5
Rangkuman Coalbed methane (CBM) adalah gas yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batubara. Selama coalification, sejumlah besar volume gas (terutama gas metana) terbentuk dan tersimpan pada permukaan internal batubara. Batubara memiliki daerah permukaan internal yang luas, sehingga dapat menyimpan gas dalam volume yang sangat besar, enam atau tujuh kali lebih besar dari volume resevoir gas alami batuan konvensional yang berproduksi terus menerus. Biasanya, kandungan gas dalam batubara meningkat sebanding dengan kedalaman (dibawah drainase) dan tingkat kualitas batubara. Permeabilitas batubara terbentuk oleh retakan yang terjadi secara alami yang disebut juga sebagai cleat. batubara umumnya adalah akuifer, Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang basah oleh air-bantalan batuan permeabel atau bahan terkonsolidasi (kerikil, pasir, atau lumpur) dimana air tanah dapat diekstraksi menggunakan sumur. Cleat pada umumnya jenuh dengan air sehingga metana terkunci dalam batubara oleh air dalam cleat dan biasanya tidak terdeteksi oleh teknologi pengeboran sumur gas konvensional. untuk mendapatkan gas dari “coalbed”, sejumlah besar air harus dipompa keluar terlebih dahulu 1

Rangkuman2.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

---

Citation preview

RangkumanCoalbed methane (CBM) adalah gas yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batubara. Selama coalification, sejumlah besar volume gas (terutama gas metana) terbentuk dan tersimpan pada permukaan internal batubara. Batubara memiliki daerah permukaan internal yang luas, sehingga dapat menyimpan gas dalam volume yang sangat besar, enam atau tujuh kali lebih besar dari volume resevoir gas alami batuan konvensional yang berproduksi terus menerus. Biasanya, kandungan gas dalam batubara meningkat sebanding dengan kedalaman (dibawah drainase) dan tingkat kualitas batubara. Permeabilitas batubara terbentuk oleh retakan yang terjadi secara alami yang disebut juga sebagai cleat. batubara umumnya adalah akuifer, Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang basah oleh air-bantalan batuan permeabel atau bahan terkonsolidasi (kerikil, pasir, atau lumpur) dimana air tanah dapat diekstraksi menggunakan sumur. Cleat pada umumnya jenuh dengan air sehingga metana terkunci dalam batubara oleh air dalam cleat dan biasanya tidak terdeteksi oleh teknologi pengeboran sumur gas konvensional. untuk mendapatkan gas dari coalbed, sejumlah besar air harus dipompa keluar terlebih dahulu kemudian tekanan harus diturunkan supaya gas metana dapat mengalir keluar dari batubara melalui sumur bor. Air yang dipompa keluar tersebut umumnya bersifat saline (asin), Pembuangan air saline (asin) dalam jumlah besar dapat mempengaruhi sungai dan habitat lain sehingga harus dibuang dalam kondisi yang dapat diterima oleh lingkungan. Biaya eksplorasi untuk CBM relatif rendah rendah. Selain itu CBM terletak pada kedalaman dangkal, sehingga pembuatan sumur bor mudah dan relatif lebih murah dibandingkan dengan pemuatan sumur gas konvensional

A. Produksi air salineDalam sumur CBM, air saline diproduksi dalam jumlah besar, terutama pada tahap awal produksi ; seiring dengan berkurangnya air dalam batubara, produksi gas akan semakin meningkat. air saline harus dibuang secara aman. seringnya, air saline diinjeksi ulang dalam subsurface bebatuan. dalam beberapa kasus, air dibiarkan mengalir di drainase permukaan atau dimasukkan ke kolam evaporasi. di daerah dingin, sangat dimungkinkan untuk membekukan air saline pada musim dingin, air tersebut dibekukan untuk memisahkan garam dari air, kemudian garam-garam tersebut di kumpulkan dan dibuang atau dapat dipakai kembali untuk kepentingan lain yang tidak berhubungan dengan air.B. Gas metana di atmosferMetana adalah gas rumah kaca; di atmosfer bertindak untuk menjebak panas dan memberikan kontribusi ke pemanasan global. Gas metana di atmosfer telah meningkat rata-rata satu persen setiap tahun selama 15 tahun terakhir (rice,1997). Tercatat kira-kira 40% gas metana dilepaskan ke atmosfer dari sistem alami, lahan basah, rawa dan material hutan yang membusuk, dan 10% dari kegiatan manusia yaitu menanam padi, berternak, pembuangan sampah, dan pembakaran biomassa. Pada produksi gas metana dari coalbed (CBM), Emisi gas metana ke atmosfer dapat dikurangi dengan mengambil gas yang terlepas dari pertambangan batubara menjadi sumber energi alternatif baru.C. Pergerakan gas metanaPergerakan gas metana dapat mengkontaminasi sumber air tanah, dan mungkin, gas metana juga dapat bergerak ke daerah perumahan. Teknik pengendalian pergerakan gas metana masih belum jelas. Kontaminasi gas metana, mungkin, berasal dari pergerakan metana melalui retakan alami, dari sumur gas tua yang telah ditutup, atau dari sumur CBM baru. Berdasarkan Laporan pada abad ke-18, telah ditemukan gelembung gas dalam sumur air, sungai, dan tanah lapang setelah turun hujan deras, hal ini membuktikan bahwa pergerakan gas selalu terjadi. Pergerakan gas tersebut menjadi sebuah masalah karena pembangunan perumahan telah dekat dengan jalur pergerakan gas.D. The bottom lineIndonesia memiliki potensi sumber daya Coal Bed Methane (CBM) sekitar 300 hingga 450 Triliun Cubic Feet (TCF). Cadangan CBM sebesar itu tersebar pada sebelas areal cekungan (basin) batubara di berbagai lokasi di Indonesia, baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Dengan adanya teknologi yang cukup, CBM dapat memulihkan keadaan ekonomi dan energi Indonesia.Jika dibandingkan dengan batubara, pembakaran metana menghasilkan karbon dioksida yang jauh lebih sedikit. selain itu, produksi gas metana sebelum penambangan batubara akan mengurangi jumlah gas metana yang dilepaskan ke atmosfer selama proses penambangan batubara serta dapat digunakan dalam kampanye untuk mengurangi pelepasan gas yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Peningkatan produksi dan penggunaan CBM, bagaimanapun, memerlukan pemahaman baru dalam hal pengertian asal dan distribusi batubara. Pemahaman dan pendekatan baru akan memberikan berbagai alternatif yang sesuai untuk pembuangan air saline yang dihasilkan selama proses produksi. Ilmu engineering akan meningkatkan pemahaman dalam menyelesaikan masalah dalam produksi coalbed methane

3