Rantai Markov Diskrit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    1/34

    i

    ESTIMASI INTERVAL KONFIDENSI UNTUK

    PROBABILITAS TRANSISI RANTAI MARKOV DISKRIT

    Oleh

    NUR ITSNAINI HASANAH

    M0105054

    SKRIPSI

    ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

    memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    2/34

    ii

    SKRIPSIESTIMASI INTERVAL KONFIDENSI UNTUK

    PROBABILITAS TRANSISI RANTAI MARKOV DISKRIT

    yang disiapkan dan disusun oleh

    NUR ITSNAINI HASANAH

    M0105054

    dibimbing oleh

    Pembimbing I,

    Dra. Yuliana Susanti, M.Si NIP. 19611219 198703 2 001

    Pembimbing II,

    Drs. Pangadi, M.Si NIP. 19571012 199103 1 001

    telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    pada hari Senin tanggal 7 Februari 2011

    dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

    Anggota Tim Penguji Tanda tangan

    1. Drs. Sugiyanto, M.Si NIP. 19611224 199203 1 003 1.

    2. Dra. Etik Zukhronah, M.Si NIP. 19661213 099203 2 001 2.

    3. Drs. Muslich, M.Si NIP. 19521118 197903 1 001 3.

    Surakarta, Maret 2011Disahkan olehFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Dekan,

    Prof. Dr. Sutarno, M.Sc, Ph.D NIP. 19600809 198612 1 001

    Ketua Jurusan Matematika,

    Drs. Sutrima, M.Si NIP. 19661007 199302 1 001

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    3/34

    iii

    ABSTRAK

    NUR ITSNAINI HASANAH, 2011, ESTIMASI INTERVAL KONFIDENSI

    UNTUK PROBABILITAS TRANSISI RANTAI MARKOV DISKRIT

    ABSTRAK . Rantai Markov diskrit adalah proses stokastik dengan ruang state dan ruang parameternya diskrit serta memenuhi sifat Markov. Rantai Markovditentukan dengan probabilitas awal dan probabilitas transisi. Jika probabilitastransisi tidak diketahui maka perlu untuk membuat inferensi tentang probabilitastransisi dari data. Salah satu cara penyelesaian analisis statistik pada rantaiMarkov adalah membawa rantai Markov tersebut ke metode chi kuadrat yangdiaplikasikan dalam kasus multinomial. Tujuan dari penulisan ini adalahmenyajikan interval konfidensi untuk probabilitas transisi rantai Markov diskrit.

    Hasil pembahasan menunjukkan bahwa interval konfidensi 100(1- )%untuk 6 . ditentukan oleh U p p L p ijijij ˆˆ dengan L p ijˆ sebagai batas bawah

    interval dan U p ijˆ sebagai batas atas interval, untuk i, j = 1,2,…, r.

    Kata kunci : interval konfidensi, probabilitas transisi, rantai Markov diskrit.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    4/34

    iv

    ABSTRACT

    NUR ITSNAINI HASANAH, 2011, CONFIDENCE INTERVAL FORTRANSITION PROBABILITY FROM DISCRETE MARKOV CHAIN

    ABSTRACT . The discrete markov chain is stochastic process whose state and parameter space are discrete and satisfies Markov property. It depends on initialstate and transition probability. If the transition probability is unknown so itarises the problem of making inferences about them from data. One of the way tosolve the statistical analysis of markov chain is to carry over the markov chain tothe chi square methods which applied in the multinomial case. The aim of thistask is to find confidence interval for transition probability from discrete markovchain.

    The result shows that the 100(1- )% confidence interval for transition probability 6 . is determined by U p p L p ijijij ˆˆ where L p ijˆ as lower bound and

    U p ijˆ as upper bound, for i, j = 1,2,…, r .

    Key words: confidence interval, transition probability, discrete markov chain.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    5/34

    v

    PERSEMBAHAN

    Karya tulis ini penulis persembahkan untuk

    Bapak Ibu dan keluarga yang penulis sayangi.

    Orang-orang yang memberi nasihat, saran, dan kritik pada penulis.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    6/34

    vi

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah ‘Azza wa Jalla yang telah

    memberikan pertolongan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi

    Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, keluarga dan para shahabatnya. Pada

    kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Ibu Dra. Yuliana Susanti, M.Si selaku pembimbing I atas bimbingan dan

    arahannya dalam mengerjakan skripsi ini,

    2. Bapak Drs. Pangadi, M.Si selaku pembimbing II atas bimbingan dan

    arahannya,

    3. NOVI MOTOR Kartasura, atas kesediaannya memberikan informasi yang

    dibutuhkan penulis,

    4. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

    Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

    Februari 2011

    Penulis

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    7/34

    vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

    PENGESAHAN ……………………………………………………………... ii

    ABSTRAK ………………………………………………………………….. iii

    ABSTRACT ………………………………………………………………….. iv

    PERSEMBAHAN …………………………………………………………… v

    KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vi

    DAFTAR ISI ………………………………………………………………... viiDAFTAR SIMBOL …………………………………………………………. viii

    BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

    1.1 Latar belakang Masalah ………………………………………………….

    1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….

    1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………

    1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan …………………………………………..

    BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………..

    2.1 Tinjauan Pustaka …………………………………………………………

    2.2 Kerangka Pemikiran ……………………………………………………..

    1

    1

    2

    3

    3

    4

    4

    12

    BAB III METODE PENULISAN …………………………………………... 13

    BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………...

