193
RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER KECIL (DOKCIL) SD NEGERI TELUKPINANG DI KABUPATEN BOGOR TAHUN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Disusun oleh: KHOIRUNNISA DAMAYANTI NIM 1113101000051 PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA H/

RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER KECIL

(DOKCIL) SD NEGERI TELUKPINANG DI KABUPATEN BOGOR

TAHUN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:

KHOIRUNNISA DAMAYANTI

NIM 1113101000051

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

H/

Page 2: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

i

LEMBAR PERNYATAAN

Page 3: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

Skripsi, Mei 2018

Khoirunnisa Damayanti, NIM:

Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil (Dokcil) SD Negeri

Telukpinang Di Kabupaten Bogor Tahun

xiv + 122 halaman, 10 gambar, 13 tabel, 22 lampiran

ABSTRAK

Pelatihan dokter kecil merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

oleh Puskesmas agar dokter kecil mendapatkan pengetahuan untuk menjalankan

tugasnya di sekolah. Pada pelatihan dokter kecil yang dilakukan oleh Puskesmas

Ciawi, media yang digunakan berupa power point. Namun, media ini sulit diakses

berulang-ulang karena materi tidak diberikan kepada siswa serta membutuhan

komputer dan proyektor untuk membacanya. Untuk itu, penelitian rancangan

media buku cerita bergambar dokter kecil dilakukan agar sasaran mengetahui dan

mengingat informasi yang telah diberikan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan bentuk one grup pretest

posttest design dan analisis konten media. Sampel pada penelitian ini adalah

dokter kecil di SD Negeri Telukpinang 03 yang berjumlah 40 orang. Informan

pada penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, dan guru UKS SD Negeri

Telukpinang 03.

Buku cerita bergambar dokter kecil ini dirancang berdasarkan teori

kognitif sosial menggunakan tahapan ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, Evaluation). Teori kognitif sosial digunakan untuk melakukan

analisis kebutuhan media dengan melihat faktor personal, faktor lingkungan dan

faktor perilaku yang saling mempengaruhi. Hasil penelitian mendapatkan respon

yang baik pada konten media. Perubahan pengetahuan dokter kecil SD Negeri

Telukpinang 03 dilihat mengunakan uji independent t-test dan uji wilcoxon. Pada

uji independent t-test dan uji wilcoxon terdapat perubahan pengetahuan setelah

diberikan media pada materi P3K dengan pvalue 0 001 dan materi pengetahuan

dokter kecil dengan pvalue 0 000. Sedangkan pada materi jajan sehat dengan uji

wilcoxon diketahui bahwa tidak terdapat perubahan yang signifikan setelah

diberikan media dengan pvalue 0 206.

Kata kunci: Dokter Kecil, Buku Cerita Bergambar

Referensi: -

Page 4: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

iii

FACULTY OF HEALTH SCIENCES

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

HEALTH PROMOTION

Undergraduate Thesis, May 2018

Khoirunnisa Damayanti, NIM:

Design of Little Doctor’s Picture Book on Little Doctors in Telukpinang

State Elementary School

xiv + 122 pages, 10 pictures, 13 tables, 22 attachments

ABSTRACT

Little doctor training is one of the activities undertaken by the

Puskesmas in order for a little doctor to gain knowledge to perform his duties at

school. In little doctor training conducted by Puskesmas Ciawi, media used in the

form of power point . But, this media was difficult repeatly because the materials

was not given to participants. If they want to access it, they need a computer and

projector for reading it.. For that, the study of the media book design of small

doctor picture is done so that the target to know and remember the information

that has been given. This research uses qualitative and quantitative approach

(mix method) with one group pretest posttest design and media content analysis.

The sample in this research is a small doctor in Teluk Negeri Negeri State

Elementary School which amounts to people. Informants in this study were

media experts, material experts, and teachers of UKS SD Negeri Telukpinang .

This little doctor picture book is designed based on social cognitive

theory using ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation,

Evaluation). Social cognitive theory is used to analyze media needs by looking at

personal factors, environmental factors and behavioral factors that affect each

other. The results has a good response to media content. The enhancement of

knowledge of small doctor of Telukpinang State Elementary School was seen

using independent t-test and wilcoxon test. In the independent test t-test and

wilcoxon test there is a significant enhancement of knowledge after being given

media on first aid topic with pvalue and little doctor topic with pvalue

. While on healthy snack topic with wilcoxon test known that there is no

significant enhancement after given media with pvalue .

Keywords: Little Doctor, Picture Book

References: -

Page 5: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

iv

Page 6: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

v

Page 7: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Khoirunnisa Damayanti

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 3 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum menikah

Kewarganegaraan : WNI

Agama : Islam

Nomor HP : 085780445504

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2000-2001 : RA Assa‟addah

2001-2007 : SD Negeri Ciawi 01

2007-2010 : SMPIT Roudlotul Jannah

2010-2013 : MA Negeri 2 Kota Bogor

2013-2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Page 8: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

(Dokcil) SD Negeri Telukpinang 03 Di Kabupaten Bogor Tahun 2018”. Sholawat

serta salam kami junjungkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu dengan segala keikhlasannya yang selalu mendoakan, memberikan cinta

dan kasih sayang, serta memberikan dukungan baik moril maupun materil.

Terima kasih pula kepada adikku, Arif yang telah mendukung penyelesaian

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Arif Sumantri, SKM, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku kepala Program Studi Kesehatan

Masyarakat.

4. Ibu Ratri Ciptaningtyas, MHS selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Kepala Puskesmas Ciawi yang telah memberikan izin dan drg. Fitria Istina

Dewi yang telah bersedia sebagai informan dalam penelitian ini.

6. Kepala sekolah SD Negeri Telukpinang 03 yang telah memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian dan Ibu Elis Suryati, S.Pd selaku guru UKS yang

telah membantu terlaksananya penelitian ini.

7. Ibu Lilis Wijayanti yang telah bersedia sebagai informan dalam penelitian ini.

8. Kepada Riska, Hindun, Mira, Ware dan Cirun yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Juga teman-

teman promosi kesehatan 2013 yang telah membantu dan memberikan

dukungan dalam penelitian ini.

Page 9: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

viii

9. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Kesehatan Masyarakat

angkatan 2013 semoga keberkahan dan kemudahan selalu menyertai kita.

10. Serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam penyusunan skripsi ini. Hanya Allah yang dapat membalas segala

kebaikan dengan sebaik baik balasan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

baik pada isi maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat. Terimakasih.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 7 Mei 2018

Penulis

Page 10: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... ii

ABSTRACT ................................................................................................................ iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 8

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................

2.1 Dokter Kecil (Dokcil) ............................................................................. 11

2.2 Pelatihan Dokter Kecil ........................................................................... 14

2.3 Anak Usia Sekolah ................................................................................. 14

2.4 Pendidikan Kesehatan ............................................................................ 20

2.5 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan .......................... 22

2.6 Media Buku Cerita Bergambar ............................................................... 28

2.7 Model Pengembangan Media ADDIE ................................................... 34

2.8 Teori Kognitif Sosial .............................................................................. 37

2.9 Kerangka Teori ....................................................................................... 42

Page 11: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

x

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ...........................

3.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 43

3.2 Definisi Operasional ............................................................................... 45

3.3 Definisi Istilah ........................................................................................ 47

BAB IV METODE PENELITIAN ..........................................................................

4.1 Desain Studi Penelitian .......................................................................... 51

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 53

4.3 Informan Penelitian, Populasi, dan Sampel ............................................ 53

4.4 Tahapan Penelitian Rancangan Buku Cerita Bergambar ....................... 58

4.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data ....................................................... 65

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................................

5.1 Analisis Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil ................... 70

5.2 Desain Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil ..................... 75

5.3 Pengembangan Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil ........ 88

5.4 Implementasi Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil........... 99

5.5 Evaluasi Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil................. 102

BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................................

6.1 Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 108

6.2 Tahap Analisis (Analyze) ...................................................................... 108

6.3 Tahap Desain (Design) ......................................................................... 112

6.4 Tahap Pengembangan (Development) .................................................. 115

6.5 Tahap Implementasi (Implementation)................................................. 117

6.6 Tahap Evaluasi (Evaluation) ................................................................ 118

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

7.1 Kesimpulan Penelitian Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter

Kecil ...................................................................................................... 123

7.1 Saran Penelitian Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

.............................................................................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

LAMPIRAN

Page 12: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 44

Tabel 3.2 Definisi Istilah ........................................................................... 46

Tabel 4.1 Matriks Informan Penelitian ...................................................... 54

Tabel 5.1 Konsep Rancangan dari Hasil Analisis Kebutuhan Media

Berdasarkan Faktor Personal, Lingkungan, dan Perilaku .......... 74

Tabel 5.2 Rancangan Storyboard Buku Cerita Bergambar

Dokter Kecil ............................................................................... 78

Tabel 5.3 Sumber Referensi Gambar yang Terdapat dalam

Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil ........................................ 84

Tabel 5.4 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan

Review Ahli Media Pada Lembar Cover.................................... 86

Tabel 5.5 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan

Review Ahli Media Pada Materi Dokter Kecil .......................... 88

Tabel 5.6 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan

Review Ahli Media Pada Materi Jajan Sehat ............................. 90

Tabel 5.7 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan

Review Ahli Media Pada Materi Jajan Sehat ............................ 93

Tabel 5.8 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan

Review Ahli Materi ................................................................... 95

Tabel 5.9 Evaluasi Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil Oleh

Dokter Kecil SD Negeri Telukpinang 03 .................................. 101

Tabel 5.10 Evaluasi Konten Media Buku Cerita Bergambar Dokter

Kecil ........................................................................................... 103

Tabel 5.11 Evaluasi Pengetahuan Materi Dokter Kecil, Jajan Sehat dan

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pada Dokter Kecil Di

SD Negeri Telukpinang 03 ........................................................ 105

Page 13: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Kognitif Sosial ................................................. 41

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 43

Gambar 4.1 Pembuatan Lembar Task Awal .................................................. 59

Gambar 4.2 Cara Memasukkan Gambar Ke Dalam Lembar Task ................. 59

Gambar 4.3 Cara Menebalkan Garis Pada Gambar Dengan

Paint Bucket Tool ....................................................................... 60

Gambar 4.4 Hasil Pewarnaan Keseluruhan Gambar ...................................... 60

Gambar 4.5 Pemberian Teks Cerita Pada Gambar ......................................... 60

Gambar 4.6 Penyesuaian Ukuran Tulisan ...................................................... 61

Gambar 4.7 Pembuatan Background Tulisan ................................................. 61

Gambar 4.8 Penyimpanan File Dengan Format JPEG/Gambar ..................... 62

Page 14: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

TAHAP ANALISIS

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam Informan Dokter Kecil yang

Pernah Mengikuti Pelatihan Dokter Kecil

Lampiran 2 Matriks Hasil Wawancara Dengan Informan Dokter Kecil

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Informan Wawancara Mendalam Informan

Guru UKS

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Mendalam Informan Guru UKS

Lampiran 5 Matriks Wawancara Mendalam Informan Guru UKS

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Responden Kuesioner Gaya Belajar Anak

Lampiran 7 Kuesioner Gaya Belajar Anak

TAHAP DESAIN

Lampiran 8 Dokumentasi Hasil Observasi Kantin dan UKS SD Negeri

Telukpinang 03

TAHAP PENGEMBANGAN

Lampiran 9 Lembar Persetujuan Informan Ahli Media dan Ahli Materi

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Mendalam Ahli Media (Tahap Uji Coba)

Lampiran 11 Pedoman Wawancara Mendalam Ahli Materi (Tahap Uji Coba)

Lampiran 12 Matriks Wawancara Informan Ahli Media (Tahap Uji Coba)

Lampiran 13 Matriks Wawancara Mendalam Ahli Materi (Tahap Uji Coba)

Lampiran 14 Pedoman Wawancara Ahli Media (Tahap Konfirmasi)

Lampiran 15 Matriks Wawancara Ahli Media (Tahap Konfirmasi)

TAHAP IMPLEMENTASI

Lampiran 16 Dokumentasi Pengambilan Data

TAHAP EVALUASI

Lampiran 17 Lembar Persetujuan Responden Dokter Kecil

Lampiran 18 Kuesioner Pengetahuan Dokter Kecil (Pretest dan Posttest)

Page 15: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

xiv

Lampiran 19 Kuesioner Penilaian Media Buku Cerita Bergambar Oleh Dokter

Kecil

Lampiran 20 Hasil Analisis Deskriptif

Lampiran 21 Hasil Independent T-Test dan Uji Wilcoxon

Lampiran 22 Hasil Tanggapan Dokter Kecil Terhadap Media Buku Cerita

Bergambar Dokter Kecil

Page 16: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

xv

Page 17: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teman sebaya memiliki peranan yang penting dalam

menumbuhkan perilaku yang positif pada anak usia sekolah. Kelompok

teman sebaya memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak

usia sekolah baik secara emosional maupun secara social (Perdana,

Ayuningsh dan Widiastuti). Hubungan dengan teman sebaya dapat

membantu dalam mengatasi masalah (Huston & Ripker dalam Perdana,

Ayuningsih dan Widiastuti). Begitu pula dengan masalah yang berkaitan

dengan kesehatan pada anak usia sekolah agar terwujudnya sekolah yang

sehat.

Anak usia sekolah memiliki banyak permasalahan kesehatan,

terutama pada anak sekolah dasar. Pada anak sekolah dasar masalah yang

muncul yaitu masalah pemilihan jajanan anak sekolah yang kurang baik

(Rosyidah 2015). Selain itu, menurut Permata dalam Prasetyo, Hudha &

Mayangsari (2014) banyak anak usia sekolah yang menderita diare

dikarenakan sebelum dan sesudah makan mereka tidak mencuci tangan.

Bakteri yang ada di tangan ikut masuk ke dalam tubuh bersama makanan

yang dimakan dan menyebabkan infeksi seperti diare. Permasalahan lainnya

Page 18: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

2

adalah siswa Sekolah Dasar (SD) berisiko mengalami masalah nutrisi

sehubungan dengan pola makan dan masa tumbuh kembang (Lestari,

Ernalia dan Restuastuti 2016).

Sekolah yang sehat dapat menunjang siswa agar mendapatkan

pendidikan yang lebih baik. Salah satu elemen sekolah yang dapat

mewujudkan terciptanya hidup bersih dan sehat di sekolah adalah dengan

adanya dokter kecil. Dokter kecil merupakan peserta didik yang memenuhi

kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman,

keluarga dan lingkungannya (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Untuk itu,

dengan adanya dokter kecil dapat memberikan contoh dan pengetahuan

kepada teman sebayanya di sekolah untuk berperilaku sehat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurafifah (2015)

menyatakan bahwa setelah adanya dokter kecil terjadi perubahan

pengetahuan dan perilaku siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat

menjadi lebih baik. Sehingga terdapat pengarun h diadakannya dokter kecil

dengan pengetahuan dan perilaku siswa. Dengan begitu, dokter kecil dapat

membawa perubahan yang baik bagi sekolah apabila melaksanakan

tugasnya dengan baik dan benar.

Dokter kecil di sekolah memiliki beberapa peran yakni selalu

bersikap dan berperilaku sehat, dapat menggerakkan teman sesama teman-

teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap

dirinya masing-masing, berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan

Page 19: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

3

yang baik di sekolah maupun di rumah, membantu guru dan petugas

kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah, serta

berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain Pekan

Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan

Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan kegiatan peningkatan

kesehatan lainnya (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Untuk menjadi dokter

kecil di sekolah memiliki beberapa kriteria tertentu. Berdasarkan

Kementrian Kesehatan RI (2011), adapun kriteria yang ditetapkan untuk

menjadi dokter kecil salah satunya adalah peserta didik kelas 4 dan 5

SD/MI. Peran dan tugas tersebut akan berjalan dengan baik apabila dokter

kecil tersebut memiliki bekal pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan.

memenuhi aspek-aspek yang menjadi kriteria sekolah sehat. Aspek-aspek

yang dinilai dalam lomba sekolah sehat adalah Trias UKS dan Sarana

Prasana Sekolah, Pengetahuan dan sikap peserta didik, Upaya dan

komitmen Kepala Sekolah, serta Kinerja Tim Pembina UKS. Trias UKS di

Sekolah meliputi perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKS

di sekolah, upaya pemenuhan sarana prasarana sekolah sehat, kebijakan

yang mendukung pelaksanaan UKS, dll (Kementrian Kesehatan RI, 2016).

Pengetahuan dan sikap peserta didik, meliputi pengetahuan dan sikap

tentang UKS, PHBS, kesehatan reproduksi, imunisasi, penyakit menular dan

tidak menular, pemberantasan sarang nyamuk, gizi seimbang, penghindaran

kekerasan, dll (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Dalam keikutsertaannya

menjadi perwakilan sekolah sehat, sekolah dibantu oleh Puskesmas Ciawi

Page 20: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

4

yang merupakan Puskesmas Kecamatan di wilayah tersebut, termasuk

dalam mengadakan pelatihan dokter kecil.

Puskesmas Ciawi telah mengadakan pelatihan dokter kecil kepada

perwakilan dokter kecil di setiap sekolah di Kecamatan Ciawi, termasuk SD

Negeri Telukpinang 03. Dalam pelatihan tersebut hanya diikuti oleh tiga

orang perwakilan dokter kecil setiap sekolah. Berdasarkan hasil wawancara

dengan perwakilan peserta pelatihan dokter kecil diketahui bahwa media

yang digunakan berupa power point. Ketiga dokter kecil menyatakan bahwa

media tersebut menarik hanya dari segi gambar-gambarnya saja. Namun

mereka tidak banyak mengingat materi yang telah disampaikan. Disamping

itu, berdasarkan hasil pengamatan peneliti, media pelatihan berupa power

point memiliki kelemahan diantaranya sulit diakses secara berulang-ulang

oleh siswa sekolah dasar karena membutuhkan proyektor dan komputer dan

materi tidak diberikan kepada siswa. Selain itu juga, berdasarkan hasil studi

pendahuluan pada 30 orang siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri Telukpinang 03

untuk mengetahui tipe gaya belajar siswa, diketahui bahwa 60 siswa

memiliki tipe gaya belajar visual, 30 memiliki tipe gaya belajar auditori

dan 10 siswanya memiliki gaya belajar kinestetik. Berdasakan hal

tersebut, siswa membutuhkan media yang mudah diakses dalam bentuk

media visual cetak.

Pemilihan media adalah penjabaran saluran yang akan digunakan

untuk menyampaikan pesan pada khalayak sasaran. Yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan media adalah pemilihan media didasarkan pada selera

Page 21: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

5

khalayak sasaran, bukan pada selera pengelola program; harus memberi

dampak yang luas/ menjangkau khalayak sasaran dengan tingkat frekuensi,

efektivitas, dan kredibilitas yang tinggi; dan disampaikan secara menarik

dengan frekuensi yang sering (Komala, Novianti & Suekti, 2014)

Dalam penelitian ini, dipilihlah media buku cerita bergambar

yang merupakan buku yang di dalamnya terdapat gambar dan kata-kata,

yang tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling bergantung menjadi

sebuah kesatuan cerita (Adipta, Maryaeni & Hasanah, 2016). Pemilihan

media tersebut dikarenakan sebagian besar siswa kelas 4 dan 5 yang

merupakan syarat untuk menjadi dokter kecil (Kementrian Kesehatan RI,

2011) memiliki gaya belajar visual yang artinya lebih mudah mengingat

dengan gambar dan dapat belajar dengan baik melalui gambar visual

(Gilakjani, 2012). Selain itu, buku cerita ini juga merupakan hasil pilihan

perwakilan dokter kecil setelah ditanyakan mengenai ketertarikan beberapa

jenis media cetak seperti poster, leaflet dan buku cerita. Adapun kelebihan

lain dari buku cerita bergambar adalah dapat mencakup banyak orang,

dalam artian dapat dilihat berulang kali oleh orang yang berbeda.

(Notoatmodjo, 2010)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dirgantara dkk

(2013) mengenai peningkatan pengetahuan dokter kecil mengenai

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) bahwa diperlukan suatu media

yang menjadi solusi untuk dokter kecil agar dapat belajar sambil bermain.

Untuk itu, dibuatlah suatu media berupa kartu Dokter Kecil Keluarga

Page 22: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

6

Indonesia (Dokkelin) yang memiliki keunggulan diantaranya daya tarik

visualnya yang tinggi karena kartu Dokkelin dilengkapi oleh gambar

sehingga anak cenderung mudah mengingat, bahasa Indonesia yang mudah

dimengerti oleh anak membuat materi P3K mudah dipahami. Akan tetapi,

kekurangan dari Dokkelin ini tidak memiliki jalan cerita seperti halnya buku

cerita bergambar. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2016)

diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa SDN Kemiri

dan SDN Tegalsari setelah diberikan media buku cerita bergambar. Terdapat

peningkatan rata-rata skor pengetahuan antara sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan dengan media buku cerita bergambar yakni 58 97

menjadi 78 07. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa media buku cerita

bergambar dapat meningkatkan pengetahuan pada siswa sekolah dasar.

Untuk pembuatan media buku cerita bergambar dokter kecil ini

akan menggunakan model ADDIE. Model ini dirasa tepat untuk

menggambarkan tahapan pembuatan media. Selain itu, model ini juga

dianggap efektif dan efisien. Berdasarkan model ADDIE, sebuah rancangan

media harus terdiri dari tahapan analisis masalah dan kebutuhan, merancang

media apa yang akan dibuat termasuk mempertimbangkan komponen-

komponen yang terdapat di dalam media tersebut, mengembangkan tujuan

dari media tersebut sehingga pemakaian media tersebut dapat sesuai untuk

sasaran,dan yang terakhir adalah penilaian dari media yang telah dibuat

(Aldoobie, 2015).

Page 23: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

7

Dalam rangkaian model ADDIE, peneliti memodifikasi dengan

ditambahkannya teori kognitif sosial ke dalam tahapan sasaran. Hal ini

dilakukan agar analisis sasaran lebih mendalam. Menurut Bandura, seluruh

proses pembelajaran yang sebenarnya dapat terjadi dengan melihat orang

lain berperilaku dan akibat dari perilaku orang tersebut. (Bandura dalam

Minnesota State University). Hal itu terjadi karena adanya proses timbal di

mana semua faktor saling berhubungan dan bisa diawali dari faktor

manapun terlebih dahulu yaitu faktor personal, lingkungan dan perilaku

yang disebut triadic reciprocal (Bandura, 1999). Dikarenakan hal tersebut,

penelitian ini menggunakan teori kognitif sosial dimodifikasi ke dalam

model ADDIE agar media yang dihasilkan lebih tepat guna dan tepat

sasaran serta dapat dimanfaatkan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Anak sekolah dasar memiliki beberapa masalah kesehatan.

Dengan adanya hubungan teman sebaya di sekolah dapat membantu

mengatasi masalah, terutama masalah kesehatan. Untuk itu, dokter kecil di

sekolah dapat mempengaruhi teman sebayanya untuk hidup sehat.

Dokter kecil perlu mendapatkan pelatihan agar dapat menjalankan

tugasnya dengan baik dan benar. Dalam pelatihan dokter kecil yang pernah

dilaksanakan oleh Puskesmas Ciawi, diketahui media yang digunakan

berupa media power point. Namun, media ini sulit diakses secara berulang-

ulang karena materi tidak diberikan kepada peserta.

Page 24: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

8

Berdasarkan hal tersebut, pelatihan untuk dokter kecil perlu

menggunakan media yang mudah diakses berulang-ulang dengan mudah,

yaitu berupa media cetak. Perwakilan peserta pelatihan dokter kecil yang

dilakukan oleh Puskesmas Ciawi memilih media buku cerita dibandingkan

media cetak lainnya.

SD Negeri Telukpinang 03 merupakan sekolah yang menjadi

perwakilan Kecamatan Ciawi untuk lomba sekolah sehat. Namun, dokter

kecil yang ada belum mendapatkan pelatihan secara keseluruhan.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti memutuskan ingin membuat media buku

cerita bergambar dokter kecil SD Negeri Telukpinang 03.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1.3.1 Bagaimana hasil analisis (analyze) rancangan media kesehatan

dokter kecil untuk SD Negeri Telukpinang 03?

1.3.2 Bagaimana hasil desain (design) rancangan media kesehatan dokter

kecil untuk SD Negeri Telukpinang 03?

1.3.3 Bagaimana hasil pengembangan (development) rancangan media

kesehatan dokter kecil untuk SD Negeri Telukpinang 03?

1.3.4 Bagaimana hasil implementasi (implement) rancangan media

kesehatan dokter kecil untuk SD Negeri Telukpinang 03?

1.3.5 Bagaimana hasil evaluasi (evaluate) rancangan media kesehatan

dokter kecil untuk SD Negeri Telukpinang 03?

Page 25: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

9

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Dihasilkannya media buku cerita bergambar yang efektif

untuk dokter kecil di sekolah dasar di Kabupaten Bogor.

1.4.2 Tujuan Khusus

A. Diperolehnya hasil analisis (analyze) rancangan media buku

cerita bergambar dokter kecil di SD Telukpinang 03.

B. Diperolehnya hasil desain (design) rancangan media buku cerita

bergambar dokter kecil di SD Telukpinang 03.

C. Diperolehnya hasil pengembangan (development) rancangan

media buku cerita bergambar dokter kecil di SD Telukpinang

03.

D. Diperolehnya hasil implementasi (implementation) rancangan

media buku cerita bergambar dokter kecil di SD Telukpinang

03.

E. Diperolehnya hasil evaluasi (evaluation) rancangan media buku

cerita bergambar dokter kecil di SD Telukpinang 03.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Dokter Kecil

Penelitian ini bermanfaat bagi dokter kecil karena media

yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai panduan kegiatan dokter

Page 26: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

10

kecil di sekolah serta dapat memberikan wawasan mengenai

kegiatan dokter kecil.

1.5.2 Bagi Sekolah

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi sekolah terutama

sekolah dasar yang memiliki dokter kecil agar memudahkan dalam

membina dokter kecil untuk melakukan kegiatan UKS di sekolah.

