Upload
espegeh
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
1/46
REFERAT
GANGGUAN BIPOLAR DAN DEPRESI
Dosen Pembimbing :
dr. Cahaningsih Fibri Ro!hmani" S#.$%" &. $es
Dis's'n o(eh:
&arade)i &a!s'm ***+,**,-
Prianggara Ros/' ***+,***,,Roseane &aria 0 ***+,****1
$EPANITERAAN $LINI$ IL&U $EDOTERAN %I2A
FA$ULTAS $EDO$TERAN UNI0ERSITAS LA&PUNG
RU&A3 SA$IT %I2A PRO0INSI LA&PUNG
BANDAR LA&PUNG
,*1
1
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
2/46
BAB I
PENDA3ULUAN
Gangguan mood bipolar (GB) sudah dikenai sejak zaman Yunani kuno. Emil
Kraepelin, seorang psikiater Jerman, menyebut GB sebagai manikdepresi!. la melihat adanya
perbedaan antara manik depresi! dengan skizo!renia. "#itan manikdepresi! tibatiba dan
perjalanan penyakitnya ber!luktuasi dengan keadaan yang relati! normal di antara episode,
terutama di a#ala#al perjalanan penyakit. $ebaliknya, pada skizo!renia, bila tidak diobati,
terdapat penurunan yang progresi! tanpa kembali ke keadaan sebelum sakit. %alaupun
demikian, pada keadaan akut kedua penyakit terlihat serupa yaitu adanya #aham dan
halusinasi.&
Bipolaritas artinya pergantian antara episode manik atau hipomanik dengan depresi.
'stilah GB sebenamya kurang tepat karena ia tidak selalu merupakan dua emosi yang
berla#anan dari suatu #aktu yang berkesinambungan. Kadangkadang pasien bisa
memperlihatkan dua dimensi emosi yang munul bersamaan, pada derajat berat tertentu.
Keadaan ini disebut dengan episode ampuran. $ekitar *+ pasien dengan GB
memperlihatkan ampuran emosi. Keadaan ampuran yaitu suatu kondisi dengan dua emosi
tersebut dapat munul bersamaan atau pergantian emosi tersebut (mania dan depresi) sangat
epat sehingga disebut juga mania dis!orik.&
"da empat jenis GB tertera di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders IV-Text Revision (DSM-IV TR)yaitu GB ', GB ''. gangguan siklotimia, dan GB yang
tak dapat dispesi!ikasikan.&
Gangguan bipolar (GB) sering salah atau tidak terdiagnosis. Karena salah atau tidak
terdiagnosis, pengobatan GB sering tidak e!ekti! sehingga menjadi beban keluarga, disabilitas
psikososial jangka panjang, dan tingginya risik-o bunuh diri. $ekitar *+/*+ pasien yang
mulanya didiagnosis sebagai episode depresi mayor unipolar ternyata adalah GB. Bila
mani!estasi yang munul adalah mania akut, penegakan diagnosisnya lebih mudah. 0eskipun
demikian, mania akut sulit dibedakan dengan skizo!renia.&
Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan ji#a yang bersi!at episodik dan ditandai oleh
gejalagejala manik, depresi, dan ampuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur
hidup. "ngka morbiditas dan mortalitasnya ukup tinggi. 1ingginya angka mortalitas
disebabkan oleh seringnya terjadi komorbiditas antara GB dengan penyakit !isik, misalnya,
dengan diabetes melitus, penyakit jantung koroner, dan kanker. Komorbiditas dapat pula
terjadi dengan penyakit psikiatrik lainnya misalnya, dengan ketergaotungan zat dan alkohol
2
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
3/46
yang juga turut berkontribusi dalam meningkatkan mortalitas. $elain itu, tingginya mortalitas
juga dapat disebabkan oleh bunuh diri. $ekitar /+ penderita gangguan bipolar pemah
melakukan perobaan bunuh diri, paling sedikitsatu kali dalam kehidupannya. 2leh karena
itu, penderita GB harus diobati dengan segera dan mendapat penanganan yang tepat.&,
3
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
4/46
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
5/46
pada #anita. $aat seorang #anita mengalami episode manik gelaja yang timbul dapat
