ini naik
0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2019 yang
sebesar 0,361.
Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2020 tercatat sebesar
0,360 naik dibanding Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,355.
Demikian pula Gini Ratio di daerah perdesaan meningkat dari 0,292 pada
September 2019 menjadi 0,296 pada Maret 2020.
Pada Maret 2020, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40
persen terbawah adalah sebesar 18,73 persen. Artinya pengeluaran
penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika
dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar
18,64 persen dan di daerah perdesaan sebesar 22,00 Persen. Walaupun
keduanya masih berada pada kategori ketimpangan rendah, tetapi di
daerah perkotaan hampir mendekati kategori ketimpangan sedang (12-
17persen). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut :
Tabel 0-9. Gini Rasio Provinsi Banten Tahun 2016-2019
Kelasifikasi Daerah 2016 2017 2018 2019
Perkotaan 0.4 0.38 0.36 0.36
Perdesaan 0.25 0.27 0.30 0.29
Perkotaan + Perdesaan 0.39 0.38 0.37 0.36 Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020
II-18
0,440 0,419 0,435
0,404 0,411
0,402 0,401 0,4020,399
0,400 0,419 0,3880,3870,381 0,424 0,390
0,376 0,3810,380
0,386
0,404 0,394 0,399 0,401
0,3870,384
0,395
0,380 0,386
0,3940,392 0,362 0,36 0,355 0,36
0,3820,379 0,385
0,321 0,3670,3650,3610,363
0,2890,295 0,3030,308
0,287 0,294 0,299
0,2940,2920,296
0,2760,280 0,283
0,269
0,2610,264 0,2670,270
0,248
2010 Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret
2011 2011 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017 2017 2018 2018 2019 2019 2020
Gambar 0-81. Perkembangan Gini Ratio Banten, 2010 – Maret 2020
Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2020 tercatat sebesar
0,360. Angka ini naik sebesar 0,005 poin dibanding Gini Ratio September
2019 yang sebesar 0,355. Untuk daerah perdesaan Gini Ratio Maret 2020
tercatat sebesar 0,296, angka ini naik sebesar 0,004 poin dibanding Gini
Ratio September 2019. Nilai Gini Ratio di perdesaan lebih kecil
dibandingkan di perkotaan. Artinya ketimpangan pengeluaran penduduk
di perdesaan lebih rendah.
Tabel 0-10. Distribusi Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Maret 2019, September 2019 dan Maret 2020 (Persentase)
Maret 2019 Maret 2020
II-19
5. Angka Kemiskinan
Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) bulan Maret 2020 sebesar 5,92 persen, mengalami peningkatan
sebesar 0,98 poin dibanding periode sebelumnya (September 2019) yang
sebesar 4,94 persen. Hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk miskin sebanyak 134,6 ribu orang dari 641,42 ribu orang pada
September 2019 menjadi 775,99 ribu orang pada Maret 2020.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada September
2019 sebesar 4,00 persen naik menjadi 5,03 persen pada Maret 2020.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada
September 2019 sebesar 7,31 persen naik menjadi 8,18 persen pada
Maret 2020.
Selama periode September 2019-Maret 2020, jumlah penduduk miskin di
daerah perkotaan naik sebanyak 101,6 ribu orang (dari 371,28 ribu orang
pada September 2019 menjadi 472,84 ribu orang pada Maret 2020),
demikian pula di daerah perdesaan naik sebanyak 33,0 ribu orang (dari
270,13 ribu orang pada September 2019 menjadi 303,14 ribu orang pada
Maret 2020).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2020, sumbangan Garis
Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan tercatat sebesar 71,78
persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kondisi September
2019 yang sebesar 71,61 persen.
Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai
Garis Kemiskinan Maret 2020 di perkotaan dan di perdesaan adalah
beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan,
serta roti. Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar Garis
Kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya
perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi.
II-20
Tabel 0-11. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah,
September 2019- Maret 2020
DAERAH/TAHUN JUMLAH PENDUDUK
MISKIN (RIBU) PERSENTASE
PENDUDUK MISKIN
Perkotaan
September 2019 371,28 4,00
Maret 2020 472,84 5,03
Perdesaan
September 2019 270,13 7,31
Maret 2020 303,14 8,18
Perkotaan/Perdesaan
September 2019 641,42 4,94
Maret 2020 775,99 5,92
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020
Secara umum, pada periode 2002–2020 tingkat kemiskinan di
Banten cenderung menurun baik darisisi jumlah maupun persentase,
kecuali pada tahun 2006, September 2013, Maret 2015, September 2017,
September 2018 dan Maret 2020. Kenaikan jumlah dan persentase
penduduk miskin pada periode tersebut dipicu oleh kenaikan harga
barang kebutuhan pokok sebagai dampak dari kenaikan harga bahan
bakar minyak. Sedangkan pada periode Maret 2020 kenaikan jumlah dan
persentase penduduk miskin disebabkan oleh munculnya pandemi Covid-
19. Gambar berikut menyajikan perkembangan tingkat kemiskinan
Provinsi Banten tahun 2002 sampai dengan Maret 2020:
Gambar 0-92. Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Banten, 2002-Maret
2020 Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020
II-21
Selain di tingkat provinsi, jumlah dan persentase penduduk miskin
di kabupaten/kota juga mengalami penurunan dengan besaran yang
bervariasi, kecuali di Kota Tangerang Selatan, yang tidak berubah. Angka
kemiskinan di Kabupaten Pandeglang berkurang 2.02 persen, Kabupaten
Lebak berkurang 1.33 persen, Kabupaten Tangerang berkurang 0.78
persen, Kabupaten Serang berkurang 5.39 persen, Kota Tangerang
berkurang 7.45 persen, Kota Cilegon berkurang 7.26 persen, dan Kota
Serang berkurang 1.52 persen. Secara rinci, jumlah dan persentase
penduduk miskin menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten disajikan
pada tabel berikut:.
Tabel 0-12. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Menurut
Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten Tahun 2017-2019
Kabupaten/Kota Jumlah (Ribu Jiwa) Presentase
2017 2018 2019 2017 2018 2019
Kab Pandeglang 117.31 116.16 114.09 9.74 9.61 9.42
Kab Lebak 111.08 108.81 107.93 8.64 8.41 8.30
Kab Tangerang 191.62 190.05 193.97 5.39 5.18 5.14
Kab Serang 69.10 64.46 61.54 4.63 4.30 4.08
Kota Tangerang 105.34 103.49 98.37 4.95 4.76 4.43
Kota Cilegon 14.89 13.96 13.20 3.52 3.25 3.03
Kota Serang 36.97 36.21 36.21 5.57 5.36 5.28
Kota Tangerang Selatan 28.73 28.21 29.16 1.76 1.68 1.68
Provinsi Banten 675.04 661.36 654.46 5.45 5.24 5.09
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa meskipun angka kemiskinan di
tingkat provinsi berada di kisaran 5 persen, di Kabupaten/Kota masih ada
yang lebih tinggi dari 5%, dengan kinerja penurunan angka kemiskinan
yang bervariasi antar Kabupaten/Kota.
Untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak
miskin, digunakan Garis Kemiskinan (GK). Penduduk miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di
bawah Garis Kemiskinan. Selama periode September 2019-Maret 2020,
Garis Kemiskinan naik sebesar 4,74 persen, yaitu dari Rp 485.096,- per
kapita per bulan pada September 2019 menjadi Rp 508.091,- per kapita
per bulan pada Maret 2020.
Garis Kemiskinan terdiri dari komponen Garis Kemiskinan
Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Peranan
komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar
II-22
dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan GKM terhadap GK pada Maret
2020 adalah sebesar 71,78 persen, mengalami sedikit peningkatan
dibandingkan September 2019 yang sebesar 71,61 persen.
Pada Maret 2020, beras masih berperan sebagai penyumbang
terbesar Garis Kemiskinan baik di perkotaan (17,57%) maupun di
perdesaan (21,52%). Keempat komoditi makanan lainnya penyumbang
Garis Kemiskinan di perkotaan adalah rokok kretek filter (15,23%), daging
ayamras(4,18%),telur ayamras(4,13%), danmie instan (2,39%). Sedangkan
di daerah perdesaan, empat komoditi makanan penyumbang terbesar
terhadap Garis Kemiskinan secara berturutturut adalah rokok kretek filter
(16,64%), telur ayam ras (3,46%), roti (2,85%) serta daging ayam ras
sebesar 2,49%. Sementara komoditi non makanan pemberi sumbangan
terbesar untuk Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan
sama. Kelima komoditi non makanan penyumbang Garis Kemiskinan di
perkotaan adalah biaya perumahan (9,64%), bensin (4,38%), listrik
(3,88%), pendidikan (1,59%) dan perlengkapan mandi (1,27%). Di
perdesaan lima komoditi non makanan penyumbang Garis Kemiskinan
adalah biaya perumahan (10,69%), bensin (2,24%), listrik (1,68%), biaya
pendidikan (1,32%) dan perlengkapan mandi sebesar 1,13%.
Dimensi lain yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan
kemiskinan, selain jumlah dan persentase penduduk miskin, adalah
tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Kebijakan
penanggulangan kemiskinan selain berupaya memperkecil jumlah
penduduk miskin, juga terkait dengan bagaimana mengurangi tingkat
kedalaman dan keparahan kemiskinan yang menggambarkan
kesejahteraan penduduk miskin.
Pada periode September 2019-Maret 2020, Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) keduanya
mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,800
pada September 2019 menjadi 0,995 pada Maret 2020. Demikian pula
Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,226 menjadi 0,229 pada
periode yang sama. Peningkatan nilai kedua indeks tersebut
mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
II-23
cenderung semakin menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan
pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar.
Tabel 0-13. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) di Banten Menurut Daerah, September 2019 – Maret 2020 Komoditi Kota Desa Kota + Desa
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
September 2019 0,619 1,258 0,800
Maret 2020 0,842 1,381 0,995
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
September 2019 0,186 0,325 0,226
Maret 2020 0,195 0,317 0,229
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020
Jika dilihat menurut daerah, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
mengalami peningkatan di perkotaan maupun di perdesaan. Di perkotaan
nilai P1 naik dari 0,619 pada September 2019 menjadi 0,842 pada Maret
2020, dan nilai P2 naik dari 0,186 menjadi 0,195 pada periode yang sama.
Sementara di perdesaan nilai P1 naik 0,123 poin dan nilai P2 turun 0,008
poin. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi penduduk miskin di daerah
perdesaan masih terpuruk.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di
Provinsi Banten selama periode September 2019-Maret 2020 antara lain
adalah:
1. Laju pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2020 sebesar 3,09 persen,
lebih rendah dibanding laju pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2019
(5,41 persen), meskipun tidak berkorelasi langsung.
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2020 sebesar 106,01 lebih tinggi
dibanding September 2019 sebesar 102,88. NTP di atas 100
menunjukkan tingkat kesejahteraan petani lebih baik.
3. Upah riil buruh tani per hari pada Maret 2020 turun yaitu sebesar
0,33 persen dibanding September 2019, yaitu dari Rp 61.293,-
menjadi Rp 61.092,-
4. Inflasi Pedesaan periode September 2019-Maret 2020 sebesar 2,25
persen lebih tinggi dibandingkan inflasi umum periode September
2019-Maret 2020 sebesar 1,35 persen.
II-24
Tabel 0-14. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
NO. JENIS PMKS JUMLAH KET.
1 Rumah Tangga Miskin (RTM) 642.769 KK
2 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 77.219 Jiwa
3 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 2.484 KK
4 Komunitas Adat Terpencil (KAT) - KK
5 Anak Balita Terlantar 15.532 Jiwa 6 Anak Terlantar 97.416 Jiwa 7 Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus 933 Jiwa 8 Anak Berhadapan Dengan Hukum 168 Jiwa 9 Anak Jalanan 560 Jiwa 10 Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) 3.661 Jiwa 11 Anak yang Menjadi KTK / Diperlakukan Salah 162 Jiwa 12 Lanjut Usia Terlantar 73.020 Jiwa 13 Gelandangan 333 Jiwa 14 Pengemis 579 Jiwa 15 Pemulung 4.112 Jiwa 16 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) 1.475 Jiwa 17 Korban Penyalahgunaan Napza 306 Jiwa 18 Tuna Susila 762 Jiwa 19 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) 269 Jiwa 20 Kelompok Minoritas 260 Jiwa 21 Penyandang Disabilitas 32.570 Jiwa 22 Korban Tindak Kekerasan 236 Jiwa 23 Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) 200 Jiwa 24 Korban Trafficking 58 Jiwa 25 Korban Bencana Alam 5.856 Jiwa 26 Korban Bencana Sosial 188 Jiwa
Tabel 0-15. Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
NO. JENIS PSKS JUMLAH KET.
1 Pekerja Sosial Profesional 219 Orang
2 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 6.616 Orang
3 Karang Taruna 1.573 Lembaga
4 Dunia Usaha yang melakukan UKS 195 Badan Usaha
5 Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
(WKSBM)
773 Lembaga
6 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) 155 Orang
7 Taruna Siaga Bencana (TAGANA) 1.451 Orang
8 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) 389 Lembaga
9 Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) 9 Lembaga
10 Keluarga Pioner 396 ;;;;Orang
11 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial 667 Orang
12 Penyuluh Sosial : Orang
a. Penyuluh Sosial Fungsional - Orang
b. Penyuluh Sosial Masyarakat 2.645 Orang
Sumber : Data PMKS Dan PSKS Dinas Sosial Povinsi Banten Tahun 2020
Jika dibandingkan dengan Provinsi terdekat, penduduk miskin
di Provinsi Banten lebih banyak dibanding DKI Jakarta,namun
dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat jumlah penduduk miskin
dan tingkat kemiskinan di Provinsi Banten lebih rendah, seperti
pada tabel dibawah ini:
II-25
Tabel 0-16. Tingkat Kemiskinan Provinsi banten, DKI Jakarta dan Jawa
Barat Maret 2020
Provinsi Tingkat kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin
(Ribu Jiwa)
BANTEN 4.92 775.99
DKI JAKARTA 4.53 480.86
JAWA BARAT 7.88 3920
INDONESIA 9.78 26420 Sumber: BPS Pusat, 2020 (Diolah)
6. Indeks Fokus Pembangunan Manusia (IPM)
IPM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, yang
dilakukan melalui peningkatan kemampuan manusia dalam
memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya itu untuk bekerja,
menikmati kehidupan serta aktif dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan, seperti kebudayaan, sosial dan politik. IPM menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan, seperti
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan, yang dihitung berdasarkan rata-
rata geometrik dari indeks kesehatan, indeks pengetahuan, serta indeks
pengeluaran. Pembangunan daerah dengan fokus kesejahteraan
masyarakat tercermin dari IPM.
IPM di Provinsi Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan.
Pada tahun 2019, IPM Banten mencapai 72,44, atau meningkat 0,49 poin
dibandingkan tahun lalu yang sebesar 71,95. Selama sembilan tahun
terakhir ini, IPM Banten telah meningkat dari 67,54 pada tahun 2010
menjadi 72,44 pada tahun 2019.
Sebagai sebuah indikator yang digunakan untuk melihat
perkembangan pembangunan manusia di suatu wilayah, terdapat dua
aspek dari IPM yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status
pencapaian. Apabila dari aspek pencapaian selalu meningkat, dari aspek
pertumbuhan atau kecepatan kemajuan, IPM Banten pada tahun 2019
mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan
IPM pada tahun 2019 yang hanya 0,68 persen, lebih rendah dari
pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 0,74 persen.
Selain pertumbuhan yang melambat, status capaian pembangunan
manusianya masih tertahan pada level atau kategori “Tinggi” (70≤IPM<80).
Kategori “Tinggi” tersebut telah diperoleh Banten sejak tahun 2018.
II-26
Secara rinci, capaian dan pertumbuhan IPM Banten disajikan pada
Gambar berikut:
Gambar 0-103. Perkembangan IPM Provinsi Banten Tahun 2010-2019
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan
tiga aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan,
dan standar hidup layak. Umur panjang dan hidup sehat ini digambarkan
oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), pengetahuan diukur melalui
indikator Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah, sedangkan
standar hidup layak digambarkan oleh Pengeluaran per Kapita
Disesuaikan (PKP), yang nilainya ditentukan dari pengeluaran per kapita
dan paritas daya beli (purchasing power parity).
Peningkatan IPM Banten terjadi pada semua komponen pembentuk.
Umur Harapan Hidup Banten pada tahun 2019, mencapai 69,84 tahun.
Dengan demikian, setiap penduduk Banten yang lahir pada tahun 2019
mempunyai harapan untuk hidup sampai usia 69 tahun 10 bulan.
Sepanjang periode 2010 hingga 2019, Banten telah berhasil meningkatkan
Umur Harapan Hidup saat lahir selama 1,34 tahun.
Harapan Lama Sekolah pada tahun 2019 telah mencapai 12,88
tahun. Ini berarti bahwa anak-anak yang telah berusia 7 tahun pada
tahun 2019, memiliki peluang untuk bersekolah hingga Semester II di
perguruan tinggi, atau setidaknya menamatkan pendidikan hingga lulus
SLTA. Selama periode 2010 hingga 2019, Harapan Lama Sekolah di
II-27
Banten telah meningkat sebanyak 1,86 tahun, namun pertumbuhannya
relatif lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya.
Rata-rata Lama Sekolah di Banten pada tahun 2019 telah mencapai
8,74 tahun dengan pertumbuhan yang selalu positif. Artinya, secara rata-
rata penduduk yang berusia 25 tahun ke atas pada tahun 2019 telah
mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III).
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (harga konstan 2012)
masyarakat Banten pada tahun 2019 mencapai 12,3 juta per tahun,
bertambah 1,5 juta rupiah dari tahun 2010. Dengan demikian,
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan selama periode sembilan tahun
terakhir ini rata-rata tumbuh 1,45 persen per tahun.
Secara rinci, perkembangan IPM Banten berdasarkan komponen
pembentuknya dari Tahun 2010 sampai dengan 2019, disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 0-17. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten
Menurut Komponen Tahun 2010-2019
Komponen
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Umur Harapan
Hidup
Saat lahir
(UHH, Tahun)
68,50 68,68 68,86 69,04 69,13 69,43 69,46 69,49 69,64 69,84
Harapan Lama
Sekolah
(HLS, Tahun
11,02 11,41 11,79 12,05 12,31 12,35 12,70 12,78 12,85 12,88
Rata-rata Lama
Sekolah
(RLS, Tahun)
7,92 7,95 8,06 8,17 8,19 8,27 8,37 8,53 8,62 8,74
Pengeluaran per
Kapita
Disesuaikan (PKP,
Ribuan Rupiah)
10.777 10.933 11.008 11.061 11.150 11.261 11.469 11.659 11.994 12.267
IPM 67,54 68,22 68,92 69,47 69,89 70,27 70,96 71,42 71,95 72,44
Pertumbuhan
IPM (Persen)
- 1,01 1,02 0,79 0,61 0,55 0,98 0,65 0,74 0,68
Sumber : BPS Provinsi Banten 2020
Pencapaian pembangunan manusia di kabupaten/kota pada tahun
2019 cukup bervariasi, dengan IPM tertinggi dicapai oleh Kota Tangerang
Selatan (81,48) dan terendah pada Kabupaten Lebak (63,38).
Perkembangan IPM di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel berikut:
II-28
Tabel 0-18. Perkembangan IPM Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten Tahun 2016-2019
KABUPATEN/KOTA 2016 2017 2018 2019
Kab Pandeglang 63.4 63.82 64,34 64,91
Kab Lebak 62.78 62.95 63,37 63,88
Kab Tangerang 70.44 70.97 71,59 71,93
Kab Serang 65.12 65.6 65,93 66,38
Kota Tangerang 76.81 77.01 77,92 78,43
Kota Cilegon 72.04 72.29 72,65 73,01
Kota Serang 71.09 71.31 71,68 72,10
Kota Tangerang Selatan 80.11 80.84 81,17 81,46
Provinsi Banten 70.96 71.42 71,95 72,44
Sumber : BPS Provinsi Banten 2020
Dari kecepatan atau pertumbuhan IPM nya, tercatat, Kabupaten
Pandeglang tumbuh 0,89 persen, sehingga menjadi daerah yang
pembangunan manusianya mengalami kemajuan paling pesat. Sementara
yang paling lambat adalah Kota Tangerang Selatan, yang lebih banyak
dipengaruhi oleh lambatnya perbaikan pada dimensi kesehatan dan
dimensi pengetahuan. Variasi pencapaian dan pertumbuhan IPM di
kabupaten/kota di Provinsi Banten ini menggambarkan masih adanya
kesenjangan antar wilayah.
Tabel 0-19. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Menurut Komponen 2011-2019
Sumber : BPS Pusat 2020
Sejak tahun 2017, status IPM DKI Jakarta telah masuk ke level
“Sangat Tinggi”, yaitu status IPM dengan passing grade di atas 80,00.
Pencapaian IPM tersebut sekaligus mempertahankan posisi DKI Jakarta
II-29
sebagai peringkat IPM tertinggi diantara 34 Provinsi di Indonesia. Bahkan
secara total, angka IPM DKI Jakarta berada cukup jauh di atas IPM
Indonesia, yaitu sebesar 71,92.
Selama tahun 2017 – 2019 IPM DKI Jakarta tumbuh melambat,
yaitu masing-masing sebesar 058 persen; 0,51 persen dan 0,36 persen.
Perbandingan:
IPM Banten tahun 2019 lebih rendah dibanding DKI namun secara
umum IPM Banten meningkat dari 67,54 pada tahun 2010 menjadi 72,44
pada tahun 2019 dan sudah sesuai target RPJMD Provinsi Banten.
Perekonomian Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2020 mencapai Rp
155,08 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 109,49
triliun.
II.1.3 ASPEK PELAYANAN UMUM
Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan
gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode
tertentu terhadap kondisi pelayanan umum yang mencakup layanan
urusan pemerintahan daerah, dapat dilihat pada tabel berikut :
Fokus layanan urusan pemerintahan daerah dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan umum diarahkan pada :
1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
3. Urusan Pilihan
4. Urusan Pelayanan Pemerintahan Umum, Perangkat Daerah, dan
Kepegawaian
II.1.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta mayarakat serta peningkatan daya saing
daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Kesatuan Negara Republik
Indonesia.
Berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
pemerintahan Daerah bahwa asas desentralisasi yang dilaksanakan oleh
II-30
pemerintah Provinsi banten sebagai daerah otonom merupakan upaya
pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
antara lain :
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemenuhan Pelayanan
Dasar dan Penciptaan Lapangan Kerja;
2. Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi;
3. Peningkatkan Daya Saing Daerah, Mitigasi Bencana dan Integrasi
Antar Wilayah;
4. Pemantapan Tata kelola Pemerintahan.
NO UPAYA FOKUS
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia, Pemenuhan Pelayanan Dasar
dan Penciptaan Lapangan Kerja
- peningkatan kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan, dan pemenuhan
biaya pendidikan,
- peningkatan kualitas SDM kesehatan,
- pengurangan kemiskinan,
- penurunan angka pengangguran,
- pengembangan kewirausahaan
pemuda,
- penanganan PMKS dan bansos, validasi
data kesejahteraan sosial
2. Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi - peningkatan produksi dan
produktivitas pertanian,
- peningkatan sarana dan prasarana
perikanan tangkap,
- pengembangan destinasi pariwisata,
- peningkatan hubungan industrial,
- pengendalian inflasi daerah,
- pengembangan pusat distribusi
-
3. Peningkatkan Daya Saing Daerah,
Mitigasi Bencana dan Integrasi Antar
Wilayah
- Peningkatan Pemanfaatan
Infrastruktur,
- Pengendalian Pemanfaatan Lahan,
- Peningkatan Indeks Ketahanan
Bencana,
- Diversifikasi Pangan,
- Pengembangan Produk Unggulan,
- Penyediaan dan Pemanfaatan Lahan
Pertanian,
- Peningkatan Kualitas Lingkungan
Hidup berkelanjutan
-
4. Peningkatkan Daya Saing Daerah,
Mitigasi Bencana dan Integrasi Antar
Wilayah
- Optimalisasi SIPD Yang Terintegrasi,
- Peningkatan Reformasi Birokrasi,
- Peningkatan Capaian SAKIP,
- Peningkatan Profesionalitas ASN
- Peningkatan Kerjasama Pemerintahan
II-31
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
Gambaran tingkat kemampuan ekonomi daerah tentang
Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Rumah Tangga per Kapita sebulan
menurut Kelompok Barang Pangan/Non Pangan di Provinsi Banten dapat
dilihat dari kebutuhan kalori masyarakat. Dari tabel ini terlihat bahwa
konsumsi pangan yang beragam belum bisa dicapai, sumber kalori utama
masyarakat sangat tergantung pada padi-padian, akibatnya tingkat
ketersediaan pangan daerah, menjadi salah satu indikator yang
dibutuhkan untuk menjaga stabilitas daerah, disamping juga distribusi.
Daya dukung wilayah Provinsi Banten dalam menyediakan pangan
bagi penduduknya pada tahun 2019 pph ketersediaanya sebesar 94,0
dengan rincian ketersediaan energi sebesar 2.593 kkal/kap/hari atau
108,1% AKE dan ketersediaan protein 84,94 g/kap/hari atau 134,82 %
AKP. ketersediaan protein sebesar 31,19 g/kap/hari (49,5% AKP). Kualitas
(keanekaragaman) pangan yang dapat disediakan secara mandiri oleh
Provinsi Banten yaitu sebesar 42,81 dari skor maksimal 100.
Jika berpedoman pada batas standar kecukupan konsumsi kalori
dan protein per kapita per hari, yaitu 2.150 kkal, maka rata-rata
konsumsi kalori penduduk Banten pada 2019 sudah mencapai standar
kecukupan yakni hanya sebesar 2.248,65 kkal.
Tabel 0-20. Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Menurut
Kelompok Makanan (kkal) Tahun 2017-2019
Kelompok Makanan 2017 2018 2019
Padi-padian 861,81 850,90 828,63
Umbi-umbian 37,81 28,88 32,15
Ikan 50,83 53,03 53,64
Daging 87,87 76,48 78,74
Telur dan susu 72,63 78,48 71,23
Sayuran 33,47 34,41 37,80
Kacang-kacangan 60,35 58,58 55,84
Buah-buahan 47,64 52,58 44,78
Minyak dan lemak 262,06 265,54 277,35
Bahan minuman 78,76 73,99 77,51
Bumbu-bumbuan 14,56 13,84 12,79
Konsumsi lainnya 75,78 73,21 65,05
Makanan dan minuman jadi 565,76 601,85 613,15
II-32
Kelompok Makanan 2017 2018 2019
Jumlah 2.249,33 2.261,77 2.248,65
Sumber : SIPD Provinsi Banten, 2020
2. Nilai Tukar Petani
NTP (Nilai Tukar Petani) merupakan perbandingan antara Indeks
harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani (Ib)
NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar
produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam
produksi dan konsumsi rumah tangga.
Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian
dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk
spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan
NTP Banten November 2020 sebesar 100,82, sama dengan NTP
bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan Indeks Harga yang Diterima
Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sama – sama
mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen
Pada November 2020 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Banten sebesar
0,13 persen. Inflasi terjadi pada sembilan kelompok pengeluaran yakni
Kelompok Kesehatan, Kelompok Perumahan, Air, Listrik Dan Bahan Bakar
Rumah Tangga, kelompok Makanan, Minuman Dan Tembakau, Kelompok
Pakaian Dan Alas Kaki, Kelompok Perlengkapan, Peralatan Dan
Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga, Kelompok Perawatan Pribadi Dan
Jasa Lainnya, kelompok Rekreasi,Olahraga, dan Budaya, Kelompok
Transportasi, Dan Kelompok Penyediaan Makanan Dan
Minuman/Restoran.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten November 2020 sebesar
100 atau turun -0,26 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Rata-
rata harga gabah ditingkat petani pada Novembermengalami penurunan
untuk Gabah Kering Giling (GKG)sebesar -2,58 persen, sedangkan Gabah
Kering Panen (GKP) naik sebesar 1,54 persen dan Gabah kualitas rendah
sebesar 4,86 persen. Rata-rata harga gabah bulan November 2020 di
tingkat Petani untuk kualitas GKG Rp. 4.565, GKP Rp. 4.355,- per kg dan
kualitas rendah Rp. 3.880,-. Harga terendah sebesar Rp. 3.500,- untuk
II-33
kualitas Rendah varietas Ciherang dan harga tertinggi di tingkat petani
sebesar Rp 5.200,- untuk kualitas GKG varietas Ciherang.
Upah nominal buruh tani pada november 2020 mengalami kenaikan
0,41 persen menjadi Rp. 65.954,- per hari dan secara riil*) naik dari Rp.
61.350,- menjadi Rp. 61.517,- per hari.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 4 Kabupaten di
Provinsi Banten pada November 2020 NTP secara umum tidak mengalami
peningkatan/penurunan dibandingkan NTP Oktober 2020 yakni sebesar
100,82. Nilai NTP yang terjadi pada November 2020 ini dikarenakan oleh
naiknya indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang
dibayar petani (Ib) sebesar 0,21 persen
Tabel 0-21. Nilai Tukar Petani Provinsi Banten Bulan November 2020
(2018=100) Bulan
Persentase Perubahan Rincian
Oktober 2020 November 2020
(1) (2) (3) (4)
a. Indeks yang diterima (It) 108,08 108,31 0,21
b. Indeks yang dibayar (Ib) 107,20 107,43 0,21
c. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,07 107,21 0,13
d. Indeks BPPBM 107,80 108,31 0,48
e. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,82 100,82 0,00
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2020
Pada November 2020 ini, kenaikan NTP terjadi pada tiga subsektor yakni
Subsektor Peternakan sebesar 1,65 persen, Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat sebesar 0,70 persen dan Subsektor Perikanan sebesar
0,08 persen, sedangkan Subsektor Tanaman Hortikultura mengalami
penurunan sebesar -1,21 persen dan Subsektor Tanaman Pangan sebesar
-0,08 persen.
Tabel 0-22. Produksi Padi dan Beras menurut Kabupaten Kota di Provinsi
Banten 2019
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Panen (ha) HarVested Area (ha)
Produktivitas (ton/ha)
ProducTIVITy (ton/ha)
Produksi (ton) Production (ton)
(1) (2) (3) (4)
Kabupaten/Regency
II-34
Pandeglang 83 996,17 4,99 419 229,97
Lebak 78 398,93 4,45 348 869,03
Tangerang 54 913,73 5,04 276 627,35
Serang 72 559,52 4,76 345 163,17
Kota/Municipality
Tangerang 553,31 6,32 3 496,82
Cilegon 1 753,43 5,56 9 751,86
Serang 11 552,60 5,83 67 344,61
Tangerang Selatan 4,11 5,00 20,54
Banten 303 731,80 4,84 1 470 503,35
Sumber: BPS Provinsi Banten “Banten dalam angka 2020
Produksi padi dan beras pada tabel tersebut menunjukan wilayah
Banten masih cukup punya kemampuan dalam memproduksi sektor
pangan terutama Beras lumbung beras di Banten ada pada wilayah
kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang. Untuk daerah
Kota sendiri produksi mengalami penurunan dari tahun ke tahun karena
alih fungsi lahan yang cukup cepat. Untuk itu wilayah lumbung beras
akan diupayakan bisa meningkatkan produksinya agar ketahanan
pangan Banten tetap terjaga.
Tabel 0-23 Jumlah pelanggan, daya tersambung dan energi terjual
perusahaan PLN di Provinsi Banten
Klasifikasi Classification
Jumlah Pelanggan Number of Customers
Daya Tersambung Connected Power
(kVA)
Energi Terjual Sold Electrical Energy
(MWh)
(1) (2) (3) (4)
1. Sosial (S1, S2, S3) Public
60 712
219 005
339
2. Rumah Tangga (R1, R2, R3) Household
3 077 930
3 125 243
5 231
3. Bisnis (B1, B2, B3) Business
175 019
1 852 302
2 930
4. Industri (I1, I2, I3) Industry
6 698
5 627 765
14 601
5. Pemerintahan (P)
11 280
162 074
248
6. Lainnya (P, T, M) Others
4 103
22 940
198
Jumlah/ Total 3 335 742 11 009 329 23 547
Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi Banten/State Electricity Distribution Company - Banten
II-35
Sejalan dengan kontribusi Industri yang paling utama dalam
membentuk PDRB wilayah, bisa kita lihat dengan konsumsi daya listrik
yang sebagian besar untuk memenuhi Industri sebesar 14.601 MWh.
Untuk itu selain kebutuhan industri yang akan terus dipenuhi, rasio
elektrifikasi dalam waktu dua tahun terakhir akan 100%.di wilayah-
wilayah terpencil akan terus dilakukan peningkatan elektrifikasinya.
3. Rasio ketergantungan
Pada tahun 2019 Sebanyak 27,70 persen penduduk Banten berusia
muda (0-14 tahun), 68,69 persen berusia produktif (15-64 tahun), dan
hanya 3,61 persen yang berumur 65 tahun lebih. Dari data tersebut
diperoleh angka ketergantungan (dependency ratio) penduduk Banten
sebesar 45,42.
Tabel 0-24. Tingkat ketergantungan / rasio ketergantungan Tahun 2018-2019
Kabupaten/ Kota
2018 2019
Jumlah
Penduduk
Usia<15-64
Tahun
Jumlah Penduduk
Usia<15
Tahun dan
Usia
>64 Tahun
Angka
Ketergan-
tungan
Penduduk
Jumlah
Penduduk
Usia<15-64
Tahun
Jumlah Penduduk
Usia<15
Tahun dan
Usia
>64 Tahun
Angka
Ketergan
-tungan
Penduduk
Kabupaten
1. Pandeglang 766.520 442.491 57,73 769.031 442.878 57,44
2. Lebak 837.950 457.860 54,64 842.985 459.623 54,40
3. Tangerang 2.545.649 1.147.044 45,06 2.621.319 1.179.468 44,91
4. Serang 994.136 507.365 51,04 999.212 509.185 50,87
Kota
5. Tangerang 1.585.364 599.940 37,84 1.619.138 610.763 37,58
6. Cilegon 299.202 303.578 44,15 132.103 133.627 43,86
7. Serang 453.390 224.414 49,50 460.975 227.628 49,23
8. Tangerang Selatan
1.224.698 471.610 38,51 1.263.044 484.862 38,25
Provinsi
Banten
8.706.909 3.982.827 45,74 8.879.282 4.048.034 45,42
Indonesia 179.126.800 85.888.500 47,9 183.363.700 83.548.200 45,56
Sumber : BPS Provinsi Banten 2020
4. Kondisi Infrastruktur Wilayah dan Perhubungan
Kondisi jalan di Provinsi Banten dalam 2 tahun terakhir mengalami
perbaikan jalan yang signifikan sebesar 91,41% dengan kondisi mantap di
daerah perkotaan seperti Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan
II-36
Kota Tangerang Selatan. Jalan rusak paling banyak berada di Kabupaten
Lebak dan Kabupaten Pandeglang dimana kondisi ini akan dibangun pada
Tahun 2022. Kondisi jalan yang bagus akan meningkatkan kelancaran
arus barang dimana akan berdampak pada meningkatkan daya saing
wilayah selatan, apalagi komoditas pertanian dan perkebunan ada pada
kedua wilayah tersebut.
Kondisi permukaan jalan di kabupaten/kota Provinsin Banten pada
Tahun 2018 kondisi jalan baik paling panjang berada di Kabupaten
Serang, Kondisi sedang berada di Kabupaten Lebak, kondisi rusak berada
di Kabupaten Lebak dan kondisi rusak parah berada di Kabupaten Lebak,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 0-25. Kondisi Permukaan Jalan di Provinsi Banten Tahun 2018
Kab/kota Kondisi Jalan (Km)
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
Kab. Pandeglang 104,86 29,70 10,70 6,70
Kab. Lebak 100,16 43,00 23,13 12,00
Kab. Tangerang 92,05 9,28 4,02 2,60
Kab. Serang 139,39 28,25 4,00 1
Kota Tangerang 14,50 17,32
Kota Cilegon 2,86 0,50
Kota Serang 52,90 10,80 0,72
Kota Tangsel 42,69 8,30 0,62
Banten 549,41 147,13 43,19 22,30 Sumber: SIPD Provinsi Banten, 2020
Kondisi Jalan Lebar Menuju Standar Jalan Provinsi Banten yang
sesuai standar target RPJMD adalah 128,17 km dengan sisa target Tahun
2022 95,94 Km, sedangkan Panjang Jalan Provinsi target RPJMD 194.70
Km dengan sisa target Tahun 2022 sepanjang 35,01 Km , untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
OPD / URAIAN
TARGET KINERJA RPJMD/RENSTRA
REALISASI KINERJA DIRENCANAKAN
SISA TARGET
SATUAN
2017-2022 2018 2019 2020 2021 2022 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Panjang Jalan Provinsi 194.70 54,11 66,48 6,64 32,46 35,01 Km
Jalan Baru 15.08 -
- 16,21
- Km
Jalan Standar Teknis 7 M 128.17 11,68 8,3 2,15 10,1 95,94 Km
Tabel 0-26. Target Kondisi Jalan Provinsi Banten Tahun 2022
Sumber : Dinas PUPR Provinsi Banten Tahun 2020
Terminal bus merupakan transportasi jalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau
II-37
antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum. Provinsi Banten pada Tahun 2018 memiliki 3 terminal
tipe A, 8 terminal tipe B dan 11 terminal tipe C. Sarana prasarana
terminal pada tiap tahunnya akan selalu dilengkapi dengan fasilitas
utama dan pendukung untuk kenyamanan para pengguna, dimana hal ini
bertujuan untuk meningkatkan mobilitas penduduk supaya lebih
nyaman. Untuk membantu mengatasi kemacetan pada ruas jalan utama
pada wilayah perkotaan, diperlukan upaya untuk mengurangi beban lalu
lintas jalan, salah satunya dengan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi. Peningkatan layanan angkutan umum penumpang di perkotaan
perlu ditingkatkan kenyamanan, kehandalan serta keamanannya melalui
pengembangan transportasi massal perkotaan dan Terminal untuk
meningkatkan pariwisata daerah dan meningkatkan sektor jasa, terminal
dan klarifikasi terminal di Provinsi Banten dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 0-27. Terminal dan klasifikasi terminal di Provinsi Banten
No. Lokasi Nama Terminal Klasifikasi
1. Kota Serang 1) Terminal Pakupatan Tipe A
2) Terminal Cipocok Tipe B
3) Terminal Kepandean Tipe C
2. Kabupaten Serang 4) Terminal Anyer Tipe C
3. Kabupaten Pandeglang
5) Terminal Labuan Tipe B
6) Terminal Anten Tipe C
7) Terminal Lampe Labuan Tipe C
4. Kabupaten Lebak 8) Terminal Kadu Agung Tipe B
9) Terminal Malingping Tipe B
10) Terminal Sunan Kalijaga Tipe C
11) Terminal Bayah Tipe C
12) Terminal Binuangen Tipe C
5. Kota Cilegon 13) Terminal Merak Tipe A
14) Terminal Seruni Tipe B
6. Kabupaten Tangerang
15) Terminal Kp. Melayu Tipe C
16) Terminal Balaraja Tipe B
7. Kota Tangerang 17) Terminal Porisplawad Tipe A
18) Terminal Cimone Tipe B
19) Terminal Ciledug Tipe B
20) Terminal Cibodasari Tipe C
21) Terminal Pasar Baru Tipe C
8. Kota Tangerang 22) Terminal Pondok Cabe Tipe C
Sumber:Dinas Perhubungan Provinsi Banten dalam “Perhubungan dalam angka 2018”
II-38
5. Kondisi Sektor Industri dan Perbankan
Kondisi sektor industri di Provinsi Banten terdapat 2.515
Perusahaan, jumlah industri terbanyak ada pada Kabupaten Tangerang
yang memiliki 1.137 perusahaan namun dalam sisi nilai produksi Kota
Cilegon memiliki nilai produksi yang cukup tinggi dengan 95 industri.
Artinya untuk industri padat karya ada pada daerah Tangerang Raya
namun Industri padat modal ada pada wilayah Industri Cilegon. Daerah
indutri lain seperti Kabupaten Serang juga merupakan hal yang bisa kita
pastikan potensial untuk terus berkembang. Penanaman modal dan nilai
investasi di Banten terus naik dan kondusivitas wilayah baik dari sisi
keamanan dan perizinan akan terus diperbaiki sebagai upaya Banten
sebagai tujuan investasi utama di Jawa, hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 0-28. Jumlah Perusahaan, tenaga kerja, Investasi, dan nilai
Produksi pada Industri Besar dan sedang Menurut kabupaten/kota
di Provinsi Banten, 2017
Kabupaten/Kota
Regency/Municipality
Perusahaan Number of Companies
Tenaga Kerja Number
of Employees
Investasi (ribu rupiah) InVestment (thousand rupiahs)
Nilai Produksi (ribu rupiah) Production Value (thousand
rupiahs)
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten/Regency
Pandeglang 10 523 … 236 548 848
Lebak 27 4 832 … 4 200 351 263
Tangerang 1 137 282 742 … 206 737 686 217
Serang 245 94 826 … 71 873 530 528
Kota/Municipality
Tangerang 776 203 259 … 152 688 000 478
Cilegon 95 28 977 … 61 562 522 436
Serang 40 2 181 … 1 744 250 029
Tangerang Selatan 185 38 320 … 18 931 932 266
Banten 2 515 655 660 … 517 974 822 065
Sumber:Banten Dalam Angka 2020
Tabel posisi kredit mikro menunjukan bahwa 3 tahun terakhir
usaha UMKM di Banten menunjukan kenaikan dalam upaya
pengembangan usahanya. Kredit modal kerja dan investasi menunjukan
bahwa sektor UMKM di Provinsi Banten bisa lebih berupaya untuk
meningkatkan peluang dan semakin sejahtera.Dalam situasi wabah covid
II-39
19, sektor UMKM banyak terdampak dari situasi ini, upaya recovery
ekonomi akan di maksimalkan dengan fokus pada upaya tumbuhnya
UMKM yang dimasa covid 19 ini terdampak dan menjadi gulung tikar.
Tabel 0-29. Posisi Kredit Mikro Kecil dan Menengah Dalam Rupiah dan
Valuta Asing Menurut Jenis Penggunaan di Provinsi Banten
Jenis Penggunaan
Type of Loans 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4)
1. Modal Kerja
Working Capital
30 386 928
33 703 426
35 396 237
2. Investasi
InVestment
9 633 629
11 613 452
13 606 236
3. Konsumsi
Consumption
-
-
-
Jumlah/Total 40 020 558 45 316 877 49 002 473
Daya saing ekonomi dan peningkatan kesempatan berusaha dalam
upaya mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan pada
akhir RPJMD 2022 sebesar 6.10%. Terbitnya Perpres Nomor 79 Tahun
2019 merupakan pendorong bagi upaya pencapaian target pertumbuhan
ekonomi Banten mengingat Banten memiliki potensi yang besar pada
sektor industri, pertanian dan pariwisata. Ekonomi Banten diharapkan
tumbuh signifikan melalui pengembangan ekonomi Kawasan Tangerang
Raya sebgai pusat Industri dan Jasa juga wilayah Lebak dan Pandeglang
sebagai basis ketahanan Pangan Banten, sehinga wilayah utara dan
selatan bisa tumbuh beriringan mencapai kesejahteraan bersama.
Namun demikian perlu diantisipasi isu-isu penting yang dapat
mempengaruhi perekonomian Banten. Dari sisi permintaan bahwa
struktur perekonomian Banten tumbuh moderat tiap tahun, namun
permasalahan utamanya adalah kontribusi ekspor cenderung lebih
rendah dibanding impor. Dari sisi penawaran, capaian pertumbuhan
ekonomi dipicu dari sektor industri 30%, yang dimana pertumbuhan
sektor industri berkontraksi dalam 3 tahun terakhir. Ini sebenarnya
menjadi “warning” bagi pemerintah daerah dimana Industri tersebut
II-40
banyak merelokasi Pabrik terutama di wilayah Kabuapaten Tangerang
dan Kabupaten Serang karena persoalan UMR yang tinggi. Namun
demikian sektor jasa dan konstruksi dalam 3 tahun terakhir juga ikut
tumbuh. Tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya
saing Banten pada tahun 2022 masih cukup berat karena menghadapi
dinamika ketidakpastian perekonomian global yang berimbas pada tidak
kondusifnya kondisi perdagangan dan masih tingginya ketergantungan
terhadap bahan baku impor. Ditambah lagi wabah covid 19 yang terjadi di
tahun 2020 yang memukul semua sektor usaha dan menjadikan
banyaknya pengangguran dan naiknya angka kemiskinan. Tantangan
Provinsi Banten di tahun 2022 menjadi bertambah dua kali lipat dimana
wabah Covid 19 bukan saja memukul sektor industri dan UMKM namun
juga naiknya jumlah pengangguran.
II.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2020
dan Realisasi RPJMD
Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Banten 2020 bermuara pada
sasaran pembangunan yang dapat dikonfirmasi melalui capaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Visi dan Misi
RPJMD 2017-2022, keberhasilan pelaksanaan RKPD 2020 ditunjukkan
oleh kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Banten yang
dievaluasi setiap triwulan. Pada tahap penyusunan RKPD Provinsi Banten
tahun 2022 telah dilaksanakan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2020
sampai triwulan III.
II.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Triwulan III Tahun 2020
Rencana program dan kegiatan disusun dengan berpedoman pada
prioritas pembangunan tahun 2020, tujuan dan sasaran pembangunan
serta target capaian kinerja pembangunan sebagaimana ditetapkan pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
II-41
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 dan sesuai Peraturan
Gubernur Banten Nomor 47 Tahun 2020 Tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2020 besarnya rencana anggaran Belanja Langsung sebesar
Rp3.526.871.021.802,00 serta Penyelenggaraan Urusan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2020
dilaksanakan melalui 179 program dan 1.063 kegiatan yang tersebar di
41 Perangkat Daerah (PD) sesuai tugas pokok dan fungsinya, berikut
disampaikan realisasi pelaksanaan program/kegiatan melalui
penyelenggaraan urusan pada masing-masing bidang. Adapun secara rinci
realisasi penggunaan alokasi belanja APBD Provinsi Banten Tahun 2020
pada Triwulan III, sebagai berikut:
Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung dan Capaian Kinerja
Perangkat Daerah Triwulan III Tahun 2020
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Triwulan III sebesar
Rp2.394.542.783.479,- dan realisasi sebesar Rp1.272.607.099.929,- atau
53,15% dengan capaian realisasi kinerja fisik sebesar 94,89%. Adapun
Rekap Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja Pemerintah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2020, sebagai berikut:
Tabel 2.30
Rekap Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja Perangkat Daerah
Kode
Uraian Urusan,
Organisasi,
Program dan Kegiatan
Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisa
si (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
110101 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan 934.052.470.729 756.150.200.709 384.240.811.430 50,82 75,89 68,37 90,09
110201 Dinas Kesehatan 666.636.199.639 408.810.577.439 287.390.167.193 70,30 79,74 79,24 99,38
110301 Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang 302.410.103.000 120.038.753.612 55.805.481.507 46,49 75,96 73,25 96,43
110401
Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Permukiman
657.977.928.513 331.987.586.641 44.071.711.593 13,28 76,80 76,24 99,28
110501 Satuan Polisi Pamong
Praja 14.966.253.000 12.487.174.000 9.675.698.776 77,49 75,71 75,02 99,08
110502 Badan Penanggulangan 8.197.290.833 6.146.258.087 3.969.528.756 64,58 77,53 75,98 97,99
II-42
Kode
Uraian Urusan,
Organisasi,
Program dan Kegiatan
Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisa
si (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bencana Daerah
110503 Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik 8.656.777.695 6.850.498.215 3.624.100.416 52,90 78,26 63,32 80,91
110601 Dinas Sosial 20.924.089.224 16.157.135.284 12.380.207.261 76,62 71,87 71,28 99,17
120101 Dinas Ketenaga Kerjaan
dan Transmigrasi 29.504.177.000 26.187.900.739 16.687.422.625 63,72 76,93 74,84 97,29
120201
Dinas Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga Berencana
9.255.407.000 5.321.296.876 2.346.409.079 44,09 72,04 72,01 99,95
120301 Dinas Ketahanan Pangan 10.569.100.750 9.993.452.350 5.090.516.312 50,94 68,80 67,84 98,61
120501 Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan 21.025.844.000 16.538.800.500 14.117.671.073 85,36 74,42 68,88 92,56
120701 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa 10.129.125.000 7.397.175.440 2.851.760.265 38,55 82,35 82,12 99,72
120901 Dinas Perhubungan 32.003.019.629 31.937.568.129 19.701.987.216 61,69 82,43 81,89 99,35
121001
Dinas Komunikasi
Informatika, Statistik dan
Persandian
23.497.260.705 22.104.637.536 16.103.474.748 72,85 77,99 77,67 99,58
121101 Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah 9.049.665.000 8.074.699.550 4.815.886.521 59,64 78,04 70,39 90,19
121201
Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
7.008.100.000 5.633.081.100 3.632.239.466 64,48 73,82 71,88 97,38
121301 Dinas Kepemudaan dan
Olahraga 38.774.882.700 30.213.312.850 14.359.610.425 47,53 78,45 74,84 95,40
121701 Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah 10.664.416.500 10.648.546.500 5.386.500.341 50,58 78,09 75,63 96,85
200101 Dinas Kelautan dan
Perikanan 10.999.450.000 8.628.692.461 6.350.034.209 73,59 78,83 67,02 85,01
200201 Dinas Pariwisata 11.728.300.000 9.074.026.250 4.550.552.137 50,15 78,44 75,47 96,21
200301 Dinas Pertanian 34.877.069.000 28.829.130.000 23.274.981.218 80,73 71,16 67,23 94,47
200501 Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral 17.674.035.000 17.522.121.000 15.596.998.295 89,01 72,87 72,73 99,81
200701 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan 19.552.835.326 17.611.505.326 7.927.380.581 45,01 77,94 75,97 97,48
300103 Sekretariat DPRD 305.362.243.883 228.593.046.546 152.631.247.445 66,77 74,89 74,52 99,50
300104 Sekretariat Daerah 93.856.119.121 81.374.598.041 53.843.058.837 66,17 74,09 73,36 99,02
30010402 Biro Pemerintahan 2.802.281.000 2.424.245.400 1.134.464.802 46,80 81,18 77,80 95,84
30010403 Biro Hukum 2.370.376.000 1.571.277.300 615.052.122 39,14 79,04 79,04 100
30010404 Biro Organisasi 1.492.506.800 1.347.958.750 843.796.593 62,60 79,32 78,21 98,60
30010405 Biro Bina Perekonomian 3.198.992.000 2.753.443.000 1.543.460.620 56,06 69,06 69,06 100
30010406 Biro Kesejahteraan
Rakyat 7.359.110.749 6.783.708.449 5.025.246.464 74,08 76,19 75,58 99,21
30010407 Biro Umum 38.195.263.519 32.945.830.217 23.528.491.569 71,42 77,23 76,70 99,32
30010408 Biro Bina Infrastruktur
dan Sumber Daya Alam 1.611.562.834 1.179.882.932 870.220.018 73,75 58,03 57,60 99,25
30010409 Biro Administrasi
Pembangunan Daerah 4.853.415.785 3.987.499.041 1.927.119.431 48,33 79,14 79,14 100
30010410 Biro Administrasi Rumah
Tangga Pimpinan 31.972.610.434 28.380.752.952 18.355.207.218 64,67 67,59 67,09 99,26
300105 Badan Penghubung 3.878.025.028 2.882.788.934 1.497.460.026 51,94 77,46 75,90 97,99
300201 Inspektorat Provinsi 15.299.538.000 12.332.881.823 8.943.537.328 72,52 68,40 63,92 93,45
300301 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah 16.312.614.382 14.938.530.082 7.534.117.432 50,43 74,18 73,32 98,84
300401 Badan Pendapatan
Daerah 134.372.442.523 96.861.616.920 57.423.204.360 59,28 77,22 76,49 99,05
300403 Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset 11.428.738.800 9.553.646.770 6.092.013.037 63,77 73,09 68,90 94,27
II-43
Kode
Uraian Urusan,
Organisasi,
Program dan Kegiatan
Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisa
si (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Daerah
300501 Badan Kepegawaian
Daerah 10.475.289.000 10.118.154.000 3.949.298.135 39,03 76,99 76,99 100
300601
Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Daerah
25.752.210.822 23.543.389.765 16.742.031.881 71,11 76,53 72,79 95,12
TOTAL 3.526.871.021.805 2.394.542.783.479 1.272.607.099.929 53,15 75,96 72,08 94,89
A. Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar.
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar melaksanakan 6
Urusan Bidang, 48 program dan 480 kegiatan yang tersebar di 8 (delapan)
Perangkat Daerah, yaitu: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; Dinas
Kesehatan; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman; Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik; Satuan Polisi Pamong Praja; Badan Penanggulangan Bencana
Daerah; dan Dinas Sosial Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Pelayanan
Dasar sebesar Rp2.611.851.816.633,00,- Target Triwulan III sebesar
Rp1.656.692.383.987,00,- dan realisasi sebesar Rp801.090.242.932,00,-
atau 48,35% dengan capaian realisasi kinerja fisik sebesar 94,42%.
Adapun Urusan Wajib Pelayanan Dasar yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2020, sebagai berikut :
1) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pendidikan
didukung oleh 7 program dan 285 kegiatan yang dilaksanakan pada
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
II-44
Tabel 2.31
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pendidikan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pendidikan 932.083.174.729,00 754.214.400.709,00 384.173.347.430,00 50,94 71,16 56,64 79,59
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
932.083.174.729,00 754.214.400.709,00 384.173.347.430,00 50,94 71,16 56,64 79,59
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
23.726.877.234,00 18.161.743.450,00 10.315.681.469,00 56,80 71,43 64,02 89,62
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
150.000.000,00 150.000.000,00 - - 51,50 51,50 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
300.000.000,00 187.930.000,00 58.820.000,00 31,30 59,85 57,27 95,69
Peningkatan Kapasitas Aparatur 25.000.000,00 25.000.000,00 23.940.000,00 95,76 86,94 69,48 79,92
Pelayanan Tata Usaha pada
Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak
300.000.000,00 220.200.000,00 159.025.180,00 72,22 76,30 61,14 80,13
Pelayanan Tata Usaha pada
Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Pandeglang
300.000.000,00 254.900.000,00 134.244.395,00 52,67 76,30 59,20 77,59
Pelayanan Tata Usaha pada
Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Cilegon dan Kota Serang dan
Kab. Serang
460.450.000,00 290.170.000,00 282.928.555,00 97,50 76,30 68,72 90,07
Pelayanan Tata Usaha pada
Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Tangerang
300.000.000,00 243.500.000,00 176.500.000,00 72,48 76,30 72,76 95,36
Pelayanan Tata Usaha pada
Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan
300.000.000,00 227.377.500,00 187.846.860,00 82,61 76,30 76,30 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada
UPTD Teknologi, Informasi dan
Komunikasi Pendidikan dan
Kebudayaan
144.617.234,00 144.617.234,00 57.976.995,00 40,09 76,69 76,69 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada
UPTD Taman Budaya dan
Museum
416.000.000,00 352.400.000,00 278.900.000,00 79,14 52,92 43,59 82,37
Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran
21.030.810.000,00 16.065.648.716,00 8.955.499.484,00 55,74 76,34 67,55 88,49
PROGRAM PENDIDIKAN
KHUSUS
6.799.512.500,00 3.822.512.500,00 1.822.319.400,00 47,67 79,18 62,75 79,25
Peningkatan Kurikulum
Pendidikan Khusus
10.000.000,00 10.000.000,00 9.960.000,00 99,60 86,92 83,88 96,50
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pendidikan Khusus
4.300.000.000,00 1.660.000.000,00 207.654.000,00 12,51 58,61 57,03 97,30
Peningkatan Peserta Didik
Pendidikan Khusus
754.273.500,00 754.273.500,00 704.705.400,00 93,43 86,92 86,84 99,91
Pendidikan Khusus (DAK FISIK) 1.735.239.000,00 1.398.239.000,00 900.000.000,00 - 76,53 74,95 97,94
PROGRAM PENINGKATAN
MUTU PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
1.368.455.000,00 1.368.455.000,00 - - 82,82 66,48 80,27
Peningkatan Tenaga Pendidik
dan Kependidikan SMA,
Layanan Pendidikan Khusus
721.005.000,00 721.005.000,00 - - 81,61 80,93 99,17
Peningkatan Tenaga Pendidik
dan Kependidikan SMK
647.450.000,00 647.450.000,00 - - 86,42 85,38 98,80
PROGRAM PENINGKATAN
MUTU PEMBELAJARAN
700.000.000,00 186.400.000,00 29.200.000,00 15,67 49,84 37,97 76,17
II-45
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan
700.000.000,00 186.400.000,00 29.200.000,00 15,67 59,68 59,68 100,00
PROGRAM
PENYELENGGARAN
PENDIDIKAN MENENGAH
DAN KHUSUS
754.519.212.260,40 597.070.497.959,00 296.939.996.941,00 49,73 76,40 69,69 91,22
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Pandeglang
1.781.500.000,00 1.357.000.000,00 1.347.100.000,00 99,27 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Pandeglang
1.797.200.000,00 1.447.120.000,00 1.215.000.000,00 83,96 76,30 75,72 99,24
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Pandeglang
1.748.400.000,00 1.402.500.000,00 1.149.750.000,00 81,98 76,30 74,18 97,22
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 4 Pandeglang
1.468.600.000,00 1.170.000.000,00 1.009.500.000,00 86,28 76,30 73,80 96,72
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 5 Pandeglang
1.549.000.000,00 1.252.500.000,00 1.149.850.000,00 91,80 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 6 Pandeglang
1.360.750.000,00 1.034.237.500,00 889.500.000,00 86,01 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 7 Pandeglang
1.364.500.000,00 1.100.750.000,00 910.800.000,00 82,74 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 8 Pandeglang
1.333.800.000,00 1.014.000.000,00 890.750.000,00 87,85 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 9 Pandeglang
984.300.000,00 790.500.000,00 589.950.000,00 74,63 76,30 61,14 80,13
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 10 Pandeglang
1.324.100.000,00 1.055.575.000,00 981.575.000,00 92,99 76,30 76,29 99,99
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 11 Pandeglang
1.179.800.000,00 943.500.000,00 705.100.000,00 74,73 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 12 Pandeglang
927.200.000,00 702.950.000,00 603.300.000,00 85,82 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 13 Pandeglang
543.700.000,00 433.750.000,00 413.575.000,00 95,35 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 14 Pandeglang
543.300.000,00 441.900.000,00 364.625.000,00 82,51 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 15 Pandeglang
816.400.000,00 658.000.000,00 583.825.000,00 88,73 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 16 Pandeglang
923.500.000,00 743.000.000,00 677.800.000,00 91,22 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 17 Pandeglang
948.100.000,00 757.000.000,00 721.000.000,00 95,24 76,30 76,02 99,63
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN CMBBS
9.080.028.000,00 7.588.685.800,00 3.124.273.441,00 41,17 76,30 59,48 77,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kabupaten Tangerang
2.243.600.000,00 1.687.350.000,00 1.527.775.000,00 90,54 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Kabupaten Tangerang
2.325.700.000,00 1.764.700.000,00 1.684.750.000,00 95,47 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Kabupaten Tangerang
2.796.900.000,00 2.130.900.000,00 1.791.375.000,00 84,07 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 4 Kabupaten Tangerang
1.614.300.000,00 1.229.175.000,00 1.067.075.000,00 86,81 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 5 Kabupaten Tangerang
2.048.300.000,00 1.536.775.000,00 1.412.425.000,00 91,91 76,30 52,02 68,18
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 6 Kabupaten Tangerang
1.881.600.000,00 1.429.950.000,00 1.128.850.000,00 78,94 76,30 67,64 88,65
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 7 Kabupaten Tangerang
1.460.600.000,00 1.110.350.000,00 986.550.000,00 88,85 76,30 67,18 88,05
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 8 Kabupaten Tangerang
2.085.700.000,00 1.563.450.000,00 1.398.200.000,00 89,43 76,30 73,80 96,72
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 9 Kabupaten Tangerang
1.849.300.000,00 1.406.125.000,00 1.256.000.000,00 89,32 76,30 64,68 84,77
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 10 Kabupaten Tangerang
1.174.600.000,00 888.975.000,00 778.600.000,00 87,58 76,30 72,08 94,47
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 11 Kabupaten Tangerang
3.077.800.000,00 2.338.975.000,00 2.300.175.000,00 98,34 76,30 66,22 86,79
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 12 Kabupaten Tangerang
2.527.000.000,00 1.910.800.000,00 1.582.400.000,00 82,81 76,30 74,20 97,25
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 13 Kabupaten Tangerang
2.101.900.000,00 1.598.200.000,00 1.509.300.000,00 94,44 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan 2.104.000.000,00 1.597.825.000,00 1.597.375.000,00 99,97 76,30 72,26 94,71
II-46
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
SMAN 14 Kabupaten Tangerang
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 15 Kabupaten Tangerang
1.560.700.000,00 1.257.750.000,00 925.150.000,00 73,56 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 16 Kabupaten Tangerang
1.376.500.000,00 1.045.075.000,00 940.400.000,00 89,98 76,30 64,50 84,53
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 17 Kabupaten Tangerang
1.523.600.000,00 1.154.375.000,00 1.134.575.000,00 98,28 76,30 74,52 97,67
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 18 Kabupaten Tangerang
1.870.100.000,00 1.422.125.000,00 1.290.550.000,00 90,75 76,30 72,76 95,36
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 19 Kabupaten Tangerang
2.334.400.000,00 1.773.700.000,00 1.553.000.000,00 87,56 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 20 Kabupaten Tangerang
2.295.600.000,00 1.745.212.500,00 1.452.600.000,00 83,23 76,30 71,12 93,21
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 21 Kabupaten Tangerang
2.076.600.000,00 1.579.200.000,00 1.410.775.000,00 89,33 76,30 61,14 80,13
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 22 Kabupaten Tangerang
1.745.400.000,00 1.326.225.000,00 1.199.900.000,00 90,47 76,30 62,12 81,42
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 23 Kabupaten Tangerang
1.367.300.000,00 1.016.900.000,00 875.175.000,00 86,06 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 24 Kabupaten Tangerang
2.202.700.000,00 1.666.225.000,00 1.241.825.000,00 74,53 76,30 55,96 73,34
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 25 Kabupaten Tangerang
1.723.600.000,00 1.303.300.000,00 966.300.000,00 74,14 76,30 65,08 85,29
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 26 Kabupaten Tangerang
1.627.600.000,00 1.235.575.000,00 1.112.500.000,00 90,04 76,30 73,80 96,72
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 27 Kabupaten Tangerang
2.941.100.000,00 2.231.300.000,00 2.196.800.000,00 98,45 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 28 Kabupaten Tangerang
2.514.400.000,00 1.826.400.000,00 1.280.200.000,00 70,09 76,30 58,92 77,22
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 29 Kabupaten Tangerang
831.700.000,00 603.250.000,00 529.100.000,00 87,71 76,30 74,18 97,22
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Pandeglang
4.279.800.000,00 3.257.100.000,00 2.959.920.000,00 90,88 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 3 Pandeglang
1.505.700.000,00 1.141.800.000,00 1.141.800.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 4 Pandeglang
2.724.000.000,00 2.057.850.000,00 2.002.850.000,00 97,33 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 5 Pandeglang
2.298.800.000,00 1.821.850.000,00 1.715.975.000,00 94,19 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 6 Pandeglang
2.483.500.000,00 2.058.700.000,00 1.824.525.000,00 88,63 75,43 75,43 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 7 Pandeglang
1.752.400.000,00 1.330.600.000,00 1.263.000.000,00 94,92 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 8 Pandeglang
1.455.200.000,00 1.169.225.000,00 1.010.000.000,00 86,38 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 9 Pandeglang
1.174.400.000,00 892.325.000,00 854.925.000,00 95,81 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 10 Pandeglang
1.648.500.000,00 1.248.150.000,00 1.188.675.000,00 95,23 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 11 Pandeglang
1.389.100.000,00 994.990.000,00 826.825.000,00 83,10 76,30 67,18 88,05
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 12 Pandeglang
1.485.500.000,00 1.167.250.000,00 1.062.375.000,00 91,02 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Kabupaten Tangerang
3.961.900.000,00 3.013.600.000,00 2.532.650.000,00 84,04 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Kabupaten Tangerang
6.097.500.000,00 4.627.975.000,00 4.025.450.000,00 86,98 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 3 Kabupaten Tangerang
2.348.800.000,00 1.784.200.000,00 1.549.300.000,00 86,83 76,30 67,26 88,15
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 4 Kabupaten Tangerang
3.001.600.000,00 2.279.200.000,00 1.957.550.000,00 85,89 76,30 74,20 97,25
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 5 Kabupaten Tangerang
6.192.500.000,00 4.690.300.000,00 4.143.400.000,00 88,34 76,30 63,54 83,28
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 6 Kabupaten Tangerang
2.521.300.000,00 1.913.800.000,00 1.733.450.000,00 90,58 76,30 69,18 90,67
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 7 Kabupaten Tangerang
4.312.700.000,00 3.270.125.000,00 2.850.800.000,00 87,18 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 8 Kabupaten Tangerang
3.281.700.000,00 2.490.000.000,00 2.188.100.000,00 87,88 76,30 74,76 97,98
II-47
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 9 Kabupaten Tangerang
3.652.600.000,00 2.773.600.000,00 2.399.550.000,00 86,51 76,30 69,58 91,19
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 10 Kabupaten Tangerang
4.045.400.000,00 3.047.075.000,00 2.869.600.000,00 94,18 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 11 Kabupaten Tangerang
3.077.900.000,00 2.336.600.000,00 1.992.650.000,00 85,28 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 12 Kabupaten Tangerang
2.949.600.000,00 2.238.675.000,00 1.853.500.000,00 82,79 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Pandeglang
2.891.500.000,00 2.191.300.000,00 1.978.300.000,00 90,28 76,30 76,30 100,00
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMA Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Pandeglang
23.583.468.235,25 19.421.640.000,00 - - 76,30 48,63 63,74
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMA Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Tangerang
45.483.562.479,00 37.064.162.600,00 5.191.000.000,00 14,01 76,30 65,64 86,03
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMK Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Pandeglang
22.628.400.002,00 18.747.920.000,00 - - 76,30 48,62 63,72
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMK Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Tangerang
33.596.000.000,00 28.090.002.500,00 6.216.000.000,00 22,13 76,30 72,64 95,20
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Lebakwangi Kabupaten
Serang
951.200.000,00 726.050.000,00 692.050.000,00 95,32 76,30 72,68 95,26
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 18 Pandeglang
482.800.000,00 384.550.000,00 354.300.000,00 92,13 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Panggarangan
Kabupaten Lebak
427.300.000,00 325.300.000,00 325.300.000,00 100,00 76,30 60,56 79,37
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Waringinkurung Kab.
Serang
1.277.300.000,00 969.500.000,00 948.375.000,00 97,82 76,30 75,84 99,40
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Padarincang Kab.
Serang
936.900.000,00 713.250.000,00 705.750.000,00 98,95 76,30 59,06 77,40
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 13 Pandeglang
896.800.000,00 725.600.000,00 683.200.000,00 94,16 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Wanasalam Kab. Lebak
894.400.000,00 638.325.000,00 583.175.000,00 91,36 68,72 65,64 95,52
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 03 Lebak
877.600.000,00 668.500.000,00 607.500.000,00 90,88 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 01 Lebak
434.100.000,00 330.000.000,00 301.500.000,00 91,36 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 02 Lebak
786.100.000,00 598.300.000,00 598.300.000,00 100,00 76,30 71,22 93,34
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 1 Pembina Pandeglang
1.119.600.000,00 890.000.000,00 852.600.000,00 95,80 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 01 Kabupaten Tangerang
536.400.000,00 406.770.000,00 391.300.000,00 96,20 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 02 Kota Serang
776.000.000,00 591.500.000,00 572.000.000,00 96,70 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SKHN 01 Kota Serang
882.200.000,00 671.000.000,00 671.000.000,00 100,00 76,30 68,72 90,07
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SKh Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak
749.571.351,53 624.800.000,00 156.000.000,00 24,97 76,30 24,24 31,77
II-48
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SKh Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Pandeglang
220.950.000,00 179.367.000,00 - - 76,30 48,62 63,72
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SKh Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Cilegon, Kota Serang dan Kab.