1.5.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk

peneliti lainnya serta menambah wawasan dan pengalaman bagi

peneliti sendiri.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mix method atau

penggabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dilaksanakan pada

bulan Agustus 2017 hingga April 2018. Lokasi penelitian dilaksanakan di

SD Negeri Telukpinang 03, Kabupaten Bogor. Peneliti akan melakukan

perancangan media promosi kesehatan berupa buku cerita bergambar untuk

dokter kecil yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan

sasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah dihasilkannya rancangan media

buku cerita bergambar yang efektif untuk dokter kecil di SD Negeri

Telukpinang 03, Kabupaten Bogor

Page 27: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dokter Kecil (Dokcil)

2.1.1 Definisi Dokter Kecil

Dokter Kecil adalah peserta didik yang memenuhi kriteria

dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri,

teman, keluarga dan lingkungannya (Kementrian Kesehatan RI,

2011).

Dokter kecil ini memiliki tujuan umum yaitu agar

meningkatnya partsipasi peserta didik dalam program UKS.

Sedangkan tujuan khususnya antara lain yakni agar peserta didik

dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan

lingkungannya serta dapat menolong dirinya sendiri, sesama dan

orang lain untuk hidup sehat (Kementrian Kesehatan RI, 2011).

2.1.2 Kriteria Dokter Kecil

Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan dokter

kecil di sekolah dasar adalah sebagai berikut (Kementrian Kesehatan

RI, 2011).

Page 28: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

12

a. Peserta didik kelas 4 atau kelas 5 sekolah dasar/madrasah

ibtidaiyah dan belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil.

Page 29: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

13

b. Berprestasi sekolah.

c. Berbadan sehat.

d. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

e. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat.

f. Berbudi pekerti dan suka menolong.

g. Izin orang tua.

2.1.3 Tugas dan Kewajiban Dokter Kecil

Bagi seorang dokter kecil, ada tugas dan kewajiban yang

harus dijalankan yakni sebagai berikut. (Kementrian Kesehatan RI,

2011)

a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.

b. Dapat menggerakkan teman sesama teman-teman siswa untuk

bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya

masing-masing.

c. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di

sekolah maupun di rumah.

d. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan

pelayanan kesehatan di sekolah.

e. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain

Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB

di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan

kegiatan peningkatan kesehatan lainnya.

Page 30: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

14

2.2 Pelatihan Dokter Kecil

2.2.1 Definisi Pelatihan

Menurut Siagian dalam Shinta definisi pelatihan adalah:

proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode

tertentu secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan

dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan

kerja seseorang atau sekelompok orang (Shinta, 2015).

Berdasarkan pendapat Maulana dalam Kurniawan,

Gamelia & Widiyanto (2014) menyebutkan suatu tujuan dari

pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

guna mengembangkan sumber daya manusia.

2.2.2 Pelatihan Dokter Kecil

Berdasarkan definisi pelatihan, dapat disimpulkan bahwa

pelatihan dokter kecil merupakan sebuah proses yang harus

dilakukan agar dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan,

sikap dan perilaku dokter kecil agar dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik dan benar.

2.3 Anak Usia Sekolah

2.3.1 Definisi

Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang

sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Walaupun tanggung

Page 31: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

15

jawab utama kesehatan anak usia sekolah berada di tangan orang

tua/wali, tetapi sekolah memiliki pengaruh yang besar untuk

mempengaruhi kesehatan masyarakat terutama kesehatan anak

(Nurafifah, 2015).

2.3.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah

Anak pada usia sekolah dasar umumnya memiliki

karakteristik perilaku yang khas dan hanya ditemukan pada periode

usia tersebut. Karakteristik perilaku tersebut meliputi pembentukan

kelompok teman sebaya, perilaku tidak jujur atau berbohong,

perilaku curang, ketakutan dan stres. Selain perilaku-perilaku di atas,

perkembangan perilaku anak usia sekolah juga meliputi pola koping

serta adanya aktivitas pengalih (Potter & Perry, Wong et.al. dalam

Latifah, 2012).

Menurut Hurlock dalam Latifah (2012) mendefinisikan

karakteristik anak pada usia sekolah sebagai masa berkelompok

dimana perhatian anak tertuju pada keinginan agar diterima oleh

kelompoknya. Pada tahap ini anak akan mengalami penyesuaian diri

dengan standar yang ditetapkan oleh kelompoknya.

2.3.3 Perkembangan Kognitif Anak

Karakteristik perkembangan kognitif anak usia sekolah ini

dijelaskan dengan menggunakan tahap perkembangan kognitif

menurut Piaget. Kemampuan kognitif berkaitan dengan cara kerja

otak. Adapun perkembangan kognitif itu meliputi:

Page 32: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

16

A. Tingkat sensori motor pada umur 0-2 tahun

Bayi lahir dengan refleks bawaan, dimodifikasi dan

digabungkan untuk membentuk tingkah laku yang telah lebih

kompleks. Pada masa ini anak belum mempunyai konsepsi

tentang objek tetap. Ia hanya mengetahui hal-hal yang ditangkap

oleh inderanya (Alfin).

B. Tingkat pra operasional pada umur 2-7 tahun

Anak mulai timbul pertumbuhan kognitifnya, tetapi

masih terbatas pada hal-hal yang dapat dijumpai (dilihat) di

dalam lingkungannya saja. Baru pada menjelang akhir tahun ke-

2 anak telah mengenal simbol dan nama: (Alfin)

Anak dapat mengaitkan pengalaman yang telah ada di

lingkungan bermainnya dengan pengalaman pribadinya, dan

karenanya ia menjadi egois.

Anak belum memiliki kemampuan untuk memecahkan

masalah yang membutuhkan berfikir “yang dapat di

balik”(reversible). Pikiran mereka bersifat irreversible.

Anak belum mampu melihat dua aspek dari satu objek atau

situasi sekaligus dan belum mampu bernalar (reasoning)

secara induktif dan deduktif.

Page 33: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

17

Anak bernalar secara tranduktif (dari khusus ke khusus),

juga belum mampu membedakan antara fakta dan fantasi.

Anak belum memiliki konsep kekekalan (kuantitas, materi,

luas, berat dan isi)

Menjelang tahap akhir ini, anak mampu memberi alasan

mengenai apa yang mereka percayai. Anak dapat

mengklasifikasikan objek ke dalam kelompok yang hanya

memiliki satu sifat tertentu dan telah mulai mengerti konsep

yang konkrit.

C. Tingkat operasional konkrit pada umur 7-11 tahun

Menurut Jean Piaget, penrkembangan kognisi anak

sekolah dasar pada usia 7-11 tahun di mana usia dokter kecil

termasuk di dalamnya, yakni memasuki tahap operasi konkret

(concrete operations). Tahap ini dicirikan dengan

perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan

tertentu yang logis. Anak sudah memperkembangkan operasi-

operasi logis. Operasi itu bersifat reversible, artinya dapat

dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang dapat

dikembalikan kepada awalnya lagi. Misalnya, bila suatu benda

A dikembangkan dengan cara tertentu menjadi benda B, dapat

juga dibuat bahwa benda B dengan cara tertentu menjadi

kembali menjadi benda A. Dengan operasi itu, anak telah

mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan

Page 34: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

18

dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi

(Suparno, 2006).

Selanjutnya Brunner mengatakan bahwa

perkembangan kognisi seseorang bisa dimajukan dengan jalan

mengatur bahan pelajaran. Adapun faktor-faktor yang

berpengaruh dalam perkembangan kognitif ada empat faktor,

yaitu:

1) Lingkungan fisik. Kontak dengan lingkungan fisik perlu

karena interaksi antara individu dan dunia luar merupakan

sumber pengetahuan baru.

2) Kematangan, artinya membuka kemungkinan untuk

perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan

membatasi secara luas prestasi kognitif.

3) Pengaruh sosial, artinya termasuk penanaman bahasa dan

pendidikan pentingnya lingkungan sosial serta pengalaman.

4) Proses pengaturan diri yang disebut equilibrasi. Ekuilibrasi

menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara

terpadu dan tersusun dengan baik.

2.3.4 Gaya Belajar Anak

2.3.4.1 Definisi Gaya Belajar

Gaya belajar dapat didefinisikan dalam beberapa

pandangan, tergantung pada perspektif seseorang. Brown

(2000) mendefinisikan gaya belajar sebagai cara individu

Page 35: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

19

merasakan dan memproses informasi dalam situasi

pembelajaran. Dia berpendapat bahwa preferensi gaya

belajar adalah salah satu aspek gaya belajar, dan mengacu

pada pilihan salah satu situasi pembelajaran atau kondisi

yang lainnya. Gaya belajar juga terkadang didefinisikan

sebagai karakteristik kognitif, afektif, sosial dan perilaku

psikologis yang berfungsi sebagai indikator yang relatif

stabil tentang bagaimana peserta melihat, berinteraksi

dengan, dan menanggapi lingkungan belajar (MacKeracher

in Gilakjani, 2012).

2.3.4.2 Macam-Macam Gaya Belajar Anak

Gaya belajar anak secara umum terbagi menjadi

tiga tipe, yaitu visual, auditori dan kinestetik sebagai berikut

(Gilakjani, 2012).

A. Visual (Visual)

Seseorang yang memiliki gaya belajar visual

lebih mudah mengingat dengan gambar dan dapat

belajar dengan baik melalui gambar visual. Mereka

dapat memahami pembelajaran dengan baik melalui

petunjuk non verbal yang diajarkan oleh guru seperti

bahasa tubuh untuk membantu pemahaman materi

(Gilakjani, 2012).

B. Auditori (Auditory)

Page 36: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

20

Seseorang yang memiliki gaya belajar auditori

mendapatkan informasi melalui pendengaran dan

menginterpretasikan informasi melalui nada suara,

penekanan, dan kecepatan berbicara. Selain itu,

seseorang dengan tipe belajar auditori memiliki cara

belajar dengan cara membaca secara keras di kelas dan

bisa jadi tidak begitu memahami informasi yang hanya

ditulis saja (Gilakjani, 2012).

C. Kinestetik (Kinestethic)

Individu dengan gaya belajar kinestetik belajar

paling baik dengan dan pendekatan penanganan yang

aktif. Individu ini baik dalam hal interaksi dengan

dunia luar. Seringkali individu dengan tipe belajar ini

sangan sulit untuk mencapai target dan mudah untuk

tidak fokus (Ldpride,n.d in Gilakjani & Ahmadi, 2011).

2.4 Pendidikan Kesehatan

2.4.1 Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang

`program-program kesehatan yang dapat menghasilkan perubahan

dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep

pendidikan kesehatan merupakan proses belajar pada individu,

kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai

Page 37: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

21

kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah

kesehatan menjadi mampu (Notoatmodjo dalam Utari, Arneliwati,

Novayelinda).

Pendidikan kesehatan dapat berperan untuk merubah

perilaku individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan nilai-

nilai kesehatan. Perubahan perilaku yang diharapakan adalah dapat

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko

terjadinya sakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta

berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat sehingga

perubahan perilaku merupakan hasil dari pendidikan kesehatan

(Notoatmodjo dalam Utari, Arneliwati, Novayelinda).

2.4.2 Sasaran Pendidikan Kesehatan

Sasaran pendidikan kesehatan di Indonesia berdasarkan

pada program pembangunan Indonesia adalah sebagai berikut

(Fitriani, 2011).

1. Masyarakat umum.

2. Masyarakat dalam kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda,

remaja. Termasuk dalam kelompok khusus adalah lembaga

pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan tinggi, sekolah

agama baik negeri maupun swasta.

2.4.3 Manfaat Alat Bantu Pendidikan Kesehatan

Alat bantu pendidikan kesehatan memiliki manfaat

sebagai berikut (Fitriani, 2011).

Page 38: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

22

1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3. Membantu mengatasi hambatan bahasa.

4. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-

pesan kesehatan.

5. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan

cepat.

6. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan

yang diterima kepada orang lain.

7. Mempermudah penyampaaian bahan pendidikan/informasi oleh

para pendidik/pelaku pendidikan.

8. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

9. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih

mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih

baik.

10. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

2.5 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan

2.5.1 Konsep Media Secara Umum

Heinich pada tahun 1982 memberikan pengertian bahwa

media adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber dan

penerima, seperti televisi, radio, film, rekaman, audio, gambar yang

diproyeksikan dan bahan-bahan cetak. Selain itu, Education

Page 39: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

23

Association memberikan pengertian bahwa media adalah benda yang

dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan

beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan

belajar mengajar dapat memengaruhi efektifitas program

instruksional (Solang, Losu & Tando, 2016)

2.5.2 Media Promosi atau Promosi Kesehatan

Media pendidikan atau promosi kesehatan adalah semua

sarana atau upaya untuk menmpilkan pesan atau informasi yang

ingin disampikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak,

elektronika, dan medi luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat

pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah

perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2010).

2.5.3 Tujuan Media Promosi Kesehatan

Pembuatan media seperti halnya media edukasi kesehatan

memiliki beberapa tujuan yakni sebagai berikut (Notoatmodjo, 2007)

1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi

2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi

3. Dapat memperjelas informasi

4. Media dapat mempermudah pengertian

5. Mengurangi komunikasi yang verbalistik

6. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan

mata

7. Memperlancar komunikasi

Page 40: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

24

2.5.4 Fungsi dan Manfaat Media Promosi Kesehatan

Dalam promosi kesehatan, media yang baik harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010).

a. Alat peraga/media harus mudah dimengerti oleh sasaran.

b. Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat

diterima oleh sasaran.

Penggunaan media dalam kegiatan promosi kesehatan

dapat memberikan fungsi dan manfaat sebagai berikut

(Notoatmodjo, 2010).

a. Dapat menghindari kesalahan pengertian/pemahaman yang salah

tafsir.

b. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah

ditangkap.

c. Materi promosi yang disampai kan akan lebih lama diingat,

terutama hal-hal yang mengesankan.

d. Dapat menarik serta memusatkan perhatian.

e. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang

dianjurkan.

2.5.5 Jenis Media Promosi Kesehatan

Notoatmodjo dalam Komala, Novianti & Subekti (2014)

menggolongkan jenis-jenis media promosi kesehatan menjadi:

Page 41: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

25

1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan media promosi

kesehatan dibagi menjadi :

a. Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/ bacaan, folder, leaflet,

majalah, buletin, dan sebagainya.

b. Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart,

tranparan, slide, film, dan seterusnya.

2. Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan

dikelompokkan menjadi:

a. Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan

pesan-pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari

gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata

warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi

informasi dan menghibur. Adapun macam-macamnya

adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar

balik, sticker, dan pamflet.

b. Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis,

dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya

melalui alat bantu elektronika. Adapun macam-macam

media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete,

CD, VCD.

c. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan

pesannya di luar ruang secara umum melalui media cetak

dan elektronika secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu

Page 42: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

26

poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum

di perjalanan, spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk

tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain

dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu

tempat yang strategi agar dapat dilihat oleh semua orang,

pameran, banner dan TV layar lebar.

2.5.6 Himbauan dalam Pesan Media

Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk

mempengaruhi orang lain, atau pesan itu untuk menghimbau

khalayak sasaran agar mereka menerima dan melaksanakan gagasan

(Kemenkes dalam Puspitasari, 2017).

a. Himbauan Rasional

Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada

dasarnya makhluk rasional. Contoh pesan “Datanglah ke

posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi melindungi

anak dari penyakit berbahaya” para ibu mengerti pesan itu

namun kadang tidak bertindak karena keraguan (Kemenkes

dalam Puspitasari, 2017).

b. Himbauan Emosional

Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih

didasarkan pada emosi daripada hasil pemikiran rasional.

Beberapa hal menunjukan bahwa pesan dengan menggunakan

imbauan emosional sering lebih berhasil dibanding dengan

Page 43: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

27

imbauan dengan bahasa rasional. Contoh: “Diare penyakit

berbahaya, merupakan penyebab kematian bayi. Cegahlah

dengan stop BAB sembarangan” Kombinasikan dalam media

hubungan gagasan dengan unsur visual dan non verbal, misal

dengan gambar anak balita sakit, kemudian tertera pesan

“Lindungi anak Anda” (Kemenkes dalam Puspitasari, 2017).

c. Himbauan Ketakutan

Penggunaan imbauan dengan pesan yang menimbulkan

ketakutan harus digunakan secara berhati-hati. Ada sebagian

orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut

dengan imbauan semacam ini, tetapi sebaliknya kelompok orang

yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, pesan semacam ini

akan lebih efektif (Kemenkes dalam Puspitasari, 2017).

d. Himbauan Ganjaran

Pesan dengan imbauan ganjaran dimaksudkan

menjanjikan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh si

penerima pesan. Teknik semacam ini dirasa cukup masuk akal,

karena pada kenyataanya orang akan lebih banyak mengubah

perilakunya bila akan memperoleh imbalan (terutama materi)

yang cukup (Kemenkes dalam Puspitasari, 2017).

e. Himbauan Motivasional

Pesan ini dengan menggunakan bahasa imbauan motivasi

yang menyentuh kondisi internal diri si penerima pesan.

Page 44: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

28

Manusia dapat digerakkan lewat dorongan kebutuhan biologis

seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan

psikologis seperti kasih sayang, keagamaan, prestasi, dll

(Kemenkes dalam Puspitasari, 2017).

2.6 Media Buku Cerita Bergambar

2.6.2 Definisi Buku Cerita Bergambar

Menurut Mitchell “Picture storybooks are books in which

the picture and text are tightly intertwined. Neither the pictures nor

the words are selfsufficient; they need each other to tell the story”.

Pernyataan tersebut memiliki makna bahwa buku cerita bergambar

adalah buku yang di dalamnya terdapat gambar dan kata-kata, yang

tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling bergantung menjadi

sebuah kesatuan cerita (Adipta, Maryaeni & Hasanah, 2016).

Pendapat lain tentang buku cerita bergambar juga

diungkapkan oleh Rothlein dan Meinbach “a picture storybooks

conveys its message through illustrations and written text; both

elements are equally important to the story”. Ungkapan ini

mengandung pengertian bahwa cerita bergambar adalah buku yang

memuat pesan melalui ilustrasi yang berupa gambar dan tulisan.

Gambar dan tulisan tersebut membentuk kesatuan yang utuh (Adipta,

Maryaeni & Hasanah, 2016).

Page 45: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

29

2.6.3 Kelebihan Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar ini termasuk ke dalam kategori

media cetak dimana media cetak ini memiliki beberapa kelebihan

diantaranya sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010).

a. Media ini dapat bertahan lama

b. Dapat mencakup banyak orang, dalam artian dapat dilihat

berulang kali oleh orang yang berbeda

c. Biaya produksi cukup terjangkau atau tidak terlalu tinggi

d. Media ini tidak memerlukan listrik

e. Dapat dibawa kemana-mana dengan mudah

f. Dapat mengungkit rasa keindahan dikarenakan terdapat tulisan,

gambar dan warna

g. Media ini juga dapat mempermudah pemahaman dikarenakan

terdapat visualisasi sesuatu yang ingin disampaikan

h. Dapat meningkatkan gairah belajar karena tampilan cenderung

tidak membosankan, terutama bagi anak-anak

2.6.4 Kekurangan Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar ini termasuk ke dalam kategori

media cetak dimana media cetak ini memiliki beberapa kekurangan

diantaranya sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010).

a. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak

b. Mudah terlipat

2.6.5 Isi Buku Cerita Bergambar

Page 46: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

30

Penentuan isi materi buku cerita bergambar untuk dokter

kecil di SD Negeri Telukpinang 03 ditentukan berdasarkan hasil

wawancara mendalam dengan guru UKS. Diketahui bahwa materi

jajanan sehat dan petolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

(ISINYA DIGANTI JADI SAKIT GIGI) merupakan materi yang

dibutuhkan oleh dokter kecil di sekolah tersebut. Ditambahkan pula

materi pengenalan mengenai dokter kecil agar dokter kecil paham

akan tugas dan kewajibannya di sekolah.

A. Dokter Kecil

Dalam bagian pengenalan tentang dokter kecil, berisi

materi mengenai definisi dokter kecil, kriteria dokter kecil serta

tugas dan kewajiban dokter kecil.

B. Jajanan Sehat

Makanan di kantin sekolah seharusnya merupakan

makanan yang besar dan volumenya diawasi serta tidak

mempengaruhi selera makan peserta didik. Makanan yang

disediakan di sekolah daapat digolongkan sebagai berikut:

(Kementrian Kesehatan RI, 2011)

a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal:

Sumber zat tenaga, seperti singkong goreng, pisang

goreng, ubi goreng, jagung, urap, lupis, ketan, getuk,

ketimus, tiwul.

Page 47: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

31

Sumber zat pembangun, seperti tempe goreng, tahu isi,

tahu bakso, bakwan udang, rempeyek kacang,

rempeyek teri, bubur kacang ijo.

Sumber zat pengatur, seperti pisang ambon, pepaya,

jambu, jambu biji, mangga, apel, kesemek, es buah,

rujak nanas, nangka, melon.

b. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat tenaga,

zat pembangun atau zat pengatur misalnya soto ayam, mie

bakso mie goreng, gado-gado, nasi uduk, nasi pecel, nasi

kuning, lontong sayur, siomay, batagor, nasi rames, tauge

goreng, gandasturi, kue dadar isi kacang ijo, lemper, risoles,

kroket, combro, tahu susur.

Adapun tips jajan sehat di sekolah bagi siswa

adalah sebagai berikut (Kementrian Kesehatan RI, 2011).

a. Belilah makanan di tempat yang tertutup seperti di

kantin sekolah.

b. Hindari membeli makanan dipinggir jalan.

c. Hindari makan makanan manis secara berlebihan.

d. Perhatikan kebersihan tempat makan.

e. Hindari makanan yang tidak ada/sedikit zat gizinya.

f. Peralatan makanan harus dicuci bersih dengan sabun.

g. Bawa bekal dari rumah lebih baik.

Page 48: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

32

h. Dan yang paling penting dari keseluruhan tips di atas

adalah cuci tangan dengan sabun sebelum makan.

C. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Apabila melihat teman yang megalami luka atau

kecelakaan di sekolah, langkah pertama yang dapat diambil

adalah menghubungi guru. Kemudian, membawa korban ke

ruang UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Selanjutnya, dokter kecil didampingi oleh guru UKS membantu

mengobati luka tersebut. Adapun tahapan cara tepat obati luka

adalah sebagai berikut (Kusumawardhani, 2015).

1. Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir.

2. Bersihkan dengan sabun antiseptik, jika masih kotor,

bersihkan dengan alkohol.

3. Untuk menghentikan pendarahan, gunakan kasa steril yag

ditekan 15-20 menit.

4. Jika darah masih mengalir, posisikan bagian tubuh ke atas.

Jika luka pada tangan, angkat tangannya.

5. Oleskan krim antiseptik atau obat merah. Tutup luka dengan

kasa dan plester.

6. Ganti perban setiap hari setelah mandi. Perban juga bisa

diganti setiap mau tidur.

Setelah luka diobati, sebaiknya korban beristirahat hingga pulih.

Page 49: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

33

2.6.6 Buku Cerita Bergambar Sebagai Media Edukasi Bagi Anak

Hurlock mengemukakan bahwa anakanak usia sekolah

menyukai cerita bergambar karena beberapa hal di antaranya:

(Yudistira)

1. Anak memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapat

wawasan mengenal masalah pribadi dan sosialnya. Hal ini

akan membantu memecahkan masalahnya.

2. Menarik imajinasi anak dan rasa ingin tahu tentang masalah

supranatural.

3. Memberi anak pelarian sementara hiruk pikuk hidup sehari-

hari.

4. Mudah dibaca, bahkan anak yang kurang mampu membaca

dapat memahami arti dari gambarnya.

5. Mendorong anak untuk membaca yang tidak banyak diberikan

buku lain.

6. Memberi sesuatu yang diharapkan (bila berbentuk serial).

7. Tokoh sering melakukan atau mengatakan hal-hal yang tidak

berani dilakukan sendiri oleh anak-anak, walaupun mereka

ingin melakukannya, ini memberikan kegembiraan.

Page 50: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

34

8. Tokoh dalam cerita sering kuat, berani, dan berwajah tampan,

jadi memberikan tokoh pahlawan bagi anak untuk

mengidentifikasikannya.

9. Gambar dalam cerita bergambar berwarnawarni dan cukup

sederhana untuk dimengerti anak-anak

2.7 Model Pengembangan Media ADDIE

Desain Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu

proses pembelajaran yang bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar

pembelajaran yang efektif, dinamis dan efisien. Model ini kemudian dapat

digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti

strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar (Branch & Kopcha,

2014). Model ADDIE ini dibuat di Florida Stated University sebagai sumber

daya instruksional dan dapat digunakan untuk membangun pelatihan

sukarelawan yang adaptif (Soares, Malo & Brodsky, 2017). Model ADDIE

dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur

program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung

kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.

2.7.1 Tahapan Model ADDIE

Skema desain pembelajaran model ADDIE membentuk

siklus yang terdiri dari 5 tahapan yang terdiri dari analisis (Analysis),

desain (Design), pengembangan (Development), implementasi

(Implementation) serta evaluasi (Evaluation).

Page 51: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

35

2.7.1.1 Analisis (Analysis)

Tahap analisis berfokus pada target audiens.

Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan

instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran

serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan

pengetahuan yang dimiliki oleh siswa (Branch & Kopcha,

2014).

2.7.1.2 Desain (Design)

Tahap desain merupakan tahap selanjutnya dalam

model ADDIE. Dalam tahap desain, perancang memikirkan

keseluruhan elemen media yang yang akan dibuat, cara

menggunakannya, materi dan jalan cerita yang akan dimuat,

jenis media, dan software yang digunakan untuk membuat

media tersebut (Juhazren & Misrom).

2.7.1.3 Pengembangan (Development)

Dalam tahan pengembangan dilakukan pembuatan

dan penggabungan konten yang sudah dirancang pada

tahapan desain (Branch & Kopcha, 2014). Selanjutnya,

mengkomunikasikan rancangan yang telah dibuat kepada

ahli media dan ahli materi (Danks, 2011).

