1
7/23/2019 Referat Bab III Penutup http://slidepdf.com/reader/full/referat-bab-iii-penutup 1/1 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Anemia adalah suatu keadaan di dalam tubuh yang ditandai dengan terjadinya defisiensi pada ukuran dan jumlah sel darah merah tidak mencukupi untuk melakukan pertukaran oksigen. Anemia merupakan salah satu masalah di Indonesia yang sering dijumpai pada orang dewasa dan anak, baik di klinik maupun di lapangan. Menurut WHO, seseorang mengalami anemia bila kadar Hb !! g"dl pada usia kurang dari # tahun dan kadar Hb !$ g"dl pada usia lebih dari # tahun. %endekatan diagnosis anemia dimulai dari anamnesis riwayat penyakit dalam keluarga, penyakit terdahulu, dan pemeriksaan fisik untuk mengarahkan  pemilihan pemeriksaan penunjang yang tepat sesuai dengan penyakit yang diperkirakan. %emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan darah lengkap, apusan darah tepi, pengukuran M&', M&H, M&H&, jumlah retikulosit, bilirubin, test &oomb, jumlah leukosit, jumlah trombosit, selain itu dilakukan aspirasi sumsum tulang atau pemeriksaan penunjang lainnya yang lebih spesifik jika diperlukan. (ntuk memudahkan diagnosis, anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan dari morfologi serta fisiologi. )erapi pada anemia diberikan berdasarkan pada etiologi. Anemia sendiri  bukan merupakan diagnosis akhir tetapi merupakan gejala, sehingga terapi pada anemia harus didasarkan pada penyebab " etiologi dari anemia yang diderita. %asien yang memiliki anemia berat sebaiknya diberikan transfusi darah sementara e*aluasi untuk menegakkan diagnosis dan etiologi dilakukan. #+

Referat Bab III Penutup

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Bab III Penutup

7/23/2019 Referat Bab III Penutup

http://slidepdf.com/reader/full/referat-bab-iii-penutup 1/1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anemia adalah suatu keadaan di dalam tubuh yang ditandai dengan

terjadinya defisiensi pada ukuran dan jumlah sel darah merah tidak mencukupi

untuk melakukan pertukaran oksigen. Anemia merupakan salah satu masalah di

Indonesia yang sering dijumpai pada orang dewasa dan anak, baik di klinik 

maupun di lapangan. Menurut WHO, seseorang mengalami anemia bila kadar Hb!! g"dl pada usia kurang dari # tahun dan kadar Hb !$ g"dl pada usia lebih

dari # tahun.

%endekatan diagnosis anemia dimulai dari anamnesis riwayat penyakit

dalam keluarga, penyakit terdahulu, dan pemeriksaan fisik untuk mengarahkan

 pemilihan pemeriksaan penunjang yang tepat sesuai dengan penyakit yang

diperkirakan. %emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan

darah lengkap, apusan darah tepi, pengukuran M&', M&H, M&H&, jumlah

retikulosit, bilirubin, test &oomb, jumlah leukosit, jumlah trombosit, selain itu

dilakukan aspirasi sumsum tulang atau pemeriksaan penunjang lainnya yanglebih spesifik jika diperlukan. (ntuk memudahkan diagnosis, anemia dapat

diklasifikasikan berdasarkan dari morfologi serta fisiologi.

)erapi pada anemia diberikan berdasarkan pada etiologi. Anemia sendiri

 bukan merupakan diagnosis akhir tetapi merupakan gejala, sehingga terapi pada

anemia harus didasarkan pada penyebab " etiologi dari anemia yang diderita.

%asien yang memiliki anemia berat sebaiknya diberikan transfusi darah

sementara e*aluasi untuk menegakkan diagnosis dan etiologi dilakukan.

#+