    4.1 Model Rantai Markov ……………………………………………………

    4.2 Penduga Maksimum Likelihood …………………………………………

    4.3 Distribusi Asimtotik dari Penduga 6 . …………………………………...

    4.4 Interval Konfidensi untuk Probabilitas Transisi …………………………

    4.5 Contoh Kasus …………………………………………………………….

    14

    14

    15

    17

    19

    22

    BAB V PENUTUP …………………………………………………………..

    5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………

    5.2 Saran ……………………………………………………………………..

    26

    26

    26

    DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 27

    LAMPIRAN ………………………………………………………………… 28

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    8/34

    viii

    DAFTAR SIMBOL

    S : ruang sampel

    : ruang parameter

    : parameter

    X : variabel random

    x : nilai variabel random

    f ( x) : fungsi kepadatan probabilitas ( probability density function ) dari

    variabel random X F ( x) : fungsi distribusi kumulatif dari variabel random X

    , , … , : fungsi kepadatan probabilitas bersama dari variabel random

    , … ,

    | : fkp bersyarat dari 2 x diberikan 1 = 1

    : harga harapan dari X

    z : variansi dari X

    , : kovariansi dari X dan Y

    : fungsi pembangkit momen

    L( ) : fungsi likelihood

    , , : gradien , ,

    6 . : probabilitas transisi dari state i ke state j

    6 . : penduga probabilitas transisi

    . : jumlah transisi dari state i ke state j

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    9/34

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Proses stokastik merupakan cara untuk mempelajari hubungan dinamis

    dari suatu runtun peristiwa atau proses yang kejadiannya bersifat tidak pasti.

    Proses stokastik banyak digunakan untuk memodelkan perubahan dari sebuah

    sistem yang mengandung ketidakpastian sehingga model deterministik tidak dapat

    digunakan untuk menganalisis sistem tersebut.

    Ross (1983) memberikan definisi proses stokastik }),({ T t t X Î sebagai

    barisan variabel random yang diberi indeks waktu t yang nilainya berubah-ubah

    sesuai dengan himpunan indeks T . Nilai dari variabel random X (t ) tersebut

    dinamakan state pada saat t . Menurut Parzen (1962), proses stokastik parameter

    diskrit { },...2,1,0),( =t t X atau proses stokastik parameter kontinu { }0),( ³t t X

    disebut sebagai proses Markov jika untuk sembarang harga nt t t t ...210

    probabilitas bersyarat dari )( nt X diberikan )(),...,( 10 -nt X t X hanya bergantung pada )( 1-nt X atau bisa dituliskan sebagai

    ])(,...,)()([ 1100 -- === nnnn xt X xt X xt X P = ])()([ 11 -- == nnnn xt X xt X P .

    Pada dasarnya proses stokastik dikelompokkan berdasarkan sifat ruang

    parameter dan sifat ruang state (state space ). Berdasarkan sifat ruang

    parameternya, proses stokastik digolongkan menjadi proses stokastik parameter

    diskrit dan proses stokastik parameter kontinu. Berdasarkan sifat ruang state -nya,

    proses stokastik digolongkan menjadi proses stokastik dengan ruang state diskrit

    dan proses stokastik dengan ruang state kontinu.

    Rantai Markov waktu diskrit T t X t Î,{ } adalah proses stokastik yang

    mempunyai ruang state berupa himpunan berhingga atau terhitung dengan

    himpunan indeks T = {0, 1, 2,…} yang memenuhi

    ],...,,[ 111100 -- ==== nnnn x X x X x X x X P = ][ 11 -- == nnnn x X x X P .

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    10/34

    2

    Proses Markov dikatakan sebagai rantai Markov jika ruang state nya diskrit.

    Probabilitas bersyarat ][ 1 i X j X P nn ==

    - biasa disebut dengan probabilitastransisi rantai Markov.

    Jika probabilitas transisi tidak diketahui atau probabilitas transisi tersebut

    merupakan fungsi dari parameter yang tidak diketahui maka perlu untuk membuat

    inferensi tentang probabilitas transisi dari data empiris. Dalam statistik, inferensi

    adalah proses penarikan kesimpulan tentang distribusi populasi berdasarkan

    distribusi sampel yang diambil dari populasi tersebut. Salah satu cabang penting

    dari inferensi statistik adalah estimasi (pendugaan) yang terdiri dari dua macamyaitu estimasi titik dan estimasi interval. Tujuan estimasi titik adalah menduga

    nilai parameter yang tidak diketahui. Estimasi titik sendiri tidak memberikan

    informasi akurasinya. Estimasi interval diperlukan untuk mengetahui seberapa

    dekat atau seberapa besar harapan estimasi titik itu mendekati nilai yang

    sebenarnya. Selain itu, estimasi interval sendiri bisa digunakan dalam proses

    pengambilan kesimpulan.

    Dalam banyak literatur, kebanyakan para peneliti mengunakan metode

    maksimum likelihood untuk mengestimasi probabilitas transisi rantai markov

    sebagaimana dalam Spring 2009. Sulistyowati (2003) telah membahas tentang

    estimasi titik dan uji hipotesis dalam rantai Markov. Oleh karena itu, dalam

    skripsi ini akan dibahas mengenai interval konfidensi untuk probabilitas transisi

    rantai Markov dan dikaji ulang tentang pendugaan probabilitas transisi rantai

    Markov dengan metode maksimum likelihood.

    1.2 Rumusan Masalah

    Permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana

    menentukan interval konfidensi untuk probabilitas transisi rantai Markov diskrit.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    11/34

    3

    1.3 Batasan Masalah

    Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, pembahasan dalam skripsi ini

    dibatasi pada penerapan metode maksimum likelihood dalam mengestimasi

    probabilitas transisi rantai Markov orde satu dengan ruang state berhingga

    (diskrit).