2.7.1.4 Implementasi (Implementation)

Setelah rancangan dibuat, pembuat rancangan media

menggunakan metode Plan-Do-Study-Act (Rencanakan-

Page 52: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

36

Lakukan-Pelajari-Terapkan) untuk mengimplementasikan

setiap dukungan dan memantau perkembangan untuk

menyakinkan bahwa media yang dihasilkan dapat berfungsi

dengan baik (Danks, 2011). Selain itu, pada tahap ini juga

dijelaskan tatacara penggunaan media atau model

pembelajaran akan dijelaskan kepada guru atau orang yang

akan menggunakannya.

2.7.1.5 Evaluasi (Evaluation)

Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi

formatif. Ini adalah multidimensional dan merupakan

komponen penting dari proses ADDIE (Branch & Kopcha,

2014). Dalam evaluasi, terdapat beberapa tahap dalam

mengevaluasi suatu desain pembelajaran sebagai berikut.

A. Evaluasi formatif satu per satu

Proses evaluasi ini berdasarkan penilaian setiap

komponen yang digunakan untuk melihat apakah

keefektifan suatu komponen dan mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan dari komponen tersebut

(Aldoobie, 2015).

B. Evaluasi kelompok kecil

Setelah melakukan evaluasi formatif satu per

satu, evaluasi selanjutnya adalah membuat evaluasi

kelompok kecil. Pada tahapan ini menilai keefektifan

Page 53: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

37

dan penilaian dari perubahan yang telah dibuat dalam

tahap evaluasi formatif satu per satu (Aldoobie, 2015).

C. Uji coba evaluasi formatif di lapangan

Ketika telah menyelesaikan dua tahap evaluasi

sebelumnya, maka telah siap untuk uji coba yang

sebenarnya. Tahap ini harus benar, efektif, dan dapat

dipraktikkan guna menyelesaikan evaluasi ini dan

rancangan yang telah dibuat dapat dimanfaatkan.

(Aldoobie, 2015)

2.8 Teori Kognitif Sosial

Albert Bandura mengembangkan teori kognitif sosial berdasarkan

konsep pembelajaran yang dipengaruhi oleh kognitif, perilaku dan faktor

lingkungan. Kontras dengan teori psikologi biasanya yang menekankan

pembelajaran melalui pengalaman langsung, Bandura menempatkan seluruh

proses pembelajaran yang sebenarnya dapat terjadi dengan melihat orang

lain berperilaku dan akibat dari perilaku orang tersebut (Bandura dalam

Minnesota State University). Hal itu terjadi karena adanya proses timbal di

mana semua faktor saling berhubungan dan bisa di awali dari faktor

manapun terlebih dahulu. Teori timbal balik ini dinamakan Triadic

Resiprocal (Bandura, 1999).

Hubungan timbal balik antara Person (Orang) dan Behavior

(Kebiasaan) menggambarkan interaksi antara pemikiran, emosi dan

Page 54: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

38

perilaku. Harapan, kepercayaan, persepsi diri, tujuan dan niat memberikan

pengaruh dalam kebiasaan bertindak. Pemikiran, kepercayaan dan perasaan

memengaruhi bagaimana seseorang berperilaku. Dampak alamiah dari

tindakan tersebut, dalam hal ini, menentukan bagian pola pikir dan reaksi

emosional. Faktor personal juga meliputi bagian-bagian biologis dari

organisme seperti struktur fisik dan sensor dalam sistem saraf berpengaruh

terhadap kebiasaan dan kapabilitas seseorang. Struktur berpikir, dalam hal

ini, dapat dibentuk oleh perilaku yang dilakukan secara berulang dan terus

menerus (Bandura, 1989).

Hubungan timbal balik antara Environment (Lingkungan) dan

Person (Orang) fokus kepada hubungan interaktif antara karakteristik

seseorang dan pengaruh lingkungan. Harapan manusia, kepercayaan, bakat

emosional dan kompetensi kognitif dikembangkan dan dibentuk oleh

pengaruh sosial yang membawa informasi dan mengaktifkan reaksi

emosional melalui contoh/model, arahan dan ajakan sosial (Bandura, 1989).

Orang-orang juga menimbulkan reaksi berbeda dari lingkungan sosial

mereka oleh karakteristik fisik, seperti usia, ukuran, ras, jenis kelamin, dan

penampilan fisik, di samping dari apa yang mereka katakan dan lakukan

(Lerner dalam Bandura, 1989).

Hubungan timbal balik antara behavior (perilaku) dengan

environment (lingkungan) menggambarkan dua hal yang saling

mempengaruhi antara perilaku dan lingkungan. Dalam kehidupan sehari-

Page 55: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

39

hari, perilaku mengubah keadaan lingkungan dan sebaliknya (Bandura,

1989).

2.8.1 Orang (Person)

2.8.1.1 Kognitif atau pengetahuan

Kognitif atau sering disebut kognisi mempunyai

pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati.

Ada yang mengartikan bahwa kognitif adalah tingkah laku-

tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh

pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan

pengetahuan (Syaodih). Faktor kognitif mempunyai peranan

penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena

sebahagian besar aktivitasnya dalam belajar selalu

berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir

dimana kedua hal ini merupakan aktivitas kognitif yang

perlu dikembangkan (Syaodih).

2.8.1.2 Efikasi Diri

Efikasi diri merupakan keyakinan pada

kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan

memecahkan masalah dengan efektif. Efikasi diri juga

berarti meyakini diri sendiri mampu berhasil dan sukses.

Page 56: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

40

Individu dengan efikasi diri tinggi memiliki komitmen

dalam memecahkan masalahnya dan tidak akan menyerah

ketika menemukan bahwa strategi yang sedang digunakan

itu tidak berhasil. Menurut Bandura, individu yang

memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah dalam

menghadapi tantangan. Individu tidak merasa ragu karena

ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan

dirinya. Individu ini menurut Bandura akan cepat

menghadapi masalah dan mampu bangkit dari kegagalan

yang ia alami (Isnainii, 2017).

2.8.2 Lingkungan (Environment)

Observational Learning

Pembelajaran observasional mencakup dua hal

yaitu pemodelan/meniru perilaku secara langsung dan

pemodelan secara kognitif. Pada pemodelan secara

langsung, terjadi pada kehidupan nyata, sedangkan

pemodelan secara kognitif melalui media (Groenendijk, et

al. 2013).

Sebagian besar perilaku manusia dan keterampilan

kognitifnya dipelajari melalui pengamatan terhadap

model. Fungsi observational learning adalah sebagai

berikut.

Page 57: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

41

1) Modelling dapat mengajari observer keterampilan dan

aturan-aturan berperilaku.

2) Modelling dapat menghambat ataupun memperlancar

perilaku yang sudah dimiliki orang.

3) Perilaku model dapat berfungsi sebagai stimulus dan

isyarat bagi orang untuk melaksanakan perilaku yang

sudah dimilikinya.

4) Modeling dapat merangsang timbulnya emosi. Orang

dapat berpersepsi dan berperilaku secara berbeda

dalam keadaan emosi tinggi.

5) Symbolic modelling dapat membentuk citra orang

tentang realitas sosial karena menggambarkan

hubungan manusia dengan aktivitas yang

dilakukannya (Tarsidi).

Dalam observasi memberikan manusia

kesempatan untuk mempelajari banyak hal tanpa harus

mengalami sendiri secara langsung. Inti dari pembelajaran

melalui observasi adalah modeling (Suryaningrum, 2015).

2.8.3 Perilaku (Behavior)

Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku

dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar.

Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks

Page 58: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

42

interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif,

perilaku dan pengaruh lingkungan (Isnainii, 2017).

2.9 Kerangka Teori

Rancangan media buku cerita bergambar dokter kecil akan

dikembangkan berdasarkan teori kognisi sosial. Teori kognisi sosial terdiri

dari faktor individu, lingkungan dan perilaku.

Individu (Person)

- Pengetahuan

- Efikasi Diri

Lingkungan (Environment)

- Observational Learning

Perilaku (Behavior)

Gambar 2.1 Kerangka Teori Kognitif Sosial (Bandura dalam Pajares, 2002)

Page 59: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

43

BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

1.1 Kerangka Berpikir

Penelitian ini menggunakan tahapan ADDIE untuk mengetahui

gambaran alur penelitian. Untuk itu, bagan yang disajikan merupakan

kerangka berpikir peneliti dengan mengikuti tahapan ADDIE berdasarkan

teori kognitif sosial.

Dalam teori kognitif sosial, terdapat faktor personal dokter kecil

tentang pengetahuan umum mengenai dokter kecil, mulai dari definisi,

syarat, hingga tugas dan kewajiban, pengetahuan mengenai jajanan sehat,

serta pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Untuk faktor lingkungan, meliputi kondisi sekolah seperti kondisi kantin

dan kelengkapan UKS sekolah, serta media yang digunakan saat pelatihan

dokter kecil tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini disusun berdasarkan

teori kognitif sosial dimana faktor lingkungan dan faktor personal dapat

mempengaruhi perilaku.

Page 60: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

44

Analisis (Analyze)

. Kebutuhan Media

. Tujuan

. Pengembangan Sasaran

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir (Modifikasi model ADDIE dan

teori kognitif sosial)

Personal:

Pengetahuan

Lingkungan:

Kondisi sekolah, Observational Learning

(model pembelajaran)

Perilaku

Desain (Design)

Membuat tokoh dan rancangan media berdasarkan hasil

analisis yang telah didapat.

Pengembangan (Development)

Rancangan berdasarkan review ahli media dan ahli materi.

Implementasi (Implementation)

Pelaksanaan evaluasi buku cerita bergambar dokter kecil

Evaluasi (Evaluation)

1. Evaluasi pengetahuan

2. Evaluasi konten media

Page 61: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

45

3.2 Definisi Operasional

Berikut merupakan tabel definisi operasional yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan

kuantitatif.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional

Cara Pengumpulan

Data

Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Evaluasi Penilaian oleh dokter kecil

terhadap media yang telah dibuat

dan dikembangkan.

a. Evaluasi terdiri dari penilaian

terhadap isi materi, tampilan,

komunikasi secara visual dan

kemanfaatan media bagi

sasaran.

Pengisian kuesioner

penilaian media

Kuesioner

dengan

menggunakan

skala Likert

a. Hasil Skor

Persepsi

b.

Rasio

Page 62: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

46

No. Variabel Definisi Operasional

Cara Pengumpulan

Data

Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

b. Evaluasi pengetahuan yaitu

pengukuran pengetahuan yang

dilakukan untuk melihat

pengaruh media terhadap

pengetahuan sasaran

Pengisian kuesioner

pretest-posttest

Kuesioner

pretest dan

posttest

Hasil Skor

Pengetahuan

Rasio

Page 63: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

47

3.3 Definisi Istilah

Berikut merupakan tabel definisi istilah yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Tabel 3.2 Definisi Istilah

No. Istilah Definisi Istilah

Cara

Pengumpulan

Data

Instrumen

Penelitian

Informan Penelitian

1.

Analisis sasaran

media faktor

personal

Mencari informasi untuk kebutuhan media

dengan mengetahui sasaran dari segi

pengetahuan dan gaya belajar.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Guru UKS

SD Negeri

Telukpinang 03

2.

Analisis sasaran

media faktor

perilaku

Mencari informasi untuk kebutuhan media

dengan mengetahui perilaku sasaran di

sekolah.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Guru UKS

SD Negeri

Telukpinang 03

No. Istilah Definisi Istilah

Cara

Pengumpulan

Instrumen

Penelitian

Informan Penelitian

Page 64: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

48

Data

3.

Analisis sasaran

media faktor

lingkungan

Mencari informasi untuk kebutuhan media

dengan mengetahui faktor lingkungan sekolah

mencakup kondisi sekolah dan media

pembelajaran sasaran.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Guru UKS

SD Negeri

Telukpinang 03

4.

Analisis tujuan

media

Mencari informasi mengenai tujuan

pembuatan media buku cerita bergambar

dokter kecil.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Guru UKS

SD Negeri

Telukpinang 03

5.

Analisis

pengembangan

sasaran

Mencari informasi mengenai pengembanggan

sasaran media buku cerita bergambar dokter

kecil.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Guru UKS

SD Negeri

Telukpinang 03

No. Istilah Definisi Istilah

Cara

Pengumpulan

Data

Instrumen

Penelitian

Informan

Penelitian

Page 65: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

49

6.

Desain rancangan

media buku cerita

bergambar dokter

kecil

Membuat rancangan buku cerita bergambar

dimulai dari membuat storyboard (tokoh dan

jalan cerita), menentukan warna, menentukan

pemilihan teks dan kalimat sebelum akhirnya

media di cetak.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Ahli media; guru

UKS SD Negeri

Telukpinang 03;

penjaga kantin

7.

Pengembangan

rancangan media

buku cerita

bergambar dokter

kecil

Kritik dan saran yang didapatkan dari ahli

media dan ahli materi mengenai media buku

cerita bergambar dokter kecil sebagai

perbaikan sebelum media diberikan kepada

sasaran.

Wawancara

mendalam

Pedoman

wawancara

mendalam

Ahli media; ahli

materi

No. Istilah Definisi Istilah

Cara

Pengumpulan

Data

Instrumen

Penelitian

Informan

Penelitian

8. Implementasi Melakukan pengamatan saat dilaksanakannya Pengisian Kuesioner Dokter Kecil SD

Page 66: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

50

rancangan media

buku cerita

bergambar dokter

kecil

penilaian media buku cerita bergambar dokter

kecil pada sasaran dokter kecil di SD Negeri

Telukpinang 03.

kuesioner Negeri

Telukpinang 03

Page 67: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

51

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Studi Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dan kuantitatif (mix method). Pendekatan kualitatif digunakan untuk

mendapatkan informasi lebih mendalam dari informan. Sedangkan pendekatan

kuantitatif digunakan untuk mempermudah penilaian media dari sasaran.

Penelitian ini akan menggunakan rancangan design-based research

pada tahapan analisis hingga implemetasi dan rancangan pra-experimental one

group pretest-posttest design pada tahap evaluasi. Dalam rancangan design-

based research yang dilakukan adalah sebagai berikut. (Wang & Hannafin,

2005)

- Adanya analisis, siklus desain, desain ulang, dan pemberlakuan.

- Intervensi yang dilakukan tergantung konteks.

- Mendokumentasikan dan menghubungkan hasil dengan proses

pengembangan dan pengaturan sebenarnya.

- Adanya kolaborasi antara praktisi/ahli dan peneliti.

- Mengarah pada pengembangan pengetahuan yang dapat digunakan dalam

praktik dan dapat menginformasikan praktisi dan perancang lainnya.

Page 68: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

52

Sedangkan pada rancangan pra experiental one group pretest-

posttest design pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan

untuk

Page 69: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

53

jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya

(Suryabrata, 2012).

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017-April 2018. Untuk waktu dan

tempat pengambilan data dengan ahli media disesuaikan dengan ketersediaan

waktu informan. Untuk pre test dengan post test disertai dengan pengisian

kuesioner penilaian media dilakukan di SD Negeri Teluk Pinang 03. Pemilihan

lokasi penelitian dikarenakan sekolah tersebut pernah mewakili Kecamatan

Ciawi dalam lomba sekolah sehat tingkat Kabupaten Bogor, namun belum

keseluruhan dokter kecil mendapatkan pelatihan dokter kecil.

4.3 Informan Penelitian, Populasi, dan Sampel

4.3.1 Pendekatan Kualitatif

Pada pendekatan kualitatif, informan ditetapkan dengan

menggunakan metode purposive sampling dikarenakan dalam metode

ini, sampel ditentukan dengan pertimbangan tertentu yang dipandang

dapat memberikan data secara maksimal. Informan yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah ahli media, dan guru pembina dokter kecil

sebagai ahli materi dikarenakan telah mendapatkan pelatihan dari

Puskesmas.

Page 70: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

54

Adapun kriteria yang diperlukan untuk informan ahli media

yakni sebagai berikut.

a. Menguasai media buku cerita bergambar, mencakup seluruh

kesesuaian elemen yang ada di dalam buku cerita tersebut, seperti

tata bahasa, tata letak, animasi visual, kesesuaian warna dan

tulisan, serta kesesuaian jalan cerita.

b. Merupakan lulusan ilmu desain komunikasi visual (DKV) atau

desain grafis atau bekerja dibidang tersebut.

c. Pernah membuat karya buku cerita bergambar atau editor media

buku cerita bergambar.

d. Bersedia menjadi informan.

4.3.2 Pendekatan Kuantitatif

Pada pendekatan kuantitatif, pertimbangan yang harus dipenuhi

sebagai responden adalah siswa haruslah seorang dokter kecil yang

sudah terpilih berdasarkan kriteria-kriteria pemenuhan dokter kecil.

Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan dokter kecil di

sekolah dasar adalah sebagai berikut.

a. Peserta didik kelas 4 atau kelas 5 Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah dan belum pernah mendapat pelatihan “Dokter Kecil”.

b. Berprestasi sekolah.

c. Berbadan sehat.

d. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

Page 71: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

55

e. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat.

f. Berbudi pekerti dan suka menolong.

g. Izin orang tua. (Kementrian Kesehatan RI, 2011)

Peneliti memilih dokter kecil SD Negeri Telukpinang 03

dikarenakan sekolah tersebut pernah memenangkan lomba sekolah sehat

dan dokter kecil merupakan salah satu aspek yang dinilai. Sedangkan

dokter kecil yang pernah mengikuti pelatihan hanya tiga orang saja dari

satu sekolah. Peneliti memilih dokter kecil yang berasal dari kelas 4 dan

5 sesuai dengan syarat seorang dokter kecil. Jumlah dokter kecil secara

keseluruhan di SD Negeri Telukpinang 03 berjumlah 40 orang.

Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan

perhitungan uji hipotesis beda rata-rata berpasangan (Ariawan 1998)

dengan mengambil data dari penelitian terdahulu oleh Jannah (2016)

yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang

Karies Gigi Melalui Buku Cerita Bergambar dan Leaflet Terhadap

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten

Malang” dan diperoleh perhitungan sebagai berikut.

σ = 13 60

Z1-α/2 = 95 = 1 96

Z1-β = 5 = 1 28

µ1- µ2 = 10

Page 72: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

56

n =

= 1 96 1 28

=

= 19 41

Berdasarkan hasil tersebut, sampel yang diperlukan adalah 20

orang dokter kecil ditambah dengan sampel cadangan 10 yaitu

sebanyak 2 orang. Jadi sampel minimal yang diperlukan sebanyak 22

orang. Akan tetapi, peneliti tetap mengambil keseluruhan dokter kecil

yang berjumlah 40 orang dikarenakan setiap dokter kecil harus

mendapatkan pengetahuan melalui media buku cerita bergambar.

Untuk itu, pengambilan sampel ditetapkan dengan

menggunakan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Dalam

pendekatan ini, yang menjadi sampel adalah dokter kecil. Sampel total

ini diperlukan dalam kegiatan pre test dan post test.

Tabel 4.1 Matriks Informan Penelitian

No. Informan Metode

Informasi Konten

Buku Cerita

Bergambar Personal Lingkungan Perilaku

1.

3 orang perwakilan

dokter kecil yang

telah mengikuti

pelatihan.

Wawancara

mendalam

√ √ - -

Page 73: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

57

No. Informan Metode

Informasi Konten

Buku Cerita

Bergambar Personal Lingkungan Perilaku

2.

30 siswa kelas 4

dan 5 SD Negeri

Telukpinang 03

Pengambilan

data

menggunakan

kuesioner

√ - - -

3. 1 orang ahli media

Wawancara

mendalam

- - - √

4.

1 orang ahli

materi

Wawancara

mendalam

- √ - √

5. 1 orang guru UKS

Wawancara

mendalam dan

observasi UKS

√ √ √ √

6.

40 orang dokter

kecil SD Negeri

Telukpinang 03

Pengambilan

data

menggunakan

kuesioner

√ - - -

7. Penjaga Kantin

Wawancara

dan observasi

kantin

- √ - √

Page 74: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

58

4.4 Tahapan Penelitian Rancangan Buku Cerita Bergambar

Pada tahapan rancangan media buku cerita bergambar dokter kecil,

menggunakan model ADDIE. Dalam model ADDIE ini, terdapat beberapa

tahapan yang harus dilakukan yaitu analisis, desain, pengembangan,

implementasi dan evaluasi. Dalam tahapan analisis mencakup analisis tujuan,

sasaran dalam hal ini adalah dokter kecil SD Negeri Telukpinang 03 dan

analisis kebutuhan media buku cerita bergambar (Aldoobie 2015).

4.4.1 Tahap Analisis (Analysis)

4.4.1.1 Analisis Tujuan

Pada analisis ini, menggambarkan tujuan peneliti

dalam pembuatan media buku cerita dokter kecil. Dalam tahap

ini, peneliti memasukkan alasan pemilihan media buku cerita

dokter kecil yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai

media untuk pelatihan.

4.4.1.2 Analisis Kebutuhan Media

Dalam teori kognitif sosial, faktor personal/individu

terdiri dari kognitif dan efikasi diri. Kognitif tersebut

merupakan kemampuan mengingat dokter kecil terhadap materi

yang disampaikan saat pelatihan. Selain itu, peneliti juga

menganalisis materi-materi yang belum dipahami oleh dokter

kecil agar dapat menjadi landasan materi dalam buku cerita

bergambar dokter kecil. Sedangkan efikasi diri dalam

Page 75: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

59

penelitian ini, mengacu kepada gaya belajar dokter kecil serta

kemampuan dokter kecil untuk memahami perannya sebagai

dokter kecil di sekolah agar terwujudnya suasana sekolah yang

sehat.

Dalam memenuhi kebutuhan pembuatan media,

peneliti telah melakukan analisis kognitif dengan melakukan

wawancara mendalam kepada 3 orang perwakilan dokter kecil

yang telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Puskesmas.

Peneliti menggunakan panduan wawancara mendalam dalam

melakukan wawancara mendalam kepada perwakilan dokter

kecil tersebut.

Lingkungan UKS dan media yang digunakan dalam

pelatihan termasuk ke dalam faktor lingkungan dalam teori

kognitif sosial. Lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kondisi dan kegiatan Usaha Kesehatan Siswa (UKS) di

SD Negeri Telukpinang 03. Sedangkan faktor lingkungan yang

selanjutnya yakni media telah yang digunakan dalam pelatihan

dokter kecil. Peneliti telah melakukan wawancara mendalam

kepada peserta pelatihan dokter kecil yang telah dilakukan oleh

Puskesmas Ciawi dimana peneliti melihat bahwa media yang

sudah ada dianggap kurang efektif bagi dokter kecil.

Page 76: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

60

Pada teori kognitif sosial, terdapat hubungan timbal

balik antara faktor lingkungan, individu dan perilaku. Dalam

penelitian ini, peneliti menetapkan perilaku sebagai respon atau

dampak akhir dari adanya perlakuan.

4.4.1.3 Pengembangan Sasaran

Pengembangan sasaran dalam penelitian rancangan

media buku cerita bergambar dokter kecil menggambarkan

perkembangan yang didapat oleh dokter kecil di SD Negeri

Telukpinang 03 setelah diberikan media buku cerita bergambar

dokter kecil.

4.4.2 Desain (Design)

Langkah pertama dalam tahapan perancangan media buku

cerita bergambar dokter kecil adalah dengan menentukan tokoh-

tokohnya. Tokoh-tokoh yang dipilih berdasarkan cerita sehari-hari anak-

anak dengan tokoh utama yang dipilih adalah tiga orang siswa yang

menjadi dokter kecil dengan 2 orang siswa laki-laki dan 1 orang siswa

perempuan dan tokoh-tokoh pendukung. Alasan pemilihan tokoh utama

lebih dari satu karena dalam satu kelas, memiliki lebih dari dua dokter

kecil. Langkah kedua dalam tahapan rancangan media buku cerita

bergambar dokter kecil adalah membuat konsep dan alur

cerita/storyboard.

Page 77: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

61

Pada tahapan ini, media buku cerita bergambar dibuat

berdasarkan hasil analisis kebutuhan media. Pembuatan gambar

dilakukan dengan menggunakan kertas HVS berukuran A4 yang dibagi

menjadi dua bagian atau ukuran A5 dan pensil 2B untuk memudahkan

penghapusan apabila terjadi kesalahan. Selanjutnya, gambar dipertebal

dengan spidol berukuran normal agar gambar terlihat lebih tegas saat

discan. Setelah gambar discan, gambar tersebut diedit dan diberi warna

menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS6. Berikut merupakan

tahapan editing menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS6.

A. Buat lembar baru di dalam aplikasi Adobe Photoshop CS6 dengan

ukuran A5 landscape dengan ukuran panjang 210 mm dan lebar

148 mm.

Gambar 4.1 Pembuatan Lembar Task Awal

B. Kemudian pilih file, lalu klik place dan pilih gambar yang akan

diedit. Setelah itu klik place.

Page 78: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

62

C. Selanjutnya pilih paint bucket tool pada sisi kiri kemudian pilih

warna hitam untuk mempertegas garis gambar.

Gambar 4.3 Cara Menebalkan Garis Pada Gambar dengan Paint

Bucket Tool

D. Selanjutnya beri warna pada keseluruhan gambar dengan cara yang

sama pada saat menebalkan garis dengan menggunakan paint

bucket tool.

Gambar 4.4 Hasil Pewarnaan Keseluruhan Gambar

E. Setelah itu masukkan teks dengan menggunakan horizontal type

tool.

Gambar 4.2 Cara Memasukkan Gambar Ke Dalam Lembar Task

Page 79: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

63

Gambar 4.5 Pemberian Teks Cerita pada Gambar

F. Dikarenakan teks kurang terbaca, maka ditambahkan background

text agar teks dapat terbaca dengan jelas dengan cara klik kanan

pada mouse pada layer text kemudian pilih blending options. Font

yang digunakan yaitu SMARTKID dengan ukuran 19 45pt.

Gambar 4.6 Penyesuaian Ukuran Tulisan

G. Kemudian pada layer style, beri tanda centang pada kotak outer

glow kemudan atur structure dan elements. Untuk structure, atur

blend mode menjadi screen, kemudian opacity 100 dan noise 0 .

Selanjutnya ubah warna background text menjadi warna putih.

Untuk elements, atur technique menjadi softer, kemudian spread

100 dan size 45 . Sedangkan untuk quality tidak ada yang perlu

diubah. Setelah itu klik OK.