berampur antara manik dan depresi. 4ada #anita juga lebih sering ditemukan siklus
epat atau ra"id cyclingseperti memiliki episode manik dalam & tahun periode. ,
Epidemiologi 4enelitian melaporkan usia ratarata saat onset & tahun untuk
gangguan bipolar. Ketika studi meneliti usia saat onset yang bertingkat menjadi inter5al
/ tahun, usia punak pada timbulnya gejala pertama jatuh antara usia &/ dan &9, diikuti
oleh usia * . 2nset mania sebelum usia &/ telah kurang dipelajari. Gangguan bipolar
mungkin sulit untuk mendiagnosis pada kelompok usia ini karena presentasi atipikal
dengan ":;:. :engan demikian, benar usia saat onset bipolar disorder masih belum
jelas dan mungkin lebih muda dari yang dilaporkan untuk sindrom penuh, karena ada
ketidakpastian tentang presentasi gejala pada anakanak. 4enelitian yang mengikuti
kohort keturunan pasien dengan gangguan bipolar dapat membantu untuk
mengklari!ikasi tandatanda a#al pada anakanak. 2nset mania setelah usia 7* kurang
mungkin terkait dengan ri#ayat keluarga gangguan bipolar dan lebih mungkin untuk
dihubungkan dengan diidenti!ikasi !aktor medis umum, termasuk stroke atau lainnya
pusat sistem sara! lesi.
Bukti dari studi epidemiologi dan kembar sangat menunjukkan bah#a gangguan
bipolar adalah penyakit di#ariskan. Kerabat tingkat pertama pasien dengan gangguan
bipolar memiliki pengaruh signi!ikan tinggi gangguan mood daripada kerabat kelompok
pembanding yang tidak menderita gangguan psikis.
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
6/46
$ebagai biogenik amin norepine!rin dan serotonin adalah neurotransmitter yang
paling berpengaruh dalam pato!isiologi gangguan mood ini.&,,
a. adrenergik dan dalam klinik hal ini dibuktikan oleh
respon pada penggunaan anti depresan yang ukup baik sehingga mendukung
adanya peran langsung dari system noradrenergik pada depresi. Bukti lainnya
melibatkan reseptor >presinaps pada depresi karena akti5asi pada reseptor ini
menghasilkan penurunan dari pelepasan norepine!rin. ?eseptor > juga terletak
pada neuron serotoninergi dan berperan dalam regulasi pelepasan serotonin.
b. $erotonin. 1eori ini didukung oleh respon pengobatan $$?' (selective serotonin
reu"ta#e ini!itor) dalam mengatasi depress. ?endahnya kadar serotonin dapat
menjadi !ator resipitat depresi, beberapa pasien dengan dorongan bunuh diri
memiliki konsentrasi serotonin yang rendah dalam airan erebropinalnya dan
memiliki kadar konsentrasi rendah uptake serotonin pada platelet.
. :opamine. $elain dari norepine!rin dan serotonin, dopamine juga diduga memiliki
peran. :ata memperkirakan bah#a akti5itas dopamine dapat mengurangi depresi
dan meningkat pada mania. :ua teori mengenai dopamine dan depresi adalah
bah#a jalur mesolimbi dopamine tidak ber!ungsi terjadi pada depresi dan
dopamine reseptor :&hipoakti! pda keadaan depresi.
d. Kelainan di otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini. 1erdapat
perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar.
0elalui penitraan magnetic resonance imaging (0?') dan "ositron-emission
tomogra"y (4E1), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang
berkurang pada korteks pre!rontal subgenual. 1ak hanya itu, Blumberg dkk dalam
Arc $en Psyciatry %&&' pun menemukan 5olume yang keil pada amygdale
dan hippoampus. Korteks pre!rontal, amygdale, dan hippoampus merupakan
bagian dari otak yang terlibat dalam respon emosi (mood dan a!ek). 4enelitian lain
menunjukkan ekspresi oligodendrositmyelin berkurang pada otak penderita
bipolar. $eperti diketahui, oligodendrosit menghasilkan membran myelin yang
membungkus akson sehingga mampu memperepat hantaran konduksi antar sara!.