    1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan

    Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah mampu menyajikan interval

    konfidensi untuk probabilitas transisi rantai Markov diskrit. Dengan tercapainya

    tujuan ini, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

    inferensi statistik pada rantai Markov khususnya pada estimasi interval konfidensi

    probabilitas transisinya.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    12/34

    4

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Tinjauan Pustaka

    Untuk mendukung pembahasan dalam skripsi ini dibutuhkan teori-teori

    dasar berikut.

    2.1.1. Ruang Sampel, Kejadian, Probabilitas dan Variabel Random

    Beberapa definisi yang berkaitan dengan ruang sampel, kejadian,

    probabilitas dan variabel random berikut diambil dari Bain dan Engelhardt (1992).

    Definisi 2.1.1 Ruang sampel S dari suatu percobaan adalah himpunan semua

    hasil (outcome) yang mungkin dari percobaan tersebut.

    Definisi 2.1.2 Suatu kejadian (event) adalah sembarang subset dari hasil yang

    termuat dalam ruang sampel.

    Definisi 2.1.3 Probabilitas adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa

    diantara keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi.

    Definisi 2.1.4 Variabel random X adalah suatu fungsi yang memetakan setiap

    hasil yang mungkin e dalam ruang sampel S dengan bilangan real sedemikian

    sehingga X(e) = x, x Î R.

    Definisi 2.1.5 Jika himpunan semua nilai yang mungkin dari variabel random X

    merupakan himpunan terhitung * , * , … ,* atau * , * , … maka variabel

    random X disebut variabel random diskrit. Fungsi * = [ = * ] untuk x =

    * , * , … disebut fungsi kepadatan probabilitas diskrit.

    Definisi 2.1.6 Fungsi distribusi kumulatif dari variabel random X didefinisikan

    untuk sembarang bilangan real dengan * = [ ≤ * ] .

    Definisi 2.1.7 Variabel random X disebut variabel random kontinu jika fungsi

    distribusi kumulatifnya bisa dinyatakan sebagai * = % .

    Definisi 2.1.8 Fungsi kepadatan probabilitas bersama dari variabel random

    diskrit X = , … , didefinisikan sebagai * , * , … ,* = [ = * , =

    * , … , = * ] .

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    13/34

    5

    Definisi 2.1.9 Jika 1 X dan 2 X merupakan variabel random diskrit atau kontinu

    dengan fungsi kepadatan probabilitas bersama * , * ) maka fungsi kepadatan probabilitas bersyarat dari 2 x diberikan 1 X = 1 x didefinisikan sebagai

    * | * =,

    untuk nilai-nilai 1 x sedemikian sehingga * > 0 dan nol untuk nilai yang lain.

    Definisi 2.1.10 Jika X variabel random dengan fungsi kepadatan probabilitas

    )( x f maka harga harapan (expected value) dari X didefinisikan sebagai

    * = ∑ * * ) jika X diskrit

    * = * * ) %* jika X kontinu

    Definisi 2.1.11 Variansi dari variabel random X diberikan oleh

    l * = [ − ) ]

    Definisi 2.1.12 Kovariansi dari pasangan variabel random X dan Y didefinisikan

    dengan

    )])([(),( y x Y X E Y X Cov m m --=

    Definisi 2.1.13 Jika X variabel random maka)()( tX X e E t M =

    Disebut fungsi pembangkit momen dari X jika harga harapan ini ada untuk semua

    nilai t dalam suatu interval ht h

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    14/34

    6

    dengan * * …* =!

    ! !… ! .

    Distribusi multinomial digunakan ketika dipunyai sebuah percobaan dengan k

    kemungkinan hasil, yang masing-masing terjadi dengan probabilitas i p .

    Percobaaan diulang sebanyak n kali dan k X X X ,...,, 21 mengukur jumlah

    kejadian masing-masing kelas (hasil). Karena terdapat n percobaan, maka

    jumlah keseluruhan hasil adalah n xk

    ii =å

    =1 , dan karena probabilitas memperoleh

    hasil i sebesar i p , maka 11 =å=k

    ii p .

    2.1.3. Distribusi Normal, Gamma dan Chi Kuadrat

    Definisi berikut diambil dari Bain dan Engelhardt (1992).

    Definisi 2.1.11 Suatu variabel random X mengikuti distribusi normal dengan

    mean m dan variansi 2s jika mempunyai fungsi kepadatan probabilitas

    2]/)[( 2

    2

    1

    ),;( s m

    s p s m -= x

    e x f

    untuk ¥

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    15/34

    7

    Definisi 2.1.14 Jika X ~ GAM ( 2,2v ) maka variabel X dikatakan berdistribusi

    2 c dengan derajat bebas v dinotasikan dengan X ~ 2 c (v).

    Teorema 2.1.1 Jika X ~ 2 c (v) maka

    v X Var

    v X E

    t t M v x

    2)(

    )(

    )21()( 2

    ==

    -= -

    Teorema 2.1.2 Jika )(~ 2 ii v X c , i = 1,..., n, maka

    )(~1

    2

    1åå

    ===

    n

    ii

    n

    ii v X Y c .

    Teorema 2.1.3 Jika )1,0(~ N Z maka )1(~ 22 c Z .

    Teorema 2.1.4 (Teorema Limit Pusat) Jika n X X ,..,1 adalah sampel random

    dari sebuah distribusi dengan mean m dan variansi 2s , maka distribusi limit

    dari s

    m

    n

    n X

    Z

    n

    i

    i

    n

    -

    =

    å=1 adalah distribusi normal standar, )1,0(~ N Z Z

    d n ¾® ¾

    untuk ¥®n .