Page 80: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

64

Gambar 4.7 Pembuatan Background Tulisan

H. Dan yang terakhir yakni simpan file yang sudah diedit ke format

JPEG dengan cara klik file kemudian save as, lalu pilih format

JPEG dan klik save.

Gambar 4.8 Penyimpanan File Dengan Format JPEG/Gambar

I. Setelah menyelesaikan seluruh halaman, file siap di print.

4.4.3 Pengembangan (Development)

Setelah komponen-komponen dalam tahap desain selesai,

digambungkan dan disusun menjadi satu kesatuan dalam media buku

cerita bergambar. Selanjutnya, media tersebut dikomunikasikan kepada

ahli media dan ahli materi sebagai data kualitatif untuk mengetahui

penilaian terhadap media tersebut.

4.4.4 Implementasi (Implementation)

Page 81: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

65

Pada tahap ini, media yang telah dibuat dipastikan dapat

memberikan manfaat kepada sasaran. Selain itu, akan dijelaskan cara

menggunakan media ini, termasuk cara membacanya kepada sasaran.

4.4.5 Evaluasi (Evaluation)

Dalam tahap evaluasi media, hanya sebatas menggunakan

evaluasi formatif satu per satu dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner tersebut berupa kuesioner pretest dan posttest untuk

mengetahui kebermanfaatan media dalam meningkatkan pengetahuan,

serta kuesioner penilaian media untuk mengetahui tampilan dan isi

media secara keseluruhan menurut sasaran.

4.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.5.1 Cara Pengambilan Data

4.5.1.1 Pendekatan Kualitatif

Pengambilan data secara kualitatif akan dilakukan

dengan metode wawancara mendalam (indepth interview).

Wawancara akan dilakukan kepada ahli media dan ahli materi

terkait dengan media yang akan dibuat yakni buku cerita

bergambar dokter kecil.

4.5.1.2 Pendekatan Kuantitatif

Page 82: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

66

Pada pendekatan kuantitatif, data diambil

berdasarkan hasil pretest dan posttest untuk melihat sejauh

mana pengetahuan siswa setelah membaca buku cerita. Selain

itu, data penilaian media oleh dokter kecil dikumpulkan melalui

kuesioner dengan metode penilaian menggunakan skala likert.

Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu hal, gejala atau fenomena.

(Djaali dan Muljono t.thn.) Pengisian kuesioner akan diisi

sendiri oleh informan.

4.5.2 Instrumen Penelitian

Untuk instrumen penelitian ini dibedakan berdasarkan metode

penelitian sebagai berikut.

4.5.2.1 Penelitian Kualitatif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pedoman wawancara mendalam (indepth interview).

Instrumen ini dipilih karena mampu menggali informasi lebih

dalam dari informan dan dianggap lebih efektif.

4.5.2.2 Pendekatan Kuantitatif

Instrumen yang digunakan dalam pendekatan

kuantitatif adalah kuesioner pretest dan posttest serta kuesioner

penilaian media. Instrumen ini dirasa lebih efektif untuk

Page 83: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

67

mengukur pengetahuan dan menilai suatu media mengingat

yang menjadi sasaran adalah anak-anak sekolah dasar.

4.5.3 Triangulasi Data

Triangulasi merupakan suatu cara mendapatkan data yang

benar-benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda

(Bachri 2010). Untuk itu, triangulasi data ini sangat penting untuk

dilakukan untuk mendapatkan data yang sebenar-benarnya.

Dalam penelitian ini, cara triangulasi data yang digunakan

adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti membandingkan

mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui sumber yang berbeda (Bachri 2010). Untuk penelitian media

buku cerita bergambar untuk dokter kecil, triangulasi sumber yang

dilakukan yakni kepada ahli media, ahli materi dan guru UKS SD

Negeri Telukpinang 03.

4.5.4 Analisis Data

4.5.4.1 Pendekatan Kualitatif

Pada penelitian ini, dalam pendekatan kualitatif

analisis data dilakukan dengan metode content analysis. Dalam

metode content analysis, langkah-langkah yang harus

dilakukan menurut Hadari Nawawi yaitu sebagai berikut.

(Soejono dan Abdurrahman 2005)

Page 84: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

68

1. Menyeleksi teks yang akan digunakan dengan

memperhatikan:

a. Menghubungi ahli media dan materi bahwa isi yang

dianalisis akan bermanfaat bagi sasaran.

b. Melakukan observasi atau studi literatur untuk

mengetahui keluasan pemakaian media tersebut.

c. Menetapkan standar isi buku di bidang tersebut dari

segi teoretis dan kegunaan praktisnya (Soejono &

Abdurrahman, 2005)..

2. Menyusun item-item yang spesifik tentang isi dan bahasa

yang akan diteliti sebagai sarana pengumpul data

3. Melaksanakan penelitian sebagai berikut.

a. Menetapkan cara yang ditempuh, apakah dilakukan

pada keseluruhan isi media, bab per bab,

b. atau memisahkan ilustrasi dengan teks dan sebagainya.

c. Melakukan pengukuran terhadap teks secara kualitatif.

d. Membandingkan hasil penelitian berdasarkan standar

yang telah ditetapkan melalui item-item spesifik yang

telah disusun. (Soejono dan Abdurrahman 2005)

4.5.4.2 Pendekatan Kuantitatif

Dalam analisis data kuantitatif, data yang diperoleh

berupa data univariat yang akan diolah menggunakan software

Page 85: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

69

pengolah data. Tujuan dari pengolahan data ini adalah untuk

menggambarkan pengetahuan dan penilaian dokter kecil

mengenai media buku cerita bergambar.

4.5.5 Penyajian Data

4.5.5.1 Pendekatan Kualitatif

Dalam pendekatan kualitatif, data penelitian ini akan

disajikan dalam bentuk narasi dan matriks. Narasi digunakan

untuk menggambarkan pendapat informan secara keseluruhan

dan detail. Sedangkan matriks digunakan untuk mempermudah

pembaca untuk menarik kesimpulan.

4.5.5.2 Pendekatan Kuantitatif

Dalam pendekatan kuantitatif, data berupa gambaran

pengetahuan yang akan disajikan yaitu berupa mean, modus,

median, dan standar deviasi. Selain itu, dilakukan uji hipotesis

pada hasil preteest dan posttest.

Page 86: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

70

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

5.1.1 Menetapkan Tujuan

Dokter kecil memiliki tujuan umum yaitu agar meningkatnya

partsipasi peserta didik dalam program UKS. Sedangkan tujuan

khususnya antara lain yakni agar peserta didik dapat menjadi penggerak

hidup sehat di sekolah, di rumah dan lingkungannya serta dapat

menolong dirinya sendiri, sesama dan orang lain untuk hidup sehat

(Kementrian Kesehatan RI, 2011). Dengan demikian, dokter kecil harus

memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan agar dapat

membantu teman sebayanya. Materi mengenai kesehatan untuk dokter

kecil, diperoleh melalui sosialisasi dan pelatihan khusus bagi dokter

kecil yang diberikan oleh Puskesmas.

Pelatihan dokter kecil yang diadakan oleh Puskesmas hanya

ditujukan kepada perwakilan setiap sekolah, bukan dokter kecil secara

keseluruhan. Maka dari itu, peneliti ingin mengembangkan sebuah

media edukasi kesehatan bagi dokter kecil yang efektif dan praktis

berupa buku cerita bergambar.

Page 87: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

71

5.1.2 Analisis Kebutuhan Media

Analisis kebutuhan media dilakukan berdasarkan teori kognitif

sosial. Hal ini dilakukan agar media yang dihasilkan sesuai dengan

karakteristik sasaran. Dalam teori kognitif sosial, terdapat tiga faktor

yang mendasari analisis kebutuhan media yaitu analisis faktor personal,

faktor lingkungan dan faktor perilaku.

5.1.2.1 Analisis Faktor Personal

Analisis kebutuhan media berdasarkan faktor personal

pada teori kognitif sosial meliputi pengetahuan. Pengetahuan

yang dimaksud merupakan pengetahuan yang dibutuhkan

dokter kecil di SD Negeri Telukpinang 03.

Pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti,

diketahui bahwa pengetahuan yang dibutuhkan oleh dokter

kecil di SD Negeri Telukpinang 03 yakni materi jajan sehat dan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) berdaasarkan hasil

wawancara mendalam dengan informan guru pembina UKS.

“Paling hanya gak menguasai bagaimana cara

penanganan kalau ada teman yang luka atau kecelakaan itu.

Sama ke makanan sehat juga mereka belum ya. Ke jajanan

mungkin ya itu kurang memahami bahwa makanan sehat tuh

yang bagaimana sih gitu ya. Jadi mereka belum memahami

Page 88: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

72

Sepenuhnya. Kadang-kadang kan anak-anak susah ya,

apalagi kalau anak-anak apa aja dimakan. Jadi belum tau

makanan yang sehat tuh yang gimana. Mereka masih belum

memahami ” (ES)

Namun, peneliti menambahkan materi mengenai dokter kecil

beserta tugas-tugasnya agar dokter kecil lebih memahami akan

peran dan tugasnya di sekolah.

5.1.2.2 Analisis Faktor Lingkungan

Dalam analisis kebutuhan media berdasarkan faktor

lingkungan diketahui bahwa model dan media yang digunakan

saat pelatihan dokter kecil menggunakan media power point.

Berdasarkan studi pendahuluan kepada peserta pelatihan dokter

kecil, diketahui bahwa media yang digunakan untuk pelatihan

yaitu media power point dianggap kurang efektif karena sulit

untuk diakses secara berulang-ulang dan terdapat banyak teks

sehingga dokter kecil sulit untuk mengingat materi yang telah

dijelaskan.

“Dari gambarnya yang menarik ka..” (AA)

“Menariknya digambarnya ka” (MA)

Maka dari itu, siswa pun memilih buku cerita bergambar yang

terdapat banyak gambar dan bisa dibaca berulang-ulang.

“Lebih suka baca sendiri ka, tapi yang buku cerita ” (MA)

“Pilih baca sendiri ka yang buku cerita.” (KN)

“Baca sendiri ka, yang buku cerita ” (AA)

Di samping itu, kondisi lingkungan jajan sekolah juga

sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa SD Negeri

Page 89: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

73

Telupinang 03 dan kondisi UKS juga dapat berpengaruh

terhadap kegiatan dokter kecil. Di SD Negeri Telukpinang 03

terdapat kantin sekolah. Berbagai macam makanan dijual di

kantin tersebut, mulai dari makanan kemasan, es krim, hingga

mi instan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada

penjaga kantin, diketahui bahwa siswa lebih banyak membeli

makanan berupa makanan manis seperti es krim, biskuit, dan

makanan sejenisnya. Akan tetapi, masih banyak pula siswa

yang jajan diluar kantin sekolah dan membeli makanan yang

kurang sehat.

Untuk kondisi UKS SD Telukpinang 03, sudah cukup

lengkap, mulai dari kasur hingga alat peraga makanan. Namun,

dalam kotak P3K hanya tersedia kasa perban dan obat sakit

perut dikarenakan UKS baru saja dilakukan cleaning barang-

barang yang sudah habis masa pakainya. Berdasarkan

informasi guru pembina UKS, sebelum dilakukan cleaning,

barang-barang yang terdapat dalam kotak P3K cukup lengkap

mulai dari kasa pembalut, obat merah dan barang sejenisnya.

5.1.2.3 Analisis Faktor Perilaku

Analisis kebutuhan media berdasarkan faktor perilaku

hanya melihat perilaku jajan siswa SD Negeri Telukpinang 03

Page 90: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

74

sesuai dengan pernyataan guru pembina UKS bahwa masih

banyak siswa yang jajan sembarangan di sekolah.

“Ke jajanan mungkin ya itu kurang memahami bahwa

makanan sehat tuh yang bagaimana sih gitu ya. Jadi mereka

belum memahami sepenuhnya. Kadang-kadang kan anak-

anak susah ya, apalagi kalau anak-anak apa aja dimakan.”

(ES)

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti saat jam istirahat

sekolah, masih banyak siswa yang jajan sembarangan dengan

membeli jajanan yang kurang sehat bagi mereka.

Analisis perilaku ini digunakan untuk memperkuat

pernyataan guru pembina UKS untuk menentukan materi yang

dimuat dalam buku cerita. Penentuan materi yang dipilih harus

berdasarkan analisis kebutuhan sasaran agar media dapat

berguna dengan efektif dan efisien.

5.1.3 Pengembangan Sasaran

Berdasarkan hasil analisis faktor personal, lingkungan dan

perilaku, peneliti menetapkan bahwa setelah dokter kecil membaca buku

cerita bergambar ini adanya peningkatan pengetahuan mengenai materi

dokter kecil, jajan sehat dan P3K. Hal ini dikarenakan materi tersebut

sudah sesuai dengan kebutuhan sasaran.

Page 91: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

75

5.2 Desain Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Pada tahapan desain dibuat konsep rancangan media buku cerita

bergambar dokter kecil sesuai dengan hasil analisis kebutuhan media. Setelah

konsep rancangan tergambar, dibuatlah storyboard secara manual.

Page 92: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

76

Tabel 5.1 Konsep Rancangan dari Hasil Analisis Kebutuhan Media Berdasarkan Faktor Personal, Lingkungan,

dan Perilaku

No. Informan Metode

Informasi Konsep Rancangan

Buku Cerita Bergambar Personal Lingkungan Perilaku

1.

3 orang

perwakilan

dokter kecil

yang telah

mengikuti

pelatihan.

Wawancara

mendalam

-

Media yang digunakan

pada saat pelatihan

dokter kecil yaitu power

point presentation.

Siswa lebih suka

membaca sendiri

dengan media buku

cerita bergambar.

-

Buku cerita harus

menampilkan gambar

yang menarik dan dapat

menggambarkan materi

yang ingin disampaikan

agar mudah dipahami

oleh siswa terutama

dokter kecil. Buku

cerita harus memuat

tugas-tugas dokter kecil 2. 30 orang siswa

kelas 4 dan 5

Pengisian

kuesioner

Diperolehnya data

mengenai gaya

- -

Page 93: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

77

SD Negeri

Telukpinang 03

belajar siswa yaitu

sebagian besar

siswa atau 60

siswa memiliki

gaya belajar visual.

sesuai dengan trias

UKS dan materi yang

disampaikan harus

memuat materi jajan

sehat dan P3K. Dalam

alur cerita jajan sehat,

digambarkan seorang

dokter kecil yang

menasihati temannya

yang jajan

sembarangan.

Pemilihan makanan

pada siswa yang jajan

sembarangan ini

2.

1 orang ahli

media

Wawancara

mendalam

- - -

3.

1 orang ahli

materi

Wawancara

mendalam

Tugas dokter kecil

harus sesuai

dengan trias UKS.

- -

4.

1 orang guru

UKS

Wawancara

mendalam

dan

Dokter kecil masih

belum paham

mengenai jajan

Dokter kecil sudah

diikutkan dalam

kegiatan UKS di

Masih banyak siswa

yang jajan

sembarangan.

Page 94: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

78

observasi

UKS

sehat dan materi

P3K seperti cara

mengobati luka.

sekolah. Kegiatan

tersebut antara lain

kegiatan penimbangan,

sikat gigi bersama,

periksa gigi, kuku dan

rambut, pemilahan

sampah dan cara cuci

tangan yang benar.

Dengan adanya buku

ini diharapkan siswa

bisa memilih jajanan

yang sehat.

dipilihlah makanan

yang manis. Sedangkan

pada alur cerita P3K,

digambarkan dokter

kecil membantu

mengobati termannya

yang terluka

didampingi oleh guru

UKS.

5.

Penjaga kantin

sekolah

Wawancara

dan

observasi

kantin

Siswa paling sering

jajan es krim,

biskuit. Makanan

yang paling laku ya

es krim.

Jajanan yang terdapat di

kantin sekolah.

Gambaran mengenai

desain kantin secara

umum dan makanan

yang dijajakan di

kantin. Selain itu,

dimasukkan tips

Page 95: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

79

jajan sehat untuk

tidak banyak

mengonsumsi

makanan manis.

Page 96: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

80

5.1.4 Pembuatan Storyboard

Konsep pembuatan storyboard merupakan hasil dari analisis

kebutuhan media berupa faktor personal, lingkungan dan perilaku.

Pembuatan rancangan sketsa awal digambar secara manual dengan

mempertimbangkan jalan cerita yang berasal dari konsep rancangan

buku cerita bergambar.

Tabel 5.2 Rancangan Storyboard Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

No. Hasil Sketsa Awal Penjelasan

Pesan

Himbauan

dalam Media

1.

Cover depan buku cerita

bergambar dokter kecil dengan

menampilkan karater 3 orang

dokter kecil.

Tidak ada pesan

himbauan pada

jalan cerita ini

karena cerita ini

dibuat hanya

untuk

memberikan

informasi

mengenai dokter

2.

Gambaran situasi SD Negeri

Telukpinang 03. Situasi sekolah

dibuat semirip mungkin dengan

sekolah aslinya.

Page 97: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

81

3.

Tokoh guru UKS memberikan

informasi bahwa akan ada

pemilihan dokter kecil sekolah.

Terdapat pertanyaan dari seorang

siswa tentang dokter kecil.

kecil.

4.

Tokoh guru UKS menjelaskan

tentang dokter kecil dan tugasnya.

5.

Tokoh guru UKS memilih 3 siswa

yang menjadi dokter kecil, yaitu

Dito (kiri), Raihan (tengah) dan

Niana (kanan).

6.

Cover sub-bab mengenai materi

yang pertama yaitu materi jajanan

sehat.

Pada halaman

ini, berisi

himbauan

rasional.

Page 98: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

82

7.

Pada halaman ini, berisi pengenalan

tokoh agar memudahkan pembaca

memahami tokoh dalam cerita.

Himbauan ini

berisi pesan

yang

meyakinkan

orang lain

dengan

perkataan logis

dan adanya

bukti-bukti.

Hal ini terlihat

dari jalan cerita

yang

menyatakan

bahwa apabila

jajan

sembarangan

dapat

8.

Pada halaman ini berisi situasi SD

Telukpinang 03.

9.

Pada halaman ini, menggmbarkan

dokter kecil dan salah satu

temannya memilih untuk jajan di

kantin sekolah yang lebih sehat

dibandingkan jajan sembarangan.

10.

Pada halaman ini, terlihat anak

suka jajan sembarangan di pinggir

jalan sebagai perbandingan

perilaku yang baik dan kurang baik

dengan halaman sebelumnya.

Page 99: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

83

11.

Pada halaman ini, terlihat anak

yang jajan sembarangan dan dokter

kecil yang jajan di kantin makan

bersama. Namun, dokter kecil

memakan jajanan yang sehat

sedangkan tokoh yang satunya

tidak.

menyebabkan

sakit perut.

Pesan ini

bertujuan agar

siswa tidak

jajan

sembarangan.

12.

Pada halaman ini menceritakan

tidak masuknya tokoh yang jajan

sembarangan dikarenakan sakit

perut.

13.

Pada halaman ini menggambarkan

tokoh yang jajan sembarangan

bolak-balik ke toilet dikarenakan

sakit perut.

15.

Pada halaman ini menceritakan

tokoh yang jajan sembarangan mau

untuk jajan ke kantin dan memilih

jajanan yang sehat dikarenakan

mimpinya.

Page 100: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

84

16.

Pada halaman ini, tokoh dokter

kecil menjelaskan tentang

kandungan sumber zat gizi jajanan

sehat di sekolah.

17.

Pada halaman ini, tokoh dokter

kecil menjelaskan tentang tips jajan

sehat di sekolah.

18.

Pada halaman ini menggambarkan

dokter kecil dan temannya duduk

bersama memakan jajanan yang

sehat.

19.

Pada halaman ini, merupakan cover

depan dari sub cerita yang

membahas materi P3K.

Tidak ada pesan

himbauan

karena jalan

cerita dibuat

hanya untuk

memberikan

pengetahuan

mengenai cara

20.

Pada halaman ini, berisi

pengenalan tokoh agar

memudahkan pembaca memahami

tokoh dalam cerita.

Page 101: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

85

21.

Pada halaman ini, menggambarkan

sis wa sedang bermain bola sebagai

awal cerita dari permasalahan.

mengobati luka

terbuka.

22.

Pada halaman ini, menceritakan

tentang seorang anak yang jatuh

saat bermain bola sebagai

permasalahan utama.

23.

Pada halaman ini, menceritakan

tentang seorang guru yang

mendampingi dokter kecil

membawa temannya yang jatuh ke

UKS.

24.

Pada halaman ini, menceritakan

tentang peranan masing-masing

dokter kecil. Ada yang

menenangkan korban, melepas

sepatu korban dan mempersiapkan

alat-alat yang digunakan untuk

mengobati luka korban.

Page 102: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

86

25.

Pada halaman ini menjelaskan

tahapan cara tepat untuk mengobati

luka terbuka.

26.

Pada halaman ini menggambarkan

siswa yang terjatuh diizinkan

pulang oleh guru UKS untuk

beristirahat di rumah.

5.2.2 Menetapkan Sumber Referensi

Dalam buku cerita bergambar dokter kecil ini, terdapat beberapa

gambar yang diambil dari internet dan bersifat gratis. Berikut adalah

gambar beserta sumbernya.

Tabel 5.3 Sumber Referensi Gambar yang Terdapat dalam

Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

No. Gambar Sumber

1.

http://www.infomakan.com/tempat-

makan/pondok-bakso-seksi-5

2.

http://infobandung.co.id/batagor-enak-di-

bandung/

Page 104: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

88

5.3 Pengembangan Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Rancangan buku cerita bergambar dokter kecil dikembangkan setelah

mendapat masukkan dari ahli media dan ahli materi. Masukkan yang didapat

berupa tanggapan mengenai isi materi, gambar dan layout, bahasa, teks dan

urutan materi.

Berikut adalah hasil perubahan yang disarankan oleh ahli media.

Perubahan yang signifikan adalah perubahan teks yang semula narasi menjadi

percakapan agar sasaran tidak mudah bosan membacanya terlebih lagi

sasarannya adalah anak-anak. Selain itu, terdapat perubahan warna menjadi

lebih cerah agar lebih menarik sasaran.

Tabel 5.4 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan Review Ahli Media Pada Lembar Cover

Desain Awal Review Revisi

Huruf pada judul agak aneh,

sebaiknya diganti

menggunakan font dari

komputer.

Backgroundnya kurang

menarik, sebaiknya

menggunakan warna yang

cerah.

Page 105: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

89

Gambar untuk judulnya agak

aneh, sebaiknya tampilkan

gambar anak menggunakan

baju dokter agar lebih terkesan

buku ini sebagai buku cerita

dokter kecil.

Warna background tulisan

dokter kecil yang semula

berwarna biru diganti menjadi

kuning agar perpaduan

warnanya lebih menarik.

Pada cover depan, terjadi perubahan pada jenis huruf. Desain huruf

yang mulanya menggunakan tulisan tangan lebih baik menggunakan huruf yang

berasal dari komputer agar terlihat lebih menarik.

“Tulisan yang ini (cover) diganti saja pakai tulisan komputer biar lebih

menarik” (LW)

Perbaikan pada cover selanjutnya yaitu pada warna background dan

tampilan gambar agar diganti dengan gambar anak yang memakai pakaian

dokter agar menggambarkan dengan jelas bahwa buku ini adalah buku cerita

dokter kecil.

“Ini kan (cover) polos ya, Ini aja gambar sosok dokter kecil. Kaya pake

jas, stetoskop biar orang lihat kalo ini tuh buku tentang dokter kecil.

Warnanya terlalu gelap. Kontrasnya terlalu tajam ya. Kok kaya gelap

Page 106: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

90

gitu ya. Kaya gini.. kan gelap. Ini warnanya yang cerah-cerah aja ”

(LW)

Selanjutnya pada tahap konfirmasi, terjadi perubahan lagi pada warna

dasar tulisan „Dokter Kecil‟ yang semula berwarna biru menjadi warna kuning.

“Ini covernya juga biru-biru. Kalo bisa diganti kuning ya entah atasnya

atau background tulisannya nanti kamu coba cocokin sendiri aja mana

yang lebih bagus ” (LW)

Tabel 5.5 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan Review Ahli Media Pada Materi Dokter Kecil

Desain Awal Review Revisi

Kata “guru” menggunakan

awalan huruf kecil, kecuali

untuk nama.

Sebaiknya kalimat dibuat

lebih efektif lagi.

Warnanya kurang cerah,

sebaiknya diatur lagi

saturasi warnanya supaya

lebih cerah.

Page 107: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

91

Pada awal kalimat tidak

boleh menggunakan kata

“yang”. Sehingga diganti

menjadi kata “tugas”.

Kalimat yang berisi syarat

dokter kecil dihilangkan

karena sudah dijelaskan

sebelumya, diganti menjadi

nama-nama dokter kecil.

Syarat dokter kecil sudah

dijelaskan di halaman

sebelumnya.

Pemilihan warna diubah

menjadi lebih cerah.

Penomoran seharusnya

konsisten. Apabila di sisi

kanan bawah, maka

seterusnya disitu saja.

Pada materi dokter kecil, ada beberapa halaman yang mengalami

perbaikan yaitu pada halaman 2, 3 dan 4. Pada halaman 2, terjadi perubahan

dari sisi penulisan kalimat dan warna. Dari penulisan kalimat, perubahan yang

Page 108: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

92

dilakukan yaitu mengubah huruf kapital menjadi huruf kecil pada awalan kata

„Guru. Selain itu kalimat juga diubah menjadi lebih efektif.

“Untuk tanda baca sih engga tapi ini kata „guru‟ kalau di tengah kalimat

biasanya huruf kecil” (LW)

“Anak kecil lebih suka kalimat yang efektif kalau ini terlalu bertele-tele.

Cepat lelah nantinya kalau teksnya panjang-panjang terus ” (LW)

Untuk perbaikan warna, disarankan untuk menggunakan warna yang

lebih cerah. Hal ini berlaku pada keseluruhan halaman dalam materi ini.

“Ini pilihan warnanya pakai warna yang cerah-cerah aja” (LW)

Pada halaman 3, terdapat perubahan pada kalimat yang digunakan.

Kata penghubung seharusya tidak diletakkan di awal kalimat. Untuk itu, kata

„yang‟ diubh menjadi kata „tugas‟.