Bila jumlah oligodendrosit berkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar
sara! tidak berjalan lanar.
6
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
7/46
. =aktor genetik
a. $tudi pada keluarga. :ata dari studi ini mengatakan & orang tua dengan gangguan
mood, anaknya akan memiliki risiko antara &*/+ untuk menderita gangguan
mood. Jika kedua orang tuanya menderita gangguan mood, maka
kemungkinannya menjadi kali lipat. ?isiko ini meningkat jika ada anggota
keluarga dari & generasi sebelumnya daripada kerabat jauh. $atu ri#ayat keluarga
gangguan bipolar dapat meningkatkan risiko untuk gangguan mood seara umum,
dan lebih spesi!ik pada kemungkianan munulnya bipolar.&,
b. $tudi pada anak kembar. $tudi ini menunjukan bah#a gen hanya menjelaskan /*
8*+ etiologi dari gangguan mood. $tudi ini menunjukan rentang gangguan mood
pada monozigot sekitar 8*9*+ dibandingkan dengan kembar dizigot sekitar &7
/+.&,,
. =aktor psikososial
a. $tress dari lingkungan dan peristi#a dalam hidup seseorang. 4enelitian telah
membuktikan !aktor lingkungan memegang peranan penting dalam Gangguan
perkembangan bipolar. =aktor lingkungan yang sangat berperan pada kehidupan
psikososial dari pasien dapat menyebabkan stress yang dipiu oleh !aktor
lingkungan. $tress yang menyertai episode pertama dari Gangguan bipolar dapat
menyebabkan perubahan biologik otak yang bertahan lama. 4erubahan bertahan
lama tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan !ungsional berbagai
neurotransmitter dan sistem pemberian signal intraneuronal. 4erubahan mungkin
termasuk hilangnya neuron dan penurunan besar dalam kontak sinaptik. ;asil
akhir perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang berada pada resiko yang
lebih tinggi untuk menderita Gangguan mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya
stressor eksternal.
b. =aktor kepribadian. 1idak ada bukti yang mengindikasikan bah#a gangguan
kepribadian tertentu berhubungan dengan berkembangnya gangguan bipolar ',
#alaupun pasien dengan gangguan distimik dan siklotimik berisiko untuk dapat
berkembang menjadi depresi mayor atau gangguan bipolar '. Kejadian tibatiba
yang memiu stress yang kuat adalah prediktor dari onset episode depresi.
D. Gambaran $(inis
7
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
8/46
1erdapat dua pola gejala dasar pada Gangguan bipolar yaitu, episode depresi dan episode
mania.&
&. Episode mani
4aling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dira#at) pasien mengalami mood yang
elasi, ekspansi!, atau iritabel. 4asien memiliki, seara menetap, tiga atau lebih gejala
berikut (empat atau lebih bila hanya mood iritabel) yaitu@&,79
a. Grandiositas atau peraya diri berlebihan
b. Berkurangnya kebutuhan tidur
. Aepat dan banyaknya pembiaraan
d. ompatan gagasan atau pikiran berlomba
e. 4erhatian mudah teralih
!. 4eningkatan energy dan hiperakti5itas psikomotor
g. 0eningkatnya akti5itas bertujuan (soial, seksual, pekerjaan dan sekolah)
h. 1indakantindakan sembrono (ngebut, boros, in5estasi tanpa perhitungan yang
matang). &,79
Gejala yang derajatnya berat dikaitkan dengam penderitaan, gambaran psikotik,
hospitalisasi untuk melindungi pasien dan orang lain, serta adanya Gangguan !ungsi
sosial dan pekerjaan. 4asien hipomania kadang sulit didiagnosa sebab beberapa
pasien hipomania justru memiliki tingkat kreati5itas dan produkti5itas yang tinggi.