    Definisi 2.1.15 Misalkan ,..., 21 Y Y adalah deretan variabel random dengan fungsi

    distribusi kumulatif ),...(),( 21 yG yG sedemikian sehingga untuk tiap n = 1, 2, ...

    berlaku ][)( yY P yG nn £= . Jika untuk suatu fungsi distribusi kumulatif )( yG

    berlaku )()(lim yG yG nn =¥® untuk semua nilai y dan )( yG kontinu maka ,..., 21 Y Y

    dikatakan konvergen dalam distribusi ke )(~ yGY yang dinotasikan dengan

    Y Y d n ¾® ¾ .

    2.1.4. Metode Maksimum Likelihood

    Metode maksimum likelihood adalah metode yang cukup sering digunakan

    untuk menduga nilai parameter. Ide dasar metode ini adalah menggunakan sebuah

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    16/34

    8

    nilai dari ruang parameter yang menghasilkan peluang terbesar untuk menduga

    nilai parameter yang tidak diketahui. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang

    fungsi likelihood dan penduga maksimum likelihood yang dinyatakan oleh Bain

    dan Engelhardt (1992).

    Definisi 2.1.16 Fungsi kepadatan probabilitas bersama dari n variabel random

    n X X ,..,1 yang diberi nilai n x x ,..,1 adalah );,..,( 1 q n x x f dan disebut sebagai

    fungsi likelihood. Untuk n x x ,..,1 tetap, fungsi likelihood adalah fungsi dari q

    yang dinotasikan dengan L( q ). Jika n X X ,..,1 adalah sampel random dari

    );( q x f maka

    L(q ) = );()...;( 1 q q n x f x f .

    Definisi 2.1.17 Misalkan L( q ) = );,..,( 1 q n x x f , WÎq , merupakan fungsi

    likelihood. Untuk suatu himpunan pengamatan { n x x ,..,1 }, nilai q ̂ di dalam W

    yang memaksimumkan L( q ) disebut penduga maksimum likelihood dari q . Jadi,

    q ̂ adalah nilai dari q yang memenuhi

    );,..,( 1 q n x x f = );,...,( 1 q q n x x f maksWÎ .

    2.1.5. Metode Pengali Lagrange

    Metode Pengali Lagrange digunakan untuk mencari nilai maksimum atau

    nilai minimum fungsi f ( x, y, z ) terhadap kendala g( x, y, z ) = k . Langkahnya adalah

    a. Menyelesaikan persamaan Lagrange

    ),,(),,( z y xg z y x f Ñ=Ñ l

    konstanta l disebut pengali Lagrange .

    b. Menghitung f di semua titik ( x, y, z ) yang dihasilkan dari langkah (a). Nilai

    yang terbesar adalah nilai maksimum f , sedangkan nilai yang terkecil adalah

    nilai minimum f .

    (Dawkins, 2007 ).

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    17/34

    9

    2.1.6. Statistik Cukup

    Definisi 2.1.18 (Bain dan Engelhardt, 1992)

    Suatu fungsi variabel random yang tidak bergantung pada parameter yang tidak

    diketahui disebut statistik.

    Definisi 2.1.19 (Bain dan Engelhardt, 1992)

    Misalkan X = ),..,( 1 n X X mempunyai fungsi kepadatan probabilitas bersama

    );,..,( 1 q n x x f dan T = ),..,( 1 k T T adalah sebuah vektor statistik. T adalah statistik

    cukup bersama untuk q jika fungsi kepadatan probabilitas bersyarat )(v f t V tidak

    bergantung pada q , dengan V merupakan vektor statistik yang lain. Dalam kasus

    satu dimensi cukup dikatakan bahwa T adalah statistik cukup untuk q .

    Definisi 2.1.20 Kriteria Faktorisasi (Bain dan Engelhardt, 1992)

    Jika X mempunyai fungsi kepadatan probabilitas bersama );,..,( 1 q n x x f dan T =

    ),..,( 1 k T T maka k T T ,..,1 merupakan statistik cukup bersama untuk q jika dan

    hanya jika

    ),...,();();,..,(11 nn

    x xht g x x f q q =

    dengan g(t; q ) tidak bergantung pada n x x ,..,1 dan h( n x x ,..,1 ) tidak mengandung

    q .

    Menurut Laurence dan Chein-I Chang (1993), dalam model rantai Markov

    bisa ditunjukkan bahwa state awal dan jumlah transisi membentuk suatu statistik

    cukup dengan kriteria faktorisasi.

    2.1.7. Interval Konfidensi untuk q Definisi 2.1.21 (Bain dan Engelhardt, 1992)

    Misalkan n X X ,..,1 mempunyai fungsi kepadatan probabilitas bersama

    );,..,( 1 q n x x f . Sedangkan L dan U adalah statistik dengan ),..,( 1 n X X l L = dan

    ),..,( 1 n X X uU = . Jika diketahui suatu data percobaan n x x ,..,1 , maka dipunyai

    nilai pengamatan ),..,( 1 n x xl dan ),..,( 1 n x xu . Interval ( ),..,( 1 n x xl , ),..,( 1 n x xu )

    dikatakan sebagai interval konfidensi 100 ( a -1 )% untuk q jika

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    18/34

    10

    a q -=

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    19/34

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    20/34

    12

    0][lim 0 >===¥® jnn i X j X P p , untuk j = 1, 2,…, r .

    Konvergensi di atas menyatakan bahwa dalam jangka waktu yang lama

    ( ∞ ), probabilitas proses berada di state j adalah jp , tanpa memperhatikan

    dimana rantai tersebut berawal.