“Penulisan kata „yang‟ jangan di awal kalimat” (LW)

Pada halaman 4, terdapat perubahan kalimat. Mulanya ditulis syarat-

syarat dokter kecil diganti menjadi nama dokter kecil yang terpilih karena

syarat dokter kecil telah disebutkan di halaman sebelumnya agar kalimat tidak

terlalu panjang.

“Anak kecil lebih suka kalimat yang efektif kalau ini terlalu bertele-tele.

Cepat lelah nantinya kalau teksnya panjang-panjang terus ” (LW)

Tabel 5.6 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan Review Ahli Media Pada Materi Jajan Sehat

Desain Awal Review Revisi

Page 109: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

93

Narasi diubah menjadi teks

percakapan agar tidak mudah

bosan dalam membacanya,

terutama pada sasaran anak-

anak.

Pemilihan warna diubah

menjadi lebih cerah.

Untuk warna mobil

sebaiknya diganti menjadi

warna kuning agar terlihat

lebih hidup.

Narasi diubah menjadi teks

percakapan agar tidak mudah

bosan dalam membacanya,

terutama pada sasaran anak-

anak.

Pemilihan warna diubah

menjadi lebih cerah.

Page 110: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

94

Narasi diubah menjadi teks

percakapan agar tidak mudah

bosan dalam membacanya,

terutama pada sasaran anak-

anak.

Pemilihan warna diubah

menjadi lebih cerah.

Pada materi jajan sehat, terdapat perubahan secara keseluruhan yaitu

dari warna, perubahan kalimat pada cerita yang semula berupa narasi menjadi

percakapan. Untuk perubahan warna diubah menjadi lebih cerah agar lebih

menarik sasaran.

“Ini pilihan warnanya pakai warna yang cerah-cerah aja” (LW)

Pada tahap konfirmasi, untuk halaman 8 terdapat perubahan warna

pada trotoar dan mobilnya. Perubahan ini dimaksudkan agar pemilihan warna

pada halaman ini tidak cenderung ke warna abu-abu atau agar terlihat lebih

kontras.

“Selebihnya sudah oke, tapi ini di halaman warnanya abu-abu semua

dari jalannya mobilnya sama ininya (trotoar) nya juga abu-abu. Kalo

bisa mobilnya diganti yang cerah, kaya kuning gini (menunjuk warna

Page 111: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

95

lampu mobil). Kan sekarang udah banyak mobil yang dicat warna

warni ” (LW)

Untuk perubahan kalimat dilakukan pada semua halaman dimateri ini.

Hal tersebut dimaksudkan agar sasaran tidak mudah bosan dalam

membacanya. Apabila masih dalam bentuk narasi, terlihat seperti materi yang

dipindahkan dalam buku cerita.

“Sebaiknya cerita diubah dari narasi jadi percakapan Kalau seperti ini

terkesan seperti materi yang dipindahkan plek ke dalam buku cerita.

Kalau dijadiin percakapan kan anak-anak gak gampang bosan bacanya ”

(LW)

Tabel 5.7 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berdasarkan Review

Ahli Media Pada Materi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Desain Awal Review Revisi

Narasi diubah menjadi

teks percakapan agar

tidak mudah bosan

dalam membacanya,

terutama pada sasaran

anak-anak.

Pemilihan warna

diubah menjadi lebih

cerah.

Penomoran sebaiknya

dilanjurkan dari

Page 112: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

96

penomoran cerita

sebelumnya karena ini

merupakan satu

kesatuan cerita dengan

judul utama

„Petualangan Dokter

Kecil‟.

Pada halaman 22,

terdapat perubahan

kata.

Pada materi ini, keseluruhan kalimat juga diubah dari narasi menjadi

percakapan. Hal tersebut dimaksudkan agar sasaran tidak mudah bosan dalam

membacanya. Apabila masih dalam bentuk narasi, terlihat seperti materi yang

dipindahkan dalam buku cerita.

“Sebaiknya cerita diubah dari narasi jadi percakapan Kalau seperti ini

terkesan seperti materi yang dipindahkan plek ke dalam buku cerita.

Kalau dijadiin percakapan kan anak-anak gak gampang bosan bacanya ”

(LW)

Selain itu, ada perubahan pada kalimat dihalaman 22. Untuk langkah

cara tepat obati luka di langkah ke-4 kata „seperti‟ dihilangkan dan kata depan

„di‟ juga dihilangkan. Hal ini dimaksudkan agar kalimat lebih efektif.

“Anak kecil lebih suka kalimat yang efektif kalau ini terlalu bertele-tele.

Cepat lelah nantinya kalau teksnya panjang-panjang terus ” (LW)

Page 113: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

97

Perubahan yang selanjutnya yakni pada warna. Warna yang

digunakan kurang cerah sehingga ahli media menganjurkan untuk mengganti

warna atau mengurangi kontrasnya agar lebih cerah.

“Ini pilihan warnanya pakai warna yang cerah-cerah aja” (LW)

Untuk perubahan penomoran, dilakukan perubahan dengan

melanjutkan penomoran dari materi sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar

tidak membuat bingung pembaca. Selain itu letak penomoran juga harus

konsisten. Akhirnya peneliti menetapkan penomoran di kanan bawah halaman.

“Penomoran harus konsisten lanjutan dari cerita sebelumnya ” (LW)

“Untuk halaman harus konsisten kalau di atas semua ya di atas semua

Kalau dibawah semua ya di bawah semua atau boleh selang-seling atas

bawah ” (LW)

Tabel 5.8 Hasil Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan Review Ahli Materi

Desain Awal Review Revisi

Materi tugas dokter kecil harus

menjabarkan gambaran dari

Trias UKS. Tugas dokter kecil

sebaiknya dikelompokkan sesuai

dengan prinsip Trias UKS.

Page 114: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

98

Adanya penambahan halaman

agar sasaran tidak bingung

mengenai urutan materi di dalam

buku cerita bergambar dokter

kecil.

Materi PHBS cuci tangan

sebelum makan harus

dimasukkan karena merupakan

elemen yang paling penting dari

materi jajan sehat. Anjuran

mencuci tangan dimasukkan ke

dalam tips jajan sehat di sekolah.

Berdasarkan review dari ahli materi, terdapat beberapa perubahan

pada materi jajan sehat. Pada halaman 3, tugas dokter kecil yang ditulis harus

sesuai dengan prinsip Trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat. (Gustina 2017)

“Kan trias uks ada ya, pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesehatan

lingkungan. Kesehatan lingkungannya udah masuk belum disini? Kalo

pelayanan dengan memasukan p k ini udah masuk berarti ya.

Pendidikannya berarti dia harus bisa memberikan contoh. Poin ke

tugas dokcilnya masuknya kesini ya (ke poin ). Kan Trias uks itu ada

yang pertaman pendidikan, berarti dia harus bisa nyuluh-nyuluh, harus

bisa jadi contoh oleh teman-temannya. Salah satu Dia berPHBS sendiri

terus teman-temannya lihat. Trus yang ke pelayanan. Pelayanan itu

salah satunya adalah dengan membatu guru dan petugas kesehatan pada

waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan sekolah, penjaringan dia bilang.

x

Page 115: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

99

Pelaksanaan penjaringan kesehatan sekolah. Nah kalo udh penjaringan

itu dia udah lebih kompleks isinya de. Ikut serta menjaga kebersihan

lingkungan sekolah, berarti fungsi dokcil yang ketiga kan, pendidikan

kesehatan lingkungan. Membantu guru pada saat pelaksanaan kegiatan

penjaringan di sekolah, didalamnya adalah penimbangan BB. Terus yang

kedua menjaga kesehatan lingkungan sekolah. Asal unsur Trias UKS

ada itu dimasukkin ke sini (hal ) itu udah masuk semua tugas dokter

kecil.” (F)

Pada halaman 15, ditambahkan informasi PHBS cuci tangan sebelum

makan. Hal ini dianggap penting mengingat cuci tangan sebelum makan dapat

mencegah berbagai macam penyakit. Sesuai dengan anjuran ahli materi.

“Materi PHBS nya disinikan belum ada. Kalo jajanannya udah sehat tapi

cara makannya gak bener sama aja nanti dia sakit juga. Mungkin

disininya diselingin aja dek ceritanya pas mau makan. Pas mau makan

sini boleh. Diantara baris ini mungkin ada. Disini dimasukin satu

lembar lagi atau apa. Dimasukkan cuci tangan ketika mau makan. Itu

salah satu tugas dokter kecil adalah menjadi contoh dalam berperilaku

hidup bersih dan sehat ” (F)

5.4 Implementasi Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Pada tahap implementasi rancangan buku cerita bergambar dokter

kecil dilaksanakan di SD Negeri Telukpinang 03 di Kabupaten Bogor. Adapun

yang perlu diperhatikan yakni kesiapan sarana prasarana, responden yaitu

dokter kecil dan pelaksanaan uji coba media.

5.4.1 Sarana Prasarana

Sarana yang diperlukan oleh peneliti adalah ruang kelas. Selain

itu, yang diperlukan juga tentunya kuesioner pre test dan post test

dengan masing-masing sebanyak 40 buah serta kuesioner uji coba media

sebanyak 40 buah dan juga buku cerita dokter kecil sebanyak 15 buah.

Page 116: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

100

5.4.2 Responden Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah

keseluruhan dokter kecil di SD Negeri Telukpinang 03. SD Negeri

Telukpinang 03 ini berada di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang

berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciawi.

Pada tahun 2017, UPT Puskesmas Ciawi telah mengadakan

pelatihan dokter kecil. Namun hanya terbatas kepada 3 orang

perwakilan siswa dari setiap sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ciawi,

belum pada keseluruhan dokter kecil disetiap sekolah. Di samping itu,

media yang digunakan saat pelatihan yaitu slide power point.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta yang pernah meikuti

pelatihan bahwa media yang digunakan saat pelatihan hanya menarik di

bagian gambarnya saja, tidak secara keseluruhan.

“Menarik tapi sedikit...” (KN)

“Menariknya digambarnya ka ” (MA)

Dikarenakan hal tersebut, peneliti merancang sebuah media yang

memuat banyak gambar dan dapat dibaca berulang-ulang oleh dokter

kecil. Peneliti pun meminta pendapat mengenai media yang mereka

lebih suka. Pilihan yang diberikan hanya terbatas kepada media cetak

mengingat adanya keterbatasan apabila dimasukkan pilihan media

elektronik. Peneliti memberikan pilihan yaitu buku cerita, leaflet dan

poster. Keseluruhan informan memilih buku cerita.

“Baca sendiri ka yang buku cerita” (AA)

Page 117: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

101

“Pilih baca sendiri ka yang buku cerita.” (KN) “Lebih suka baca sendiri ka, tapi yang buku cerita” (MA)

Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih untuk meneliti

rancangan media buku cerita bergambar dokter kecil pada keseluruhan

dokter kecil di SD Telukpinang 03, Kabupaten Bogor.

5.4.3 Pelaksanaan Uji Coba Media

Pada saat pelaksanaan uji coba media, responden dokter kecil

dibagi menjadi tiga kloter yang dibagi menjadi 2 hari. Pada hari pertama

memuat 1 kloter dan pada hari kedua memuat 2 kloter. Untuk kloter

pertama memuat 15 orang dokter kecil. Pada kloter kedua memuat 13

orang dokter kecil, sedangkan pada kloter ke tiga memuat 12 orang

dokter kecil. Uji coba dilakukan selama 70 menit yang terbagi atas 5

menit pengenalan dan sosialisasi, 10 menit pengisian pretest, 40 menit

pembacaan media buku cerita bergambar dokter kecil, 10 menit

pengisian posttest, 5 menit pengisian kuesioner uji coba dan penutup.

Setelah dokter kecil masuk kelas, peneliti menjelaskan maksud

kedatangan ke sekolah kemudian membagikan lembar kuesioner pretest.

Selanjutnya, membagikan buku cerita bergambar dokter kecil dan

menginstruksikan cara membacanya yakni dengan tidak terburu-buru

dan dipahami alur cerita dan informasi yang terdapat dalam buku

tersebut. Setelah itu, dokter kecil kembali dibagikan kuesioner posttest

dilanjutkan dengan kuesioner uji coba. Peneliti pun menjelaskan

Page 118: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

102

kuesioner uji coba sebelum diisi oleh responden. Yang terakhir adalah

pemberian gift untuk responden dan salam penutup.

5.5 Evaluasi Rancangan Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Pada tahap evaluasi buku cerita bergambar dokter kecil melibatkan

keseluruhan dokter kecil SD Negeri Telukpinang 03 sebagai responden.

Evaluasi yang dilakukan terdiri dari evaluasi konten buku cerita bergambar dan

evaluasi pengetahuan dokter kecil.

5.5.1 Evaluasi Konten Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Evaluasi pada konten buku cerita bergambar dokter kecil dibagi

menjadi empat bagian, yaitu isi materi, tampilan, komunikasi visual dan

kemanfaatan. Penilaian isi materi memiliki lima indikator yaitu

ketepatan gambar yang digunakan untuk kejelasan materi, kesesuaian

media dengan kebenaran materi, urutan penyajian materi, materi mudah

dimengerti dan kedalaman materi yang ditampilkan. Untuk penilaian

tampilan desain mencakup tiga indikator yaitu tata letak teks dan

gambar, kesesuaian pemilihan warna, dan ukura teks dan huruf dapat

terbaca. Untuk penilaian komunikasi visual, terdiri dari empat indikartor

yaitu komunikatif, kesederhanaan, daya tarik media dan ketepatan

penggunaan bahasa. Dan aspek penilain yang terakhir adalah

kemanfaatan dengan indikator penilaian yaitu manfaat buku cerita.

Page 119: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

103

Adapun skala nilai yang diberikan yaitu 1 = sangat buruk, 2 = buruk, 3 =

cukup, 4 = baik, dan 5 = sangat baik.

Tabel 5.9 Evaluasi Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Oleh Dokter Kecil SD Negeri Telukpinang 03

No.

Aspek

Penilaian

Indikator Nilai

1. Isi Materi

Ketepatan gambar yang digunakan untuk

kejelasan materi

4 18

Kesesuaian media dengan kebenaran materi 4 25

Urutan penyajian materi 4 43

Materi mudah

Dimengerti

4 63

2. Tampilan

Tata letak teks dan gambar 4 45

Kesesuaian pemilihan warna 4 20

Ukuran teks dan huruf dapat terbaca 4 53

3.

Komunikasi

Visual

Komunikatif 4 10

Kesederhanaan 4 20

Daya tarik media 4 20

Ketepatan penggunaan bahasa 4 55

4. Kemanfaatan Manfaat buku cerita 4 85

Page 120: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

104

Pada aspek penilaian isi materi, terlihat bahwa indikator

ketepatan gambar yang digunakan untuk kejelasan materi mendapatkan

nilai 4 18 yang artinya buku cerita bergambar dokter kecil ini baik

dalam mengilustrasikan materi yang ingin disampaikan. Untuk indikator

kesesuaiaan media dengan kebenaran materi mendapat nilai 4 25 yang

artinya baik. Indikator urutan penyajian materi mendapat nilai 4 43 yang

artinya baik. Indikator materi mudah dimengerti mendapat nilai 4 63

yang artinya baik.

Pada aspek penilaian tampilan desain, terlihat bahwa indikator

tata letak teks dan gambar mendapatkan nilaia 4 45 yang artinya buku

cerita bergambar ini baik. Indikator kesesuaian pemilihan warna

mendapat nilai 4 20 yang artinya baik, dan indikator ukuran teks dan

huruf dapat terbaca mendapat nilai 4 53 yang artinya baik.

Pada aspek komunikasi visual, terlihat bahwa indikator

komunikatif mendapat nilai 4 10 yang artinya baik, indikator

kesederhanaan mendapat nilai 4 20 yang artinya baik, indikator daya

tarik media mendapat nilai 4 20 dan indikator ketepatan penggunaan

bahasa meendapat nilai 4 55 yang artinya baik.

Pada aspek ke empat yaitu aspek kemanfaatan, indikator yang

dinilai yaitu manfaat buku cerita mendapatkan nilai 4 85 yang artinya

Page 121: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

105

baik. Berdasarkan hasil penilaian keempat aspek tersebut, buku cerita

bergambar dokter kecil ini dinilai baik oleh dokter kecil di SD Negeri

Telukpinang 03.

Tabel 5.10 Evaluasi Konten Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

No. Konten Penilaian Nilai

1. Isi materi 4 37

2. Tampilan 4 39

3. Komunikasi visual 4 26

4. Kemanfaatan 4 85

Rata-rata 4 47

Disamping itu, terdapat beberapa saran yang dituliskan melalui

saran yang terdapat dalam kuesioner. Pada konten penilaian isi materi,

terdapat beberapa saran yang meminta untuk memasukkan materi lain

selain materi jajanan sehat dan P3K.

“Kak materinya mungkin lebih ditambah lagi, dan mungkin

manfaatnya ditambah ”

“Seharusnya tambah lagi ceritanya agar lebih menarik dan

materinya lebih banyak ”

“Lebih perbanyak ceritanya supaya lebih seru dan asik tapi

banyak dan juga sederhana ”

Selain itu, terdapat beberapa saran mengenai tampilan desain

buku cerita bergambar. Beberapa dari dokter kecil menyarankan agar

Page 122: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

106

tampilan gambar lebih baik lagi dan lebih baik lagi dalam pemilihan

warnanya.

“Kurang baik dalam tampilan gambar.”

“Sampul bukunya harus lebih menarik. Warnanya lebih

menarik. Gambar dan ceritanya lebih diperdalam. Cerita

harus lebih menarik ”

Disamping itu ada pula yang menyarankan agar tokoh yang

ditampilkan harus lebih berekspresi.

“Buku ini sangat menarik dan bermanfaat supaya lebih

menarik harus ada ekspresi.”

Untuk konten penilaian komunikasi visual, juga terdapat

tanggapan yang dituliskan mengenai indikator kesederhanaan dan daya

tarik media.

“Ada yang harus diperbaiki lagi yaitu kesederhanaannya dan

saya bisa mengerti. Dan semuanya sangat baik kecuali

kesederhanaan cukup baik ”

“Manfaat buku cerita ini baik Buku ini mudah dimengerti

Daya tariknya sangat baik. Buku ini perlu ditambah ceritanya

supaya buku ini mudah dimengerti ”

Untuk konten penilaian kemanfaatan buku cerita, terdapat

beberapa tanggapan dari sasaran.

“Harus lebih menarik lagi dan harus lebih bagus bermanfaat

bagi semua orang yang membaca bukunya.”

“Seharusnya buku cerita bergambar dokter kecil dibaca oleh

seluruh dokter kecil.”

“Kita dapat mengerti cara menjadi dokcil yang baik.”

Berdasarkan tanggapan tersebut, diketahui bahwa buku cerita

bergambar ini dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan bagi

dokter kecil untuk lebih baik lagi dalam melakukan tugasnya di sekolah.

5.5.2 Evaluasi Pengetahuan Dokter Kecil

Page 123: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

107

Dalam media buku cerita bergambar dokter kecil, peneliti

membagi penilaian ke dalam tiga materi yang dibutuhkan oleh dokter

kecil, yaitu materi dokter kecil, jajan sehat dan pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K). Pada setiap materi, dibagi menjadi 5

pertanyaan. Setiap 1 pertanyaan memiliki nilai 2.

Tabel 5.11 Evaluasi Pengetahuan Materi Dokter Kecil, Jajan Sehat dan

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pada Dokter Kecil Di SD Negeri

Telukpinang 03

Pngetahuan

Nilai Pretest Nilai Posttest

P value

Mean Min Max Mean Min Max

Dokter kecil 6 0 2 0 10 7 6 4 0 10 0.000

Jajan sehat 6 7 2 0 10 7 1 4 0 10 0.206

Pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K)

6 35 0 10 7 8 4 0 10 0 001

Page 124: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

108

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini hanya menggambarkan tahapan rancangan media buku

cerita bergambar dokter kecil, namun tidak melihat efektivitas dari media

tersebut. Evaluasi media buku cerita bergambar ini hanya melihat penilaian

mengenai konten media yang dibagi ke dalam beberapa aspek penilaian serta

evaluasi terhadap perubahan pengetahuan sasaran setelah diberikan media.

6.2 Tahap Analisis (Analyze)

6.2.1 Analisis Sasaran

Analisis sasaran diperlukan untuk mengetahui gambaran

sasaran agar dapat menghasilkan media yang tepat. Dalam analisis

sasaran, dibagi berdasarkan faktor kognitif sosial menjadi analisis faktor

personal, analisis faktor lingkungan dan analisis faktor perilaku

(Pajares, 2002). Analisis juga merupakan salah satu langkah dalam

desain-based research (Wang & Hannafin, 2005).

Page 125: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

109

6.2.1.1 Analisis Faktor Personal

Berdasarkan studi pendahuluan berupa wawancara kepada guru

UKS, diketahui bahwa dokter kecil sangat membutuhkan

materi mengenai jajan sehat dan P3K. Hal ini dikarenakan

menurut guru UKS masih banyak siswa yang jajan

sembarangan dan belum paham cara mengobati luka.

Seharusnya, dokter kecil sudah memahami materi tersebut

mengingat sudah dilakukannya pelatihan dokter kecil. Hal

tersebut berkaitan dengan pelatihan

dokter kecil yang hanya diikuti oleh perwakilan saja dan media

pelatihan yang berupa slide power point.

6.2.1.2 Analisis Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mendukung terjadinya

perilaku. Dalam penelitian rancangan media buku cerita

bergambar dokter kecil, yang menjadi faktor lingkungan adalah

paparan media yang digunakan saat pelatihan, kondisi UKS dan

kondisi kantin sekolah. Faktor media saat pelatihan dokter kecil

menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Sedangkan

kondisi UKS dan kantin sekolah menjadi pertimbangan dalam

pembuatan isi media.

Media yang digunakan dalam pelatihan dokter kecil

yaitu media power point. Media ini memiliki beberapa

Page 126: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

110

keterbatasan diantaranya materi tidak dapat diulang-ulang

membacanya layaknya buku cerita bergambar. Selain itu,

terdapat keterbatasan sarana untuk menggunakan media ini di

sekolah dasar. Membaca cerita bergambar dapat meningkatkan

kemampuan imajinasi anak-anak. Kemampuan imajinasi anak

dalam membayangkan suatu kejadian dalam cerita dapat lebih

terasah, dibanding bila anak disuguhi tayangan berbentuk audio

visual semisal tayangan di televisi (Shabrina, Wikan &

Soetopo).

UKS merupakan bagian dari substansi manajemen

layanan khusus yang bergerak dalam bidang kesehatan sekolah.

Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat

untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta

dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah

(Rahmawati, Soetopo & Maysaroh, 2015). Berdasarkan hasil

observasi, UKS SD Negeri Telukpinang 03 sudah cukup baik

namun kotak P3K yang ada belum terlalu lengkap isinya.

Hanya memuat obat sakit perut dan kassa perban saja. Namun

menurut penuturan guru UKS hal tersebut terjadi lantaran UKS

baru saja dibersihkan dan dicek barang-barang yang sudah

habis masa pakainya.

Page 127: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

111

Selain kondisi UKS, faktor lingkungan juga terdapat

. pada kondisi kantin sekolah. Berdasarkan hasil observasi,

kantin sekolah banyak sekali menjual makanan manis seperti es

krim, permen-permen, biskuit, mi instan dan masih banyak

lagi. Akan tetapi lingkungan jajan di luar sekolah juga harus

mendapatkan perhatian karena banyak pedagang yang menjual

jajanan tidak sehat. Tentu hal ini sudah diluar pengawasan oleh

guru dan harus terdapat kesadaran dalam individu itu sendiri.

6.2.1.3 Analisis Faktor Perilaku

Dalam teori kognitif sosial, faktor personal,

lingkungan dan perilaku juga saling mempengaruhi (Pajares,

2002). Berdasarkan hasil wawancara dengan ahli materi, jajan

sembarangan yang dilakukan siswa ini dikarenakan terdapat

banyak penjual di sekitar sekolah, terutama sekolah negeri.

Farnsworth dan Dunoskovich pada tahun 2001

menemukan fakta bahwa anak yang dilatih keterampilan

berkonsumsi lebih baik dan lebih sehat daripada yang tidak

terlatih (Triwijayanti, et al. 2016).

Adapun usulan yang diusulkan oleh instansi

Pemerintah adalah pembuatan materi pendidikan jajanan sehat

untuk anak sekolah.Materi pendidikan untuk anak sekolah dan

orang tua harus mencakup faktor ragam jajanan, jajanan yang

Page 128: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

112

berbahaya, dan dampak jajanan bagi kesehatan anak

(Triwijayanti, et al. 2016).

6.2.2 Analisis Tujuan

Buku cerita bergambar yang dihasilkan dari penelitian

rancangan media buku cerita bergambar dokter kecil SD Negeri

Telukpinang 03 di Kabupaten Bogor adalah untuk menambah

pengetahuan dokter kecil.

6.2.3 Analisis Pengembangan Sasaran

Sasaran harus dapat melakukan apa yang telah diarahkan dalam

media yang telah dibuat. Dalam hal ini, harus terjadi peningkatan

pengetahuan, tingkah laku dan keahlian (Aldoobie, 2015). Media buku

cerita bergambar dokter kecil ini harus mampu mengembangkan

kemampuan sasarannya. Namun, pada pengembangan sasaran media

buku cerita bergambar hanya melihat peningkatan pengetahuan.

6.3 Tahap Desain (Design)

Tahap selanjutnya setelah melakukan analisis adalah

memvisualisasikannya ke dalam buku cerita bergambar. Kesatuan desain, cerita

dan visual adalah yang terpenting dalam sebuah karya seni. Dalam buku

ilustrasi cerita, desain dan cerita sangat terhubung satu sama lain. Tidak ada

elemen dari buku cerita yang berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan

Page 129: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

113

elemen lain, semua hal dalam buku cerita saling berfungsi dan berhubungan

(Wijaya).

Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan cerita bergambar

adalah penokohan. Dari penokohan tersebut, media buku cerita bergambar

dokter kecil ini memuat tiga orang tokoh dokter kecil yang dibagi ke dalam dua

cerita. Satu orang dokter kecil pada cerita jajanan sehat dan dua orang dokter

kecil pada cerita pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Tokoh dokter

kecil ini dipilih dikarenakan sasaran dari buku cerita ini adalah dokter kecil SD

Negeri Telukpinang 03.