Serang
824.000.000,00 683.200.000,00 120.000.000,00 17,56 76,30 47,52 62,28
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SKh Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab.
Tangerang
553.000.000,00 452.820.000,00 63.000.000,00 13,91 76,30 73,72 96,62
Peningkatan Pelayanan SMA dan
Kebudayaan pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kab. Lebak
125.000.000,00 125.000.000,00 53.109.300,00 42,49 86,92 75,34 86,68
Peningkatan Pelayanan SMA dan
Kebudayaan pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kab. Pandeglang
150.000.000,00 150.000.000,00 - - 76,30 55,75 73,07
Peningkatan Pelayanan SMA dan
Kebudayaan pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kota Cilegon, Kota
Serang dan Kab. Serang
39.550.000,00 39.550.000,00 39.549.200,00 100,00 86,94 77,36 88,98
Peningkatan Pelayanan SMA dan
Kebudayaan pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kab. Tangerang
150.000.000,00 150.000.000,00 11.680.000,00 7,79 86,92 86,92 100,00
Peningkatan Pelayanan SMA dan
Kebudayaan pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kota Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan
150.000.000,00 150.000.000,00 19.190.000,00 12,79 76,30 68,22 89,41
Peningkatan Pelayanan SMK dan
SKh pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kab. Lebak
125.000.000,00 125.000.000,00 104.265.000,00 83,41 86,92 70,53 81,14
Peningkatan Pelayanan SMK dan
SKh pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kab. Pandeglang
150.000.000,00 150.000.000,00 - - 76,30 55,75 73,07
Peningkatan Pelayanan SMK dan
SKh pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kab. Tangerang
150.000.000,00 139.750.000,00 9.400.000,00 6,73 86,92 86,92 100,00
Peningkatan Pelayanan SMK dan
SKh pada Cabang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Wilayah Kota Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan
150.000.000,00 150.000.000,00 - - 76,30 70,22 92,03
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 14 Pandeglang
668.400.000,00 510.225.000,00 510.225.000,00 100,00 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Banjarsari
1.405.600.000,00 1.065.850.000,00 1.065.850.000,00 100,00 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Banjarsari
973.700.000,00 739.700.000,00 669.900.000,00 90,56 76,30 71,22 93,34
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Bayah
1.300.600.000,00 989.575.000,00 950.425.000,00 96,04 76,30 70,72 92,69
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Bayah
688.800.000,00 523.275.000,00 470.100.000,00 89,84 76,30 64,68 84,77
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Bojongmanik
695.700.000,00 527.775.000,00 414.325.000,00 78,50 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cibadak
687.300.000,00 524.025.000,00 358.650.000,00 68,44 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cibeber
1.050.200.000,00 797.075.000,00 596.225.000,00 74,80 68,72 67,18 97,76
II-49
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Cibeber
875.600.000,00 664.925.000,00 515.825.000,00 77,58 76,30 61,02 79,97
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Cibeber
915.400.000,00 693.200.000,00 685.500.000,00 98,89 76,31 74,76 97,97
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cigemblong
598.300.000,00 451.700.000,00 412.100.000,00 91,23 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cihara
677.700.000,00 516.000.000,00 506.550.000,00 98,17 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cijaku
1.163.500.000,00 880.650.000,00 834.875.000,00 94,80 76,30 52,98 69,44
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cikulur
609.700.000,00 464.125.000,00 366.500.000,00 78,97 76,30 73,80 96,72
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cileles
669.700.000,00 509.500.000,00 453.600.000,00 89,03 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cilograng
1.280.900.000,00 971.900.000,00 971.900.000,00 100,00 76,30 66,22 86,79
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cimarga
811.800.000,00 611.600.000,00 548.250.000,00 89,64 76,30 69,76 91,43
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cipanas
1.284.800.000,00 935.650.000,00 639.650.000,00 68,36 76,30 59,60 78,11
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Curugbitung
706.200.000,00 513.425.000,00 495.800.000,00 96,57 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Gunung Kencana
806.300.000,00 612.875.000,00 608.375.000,00 99,27 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kalanganyar
963.000.000,00 730.300.000,00 719.725.000,00 98,55 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Leuwidamar
1.398.000.000,00 1.055.900.000,00 1.043.600.000,00 98,84 76,30 58,64 76,85
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Leuwidamar
1.130.900.000,00 822.600.000,00 678.650.000,00 82,50 76,30 66,50 87,16
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Maja
822.300.000,00 610.175.000,00 600.375.000,00 98,39 68,72 68,72 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Maja
1.464.800.000,00 1.153.500.000,00 1.084.675.000,00 94,03 76,30 63,64 83,41
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Malingping
1.770.300.000,00 1.343.325.000,00 1.313.925.000,00 97,81 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Malingping
942.100.000,00 716.350.000,00 716.350.000,00 100,00 76,30 72,94 95,60
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Muncang
1.210.200.000,00 916.300.000,00 890.050.000,00 97,14 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Panggarangan
1.829.600.000,00 1.390.400.000,00 1.389.400.000,00 99,93 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Rangkas Bitung
630.800.000,00 481.700.000,00 431.100.000,00 89,50 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Rangkas Bitung
1.336.500.000,00 1.002.450.000,00 994.350.000,00 99,19 76,30 59,47 77,94
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Rangkas Bitung
1.019.600.000,00 775.700.000,00 683.800.000,00 88,15 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Sajira
891.500.000,00 678.050.000,00 516.400.000,00 76,16 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Sobang
953.600.000,00 690.025.000,00 657.525.000,00 95,29 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Wanasalam
1.662.000.000,00 1.239.750.000,00 1.078.100.000,00 86,96 68,72 58,06 84,49
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Warung Gunung
525.600.000,00 400.575.000,00 286.475.000,00 71,52 76,30 63,22 82,86
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Anyer
1.925.800.000,00 1.467.550.000,00 1.296.350.000,00 88,33 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Bandung
1.413.700.000,00 1.075.000.000,00 1.064.500.000,00 99,02 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Baros
1.574.450.000,00 1.195.962.500,00 1.109.850.000,00 92,80 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Binuang
882.100.000,00 671.125.000,00 660.325.000,00 98,39 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Bojonegara
1.504.100.000,00 1.146.125.000,00 1.128.900.000,00 98,50 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Carenang
1.299.900.000,00 987.750.000,00 858.850.000,00 86,95 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cikande
3.187.500.000,00 2.419.350.000,00 2.344.300.000,00 96,90 76,30 76,30 100,00
II-50
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cikeusal
1.273.100.000,00 968.375.000,00 945.375.000,00 97,62 76,30 67,00 87,81
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cinangka
1.530.200.000,00 1.163.900.000,00 1.072.425.000,00 92,14 76,30 65,08 85,29
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Ciomas
2.147.800.000,00 1.631.200.000,00 1.553.900.000,00 95,26 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Ciruas
1.641.300.000,00 1.249.800.000,00 1.206.100.000,00 96,50 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Gunung Sari
777.800.000,00 592.325.000,00 592.325.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Jawilan
1.771.300.000,00 1.344.775.000,00 1.263.175.000,00 93,93 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kibin
1.595.800.000,00 1.213.600.000,00 1.116.650.000,00 92,01 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kopo
1.747.100.000,00 1.214.000.000,00 1.199.550.000,00 98,81 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kragilan KJ SMAN 1
Ciruas
1.256.100.000,00 955.350.000,00 955.350.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kramat Watu
1.127.700.000,00 859.500.000,00 829.350.000,00 96,49 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Mancak
1.232.400.000,00 936.000.000,00 881.850.000,00 94,21 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Pabuaran
1.551.200.000,00 1.178.150.000,00 1.156.400.000,00 98,15 76,30 73,12 95,83
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Padarincang
1.450.400.000,00 1.107.225.000,00 1.088.475.000,00 98,31 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Pamarayan
1.919.000.000,00 1.458.800.000,00 1.310.400.000,00 89,83 76,30 36,32 47,60
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Petir
1.529.100.000,00 1.165.650.000,00 1.161.425.000,00 99,64 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Pontang
1.836.100.000,00 1.393.750.000,00 1.187.275.000,00 85,19 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Puloampel
821.500.000,00 627.400.000,00 608.025.000,00 96,91 76,30 71,72 94,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Tirtayasa
1.679.000.000,00 1.277.900.000,00 1.068.125.000,00 83,58 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Waringinkurung
1.031.400.000,00 787.425.000,00 753.425.000,00 95,68 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Cilegon
870.400.000,00 665.800.000,00 570.650.000,00 85,71 76,30 41,77 54,74
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon
984.200.000,00 753.500.000,00 721.125.000,00 95,70 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Cilegon
772.000.000,00 591.400.000,00 545.650.000,00 92,26 76,30 62,18 81,49
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 4 Cilegon
733.800.000,00 560.775.000,00 557.950.000,00 99,50 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 5 Cilegon
708.300.000,00 542.325.000,00 483.950.000,00 89,24 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kota Serang
2.013.700.000,00 1.533.250.000,00 1.339.000.000,00 87,33 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Kota Serang
2.527.000.000,00 1.925.050.000,00 1.770.325.000,00 91,96 76,30 72,26 94,71
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Kota Serang
2.047.500.000,00 1.558.200.000,00 1.369.250.000,00 87,87 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 4 Kota Serang
2.141.500.000,00 1.630.525.000,00 1.618.300.000,00 99,25 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 5 Kota Serang
2.008.600.000,00 1.533.100.000,00 1.494.650.000,00 97,49 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 6 Kota Serang
1.641.800.000,00 1.250.000.000,00 1.147.900.000,00 91,83 76,30 74,20 97,25
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 7 Kota Serang
879.300.000,00 669.975.000,00 638.550.000,00 95,31 76,30 69,64 91,27
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 8 Kota Serang
2.005.800.000,00 1.524.300.000,00 1.485.375.000,00 97,45 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Tangerang
1.093.100.000,00 818.575.000,00 590.350.000,00 72,12 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Tangerang
1.519.900.000,00 1.147.200.000,00 709.100.000,00 61,81 76,30 74,76 97,98
II-51
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Tangerang
1.045.400.000,00 796.325.000,00 595.500.000,00 74,78 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 4 Tangerang
1.285.400.000,00 970.350.000,00 586.575.000,00 60,45 76,30 66,68 87,39
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 5 Tangerang
1.605.000.000,00 1.214.000.000,00 865.600.000,00 71,30 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 6 Tangerang
1.528.400.000,00 1.163.225.000,00 759.350.000,00 65,28 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 7 Tangerang
1.158.500.000,00 881.075.000,00 637.475.000,00 72,35 76,30 72,26 94,71
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 8 Tangerang
1.177.900.000,00 888.400.000,00 595.075.000,00 66,98 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 9 Tangerang
1.393.200.000,00 1.060.800.000,00 781.750.000,00 73,69 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 10 Tangerang
1.047.500.000,00 798.200.000,00 571.850.000,00 71,64 76,30 73,22 95,96
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 11 Tangerang
1.259.200.000,00 953.050.000,00 689.425.000,00 72,34 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 12 Tangerang
1.443.000.000,00 1.079.400.000,00 618.200.000,00 57,27 76,30 74,62 97,80
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 13 Tangerang
1.047.300.000,00 789.475.000,00 461.125.000,00 58,41 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 14 Tangerang
1.591.600.000,00 1.210.975.000,00 782.175.000,00 64,59 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 15 Tangerang
1.733.500.000,00 1.302.100.000,00 862.725.000,00 66,26 76,30 74,62 97,80
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 1 Kota Tangerang Selatan
1.533.600.000,00 1.166.700.000,00 858.800.000,00 73,61 76,30 76,12 99,76
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 2 Kota Tangerang Selatan
2.059.400.000,00 1.554.800.000,00 1.043.800.000,00 67,13 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 3 Kota Tangerang Selatan
1.310.000.000,00 999.725.000,00 733.075.000,00 73,33 76,30 74,62 97,80
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 4 Kota Tangerang Selatan
1.287.600.000,00 978.300.000,00 660.775.000,00 67,54 76,30 72,26 94,71
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 5 Kota Tangerang Selatan
1.185.000.000,00 903.150.000,00 587.950.000,00 65,10 76,30 65,64 86,03
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 6 Kota Tangerang Selatan
1.239.300.000,00 944.700.000,00 508.125.000,00 53,79 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 7 Kota Tangerang Selatan
2.339.400.000,00 1.767.375.000,00 1.219.075.000,00 68,98 76,30 74,52 97,67
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
1.317.600.000,00 1.003.350.000,00 751.400.000,00 74,89 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
1.373.300.000,00 1.089.000.000,00 736.800.000,00 67,66 76,30 74,63 97,81
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 10 Kota Tangerang
Selatan
1.436.200.000,00 1.092.400.000,00 706.550.000,00 64,68 76,30 67,18 88,05
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 11 Kota Tangerang
Selatan
1.872.500.000,00 1.423.550.000,00 1.025.400.000,00 72,03 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 12 Kota Tangerang
Selatan
2.606.600.000,00 1.977.950.000,00 1.657.650.000,00 83,81 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Bayah
1.938.400.000,00 1.469.700.000,00 1.442.800.000,00 98,17 76,30 71,22 93,34
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cibeber
1.302.200.000,00 979.275.000,00 744.000.000,00 75,97 68,72 68,72 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cikulur
1.383.500.000,00 1.032.650.000,00 970.450.000,00 93,98 76,30 67,68 88,70
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cileles
890.900.000,00 676.400.000,00 513.800.000,00 75,96 76,30 55,56 72,82
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Sobang
1.277.200.000,00 955.150.000,00 722.450.000,00 75,64 76,30 72,76 95,36
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cipanas
1.733.800.000,00 1.259.400.000,00 960.600.000,00 76,27 76,30 72,26 94,71
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cirinten
848.750.000,00 643.587.500,00 499.285.000,00 77,58 76,30 62,18 81,49
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN Curug Bitung
882.700.000,00 668.302.000,00 528.725.000,00 79,11 76,30 71,68 93,94
Penyelenggaraan Pendidikan 892.000.000,00 677.500.000,00 677.400.000,00 99,99 76,30 41,94 54,97
II-52
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
SMKN 1 Gunung Kencana
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Lebak Gedong
544.300.000,00 413.200.000,00 347.300.000,00 84,05 76,30 60,68 79,53
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Malingping
4.525.700.000,00 3.343.450.000,00 2.918.050.000,00 87,28 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Rangkasbitung
3.709.900.000,00 2.748.375.000,00 2.139.825.000,00 77,86 76,30 69,18 90,67
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Rangkasbitung
3.753.200.000,00 2.716.600.000,00 2.024.825.000,00 74,54 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Warunggunung
901.400.000,00 652.050.000,00 505.900.000,00 77,59 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Anyer
2.889.900.000,00 2.196.750.000,00 1.860.600.000,00 84,70 76,30 53,98 70,75
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cikande
2.398.300.000,00 1.826.200.000,00 1.775.200.000,00 97,21 76,30 69,60 91,22
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cinangka
2.143.300.000,00 1.626.325.000,00 1.561.525.000,00 96,02 76,30 57,52 75,39
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Ciruas
2.128.500.000,00 1.621.875.000,00 1.598.950.000,00 98,59 76,30 73,80 96,72
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Kragilan
3.111.300.000,00 2.365.875.000,00 2.253.125.000,00 95,23 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Kramatwatu
1.035.500.000,00 787.400.000,00 622.000.000,00 78,99 76,30 68,72 90,07
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Puloampel
2.256.400.000,00 1.713.175.000,00 1.351.025.000,00 78,86 76,30 64,09 84,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Tanara
2.465.300.000,00 1.871.000.000,00 1.458.075.000,00 77,93 76,30 65,10 85,32
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Tunjung Teja
1.839.400.000,00 1.399.975.000,00 1.179.800.000,00 84,27 76,30 72,68 95,26
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Cilegon
1.786.000.000,00 1.363.075.000,00 1.214.100.000,00 89,07 76,30 55,56 72,82
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Cilegon
858.800.000,00 656.300.000,00 640.300.000,00 97,56 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 3 Cilegon
1.537.300.000,00 1.170.175.000,00 1.107.650.000,00 94,66 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 4 Cilegon
1.164.700.000,00 887.800.000,00 887.350.000,00 99,95 76,30 72,26 94,71
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Kota Serang
3.280.800.000,00 2.496.750.000,00 2.370.725.000,00 94,95 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Kota Serang
3.041.700.000,00 2.316.375.000,00 2.240.375.000,00 96,72 76,30 63,14 82,75
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 3 Kota Serang
2.207.700.000,00 1.677.000.000,00 1.613.575.000,00 96,22 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 4 Kota Serang
2.494.400.000,00 1.896.500.000,00 1.486.350.000,00 78,37 76,30 54,06 70,85
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 5 Kota Serang
3.041.500.000,00 2.311.000.000,00 2.155.200.000,00 93,26 76,30 68,34 89,57
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 6 Kota Serang
2.148.700.000,00 1.628.800.000,00 1.258.600.000,00 77,27 76,30 66,22 86,79
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 7 Kota Serang
2.755.200.000,00 2.093.025.000,00 1.488.650.000,00 71,12 76,30 69,68 91,32
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN Pertanian
1.989.900.000,00 1.512.750.000,00 1.462.975.000,00 96,71 76,30 74,52 97,67
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Tangerang
1.272.500.000,00 966.350.000,00 680.250.000,00 70,39 76,30 64,68 84,77
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Tangerang
1.519.200.000,00 1.123.900.000,00 790.900.000,00 70,37 76,30 74,76 97,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 3 Tangerang
1.975.600.000,00 1.501.400.000,00 1.114.575.000,00 74,24 76,30 43,94 57,59
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 4 Tangerang
1.930.700.000,00 1.469.600.000,00 943.025.000,00 64,17 76,30 26,70 34,99
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 5 Tangerang
1.970.300.000,00 1.499.150.000,00 1.121.350.000,00 74,80 76,30 54,02 70,80
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 6 Tangerang
1.790.100.000,00 1.364.550.000,00 1.018.400.000,00 74,63 76,30 71,22 93,34
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 7 Tangerang
1.412.500.000,00 1.081.450.000,00 792.900.000,00 73,32 76,30 76,30 100,00
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 8 Tangerang
1.826.700.000,00 1.387.800.000,00 1.075.400.000,00 77,49 76,30 52,48 68,78
II-53
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 9 Tangerang
2.512.700.000,00 1.909.050.000,00 1.369.350.000,00 71,73 76,30 74,32 97,40
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 1 Kota Tangerang Selatan
2.772.100.000,00 1.988.100.000,00 1.296.400.000,00 65,21 76,30 72,66 95,23
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
2.664.600.000,00 1.932.100.000,00 1.361.100.000,00 70,45 76,30 75,72 99,24
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 3 Kota Tangerang Selatan
1.619.300.000,00 1.155.150.000,00 977.425.000,00 84,61 76,30 70,18 91,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 4 Kota Tangerang Selatan
2.335.100.000,00 1.761.500.000,00 1.268.850.000,00 72,03 76,30 68,22 89,41
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 5 Kota Tangerang Selatan
2.302.800.000,00 1.672.100.000,00 1.081.850.000,00 64,70 76,30 72,76 95,36
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 6 Kota Tangerang Selatan
1.787.200.000,00 1.285.200.000,00 868.550.000,00 67,58 76,30 72,26 94,71
Penyelenggaraan Pendidikan
SMKN 7 Kota Tangerang Selatan
1.677.000.000,00 1.216.650.000,00 805.600.000,00 66,21 76,30 67,18 88,05
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMA Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak
30.661.739.000,00 25.538.880.000,00 5.436.000.000,00 21,29 76,30 28,28 37,06
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMK Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Cilegon, Kota Serang dan Kab.
Serang
40.792.051.722,75 33.235.800.000,00 3.994.000.000,00 12,02 76,30 38,40 50,33
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMA Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan
45.085.212.627,26 38.257.908.059,00 991.000.000,00 2,59 76,30 68,10 89,25
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMK Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak
18.169.437.700,00 14.997.440.000,00 3.000.000.000,00 20,00 76,30 28,28 37,06
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMA Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Cilegon, Kota Serang dan Kab.
Serang
53.633.335.896,24 44.434.000.000,00 8.034.000.000,00 18,08 76,30 38,40 50,33
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SMK Negeri (DAK) pada Cabang
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Wilayah Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan
29.810.255.246,37 24.188.840.000,00 - - 76,30 65,60 85,98
Penyelenggaraan Pendidikan
SMAN 30 Kabupaten Tangerang
1.294.200.000,00 988.050.000,00 775.675.000,00 78,51 76,30 72,26 94,71
PROGRAM PENDIDIKAN
MENENGAH ATAS
69.790.739.734,60 65.608.274.800,00 61.291.856.620,00 93,42 68,27 48,05 70,38
Peningkatan Sarana dan
Prasarana SMA
58.582.791.734,60 54.574.946.800,00 50.600.423.100,00 92,72 78,42 78,42 100,00
Sarana dan Prasarana SMA (DAK
Fisik)
11.207.948.000,00 11.033.328.000,00 10.691.433.520,00 96,90 58,59 58,59 100,00
PROGRAM PENDIDIKAN
MENENGAH KEJURUAN
75.178.378.000,00 67.996.517.000,00 13.774.293.000,00 20,26 70,17 47,51 67,70
Peningkatan Sarana dan
Prasarana SMK
6.484.293.000,00 194.293.000,00 194.293.000,00 - 54,01 50,57 93,63
Peningkatan Peserta Didik SMK 60.800.000,00 60.800.000,00 - - 86,92 86,92 100,00
Sarana dan Prasarana SMK (DAK
Fisik)
68.633.285.000,00 67.741.424.000,00 13.580.000.000,00 - 70,22 69,18 98,52
II-54
2) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan
didukung oleh 11 program dan 57 kegiatan yang dilaksanakan pada
Dinas Kesehatan Provinsi Banten (RSUD Malingping, dan RSUD
Banten). Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.32
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kesehatan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kesehatan 666.636.199.639,00 408.810.577.439,00 287.390.167.193,00 70,30 79,45 78,70 99,05
DINAS KESEHATAN 666.636.199.639,00 408.810.577.439,00 287.390.167.193,00 70,30 79,45 78,70 99,05
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KESEHATAN
36.516.514.718,00 20.735.996.318,00 10.011.393.005,00 48,28 75,94 75,15 98,96
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
157.370.000,00 97.685.000,00 40.917.999,00 41,89 60,88 60,88 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
248.935.000,00 245.330.000,00 137.349.940,00 55,99 81,39 81,39 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 32.908.000,00 32.908.000,00 27.508.400,00 83,59 77,78 77,78 100,00
Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran
16.284.350.968,00 11.784.350.968,00 6.371.614.667,00 54,07 78,29 78,29 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada
UPTD Pelatihan Kesehatan
1.026.039.600,00 807.351.200,00 663.210.609,00 82,15 66,11 66,11 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada
UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah
4.776.225.000,00 4.776.225.000,00 2.770.791.390,00 58,01 83,26 77,72 93,35
Dukungan Manajemen BOK
(DAK)
13.990.686.150,00 2.992.146.150,00 - - 83,88 83,88 100,00
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN RSUD
BANTEN
66.175.390.118,00 32.986.121.656,00 22.682.914.560,00 68,77 77,81 77,58 99,71
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset pada
RSUD Banten
2.760.000,00 2.760.000,00 2.760.000,00 100,00 70,99 70,99 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan pada RSUD Banten
17.068.000,00 17.068.000,00 12.068.000,00 70,71 80,70 80,70 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur
pada RSUD Banten
47.686.000,00 47.686.000,00 47.686.000,00 100,00 81,91 81,91 100,00
Perbendaharaan dan Verifikasi
pada RSUD Banten
3.192.000,00 3.192.000,00 3.192.000,00 100,00 74,49 74,49 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPT
RSUD Banten
66.104.684.118,00 32.915.415.656,00 22.617.208.560,00 68,71 80,96 79,83 98,60
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN RSUD
MALINGPING
39.123.089.895,10 16.256.482.012,00 11.837.889.259,00 72,82 82,54 82,54 100,00
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset pada
RSUD Malingping
145.440.000,00 116.309.200,00 102.597.909,00 88,21 86,93 86,93 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan pada RSUD
Malingping
149.200.000,00 122.670.000,00 92.170.000,00 75,14 80,24 80,24 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPT
RSUD Malingping
38.828.449.895,10 16.017.502.812,00 11.643.121.350,00 72,69 80,45 80,45 100,00
PROGRAM UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
14.315.887.400,00 14.255.175.400,00 1.017.348.875,00 7,14 83,92 83,92 100,00
Peningkatan Kesehatan Keluarga 4.897.128.050,00 4.897.128.050,00 874.860.375,00 17,86 87,03 87,03 100,00
II-55
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
dan Gizi
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
80.516.000,00 80.516.000,00 20.997.000,00 26,08 83,19 83,19 100,00
Upaya Kesehatan Kerja dan
Olahraga
60.334.000,00 60.334.000,00 20.918.500,00 34,67 89,44 89,44 100,00
Peningkatan Kesehatan
Lingkungan
41.393.500,00 41.393.500,00 3.633.000,00 8,78 74,40 74,40 100,00
Peningkatan Kesehatan Keluarga
dan Gizi (DAK)
7.236.515.850,00 7.227.915.850,00 - - 85,65 85,65 100,00
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
(DAK)
1.000.000.000,00 995.200.000,00 - - 84,94 84,92 99,98
Upaya Kesehatan kerja dan Olah
Raga (DAK)
500.000.000,00 464.688.000,00 25.590.000,00 5,51 82,90 82,90 100,00
Peningkatan Kesehatan
Lingkungan (DAK)
500.000.000,00 488.000.000,00 71.350.000,00 14,62 83,80 83,80 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
AKSES DAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
246.361.638.963,00 241.900.896.285,00 212.920.622.759,00 88,02 77,24 77,24 100,00
Pembinaan Upaya Kesehatan
Rujukan
495.435.000,00 257.520.000,00 103.440.000,00 40,17 81,39 81,39 100,00
Pembiayaan dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
245.197.578.463,00 241.034.821.785,00 212.571.605.308,00 88,19 76,30 76,30 100,00
Pelayanan Kesehatan bagi
Masyarakat Miskin
384.328.000,00 384.328.000,00 213.748.000,00 55,62 74,19 74,19 100,00
Kerjasama Pelayanan Kesehatan 284.297.500,00 224.226.500,00 31.829.451,00 14,20 77,06 77,06 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN KESEHATAN
RSUD BANTEN
164.719.146.168,00 45.556.346.215,00 6.915.625.078,00 15,18 73,30 73,06 99,68
Pemantauan pelayanan 14.412.000,00 14.412.000,00 14.424.000,00 100,08 68,11 68,11 100,00
Operasional pelayanan 15.403.500,00 15.403.500,00 15.403.500,00 100,00 82,87 82,87 100,00
Asuhan dan Etika Keperawatan 26.014.500,00 26.014.500,00 26.014.500,00 100,00 65,94 65,40 99,18
Pembinaan dan Pengembangan
Keperawatan
1.630.000,00 1.630.000,00 1.630.000,00 100,00 64,78 64,74 99,94
Pengelolaan Barang Medis
RSUD Banten
68.742.564.880,00 13.478.723.634,00 5.027.624.135,00 37,30 76,30 76,30 100,00
Pengelolaan Barang Non Medis
RSUD Banten
3.297.513.707,00 2.750.315.000,00 1.801.998.943,00 65,52 76,30 76,30 100,00
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
20.040.000,00 20.040.000,00 20.040.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Rekam Medis 13.490.000,00 13.490.000,00 13.490.000,00 100,00 72,76 72,76 100,00
Pelayanan Kesehatan (BLUD) 92.588.077.581,00 29.236.317.581,00 -
5.000.000,00
-
0,02
76,30 74,78 98,01
PROGRAM PENCEGAHAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
3.414.154.715,00 2.755.989.915,00 774.455.920,00 28,10 85,74 85,60 99,84
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular
185.872.000,00 85.872.000,00 40.497.000,00 47,16 86,82 86,82 100,00
Pencegahan, Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
138.208.400,00 138.208.400,00 42.422.015,00 30,69 87,96 87,96 100,00
Surveilans, Imunisasi dan Krisis
Kesehatan
874.836.315,00 316.671.515,00 189.714.915,00 59,91 82,62 81,51 98,66
Upaya Kesehatan Jiwa 173.606.000,00 173.606.000,00 88.807.000,00 51,15 89,42 89,42 100,00
Pencegahan, Pengendalian
Penyakit Menular Bersumber
Binatang
41.632.000,00 41.632.000,00 22.206.000,00 53,34 76,62 76,62 100,00
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular dan Menular
Bersumber Binatang (DAK)
600.000.000,00 600.000.000,00 45.014.000,00 7,50 89,41 89,41 100,00
Pencegahan, Pengendalian
Penyakit tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa (DAK)
800.000.000,00 800.000.000,00 277.400.000,00 34,68 89,44 89,44 100,00
Surveilans, Imunisasi dan Krisis
Kesehatan (DAK)
600.000.000,00 600.000.000,00 68.394.990,00 11,40 83,59 83,59 100,00
PROGRAM PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA KESEHATAN
DAN KEFARMASIAN
24.299.759.502,00 17.236.210.502,00 14.039.776.368,00 81,46 82,60 82,57 99,96
II-56
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perencanaan dan
Pendayagunaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan
20.587.984.000,00 14.537.800.000,00 12.789.846.000,00 87,98 80,64 80,64 100,00
Ketersediaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
3.573.063.502,00 2.573.063.502,00 1.225.676.368,00 47,63 88,19 88,19 100,00
Pengendalian, Pengawasan
Produk dan Distribusi
Kefarmasian dan Pangan
138.712.000,00 125.347.000,00 24.254.000,00 19,35 78,98 78,88 99,87
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN
LABORATORIUM
KESEHATAN DAERAH
12.681.144.000,00 811.144.000,00 154.980.700,00 19,11 84,86 79,20 93,32
Pelayanan Laboratorium Klinik
dan Laboratorium Kesehatan
Masyarakat
12.167.498.000,00 297.498.000,00 130.474.700,00 43,86 88,17 76,84 87,15
Pengendalian Mutu
Laboratorium Kesehatan Daerah
513.646.000,00 513.646.000,00 24.506.000,00 4,77 81,55 81,55 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
KESEHATAN
42.750.000,00 42.750.000,00 21.398.000,00 50,05 67,39 67,17 99,67
Pengkajian Pengembangan dan
Pengendalian Mutu Kesehatan
38.550.000,00 38.550.000,00 17.198.000,00 44,61 73,48 73,03 99,39
Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Kesehatan
4.200.000,00 4.200.000,00 4.200.000,00 100,00 61,30 61,30 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN KESEHATAN
RSUD MALINGPING
58.986.724.159,90 16.273.465.136,00 7.013.762.669,00 43,10 82,61 81,65 98,84
Pengembangan Mutu dan
Kerjasama RSUD Malingping
40.960.000,00 40.960.000,00 29.150.000,00 71,17 86,94 86,94 100,00
Peningkatan Pelayanan
Keperawatan Rawat Inap
122.410.000,00 106.750.000,00 88.186.600,00 82,61 86,93 86,93 100,00
Peningkatan Pelayanan
Keperawatan Rawat Jalan dan
Rawat Khusus
115.000.000,00 108.040.000,00 87.409.500,00 80,90 86,94 86,94 100,00
Mutu Penunjang Medis RSUD
Malingping
32.765.545.019,00 9.416.440.000,00 5.423.046.793,00 57,59 81,60 81,60 100,00
Mutu Penunjang Non Medis
RSUD Malingping
4.507.759.844,00 2.058.988.215,00 1.324.669.776,00 64,34 77,30 77,30 100,00
Etika dan Mutu Pelayanan
RSUD Malingping
110.060.000,00 99.810.000,00 61.300.000,00 61,42 79,51 79,51 100,00
Pelayanan Kesehatan (BLUD) 21.324.989.296,90 4.442.476.921,00 - - 79,03 72,35 91,55
3) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang didukung oleh 5 program dan 51 kegiatan
yang dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, dan Badan Perencanaan Pembangnan Daerah Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.33
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)
II-57
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 302.410.103.000,00 120.038.753.612,00 55.805.481.507,00 46,49 75,84 73,35 96,71
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
302.410.103.000,00 120.038.753.612,00 55.805.481.507,00 46,49 75,84 73,35 96,71
PROGRAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
39.936.688.513,00 35.025.563.088,00 21.175.142.837,00 60,46 77,40 74,67 96,48
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset
270.000.000,00 108.151.400,00 81.996.200,00 75,82 72,17 70,51 97,70
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 516.845.200,00 516.845.200,00 186.836.800,00 36,15 65,76 65,76 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 242.900.000,00 242.900.000,00 5.000.000,00 2,06 76,30 73,40 96,20
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan
Perpustakaan
109.900.000,00 109.900.000,00 13.860.000,00 12,61 76,30 73,83 96,76
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran
11.749.254.300,00 9.439.755.500,00 6.274.820.514,00 66,47 78,98 72,46 91,74
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengujian Bahan,
Konstruksi Bangunan dan Informasi Konstruksi
1.200.099.000,00 1.102.650.400,00 900.209.781,00 81,64 80,30 78,55 97,82
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai Ciujung-Cidanau
1.396.436.000,00 1.166.246.860,00 1.047.825.134,00 89,85 78,90 78,57 99,58
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai Cidurian-Cisadane
2.446.287.013,00 1.965.073.788,00 1.645.666.265,00 83,75 80,76 76,92 95,25
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai Ciliman-Cisawarna
6.298.352.000,00 6.298.352.000,00 822.794.304,00 13,06 77,90 77,90 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan Jalan
dan Jembatan Tangerang
4.279.837.000,00 3.777.759.000,00 2.440.185.472,00 64,59 79,26 71,33 89,99
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan Jalan
dan Jembatan Serang-Cilegon
3.840.421.000,00 3.325.771.940,00 2.474.944.137,00 74,42 80,46 79,10 98,31
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan Jalan
dan Jembatan Pandeglang
3.586.357.000,00 2.972.157.000,00 2.488.668.003,00 83,73 78,68 74,42 94,59
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pengelolaan Jalan
dan Jembatan Lebak
4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 2.792.336.227,00 69,81 80,40 77,98 96,99
PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN
JEMBATAN
205.389.697.675,00 62.517.500.062,00 23.751.263.810,00 37,99 76,03 71,09 93,50
Pembangunan dan Peningkatan Jalan Wilayah Utara 39.760.703.030,00 406.277.000,00 66.780.000,00 16,44 77,05 69,55 90,27
Pembangunan dan Peningkatan Jalan Wilayah Selatan 7.982.908.000,00 100.000.000,00 - - 69,93 61,12 87,40
Pembangunan Jembatan 9.147.976.910,00 100.000.000,00 87.680.000,00 87,68 76,30 74,64 97,82
Pengadaan Lahan Kebinamargaan 4.837.711.000,00 150.000.000,00 139.233.300,00 92,82 57,73 52,18 90,39
Peningkatan Jalan Provinsi (DAK) 11.148.176.000,00 6.967.610.000,00 2.229.635.160,00 32,00 74,18 67,22 90,62
Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan 1.700.000.000,00 600.000.000,00 54.380.000,00 9,06 86,06 76,51 88,90
Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan
Infrastruktur Kebinamargaan
744.237.000,00 60.000.000,00 38.200.000,00 63,67 56,39 55,97 99,26
Pengadaan dan Pemeliharaan Bahan/Peralatan
Kebinamargaan Wilayah Lebak
6.200.000.000,00 3.200.000.000,00 1.112.529.436,00 34,77 76,80 72,49 94,39
Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah
Lebak
22.336.000.000,00 12.681.595.214,00 6.921.483.790,00 54,58 79,34 72,79 91,74
Pengadaan dan Pemeliharaan Bahan/Peralatan
Kebinamargaan Wilayah Pandeglang
3.983.643.000,00 3.983.643.000,00 444.194.900,00 11,15 82,60 77,19 93,45
Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah
Pandeglang
26.500.000.000,00 18.983.439.848,00 6.407.674.400,00 33,75 79,48 74,95 94,30
Pengadaan dan Pemeliharaan Bahan/Peralatan
Kebinamargaan Wilayah Serang dan Cilegon
6.050.000.000,00 971.026.200,00 164.625.000,00 16,95 81,69 78,79 96,45
Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah
Serang dan Cilegon
28.472.346.935,00 7.080.087.800,00 2.980.029.124,00 42,09 79,94 76,82 96,10
Pengadaan dan Pemeliharaan Bahan/Peralatan
Kebinamargaan Wilayah Tangerang
1.041.741.000,00 1.041.741.000,00 27.900.000,00 2,68 82,83 82,27 99,32
Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah
Tangerang
35.484.254.800,00 6.192.080.000,00 3.076.918.700,00 49,69 80,11 73,85 92,19
PROGRAM PENGEMBANGAN JASA
KONSTRUKSI
1.866.047.250,00 1.427.219.850,00 833.976.900,00 58,43 77,24 75,74 98,06
Penyelenggaraan Bimbingan Teknis 430.000.000,00 234.730.000,00 215.273.250,00 91,71 65,18 65,18 100,00
Pembinaan Jasa Konstruksi 225.637.250,00 225.637.250,00 208.167.250,00 92,26 80,99 78,30 96,68
Optimalisasi Pengelolaan Pengujian Bahan 500.000.000,00 402.737.600,00 88.694.000,00 22,02 87,86 85,39 97,19
Optimalisasi Pengelolaan Pengujian Konstruksi 600.000.000,00 453.705.000,00 283.019.000,00 62,38 76,40 74,08 96,96
Pengawasan Jasa Konstruksi 110.410.000,00 110.410.000,00 38.823.400,00 35,16 75,77 75,77 100,00
PROGRAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA
AIR
52.869.221.950,00 18.742.876.500,00 9.131.008.960,00 48,72 74,71 73,91 98,94
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
6.562.482.850,00 6.562.482.850,00 44.890.000,00 0,68 59,31 59,31 100,00
Perencanaan Teknis Bidang PJPA 1.929.940.300,00 1.615.890.300,00 803.583.160,00 49,73 86,54 86,54 100,00
Penatagunaan Pemanfaatan Air 258.864.000,00 258.864.000,00 186.880.000,00 72,19 69,05 65,50 94,86
Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air 31.445.527.700,00 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 60,38 60,38 100,00
Perencanaan Teknis Bidang PJSA 1.446.808.500,00 1.446.808.500,00 1.345.183.100,00 92,98 83,73 83,73 100,00
Penatagunaan Sumber Daya Air 297.341.000,00 297.341.000,00 96.019.500,00 32,29 79,03 79,03 100,00
II-58
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan Teknis Bidang Pengelolaan Jaringan
Sumber Daya Air
821.745.350,00 50.000.000,00 15.851.400,00 31,70 73,94 73,94 100,00
Pengawasan Teknis Bidang Pengelolaan Jaringan
Pemanfaatan Air
565.777.650,00 537.087.650,00 20.730.000,00 3,86 81,46 81,08 99,53
Pemeliharaan Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada
UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cidurian-
Cisadane
1.141.441.000,00 763.441.000,00 754.341.000,00 98,81 78,36 75,38 96,20
Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air pada
UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cidurian-
Cisadane
412.839.500,00 384.539.500,00 307.099.500,00 79,86 69,99 69,49 99,29
Pemeliharaan Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada
UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ciliman-
Cisawarna
3.172.491.000,00 2.368.730.600,00 1.729.826.400,00 73,03 79,85 77,67 97,27
Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air pada
UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ciliman-
Cisawarna
1.192.373.000,00 1.172.373.000,00 1.076.550.000,00 91,83 72,08 70,56 97,89
Pemeliharaan Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada
UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ciujung-
Cidanau
2.693.988.100,00 2.369.988.100,00 2.015.566.900,00 85,05 76,30 76,30 100,00
Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air pada
UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ciujung-
Cidanau
927.602.000,00 815.330.000,00 634.488.000,00 77,82 75,89 75,89 100,00
PROGRAM PENATAAN RUANG 2.348.447.612,00 2.325.594.112,00 914.089.000,00 39,31 73,83 71,31 96,59
Penataan dan Pemanfaatan Ruang 784.577.612,00 784.577.612,00 270.000.000,00 34,41 79,03 79,03 100,00
Pengendalian Pemanfaatan Ruang 400.000.000,00 400.000.000,00 285.259.000,00 71,31 86,95 82,05 94,36
Pengaturan dan Pembinaan Pemanfaatan Ruang 563.870.000,00 541.016.500,00 139.270.000,00 25,74 71,89 69,63 96,86
Peningkatan Pelayanan Perijinan Bidang PUPR 600.000.000,00 600.000.000,00 219.560.000,00 36,59 57,43 54,53 94,95
4) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Perumahan Rakyat
dan Kawasan Pemukiman didukung oleh 4 program dan 22 kegiatan
yang dilaksanakan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.34
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman
657.977.928.513,00 331.987.586.641,00 44.071.711.593,00 13,28 76,68 76,07 99,20
DINAS PERUMAHAN RAKYAT
DAN KAWASAN PERMUKIMAN
657.977.928.513,00 331.987.586.641,00 44.071.711.593,00 13,28 76,68 76,07 99,20
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PERUMAHAN RAKYAT DAN
KAWASAN PERMUKIMAN
13.176.343.700,00 12.545.792.250,00 5.736.568.356,00 45,73 71,18 70,96 99,69
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
350.000.000,00 296.520.000,00 157.340.000,00 53,06 86,92 86,92 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
1.100.000.000,00 918.782.500,00 377.523.000,00 41,09 57,42 57,42 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 350.000.000,00 316.668.050,00 107.309.200,00 33,89 52,71 52,38 99,37
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan
250.000.000,00 110.145.000,00 64.595.000,00 58,65 71,30 71,30 100,00
II-59
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran
9.946.343.700,00 9.946.343.700,00 4.743.747.556,00 47,69 78,96 78,40 99,29
Penyediaan Sarana dan Prasarana
Kantor Kawasan Strategis
1.180.000.000,00 957.333.000,00 286.053.600,00 29,88 79,77 79,35 99,47
PROGRAM
PENYELENGGARAAN
KAWASAN PERMUKIMAN DAN
PERUMAHAN
98.165.080.880,00 59.330.986.080,00 10.646.082.883,00 17,94 78,15 77,84 99,61
Peningkatan Kualitas Infrastruktur
Kawasan Permukiman Kumuh
31.358.587.813,00 12.518.587.813,00 5.752.140.648,00 45,95 83,74 83,15 99,30
Perencanaan dan Pengawasan
Teknis bidang kawasan
permukiman
3.305.876.500,00 3.305.876.500,00 869.008.700,00 26,29 58,32 58,29 99,95
Penatagunaan Kawasan
Permukiman
477.946.300,00 477.946.300,00 49.786.300,00 10,42 77,16 76,53 99,18
Penyediaan dan Pembangunan
Perumahan
54.335.015.000,00 35.873.687.500,00 1.327.848.568,00 3,70 78,45 78,21 99,69
Perencanaan dan Pengawasan
Teknis Perumahan
6.469.922.000,00 4.937.154.700,00 1.142.876.200,00 23,15 83,99 83,36 99,25
Penatagunaan Pengembangan
Perumahan
910.304.800,00 910.304.800,00 391.780.000,00 43,04 78,44 78,43 99,99
Penyelenggaraan Pengadaan Lahan 1.307.428.467,00 1.307.428.467,00 1.112.642.467,00 85,10 86,92 86,92 100,00
PROGRAM PENATAAN
BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
478.633.935.933,00 194.182.777.311,00 22.039.239.220,00 11,35 71,53 70,62 98,73
Pengelolaan gedung strategis
Provinsi
13.993.218.801,00 13.993.218.801,00 10.056.374.644,00 71,87 80,56 80,18 99,53
Penyelenggaraan bangunan dan
lingkungan dikawasan strategis
Provinsi
440.075.058.510,00 162.441.633.510,00 147.150.000,00 0,09 84,80 81,86 96,53
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kawasan Strategis
24.210.108.622,00 17.392.375.000,00 11.743.614.576,00 67,52 76,30 76,30 100,00
Penataan Sarana dan Prasarana
Kawasan Strategis
355.550.000,00 355.550.000,00 92.100.000,00 25,90 44,44 44,14 99,32
PROGRAM KECIPTAKARYAAN 68.002.568.000,00 65.928.031.000,00 5.649.821.134,00 8,57 85,86 84,84 98,81
Pengelolaan dan Pengembangan
Air Bersih
14.573.767.000,00 14.573.767.000,00 4.632.535.280,00 31,79 84,56 81,95 96,91
Pengelolaan dan Pengembangan
Sanitasi
6.591.392.000,00 5.728.750.000,00 316.684.400,00 5,53 86,92 86,92 100,00
Penyelenggaraan Pengadaan Lahan
Infrastruktur Keciptakaryaan
35.199.260.000,00 35.199.260.000,00 30.889.000,00 0,09 88,60 88,59 99,99
Pengelolaan dan Pengembangan
Persampahan
572.889.000,00 572.889.000,00 280.363.600,00 48,94 86,92 84,75 97,50
Perencanaan dan Pengawasan
Teknis Bidang Infrastruktur
Permukiman
11.065.260.000,00 9.853.365.000,00 389.348.854,00 3,95 82,30 81,98 99,61
5) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Ketentraman dan
Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat didukung oleh 14
program dan 32 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
II-60
Tabel 2.35
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Ketentraman dan Ketertiban Umum
serta Perlindungan Masyarakat
31.820.321.528,00 25.483.930.302,00 17.269.327.948,00 67,77 77,65 71,43 91,99
SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA
14.966.253.000,00 12.487.174.000,00 9.675.698.776,00 77,49 75,60 74,89 99,07
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN SATUAN
POLISI PAMONG PRAJA
11.455.146.000,00 9.239.506.000,00 8.087.463.676,00 87,53 77,37 76,83 99,30
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
12.170.000,00 12.170.000,00 9.040.000,00 74,28 73,35 73,35 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
100.000.000,00 100.000.000,00 75.963.500,00 75,96 79,47 79,47 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 19.724.000,00 19.724.000,00 19.724.000,00 100,00 72,77 72,21 99,23
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
11.323.252.000,00 9.107.612.000,00 7.982.736.176,00 87,65 83,90 82,30 98,09
PROGRAM KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN UMUM
1.576.481.400,00 1.379.250.400,00 853.199.100,00 61,86 75,65 75,29 99,52
Pemeliharaan dan Penanggulangan
Ketentraman dan Ketertiban Umum
1.186.775.000,00 989.544.000,00 558.366.000,00 56,43 74,41 74,41 100,00
Pengamanan Hari Besar Nasional,
Kantor Pemerintah dan Rumah
Jabatan di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten
209.706.400,00 209.706.400,00 155.907.100,00 74,35 76,00 74,91 98,57
Kerjasama Peningkatan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
180.000.000,00 180.000.000,00 138.926.000,00 77,18 76,54 76,54 100,00
PROGRAM PENEGAKAN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DAERAH
833.211.000,00 814.055.000,00 331.805.000,00 40,76 78,53 77,86 99,14
Pembinaan, Penyuluhan dan
Pengawasan Peraturan Perundang-
Undangan Provinsi Banten Dalam
Sektor Sosial Kemasyarakatan
500.307.000,00 481.151.000,00 140.455.000,00 29,19 79,14 78,70 99,44
Pembinaan, Penyuluhan dan
Pengawasan Peraturan Perundang-
Undangan Provinsi Banten Dalam
Sektor Ekologis
255.356.000,00 255.356.000,00 114.102.000,00 44,68 78,03 77,63 99,49
Penegakan dan Kajian Peraturan
Daerah Provinsi Banten
77.548.000,00 77.548.000,00 77.248.000,00 99,61 78,42 77,24 98,50
PROGRAM PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
378.868.200,00 331.816.200,00 84.567.400,00 25,49 70,49 69,68 98,86
Supervisi dan Pendayagunaan
Potensi Anggota Satuan Linmas
158.071.200,00 118.011.200,00 6.045.400,00 5,12 74,43 73,52 98,78
Penyelenggaraan Teknis Fungsional
dan Pemantapan Tugas Anggota
Satpol PP Provinsi Banten
145.797.000,00 138.805.000,00 54.522.000,00 39,28 78,42 77,42 98,72
Penyediaan Data Pembangunan
Sektoral
75.000.000,00 75.000.000,00 24.000.000,00 32,00 58,61 58,11 99,15
PROGRAM PENANGANAN
BENCANA KEBAKARAN
722.546.400,00 722.546.400,00 318.663.600,00 44,10 75,96 74,81 98,49
Penyelenggaraan Pencegahan
Kebakaran
332.546.400,00 332.546.400,00 271.827.600,00 81,74 70,99 70,79 99,72
Penanggulangan Tanggap Darurat
dan Evakuasi
165.000.000,00 165.000.000,00 11.780.000,00 7,14 78,44 76,50 97,53
Supervisi Penanganan Pasca
Bencana Kebakaran
225.000.000,00 225.000.000,00 35.056.000,00 15,58 78,44 77,15 98,36
BADAN PENANGGULANGAN 8.197.290.833,00 6.146.258.087,00 3.969.528.756,00 64,58 79,03 77,32 97,83
II-61
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
BENCANA DAERAH
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH
3.488.835.900,00 2.744.955.500,00 2.010.135.440,00 73,23 71,27 69,77 97,90
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
34.120.000,00 27.032.600,00 6.979.000,00 25,82 71,30 70,85 99,37
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
133.356.000,00 133.356.000,00 48.356.000,00 36,26 83,27 79,77 95,80
Peningkatan Kapasitas Aparatur 4.845.000,00 4.845.000,00 1.150.000,00 23,74 58,35 56,74 97,24
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
3.316.514.900,00 2.579.721.900,00 1.953.650.440,00 75,73 72,16 71,72 99,39
PROGRAM PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
1.176.210.180,00 540.523.500,00 224.752.200,00 41,58 77,37 76,03 98,26
Pencegahan Daerah Rawan Bencana 631.383.500,00 251.383.500,00 224.752.200,00 89,41 79,42 77,35 97,39
Kesiapsiagaan Penanggulangan
Bencana
544.826.680,00 289.140.000,00 - - 75,32 74,70 99,18
PROGRAM KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
PENANGGULANGAN BENCANA
3.372.844.733,00 2.701.379.067,00 1.695.795.116,00 62,78 78,05 77,65 99,48
PUSDALOPS Penanggulangan
Bencana
1.807.840.000,00 1.393.840.000,00 1.374.723.500,00 98,63 75,69 75,67 99,97
Peningkatan Penanganan
Kedaruratan Bencana
482.583.733,00 458.869.733,00 33.053.000,00 7,20 83,98 83,98 100,00
Penanganan Kedaruratan Logistik
Bencana
1.082.421.000,00 848.669.334,00 288.018.616,00 33,94 74,49 73,30 98,40
PROGRAM REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
PENANGGULANGAN BENCANA
159.400.020,00 159.400.020,00 38.846.000,00 24,37 89,44 85,84 95,97
Rehabilitasi Pasca Bencana 64.072.520,00 64.072.520,00 38.846.000,00 60,63 89,44 86,68 96,91
Rekontruksi Kebencanaan 95.327.500,00 95.327.500,00 - - 89,44 84,99 95,02
BADAN KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK
8.656.777.695,00 6.850.498.215,00 3.624.100.416,00 52,90 78,32 62,07 79,26
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK
5.540.057.030,00 4.373.978.550,00 3.095.455.247,00 70,77 77,13 69,37 89,94
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
15.000.000,00 8.090.000,00 3.950.000,00 48,83 74,53 72,59 97,40
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
337.866.000,00 145.156.000,00 64.240.000,00 44,26 73,38 67,89 92,52
Peningkatan Kapasitas Aparatur 44.400.000,00 44.400.000,00 30.897.200,00 69,59 86,94 76,83 88,37
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
5.142.791.030,00 4.176.332.550,00 2.996.368.047,00 71,75 73,65 60,15 81,67
PROGRAM PEMBINAAN
IDIOLOGI DAN WAWASAN
KEBANGSAAN
631.170.000,00 614.585.000,00 97.978.000,00 15,94 79,43 59,44 74,84
Pembinaan Kewarganegaraan 147.360.000,00 147.360.000,00 32.773.000,00 22,24 80,86 64,93 80,30
Penguatan Pendidikan Wawasan
Kebangsaan (PPWK)
483.810.000,00 467.225.000,00 65.205.000,00 13,96 77,99 53,95 69,18
PROGRAM PENINGKATAN
KEWASPADAAN NASIONAL
521.183.000,00 506.863.000,00 112.916.527,00 22,28 79,26 59,41 74,96
Pencegahan Dini Potensi Kerawanan
Konflik Politik, Ekonomi, Sosial dan
SARA
346.613.000,00 346.613.000,00 105.550.000,00 30,45 77,66 55,51 71,48
Pemantauan dan Penyelesaian
Masalah Perbatasan dan Orang
Asing
174.570.000,00 160.250.000,00 7.366.527,00 4,60 80,86 63,31 78,30
PROGRAM PENINGKATAN 411.537.000,00 411.537.000,00 96.669.742,00 23,49 75,83 58,46 77,09
II-62
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
KETAHANAN SOSIAL DAN
EKONOMI
Pembinaan Ketahanan ekonomi
dalam Kerangka Ketahanan
Nasional
149.061.000,00 149.061.000,00 33.185.542,00 22,26 70,04 51,92 74,13
Pembinaan Ormas, OKP,
Masyarakat/Kelompok Masyarakat
dan Nirlaba Lainnya dalam Rangka
Mendorong Ketahanan Nasional
262.476.000,00 262.476.000,00 63.484.200,00 24,19 81,61 64,99 79,63
PROGRAM PENINGKATAN
PENDIDIKAN POLITIK
MASYARAKAT
1.552.830.665,00 943.534.665,00 221.080.900,00 23,43 79,95 63,70 79,68
Pembinaan Partai Politik 238.340.000,00 238.340.000,00 34.332.000,00 14,40 82,69 63,91 77,29
Penyelenggaraan Desk Pemilu 1.050.028.665,00 450.028.665,00 116.345.900,00 25,85 76,30 58,90 77,20
Penguatan pendidikan politik bagi
Ormas, OKP, Masyarakat/Kelompok
Masyarakat dan Nirlaba Lainnya
264.462.000,00 255.166.000,00 70.403.000,00 27,59 80,86 68,30 84,47
6) Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Sosial.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Sosial didukung
oleh 7 program dan 24 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Sosial Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.36
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Sosial)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Sosial 20.924.089.224,00 16.157.135.284,00 12.380.207.261,00 76,62 72,83 72,10 99,00
DINAS SOSIAL 20.924.089.224,00 16.157.135.284,00 12.380.207.261,00 76,62 72,83 72,10 99,00
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS SOSIAL
6.692.780.724,00 5.740.112.084,00 5.070.914.411,00 88,34 71,13 70,66 99,34
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
25.000.000,00 14.751.000,00 9.300.000,00 63,05 52,45 52,45 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
226.573.224,00 226.573.224,00 177.687.000,00 78,42 62,82 62,57 99,60
Peningkatan Kapasitas Aparatur 46.790.000,00 46.790.000,00 45.940.000,00 98,18 67,79 67,79 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan
1.355.000,00 1.355.000,00 1.355.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
5.700.104.460,00 4.799.874.820,00 4.316.826.048,00 89,94 81,63 81,63 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Perlindungan Sosial
478.480.040,00 436.290.040,00 415.484.100,00 95,23 77,36 77,36 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial
214.478.000,00 214.478.000,00 104.322.263,00 48,64 79,58 76,53 96,17
PROGRAM REHABILITASI
SOSIAL
685.239.500,00 440.239.500,00 323.527.500,00 73,49 77,60 77,60 100,00
II-63
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut
Usia
128.322.000,00 58.322.000,00 2.200.000,00 3,77 87,28 87,28 100,00
Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang
306.917.500,00 281.917.500,00 263.427.500,00 93,44 69,83 69,83 100,00
Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas
250.000.000,00 100.000.000,00 57.900.000,00 57,90 75,68 75,68 100,00
PROGRAM PEMBERDAYAAN
SOSIAL
862.177.500,00 602.250.000,00 464.437.250,00 77,12 65,89 65,43 99,30
Pemberdayaan Sosial Perorangan,
Keluarga dan Kelembagaan
Masyarakat
574.748.000,00 390.248.000,00 326.656.000,00 83,70 78,00 77,26 99,05
Kepahlawanan, Keperintisan,
Kejuangan, Kesetiakawanan dan
Restorasi Sosial (K3RS)
167.725.500,00 115.242.000,00 24.930.000,00 21,63 41,51 41,51 100,00
Penyuluhan Kesejahteraan Sosial
dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial
119.704.000,00 96.760.000,00 112.851.250,00 116,63 78,17 77,53 99,18
PROGRAM PERLINDUNGAN
DAN JAMINAN SOSIAL
9.225.270.500,00 6.742.198.700,00 4.993.410.700,00 74,06 66,18 65,79 99,42
Pengelolaan Data Kemiskinan,
PMKS dan PSKS
90.021.500,00 90.021.500,00 31.617.000,00 35,12 70,41 69,25 98,35
Perlindungan Sosial Korban Bencana 842.240.000,00 388.140.000,00 269.352.000,00 69,40 82,86 82,86 100,00
Jaminan Sosial Keluarga 8.293.009.000,00 6.264.037.200,00 4.692.441.700,00 74,91 45,26 45,26 100,00
PROGRAM PENANGANAN
FAKIR MISKIN
513.066.000,00 136.878.000,00 108.304.500,00 79,12 80,55 80,55 100,00
Penanganan Fakir Miskin Perdesaan 393.572.000,00 68.572.000,00 44.859.500,00 65,42 76,30 76,30 100,00
Penanganan Fakir Miskin Perkotaan 48.220.000,00 23.220.000,00 23.070.000,00 99,35 87,18 87,18 100,00
Penanganan Fakir Miskin Daerah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
71.274.000,00 45.086.000,00 40.375.000,00 89,55 78,16 78,16 100,00
PROGRAM PELAYANAN DAN
REHABILITASI SOSIAL DALAM
PANTI
504.492.000,00 504.492.000,00 310.800.700,00 61,61 89,01 86,09 96,72
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di
Dalam Panti
150.292.000,00 150.292.000,00 14.290.000,00 9,51 88,59 82,76 93,42
Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Terlantar di Dalam Panti
354.200.000,00 354.200.000,00 296.510.700,00 83,71 89,42 89,42 100,00
PROGRAM PELAYANAN DAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
DALAM PANTI
2.441.063.000,00 1.990.965.000,00 1.108.812.200,00 55,69 59,43 58,58 98,56
Perlindungan Sosial Lanjut Usia
Terlantar di Dalam Panti
1.377.370.000,00 1.011.048.500,00 865.672.200,00 85,62 44,44 44,40 99,91
Perlindungan Sosial Anak Terlantar
di Dalam Panti
416.572.000,00 332.795.500,00 243.140.000,00 73,06 44,44 44,44 100,00
Rehabilitasi Prasarana dan Sarana
Penunjang Dalam Panti Rebilitasi
Sosial Lanjut Usia (DAK Fisik)
647.121.000,00 647.121.000,00 - - 89,42 86,89 97,17
B. Penyelenggaraan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Penyelenggaraan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
melaksanakan 17 Urusan Bidang, 53 program dan 159 kegiatan yang
tersebar di 13 (tiga belas) Perangkat Daerah, yaitu : Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; Dinas
Kepemudaan dan Olahraga; Dinas Ketahanan Pangan; Dinas Ketenaga
Kerjaan dan Transmigrasi; Dinas Perhubungan; Dinas Komunikasi
Informatika, Statistik dan Persandian; Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah; Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Dinas
II-64
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana; Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar sebesar Rp197.457.834.784,00,- dan Target Triwulan III
sebesar Rp172.202.359.070,00,- realisasi sebesar Rp101.908.621.241,00,-
atau sebesar 59,18% dengan capaian realisasi kinerja fisik sebesar
97,21%. Adapun Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2020,
sebagai berikut :
1) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Ketenagakerjaan.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Ketenaga
Kerjaan didukung oleh 6 program dan 25 kegiatan yang dilaksanakan
pada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.37
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Ketenagakerjaan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Ketenaga Kerjaan 29.504.177.000,00 26.187.900.739,00 16.687.422.625,00 63,72 76,25 74,24 97,36
DINAS KETENAGA KERJAAN
DAN TRANSMIGRASI
29.504.177.000,00 26.187.900.739,00 16.687.422.625,00 63,72 76,25 74,24 97,36
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KETENAGAKERJAAN DAN
TRANSMIGRASI
19.029.774.250,00 17.315.867.025,00 12.372.151.525,00 71,45 78,09 75,82 97,10
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
44.182.400,00 28.100.000,00 15.740.000,00 56,01 67,19 66,50 98,97
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 147.496.000,00 146.846.000,00 100.121.200,00 68,18 69,96 68,59 98,04
Peningkatan Kapasitas Aparatur 31.560.000,00 31.560.000,00 24.278.000,00 76,93 83,92 83,01 98,92
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan
25.100.000,00 25.100.000,00 25.100.000,00 100,00 89,42 88,28 98,73
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan Kota
Cilegon dan Kota Serang
280.200.000,00 263.993.500,00 241.444.410,00 91,46 78,96 76,84 97,32
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan
Kabupaten Serang, Kabupaten
Pandeglang dan Kabupaten Lebak
230.400.000,00 230.400.000,00 213.993.998,00 92,88 81,60 78,63 96,36
II-65
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan
Kabupaten Tangerang
372.760.000,00 358.380.000,00 316.507.340,00 88,32 78,03 69,46 89,02
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan
202.440.000,00 202.440.000,00 146.480.659,00 72,36 76,30 74,26 97,33
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
8.894.203.750,00 7.728.886.750,00 5.888.827.424,00 76,19 78,71 77,36 98,28
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Latihan Kerja
8.801.432.100,00 8.300.160.775,00 5.399.658.494,00 65,05 76,82 75,30 98,02
PROGRAM PELATIHAN DAN
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS TENAGA
KERJA
1.838.319.500,00 1.658.319.500,00 1.463.939.000,00 88,28 82,24 79,96 97,22
Peningkatan Pelatihan dan
Pemagangan
1.457.726.500,00 1.277.726.500,00 1.195.457.000,00 93,56 86,30 83,71 97,00
Pengembangan Produktivitas Tenaga
Kerja
168.570.000,00 168.570.000,00 138.614.000,00 82,23 76,53 74,18 96,93
Pengembangan Kelembagaan dan
Akreditasi
212.023.000,00 212.023.000,00 129.868.000,00 61,25 83,90 81,98 97,71
PROGRAM PENINGKATAN
HUBUNGAN INDUSTRI DAN
JAMINAN SOSIAL
KETENAGAKERJAAN
3.207.355.600,00 2.473.886.600,00 1.445.335.100,00 58,42 75,40 73,77 97,84
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Tenaga Kerja
1.168.565.600,00 874.599.600,00 556.608.600,00 63,64 84,94 83,30 98,07
Peningkatan Pemasyarakatan
Hubungan Industrial dan Syarat
Kerja
510.400.000,00 464.645.000,00 206.182.500,00 44,37 80,44 78,54 97,64
Penyiapan Pelaksanaan Penetapan
UMP
1.528.390.000,00 1.134.642.000,00 682.544.000,00 60,16 60,81 59,47 97,80
PROGRAM PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
795.276.527,00 761.554.727,00 505.812.000,00 66,42 75,97 73,78 97,13
Peningkatan Pengawasan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
154.243.000,00 154.243.000,00 135.362.000,00 87,76 77,13 75,08 97,34
Peningkatan Pengawasan Norma
Kerja
223.400.800,00 189.679.000,00 45.241.000,00 23,85 76,67 75,20 98,08
Pengawasan Ketenagakerjaan 243.412.727,00 243.412.727,00 204.000.000,00 83,81 70,22 67,38 95,96
Peningkatan Penegakan Hukum
Ketenagakerjaan
174.220.000,00 174.220.000,00 121.209.000,00 69,57 79,84 77,47 97,03
PROGRAM PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI
1.183.463.587,00 1.112.806.087,00 762.491.000,00 68,52 73,82 72,23 97,85
Penyebarluasan dan Pengembangan
Pasar Kerja
556.501.587,00 485.844.087,00 431.137.000,00 88,74 77,14 75,99 98,51
Pembinaan dan Penempatan Tenaga
Kerja
440.792.000,00 440.792.000,00 306.550.000,00 69,55 77,72 75,59 97,26
Penyiapan, Penempatan dan
Pembinaan Transmigrasi
186.170.000,00 186.170.000,00 24.804.000,00 13,32 66,60 65,12 97,78
PROGRAM PELAYANAN
PELATIHAN TENAGA KERJA
INDUSTRI
3.449.987.536,00 2.865.466.800,00 137.694.000,00 4,81 72,01 69,90 97,07
Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan Bagi Pencari Kerja
3.225.659.536,00 2.654.078.800,00 35.142.000,00 1,32 68,84 67,24 97,68
Pengembangan dan Pemasaran
Peserta Latihan Kerja
224.328.000,00 211.388.000,00 102.552.000,00 48,51 75,18 72,56 96,52
II-66
2) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak didukung oleh 3 program dan 11
kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.38
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
7.078.901.400,00 4.271.839.150,00 1.898.212.019,00 44,44 72,85 72,80 99,93
DINAS PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN, PERLINDUNGAN
ANAK, KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA
7.078.901.400,00 4.271.839.150,00 1.898.212.019,00 44,44 72,85 72,80 99,93
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN ANAK,