    Beberapa definisi tentang sifat state rantai Markov berikut dinyatakan oleh

    Ross (1983).

    Definisi 2.1.22 State j dikatakan dapat dicapai dari state i , j i ® , jika terdapat

    0³n sedemikian sehingga 0>nij p . Jika ji ® dan i j ® maka i dan j

    dikatakan saling berkomunikasi, ditulis ji « .

    Suatu rantai Markov dikatakan irreducible jika semua state-nya saling

    berkomunikasi satu sama lain.

    Definisi 2.1.23 Untuk sebarang i dan j, nij f menyatakan probabilitas dari state i

    pertama kali tiba di j dalam n langkah, yang dinyatakan sebagai

    }1,...,2,1,,Pr{ 0 i X nk j X j X f k nn

    ij =-=¹== .

    Definisi 2.1.24 Suatu state i dikatakan recurrent jika 1=ii f (probabilitas bahwa

    i akan kembali ke i adalah 1) sedangkan state i dikatakan non-recurrent atau

    transient jika 1

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    21/34

    13

    BAB III

    METODE PENULISAN

    Dalam penulisan skripsi ini metode yang digunakan adalah studi literatur,

    yaitu keseluruhan bahan untuk penelitian ini diambil dari buku-buku referensi

    terutama yang berhubungan dengan proses stokastik (rantai Markov) dan inferensi

    statistik khususnya tentang estimasi interval konfidensi.

    Sesuai dengan tujuan penulisan, yaitu menyajikan interval konfidensi pada

    rantai Markov diskrit, maka langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian iniadalah

    1. Mengkaji ulang penduga maksimum likelihood untuk probabilitas transisi

    rantai Markov.

    2. Mengkaji ulang distribusi asimtotik dari penduga ij p .

    3. menentukan interval konfidensi simultan untuk probabilitas sel dalam

    distribusi multinomial.

    4.

    menentukan interval konfidensi untuk probabilitas transisi rantai Markov.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    22/34

    14

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pada bab ini dibahas tentang penduga maksimum likelihood untuk

    probabilitas transisi rantai Markov diskrit, sifat-sifat penduganya dan interval

    konfidensinya.

    4.1 Model Rantai Markov

    Misalkan { X k } adalah rantai markov dengan ruang state berhingga, dengan

    ij p menyatakan probabilitas proses berada di state j pada waktu k dan berada di

    state i pada waktu k – 1,

    ][ 1 i X j X P p k k ij === - , untuk i, j = 1, 2, …, r

    dan probabilitas awal

    ][ 0 i X P p i == .

    Misalkan x = },...,,{ 10 n x x x adalah sampel dari rantai Markov orde satu

    dengan probabilitas transisi ij p dan probabilitas awal i p . Jika x adalah realisasi

    dari variabel random X maka probabilitas bahwa X = x adalah

    ],...,,[ 1100 nn x X x X x X P ===

    = ´== -- ],...,[ 1100 nn x X x X P ][ 11 -- == nnnn x X x X P

    = ],...,[ 2200 -- == nn x X x X P . ][ 2211 ---- == nnnn x X x X P . ][ 11 -- == nnnn x X x X P

    = ][.][ 001100 x X x X P x X P === … ][ 11 -- == nnnn x X x X P

    =nn x x x x x

    p p p1100

    ...-

    = Õ === -r

    jinn j X i X P x X P

    ,100 ][.][

    = Õr

    jiij x p p

    ,0

    .

    Kemudian didefinisikan ijs adalah jumlah transisi dari state i ke j, maka

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    23/34

    15

    ],...,,[ 1100 nn x X x X x X P === = 0 x p Õr

    ji

    sij

    ij p,

    . (4.1)

    Berdasarkan definisi 2.1.20, persamaan (4.1) menunjukkan bahwa ijs dan

    state awal membentuk suatu statistik cukup yaitu T = { ijs x ,0 } dengan

    ),...,( 1 n x xh = 1.

    4.2 Penduga Maksimum Likelihood untuk ij p

    Misalkan },...,,{ 10 n x x x adalah realisasi dari n + 1 variabel random.

    Fungsi likelihood untuk sampel ini adalah

    L( p ) = ],...,,[ 1100 nn x X x X x X P === = 0 x p Õr

    ji

    sij

    ij p,

    (4.2)

    dengan ijs menyatakan jumlah transisi satu langkah dari state i ke j.

    Fungsi log-likelihood dari persamaan (4.2) adalah

    å+=r

    ji

    ijij x ps p p L,

    lnln)(ln0

    . (4.3)

    Untuk memperoleh estimasinya, persamaan (4.3) diturunkan terhadap ij p ,

    diperoleh

    ij

    ij

    ij p

    s

    p p L =

    ¶¶ )(ln

    .

    Jika persamaan di atas disamadengankan nol maka hasilnya akan menyatakan

    bahwa estimasi probabilitas transisi bernilai ¥ . Oleh karena itu, digunakan

    metode Pengali Lagrange untuk memaksimumkan ln L( p ). Didefinisikan fungsitujuan dari permasalahan ini adalah memaksimumkan )(ln p L , dengan r

    konstrain, 1=år

    jij p , untuk masing-masing i, dan r l l l ,...,, 21 sebagai konstanta

    pengali Lagrange . Diperoleh fungsi baru,

    M = ÷÷ ø

    öççè

    æ -- åå

    =1)(ln

    1

    r

    jij

    r

    ii p p L l

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    24/34

    16

    = ÷÷

    ø

    öçç

    è

    æ --+ ååå

    =1lnln

    1,

    0

    r

    jij

    r

    ii

    r

    jiijij x p ps p l

    Untuk memaksimumkan fungsi )(ln p L , maka fungsi M di atas diturunkan

    terhadap ij p dan il .