Awal mula cerita dari buku cerita bergambar ini bermula dari adanya

pemilihan dokter kecil di sekolah. Pada cerita ini, ditambahkan pengetahuan

mengenai apa itu dokter kecil dan tugas-tugas dokter kecil sesuai dengan trias

UKS. Cerita yang kedua yakni mengenai jajan sehat. Dalam cerita ini,

digambarkan dengan perbandingan antara dokter kecil yang jajan sehat di

kantin sekolah dan temannya yang tidak sehat. Selain itu, ditambahakan pula

pengetahuan mengenai tips jajan sehat di sekolah dan macam-macam jajanan

sehat di sekolah.

Cerita berikutnya yaitu mengenai P3K. Pada cerita ini, digambarkan

situasi siswa yang sedang bermain bola, termasuk juga dokter kecil. Ditengah

permainan, salah seorang temannya jatuh dan terluka di bagian kaki dan tangan.

Dokter kecil didampingi guru UKS membantu mengobati luka tersebut. Dalam

cerita ini ditambahkan mengenai pengetahuan cara tepat obati luka.

Page 130: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

114

Selain pengetahuan, buku cerita juga menampilkan efikasi diri dokter

kecil dalam melaksanakan tugasnya. Pada cerita jajanan sehat, terlihat dokter

kecil memberikan contoh dan nasihat kepada temannya yang jajan

sembarangan. Sedangkan pada cerita P3K, menampilkan efikasi diri dokter

kecil dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengobati luka pada temannya

didampingi guru UKS.

Tampilan desain buku cerita bergambar dibuat dalam ukuran A5

dengan dengan tampilan landscape. Tampilan ini dimaksudkan agar buku ini

mudah untuk dibawa karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Sedangkan

untuk hasil cetak menggunakan kertas artcarton 190 gr. Ini dimaksudkan agar

kertas tidak mudah sobek dan rusak.

Pemilihan warna yang digunakan dalam buku cerita ini menggunakan

warna yang cerah. Warna yang digunakan pada desain buku terutama pada

ilustrasi disesuaikan dengan latar belakang cerita serta suasana kegiatan yang

sedang berlangsung. Warna yang digunakan untuk mendesain buku anak

baiknya bersifat dekoratif dan cerah (Mayandra & S.). Tetapi terjadi perbedaan

antara warna saat pembuatan media dalam komputer dengan media yang sudah

dicetak. Tingkat kontras media saat sudah dicetak menjadi lebih gelap

dibandingkan saat diedit.

Pada teks dan huruf yang digunakan dalam buku cerita ini, terpilihlah

jenis huruf SMARTKID. Jenis huruf ini dapat diunduh dari internet dan bukan

jenis huruf bawaan dari software adobe photoshop. Hal ini dilakukan agar

Page 131: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

115

variasi pemilihan jenis huruf menjadi lebih beragam dan tepat untuk

menggambarkan situasi dalam cerita. Jenis huruf ini juga sederhana, jelas tetapi

tetap mengandung unsur dekoratif.

Dalam buku cerita bergambar dokter kecil ini, ditambahkan gambar

asli atau gambar yang berbentuk bitmap agar mempermudah sasaran dalam

memahami isi. Gambar tersebut digunakan pada halaman penjelasan makanan

sehat di sekolah dengan menampilkan gambar asli makanan. Hal ini bertujuan

agar sasara tidak salah dalam memahami isi. Apabila menggunakan gambar

vektor/kartun dikhawatirkan terjadi kesalahpahaman pada sasaran. Disamping

itu, pengggunaan gambar yang merupakan gambar asli (foto) menarik perhatian

pengunjung, membatu mempermudah dan mengingat pesan yang disampaikan

(Amalia, 2013).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Levie & Levie (1975)

menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih

baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan

menghubungkan fakta dan konsep (Anwariningsih).

6.4 Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap pengembangan ini terdapat kolaborasi antara praktisi/ahli

dengan peneliti, dalam hal ini ahli melibatkan ahli media dan materi (Wang &

Hannafin, 2005). Ahli media dan materi dilibatkan dalam perbaikan media

sebelum akhirnya peneliti memberikan media kepada sasaran.

Page 132: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

116

Pada pemilihan bentuk teks cerita pada buku cerita bergambar dokter

kecil mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pada rancangan semula,

teks cerita disajikan dalam bentuk narasi yang terkesan seperti materi yang

dipindahkan dalam buku cerita bergambar. Setelah mendapatkan masukkan dari

ahli media, bentuk teks cerita diubah menjadi bentuk percakapan. Hal ini

dimaksudkan agar sasaran yang merupakan anak sekolah dasar tidak mudah

bosan dan lelah dalam membacanya. Dengan memparafrasekan wacana dialog

dalam bentuk sajian yang sederhana, yakni berupa percakapan sehari-hari

diharapkan dapat menarik antusiasme dan membuat siswa aktif dalam

pembelajaran, serta membangkitkan motivasi mereka dalam kegiatan

pembelajaran yang dalam hal ini pembelajaran mengenai kesehatan (Ratnasari,

Sumarwati & Suwandi, 2016).

Warna juga merupakan hal yang penting dan mengalami perubahan

yang cukup signifikan dalam media buku cerita bergambar dokter kecil. Warna

yang ditampilkan sebelumnya memiliki saturasi yang cukup gelap. Berdasarkan

saran ahli media, sebaiknya warna diubah menjadi warna yang lebih cerah

Pemilihan warna yang digunakan harus kontras dalam satu halaman agar dapat

menarik sasaran.

Review dari ahli materi terdapat perubahan pada teks tugas dokter

kecil. Semula tugas dokter kecil tidak dikelompokan berdasarkan trias UKS dan

dapat membingungkan dokter kecil. Akhirnya tugas dokter kecil disusun

berdasarkan trias UKS.

Page 133: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

117

Selain itu, terdapat penambaan sedikit materi mengenai cuci tangan

atas saran ahli materi. Perintah cuci tangan sebelum makan merupakan faktor

yang sangat penting sehingga harus dimasukkan ke dalam buku cerita

bergambar. Berdasarkan fenomena yang ada terlihat bahwa anak-anak usia

sekolah mempunyai kebiasaan kurang memperhatikan perlunya cuci tangan

dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika di lingkungan sekolah

(Purwandari, Ardiana & Wantiyah, 2013).

6.5 Tahap Implementasi (Implementation)

Pada penelitian ini melibatkan seluruh dokter kecil yang ada di SD

Negeri Telukpinang 03 sebanyak 40 orang dokter kecil. Keseluruhan dokter

kecil ini dilibatkan dengan alasan bahwa seluruh dokter kecil harus

mendapatkan pengetahuan yang terdapat dalam buku cerita bergambar dokter

kecil. Dokter kecil tersebut berasal dari kelas 4 dan 5.

Keseluruhan dokter kecil ini dibagi menjadi tiga kloter dalam tahap

uji coba media. Hal ini dikarenakan jumlah media yang terbatas dan

meminimalisir sasaran meniru jawaban temannya apabila dilakukan dalam satu

kloter dalam satu kelas. Pada saat pelaksanaan uji coba media, responden

dokter kecil dibagi menjadi tiga kloter yang dibagi menjadi 2 hari. Pada hari

pertama memuat 1 kloter dan pada hari kedua memuat 2 kloter. Untuk kloter

pertama memuat 15 orang dokter kecil. Pada kloter kedua memuat 13 orang

dokter kecil, sedangkan pada kloter ke tiga memuat 12 orang dokter kecil. Uji

Page 134: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

118

coba dilakukan selama 70 menit yang terbagi atas 5 menit pengenalan dan

sosialisasi, 10 menit pengisian pretest, 40 menit pembacaan media buku cerita

bergambar dokter kecil, 10 menit pengisian posttest, 5 menit pengisian

kuesioner uji coba dan penutup.

Pada saat pemberian media buku cerita dokter kecil, sasaaran terlihat

antusias. Namun, saat membaca buku cerita, ada enam orang anak yang izin

keluar untuk menandatangani tugas pelajaran sebelumnya sehingga terjadi

penambahan waktu sekitar 5 menit. Di samping itu, terdapat kekeliruan siswa

saat menjawab dengan tidak terjawabnya beberapa soal dalam lembar pretest

dan segera diketahui oleh peneliti sehingga dokter kecil tersebut diminta untuk

mengisi pertanyaan yang belum terjawab.

6.6 Tahap Evaluasi (Evaluation)

Cara evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif satu per satu.

Proses evaluasi ini berdasarkan penilaian setiap komponen yang digunakan

untuk melihat apakah keefektifan suatu komponen dan mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan dari komponen tersebut (Aldoobie, 2015).

Dikarenakan hal tersebut, cara evaluasi ini dianggap tepat dalam penelitian ini

mengingat evaluasi dilakukan kepada masing-masing peserta secara satu per

satu.

Page 135: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

119

Pada tahap evaluasi dibagi menjadi dua penilaian yaitu penilaian

konten media dan penilaian pengetahuan sasaran setelah diberikan media buku

cerita bergambar dokter kecil. Adanya tahapan evaluasi dalam rangkaian

kegiatan perancangan bertujuan untuk dapat dilakukannya verifikasi hasil

rancangan sementara yang telah dicapai, sehingga dengan demikian selain

membuka peluang untuk dilakukannya perbaikan/penyempurnaan pada hasil

rancangan tersebut, juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar mengukur

pengetahuan yang diharapkan pada sasaran (Said, Cahyadi & Arifin).

6.6.1 Evaluasi Konten Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Penilaian media buku cerita bergambar dokter kecil dibagi

berdasarkan empat aspek yaitu isi materi, tampilan, komunikasi dan

kemanfaatan.

Media buku cerita bergambar dokter kecil secara keseluruhan

dinilai baik oleh sasaran. Pada aspek penmilaian isi materi, indikator

yang mendapat nilai lebih besar dibandingkan indikator lainnya adalah

kemudahan materi dalam media untuk dimengerti. Sedangkan indikator

dengan nilai terendah dalam aspek penilaian isi materi adalah ketepatan

gambar yang digunakan untuk menjelaskan materi yang bernilai 4 18

namun masih dinilai baik oleh sasaran.

Pada aspek penilaian tampilan, indikator dengan penilaian

tertinggi adalah pada ukuran teks dan huruf dapat terbaca yang

mendapat nilai 4 53 dan dinilai baik oleh sasaran. Huruf yang digunakan

Page 136: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

120

dalam media buku cerita bergambar dokter kecil yaitu font SMARTKID.

Jenis huruf ini dipilih karena mudah terbaca, jelas dan sederhana namun

tetap terlihat indah. Menurut Aryani dalam Amalia (2013) penggunaan

huruf yang tidak kaku dan rumit membantu dalam mempermudah orang

untuk membaca. Untuk nilai terendah pada aspek tampilan, tertuju pada

indikator kesesuaian pemilihan warna yang mendapatkan nilai 4 20 dan

masih dinilai baik oleh sasaran.

Pada aspek komunikasi visual, mendapatkan nilai tertinggi

pada indikator ketepatan penggunaan bahasa yang mendapat nilai 4 55

dan bernilai baik. Sedangkan untuk nilai terendah terdapat pada

indikator komunikatif mendapat nilai 4 10 yang masih bernilai baik.

Pada aspek terakhir yaitu kemanfaatan media, mendapat nilai

cukup tinggi yaitu 4 85 yang artinya media ini dinilai baik untuk

memberikan manfaat kepada sasaran.

6.6.2 Evaluasi Pengetahuan Dokter Kecil

Hasil penelitian menyatakan bahwa pengetahuan dokter kecil

setelah membaca buku cerita bergambar dokter kecil terdapat perbedaan

pada materi tertentu yaitu materi dokter kecil dan P3K. Pada hasil

pengetahuan, menggunakan dua jenis uji karena ada variabel materi

yang berdistribusi normal dan berdistribusi tidak normal. Untuk data

yang berdistribusi normal menggunakan uji independent t-test

Page 137: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

121

sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji

wilcoxon.

Pada variabel materi dokter kecil dan jajan sehat, data tidak

berdistribusi normal. Untuk itu, digunakan uji wilcoxon dengan hasil

sig. 0 000 yang artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang lebih baik

antara pretest dan posttest pada materi dokter kecil. Namun, pada materi

jajan sehat, didapatkan hasil sig. 0 206 yang artinya tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest.

Adapun beberapa penyebab data tidak signifikan diantaranya

adalah adanya outliers, model yang tidak sesuai, ukuran sampel kecil,

pengaruh variabel intervening, prasyarat analisis tidak dipenuhi,

perbedaan konteks, alat ukur yang kurang valid atau reliabel dan adanya

penyebab lain (Widhiarso, 2011). Pada penelitian ini, penyebab data

tidak signifikan adalah dikarenakan peningkatan pengetahuan sangat

tipis. Hal tersebut bisa dikarenakan alur cerita dalam cerita jajan sehat

cukup rumit dan membingungkan siswa. Pada umumnya, anak-anak

kecil sulit mengikuti cerita yang mempunyai plot yang berliku-liku,

jalan cerita yang rumit dengan bahasa yang abstrak (Sutresna, Rasna &

Binawati, 2012). Pada buku cerita bergambar dokter kecil ini, alur yang

dapat membingungkan sasaran terdapat pada halaman 12 dan 13. Pada

halaman tersebut, alur cerita yang semula siswa bertemu di kantin

Page 138: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

122

kemudian berubah menjadi penjelasan jajan sehat di sekolah pada

halaman setelahnya.

Pada variabel materi P3K, diketahui data berdistribusi normal.

Untuk itu, digunakan uji independent t-test dengan hasil sig. 0 001 yang

artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antara pretest

dan posttest pada materi P3K.

Page 139: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

123

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan Penelitian Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

Media buku cerita bergambar dokter kecil ini dirancang berdasarkan

hasil analisis kebutuhan media. Analisis tersebut meliputi analisis sasaran yang

mencakup analisis faktor personal, lingkungan dan perilaku, analisis tujuan dan

analisis pengembangan sasaran. Dari hasil analisis kebutuhan media didapatkan

informasi berupa sebagian besar siswa memiliki gaya belajar visual. Selain itu

dokter kecil membutuhkan informasi mengenai jajan sehat di sekolah dan P3K.

Untuk itu, media ini dirancang karena media sebelumnya dinilai belum efektif

untuk dokter kecil.

Pada tahap desain dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan media

dengan membuat rancangan storyboard terlebih dahulu secara manual.

Terdapat tiga bagian cerita dalam satu buku cerita bergambar yaitu cerita dokter

kecil, jajan sehat dan P3K. Pada cerita jajan sehat mengandung himbauan

pesan rasional.

Pada tahap pengembangan, ada beberapa perubahan yang signifikan

yaitu perubahan pada teks cerita, pemilihan warna, penomoran halaman, dan

Page 140: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

124

keefektifan kalimat. Selanjutnya, media diperlihatkan kepada sasaran.

Tahap

Page 141: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

125

implementasi media pun berjalan cukup kondusif dan sasaran terlihat antusias

dalam membaca buku cerita bergambar.

Untuk evaluasi buku cerita bergambar, diketahui bahwa media ini

secara keseluruhan dinilai baik oleh sasaran dengan total rata-rata nilai 4 47 dari

rentang 1 hingga 5. Pada evaluasi pengetahuan, buku cerita bergambar ini dapat

memberikan peningkatan pengetahuan yang signifikan terhadap sasaran pada

materi dokter kecil dan P3K dengan masing-masing nilai pvalue 0 000 dan

0 001. Sedangkan pada materi jajan sehat, buku cerita bergambar ini tidak dapat

memberikan peningkatan yang signifikan dengan nilai pvalue 0 206. Hal ini

bisa disebabkan oleh jumlah soal atau sasaran yang terlalu sedikit, atau

peningkatan nilai terlalu tipis sehingga tidak signifikan.

7.2 Saran Penelitian Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

7.2.1 Bagi Sekolah

Media ini dapat diperbanyak dan dibagikan kepada dokter kecil di

sekolah.

7.2.2 Bagi UPT Puskesmas Ciawi

Media ini dapat digunakan dalam pelatihan dokter kecil.

7.2.3 Bagi Peneliti Lainnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lanjutan dari penelitian

ini yaitu meneliti efektifitas media buku cerita bergambar dokter kecil

dan melengkapi penelitian yang telah ada.

Page 142: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

126

DAFTAR PUSTAKA

Adipta, Hendra, Maryaeni, dan Muakibatul Hasanah. 2016. “Pemanfaatan Buku

Cerita Bergambar Sebagai Sumber Bacaan Siswa SD.” Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, dan Pengembangan 1 (5): 989-992.

Aldoobie, Nada. 2015. "ADDIE Model." American International Journal of

Contemporary Research V (6): 68-72.

Alfin Jauharoti. t.thn. “Analisis Karakteristik Siswa Pada Tingkat Sekolah Dasar.”

Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam)

190-2015.

Amalia, Icca Stella. 2013. “Evaluasi Media Poster Hipertensi Pada Pengunjung

Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 1-

8.

Anwariningsih, Sri Huning. t.thn. “Unsur Estetika Dalam Perancangan Media

Pembelajaran Berbasis Karakter Untuk Mata Pelajaran TIK Siswa Sekolah

Dasar (SD).” 13-24.

Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan. Depok:

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Page 143: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

127

Ashari, Indah Mawar. 2017. “Evaluasi Komik Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada

Remaja Putri Di SMAN 09 Depok Tahun 2017.” Skripsi Fakultas Ilmu

Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Bachri, Bachtiar S. 2010. “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada

Penelitian Kualitatif.” Jurnal Teknologi Pendidikan 10: 46-62.

Bandura, Albert. 1989. "Social Cognitive Theory." Annals of Child Development (JAI

Press) VI: 1-60.

Bandura, Albert. 1999. "Social Cognitive Theory: An Agentic Perspective." Asian

Journal of Social Psychology 21-41.

—. n.d. Social Learning Theory. New Jersey: Prentice-Hall.

Branch, R. M., dan T J Kopcha. 2014. “Model Desain Pembelajaran.” Dalam

Handbook Penelitian tentang Komunikasi Pendidikan dan Teknologi.

Ciawi, UPT Puskesmas. 2017. “Rencana Pelaksanaan Kegiatan Program

Pengembangan UPT Puskesmas Ciawi Tahun 2017.” Bogor.

Danks, Shelby. 2011. "The ADDIE Model: Designing, Evaluating Instructional

Coach Effectiveness." ASQ Primary and Secondary Education Brief IV (5).

Dirgantara , Ria Candra, Syifa Chairunnisa, Sinta Marlina, dan S. A. Nugraheni.

2013. “Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia (Dokkelin) Sebagai Media

Page 144: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

128

Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Sekolah Dasar.” Jurnal Ilmiah

Mahasiswa III (1): 7-10.

Djaali, dan Pudji Muljono. t.thn. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan.

Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gilakjani, Abbas Pourhossein. 2012. "Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles

and Their Impacts on English Languange Teaching." Journal of Studies in

Education II (1): 104-113. www.macrothink.org/jse.

Gilakjani, Abbas Pourhossein, dan Seyedeh Masoumeh Ahmadi. 2011. “The Effect

Of Visual Auditory Kinaesthetic Learning Styles On Languange Teaching.”

International Conference on Social Science and Humanity 469-472.

Groenendijk, Talita, Tanja Janssen, Gert Rijlaarsdam, and Huub van den Bergh.

2013. "The Effect Of Observational Learning On Students' Performance And

Motivation In Two Cretive Domains." British Journal of Educational

Psychology 35-47.

Gustina, Eni. 2017.

http://depkes.go.id/resources/download/bahan_rakerkesnas_2017/Direktorat

20Kesehatan 20Keluarga, 20Ditjen 20Kesmas.pdf.

Isnainii, Zizah Azizah. 2017. Diakses Mei 2018. https://kupdf.com/download/teori-

albert-bandura_59d0f6ca08bbc53062687060_pdf.

Page 145: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

129

Jannah, Zuhrotul. 2016. “Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Karies

Gigi Melalui Media Buku Cerita Bergambar dan Leaflet Terhadap

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten

Malang.” Publikasi Ilmiah Kesehatan Masyarakat Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Juhazren, Junaidi, dan Nur Suhaila Binti Misrom. t.thn. “Pembinaan Modul

Pembelajaran Kendiri (MPK) Bagi Perisian Makromedia Authorware 7

Berasakan Teori Konstruktivisme.” Fakulti Pendidikan Universiti Teknologi

Malysia.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Empat Kementrian Dialog dengan Pemenang

Lomba Sekolah Sehat. Agustus 19. Accessed Juli 11, 2017.

http://www.depkes.go.id/article/view/16081900002/empat-kementerian-

dialog-dengan-pemenang-lomba-sekolah-sehat.html.

—. 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta.

Komala, Lukiati, Evi Novianti, dan Priyo Subekti. 2014. “Strategi Pemilihan Media

Promosi Kesehatan Dalam Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Garut.”

Acta Diurna X (2).

Kurniawan, Arif, Elviera Gamelia, dan Agnes Fitria Widiyanto. 2014. “Pengaruh

Pelatihan Pembuatan Media Cetak Kesehatan Lingkungan Terhadap

Page 146: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

130

Pengetahuan Dan Keterampilan Mahasiswa UKM Plakat Jurusan Kesehatan

Masyarakat Unsoed.” Kesmasindo VII: 39-45.

Kusumawardhani, Atari. 2015. Cara Tepat Obati Luka Terbuka. 18 November.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151117183817-258-92282/cara-

tepat-obati-luka-terbuka.

Lestari, Indah Dian, Yanti Ernalia, dan Tuti Restuastuti. 2016. “Gambaran Status Gizi

Pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.” JOM

FK III (2): 1-14.

Lung, Sinta Tan. 2017. “Pengembangan Buku Cerita BErgambar Berbasis Pendidikan

Seks Untuk Keterampilan Membaca Siswa Kelas III SD.” Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Univrsitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mayandra, Natasha dan Riama Maslan S. t.thn. “Perancangan Media Buku Cerita

Bergambar "Kotak Makan Dimi" Untuk Anak Usia 7-10 Tahun.” Jurnal

Tingkat Sarjana Seni Rupa dan Desain (1).

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi . Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 147: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

131

Nurafifah, Dian. 2015. “Pemberdayaan Siswa Sebagai Dokter Kecil Terhadap

Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia Sekolah Di SD

N Tlogohaji 1 Kabupaten Bojonegoro.” Motorik 36-43.

Pajares, Frank. 2002. “Overview Of Social Cognitive Theory and Of Self Efficacy.”

http://www.emory.edu/EDUCATION/mfp/eff.html.

Perdana N.W.N.L N.N Ayuningsih dan I Widiastuti. t.thn. “Pengaruh Peer Group

Tutorial Terhadap Perilaku Jajan Sehat Siswa Kelas 3 Di SD Islam

Hidayatullah Denpasar Selatan.” (Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana).

Prasetyo, Yoyok Bekti, Atok Miftachul Hudha, dan Wahyu Tisna Mayangsari. 2014.

“Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Upaya

Meningkatkan Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Lombok

Timur.” Jurnal Kedokteran Yarsi 102-113.

Purwandari, Retno, Anisah Ardiana, dan Wantiyah. 2013. “Hubungan Antara

Perilaku Mencuci Tangan Dengan Insiden Diare Pada Anak Usia Sekolah Di

Kabupaten Jember.” Jurnal Keperawatan 122-130.

Puspitasari, Mira Rizkia. 2017. “Rancangan Aplikasi Permainan Kesehatan Gigi

Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlatul Jannah Depok Tahun 2017.”

Skripsi, Depok.

Page 148: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

132

Rahmawati, Elya Indah, Hendyat Soetopo, dan Maisyaroh. 2015. “Manajemen Usaha

Kesehatan Sekolah.” Manajemen Pendidikan XXIV (6): 571-577.

Ratnasari, Ika, Sumarwati, dan Sarjiwi Suwandi. 2016. “Peningkatan Kemampuan

Menulis Narasi Dengan Teknik Parafrase Wacana Dialog: Penelitian

Tindakan Kelas Pada Siswa Sekolah Dasar.” BASASTRA Jurnal Penelitian

Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya IV (2): 77-98.

Rosyidah, Cholifatur. 2015. “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku

Anak Sekolah Dasar Mengenai Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Status

Gizi Di SD Negeri Kudu 02 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.” Fakultas

Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Rozalena, Agustin, dan Sri Komala Dewi. 2016. Panduan Praktis Menyusun

Pengembangan Karier dan Pelatihan Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Said Abdul Aziz Dian Cahyadi dan Irfan Arifin. t.thn. “Struktur Media

Pembelajaran Dalam Perspektif Desain Komunikasi Visual.”

http://eprints.unm.ac.id/4186/1/Struktur 20Media 20Pembelajaran.pdf.

Shabrina, Haidi, Daniar Wikan, dan Godham Eko Saputro. t.thn. “Perancangan Media

Sosialisasi Buku Cerita Bergambar Berbentuk Pop Up Untuk Kesehatan

Page 149: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

133

Mulut Dan Gigi Pada Anak-Anak Usia Pra Sekolah Di Kota Semarang.”

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro.

Shinta, Juliany. 2015. “Peranan Pelatihan dan Pengembangan Dalam Meningkatkan

Kinerja Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Palembang.” Tesis Politeknik

Negeri Sriwijaya .

Soares, Lauren, Lucas Malo, and Max Brodsky . 2017. "ADDIE Overview."

(Brandeis University Department of Community Service).

n.d. "Social Cognitive Theory." A Division of Information Technology Services,

Minnesota State University. Accessed September 27, 2017.

https://www.mnsu.edu/its/academic/socialcognitivetheory-2.pdf.

Soejono, dan Abdurrahman. 2005. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan

Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta.

Solang, Sesca Diana, Nansy Losu, dan Naomy Marie Tando. 2016. Promosi

Kesehatan untuk Mahasiswa Kebidanan. Bogor: Penerbit In Media.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D . Bandung: Alfabeta.

Suparno, Paul. 2006. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Page 150: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

134

Suryaningrum, Cahyaning. 2015. “Model Pembelajaran Kognisi Sosial untuk

Meningkatkan Efikasi Diri Anak Panti Asuhan.” Seminar Psikologi &

Kemanusiaan 59-64.