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA
3.028.719.400,00 2.188.755.750,00 1.326.387.019,00 60,60 61,64 61,64 100,00
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset
36.000.000,00 30.666.000,00 14.722.000,00 48,01 59,78 59,78 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 250.562.000,00 250.562.000,00 115.761.000,00 46,20 74,33 74,33 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 22.400.000,00 10.486.400,00 229.400,00 2,19 55,78 55,78 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan
20.000.000,00 14.860.000,00 5.280.000,00 35,53 44,44 44,44 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
2.699.757.400,00 1.882.181.350,00 1.190.394.619,00 63,25 73,86 73,86 100,00
PROGRAM PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
2.508.293.000,00 1.202.119.400,00 224.495.000,00 18,67 78,71 78,64 99,91
Perencanaan Responsif Gender 379.424.600,00 351.858.600,00 63.142.000,00 17,95 81,62 81,50 99,85
Peningkatan kualitas hidup perempuan 998.897.000,00 119.952.000,00 15.020.000,00 12,52 77,01 76,92 99,88
Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga 1.129.971.400,00 730.308.800,00 146.333.000,00 20,04 77,49 77,49 100,00
PROGRAM PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK
1.541.889.000,00 880.964.000,00 347.330.000,00 39,43 78,19 78,12 99,91
Perlindungan dan peningkatan tumbuh
kembang anak
522.069.000,00 429.394.000,00 101.750.000,00 23,70 78,44 78,44 100,00
Perlindungan khusus terhadap anak 422.520.000,00 141.370.000,00 102.490.000,00 72,50 79,84 79,71 99,84
Perlindungan Hak Perempuan 597.300.000,00 310.200.000,00 143.090.000,00 46,13 76,30 76,21 99,88
3) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pangan.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pangan
didukung oleh 4 program dan 18 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
II-67
Ketahanan Pangan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.39
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pangan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pangan 10.569.100.750,00 9.993.452.350,00 5.090.516.312,00 50,94 68,63 67,62 98,53
DINAS KETAHANAN PANGAN 10.569.100.750,00 9.993.452.350,00 5.090.516.312,00 50,94 68,63 67,62 98,53
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KETAHANAN PANGAN
5.176.822.400,00 4.679.577.000,00 3.162.827.838,00 67,59 69,62 69,17 99,36
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset
30.260.000,00 30.260.000,00 7.930.000,00 26,21 74,29 73,18 98,51
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 210.730.000,00 176.372.500,00 128.680.000,00 72,96 78,36 78,36 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 54.900.000,00 54.900.000,00 22.500.000,00 40,98 58,60 58,47 99,78
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan
20.450.000,00 20.450.000,00 20.100.000,00 98,29 76,30 76,17 99,83
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
4.618.282.400,00 4.155.394.500,00 2.858.721.338,00 68,80 75,72 75,40 99,58
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan
242.200.000,00 242.200.000,00 124.896.500,00 51,57 54,44 53,46 98,20
PROGRAM PENINGKATAN
KETAHANAN PANGAN
1.206.770.300,00 1.137.420.300,00 397.286.087,00 34,93 63,03 62,23 98,73
Pengelolaan Ketersediaan Pangan
Daerah
66.944.000,00 66.944.000,00 30.401.897,00 45,41 54,43 53,76 98,77
Pengelolaan Sumberdaya Pangan 212.550.000,00 212.550.000,00 53.430.190,00 25,14 64,44 63,26 98,17
Pembinaan dan Penanganan
Kerawanan Pangan
772.529.500,00 772.529.500,00 271.264.000,00 35,11 66,31 65,19 98,31
Peningkatan Kapasitas Dewan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Banten
154.746.800,00 85.396.800,00 42.190.000,00 49,40 66,94 66,71 99,66
PROGRAM PENINGKATAN
KETERJANGKAUAN PANGAN
2.427.955.050,00 2.418.902.050,00 737.178.600,00 30,48 70,39 69,14 98,22
Pengelolaan dan Pengembangan
Cadangan Pangan
1.862.703.200,00 1.853.650.200,00 513.820.000,00 27,72 81,62 80,46 98,58
Pengelolaan dan Pengembangan
Distribusi Pangan
379.448.250,00 379.448.250,00 178.273.000,00 46,98 70,96 69,02 97,27
Pengelolaan Penataan Harga Pangan 185.803.600,00 185.803.600,00 45.085.600,00 24,27 58,60 57,94 98,87
PROGRAM PERLINDUNGAN
KONSUMEN PANGAN
1.757.553.000,00 1.757.553.000,00 793.223.787,00 45,13 71,46 69,94 97,87
Pembinaan dan Pengembangan
Konsumsi Pangan
687.906.000,00 687.906.000,00 408.478.500,00 59,38 72,76 71,79 98,67
Pembinaan dan Pengembangan
Diversifikasi Pangan
693.954.000,00 693.954.000,00 200.750.500,00 28,93 78,19 77,53 99,16
Pembinaan dan Pengawasan Keamanan
Pangan
106.010.000,00 106.010.000,00 58.708.287,00 55,38 89,44 86,65 96,88
Sertifikasi dan Pengujian Mutu Pangan
pada UPTD Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan
166.957.000,00 166.957.000,00 76.694.000,00 45,94 42,76 42,01 98,25
Pelayanan Teknis Kemanan Pangan
pada UPTD Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Pangan
102.726.000,00 102.726.000,00 48.592.500,00 47,30 74,17 71,72 96,70
II-68
4) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan Hidup.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan
Hidup didukung oleh 3 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan pada
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat tabel di bawah ini:
Tabel 2.40
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Lingkungan Hidup)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Lingkungan Hidup 14.862.674.500,00 12.584.178.000,00 10.760.538.243,00 85,51 80,18 73,50 91,66
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
14.862.674.500,00 12.584.178.000,00 10.760.538.243,00 85,51 80,18 73,50 91,66
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
12.422.136.000,00 10.341.863.500,00 9.062.113.941,00 87,63 77,19 70,21 90,95
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
24.790.000,00 23.341.000,00 18.021.000,00 77,21 77,04 75,08 97,46
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 311.190.000,00 205.170.000,00 164.086.900,00 79,98 67,06 66,62 99,34
Peningkatan Kapasitas Aparatur 6.600.000,00 5.400.000,00 3.700.000,00 68,52 71,32 70,96 99,50
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
8.290.063.500,00 6.840.775.000,00 6.302.319.092,00 92,13 79,11 72,93 92,19
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Laboratorium Lingkungan
870.882.496,00 850.882.496,00 717.074.090,00 84,27 80,24 79,54 99,13
Pelayanan Tata Usaha pada Cabang
Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Wilayah Lebak dan
Tangerang
689.275.000,00 615.511.000,00 358.155.699,00 58,19 87,35 86,87 99,45
Pelayanan Tata Usaha pada Cabang
Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Wilayah Pandeglang,
Serang, dan Cilegon
786.545.004,00 683.045.004,00 647.854.171,00 94,85 78,55 74,15 94,40
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman
Hutan
572.880.000,00 527.880.000,00 295.428.689,00 55,97 78,59 78,05 99,31
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Taman Hutan Raya
Banten
869.910.000,00 589.859.000,00 555.474.300,00 94,17 75,08 73,97 98,52
PROGRAM PENGENDALIAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
HIDUP
1.886.709.500,00 1.773.876.500,00 1.368.453.302,00 77,14 77,16 64,54 83,65
Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan hidup
285.410.000,00 243.924.000,00 129.935.000,00 53,27 56,93 56,06 98,47
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 1.098.697.000,00 1.032.970.000,00 772.574.350,00 74,79 72,77 72,52 99,66
Pemeliharaan Lingkungan Hidup 225.795.000,00 220.175.000,00 203.591.500,00 92,47 82,23 81,84 99,53
Peningkatan Jaminan Mutu
Laboratorium Lingkungan
137.887.500,00 137.887.500,00 126.886.452,00 92,02 82,68 82,30 99,54
Pengujian dan analisa laboratorium
lingkungan
138.920.000,00 138.920.000,00 135.466.000,00 97,51 78,90 78,46 99,44
PROGRAM PENATAAN
PENEGAKAN HUKUM DAN
PENINGKATAN KAPASITAS
LINGKUNGAN HIDUP
553.829.000,00 468.438.000,00 329.971.000,00 70,44 86,21 85,75 99,47
Perencanaan dan pengkajian dampak
lingkungan hidup
155.400.000,00 155.400.000,00 96.485.000,00 62,09 83,45 82,99 99,45
Pelayanan pengaduan dan penegakan
hukum
135.419.000,00 134.918.000,00 84.796.000,00 62,85 87,00 86,68 99,63
Peningkatan kapasitas lingkungan
hidup
263.010.000,00 178.120.000,00 148.690.000,00 83,48 88,17 87,57 99,32
II-69
5) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Administrasi
Kependudukan dan Capil.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Administrasi
Kependudukan dan Capil didukung oleh 1 program dan 6 kegiatan yang
dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.41
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Administrasi Kependudukan dan Capil)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Administrasi Kependudukan dan Capil 682.397.600,00 457.666.726,00 168.716.560,00 36,86 71,59 71,57 99,98
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN ANAK,
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA
682.397.600,00 457.666.726,00 168.716.560,00 36,86 71,59 71,57 99,98
PROGRAM ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 682.397.600,00 457.666.726,00 168.716.560,00 36,86 71,59 71,57 99,98
Pembinaan Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan di Kabupaten/Kota (DAK) 78.000.000,00 26.923.400,00 3.470.000,00 12,89 55,06 55,06 100,00
Pembinaan Penyelenggaraan Catatan Sipil di
Kabupaten/Kota (DAK) 77.577.000,00 68.577.000,00 - - 86,94 86,85 99,90
Pembinaan Pengelolaan SIAK
Kabupaten/Kota (DAK) 80.000.000,00 47.178.000,00 - - 70,99 70,99 100,00
Peningkatan Penyelenggaraan KTP-El dan
KIA 125.000.000,00 104.324.000,00 36.604.260,00 35,09 72,77 72,77 100,00
Peningkatan Administrasi Catatan Sipil 96.611.614,00 58.345.300,00 55.005.300,00 94,28 70,99 70,99 100,00
Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan dan Pemanfaatan Data 225.208.986,00 152.319.026,00 73.637.000,00 48,34 72,76 72,76 100,00
6) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa didukung oleh 4 program dan 17 kegiatan yang
dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.42
II-70
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pemberdayaan Masyarakat Desa 10.129.125.000,00 7.397.175.440,00 2.851.760.265,00 38,55 82,73 82,51 99,73
DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA 10.129.125.000,00 7.397.175.440,00 2.851.760.265,00 38,55 82,73 82,51 99,73
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA
5.202.746.640,00 4.566.926.640,00 2.249.964.032,00 49,27 75,29 74,98 99,58
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset 20.180.000,00 12.100.000,00 3.800.000,00 31,40 60,96 60,89 99,89
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 172.469.000,00 172.469.000,00 69.980.000,00 40,58 81,79 81,71 99,90
Peningkatan Kapasitas Aparatur 23.000.000,00 23.000.000,00 - - 78,45 77,93 99,34
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan 7.737.760,00 7.737.760,00 - - 76,30 75,64 99,13
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
4.979.359.880,00 4.351.619.880,00 2.176.184.032,00 50,01 78,96 78,72 99,70
PROGRAM PENINGKATAN
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
2.275.524.000,00 1.426.914.000,00 174.493.233,00 12,23 86,44 86,06 99,56
Pembinaan dan Pemberdayaan Lembaga
Masyarakat dan Hukum Adat 126.570.000,00 126.570.000,00 5.383.000,00 4,25 89,45 89,40 99,94
Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
Desa 1.220.752.000,00 372.142.000,00 4.400.000,00 1,18 89,43 88,31 98,75
Pemberdayaan Lembaga Adat dan
Pengembangan Kehidupan Sosial
Budaya Masyarakat
95.452.000,00 95.452.000,00 40.324.733,00 42,25 89,44 89,18 99,71
Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan
TP PKK Provinsi 832.750.000,00 832.750.000,00 124.385.500,00 14,94 77,44 77,36 99,90
PROGRAM PENINGKATAN
PEMBERDAYAAN LEMBAGA
EKONOMI DESA/KELURAHAN
1.713.653.400,00 533.019.800,00 97.547.000,00 18,30 85,10 84,99 99,87
Pembinaan dan Pengembangan
Masyarakat Desa 124.710.000,00 124.710.000,00 18.585.000,00 14,90 88,60 88,48 99,86
Penataan dan Pengembangan Potensi
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 179.706.400,00 124.212.800,00 - - 89,44 89,28 99,82
Penataan dan Pengembangan Pelaku
Ekonomi Desa 1.128.122.000,00 128.122.000,00 69.762.000,00 54,45 86,93 86,82 99,87
Pendampingan Tenaga Profesional
Terhadap Penyaluran dan Penggunaan
Dana Desa
228.100.400,00 129.110.400,00 4.100.000,00 3,18 89,44 89,36 99,91
Pembinaan dan Pengembangan dalam
Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna 53.014.600,00 26.864.600,00 5.100.000,00 18,98 71,09 71,01 99,89
PROGRAM BINA PEMERINTAHAN
DESA/KELURAHAN 937.200.960,00 870.315.000,00 329.756.000,00 37,89 84,10 84,00 99,87
Penataan, Pembinaan dan
Pengembangan Lembaga Pemerintahan
Desa/Kelurahan
243.516.000,00 243.516.000,00 115.614.000,00 47,48 89,44 89,36 99,91
Pembinaan dan Penataan Badan
Kerjasama Desa 134.341.000,00 108.342.000,00 8.190.000,00 7,56 88,60 88,48 99,86
Pembinaan dan Pengembangan
Partisipatif Pembangunan Desa 559.343.960,00 518.457.000,00 205.952.000,00 39,72 74,27 74,15 99,84
II-71
7) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana didukung oleh 1 program dan 3
kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.43
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana 1.494.108.000,00 591.791.000,00 279.480.500,00 47,23 77,48 77,44 99,94
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN ANAK,
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA
1.494.108.000,00 591.791.000,00 279.480.500,00 47,23 77,48 77,44 99,94
PROGRAM KEPENDUDUKAN,
KELUARGA BERENCANA DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA
1.494.108.000,00 591.791.000,00 279.480.500,00 47,23 77,48 77,44 99,94
Pemetaan dan pengendalian kuantitas
penduduk 497.325.000,00 257.422.000,00 142.362.500,00 55,30 65,68 65,60 99,88
Pengembangan Desain Program,
Pengelolaan dan Pelaksanaan (AKIE)
Keluarga Berencana (KB)
481.158.000,00 208.228.000,00 44.428.000,00 21,34 83,39 83,39 100,00
Pemberdayaan Keluarga Sejahtera 515.625.000,00 126.141.000,00 92.690.000,00 73,48 83,38 83,32 99,93
8) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perhubungan.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perhubungan
didukung oleh 6 program dan 21 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Perhubungan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.44
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Perhubungan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perhubungan 32.003.019.629,00 31.937.568.129,00 19.701.987.216,00 61,69 83,25 82,82 99,49
DINAS PERHUBUNGAN 32.003.019.629,00 31.937.568.129,00 19.701.987.216,00 61,69 83,25 82,82 99,49
II-72
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PERHUBUNGAN
13.755.742.500,00 13.755.291.000,00 8.534.318.978,00 62,04 78,08 76,98 98,59
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 194.131.000,00 193.679.500,00 94.769.000,00 48,93 65,84 65,72 99,82
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 668.110.000,00 668.110.000,00 268.955.000,00 40,26 80,07 79,71 99,55
Peningkatan Kapasitas Aparatur 69.000.000,00 69.000.000,00 38.867.000,00 56,33 75,58 75,32 99,66
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 10.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 86,92 86,39 99,39
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
12.412.309.500,00 12.412.309.500,00 8.029.242.968,00 64,69 80,07 79,34 99,09
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Prasarana Perhubungan 402.192.000,00 402.192.000,00 92.485.010,00 23,00 80,02 75,42 94,25
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN
PENYELENGGARAAN
PERHUBUNGAN
847.480.000,00 847.480.000,00 100.326.000,00 11,84 86,92 86,92 100,00
Perencanaan dan Pengembangan
Jaringan Transportasi 274.000.000,00 274.000.000,00 27.405.000,00 10,00 86,92 86,92 100,00
Pengembangan Prasarana
Transportasi 300.490.000,00 300.490.000,00 42.991.000,00 14,31 86,92 86,92 100,00
Pengembangan Sarana Transportasi
dan Kelengkapan Jalan 272.990.000,00 272.990.000,00 29.930.000,00 10,96 86,92 86,92 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
PERHUBUNGAN
1.380.894.000,00 1.380.894.000,00 751.415.701,00 54,42 85,65 85,37 99,67
Peningkatan Pelayanan Angkutan
Barang dan Kereta Api 619.974.000,00 619.974.000,00 363.314.450,00 58,60 86,91 86,81 99,88
Peningkatan Pelayanan Angkutan
Penumpang 131.540.000,00 131.540.000,00 85.348.400,00 64,88 84,23 83,99 99,72
Pembangunan dan Penataan Sarana
Prasarana 629.380.000,00 629.380.000,00 302.752.851,00 48,10 85,82 85,31 99,41
PROGRAM PENGENDALIAN
DAN PENGAMANAN LALU
LINTAS
15.279.563.129,00 15.219.563.129,00 10.060.245.837,00 66,10 82,73 82,12 99,27
Penyelenggaraan Keselamatan Lalu
Lintas Jalan 447.580.000,00 387.580.000,00 254.365.170,00 65,63 86,94 86,73 99,76
Pengendalian dan Penyelenggaraan
Lalu lintas Jalan 2.226.015.300,00 2.226.015.300,00 1.077.013.460,00 48,38 75,76 74,22 97,97
Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas Jalan 11.657.492.829,00 11.657.492.829,00 7.780.405.457,00 66,74 81,30 80,62 99,16
Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas Jalan (DAK) 948.475.000,00 948.475.000,00 948.461.750,00 100,00 86,92 86,92 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN PERHUBUNGAN 242.440.000,00 237.440.000,00 18.242.000,00 7,68 84,40 84,10 99,64
Pengelolaan Sarana Perhubungan
Darat dan Pengendalian Operasional
Angkutan pada UPTD Pengelolaan
Prasarana Perhubungan
142.400.000,00 137.400.000,00 12.796.000,00 9,31 84,18 83,58 99,29
Pengelolaan Prasarana Perhubungan
Laut 100.040.000,00 100.040.000,00 5.446.000,00 5,44 84,61 84,61 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN PERHUBUNGAN
LAUT DAN UDARA
496.900.000,00 496.900.000,00 237.438.700,00 47,78 81,72 81,44 99,67
Penyelenggaraan Keselamatan
Pelayaran dan Pengendalian
Pemantauan Angkutan Laut
273.600.000,00 273.600.000,00 185.797.200,00 67,91 83,38 83,38 100,00
Penyelenggaraan Keselamatan 119.220.000,00 119.220.000,00 21.836.500,00 18,32 86,93 86,11 99,06
II-73
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penerbangan
Perencanaan Pembangunan dan
Pengembangan Pelabuhan 104.080.000,00 104.080.000,00 29.805.000,00 28,64 74,84 74,84 100,00
9) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Komunikasi dan
Informatika.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Komunikasi dan
Informatika didukung oleh 3 program dan 16 kegiatan yang dilaksanakan
pada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.45
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Komunikasi dan Informatika)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Komunikasi dan Informatika 22.950.509.305,00 21.557.886.136,00 15.708.773.348,00 72,87 77,93 77,55 99,51
DINAS KOMUNIKASI
INFORMATIKA, STATISTIK DAN
PERSANDIAN
22.950.509.305,00 21.557.886.136,00 15.708.773.348,00 72,87 77,93 77,55 99,51
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KOMUNIKASI INFORMATIKA,
STATISTIK DAN PERSANDIAN
5.500.533.786,00 5.038.384.267,00 3.509.850.193,00 69,66 74,75 73,80 98,73
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 19.150.000,00 19.150.000,00 11.610.000,00 60,63 74,18 74,18 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 121.606.000,00 121.606.000,00 97.589.500,00 80,25 63,44 63,44 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 4.000.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00 100,00 80,89 80,60 99,64
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 826.000,00 826.000,00 826.000,00 100,00 76,30 75,55 99,02
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
5.354.951.786,00 4.892.802.267,00 3.395.824.693,00 69,40 78,95 75,24 95,30
PROGRAM PENGEMBANGAN,
PENDAYAGUNAAN,
PENINGKATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
11.153.876.719,00 10.478.276.719,00 8.722.171.931,00 83,24 82,19 82,12 99,92
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Elektronik 423.180.000,00 423.180.000,00 353.747.800,00 83,59 82,54 82,22 99,61
Pengembangan Infrastruktur
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
7.566.523.000,00 6.900.923.000,00 5.525.612.430,00 80,07 88,74 88,65 99,90
Pendayagunaan dan Pemanfaatan
TIK 38.370.000,00 38.370.000,00 36.603.600,00 95,40 72,04 72,04 100,00
Pengelolaan Pemanfaatan
Infrastruktur TIK 962.654.000,00 952.654.000,00 698.091.000,00 73,28 83,32 83,32 100,00
II-74
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Standarisasi dan Tata Kelola
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
1.603.911.892,00 1.603.911.892,00 1.595.602.101,00 99,48 83,39 83,39 100,00
Pembangunan, Integrasi dan
Interprobabilitas 559.237.827,00 559.237.827,00 512.515.000,00 91,65 83,08 83,08 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
AKSES DAN KUALITAS
INFORMASI PUBLIK
6.296.098.800,00 6.041.225.150,00 3.476.751.224,00 57,55 76,85 76,73 99,84
Pelayanan Informasi Publik 135.965.680,00 135.965.680,00 109.786.974,00 80,75 80,56 79,93 99,22
Kemitraan Komunikasi Publik 136.875.000,00 136.875.000,00 95.458.000,00 69,74 74,96 74,96 100,00
Pengelolaan Aspirasi dan Opini
Publik 813.242.400,00 787.273.750,00 419.948.294,00 53,34 76,57 76,57 100,00
Penyelenggaraan Keterbukaan
Informasi Publik 1.716.395.000,00 1.487.490.000,00 1.227.663.153,00 82,53 75,88 75,88 100,00
Pengelolaan dan Penyebaran
Informasi Publik 3.493.620.720,00 3.493.620.720,00 1.623.894.803,00 46,48 76,30 76,30 100,00
10) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah didukung oleh 4 program dan 18 kegiatan yang
dilaksanakan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.46
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 9.049.665.000,00 8.074.699.550,00 4.815.886.521,00 59,64 78,04 70,39 90,19
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL
DAN MENENGAH 9.049.665.000,00 8.074.699.550,00 4.815.886.521,00 59,64 78,04 70,39 90,19
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KOPERASI, USAHA KECIL DAN
MENENGAH
5.562.627.000,00 5.092.934.550,00 3.740.769.905,00 73,45 76,87 76,85 99,98
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset 2.540.000,00 1.640.000,00 520.000,00 31,71 67,44 67,44 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 127.246.000,00 40.933.000,00 35.933.000,00 87,78 76,84 76,84 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 3.600.000,00 3.600.000,00 1.000.000,00 27,78 80,23 80,23 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
5.412.241.000,00 5.029.761.550,00 3.692.316.905,00 73,41 83,53 83,53 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan 17.000.000,00 17.000.000,00 11.000.000,00 64,71 76,30 76,22 99,90
II-75
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
PROGRAM PENGEMBANGAN
SISTEM PENDUKUNG USAHA BAGI
USAHA KECIL
1.318.304.000,00 1.007.474.000,00 450.712.000,00 44,74 75,14 61,08 81,29
Bina Usaha Kecil 202.744.000,00 202.744.000,00 138.884.000,00 68,50 60,17 60,17 100,00
Pengembangan Penguatan dan
Perlindungan Usaha Kecil 210.418.000,00 210.418.000,00 210.418.000,00 100,00 81,92 79,89 97,52
Penyelenggaraan Pelatihan Usaha Kecil 121.822.000,00 121.822.000,00 101.410.000,00 83,24 80,98 80,98 100,00
Peningkatan Kapasitas Usaha dan
Pemerdayaan SDM Usaha kecil (DAK) 783.320.000,00 472.490.000,00 - - 63,18 63,18 100,00
PROGRAM PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN DAN
PENGAWASAN KOPERASI
675.854.000,00 675.854.000,00 212.790.116,00 31,48 82,92 66,39 80,07
Kelembagaan dan Perizinan 194.546.000,00 194.546.000,00 113.547.116,00 58,37 76,05 74,73 98,26
Keanggotaan dan Penerapan Peraturan 92.608.000,00 92.608.000,00 92.608.000,00 100,00 80,86 80,86 100,00
Pengawasan, Pemeriksaanan dan
Penilaian Kesehatan 10.000.000,00 10.000.000,00 6.635.000,00 66,35 78,82 74,82 94,93
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
dan Pengawasan SDM Koperasi (DAK) 378.700.000,00 378.700.000,00 - - 89,44 89,44 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
KUALITAS USAHA DAN
PEMBERDAYAAN KOPERASI
1.492.880.000,00 1.298.437.000,00 411.614.500,00 31,70 77,23 77,22 99,99
Bina Usaha Koperasi 162.670.000,00 162.670.000,00 113.038.500,00 69,49 71,10 71,06 99,94
Pengembangan Penguatan dan
Perlindungan Koperasi 107.824.000,00 107.824.000,00 54.092.000,00 50,17 79,20 79,20 100,00
Penyusunan Strategi Peningkatan
Kualitas SDM Koperasi 42.584.000,00 42.584.000,00 - - 81,61 81,61 100,00
Penyelenggaraan Pelatihan
Pemberdayaan Koperasi 41.822.000,00 41.822.000,00 41.822.000,00 100,00 75,56 75,56 100,00
Peningkatan Kapasitas Usaha dan
Pemerdayaan SDM Koperasi (DAK) 1.137.980.000,00 943.537.000,00 202.662.000,00 21,48 78,69 78,69 100,00
11) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Penanaman Modal.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Penanaman
Modal didukung oleh 5 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
II-76
Tabel 2.47
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Penanaman Modal)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penanaman Modal 7.008.100.000,00 5.633.081.100,00 3.632.239.466,00 64,48 74,63 72,54 97,20
DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 7.008.100.000,00 5.633.081.100,00 3.632.239.466,00 64,48 74,63 72,54 97,20
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
4.201.148.200,00 3.217.946.750,00 2.040.864.448,00 63,42 67,75 66,97 98,86
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset 12.000.000,00 6.611.000,00 4.341.000,00 65,66 56,92 56,09 98,54
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 80.224.000,00 80.224.000,00 56.712.485,00 70,69 81,07 80,15 98,87
Peningkatan Kapasitas Aparatur 115.770.600,00 108.879.050,00 25.532.000,00 23,45 57,17 56,64 99,07
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan 7.430.800,00 7.430.800,00 600.000,00 8,07 76,30 76,25 99,93
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
3.985.722.800,00 3.014.801.900,00 1.953.678.963,00 64,80 67,27 65,73 97,71
PROGRAM PENINGKATAN IKLIM,
PROMOSI DAN KERJASAMA
INVESTASI
1.049.354.800,00 749.467.850,00 589.028.348,00 78,59 75,19 73,06 97,16
Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama
Penanaman Modal 600.069.600,00 337.708.000,00 319.617.600,00 94,64 72,37 70,86 97,91
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Promosi 320.529.000,00 320.529.000,00 222.896.000,00 69,54 86,92 85,99 98,93
Pembinaan BUMD dan Kerjasama
Penanaman Modal 128.756.200,00 91.230.850,00 46.514.748,00 50,99 66,29 62,33 94,03
PROGRAM PENGELOLAAN DATA
DAN SISTEM INFORMASI
PENANAMAN MODAL
746.680.000,00 711.090.000,00 495.664.000,00 69,70 80,05 77,82 97,21
Pengembangan data potensi penanaman
modal daerah 293.067.000,00 262.987.000,00 260.835.000,00 99,18 86,94 86,41 99,39
Perencanaan dan pengembangan
Penanaman modal daerah 163.684.000,00 163.684.000,00 11.950.000,00 7,30 78,17 74,25 94,99
Pengembangan Sistem informasi
penanaman modal daerah 289.929.000,00 284.419.000,00 222.879.000,00 78,36 75,05 72,80 97,00
PROGRAM PELAYANAN PERIZINAN
PENAMAN MODAL 562.357.500,00 562.117.500,00 336.663.350,00 59,89 72,62 71,76 98,81
Pelayanan Perizinan 242.617.500,00 242.377.500,00 160.732.350,00 66,31 74,64 73,89 99,00
Pelayanan Non Perizinan 203.300.000,00 203.300.000,00 107.666.000,00 52,96 75,82 74,20 97,86
Pelaporan dan Pengaduan Pelayanan
Perizinan 116.440.000,00 116.440.000,00 68.265.000,00 58,63 67,40 67,18 99,67
PROGRAM PENGENDALIAN
PENANAMAN MODAL 448.559.500,00 392.459.000,00 170.019.320,00 43,32 77,54 73,09 94,25
Pemantauan Realisasi Penanaman Modal 152.284.500,00 96.544.000,00 39.430.000,00 40,84 73,91 68,50 92,68
Pembinaan Penanaman Modal 154.195.000,00 153.835.000,00 53.952.400,00 35,07 78,17 75,05 96,01
Pengawasan Penanaman Modal dan
Perijinan 142.080.000,00 142.080.000,00 76.636.920,00 53,94 80,55 75,71 93,99
II-77
12) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kepemudaan dan
Olahraga.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kepemudaan
dan Olah Raga didukung oleh 5 program dan 19 kegiatan yang
dilaksanakan pada Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Provinsi Banten.
Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.48
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kepemudaan dan Olah Raga)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kepemudaan dan Olahraga 38.774.882.700,00 30.213.312.850,00 14.359.610.425,00 47,53 78,46 75,90 96,74
DINAS KEPEMUDAAN DAN
OLAHRAGA 38.774.882.700,00 30.213.312.850,00 14.359.610.425,00 47,53 78,46 75,90 96,74
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
6.199.339.600,00 5.346.919.500,00 3.091.218.632,00 57,81 76,08 76,08 100,00
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 36.500.000,00 25.670.500,00 16.704.000,00 65,07 71,58 71,58 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 263.250.000,00 219.490.000,00 82.315.000,00 37,50 66,74 66,74 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 242.500.000,00 236.116.000,00 72.116.000,00 30,54 78,07 78,07 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 175.584.200,00 175.584.200,00 164.686.200,00 93,79 76,30 76,30 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
3.836.505.400,00 3.422.193.800,00 2.090.544.276,00 61,09 80,55 80,55 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pembinaan dan Pelatihan Olah Raga 1.645.000.000,00 1.267.865.000,00 664.853.156,00 52,44 83,25 83,25 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PEMBERDAYAAN KEPEMUDAAN 6.227.930.000,00 3.535.710.000,00 1.145.477.000,00 32,40 80,40 68,77 85,53
Pembinaan Kepramukaan 1.066.830.000,00 1.007.240.000,00 241.830.000,00 24,01 86,92 86,92 100,00
Penguatan Kelembagaan Pemuda 1.950.483.000,00 766.533.000,00 584.380.000,00 76,24 79,84 79,84 100,00
Pendidikan Pelatihan Kepeloporan
dan Kepemimpinan Pemuda 613.965.000,00 613.965.000,00 130.625.000,00 21,28 79,85 79,85 100,00
Pengembangan Wawasan dan
Kreativitas Pemuda 13.820.000,00 13.820.000,00 12.820.000,00 92,76 85,54 85,54 100,00
Pelatihan Keterampilan bagi Pemuda 2.582.832.000,00 1.134.152.000,00 175.822.000,00 15,50 63,32 63,32 100,00
PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN PEMBERDAYAAN OLAH
RAGA
16.599.812.100,00 14.606.367.100,00 5.430.555.793,00 37,18 75,20 75,20 100,00
Pembinaan Olah Raga Pendidikan
dan Layanan Khusus 1.270.960.000,00 480.890.000,00 170.860.000,00 35,53 80,28 80,28 100,00
Pembinaan Olah Raga Rekreasi dan
Industri Olah Raga 1.771.649.000,00 568.274.000,00 381.904.000,00 67,20 82,67 82,67 100,00
Pengadaan Sarana Prasarana Keolah
Ragaan 13.557.203.100,00 13.557.203.100,00 4.877.791.793,00 35,98 62,64 62,64 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PRESTASI OLAH RAGA 4.133.360.000,00 2.517.480.000,00 1.723.531.000,00 68,46 83,24 83,24 100,00
Peningkatan Prestasi dan Pembibitan
Olahraga 1.932.000.000,00 1.531.520.000,00 1.282.000.000,00 83,71 82,98 82,98 100,00
Peningkatan SDM Keolah Ragaan 1.204.187.000,00 538.787.000,00 4.187.000,00 0,78 86,91 86,91 100,00
II-78
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan dan pengawasan
organisasi keolahragaan 997.173.000,00 447.173.000,00 437.344.000,00 97,80 79,84 79,84 100,00
13) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Statistik.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Statistik
didukung oleh 2 program dan 2 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian, dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.49
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Statistik)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Statistik 461.408.000,00 461.408.000,00 299.210.000,00 64,85 61,51 61,19 99,48
DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA,
STATISTIK DAN PERSANDIAN 290.698.000,00 290.698.000,00 194.398.000,00 66,87 76,61 76,51 99,87
PROGRAM PENYEDIAAN DATA
PEMBANGUNAN DAERAH DINAS
KOMUNIKASI INFORMATIKA, STATISTIK
DAN PERSANDIAN
290.698.000,00 290.698.000,00 194.398.000,00 66,87 76,61 76,51 99,87
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
Sektoral 290.698.000,00 290.698.000,00 194.398.000,00 66,87 76,61 76,51 99,87
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH 170.710.000,00 170.710.000,00 104.812.000,00 61,40 46,40 45,86 98,84
PROGRAM PENYEDIAAN DATA
PEMBANGUNAN DAERAH BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
170.710.000,00 170.710.000,00 104.812.000,00 61,40 46,40 45,86 98,84
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan 170.710.000,00 170.710.000,00 104.812.000,00 61,40 46,40 45,86 98,84
14) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Persandian.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Persandian
didukung oleh 1 program dan 1 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Komunikasi Informatika. Statistik dan Persandian Provinsi Banten.
Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
II-79
Tabel 2.50
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Persandian)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Persandian 256.053.400,00 256.053.400,00 200.303.400,00 78,23 76,15 76,15 100,00
DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA,
STATISTIK DAN PERSANDIAN 256.053.400,00 256.053.400,00 200.303.400,00 78,23 76,15 76,15 100,00
PROGRAM TATA KELOLA PERSANDIAN 256.053.400,00 256.053.400,00 200.303.400,00 78,23 76,15 76,15 100,00
Pengelolaan Persandian dan Keamanan
Informasi 256.053.400,00 256.053.400,00 200.303.400,00 78,23 76,15 76,15 100,00
15) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kebudayaan.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kebudayaan
didukung oleh 1 program dan 4 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan
kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.51
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kebudayaan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebudayaan 1.969.296.000,00 1.935.800.000,00 67.464.000,00 3,49 75,50 68,66 90,95
DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN 1.969.296.000,00 1.935.800.000,00 67.464.000,00 3,49 75,50 68,66 90,95
PROGRAM PELESTARIAN
KEBUDAYAAN 1.969.296.000,00 1.935.800.000,00 67.464.000,00 3,49 75,50 68,66 90,95
Pelestarian, Pengembangan dan
Pemanfaatan Cagar Budaya dan
Permuseuman
181.800.000,00 181.800.000,00 53.950.000,00 29,68 83,26 83,05 99,75
Pelestarian, Pengembangan dan
Pemanfaatan Sejarah, Nilai Tradisi dan
Kesenian
119.832.000,00 119.832.000,00 - - 85,50 85,50 100,00
Peningkatan Sumberdaya Manusia
Kebudayaan 217.664.000,00 217.664.000,00 13.514.000,00 6,21 88,80 70,72 79,64
Bantuan Operasional Penyelenggaraan
Museum (DAK) 1.450.000.000,00 1.416.504.000,00 - - 44,42 35,38 79,65
16) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perpustakaan.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Perpustakaan
didukung oleh 3 program dan 10 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
II-80
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.52
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Perpustakaan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perpustakaan 9.070.447.000,00 9.054.577.000,00 4.949.948.161,00 54,67 77,03 74,62 96,87
DINAS PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN DAERAH 9.070.447.000,00 9.054.577.000,00 4.949.948.161,00 54,67 77,03 74,62 96,87
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
DAERAH
7.631.265.250,00 7.615.395.250,00 4.421.376.475,00 58,06 79,22 77,91 98,34
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset 36.800.000,00 27.794.000,00 22.213.000,00 79,92 76,30 74,08 97,09
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 183.867.000,00 183.867.000,00 76.502.000,00 41,61 71,28 70,98 99,58
Peningkatan Kapasitas Aparatur 8.610.000,00 8.610.000,00 8.610.000,00 100,00 82,67 80,84 97,79
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan 5.400.000,00 5.400.000,00 5.400.000,00 100,00 86,92 86,79 99,85
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
7.396.588.250,00 7.389.724.250,00 4.308.651.475,00 58,31 78,95 76,86 97,35
PROGRAM PENGEMBANGAN
BUDAYA BACA DAN PEMBINAAN
PERPUSTAKAAN
335.907.750,00 335.907.750,00 233.225.250,00 69,43 76,48 73,17 95,67
Pembinaan dan Pengembangan Minat
dan Budaya Baca Masyarakat 94.460.000,00 94.460.000,00 35.248.000,00 37,32 78,42 75,51 96,29
Pembinaan dan Pengembangan
Perpustakaan 241.447.750,00 241.447.750,00 197.977.250,00 82,00 74,53 70,82 95,02
PROGRAM PENGEMBANGAN
KOLEKSI DAN PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN
PERPUSTAKAAN
1.103.274.000,00 1.103.274.000,00 295.346.436,00 26,77 75,40 72,78 96,53
Pengembangan Layanan dan Sistem
Informasi Perpustakaan Berbasis
Teknologi dan Informatika
158.000.000,00 158.000.000,00 118.296.000,00 74,87 75,82 74,80 98,65
Pengelolaan Bahan Deposit dan
Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan 619.676.000,00 619.676.000,00 103.771.436,00 16,75 68,04 66,07 97,10
Peningkatan Kualitas Layanan dan
Kerjasama Perpustakaan 325.598.000,00 325.598.000,00 73.279.000,00 22,51 82,34 77,48 94,10
17) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kearsipan.
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Kearsipan
didukung oleh 1 program dan 4 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
II-81
Tabel 2.53
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kearsipan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kearsipan 1.593.969.500,00 1.593.969.500,00 436.552.180,00 27,39 79,50 76,15 95,79
DINAS PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN DAERAH 1.593.969.500,00 1.593.969.500,00 436.552.180,00 27,39 79,50 76,15 95,79
PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM
KEARSIPAN 1.593.969.500,00 1.593.969.500,00 436.552.180,00 27,39 79,50 76,15 95,79
Penelusuran, Akuisisi dan Pemeliharaan
Arsip Statis 844.651.500,00 844.651.500,00 288.156.680,00 34,12 75,24 71,29 94,75
Pelayanan Kearsipan dan Pemanfaatan
Arsip 137.920.000,00 137.920.000,00 35.348.000,00 25,63 75,98 72,47 95,38
Pembinaan dan Pengembangan Sistem
Kearsipan 241.398.000,00 241.398.000,00 61.368.500,00 25,42 84,09 81,07 96,41
Pengelolaan Arsip Dinamis 370.000.000,00 370.000.000,00 51.679.000,00 13,97 82,68 79,77 96,48
C. Penyelenggaraan Urusan Pilihan
Penyelenggaraan Urusan Pilihan melaksanakan 7 Urusan Bidang 31
program dan 124 kegiatan yang tersebar di 6 (enam) Perangkat Daerah,
yaitu: Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian,
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pilihan sebesar
Rp100.994.858.826,00,- dan target Triwulan III sebesar
Rp82.414.335.037,00,- realisasi sebesar Rp58.362.684.683,00,- atau
sebesar 70,82% dengan capaian realisasi kinerja fisik sebesar 95,39%.
Adapun Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2020, sebagai berikut :
1) Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan
Pada Urusan Pilihan Bidang Kelautan dan Perikanan didukung oleh
5 program dan 32 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
II-82
Tabel 2.54
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kelautan dan Perikanan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kelautan dan Perikanan 10.999.450.000,00 8.628.692.461,00 6.350.034.209,00 73,59 78,84 66,86 84,80
DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN 10.999.450.000,00 8.628.692.461,00 6.350.034.209,00 73,59 78,84 66,86 84,80
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
KELAUTAN DAN PERIKANAN
8.422.918.750,00 6.954.216.271,00 5.440.594.600,00 78,23 77,25 69,16 89,54
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 63.444.500,00 63.444.500,00 48.139.196,00 75,88 72,77 70,47 96,84
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 179.382.000,00 150.000.000,00 123.550.000,00 82,37 71,27 66,45 93,24
Peningkatan Kapasitas Aparatur 35.472.000,00 35.472.000,00 13.555.600,00 38,21 76,85 62,82 81,74
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 56.722.000,00 56.722.000,00 - - 76,30 67,33 88,24
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
4.492.758.555,00 4.037.553.576,00 3.091.082.521,00 76,56 78,63 69,99 89,01
Pelayanan Tata Usaha pada Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten Wilayah Utara
924.365.695,00 416.539.195,00 339.749.000,00 81,56 79,20 69,57 87,84
Pelayanan Tata Usaha pada Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Banten Wilayah Selatan
629.530.000,00 400.000.000,00 346.392.944,00 86,60 78,31 76,69 97,93
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil
Perikanan
1.043.884.000,00 879.975.000,00 750.871.860,00 85,33 76,71 58,54 76,31
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Produksi Perikanan Budidaya Air
Payau dan Laut
350.500.000,00 330.500.000,00 220.654.807,00 66,76 87,79 75,14 85,59
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan 646.860.000,00 584.010.000,00 506.598.672,00 86,74 74,64 74,64 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI PERIKANAN
TANGKAP
580.881.000,00 573.393.500,00 172.719.082,00 30,12 82,27 61,65 74,94
Pengelolaan Sumber Daya Ikan 86.444.000,00 81.144.000,00 6.911.000,00 8,52 76,30 66,95 87,75
Pengelolaan Kapal, Alat Penangkap
Ikan dan Sertifikasi Awak Kapal
Perikanan
268.963.000,00 266.775.500,00 110.477.500,00 41,41 86,57 70,22 81,11
Pembinaan dan Pengembangan
Pelabuhan Perikanan 137.032.000,00 137.032.000,00 55.330.582,00 40,38 89,02 76,73 86,19
Pelaksanaan Tata Kelola dan
Pelayanan Usaha Kepelabuhan 34.660.000,00 34.660.000,00 - - 72,76 66,57 91,49
Pelaksanaan Operasional Pelabuhan
dan Kesyahbandaran 53.782.000,00 53.782.000,00 - - 79,53 72,33 90,95
PROGRAM PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
216.430.000,00 196.082.440,00 147.918.589,00 75,44 76,81 68,58 89,29
Penanganan Pelanggaran 168.871.500,00 168.523.940,00 128.445.200,00 76,22 77,43 70,30 90,79
Pengawasan Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan 13.809.500,00 13.809.500,00 10.254.389,00 74,26 77,34 69,31 89,62
Pengawasan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan 33.749.000,00 13.749.000,00 9.219.000,00 67,05 75,66 66,13 87,40
PROGRAM PENINGKATAN DAYA
SAING PERIKANAN 1.369.191.250,00 494.971.250,00 355.898.348,00 71,90 74,79 62,26 83,25
Pembinaan Mutu dan Diversifikasi
Produk Kelautan dan Perikanan 43.040.000,00 43.040.000,00 43.039.000,00 100,00 59,84 55,10 92,08
II-83
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan Investasi dan Promosi
Produk Perikanan 262.785.000,00 162.785.000,00 146.375.100,00 89,92 77,24 66,60 86,22
Peningkatan Usaha dan Kelembagaan
Perikanan Budidaya 65.513.000,00 65.513.000,00 52.483.000,00 80,11 65,65 58,64 89,32
Peningkatan Kualitas Pengujian 125.500.000,00 121.280.000,00 103.528.748,00 85,36 81,72 64,54 78,98
Pengendalian Mutu Perikanan 32.130.000,00 32.130.000,00 9.722.500,00 30,26 82,21 66,12 80,43
Produksi Benih Ikan Air Laut dan
Payau 798.883.250,00 28.883.250,00 - - 68,20 53,38 78,27
Pelayanan Teknis Produksi Perikanan
Budidaya Air Payau dan Laut 41.340.000,00 41.340.000,00 750.000,00 1,81 88,69 71,47 80,58
PROGRAM PENGELOLAAN
SUMBER DAYA LAUT, PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL
410.029.000,00 410.029.000,00 232.903.590,00 56,80 83,07 72,62 87,43
Pengelolaan Ruang Laut dan
Konservasi 40.263.000,00 40.263.000,00 40.263.000,00 100,00 79,43 73,93 93,08
Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil 51.190.000,00 51.190.000,00 6.924.000,00 13,53 81,09 64,65 79,73
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pesisir 66.000.000,00 66.000.000,00 9.702.590,00 14,70 83,04 71,15 85,68
Pengelolaan dan Pengendalian Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten Wilayah Utara
63.010.000,00 63.010.000,00 49.450.000,00 78,48 89,44 74,49 83,28
Pengelolaan dan Pengendalian Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten Wilayah Selatan
38.982.000,00 38.982.000,00 10.582.000,00 27,15 77,94 77,40 99,31
Pelayanan Usaha Jasa Kelautan pada
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten Wilayah Utara
67.150.000,00 67.150.000,00 59.130.000,00 88,06 81,10 72,13 88,94
Pelayanan Usaha Jasa Kelautan pada
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten Wilayah Selatan
83.434.000,00 83.434.000,00 56.852.000,00 68,14 89,43 74,62 83,44
2) Urusan Pilihan Bidang Pariwisata.
Pada Urusan Pilihan Bidang Pariwisata didukung oleh 5 program dan 17
kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.55
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pariwisata)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pariwisata 11.728.300.000,00 9.074.026.250,00 4.550.552.137,00 50,15 79,07 76,05 96,17
DINAS PARIWISATA 11.728.300.000,00 9.074.026.250,00 4.550.552.137,00 50,15 79,07 76,05 96,17
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS 3.605.490.500,00 3.254.961.750,00 2.186.947.858,00 67,19 73,72 71,13 96,48
II-84
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
PARIWISATA
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan
dan Neraca Aset 32.300.000,00 23.098.000,00 19.143.000,00 82,88 66,01 66,01 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 70.513.000,00 69.520.000,00 50.424.000,00 72,53 75,03 74,61 99,44
Peningkatan Kapasitas Aparatur 2.714.000,00 2.714.000,00 309.200,00 11,39 75,93 73,13 96,31
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan
Pelayanan Perpustakaan 18.000.000,00 18.000.000,00 - - 76,30 73,43 96,24
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
3.481.963.500,00 3.141.629.750,00 2.117.071.658,00 67,39 75,34 68,46 90,87
PROGRAM PENGEMBANGAN
INDUSTRI PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
1.209.412.000,00 1.025.100.000,00 243.518.000,00 23,76 78,77 75,58 95,95
Pembinaan Usaha Industri Pariwisata 388.264.000,00 388.264.000,00 93.291.500,00 24,03 88,17 84,60 95,95
Standarisasi Usaha Industri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif 327.358.000,00 327.358.000,00 137.601.000,00 42,03 71,85 69,15 96,24
Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif 493.790.000,00 309.478.000,00 12.625.500,00 4,08 76,29 73,00 95,69
PROGRAM PEMASARAN PRODUK
PARIWISATA 2.638.598.500,00 2.516.168.500,00 1.205.619.749,00 47,91 79,07 76,08 96,21
Promosi Pariwisata Provinsi Banten 647.688.500,00 647.688.500,00 121.499.000,00 18,76 79,49 77,32 97,27
Penyiapan Sarana dan Prasarana
Promosi Pariwisata 1.421.520.000,00 1.421.520.000,00 1.003.315.066,00 70,58 88,30 85,03 96,30
Pengembangan Potensi Pasar Pariwisata 569.390.000,00 446.960.000,00 80.805.683,00 18,08 69,42 65,88 94,90
PROGRAM PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF
1.000.214.000,00 841.111.000,00 140.481.130,00 16,70 85,63 82,70 96,58
Peningkatan Standarisasi dan
Kualifikasi Sumber Daya Manusia 336.676.000,00 336.676.000,00 55.462.000,00 16,47 86,23 84,12 97,55
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pariwisata Ekonomi Kreatif tingkat
lanjutan
231.011.000,00 231.011.000,00 55.578.380,00 24,06 89,42 86,55 96,79
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pariwisata Banten 432.527.000,00 273.424.000,00 29.440.750,00 10,77 81,24 77,43 95,31
PROGRAM PENGEMBANGAN
DESTINASI PARIWISATA 3.274.585.000,00 1.436.685.000,00 773.985.400,00 53,87 78,18 74,74 95,61
Pengembangan Pemberdayaan
Masyarakat Destinasi Pariwisata
Provinsi Banten
371.475.000,00 183.575.000,00 113.115.000,00 61,62 70,22 66,17 94,23
Pengembangan Kawasan Strategis
Pariwisata Provinsi Banten 1.994.900.000,00 764.900.000,00 273.094.450,00 35,70 83,89 80,40 95,84
Optimalisasi Atraksi Wisata Provinsi
Banten 908.210.000,00 488.210.000,00 387.775.950,00 79,43 80,42 77,66 96,57
3) Urusan Pilihan Bidang Pertanian.
Pada Urusan Pilihan Bidang Pertanian didukung oleh 7 program dan 40 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
II-85
Tabel 2.56
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pertanian)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertanian 34.877.069.000,00 28.829.130.000,00 23.274.981.218,00 80,73 69,85 65,43 93,66
DINAS PERTANIAN 34.877.069.000,00 28.829.130.000,00 23.274.981.218,00 80,73 69,85 65,43 93,66
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
PERTANIAN
21.307.526.800,00 17.084.829.300,00 13.321.098.843,00 77,97 79,72 75,93 95,26
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 170.000.000,00 148.621.500,00 140.781.500,00 94,72 84,31 84,31 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 786.007.000,00 777.074.500,00 630.052.500,00 81,08 82,42 80,14 97,23
Peningkatan Kapasitas Aparatur 4.750.000,00 4.750.000,00 3.810.000,00 - 83,81 83,81 100,00
Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada UPTD Pelayanan
dan Pengujian Veteriner
1.353.797.100,00 1.198.779.900,00 928.764.765,00 77,48 78,02 77,03 98,73
Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi
dan Penyediaan Sarana Pendukung
UPTD Benih dan Perlindungan
Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan (DAK)
1.372.234.970,00 1.372.234.970,00 229.880.000,00 16,75 88,78 73,36 82,63
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
11.315.221.730,00 8.177.272.430,00 7.503.007.354,00 91,75 78,02 73,06 93,64
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan
569.920.000,00 502.140.000,00 365.603.655,00 72,81 68,29 66,06 96,73
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Benih dan Perlindungan Tanaman
Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan
2.301.566.000,00 2.252.326.000,00 1.798.691.734,00 79,86 76,10 68,65 90,21
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengujian Pakan dan Pembibitan
Ternak
3.434.030.000,00 2.651.630.000,00 1.720.507.335,00 64,88 77,69 76,99 99,10
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN
PANGAN
2.595.494.350,00 2.452.082.850,00 2.114.030.725,00 86,21 65,97 63,82 96,74
Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Produk Serelia 1.220.582.350,00 1.209.812.350,00 1.194.912.000,00 98,77 43,95 41,60 94,65
Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu aneka Kacang dan Umbi 399.224.000,00 367.426.000,00 330.669.000,00 90,00 43,67 42,45 97,21
Pengembangan Teknologi dan Pasca
panen Tanaman pangan 319.418.000,00 287.418.000,00 183.317.625,00 63,78 82,62 78,33 94,81
Produksi dan Pemasaran benih
Tanaman Pangan 210.700.000,00 179.200.000,00 139.357.100,00 77,77 75,58 74,28 98,28
Perlindungan Tanaman Pangan 181.700.000,00 181.700.000,00 116.700.000,00 64,23 77,08 73,35 95,16
Pelayanan Teknis Sertifikasi dan
Pengawasan Tanaman Pangan 263.870.000,00 226.526.500,00 149.075.000,00 65,81 72,91 72,91 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS
HORTIKULTURA
2.038.820.000,00 1.711.970.000,00 1.428.393.500,00 83,44 67,02 63,85 95,27
Peningkatan Produksi Buah dan
Florikultura 488.500.000,00 408.500.000,00 341.229.500,00 83,53 46,20 45,82 99,18
Peningkatan Produksi Sayuran dan
Tanaman Obat 703.320.000,00 473.320.000,00 431.775.000,00 91,22 44,65 43,97 98,48
Pengembangan Teknologi dan Pasca 511.700.000,00 499.700.000,00 453.561.500,00 90,77 83,75 80,51 96,13
II-86
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Panen Hortikultura
Produksi dan Pemasaran benih
Tanaman Hortikultura 112.000.000,00 112.000.000,00 105.357.500,00 94,07 77,64 70,58 90,91
Perlindungan Tanaman Hortikultura 82.500.000,00 82.500.000,00 72.180.000,00 87,49 81,02 73,80 91,09
Pelayanan Teknis Sertifikasi dan
Pengawasan Tanaman Hortikultura 140.800.000,00 135.950.000,00 24.290.000,00 17,87 68,87 68,42 99,35
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN
1.066.242.200,00 909.421.200,00 518.477.000,00 57,01 71,09 69,13 97,24
Produksi dan Pemasaran Benih
Tanaman Perkebunan 59.920.000,00 59.920.000,00 50.327.000,00 83,99 44,42 43,64 98,24
Pelayanan Teknis Sertifikasi dan
Pengawasan Tanaman Perkebunan 65.000.000,00 61.862.000,00 11.380.000,00 18,40 69,91 69,91 100,00
Perlindungan Tanaman Perkebunan 119.767.200,00 114.392.200,00 42.389.000,00 37,06 75,87 68,55 90,35
Peningkatan Produksi Komoditas
Perkebunan 188.500.000,00 178.092.000,00 104.947.000,00 58,93 78,24 77,12 98,57
Pengembangan Komoditas
Perkebunan 405.000.000,00 354.950.000,00 220.724.000,00 62,18 80,65 78,12 96,86
Pengembangan Aneka Usaha dan
Pemasaran Hasil Perkebunan 228.055.000,00 140.205.000,00 88.710.000,00 63,27 77,42 77,41 99,99
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS PETERNAKAN
2.056.165.650,00 1.479.351.650,00 1.147.198.680,00 77,55 65,62 63,46 96,71
Pengembangan Perbibitan Ternak 214.190.650,00 214.190.650,00 163.677.500,00 76,42 43,20 41,43 95,90
Pengembangan Pakan ternak 203.000.000,00 189.146.000,00 170.788.000,00 90,29 84,28 83,19 98,71
Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Peternakan 135.760.000,00 126.910.000,00 79.860.000,00 62,93 45,50 41,37 90,92
Pengujian Mutu Pakan dan Hijauan
Pakan ternak 249.515.000,00 221.865.000,00 92.223.000,00 41,57 76,97 73,18 95,08
Perbibitan Ternak 1.253.700.000,00 727.240.000,00 640.650.180,00 88,09 78,14 78,14 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
PRASARANA SARANA DAN
PENYULUHAN PERTANIAN
4.561.000.000,00 3.942.050.000,00 3.746.523.670,00 95,04 60,68 50,73 83,60
Penyediaan Prasarana dan Sarana
Pertanian 730.000.000,00 306.650.000,00 300.629.000,00 98,04 82,68 63,64 76,97
Pemanfaatan Lahan dan Air Irigasi 369.000.000,00 350.400.000,00 255.700.000,00 72,97 52,94 43,77 82,68
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Tani 3.462.000.000,00 3.285.000.000,00 3.190.194.670,00 97,11 46,42 44,77 96,45
PROGRAM PENANGANAN
KESEHATAN HEWAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT
VETERINER
1.251.820.000,00 1.249.425.000,00 999.258.800,00 79,98 78,90 71,07 90,08
Penanggulangan dan Pencegahan
Penyakit Hewan Menular 288.100.000,00 288.100.000,00 176.296.000,00 61,19 70,22 66,12 94,16
Pengendalian Kesehatan Masyarakat
Veteriner 237.520.000,00 237.520.000,00 213.197.000,00 89,76 77,08 74,77 97,00
Pengawasan Obat dan Produk Asal
Hewan 220.000.000,00 220.000.000,00 191.064.500,00 86,85 80,84 71,55 88,51
Peningkatan Penyidikan, Pengujian
dan Pelayanan Masyarakat Veteriner
(Kesmavet)
248.100.000,00 247.850.000,00 231.024.300,00 93,21 79,16 70,45 89,00
Peningkatan Penyidikan, Pengujian,
Pengendalian Penyakit Hewan
Menular dan Pelayanan Masyarakat
Veteriner (Kesmavet)
258.100.000,00 255.955.000,00 187.677.000,00 73,32 87,18 72,44 83,09
II-87
4) Urusan Pilihan Bidang Kehutanan.
Pada Urusan Pilihan Bidang Kehutanan didukung oleh 2 program
dan 14 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.57
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kehutanan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kehutanan 6.163.169.500,00 748.860.000,00 662.738.243,00 88,50 79,36 78,32 98,68
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 6.163.169.500,00 748.860.000,00 662.738.243,00 88,50 79,36 78,32 98,68
Program Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan 1.068.960.000,00 748.860.000,00 662.738.243,00 88,50 79,36 78,32 98,68
Perencanaan dan penatagunaan hutan 282.220.000,00 252.120.000,00 237.965.343,00 94,39 61,45 60,21 97,98
Pemanfaatan hutan dan penatausahaan hasil hutan 393.540.000,00 248.540.000,00 227.196.000,00 91,41 89,42 88,85 99,36
Pengembangan aneka usaha dan promosi kehutanan 321.590.000,00 176.590.000,00 128.011.900,00 72,49 88,43 87,86 99,36
Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang 23.410.000,00 23.410.000,00 23.310.000,00 99,57 78,19 77,01 98,49
Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Hutan pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon 48.200.000,00 48.200.000,00 46.255.000,00 95,96 79,32 77,65 97,89
Program Pengendalian DAS dan Konservasi Hutan 5.094.209.500,00 3.205.762.500,00 2.694.394.587,00 84,05 64,00 60,40 94,37
Konservasi SDA dan Ekosistem 401.747.000,00 253.427.000,00 248.975.300,00 98,24 88,54 88,18 99,59
Pengembangan Pembenihan Tanaman Hutan 887.413.500,00 696.893.500,00 639.659.167,00 91,79 62,86 62,31 99,13
Perlindungan dan Rehabilitasi Kawasan Taman Hutan Raya
Banten 375.579.000,00 175.579.000,00 166.519.000,00 94,84 82,52 82,04 99,42
Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Taman Hutan
Raya Banten 701.938.000,00 397.938.000,00 321.068.500,00 80,68 75,05 74,02 98,63
Sertifikasi dan Proteksi Peredaran Benih Tanaman Hutan 174.461.000,00 168.883.000,00 99.417.000,00 58,87 44,15 43,71 99,00
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Lebak dan Tangerang 1.045.468.000,00 643.398.000,00 595.525.540,00 92,56 44,87 44,53 99,24
Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada
Cabang Dinas LHK Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon 720.854.000,00 420.854.000,00 305.962.000,00 72,70 49,01 48,48 98,92
Pengelolaan DAS 520.079.000,00 212.120.000,00 201.250.080,00 94,88 65,29 64,48 98,76
Penyuluhan Kehutanan 266.670.000,00 236.670.000,00 116.018.000,00 49,02 84,09 83,58 99,39
5) Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral.
Pada Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral
didukung oleh 5 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Banten. Pelaksanaan program
dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.58
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
II-88
(Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Energi dan Sumberdaya Mineral 17.674.035.000,00 17.522.121.000,00 15.596.998.295,00 89,01 72,95 72,84 99,85
DINAS ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL 17.674.035.000,00 17.522.121.000,00 15.596.998.295,00 89,01 72,95 72,84 99,85
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DINAS
ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
4.017.143.610,00 3.865.229.610,00 2.549.191.195,00 65,95 72,22 71,89 99,54
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 95.945.500,00 95.945.500,00 95.945.500,00 100,00 71,58 71,58 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 180.835.800,00 133.275.800,00 80.429.600,00 60,35 78,19 78,07 99,85
Peningkatan Kapasitas Aparatur 33.946.000,00 33.946.000,00 21.954.000,00 64,67 56,36 56,36 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 37.351.000,00 37.351.000,00 34.564.000,00 92,54 75,76 75,76 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
3.669.065.310,00 3.564.711.310,00 2.316.298.095,00 64,98 79,20 77,66 98,06
PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN
INFRASTRUKTUR ENERGI DAN
KETENAGALISTRIKAN
12.280.316.692,00 12.280.316.692,00 12.053.612.902,00 98,15 76,07 76,04 99,97
Pengembangan infrastruktur energi
baru terbarukan 5.300.000,00 5.300.000,00 5.300.000,00 100,00 86,93 86,93 100,00
Pengembangan infrastruktur
ketenagalistrikan 11.863.883.050,00 11.863.883.050,00 11.832.683.050,00 99,74 82,67 82,60 99,92
Pengendalian pengembangan
infrastruktur Energi 411.133.642,00 411.133.642,00 215.629.852,00 52,45 58,60 58,60 100,00
PROGRAM PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN
KETENAGALISTRIKAN
416.890.000,00 416.890.000,00 381.295.000,00 91,46 79,52 79,50 99,97
Pembinaan Teknis Ketenagalistrikan 60.635.000,00 60.635.000,00 60.635.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Pengusahaan ketenagaistrikan 107.890.000,00 107.890.000,00 72.295.000,00 67,01 75,33 75,33 100,00
Pengendalian ketenagalistrikan 248.365.000,00 248.365.000,00 248.365.000,00 100,00 86,92 86,86 99,93
PROGRAM PENGEMBANGAN,
PENGELOLAAN DAN
PEMANFAATAN GEOLOGI DAN
AIR TANAH
353.896.898,00 353.896.898,00 197.276.198,00 55,74 61,55 61,55 100,00
Pengembangan geologi dan air
tanah 52.616.000,00 52.616.000,00 29.420.000,00 55,91 79,84 79,84 100,00
Pengusahaan air tanah 77.154.000,00 77.154.000,00 24.550.000,00 31,82 60,37 60,37 100,00
Pengendalian geologi dan air tanah 224.126.898,00 224.126.898,00 143.306.198,00 63,94 44,44 44,44 100,00
PROGRAM PENGEMBANGAN,
PENGELOLAAN DAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN
BATUBARA
605.787.800,00 605.787.800,00 415.623.000,00 68,61 75,42 75,23 99,76
Eksplorasi mineral dan batubara 58.278.000,00 58.278.000,00 15.946.000,00 27,36 75,60 75,60 100,00
Operasi produksi mineral dan
batubara 124.930.000,00 124.930.000,00 41.460.000,00 33,19 70,59 70,55 99,94
Reklamasi dan pasca tambang 422.579.800,00 422.579.800,00 358.217.000,00 84,77 80,06 79,55 99,36
6) Urusan Pilihan Bidang Perdagangan.
Pada Urusan Pilihan Bidang Perdagangan didukung oleh 4 program dan
11 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perindustrian dan
II-89
Perdagangan Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.59
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Perdagangan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perdagangan 2.500.434.324,00 1.845.434.324,00 1.510.770.812,00 81,87 77,80 75,50 97,05
DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN 2.500.434.324,00 1.845.434.324,00 1.510.770.812,00 81,87 77,80 75,50 97,05
PROGRAM PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN DALAM NEGERI 1.363.081.000,00 1.033.081.000,00 706.554.000,00 68,39 73,09 70,83 96,91
Peningkatan Peran Pelaku Usaha Dalam
Kerjasama Perdagangan dan
Pengembangan Perdagangan Berjangka
160.850.000,00 10.850.000,00 10.850.000,00 100,00 75,55 73,50 97,29
Peningkatan Akses Distribusi
Perdagangan 429.175.000,00 339.175.000,00 232.484.000,00 68,54 75,19 72,04 95,81
Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan
Pokok dan Barang Penting 773.056.000,00 683.056.000,00 463.220.000,00 67,82 68,52 66,95 97,71
PROGRAM PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN LUAR NEGERI 485.113.324,00 285.113.324,00 285.113.324,00 100,00 74,42 71,90 96,61
Peningkatan Peran Dunia Usaha Bagi
Pengembangan Ekspor Daerah 215.700.000,00 15.700.000,00 15.700.000,00 100,00 75,04 71,70 95,55
Pengembangan dan Pengendalian Impor
daerah 33.767.540,00 33.767.540,00 33.767.540,00 100,00 73,50 70,47 95,88
Peningkatan Promosi Perdagangan Luar
Negeri 235.645.784,00 235.645.784,00 235.645.784,00 100,00 74,71 73,52 98,41
PROGRAM PELAYANAN
PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI
MUTU BARANG
419.010.000,00 294.010.000,00 289.233.488,00 98,38 80,13 78,03 97,38
Peningkatan Pelayanan Mutu Barang 332.500.000,00 227.500.000,00 224.497.000,00 98,68 84,42 81,55 96,60
Peningkatan Pelayanan Kalibrasi dan
sertifikasi 86.510.000,00 66.510.000,00 64.736.488,00 97,33 75,84 74,51 98,25
PROGRAM PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN PENGAWASAN
INDUSTRI
233.230.000,00 233.230.000,00 229.870.000,00 98,56 83,55 81,26 97,25
Pengawasan dan Pembinaan Standarisasi
Mutu Produk Industri 101.087.000,00 101.087.000,00 97.747.000,00 96,70 83,11 80,75 97,16
Peningkatan Perlindungan Konsumen 50.518.000,00 50.518.000,00 50.518.000,00 100,00 86,92 85,16 97,98
Peningkatan Pengawasan Barang
Beredar/Jasa dan Tertib Niaga 81.625.000,00 81.625.000,00 81.605.000,00 99,98 80,63 77,86 96,56
D. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang melaksanakan
7 Urusan Bidang 47 program dan 196 kegiatan yang tersebar di 17 (tujuh
belas) Perangkat Daerah, yaitu: Badan Pendapatan Daerah; Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah; Badan Penghubung; Badan Kepegawaian Daerah;
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah; Inspektorat
II-90
Provinsi; Sekretariat Daerah (Biro Administrasi Pembangunan Daerah,
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan, Biro Bina Infrastruktur dan
Sumber Daya Alam, Biro Bina Perekonomian, Biro Hukum, Biro
Kesejahteraan Rakyat, Biro Umum, Biro Organisasi, Biro Pemerintahan),
dan Sekretariat DPRD Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pemerintahan Fungsi
Penunjang sebesar Rp616.566.511.559,00,- dan Target Triwulan III
sebesar Rp480.027.942.881,00,- realisasi sebesar Rp308.551.156.481,00,-
atau sebesar 64,28% dengan capaian realisasi kinerja fisik sebesar
97,16%. Adapun Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2020,
sebagai berikut :
1) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Administrasi
Pemerintahan.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Administrasi
Pemerintahan didukung oleh 23 program dan 96 kegiatan yang
dilaksanakan pada Sekretariat DPRD, Badan Penghubung, Sekretariat
Daerah (Biro Pemerintahan, Biro Umum, Biro Hukum, Biro Organisasi,
Biro Administrasi Pembangunan Daerah, Biro Administrasi Rumah
Tangga Pimpinan, Biro Bina Perekonomian, Biro Bina Infrastruktur dan
Sumber Daya Alam, dan Biro Kesejahteraan Rakyat) Provinsi Banten.
Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.60
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Administrasi Pemerintahan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Administrasi Pemerintahan 403.096.388.032,00 312.850.433.521,00 207.971.766.308,00 66,48 75,44 74,54 98,80
SEKRETARIAT DPRD 305.362.243.883,00 228.593.046.546,00 152.631.247.445,00 66,77 75,06 74,53 99,29
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT DPRD
56.426.633.383,00 46.727.574.946,00 29.195.011.150,00 62,48 74,99 74,99 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 707.705.000,00 530.095.000,00 455.681.000,00 85,96 74,90 74,90 100,00
Pengadaan Sarana Prasarana
Kantor 2.007.000.000,00 2.007.000.000,00 593.320.000,00 29,56 75,01 75,01 100,00
II-91
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor 12.063.844.258,00 11.761.640.000,00 4.601.087.846,00 39,12 74,99 74,99 100,00
Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran 31.080.021.325,00 22.715.352.546,00 19.016.273.854,00 83,72 75,01 75,01 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 8.695.180.000,00 8.285.180.000,00 3.408.488.600,00 41,14 75,01 75,01 100,00
Peningkatan Pengelolaan
Kearsipan dan Pelayanan
Perpustakaan
430.690.400,00 330.690.400,00 298.622.700,00 90,30 74,97 74,97 100,00
Pengelolaan Administrasi
Keuangan 842.192.400,00 656.542.000,00 398.950.000,00 60,77 75,01 75,01 100,00
Verifikasi dan Pembukuan
Keuangan 600.000.000,00 441.075.000,00 422.587.150,00 95,81 74,99 74,99 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS LEMBAGA
PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH
213.651.228.000,00 157.134.633.000,00 102.389.185.945,00 65,16 72,87 72,06 98,88
Penyelenggaraan Tata Kelola Alat
Kelengkapan DPRD Provinsi
Banten
203.824.460.000,00 148.968.620.000,00 97.933.294.655,00 65,74 76,20 76,20 100,00
Pengkajian, Penyusunan Produk
Hukum 4.996.838.000,00 4.328.576.000,00 2.161.365.000,00 49,93 65,28 63,75 97,66
Rapat dan Risalah DPRD Provinsi
Banten 1.890.000.000,00 1.890.000.000,00 826.840.050,00 43,75 75,00 73,27 97,69
Penyelenggaraan Tata Kelola
Administrasi Pimpinan DPRD dan
Badan Musyawarah DPRD
Provinsi Banten
2.939.930.000,00 1.947.437.000,00 1.467.686.240,00 75,37 75,00 75,00 100,00
PROGRAM DUKUNGAN
LAYANAN ASPIRASI
MASYARAKAT,
KOMUNUKASI DAN
INFORMASI DPRD
35.284.382.500,00 24.730.838.600,00 21.047.050.350,00 85,10 77,32 76,54 99,00
Peliputan dan Protokoler DPRD
Provinsi Banten 1.318.200.000,00 1.295.200.000,00 381.300.000,00 29,44 74,97 74,97 100,00
Informasi, Publikasi dan
Dokumentasi DPRD Provinsi
Banten
8.593.172.000,00 6.520.283.600,00 4.727.520.000,00 72,50 72,99 72,99 100,00
Penjaringan Aspirasi Masyarakat 25.373.010.500,00 16.915.355.000,00 15.938.230.350,00 94,22 84,00 81,67 97,23
SEKRETARIAT DAERAH 93.856.119.121,00 81.374.598.041,00 53.843.058.837,00 66,17 73,90 73,35 99,26
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO UMUM 19.556.960.000,00 15.965.696.975,00 12.660.587.197,00 79,30 75,59 75,34 99,66
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 75.000.000,00 60.960.000,00 49.440.000,00 81,10 73,86 73,86 100,00
Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran 8.451.278.000,00 6.889.352.075,00 5.065.446.209,00 73,53 76,30 75,20 98,56
Tata Usaha Biro Umum dan
Perpustakaan Setda 9.220.982.000,00 7.477.421.500,00 6.555.982.976,00 87,68 77,79 77,79 100,00
Pelayanan dan Penataan
Kearsipan pada Setda 400.700.000,00 315.000.000,00 167.409.000,00 53,15 74,88 74,88 100,00
Pelayanan Pembayaran
Gaji/Tunjangan dan Perjalanan
Dinas Pegawai di Lingkungan
Setda
1.200.000.000,00 1.087.163.400,00 699.509.012,00 64,34 75,88 75,54 99,55
Pengelolaan Perbendaharaan dan
Verifikasi Biro Umum 209.000.000,00 135.800.000,00 122.800.000,00 90,43 74,84 74,75 99,88
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO
ADMINISTRASI RUMAH
TANGGA PIMPINAN
8.176.283.856,00 7.530.810.250,00 5.261.228.290,00 69,86 65,17 65,17 100,00
Tata Usaha Biro Administrasi
Rumah Tangga Pimpinan 8.176.283.856,00 7.530.810.250,00 5.261.228.290,00 69,86 65,17 65,17 100,00
II-92
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN DAERAH
2.902.952.200,00 2.085.890.456,00 1.440.804.092,00 69,07 79,72 79,72 100,00
Tata Usaha Biro Administrasi
Pembangunan 2.902.952.200,00 2.085.890.456,00 1.440.804.092,00 69,07 79,72 79,72 100,00
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO BINA
PEREKONOMIAN
1.444.055.000,00 1.214.532.000,00 871.821.344,00 71,78 67,92 67,92 100,00
Tata Usaha Biro Perekonomian 1.444.055.000,00 1.214.532.000,00 871.821.344,00 71,78 67,92 67,92 100,00
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO
KESEJAHTERAAN RAKYAT
2.071.705.600,00 1.565.440.300,00 987.847.200,00 63,10 76,69 75,91 98,98
Tata Usaha Biro Kesejahteraan
Rakyat 2.071.705.600,00 1.565.440.300,00 987.847.200,00 63,10 76,69 75,91 98,98
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO
ORGANISASI
377.954.300,00 346.966.250,00 264.509.910,00 76,24 79,28 79,28 100,00
Tata Usaha Biro Organisasi 377.954.300,00 346.966.250,00 264.509.910,00 76,24 79,28 79,28 100,00
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO
PEMERINTAHAN
1.193.209.000,00 1.049.738.600,00 590.434.802,00 56,25 76,30 75,56 99,03
Tata Usaha Pemerintahan 1.193.209.000,00 1.049.738.600,00 590.434.802,00 56,25 76,30 75,56 99,03
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO BINA
INFRASTRUKTUR DAN
SUMBER DAYA ALAM
901.029.334,00 617.824.432,00 554.098.418,00 89,69 61,00 60,50 99,18
Tata Usaha Biro Infrastruktur dan
SDA 901.029.334,00 617.824.432,00 554.098.418,00 89,69 61,00 60,50 99,18
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BIRO
HUKUM
194.527.000,00 176.163.000,00 120.175.122,00 68,22 77,86 77,86 100,00
Tata Usaha Biro Hukum 194.527.000,00 176.163.000,00 120.175.122,00 68,22 77,86 77,86 100,00
PROGRAM PENATAAN DAN
PENINGKATAN KAPASITAS
KELEMBAGAAN
1.114.552.500,00 1.000.992.500,00 579.286.683,00 57,87 79,32 78,07 98,43
Tatalaksana Organisasi 71.652.000,00 71.652.000,00 44.043.000,00 61,47 81,78 81,78 100,00
Kebijakan Pelayanan Publik 226.772.000,00 190.560.000,00 64.639.000,00 33,92 79,27 79,27 100,00
Kelembagaan dan Perangkat
Daerah 111.364.000,00 111.364.000,00 65.218.000,00 58,56 81,61 76,72 94,01
Pembinaan dan Pengendalian
Kelembagaan Kab/Kota 231.133.000,00 153.785.000,00 134.968.610,00 87,76 79,44 79,44 100,00
Analisa Formasi Jabatan 81.660.000,00 81.660.000,00 46.767.500,00 57,27 76,92 71,82 93,37
Akuntabilitas Kinerja Perangkat
Daerah 219.272.500,00 219.272.500,00 146.145.500,00 66,65 80,96 80,96 100,00
Pembinaan Pegawai dan
Peningkatan Reformasi Birokrasi 104.923.000,00 104.923.000,00 44.882.073,00 42,78 72,91 72,91 100,00
Peningkatan Budaya Kerja dan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia
67.776.000,00 67.776.000,00 32.623.000,00 48,13 81,69 81,69 100,00
PROGRAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN 1.609.072.000,00 1.374.506.800,00 544.030.000,00 39,58 81,79 78,08 95,47
Penyelenggaraan Kerjasama Luar
Negeri 110.000.000,00 62.886.000,00 19.310.000,00 30,71 77,54 68,28 88,06
Penyelenggaraan Kerjasama
Daerah 362.000.000,00 349.056.000,00 233.513.000,00 66,90 83,67 80,77 96,53
Penataan Wilayah Administrasi
dan Batas Daerah 229.500.000,00 149.560.000,00 48.684.000,00 32,55 78,17 76,06 97,30
II-93
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyusunan Administrasi
Rupabumi dan Kode Data
Wilayah Administrasi
Pemerintahan
200.000.000,00 165.619.000,00 40.150.000,00 24,24 81,92 79,24 96,73
Penataan Daerah Otonom 138.870.000,00 119.920.000,00 56.880.000,00 47,43 89,42 86,81 97,08
Administrasi Kepala Daerah dan
DPRD 130.000.000,00 124.570.000,00 54.487.000,00 43,74 82,86 78,98 95,32
Evaluasi Kinerja Pemerintahan
Daerah 270.000.000,00 249.598.800,00 37.920.000,00 15,19 76,92 73,98 96,18
Penyelenggaraan Pemerintahan
Kecamatan dan Kelurahan 168.702.000,00 153.297.000,00 53.086.000,00 34,63 83,80 80,55 96,12
PROGRAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN PEREKONOMIAN 1.754.937.000,00 1.538.911.000,00 671.639.276,00 43,64 69,20 69,20 100,00
Perumusan Kebijakan Lembaga
Keuangan Daerah dan BUMD 448.892.000,00 363.046.000,00 97.170.000,00 26,77 60,74 60,74 100,00
Perumusan Kebijakan Penanaman
Modal dan Promosi 211.922.000,00 173.102.000,00 63.812.000,00 36,86 81,09 81,09 100,00
Perumusan Kebijakan
Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM
186.300.000,00 165.560.000,00 67.520.000,00 40,78 43,06 43,06 100,00
Perumusan Kebijakan
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 106.570.000,00 71.370.000,00 42.560.000,00 59,63 63,17 63,17 100,00
Perumusan Kebijakan Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif 238.256.000,00 238.256.000,00 210.831.000,00 88,49 89,42 89,42 100,00
Perumusan Kebijakan Pertanian,
Perkebunan dan Ketahanan
Pangan
212.780.000,00 185.950.000,00 74.489.276,00 40,06 82,28 82,28 100,00
Perumusan Kebijakan Kelautan
dan Perikanan 120.850.000,00 112.260.000,00 42.940.000,00 38,25 44,42 44,42 100,00
Perumusan Kebijakan Lingkungan
Hidup dan Kehutanan 229.367.000,00 229.367.000,00 72.317.000,00 31,53 89,42 89,42 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
KUALITAS PRODUK DAN
PELAYANAN HUKUM
2.175.849.000,00 1.395.114.300,00 494.877.000,00 35,47 79,18 79,18 100,00
Pengembangan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi
Hukum
151.590.000,00 151.590.000,00 53.082.000,00 35,02 83,68 83,68 100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah 196.520.000,00 196.520.000,00 7.128.000,00 3,63 81,38 81,38 100,00
Peningkatan Perlindungan
Hukum dan HAM 118.640.000,00 118.640.000,00 25.510.000,00 21,50 76,17 76,17 100,00
Penyusunan Keputusan dan
Peraturan Kepala Daerah Provinsi
Banten
202.000.000,00 121.640.000,00 8.627.000,00 7,09 79,85 79,85 100,00
Pengawasan Produk Hukum
Kabupaten/Kota 150.834.000,00 94.154.300,00 28.070.000,00 29,81 75,59 75,59 100,00
Penanganan Sengketa Hukum 953.940.000,00 433.940.000,00 150.901.600,00 34,77 81,13 81,13 100,00
Pelayanan Bantuan Hukum 305.005.000,00 181.310.000,00 156.440.000,00 86,28 78,42 78,42 100,00
Sosialisasi Hukum 97.320.000,00 97.320.000,00 65.118.400,00 66,91 77,25 77,25 100,00
PROGRAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR 710.533.500,00 562.058.500,00 316.121.600,00 56,24 57,54 57,11 99,26
Perumusan Kebijakan ESDM 26.780.000,00 26.680.000,00 26.480.000,00 99,25 45,45 45,16 99,36
Perumusan Kebijakan Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang 217.310.000,00 172.530.000,00 88.745.000,00 51,44 53,86 53,40 99,15
Perumusan Kebijakan Pertanahan 236.140.000,00 160.085.000,00 28.370.000,00 17,72 46,10 45,51 98,72
Perumusan Kebijakan Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman 102.210.000,00 91.030.000,00 85.909.100,00 94,37 45,96 45,76 99,56
Perumusan Kebijakan Urusan
Perhubungan 47.057.500,00 47.057.500,00 46.757.500,00 99,36 89,44 88,96 99,46
II-94
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perumusan Kebijakan bidang
komunikasi informasi, statistik
dan persandian
81.036.000,00 64.676.000,00 39.860.000,00 61,63 64,43 63,89 99,16
PROGRAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT
5.287.405.149,00 5.218.268.149,00 4.037.399.264,00 77,37 76,12 75,54 99,24
Perumusan Kebijakan Kesehatan 79.090.000,00 71.455.000,00 15.930.000,00 22,29 74,97 74,97 100,00
Koordinasi Lembaga Agama 922.861.000,00 922.861.000,00 385.848.400,00 41,81 76,93 76,89 99,95
Perumusan Kebijakan Sosial 89.707.000,00 89.707.000,00 7.538.000,00 8,40 75,59 74,51 98,57
Perumusan Kebijakan
Pemberdayan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Masyarakat
dan Desa
90.210.000,00 90.210.000,00 7.000.000,00 7,76 80,69 78,49 97,27
Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan
Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan
Masyarakat
103.445.000,00 88.622.000,00 10.286.800,00 11,61 72,68 72,15 99,27
Perumusan Kebijakan Pendidikan
dan Kebudayaan, Kepemudaan
dan Olah Raga
93.900.000,00 83.793.000,00 16.310.000,00 19,46 76,31 76,31 100,00
Perumusan Kebijakan
Pengendalian Penduduk dan KB,
Kependudukan dan Catatan Sipil
110.904.000,00 74.332.000,00 25.374.000,00 34,14 70,00 70,00 100,00
Koordinasi Kehidupan
Keagamaan 3.797.288.149,00 3.797.288.149,00 3.569.112.064,00 93,99 81,81 81,01 99,02
PROGRAM DUKUNGAN
LAYANAN ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
1.950.463.585,00 1.901.608.585,00 486.315.339,00 25,57 79,07 79,07 100,00
Analisa Data Kegiatan Pelaporan
dan Pelaksanaan Pembangunan 140.000.000,00 125.965.000,00 51.006.000,00 40,49 76,13 76,13 100,00
Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan administrasi
pembangunan
250.000.000,00 215.180.000,00 28.498.000,00 13,24 76,53 76,53 100,00
Pengendalian Administrasi
Pelaksanaan Pembangunan 218.205.000,00 218.205.000,00 26.604.000,00 12,19 69,54 69,54 100,00
Pengendalian Administrasi
Bantuan Keuangan,
Dekonsentrasi, Dana Alokasi
Khusus dan Tugas Perbantuan
152.168.000,00 152.168.000,00 13.020.500,00 8,56 86,93 86,93 100,00
Pengendalian Administrasi
Pendapatan Keuangan dan Aset
Daerah
145.000.000,00 145.000.000,00 20.871.500,00 14,39 73,37 73,37 100,00
Penyusunan Pedoman
Pelaksanaan Pembangunan 405.090.585,00 405.090.585,00 78.609.000,00 19,41 89,42 89,42 100,00
Pengadaan Barang dan Jasa 350.000.000,00 350.000.000,00 232.348.339,00 66,39 83,06 83,06 100,00
Pengendalian Barang dan Jasa 290.000.000,00 290.000.000,00 35.358.000,00 12,19 77,56 77,56 100,00
PROGRAM FASILITASI DAN
PELAYANAN PIMPINAN 23.796.326.578,00 20.849.942.702,00 13.093.978.928,00 62,80 67,89 67,33 99,18
Penyelenggaraan Dinas Pimpinan 5.073.005.800,00 5.073.005.800,00 2.610.876.460,00 51,47 76,30 76,29 99,99
Tata Acara Pimpinan 815.150.900,00 809.379.750,00 523.507.800,00 64,68 76,30 74,53 97,68
Pelayanan Tamu Pimpinan 431.360.000,00 431.360.000,00 272.131.116,00 63,09 44,44 44,40 99,91
Peliputan dan Dokumentasi
Pimpinan 887.480.000,00 823.770.000,00 347.674.100,00 42,21 44,44 44,44 100,00
Penyediaan Pelayaan Kedinasan
Biro Administrasi Rumah Tangga
Pimpinan
9.475.561.478,00 6.926.586.000,00 5.463.845.514,00 78,88 76,30 76,00 99,61
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana 5.613.163.293,00 5.285.236.045,00 2.913.205.638,00 55,12 76,30 75,72 99,24
Tata Usaha Gubernur dan Wakil 1.402.595.107,00 1.402.595.107,00 910.226.800,00 64,90 76,30 76,30 100,00
II-95
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Gubernur
Tata Usaha Sekda, Staf Ahli
Gubernur dan Asisten Daerah 98.010.000,00 98.010.000,00 52.511.500,00 53,58 72,76 70,98 97,55
PROGRAM PELAYANAN
UMUM 18.638.303.519,00 16.980.133.242,00 10.867.904.372,00 64,00 80,50 79,44 98,68
Analisa Kebutuhan Sarana dan
Prasarana 173.915.000,00 173.915.000,00 127.332.500,00 73,22 77,42 76,24 98,48
Pengadaan Sarana Prasarana
Kantor 5.345.838.519,00 5.035.948.519,00 4.158.332.130,00 82,57 86,92 85,84 98,76
Pemeliharaan dan Distribusi
Sarana dan Prasarana Kantor 13.118.550.000,00 11.770.269.723,00 6.582.239.742,00 55,92 77,16 76,24 98,81
BADAN PENGHUBUNG 3.878.025.028,00 2.882.788.934,00 1.497.460.026,00 51,94 77,37 75,74 97,89
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
PENGHUBUNG
2.121.692.234,00 1.785.738.534,00 1.106.241.386,00 61,95 77,98 76,88 98,60
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 30.272.000,00 30.272.000,00 15.795.320,00 52,18 76,90 76,08 98,93
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 120.459.990,00 120.459.990,00 55.290.536,00 45,90 78,64 77,32 98,32
Peningkatan Kapasitas Aparatur 35.022.000,00 35.022.000,00 19.791.700,00 56,51 76,30 74,32 97,40
Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran
1.935.938.244,00 1.599.984.544,00 1.015.363.830,00 63,46 80,06 79,80 99,68
PROGRAM PEMBANGUNAN
KEMITRAAN 1.756.332.794,00 1.097.050.400,00 391.218.640,00 35,66 76,77 74,60 97,17
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah 346.307.600,00 234.115.800,00 150.720.410,00 64,38 76,95 75,55 98,18
Pelayanan Masyarakat 200.178.200,00 96.955.600,00 37.477.700,00 38,65 75,36 72,35 96,01
Promosi, Investasi dan Hubungan
Kelembagaan 1.209.846.994,00 765.979.000,00 203.020.530,00 26,50 77,99 75,89 97,31
2) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pengawasan.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pengawasan
didukung oleh 2 program dan 13 kegiatan yang dilaksanakan pada
Inspektorat Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.61
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pengawasan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan 15.299.538.000,00 12.332.881.823,00 8.943.537.328,00 72,52 68,17 63,57 93,25
INSPEKTORAT PROVINSI 15.299.538.000,00 12.332.881.823,00 8.943.537.328,00 72,52 68,17 63,57 93,25
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN INSPEKTORAT 6.035.876.900,00 4.512.794.723,00 3.586.903.728,00 79,48 67,18 62,07 92,40
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 24.569.000,00 18.357.750,00 12.614.500,00 68,71 54,57 54,57 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 52.860.000,00 52.860.000,00 33.789.000,00 63,92 78,97 73,59 93,19
II-96
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan Kapasitas Aparatur 136.000.000,00 136.000.000,00 34.972.200,00 25,71 44,44 41,07 92,42
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 105.000.000,00 105.000.000,00 98.200.000,00 93,52 86,92 73,62 84,70
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
5.717.447.900,00 4.200.576.973,00 3.407.328.028,00 81,12 70,98 67,51 95,11
PROGRAM PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
9.263.661.100,00 7.820.087.100,00 5.356.633.600,00 68,50 69,17 65,08 94,08
Pengawasan Internal Bidang
Pendapatan 4.702.919.600,00 4.018.196.600,00 2.962.592.600,00 73,73 57,02 57,02 100,00
Pengawasan Internal Bidang Belanja
Modal dan Barang Milik Daerah 1.333.253.000,00 1.087.532.000,00 693.317.000,00 63,75 67,68 59,88 88,48
Pengawasan Internal Bidang Belanja
Barang dan Jasa dan Bantuan
Keuangan Daerah
1.002.870.000,00 1.002.870.000,00 497.165.000,00 49,57 65,26 62,68 96,05
Pengawasan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan
Pengendalian Kepegawaian Daerah
1.201.485.000,00 1.049.495.000,00 914.650.000,00 87,15 81,55 81,55 100,00
Penyusunan Kebijakan tentang Sistem
dan Prosedur Pengawasan 156.750.000,00 156.750.000,00 82.400.000,00 52,57 86,92 83,19 95,71
Evaluasi Hasil Pembinaan dan
Pengawasan Provinsi Banten 189.156.000,00 168.216.000,00 35.240.000,00 20,95 76,31 69,63 91,25
Pemantauan dan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK-RI, BPKP dan Itjen
Kementerian
235.210.000,00 141.940.000,00 59.144.000,00 41,67 44,44 43,06 96,89
Pelaksanaan Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi di Lingkungan
Provinsi Banten
442.017.500,00 195.087.500,00 112.125.000,00 57,47 74,17 63,60 85,75
3) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Perencanaan.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Perencanaan
didukung oleh 5 program dan 18 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan
program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.62
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Perencanaan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Perencanaan 13.696.532.382,00 12.322.448.082,00 6.713.091.832,00 54,48 76,16 75,29 98,86
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH 13.696.532.382,00 12.322.448.082,00 6.713.091.832,00 54,48 76,16 75,29 98,86
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
7.828.103.503,00 6.454.019.203,00 4.120.235.689,00 63,84 64,59 64,34 99,61
II-97
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 25.712.000,00 25.712.000,00 13.893.400,00 54,03 55,46 55,46 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 82.500.000,00 82.500.000,00 48.816.000,00 59,17 67,20 65,93 98,11
Peningkatan Kapasitas Aparatur 22.269.200,00 22.269.200,00 10.641.400,00 47,79 55,37 55,37 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 15.670.000,00 15.670.000,00 2.538.000,00 16,20 71,30 71,30 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
7.681.952.303,00 6.307.868.003,00 4.044.346.889,00 64,12 73,64 73,64 100,00
PROGRAM PERENCANAAN,
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PEMBANGUNAN
4.136.170.000,00 4.136.170.000,00 1.871.509.800,00 45,25 73,25 70,00 95,56
Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan 2.175.440.000,00 2.175.440.000,00 906.290.300,00 41,66 79,62 69,86 87,74
Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan 964.860.000,00 964.860.000,00 472.759.500,00 49,00 74,46 74,46 100,00
Kerjasama Pendanaan Pembangunan 995.870.000,00 995.870.000,00 492.460.000,00 49,45 65,67 65,67 100,00
PROGRAM PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
736.344.000,00 736.344.000,00 247.726.980,00 33,64 82,17 81,34 98,99
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Ketahanan
Pangan
283.880.000,00 283.880.000,00 116.972.300,00 41,20 82,86 82,77 99,89
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Keuangan,
Investasi dan Ketenagakerjaan
257.934.000,00 257.934.000,00 53.171.680,00 20,61 80,26 80,20 99,93
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Dunia Usaha dan
Ekonomi Kreatif
194.530.000,00 194.530.000,00 77.583.000,00 39,88 83,38 81,05 97,21
PROGRAM PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
SOSIAL DAN PEMERINTAHAN
KEMASYARAKATAN
489.962.000,00 489.962.000,00 265.770.684,00 54,24 78,83 78,83 100,00
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Kesejahteraan
Sosial
202.202.000,00 202.202.000,00 132.079.184,00 65,32 83,27 83,27 100,00
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Sumber Daya
Manusia dan Kebudayaan
124.479.000,00 124.479.000,00 36.799.500,00 29,56 81,30 81,30 100,00
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Tata
Pemerintahan
110.311.000,00 110.311.000,00 81.142.000,00 73,56 81,00 81,00 100,00
Pengendalian dan Evaluasi Program
Penanggulangan Kemiskinan Daerah 52.970.000,00 52.970.000,00 15.750.000,00 29,73 69,73 69,73 100,00
PROGRAM PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
505.952.879,00 505.952.879,00 207.848.679,00 41,08 81,96 81,96 100,00
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Tata Ruang,
Lingkungan Hidup dan Energi Sumber
Daya Mineral
176.500.000,00 176.500.000,00 53.560.500,00 30,35 81,82 81,82 100,00
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Penataan
Infrastruktur Wilayah
265.449.100,00 265.449.100,00 95.727.400,00 36,06 80,36 80,36 100,00
Perencanaan, Penganggaran dan
Pengendalian Bidang Komunikasi dan
Informatika
64.003.779,00 64.003.779,00 58.560.779,00 91,50 83,70 83,69 99,99
II-98
4) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Keuangan.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Keuangan didukung
oleh 8 program dan 65 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan
Pendapatan Daerah, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.63
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Keuangan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Keuangan 145.801.181.323,00 106.415.263.690,00 63.515.217.397,00 59,69 75,33 73,03 96,95
BADAN PENDAPATAN
DAERAH 134.372.442.523,00 96.861.616.920,00 57.423.204.360,00 59,28 77,41 76,94 99,40
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
PENDAPATAN DAERAH
103.988.806.863,00 70.231.185.200,00 46.741.374.011,00 66,55 77,10 76,47 99,19
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 187.095.000,00 160.824.750,00 79.984.000,00 49,73 76,30 76,26 99,95
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 119.825.800,00 90.964.400,00 44.520.000,00 48,94 75,48 75,48 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 201.084.000,00 201.084.000,00 53.352.800,00 26,53 81,56 81,56 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 294.986.000,00 227.838.800,00 74.367.200,00 32,64 74,19 72,54 97,78
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Serang
3.062.887.160,00 2.515.853.420,00 1.931.354.827,00 76,77 76,43 76,43 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Cikande
3.988.722.320,00 3.083.529.560,00 2.001.819.907,00 64,92 75,12 75,12 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Pandeglang
2.666.045.200,00 2.191.736.300,00 1.711.454.306,00 78,09 79,55 79,55 100,00
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Rangkasbitung
2.654.211.200,00 2.349.569.800,00 1.699.776.630,00 72,34 78,18 78,05 99,83
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Malingping
2.046.521.640,00 1.566.974.880,00 1.291.538.427,00 82,42 75,12 74,82 99,60
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Ciputat
3.560.103.400,00 3.055.517.800,00 2.457.219.740,00 80,42 76,89 75,44 98,11
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Serpong
3.941.865.460,00 3.157.700.460,00 2.553.068.685,00 80,85 78,49 77,88 99,22
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Balaraja
3.746.950.780,00 2.776.426.210,00 2.138.907.920,00 77,04 77,63 77,19 99,43
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Cikokol
3.442.757.460,00 3.442.757.460,00 2.158.078.169,00 62,68 80,86 80,62 99,70
II-99
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Ciledug
3.333.090.560,00 2.656.838.060,00 1.624.398.457,00 61,14 75,93 75,89 99,95
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Cilegon
2.696.941.520,00 2.355.040.820,00 1.731.239.674,00 73,51 76,30 76,03 99,65
Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran
65.209.430.623,00 38.268.434.600,00 24.420.782.034,00 63,81 76,30 75,82 99,37
Pelayanan Tata Usaha pada UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kelapa Dua
2.836.288.740,00 2.130.093.880,00 769.511.235,00 36,13 76,30 71,38 93,55
PROGRAM PERENCANAAN,
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI PENDAPATAN
DAERAH
3.658.099.000,00 2.881.032.050,00 1.288.795.699,00 44,73 79,02 78,96 99,92
Pendataan, Perencanaan dan
Pengembangan Potensi Pendapatan
Daerah
821.200.000,00 821.200.000,00 468.440.000,00 57,04 89,43 89,43 100,00
Monitoring dan Evaluasi Pelaporan
Pendapatan Daerah 309.886.000,00 238.631.550,00 129.937.726,00 54,45 75,06 74,91 99,80
Sistem Informasi Pendapatan
Daerah 1.638.820.000,00 1.494.461.000,00 640.919.000,00 42,89 89,43 89,40 99,97
Pengendalian Pendapatan Daerah 888.193.000,00 326.739.500,00 49.498.973,00 15,15 62,15 62,09 99,90
PROGRAM PENINGKATAN
PAJAK DAERAH 26.110.486.660,00 23.267.192.670,00 9.201.344.750,00 39,55 77,12 76,17 98,76
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Cikande
330.192.200,00 306.345.000,00 104.345.600,00 34,06 76,30 76,30 100,00
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Cilegon
330.192.200,00 280.228.850,00 166.218.400,00 59,32 74,64 74,16 99,36
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Rangkasbitung
211.767.600,00 205.386.400,00 153.186.000,00 74,58 76,30 75,72 99,24
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Serang
330.192.200,00 306.210.200,00 172.536.000,00 56,35 77,87 76,81 98,64
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Balaraja
498.951.200,00 443.928.400,00 252.525.600,00 56,88 76,57 76,57 100,00
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Cikokol
461.583.200,00 414.846.800,00 238.708.000,00 57,54 76,30 75,62 99,11
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Ciledug
330.192.000,00 330.192.000,00 137.150.000,00 41,54 75,33 73,59 97,69
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Ciputat
281.411.400,00 281.411.400,00 151.540.600,00 53,85 77,64 76,01 97,90
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Malingping
127.048.600,00 127.048.600,00 76.516.800,00 60,23 76,30 75,82 99,37
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Pandeglang
287.994.800,00 279.709.360,00 65.803.400,00 23,53 78,11 78,11 100,00
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Serpong
372.348.800,00 338.103.000,00 196.440.000,00 58,10 76,30 75,82 99,37
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan 671.040.000,00 651.079.000,00 318.492.000,00 48,92 80,56 80,27 99,64
II-100
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pendapatan Daerah Cikande
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Cilegon
371.040.000,00 371.040.000,00 227.044.000,00 61,19 78,42 77,02 98,21
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Rangkasbitung
631.520.000,00 621.920.000,00 434.417.000,00 69,85 78,42 78,13 99,63
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Serang
670.290.000,00 634.305.000,00 294.900.000,00 46,49 78,43 76,94 98,10
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Balaraja
671.040.000,00 583.307.000,00 273.400.000,00 46,87 78,42 78,42 100,00
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Cikokol
671.040.000,00 612.298.000,00 320.220.000,00 52,30 80,55 79,72 98,97
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Ciledug
670.712.000,00 635.286.000,00 183.736.000,00 28,92 78,42 78,13 99,63
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Ciputat
641.960.000,00 630.200.000,00 362.805.000,00 57,57 82,60 82,24 99,56
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Malingping
565.640.000,00 514.976.000,00 112.784.000,00 21,90 80,96 80,76 99,75
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Pandeglang
512.046.000,00 511.826.000,00 111.280.000,00 21,74 78,44 78,44 100,00
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Serpong
671.040.000,00 620.190.000,00 296.500.000,00 47,81 80,06 78,73 98,34
Regulasi dan Kerjasama
Pendapatan Daerah 890.170.000,00 725.170.000,00 155.314.000,00 21,42 60,14 60,14 100,00
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah 2.975.960.000,00 1.857.150.000,00 755.304.000,00 40,67 68,79 68,79 100,00
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah 10.891.735.060,00 10.075.640.060,00 3.512.871.300,00 34,86 83,37 83,32 99,94
Pendataan dan Penetapan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kelapa Dua
372.339.400,00 321.625.600,00 22.417.600,00 6,97 74,64 69,52 93,14
Penerimaan dan Penagihan Pajak
Daerah pada UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kelapa Dua
671.040.000,00 587.770.000,00 104.889.450,00 17,85 78,42 71,40 91,05
PROGRAM PENINGKATAN
RETRIBUSI DAERAH DAN
PENDAPATAN LAIN-LAIN
615.050.000,00 482.207.000,00 191.689.900,00 39,75 76,39 76,18 99,73
Peningkatan Pengelolaan Retribusi
Daerah 306.980.000,00 182.120.000,00 81.611.500,00 44,81 76,70 76,70 100,00
Peningkatan dan Pengelolaan
Pendapatan Lain-lain 119.770.000,00 111.787.000,00 45.444.000,00 40,65 79,52 79,52 100,00
Pengelolaan Bagi Hasil Pajak/Non
Pajak 188.300.000,00 188.300.000,00 64.634.400,00 34,33 72,95 72,32 99,14
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET
DAERAH
11.428.738.800,00 9.553.646.770,00 6.092.013.037,00 63,77 73,25 69,12 94,36
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH
6.422.236.000,00 5.763.482.470,00 4.364.614.331,00 75,73 72,62 61,48 84,67
Penyusunan Laporan Kinerja 88.657.600,00 80.517.600,00 72.377.600,00 89,89 75,71 75,71 100,00
II-101
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Keuangan dan Neraca Aset
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 842.880.000,00 808.205.000,00 535.442.000,00 66,25 78,35 78,35 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 267.910.000,00 214.150.000,00 162.971.300,00 76,10 76,30 76,30 100,00
Penyediaan Barang Jasa,
Pengadaan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Perkantoran
5.222.788.400,00 4.660.609.870,00 3.593.823.431,00 77,11 59,94 59,94 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
DAN PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
2.589.134.000,00 1.639.628.000,00 724.484.493,00 44,19 72,45 72,45 100,00
Penatausahaan Realisasi Keuangan
Daerah 51.206.000,00 51.206.000,00 28.947.182,00 56,53 72,76 72,76 100,00
Penatausahaan Kas Daerah 290.202.000,00 285.292.000,00 212.829.614,00 74,60 70,66 70,66 100,00
Pembinaan Pengelolaan Keuangan
Daerah 741.400.000,00 445.800.000,00 330.705.297,00 74,18 86,94 86,94 100,00
Penyusunan Pedoman Anggaran 605.422.000,00 566.786.000,00 106.262.400,00 18,75 68,71 68,71 100,00
Verifikasi Dokumen Pelaksanaan
APBD 900.904.000,00 290.544.000,00 45.740.000,00 15,74 63,18 63,18 100,00
PROGRAM PENATAUSAHAAN
DAN PELAPORAN KEUANGAN
DAERAH
307.408.800,00 306.161.300,00 215.364.400,00 70,34 69,93 64,55 92,30
Penyusunan Raperda
Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD dan Pergub Penjabaran
Pertanggung Jawaban Pelaksanaan
APBD Provinsi Banten
74.280.000,00 74.280.000,00 42.205.000,00 - 86,93 86,93 100,00
Evaluasi Raperda Kabupaten/Kota
dan RaperKDH Tentang APBD dan
Perubahan APBD
37.440.000,00 37.440.000,00 - - 52,56 52,56 100,00
Pembinaan dan Pengembangan
Akuntansi 32.522.800,00 32.522.800,00 30.612.800,00 94,13 74,54 74,54 100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan
dan Interim Provinsi Banten 146.038.000,00 144.790.500,00 125.658.600,00 86,79 74,18 74,18 100,00
Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Kab/ Kota se Provinsi Banten
dan Rancangan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran
Pertanguungjawaban Pelaksanaan
APBD Kabupaten/ Kota se-Provinsi
Banten
17.128.000,00 17.128.000,00 16.888.000,00 - 86,94 86,94 100,00
PROGRAM PENATAUSAHAAN
ASET DAERAH 2.109.960.000,00 1.844.375.000,00 787.549.813,00 42,70 78,00 78,00 100,00
Penatausahaan Aset Daerah 638.445.000,00 427.355.000,00 346.403.400,00 81,06 73,66 73,66 100,00
Penggunaan dan Pemanfaatan Aset
Daerah 150.000.000,00 141.750.000,00 33.505.500,00 23,64 71,48 71,48 100,00
Pembinaan dan Pengawasan Aset
Daerah 1.009.475.000,00 981.480.000,00 320.833.200,00 32,69 70,99 70,99 100,00
Perencanaan Kebutuhan Barang 82.040.000,00 82.040.000,00 28.240.000,00 - 86,94 86,94 100,00
Penghapusan Barang Daerah 230.000.000,00 211.750.000,00 58.567.713,00 27,66 86,92 86,92 100,00
II-102
5) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Kepegawaian.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Kepegawaian
didukung oleh 4 program dan 14 kegiatan yang dilaksanakan pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan
dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.64
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Kepegawaian)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kepegawaian 10.475.289.000,00 10.118.154.000,00 3.949.298.135,00 39,03 77,08 77,08 100,00
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 10.475.289.000,00 10.118.154.000,00 3.949.298.135,00 39,03 77,08 77,08 100,00
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
KEPEGAWAIAN DAERAH
5.143.749.200,00 5.111.534.200,00 2.037.834.227,00 39,87 76,46 76,46 100,00
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 80.620.000,00 78.950.000,00 52.035.000,00 65,91 72,75 72,75 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 742.280.000,00 711.735.000,00 409.545.000,00 57,54 81,55 81,55 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 82.000.000,00 82.000.000,00 38.531.250,00 46,99 72,77 72,77 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 15.690.000,00 15.690.000,00 8.790.000,00 56,02 76,30 76,30 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
4.223.159.200,00 4.223.159.200,00 1.528.932.977,00 36,20 78,92 78,92 100,00
PROGRAM PENATAUSAHAAN
KEPEGAWAIAN DAERAH 1.529.405.000,00 1.529.405.000,00 732.050.208,00 47,87 74,26 74,26 100,00
Perencanaan, Pengadaan dan
Pengangkatan 1.132.205.000,00 1.132.205.000,00 556.981.000,00 49,19 71,95 71,95 100,00
Kepangkatan dan Penggajian 300.000.000,00 300.000.000,00 127.331.708,00 42,44 70,99 70,99 100,00
Perpindahan, Pemberhentian dan
Pensiun 97.200.000,00 97.200.000,00 47.737.500,00 49,11 79,85 79,85 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
1.923.985.800,00 1.923.985.800,00 323.609.100,00 16,82 83,67 83,67 100,00
Pengembangan Jabatan Fungsional 86.225.800,00 86.225.800,00 20.786.100,00 24,11 76,30 76,30 100,00
Pengangkatan Jabatan Tinggi dan
Administrasi 1.521.680.000,00 1.521.680.000,00 301.223.000,00 19,80 86,94 86,94 100,00
Pengembangan Kompetensi Pegawai 316.080.000,00 316.080.000,00 1.600.000,00 0,51 87,77 87,77 100,00
PROGRAM PENINGKATAN
KUALITAS KINERJA APARATUR 1.878.149.000,00 1.553.229.000,00 855.804.600,00 55,10 73,94 73,94 100,00
Disiplin Pegawai 286.600.000,00 286.600.000,00 102.258.100,00 35,68 76,30 76,30 100,00
Kinerja dan Kesejahteraan Pegawai 176.549.000,00 176.549.000,00 69.839.000,00 39,56 69,23 69,23 100,00
Data dan Informasi Kepegawaian 1.415.000.000,00 1.090.080.000,00 683.707.500,00 62,72 76,30 76,30 100,00
II-103
6) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pendidikan dan
Pelatihan.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Pendidikan dan
Pelatihan didukung oleh 4 program dan 13 kegiatan yang dilaksanakan
pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.65
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Pendidikan dan Pelatihan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pendidikan dan Pelatihan 25.752.210.822,00 23.543.389.765,00 16.742.031.881,00 71,11 76,48 72,11 94,30
BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH
25.752.210.822,00 23.543.389.765,00 16.742.031.881,00 71,11 76,48 72,11 94,30
PROGRAM TATA KELOLA
PEMERINTAHAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA DAERAH
19.685.526.201,00 17.623.681.644,00 15.028.065.192,00 85,27 76,84 76,84 100,00
Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset 127.600.000,00 100.830.000,00 72.030.000,00 71,44 63,32 63,32 100,00
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan 288.756.000,00 198.322.000,00 92.450.000,00 46,62 84,01 84,01 100,00
Peningkatan Kapasitas Aparatur 86.740.000,00 86.740.000,00 86.740.000,00 100,00 76,30 76,30 100,00
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
dan Pelayanan Perpustakaan 187.110.000,00 48.510.000,00 48.510.000,00 100,00 81,62 81,62 100,00
Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perkantoran
18.995.320.201,00 17.189.279.644,00 14.728.335.192,00 85,68 78,95 78,95 100,00
PROGRAM PENILAIAN DAN
SERTIFIKASI APARATUR 707.198.000,00 678.319.500,00 349.851.000,00 51,58 74,31 74,31 100,00
Sertifikasi Kompetensi dan
Kerjasama 182.571.000,00 155.192.500,00 29.790.000,00 19,20 75,35 75,35 100,00
Pengendalian Mutu Diklat 373.677.000,00 372.177.000,00 244.916.000,00 65,81 63,31 63,31 100,00
Kurikulum dan Teknologi
Pembelajaran 150.950.000,00 150.950.000,00 75.145.000,00 49,78 84,27 84,27 100,00
PROGRAM PENGEMBANGAN
SDM APARATUR KOMPETENSI
TEKNIS DAN FUNGSIONAL
762.880.000,00 762.880.000,00 149.123.000,00 19,55 77,48 60,28 77,80
Pengembangan Kompetensi Teknis
Umum 376.428.000,00 376.428.000,00 119.653.000,00 31,79 79,84 79,84 100,00
Pengembangan Kompetensi Teknis
Substantif 386.452.000,00 386.452.000,00 29.470.000,00 - 86,92 83,88 96,50
PROGRAM PENGEMBANGAN
SDM APARATUR KOMPETENSI
MANAJERIAL DAN
PEMERINTAHAN
4.596.606.621,00 4.478.508.621,00 1.214.992.689,00 27,13 77,27 77,03 99,68
Pengembangan Kompetensi
Kepemimpinan dan Prajabatan 4.316.606.621,00 4.316.606.621,00 1.214.992.689,00 28,15 66,48 65,74 98,89
Pengembangan Kompetensi
Manajemen 118.098.000,00 - - - 78,42 78,42 100,00
Pengembangan Kompetensi 161.902.000,00 161.902.000,00 - - 86,92 86,92 100,00
II-104
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pemerintahan
7) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Penelitian dan
Pengembangan.
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Bidang Penelitian dan
Pengembangan didukung oleh 1 program dan 2 kegiatan yang
dilaksanakan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Banten. Pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.66
Realisasi Program dan Kegiatan TA.2020
(Bidang Penelitian dan Pengembangan)
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan Pagu
TRIWULAN III
Anggaran (Rp) Kinerja (%)
Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
Penelitian dan Pengembangan 2.445.372.000,00 2.445.372.000,00 716.213.600,00 29,29 80,52 78,50 97,49
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH 2.445.372.000,00 2.445.372.000,00 716.213.600,00 29,29 80,52 78,50 97,49
PROGRAM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN 2.445.372.000,00 2.445.372.000,00 716.213.600,00 29,29 80,52 78,50 97,49
Penelitian, Pengkajian dan Analisis
Kebijakan Strategi Daerah 2.320.548.000,00 2.320.548.000,00 654.895.600,00 28,22 74,12 74,12 100,00
Pengembangan dan Inovasi Kebijakan
Strategi Daerah 124.824.000,00 124.824.000,00 61.318.000,00 49,12 86,92 82,88 95,35
II.3. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pokok yang harus diseperhatikan pada tahun perencanaan
2022 adalah sebagai berikut:
1. Kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan :
- Masih perlu adanya Peningkatan Sarpras Pendidikan dan Kesehatan
- Masih tingginya angka Pengangguran lulusan Sekolah Kejuruan
- Masih tingginya Pengangguran di Usia Muda
- Pemenuhan Target RPJMD terkait USB dan RKB
- Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (UHC)
- Pemangaatan Infrastrukur Kesehatan sehubungan dengan
diselesaikannya Pembangunan RSUD Banten
- Belum adanya Penetapan RS Pendidikan di Prov Banten
- Masih Tingginya PMKS
II-105
2. Kondisi perekonomian daerah yang masih perlu didorong dan diperkuat
terutama dalam menghadapi kondisi perekonomian global dan nasional
yang tidak menentu, antara lain kemudahan investasi, keberadaan
koperasi dan UMKM, dan pengembangan sektor unggulan.
- Masih perlunaya peningkatan produktivitas tanaman Pajale, cabe
dan bawang merah
- Sarpras Kepelabuhan yang masih terbatas (Pengaman Laut,
Pemecah Gelombang, Kolam Labuh, SPDN, Docking Kapal, sarana
tambat labuh, kior Lapak penjual ikan
- Belum optimalnya Pengembangan Destinasi Pariwisata dan
Kompetensi SDM Pariwisata;
- Belum Optimalnya Sistem Logistik Daerah dan system informasi
Bahan Pokok
- Ketidakseimbangan antara Supplay and Demand Pangan Pokok di
Provinsi Banten.
- Cakupan Pelayanan Listrik Perdesaan yang belum 100%
3. Integrasi Pembangunan antar wilayah dan mitigasi bencana
- Perlunya peningkatan pelayanan infrastruktur yang mendukung
dinamika aktivitas kehidupan masyarakat baik sosial, ekonomi,
budaya, dan politik dalam upaya pengurangan kesenjangan antar
wilayah
- Belum terselesaikannya target jalan mantap
- Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup, yang ditandai dengan meningkatkan kerusakan ekosistem
teresterial dan pesisir laut serta meningkatnya pencemaran
lingkungan hidup
- Masih Kurangnya Kualitas dan Kuantitas SDM yang cakap dalam
Mitigasi Bencana, dan Kurangnya Koordinasi antar sector baik
dengan tingkat pusat maupun Kabupaten/Kota
- Rendahnya Pemeliharaan Peralatan Mitigasi Bencana
- Masih rendahnya tingkat keberagaman (diversikasi) konsumsi
pangan masyarakat
- Masih Tingginya Pencemaran Lingkungan (terutama Air)
- Perlu peningkatan kualitas perumahan di kawasan kumuh.
4. Masih perlunya peningkatan pelayanan publik dan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dalam rangka mendukung perwujudan
reformasi birokrasi
- Pemanfaatan SIPD dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
- Target Nilai Indeks Reformasi Birokrasi yang belum tercapai
- Tata Laksana dan manajemn birokrasi yang belum optimal
- Perlunya mempertahankan opini WTP;
- Capaian Nilai SAKIP belum sesuai dengan target RPJMD
- Indeks Profesionalisme ASN
II-106
- Belum adnya kerja sama Pemerintahan untuk penyelesaikan
permasalahan di Wilayah Perbatasan.
III-1
BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH
Kerangka Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah memuat penjelasan
tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan proyeksi tahun berjalan serta
tahun mendatang yang antara lain mencakup indikator makro ekonomi
seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT), Persentase Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Gini
Rasio dan Inflasi. Selain itu dijelaskan juga terkait sumber-sumber
pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam
pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja
daerah dan pembiayaan daerah.
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Global
Pandemik COVID-19 yang terjadi di akhir tahun 2019 dan melanda
seluruh Negara di dunia memberikan pengaruh besar tidak sebatas pada
bidang kesehatan namun memberikan dampak ikutan termasuk bidang
Ekonomi dan social. Berbagai langkah antisipatif seperti kebijakan
“lockdown” diambil oleh berbagai negara atau pun pembatasan aktivitas
sosial untuk mencegah penyebaran lebih lanjut COVID-19, berdampak
pada terhambatnya kegiatan pekonomian dan memberi tekanan pada
pertumbuhan ekonomi dunia termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Angin segar terkait penangan covid-19 mulai dirasakan setelah
beberapa negara mensosialisasikan keberhasilannya dalam memproduksi
vaksin. Dana Moneter Internasional/International Monetary
Fund(IMF)memprediksi bahwa pembatasan Social Distancingakan
berlanjut hingga 2021 tetapi akan menurun seiring waktu karena
cakupan vaksin yang meluas meskipun disisi lain masih terjadi transmisi
lokal yang relatif rendah di berbagai wilayah pada akhir tahun 2022. Hal
ini mengindikasikan bahwa Pandemi Covid-19 masih akan
mempengaruhi aktivitas perekonomian masyarakat di tahun 2021,
sedangkan untuk tahun 2022 aktivitas perekonomian tergantungdari
hasil distribusi dan efektivitas vaksin yang ada. Meskipun demikian, IMF
memprediksi bahwa di tahun 2021 ekononomi dunia akan tumbuh
sampai level 5,2% setelah sebelumnya yakni tahun 2020 diprediksi
mengalami kontraksi sampai 4,4%. Optimisime IMF didasarkan pada
beberapa pertimbangan dan asumsi yakni:
- Kebijakan dalam penanganan Pandemi Covid-19 di beberapa negara
menunjukan hasil sehingga berimbas pada peningkatan PDB yang
III-2
signifikan pada kuartal keempat dengan asumsi tidak ada
gelombang dari pandemi ini atau dengan kata lain hal yang
terburuk sudah dilalui.
- Adanya kebijakan pelaksanaan Social Distancing yang ketat serta
peningkatan standar keamanan di tempat kerja. Proyeksi baseline
mengasumsikan bahwa Social Distancing akan berlanjut hingga
2021 tetapi akan kemudian memudar seiring waktu karena
cakupan vaksin meluas dan penanganan kesehatan membaik,
dengan transmisi lokal dibawake tingkat yang rendah di mana-
mana pada akhir tahun 2022. Dengan langkah ini diharapkan pada
tahun 2021 tidak ada lagi Negara yang mengeluarkan kebijakan
Lockdown.
- Dampak yang ditimbulkan kejadian pandemi covid-19 di tahun
2020 akan mempengaruhi rantai pasok industri. Meski demikian
dampak yang terjadi sangat variatif tergantung pada level
ekonominya.
- Dukungan kebijakan dan kondisi keuangan.
- Harga komoditas. Harga rata-rata minyak bumi perbarel
diproyeksikan dikisaran $ 41 pada tahun 2020 dan $ 43,8 di tahun
2021, lebih tinggi dari perkiraan bulan April dan Juni. Kurva
minyak berjangka menunjukkan bahwa harga diharapkan
meningkat setelah itu menjadi $ 48, sekitar 25 persen di bawah
rata-rata tahun 2019. Harga komoditas non migas diperkirakan
akan naik lebih cepat dari yang diasumsikan di bulan Aprildan
June.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut IMF memproyeksikan GDP
dibeberapa Negara sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Realisasi dan Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi
Negara
Year On Year Q4 to Q4
Realisasi Proyeksi Realisasi Proyeksi
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
Amerika Serikat 3,0 2,2 -4,3 3,1 2,5 2,3 –4,1 3,2
Jerman 1,3 0,6 –6,0 4,2 0,3 0,4 –5,2 4,6
Perancis 1.8 1.5 –9.8 6.0 1.4 0.8 –6.7 4.0
Spanyol 2.4 2.0 –12.8 7.2 2.1 1.8 –10.8 6.6
Inggris 1.3 1.5 –9.8 5.9 1.4 1.1 –6.4 3.7
Jepang 0.3 0.7 –5.3 2.3 –0.3 –0.7 –2.3 0.7
China 6.7 6.1 1.9 8.2 6.6 6.0 5.8 3.9
India 6.1 4.2 –10.3 8.8 5.5 3.1 –4.0 1.4
Dunia 3.5 2.8 –4.4 5.2 3.1 2.7 –2.6 3.7
Sumber: World Economic Outlook, IMF (Bulan Oktober 2020)
III-3
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa IMF memproyeksikan
pertumbuhan ekonomi dunia (Global) mengalami kontraksi sampai
dengan 4,4% atau mengalami pertumbuhan yang negatif dan hanya
Negara China yang pertumbuhan positif di level 1,6%. Selain itu, adanya
ketidakpastian kapan pandemi ini berakhir serta belum adanya obat dan
vaksin yang terbukti efektif menyembuhkan dan mencegah penyebaran
virus corona menyebabkan proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi
di Quartal 4 tahun 2020 terhadap Quartal 4 tahun 2019 (Q4 to Q4) masih
negatif. Meskipun demikian, adanya tren peningkatan perekomian yang
terjadi mulai Quartal 3 membuat proyeksi Laju pertumbuhan ekonomi di
seluruh negara dunia pada tahun 2021 bernilai positif.
Gambaran perekonomian yang terjadi dalam lingkup Global juga
dialami negara negara ASEAN. Berdasarkan laporan IMF (Bulan Oktober
2020) dalam lingkup regional ASEAN, dampak pandemi global Covid-19
diproyeksikan akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan negatif
sebesar -3,4, secara lengkap disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara Negara Dunia 2019 (Real), 2020 dan 2021 (Proyeksi)
Negara Realisasi Proyeksi
2019 2020 2021
ASEAN-5 4.9 –3.4 6.2
- Indonesia 5.0 –1.5 6.1
-Thailand 2.4 –7.1 4.0
- Malaysia 4.3 –6.0 7.8
- Philippines 6.0 –8.3 7.4
- Vietnam 7.0 1.6 6.7 Sumber: International Monetary Fund Oktober 2020
Tabel di atas memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan negara
negara di ASEAN pada tahun 2021 diproyeksikan mencapai 6,2% setelah
sebelumnya di tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,4% dan hanya
negara Vietnam yang mengalami pertumbuhan positif yakni sebesar 1,6%.
Nilai proyeksi positif pertumbuhan ekonomi negara Vietnam,
tergambarkan juga dari realisasi Pertubuhan ekonomi masing masing
masing quartalnya. Dikutip dari https://tradingeconomics.com, laju
pertumbuhan ekonomi negara vietnam pada Quartal I (3,82%), Q2(0,39%)
dan Q3(2,62%).
Momentum pertumbuhan ekonomi yang menunjukan proyeksi nilai
positif pada tahun 2021 yang dialami berbagai negara di belahan dunia
sebagaimana telah disampaikan sebelumnya serta pertumbuhan ekonomi
positif yang dialami negara Tingkok dan Vietnam pada tahun 2020 harus
III-4
dapat dimanfaatkan para pelaku ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, negara
Tiongkok dan Vietnam merupakan dua negara yang termasuk dalam
tujuan utama ekspor komoditas/produk yang berasal dari provinsi
Banten.
Tabel 3.3 Ekspor Non Migas Menurut Negara Tujuan
Negara
Nilai FOB (Juta US$) Perubahan 2019 terhadap 2018
(%)
Peran terhadap
Total Ekspor Non Migas Tahun 2019
(%) 2018 2019
Amerika Serikat 1947,84 1942,59 -0,27 17,60
Tiongkok 15000,99 1478,85 -1,48 13,40
Jepang 967,42 861,59 -10,94 7,81
Filipina 728,31 740,58 1,69 6,71
Vietnam 547,50 578,26 5,62 5,24
Thailand 649,48 575,85 -11,34 5,22
India 487,37 543,85 11,59 4,93
Malaysia 537,17 537,16 000 4,87
Korea Selatan 681,17 490,30 -28,02 4,44
Singapura 310,05 280,05 -9,68 2,54
Australia 291,90 242,61 -16,88 2,20
Jerman 310,33 234,96 -24,29 2,13
Lainnya 1904,86 2530,33 -12,89 22,93
Total 11864,37 11036,99 -6,97 100
Sumber: BPS Provinsi Banten 2020
Berdasarkan tabel diatas, nilai eksport non migas provinsi Banten di
tahun 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan nilai ekspor tahun
2018. Nilai ekspor tahun 2018 mencapai US$ 11.964,37 Juta, sementara
tahun 2019 hanya mencapai US$ 11.036,99 Juta. Meskipun
pertumbuhan nilai ekspor secara agregat mengalami penurunan, namun
untuk nilai eksport negara tujuan Vietnam, Filipina dan India
menunjukan peningkatan. Dengan demikian, pemerintah daerah dan
pelaku ekonomi diwilayah provinsi Banten harus mempertahankan tren
positif permintaan barang atau pun komoditas yang masuk negara-negara
tersebut.
3.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pembatasan aktivitas sosial sebagai upaya antisipatif penyebaran
covid-19 tentu saja berimbas pada penurunan aktivitas ekonomi yang
berujung pada penurunan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).
III-5
Tabel 3.4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Q to Q Y On Y Q to Q Y On Y Q to Q Y On Y
- 2,41 2,97
- 4,19 - 5,32 5,05 - 3,49
Sumber: Berita Resmi Statistik
Tabel diatas memperlihatkan bahwa meskipun Keputusan Presiden
(Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non-Alam Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-
19) Sebagai Bencana Nasional yang diikuti dengan pemberlakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru dikeluarkan pada bulan
April 2020 namun perekonomian nasional sudah mengalami dampak dari
Pandemi Covid-19 mulai dari Triwulan I (Januari-Februari-Maret). Hal ini
disebabkan karena diterapkannya kebijakan Lockdown secara ketat di
beberapa negara tujuan eksport komoditas atau pun barang yang
dihasilkan dari perusahaan di Indonesia. Selain Tiongkok sebagai negara
tempat berasalnya penyebaran virus Corona beberapa negara lain seperti
Amerika serikat, Jepang, Australia dan Korea Selatan menerapkan
kebijakan Lock down mulai periode triwulan I.
Selain berpengaruh pada eksport komoditas, diterapkannya
kebijakan Lockdown juga berpengaruh pada kurangnya pasokan bahan
baku industri dalam negeri yang selama ini mengandalkan pada pasokan
import. Karena kurangnya bahan baku inilah yang mengakibatkanbanyak
perusahaan di dalam negeri mengurangi kapasitas produksinya dan
bahkan sebagian diantaranya menutup pabriknya. Dalam laporan Bank
Dunia disebutkan Volume impor Indonesia menyusut sebesar 2,2 persen
di Q1 tahun 2020, setelah turun sebesar8,0 persen di Q4 tahun 2019 (Q1
tahun 2019: -7,5 persen). Perlambatan kontraksi impor initerutama
didorong oleh impor minyak dan gas yang lebih tinggi karena importir
mengambilkeuntungan dari jatuhnya harga minyak untuk meningkatkan
persediaan. Selainitu, impor nonmigas mengalami kontraksi yang lebih
kecil dari impor di Q4 tahun 2019, sebagiankarena peningkatan
pertumbuhan ekspor yang membutuhkan masukan bahan baku impor,
yangmengimbangi laju impor bahan baku yang lebih lambat untuk
konsumsi dalam negeri.
Kebijakan Lockdown yang diterapkan diberbagai Negara serta
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga mempengaruhi sektor
transportasi dan pariwisata karena adanya pembatasan penerbangan dari
negara-negara asing, meningkatnyakehati-hatian para pelancong, dan
III-6
penangguhan operasi dari banyak operator asing ke Indonesia.
Kedatangan pengunjung manca negara turun 64,9 persen yoy pada bulan
Maret dan 31,1 persen untuk triwulan tersebut.
Berbagai lagkah antisiapatif sebagai bentuk mitigasi fiskal coba
digulirkan Pemerintah untuk meminimalisir keterpurukan ayang mungkin
timbul akibat Pandemi Covid-19 ini. Langkah tersebut anatara lain: :
• Layanan kesehatan: Rp 84,6 triliun (0,5 persen dari PDB) untuk
pengadaanperalatan medis (tes cepat, peralatan laboratorium sekali
pakai, alat pelindung diri(APD)), persiapan fasilitas kesehatan, kenaikan
tunjangan bagi para pekerja layanankesehatan, dan langkah-langkah
pajak seperti keringanan pajak penghasilan yangbersifat sementara
untuk para penyedia layanan kesehatan COVID, dan keringanan
beamasuk dan PPN untuk barang-barang yang terkait dengan
pengelolaan penyakitmenular ini.
• Perlindungan sosial: Rp 139,7 triliun (0,9 persen dari PDB) untuk
mendukung peluncuran program-program bantuan sosial yang baru,
perluasan program-program bantuan sosial yang sudah ada, termasuk
program kartu pra-kerja, dan subsidi tambahan seperti iuran BPJS-
kesehatan dan pembebasan pembayaran tagihan listrik.
• Dukungan bagi UMKM: Rp 121,1 triliun (0,7 persen dari PDB)
mencakup terutama subsidi bunga atas pinjaman UMKM selama 3
hingga 6 bulan, penempatan dana untuk memberikan dukungan
likuiditas kepada bank-bank yang terlibat dalam restrukturisasi
pinjaman UMKM dan dana jaminan untuk pinjaman modal kerja baru
untuk UMKM.
• Dukungan bagi BUMN: Rp 136,2 triliun (0,8 persen dari PDB), termasuk
bagianyang terbesar adalah tambahan kompensasi subsidi energi untuk
PLN dan Pertamina(Rp 76 triliun), yang sebagian besar disebabkan oleh
kompensasi subsidi yang belumdibayarkan di tahun-tahun sebelumnya,
suntikan modal63 dan dana talangan (terutamauntuk BUMN yang
bergerak di bidang infrastruktur, pembiayaan dan transportasi).
• Keringanan pajak: Rp 123 triliun (0,8 persen dari PDB) Ini sebagian
besardisebabkan oleh keringanan pajak yang bersifat sementara untuk
pajak penghasilanpribadi (termasuk pajak penghasilan final yang
III-7
dibayarkan oleh UMKM), pajakpenghasilan badan, pajak penghasilan
impor, percepatan pengembalian PPN danpersen.
• Stimulus belanja lainnya: Rp 100,8 triliun (0,6 persen dari PDB) untuk
Program Cashfor Work di bawah kementerian/Lembaga, dukungan bagi
industri padat karya dalambentuk penempatan dana untuk
restrukturisasi pinjaman, dana transfer (DAK Fisik danDID), dana hibah
kepada Pemda akibat menurunnya pendapatan daerah
sehubungandengan perlambatan di sektor pariwisata (untuk memberi
kompensasi kepada Pemdaakibat menurunnya pendapatan pajak hotel
dan restoran), subsidi energi terbarukanB30, insentif perumahan untuk
rumah tangga berpenghasilan rendah, dan cadanganstimulus fiskal
lainnya.
Bank Dunia menyebutkan bahwa dengan berbagai langkah
antisipatif Pemerintah serta kondisi Global yang membaik seiring dengan
asumsi efektivitas vaksinasi yang berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, proyeksi pertumbuhan Indonesia diperkirakan akan
pulihselama dua tahun ke depan, dengan asumsi bahwaekonomi akan
dibuka kembali secara bertahap dan stabil.Konsumsi swasta diperkirakan
pulih lebih cepat, diikutioleh investasi sektor swasta. PDB riil
diproyeksikan akantumbuh sebesar 4,8 persen pada tahun 2021
yangditunjang oleh pemulihan konsumsi swasta. PDB diperkirakan
tumbuh 6,0 persen pada tahun 2022 karenapertumbuhan investasi yang
tinggi dan rendahnya basisPDB (base effect) di tahun-tahun sebelumnya.
Tabel 3.5. Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Lembaga 2020 2021 2022
Bank Dunia 0,0 4,8 6,0
IMF -1,5 6,1
Bappenas -0,4 - 1 4,5 – 5,5
Sumber: Bank Dunia, IMF dan RKP 2021
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan asumsi yang
terjadi dalam lingkup global, IMF memberikan proyeksi yang lebih rendah
terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2020. Berdasarkan proyeksi
IMF yang dikeluarkan dalam laporan di Bulan Oktober, pertumbuhan
ekonomi Indonesia diperkirakan masih negatifatau mengalami kontraksi
1,5% dan berdasarkan baseline tersebut IMF memprediksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai 6,1% ditahun 2021.
III-8
Berbeda dengan dua lembaga keuangan dunia, Bappenas (dalam
dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2021) memproyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia berada dalam rentang -0,4 – 1 di tahun 2020 dan
mencapai 4,5% ditahun 2021. Meskipun demikian, berbagai proyeksi yang
dikeluarkan oleh lembaga keuangan dunia ataupun Bappenas bersifat
dinamis. Berdasarkan laporan-laporan sebelumnya, angka proyeksi
terkait Laju Pertumbuhan Ekonomi selalu berubah disesuaikan dengan
kondisi dan perkembangan yang terjadi. Selain kesamaan dalam hal
angka yang bersifat dinamis, lembaga-lembaga tersebut juga
mengisyaratkan perlunya penanganan dampak akibat pandemi Covid-19
sampai dengan tahun mendatang. Untuk itu, dalam RKP 2021,
disebutkan Upaya pemulihan ekonomi akan diarahkan untuk
menggerakkan kembali industri,pariwisata, dan investasi dengan strategi
pemulihan ekonomi tahun 202l akan mencakup:
1. Penguatan Sektor Kesehatan
Penguatan sistem kesehatan melalui peningkatan upaya promotif dan
preventif melalui Germas, kapasitas health security terutama
surveilans, jejaring dan kapasitaslaboratorium, dan sistem informasi,
serta pemenuhan sumber daya kesehatan sepertifasilitas, farmasi, alat
kesehatan, serta SDM kesehatan. Langkah ini diperlukan untuk
memberikan keyakinan kepada pelaku ekonomi untuk kembali
melakukan aktivitas konsumsi/ produksi dengan normal.
2. Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Reformasi sistem perlindungan sosial dilakukan antara lain melalui
pengembangan sistem pendataan terintegrasi secara bertahap menuju
registrasi sosial 100 persen, yang dapat mencakup data di luar 40
persen terbawah. Langkah ini dilakukan utamanya untuk
meningkatkan akurasi data sasaran penerima program,
meminimalisasi exclusion dan inclusion error, terutama kelompok
miskin dan rentanbaru pasca pandemi COVID-l9. Selain itu, integrasi
program bantuan sosial jugadikembangkan dengan tujuan
meningkatkan efektivitas penurunan kemiskinan melalui peningkatan
ketercukupan manfaat yang diterima penerima manfaat.
3. Pembangunan lnfrastruktur
Pembangunan infrastruktur diarahkan dalam bentuk infrastruktur
padat karya yangmendukung Kawasan Industri (KI) dan pariwisata.
4. Pembangunan SDM
III-9
Strategi pembangunan SDM sangat erat kaitannya dengan upaya
perluasanperlindungan sosial, penguatan sektor kesehatan, dan
pengentasan kemiskinan.Pembangunan SDM perlu diarahkan pada
upaya peningkatan produktivitas dan dayasaing tenaga kerja, antara
lain melalui penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi,serta
pendidikan menengah dan tinggi umum. Strategi ini diarahkan
untukmeningkatkan kembali tingkat produktivitas tenaga kerja yang
turun di masa COVID-19. Sementara itu, penguatan pembelajaran
dalam kondisi darurat, termasuk melalui media daring, akan dilakukan
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
5. Akselerasi lnvestasi
Menarik investasi sebesar-besarnya untuk menggerakan ekonomi
melalui percepatanintegrasi Online Single Submission (OSS),
meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja, melakukan aftercare
service untuk mempertahankan investasi yang ada agar tidak
berpindah ke negara lain, serta perluasan positiue-lisf investasi.
6. Pemulihan Industri dan Perdagangan
Optimalisasi competitive advantage sektor-sektor industri unggulan;
optimalisasipengadaan barang dan jasa pemerintah dan BUMN yang
menggunakan produkindustri dalam negeri; akselerasi pengembangan
produk substitusi impor khususnyamakanan, minuman dan farmasi;
peningkatan fasilitasi ekspor; fasilitasi impor bahanbaku; peningkatan
standar produk; optimalisasi Preferential Trade Agreement (PTA), Free
Trade Agreement (FTA),Comprehensive Economic Partnership Agreement
(CEPA)untuk perluasan ekspor; dan peningkatan efisiensi logistik.
7. Pembangunan Pariwisata
Peningkatan frekuensi dan jalur penerbangan; peningkatan pemasaran
wisata dalamnegeri dan secara bertahap ke originasi yang sudah pulih;
peningkatan event olahraga, seni budaya, dan Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition (MICE);penyediaan insentif untuk paket
wisata khusus di destinasi prioritas; peningkatan infrastruktur, dan
standar layanan; dan pengaturan cuti dan libur bersama untuk
wisatawan domestik.
8. Pendalaman Sektor Keuangan
Memperdalam sektor keuangan domestik dengan memperkuat
struktur, ketahanan,dan stabilitas sektor keuangan.
III-10
3.1.3.Pertumbuhan Ekonomi Banten
1. Kondisi dan Proyeksi PDRB
Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global memberikan dampak
langsung bagi perekonomian Banten terutama sektor transportasi dan
industri pengolahan. Rilis BPS Provinsi Banten terkait pertumbuhan
Ekonomi Banten triwulan I-2020 memberikan gambaran bahwa kondisi
perekonomian wilayah ini sangat dipengaruhi oleh keadaan global. Meski
penerapan PSBB di provinsi Banten baru diterapkan pada pertengahan
April 2020 namun karena kebijakan pengetaan di beberapa negara di
dunia sudah dilakukan sejak bulan Februari, dampak terhadap
perekonomian di Triwulan I sudah mulai terlihat. Ekonomi Banten
triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 tumbuh 3,09 persen (y-on-y),
melambat dibanding capaian triwulan I-2019 yang sebesar 5,45 persen.
Karena itu berdasarkan perkembangan kondisi yang ada, target LPE
provinsi Banten tahun 2020 sebesar 5,80 sebagaimana tertuang dalam
RPJMD 2017-2022 diperkirakan tidak akan tercapai.
Rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Banten menyebutkan bahwa
pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019
(q-to-q) diwarnai faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 2,02 persen. Artinya
angka pertumbuhan tersebut lebih disebabkan karena pada bulan
Februari Maret beberapa komoditas pertanian memasuki masa panen.
Pertumbuhan positif juga terjadi pada Lapangan Usaha Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 1,78 persen; Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 1,68 persen; Informasi dan
Komunikasi sebesar 1,16 persen; Jasa Perusahaan sebesar 1,15 persen;
dan beberapa lapangan usaha lainnya. Namun, pertumbuhan lapangan
usaha tersebut di atas tidak cukup menahan terjadinya penurunan laju
pertumbuhan ekonomi Banten di triwulan I-2020 (Q to Q) sebesar 3,01
persen. Hal ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan pada beberapa
lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar seperti: Industri
Pengolahan (turun 2,3%); Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor; Konstruksi; Transportasi dan Pergudangan (turun
14,52%); Jasa Pendidikan (3,14); Penyediaan Akomodasi dan Makan
III-11
Minum; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib serta Pengadaan Listrik dan Gas.