    § 0=¶M¶

    ij p

    0=- iij

    ij

    p

    sl

    i

    ijij

    s p

    l =

    § 0=¶M¶

    il

    1=år

    jij p

    Karena persamaan konstrain,

    1=år j i

    ijsl

    Û ir

    jijs l =å

    maka diperoleh penduga maksimum likelihood untuk ij p yaitu

    å=

    =r

    jij

    ijij

    s

    s p

    1

    ˆ .

    Dengan demikian matriks estimasi probabilitas transisinya adalah

    ú

    úúúúúúúúúúú

    û

    ù

    ê

    êêêêêêêêêêê

    ë

    é

    =

    úúúú

    û

    ù

    êêêê

    ë

    é

    =

    ååå

    ååå

    ååå

    ===

    ===

    ===

    r

    jrj

    rr n

    jrj

    r r

    jrj

    r

    r

    j j

    r r

    j j

    r

    j j

    r

    j j

    r r

    j j

    r

    j j

    rr r r

    r

    r

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    s

    p p p

    p p p

    p p p

    P

    11

    2

    1

    1

    12

    2

    12

    22

    12

    21

    11

    1

    11

    12

    11

    11

    21

    22221

    11211

    ˆˆˆ

    ˆˆˆ

    ˆˆˆ

    .

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    25/34

    17

    4.3 Distribusi Asimtotik dari Penduga ij p

    Misalkan prosesnya dianggap stasioner, maka bisa diasumsikan bahwaik i i X P p p === ][ untuk semua k . Kemudian ip mengandung informasi tentang

    probabilitas transisi ij p karena memenuhi persamaan å=

    =r

    k kuuu p

    1

    p p .

    Menurut Sulistyowati (2003),

    ii

    n ns

    p =÷ ø öç

    è æ

    ¥®lim p . (4.4)

    Selanjutnya, persamaan (4.4) akan digunakan untuk mengetahui distribusiasimtotik dari penduga ij p . Berikut ini penjelasan Billingsley (1960) tentang

    distribusi asimtotik dari penduga ij p . Misalkan β = 6144 , … ,14 , … ,1 4 , …1

    adalah vektor parameter dan β = ( 144 , … ,1̂4 , … ,1̂ 4 , …1̂ ) adalah vektor

    penduga parameter dengani

    ijij s

    s p =ˆ , maka ( β − β ) konvergen dalam

    distribusi ke distribusi normal dengan mean 0 dan matriks kovariansi S yang

    komponennya diberikan oleh

    , = ( 1 − 1 1 ) . (4.5)

    denganîíì=

    01

    uvd untuk u = v

    untuk u ≠ v

    Misalkan diketahui variabel random independen 1 X dan inW (i = 1, 2,…, r

    ; n = 1, 2,…) sedemikian sehingga & 4 = = dan ijin p jW P == ][ .

    Selanjutnya variabel inW diilustrasikan dalam bentuk berikut

    ,...,...,,............................

    ,...,...,,

    ,...,...,,

    21

    22221

    11211

    rnr r

    n

    n

    W W W

    W W W

    W W W

    .

    Mula-mula 1 X disampel. Misalkan diperoleh 1 X = i, maka variabel pertama baris

    ke-i disampel, hasilnya 2 X . Misalkan 2 X = j, maka variabel pertama pada baris

    ke- j disampel, hasilnya 3 X , dan seterusnya. Kemudian 2 X didefinisikan sebagai

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    26/34

    18

    11 xW dan seterusnya sampai 1+n X didefinisikan sebagai n xnW . Pengilustrasian di

    atas bisa ditulis}12,,{}11,{ 111 1 +££===+££= -- nk xW x X nk x X k k xk k k .

    Karena variabel-variabel tersebut independen, maka

    }{}...{}{}11,{ 12111 1 +====+££= nnaak k awPawPa xPnk a xP n

    =1a

    p21aa

    p ...1+nn aa

    p .

    Sehingga jelas bahwa, untuk i tetap, ),...,( 1 ir i ss adalah jumlah transisi untuk

    ),...,( 1 iisi ww . Karena s

    i dekat dengan

    inp (berdasarkan persamaan (4.4)), maka

    ),...,( 1 ir i ss bisa dibandingkan dengan ),...,( 1 ir i f f yang merupakan jumlah transisi

    dari ),...,( ][1 inii ww p . Karena masing-masing baris inw independen, kemudian

    berdasarkan teorema limit pusat untuk percobaan multinomial, variabel random

    i

    ijiijij

    n

    pn f

    p

    p g

    ][-= akan berdistribusi normal asimtotik dengan matriks kovariansi

    yang diberikan oleh persamaan (4.5). Selanjutnya, variabel random

    i

    ijiijij

    n

    pss

    p g

    -=' akan mempunyai distribusi limit yang sama dengan ijg karena

    n

    pss

    n

    pn f ijiijijiij --- ][ p

    konvergen dalam probabilitas ke 0 pada saat n ® ∞. Kemudian, berdasarkan

    persamaan (4.4), variabel F ij = )ˆ( b b -is mempunyai distribusi limit yang sama

    dengan . Hal ini bisa dibuktikan dengan uraian berikut.

    Variabel = ( − ) bisa dinyatakan dengan = /

    .

    = − 1

    = −

    = − 1 .