Sutresna, Ida Bagus, I Wayan Rasna, dan Ni Wayan S. Binawati. 2012. “Cerita Asing

yang DIgemari Anak SD: Sebuah Kajian Unsur Intrinsik.” Jurnal Ilmu Sosial

dan Humaniora I (2): 92-101.

Syaodih Ernawulan. t.thn. “Perkembangan Kognitif Anak Pra Sekolah.”

Perkembangan Kognitif Anak.

Tarsidi Didi. t.thn. “Teori Kognitif Sosial Albert Bandura.” Universitas Indonesia.

Triwijayanti, Anna, Etsa Astridya Setiyati, Yudi Setianingsih, dan Maria Lucia

Luciana. 2016. “Anak Dan Jajanan Sekolah: Program Pemberdayaan

Kesehatan Anak Sekolah Dalam Perspektif Pemerintah Daerah.” Jurnal

MKMI XII (3): 170-180.

Utari, Weni Arneliwati dan Riri Novayelinda. t.thn. “Efektifitas Pendidikan

Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Keluarga Tentang Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA).” 1-7.

Wang, Feng, and Michael J. Hannafin. 2005. "Design-Based Research and

Technology-Enhanced Learning Environments." Educational Technology

Page 151: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

135

Research and Development (Springer) LIII (4): 5-23. Accessed February 13,

2011. http://www.jstor.org/stable/30221206.

2009. "What's Your Learning Style?" Accessed December 2017.

https://www.schoolonwheels.org/pdfs/3121/Learning-Styles.pdf.

Widhiarso, Wahyu. 2011. “Metodologi Penelitian Pendidikan Kesehatan.” 7 Juni.

www.widhiarso.staff.ugm.ac.id.

Wijaya Priska. t.thn. “Perancangan Buku Ilustrasi Anak Berjudul Kerajaan Fantasi

Indonesia Bertema Gotong Royong.” Fakultas Seni dan Desain Universitas

Kristen Petra.

Yudistira Grace Marina. t.thn. “Perancangan Buku Cerita Fiktif Bergambar

Dwibahasa Bertema Petualangan 'Make Your Own Story'.” (Universitas

Kristen Petra).

Page 152: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

LAMPIRAN

Page 153: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Pedoman Wawancara Mendalam Informan Dokter Kecil yang Pernah

Mengikuti Pelatihan Dokter Kecil

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

INFORMAN DOKTER KECIL YANG PERNAH MENGIKUTI PELATIHAN

A. Review pelatihan dokter kecil yang telaah diikuti

1. Apakah benar pernah mengikuti kegiatan pelatihan dokter kecil yang

diselenggarakan Puskesmas Ciawi?

2. Apakah masih ingat materi yang disampaikan? Jika iya, materi apa saja yang

masih diingat?

3. Apakah masih ingat siapa yang membawakan materinya?

B. Ketertarikan Media

1. (Memperlihatkan salah satu materi yang digunakan dalam pelatihan dokter

kecil) Dari materi ini, menurut kamu menarik atau tidak?

2. Jika iya, dilihat dari segi apakah menariknya?

3. Jika ada media lain seperti poster, buku cerita, dan leaflat, kamu lebih suka

materi slide seperti ini dtayangkan dan dijelaskan lagi atau memilih media

yang tadi sudah disebutkan dan membaca sendiri medianya?

C. Daya Ingat mengenai Isi Buku Cerita

1. Jika seperti itu, adakah buku cerita yang pernah kamu baca dan masih ingat

isi ceritanya hingga sekarang?

2. Apakah buku cerita yang dibaca itu belum lama kamu baca atau sudah lama?

Page 154: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Matriks Hasil Wawancara Dengan Informan Dokter Kecil

MATRIKS HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN DOKTER KECIL

Topik Subtopik Informan Hasil Temuan Kesimpulan

Pelatihan

Dokter Kecil

Review pelatihan dokter kecil

yang telaah diikuti

1. Apakah benar pernah

mengikuti kegiatan

pelatihan dokter kecil yang

diselenggarakan

Puskesmas Ciawi?

2. Apakah masih ingat materi

yang disampaikan? Jika

iya, materi apa saja yang

masih diingat?

3. Apakah masih ingat siapa

yang membawakan

materinya?

Azkya Ambar

Rihan,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Iya pernah ka.

2. Itu ka.. kesehatan gigi,

gosok gigi.

3. Engga ka lupa

Berdasarkan jawaban,

informan benar telah

mengikuti pelatihan dokter

kecil yang diselenggarakan

Puskesmas Ciawi, namun dari

beberapa materi yang

diberikan, informan hanya

mengingat satu materi saja

yaitu mengenai kesehatan

gigi. Informan juga sudah

lupa dengan yang

membawakan materi saat

pelatihan.

Keyshakimar

Nazwa Putri

Azzahra,

perwakilan

1. Iya pernah waktu itu..

2. Masih ka, yang inget

tentang kebersihan

lingkungan. Tapi

Berdasarkan jawaban,

informan benar telah

mengikuti pelatihan dokter

kecil. Dari beberapa materi

Page 155: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

pelatihan dokter

kecil

isinya gak inget ka,

cuma inget kebersihan

lingkungan aja

3. Itu.. dokter Fitri kan

ka?

yang disampaikan dalam

pelatihan tersebut, informan

hanya mengingat satu materi

saja. Akan tetapi, informan

mengingat pelatih pada saat

pelatihan dokter kecil.

Muhammad

Abdul Hafiz

Alfiyansyah,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Iya ka pernah ikut..

2. Masih ingat ka, itu

hmm… tentang

kebersihan lingkungan

sama gosok gigi.

Isinya itu ka tentang

gosok gigi yang bener,

dipratekkin gitu..

3. Masih inget ka, itu

dokter Fitri ya kalo

gak salah?

Berdasarkan jawaban,

informan benar telah

mengikuti pelatihan dokter

kecil. Dari beberapa materi

yang disampaikan, informan

hanya mengingat dua materi.

Informan juga mengingat

pelatih yang memberikan

materi saat pelatihan dokter

kecil.

Ketertarikan Media

4. (Memperlihatkan salah

satu materi yang

digunakan dalam pelatihan

dokter kecil) Dari materi

ini, menurut kamu menarik

Azkya Ambar

Rihan,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Iya menarik ka..

2. Dari gambarnya yang

menarik ka..

3. Baca sendiri ka, yang

buku cerita

Berdasarkan jawaban, materi

berupa slide powerpoint yang

ditayangkan dalam pelatihan

tersebut cukup menarik dari

gambar-gambar yang ada di

dalamnya. Akan tetapi,

informan lebih menyukai

Page 156: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

atau tidak?

5. Jika iya, dilihat dari segi

apakah menariknya?

6. Jika ada media lain seperti

poster, buku cerita, dan

leaflat, kamu lebih suka

materi slide seperti ini

dtayangkan dan dijelaskan

lagi atau memilih media

yang tadi sudah disebutkan

dan membaca sendiri

medianya?

apabila membaca sendiri,

yaitu membaca buku cerita

bergambar.

Keyshakimar

Nazwa Putri

Azzahra,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Menarik tapi sedikit.

Soalnya pas tanya

jawab tentang gosok

gigi masa yang dikasih

malah coklat..

2. Pilih baca sendiri ka

yang buku cerita.

Berdasarkan jawaban, materi

yang ditayangkan sedikit

menarik. Dan hadiah pada

sesi tanya jawab tidak sesuai

dengan materi yang

disampaikan, yakni dengan

memberikan hadiah coklat

pada saat materi kesehatan

gigi. Hal tersebut bertolak

belakang dimana salah satu

penyebab kerusakan gigi pada

anak dikarenakan makan

coklat.

Muhammad

Abdul Hafiz

Alfiyansyah,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Menariknya

digambarnya ka

2. Lebih suka baca

sendiri ka, tapi yang

buku cerita

Berdasarkan jawaban

informan, bagian yang

menarik dari materi tersebut

adalah gambar-gambarnya.

Akan tetapi, informan lebih

suka untuk membaca sendiri

materinya, yakni membaca

buku cerita bergambar.

Page 157: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Daya Ingat mengenai Isi Buku

Cerita

7. Jika seperti itu, adakah

buku cerita yang pernah

kamu baca dan masih ingat

isi ceritanya hingga

sekarang?

8. Apakah buku cerita yang

dibaca itu belum lama

kamu baca atau sudah

lama?

Azkya Ambar

Rihan,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Gak ka, udah lupa

hehe..

2. Iya kak, udah lama

bacanya

Berdasarkan jawaban

informan, tidak ada satupun

isi cerita dari buku cerita yang

pernah dibaca dikarenakan

sudah lama membaca buku

ceritanya.

Keyshakimar

Nazwa Putri

Azzahra,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Engga ka..

2. Udah lama bacanya

Berdasarkan jawaban

informan, tidak ada satupun

isi cerita dari buku cerita yang

pernah dibaca dikarenakan

sudah lama membaca buku

ceritanya.

Muhammad

Abdul Hafiz

Alfiyansyah,

perwakilan

pelatihan dokter

kecil

1. Ga ada ka..

2. Udah lama ka..

Berdasarkan jawaban

informan, tidak ada satupun

isi cerita dari buku cerita yang

pernah dibaca dikarenakan

sudah lama membaca buku

ceritanya.

Page 158: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Lembar Persetujuan Informan Wawancara Mendalam Informan Guru UKS

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR

DOKTER KECIL SD TELUKPINANG 03 KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2018

Assalamu‟alaikum wr. wb.

Perkenalkan nama saya Khoirunnisa Damayanti, mahasiswi Program Studi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Univrsitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian untuk skripsi dengan judul

“Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil (Dokcil) SD Telukpinang

03 Di Kabupaten Bogor Tahun 2017” Penelitian ini saya lakukan untuk mengetahui

rancangan media buku cerita bergambar yang tepat dan menarik yang dapat

digunakan untuk media pelatihan bagi dokter kecil.

Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara

kepada informan. Oleh karena itu, peneliti berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi

informan dalam penelitian ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengikuti penelitian

ini, saya mengucapkan terimakasih.

Wassalamu‟alaikum wr. wb.

Saya mengerti risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada penelitian ini

dan menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai peserta penelitian.

Nama informan : ......................................................................................................

Pekerjaan : ......................................................................................................

Ahli : ......................................................................................................

Waktu/Tempat : ......................................................................................................

Peneliti Informan

(Khoirunnisa Damayanti) (.................................)

Page 159: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Pedoman Wawancara Mendalam Informan Guru UKS

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (STUDI PENDAHULUAN)

INFORMAN GURU UKS SD NEGERI TELUKPINANG 03

A. Informasi Lomba Sekolah Sehat

1. Apakah saat mengikuti lomba sekolah sehat, SD Negeri Telukpinang 03

mendapatkan juara?

2. Jika iya, mendapatkan juara ke berapa dan jika tidak, apa yang menyebabkan

sekolah ini tidak mendapat juara?

3. Apakah penilaian sekolah sehat ini terdapat tes pengetahuan pada siswa atau

pada dokter kecilnya?

B. Informasi Pengetahuan Dokter Kecil

1. Menurut Anda, adakah materi yang belum disampaikan kepada dokter kecil

melalui pelatihan dokter kecil yang diadakan oleh Puskesmas?

2. Menurut Anda, materi apa saja yang belum dikuasai oleh dokter kecil atau

paling dibutuhkan oleh dokter kecil?

C. Informasi Kebiasaan Membaca Dokter Kecil

1. Apakah siswa SD Negeri Telukpinang senang membaca buku?

2. Jika iya, buku apa yang paling senang mereka baca?

D. Pendapat Mengenai Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil

1. Bagaimana pendapat Anda mengenai buku cerita bergambar dokter kecil

yang akan saya buat untuk dokter kecil di SD Negeri Telukpinang 03 ini?

Page 160: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Matriks Wawancara Mendalam Informan Guru UKS

MATRIKS WAWANCARA MENDALAM GURU UKS

Informan: Guru Pembina UKS (Ibu Elis Suryati, S.Pd)

Topik Subtopik Hasil Temuan Kesimpulan

Lomba Sekolah

Sehat

Informasi Lomba Sekolah

Sehat

1. Apakah saat mengikuti

lomba sekolah sehat, SD

Negeri Telukpinang 03

mendapatkan juara?

2. Jika iya, mendapatkan

juara ke berapa dan jika

tidak, apa yang

menyebabkan sekolah ini

tidak mendapat juara?

3. Apakah penilaian

sekolah sehat ini terdapat

tes pengetahuan pada

siswa atau pada dokter

kecilnya?

. “Juara ke , kalo adiwiyata kemarin

ke juga. Terus juga dapat

penghargan adiwiyata juga tingkat

kabupaten ”

. “Karena ini ya, seperti kekurangan

WC, tidak seimbang gitu antara

jumlah murid dan WC. Harusnya

murid per WC. Ini ada ratusan

murid tapi WC nya cuma . Gak

seimbang gitu ya ”

. “Engga sih, ya. Cuma ditanya-tanya

aja paling. Kaya udah seberapa jauh

mereka latihannya. Gak ada

pertanyaan yang mendetail sih. Cuma

paling latihan prakte aja langsung ”

SD Negeri Telukpinang 03

berhasil mendapatkan juara ke

3 dalam lomba sekolah sehat.

Alasan tidak mendapatkan jura

1 karena jumlah toilet tidak

sesuai dengan jumlah siswa.

Page 161: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Pengetahuan

Dokter Kecil

Informasi Pengetahuan

Dokter Kecil

1. Menurut Anda, adakah

materi yang belum

disampaikan kepada

dokter kecil melalui

pelatihan dokter kecil

yang diadakan oleh

Puskesmas?

2. Menurut Anda, materi

apa saja yang belum

dikuasai oleh dokter

kecil atau paling

dibutuhkan oleh dokter

kecil?

1. “Ya Cuma mendasar ya, disini hanya

dikasih materi yang dasar dasar aja,

gak terlalu mendetail sih, jadi gak

terlalu fokus ke kesehatannya itu.

Hanya anak mengenal aja bahwa

penanganan orang yang pingsan

bagaimana ”

“Oh kalo itu sosialisasi udah ya, kaya

kaki gajah, terus rubella itu ya. Udah

semua sih ya ”

2. “Paling hanya gak menguasai

bagaimana cara penanganan kalau

ada teman yang luka atau kecelakaan

itu. Sama ke makanan sehat juga

mereka belum ya. Ke jajanan mungkin

ya itu kurang memahami bahwa

makanan sehat tuh yang bagaimana

sih gitu ya. Jadi mereka belum

memahami sepenuhnya. Kadang-

kadang kan anak-anak susah ya,

apalagi kalau anak-anak apa aja

dimakan. Jadi belum tau makanan

yang sehat tuh yang gimana. Mereka

masih belum memahami ”

Dokter kecil sudah

mendapatkan sosialisasi, akan

tetapi terdapat materi yang

belum dipahami oleh dokter

kecil yaitu materi jajanan sehat

dan P3K.

Kebiasaan Informasi Kebiasaan . “Suka sih ” Diketahui bahwa siswa SD

Page 162: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Membaca Siswa Membaca Siswa

1. Apakah siswa SD Negeri

Telukpinang senang

membaca buku?

2. Jika iya, buku apa yang

paling senang mereka

baca?

. “Kalau di perpus kebanyakan mereka

senangnya cerita ”

“Kalo pelajaran juga yang berbentuk

cerita pasti mereka senang, kaya

cerita-cerita Malin Kundang, itu kan

menyangkut sejarah ya.”

Telukpinang 03 senang

membaca buku cerita.

Tanggapan

Mengenai Buku

Cerita Bergambar

Dokter Kecil

Pendapat Mengenai Buku

Cerita Bergambar Dokter

Kecil

1. Bagaimana pendapat

Anda mengenai buku

cerita bergambar dokter

kecil yang akan saya

buat untuk dokter kecil

di SD Negeri

Telukpinang 03 ini?

1. “Baik sih ya kalau menurut saya.

Dengan adanya buku cerita mungkin

menambah wawasan anak-anak juga

ya. Kadang kan anak-anak tuh ya

sekarang agak-agak kurang minat

membaca, apalagi buku-buku yang

gitu. Mungkin dengan adanya buku

cerita, apalagi ceritanya lebih

menarik, mereka lebih tertarik

membaca.”

Buku cerita bergambar ini

dipandang baik oleh guru

pembina UKS.

Page 163: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Lembar Persetujuan Responden Kuesioner Gaya Belajar Anak

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR

DOKTER KECIL SD TELUKPINANG 03 KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2018

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Khoirunnisa Damayanti, mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian “Rancangan Media Buku

Cerita Bergambar Dokter Kecil SD Negeri Telukpinang 03 Di Kabupaten Bogor

Tahun 2018”. Dalam penelitian ini saya membutuhkan adik sebagai sasaran.

Saya akan melakukan sebuah tes yaitu untuk mengetahui gaya belajar siswa

yang dituliskan pada kuisioner ini. Data pribadi yang saya dapat tidak akan

disebarluaskan. Untuk itu dimohon partisipasi adik untuk membantu saya dalam

penelitian ini.

“Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk menjadi responden

pada penelitian: Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil SD Negeri

Telukpinang 03 Di Kabupaten Bogor Tahun 2018

Tanda Tangan

Page 164: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP ANALISIS)

Kuesioner Gaya Belajar Anak

KUESIONER GAYA BELAJAR ANAK

Nama : ...................................................................

Kelas : ...................................................................

Berikan tanda silang (X) pada jawaban pilihanmu!

No. Pertanyaan Jawaban

Kode

(Diisi oleh

peneliti)

1. Ketika kamu belajar untuk ujian,

kamu lebih suka...

A. Membaca catatan, membaca garis besar yang ada di dalam buku, dan melihar

gambar-gambarnya.

B. Meminta seseorang untuk bertanya kepadamu tentang pelajaran, atau

mengulang-ulang hafalan dengan pelan-pelan.

C. Menulis hal-hal yang telah kamu hafal dan membuat gambar-gambar dari

hafalan tersebut seperti membuat mind mapping.

2.

Apakah yang akan kamu lakukan

ketika kamu mendengarkan

musik?

A. Membayangkan maksud atau arti lagu tersebut.

B. Bergumam mengikuti irama lagu.

C. Berjoget/dance

Page 165: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

3.

Apa yang akan kamu lakukan

dalam memecahkan suatu

masalah?

A. Membuat daftar, menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan, dan menandai

pekerjaan yang sudah selesai.

B. Menelepon teman dan bercerita pada teman.

C. Membuat gambaran masalah dan menyelesaikannya sesuai dengan apa yang ada

di dalam pikiran.

4.

Ketika kamu membaca buku

sebagai hiburan, kamu lebih

sukaa...

A. Buku petualangan dengan banyak gambar di dalamnya.

B. Buku misteri dengan banyak percakapaan di dalamnya.

C. Buku yang di dalamnya kamu dapat menjawab pertanyaan dan memecahkan

masalah.

5. Untuk mempelajari komputer,

kamu lebih suka...

A. Menonton tutorial/video tentang komputer

B. Mendengarkan seseorang menjelaskan tentang komputer.

C. Praktik langsung menggunakan komputer.

6.

Kamu baru memasuki museum

sains, apa yang akan kamu

lakukan pertama kali?

A. Melihat-lihat sekitar dan mencari peta yang menunjukkan lokasi macam-macam

pameran.

B. Berbicara kepada pemandu museum dan bertanya tentang pameran.

C. Pergi ke pameran yang pertama kali membuatmu tertarik dan kemudian

membaca petunjuknya.

7. Restoran seperti apa yang tidak

akan kamu datangi?

A. Salah satunya yang memiliki cahaya terlalu terang.

B. Salah satunya yang memiliki musik yang sangat keras.

C. Salah satunya yang memiliki kursi yang tidak nyaman.

8. Kamu lebih suka pergi ke...

A. Kelas seni.

B. Kelas musik.

C. Kelas latihan (misal latihan tari/dance)

9. Apa yang lebih suka kamu

lakukan ketika sedang merasa

A. Tersenyum lebar.

B. Berteriak dengan sukacita.

Page 166: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

senang? C. Lompat-lompat kegirangan.

10.

Jika kamu dalam pesta, apa yang

akan selalu kamu ingat

dikemudian hari?

A. Wajah orang-orang di sana, tetapi lupa namanya.

B. Namanya, tetapi lupa wajahnya.

C. Hal-hal yang kamu lakukan dan katakan di sana.

11.

Ketika kamu melihat kata

“kucing” apa yang akan kamu

lakukan pertama kali?

A. Membayangkan gambar kucing.

B. Mengucapkan kata “kucing” dalam hati.

C. Membayangkan bermain dengan kucing.

12. Ketika kamu menceritakan suatu

cerita, kamu lebih suka...

A. Menuliskannya.

B. Menceritakannya keras-keras.

C. Memperagakaannya.

13. Apa yang paling mengganggumu

disaat kamu sedang konsentrasi?

A. Gangguan visual (misalnya, orang yang lewat dsb).

B. Berisik.

C. Perasaan lain seperti kelaparan, cemas, dsb.

14. Apa yang paling sering kamu

lakukan ketika kamu marah?

A. Cemberut.

B. Berteriak.

C. Menginjak-injak dan membanting pintu.

15.

Ketika kamu tidak yakin

bagaimana cara mengeja kata,

mana yang paling sering kamu

lakukan?

A. Menuliskannya untuk melihat bahwa terlihat itu benar.

B. Mengeja sambil bersuara.

C. Menuliskannya untuk melihat bahwa itu terasa benar.

16.

Yang manakah yang sering kamu

lakukan ketika kamu mengantri

panjang di bioskop?

A. Melihat-lihat poster film.

B. Berbicara dengan orang di belakang/depanmu.

C. Melangkahkan kaki keluar antrian dan berjalan-jalan sesukamu.

Page 167: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP DESAIN)

Dokumentasi Hasil Observasi Kantin dan UKS SD Negeri Telukpinang

HASIL OBSERVASI KANTIN DAN UKS

SD NEGERI TELUKPINANG

No. Gambar Keterangan

Kondisi Kantin Sekolah

1.

Jajanan yang dijajakan di sekolah

berupa makanan kemasan seperti

biskuit, permen, wafer dan ciki.

2.

Kantin juga menjual es krim.

Ruang UKS

1.

Dalam kotak P3K hanya terdapat kasa

perban dan obat sakit perut dikarenakan

sebelumnya telah dilakukan cleaning

barang-barang yang sudah habis masa

pakainya.

Page 168: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

2.

Pada gambar ini menunjukkan adanya

etalasi yang berisi alat peraga makanan.

3.

Kondisi ruangan pertama dari UKS.

4.

Kondisi tempat tidur di UKS SD Negeri

Telukpinang 03

Page 169: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Lembar Persetujuan Informan Ahli Media dan Ahli Materi

LEMBAR PERSETUJUAN INFORMAN

RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA BUKU CERIT BERGAMBAR

DOKTER KECIL SD TELUKPINANG KABUPATEN BOGOR

TAHUN

Assalamu’alaikum wr. wb.

Perkenalkan nama saya Khoirunnisa Damayanti, mahasiswi Program Studi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Univrsitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian untuk skripsi dengan judul

“Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil (Dokcil) SD Telukpinang

03 Di Kabupaten Bogor Tahun 2017” Penelitian ini saya lakukan untuk mengetahui

rancangan media buku cerita bergambar yang tepat dan menarik yang dapat

digunakan untuk media pelatihan bagi dokter kecil.

Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara

kepada informan. Oleh karena itu, peneliti berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi

informan dalam penelitian ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengikuti penelitian

ini, saya mengucapkan terimakasih.

Wassalamu‟alaikum wr. wb.

Saya mengerti risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada penelitian ini

dan menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai peserta penelitian.

Nama informan : ......................................................................................................

Pekerjaan : ......................................................................................................

Ahli : ......................................................................................................

Waktu/Tempat : ......................................................................................................

Peneliti Informan

(Khoirunnisa Damayanti) (.................................)

Page 170: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Pedoman Wawancara Mendalam Ahli Media

(Tahap Uji Coba)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

UNTUK INFORMAN/AHLI MEDIA (Uji Coba)

Nama : ...............................................................

Pekerjaan : ...............................................................

Ahli : ...............................................................

No. HP : ...............................................................

Pertanyaan

A. Kesesuaian Desain

1. Bagaimanakah kualitas teks (thypography) yang terdapat di dalam buku

cerita bergambar? (pemilihan jenis huruf, ukuran, dan warna)

2. Bagaimanakah menurut Anda, kesesuaian layout buku cerita dengan

pemilihan warnanya?

3. Apakah gambar-gambar tokoh yang terdapat di dalam buku cerita bergambar

cukup dapat menarik Anda sebagai pembaca?

4. Apakah gambar-gambar pendukung (selain gambar tokoh) dapat mendukung

pesan yang ingin disampaikan?

B. Kualitas isi

1. Bagaimanakah menurut Anda, layout yang terdapat dalam buku certa

bergambar ini?

2. Bagaimanakah kesesuaian bahasa yang digunakan di dalam buku cerita

dengan sasaran anak sekolah dasar?

3. Bagaimanakah menurut Anda, penggunaan tanda baca di dalam buku cerita

bergambar ini?

Page 171: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Pedoman Wawancara Mendalam Ahli Materi

(Tahap Uji Coba)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

UNTUK INFORMAN/AHLI MATERI (Uji Coba)

Nama : ...............................................................

Pekerjaan : ...............................................................

Ahli : ...............................................................

No. HP : ...............................................................

Pertanyaan

A. Kesesuaian Materi

1. Apakah materi yang terdapat dalam media buku cerita bergambar dokter

kecil ini sesuai untuk mengedukasi sasaran?

2. Apakah materi yang terdapat dalam buku cerita bergambar dokter kecil

sesuai dengan tingkat kemampuan dokter kecil?

3. Bagaimana urutan penyajian materi yang ada di dalam buku cerita

bergambar?

4. Apakah materi yang terdapat dalam buku cerita bergambar dokter kecil ini

akurat? (kebenaran dan ketepatan fakta, konsep dan teori)

5. Apakah penggunaan bahasa, tada aca dan ejaan yang terdapat dalam buku

cerita bergambar dokter kecil sesuai dengan EYD?