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I-
2020 terhadap triwulan I-2019 (y-on-y) terjadi hampir pada semua
komponen pengeluaran, kecuali komponen Total Net Ekspor.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga sebesar 4,19 persen; diikuti pengeluaran komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,36 persen; konsumsi
Lembaga Non Profit (LNPRT) sebesar 3,14 persen; dan komponen
Konsumsi Pemerintah sebesar 0,47 persen. Sedangkan komponen Total
Net Ekspor terkontraksi hingga sebesar 5,01 persen.Berdasarkan
penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan I-2020
(y-on-y), Konsumsi Rumah Tangga masih sebagai sumber pertumbuhan
tertinggi sebesar 2,40 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 1,05
persen,; serta Konsumsi Lembaga Non Profit dan Konsumsi Pemerintah
yang memiliki andil sama sebesar 0,02 persen.
Berbeda dengan kondisi Triwulan I tahun 2020, rilis BPS Provinsi
Banten terkait perekonomian Provinsi Banten menunjukan pengaruh
besar pandemi Covid-19 di Provinsi ini sangat terasa signifikan. Selain
laju pertumbuhan ekonomi yang negatif, laju pertumbuhan ekonomi
provinsi Banten dibawah capaian laju ekonomi nasional.
Tabel 3.6. Realisasi LPE Triwulanan dan Tahunan
Nasional dan Banten
Tahun TW I TW II TW III TW IV
BANTEN NAS Banten Nas Banten Nas Banten Nas Banten Nas
2015 5,69 4,71 5,26 4,67 5,18 4,73 4,87 5,04 5,37 4,79
2016 5,15 4,92 5,16 5,18 5,35 5,02 5,53 4,94 5,26 5,02
2017 5,9 5,01 5,52 5,01 5,62 5,06 5,75 5,19 5,71 5,07
2018 5,95 5,06 5,59 5,27 5,89 5,17 5,98 5,18 5,81 5,17
2019 5,42 5,07 5,35 5,05 5,41 5,02 5,9 4,97 5,53 5,02
2020 3,09 2,97 -7,4 -5,32 -5,77 -3,49
Sumber: Diolah dari Berita Resmi Statistik BPS Pusat dan Provinsi Banten
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dalam jangka waktu lima
tahun terakhir, LPE tahunan provinsi Banten selalu berada diatas nilai
LPE nasional atau dengan kata lain perkembangan perekonomian di
wilayah provinsi Banten selalu lebih baik dibandingkan dengan kondisi
III-12
perekonomian nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor
pendorong provinsi Banten menjadi magnet bagi para investor
menanamkan investasi di wilayah ini (Pembahasan lebih mendatail
tentang investasi akan disajikan pada bagian berikutnya). Selain data
tahunan yang memperlihatkan kondisi laju pertumbuhan ekonomi yang
lebih baik dari nasional, data LPE triwulanan juga menunjukan hal yang
serupa. Selama lima tahun terakhir, hanya data LPE triwulan IV tahun
2015 dan Triwulan II tahun 2016 yang menunjukan capaian di bawah
nasional. Meski demikian, capaian LPE provinsi Banten di kedua triwulan
tersebut tidak tepaut jauh dimana LPE Triwulan IV tahun 2015 provinsi
Banten sebesar 4,87 (nasional 5,07) dan Triwulan II tahun 2016 LPE
Banten 5,16 sedangkan nasional 5,18.
Penurunan drastis terkait kondisi perekonomian tahun 2020 baik
global, nasional termasuk provinsi Banten terjadi pda Triwulan kedua.
Sebagaimana disajikan pada tabel diatas, LPE provinsi Banten mengalami
kontraksi sampai 7,4% dan berada di bawah nasional yang mengalami
kontraksi 5,3%. Mulai diterapkannya PSBB dengan pada April membawa
dampak berkurangnya aktifitas masyarakat yang menggunakan jasa
transportasi serta adanya pembatasan aktivitas di sektor
industri.Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Banten triwulan II-
2020 (y-on-y), sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha
Informasi dan Komunikasi sebesar 0,59 persen; diikuti Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,21 persen; Jasa Keuangan dan
Asuransi sebesar 0,08 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
sebesar 0,04 persen; serta Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang. Tetapi karena sebagian besar lapangan usaha lainnya
tumbuh negatif sehingga ekonomi Banten terkontraksi 7,40 persen.
Penyumbang negatif terbesar adalah Industri Pengolahan sebesar -3,09
persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar -2,98 persen, Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar -0,80 persen
dan Konstruksi sebesar -0,57 persen.
III-13
Gambar.3.1. Pertumbuhan PDRB per Lapangan usaha Tahun 2020 Tw II
Pertumbuhan PDRB Beberapa
Lapangan Usaha (Y on Y) Triwulan II 2020 (Persen)
Sumber Pertumbuhan Bebebrapa
Lapangan Usaha (Y on Y) Triwulan II 2020 (Persen)
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2020
Dilihat dari sisi konsumsi, pertumbuhan Ekonomi Banten triwulan
II-2020 terhadap triwulan II-2019 (y-on-y) mengalami kontraksi pada
semua komponen pengeluaran. Penurunan tertinggi terjadi pada
komponen Total Net Ekspor sebesar -49,12 persen; diikuti Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT) sebesar -10,04
persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (KP) sebesar -6,70
persen; komponen pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (PK-RT) sebesar -
5,22 persen; serta komponen pengeluaran untuk Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) sebesar -2,63 persen.Bila dilihat dari penciptaan
sumber pertumbuhan ekonomi Banten triwulan II-2020 (y-on-y), sumber
pertumbuhan negatif terdalam berasal dari komponen Total Net Eksport
sebesar -3,24 persen; kemudian komponen konsumsi Rumah Tangga
sebesar -3,00 persen dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto
sebesar -0,83 persen.
III-14
Gambar 3.2.Pertumbuhan PDRB komponen Pengeluaran Tahun 2020 Tw II
Pertumbuhan PDRB Beberapa KomponenTriwulan II-2020 (y-on-y)
(persen)
Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (Y on Y)
Triwulan II-2020 (y-on-y) (persen)
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2020
Rilis BPS Provinsi Provinsi Banten terkait kondisi perekonomian di
Triwulan III menunjukan perbaikan. Meskipun secara Year on Year LPE
Provinsi Banten masih mengalami kontraksi 5,77% namun dibandingkan
dengan capaian Triwulan II (Q to Q) terjadi peningkatan sebesar 4,55%.
Secara Q to Q Lapangan usaha yang tumbuh positif diantaranya
Transportasi dan Pergudangan sebesar 26,53 persen; diikuti oleh
Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,15 persen; Konstruksi sebesar 8,17
persen; Jasa Perusahaan sebesar 5,50 persen dan Jasa Lainnya sebesar
5,33 persen. Beberapa lapangan usaha yang lain juga tumbuh positif
kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi
pertumbuhan sebesar 15,40 persen.
Gambar 3.3 Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha (Q to Q)Triwulan III Tahun 2020 (Persen)
III-15
Lebih baiknya kondisi perekonomian Triwulan III dibandingkan dengan
Triwulan II seiring dengan mulai longgarnya penerapan PSBB di beberapa
daerah serta dicabutnya kebijakan Lockdowndi beberapa negara sehingga
arus eksport impor serta transportasi ke daerah atau pun negara tersebut
mulai meningkat. Meski demikian, gambaran LPE negatif (kontraksi) serta
penerapan Protokol Kesehatan masih menjadi fokus perhatian
Pemerintah Daerah mengingat dampak Pandemi Covid-19 berupa
penurunan tingkat konsumsi masyarakat serta tersedianya vaksin yang
secara klinis telah terbukti efetivitasnyabelum memperlihatkan kondisi
yang menggembirakan.
Fokus perhatian terhadap kondisi perekonomian Banten juga
diperlukan mengingat sampai dengan triwulan III-2020 (c-to-c) mengalami
kontraksi pertumbuhan sebesar 3,36 persen. Lapangan usaha yang
mengalami kontraksi pertumbuhan diantaranya Transportasi dan
Pergudangan sebesar 29,09 persen; diikuti Pengadaan Listrik dan Gas
sebesar 12,79 persen dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,13
persen. Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan juga
mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,12 persen. Sebaliknya
beberapa lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, diantaranya
Informasi dan Komunikasi sebesar 9,21 persen; diikuti Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 6,75 persen; Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 5,44 persen; Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan sebesar 3,97 persen; dan Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 2,60 persen.
Gambar 3.4 Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha
Triwulan III-2020 (c-to-c) (persen)
Sumber: BPS Provinsi Banten 2020 (diolah)
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
-29,09
-12,79
-5,13
-5,12
9,216,755,44
3,972,6
Transportasi dan Pergudangan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Informasi dan Komunikasi
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur UlangJasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
III-16
Dilihat dari aspek PDRB konsumsi, ekonomi Banten sampai dengan
triwulan III-2020 terkontraksi sebesar 3,36 persen (c-to-c). Kontraksi
pertumbuhan tertinggi sampai dengan triwulan III-2020 terjadi pada
Komponen Total Net Ekspor sebesar 30,99 persen; diikuti PK-LNPRT
sebesar 7,35 persen; PK-P sebesar 5,51 persen; PK-RT sebesar 1,26
persen; dan PMTB sebesar 0,49 persen.
Memperhatikan kondisi yang terjadi, proyeksi pertumbuhanekonomi
dalam dokumen perencanaan sebagaimana disajikan dalam tabel di
bawah ini maka proyeksi LPE provinsi Banten diperkirakan dapat
mencapai 5,6% lebih rendah dibandingkan dengan target RPJMD Banten
2017-2022.
Tabel 3.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Banten
LPE 2020 2021 2022
Nasional
RPJMN 5,3 5,4–5,7 5,7 – 6,0
RKP 2021 -0,4 –1,0 4,5–5,5
Proyeksi IMF -1,5 6,1
Proyeksi Bank Dunia 0,0 4,8 6,0
Banten
RPJMD 5,80 5,95 6,10
RKPD 2021 3,92-4,76*** 5,5
Proyeksi RKPD 2022 5,5 5,6
Dari sisi konsumsi, proyeksi LPE 5,6 dapat terjadi ketika konsumsi
rumah tangga selaku sektor yang mendominasi perekonomian Banten
mengalami peningkatan sebesar 5,42. Asumsi ini didasarkan pada tren
perbaikan konsumsi masyarakat yang mulai terjadi pada triwulan III
tahun 2020 terus belanjut seiring dengan keberhasilan distribusi dan
pemberian vaksin penanggulangan covid-19 yang direncanakan mulai
dilaksanakan di triwulan pertama tahun 2021. Selain itu, sisi konsumsi
juga ditunjang dengan meningkatkan konsumsi Pemerintah seiring
dengan berakhirnya masa kepemimpinan Gubernur dan wakil Gubernur
periode 2017-2022.Berdasarkan beberapa asumsi tersebut beberapa
kebijakan yang dapat diambil pemerintah daerah adalah dengan tetap
berupaya melakukan peningkatan daya beli masyarakat dan efektifitas
belanja pemerintah daerah termasuk Pemda Kabupaten/Kota.
III-17
Gambar 3.5 Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Share masing
masing Sektor
PERTUMBUHAN EKONOMI 5,6
C: 5,42
G: 6,71
I: -38,25
X: -5,88
M: -7,52
Pertanian: 5,53
Pertambangan: 0,58
Konstruksi: 10.42
Infokom: 6,32
Jasa Keuangan: 3,05
Transportasi: 6,67
Real Estate; 8,98
Perdagangan: 13,57
Industri: 32,91
III-18
Dari sisi produksi, LPE 5,6 dimungkinkan dengan kembali
normalnya kondisi perekonomian Pasca Pandemi Covid-19 diharapkan
dapat memicu bangkitnya beberapa sektor seperti Industri Pengolahan
Perdagangan, dan Transportasi yang pada tahun 2020 ini mengalami
kontraksi. Dengan adanya kontraksi diharapkan sektor tersebut dapat
rebound di tahun 2021 dan berlanjut di tahun 2022. Adanya tren
penurunan kontribusi sektor industri pengolahan harus diantisipasi
dengan transformasi ekonomi sektor pertanian. Banyaknya komoditas
pertanian asal provinsi Banten perlu dilakukan pendekatan upaya
hilirisasi dan tidak lagi dijual dalam bentuk raw material sehingga selain
dapat mendatangkan nilai tambah produk juga berimplikasi pada
perluasan lapangan kerja.Keberadaan BUMD Agro menjadi alternatif
kebijakan dalam mengoptimalkan produktivitas pertanian di Provinsi
Banten. Peningkatan daya saing para pelaku pertanian merupakan kunci
dari keberhasilan transformasi pertanian di Provinsi Banten.Kualitas
produk, branding dan packaging menjadi salah satu hal penting dalam
persaingan marketing pada saat ini.Selain transformasi ekonomi dibidang
pertanian,pilihan strategi pengembangan ekonomi digital merupakan
langkah tepat yang perlu terus didukung para pemangku kepentingan,
mengingat potensi demografi yang kita miliki dan upaya ekonomi ke
sektor jasa.
2. Investasi
Investasi memegang peranan penting dalam pembangunan suatu
daerah baik secara langsung sebagai salah satu komponen pembentuk
PDRB atau secara tidak langsung dalam penyediaan lapangan pekerjaan
atau pun pengentasan kemiskinan.
Posisi letak geografis sebagai penyangga ibukota maupun sebagai
penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera disertai dengan
keuntungan dukungan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, akses
tol maupun kawasan industry menjadikan provinsi ini sebagai pilihan
para investor menanamkan investasinya.
III-19
Gambar 3.6. Realisasi investasi berdasarkan lokasi Januari – Desember 2019
Sumber: BKPM RI
Gambar diatas memperlihatkan pada tahun 2019 jumlah investasi
yang masuk ke wilayah provinsi Banten menempati peringkat kelima
dengan total investasi (PMA dan PMDN) sebesar 48,7 Trilyun. Meskipun
demikian nilai capaian realisasi investasi ditahun 2019 masih jauh
dibawah target nasional yakni sebesar 75 Trilyun atau pun target daerah
60,8 Trilyun. Selain itu, dibandingkan dengan realisasi investasi ditahun
sebelumnya, jumlah realisasi investasi tahun 2019 lebih rendah
dibandingkan relasisasi investasi di tahun 2018 yang mencapai 56,52
Trilyun.
Tabel 3.8 Realisasi Investasi di Provinsi Banten
Tahun PMA PMDN Total
2015 34,32 10,71 45,03
2016 39,9 12,43 52,33
2017 40,68 15,14 55,82
2018 37,88 18,64 56,52
2019 28,02 20,7 48,72
Sumber: Dinas PTSP Provinsi Banten
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah adanya
kecenderungan penurunan masuknya arus investasi akibat kejadian
pandemi Covid 19. IMF meproyeksikan adanya pandemi covid-19 akan
III-20
berpengaruh pada penurunan Foreign Direct Investment(FDI) sebesar 30-
40%.
Proyeksi IMF terkait pengaruh pandemi Covid-19terhadap investasi
tercermin pada data realisasi investasi triwulan. Kondisi Pandemi Covid-
19 menyebabkan PMTB di Provinsi Banten pada Triwulan II tahun 2020
tercatat tumbuh -2,63 (YoY) atau menurun dibandingkan dengan Triwulan
I 2020 yang tercatat tumbuh sebesar 3,36% (YoY). Kontribusi PMTB
terhadap pertumbuhan ekonomi Banten di Triwulan II juga menyumbang
kontribusi negartif sebesar -0,87% (YoY). Investasi yang berlangsung di
triwulan II 2020 antara lain didorong oleh sektor transnportasi dan
pergudangan, listrik gas dan air bersih serta real estate.
Dalam laporan Bank Indonesia Perwakilan Banten (Bulan Agustus)
disebutkan bahwa data total penanaman modal yang tercatat di Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk Provinsi Banten, pada
triwulan II 2020 tercatat pertumbuhan sebesar 60,90% (YoY), membaik
dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh sebesar -5,69% (YoY).
Meningkatnya angka pertumbuhan investasi di Provinsi Banten terutama
didorong oleh peningkatan penanaman modal dalam negeri (PMDN)
sebesar 249,42% (YoY) dibandingkan triwulan I 2020 yang tumbuh 2,57%
(YoY). Sementara itu penanaman Modal Asing (PMA) terkontraksi sebesar -
7,95% (YoY), walaupun demikian pertumbuhan tersebut lebih baik
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -10,27%.
Data realisasi penanaman modal dari Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Republik Indonesia menunjukan bahwa pada Triwulan II
tahun 2020 Provinsi Banten menduduki peringkat empat tertinggi secara
nasionaldalam hal PMDN dengan nominal 7,8 Trilyun. Peringkat tersebut
meningkat dari periode sebelumnya yaitu berada diposisi keempat belas
dengan nilai 2,27 Trilyun. Peringkat PMDN tertinggi ditempati oleh
Provinsi DKI Jakarta dengan nilai Rp 18,14 Trilyun, kedua Jawa Timur
dengan nilai 12,13 trilyun dan Provinsi Jawa Barat di posisi ketiga dengan
nilai 8,57 tilyun. Dari sisi penanaman modal asing pada triwulan II tahun
2020 menempati peringkat lima secara nasional dengan nilai nominal US$
412,22 juta, posisi tersebut meningkat dari triwulan sebelumnya yang
berada di posisi sebelas. Untuk PMA, peringkat pertama ditempati oleh
III-21
DKI Jakarta dengan nilai US$ 847,57 juta dan posisi ketiga Jawa Timur
dengan nilai US$ 535,59 juta.
Gambar 3.7 Realisasi Investasi Triwulanan di Provinsi Banten
Sumber: Bank Indonesia Perwakilan Banten (Laporan Bulan Agustus)
Berdasarkan distribusi spasial, sebaran investasi PMDN di wilayah
Banten terbesar di Triwulan II tahun 2020 terdapat di Kota Cilegon
dengan nilai mencapai 1.594,42 milyar (70% dari total PMDN) diikuti
oleh Kabupaten Tangerang senilai 338,58 milyar (17%) dan Kota
Tangerang Selatan semilai 144,70 milayar (6%). Dari sisi PMA, nominal
investasi Triwulan II tahun 2020 terdapat di wilayah Labupaten
Tangerang dengan nilai mencapai US$ 103,8 juta (32% dari total PMA
triwulan II tahun 2020), diikuti oleh kabupaten Lebak dengan nilai US$
58,5 juta (18%) serta Kota Serang dengan nilai US$ 41,6% (13%). Secara
lengkap, distribusi spasial realisasi investasi per triwulan disajikan
gambar berikut ini:
III-22
Gambar 3.8 Distribusi spasial realisasi Investasi di Banten
Sumber: Bank Indonesia Perwakilan Banten (Laporan Bulan Agustus)
Melihat gambar diatas, nampaknya permasalahan lainnya yang prlu
mendapat perhatian adalah distribusi investasi di kabupaten/Kota.
Pemerintah Daerah melalui Dinas yang menangani urusan penanaman
modal perlu membantu pemasaran daerah dengan segala potensi yang
dimilikinya sehingga dilirik investor. Selama ini investasi yang masuk ke
wilayah Provinsi Banten lebih terkonstrasi di wilayah Banten Utara. Untuk
itu, tersedianya jalan tol Serang-Panimbang yang memiliki peranan dalam
peningkatan akses dan keterhubungan antara Banten Utara dan Selatan
dapat dijadikan peluang agarinvestor mau menanamkan investasinya di
wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Upaya lebih intensif pemasaran daerah investasi di wilayah Lebak
Pandeglang juga dapat dilkukan sebagai langkah antisipatif adanya
relokasi beberapa industri (terutama padat karya) dari wilayah Banten ke
wilayah lainnya yang memiliki Upah Minimum Regional (UMR) yang lebih
rendah.Pada tahun 2020 Upah Minimum Kabupaten Lebak sebesar
Rp2.710.654 dan Kabupaten Pandeglang Rp2.758.909.Nilai tersebut jauh
dibawah Upah Minimum Kabupaten Kota lainnya yang nilainya sudah
diatas Rp. 4.000.000.
Upaya ekstensifikasi investasi juga perlu dilakukan dengan lebih
mengupayakan masuknya investor dalam bidang usaha yang selama ini
belum menjadi primadona invenstasi. Jika selama ini yang menjadi
sasaran investasi di provinsi Banten lebih mengarah pada sektor listrik,
III-23
gas, dan air, transportasi, Pergudangan, dan telekomunikasi yang relatif
sedikit penyerapan teaga kerjanya. Peningkatan investasi pada sektor
agribisnis merupakan alternatif bagi upaya percepatan penurunan
tingginya tingkat pengangguran di Provinsi Banten. Berbagai Sub-sistem
agribisnis mulai dari hulu (up-stream agribusiness), on-farm agribusiness,
agribisnis hilir (down-stream agribusines serta Sub-sistem penyedia jasa
agribisnis (services for agribusiness) jika direalisasikan akan banyak
menyerap tenaga kerja. Untuk menarik investasi di sektor agribisnis,
Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian berupa pembangunan
sarana dan prasarana penunjang produksi (peningkatan penyediaan
irigasi teknis), insentif pajak dan retribusi daerah bagi pelaku usaha
agribisnis, serta penyiapan SDM yang dibutuhkan pasar industri
agribisnis.
Adanya penurunan nilai investasi pada tahun 2019 ke wilayah
provinsi Banten tentu saja harus diantisipasi oleh pemerintah daerah
dengan berupaya mewujudkan iklim usaha yang kondusif dengan
mempermudah perijinan. Program perbaikan birokrasi perizinan dan
penanaman modal melalui SIPEKA (Sistem Informasi Pelayanan
Elektronik Terbuka) yang sudah terintegrasi dengan sistem Online Single
Submission (OSS) Sistem Informasi Geografis (SIG) Potensi Penanaman
Modaldiharapkandata perusahaan yang berada di database SIPEKA akan
lebih memudahkan dalam pengawasan dan pembinaan terhadap para
pelaku usaha. Pengajuan izin secara daring, Asistensi/chat onlineantara
petugas dan pemohon, serta unduh dokumen yang sudah ditandatangan
secara elektronik dan mencetak secara mandiri merupakan keunggulan
dari SIPEKA sebagai jawaban dari adanya Pandemi Covid-19 yang telah
membatasi aktivitas manusia. Untuk itu, segala keunggulan dan
kemudahan investasi karena SIPEKA harus terus disosialisasikan
sehingga dapat lebih menarik minat investor karena meningkatkanease
ofdoing business di Provinsi Banten.
3. Kondisi dan Proyeksi Ketenagakerjaan
Adanya perlambatan ekonomi di triwulan I serta kontraksi di
triwulan II (-7,40) dan berlanjut di Triwulan III (-5,77) berimplikasi pada
III-24
meningkatnya angka pengangguran di Provinsi Banten. Berdasarkan data
BPS Provinsi Banten, jumlah penduduk bekerja di Provinsi Banten pada
periode februari 2020 mengalami penurunan sebanyak 54,6 ribu orang
dibandingkan dengan periode Februari 2019 yaitu dari 5.676,2 ribu orang
menjadi 5.621,6 ribu orang. Penurunan tersebut sejalan dengan
menurunnya jumlah angkatan kerja sebnyak 31,2 ribu orang yaitu dari
6.142 ribu orang pada februari 2019 menjadi 6110,8 ribu orang. Pada
bulan Februari 2020 jumlah penduduk usia kerja tercatat sebanyak 9.480
ribu orang sedangkan Februari 2019 tercatat sebanyak 9279,8 ribu orang
atau mengalami peningktan penduduk usia kerja sebanyak 200,3 ribu
orang.
Peningkatan jumlah pengangguran di wilayah Provinsi Banten
berlanjut pada data pengangguran bulan Agustus 2020. Menurut data
BPS Provinsi Banten, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020
sebesar 10,64persen atau sebanyak 661 ribu orang, yang berarti
meningkat 2,53persen poin atau bertambah sebanyak 171 ribu orang
dibandingkandengan Agustus 2019. Peningkatan TPT tersebut seiring
dengan menurunnya penduduk yang bekerja yakni sebanyak 5,55 juta
orang, turun sebanyak282 orang dari Agustus 2019. Adanya penurunan
tersebut terutama Sektor Industri Pengolahan (3,35 persen poin),
Administrasi Pemerintahan (0,88 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,35
persen poin) sementara untuk lapangan pekerjaan yang mengalami
peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Perdagangan (1,81persen
poin) dan Pertanian (1,77 persen poin).
Tabel 3.9. Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja di Provinsi Banten,
Agustus 2018-Agustus 2020
Status Keadaan Ketenagaker jaan
Agustus
2018 (juta
orang)
Agustus
2019 (juta
orang)
Agustus
2020 (juta
orang)
Perubahan
Ags 2018-
Ags 2019
Perubahan
Ags 2019-Ags
2020
(ribu orang)
(persen poin)
(ribu orang)
(persen poin)
Penduduk Usia Kerja
9,28 9,46 9,63 179 1,93 170 1,80
Angkatan Kerja 5,84 6,04 6,21 196 3,36 170 2,83
Bekerja 5,35 5,55 5,55 201 1,03 -0,28 -1,04
Pengangguran 0,49 0,48 0,66 -5 -0,15 171 1,69
Bukan Angkatan Kerja
3,44
3,42
3,42
-16
-0,88
-0,66
-0,65
III-25
Status Keadaan Ketenagaker jaan
Agustus
2018 (juta
orang)
Agustus
2019 (juta
orang)
Agustus
2020 (juta
orang)
Perubahan
Ags 2018-
Ags 2019
Perubahan
Ags 2019-Ags
2020
(ribu orang)
(persen poin)
(ribu orang)
(persen poin)
persen persen persen
persen poin
persen poin Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT)
8,47
8,11
10,64
-0,36
2,53
Perkotaan 7,58 7,57 10,64 -0,01 3,06
Perdesaan 10,61 9,45 10,65 -1,16 1,19
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
62,95
63,83
64,48
0,88
0,65
Laki-laki 80,85 81,73 81,70 0,88 -0,04
Perempuan 44,30 45,21 46,62 0,91 1,41
Sumber: BPS Provinsi Banten 2020
Data BPS Provinsi Banten sebagaimana disajikan pada tabel diatas juga
memperlihatkan adanya peningkatan yang cukup besar dalam hal
persentase pengangguran di wilayah perkotaan. Pada Agustus 2020
persentase pengangguran di wilayah perkotaan mencapai 10,64% atau
meningkat sebesar 3,06% dibandingkan data Agustus 2019 yang
mencapai 7,57. Hal ini menunjukan bahwa akibat adanya Pandemi Covid-
19 mengakibatkan banyak penduduk yang kehilangan mata
pencahariannya sebingga memaksa mereka untuk menjadi penganggur.
Selain itu tingginya perubahan persentase pengangguran antara Agustus
2020 dengan Agustus 2019 di wilayah perkotaan dibandingkan dengan
perdesaaan menunjukan bahwa pandemi Covid-19 lebih membawa
dampak negatif di perkotaan.
Secara spesifik BPS Provinsi Banten (2020) menyebutkan bahwa
pandemi covid-19 telah mengakibatkan 205,24 ribu penduduk Banten
menjadi peganggur dengan rincaian 165,39 ribu orang tersebar di wilayah
perkotaan dan 39,85 ribu orang tersebar di wilayah perdesaan. Dalam
surveynya, BPS Provinsi Banten membagi kelompokPenduduk usia kerja
yang terdampak Covid-19 menjadi empat komponen yaitu a) Penganggur;
b) Bukan angkatan kerja yang pernah berhenti bekerja pada Februari-
Agustus 2020; c) Penduduk yang bekerja dengan status sementara tidak
bekerja; dan d) Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam
III-26
kerja. Kondisi c) dan d) merupakan dampak pandemi Covid-19 yang
dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja, sedangkan kondisi a)
dan b) merupakan dampak pandemi Covid-19 bagi mereka yang berhenti
bekerja.
Pada Tabel dibawah dapat dilihat bahwa dari penduduk usia kerja
yang mencapai 9,63 juta, terdapat 1,84 juta orang yang terdampak Covid-
19 atau 19,18 persen. Secara total, jumlah laki- laki yang terdampak
Covid-19 lebih besar hampir 2 kali lipat dibandingkan perempuan.
Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 31,18 persen,
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yakni 6,74 persen.
Tabel 3.10.Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut
Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal di Provinsi Banten, Agustus 2020
Jenis Kelamin
Daerah Tempat Tinggal
Total (ribu orang)
Komponen
Laki-Laki
(ribu
orang)
Perempu
an (ribu
orang)
Perkotaa
n (ribu
orang)
Perdesaan
(ribu
orang)
Pengangguran2 Karena Covid-19 133,97 71,27 165,39 39,85 205,24
Bukan Angkatan Kerja (BAK)3 Karena
Covid-19
9,12 19,47 22,77 5,82 28,59
Sementara Tidak Bekerja Karena
Covid-19
74,24 29,31 82,63 20,92 103,55
Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja Karena
Covid-19
1.004,66 506,18 1.258,81 252,03 1.510,83
Total 1.221,99 626,22 1.529,59 318,62 1.848,21
Penduduk Usia Kerja (PUK) 6.949,41 2.686,65 4.905,76 4.730,30 9.636,06
Persentase terhadap PUK 17,58 23,31 31,18 6,74 19,18
Sumber: Sumber: BPS Provinsi Banten 2020
Keterangan: 1. Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS2015
2. Pengangguran karenaCovid-19 adalah pengangguran yang berhenti bekerja karena
Covid-19 selama bulan Februari-Agustus2020
3. Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah berhenti bekerja karena
Covid-19 selama bulan Februari-Agustus2020
Berdasarkan distribusi persentase pengangguran agustus 2020,
Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan pesentase
pengangguran terbesar yakni 13,06, kemudian kedua Kota Cilegon
(12,69%) serta Kabupaten Serang dengan persentase TPT mencapai
12,22%. Secara lengkap disajikan pada tabel berikut ini:
III-27
Tabel 3.11. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten (persen) Agustus 2018–Agustus 2020
Kab/Kota
Agustus
2018
Agustus
2019
Agustus
2020
Perubahan Ags 2018-
Ags 2019
Perubahan Ags 2019-
Ags 2020
Pandeglang 8,19 8,67 9,15 0,48 0,48
Lebak 7,57 7,96 9,63 0,39 1,67
Tangerang 9,63 8,92 13,06 -0,71 4,14
Serang 12,63 10,58 12,22 -2,04 1,64
Kota Tangerang 7,39 7,14 8,63 -0,25 1,50
Kota Cilegon 9,21 9,64 12,69 0,44 3,05
Kota Serang 8,10 8,07 9,26 -0,04 1,19
Kota Tangsel 4,67 4,78 8,48 0,10 3,70
Total 8,47 8,11 10,64 -0,36 2,53
Sumber: BPS 2020
Tabel diatas juga memperlihatkan perubahan persentese pengangguran
yang paling besar yakni 4,14 persen (YoY) terjadi di wilayah Kabupaten
Tangerang, kedua dialami oleh Kota Tangsel (3,70) dan berikutnya Kota
Cilegon senilai 3,05%. Gambaran tersebut menunjukan fokus penanganan
pengangguran di wilayah provinsi Banten harus difokuskan pada upaya
pemulihan pasca kebijakan perumahan atau pun pemutusan hubungan
kerja dari perusahaan industri atau pun jasa terutama yang berlokasi di
wilayah Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Tangsel.
Pengentasan pengangguran dalam perencanaan pembangunan
diarahkan pada upaya pencapaian indikator pembangunan baik lingkup
nasional atau pun daerah. Dalam dokumen RPJMN 2020-2024, target
indikator TPT untuk provinsi Banten ditetapkan sebesar 7,80% di tahun
2021 dan 7,70% ditahun 2022. Sementara itu dalam dokumen RPJMD
Provinsi Banten (revisi) target TPT ditetapkan sebesar 8,03% (tahun 2021)
dan 7,84% (tahun 2022). Meski demikian penetapan target TPT dalam dua
dokumen perencanaan tersebut ditetapkan sebelum adanya kejadian
Pandemi Covid-19. Karena itu perlu penyesuaian proyeksi mengingat
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai bidang (tidak hanya
kesehatan) termasuk bidang perekonomian yang berimplikasi pada
peningkatan pengangguran.
Dalam laporan IMF (Agustus 2020) proyeksi TPT di indonesia akibat
merebaknya pandemi Covid-19 mencapai 8,0% di tahun 2020 dan
menurun menjadi 6,8% di tahun 2021. Optimisme penurunan TPT di
tahun 2021 dilandasi akan keyakinan Reboundnya kondisi perekonomian
III-28
setelah terpuruk di tahun 2020. Kembali bergeraknya sektor industri dan
jasa diharapkan akan membawa dampak pada penyerapan angkatan kerja
meskipun kondisinya sangat tergantung dari efektivitas dan distribusi
vaksininasi. Proyeksi lainnya terkait angka TPT nasional tersaji dalam
dokumen RKP 2021 yang menyebutkan bahwa outlook TPT tahun 2020
diperkirakan dalam rentang 8,1 – 9,2 (tahun 2020) dan proyeksi TPT
tahun 2021 pada angka 7,7 – 9,1.
Gambar 3.9. Persentase TPT Bulan Agustus Provinsi Banten dan Nasional
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa selama lima tahun
terakhir TPT provinsi Banten selalu berada diatas nilai TPT nasional
dengan selisih rata-rata mencapai 3,3%. Oleh karena itu, mengacu pada
proyeksi IMF dan RKP 2021 maka untuk proyeksi TPT provinsi Banten di
tahun 2021 mencapai 9,7-10,2 dan 9,2 – 9,7 di tahun 2022.
Tabel.3.12 Proyeksi Tingkat Pengangguran Terbuka 20200
Wilayah Realisasi
Agustus 2020
Outlook 2021 Proyeksi
2022
IMF RKP Draft RKPD
Banten 10,64 9,7-10,2 9,2 – 9,7
Nasional 7,07 6,8 7,7 – 9,1
Besarnya tingkat pengangguran di wilayah provinsi Banten
memerlukan perhatian semua pihak tidak sebatas Perangkat daerah yang
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
2016 2017 2018 2019 2020
8,929,28
8,528,11
10,64
5,61 5,50 5,30 5,23
7,07
3,313,78
3,222,88
3,57
Banten
Nasional
Selisih
III-29
menangani urusan ketenagakerjaan atau pun urusan Perindustrian.
Upaya pengentasan permasalahan pengangguran di provinsi Banten
memerlukan koordinasi multistakeholder yang dituangkan dalam bentuk
rencana aksi sebagai bagian dari pelaksanaan program dan kegiatan
masing asing Perangkat Daerah. Selain Pemerintah dan Pemerintah
Daerah berupaya dalam penciptaan lapangan pekerjaan yang bersifat
padat karya baik industri pengolahan maupun lainnya, perlu juga
dilakukan upaya kegiatan program padat karya yang melibatkan
masyarakat dalam pembangunan infrastruktur yang tidak memerlukan
spesifikasi keahlian khusus. Hal lainnya yang perlu dilakukan adalah
menumbuhkembangkan minat usaha dikalangan masyarakat sehingga
jumlah dan kualitas usaha mikro dan kecil di wilayah provinsi Banten
pasca pandemi Covid-19 bisa lebih meningkat.
4. Kondisi dan Proyeksi Kemiskinan
Pandemi Covid-19 yang terjadi di akhir tahun 2019 juga turut
mempengaruhi persentase kemiskinan baik ditingkat nasional maupun
daerah. Badan pusat statistik menyebutkan bahwa data persentese
kemiskinan beberapa tahun kebelakang menunjukan tren penurunan
sebagaimana disajikan pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.10. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Nasional
Peride Maret 2006–Maret 2020
Sumber: BPS 2020
III-30
Gambar diatas menunjukan bahwa sejak Maret 2006 persentase
kemiskinan selalu menunjukan penurunan kecuali pada September 2013
(meningkat menjadi 11,46 dibandingkan Maret 2013 sebesar 11,36) dan
Maret 2015 (11,22 dari sebelumnya September 2014 sebesar 10,96).
Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode tersebut
dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari
kenaikan harga bahan bakar minyak sebagai dampak keaikan harga
minyak dunia. Berbeda dengan kondisi sebelumnya, kejadian Pandemi
Covid-19 menyebabkan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada
Maret2020 mencapai 26,42 juta orang. Dibandingkan September 2019,
jumlah penduduk miskin meningkat 1,63 juta orang. Sementara jika
dibandingkan dengan Maret 2019, jumlah penduduk miskin meningkat
sebanyak 1,28 juta orang. Persentase penduduk miskin pada Maret 2020
tercatat sebesar 9,78 persen, meningkat 0,56 persen poin terhadap
September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019.
Peningkatan persentase penduduk miskin akibat Pandemi Covid-19
juga terjadi di wilayah provinsi Banten. Menurut BPS Provinsi Banten,
Persentase penduduk miskin di Banten pada bulan Maret 2020 mencapai
5,92 persen. Jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September
2019, maka selama enam bulan terjadi peningkatan sebesar 0,98 poin
(dari posisi 4,94 persen). Persentase penduduk miskin di daerah
perkotaan dan perdesaan mengalami peningkatan. Persentase penduduk
miskin di perkotaan naik dari 4,00 menjadi 5,03 dan persentase
penduduk miskin di perdesaan naik dari 7,31 pada September 2019
menjadi 8,18 pada Maret 2020.Sejalan dengan peningkatan tingkat
kemiskinan, jumlah penduduk miskin di Banten pada periode yang
sama bertambah sebanyak 134,60 ribu orang dari 641,42 ribu orang pada
September 2019 menjadi 775,99 ribu orang pada bulan Maret 2020
III-31
Gambar 3.11.Jumlah dan Persentase Kemiskinan di Provinsi Banten
Sumber: BPS Provinsi Banten 2020
Melihat pebandingan data kemiskinan antara nasional dengan
Provinsi Banten, secara persentase tingkat kemiskinan di Provinsi Banten
selalu lebih rendah. Meski demikian adanya peningkatan yang cukup
besar setelah Pandemi Covid-19 tingat kemiskinan ini harus menjadi
perhatian. Disisi lain membandingkan antara target tingkat kemiskinan
sebagaimana tertuang pada dokumen perencanaan baik daerah maupun
nasional dengan data Maret 2020 nampaknya perlu upaya keras agar
target pembangunan tersebut dapat tercapai.
Tabel 3.13. Realisasi dan Proyeksi Persentese Kemiskinan Nasional dan Banten
2020 2021 2022
Realisasi Maret RPJMD Proyeksi
Nasional 9,7 –10,2 9,78 9,2 –9,7
Banten 5,12 5,92 5,06 5 4,99 – 5,4
III-32
Melihat komoditas penyebab kemiskinan di Provinsi Banten, pada Maret
2020 beras masih berperan sebagai penyumbang terbesar Garis
Kemiskinan baik di perkotaan (17,57%) maupun di perdesaan (21,52%).
Komoditi makanan lainnya penyumbang Garis Kemiskinan di perkotaan
adalah rokok kretek filter (15,23%), daging ayam ras (4,18%), telur ayam
ras (4,13%), dan mie instan (2,39%). Sedangkan di daerah perdesaan,
empat komoditi makanan penyumbang terbesar terhadap Garis
Kemiskinan secara berturut- turut adalah rokok kretek filter (16,64%),
telur ayam ras (3,46%), roti (2,85%) serta daging ayam ras sebesar
2,49%.Sementara komoditi non makanan pemberi sumbangan terbesar
untuk Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan sama.
Kelima komoditi non makanan penyumbang Garis Kemiskinan di
perkotaan adalah biaya perumahan (9,64%), bensin (4,38%), listrik
(3,88%), pendidikan (1,59%) dan perlengkapan mandi (1,27%). Di
perdesaan lima komoditi non makanan penyumbang Garis Kemiskinan
adalah biaya perumahan (10,69%), bensin (2,24%), listrik (1,68%), biaya
pendidikan (1,32%) dan perlengkapan mandi sebesar 1,13%.
Upaya pengentasan kemiskinan berdasarkan pendekatan
penyediaan komoditas dapat dilakukan dengan penyediaan ketersediaan
dan stabilisasi harga komoditas penyebab kemiskinan baik diwilayah
Perkotaan atau pun perdesaaan. Melihat beberapa komoditas penyebab
kemiskinan seperti halnya beras, daging ayam dan telur merupakan
beberapa komoditas yang sangat dimungkinkan untuk dibudidayakan di
lingkungan masyarakat. Untuk itu perlu keberpihakan pemerintah daerah
daerah baik Provinsi maupun Kabupaten Kota untuk melaksanakan
program dan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan minat
masyarakat budidaya komoditas tersebut.
Kebijakan lainnya yang merupakan kelanjutan dari kebijakan
ditahun sebelumnya berupa kehadiran BUMD agrobisnis untuk
mendekatkan produsen kepada konsumen diharapkan dapat mejawab
permasalahan tingginya harga yang disebabkan panjangnya rantai pasok
komoditas tersebut. Hal lainnya yang perlu dilakukan adalah peningkatan
jumlah penerima Bansos Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu
(Jamsosratu) yang pelaksanaan dirasakan cukup efektif dalam
pengentasan kemiskinan sebelum masa pandemi.
III-33
5. Kondisi dan Proyeksi Indek Gini
Indeks Gini merupakan alat ukur derajat ketidakmerataan atau
ketimpangan pengeluaran penduduk. Pada tahun 2010 Gini Ratio Banten
tercatat sebesar 0,419. Angka ini terus bergerak turun hingga September
2012 yaitu sebesar 0,384. Pada September 2014 nilai Gini Ratio mencapai
angka tertinggi yaitu sebesar 0,424. Kemudian pada periode Maret 2015 -
Maret 2020 nilai Gini Ratio menunjukkan kecenderungan menurun
hingga mencapai angka0,363. Secara lengkap disajikan pada gambar
dibawah ini:
Gambar 3.12. Perkembangan Gini Rasio Provinsi Banten
Sumber: BPS Provinsi Banten Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa Gini Rasio di perkotaan di
wilayah Provinsi Banten selalu lebih tinggi dibandingkan dengan Gini
Rasio di wilayah perdesaan. Meski demikian dalam hal tren yang ada,
terlihat bahwa mulai tahun 2016 terjadi tren peningkatan gini rasio di
wilayah perdesaan. Pada Bulan Sepetember 2016 gini rasio dilayah
perdesaan hanya 0,248 meningkat menjadi 0,296 di Bulan Maret 2020.
Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan pendapatan antar
penduduk yang ada diwilayah perdesaan. Untuk itu Pemerintah Provinsi
Banten beserta pemerintah Kabupaten perlu memberikan rekomendasi
kebijakan bagi proses pembangunan desa sehingga proses perencanaan
dan penganggaran yang dilakukan Pemerintahan Desa dapat menekan
terjadi tren peningkatan ketimpangan tersebut. Selain itu, kebijakan
alokasi bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi yang selama ini
dilaksanakan perlu diarahkan pada peningkatan kesejahteraan
III-34
masyarakat dengan penghasilan rendah. Skema padat karya tunai untuk
pembangunan infrastruktur, revitalisasi fasilitas umum yang ada di desa
ataupun objek wisata di desa merupakan alternatif kebijakan yang dapat
dilakukan untuk penurunan ketimpangan pendapatan di desa.
Selain tren peningkatan distribusi pendapatan di wilayah
perdesaan, hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah
peningkatan Gini Rasio pada bulan Maret 2020 dibandingkan September
2019. Menurut BPS Provinsi Banten, nilai Gini Ratio provinsi Banten pada
bulan Maret 2020 sebesar 0,363 meningkat dibandingkan dengan bulan
September 2019 yakni 0,361. Meskipun belum dapat dipastikan kenaikan
tersebut ada hubungannya dengan kejadian Pandemi Covid-19, namun
adanya kebijakan PHK dari beberapa industri yang ada di wilayah provinsi
Banten dapat mendorong peningkatan gini rasio di periode berikutnya.
Melihat dokumen RPJMD Provinsi Banten 2017-2022, realisasi Gini
rasio provinsi Banten pada Maret 2020 sebetulnya lebih rendah nilai gini
rasio yang menjadi target di tahun 2020. Dalam dokumen RPJMD, nilai
gini rasio ditetapkan sebesar 0,370 di tahun 2020 dan menurun menjadi
0,365 di tahun 2021.
Tabel 3.14. Target dan Proyeksi Gini Rasio di Provinsi Banten
Index gini 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Target RPJMD 0,40 0,390 0,390 0,390 0,370 0,365 0,360
Index Gini Banten 0,39 0,38 0,37 0,36 0,377* 0,374* 0,370*
Sumber : BPS Banten
*angka proyeksi Bappeda Banten
Berdasarkan tabel di atas, gini rasio provinsi Banten di proyeksikan
dapat mencapai 0,374 ditahun 2021 dan menurun menjadi 0,370 ditahun
2022. Untuk itu diperlukan kebijakan perencanaan penganggaran dengan
sasaran kelompok pendapatan yang rendah. Mengingat gambaran
peningkatan gini rasio seiring dengan peningkatan tingkat kemiskinan
maka pendekatan kebijakan yang dapat dilakukan berupa kelanjutan
program Bansos Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu),
kelanjutan program bantuan langsung tunai akibat Pandemi Covid-19
serta pemberian stimulan bagi usaha mikro di masyarakat disertai
III-35
peningkatan efektivitas kelompok sasaran penerimanya merupakan
jawaban untuk meminimalisasir tren peningkatan ketimpangan yang ada.
6. Kondisi dan Proyeksi Inflasi
Inflasi di Provinsi Banten dipantau di 3 Kota Besar yaitu Kota
Cilegon, Kota Tangerang dan Kota Serang. Berdasarkan Rilis BPS pada
November 2020 terjadi inflasi Oktober sebesar 0,11 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,23.
Tabel 3.15.Angka IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Banten
Sumber:BPS Provinsi Banten rilis November 2020
Menurut tabel diatas sumbangan inflasi terbesar ada pada
kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Sementara kelompok
pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu:
kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya sebesar 0,01 persen;
kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Lainnya sebesar
0,01 persen; kelompok Transportasi dan kelompok Perawatan Pribadi
dan Jasa Lainnya sebesar kurang dari 0,01 persen. Tingkat inflasi
III-36
tahun kalender Oktober 2020 sebesar 1,09 persen dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,57
persen. Kondisi inflasi pada tahun 2020 ini banyak disebabkan oleh
situasi pandemi sehingga nilai inflasi Bulan Oktober 2020 lebih kecil
dibandingkan Oktober 2019. Jika kita analisa lebih jauh sebenarnya
inflasi menunjukan adanya permintaan konsumen terhadap barang
yang diproduksi, sehingga dengan pandemi ini banyak masyarakat
menahan uang dan menahan belanja barang dan jasa yang
berhubungan dengan aktivitas luar ruangan dilihat dari kelompok yang
mengalami deflasi seperti transportasi, rekreasi dan perumahan.
Di tingkat provinsi terdapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
yang beranggotakan lembaga-lembaga pemangku kepentingan yaitu
Kantor Bank Indonesia (KBI), Biro Perekonomian, Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Bulog, BUMD, serta pihak terkait
lainnya. Firdausy (2016) membagi fungsi TPID dalam mengendalikan
inflasi.Tantangan yang akan dirasakan di Tahun 2022 adalah
bagaimana mengembalikan permintaan tdan daya beli masyarakat
akansektor yang mengalami deflasi setelah berlalunya wabah Covid
19.Untuk Barang yang mengalami Inflasi seperti bahan
makanan,minuman dan tembakau perlu di kendalikan agar terjaga
pasokannya.salah satu kunci dalam menjaga inflasi adalah
keberimbangan pasar menjaga keberimbangan dan kelancaran
mekanisme pertemuan demand(daya beli masyarakat) dan supply
(pasokan)
Tabel.3.16. Target dan Proyeksi Inflasi Provinsi Banten Tahun 2020-2022
(%)
INDIKATOR 2018 2019
2020
2021
2022
Nasional 3,13 2,72
Target
RPJMD 3,7 4,2
3.7 3.7 3.7
Banten 3,42 3,3 2.85-3.2* 2.85-3.8* 3.4-4*
Keterangan: Sumber, BPS Provinsi Banten *adalah angka proyeksi Bappeda Provinsi Banten
III-37
Proyeksi kondisi ekonomi khusunya inflasi di Provinsi Banten pada
Tahun 2022 menunjukan kondisi optimis dimana setelah pandemi sektor
yang tadinya deflasi seperti transportasi, Perumahan, rekreasi dan
olahraga akan menunjukan nilai positif kembali dengan banyaknya
masyarakat yang melakukan aktivitas di luar ruangan kembali.
7. Kondisi dan Proyeksi Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Banten secara konsisten
mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir yang kita bisa lihat dari
grafik dibawah ini.
Gambar.3.13. Capaian IPM Provinsi Banten
Sumber :BPS Banten (Publikasi IPM rilis Juli 2020)
Namun pertumbuhan IPM belum mencapai angka yang diharapkan
karena dari 2017 ke 2018 pertumbuhannya 0.74 namun dari 2018 ke
2019 pertumbuhannya 0.68 yang bearti mengalami perlambatan
walaupun tetap tumbuh. Hal tersebut bisa kita rinci lagi dari 8
kabupaten/Kota di Provinsi Banten ada dua daerah yang mengalami
pelambatan pertumbuhan yaitu Kota Tangerang Selatan dan Kota
Tangerang, juga Kota Cilegon yang tidak mengalami pertumbuhan alias
stagnan.bisa dilihat dari tabel dibawah ini.
III-38
Tabel 3.17. Rata-Rata Pertumbuhan IPM Kab/Kota Di Provinsi Banten
Sumber:BPS Banten (Publikasi IPM,rilis Juli 2020)
Dari gambaran tersebut tantangan untuk menaikan IPM yang bisa kita
tangkap adalah dengan meningkatkan HLS (Harapan Lama sekolah),
karena jika HLS tinggi maka capaian RLS akan turut pula meningkat.
Tabel 3.18. Capaian dan Target IPM Provinsi Banten Tahun 2018-2021
iNDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022
Nasional 71,39 71,92 72,51 73,19 – 73,26
Target RPJMD 71,77 72,20 72,75 73,21 73,68
Angka Proyeksi Banten 71,95 72,44 72,80* 73,30*
74,16*
*Hasil olahan Bappeda
Sumber : BPS Provinsi Banten
III-39
3.1.4. Prospek Dan Arah Kebijakan Perekonomian Provinsi Banten
Berdasarkan indicator makro ekonomi yang ada dengan beberapa
prospek dan tantangan yang terjadi pada kondisi ekonomi saat ini, maka
arah kebijakan pembangunan ekonomi Provinsi Banten dari sisi Konsumsi
dan Produksi sebagai berikut;
Arah kebijakan untuk mencapai LPE dari sisi Konsumsi:
1. Mendorong tingkat pertumbuhan konsumsi masyarakat. Daya beli
masyarakat pasca pandemi covid harus di dorong untuk pemulihan
ekonomi, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan langkah
langkah:
Melanjutkan dan meningkatan efektivitas penyaluran bantuan
social
Mempercepat bantuan UMKM untuk keberlangsungan usaha
Peningkatan efektivitas penyaluran Dana Desa dari Provinsi
Serta Dana Desa yang bersumber dari APBN
2. Optimalisasi belanja pemerintah, belanja pemerintah di optimalkan
dengan mendukung program prioritas Daerah dan Program Prioritas
Nasional yang angsung berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat.
4. Menjaga kelancaran proyek investasi agar berjalan sesuai rencana
dan menjaga hubungan baik dengan investor.
5. Penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui peningkatan
hubungan industrial antara pemerintah Daerah, Pelaku Usaha dan
Masyarakat.
6. Peningkatan Investasi melalui ektensifikasi kawasan Industri baru di
jalan Tol Serang-Panimbang
7. Inovasi teknologi untuk peningkatan nilai tambah komoditas yang
dihasilkan masyarakat.
Arah kebijakan untuk mencapai LPE dari sisi Produksi:
1. Melakukan pengembangan potensi ekonomi di sekitar Proyek
Strategis Nasional di Banten
III-40
2. Penciptaan dan Pengembangan UMKM Go Digital melalui Link and
Match antara pelaku UMKM dan E-Commerce
3. Mendorong sektor ekonomi utama di Banten untuk menaikan angka
produksinya ( Industri,Pertanian,konstruksi,Perdagangan)
4. Pengembangan kawasan strategis pariwisata Banten sebagai
alternatif mengurangi pengangguran
5. Pengembangan perdagangan melalui sentra logistic dan distribusi
untuk pengendalian inflasi daerah.
6. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman padi,kedelai,cabe
dan bawang merah;
7. Optimalisasi BUMD Agro dan Pembangunan Food estate dengan
pendekatan corporate farming dalam rangka meningkatkan nilai
tambah berbasis produk pertanian,perkebunan dan perikanan
sebagai sektor unggulan Banten;
8. Revitalisasi pelabuhan dan Pembangunan Fish estate dalam rangka
Peningkatan sector Perikanan
III. 2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Berdasarkan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Keuangan
Daerah, bahwa Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban
Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat
dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan
milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut.
Keuangan daerah merupakan komponen yang sangat penting dalam
perencanaan pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan
proyeksi keuangan daerah perlu dilakukan untuk Mengetahui
kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan. Dengan
melakukan analisis keuangan daerah yang tepat akan menghasilkan
kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat,
serta taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang
III-41
diwujudkan dalam APBD yang dijadikan dasar bagi Pemerintah Daerah
untuk melakukan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah. selanjutnya arah
kebijakan Pengelolaan Daerah. Pnerimaan dan Pengeluaran Daerah
tersebut dalam Struktur APBD meliputi Pendapatan Daerah, Belanja
Daerah, dan Pembiayaan Daerah.
3.2.1 ARAH KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakuiSebagai
penambah nilai kekayaan bersih dalam periodeTahun anggaran
berkenaan. Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening kas umum daerah yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah
dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan
hak daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran.
Pendapatan Daerah terdiri atas pendapatan asli daerah, pendapatan
transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah.
1) Pendapatan pajak daerah dan retribusi meliputi pendapatan
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang pajak daerah dan
retribusi daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi
Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
2) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan
Penerimaan Daerah atas hasil penyertaan modal daerah.
3) Lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah sebagaimana
dimaksud terdiri atas:
a) hasil penjualan BMD yang tidak dipisahkan;
b) hasil pemanfaatan BMD yang tidak dipisahkan;
III-42
c) hasil kerja sama daerah;
d) jasa giro;
e) hasil pengelolaan dana bergulir;
f) pendapatan bunga;
g) penerimaan atas tuntutan ganti kerugian Keuangan Daerah;
h) penerimaan komisi, potongan, atau bentuk lain sebagai akibat
penjualan, tukar-menukar, hibah, asuransi, dan/atau
pengadaan barang dan jasa termasuk penerimaan atau
penerimaan lain sebagai akibat penyimpanan uang pada
bank, penerimaan dari hasil pemanfaatan barang daerah atau
dari kegiatan lainnya merupakan Pendapatan Daerah;
i) penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing;
j) pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan;
k) pendapatan denda pajak daerah;
l) pendapatan denda retribusi daerah;
m) pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;
n) pendapatan dari pengembalian;
o) pendapatan dari BLUD; dan
p) pendapatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Pendapatan transfer
Pendapatan transfer Pemerintah Provinsi Banten berasal transfer
Pemerintah Pusat terdiri atas:
1) dana perimbangan berupa transfer umum dan transfer khusus.
a) Transfer Umum
Transfer Umum berupa Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana
Bagi Hasil.
DAU bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan ketentuan
III-43
peraturan perundang-undangan. Sedangkan Dana bagi hasil
(DBH) berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil
Sumber Daya Alam.
b) Transfer Khusus
Transfer Khusus berupa Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK
Fisik) dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK Non Fisik).
2) dana insentif daerah
Dana insentif daerah bersumber dari APBN yang dialokasikan
kepada Daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu dengan
tujuan untuk memberikan penghargaan atas perbaikan dan/
atau pencapaian Kinerja tertentu
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Provinsi Banten meliputi:
1) Hibah
Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa
yang berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lain,
masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri
yang tidak mengikat untuk menunjang peningkatan
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
2) Lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2022 sebagaimana tercantum pada
tabel di bawah ini:
III-44
Tabel 3.19
PROYEKSI ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH TA 2022
3.2.2. ARAH KEBIJAKAN BELANJA DAERAH
Belanja Daerah adalah semua kewajiban Pemerintah Daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
anggaran berkenaan. Belanja Daerah digunakan untuk mendanai
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah,
yang terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
Pilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam
kerangka ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau
stimulan terhadap perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam
kerangka pengembangan yang lebih memberikan efek multiplier yang
lebih besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata.
Untuk itu, kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah perlu disusun
dalam kerangka yang sistematis dan terpola.
Belanja Daerah menurut organisasi disesuaikan dengan susunan
organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, dalam bentuk
Program/Kegiatan Berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
90 tentang Nomenklatur Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah.
Klasifikasi Belanja Daerah terdiri atas belanja operasi, belanja
modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
KODE URAIAN
RANCANGAN
APBD TA 2021
(SEBELUM PERSETUJUAN)
RPJMD
TAHUN 2022
PROYEKSI
APBD TA 2022
1 2
4 PENDAPATAN 11.308.242.322.619 12.793.543.360.000 11.386.254.176.964
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 6.921.839.567.619 8.295.983.510.000 7.149.004.022.964
4.1.1 Pajak Daerah 6.596.237.282.555 7.983.429.510.000 6.823.338.000.000
4.1.2 Retribusi Daerah 12.036.262.100 21.961.370.000 12.100.000.000
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 52.966.089.040 54.648.470.000 52.966.089.040
4.1.4 Lain-lain PAD yang Sah 260.599.933.924 235.944.160.000 260.599.933.924
4.2 PENDAPATAN TRANSFER 4.380.202.755.000 4.491.359.850.000 4.231.050.154.000
4.2.1 Transfer Pemerintah Pusat 4.380.202.755.000 4.491.359.850.000 4.231.050.154.000
4.3LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
SAH
6.200.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000
4.3.1 Pendapatan Hibah 6.200.000.000 6.200.000.000 6.200.000.000
III-45
1. Belanja operasi
Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk Kegiatan
sehari-hari Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek.
Belanja operasi sebagaimana dimaksud dirinci atas jenis:
a. belanja pegawai;
Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan kompensasi yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Kompensasi tersebut diberikan kepada Kepala
Daerah/wakil Kepala Daerah, pimpinan / anggota DPRD, dan
Pegawai ASN. Belanja Pegawai ASN dianggarkan pada belanja SKPD
bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pemerintah Provinsi Banten memberikan tambahan penghasilan
kepada Pegawai ASN dengan memperhatikan kemampuan
Keuangan Daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tambahan
penghasilan sebagaimana dimaksud diberikan berdasarkan
pertimbangan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja,
kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif
lainnya.
b. belanja barang dan jasa;
Belanja barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan
pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua
belas) bulan, termasuk barang/jasa yang akan diserahkan atau
dijual kepada masyarakat/pihak ketiga. Pengadaan barang/jasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka melaksanakan
Program dan Kegiatan Pemerintahan Daerah.
c. belanja bunga;
Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran
bunga Utang yang dihitung atas kewajiban pokok Utang
berdasarkan perjanjian pinjaman.
III-46
d. belanja hibah;
Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah lainnya, badan usaha milik negara, BUMD, dan/atau badan
dan lembaga, serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan
hukum Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian Sasaran
Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah sesuai kepentingan
Daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.
Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan
dalam APBD sesuai dengan kemampuan Keuangan Daerah setelah
memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib
dan Urusan Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Belanja bantuan sosial.
Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan berupa uang dan/atau barang kepada individu,
keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak
secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi
dari kemungkinan terjadinya resiko sosial, kecuali dalam keadaan
tertentu dapat berkelanjutan.Keadaan tertentu dapat berkelanjutan
diartikan bahwa bantuan sosial dapat diberikan setiap tahun
arlggaran sampai penerima bantuan telah lepas dari resiko sosial.
Belanja bantuan sosial dianggarkan dalam APBD sesuai dengan
kemampuan Keuangan Daerah setelah memprioritaskan
pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perulndang-undangan
III-47
2. Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1 (satu)
periode akuntansi
Belanja modal digunakan untuk menganggarkan pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap dan aset lainnya.
Pengadaan aset tetap memenuhi kriteria:
a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b. Digunakan dalam Kegiatan Pemerintahan Daerah; dan
c. Batas minimal kapitalisasi aset. Batas minimal kapitalisasi aset
diatur dalam Peraturan Gubernur.
Aset tetap dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga beli atau
bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai aset siap digunakan.
Belanja modal meliputi:
a. Belanja tanah, digunakan untuk menganggarkan tanah yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai;
b. Belanja peralatan dan mesin, digunakan untuk menganggarkan
peralatan dan mesin mencakup mesin dan kendaraan bermotor,
alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang
nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas)
bulan dan dalam kondisi siap pakai;
c. Belanja bangunan dan gedung, digunakan untuk menganggarkan
gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan
yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai;
d. Belanja jalan, irigasi, dan jaringan, digunakan untuk
menganggarkan jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi,
dan jaringan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah serta dimiliki
dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap
dipakai;
e. Belanja aset tetap lainnya, digunakan untuk menganggarkan aset
tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap, yang diperoleh dan
dimanfaatkan untuk kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan
dalam kondisi siap dipakai;
f. Belanja aset lainnya, digunakan untuk menganggarkan aset tetap
yang tidak digunakan untuk keperluan operasional Pemerintah
III-48
Daerah, tidak memenuhi definisi aset tetap, dan harus disajikan di
pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
3. Belanja tidak terduga
Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas Beban
APBD untuk keperluan darurat termasuk keperluan mendesak yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya serta pengembalian atas kelebihan
pembayaran atas Penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya.
4. Belanja transfer
Belanja transfer merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah
Daerah kepada Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah
Daerah kepada pemerintah desa.Belanja transfer dirinci atas jenis:
belanja bagi hasil dan belanja bantuan keuangan.
a. Belanja Bagi Hasil dianggarkan dalam APBD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada Daerah lain dalam
rangka kerja sama daerah, pemerataan peningkatan kemampuan
keuangan, dan f atau tujuan tertentu lainnya. Bantuan
dianggarkan sesuai kemampuan Keuangan Daerah setelah
memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib
dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta alokasi belanja yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, kecuali
ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bantuan keuangan Provinsi Banten terdiri atas bantuan keuangan
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Bantuan Keuangan
Kepada Pemerintahan Desa.
III-49
Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2022, sebagaimana tercantum pada tabel
di bawah ini:
TABEL 3.20
PROYEKSI ANGGARAN BELANJA TA 2022
3.2.3. ARAH KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH
Pembiayaan terdiri ataspenerimaan Pembiayaan dan pengeluaran
Pembiayaan.Penerimaan Pembiayaan daerah Provinsi Banten bersumber
dariSiLPA dan penerimaan Pinjaman Daerah. Selanjutnya Pengeluaran
Pembiayaan terdiri atas pembayaran cicilan pokok pinjaman (utang)yang
jatuh tempo dan penyertaan modal daerah, serta pengeluaran Pembiayaan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KODE URAIAN
RANCANGAN
APBD TA 2021
(SEBELUM PERSETUJUAN)
RPJMD
TAHUN 2022
PROYEKSI
APBD TA 2022
1 2
5 BELANJA DAERAH 14.749.498.386.182 13.305.715.000.000 13.002.532.723.000
5.1 BELANJA OPERASI 7.289.316.042.771 7.892.315.230.250
5.1.1 Belanja Pegawai 2.083.953.601.459 3.000.994.570.250
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 4.745.901.657.387 2.504.922.830.000
5.1.3 Belanja Bunga 50.576.785.925 -
5.1.4 Belanja Hibah 324.198.732.000 2.280.418.830.000
5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 84.685.266.000 105.979.000.000
5.2 BELANJA MODAL 4.778.655.793.361 1.800.000.000.000
Belanja Modal Tanah 771.545.538.964
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 569.591.051.698
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.880.091.540.483
Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi 1.525.435.371.076
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 30.662.711.140
5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 84.698.819.100 64.000.000.000
Belanja Tidak Terduga 84.698.819.100 64.000.000.000
5.4 BELANJA TRANSFER 2.596.827.730.950 3.549.399.769.750
5.4.1 Belanja Bagi Hasil 2.214.927.730.950 3.076.706.299.750
5.4.2 Belanja Bantuan Keuangan 381.900.000.000 472.693.470.000
III-50
Proyeksi Pembiayaan Provinsi Banten sebagaima tercantum pada
tabel di bawah ini:
TABEL III.2.2
PROYEKSI ANGGARAN PEMBIAYAAN TA 2022
KODE URAIAN
RANCANGAN
APBD TA 2021
(SEBELUM PERSETUJUAN)
RPJMD
TAHUN 2022
PROYEKSI
APBD TA 2022
1 2
6 PEMBIAYAAN DAERAH 4.248.573.800.550 512.171.640.000
6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.268.573.800.550 562.171.640.000
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
134.170.165.100 562.171.640.000
6.1.2 Penerimaan Pinjaman Daerah 4.134.403.635.450 -
6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 20.000.000.000 50.000.000.000 6.2.1 Penyertaan Modal 20.000.000.000 50.000.000.000,00
SILPA / (SIKPA) 807.317.736.987 -
IV- 1
BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2022
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Tahun 2022 merupakan tahun akhir pelaksanaan RPJMD Provinsi
Banten Tahun 2017-2022. RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 ditujukan
untuk mencapai Visi dan misi pembangunan dalam RPJMD. Visi
pembangunan Provinsi Banten, sebagaimana tertuang dalam RPJMDProvinsi
Banten Tahun 2017–2022, adalah “Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya
saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah”. Untuk mewujudkan visi
tersebut,dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017–2022, dirumuskan 5
(lima) misi pembangunan daerah, yaitu :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan berkualitas;
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas;
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Visi dan Misi tersebut menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan
daerah, serta dasar keselarasan dan pencapaian kinerja pembangunan
daerah, yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan Perangkat Daerah.
Sebagai pelaksanaan RPJMD, RKPD Tahun 2022 merupakan
penyelarasan tujuan dan sasaran pembangunan Daerah dalam RPJMD untuk
tahun berkenaan. Rancangan Awal RKPD Tahun 2002 merupakan hasil
penelaahan terhadap indikator dan target kinerja sasaran RPJMD untuk
Tahun 2022, yang dijabarkan dalam Tabel 4.1 berikut.