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    27/34

    19

    =(

    . =/

    Karena ( / ) → , maka dan mempunyai distribusi yang sama.

    4.4 Interval Konfidensi untuk Probabilitas Transisi

    Salah satu cara sistematis untuk menyelesaikan analisis statistik pada

    rantai Markov adalah membawa rantai Markov tersebut ke metode chi kuadrat

    yang diaplikasikan dalam kasus multinomial. Oleh karena itu, sebelum membahas

    interval konfidensi untuk probabilitas transisi rantai Markov, terlebih dahulu

    dibahas tentang interval konfidensi untuk parameter multinomial (dalam hal ini

    adalah probabilitas sel).

    4.4.1 Interval Konfidensi untuk Parameter Multinomial

    Distribusi multinomial digunakan untuk situasi dimana terdapat lebih dari

    2 hasil yang mugkin pada setiap percobaan. Dengan kata lain, untuk n percobaan

    independen, terdapat k hasil yang mungkin yang masing-masing memiliki

    probabilitas.

    Sebelum menurunkan interval konfidensi simultan, digunakan

    pertidaksamaan Bonferroni untuk mempertimbangkan semua parameter secara

    simultan. Untuk masing-masing parameter yang tak diketahui i p , i = 1, 2, …, k ,

    ada interval ( uili p p , ), masing-masing dengan koefisien konfidensi k a

    . Anggap E i

    adalah kejadian dimana ( uili p p , ) mengandung i p . Sehingga i E merupakan

    komplemen dari E i , atau kejadian dimana ( uili p p , ) tidak mengandung i p .

    Probabilitas i E menjadi

    k E P i

    a =][ untuk i = 1, 2, …, k. (4.6)

    Untuk memperoleh interval konfidensi simultan, semua kejadian E i harus

    terjadi secara simultan. Sehubungan dengan probabilitas simultan semua kejadian

    dan komplemennya, diperoleh

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    28/34

    20

    ]...[1]...[ 11 k k E E P E E P ÈÈ-=ÇÇ

    dan jelas bahwa& 4 … ≤ & 4 + … + & .

    Sehingga

    & 4 ∩ …∩ ≥ 1 − 6& 4 + … + & . (4.7)

    Dengan mensubstitusikan persamaan (4.6) ke persamaan (4.7), bisa disimpulkan

    bahwa

    & 4 ∩ …∩ ≥ 1 − .

    Hasil di atas menyatakan bahwa untuk parameter yang tak diketahui 14 , … ,1 ,

    jika ( 11 , ul p p ),…,( uk lk p p , ) adalah interval konfidensi 100[1- k a

    ]% untuk tiap i p ,

    i = 1, 2, …, k , maka probabilitas paling sedikit (1 - a ) bahwa interval konfidensi

    ini secara simultan mengandung k p p ,...,1 .

    Untuk menurunkan interval konfidensi, masing-masing parameter i p , i =

    1, 2, …, k diperlakukan sebagai sebuah variabel random binomial. Pendekatan

    normal untuk variabel binomial menyatakan

    n p p

    p p Z

    ii

    ii

    )1(

    )ˆ(--= ~ Z a /2 (0,1).

    Dengan mengkuadratkan variabel di atas, diperoleh

    )1(~)1(

    )ˆ( 22

    2a c

    ii

    ii

    p p

    p pn Z

    --= (4.8)

    dengan )1(2a c adalah batas atas (1-a ) dari distribusi chi kuadrat dengan derajat

    bebas satu.

    Pertidaksamaan Bonferroni diterapkan pada variabel chi kuadrat untuk

    memperhitungkan semua parameter secara simultan. Persamaan (4.8) ditulis

    kembali menjadi

    ( 1 − 1 ) = ,4 1 (1 − 1 ) .

    Persamaan di atas kemudian diberlakukan untuk semua parameter ( 1 ,…, 1 ) dan

    diganti dengan . Sehingga diperoleh

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    29/34

    21

    )1()ˆ( 2 1,/2

    iik ii p p p pn -=- a c untuk semua i = 1, 2, …, k. (4.9)

    Persamaan (4.9) diuraikan menjadi61̂ − 21 1 + 1 = ,4 1 − ,4 1

    1 − 2 1 1̂ + 1 = ,4 1 − ,4 1

    + ,4 1 + ( − 2 1 − ,4 ) 1 + 1 = 0

    Sehingga diperoleh interval konfidensi untuk probabilitas multinomial yaitu

    )(2

    )ˆ)((4)ˆ2()ˆ2(2

    1,/

    221,/

    221,/

    21,/

    k

    ik k ik iui n

    pnn pn pn p

    a

    a a a

    c

    c c c

    ++---+---

    = sebagai batas

    atas interval dan

    )(2

    )ˆ)((4)ˆ2()ˆ2(2

    1,/

    221,/

    221,/

    21,/

    k

    ik k ik ili n

    pnn pn pn p

    a

    a a a

    c

    c c c +

    +-------= sebagai batas

    bawah interval.

    4.4.2 Interval Konfidensi untuk Probabilitas Transisi Rantai Markov DiskritInterval konfidensi untuk probabilitas transisi rantai Markov ditentukan

    dengan analog pada distribusi multinomial. Misalkan { X k } adalah rantai markov

    dengan ruang state berhingga, dengan ij p menyatakan probabilitas proses berada

    di state j pada waktu k dan berada di state i pada waktu k – 1.

    Diketahui matriks jumlah transisi S berikut

    S =

    úúúú

    û

    ù

    êêêê

    ë

    é

    rr r r

    r

    r

    sss

    sss

    sss

    ...

    ...

    ...

    21

    22221

    11211

    .

