23
Disusun oleh Ari Herisandi ( 1102004032) Pembimbing Dr. Uus, SpAn Dr. Ruby, SpAn

Referat Anestesi Umum Ari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Anestesi Umum Ari

Disusun oleh Ari Herisandi ( 1102004032)

Pembimbing Dr. Uus, SpAn

Dr. Ruby, SpAn

Page 2: Referat Anestesi Umum Ari

Anastesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible).

Page 3: Referat Anestesi Umum Ari

Membuat pasien lebih tenang Untuk operasi yang lama Dilakukan pada kasus-kasus yang memiliki

alergi terhadap agen anestesia lokal Dapat dilakukan tanpa memindahkan pasien

dari posisi supine (terlentang) Dapat dilakukan prosedur penanganan

(pertolongan) dengan cepat dan mudah pada waktu-waktu yang tidak terprediksi

Page 4: Referat Anestesi Umum Ari

Membutuhkan pemantauan ekstra selama anestesi berlangsung

Membutuhkan mesin-mesin yang lengkap Dapat menimbulkan komplikasi yang berat,

seperti : kematian, infark myokard, dan stroke Dapat menimbulkan komplikasi ringan seperti

: mual, muntah,sakit tenggorokkan, sakit kepala. Resiko terjadinya komplikasi pada pasien dengan anestesi umum adalah kecil, bergantung beratnya kormobit penyakit pasiennya.

Page 5: Referat Anestesi Umum Ari

Hipnotik, Analgesia Relaksasi otot

Page 6: Referat Anestesi Umum Ari

Stadium I (analgesi) Stadium II (delirium/eksitasi, hiperrefleksi) Stadium III (pembedahan)

◦Plana I ◦Plana II◦Plana III◦Plana IV

Stadium IV (paralisis medulla oblongata) dimulai dengan melemahnya pernapasan perut dibanding stadium III plana 4.

Page 7: Referat Anestesi Umum Ari

I. Persiapan mental dan fisik pasien Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium

2. Perencanaan anastesiaPembedahan elektif boleh ditunda tanpa batas waktu untuk menyiapkan agar pasien dalam keadaan bugar, sedangkan pada operasi cito penundaan yang tidak perlu harus dihindari.

Page 8: Referat Anestesi Umum Ari

Klasifikasi yang digunakan untuk menilai kebugaran fisik seseorang berasal dari The American Society of Anesthesiologists (ASA). Klasifikasi sebagai berikut :

ASA 1 : pasien sehat organic, fisiologik, psikiatrik, biokimia

ASA 2 : pasien dengan penyakit sistemik ringan dan sedang

ASA 3 : pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terbatas

Page 9: Referat Anestesi Umum Ari

ASA 4 : pasien dengan penyakit sistemik berat yang tak dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakit merupakan ancaman kehidupannya setiap saat

ASA 5 : pasien sekarat yang diperkirakan dangan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam

Pada bedah cito atau emergency biasanya dicantumkan huruf E.

Page 10: Referat Anestesi Umum Ari

1. Pengosongan lambung 2. Pengosongan kandung kemih3. Informed consent ( Surat izin operasi dan

anestesi).4. Pemeriksaan fisik ulang5. Pelepasan kosmetik, gigi palsu, lensa kontak

dan asesori lainnya.6. Premedikasi secara intramuskular ½ - 1 jam

menjelang operasi atau secaraintravena jika diberikan beberapa menit sebelum operasi

Page 11: Referat Anestesi Umum Ari

Premedikasi adalah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anesthesia dengan tujuan untuk melancarkan induksi.

Page 12: Referat Anestesi Umum Ari

Meredakan kecemasan dan ketakutan, misalnya diazepam

Memperlancar induksi anestesia, misalnya pethidin Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus,

misalnya sulfas atropindan hiosin Meminimalkan jumlah obat anestetik, misalnya pethidin Mengurangi mual-muntah pasca bedah, misalnya

ondansetron Menciptakan amnesia, misalnya diazepam,midazolam Mengurangi isi lambung Mengurangi reflex yang membahayakan, misalnya

tracurium, sulfas atropine

Page 13: Referat Anestesi Umum Ari

Narkotik analgesic Transqualizer yaitu Barbiturat, Antikolinergik H2 reseptor antagonis Antasida Antihistamin

Page 14: Referat Anestesi Umum Ari

Untuk persiapan induksi anestesi sebaiknya kita mempersiapkan STATICS :

S : Scope (stetoskop, laringoskop), T : Tube (pipa endotraceal, LMA), A : Airway device (sarana aliran udara,

misal sungkup muka, pipa oropharing),

Page 15: Referat Anestesi Umum Ari

T : Tape (plaster), Plester unuk memfiksasi pipa trakea setelah tindakan intubasi supaya tidak terlepas

I : Inducer (stilet/ forceps Magill), C : Connection. Connection ialah hubungan

antara mesin respirasi/anestesi dengan sungkup muka, serta penghubung-penghubung yang lain,

S : Suction Digunakan untuk membersihkan jalan napas

dengan cara menyedot lendir, ludah, dan lain-lainnya.

Page 16: Referat Anestesi Umum Ari
Page 17: Referat Anestesi Umum Ari

Induksi anestesi merupakan saat dimasukkannya zat anestesi sampai tercapainya stadium pembedahan yang selanjutnya diteruskan dengan tahap pemeliharaan anestesi untuk mempertahankan atau memperdalam stadium anestesi setelah induksi.

Page 18: Referat Anestesi Umum Ari

Per rektal Parenteral

Page 19: Referat Anestesi Umum Ari

Rumatan anestesi adalah menjaga tingkat kedalaman anestesi dengan cara mengatur konsentrasi obat anestesi di dalam tubuh pasien.

Page 20: Referat Anestesi Umum Ari

1. Teknik Anestesi spontan dengan sungkup muka

2. Teknik Anestesi spontan dengan pipa endotrakea

3. Teknik anestesi pipa endotrakeal dan nafas kendali

Page 21: Referat Anestesi Umum Ari

Anastesi umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible). Komponen anestesia yang ideal (trias anestesi) terdiri dari hipnotik, analgesia, dan relaksai otot.

Sebelum dilakukan anestesi, perlu dilakukan persiapan pre-anestesi, yaitu

Cara pemberian anestesi umum dapat berupa parenteral yaiu melalui intramuscular atau intravena, per rektal, dan melalui inhalasi.

Page 22: Referat Anestesi Umum Ari

- Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR . Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009; 2 : 29-96.

Muhiman M, Thaib MR, Sunatrio S, Dahlan R, Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan terapi Intensif FKUI

Wirdjoatmodjo, K. Anestesiologi dan Reaminasi Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. 2000.

Handoko, Tony. Anestetik Umun. Dalam : Farmakalogi dan Terapi FKUI. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. 1995.

Page 23: Referat Anestesi Umum Ari

TERIMAKASIH