IV- 2
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Provinsi Banten tahun 2022
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN
SASARAN
SATUAN TARGET Tahun 2022
RPJMD
2017-2022
RKPD
2022
1. Menciptakan
tata kelola
pemerintahan
yang baik (Good
Governance)
Terwujudnya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berakhlakul karimah dengan
efektif, efisien,transparan,
akuntabel, dan sumber daya
aparatur berintegritas,
berkompetensi serta melayani
masyarkat
Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 3.5 3.5
Meningkatnya Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan
efisien
Capaian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Nilai A A
Capaian Indeks Reformasi Birokrasi Nilai A A
Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah) OPD
Nilai A A
Meningkatnya Kepuasan Pelayanan Publik
Badan Penghubung
Capaian Pelayanan Publik % 100 100
Terwujudnya peran DPRD sesuai dengan
fungsinya
Capaian Program-program Kerja DPRD untuk
Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi
Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam
Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD
% 100 100
Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah yang Akuntabel
Capaian Opini BPK terhadap laporan keuangan
pemerintah daerah
Opini WTP WTP
Meningkatnya Kualitas SPIP Capaian Maturitas SPIP Nilai 4 4
Capaian Kapabilitas APIP Level 4 4
Meningkatnya Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Daerah yang
berkualitas
Capaian Kesesuaian dengan Parameter Penilaian
Dokumen Perencanaan Daerah
% 80 80
Penilaian Perencanaan, Pengukuran, pelaporan dan
capaian kinerja
Nilai A A
Meningkatnya Penelitian dan pengembangan
yang berkualitas
Cakupan Penelitian dan pengembangan % 100 100
Meningkatnya Ketersediaan data dan
informasi perencanaan pembangunan secara
elektronik
Maturitas SIPD % 80 80
Terwujudnya Kompetensi Aparatur Persentase Peningkatan Indeks Kompetensi ASN % 30 30
IV- 3
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN
SASARAN
SATUAN TARGET Tahun 2022
RPJMD
2017-2022
RKPD
2022
Terwujudnya Profesionalisme aparatur Persentase Peningkatan Indeks
Profesionalitas ASN
% 95 95
Meningkatnya Pendapatan Daerah yang
Optimal
Rasio PAD terhadap pendapatan daerah % 64.44 64.44
Meningkatnya Ketentraman dan ketertiban
umum daerah yang aman dan kondusif
Rasio Penegakan Peraturan
Perundang-undangan daerah
% 85 85
Meningkatnya Wawasan Kebangsaan,
Keamanan dan Stabilitas Daerah yang
kondusif untuk mendukung NKRI
Indeks Demokrasi Indonesia
Provinsi Banten
Nilai 80 80
Penanganan konflik masyarakat % 100 100
Meningkatnya Penanggulangan Kebencanaan
yang efektif
Indeks Resiko Bencana Nilai 110 110
Meningkatnya Administrasi kependudukan
yang tertib dan akuntabel
Cakupan Database Kependudukan Tingkat Provinsi % 100 100
Meningkatnya Kerjasama dan
penyelenggaraan adminstrasi pemerintahan
Persentase Realisasi Kebijakan kerjasama
Pemerintahan
% 100 100
Capaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Provinsi Banten
% 100 100
Meningkatnya Kualitas Produk Hukum
Daerah
Persentase realisasi produk hukum daerah dan HAM
yang terpublikasi
% 100 100
Meningkatnya Tatalaksana Organisasi
Daerah Yang Efektif
Persentase Manajemen Reformasi Birokrasi % 100 100
Meningkatnya Pelayanan Umum yang Prima Persentase Peningkatan Pelayanan Umum yang Prima % 100 100
Meningkatnya Kebijakan Kesejahteraan
Rakyat
Persentase Kebijakan Kesejahteraan Rakyat % 100 100
Meningkatnya Pelayanan dan fasilitasi
Pimpinan
Persentase Peningkatan Pelayanan Fasilitas Pimpinan % 100 100
Meningkatnya kapasitas Lembaga
Kemasyarakatan Desa, Lembaga Ekonomi
Desa dan Pemerintahan Desa/Kelurahan
Capaian Lembaga Kemasyarakatan Desa, Lembaga
Ekonomi Desa dan Pemerintahan Desa/Kelurahan di
48 desa tertinggal dan berkembang yang
diberdayakan
% 25 25
Meningkatnya Pelayanan Pemerintahan Yang
Berbasis Teknologi dan keterbukan
Informasi
Indeks Keterbukaan Informasi
Publik
Nilai 90 90
Persentase Sarana dan Prasarana Persandian % 100 100
Meningkatnya ketersediaan data dan Statistik
Sektoral yang dikelola secara elektronik
Maturitas Database Statistik Sektoral Nilai 100 100
Meningkatnya Administrasi Pembangunan
Daerah
Persentase Realisasi Layanan dan Pembangunan
Administrasi Daerah
% 100 100
Meningkatnya Pengelolaan arsip pemerintah Persentase OPD yang Menyelenggarakan kearsipan % 100 100
IV- 4
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN
SASARAN
SATUAN TARGET Tahun 2022
RPJMD
2017-2022
RKPD
2022
daerah yang berkualitas sesuai Ketentuan Kearsipan
2. Membangun dan
meningkatkan
kualitas
infrastruktur
Meningkatnya infrastruktur
daerah yang berkualitas dalam
mendukung kelancaran arus
barang, orang dan jasa yang
berorientasi pada peningkatan
pembangunan wilayah dan
perekonomian daerah
Capaian kinerja infrastruktur daerah % 100 100
Meningkatnya Ketersedian Infrastruktur
Daerah
Persentase Pembangunan dan Penanganan
Infrastruktur
% 90 90
Meningkatnya Infrastruktur jalan dan
jembatan yang handal
Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap % 100 100
Persentase Jembatan Provinsi Dalam Kondisi Mantap % 100 100
Meningkatnya sarana dan prasarana
jaringan sumberdaya air
Persentase Penanganan Pencegahan Banjir dan Abrasi % 42.42 42.42
Luasan layanan irigasi Ha 20.888,19 20.888,19
Persentase penyediaan prasarana air baku % 100 100
Meningkatnya Perencanaan dan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang % 92.5 92.5
Meningkatnya Perumahan dan Pemukiman
yang layak, Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi lingkungan, serta Pengelolaan
Sampah regional
Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani Ha 375.29 375.29
Persentase Rumah Layak Huni % 88.66 88.66
cakupan penyediaan pengelolaan sampah % 20.00 80.00
Meningkatnya Sarana dan prasarana
bangunan pada kawasan Strategis Provinsi
yang berkualitas
Persentase penyelenggaraan bangunan dan
lingkungan dikawasan strategis Provinsi
% 100 100
Meningkatnya keselamatan dan kelancaran
lalulintas
Persentase peningkatan pelayanan perhubungan darat,
laut dan udara
% 100 100
Meningkatnya Kinerja pelayanan,
pembangunan sarana dan prasarana
transportasi yang lebih baik
Persentase kebutuhan sarana dan prasarana
transportasi
% 20 90
Meningkatnya Pelayanan kelistrikan dan
energi terbarukan yang optimal
Rasio elektrifikasi % 100 100
Meningkatnya Sarana dan Prasarana
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
Memadai
Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik)
Nilai 4 4
Meningkatnya Kebijakan Infrastruktur
Daerah
Persentase Rumusan Kebijakan Infrastruktur Daerah
(Total 40 Kebijakan)
%
100.00
100.00
IV- 5
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN
SASARAN
SATUAN TARGET Tahun 2022
RPJMD
2017-2022
RKPD
2022
3. Meningkatkan
akses dan
pemerataan
pelayanan
Pendidikan
berkualitas
Terwujudnya Akses, Kualitas
Pendidikan dan Sosial Menuju
Kualitas Sumber Daya Manusia
yang Berakhlakul Karimah
dan Berdaya Saing
Indeks Pembangunan Manusia % 73,68 73,68
Index Gini / Menurunnya Ketimpangan
Pendapatan
% 0,360 0,360
Kemiskinan % 5,00 5,00
Tingkat Pengangguran Terbuka % 7,84 7,84
Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan
Menengah dan Khusus
Harapan lama sekolah Tahun 15 15
Rata rata lama sekolah Tahun 9.3 9.3
Meningkatnya Daya Beli Masyarakat Daya beli % 100 100
Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja
bagi Masyarakat
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 100 100
Meningkatnya Kelembagaan PUG
(Pengarusutamaan Gender)
Indeks pembangunan gender (IPG) Nilai 92.79 92.79
Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan
Pendidikan Menengah dan Khusus
Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah % 80 80
Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah % 65 65
Cakupan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
% 100 100
Meningkatnya Pelestarian Kebudayaan Persentase pelestarian dan inovasi nilai budaya
daerah
% 100 100
Terwujudnya pemuda wirausahawan baru
dan Olah Raga yang berprestasi
Indeks Pembangunan Kepemudaan Nilai 45 45
Indeks Pembangunan Olahraga Nilai 45 45
Meningkatnya Pengarustamaan Gender Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Nilai 72.74 72.74
Meningkatnya Kelembagaan Perlindungan
Perempuan dan Anak yang berkualitas
Pemenuhan Cakupan Perlindungan Perempuan dan
Anak
% 100 100
Meningkatnya Budaya Literasi Indek Minat Baca Masyarakat Nilai 50 50
Menurunnya PMKS Persentase Penanganan Jumlah PMKS % 2.08 2.08
Meningkatnya Tenaga Kerja yang
Berkualitas
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan % 5.74 5.74
IV- 6
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN
SASARAN
SATUAN TARGET Tahun 2022
RPJMD
2017-2022
RKPD
2022
4. Meningkatkan
akses dan
pemerataan
pelayanan
Kesehatan
berkualitas
Terwujudnya peningkatan
kualitas akses dan pemerataan
pelayanan kesehatan
Angka Harapan Hidup % 70.96 70.96
Meningkatnya Pelayanan kesehatan Angka Kematian Ibu (Per 100.000 kelahiran hidup) Jumlah 285 285
Angka Kematian Bayi (Per 1000 kelahiran hidup) Jumlah 26 26
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
berkualitas dan Mudah di Akses
Penurunan Jumlah Kematian Ibu Jumlah 227 227
Penurunan Jumlah Kematian Bayi Jumlah 1,129 1,129
Meningkatkan Jaminan Kesehatan
Masyarakat dan Kualitas Tenaga Kesehatan
Persentase penduduk yang memiliki Jaminan
Kesehatan
% 100 100
Meningkatnya Pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan minimal
BOR (Bed Occupancy Ratio). RSUD Banten % 80 80
BOR (Bed Occupancy Ratio).RSUD Malingping % 75 75
Meningkatnya Layanan Keluarga Berencana Angka Kelahiran Total (TFR) % 2.26 2.26
5. Meningkatkan
kualitas
pertumbuhan
dan pemerataan
ekonomi
Meningkatnya Perekonomian
Secara Berkelanjutan
Berbasiskan Potensi Ekonomi
Lokal
Laju Pertumbuhan Ekonomi % 7 7
Tingkat Inflasi % 4 4
Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi
Sektor Unggulan
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan % 6.4 6.4
Meningkatnya Layanan Keuangan Pada
Masyarakat
Indeks Keuangan Inklusif Nilai 3 3
Meningkatnya Daya Saing Daerah Peringkat Daya Saing Provinsi dibandingkan Provinsi
Lain di Indonesia
Nilai 5 5
Terwujudnya Pembangunan Rendah Karbon Emisi Rumah Kaca % 100 100
IV- 7
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN DAN
SASARAN
SATUAN TARGET Tahun 2022
RPJMD
2017-2022
RKPD
2022
Meningkatnya Penanaman Modal Asing
(PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan Kemudahan Berusaha
Jumlah Realisasi Investasi (PMA + PMDN) Triliyun 53.90 53.90
Indeks Kepuasan Pelayanan
Investor
% 85.97 85.97
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Perindustrian yang optimal
LPE Sektor Perindustrian % 4.7 4.7
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Perdagangan yang optimal dan Inflasi yang
terkendali
LPE Sektor Perdagangan % 6.9 6.9
Tingkat Inflasi Bahan Pokok % 4.00 4.00
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Pertanian yang optimal
Pertumbuhan Sektor Pertanian yang optimal % 6,2 6.2
Meningkatya Pertumbuhan Sektor Perikanan
yang optimal
Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan % 4,93 4,93
Meningkatnya Ketahanan Pangan Daerah
yang terjaga
Indeks Ketahanan PanganDaerah % 85.00 85.00
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Pariwisata yang optimal
Persentase peningkatan nilai PDRB sektor Pariwisata % 3.09 3.09
Meningkatnya Kualitas Koperasi Persentase Peningkatan Kualitas Koperasi % 6 18
Meningkatnya Usaha Kecil menjadi usaha
menengah
Persentase Peningkatan Omset Usaha Kecil % 1 3
Meningkatnya Lingkungan Hidup yang
berkualitas
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 52.79 52.79
Meningkatnya Pengelolaan dan konservasi
hutan yang optimal
Rasio Cakupan Tutupan Hutan % 33.21 33.21
Meningkatnya Kebijakan Perekonomian
Daerah dan Pembinaan Pengendalian Bidang
Perekonomian
Capaian Kebijakan Bidang Perekonomian Daerah % 100 100
Meningkatnya Pengendalian, Geologi, Air
Tanah, Mineral dan Batubara yang efektif
Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB % 0.60 0.60
Meningkatnya Daya Saing Tenaga Kerja Persentase pekerja Penuh Waktu % 46.29 46.29
IV- 8
Indikator dan target kinerja sasaran RPJMD untuk Tahun 2022 tersebut menjadi dasar prioritas
pembangunan Daerah sertaprogram perangkat Daerah dalam RKPD Tahun 2022.
4.2. Strategi dan arah kebijakan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022
Perumusan prioritas pembangunan daerah tahun 2022 merujuk pada strategi dan arah kebijakan
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, sebagaimana dituangkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2.
Sasaran, Strategi, dan Arah kebijakan Tahun 2022 dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022
SASARAN STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2022
Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Akuntabel, Efektif, dan efisien
Meningkatkan pelayanan publik yang dilakukan setiap perangkat
daerah yang melayani langsung kepada masyarakat
Melakukan standarisasi bisnis proses pada setiap perangkat daerah dan
mendetailkannya pada standar operasional dan prosedur (sop) pelayanan
Meningkatnya Kepuasan Pelayanan Publik Badan
Penghubung
Meningkatkan Koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan Peningkatan Koordinasi, mediasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan
Terwujudnya peran DPRD sesuai dengan fungsinya Meningkatkan Fasilitasi Tugas dan Fungsi Anggota DPRD Perwujudan Pelayanan Prima Untuk Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD
Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
yang Akuntabel
Meningkatkan Kualitas Tata kelola Pemerintahan Peningkatan Kualitas Penatausahaan Keuangan dan aset daerah sesuai
ketentuan peraturan
Meningkatnya Kualitas SPIP Meningkatkan Fungsi Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Peningkatan Peran APIP dalam Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah
Meningkatnya Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Daerah yang berkualitas
Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran
pembangunan daerah
Peningkatan perencananan dan penganggaran berbasis kinerja dan teknologi
informasi
Meningkatnya Penelitian dan pengembangan yang
berkualitas
Meningkatkan kualitas Penelitian Peningkatan Kualitas Hasil Penelitian Untuk Menjawab Permasalahan
Pembangunan
Terwujudnya Kompetensi Aparatur Meningkatkan kompetensi aparatur Peningkatan Kualitas Sarana, Prasarana dan Sumber daya manusia serta
standarisasi dan sertifikasi kompetensi Aparatur
Terwujudnya Profesionalisme aparatur Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Peningkatan Pengelolan Sumber daya Aparatur
Peningkatan Disiplin dan Kesejahteraan Aparatur
Meningkatnya Pendapatan Daerah yang Optimal Meningkatkan Pelayanan Pendapatan Daerah Peningkatan Tata Kelola Pelayanan pendapatan Daerah dan melalui
Pemanfaatan teknologi Informasi
Meningkatnya Ketentraman dan ketertiban umum daerah
yang aman dan kondusif
Meningkatkan Penegakan Peraturan Daerah Serta ketentraman dan
ketertiban umum daerah
Penegakan Peraturan daerah yang mendukung pelayanan publik dalam
menciptakan ketentraman dan ketertiban umum daerah untuk pemenuhan
cakupan SPM
Meningkatnya Wawasan Kebangsaan, Keamanan dan
Stabilitas Daerah yang kondusif untuk mendukung NKRI
Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan pada Peran Masyarakat dan Organisasi
Kemasyarakatan
Meningkatkan keamananan dan stabiitas daerah Peningkatan Peran Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan dalam
menjaga keamanan dan stabilitas daerah
Meningkatnya Penanggulangan Kebencanaan yang efektif Meningkatkan Mitigasi dan Pengurangan Resiko Bencana Peningkatan mitigasi, penanggulangan bencana dan menurunkan titik
terdampak bencana melalui sistem informasi kebencanaan
Meningkatnya Administrasi kependudukan yang tertib dan Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan Peningkatan Administrasi Kependudukan melalui Optimalisasi Sistem
IV- 9
SASARAN STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2022
akuntabel Informasi Kependudukan
Meningkatnya Kerjasama dan penyelenggaraan adminstrasi
pemerintahan
Meningkatkan kinerja peneyelenggaraan pemerintah daerah Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Meningkatnya Kualitas Produk Hukum Daerah Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk hukum daerah Peningkatan kualitas dan kuantitas kebijakan peraturan perundangan daerah
dan Layanan Bantuan Hukum bagi Masyarakat
Meningkatnya Tatalaksana Orgnisasi Daerah Yang Efektif Meningkatkan Kualitas kelembagaan dan ketatalaksaan perangkat
daerah
Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah melalui Akuntabilitas dan Tata
Kelola Organisasi
Meningkatnya Pelayanan Umum yang Prima Meningkatkan kualitas pelayanan sekretariat daerah Optimalisasi Pelayanan Sekretariat Daerah melalui Perwujudan Pelayanan
Prima
Meningkatnya Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Meningkatkan kualitas kebijakan kesejahteraan masyarakat Peningkatan kualitas kebijakan bidang kesejahteraan rakyat
Meningkatnya Pelayanan dan fasilitasi Pimpinan Meningkatkan kualitas pelayanan pimpinan Peningkatan kualitas pelayanan pimpinan
Meningkatnya kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa,
Lembaga Ekonomi Desa dan Pemerintahan Desa/Kelurahan
Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kemasyarakatan, Ekonomi
dan Pemerintahan Desa/Kelurahan
Penataan serta Pembinaan Kelembagaan dan kerjasama desa/Kelurahan
Meningkatnya Pelayanan Pemerintahan Yang Berbasis
Teknologi dan keterbukan Informasi
Meningkatkan Aksesbilitas serta kapasitas Telekomunikasi,
informasi dan teknologi informatika
Peningkatan Pelayanan dan keamanan informasi berbasis teknologi
Meningkatnya Administrasi Pembangunan Daerah Meningkatkan kinerja Administrasi Pembangunan Peningkatan kualitas kebijakan bidang administrasi pembangunan
Meningkatnya Pengelolaan arsip pemerintah daerah yang
berkualitas
Meningkatkan pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib,
rapi, dan handal
Peningkatan pengelolaan arsip pemerintah daerah secara profesional yang
didukung dengan teknologi Informasi
Meningkatnya Ketersedian Infrastruktur Daerah Meningkatkan ketersediaan Infrastruktur Daerah Peningkatan ketersediaan Infrastruktur untuk menunjang Perkonomian
Daerah
Meningkatnya Infrastruktur jalan dan jembatan yang handal Meningkatkan Kualitas infrastruktur Jalan dan Jembatan Pembangunan dan Pemeliharaan infrastruktur Jalan dan Jembatan yang
mendukung kawasan strategis, potensi Kemaritiman, Pariwisata, Ekonomi
Kreatif dan Kawasan Agrobisnis
Meningkatkan Profesionalisma Badan Usaha Jasa Konstruksi Penigkatan SumberDaya Badan Usaha Jasa Konstruksi
Meningkatnya sarana dan prasarana jaringan sumberdaya
air
Meningkatkan Sarana dan Prasarana pengendali Banjir Peningkatan Sarana dan Prasarana pengendali Banjir
Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan Tampungan dan
Penyediaan Air Baku
Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan Tampungan dan
Penyediaan Air Baku
Meningkatkan Sarana dan Prasarana jaringan irigasi Pembangunan Bendung, empang dan situ
Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan jaringan Irigasi
Meningkatnya Perencanaan dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Meningkatkan Kualitas Perencanaan Penataan Ruang dan
Pemanfaatan Ruang
Peningkatan kualitas Penataan dan Pemanfaatan Ruang melalui Penguatan
Regulasi
Meningkatnya Perumahan dan Pemukiman yang layak,
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi lingkungan, serta
Pengelolaan Sampah regional
Meningkatkan penataan dan penatagunaan kawasan perumahan dan
permukiman
penataan Kawasan Permukiman, Infrastruktur Permukiman kumuh
Meningkatkan Sistem Tata Air Terpadu Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional
Meningkatkan pengeloaan sarana dan prasarana lingkungan yang
sehat
Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan yang sehat
Meningkatkan pengeloaan sarana dan prasarana persampahan Pembangunan TPST Regional
Meningkatnya Sarana dan prasarana bangunan pada
kawasan Strategis Provinsi yang berkualitas
Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan gedung, sarana dan
prasarana Kawasan strategis provinsi
Pembangunan dan Peningkatan pengelolaan gedung, sarana dan prasarana
Kawasan strategis Provinsi
Meningkatnya keselamatan dan kelancaran lalulintas meningkatkan manajemen rekayasa lalulintas Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi
Meningkatkan sarana dan prasarana kelengekapan jalan Pembangunan sarana dan Prasarana kelengkapan Jalan
Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi Pembangunan Sarana dan prasarana trasnportasi
Meningkatnya Kinerja pelayanan, pembangunan sarana
dan prasarana transportasi yang lebih baik
Memingkatkan Kinerja Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi
Peningkatan Kinerja Pelayanan melalui Pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana transportasi
Meningkatnya Pelayanan kelistrikan dan energi terbarukan Meningkatkan sapras kelistrikan dan EBT Penyediaan peraturan, dokumen teknis, pengawasan dan pengendalian
IV- 10
SASARAN STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2022
yang optimal jaringan bidang ketenagalistrikan
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi
dan Komunikasi yang Memadai
Meningkatnya penyelenggaraan dan pelayanan aksesbilitas serta
kapasitas Telekomunikasi, informasi dan teknologi informatika
Peningkatan sarana prasarana teknologi informasi
Meningkatnya Kebijakan Infrastruktur Daerah Meningkatan kualitas kebijakan Infrastruktut bagi masyarakat Peningkatan kualitas kebijakan infrastruktut bagi masyarakat
Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Menengah
dan Khusus
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Menengah dan
Khusus
Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Menengah dan Khusus
Meningkatnya Daya Beli Masyarakat Mengembangkan jiwa kewirausahaan Menciptakan dan mengembangkan wirausaha
Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja bagi
Masyarakat
Meningkatkan Kualitas Angkatan Kerja Peningkatan Kompetensi Angkatan Kerja
Meningkatnya Kelembagaan PUG (Pengarusutamaan
Gender)
Pengarusutamaan gender dalam Setiap Proses Pembangunan Peningkatan pengarusutamaan gender dalam pembangunan
Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan
Menengah dan Khusus
Meningkatkan Akses dan Kualitas serta Inklusivitas Pendidikan
Yang Merata dan Terjangkau
Peningkatan Kualitas dan Inklusivitas Pendidikan yang Berdaya Saing
Penyediaan Biaya Operasional Sekolah
Meningkatnya Pelestarian Kebudayaan Meningkatkan perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan
kebudayaan
Revitalisasi museum, dan peningkatan budaya banten
Terwujudnya pemuda wirausahawan baru dan Olah Raga
yang berprestasi
Meningkatkan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan
berbasis komunitas
Peningkatan kelembagaan karang taruna dan/atau organisasi lain yang
berafiliasi dengan kepemudaan
Meningkatkan prestasi olahraga di berbagai event Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Meningkatnya Pengarustamaan Gender Meningkatkan pengarusutaaman gender pada semua sektor Peningkatan peran perempuan yang dapat meningkatkan partisipasi
pendidikan, kualitas kesehatan serta peningkatan perekonomian keluarga
Meningkatnya Kelembagaan Perlindungan Perempuan dan
Anak yang berkualitas
Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Penurunan Angka
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Penurunan angka Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Meningkatnya Budaya Literasi Peningkatan Minat Baca Masyarakat melalui Optimalisasi
penerapan teknologi informasi dan Perpustakaan Daerah
Peningkatan Minat Baca Masyarakat melalui Optimalisasi penerapan
teknologi informasi dan Perpustakaan Daerah
Menurunnya PMKS meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan PMKS Peningkatan pemberdayaan Sosial, Penanganan Fakir Miskin, Rehabilitasi
Sosial, Perlindungan dan jaminan sosial, serta Penanganan Kelembagaan
perawatan dan pengasuhan
Meningkatnya Tenaga Kerja yang Berkualitas Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja melalui Pelatihan
dan Pemagangan
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Balai Latihan Kerja
Meningkatnya Pelayanan kesehatan Meningkatakan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan berkualitas dan Mudah
di Akses
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Peningkatan Akses dan Pelayanan Kesehata bagi Masyarakat
Peningkatan Sarana Prasaran Kesehatan
Peningkatan Pencegahan dan pengendalian penyakit
Meningkatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Kualitas
Tenaga Kesehatan
Meningkatkan akses dan kualitas Upaya Kesehatan Masyarakat Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Peningkatan kesehatan
masyarakat, Pencegahan dan pengendalian penyakit
Meningkatnya Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan minimal
Meningkatkan akses dan kualitas Upaya Kesehatan Perorangan Peningkatkan Kelas Pelayanan Rumah Sakit
Meningkatnya Layanan Keluarga Berencana Meningkatkan Pengendalian Penduduk Peningkatan Kerjasama dengan Kabupaten Kota untuk pengendalian
pertumbuhan penduduk
Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Unggulan
Mewujudkan Iklim Usaha yang Kondusif bagi Pertumbuhan
Ekonomi Sektor Unggulan
Perwujudan Iklim Usaha yang Kondusif untuk Peningkatan Kontribusi
Ekonomi Sektor Unggulan
Meningkatnya Layanan Keuangan Pada Masyarakat Meningkatkan Aksesibiltas dan Pemanfaatan Layanan Keuangan Peningkatan Aksesibilitas dan pemanfaatn Layanan Keuangan kepada
Masyarakat
IV- 11
SASARAN STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2022
Meningkatnya Daya Saing Daerah Mewujudkan Keunggulan Kompetitif berbasis Potensi Daerah Peningkatan Keunggulan Kompetititf melalui Optimalisasi Potensi Daerah
Terwujudnya Pembangunan Rendah Karbon Mewujudkann Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan Perwujudan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Berbasis Ramah
Lingkungan
Meningkatnya Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Kemudahan
Berusaha
Meningkatkan iklim investasi, dan Meningkatkan promosi Potensi
investasi
Peningkatan investasi dalam negeri (PMDN), dan PMA dengan mendorong
kemitraan PMA dan PMDN, serta kebijakan pemanfaatan bahan baku
Meningkatkan pelayanan melalui kemudahan perizinan, serta
meningkatkan kepuasan masyarakat
Peningkatan pelayanan perizinan melalui peningkatan infrastruktur
pelayanan perizinan, kepastian prosedur dan jenis layanan, serta kapasitas
SDM pelayanan
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perindustrian
yang optimal
Mengembangkan Sektor Industri Pengembangan perwilayahan Industri dan Konektifitas antara industri kecil,
menengah dan besar
Pengembangan Sumber Daya Industri
Pengembangan kualitas produk industri
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perdagangan
yang optimal dan Inflasi yang terkendali
Meningkatkan Stabilitas Harga Komoditas penting dan stratgeis Peningkatkan Efesiensi Sistem dan Distribusi Logistik melalui
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi dan sistem informasi komoditas
penting dan strategis
Peningkatan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan pengawasan
barang/jasa yang beredar
Memperluas pangsa pasar Ekspor dan luar Daerah Pemanfaatan peran Perwakilan perdagangan di luar negeri dan luar daerah
dalam meningkakan akses pasar komoditas unggulan Provinsi Banten
Meningkatkan daya saing Produk berbasis keunggulan lokal Peningkatan Standarisasi, Mutu Produk, kelembagaan dan Regulasi Pro
Konsumen
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian
yang optimal
Meningkatkan intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi,
mekanisasi, dan rehabilitasi bidang pertanian
Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian, untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri (agroindustri)
Meningkatya Pertumbuhan Sektor Perikanan yang optimal Meningkatkan produksi, Nilai Tambah daya saing Produk Kelautan
dan perikanan
Peningkatan pembangunan kelautan dan perikanan melalui pengelolaan
Sumber Daya Kelautan Perikanan (SDKP) yang bertanggung jawab,
berdaya saing dan berkelanjutan
Meningkatnya Ketahanan Pangan Daerah yang terjaga Meningkatkan Ketersediaan, Optimalisasi Sumber Daya Lokal,
dan Perlindungan Pangan Daerah
Peningkatan Ketahanan Pangan untuk Menjamin Ketersediaan dan
Keamanan Pangan Daerah
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pariwisata
yang optimal
Meningkatkan Industri dan Jasa Bidang Pariwisata serta Ekonomi
Kreatif
Peningkatan Penataan dan Pengembangan destinisasi wisata
Peningkatan Pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi
Peningkatan Pengembangan pangsa pasar, kelembagaan dan kemitraan
pariwisata
Peningkatan pengembangan bidang usaha dan industri kreatif pariwisata
Meningkatnya Kualitas Koperasi meningkatkan pengawasan, pemberdayaan, kelembagaan dan
kemitraan koperasi serta optimalisasi teknologi informasi
Peningkatan kelembagaan koperasi melalui pembinaan dan kemudahan
perizinan
Peningkatan Kemudahan Akses Pasar dan Modal Bagi Koperasi
Meningkatnya Usaha Kecil menjadi usaha menengah Meningkatkan Akses permodalan dan layanan kredit,
pendampingan dan pengembangan usaha serta mendorong
terwujudnya kemudahan kepastian dan perlindungan usaha
Peningkatan Kemudahan Akses Pasar dan Modal Bagi UMKM
Meningkatnya Lingkungan Hidup yang berkualitas Meningkatkan pengendalian pengawasan lingkungan hidup Peningkatan kualitas air dan udara melalui pengelolaan sampah dan limbah
Meningkatnya Pengelolaan dan konservasi hutan yang
optimal
Meningkatkan Konservasi Daerah Aliran Sungai Peningkatan Konservasi Hutan dan Daerah Aliran Sungai
Meningkatkan Fungsi Hutan dan Kawasan Lindung Peningkatan fungsi hutan dan kawasan lindung serta kesadaran masyarakat
peduli hutan
Meningkatnya Kebijakan Perekonomian Daerah dan Meningkatkan akses perekonomian masyarakat Peningkatan kualitas kebijakan yang berpihak kepada peningkatan
IV- 12
SASARAN STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2022
Pembinaan Pengendalian Bidang Perekonomian perekonomian masyarakat
Meningkatnya Pengendalian, Geologi, Air Tanah, Mineral
dan Batubara yang efektif
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan geologi,
Air Tanah, Mineral dan Batubara
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan geologi, Air
Tanah, Mineral dan Batubara
Meningkatnya Daya Saing Tenaga Kerja meningkatkan Perlindungan dan pengawasan tenaga kerja Peningkatan perlindungan dan pengawasan tenaga kerja, termasuk norma
kerja, serta norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, dan menciptakan hubungan
industrial yang kondusif
meningkatkan jaminan ketenagakerjaan memperluas Cakupan BPJS ketenagakerjaan pada Pekerja sektor formal
dan informal
IV- 13
4.3. Arah Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Selanjutnya tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Banten adalah
Mewujudkan Ruang Wilayah Banten Sebagai Simpul Penyebaran Primer
Nasional-Internasional Yang Strategis, Aman, Nyaman, Produktif Dan
Berkelanjutan Melalui Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Yang
Mendukung Ketahanan Sumber Daya Alam, Industri, Dan Pariwisata.
Lingkup Wilayah Provinsi Banten merupakan wilayah Daerah seluas
966.292 (sembilan ratus enam puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh
dua) hektar yang terdiri atas :
a. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) I meliputi Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan;
b. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II meliputi Kabupaten Serang, Kota
Serang, dan Kota Cilegon; dan
c. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) III meliputi Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Lebak.
Adapun arahan fungsi dan peranan Wilayah Kerja Pembangunan (WKP)
meliputi:
a. WKP I diarahkan untuk pengembangan kegiatan industri, jasa,
perdagangan, pertanian, permukiman atau perumahan, dan pendidikan;
b. WKP II diarahkan untuk pengembangan kegiatan pemerintahan,
pendidikan, kehutanan, pertanian, industri, pariwisata, jasa, perdagangan,
dan pertambangan; dan
c. WKP III diarahkan untuk pengembangan kegiatan kehutanan, pertanian,
pertambangan, pariwisata, kelautan, perikanan, industri, perkebunan dan
pendidikan.
IV- 14
Gambar 4.1 Wilayah Kerja Pembangunan di Provinsi Banten
Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten meliputi kebijakan
pengembangan struktur ruang, kebijakan pengembangan pola ruang, serta
kebijakan pengembangan kawasan strategis Provinsi Banten.
Arah kebijakan Pemerintah Provinsi Banten tahun 2017-2022 mengacu
kepada Peraturan daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2017
dengan lebih berfokus kepada rencana struktur ruang. Adapun rencana
struktur ruang pada tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:
1. Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi (Perkotaan Kota Tangerang,
Perkotaan Kota Tangerang Selatan, dan Perkotaan Kabupaten Tangerang)
2. Revitalisasi dan Percepatan pengembangan Kota-Kota pusat Pertumbuhan
melalui meningkatan fungsi (Kawasan Perkotaan Serang (Kota Serang dan
Kabupaten Serang), Kawasan Perkotaan Cilegon)
3. Peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan jalan provinsi (Kawasan
Perkotaan Rangkasbitung, Kawasan Perkotaan Pandeglang)
4. Rencana pembangunan jalan dari Gerbang Tol Serang Timur – Kawasan
Pusat Pemerintahan (Kota Serang)
5. Rencana pembangunan sistem jaringan transportasi angkutan massal
cepat terpadu berbasis jalan di seluruh wilayah Provinsi Banten (seluruh
wilayah Provinsi Banten)
6. Jaringan jalan provinsi merupakan jaringan jalan kolektor primer yang
menghubungkan antara PKN dengan PKW dan antar PKW
IV- 15
7. Rencana pembangunan akses tol/interchange, jalan lingkar, simpang
sebidang, underpass, flyover, frontage yang berada di jalan kewenangan
provinsi (seluruh wilayah Provinsi Banten)
8. Pembangunan, peningkatan dan penetapan status untuk menjadi jalan
provinsi (seluruh wilayah Provinsi Banten)
9. Pengembangan terminal penumpang tipe B untuk melayani angkutan
antar kota dalam provinsi dan angkutan kota/pedesaan (Terminal Pasar
Badak Pandeglang di Kabupaten Pandeglang, Terminal Bayah di
Kabupaten Lebak, Terminal Ciputat di Kota Tangerang Selatan, Terminal
Cadas, Jatiuwung di Kota Tangerang, Terminal Ciledug di Kota Tangerang,
Terminal Cibeber/Seruni di Kota Cilegon, Terminal Tanara di Kabupaten
Serang)
10. Rencana pembangunan terminal tipe B (Palima Kota Serang)
11. Rencana Pengembangan pelayanan sarana dan prasarana pelabuhan laut
dan penyeberangan perintis yang melayani pulau-pulau kecil dan terisolir
(seluruh wilayah Provinsi Banten)
12. Rencana pembangunan pelabuhan regional multifungsi (Kecamatan Bayah
Kabupaten Lebak dan Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang)
13. Rencana pengembangan pembangkit tenaga listrik PLTU, PLTM, PLTGU,
PLTD, PLTP, EBT, PLTSa dan PLTS (seluruh wilayah Provinsi Banten)
14. Rencana pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (seluruh
wilayah Provinsi Banten)
15. Pembangunan serat optik antar kabupaten/kota (seluruh wilayah Provinsi
Banten)
16. Pengembangan transmisi penyiaran (seluruh wilayah Provinsi Banten)
17. Pengembangan, pengendalian dan pembangunan menara Base Transceiver
Station untuk keterpaduan penggunaan tower bersama (seluruh wilayah
Provinsi Banten)
18. Rencana pengembangan dan Pembangunan sistem jaringan sumber daya
air Bendungan, CAT, Situ, Waduk, Danau, Rawa dan Kolam Penyimpanan
(seluruh wilayah Provinsi Banten)
19. Peningkatan Dan Pemeliharaan Pengelolaan Daerah Irigasi (DI) (seluruh
wilayah Provinsi Banten)
20. Pembangunan atau peningkatan jaringan Irigasi (seluruh wilayah Provinsi
Banten)
21. Peningkatan dan Pemeliharaan Rehabilitasi jaringan Irigasi Eks Teluk Lada
(Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang)
IV- 16
22. Rehabilitasi Daerah Irigasi (Ciujung, Cisadane, Cidurian)
23. Pembangunan Irigasi (Ciseukeut, Cikaduan, Cipatujah, Caringin)
24. Pengelolaan Wilayah Sungai (WS Cidanau – Ciujung – Cidurian, WS
Ciliwung – Cisadane, WS Ciliman – Cibungur, WS Cibaliung – Cisawarna)
25. Pengembangan TPST Regional (Kabupaten Tangerang untuk melayani WKP
I, Kabupaten Serang untuk melayani WKP II, Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Lebak untuk melayani WKP III)
26. Pembangunan infrastruktur energi asal sampah (di seluruh
kabupaten/kota)
27. Mendorong Pengembangan Kota-Kota sentra produksi
28. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
29. Rencana pembangunan terminal Pusat Distribusi Provinsi/Regional
30. Rencana Pengembangan terminal khusus untuk mendukung potensi
industri, pariwisata, pertanian, dan pertambangan
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan untuk Tahun
2022 serta arah kebijakan tata ruang wilayah banten tersebut di atas,
selanjutnya dirumuskan prioritas pembangunan daerah untuk RKPD Tahun
2022.
4.4. Prioritas Pembangunan Provinsi Banten Tahun 2022
4.4.1.Arah Kebijakan Pembangunan Nasional dalam RPJMN Tahun 2020-
2024 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022
Rancangan awal RKPD provinsi disusun berpedoman pada RKP dan
program strategis nasional.Prioritas pembangunan Provinsi Banten Tahun
2022 selaras dengan tema, agenda pembangunan dan sasaran pengembangan
wilayah dalam RKP Tahun 2002, serta program strategis nasional lainnya
dalam RPJMN.
Karena RKP Tahun 2022 masih dalam tahapan penyusunan,
penyelarasan dilakukan terhadap arah kebijakan pembangunan dalam RPJMN
Tahun 2020-2024. Agenda Pembangunan RPJMN Tahun 2020-2024 adalah
sebagai berikut:
1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan
berkeadilan;
Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi, inklusif
dan berdaya saing melalui: 1) Pengelolaan sumber daya ekonomi yang
IV- 17
mencakup pemenuhan pangan dan pertanian serta pengelolaan
kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air, sumber daya
energi, serta kehutanan; dan 2) Akselerasi peningkatan nilai tambah
pertanian dan perikanan, kemaritiman, energi, industri, pariwisata, serta
ekonomi kreatif dan digital.
2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin
pemerataan;
Pengembangan wilayah ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemenuhan pelayanan dasar dengan harmonisasi rencana
pembangunan dan pemanfaatan ruang. Pengembangan wilayah yang
mampu menciptakan berkelanjutan dan inklusif melalui: 1) Pengembangan
sektor/komoditas/kegiatan unggulan daerah; 2) Penyebaran pusat-pusat
pertumbuhan ke wilayah yang belum berkembang; 3) Penguatan
kemampuan SDM dan Iptek berbasis keunggulan wilayah; 4) Peningkatan
infrastruktur dan pelayanan dasar secara merata; dan 5) Peningkatan daya
dukung lingkungan serta ketahanan bencana dan perubahan iklim.
3. Meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing;
Peningkatan kualitas dan daya saing SDM yaitu manusia yang sehat dan
cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter, melalui: 1) Pengendalian
penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan; 2) Penguatan
pelaksanaan perlindungan sosial; 3) Peningkatan pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta; 4) Peningkatan pemerataan layanan
pendidikan berkualitas; 5) Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan
pemuda; 6) Pengentasan kemiskinan; dan 7) Peningkatan produktivitas dan
daya saing.
4. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
Revolusi mental sebagai gerakan kebudayaan memiliki kedudukan penting
dan berperan sentral dalam pembangunan untuk mengubah cara pandang,
sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan.
Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dilaksanakan secara
terpadu melalui: 1) Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila; 2)
Pemajuan dan pelestarian kebudayaan; 3) Moderasi beragama; dan 4)
Penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas.
IV- 18
5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan
pelayanan dasar;
Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas
perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional.
Melalui: 1) Pembangunan infrastruktur pelayanan dasar; 2) Pembangunan
konektivitas multimoda untuk mendukung pertumbuhan ekonomi; 3)
Pembangunan infrastruktur perkotaan; 4) Pembangunan energi dan
ketenagalistrikan; dan 5) Pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur
TIK untuk transformasi digital.
6. Membangun lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim;
Pembangunan lingkungan hidup, serta peningkatan ketahanan bencana
dan perubahan iklim diarahkan melalui: 1) Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup; 2) Peningkatan Ketahanan Bencana dan Perubahan
Iklim; dan 3) Pembangunan Rendah Karbon.
7. Memperkuat stabilitas politik, hukum, pertahanan, dan keamanan
(polhukhankam) dan transformasi pelayanan publik.
Negara wajib hadir dalam melayani dan melindungi segenap bangsa, serta
menegakkan kedaulatan negara. Melalui: 1) Reformasi kelembagaan
birokrasi untuk pelayanan publik berkualitas; 2) Penataan kapasitas
lembaga demokrasi, penguatan kesetaraan dan kebebasan; 3) Perbaikan
sistem peradilan, penataan regulasi dan tata kelola keamanan siber; 4)
Peningkatan akses terhadap keadilan dan sistem anti korupsi; 5)
Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri; dan 6)
Peningkatan rasa aman, penguatan kemampuan pertahanan dan Industri
Pertahanan.
Target Pembangunan Wilayah
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunannasional,
target pembangunan yang ditetapkan untuk Provinsi Banten dalam RPJMN
Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
IV- 19
Tabel 4.3
Target Pembangunan Provinsi Banten dalam RPJMN Tahun 2020-2024
Indikator Pembangunan Target
Tahun 2022
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,60
Tingkat Kemiskinan (%) 4,00
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 7,70
Prioritas Pembangunan Wilayah
Lokasi prioritas pembangunan berdasar koridorpertumbuhan dan
pemerataan untuk Provinsi Banten dalam RPJMN Tahun 2020-2024
adalah:
Kota Cilegon dan Kota Serang termasuk dalam Kota Besar, Sedang, Kecil
yang dikembangkan sebagai PKN/PKW. Dalam tahun 2020-2024,
pembangunan Wilayah Jawa-Bali akan mencakup kegiatan prioritas: (1)
pengembangan sektor unggulan; (2) pengembangan kawasan strategis; (3)
pengembangan kawasan perkotaan; (4) pembangunan desa, kawasan
perdesaan dan transmigrasi, daerah tertinggal, dan kawasan perbatasan;
(5) penataan kelembagaan dan keuangan daerah. Untuk Kegiatan Prioritas
Pengembangan Sektor Unggulan, Proyek prioritas yang akan dilaksanakan
pada tahun 2020-2024 adalah Pengembangan komoditas unggulan, yang
untuk Provinsi Banten adalah kopi, lada, pala, dan perikanan budidaya.
Pengembangan Kawasan Strategis
Proyek prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2020-2024 antara lain
sebagai berikut:
1. Pengembangan pusat industri manufaktur, penghasil produk akhir
danproduk antara yang berorientasi ekspor dengan memanfaatkan
teknologi tinggi menuju industri 4.0 serta sektor industri kreatif dan
jasa, yang untuk Provinsi Banten di KEK Tanjung Lesung.
Koridor Pertumbuhan
• Kota Cilegon*
• Kabupaten Serang
• Kota Serang*
• Kabupaten Lebak
• Kabupaten Tangerang
• Kota Tangerang
• Kota Tangerang Selatan
Koridor Pemerataan
• Kabupaten Pandeglang
IV- 20
2. Pengembangan dan penguatan konektivitas antarmoda laut, sungai,
darat danudara yang terintegrasi antara lain Pembangunan Jalan Tol
Serang –Panimbang,Jalur Ganda KA Rangkasbitung– Merak, Reaktivasi
KA Rangkasbitung-Labuan/Bayah
Pengembangan Kawasan Perkotaan
Proyek prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2020-2024 adalah
Pengembangan kawasan perkotaan, untuk Provinsi Banten, Kota Cilegon
dan Kota Serang.
Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, dan Daerah Tertinggal
Pembinaan dan keberpihakan dari K/L serta pelaku pembangunan
lainnya dilakukan terhadap daerah entas, di Provinsi Banten, Lebak dan
Pandeglang
Percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong
transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa
Pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) melalui
penguatan sinergi antardesa berbasis komoditas unggulan yang
terintegrasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama di
KPPN Pandeglang
Penanganan stunting
Pemberian bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran melalui Program
Keluarga Harapan, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Indonesia Sehat
Pengarusutamaan penanggulangan bencana dan adaptasi perubahan
iklim yang untuk Provinsi Banten ditujukan pada Pemantapaan
pemulihan pasca bencana di Kawasan Selat Sunda dan sekitarnya.
Penguatan Kelembagaan dan Keuangan Daerah
Proyek prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2020-2024 antara lain
sebagai berikut:
1) Percepatan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah
secara penuh dan konsisten;
2) Percepatan kemudahan berusaha, dan reformasi pelayanan
perizinan,terutama investasi.
3) Penataan lembaga dan organisasi pemerintah daerah yang lebih efisien
dan efektif;
4) Optimalisasi pemanfataan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE);
IV- 21
5) Peningkatan riset dan inovasi daerah;
6) Peningkatan kapasitas aparatur daerah dalam manajemen
pemerintahandaerah, manajemen pertanian dan kelautan, manajemen
kawasan ekonomi,manajemen investasi terutama kerjasama pemerintah
dan swasta, manajemen kawasan pariwisata dan lainnya
7) Peningkatan kualitas belanja daerah;
8) Pengembangan dan penguatan peran kecamatan;
9) Pengembangan kerjasama antardaerah, dan
10) Penguatan kerjasama, kemitraan dan kolaborasi multipihak.
11) Perluasan cakupan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan target
prioritasyang meliputi Provinsi Banten (Kabupaten Tangerang, Kotan
Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak)
12) Perluasan kepemilikan akta kelahiran dengan target prioritas meliputi:
Provinsi Banten (Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan
Kabupaten Serang)
13) Penataan Ruang dan Lahan
a. Peningkatan efektivitas instrumen pengendalian pemanfaatan ruang,
terutama kelengkapan RDTR;
b. Penyediaan RTR Kawasan Strategis Nasional;
c. Penyediaan peta dasar skala besar (1:5.000) secara nasional;
d. Penerapan insentif dan disinsentif, serta sanksi bagi pelanggaran
pemanfaatan ruang;
e. Sertifikasi hak atas tanah terutama di wilayah yang diarahkan
sebagaikoridor pertumbuhan ekonomi dan pemerataan serta wilayah
sekitarnyatermasuk di kawasan transmigrasi;
f. Penataan dan publikasi batas kawasan hutan dan nonhutan dalam
skalakadastral;
g. Penetapan deliniasi batas wilayah adat;
h. Pembentukan bank tanah;
i. Peningkatan pelayanan pertanahan berbasis digital; dan
j. Penerimaan PNS petugas ukur pertanahan.
14) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal kebencanaan melalui:
a. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan logistik
kebencanaan;
b. Adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim di daerah rawan
bencanaberbasis kearifan lokal masyarakat; dan
IV- 22
c. Peningkatan investasi mitigasi struktural dan non struktural
untukpengurangan risiko bencana
d. Pelaksanaan kaidah pembangunan rendah karbon, yang meliputi:a.
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;b.
Penegakan hukum atas kejahatan di bidang sumber daya alam
danlingkungan hidup;c. Pertahanan luasan dan meningkatkan
produktivitas lahan pertanianpangan, terutama padi;d. Optimalisasi
upaya rehabilitasi hutan dan lahan untuk mempertahankanluas
tutupan hutan dan mengkonservasi sumber daya air;
e. Konservasi dan perlindungan habitat spesies kunci;
f. Pengembangan energi baru terbarukan;
g. Optimalisasi pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya
beracunsecara terpadu; dan
h. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi massal.
Proyek Prioritas Strategis (Major Project)
proyek prioritas strategis (Major Project)mendorong percepatan
pembangunan Wilayah, di Provinsi Banten adalah Pembangunan Kota Baru
Maja; dan Pemulihan Pasca Bencana Kawasan Pesisir Selat Sunda;
4.4.2.Pokok-pokok Pikiran DPRD Provinsi
Saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD berdasarkan
hasil reses/penjaringan aspirasi masyarakatsebagai bahan perumusan
kegiatan, lokasi kegiatan dan kelompok sasaran yang selaras dengan
pencapaian sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD
Tabel 4.4.
Rumusan Usulan Program/Kegiatan
Hasil Penelaahan Pokok-pokok Pikiran DPRD
Catatan:
Sampai dengan penyusunan rancangan awal RKPD Provinsi Banten tahun 2022 di buat, usulan program/kegiatan hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD Provinsi Banten
belum ada, selanjutnya akan di rumuskan setelah pelaksanaan Forum Konsultasi Publik.
No Program/Kegiatan Indikator
Kinerja
Volume Lokasi Perangkat
Daerah
Terkait
Keterangan
IV- 23
4.4.3.Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2022
Pembangunan daerah provinsi Banten tahun 2022 diarahkan pada
upaya pencapaian sasaran dan target akhir pembangunan jangka menengah
tahun 2017-2022. Dengan memperhatikan hasil kinerja pembangunan tahun
sebelumnya, berbagai permasalahan dan isu strategis serta kebijakan
pembangunan nasional, maka kebijakan pembangunan daerah tahun 2022
ditujukan untuk “Pemantapan Daya Saing Daerah dan Sumber Daya
Manusia”. Guna percepatan pencapaian tujuan pembangunan daerah tahun
2022 tersebut, ditetapkan prioritas pembangunan daerah tahun 2022,
meliputi:
1. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan
2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
3. Peningkatkan Daya Saing Daerah dan Pemerataan Pembangunan
4. Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Gambar 4.1. Permasalahan dan Isu Strategis Pembangunan Tahun 2022
Prioritas pembangunan Provinsi Banten tahun 2022 tersebut dijabarkan
dalam arah pembangunan, yaitu sebagai berikut:
1. Pemantapan Tata kelola Pemerintahan, diarahkan pada penguatan
kelembagaan dan tatalaksana, peningkatan kualitas pelayanan publik,
penataan dan peningkatan kapasitas sdm aparatur, tata kelola keuangan
IV- 24
dan aset, penguatan penerapan SAKIP, peningkatan riset dan inovasi
daerah, serta peningkatan kolaborasi antar level pemerintahan.
Gambar 4.2. Log Frame Prioritas Pembangunan Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan Tahun 2022
2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, diarahkan pada
pemenuhan layanan dasar dan perlindungan sosial, pengendalian
penduduk dan peningkatan tata kelola kependudukan, pengentasan
kemiskinan, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan dan pemuda,
pembudayaan olahraga, peningkatan literasi, inovasi dan kreativitas
masyarakat, serta pelestarian kebudayaan daerah.
Gambar 4.2. Log Frame Prioritas Pembangunan Peningkatan kualitas SDM Tahun 2022
IV- 25
3. Peningkatkan Daya Saing Daerah dan Pemerataan Pembangunan,di
arahkan pada: pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar, pembangunan
infrastruktur ekonomi, pengembangan kawasan, peningkatan daya dukung
lingkungan dan ketahanan bencana, peningkatan kolaborasi antar
stakeholder pembangunan.
Gambar 4.3. Log Frame Prioritas Pembangunan Peningkatan Daya Saing dan Pemerataan Pembangunan Tahun 2022
4. Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, di arahkan pengendalian inflasi daerah,
pengembangan sektor unggulan, revitalisasi industri dan perdagangan,
peningkatan investasi, pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif,
pengembangan pariwisata, peningkatan produktivitas dan daya saing
tenaga kerja, serta adopsi dan inovasi IPTEK.
Gambar 4.4. Log Frame Prioritas Pembangunan Pertumbuhan Ekonmi Inklusif Tahun 2022
IV- 26
Prioritas dan arah pembangunan daerah Provinsi Banten Tahun 2022
juga telah sejalan dengan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD), mendukung prioritas pembangunan nasional tahun 2022, serta
diharapkan mampu menjawab permasalahan dan isu strategis
daerah.Keterkaitan prioritas pembangunan daerah Provinsi Banten dengan
kebijakan pembangunan jangka panjang, pembangunan nasional, dan
menjawab permasalahan serta isu strategis daerah dijabarkan sebagaimana
tabel berikut.
Tabel 4.5
Keselarasan Prioritas Pembangunan Daerah/Fokus Daerah dengan Prioritas Nasional
No Prioritas Daerah/Arah Pembangunan
Prioritas Nasional
1 Pemantapan Tata kelola Pemerintahan:
Penguatan kelembagaan dan tatalaksana
Peningkatan kualitas pelayanan publik
Penataan dan peningkatan kapasitas SDM
Aparatur
Tata kelola keuangan dan aset
Penguatan penerapan SAKIP
Memperkuat stabilitas politik, hukum,
pertahanan, dan keamanan (polhukhankam) dan
transformasi pelayanan publik.
Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia:
Pemenuhan layanan dasar dan perlindungan sosial
Pengendalian penduduk dan peningkatan tata
kelola kependudukan
Pengentasan kemiskinan
Perlindungan anak, pemberdayaan perempuan dan
pemuda
Pembudayaan olahraga
Peningkatan literasi, inovasi dan kreativitas
masyarakat
Pelestarian kebudayaan daerah
Meningkatkan sumber daya manusia berkualitas
dan berdaya saing;
Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
3 Peningkatan daya saing daerah dan pemerataan
pembangunan:
Pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar
Pembangunan infrastruktur ekonomi
Pengembangan kawasan
Peningkatan daya dukung lingkungan dan
ketahanan bencana
Peningkatan kolaborasi antar stakeholder
pembangunan
Memperkuat ketahanan ekonomi untuk
pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan;
4 Pertumbuhan Ekonomi Inklusif:
Pengendalian inflasi daerah
Pengembangan sektor unggulan
Revitalisasi Industri dan Perdagangan
Peningkatan investasi
Pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif
Pengembangan pariwisata
Peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga
kerja
Adopsi dan Inovasi IPTEK
Mengembangkan wilayah untuk mengurangi
kesenjangan dan menjamin pemerataan
Memperkuat infrastruktur untuk mendukung
pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar;
Membangun lingkungan hidup, ketahanan
bencana, dan perubahan iklim;
IV- 27
Tabel 4.6
Keterkaitan Permasalahan Pembangunan dengan Isu Strategis dan Prioritas Pembangunan
No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan
Tahun 2022
1 Masih perlunya peningkatan
pelayanan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan
daerah, dalam rangka mendukung
perwujudan reformasi birokrasi
Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik dan Bersih
Pemantapan Tata Kelola
Pemerintahan
2 Kualitas Sumber Daya Manusia yang
masih perlu ditingkatkan
Kualitas Sumber Daya
Manusia
Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia
3 Perlunya peningkatan pelayanan
infrastruktur yang mendukung
dinamika aktivitas kehidupan
masyarakat baik sosial, ekonomi,
budaya, dan politik dalam upaya
pengurangan kesenjangan antar
wilayah
Integrasi Pembangunan antar
wilayah dan mitigasi
bencana
Peningkatan daya saing daerah
dan pemerataan pembangunan
4 Kondisi perekonomian daerah yang
masih perlu didorong dan diperkuat
terutama dalam menghadapi kondisi
perekonomian global dan nasional
yang tidak menentu, antara lain
kemudahan investasi, keberadaan
koperasi dan UMKM, dan
pengembangan sektor unggulan.
Pertumbuhan Perekonomian
Pasca Pandemi Covid-19
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
V- 1
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA
5.1 Arahan Kebijakan Pembangunan Pemerintah Kabupaten/Kota
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional, sehingga pembangunan daerah harus mendukung pencapaian
target kinerja pembangunan nasional. Dalam rangka pelaksanaan
pembangunan daerah, Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional. Rencana pembangunan Daerah perlu
dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan. Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
mengamanatkan kepada Gubernur untuk menyelenggarakan koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan
antarkabupaten/kota.
Koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan
pembangunan tersebut merupakan bagian dari pengendalian dan evaluasi
terhadap pembangunan Daerah kabupaten/kota, sebagai pelaksanan tugas
Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat, sebagaimana dimaksud Undang-
Undang Pemerintahan Daerah. Salah satu aspek dari Pengendalian dan
evaluasi pembangunan Daerah adalah pengendalian terhadap perumusan
kebijakan perencanaan pembangunan Daerah yang mencakup seluruh
kabupaten/kota yang ada di Daerah provinsi tersebut.
Dalam rangka pengendalian terhadap perumusan kebijakan
perencanaan pembangunan Daerah di Provinsi Banten, Rancangan Awal
RKPD ini merupakan pedoman bagi penyusunan Rancangan awal RKPD
Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota melakukan penyelarasan sasaran dan
prioritas pembangunan Daerah serta program dan kegiatan pembangunan
Daerah Kabupaten/Kota dengan sasaran dan prioritas pembangunan
provinsi, serta program dan kegiatan pembangunan Daerah provinsi pada
tahun 2022. Sebagai pedoman bagi penyusunan Rancangan awal RKPD
kabupaten/kota, maka arahan Kebijakan Pembangunan Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk tahun 2022, dalam Rancangan Awal RKPD Provinsi
Banten Tahun 2022 ini, adalah sebagai berikut:
V- 2
5.1.1. Kabupaten Pandeglang
Arah kebijakan Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2022 meliputi:
a. Optimalisasi Penanggulangan kemiskinan terpadu
b. Pengembangan pertanian unggulan dan pusat agrobisnis, serta
distribusi agro skala Kabupaten/Provinsi,
c. Penguatan organisasi pusat pelayanan petani dan nelayan (call
centre/SMS Centre),
d. Pengembangan produk kelautan yang berkelanjutan dan lahan
maritim industri,
e. Penguatan Koordinasi dan fasilitasi dengan instansi terkait untuk
reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan, dan
f. Peningkatan kualitas kawasan/destinasi wisata.
Adapun Isu Strategisnya adalah:
1) Pelaksanaan pelayanan dasar yang belum optimal dan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
2) Masih tingginya prevalensi stunting
3) Percepatan Pembangunan Kawasan Perdesaan untuk
menjaga dan meningkatkan kesinambungan pembangunan
sebagai Daerah Tertinggal Entas
4) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur yang
ada khususnya terkait jalan dan jembatan serta infrastruktur
penunjang layanan dasar lainnya.
5) Meningkatnya tingkat pengangguran khususnya berkaitan
dengan hilangnya sebagian mata pencaharian (livelihood
systems) masyarakat pesisir yang terdampak bencana
tsunami
6) Meningkatnya rumah tangga rentan miskin khususnya yang
disebabkan oleh faktor bencana alam
7) Masih rendahnya kualitas tata kelola pemerintahan
khususnya terkait dengan masih kurangnya dukungan SDM
ASN dalam Jabatan Fungsional Tertentu pada beberapa OPD
yang diindikasikan dengan belum tersedianya formasi
jabatan fungsional tertentu untuk beberapa perangkat
daerah.
V- 3
Sasaran Strategis
1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur yang ada
khususnya terkait jalan dan jembatan serta infrastruktur
penunjang layanan dasar lainnya.
2) Menurunnya tingkat pengangguran seiring dengan
meningkatnya aktivitas perekonomian iklim kemudahan
investasi dan penciptaan lapangan kerja.
3) Menurunnya rumah tangga rentan miskin melalui
pemenuhan kebutuhan dasar dan pemberdayaan
masyarakat.
4) Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang diindikasikan
dengan meningkatnya jumlah SDM ASN dalam jabatan
fungsional tertentu secara profesional dan
terimplementasikannya sistem pemerintahan berbasis
elektronik (E-Gov) secara efisien dan efektif.
Prioritas Pembangunan
1) Program yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur
meliputi Program Pembangunan/Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan, Program AMPL (Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan) dan Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Publik.
2) Program yang berkaitan dengan penurunan tingkat
pengangguran yaitu Program Peningkatan dan Perluasan
Kesempatan Kerja.
3) Program yang berkaitan dengan penurunan rumah tangga
rentan miskin diantaranya Program Penanggulangan
Kemiskinan dan Program Pengentasan Desa Tertinggal.
4) Program yang berkaitan dengan Peningkatan Tata Kelola
Pemerintahan yaitu Program Penataan Daerah dan Program
Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Ketatalaksanaan
Pemerintah Daerah.
5.1.2 Kabupaten Lebak
Arah kebijakan Kabupaten Lebak pada Tahun 2022 diarahkan
pada pembangunan infrastruktur dan suprastruktur yang
V- 4
mendukung terwujudnya destinasi wisata yang memiliki daya tarik
tinggi. Infrastruktur tersebut difokuskan pada infrastruktur
transportasi, komunikasi dan informasi, dan sumber daya energi.
a. Isu Strategis
1) Pelaksanaan pelayanan dasar yang belum optimal dan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
2) Masih tingginya prevalensi stunting
3) Percepatan Pembangunan Kawasan Perdesaan untuk menjaga
dan meningkatkan kesinambungan pembangunan sebagai
Daerah Tertinggal Entas
4) Potensi pariwisata alam, sejarah, dan budaya yang beragam.
5) Potensi lebak sebagai daerah lumbung pangan
Regional/Nasional;
6) Kawasan kota publik maja sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi yang sangat pesat;
7) Potensi waduk karian pasca operasi: perikanan, sumber air
baku, irigasi, dan pariwisata.
b. Prioritas Pembangunan
1. Peningkatan ekonomi masyarakat;
2. Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah;
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup; dan
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan
5.1.3 Kabupaten Tangerang
Arah kebijakan Kabupaten Tangerang pada Tahun 2022 adalah
1. Menerapkan Ekstrakulikuler Keagamaan untuk siswa SD dan
SMP dan pendidikan karakter dalam kurikulum muatan lokal
2. Mengoptimakan puskesmas untuk melaksanakan Program
Tangerang Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK)
3. Meningkatkan penanganan daerah rawan pangan yang
terprogram melalui penumbuhan dan pengembangan desa
mandiri pangan
V- 5
a. Isu Strategis
1) Pelaksanaan pelayanan dasar yang belum optimal dan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
2) Masih tingginya prevalensi stunting
b. Sasaran Strategis
1. Terwujudnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten
Tangerang yang mandiri, berdayasaing tinggi dan berakhlak
mulia
2. Terwujudnya perekonomian daerah yang maju dan berdaya
saing berbasis pada potensi keunggulan lokal
3. Terwujudnya pelayanan dasar bagi masyarakat secara
merata dan proporsional
4. Terwujudnya tata pemerintahan yang baik, demokratis dan
partisipatif
5. Terwujudnya pembangunan yang terpadu dan serasi dengan
pendekatan pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan
ekologi
c. Prioritas Pembangunan
1. Peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan pendidikan,
kesehatan dan sosial,
2. Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran,
3. Pemerataan infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan
4. Penataan perumahan permukiman berbasis kawasan
5. Pengelolaan persampahan dan lingkungan,
6. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan (Good Governance)
5.1.4 Kabupaten Serang
Arah kebijakan Kabupaten Serang pada Tahun 2022 adalah
Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
Isu Strategis
1) Pelaksanaan pelayanan dasar yang belum optimal dan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
2) Masih tingginya prevalensi stunting
V- 6
3) Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Dan Pelayanan Publik
4) Peningkatan Mutu dan Akses Pelayanan Pendidikan
5) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
6) Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
7) Peningkatan Infrastruktur, Sarpras Pendidikan dan
Kesehatan
8) Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman dan
Perumahan
9) Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
10) Peningkatan Daya Dukung dan Daya Saing Sdm Serta
Kawasan Strategis
11) Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui Peningkatan
Ikm dan Ukm
Prioritas Pembangunan
1) Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta
peningkatan Kesejahteraan Sosial;
2) Peningkatan Kualitas SDM yang Sehat, Cerdas, Berakhlaqul
Karimah;
3) Peningkatan Kuantitas dan Kualitas sarana, Prasarana dan
Fasilitas Pelayanan dasar di semua Wilayah;
4) Peningkatan, Pemerataan dan kualitas daya saing
Perekonomian;
5) Peningkatan kualitas Penataan ruang, perlindungan dan
pengelolaan Lingkungan Hidup serta penanggulangan
bencana;
6) Pengembangan Daya Dukung dan daya Saing Kawasan
Strategis;
7) Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik serta
Pelayanan Publik yang Prima.
5.1.5 Kota Tangerang
Arah kebijakan Kota Tangerang pada Tahun 2022 adalah
Peningkatan Daya Saing Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang
Sejahtera Dan Berakhlakul Karimah
a. Isu Strategis
V- 7
1) Pelaksanaan pelayanan dasar yang belum optimal dan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
2) Masih tingginya prevalensi stunting
3) Daya Saing Sumber Daya Manusia, meliputi Pendidikan,
Kesehatan, Kemiskinan, Pengangguran, dan Pelayanan
Publik
3) Daya Saing Infrastruktur Kota, meliputi Kemacetan,
Permukiman Kumuh, Banjir Dan Genangan, Persampahan,
Air Bersih, Pencemaran Lingkungan Hidup dan Ruang
Terbuka
4) Daya Saing Perekonomian, meliputi Investasi, Ekonomi Lokal
(UKM), Ketahanan Pangan
b. Prioritas Pembangunan
1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Berdaya
Saing (Pendidikan dan Kesehatan);
2) Penanggulangan Kemiskinan ,Pengangguran dan Pelayanan
Kesejahteraan Sosial;
3) Peningkataan Kualitas dan Pembangunan Infrastruktur
Perkotaan;
4) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan
5) Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik Yang Inovatif
Dan Terintegrasi;
6) Peningkatan Investasi dan Peran Ekonomi Lokal
5.1.6 Kota Cilegon
Arah kebijakan Kota Cilegon pada Tahun 2022 adalah Mewujudkan
Pembangunan Yang Inklusif Berbasis Kewilayahan.
a. Isu Strategis
1. Pelaksanaan pelayanan dasar yang belum optimal dan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
2. Kualitas dan Daya Saing Perekonomian
3. Penataan ruang, pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup
4. Kualitas sumber daya manusia serta kesejahteraan sosial
V- 8
5. Peningkatan daya dukung dan kualitas pelayanan prasarana,
sarana dan fasilitas Perkotaan
6. Kinerja pemerintahan dan pelayanan publik serta kualitas
ketentraman, ketertiban, demokrasi dan hukum
b. Sasaran Strategis
1. Meningkatnya sarana dan prasarana dasar perumahan dan
kawasan permukiman.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan jalan melalui pemenuhan
kelengkapan jalan.
3. Tersedianya sistem angkutan umum massal yang sesuai
standar layanan.
4. Meningkatnya kualitas drainase.
5. Meningkatnya ketersediaan RTH publik yang representatif
6. Terbentuknya destinasi wisata artificial yang dikelola secara
terpadu.
7. Meningkatnya kualitas penataan ruang.
c. Prioritas Pembangunan
1. Peningkatan daya dukung dan kualitas pelayanan prasarana,
sarana dan fasilitas Perkotaan
2. Kualitas sumber daya manusia serta kesejahteraan sosial
3. Penataan ruang, pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup
4. Peningkatan kemandirian perekonomian lokal
5. Peningkatan tata kelola pemerintahan (good governance)
5.1.7 Kota Serang
a. Isu Strategis
1. Akses dan mutu pelayanan kesehatan serta pendidikan
2. Infrastruktur, pengendalian pemanfaatan ruang, lingkungan
hidup dan mitigasi bencana
3. Pengembangan destinasi wisata, perdagangan, jasa dan
pertanian
4. Pemantapan ketahanan pangan
5. Penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran
V- 9
6. Reformasi birokrasi
b. Sasaran Strategis
1. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan
2. Pendidikan dasar
3. Pengarusutamaan gender
4. Perlindungan anak
5. Pelestarian nilai-nilai budaya lokal peningkatan
pembangunan infrastruktur
6. Konektivitas wilayah
c. Prioritas Pembangunan
1. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan, pendidikan
dasar, pengarustamaan gender dan perlindungan anak, serta
pelestarian nilai-nilai budaya lokal
2. Peningkatan konektivitas wilayah dan infrastruktur dasar
permukiman
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, pengelolaan tata
ruang, dan mitigasi bencana
4. Peningkatan daya saing ekonomi melalui pengembangan
sektor potensial
5. Penurunan kemiskinan, pengangguran dan permasalahan
sosial
6. Reformasi birokrasi dan pelayanan publik
5.1.8 Kota Tangerang Selatan
Arah kebijakan Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2022 adalah
Penguatan Ekonomi Kota Berbasis Jasa dan Perdagangan menuju
Tangerang Selatan yang Sejahtera dan Berkeadilan
a. Isu Strategis
1. Kualitas sumber daya manusia
2. Pertumbuhan penduduk
3. Sarana dan prasarana wilayah
4. Perekonomian Daerah
5. Kemiskinan Dan Kesejahteraan Sosial
b. Sasaran Strategis
1. Meningkatnya partisipasi dan mutu pendidikan dasar
V- 10
2. Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya pelayanan infrastruktur wilayah
4. Meningkatnya sarana dan prasarana perkotaan
5. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
6. Meningkatnya investasi
7. Meningkatnya perekonomian perkotaan
8. Meningkatnya produk unggulan daerah
9. Meningkatnya pelayanan publik
10. Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan daerah
c. Prioritas Pembangunan
1. Pengutan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial
2. Pengembangan Kualitas Infrastruktur
3. Penguatan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat
4. Penguatan Kualias Tata Kelola Pemerintahan.
5.2 Rencana Program Kegiatan di Wilayah Kerja Pembangunan (WKP)
Lingkup Wilayah Provinsi Banten merupakan wilayah Daerah seluas
966.292 (sembilan ratus enam puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh
dua) hektar yang terdiri atas :
a. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) I meliputi Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan;
b. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II meliputi Kabupaten Serang, Kota
Serang, dan Kota Cilegon; dan
c. Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) III meliputi Kabupaten Pandeglang
dan Kabupaten Lebak.