    Matriks di atas bisa dituliskan dalam bentuk tabel berikut.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    30/34

    22

    State 1 2 … r Jumlah

    1 11s 12s … r s1 =å=r

    j js

    11 1s

    2 21s 22s … r s2 =å=

    r

    j js

    12 2s

    r 1r s 2r s … rr s =å=

    r

    jrjs

    1r s

    Karena 11

    =å=

    r

    jij p , maka interval konfidensi 100(1- a )% untuk probabilitas transisi

    1 bisa ditentukan dengan

    )1()ˆ( 2 1,/2

    ijijr ijiji p p p ps -=- a c untuk i, j = 1, 2, …, r

    yang mempunyai penyelesaian

    )(2

    )ˆ)((4)ˆ2()ˆ2(ˆ

    21,/

    221,/

    221,/

    21,/

    r i

    ijir ir ijir iji

    ij

    s

    pss ps psU p

    a

    a a a

    c

    c c c

    +

    +---+---= (4.10)

    sebagai batas atas interval dan

    )(2

    )ˆ)((4)ˆ2()ˆ2(ˆ

    21,/

    221,/

    221,/

    21,/

    r i

    ijir ir ijir iji

    ij s

    pss ps ps L p

    a

    a a a

    c

    c c c

    +

    +-------= (4.11)

    sebagai batas bawah interval.

    4.5 Contoh Kasus

    Dianggap bahwa penjualan dan pembelian mobil menurut jenis badan

    mobil memenuhi sifat Markov. Artinya seseorang memutuskan untuk membeli

    mobil berdasarkan bentuk badan mobil yang dia miliki sebelumnya. Jenis badan

    mobil yang diamati adalah sedan, pick up, dan wagon (kijang). Data diperoleh

    dari hasil penjualan dan pembelian mobil dalam satu tahun terakhir (tahun 2009 –

    2010) dari dealer mobil NOVI MOTOR Kartasura yang melayani penjualan mobil

    dengan cara tukar tambah. Data disajikan dalam tabel berdasarkan pada model

    badan ( body ) mobil berikut.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    31/34

    23

    Mobil yang

    dibeli

    Mobil yang

    dijual

    Jumlah

    Pick up Pick up 48

    Pick up Sedan 13

    Pick up Wagon 11

    Sedan Pick up 36

    Sedan Sedan 35

    Sedan Wagon 47

    Wagon Pick up 37

    Wagon Sedan 13

    Wagon Wagon 36

    Misalkan state 1 untuk mobil jenis pick up, state 2 untuk sedan, dan state 3 untuk

    wagon. Misalkan ijs menyatakan jumlah konsumen yang mengganti mobil i

    dengan mobil j , untuk i, j = 1, 2, 3. Nilai dari ijs dapat dinyatakan dalam tabel

    berikut.

    1(pick up) 2(sedan) 3(wagon) is

    1(pick up) 48 13 11 72

    2(sedan) 36 35 47 118

    3(wagon) 37 13 36 86

    js 121 61 94 276

    Jika diasumsikan bahwa perpindahan jenis badan mobil dianggap stabil maka

    dapat ditentukan estimasi probabilitas transisi denganå

    =

    =r

    jij

    ijij

    s

    s p

    1

    ˆ . Matriks

    estimasi probabilitas transisi untuk masalah ini adalah

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    32/34

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    33/34

    25

    )7311,5(2

    )ˆ)(7311,5(4)7311,5ˆ2()7311,5ˆ2(,ˆ

    3

    23333

    2333333

    33

    +

    +---±---=

    s

    pss ps ps LU p

    Hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut.

    ij p ij p̂ Interval konfidensi 95 %

    Batas bawah Batas atas

    11 p 0,6667 0,525822 0,845322

    12 p 0,1805 0,097001 0,335877

    13 p 0,1528 0,077405 0,301632

    21 p 0,3051 0,21462 0,433725

    22 p 0,2966 0,207268 0,424434

    23 p 0,3983 0,297546 0,533172

    31 p 0,4302 0,310731 0,595603

    32 p 0,1152 0,055897 0,237418

    33 p 0,4186 0,300271 0,583559

    Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,

    jumlah pembeli yang tetap mempertahankan mobil jenis pick up sekitar

    52,5822% sampai dengan 84,5322%, yang menukar pick up dengan sedan 9,7%

    sampai dengan 33,5877%, dan seterusnya.

  • 8/16/2019 Rantai Markov Diskrit

    34/34

    26

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan

    bahwa interval konfidensi 100(1- a )% untuk probabilitas transisi Z 6 ditentukan oleh

    U p p L p ijijij ˆˆ ££ , dengan

    )(2

    )ˆ)((4)ˆ2()ˆ2(ˆ

    21,/

    221,/

    221,/

    21,/

    r i

    ijir ir ijir iji

    ij s

    pss ps psU p

    a

    a a a

    c

    c c c

    +

    +---+---=

    sebagai batas atas interval dan

    )(2

    )ˆ)((4)ˆ2()ˆ2(ˆ

    21,/

    221,/

    221,/

    21,/

    r i

    ijir ir ijir iji

    ij s

    pss ps ps L p

    a

    a a a

    c

    c c c

    +

    +-------=

    sebagai batas bawah interval, untuk i, j = 1, 2, …, r .

    5.2 Saran

    Dalam penulisan skripsi ini, pembahasan mengenai interval konfidensi pada

    rantai Markov didasarkan pada analogi dari distribusi multinomial. Sebagai saran,

    penentuan interval konfidensi bisa juga ditentukan dengan metode bootstrap atau

    metode yang lainnya.