6. Apakah gambar yang terdapat di dalam buku cerita sudah dapat menjelaskan

materi?

B. Tujuan Instruksional

1. Apakah buku cerita bergambar merupakan media yang tepat sebagai pemberi

informasi mengenai dokter kecil?

Page 172: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Matriks Wawancara Informan Ahli Media

MATRIKS WAWANCARA MENDALAM AHLI MEDIA

Informan: Lilis Wijayanti

Topik Subtopik Hasil Temuan Kesimpulan

Desain Buku

Cerita

Bergambar

Dokter Kecil

Kesesuaian Desain

1. Bagaimanakah kualitas

teks (thypography) yang

terdapat di dalam buku

cerita bergambar?

(pemilihan jenis huruf,

ukuran, dan warna)

2. Bagaimanakah menurut

Anda, kesesuaian layout

buku cerita dengan

pemilihan warnanya?

3. Apakah gambar-gambar

tokoh yang terdapat di

dalam buku cerita

bergambar cukup dapat

menarik Anda sebagai

1. “Tulisan yang ini (cover) diganti saja pakai

tulisan komputer.”

2. “Ini kan (cover) polos ya, Ini aja gambar

sosok dokter kecil. Kaya pake jas, stetoskop

biar orang lihat kalo ini tuh buku tertang

dokter kecil. Warnanya terlalu gelap.

Kontrasnya terlalu tajam ya. Kok kaya

gelap gitu ya. Kaya gini.. kan gelap. Ini

warnanya yang cerah-cerah aja ”

3. “Ini tokohnya agak banyak bikin pusing

Bagaimana kalau dibuat satu saja ”

4. “Gambarnya-gambarnya sudah cukup”

Terdapat perbaikan pada cover.

Disarankan tokoh berjumlah satu

saja, akan tetapi hal ini nantinya

tidak sesuai dengan jumlah

dokter kecil di kelas yang

berjumlah lebih dari satu.

Page 173: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

pembaca?

4. Apakah gambar-gambar

pendukung (selain

gambar tokoh) dapat

mendukung pesan yang

ingin disampaikan?

Kualitas isi

1. Bagaimanakah menurut

Anda, layout yang

terdapat dalam buku

certa bergambar ini?

2. Bagaimanakah

kesesuaian bahasa yang

digunakan di dalam buku

cerita dengan sasaran

anak sekolah dasar?

3. Bagaimanakah menurut

Anda, penggunaan tanda

baca di dalam buku

cerita bergambar ini?

1. “Untuk halaman harus konsisten kalau di

atas semua, ya di atas semua. Kalau

dibawah semua ya di bawah semua atau

boleh selang-seling atas bawah ”

“Penomoran harus konsisten lanjutan dari

cerita sebelumnya atau setiaap cerita baru

beda penomoran”

2. “Kalimat yang digunakan terlalu panjang

dan membingungkan. Kalimat usahakan

satu rangkaian SPO saja ”

“Anak kecil lebih suka kalimat yang efektif

kalau ini terlalu bertele-tele. Cepat lelah

nantinya kalau teksnya panjang-panjang

terus ”

“Untuk anak-anak hindari kata penghubung

yang banyak”

“Penulisan kata „yang‟ jangan di awal

kalimat”

Penomoran yang dicantumkan

harus stabil agar tidak

membingungkan pembaca.

Kalimat yang digunakan harus

efektif supaya sasaran tidak

mudah bosan, dan bacaan diubah

ke dalam percakapan saja.

Page 174: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

“Sebaiknya cerita diubah dari narasi jadi

percakapan. Kalau seperti ini terkesan

seperti materi yang dipindahkan plek ke

dalam buku cerita. Kalau dijadiin

percakapan kan anak-anak gak gampang

bosan bacanya ”

3. “Untuk tanda baca sih engga tapi ini kata

„guru‟ kalau di tengah kalimat biasanya

huruf kecil”

“Terdapat kata yang seharusnya dipisah

tetapi ini disambung”

Page 175: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Matriks Wawancara Mendalam Ahli Materi (Tahap Uji Coba)

MATRIKS WAWANCARA MENDALAM AHLI MATERI

Informan: drg. Fitri (Pembina UKS se-Kecamatan Ciawi)

Topik Subtopik Hasil Temuan Kesimpulan

Materi Buku

Cerita

Bergambar

Dokter Kecil

Kesesuaian Materi

1. Apakah materi yang

terdapat dalam media

buku cerita bergambar

dokter kecil ini sesuai

untuk mengedukasi

sasaran?

2. Apakah materi yang

terdapat dalam buku cerita

bergambar dokter kecil

sesuai dengan tingkat

kemampuan dokter kecil?

3. Bagaimana urutan

penyajian materi yang ada

di dalam buku cerita

bergambar?

1. “Banget de, justru sekarang yang lebih bagus

tuh lebih baik secara visual daripada hanya

mendengarkan saja.”

“Materi PHBS nya disinikan belum ada.

Kalo jajanannya udah sehat tapi cara

makannya gak bener sama aja nanti dia sakit

juga. Mungkin disininya diselingin aja dek

ceritanya pas mau makan. Pas mau makan

sini boleh. Diantara baris ini mungkin ada.

Disini dimasukin satu lembar lagi atau apa.

Dimasukkan cuci tangan ketika mau makan.

Itu salah satu tugas dokter kecil adalah

menjadi contoh dalam berperilaku hidup

bersih dan sehat ”

2. “Kalo ini kan melihatnya berdasarkan

permasalahan di sekolah ya. Kalo

permasalahan di sekolah sana (SD Negeri

Materi yang terdapat dalam

media buku cerita bergambar

dokter kecil ini sudah sesuai

untuk mengeduksi sasaran yang

seorang dokter kecil karena

medua visual dianggap lebih

bagus dibandingkan hanya

mendengarkan saja. Selain itu,

materi yang terdapat di dalam

buku cerita ini sudah sesuai

karena diangkat dari

permasalahan yang ada di

sekolah.

Urutan penyajian perlu

Page 176: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

4. Apakah materi yang

terdapat dalam buku cerita

bergambar dokter kecil ini

akurat? (kebenaran dan

ketepatan fakta, konsep

dan teori)

5. Apakah penggunaan

bahasa, tanda baca dan

ejaan yang terdapat dalam

buku cerita bergambar

dokter kecil sesuai dengan

EYD?

6. Apakah gambar yang

terdapat di dalam buku

cerita sudah dapat

menjelaskan materi?

Telukpinang ) karena saya juga tahu

memang jajanan ini.”

“Tapi ini sudah cukup sih, udah bagus. Kalo

di SD sih emang masalah utamanya itu,

mengontrol jajanan.”

3. “Saya tadi tuh agak kurang ini, gak

nyambung soalnya antara jajanan sama p k.

Gimana caranya supaya nyambung gitu ya.”

” kasih cerita dulu nih misalnya. Ini dari

sini langsung ke makanan kaya gak ada kata

penghubungnya.”

“ ditambahin kalimat pengantar selembar

atau apa.”

4. “Udah cukup sih, emang ini maslah yng

sering terjadi di sekolah tuh emang ini ”

“Kan trias uks ada ya, pendidikan,

pelayanan kesehatan dan kesehatan

lingkungan. Kesehatan lingkungannya udah

masuk belum disini? Kalo pelayanan dengan

memasukan p k ini udah masuk berarti ya.

Pendidikannya berarti dia harus bisa

memberikan contoh. Poin ke tugas

dokcilnya masuknya kesini ya (ke poin ).

Kan Trias uks itu ada yang pertaman

pendidikan, berarti dia harus bisa nyuluh-

diperbaiki lagi. Perlu

ditambahkan satu lembar

tambahan untuk

menyambungkan antara materi

pengenlan dokter kecil ke materi

jajan sehat. Sedangkan untuk

keakuratan materi dirasa sudah

cukup dan sesuai dengan

permasalahan yang terjadi di

sekolah.

Pada penggunaan bahasa, ada

kata yang harus dihilangkan

pada halaman 3 yaitu kata pekan

kebersihan. Untuk bahasa sudah

sesuai dengan sasaran.

Untuk materi perlu dimasukkan

unsur Trias uks pada tugas

dokter kecil.

Untuk ilustrasinya sudah cukup

Page 177: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

nyuluh, harus bisa jadi contoh oleh teman-

temannya. Salah satu Dia berPHBS sendiri

terus teman-temannya lihat. Trus yang ke

pelayanan. Pelayanan itu salah satunya

adalah dengan membatu guru dan petugas

kesehatan pada waktu pelaksanaan

pelayanan kesehatan sekolah, penjaringan

dia bilang. Pelaksanaan penjaringan

kesehatan sekolah. Nah kalo udh penjaringan

itu dia udah lebih kompleks isinya de. Ikut

serta menjaga kebersihan lingkungan

sekolah, berarti fungsi dokcil yang ketiga

kan, pendidikan kesehatan lingkungan.

Membantu guru pada saat pelaksanaan

kegiatan penjaringan di sekolah, didalamnya

adalah penimbangan BB. Terus yang kedua

menjaga kesehatan lingkungan sekolah. Asal

unsur Trias UKS ada itu dimasukkin ke sini

(hal ) itu udah masuk semua tugas dokter

kecil.”

5. “Ini coret aja ya de pekan kebersihan ini gak

usah. Udah bahasa anak-anak ini mah, udah

dipahami.”

6. “Udah cukup ini. Gak usah ilustrasi nya,

yang penting ada kalimat yang menyatakan

dan perlu ditambahkan kalimat

yang menyatakan keharusan

mencuci tangan sebelum makan.

Page 178: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

sebelum makan itu harus cuci tangan dulu.”

Tujuan Instruksional

1. Apakah buku cerita

bergambar merupakan

media yang tepat sebagai

pemberi informasi

mengenai dokter kecil?

1. “Kalo paling tepat mungkin gak ya, bukan

semata hanya ini. Tapi ini sudah bisa

menjadikan tambahan ilmu anak-anak. Dia

kan seneng ya kalo disuruh membaca gini

daripada suruh kita dengerin. Apalagi kalo

pake peraga boneka gitu. Medianya beda

ya.”

Media ini dapat digunakan untuk

menambah pengetahuan pada

sasaran dan sasaran lebih senang

membaca, akan tetapi media ini

bukan satu-satunya yang paling

tepat.

Page 179: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Pedoman Wawancara Ahli Media (Tahap Konfirmasi)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

UNTUK INFORMAN/AHLI MEDIA

A. Kesesuaian Teks dan Kalimat

Bagaimana teks dan kalimat yang sudah direvisi? Apakah sudah sesuai?

B. Kesesuaian Warna dan Gambar

Bagaimana perubahan warna yang sudah direvisi? Apakah sudah sesuai?

Page 180: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP PENGEMBANGAN)

Matriks Wawancara Ahli Media (Tahap Konfirmasi)

MATRIKS WAWANCARA AHLI MEDIA (KONFIRMASI)

Informan: Lilis Wijayanti

Topik Subtopik Hasil Temuan Kesimpulan

Desain Buku

Cerita

Bergambar

Dokter Kecil

(Konfirmasi)

Kesesuaian Teks dan Kalimat

Bagaimana teks dan kalimat

yang sudah direvisi? Apakah

sudah sesuai?

“Iya ini udah lumayan sih.”

“Oiya ini di halaman yang bener kata

„bulak-balik‟ atau „bolak-balik‟ ya coba dicari.”

“Terus di halaman ini agak bingung soalnya

dari sakit perut kok langsung mimpi. Jadi

ditambahin kata „tidak lama kemudian, Rafa

tertidur‟ ”.

“Di halaman ini kalimatnya jangan terlalu

panjang biar gak bingung Diganti aja jadi „saat

jam istirahat sekolah, beberapa siswa bermain

futsal‟ ”

“Terus untuk halaman kalau untuk guru, kata

Desain dari segi teks dan

kalimat sudah lebih baik dari

sebelumnya, namun ada

beberapa halaman yang perlu

perbaikan.

Page 181: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

dipanggil itu kurang sopan ya. Diganti saja jadi

„diberitahu‟.”

Kesesuaian Warna dan

Gambar

Bagaimana perubahan warna

yang sudah direvisi? Apakah

sudah sesuai?

“Selebihnya sudah oke, tapi ini di halaman

warnanya abu-abu semua dari jalannya

mobilnya sama ininya (trotoar) nya juga abu-

abu. Kalo bisa mobilnya diganti yang cerah,

kaya kuning gini (menunjuk warna lampu

mobil). Kan sekarang udah banyak mobil yang

dicat warna warni ”

“Ini covernya juga biru-biru. Kalo bisa diganti

kuning ya entah atasnya atau background

tulisannya nanti kamu coba cocokin sendiri aja

mana yag lebih bagus ”

Desain dari segi kesesuaian

warna dan gambar sudah lebih

baik dari sebelumnya, namun

perlu ada sedikit perbaikan.

Page 182: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP IMPLEMENTASI)

Dokumentasi Pengambilan Data

HASIL DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA

Dokumentasi Pengambilan Data

Pengisian lembar pretest

oleh dokter kecil kloter 1

Pengisian lembar pretest

oleh dokter kecil kloter 2

Pengisian lembar pretest

oleh dokter kecil kloter 3

Pembacaan media buku

cerita bergambar dokter

kecil kloter 1

Pembacaan media buku

cerita bergambar dokter

kecil kloter 2

Pembacaan media buku

cerita bergambar dokter

kecil kloter 3

Pengisian lembar posttest

oleh dokter kecil kloter 1

Pengisian lembar posttest

oleh dokter kecil kloter 2

Pengisian lembar posttest

oleh dokter kecil kloter 3

Page 183: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP EVALUASI)

Lembar Persetujuan Responden Dokter Kecil

PEDOMAN WAWANCARA RESPONDEN

DOKTER KECIL

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya Khoirunnisa Damayanti, mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian “Rancangan Media Buku

Cerita Bergambar Dokter Kecil SD Negeri Telukpinang 03 Di Kabupaten Bogor

Tahun 2018”. Dalam penelitian ini saya membutuhkan adik sebagai sasaran.

Saya akan melakukan sebuah tes yaitu, pre dan post test yang dituliskan pada

kuisioner ini. Data pribadi yang saya dapat tidak akan disebarluaskan. Untuk itu

dimohon partisipasi adik untuk membantu saya dalam penelitian ini.

“Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk menjadi responden

pada penelitian: Rancangan Media Buku Cerita Bergambar Dokter Kecil SD Negeri

Telukpinang 03 Di Kabupaten Bogor Tahun 2018

Tanda Tangan

Page 184: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP EVALUASI)

Kuesioner Pengetahuan Dokter Kecil (Pretest dan Posttest)

LEMBAR KUESIONER PRETEST/POSTTEST

Nama : ...........................................................

Kelas : ...........................................................

Alamat : ...........................................................

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar!

No. Kategori Pertanyaan

Kode

(Diisi

oleh

peneliti)

1. Dokter kecil

1. Yang menjadi syarat seseorang menjadi dokter kecil

adalah...

a. Suka menolong

b. Tidak bertanggungjawab

c. Kelas 1 dan 2 SD

d. Sering sakit-sakitan

2. Berikut adalah yang dimaksud trias UKS, kecuali...

a. Pendidikan kesehatan

b. Pelayanan kesehatan

c. Lingkungan sekolah bersih dan sehat

d. Pelatihan kesehatan

3. Yang termasuk tugas dokter kecil dalam Trias UKS

pendidikan kesehatan adalah...

a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat agar dapat menjadi

contoh bagi temannya

b. Membantu guru dan petugas kesehatan saat pelayanan

kesehatan di sekolah

Page 185: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

c. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan di

sekolah

d. Meningkatkan kesehatan diri sendiri

4. Yang bukan termasuk syarat dokter kecil adalah...

a. Siswa kelas 4 dan 5 SD

b. Bertanggung jawab

c. Suka menolong

d. Siswa kelas 1 dan 2 SD

5. Yang termasuk tugas dokter kecil dalam Trias UKS

pelayanan kesehatan adalah...

a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat agar dapat menjadi

contoh bagi temannya

b. Membantu guru dan petugas kesehatan saat pelayanan

kesehatan di sekolah

c. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan di

sekolah

d. Meningkatkan kesehatan diri sendiri

2. Yuk, jajan sehat

1. Makanan yang seperti apa yang menyebabkan sakit

perut?

a. Makan jajanan sembarangan

b. Makanan yang bersih

c. Makanan 4 sehat 5 sempurna

d. Makanan dengan gizi yang baik

2. Berikut merupakan kandungan makanan yang

dihidangkan secara tunggal, kecuali...

a. Sumber zat tenaga

b. Sumber zat pembangun

c. Sumber zat pengatur

d. Sumber lemak

3. Contoh makanan yang mengandung zat tenaga adalah...

a. Singkong

b. Bakwan udang

c. Jambu

Page 186: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

d. Bubur kacang ijo

4. Tips jajan sehat yang paling penting adalah...

a. Hindari makan makanan manis secaara berlebihan

b. Cuci tangan sebelum makan dengan sabun

c. Hindari makanan yang tidak ada/sedikit zat gizinya

d. Perhatikan kebersihan tempat makan

5. Berikut adalah contoh makanan yang dihidangkan

dengan campuran zat tenaga, zat pembangun dan zat

pengatur yakni ...

a. Rempeyek kacang

b. Tahu isi

c. Soto ayam

d. Pisang goring

3.

Pertolongan

Pertama pada

Kecelakaan

(P3K)

1. Yang harus dilakukan pertama kali apabila melihat teman

yang jatuh atau kecelakaan di sekolah adalah...

a. Minta bantuan dengan memanggil guru

b. Menolong sendiri

c. Diam saja

d. Pergi meninggalkan teman yang kecelakaan

2. Tahapan pertama dalam mengobati luka terbuka adalah...

a. Gunakan kasa steril untuk menghentikan pendarahan

b. Posisikan bagian tubuh yang luka ke atas

c. Bersihkan dengan sabun antiseptik

d. Bersihkan luka dengan air yang mengalir

3. Kapan perban harus diganti?

a. Setiap hari sebelum tidur dan setelah mandi

b. Seminggu sekali

c. Dua hari sekali

d. Tidak diganti

4. Berikut adalah tahapan cara tepat obati luka terbuka,

kecuali...

a. Gunakan kasa steril untuk menghentikan pendarahan

b. Posisikan bagian tubuh yang luka ke atas

Page 187: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

c. Ganti perban 5 hari sekali

d. Bersihkan luka dengan air yang mengalir

5. Setelah luka diobati, apa yang harus dilakukan?

a. Beristirahat

b. Berlarian

c. Berjalan jauh

d. Bermain bola

Page 188: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP EVALUASI)

Kuesioner Penilaian Media Buku Cerita Bergambar Oleh Dokter Kecil

KUESIONER PENILAIAN MEDIA

Berikut adalah lembar evaluasi untuk buku cerita bergabar dokter kecil.

Berikan tanda (X), pada nomor 1, 2, 3, 4, atau 5.

Skala Penilaian:

1 : Sangat Buruk

2 : Buruk

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Sangat baik

No. Aspek

Penilaian Indikator

Nilai Ruang

Entry 1 2 3 4 5

1. Isi Materi

Ketepatan gambar yang digunakan untuk

kejelasan materi 1 2 3 4 5

Urutan penyajian materi 1 2 3 4 5

Materi mudah dimengerti 1 2 3 4 5

2. Tampilan

Tata letak teks dan gambar 1 2 3 4 5

Kesesuaian pemilihan warna 1 2 3 4 5

Ukuran teks dan huruf dapat terbaca 1 2 3 4 5

3. Komunikasi

Visual

Komunikatif 1 2 3 4 5

Kesederhanaan 1 2 3 4 5

Daya tarik media 1 2 3 4 5

Ketepatan penggunaan bahasa 1 2 3 4 5

4. Kemanfaatan Manfaat buku cerita 1 2 3 4 5

Saran:

Page 189: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP EVALUASI)

Hasil Analisis Deskriptif

Statistics

Pengetahuan

Dokcil Jajan Sehat P K

Pengetahuan

Dokcil Jajan Sehat P K

N Valid

Missing

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Minimum ,

Maximum

Sum

Page 190: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP EVALUASI)

Hasil Independent T-Test dan Uji Wilcoxon

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

PengetahuanDokcil , , , ,

JajanSehat , , , ,

P K , , , ,

PengetahuanDokcil , , , ,

Jajansehat , , , ,

P K , , , ,

a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA

P K

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,

Within Groups Total

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. ( -

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair P K - P K - , - -, - ,

Test Statistics

a

Pengetahuan

Dokcil –

Pengetahuan

Dokcil

Jajan sehat –

Jajan Sehat

Z - b -

b

Asymp. Sig. ( -tailed) , ,

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 191: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

Lampiran

(TAHAP EVALUASI)

Hasil Tanggapan Dokter Kecil Terhadap Media Buku Cerita Bergambar Dokter

Kecil

TANGGAPAN DOKTER KECIL SETELAH MEMBACA

BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER KECIL

No. Tanggapan

1. Saya menyarakan untuk menambah pengetahuan lagi di dalam buku tersebut.

2. Buku ini sangat menarik dan bermanfaat supaya lebih menari harus ada ekspresi

3. Kita tidak boleh jajan sembarangan lagi. Kita harus memakan makanan 4 sehat 5

sempurna seperti di dalam buku tersebut.

4. Buku cerita dokter kecil itu sangat baik, dan manfaatnya juga sangat baik. Dan dapat

dipercaya oleh anak-anak, menjadi dokter kecil itu baik, dan supaya menolong yang

kesakitan, dan membuat kesederhanaan.

5. Baik, karena buku cerita itu dapat dimengerti dengan baik dan banyak sekali manfaaat

dari buku itu. Kita pun dapat mengetahui cara-cara dokter kecil melakukan tugasnya.

6. Untuk menghindari berbagai penyakit. Untuk kesehatan hidup dan mencegah infeksi atau

penyakit.

7. Lebih ditambah lagi wawasannya dan belakang bukunya diberi gambar.

8. Manfaat buku cerita ini baik. Buku ini mudah dimengerti. Daya tariknya sangat baik.

Buku ini perlu ditaambah ceritanya supaya buku ini mudah dimengerti.

9. Yang harus diperbaiki menurut saya bahasa, lebih banyak lagi penjelasan trias UKS,

keseimbangan makanan bergizi, tenaga, pengatur, contoh makanannya.

10. Buku ini banyak pengetahuan yang kita ketahui. Buku ini bisa dimanfaatkan. Saya ingin

buku ini sudah lebih lengkap isi materi dan lain-lainnya.

11. Sangat baik dan tepat untuk ketepatan penggunaan bahasa, penjelasannya dan buku

Page 192: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

ceritanya sangat seru dan seharusnya warnanya lebih bagus.

12. Kurang baik dalam tampilan gambar.

13. Sebaiknya yang tercantum di buku cerita “Dokter Kecil” tidak hanya soal jajanan sehat

dan petualangan dokter kecil, tapi harus juga tentang dokter kecil lebih dalam materinya

dan cara meletakkan gambar harus lebih diperbaiki lagi.

14. Sampul bukunya harus lebih meenark. Warnanya lebih menarik. Gambar dan ceritanya

lebih diperdalam. Cerita harus lebih menarik.

15. Kak materinya mungkin lebih ditambah lagi, dan mungkin manfaatnya ditambah.

16. Buku cerita dokter kecil sangat bagus untuk dibaca, ukuran teks dan huruf dapat terbaca,

jadi buku cerita dokter kecil sangat indah.

17. Harus lebih bagus.

18. Seharusnya tambah lagi tulisan teksnya pada buku cerita.

19. Buku cerita ini sangat baik dengan gambar juga sangat baik. Kita juga membaca lebih

baik dalam bacaan dibuku yang baik.

20. Ada yang harus diperbaiki lagi yaitu kesederhanaannya dan saya bisa mengerti. Dan

semuanya sangat baik kecuali kesederhanaan cukup baik.

21. Baik untuk yang membaca buku dokter kecil tulisannya sangat bisa dimengerti dan

gampang dipahami.

22. Buku cerita ini sangat bagus enak dibaca dan menarik dan yang lebih bagus kita bisa lebih

membahas dokcil secara pelayanan kit bisa mengerti karena bukunya menarik bisa diingat

dan dipahami.

23. Seharusnya tambah lagi buku ceritanya agaar lebih menarik.

24. Seharusnya tambah lagi buku ceritanya agar lebih menarik dan materinya lebih banyak.

25. Dibacanya dengan rutin supaya menjadi lebih sehat dengan membacanya.

26. Karena buku cerita petualang sangat dimengerti mudah dipahami dan baik percakapannya.

Page 193: RANCANGAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR DOKTER …

27. Semuanya sangat baik, jadi tidak perlu diperbaiki lagi, hanya saja perbagus materi yang

ditampilkannya.

28. Sangat menempatkan pribahasanya dengan baik dan benar untuk kita.

29. Ketepatan materinya cukup dan baik sehingga orang yang membacanya bisa lebih

gampang untuk memahaminya.

30. Karena dokter kecil itu sangat berarti bagi manusia, karena dokter itu bisa menyembuhkan

banyak orang dari berbagai penyakit dari mana saja.

31. Sarannya ya memang buku itu sangat baik untuk dokter kecil kita harus waspada kita

harus jajan yang sehat jangan jajan sembarangan.

32. Saya sangat mengerti dengan materi-materi yang tertulis dibuku ini karena saya merasa

materi yang ada di buku ini sangat bagus, dan gampang dipahami.

33. Kita harus rajin belajar.

34. Harus lebih tepat gambar yang digunakan untuk kejelasan.

35. Kita dapat mengetahui tentang dokcil dan saya sangat menyukai tentang dokcil.

36. Kita dapat mengerti cara menjadi dokcil yang baik.

37. Harus lebih menarik lagi dan harus lebih bagus bermanfaat bagi semua orang yang

membaca bukunya.

38. Lebih perbanyak ceritanya supaya lebih seru dan asik, tapi banyak dan juga sederhana.

39. Seharusnya buku cerita bergambar dokter kecil dibaca oleh seluruh dokter kecil.

40. Sarannya tema buku yang tadi.