Adapun arahan fungsi dan peranan Wilayah Kerja Pembangunan
(WKP) meliputi:
a. WKP I diarahkan untuk pengembangan kegiatan industri, jasa,
perdagangan, pertanian, permukiman atau perumahan, dan pendidikan;
b. WKP II diarahkan untuk pengembangan kegiatan pemerintahan,
pendidikan, kehutanan, pertanian, industri, pariwisata, jasa,
perdagangan, dan pertambangan; dan
V- 11
c. WKP III diarahkan untuk pengembangan kegiatan kehutanan, pertanian,
pertambangan, pariwisata, kelautan, perikanan, industri, perkebunan
dan pendidikan.
Gambar 5.1 Wilayah Kerja Pembangunan di Provinsi Banten
Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten meliputi kebijakan
pengembangan struktur ruang, kebijakan pengembangan pola ruang, serta
kebijakan pengembangan kawasan strategis Provinsi Banten.
Arah kebijakan Pemerintah Provinsi Banten tahun 2017-2022
mengacu kepada Peraturan daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor
5 Tahun 2017 dengan lebih berfokus kepada rencana struktur ruang.
Adapun rencana struktur ruang pada tahun 2017-2022 adalah sebagai
berikut:
1. Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi (Perkotaan Kota
Tangerang, Perkotaan Kota Tangerang Selatan, dan Perkotaan
Kabupaten Tangerang)
2. Revitalisasi dan Percepatan pengembangan Kota-Kota pusat
Pertumbuhan melalui meningkatan fungsi (Kawasan Perkotaan
Serang (Kota Serang dan Kabupaten Serang), Kawasan Perkotaan
Cilegon)
V- 12
3. Peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan jalan provinsi
(Kawasan Perkotaan Rangkasbitung, Kawasan Perkotaan
Pandeglang)
4. Rencana pembangunan jalan dari Gerbang Tol Serang Timur –
Kawasan Pusat Pemerintahan (Kota Serang)
5. Rencana pembangunan sistem jaringan transportasi angkutan
massal cepat terpadu berbasis jalan di seluruh wilayah Provinsi
Banten (seluruh wilayah Provinsi Banten)
6. Jaringan jalan provinsi merupakan jaringan jalan kolektor primer
yang menghubungkan antara PKN dengan PKW dan antar PKW
7. Rencana pembangunan akses tol/interchange, jalan lingkar,
simpang sebidang, underpass, flyover, frontage yang berada di jalan
kewenangan provinsi (seluruh wilayah Provinsi Banten)
8. Pembangunan, peningkatan dan penetapan status untuk menjadi
jalan provinsi (seluruh wilayah Provinsi Banten)
9. Pengembangan terminal penumpang tipe B untuk melayani
angkutan antar kota dalam provinsi dan angkutan kota/pedesaan
(Terminal Pasar Badak Pandeglang di Kabupaten Pandeglang,
Terminal Bayah di Kabupaten Lebak, Terminal Ciputat di Kota
Tangerang Selatan, Terminal Cadas, Jatiuwung di Kota Tangerang,
Terminal Ciledug di Kota Tangerang, Terminal Cibeber/Seruni di
Kota Cilegon, Terminal Tanara di Kabupaten Serang)
10. Rencana pembangunan terminal tipe B (Palima Kota Serang)
11. Rencana Pengembangan pelayanan sarana dan prasarana
pelabuhan laut dan penyeberangan perintis yang melayani pulau-
pulau kecil dan terisolir (seluruh wilayah Provinsi Banten)
12. Rencana pembangunan pelabuhan regional multifungsi (Kecamatan
Bayah Kabupaten Lebak dan Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang)
13. Rencana pengembangan pembangkit tenaga listrik PLTU, PLTM,
PLTGU, PLTD, PLTP, EBT, PLTSa dan PLTS (seluruh wilayah
Provinsi Banten)
14. Rencana pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga
(seluruh wilayah Provinsi Banten)
15. Pembangunan serat optik antar kabupaten/kota (seluruh wilayah
Provinsi Banten)
V- 13
16. Pengembangan transmisi penyiaran (seluruh wilayah Provinsi
Banten)
17. Pengembangan, pengendalian dan pembangunan menara Base
Transceiver Station untuk keterpaduan penggunaan tower bersama
(seluruh wilayah Provinsi Banten)
18. Rencana pengembangan dan Pembangunan sistem jaringan sumber
daya air Bendungan, CAT, Situ, Waduk, Danau, Rawa dan Kolam
Penyimpanan (seluruh wilayah Provinsi Banten)
19. Peningkatan Dan Pemeliharaan Pengelolaan Daerah Irigasi (DI)
(seluruh wilayah Provinsi Banten)
20. Pembangunan atau peningkatan jaringan Irigasi (seluruh wilayah
Provinsi Banten)
21. Peningkatan dan Pemeliharaan Rehabilitasi jaringan Irigasi Eks
Teluk Lada (Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang)
22. Rehabilitasi Daerah Irigasi (Ciujung, Cisadane, Cidurian)
23. Pembangunan Irigasi (Ciseukeut, Cikaduan, Cipatujah, Caringin)
24. Pengelolaan Wilayah Sungai (WS Cidanau – Ciujung – Cidurian, WS
Ciliwung – Cisadane, WS Ciliman – Cibungur, WS Cibaliung –
Cisawarna)
25. Pengembangan TPST Regional (Kabupaten Tangerang untuk
melayani WKP I, Kabupaten Serang untuk melayani WKP II,
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak untuk melayani WKP
III)
26. Pembangunan infrastruktur energi asal sampah (di seluruh
kabupaten/kota)
27. Mendorong Pengembangan Kota-Kota sentra produksi
28. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
29. Rencana pembangunan terminal Pusat Distribusi Provinsi/Regional
30. Rencana Pengembangan terminal khusus untuk mendukung
potensi industri, pariwisata, pertanian, dan pertambangan
5.2.1 Rencana Pembangunan di WKP I (Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan)
Pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2022, WKP I telah disusun rencana
pembangunan berupa:
V- 14
1. Pembangunan ruang kelas baru dan laboratorium SMA;
2. Pengadaan media pembelajaran SMA;
3. Pembangunan ruang kelas baru dan praktek siswa SMK;
4. Pemeliharan jalan dan jembatan kewenangan provinsi;
5. Penanganan banjir di kawasan jabodetabekpunjur;
6. Pembangunan sentra pemasaran produk UMKM;
7. Peningkatan keselamatan pelayaran;
8. Peningkatan keselamatan lalu lintas jalan;
5.2.2 Rencana Pembangunan di WKP II (Kabupaten Serang, Kota Serang,
dan Kota Cilegon)
Pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2022, WKP II telah disusun
rencana pembangunan berupa:
1. Penataan Kawasan Banten Lama;
2. Penataan Kota Serang sebagai Ibukota Provinsi Banten;
3. Pembangunan Sport Center Tahap II;
4. Pembangunan Pintu Perlintasan Sebidang Kereta Api;
5. Peningkatan Keselamatan Lalulintas Jalan;
6. Pembangunan Exit Tol Cikeusal – Boru (6 km);
7. Pembangunan Penerangan jalan Umum Palima- Cinangka;
8. Pengembangan RS Rujukan (RS Banten)
9. Pembangunan Ruang Kelas Baru ( SMA dan SMK );
10. Pengadaan Media Pembelajaran SMA.
5.3.3 Rencana Pembangunan di WKP III (Kabupaten Pandeglang, dan
Kabupaten Lebak)
Pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2022, WKP III telah disusun
rencana pembangunan berupa:
1. Pembangunan RS Tingkat Pratama di Cilograng (Kab. Lebak);
2. Pembangunan RS Tingkat Pratama di Cibaliung (Kab.
Pandeglang);
3. Pembangunan Gedung;
4. Pemasangan Penerangan Jalan Umum pada ruas Jalan Provinsi;
V- 15
5. Pembangunan Zona Selamat Sekolah;
6. Peningkatan Keselamatan Pelayaran (Labuan);
7. Peningkatan Keselamatan Lalulintas Jalan;
8. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak (18,1 km);
9. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang (174 km);
10. Rehabilitasi Hutan dan Lahan kritis.
VI-1
BAB VI. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
6.1. Program dan Kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022
Berdasarkan Sasaran dan Prioritas Pembangunan Provinsi Banten
yang telah dibahas pada Bab IV, dengan merujuk pada hasil evaluasi 2019
dan Tahun 2020, maka disusun Rencana Kerja Tahun 2022 serta pagu
indikatifnya. Rencana Kerja dan Pembangunan Tahun 2022 merupakan
formulasi dari hasil rangkaian pembahasan substansi Program dan Kegiatan
yang telah dilakukan melalui proses dan tahapan Perencanaan
Pembangunan Tahun 2022.
Menyusun Rencana Kerja dan Pembangunan Daerah dalam
implementasinya harus mempertimbangkan aspek politis dan bottom
upyang bersifat lebih aspiratif melalui rumusan pokok-pokok pikiran
DPRDProvinsi Banten.Berdasarkan Pasal 78 dan Pasal 178 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 bahwa dalam penyusunan
Rancangan Awal RKPD, DPRD memberikan saran dan pendapat berupa
pokok-pokok pikiran DPRD berdasarkan hasil reses/penjaringan aspirasi
masyarakat sebagai bahan perumusan kegiatan, lokasi kegiatan dan
kelompok sasaran yang selaras dengan pencapaian sasaran pembangunan
yang telah ditetapkan dalam RPJMD, dan Pokok-pokok pikiran DPRD,
dimasukkan kedalam e-planning bagi Daerahyang telah memiliki SIPD.
Pokok-pokok pikiran DPRD disampaikan melalui Sistem Informasi
Pemerintah Daerah (SIPD) dan secara tertulis disampaikan kepada Kepala.
Usulan kegiatan sebagaimana dimaksud secara umum berkaitan dengan :
(Hasil Telaahan dapat disajikan setelah DPRD menyampaikan Hasil Pokir
DPRD melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dan secara
tertulis disampaikan kepada Kepala Bappeda perkiraan Minggu I Bulan
April 2021)
Usulan Program kegiatan yang dituangkan dalam pokok – pokok
pikiran DPRD disesuaikan dengan Bidang urusan yang menjadi
kewenangan Provinsi untuk selanjutnya diintegrasikan dengan program
kegiatan OPD di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten.Berdasarkan
Sasaran dan Prioritas Pembangunan Provinsi Banten yang telah dibahas
pada Bab IV, dengan merujuk pada hasil evaluasi pembangunan Tahun
2019 dan sebagian pencapaian kinerja 2020, maka disusun Rencana kerja
tahun 2022. Rencana kerja dan Pendanaan Tahun 2022 merupakan
VI-2
formulasi dari hasil rangkaian pembahasan substansi Prioritas Provinsi
Banten untuk menentukan Program Prioritas dan Kegiatan Prioritasnya.
Disamping itu dengan diterapkannya Permendagri 90 tahun 2019 maka
Nomenklatur Program dan Kegiatan telah mengacu ke regulasi tersebut
bukan mengacu ke RPJMD 2017-2022.
Untuk Tahapan Ranwal RKPD disajikan penyandingan Prioritas
Provinsi dengan Program Prioritas dan Program dalam Nomenklatur
dildalam SIPD beserta OPD Pengampu. Tahapan selanjutnya dalam
rancangan RKPD nantinya akan dilakukan sinkronisasi Prioritas Nasional
dengan Prioritas Provinsi setelah penyelenggaraan RKP 2022 oleh
Bappenas beserta lokasi dan pagu indikatifnya.
Berikut tabel sinkronisasi Prioritas Provinsi 2022 dengan Program
Prioritas, sebagai berikut:
6.1.1. Prioritas Pembangunan -1
1. Prioritas Provinsi
-Peningkatan Kualitas SDM
2. Program dan Kegiatan Proriotas Provinsi
Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022, adalah
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 6.1 Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang
mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-1
Prioritas Daerah
Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas Provinsi Program SIPD
Perangkat Daerah
Peningkatan Kualitas
SDM
Pemenuhan layanan dasar
dan
perlindungan sosial
Percepatan penerapan
Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
Peningkatan
pemerataan
layanan Pendidikan
berkualitas
Program Pengelolaan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Program
Pengembangan
Kurikulum
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Program Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Peningkatan
pelayanan
kesehatan
Program Pemenuhan
Upaya Kesehatan
Perorangan Dan
Dinas Kesehatan
VI-3
Prioritas
Daerah
Program
Prioritas
Kegiatan Prioritas
Provinsi Program SIPD
Perangkat
Daerah
menuju cakupan
Kesehatan
semesta
Upaya Kesehatan
Masyarakat
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan
DinasKesehatan
Program
Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
DinasKesehatan
Penguatan
pelaksanaan
perlindungan
sosial
Program
perlindungan dan
jaminan sosial
DinasSosial
Penanganan anak tidak sekolah
Program rehabilitasi sosial
DinasSosial
Penanganan Stunting
Program pemenuhan upaya kesehatan
perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat
DinasKesehatan
Pengendalianpenduduk dan
peningkatan
tata kelola kependudukan
Penerapan Grand Design
Pembangunan
Kependudukan
Program pendaftaran penduduk
DP3AKKB
Peningkatan
kolaborasi
stakeholder
kependudukan
Program pendaftaran
penduduk
DP3AKKB
Dukungan perluasan
cakupan Nomor
Induk
Kependudukan (NIK) di
Kabupaten
Tangerang, Kota Tangerang
Selatan,
Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Lebak
Program pendaftaran penduduk
DP3AKKB
Dukungan
perluasan
kepemilikan akta kelahiran di
Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Lebak
dan Kabupaten
Serang
Program pencatatan
sipil
DP3AKKB
Pengentasan
Kemiskinan
Penguatan basis
data untuk integrasi bantuan
sosial
Program
perlindungan dan jaminan sosial
Dinas Sosial
Revitalisasi
kelembagaan penanggulangan
VI-4
Prioritas
Daerah
Program
Prioritas
Kegiatan Prioritas
Provinsi Program SIPD
Perangkat
Daerah
kemiskinan
Peningkatan sinergitas
program-program
penanggulangan kemiskinan
Perluasan jenis
dan penerima
manfaat bantuan
sosial
Program
perlindungan dan
jaminan sosial
DinasSosial
Perluasan penerima
manfaat
Jamsosratu
Program perlindungan dan
jaminan sosial
DinasSosial
Perlindungan
perempuan dan anak,
pemberdayaan
perempuan dan pemuda
Penguatan sistem
informasi data gender dan anak
Program pengelolaan
sistem data gender dan anak
DP3AKKB
Penguatan perlindungan
perempuan dan
anak
Program perlindungan
perempuan
Program perlindungan khusus
anak
DP3AKKB
Pengembangan
Provinsi Layak
Anak
Program
perlindungan khusus
anak
DP3AKKB
Penguatan PUG-
PPRG
Program
pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan
perempuan
DP3AKKB
Peningkatan
sinergitas penyelenggaraan
pelayanan
Kepemudaan
Program
pengembangan kapasitas daya saing
kepemudaan
Dinas Pemuda
dan Olahraga
Pembudayaan Olahraga
Pembinaan olahraga prestasi
dan olahraga
pelajar
Program pengembangan daya
saing keolahragaan
Dinas Pemuda dan Olahraga
Peningkatan
kesegaran jasmani dan
pembudayaan
olahraga
Program
pengembangan daya saing keolahragaan
Dinas Pemuda
dan Olahraga
Optimalisasi
fasilitas dan sarana olah raga
milik Pemprov
Banten
Program
pengembangan daya saing keolahragaan
Dinas Pemuda
dan Olahraga
Peningkatan
budaya literasi,
inovasi, dan
kreativitas
Peningkatan
budaya literasi sekolah
Program pembinaan
perpustakaan
Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah
Peningkatan budaya literasi
Program pembinaan perpustakaan
Dinas Perpustakaan
VI-5
Prioritas
Daerah
Program
Prioritas
Kegiatan Prioritas
Provinsi Program SIPD
Perangkat
Daerah
masyarakat dan
desa
dan Kearsipan
Daerah
Lomba kreativitas
dan inovasi
masyarakat
Program penelitian
dan pengembangan
daerah
Bappeda
Fasilitasi pelayanan hak
atas kekayaan
intelektual
Program penelitian dan pengembangan
daerah
Bappeda
Pelestarian
Kebudayaan Daerah
Optimalisasi
Fungsi Museum
Program pengelolaan
permuseuman
Dinas Pendidikan
danKebudayaan
Pengelolaan CagarBudaya
Program pelestarian dan pengelolaan
cagar budaya
Dinas Pendidikan danKebudayaan
Pembinaan
Lembaga Adat
Program
pengembangan
kebudayaan
Dinas Pendidikan
danKebudayaan
Peningkatan Kapasitas SDM
Kebudayaan
Program pengembangan
kebudayaan
Dinas Pendidikan danKebudayaan
Pelestarian
sejarah, tradisi dan budaya
Program pembinaan
sejarah
Dinas Pendidikan
danKebudayaan
6.1.2. Prioritas Pembangunan -2
1. Prioritas Provinsi
-Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pemerataan Pembangunan
2. Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang
mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-2, adalah sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 6.2 Program dan Kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang
mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-2
Prioritas
Daerah
Program
Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas
Provinsi
Nomenklatur Program
dalam SIPD
OPD
Peningkatan daya
saing
daerah
dan pemerata
an
pembangunan
Pemenuhan infrastruktur
pelayanan
dasar
Pembangunan USB dan RKB
Program Pengelolaan Pendidikan
Dinas Pendidikan
dan
Kebudayaan
Pembangunan Rumah
Sakit Provinsi
Program Pemenuhan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
Dinas
Kesehatan
Perluasan akses
perumahan dan
permukiman yang layak, aman, dan
terjangkau
Program
Pengembangan
Perumahan
Dinas
Perumahan
Rakyat dan Kawasan
Permukiman
VI-6
Prioritas Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Program Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air
Minum
Dinas Perumahan
Rakyat dan
Kawasan Permukiman
Pengelolaan sampah
dan limbah
Program
Pengembangan Sistem
dan Pengelolaan
Persampahan Regional
Dinas
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan Permukiman
Dukungan pemulihan
Pasca Bencana
Kawasan Pesisir Selat
Sunda
Program
Pengembangan
Perumahan
Dinas
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan Permukiman
Pembanguna
n infrastruktur
ekonomi
Dukungan
pembangunan infrastruktur
pariwisata
Program Peningkatan
Daya Tarik Destinasi Pariwisata.
Program
Penyelenggaraan Jalan
Dinas
Pariwisata
Dinas PUPR
Optimalisasi infrastruktur
pertanian (hulu-hilir)
Program Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana Pertanian.
Program Pengelolaan
Sumber Daya Air (SDA)
Dinas Pertanian,
DPUPR
Dukungan
Pembangunan Jalan
Tol Serang –Panimbang
Program
Penyelenggaraan Jalan
Dinas PUPR
Dukungan
pembangunan Jalur
Ganda KA Rangkasbitung–
Merak
Program Pengelolaan
Kereta Api
Dinas
Perhubungan
Dukungan Reaktivasi
KA Rangkasbitung-Labuan/Bayah
Program Pengelolaan
Kereta Api
Dinas
Perhubungan
Pengembangan pusat
logistik pangan
provinsi dan regional
Program Pengelolaan
Sumber Daya Ekonomi
untuk Kedaulatan dan Kemandirian Pangan
Program Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan
Dinas
Ketahanan
Pangan
Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
Peningkatan
kapasitas pelabuhan perikanan
Program Pengelolaan
Perikanan Tangkap
Dinas
Kelautan dan Perikanan
Pengembang
an kawasan
Pengembangan
Kawasan Strategis
Provinsi, Kawasan Strategis Pariwisata
Program Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
Dinas PUPR
VI-7
Prioritas Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Nasional, Kawasan
Strategis Pariwisata
Provinsi
Pengembangan pusat industri manufaktur,
sektor industri kreatif
dan jasa di KEK Tanjung Lesung
Program Perencanaan dan Pembangunan
Industri
Dinas Industri dan
Perdagangan
Pengembangan
Kawasan Perdesaan
di daerah entas: Pandeglang dan
Lebak
Program Peningkatan
Kerjasama Desa
DPMD
Pengembangan
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) di Kabupaten
Pandeglang
Program Peningkatan
Kerjasama Desa
DPMD
Dukungan pembangunan Kota
Baru Maja
Program Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Program Pengembangan Sistem
dan Pengelolaan
Persampahan Regional
Dinas PUPR
Peningkatan
daya dukung lingkungan
dan
ketahanan bencana
Pengendalian
pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
Program Pengendalian
Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup
DLHK
Pengelolaan dan
konservasi hutan
Program Pengelolaan
Hutan
DLHK
Adaptasi masyarakat
terhadap perubahan
iklim berbasis kearifan lokal dan
pemanfaatan
teknologi
Program
Penanggulangan
Bencana
BPBD
Mitigasi struktural dan non struktural
untuk pengurangan
risiko bencana
Program Penanggulangan
Bencana
BPBD
Pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan dan
pengawasan penataan ruang dan zonasi
Program Penyelenggaraan
Penatan Ruang
Dinas PUPR
Optimalisasi
pengelolaan sampah
dan limbah bahan berbahaya beracun
secara terpadu
Program Pengendalian
BahanBerbahaya dan
Beracun (B3) dan Limbah Bahan
Berbahaya dan
beracun (Limbah B3)
DLHK
VI-8
Prioritas Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Peningkatan
kapasitas pemerintah
daerah, masyarakat dan logistik
kebencanaan
Program
Penanggulangan
Bencana
BPBD
Peningkatan
kolaborasi antar
stakeholder
pembangunan
Penguatan kerjasama,
kemitraan dan kolaborasi dengan
universitas
Program Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Biro, Bappeda
Penguatan Provinsi
Banten di forum kerjasama
Jabodetabekjur dan
wilayah perbatasan lainnya
Program Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Biro
Penguatan kerjasama
dengan
provinsi/daerah lain
Program Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Biro,
Penguatan kerjasama dengan negara asing
Program Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat
Badan Penghubung
Penguatan kerjasama
dengan forum tanggung jawab
sosial, kemitraan dan
bina lingkungan
perusahaan
Program Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Bappeda, Biro,
Penguatan kerjasama
dengan komunitas
Program Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Biro
Penguatan kerjasama
dengan organisasi masyarakat sipil
Program Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
Bappeda
6.1.3. Prioritas Pembangunan -3
1. Prioritas Provinsi
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
2. Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang
mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-3, adalah sebagaimana
tabelberikut:
Tabel 6.3 Tabel Sinkronisasi Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-3
VI-9
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Pertum
buhan
Ekonomi
Inklusif
Pengendalian
Inflasi Daerah
Penguatan Peran TPID Program stabilisasi
harga barang
kebutuhan pokok dan barang penting
Dinas
Perindustrian
dan Perdagangan
Menjamin Kelancaran
pasokan dan distribusi
Program stabilisasi
harga barang
kebutuhan pokok dan barang penting
Indag
Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan
Penguatan Sistem
Logistik Provinsi
Program peningkatan
sarana distribusi
perdagangan
indag Dinas
Perindustrian
dan Perdagangan
Diversifikasi pangan untuk mendalikan
volatilitas harga
Program peningkatan diversifikasi dan
ketahanan pangan
masyarakat
Dinas Ketahanan
Pangan
Pengembangan Sektor
Unggulan
Pengembangan komoditas unggulan
kopi,lada,pala dan
perikanan budidaya
Program penyediaan dan pengembangan sarana
pertanian
Dinas Pertanian
Rogram pengelolaan
sumber daya air (sda)
DINAS PU
Program pengelolaan
perikanan budidaya
Dinas
Kelautan Perikanan
Sentra produksi
pertanian dan
perkebunanjagung di
KPPN Pandeglang
Pogram pengelolaan
sumber daya ekonomi
untuk kedaulatan dan
kemandirian pangan
Dinas
Ketahanan
Pangan
Penguatan koordinasi stakeholder sector
unggulan daerah
Program pengelolaan sumber daya ekonomi
untuk kedaulatan dan
kemandirian pangan
Dinas Ketahanan
Pangan
Pengembangan
komoditas unggulan daerah
Program peningkatan
diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat
Dinas
Ketahanan Pangan
Revitalisasi
Industri dan
Perdagangan
Insentif industry padat
karya
P rogram pengembangan
iklim penanaman modal
Dinas
Perijinan dan
Penanaman Modal
Program pengendalian izin usaha industri
indag Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
Kebijkan upah buruh
yang proporsional
Program hubungan
industrial
Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Peningkatan hubungan
Industrial antara
pekerja,Pemerintah dan Pengusaha
Program hubungan
industrial
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Program perencanaan dan pembangunan industri
Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan
Dukungan Infrastruktur
dan pasokan bahan baku
Program penyelenggaraan
jalan
DInas PUPR
VI-10
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Rogram pengelolaan
ketenagalistrikan
Dinas ESDM
Dukungan SDM tenaga
kerja terampil
Program pelatihan
kerja dan
produktivitas tenaga kerja
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Program pengembangan kurikulum
Dinas Pendidikan
dan
Kebudayaan
Stabulitas Kamtibmas Program pengwaasan
ketenagakerjaan
Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Program peningkatan ketenteraman dan
ketertiban umum
SatPol PP
Dukungan peningkatan
standar mutu produk
bagi industry menengah dan Besar
Program standardisasi
dan perlindungan
konsumen
Dinas
Perindustrian
dan Perdagangan
Peningkatan
Investasi
Penyediaan data dan
informasi peluang
investasi
Program pengelolaan
sistem informasi industri
nasional
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Program pengelolaan data dan sistem
informasi penanaman
modal
Dinas Perijinan dan
Penanaman
Modal
Penyederhanaan dan
percepatan perizinan
Program pelayanan
penanaman modal
Dinas
Perijinan dan Penanaman
Modal
Program Perizinan
Dan Pendaftaran
Perusahaan
Dinas
Perindustrian
dan Perdagangan
Ketersediaan infrastruktur investasi
Program pengembangan permukiman
Dinas PUPR
Program penyelenggaraan
jalan
DInas PUPR
Rogram
pengelolaan dan
pengembangan sistem drainase
DInas PUPR
Keringanan atau pembebasan pajak
daerah dan retribusi
daerah
Program pengembangan iklim penanaman modal
Dinas Perijinan dan
Penanaman
Modal
Program perencanaan dan
pembangunan industri
Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan
Kemudahan akses
pemasaran hasil produksi
Rogram penggunaan
dan pemasaran produk dalam negeri
Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan
Kemudahan akses
pasokan bahan baku
Program peningkatan
sarana distribusi
perdagangan
Dinas
Perindustrian
dan Perdagangan
Kemudahan akses tenaga kerja terampil
Program pelatihan kerja dan
Dinas Tenaga Kerja
VI-11
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
produktivitas tenaga kerja
Program penempatan tenaga kerja
Dinas Tenaga Kerja
Program pengembangan
kurikulum
Dinas
Pendidikan
Fasilitas Promosi Program promosi
penanaman modal
Dinas
Perijinan dan
Penanaman Modal
Stabilitas kantibmas Program peningkatan ketenteraman dan
ketertiban umum
SatPol PP
Pengembanga
n UMKM dan
ekonomi kreatif
Skema pembiayaan dan
aksespermodalan
Program Pengembangan
UMKM
DINKOP
UMKM
Program
PengembanganEkonomiKr
eatif Melalui Pemanfaatan Dan Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual
DISPAR
Fasilitasi start-up
daninkubasi
Program Pengembangan
UMKM
DINKOP
UMKM
Peningkatan informasi,
promosi dan pemasaran
Program Pengembangan
UMKM
DINKOP
UMKM
Peningkatan standar
kualitas: perijinan dan sertifikasi
Program Pengembangan
UMKM
DINKOP
UMKM
Menjamin supply and demand
Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha
Kecil, Dan Usaha Mikro
(UMKM)
DINKOP UMKM
Kemitraan dan Link and
match dengan e-commerce
Program Pemberdayaan
Usaha Menengah, Usaha Kecil, Dan Usaha Mikro
(UMKM)
DINKOP
UMKM
Inovasi, teknologi dan
branding
Program Pemberdayaan
Usaha Menengah, Usaha
Kecil, Dan Usaha Mikro (UMKM)
DINKOP
UMKM
Program Pengembangan
Sumber Daya Pariwisata
Dan Ekonomi Kreatif
DISPAR
Revitalisasi PLUT
Bantenuntuk SDM UMKM
Program Pemberdayaan
Usaha Menengah, Usaha Kecil, Dan Usaha Mikro
(UMKM)
DINKOP
UMKM
Pengembangan
kewirausahaan
perempuan
Program Pengembangan
UMKM
DINKOP
UMKM
Program
Pengarusutamaan Gender Dan Pemberdayaan
Perempuan
DP3AKB
Pengembangan
kewirausahaan pemuda
Program Pengembangan
UMKM
DINKOP
UMKM
Program Pengembangan
Kapasitas DayaSaing Kepemudaan
DISPORA
VI-12
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Pengembanga
n pariwisata
Pengembangan destinasi
wisata
Program Peningkatan
DayaTarik Destinasi
Pariwisata
DISPAR
Peningkatan dukungan
infrastruktur destinasi wisata
Program Peningkatan
Daya Tarik Destinasi Pariwisata
DISPAR
Program Penyelenggaraan
Jalan
DPUPR
Program Peningkatan
Prasarana, Sarana Dan
UtilitasUmum (PSU)
DPRKP
Peningkatan promosi
dan pemasaran
Program Pemasaran
Pariwisata
DISPAR
Peningkatan SDM
dankelembagaan
Program Pengembangan
Sumber Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
DISPAR
Peningkatan jaminan
keamanan dan 3K
destinasi wisata
Program Peningkatan
Ketenteraman Dan
KetertibanUmum
POL PP
Peningkatan
produktivitas dan dayasaing
tenagakerja
Revitalisasi SMK:
Pengembangan SMK yang mendukung sector
agribisnis dan agro
teknologi, kemaritiman, pariwisata, seni dan
industry kreatif,
teknologi dan rekayasa, serta energy dan
pertambangan
Program Pengelolaan
Pendidikan
DINDIK
Program Pengembangan
Kurikulum
Program Pengendalian
Perizinan Pendidikan
Revitalisasi BLKI yang mendukung pemenuhan
kebutuhan tenagakerja
di sector prioritas
Program Pelatihan Kerja Dan ProduktivitasTenaga
Kerja
DISNAKERTRANS
Kerjasama Dunia Usaha
dan Dunia Industri
Program Hubungan
Industrial
DISNAKERTRA
NS
Peningkatan kerjasama
dengan BBLKI
Program Pelatihan Kerja
Dan ProduktivitasTenaga Kerja
DISNAKERTRA
NS
Kerjasama pemagangan
dengan negara/daerah
lain
Program PelatihanKerja
Dan Produktivitas Tenaga
Kerja
DISNAKERTRA
NS
Adopsi dan
Inovasi IPTEK
Akselerasi Peran Iptek
dalam diversifikasi Produk Olahan hasil
Pertanian dan Perikanan
Program Pengolahan Dan
Pemasaran Hasil Perikanan
DKP
Program Penyediaan Dan
Pengembangan Sarana
Pertanian
DISTAN
Program Penelitian Dan
Pengembangan Daerah
BAPPEDA
Kolaborasi Akademisi
(PT danLemlit di
Banten), Bisnis dan Government dalam
perwujudan Ekonomi
Digital
Program Penelitian Dan
Pengembangan Daerah
BAPPEDA
VI-13
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas Provinsi
Nomenklatur Program dalam SIPD
OPD
Penerapan Inovasi dan
Iptek
Program Penelitian Dan
Pengembangan Daerah
BAPPEDA
6.1.4. Prioritas Pembangunan-4
1. Prioritas Provinsi
Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan
2. Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang
mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-4, adalah sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 6.4 Program dan kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2022 yang mendukung PRIORITAS PEMBANGUNAN-4
Prioritas
Daerah
Program
Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas
Provinsi Program SIPD
Perangkat
Daerah
Pemantap
an Tata
Kelola
Pemerintahan
Penguatan
kelembagaan dan
tatalaksana
Peningkatan
Kolaborasi antar Level Pemerintahan
Program Pemerintahan
dan Otonomi Daerah
Biro
Pemerintahan dan Kesra
Peningkatan Sistem
Pemerintahan
Berbasis Elektronik
Program pengelolaan
aplikasi informatika
Diskominfo
Peningkatan keterbukaan informasi
publik
Program Pengelolaan Informasi Dan
Komunikasi Publik
Diskominfo
Pengembangan proses
bisnis instansi dan unit
Program Penataan
Organisasi
Biro Organisasi
dan ReformasiBirokr
asi
Peningkatan kualitas
budaya kerja
Program Penataan
Organisasi
Biro Organisasi
dan
ReformasiBirokrasi
Peningkatan
kualitas
pelayananpublik
Peningkatan Sistem,
Mekanisme, dan
Prosedur pelayanan
Program Penataan
Organisasi
Biro Organisasi
dan
ReformasiBirokrasi
Peningkatan
kompetensi dan
perilaku SDM pelayanan
Program
Pengembangan Sumber
Daya Manusia
BPSDM
Peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan
Peningkatan zona
integritas dan wilayah
Program Perumusan
Kebijakan,
Inspektorat
VI-14
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas
Provinsi Program SIPD
Perangkat
Daerah
bebaskorupsi
Pendampingan Dan
Asistensi
Penataan
dan
peningkatankapasitas
SDM
Aparatur
Penguatan database
dan sistem informasi
kepegawaian untuk pengembangan karir
dan talenta ASN
Program Kepegawaian
Daerah
BKD
Rekrutmen,
penempatan sesuai Anjab, ABK,
StandarKompetensi
Program Kepegawaian
Daerah
BKD
Implementasi
manajemen talenta
(talent pool)
Program Kepegawaian
Daerah
BKD
Pengembangankompetensi dan karir ASN
berdasarkan HCDP
Program Kepegawaian Daerah
BKD
Tata kelola
keuangan dan aset
Peningkatan kualitas
penatausahaan pendapatan dan
belanjadaerah
Program Pengelolaan
Keuangan Daerah
BPKAD
Peningkatan kualitas
penatausahaan
kekayaan dan kewajiban daerah
Program Pengelolaan
Barang Milik Daerah
BPKAD
Peningkatan kualitas
AkuntansiKeuangan
Daerah
Program Pengelolaan
Keuangan Daerah
BPKAD
Peningkatan kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Program Pengelolaan
Keuangan Daerah
BPKAD
Peningkatan pembinaan
pengawasan
pengelolaan Keuangan Daerah
Program penyelenggaraan
pengawasan
Inspektorat
Peningkatan pengawasan
pelaksanaan APBD
dan pengendalian internal
Program penyelenggaraan
pengawasan
Inspektorat
Peningkatan PAD dan kapasitasfiskaldaerah
Program Pengelolaan Pendapatan Daerah
Bapenda
Peningkatan
pengelolaan kearsipan
Program Pengelolaan
Arsip
DPKD
Penguatanpe
nerapan
SAKIP
Penguatan cross-
cutting program dan
kegiatan
Program Perencanaan
Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah
Bappeda
Peningkatan kualitas pengukuran kinerja
Program Koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan
pembangunan daerah
Bappeda
Peningkatan kualitas
pelaporan kinerja
Biro Organisasi
dan Reformasi Birokrasi
Peningkatan kualitas
evaluasi kinerja
Program
Penyelenggaraan
Pengawasan
Inspektorat
VI-15
Prioritas
Daerah
Program Prioritas
Provinsi
Kegiatan Prioritas
Provinsi Program SIPD
Perangkat
Daerah
Peningkatan kualitas
capaian kinerja
Program Koordinasi
dan
sinkronisasiperencanaanpembangunandaerah
Bappeda
Peningkatan riset dan
inovasi
daerah
Penguatan basis data pemerintahan daerah
Program Pengelolaan Aplikasi Informatika
Diskominfo
Optimalisasi hasil
kelitbangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Program Penelitian Dan
Pengembangan Daerah
Bappeda
Peningkatan inovasi
daerah
Program Penelitian Dan
Pengembangan Daerah
Bappeda
Peningkatan sinergitas
pemerintaha
n
Peningkatan kualitas monitoring, evaluasi,
dan supervise
terhadap penyelenggaraan
pemerintah daerah
kabupaten/kota
Program Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Biro Pemerintahan
dan Kesra
Peningkatan
Koordinasi dengan Pemerintah
Kabupaten dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Program Penataan
Desa
DPMD
Peningkatan kerja sama wilayah
perbatasan
Program Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Biro Pemerintahan
dan Kesra
Peningkatan fasilitasi
kerja sama antar
Kabupaten/Kota
Program Pemerintahan
dan Otonomi Daerah
Biro
Pemerintahan
dan Kesra
6.2. RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN PENDANAAN
6.2.1.RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMBER DANA
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLITY ( CSR )
Tingginya potensi ekonomi daerah disertai adanya pengembangan kawasan
strategis di Provinsi Banten tentunya dapat meningkatkan target kinerja
perekonomian terutama di sektor infrastruktur dengan banyaknya proyek
pembangunan berskala besar dengan besarnya anggaran yang dibelanjakan.
Dampak positif dari pembangunan tersebut haruslah bersifat effect
multiplier (efek pengganda).
Bentuk pelibatan dari pihak swasta yang telah dimanfaatkan, yaitu skema
Program Tanggung Jawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan (TJSKBL
/ Corporate Social Responsibility (CSR). Sejauh ini, sudah cukup banyak
layanan publik dan fasilitas kepada masyarakat yang diperoleh dari skema
VI-16
tersebut. Namun demikian, sinergi antara kegiatan TJSKBL dengan program
pembangunan dan kesesuaian dengan kebutuhan riil dimasyarakat perlu
dioptimalisasi baik dari sisi koorporate maupun Pemerintah Provinsi Banten
didalam pengelolaannya. Dengan Program Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan, dengan sasaran Program Meningkatkan Kualitas
Perencanaan dan Pengendalian Program Pembangunan, pada Indikator
RPJMD.
6.2.2. Rencana Kerja Perangkat Daerah dan Pendanaan Tahun 2022
Rencana Kerja Perangkat Daerah dan Pendanaan Tahun 2022 untuk
mendukung terwujudnya capaian visi, misi dan tujuan RPJMD Provinsi
Banten 2017-2022 dan untuk mendukung prioritas pembangunan daerah,
pemenuhan standar pelayanan minimal, maupun untuk pemenuhan
pelayanan Perangkat Daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintah
daerah, adalah sebagaimana tabel Rencana Kerja Perangkat Daerah dan
Pendanaan.Untuk usulan Program Prioritas Provinsi dengan Pagu
indikatifnya akan di sajikan setelah Forum OPD.
Tabel 6.5. Rencana Program dan Kegiatan dalam SIPD Berdasarkan
Bidang Urusan Tahun 2022
URUSAN BIDANG
URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD
PELAKSANA
1 URUSAN PEMERIN
TAHAN
WAJIB YANG
BERKAIT
AN DENGAN
PELAYAN
AN DASAR
1.01
URUSAN PEMERINT
AHAN
BIDANG PENDIDIK
AN
1.01.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
1.01.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Dinas Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01.01 Pengadaan Dinas
VI-17
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.07 Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Pendidikan dan
Kebudaya
an
1.01.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01
.02
PROGRAM
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN
1.01.02
.1.01
Pengelolaan
Pendidikan Sekolah
Menengah
Atas
Dinas
Pendidikan dan
Kebudaya
an
1.01.02
.1.02
Pengelolaan
Pendidikan Sekolah
Menengah
Kejuruan
Dinas
Pendidikan dan
Kebudaya
an
1.01.02
.1.03
Pengelolaan
Pendidikan Khusus
Dinas
Pendidikan dan
Kebudaya
an
1.01
.03
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
1.01.03
.1.01
Penetapan
Kurikulum Muatan
Lokal
Pendidikan Menengah
Dinas
Pendidikan dan
Kebudaya
an
1.01.03
.1.02
Penetapan
Kurikulum
Muatan
Lokal Pendidikan
Khusus
Dinas
Pendidika
n dan
Kebudayaan
1.01
.04
PROGRAM
PENDIDIK
DAN TENAGA
KEPENDIDIK
AN
1.01.04
.1.01
Pemindahan
Pendidik dan
Tenaga Kependidika
n Lintas
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu)
Provinsi
Dinas
Pendidika
n dan Kebudaya
an
1.
02
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KESEHATAN
1.02
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
1.02.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Dinas
Kesehatan
VI-18
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
PROVINSI Daerah
1.02.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Kesehatan
1.02.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Kesehatan
1.02.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat Daerah
Dinas
Kesehata
n
1.02.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas Kesehata
n
1.02.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Kesehatan
1.02.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas Kesehata
n
1.02.01
.1.10
Peningkatan
Pelayanan BLUD
Dinas
Kesehatan
1.02.02
PROGRAM PEMENUHAN
UPAYA
KESEHATAN PERORANGA
N DAN
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKA
T
1.02.02.1.01
Penyediaan Fasilitas
Pelayanan,
Sarana, Prasarana
dan Alat
Kesehatan untuk UKP
Rujukan,
UKM dan UKM
Rujukan
Tingkat
Daerah Provinsi
Dinas Kesehata
n
1.02.02
.1.02
Penyediaan
Layanan
Kesehatan untuk UKP
Rujukan,
UKM dan
UKM Rujukan
Tingkat
Dinas
Kesehata
n
VI-19
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Daerah
Provinsi
1.02.02
.1.03
Penyelenggar
aan Sistem
Informasi Kesehatan
secara
Terintegrasi
Dinas
Kesehata
n
1.02.02
.1.04
Penerbitan
Izin Rumah Sakit Kelas B
dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat
Daerah Provinsi
Dinas
Kesehatan
1.02.03
PROGRAM PENINGKATA
N KAPASITAS
SUMBER DAYA
MANUSIA
KESEHATAN
1.02.03.1.01
Perencanaan Kebutuhan
Sumber Daya
Manusia Kesehatan
untuk UKM
dan UKP Provinsi
Dinas Kesehata
n
1.02.03.1.02
Pengembangan Mutu dan
Peningkatan
Kompetensi Teknis
Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas Kesehata
n
1.02.04
PROGRAM SEDIAAN
FARMASI,
ALAT KESEHATAN
DAN
MAKANAN
MINUMAN
1.02.04.1.01
Penerbitan Pengakuan
Pedagang
Besar Farmasi
(PBF) Cabang
dan Cabang
Penyalur Alat Kesehatan
(PAK)
Dinas Kesehata
n
1.02.04
.1.02
Penerbitan
Izin Usaha
Kecil Obat Tradisional
(UKOT)
Dinas
Kesehata
n
1.02
.05
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKA
T BIDANG
KESEHATAN
1.02.05
.1.01
Advokasi,
Pemberdayaan,
Kemitraan,
Peningkatan
Peran Serta Masyarakat
dan Lintas
Sektor Tingkat
Dinas
Kesehatan
VI-20
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Daerah
Provinsi
1.02.05
.1.02
Pelaksanaan
Komunikasi
Informasi dan Edukasi
(KIE)
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
dalam rangka
Promotif
Preventif
Tingkat Daerah
Provinsi
Dinas
Kesehata
n
1.
03
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
PEKERJA
AN UMUM DAN
PENATAA
N RUANG
1.03
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
1.03.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Dinas
Pekerjaan Umum
dan
Penataan
Ruang
1.03.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Dinas Pekerjaan
Umum
dan
Penataan Ruang
1.03.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada
Perangkat Daerah
Dinas
Pekerjaan
Umum
dan Penataan
Ruang
1.03.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Pekerjaan Umum
dan
Penataan
Ruang
1.03.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Pekerjaan
Umum
dan
Penataan Ruang
1.03.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
1.03.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan
Dinas Pekerjaan
Umum
dan
VI-21
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Pemerintaha
n Daerah
Penataan
Ruang
1.03.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
1.03.02
PROGRAM PENGELOLA
AN SUMBER
DAYA AIR (SDA)
1.03.02.1.01
Pengelolaan SDA dan
Bangunan
Pengaman Pantai pada
Wilayah
Sungai Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
Dinas Pekerjaan
Umum
dan Penataan
Ruang
1.03.02.1.02
Pengembangan dan
Pengelolaan
Sistem Irigasi Primer dan
Sekunder
pada Daerah Irigasi yang
Luasnya
1000 Ha -
3000 Ha dan Daerah
Irigasi Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota
Dinas Pekerjaan
Umum
dan Penataan
Ruang
1.03
.03
PROGRAM
PENGELOLA
AN DAN PENGEMBAN
GAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM
1.03.03
.1.01
Pengelolaan
dan
Pengembangan Sistem
Penyediaan
Air Minum (SPAM)
Lintas
Kabupaten/Kota
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
1.03.04
PROGRAM PENGEMBAN
GAN SISTEM
DAN PENGELOLA
AN
PERSAMPAHAN
REGIONAL
1.03.04.1.01
Pengembangan Sistem
dan
Pengelolaan Persampahan
Regional
Dinas Perumah
an Rakyat
dan Kawasan
Permuki
man
1.03
.05
PROGRAM
PENGELOLA
AN DAN PENGEMBAN
GAN SISTEM
AIR LIMBAH
1.03.05
.1.01
Pengelolaan
dan
Pengembangan Sistem Air
Limbah
Domestik
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permuki
VI-22
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Regional man
1.03
.08
PROGRAM
PENATAAN BANGUNAN
GEDUNG
1.03.08
.1.01
Penetapan
dan Penyelenggar
aan
Bangunan Gedung
untuk
Kepentingan Strategis
Daerah
Provinsi
Dinas
Perumahan Rakyat
dan
Kawasan Permuki
man
1.03
.09
PROGRAM
PENATAAN BANGUNAN
DAN
LINGKUNGANNYA
1.03.09
.1.01
Penyelenggar
aan Penataan Bangunan
dan
Lingkungan di Kawasan
Strategis
Daerah Provinsi dan
Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
Dinas
Perumahan Rakyat
dan
Kawasan Permuki
man
1.03
.10
PROGRAM
PENYELENG
GARAAN JALAN
1.03.10
.1.01
Penyelenggar
aan Jalan
Provinsi
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
1.03
.11
PROGRAM
PENGEMBANGAN JASA
KONSTRUKS
I
1.03.11
.1.01
Penyelenggar
aan Pelatihan
Tenaga Ahli
Konstruksi
Dinas
Pekerjaan Umum
dan
Penataan
Ruang
1.03.11.1.02
Penyelenggaraan Sistem
Informasi
Jasa Konstruksi
(SIPJAKI)
Cakupan
Daerah Provinsi
Dinas Pekerjaan
Umum
dan Penataan
Ruang
1.03.11
.1.03
Kebijakan
Khusus
terhadap
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
Dinas
Pekerjaan
Umum
dan Penataan
Ruang
1.03
.12
PROGRAM
PENYELENGGARAAN
PENATAAN
RUANG
1.03.12
.1.01
Penetapan
Rencana Tata Ruang
Wilayah dan
Rencana
Rinci Tata Ruang
Provinsi
Dinas
Pekerjaan Umum
dan
Penataan
Ruang
VI-23
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
1.03.12
.1.02
Koordinasi
dan
Sinkronisasi Perencanaan
Tata Ruang
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
1.03.12
.1.03
Koordinasi
dan Sinkronisasi
Pemanfataan
Ruang Daerah
Provinsi
Dinas
Pekerjaan Umum
dan
Penataan Ruang
1.03.12
.1.04
Koordinasi
dan
Sinkronisasi Pengendalian
Pemanfataan
Ruang Daerah
Provinsi
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
1.
04
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
PERUMAH
AN DAN KAWASAN
PERMUKI
MAN
1.04
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
1.04.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
1.04.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Perumahan Rakyat
dan
Kawasan
Permukiman
1.04.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada Perangkat
Daerah
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permuki
man
1.04.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Perumah
an Rakyat
dan
Kawasan Permuki
man
1.04.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Perumahan Rakyat
dan
Kawasan
Permukiman
1.04.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah
Dinas
Perumah
an Rakyat
VI-24
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
dan
Kawasan
Permukiman
1.04.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas Perumah
an Rakyat
dan Kawasan
Permuki
man
1.04.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Perumahan Rakyat
dan
Kawasan Permuki
man
1.04
.02
PROGRAM
PENGEMBAN
GAN PERUMAHAN
1.04.02
.1.01
Pendataan
Penyediaan
dan Rehabilitasi
Rumah
Korban Bencana
atau Relokasi
Program Provinsi
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
1.04.02.1.02
Sosialisasi dan
Persiapan
Penyediaan dan
Rehabilitasi
Rumah
Korban Bencana
atau Relokasi
Program Provinsi
Dinas Perumah
an Rakyat
dan Kawasan
Permuki
man
1.04.02
.1.03
Pembanguna
n dan
Rehabilitasi
Rumah Korban
Bencana
atau Relokasi Program
Provinsi
Dinas
Perumah
an Rakyat
dan Kawasan
Permuki
man
1.04.02
.1.04
Pendistribusi
an dan Serah
Terima Rumah bagi
Korban
Bencana atau Relokasi
Program
Provinsi
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
1.04
.03
PROGRAM
KAWASAN PERMUKIMA
1.04.03
.1.01
Penataan
Kawasan Permukiman
Dinas
Perumahan Rakyat
VI-25
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
N Kumuh
dengan Luas
10 (Sepuluh) Ha sampai
dengan di
Bawah 15 (Lima Belas)
Ha
dan
Kawasan
Permukiman
1.04.03
.1.02
Peningkatan
Kualitas
Kawasan Permukiman
Kumuh
dengan Luas
10 (Sepuluh) Ha sampai
dengan di
Bawah 15 (Lima Belas)
Ha
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permuki
man
1.04
.05
PROGRAM
PENINGKATA
N PRASARANA,
SARANA DAN
UTILITAS UMUM (PSU)
1.04.05
.1.01
Urusan
Penyelenggar
aan PSU Permukiman
Dinas
Perumah
an Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
1.
05
URUSAN
PEMERINT
AHAN
BIDANG KETENTE
RAMAN
DAN KETERTIB
AN UMUM
SERTA PERLINDU
NGAN
MASYARAKAT
1.05
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
1.05.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Badan
Penanggu
langan
Bencana Daerah
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.05.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Badan
Penanggulangan
Bencana
Daerah
Satuan
Polisi Pamong
Praja
1.05.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Badan
Penanggu
langan Bencana
Daerah
Satuan
Polisi
VI-26
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Pamong
Praja
1.05.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat Daerah
Badan
Penanggu
langan Bencana
Daerah
Satuan
Polisi
Pamong Praja
1.05.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Badan
Penanggu
langan
Bencana Daerah
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.05.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Badan
Penanggulangan
Bencana
Daerah
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.05.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Badan
Penanggulangan
Bencana
Daerah
Satuan
Polisi
Pamong Praja
1.05.02
PROGRAM PENINGKATA
N
KETENTERAMAN DAN
KETERTIBAN
UMUM
1.05.02.1.01
Penanganan Gangguan
Ketenterama
n dan Ketertiban
Umum Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.05.02.1.02
Penegakan Peraturan
Daerah
Provinsi dan Peraturan
Gubernur
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.05.02 Pembinaan Badan
VI-27
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.03 Penyidik
Pegawai
Negeri Sipil (PPNS)
Provinsi
Penanggu
langan
Bencana Daerah
Satuan
Polisi
Pamong Praja
1.05.03
PROGRAM PENANGGUL
ANGAN
BENCANA
1.05.03.1.01
Pelayanan Informasi
Rawan
Bencana Provinsi
Badan Penanggu
langan
Bencana Daerah
1.05.03.1.02
Pelayanan Pencegahan
dan
Kesiapsiagaan terhadap
Bencana
Badan Penanggu
langan
Bencana Daerah
1.05.03
.1.03
Pelayanan
Penyelamata
n dan Evakuasi
Korban
Bencana
Badan
Penanggu
langan Bencana
Daerah
1.05.03.1.04
Penataan Sistem Dasar
Penanggulan
gan Bencana
Badan Penanggu
langan
Bencana
Daerah
1.05.04
PROGRAM PENCEGAHA
N,
PENANGGUL
ANGAN, PENYELAMA
TAN
KEBAKARAN DAN
PENYELAMA
TAN NON KEBAKARAN
1.05.04.1.01
Penyelenggaraan
Pemetaan
Rawan
Bencana Kebakaran
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.05.04.1.02
Pembinaan dan
Pengawasan
Pencegahan, Penanggulan
gan,
Penyelamatan Kebakaran
dan
Penyelamatan Non
Kebakaran
Satuan Polisi
Pamong
Praja
1.
06
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
SOSIAL
1.06
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH
1.06.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat
Dinas
Sosial
VI-28
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
PROVINSI Daerah
1.06.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Sosial
1.06.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Sosial
1.06.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat Daerah
Dinas
Sosial
1.06.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas Sosial
1.06.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Sosial
1.06.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas Sosial
1.06
.02
PROGRAM
PEMBERDAYAAN SOSIAL
1.06.02
.1.01
Penerbitan
Izin Pengumpula
n
Sumbangan Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas
Sosial
1.06.02
.1.02
Pemberdayaa
n Potensi Sumber
Kesejahteraa
n Sosial
Provinsi
Dinas
Sosial
1.06.04
PROGRAM REHABILITA
SI SOSIAL
1.06.04.1.01
Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang
Disabilitas Terlantar di
dalam Panti
Dinas Sosial
1.06.04
.1.02
Rehabilitasi
Sosial Dasar
Anak Terlantar di
Dinas
Sosial
VI-29
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Dalam Panti
1.06.04.1.03
Rehabilitasi Sosial Dasar
Lanjut Usia
Terlantar di dalam Panti
Dinas Sosial
1.06.04
.1.05
Rehabilitasi
Sosial bagi
Penyandang
Masalah Kesejahteraa
n Sosial
(PMKS) Lainnya di
Luar
HIV/AIDS dan NAPZA
di dalam
Panti
Dinas
Sosial
1.06
.05
PROGRAM
PERLINDUNGAN DAN
JAMINAN
SOSIAL
1.06.05
.1.02
Pengelolaan
Data Fakir Miskin
Cakupan
Daerah Provinsi
Dinas
Sosial
1.06.06
PROGRAM PENANGANA
N BENCANA
1.06.06.1.01
Perlindungan Sosial
Korban
Bencana Alam dan
Sosial
Provinsi
Dinas Sosial
2 URUSAN
PEMERINTAHAN
WAJIB
YANG TIDAK
BERKAIT
AN DENGAN
PELAYAN
AN
DASAR
2.
07
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
TENAGA KERJA
2.07
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
2.07.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmigrasi
2.07.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Dinas Ketenaga
kerjaan
dan
Transmigrasi
2.07.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada Perangkat
Daerah
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmig
VI-30
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
rasi
2.07.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Ketenaga
kerjaan
dan Transmig
rasi
2.07.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas Ketenaga
kerjaan
dan Transmig
rasi
2.07.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07
.03
PROGRAM
PELATIHAN
KERJA DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA
KERJA
2.07.03
.1.01
Pelaksanaan
Latihan Kerja
berdasarkan
Klaster Kompetensi
Dinas
Ketenaga
kerjaan
dan Transmig
rasi
2.07.03
.1.02
Pelaksanaan
Akreditasi
Lembaga Pelatihan
Kerja
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07.03.1.03
Konsultansi Produktivitas
pada
Perusahaan
Menengah
Dinas Ketenaga
kerjaan
dan
Transmigrasi
2.07.03
.1.04
Pengukuran
Produktivitas
Tingkat
Daerah Provinsi
Dinas
Ketenaga
kerjaan
dan Transmig
rasi
2.07
.04
PROGRAM
PENEMPATAN TENAGA
KERJA
2.07.04
.1.01
Pelayanan
antar Kerja Lintas
Daerah
Kabupaten/K
ota
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmig
rasi
2.07.04.1.03
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
Dinas Ketenaga
kerjaan
dan
VI-31
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Transmig
rasi
2.07.04
.1.04
Pelindungan
PMI (Pra dan
Purna Penempatan)
di Daerah
Provinsi
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07.04
.1.06
Penerbitan
Perpanjangan IMTA yang
Lokasi Kerja
lebih dari 1 (satu) Daerah
Kabupaten/K
ota dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmigrasi
2.07
.05
PROGRAM
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
2.07.05
.1.01
Pengesahan
Peraturan
Perusahaan dan
Pendaftaran
Perjanjian Kerja
Bersama
untuk yang Mempunyai
Wilayah
Kerja lebih
dari 1 (satu) Kabupaten/K
ota
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07.05
.1.02
Pencegahan
dan
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan
Industrial, Mogok Kerja,
dan
Penutupan Perusahaan
yang
Berakibat/Berdampak
pada
Kepentingan
di 1 (satu) Daerah
Provinsi
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.07.05
.1.03
Penetapan
Upah Minimum
Provinsi
(UMP), Upah
Minimum Sektoral
Provinsi
(UMSP), Upah
Dinas
Ketenagakerjaan
dan
Transmig
rasi
VI-32
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Minimum
Kabupaten/K
ota (UMK), dan Upah
Minimum
Sektoral Kabupaten/K
ota (UMSK)
2.07
.06
PROGRAM
PENGAWASA
N KETENAGAK
ERJAAN
2.07.06
.1.01
Penyelenggar
aan
Pengawasan Ketenagakerj
aan
Dinas
Ketenaga
kerjaan dan
Transmig
rasi
2.
08
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
PEMBERDAYAAN
PEREMPU
AN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.08
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
2.08.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.08.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Dinas Pemberda
yaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat Daerah
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
VI-33
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
a
2.08.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintah
Daerah
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.08
.02
PROGRAM
PENGARUSU
TAMAAN GENDER
DAN
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
2.08.02
.1.01
Pelembagaan
Pengarusuta
maan Gender (PUG) pada
Lembaga
Pemerintah Kewenangan
Provinsi
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.08.02
.1.02
Pemberdayaa
n Perempuan Bidang
Politik,
Hukum, Sosial, dan
Ekonomi
pada
Organisasi Kemasyaraka
tan
Kewenangan
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
VI-34
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Provinsi
2.08.02
.1.03
Penguatan
dan Pengembang
an Lembaga
Penyedia Layanan
Pemberdayaa
n Perempuan Kewenangan
Provinsi
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.03
PROGRAM PERLINDUN
GAN
PEREMPUAN
2.08.03.1.01
Pencegahan Kekerasan
terhadap
Perempuan yang
melibatkan
para Pihak Lingkup
Daerah
Provinsi dan
Lintas Daerah
Kabupaten/K
ota
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.03.1.02
Penyediaan Layanan
Rujukan
Lanjutan
bagi Perempuan
Korban
Kekerasan yang
memerlukan
Koordinasi Tingkat
Daerah
Provinsi dan Lintas
Daerah
Kabupaten/K
ota
Dinas Pemberda
yaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.03.1.03
Penguatan dan
Pengembang
an Lembaga
Penyedia Layanan
Perlindungan
Perempuan Kewenangan
Provinsi
Dinas Pemberda
yaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.04
PROGRAM PENINGKATA
N KUALITAS
KELUARGA
2.08.04.1.01
Peningkatan Kualitas
Keluarga
dalam
Dinas Pemberda
yaan
Perempua
VI-35
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Mewujudkan
Kesetaraan
Gender (KG) dan Hak
Anak
Kewenangan Provinsi
n,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.08.04
.1.02
Penguatan
dan
Pengembangan Lembaga
Penyedia
Layanan
Peningkatan Kualitas
Keluarga
dalam Mewujudkan
KG dan Hak
Anak Kewenangan
Provinsi
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.08
.05
PROGRAM
PENGELOLA
AN SISTEM DATA
GENDER
DAN ANAK
2.08.05
.1.01
Pengumpula
n,
Pengolahan Analisis dan
Penyajian
Data Gender dan Anak
dalam
Kelembagaan Data di
Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.08.06
PROGRAM PEMENUHAN
HAK ANAK
(PHA)
2.08.06.1.01
Pelembagaan PHA pada
Lembaga
Pemerintah, Non
Pemerintah,
dan Dunia
Usaha Kewenangan
Provinsi
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.06.1.02
Penguatan dan
Pengembang
an Lembaga Penyedia
Layanan
Peningkatan Kualitas
Hidup Anak
Kewenangan Provinsi
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.08 PROGRAM 2.08.07 Pencegahan Dinas
VI-36
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.07 PERLINDUN
GAN
KHUSUS ANAK
.1.01 Kekerasan
terhadap
Anak yang Melibatkan
para Pihak
Lingkup Daerah
Provinsi dan
Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota
Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga
Berencana
2.08.07
.1.02
Penyediaan
Layanan bagi
Anak yang Memerlukan
Perlindungan
Khusus yang Memerlukan
Koordinasi
Tingkat Daerah
Provinsi
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.08.07
.1.03
Penguatan
dan Pengembang
an Lembaga
Penyedia Layanan bagi
Anak yang
Memerlukan Perlindungan
Khusus
Tingkat
Daerah Provinsi dan
Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencan
a
2.
09
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
PANGAN
2.09
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
2.09.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Dinas
Ketahana
n Pangan
2.09.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Dinas Ketahana
n Pangan
2.09.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Ketahana
n Pangan
2.09.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Ketahanan Pangan
2.09.01 Pengadaan Dinas
VI-37
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.07 Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Ketahana
n Pangan
2.09.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Ketahanan Pangan
2.09.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas Ketahana
n Pangan
2.09
.03
PROGRAM
PENINGKATAN
DIVERSIFIKA
SI DAN KETAHANAN
PANGAN
MASYARAKAT
2.09.03
.1.01
Penyediaan
dan Penyaluran
Pangan
Pokok atau Pangan
Lainnya
sesuai dengan
Kebutuhan
Daerah
Provinsi dalam
rangka
Stabilisasi Pasokan dan
Harga
Pangan
Dinas
Ketahanan Pangan
2.09.03
.1.02
Pengelolaan
dan Keseimbanga
n Cadangan
Pangan Provinsi
Dinas
Ketahanan Pangan
2.09.03.1.03
Penentuan Harga
Minimum
Daerah untuk
Pangan Lokal
yang tidak ditetapkan
oleh
Pemerintah Pusat
Dinas Ketahana
n Pangan
2.09.03.1.04
Promosi Pencapaian
Target
Konsumsi Pangan
Perkapita/Ta
hun sesuai
Dinas Ketahana
n Pangan
VI-38
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
dengan
Angka
Kecukupan Gizi melalui
Media
Provinsi
2.09
.04
PROGRAM
PENANGANAN
KERAWANAN
PANGAN
2.09.04
.1.02
Penanganan
Kerawanan Pangan
Kewenangan
Provinsi
Dinas
Ketahanan Pangan
2.09
.05
PROGRAM
PENGAWASAN
KEAMANAN
PANGAN
2.09.05
.1.01
Pelaksanaan
Pengawasan Keamanan
Pangan Segar
Distribusi Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
Dinas
Ketahanan Pangan
2.11
URUSAN PEMERINT
AHAN
BIDANG LINGKUN
GAN
HIDUP
2.11.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
2.11.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
2.11.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
2.11.01.1.03
Administrasi Barang Milik
Daerah pada
Perangkat Daerah
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
2.11.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
2.11.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
2.11.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
2.11.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Dinas
Lingkungan Hidup
VI-39
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Urusan
Pemerintaha
n Daerah
dan
Kehutana
n
2.11.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
2.11
.03
PROGRAM
PENGENDALI
AN PENCEMARA
N DAN/ATAU
KERUSAKAN LINGKUNGA
N HIDUP
2.11.03
.1.01
Pencegahan
Pencemaran
dan/atau Kerusakan
Lingkugan
Hidup
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
2.11.03
.1.02
Penanggulan
gan
Pencemaran dan/atau
Kerusakan
Lingkungan Hidup
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
2.11.03.1.03
Pemulihan Pencemaran
dan/atau
Kerusakan Lingkungan
Hidup
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
2.11
.04
PROGRAM
PENGELOLA
AN KEANEKARA
GAMAN
HAYATI (KEHATI)
2.11.04
.1.01
Pengelolaan
Keanekaraga
man Hayati Provinsi
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
2.11.06
PROGRAM PEMBINAAN
DAN
PENGAWASAN TERHADAP
IZIN
LINGKUNGAN DAN IZIN
PERLINDUN
GAN DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGA
N HIDUP (PPLH)
2.11.06.1.01
Pembinaan dan
Pengawasan
Izin Lingkungan
dan Izin
PPLH yang diterbitkan
oleh
Pemerintah
Daerah Provinsi
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
2.11
.09
PROGRAM
PENGHARGA
AN
LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK
MASYARAKAT
2.11.09
.1.01
Pemberian
Penghargaan
Lingkungan
Hidup Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas
Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
VI-40
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
2.11
.11
PROGRAM
PENGELOLA
AN PERSAMPAH
AN
2.11.11
.1.01
Penanganan
Sampah di
TPA/TPST Regional
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
2.
12
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
ADMINISTRASI
KEPENDU
DUKAN
DAN PENCATA
TAN SIPIL
2.12
.02
PROGRAM
PENDAFTARAN
PENDUDUK
2.12.02
.1.01
Pelayanan
Pendaftaran Kependuduk
an
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.12.02.1.02
Penyelenggaraan
Pendaftaran
Kependuduk
an
Dinas Pemberda
yaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.12.02.1.03
Pembinaan dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pendaftaran
Kependudukan
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.12
.03
PROGRAM
PENCATATA
N SIPIL
2.12.03
.1.01
Pelayanan
Pencatatan
Sipil
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindun
gan Anak, Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.12.03
.1.02
Penyelenggar
aan
Pencatatan Sipil di
Provinsi
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
VI-41
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.12.03
.1.03
Pemberian
Konsultasi
Penyelenggaraan
Pencatatan
Sipil
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.12
.04
PROGRAM
PENGELOLAAN
INFORMASI
ADMINISTRA
SI KEPENDUDU
KAN
2.12.04
.1.02
Penyelenggar
aan Pengelolaan
Informasi
Administrasi
Kependudukan Provinsi
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.12.04
.1.03
Pembinaan
dan Pengawasan
Pengelolaan
Informasi Administrasi
Kependuduk
an Provinsi
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.12.05
PROGRAM PENGELOLA
AN PROFIL
KEPENDUDUKAN
2.12.05.1.01
Penyediaan Profil
Kependuduk
an
Dinas Pemberda
yaan
Perempuan,
Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.
13
URUSAN
PEMERINT
AHAN
BIDANG PEMBERD
AYAAN
MASYARAKAT DAN
2.13
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
2.13.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas
Pemberda
yaan
Masyarakat dan
Desa
VI-42
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
DESA
2.13.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Pemberdayaan
Masyarak
at dan Desa
2.13.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada
Perangkat Daerah
Dinas
Pemberda
yaan
Masyarakat dan
Desa
2.13.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Dinas
Pemberda
yaan Masyarak
at dan
Desa
2.13.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Pemberda
yaan
Masyarak
at dan Desa
2.13.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas
Pemberda
yaan Masyarak
at dan
Desa
2.13.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas Pemberda
yaan
Masyarak
at dan Desa
2.13.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Pemberda
yaan Masyarak
at dan
Desa
2.13.02
PROGRAM PENATAAN
DESA
2.13.02.1.01
Penatausahaan Penetapan
Susunan
Kelembagaan
, Pengisian Jabatan, dan
Masa
Jabatan Kepala Desa
dan Desa
Adat
Dinas Pemberda
yaan
Masyarak
at dan Desa
2.13
.03
PROGRAM
PENINGKATAN
KERJASAMA
2.13.03
.1.01
Fasilitasi
Kerja Sama antar desa
yang Menjadi
Dinas
Pemberdayaan
Masyarak
VI-43
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
DESA Kewenangan
Provinsi
at dan
Desa
2.13
.05
PROGRAM
PEMBERDAY
AAN LEMBAGA
KEMASYARA
KATAN, LEMBAGA
ADAT DAN
MASYARAKAT HUKUM
ADAT
2.13.05
.1.01
Pemberdayaa
n Lembaga
kemasyarakatan yang
Bergerak di
Bidang Pemberdayaa
n Desa dan
Lembaga Adat Tingkat
Daerah
Provinsi serta
Pemberdayaan Masyarakat
Hukum Adat
yang Masyarakat
Pelakunya
Hukum Adat yang Sama
Berada di
Lintas Daerah
Kabupaten/K
ota
Dinas
Pemberda
yaan Masyarak
at dan
Desa
2.
14
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
PENGENDALIAN
PENDUDU
K DAN
KELUARGA
BERENCA
NA
2.14
.02
PROGRAM
PENGENDALIAN
PENDUDUK
2.14.02
.1.01
Pemaduan
dan Sinkronisasi
Kebijakan
Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah
Daerah
Provinsi dalam
rangka
Pengendalian Kuantitas
Penduduk
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.14.02
.1.02
Pemetaan
Perkiraan
Pengendalian Penduduk
Cakupan
Daerah Provinsi
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.14
.03
PROGRAM
PEMBINAAN KELUARGA
BERENCANA
(KB)
2.14.03
.1.01
Pengembang
an Desain Program,
Pengelolaan
dan Pelaksanaan
Advokasi,
Komunikasi,
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependud
VI-44
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Informasi
dan Edukasi
(KIE) Pengendalian
Penduduk
dan Keluarga Berencana
(KB) Sesuai
Kearifan
Budaya Lokal
ukan dan
Keluarga
Berencana
2.14.03.1.02
Pemberdayaan dan
Peningkatan
Peran serta
Organisasi Kemasyaraka
tan Tingkat
Daerah Provinsi
dalam
Pengelolaan Pelayanan
dan
Pembinaan Kesertaan
Ber-KB
Dinas Pemberda
yaan
Perempua
n, Perlindun
gan Anak,
Kependudukan dan
Keluarga
Berencana
2.14
.04
PROGRAM
PEMBERDAY
AAN DAN PENINGKATA
N
KELUARGA SEJAHTERA
(KS)
2.14.04
.1.01
Pengelolaan
Pelaksanaan
Desain Program
Pembanguna
n Keluarga Melalui
Pembinaan
Ketahanan
dan Kesejahteraa
n Keluarga
Dinas
Pemberda
yaan Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan
Keluarga Berencan
a
2.14.04
.1.02
Pemberdayaa
n dan Peningkatan
Peran serta
Organisasi
Kemasyarakatan Tingkat
Daerah
Provinsi dalam
Pembanguna
n Keluarga Melalui
Pembinaan
Ketahanan dan
Kesejahteraa
n Keluarga
Dinas
Pemberdayaan
Perempua
n,
Perlindungan Anak,
Kependud
ukan dan Keluarga
Berencan
a
2.
15
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
PERHUBU
2.15
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN
2.15.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja
Dinas
Perhubungan
VI-45
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
NGAN DAERAH
PROVINSI
Perangkat
Daerah
2.15.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Perhubun
gan
2.15.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada
Perangkat Daerah
Dinas
Perhubun
gan
2.15.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas
Perhubun
gan
2.15.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Perhubun
gan
2.15.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintah
Daerah
Dinas
Perhubungan
2.15.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Perhubun
gan
2.15.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Perhubungan
2.15
.02
PROGRAM
PENYELENG
GARAAN LALU LINTAS
DAN
ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
2.15.02
.1.01
Penetapan
Rencana
Induk Jaringan
LLAJ Provinsi
Dinas
Perhubun
gan
2.15.02.1.02
Penyediaan Perlengkapan
Jalan di
Jalan Provinsi
Dinas Perhubun
gan
2.15.02.1.05
Pelaksanaan Manajemen
dan
Rekayasa Lalu Lintas
untuk
Jaringan Jalan
Provinsi
Dinas Perhubun
gan
2.15.02 Audit dan Dinas
VI-46
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.07 Inspeksi
Keselamatan
LLAJ di Jalan
Perhubun
gan
2.15.02.1.08
Penyediaan Angkutan
Umum untuk
Jasa Angkutan
Orang
dan/atau Barang Antar
Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas Perhubun
gan
2.15.02.1.13
Penerbitan Izin
Penyelenggar
aan Angkutan
Orang dalam
Trayek Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Dinas Perhubun
gan
2.15
.03
PROGRAM
PENGELOLA
AN
PELAYARAN
2.15.03
.1.01
Penerbitan
Izin Usaha
Angkutan
Laut bagi Badan Usaha
yang
Berdomisili dalam
Wilayah dan
Beroperasi pada Lintas
Pelabuhan
antar Daerah Kabupaten/K
ota dalam
Wilayah
Daerah Provinsi
Dinas
Perhubun
gan
2.15.03
.1.08
Penetapan
Rencana
Induk dan
Daerah Lingkungan
Kerja
(DLKR)/Daerah
Lingkungan
Kepentingan (DLKP)
Pelabuhan
Pengumpan Regional
Dinas
Perhubun
gan
2.15.03.1.09
Pembangunan, Penerbitan
Dinas Perhubun
VI-47
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Izin
Pembanguna
n dan Pengoperasia
n Pelabuhan
Pengumpan Regional
gan
2.15.03.1.10
Pembangunan dan
Penerbitan
Izin Pelabuhan
Sungai dan
Danau yang
Melayani Trayek Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas Perhubun
gan
2.15
.05
PROGRAM
PENGELOLAAN
PERKERETA
APIAN
2.15.05
.1.06
Penetapan
Jaringan Pelayanan
Perkeretaapia
n pada Jaringan
Jalur
Perkeretaapian Provinsi
Dinas
Perhubungan
2.16
URUSAN PEMERINT
AHAN
BIDANG KOMUNIK
ASI DAN
INFORMATIKA
2.16.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
2.16.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas Komunik
asi,
Informatika,
Statistik
dan Persandia
n
2.16.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Komunik
asi, Informati
ka,
Statistik dan
Persandia
n
2.16.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Komunikasi,
Informati
ka, Statistik
dan
Persandia
n
2.16.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Komunik
asi,
Informati
VI-48
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
ka,
Statistik
dan Persandia
n
2.16.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Komunik
asi, Informati
ka,
Statistik dan
Persandia
n
2.16.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Komunikasi,
Informati
ka, Statistik
dan
Persandia
n
2.16.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas Komunik
asi,
Informatika,
Statistik
dan
Persandian
2.16
.02
PROGRAM
PENGELOLA
AN
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
PUBLIK
2.16.02
.1.01
Pengelolaan
Informasi
dan
Komunikasi Publik
Pemerintah
Daerah Provinsi
Dinas
Komunik
asi,
Informatika,
Statistik
dan Persandia
n
2.16
.03
PROGRAM
PENGELOLA
AN APLIKASI INFORMATIK
A
2.16.03
.1.01
Pengelolaan
Nama
Domain yang Telah
ditetapkan
oleh Pemerintah
Pusat dan
Sub Domain di Lingkup
Pemerintah
Daerah Provinsi
Dinas
Komunik
asi, Informati
ka,
Statistik dan
Persandia
n
2.16.03.1.02
Pengelolaan e-government
di Lingkup
Pemerintah Daerah
Provinsi
Dinas Komunik
asi,
Informatika,
Statistik
dan
VI-49
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Persandia
n
2.
17
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
KOPERASI
, USAHA KECIL,
DAN
MENENGAH
2.17
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
2.17.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Dinas
Koperasi,
Usaha Kecil dan
Menenga
h
2.17.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Dinas Koperasi,
Usaha
Kecil dan Menenga
h
2.17.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada Perangkat
Daerah
Dinas
Koperasi,
Usaha Kecil dan
Menenga
h
2.17.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Koperasi, Usaha
Kecil dan
Menengah
2.17.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Koperasi,
Usaha
Kecil dan Menenga
h
2.17.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Koperasi,
Usaha Kecil dan
Menenga
h
2.17.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas Koperasi,
Usaha
Kecil dan Menenga
h
2.17.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Koperasi,
Usaha Kecil dan
Menenga
h
2.17.03
PROGRAM PENGAWASA
N DAN
PEMERIKSAAN
2.17.03.1.01
Pemeriksaan dan
Pengawasan
Koperasi yang Wilayah
Dinas Koperasi,
Usaha
Kecil dan Menenga
VI-50
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
KOPERASI Keanggotaan
nya Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
h
2.17.03.1.02
Pemeriksaan dan
Pengawasan
Koperasi Simpan
Pinjam/Unit
Simpan
Pinjam Koperasi
yang Wilayah
Keanggotaannya Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas Koperasi,
Usaha
Kecil dan Menenga
h
2.17
.06
PROGRAM
PEMBERDAYAAN DAN
PERLINDUN
GAN KOPERASI
2.17.06
.1.01
Pemberdayaa
n dan Perlindungan
Koperasi
yang Keanggotaan
nya Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas
Koperasi, Usaha
Kecil dan
Menengah
2.17.08
PROGRAM PENGEMBAN
GAN UMKM
2.17.08.1.01
Pengembangan Usaha
Kecil dengan
Orientasi Peningkatan
Skala Usaha
Menjadi
Usaha Menengah
Dinas Koperasi,
Usaha
Kecil dan Menenga
h
2.
18
URUSAN
PEMERINT
AHAN
BIDANG PENANAM
AN
MODAL
2.18
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
2.18.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas
Penanam
an Modal
dan Pelayana
n
Terpadu Satu
Pintu
2.18.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Penanam
an Modal dan
Pelayana
n Terpadu
VI-51
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Satu
Pintu
2.18.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Dinas
Penanam
an Modal dan
Pelayana
n Terpadu
Satu
Pintu
2.18.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Penanaman Modal
dan
Pelayanan
Terpadu
Satu Pintu
2.18.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas Penanam
an Modal
dan Pelayana
n
Terpadu Satu
Pintu
2.18.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Penanam
an Modal dan
Pelayana
n
Terpadu Satu
Pintu
2.18.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Penanaman Modal
dan
Pelayana
n Terpadu
Satu
Pintu
2.18
.02
PROGRAM
PENGEMBANGAN IKLIM
PENANAMAN
MODAL
2.18.02
.1.01
Penetapan
Pemberian Fasilitas/Ins
entif
dibidang Penanaman
Modal yang
Menjadi Kewenangan
Daerah
Provinsi
Dinas
Penanaman Modal
dan
Pelayanan
Terpadu
Satu Pintu
2.18.02
.1.02
Pembuatan
Peta Potensi Investasi
Dinas
Penanaman Modal
VI-52
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Provinsi dan
Pelayana
n Terpadu
Satu
Pintu
2.18
.03
PROGRAM
PROMOSI PENANAMAN
MODAL
2.18.03
.1.01
Penyelenggar
aan Promosi Penanaman
Modal yang
Menjadi Kewenangan
Daerah
Provinsi
Dinas
Penanaman Modal
dan
Pelayanan
Terpadu
Satu
Pintu
2.18.04
PROGRAM PELAYANAN
PENANAMAN
MODAL
2.18.04.1.02
Penanaman Modal yang
Menurut
Ketentuan Peraturan
Perundangan
-Undangan
Menjadi Kewenangan
Daerah
Provinsi
Dinas Penanam
an Modal
dan Pelayana
n
Terpadu
Satu Pintu
2.18.05
PROGRAM PENGENDALI
AN
PELAKSANA
AN PENANAMAN
MODAL
2.18.05.1.01
Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman
Modal yang
Menjadi Kewenangan
Daerah
Provinsi
Dinas Penanam
an Modal
dan
Pelayanan
Terpadu
Satu Pintu
2.18.06
PROGRAM PENGELOLA
AN DATA
DAN SISTEM INFORMASI
PENANAMAN
MODAL
2.18.06.1.01
Urusan Pengelolaan
Data dan
Informasi Perizinan
dan Non
Perizinan Penanaman
Modal yang
Terintegrasi pada Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas Penanam
an Modal
dan Pelayana
n
Terpadu Satu
Pintu
2.
19
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KEPEMUDAAN DAN
OLAHRAG
A
2.19
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
2.19.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Dinas
Kepemudaan dan
Olahraga
2.19.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Kepemudaan dan
Olahraga
2.19.01 Administrasi Dinas
VI-53
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.03 Barang Milik
Daerah pada
Perangkat Daerah
Kepemud
aan dan
Olahraga
2.19.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Kepemud
aan dan
Olahraga
2.19.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Kepemudaan dan
Olahraga
2.19.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Kepemud
aan dan Olahraga
2.19.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Kepemud
aan dan
Olahraga
2.19.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Kepemudaan dan
Olahraga
2.19
.02
PROGRAM
PENGEMBAN
GAN
KAPASITAS DAYA SAING
KEPEMUDAA
N
2.19.02
.1.01
Penyadaran,
Pemberdayaa
n, dan
Pengembangan Pemuda
dan
Kepemudaan Kewenangan
Provinsi
Dinas
Kepemud
aan dan
Olahraga
2.19.02
.1.02
Pemberdayaa
n dan
Pengembangan
Organisasi
Kepemudaan Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas
Kepemud
aan dan Olahraga
2.19
.03
PROGRAM
PENGEMBANGAN DAYA
SAING
KEOLAHRAGAAN
2.19.03
.1.01
Pembinaan
dan Pengembang
an Olahraga
Pendidikan pada Jenjang
Pendidikan
yang Menjadi Kewenangan
Daerah
Provinsi
Dinas
Kepemudaan dan
Olahraga
VI-54
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
2.19.03
.1.02
Penyelenggar
aan
Kejuaraan Olahraga
Dinas
Kepemud
aan dan Olahraga
2.19.03.1.03
Pembinaan dan
Pengembang
an Olahraga Prestasi
Tingkat
Nasional
Dinas Kepemud
aan dan
Olahraga
2.19.03
.1.04
Pembinaan
dan Pengembang
an
Organisasi Olahraga
Dinas
Kepemudaan dan
Olahraga
2.20
URUSAN PEMERINT
AHAN
BIDANG STATISTIK
2.20.02
PROGRAM PENYELENG
GARAAN
STATISTIK SEKTORAL
2.20.02.1.01
Penyelenggaraan Statistik
Sektoral di
Lingkup Daerah
Provinsi
Dinas Komunik
asi,
Informatika,
Statistik
dan Persandia
n
2.
21
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
PERSANDI
AN
2.21
.02
PROGRAM
PENYELENG
GARAAN PERSANDIAN
UNTUK
PENGAMANAN
INFORMASI
2.21.02
.1.01
Penyelenggar
aan
Persandian untuk
Pengamanan
Informasi Pemerintah
Daerah
Provinsi
Dinas
Komunik
asi, Informati
ka,
Statistik dan
Persandia
n
2.
22
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KEBUDAYAAN
2.22
.02
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KEBUDAYAA
N
2.22.02
.1.03
Pembinaan
Lembaga Adat yang
Penganutnya
Lintas Daerah
Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Dinas
Pendidikan dan
Kebudaya
an
2.22
.03
PROGRAM
PENGEMBAN
GAN
KESENIAN TRADISIONA
L
2.22.03
.1.01
Pembinaan
Kesenian
yang
Masyarakat Pelakunya
Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota
Dinas
Pendidika
n dan
Kebudayaan
2.22
.06
PROGRAM
PENGELOLA
AN PERMUSEU
MAN
2.22.06
.1.01
Pengelolaan
Museum
Provinsi
Dinas
Pendidika
n dan Kebudaya
an
2.
23
URUSAN
PEMERINT
2.23
.01
PROGRAM
PENUNJANG
2.23.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
Dinas
Perpustak
VI-55
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
AHAN
BIDANG
PERPUSTAKAAN
URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
n, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
aan dan
Kearsipan
2.23.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Perpustak
aan dan Kearsipan
2.23.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Perpustak
aan dan
Kearsipan
2.23.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
2.23.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
2.23.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Perpustak
aan dan Kearsipan
2.23.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
2.23
.02
PROGRAM
PEMBINAAN
PERPUSTAKAAN
2.23.02
.1.01
Pengelolaan
Perpustakaa
n Tingkat Daerah
Provinsi
Dinas
Perpustak
aan dan Kearsipan
2.23.02
.1.02
Pembudayaa
n Gemar
Membaca Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas
Perpustak
aan dan Kearsipan
2.
24
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
KEARSIPAN
2.24
.02
PROGRAM
PENGELOLAAN ARSIP
2.24.02
.1.01
Pengelolaan
Arsip Dinamis
Provinsi
Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
2.24.02.1.02
Pengelolaan Arsip Statis
Daerah
Provinsi
Dinas Perpustak
aan dan
Kearsipan
2.24.02
.1.03
Pengelolaan
Simpul Jaringan
Dinas
Perpustakaan dan
VI-56
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
dalam Sistem
Informasi
Kearsipan Nasional
Tingkat
Provinsi
Kearsipan
2.24
.03
PROGRAM
PERLINDUNGAN DAN
PENYELAMA
TAN ARSIP
2.24.03
.1.01
Pemusnahan
Arsip dilingkungan
Pemerintah
Daerah Provinsi yang
Memiliki
Retensi di
Bawah 10 Tahun
Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
3 URUSAN
PEMERIN
TAHAN PILIHAN
3.
25
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
KELAUTA
N DAN
PERIKANAN
3.25
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH
PROVINSI
3.25.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Kelautan
dan
Perikanan
3.25.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.25.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas Kelautan
dan
Perikanan
3.25.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.02
PROGRAM PENGELOLA
AN
KELAUTAN, PESISIR DAN
3.25.02.1.01
Pengelolaan Ruang Laut
Sampai
Dengan 12 Mil di Luar
Dinas Kelautan
dan
Perikanan
VI-57
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
PULAU-
PULAU
KECIL
Minyak dan
Gas Bumi
3.25.02
.1.02
Penerbitan
Izin Pemanfaatan
Ruang Laut
di Bawah 12 Mil di Luar
Minyak dan
Gas Bumi
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.25.02
.1.03
Pemberdayaa
n Masyarakat Pesisir dan
Pulau-Pulau
Kecil
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.25
.03
PROGRAM
PENGELOLAAN
PERIKANAN
TANGKAP
3.25.03
.1.01
Pengelolaan
Penangkapan Ikan di
Wilayah Laut
Sampai Dengan 12
Mil
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.25.03
.1.03
Penerbitan
Izin Usaha
Perikanan Tangkap
untuk Kapal
Perikanan Berukuran di
atas 10 GT
sampai dengan 30
GT
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.03
.1.06
Penetapan
Lokasi
Pembangunan serta
Pengelolaan
Pelabuhan Perikanan
Provinsi
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25
.04
PROGRAM
PENGELOLA
AN PERIKANAN
BUDIDAYA
3.25.04
.1.01
Penerbitan
Izin Usaha
Perikanan di Bidang
Pembudidaya
an Ikan yang
Usahanya Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.04
.1.05
Pengelolaan
Pembudidayaan Ikan di
Laut
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.25
.05
PROGRAM
PENGAWASA
3.25.05
.1.01
Pengawasan
Sumber Daya
Dinas
Kelautan
VI-58
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
N SUMBER
DAYA
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
Kelautan dan
Perikanan
sampai dengan 12
Mil
dan
Perikanan
3.25.05
.1.02
Pengawasan
Sumber Daya
Perikanan di Wilayah
Sungai,
Danau, Waduk,
Rawa, dan
Genangan
Air Lainnya yang dapat
diusahakan
Lintas Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Dinas
Kelautan
dan Perikanan
3.25.06
PROGRAM PENGOLAHA
N DAN
PEMASARAN HASIL
PERIKANAN
3.25.06.1.01
Penerbitan Izin Usaha
Pemasaran
dan Pengolahan
Hasil
Perikanan Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas Kelautan
dan
Perikanan
3.25.06
.1.02
Pembinaan
Mutu dan Keamanan
Hasil
Perikanan bagi Usaha
Pengolahan
dan
Pemasaran Skala
Menengah
dan Besar
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.25.06
.1.03
Penyediaan
dan Penyaluran
Bahan Baku
Industri Pengolahan
Ikan Lintas
Daerah Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3.26
URUSAN PEMERINT
3.26.01
PROGRAM PENUNJANG
3.26.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
Dinas Pariwisat
VI-59
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
AHAN
BIDANG
PARIWISATA
URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
n, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
a
3.26.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Pariwisat
a
3.26.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Dinas Pariwisat
a
3.26.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Pariwisata
3.26.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Pariwisata
3.26.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Pariwisat
a
3.26.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Pariwisata
3.26
.02
PROGRAM
PENINGKATA
N DAYA TARIK
DESTINASI
PARIWISATA
3.26.02
.1.01
Pengelolaan
Daya Tarik
Wisata Provinsi
Dinas
Pariwisat
a
3.26.02
.1.02
Pengelolaan
Kawasan Strategis
Pariwisata
Provinsi
Dinas
Pariwisata
3.26.02
.1.04
Penetapan
Tanda Daftar Usaha
Pariwisata
Lintas Daerah
Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Dinas
Pariwisata
3.26
.03
PROGRAM
PEMASARAN
PARIWISATA
3.26.03
.1.01
Pemasaran
Pariwisata
Dalam dan
Dinas
Pariwisat
a
VI-60
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Luar Negeri
Daya Tarik,
Destinasi dan Kawasan
Strategis
Pariwisata Provinsi
3.26.04
PROGRAM PENGEMBAN
GAN
EKONOMI KREATIF
MELALUI
PEMANFAAT
AN DAN PERLINDUN
GAN HAK
KEKAYAAN INTELEKTUA
L
3.26.04.1.01
Penyediaan Sarana dan
Prasarana
Kota Kreatif
Dinas Pariwisat
a
3.26
.05
PROGRAM
PENGEMBAN
GAN SUMBER
DAYA
PARIWISATA DAN
EKONOMI
KREATIF
3.26.05
.1.01
Pelaksanaan
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Manusia
Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Tingkat Lanjutan
Dinas
Pariwisat
a
3.27
URUSAN PEMERINT
AHAN
BIDANG PERTANIA
N
3.27.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
3.27.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas Pertanian
3.27.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Dinas
Pertanian
3.27.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Dinas
Pertanian
3.27.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat
Daerah
Dinas
Pertanian
3.27.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Dinas Pertanian
3.27.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintaha
Dinas
Pertanian
VI-61
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
n Daerah
3.27.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas Pertanian
3.27
.02
PROGRAM
PENYEDIAAN DAN
PENGEMBAN
GAN SARANA PERTANIAN
3.27.02
.1.01
Pengawasan
Peredaran Sarana
Pertanian
Dinas
Pertanian
3.27.02.1.02
Pengawasan Mutu,
Penyediaan
dan Peredaran
Benih
Tanaman
Dinas Pertanian
3.27.02
.1.03
Pengelolaan
Sumber Daya Genetik
(SDG)
Hewan, Tumbuhan,
dan Mikro
Organisme Kewenangan
Provinsi
Dinas
Pertanian
3.27.02
.1.04
Peningkatan
Ketersediaan
dan Mutu Benih/Bibit
Ternak dan
Tanaman Pakan
Ternak,
Bahan Pakan, serta
Pakan
Kewenangan
Provinsi
Dinas
Pertanian
3.27.02.1.05
Pengendalian dan
Pengawasan
Penyediaan
dan Peredaran
Benih/Bibit
Ternak dan Tanaman
Pakan
Ternak serta Pakan
Kewenangan
Provinsi
Dinas Pertanian
3.27
.03
PROGRAM
PENYEDIAAN DAN
3.27.03
.1.01
Penataan
Prasarana Pertanian
Dinas
Pertanian
VI-62
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
PENGEMBAN
GAN
PRASARANA PERTANIAN
3.27.04
PROGRAM PENGENDALI
AN
KESEHATAN HEWAN DAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
VETERINER
3.27.04.1.01
Penjaminan Kesehatan
Hewan,
Penutupan dan
Pembukaan
Daerah Wabah
Penyakit
Hewan
Menular Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi
Dinas Pertanian
3.27.04
.1.02
Pengawasan
Pemasukan dan
Pengeluaran
Hewan dan Produk
Hewan Lintas
Daerah Provinsi
Dinas
Pertanian
3.27.04.1.03
Penerapan Persyaratan
Teknis
Sertifikasi Zona/Kompa
rtemen
Bebas Penyakit dan
Unit Usaha
Produk Hewan
Dinas Pertanian
3.27.04.1.04
Sertifikasi Persyaratan
Teknis
Kesehatan Masyarakat
Veteriner
Dinas Pertanian
3.27
.05
PROGRAM
PENGENDALI
AN DAN PENANGGUL
ANGAN
BENCANA PERTANIAN
3.27.05
.1.01
Pengendalian
dan
Penanggulangan Bencana
Pertanian
Provinsi
Dinas
Pertanian
3.27.06
PROGRAM PERIZINAN
USAHA
PERTANIAN
3.27.06.1.01
Penerbitan Izin Usaha
Pertanian
yang Kegiatan
Usahanya
dalam
Dinas Pertanian
VI-63
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Daerah
Kabupaten/K
ota
3.27
.07
PROGRAM
PENYULUHAN
PERTANIAN
3.27.07
.1.02
Pengembang
an Penerapan
Penyuluhan
Pertanian
Dinas
Pertanian
3.27.07
.1.03
Pengembang
an Kapasitas Kelembagaan
Ekonomi
Petani Berbasis
Kawasan
Dinas
Pertanian
3.
28
URUSAN
PEMERINT
AHAN BIDANG
KEHUTAN
AN
3.28
.03
PROGRAM
PENGELOLA
AN HUTAN
3.28.03
.1.03
Pemanfaatan
Hutan di
Kawasan Hutan
Produksi dan
Hutan Lindung
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
3.28.03.1.04
Pelaksanaan Rehabilitasi
di Luar
Kawasan Hutan
Negara
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
3.28.03
.1.06
Pelaksanaan
Pengolahan
Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK)
Dinas
Lingkung
an Hidup dan
Kehutana
n
3.28.03
.1.07
Pelaksanaan
Pengolahan Hasil Hutan
Kayu dengan
Kapasitas Produksi
<6000
m3/Tahun
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
3.28.03
.1.09
Perbenihan
Tanaman Hutan
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
3.28.04
PROGRAM KONSERVASI
SUMBER
DAYA ALAM HAYATI DAN
EKOSISTEM
NYA
3.28.04.1.01
Pengelolaan Taman
Hutan Raya
(TAHURA) Provinsi
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
3.28.04
.1.02
Perlindungan
Tumbuhan dan Satwa
Liar yang
Tidak Dilindungi
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
VI-64
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
dan/atau
Tidak Masuk
dalam Lampiran
(Appendix)
CITES (Convension
On
International
Trade In Endangered
Species)
untuk Kewenangan
Daerah
Provinsi
3.28.04
.1.03
Pengelolaan
Kawasan Bernilai
Ekosistem
Penting, Daerah
Penyangga
Kawasan Suaka Alam
dan Kawasan
Pelestarian Alam
Dinas
Lingkungan Hidup
dan
Kehutanan
3.28.05
PROGRAM PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN, PENYULUHA
N DAN
PEMBERDAY
AAN MASYARAKA
T DI BIDANG
KEHUTANAN
3.28.05.1.01
Pelaksanaan Penyuluhan
Kehutanan
Provinsi dan Pemberdayaa
n Masyarakat
di Bidang
Kehutanan
Dinas Lingkung
an Hidup
dan Kehutana
n
3.28.06
PROGRAM PENGELOLA
AN DAERAH
ALIRAN
SUNGAI (DAS)
3.28.06.1.01
Pelaksanaan Pengelolaan
DAS Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dan
dalam
Daerah Kabupaten/K
ota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Dinas Lingkung
an Hidup
dan
Kehutanan
3.29
URUSAN PEMERINT
AHAN
BIDANG ENERGI
DAN
SUMBER DAYA
MINERAL
3.29.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
3.29.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Dinas Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.01 Administrasi Dinas
VI-65
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.02 Keuangan
Perangkat
Daerah
Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada Perangkat
Daerah
Dinas
Energi
dan Sumber
Daya
Mineral
3.29.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Energi dan
Sumber
Daya Mineral
3.29.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Dinas Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Dinas
Energi
dan Sumber
Daya
Mineral
3.29.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Dinas
Energi
dan Sumber
Daya
Mineral
3.29.02
PROGRAM PENGELOLA
AN ASPEK
KEGEOLOGIAN
3.29.02.1.01
Penetapan Zona
Konservasi
Air Tanah pada
Cekungan
Air Tanah dalam
Daerah
Provinsi
Dinas Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.02
.1.02
Penatausaha
an Izin Pengeboran,
Izin
Penggalian, Izin
Pemakaian,
dan Izin
Dinas
Energi dan
Sumber
Daya Mineral
VI-66
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Pengusahaan
Air Tanah
dalam Daerah
Provinsi
3.29.02
.1.03
Penetapan
Nilai
Perolehan Air Tanah dalam
Daerah
Provinsi
Dinas
Energi
dan Sumber
Daya
Mineral
3.29
.03
PROGRAM
PENGELOLAAN MINERAL
DAN
BATUBARA
3.29.03
.1.01
Penetapan
Wilayah Izin Usaha
Pertambanga
n Mineral Bukan
Logam dan
Batuan dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi dan
Wilayah Laut sampai
dengan 12
Mil
Dinas
Energi dan
Sumber
Daya Mineral
3.29.03.1.03
Penatausahaan Izin
Usaha
Pertambanga
n Mineral Bukan
Logam dan
Batuan dalam
rangka
Penanaman Modal Dalam
Negeri pada
Wilayah Izin Usaha
Pertambanga
n Daerah
yang Berada dalam 1
(satu) Daerah
Provinsi termasuk
Wilayah Laut
sampai dengan 12
Mil Laut
Dinas Energi
dan
Sumber
Daya Mineral
3.29.03
.1.04
Penatausaha
an Izin
Pertambangan Rakyat
untuk
Komoditas Mineral
Logam,
Batubara,
Dinas
Energi
dan Sumber
Daya
Mineral
VI-67
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Mineral
Bukan
Logam, dan Batuan
dalam
Wilayah Pertambanga
n Rakyat
3.29
.06
PROGRAM
PENGELOLA
AN KETENAGALI
STRIKAN
3.29.06
.1.01
Penatausaha
an Izin
Usaha Penyediaan
Tenaga
Listrik Non
Badan Usaha Milik Negara
dan
Penjualan Tenaga
Listrik serta
Penyewaan Jaringan
kepada
Penyedia Tenaga
Listrik dalam
Daerah Provinsi
Dinas
Energi
dan Sumber
Daya
Mineral
3.29.06.1.02
Penatausahaan Izin
Operasi yang
Fasilitas Instalasinya
dalam
Daerah
Provinsi
Dinas Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.06.1.03
Penetapan Tarif Tenaga
Listrik untuk
Konsumen dan
Penatausaha
an Izin
Pemanfaatan Jaringan
untuk
Telekomunikasi,
Multimedia,
dan Informatika
dari
Pemegang Izin yang
Ditetapkan
oleh Daerah
Provinsi
Dinas Energi
dan
Sumber Daya
Mineral
3.29.06.1.06
Penganggaran untuk
Kelompok
Masyarakat
Dinas Energi
dan
Sumber
VI-68
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Tidak
Mampu,
Pembangunan Sarana
Penyediaan
Tenaga Listrik Belum
Berkembang,
Daerah
Terpencil dan Perdesaan
Daya
Mineral
3.
30
URUSAN
PEMERINT
AHAN
BIDANG PERDAGA
NGAN
3.30
.03
PROGRAM
PENINGKATA
N SARANA
DISTRIBUSI PERDAGANG
AN
3.30.03
.1.01
Pembanguna
n dan
Pengelolaan
Pusat Distribusi
Regional dan
Pusat Distribusi
Provinsi serta
Pasar Lelang Komoditas
Dinas
Perindust
rian dan
Perdagangan
3.30.04
PROGRAM STABILISASI
HARGA
BARANG KEBUTUHAN
POKOK DAN
BARANG PENTING
3.30.04.1.01
Menjamin Ketersediaan
Barang
Kebutuhan Pokok dan
Barang
Penting di Tingkat
Daerah
Provinsi
Dinas Perindust
rian dan
Perdagangan
3.30.04
.1.02
Pengendalian
Harga, Informasi
Ketersediaan
Stok Barang Kebutuhan
Pokok dan
Barang Penting pada
Pelaku
Usaha
Distribusi Barang
Lintas
Kabupaten/Kota yang
Terintegrasi
dalam Sistem Informasi
Perdagangan
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.30.04
.1.03
Pengawasan
Pupuk dan
Pestisida Tingkat
Daerah
Provinsi dalam
Melakukan
Pelaksanaan
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
VI-69
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Pengadaan,
Penyaluran
dan Penggunaan
Pupuk
Bersubsidi di Wilayah
Kerjanya
3.30
.05
PROGRAM
PENGEMBAN
GAN EKSPOR
3.30.05
.1.01
Penyelenggar
aan Promosi
Dagang melalui
Pameran
Dagang dan
Misi Dagang bagi Produk
Ekspor
Unggulan yang
terdapat
pada lebih dari 1 (satu)
Daerah
Kabupaten/Kota dalam
Provinsi
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
3.30
.06
PROGRAM
STANDARDIS
ASI DAN PERLINDUN
GAN
KONSUMEN
3.30.06
.1.01
Pelaksanaan
Perlindungan
Konsumen di Seluruh
Daerah
Kabupaten/Kota
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
3.30.06.1.02
Pelaksanaan Pengujian
dan
Sertifikasi Mutu Produk
di Seluruh
Daerah Kabupaten/K
ota
Dinas Perindust
rian dan
Perdagangan
3.30.06
.1.03
Pelaksanaan
Pengawasan
Barang Beredar
dan/atau
Jasa di
Seluruh Daerah
Kabupaten/K
ota
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
3.30.07
PROGRAM PENGGUNAA
N DAN
PEMASARAN
PRODUK DALAM
NEGERI
3.30.07.1.01
Pelaksanaan Promosi
Produk
Dalam Negeri
Dinas Perindust
rian dan
Perdagan
gan
3.30.07
.1.02
Pelaksanaan
Pemasaran
Dinas
Perindust
VI-70
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Penggunaan
Produk
Dalam Negeri
rian dan
Perdagan
gan
3.30.07
.1.03
Pelaksanaan
Peningkatan Penggunaan
Produk
Dalam Negeri
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.
31
URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG
PERINDUSTRIAN
3.31
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
3.31.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.31.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
3.31.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada Perangkat
Daerah
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
3.31.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.31.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.31.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintah
Daerah
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.31.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
3.31.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
3.31
.02
PROGRAM
PERENCANA
AN DAN PEMBANGUN
AN INDUSTRI
3.31.02
.1.01
Penyusunan,
Penerapan,
dan Evaluasi Rencana
Pembanguna
n Industri
Dinas
Perindust
rian dan Perdagan
gan
VI-71
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Provinsi
3.31
.04
PROGRAM
PENGELOLAAN SISTEM
INFORMASI
INDUSTRI NASIONAL
3.31.04
.1.01
Penyediaan
Informasi Industri
untuk IUI,
IPUI, IUKI, dan IPKI
Kewenangan
Provinsi Berbasis
Sistem
Informasi Industri
Nasional
(SIINas)
Dinas
Perindustrian dan
Perdagan
gan
4 UNSUR
PENDUKUNG
URUSAN
PEMERINTAHAN
4.
01
SEKRETA
RIAT DAERAH
4.01
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
4.01.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.01.1.03
Administrasi Barang Milik
Daerah pada
Perangkat Daerah
Sekretariat Daerah
4.01.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Sekretariat Daerah
4.01.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.01 Administrasi Sekretari
VI-72
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
.1.11 Keuangan
dan
Operasional Kepala
Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
at Daerah
4.01.01.1.12
Fasilitasi Kerumahtang
gaan
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
4.01.01.1.13
Fasilitasi Materi dan
Komunikasi
Pimpinan
Sekretariat Daerah
4.01.01
.1.14
Fasilitasi
Keprotokolan
Sekretari
at Daerah
4.01.02
PROGRAM PENATAAN
ORGANISASI
4.01.02.1.01
Fasilitasi Kelembagaan
dan Analisis
Jabatan
Sekretariat Daerah
4.01.02
.1.02
Fasilitasi
Reformasi Birokrasi dan
Akuntabilitas
Kinerja
Sekretari
at Daerah
4.01
.03
PROGRAM
PEMERINTAHAN DAN
OTONOMI
DAERAH
4.01.03
.1.01
Pelaksanaan
Tugas Pemerintaha
n
Sekretari
at Daerah
4.01.03
.1.02
Pelaksanaan
Otonomi Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.03.1.03
Fasilitasi Kerjasama
Daerah
Sekretariat Daerah
4.01
.04
PROGRAM
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
4.01.04
.1.01
Fasilitasi
Pembinaan Mental
Spiritual
Sekretari
at Daerah
4.01.04
.1.02
Fasilitasi
Pengembang
an Kesejahteraa
n Rakyat
Pelayanan
Dasar
Sekretari
at Daerah
4.01.04.1.03
Fasilitasi Pengembang
an
Kesejahteraan Rakyat Non
Pelayanan
Dasar
Sekretariat Daerah
4.01
.05
PROGRAM
FASILITASI DAN
KOORDINASI
HUKUM
4.01.05
.1.01
Fasilitasi
Penyusunan Perundang-
Undangan
Sekretari
at Daerah
VI-73
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
4.01.05
.1.02
Fasilitasi
Bantuan
Hukum
Sekretari
at Daerah
4.01
.06
PROGRAM
PEREKONOMIAN DAN
PEMBANGUN
AN
4.01.06
.1.01
Pengelolaan
Kebijakan dan
Koordinasi
Perekonomian
Sekretari
at Daerah
4.01.06.1.02
Pengelolaan Kebijakan
dan
Koordinasi Sumber Daya
Alam
Sekretariat Daerah
4.01.06
.1.03
Pengelolaan
Kebijakan
dan Koordinasi
BUMD dan
BLUD
Sekretari
at Daerah
4.01
.07
PROGRAM
KEBIJAKAN DAN
PELAYANAN
PENGADAAN BARANG
DAN JASA
4.01.07
.1.01
Pengelolaan
Pengadaan Barang dan
Jasa
Sekretari
at Daerah
4.01.07
.1.02
Pengelolaan
Layanan
Pengadaan Secara
Elektronik
Sekretari
at Daerah
4.01.07
.1.03
Pembinaan
dan Advokasi
Pengadaan Barang dan
Jasa
Sekretari
at Daerah
4.01
.08
PROGRAM
KEBIJAKAN ADMINISTRA
SI
PEMBANGUN
AN
4.01.08
.1.01
Pengendalian
Administrasi Pelaksanaan
Pembanguna
n Daerah
Sekretari
at Daerah
4.01.08.1.02
Pelaporan Pelaksanaan
Pembanguna
n Daerah
Sekretariat Daerah
4.
02
SEKRETA
RIAT DPRD
4.02
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
4.02.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Sekretariat DPRD
VI-74
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Perangkat
Daerah
4.02.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.01.1.15
Layanan Keuangan
dan
Kesejahteraa
n DPRD
Sekretariat DPRD
4.02.01.1.16
Layanan Adminstrasi
DPRD
Sekretariat DPRD
4.02
.02
PROGRAM
DUKUNGAN
PELAKSANAAN TUGAS
DAN FUNGSI
DPRD
4.02.02
.1.01
Pembentuka
n Perda dan
Peraturan DPRD
Sekretari
at DPRD
4.02.02
.1.02
Pembahasan
Kebijakan Anggaran
Sekretari
at DPRD
4.02.02.1.03
Pengawasan Penyelenggar
aan
Pemerintahan
Sekretariat DPRD
4.02.02.1.04
Peningkatan Kapasitas
DPRD
Sekretariat DPRD
4.02.02
.1.05
Penyerapan
dan Penghimpun
an Aspirasi
Masyarakat
Sekretari
at DPRD
4.02.02
.1.07
Pembahasan
Kerja Sama Daerah
Sekretari
at DPRD
4.02.02.1.08
Fasilitasi Tugas DPRD
Sekretariat DPRD
VI-75
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
5 UNSUR
PENUNJA
NG URUSAN
PEMERIN
TAHAN
5.
01
PERENCA
NAAN
5.01
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
5.01.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Badan
Perencan
aan Pembang
unan
Daerah
5.01.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.01.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik
Daerah pada Perangkat
Daerah
Badan
Perencan
aan Pembang
unan
Daerah
5.01.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Badan
Perencanaan
Pembang
unan Daerah
5.01.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.01.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Badan
Perencan
aan Pembang
unan
Daerah
5.01.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.01.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Badan
Perencan
aan Pembang
unan
Daerah
5.01.02
PROGRAM PERENCANA
AN,
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI
PEMBANGUNAN DAERAH
5.01.02.1.01
Penyusunan Perencanaan
dan
Pendanaan
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.01.02.1.02
Analisis Data dan
Badan Perencan
VI-76
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Informasi
Pemerintaha
n Daerah Bidang
Perencanaan
Pembangunan Daerah
aan
Pembang
unan Daerah
5.01.02.1.03
Pengendalian, Evaluasi
dan
Pelaporan Bidang
Perencanaan
Pembanguna
n Daerah
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.01.03
PROGRAM KOORDINASI
DAN
SINKRONISASI
PERENCANA
AN
PEMBANGUNAN DAERAH
5.01.03.1.01
Koordinasi Perencanaan
Bidang
Pemerintahan dan
Pembanguna
n Manusia
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.01.03
.1.02
Koordinasi
Perencanaan
Bidang Perekonomia
n dan SDA
(Sumber
Daya Alam)
Badan
Perencan
aan Pembang
unan
Daerah
5.01.03.1.03
Koordinasi Perencanaan
Bidang
Infrastruktur
dan Kewilayahan
Badan Perencan
aan
Pembang
unan Daerah
5.
02
KEUANGA
N
5.02
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH
PROVINSI
5.02.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat
Daerah
Badan
Pengelola
an Keuangan
dan Aset
Daerah
Badan Pendapat
an
Daerah
5.02.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Badan
Pengelolaan
Keuangan
dan Aset Daerah
Badan Pendapat
an
Daerah
5.02.01
.1.03
Administrasi
Barang Milik Daerah pada
Badan
Pendapatan
VI-77
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Perangkat
Daerah
Daerah
5.02.01
.1.04
Administrasi
Pendapatan
Daerah Kewenangan
Perangkat
Daerah
Badan
Pendapat
an Daerah
5.02.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian Perangkat
Daerah
Badan
Pengelolaan
Keuangan
dan Aset Daerah
Badan Pendapat
an
Daerah
5.02.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Badan Pengelola
an
Keuangan
dan Aset Daerah
Badan
Pendapat
an Daerah
5.02.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Badan Pengelola
an
Keuangan dan Aset
Daerah
Badan
Pendapatan
Daerah
5.02.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Badan
Pengelola
an Keuangan
dan Aset
Daerah
Badan
Pendapatan
Daerah
5.02.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Badan
Pengelola
an Keuangan
dan Aset
Daerah
Badan Pendapat
an
Daerah
VI-78
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
5.02
.02
PROGRAM
PENGELOLA
AN KEUANGAN
DAERAH
5.02.02
.1.01
Koordinasi
dan
Penyusunan Rencana
Anggaran
Daerah
Badan
Pengelola
an Keuangan
dan Aset
Daerah
5.02.02
.1.02
Pembinaan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Kabupaten/Kota
Badan
Pengelolaan
Keuangan
dan Aset Daerah
5.02.02.1.03
Koordinasi dan
Pengelolaan
Perbendaharaan Daerah
Badan Pengelola
an
Keuangan dan Aset
Daerah
5.02.02
.1.04
Koordinasi
dan
Pelaksanaan Akuntansi
dan
Pelaporan Keuangan
Daerah
Badan
Pengelola
an Keuangan
dan Aset
Daerah
5.02.02
.1.05
Penunjang
Urusan
Kewenangan Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Badan
Pengelola
an Keuangan
dan Aset
Daerah
5.02
.03
PROGRAM
PENGELOLAAN BARANG
MILIK
DAERAH
5.02.03
.1.01
Pengelolaan
Barang Milik Daerah
Badan
Pengelolaan
Keuangan
dan Aset Daerah
5.02.04
PROGRAM PENGELOLA
AN
PENDAPATAN DAERAH
5.02.04.1.01
Kegiatan Pengelolaan
Pendapatan
Daerah
Badan Pendapat
an
Daerah
5.03
KEPEGAWAIAN
5.03.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
5.03.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Badan Kepegawa
ian
Daerah
5.03.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Badan
Kepegawaian
Daerah
5.03.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Badan
Kepegawa
ian Daerah
5.03.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat
Badan
Kepegawa
ian
VI-79
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Daerah Daerah
5.03.01.1.07
Pengadaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah
Daerah
Badan Kepegawa
ian
Daerah
5.03.01
.1.08
Penyediaan
Jasa Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Badan
Kepegawaian
Daerah
5.03.01.1.09
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Badan Kepegawa
ian
Daerah
5.03
.02
PROGRAM
KEPEGAWAIAN DAERAH
5.03.02
.1.01
Pengadaan,
Pemberhentian dan
Informasi
Kepegawaian ASN
Badan
Kepegawaian
Daerah
5.03.02
.1.02
Mutasi dan
Promosi ASN
Badan
Kepegawa
ian
Daerah
5.03.02.1.03
Pengembangan
Kompetensi
ASN
Badan Kepegawa
ian
Daerah
5.03.02
.1.04
Penilaian dan
Evaluasi Kinerja
Aparatur
Badan
Kepegawaian
Daerah
5.
04
PENDIDIK
AN DAN
PELATIHAN
5.04
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
5.04.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Badan
Pengemb
angan Sumber
Daya
Manusia
5.04.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Badan Pengemb
angan
Sumber Daya
Manusia
5.04.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Badan
Pengemb
angan Sumber
Daya
Manusia
5.04.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Badan
Pengembangan
VI-80
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
Daerah Sumber
Daya
Manusia
5.04.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintah
Daerah
Badan
Pengembangan
Sumber
Daya Manusia
5.04.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Badan
Pengemb
angan Sumber
Daya
Manusia
5.04.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Badan
Pengembangan
Sumber
Daya Manusia
5.04
.02
PROGRAM
PENGEMBAN
GAN SUMBER
DAYA
MANUSIA
5.04.02
.1.01
Pengembang
an
Kompetensi Teknis
Badan
Pengemb
angan Sumber
Daya
Manusia
5.04.02
.1.02
Sertifikasi,
Kelembagaan,
Pengembang
an Kompetensi
Manajerial
dan Fungsional
Badan
Pengembangan
Sumber
Daya Manusia
5.05
PENELITIAN DAN
PENGEMB
ANGAN
5.05.02
PROGRAM PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN
DAERAH
5.05.02.1.01
Penelitian dan
Pengembang
an Bidang Penyelenggar
aan
Pemerintahan dan
Pengkajian
Peraturan
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.05.02
.1.02
Penelitian
dan Pengembang
an Bidang
Sosial dan Kependuduk
an
Badan
Perencanaan
Pembang
unan Daerah
5.05.02
.1.03
Penelitian
dan
Pengembangan Bidang
Ekonomi dan
Pembanguna
Badan
Perencan
aan Pembang
unan
Daerah
VI-81
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
n
5.05.02.1.04
Pengembangan Inovasi
dan
Teknologi
Badan Perencan
aan
Pembangunan
Daerah
5.
07
PENGELO
LAAN
PENGHUBUNG
5.07
.01
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN PEMERINTA
HAN
DAERAH PROVINSI
5.07.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggara
n, dan Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Badan
Penghubu
ng
5.07.01.1.02
Administrasi Keuangan
Perangkat
Daerah
Badan Penghubu
ng
5.07.01.1.05
Administrasi Kepegawaian
Perangkat
Daerah
Badan Penghubu
ng
5.07.01
.1.06
Administrasi
Umum Perangkat
Daerah
Badan
Penghubung
5.07.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Badan
Penghubu
ng
5.07.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Badan Penghubu
ng
5.07.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Badan
Penghubu
ng
5.07.02
PROGRAM PELAYANAN
PENGHUBUN
G
5.07.02.1.01
Pelaksanaan Pelayanan
Penghubung
Badan Penghubu
ng
6 UNSUR
PENGAWASAN
URUSAN
PEMERINTAHAN
6.
01
INSPEKTO
RAT DAERAH
6.01
.01
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTA
HAN DAERAH
PROVINSI
6.01.01
.1.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
Inspektor
at
6.01.01
.1.02
Administrasi
Keuangan
Perangkat Daerah
Inspektor
at
VI-82
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
6.01.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Inspektor
at
6.01.01.1.06
Administrasi Umum
Perangkat
Daerah
Inspektorat
6.01.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintah
Daerah
Inspektor
at
6.01.01
.1.08
Penyediaan
Jasa
Penunjang Urusan
Pemerintaha
n Daerah
Inspektor
at
6.01.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Inspektor
at
6.01
.02
PROGRAM
PENYELENG
GARAAN PENGAWASA
N
6.01.02
.1.01
Penyelenggar
aan
Pengawasan Internal
Inspektor
at
6.01.02
.1.02
Penyelenggar
aan
Pengawasan Dengan
Tujuan
Tertentu
Inspektor
at
6.01.03
PROGRAM PERUMUSAN
KEBIJAKAN,
PENDAMPIN
GAN DAN ASISTENSI
6.01.03.1.01
Perumusan Kebijakan
Teknis di
Bidang
Pengawasan dan Fasilitasi
Pengawasan
Inspektorat
6.01.03
.1.02
Pendampinga
n dan
Asistensi
Inspektor
at
8 UNSUR PEMERIN
TAHAN
UMUM
8.01
KESATUAN BANGSA
DAN
POLITIK
8.01.01
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
PROVINSI
8.01.01.1.01
Perencanaan, Penganggara
n, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat
Daerah
Badan Kesatuan
Bangsa
dan Politik
8.01.01
.1.02
Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Badan
Kesatuan Bangsa
dan
Politik
VI-83
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
8.01.01
.1.05
Administrasi
Kepegawaian
Perangkat Daerah
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
8.01.01
.1.06
Administrasi
Umum
Perangkat Daerah
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
8.01.01
.1.07
Pengadaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintah Daerah
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
8.01.01.1.08
Penyediaan Jasa
Penunjang
Urusan Pemerintaha
n Daerah
Badan Kesatuan
Bangsa
dan Politik
8.01.01
.1.09
Pemeliharaan
Barang Milik
Daerah Penunjang
Urusan
Pemerintahan Daerah
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
8.01.02
PROGRAM PENGUATAN
IDEOLOGI
PANCASILA DAN
KARAKTER
KEBANGSAAN
8.01.02.1.01
Perumusan Kebijakan
Teknis dan
Pemantapan Pelaksanaan
Bidang
Ideologi Pancasila
dan Karakter
Kebangsaan
Badan Kesatuan
Bangsa
dan Politik
8.01
.03
PROGRAM
PENINGKATAN PERAN
PARTAI
POLITIK DAN LEMBAGA
PENDIDIKAN
MELALUI
PENDIDIKAN POLITIK DAN
PENGEMBAN
GAN ETIKA SERTA
BUDAYA
POLITIK
8.01.03
.1.01
Perumusan
Kebijakan Teknis dan
Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Pendidikan
Politik, Etika
Budaya Politik,
Peningkatan
Demokrasi, Fasilitasi
Kelembagaan
Pemerintahan,
Perwakilan,
dan Partai Politik,
Pemilihan
Umum/Pemil
Badan
Kesatuan Bangsa
dan
Politik
VI-84
URUSAN BIDANG URUSAN
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN OPD PELAKSA
NA
ihan Umum
Kepala
Daerah, serta Pemantauan
Situasi
Politik
8.01
.04
PROGRAM
PEMBERDAYAAN DAN
PENGAWASA
N ORGANISASI
KEMASYARA
KATAN
8.01.04
.1.01
Perumusan
Kebijakan Teknis dan
Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Pemberdayaa
n dan
Pengawasan Organisasi
Kemasyaraka
tan
Badan
Kesatuan Bangsa
dan
Politik
8.01.05
PROGRAM PEMBINAAN
DAN
PENGEMBAN
GAN KETAHANAN
EKONOMI,
SOSIAL, DAN BUDAYA
8.01.05.1.01
Perumusan Kebijakan
Teknis dan
Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Ketahanan
Ekonomi, Sosial dan
Budaya
Badan Kesatuan
Bangsa
dan
Politik
8.01
.06
PROGRAM
PENINGKATA
N KEWASPADA
AN
NASIONAL DAN
PENINGKATA
N KUALITAS DAN
FASILITASI
PENANGANAN KONFLIK
SOSIAL
8.01.06
.1.01
Perumusan
Kebijakan
Teknis dan Pelaksanaan
Pemantapan
Kewaspadaan Nasional
dan
Penanganan Konflik Sosial
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
VII-1
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Indikator Kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur
pencapaian kinerja suatu kegiatan, program atau sasaran dan tujuan
dalam bentuk keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak (impact).
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator
Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci
(IKK) pada akhir periode masajabatan
Penentuan Indikator Kinerja Daerah dibuat untuk menjadi panduan
bagi kinerja Perangkat Daerah (PD) dalam menjalankan program-
programnya, dengan demikian indikator kinerja daerah merupakan
akumulasi kinerja OPD. Selain Indikator kinerja daerah ditetapkan pula
indicator kinerja Perangkat Daerah.
VII.1. Indikator Kinerja Daerah
Indikator kinerja daerah merupakan target kepala daerah yang
harus dicapai dan didukung PD, merupakan target selama lima tahun
dalam RPJMD Provinsi Banten tahun 2017 – 2022, target ditetapkan dan
dicapai secara bertahap setiap tahunnya. Adapun target indikator makro
sebagai tujuan untuk mencapai visi dan misi kepala daerah pada tahun
2021 terlihat pada Tabel berikut.
Tabel 7-1. Capaian dan Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi
Banten Tahun 2021
No Indikator Satuan Tahun 2020 Target Tahun 2022
Target Realisasi RPJMD
1 LPE Persen 5,80 5,77 6.10
2 Inflasi Persen 4,20 3,30 3.70
3 Pengangguran Persen 8,20 8,11 7.84
4 Kemiskinan Persen 5,00 4,94 5.00
5 IPM Poin 72,20 72.22 73.68 Sumber : RPJMD Provinsi Banten 2017-2022
Selanjutnya dalam rangka mewujudkan sinergitas pencapaian
target pada indikator makro pembangunan tersebut diperlukan angka
proyeksi yang diharapkan dapat dicapai oleh Kabupaten/Kota sampai
sebagaimana Tabel berikut:
VII-2
Tabel 7-2. Capaian dan Target Indikator Makro Pembangunan Provinsi Banten
dan Kabupaten/Kota Tahun 2021
No Daerah LPE Pengangguran Kemiskinan IPM
Target 2022 Target 2022 Target 2022 Target 2022
Provinsi Banten 7.00 7.40 4.60 73.59
1 Kab. Pandeglang 6.30 8.73 9.04 68.03
2 Kab.Lebak 6.30 9.03 8.01 67.85
3 Kab. Tangerang 6.80 6.57 4.22 73.25
4 Kab.Serang 7.00 12.50 4.23 68.22
5 Kota Tangerang 6.70 6.15 4.15 79.55
5 Kota Cilegon 6.50 9.60 3.12 74.79
7 Kota Serang 8.20 7.48 4.81 74.55
8 Kota Tangerang Selatan
9.00 4.44 1.32 83.99
Sumber : RPJMD Provinsi Banten 2017 - 2022
Indikator kinerja RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022
menyajikan penetapan indikator kinerja Utama (IKU) dan Indikator kinerja
daerah terhadap capaian kinerja urusan Pemerintahan yang meliputi 3
(tiga) aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat; aspek
pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah.
1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator
gabungan (indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan
ekonomi maupun sosial seperti: Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT), Angka Partisipasi Angkatan Kerja, Indeks Gini, Persentase
Penduduk Miskin terhadap Total Penduduk, Indek Pembangunan Manusia
(IPM) dan lain-lain.
2. Aspek Pelayanan Umum
Merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah
diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan
urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
VII-3
3. Aspek Daya Saing Daerah
Merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain: laju investasi,
pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekonomi, indeks daya beli, dan
jumlah kunjungan wisatawan.
Penetapan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program
(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah. Penetapan
indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja urusan pemerintahan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7-3. Target Indikator Utama Provinsi Banten Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET
1 Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat 3.5
2 Capaian Indeks Reformasi Birokrasi A
3 Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) OPD A
4 Capaian kinerja infrastruktur daerah 100
5 Persentase Pembangunan dan Penanganan
Infrastruktur 90
6 Indeks Pembangunan Manusia 73.68
7 Index Gini / Menurunnya Ketimpangan Pendapatan 0.360
8 Kemiskinan 5.00
9 Tingkat Pengangguran Terbuka 7.84
10 Harapan Lama Sekolah 15
11 Rata Rata Lama Sekolah 9.3
12 Daya Beli 100
13 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 100
14 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 92.79
15 Angka Harapan Hidup 70.96
16 Angka Kematian Ibu (Per 100.000 kelahiran hidup) 285
17 Angka Kematian Bayi (Per 1000 kelahiran hidup) 26
18 Laju Pertumbuhan Ekonomi 6.10
19 Tingkat Inflasi 3.70
20 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 6.4
21 Indeks Keuangan Inklusif 3
22 Peringkat Daya Saing Provinsi dibandingkan Provinsi Lain di Indonesia
5
23 Emisi Rumah Kaca 100
VII-4
VII.2. Indikator Kinerja Perangkat Daerah
Setelah ditetapkan Indikator Kinerja Daerah disusun pula Indikator
Kinerja Perangkat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Gubernur
sebagai Lampiran RPJMD Tahun 2017-2022, Indikator tersebut dapat
dilihat pada tabel 7.4 berikut ini :
Tabel 7-4. Indikator Kinerja Daerah Tahun 2022
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN
1 2 3
1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1101 Pendidikan
1 Harapan lama sekolah 15,00
1 Rata rata lama sekolah 9,30
1102 Kesehatan
1 Angka Kematian Ibu (Per 100.000 kelahiran hidup) 285,00
1 Angka Kematian Bayi (Per 1000 kelahiran hidup) 26,00
1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1106 Sosial
1 Persentase Penanganan Jumlah PMKS 2,08
1201 Ketenaga Kerjaan
1 Daya beli 100,00
1 Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 5,74
1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 100,00
2 ASPEK PELAYANAN UMUM
2 Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1101 Pendidikan
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah 80,00
2 Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah 65,00
2 Cakupan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
100,00
1102 Kesehatan
2 Penurunan Jumlah Kematian Ibu 227,00
2 Persentase penduduk yang memiliki Jaminan
Kesehatan
100,00
2 Penurunan Jumlah Kematian Bayi 1.129,00
2 BOR (Bed Occupancy Ratio). RSUD Banten 80,00
2 BOR (Bed Occupancy Ratio).RSUD Malingping 75,00
1103 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2 Persentase Pembangunan dan Penanganan Infrastruktur
90,00
2 Persentase Penanganan Pencegahan Banjir dan Abrasi 42,42
2 Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap 100,00
2 Persentase Jembatan Provinsi Dalam Kondisi Mantap 100,00
2 Luas layanan irigasi 20.888,19
2 Persentase penyediaan prasarana air baku 100,00
1104 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
VII-5
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN
2 Luasan Kawasan Kumuh yang ditangani 375,29
2 persentase penyelenggaraan bangunan dan lingkungan dikawasan strategis Provinsi
100,00
2 Persentase Rumah Layak Huni 88,66
2 cakupan penyediaan pengelolaan sampah 20,00
1105 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat
2 Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Banten 80,00
2 Indeks Resiko Bencana 110,00
2 Rasio Penegakan Peraturan Perundang-undangan
daerah
85,00
2 Penanganan konflik masyarakat 100,00
2 Fokus Layanan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
1201 Ketenaga Kerjaan
2 Persentase pekerja Penuh Waktu 46,29
1202 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 72,74
2 Pemenuhan Cakupan Perlindungan Perempuan dan
Anak
100,00
2 Indeks pembangunan gender (IPG) 92,79
1203 Pangan
2 Indeks Ketahanan Pangan Daerah 85,00
1205 Lingkungan Hidup
2 Emisi Rumah Kaca 100,00
2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 52,79
1206 Administrasi Kependudukan dan Capil
2 Cakupan Database Kependudukan Tingkat Provinsi 100,00
1207 Pemberdayaan Masyarakat Desa
2 Capaian Lembaga Kemasyarakatan Desa, Lembaga
Ekonomi Desa dan Pemerintahan Desa/Kelurahan di 48 desa tertinggal dan berkembang yang diberdayakan
25,00
1208 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
2 Angka Kelahiran Total (TFR) 2,26
1209 Perhubungan
2 Persentase kebutuhan sarana dan prasarana transportasi
20,00
2 Persentase Peningkatan Pelayanan Perhubungan
Darat, Laut dan Udara
100,00
1210 Komunikasi dan Informatika
2 Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik)
4,00
2 Indeks Keterbukaan Informasi Publik 90,00
1211 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2 Indeks Keuangan Inklusif 3,00
2 Persentase Peningkatan Kualitas Koperasi 6,00
2 Persentase Peningkatan Omset Usaha Kecil 1,00
1212 Penanaman Modal
VII-6
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN
2 Peringkat Daya Saing Provinsi dibandingkan Provinsi
Lain di Indonesia
2,26
2 Jumlah Realisasi Investasi (PMA + PMDN) 2 Indeks Kepuasan Pelayanan Investor 20,00
1213 Kepemudaan dan Olahraga 100,00
2 Indeks Pembangunan Kepemudaan 2 Indeks Pembangunan Olahraga 4,00
1214 Statistik 90,00
2 Maturitas Data Base Statistik Sektoral
2 Maturitas SIPD 3,00
1215 Persandian 6,00
2 Persentase Sarana dan Prasarana Persandian 1,00
1216 Kebudayaan
2 Persentase pelestarian dan inovasi nilai budaya daerah 5,00
1217 Perpustakaan 53,90
2 Indek Minat Baca Masyarakat 85,97
1218 Kearsipan
2 Persentase OPD yang Menyelenggarakan kearsipan sesuai Ketentuan Kearsipan
45,00
2 Fokus Layanan Urusan Pilihan 45,00
2001 Kelautan dan Perikanan
2 Laju Pertumbuhan Sektor Perikanan 100,00
2002 Pariwisata
2 Persentase peningkatan nilai PDRB sektor Pariwisata 3,09
2003 Pertanian
2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 6,40
2 Pertumbuhan Sektor Pertanian yang optimal 6,20
2004 Kehutanan
2 Rasio Cakupan Tutupan Hutan
33,21
2005 Energi dan Sumberdaya Mineral
2 Rasio elektrifikasi 100,00
2 Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB 0,60
2006 Perdagangan
2 LPE Sektor Perdagangan 6,90
2 Tingkat Inflasi Bahan Pokok 4,00
2007 Perindustrian
2 LPE Sektor Perindustrian 4,70
2 Fokus Administrasi Pemerintahan
3001 Administrasi Pemerintahan
2 Capaian Program-program Kerja DPRD untuk Melaksanakan Fungsi Pengawasan, Fungsi
Pembentukan Perda, dan Fungsi Anggaran Dalam Dokumen RPJMD maupun Dokumen RKPD
100,00
2 Persentase realisasi produk hukum daerah dan HAM
yang terpublikasi
100,00
VII-7
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TARGET CAPAIAN
2 Persentase Kebijakan Kesejahteraan Rakyat 100,00
2 Persentase Realisasi Layanan dan Pembangunan Administrasi Daerah
100,00
2 Capaian Kebijakan Bidang Perekonomian Daerah 100,00
2 Capaian Pelayanan Publik 100,00
2 Persentase Realisasi Kebijakan kerjasama
Pemerintahan
100,00
2 Persentase Peningkatan Pelayanan Umum yang Prima 100,00
2 Persentase Peningkatan Pelayanan Fasilitas Pimpinan 100,00
2 Persentase Rumusan Kebijakan Infrastruktur Daerah
(Total 40 Kebijakan) 100,00
2 Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Pemerintah Provinsi Banten
85,00
2 Persentase Manajemen Reformasi birokrasi 100,00
2 Capian Indeks Reformasi Birokrasi 85,00
2 Capaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Provinsi Banten
100,00
2 Capaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) OPD
85,00
3002 Pengawasan
2 Capaian Maturitas SPIP 4,00
2 Capaian Kapabilitas APIP 4,00
3003 Perencanaan
2 Capaian Kesesuaian dengan Parameter Penilaian
Dokumen Perencanaan Daerah 80,00
2 Penilaian Perencanaan, Pengukuran, pelaporan dan
capaian kinerja
85,00
3004 Keuangan
2 Capaian Opini BPK terhadap laporan keuangan
pemerintah daerah
100,00
2 Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 64,44
3005 Kepegawaian
2 Persentase Peningkatan Indeks Profesionalitas ASN 95,00
3006 Pendidikan dan Pelatihan
2 Persentase Peningkatan Indeks Kompetensi ASN 30,00
3007 Penelitian dan Pengembangan
2 Cakupan Penelitian dan pengembangan 100,00
3 ASPEK DAYA SAING DAERAH
3 Fokus Layanan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1103 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3 Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang 92,50
VIII- 1
BAB VIII PENUTUP
RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 merupakan penjabaran tahun
kelima dari RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022. Rancangan awal
RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 ini disusun berpedoman pada RPJMD
Provinsi Banten Tahun 2017-2022, RKP Tahun 2022, Program strategis
nasional dalam RPJMN Tahun 2020-2024, serta pedoman penyusunan RKPD
Tahun 2022. Sebagai penjabaran tahun terakhir dari RPJMD, maka indikator
dan target kinerja RPJMD, dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang telah
ditetapkan, diagendakan tercapai pada tahun 2022.
Berdasarkan analisis terhadap gambaran umum kondisi Daerah,
analisis rancangan kerangka ekonomi Daerah, penelaahan terhadap sasaran
RPJMD, penelaahan terhadap arah kebijakan RPJMD, penelaahan terhadap
kebijakan pemerintah dan program strategis nasional dalam RPJMN Tahun
2020-2024, Untuk mencapai target kinerja RPJMD, tema pembangunan
tahun 2022 yang diusung adalah “Pemantapan Daya Saing Ekonomi dan
Sumber Daya Manusia”. Prioritas Pembangunan Tahun 2022 diarahkan pada
Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan, Peningkatan Kualitas SDM,
Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pemerataan Pembangunan, serta
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif. Prioritas pembangunan tersebut kemudian
dijabarkan ke dalam Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas untuk tahun
2022.
Rancangan awal RKPD Provinsi Banten Tahun 2022 ini menjadi bahan
penyempurnaan perangkat daerah dalam perumusan rencana program,
kegiatan, indikator kinerja, pendanaan indikatif, lokasi kegiatan dan
kelompok sasaran berdasarkan rencana program, kegiatan, indikator kinerja,
pendanaan indikatif, lokasi kegiatan dan kelompok sasaran dalam Renja
Perangkat Daerah Tahun 2022. Dalam rangka pengendalian dan evaluasi
terhadap perencanaan pembangunan daerah lingkup Daerah provinsi,
daerah kabupaten/kota dan antarkabupaten/kota, Rancangan Awal RKPD
Provinsi Banten Tahun 2022 ini menjadi pedoman bagi penyusunan
Rancangan awal RKPD Kabupaten/Kota. Dalam penyusunan Rancangan
VIII- 2
Awal RKPD Tahun 2022, Kabupaten/Kota melakukan penyelarasan sasaran
dan prioritas pembangunan Daerah serta program dan kegiatan
pembangunan Daerah Kabupaten/Kota dengan sasaran dan prioritas
pembangunan provinsi, serta program dan kegiatan pembangunan Daerah
provinsi pada tahun 2022.
Rancangan awal RKPD Tahun 2022 ini selanjutnya dibahas bersama
dengan kepala Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan, dalam forum
konsultasi publik, untuk memperoleh masukan dan saran penyempurnaan.