4asien hipomania tidak memiliki gambaran psikotik (halusinasi, #aham atau
perilaku atau pembiaraan aneh) dan tidak memerlukan hospitalisasi.&,79
. Episode :epresi 0ayor
4aling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat symptom atau tanda
yaitu @&,79
a. 0ood depresi! atau hilangnya minat atau rasa senangb. 0enurun atau meningkatnya berat badan atau na!su makan
. $ulit atau banyak tidur
d. "gitasi atau retardasi psikomotor
e. Kelelahan atau berkurangnya tenaga
!. 0enurunnya harga diri
g. 'deide tentang rasa bersalah, raguragu dan menurunnya konsentrasi
h. 4esimis
8
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
9/46
i. 4ikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa renana) atau
tindakan bunuh diri.&,79
Gejalagejala diatas menyebabkan penderitaan atau mengganggunya !ungsi personal,
sosial, pekerjaan.&,79
. Episode Aampuran
4aling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi
seara bersamaan. 0isalnya, mood tereksitasi (lebih sering mood dis!orik), iritabel,
marah, serangan pani, pembiaraan epat, agitasi, menangis, ide bunuh diri,
insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas, #aham kejar dan kadang
kadang bingung. Kadangkadang gejala ukup berat sehingga memerlukan
pera#atan untuk melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai gambaran
psikotik, dan mengganggu !ungsi personal, sosial dan pekerjaan.&,79
. Episode ;ipomanik
4aling sedikit empat hari, seara menetap, pasien mengalami peningkatan mood,
ekspansi! atau irritable yang ringan, paling sedikit terjadi gejala (empat gejala bila
mood irritable) yaitu@&,79
a. Grandiositas atau meningkatnya keperayaan diri
b. Berkurangnya kebutuhan tidur
. 0eningkatnya pembiaraan
d. ompat gagasan atau pemikiran berlomba
e. 4erhatian mudah teralih
!. 0eningkatnya akti!itas atau agitasi psikomotor
g. 4ikiran menjadi lebih tajam
h. :aya nilai berkurang
1idak ada gambaran psikotik (halusinasi, #aham, atau prilaku atau pembiaraan
aneh) tidak membutuhkan hospitalisasi dan tidak mengganggu !ungsi personal,
sosial, dan pekerjaan. $ering kali dilupakan oleh pasien tetapi dapat dikenali oleh
keluarga.&,79
/. $indrom 4sikotik
4ada kasus berat, pasien mengalami gejala psikotik. Gejala psikotik yang paling
sering yaitu@&,79
a. ;alusinasi (auditorik, 5isual, atau bentuk sensasi lainnya)
b. %aham
9
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
10/46
0isalnya, #aham kebesaran sering terjadi pada episode mania sedangkan
#aham nihilisti terjadi pada episode depresi. "da kalanya simtom psikotik
tidak serasi dengan mood. 4asien dengan Gangguan bipolar sering didiagnosis
sebagai skizo!renia. Airi psikotik biasanya merupakan tanda prognosis yang
buruk bagi pasien dengan Gangguan bipolar. =aktor berikut ini telah
dihubungkan dengan prognosis yang buruk seperti@ durasi episode yang lama,
disosiasi temporal antara Gangguan mood dan gejala psikotik, dan ri#ayat
penyesuaian soial pramorbid yang buruk. "danya iriiri psikotik yang
memiiki penerapan terapi yang penting, pasien dengan symptom psikotik
hampir selalu memerlukan obat anti psikotik di samping anti depresan atau anti
mania atau mungkin memerlukan terapi antikon5ulsi! untuk mendapatkan
perbaikan klinis.&,79
E. $ri/eria Diagnosis
Keterampilan #a#anara dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis. 'n!ormasi dari
keluarga sangat diperlukan. :iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat
dalam :$0'C atau 'A:&*. 4embagian menurut :$0'C@
*. Gangguan mood bipolar '
Gangguan mood bipolar ', episode mani tunggal@
a. ;anya mengalami satu kali episode mani dan tidak ada r#ayat depresi mayor
sebelumnya.
b. 1idak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, skizoa!ekti!,
Gangguan #aham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasi!ikasikan.
. Gejalagejala tidak disebabkan e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi medi
umum
d. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan dan aspek !ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar ', episode mani sekarang ini@
a. $aat ini dalam episode mani
10
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
11/46
b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik, depresi,
atau ampuran.
. Episode mood pada kriteria " dan B bukan skizoa!ekti! dan tidak bertumpang
tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, Gangguan #aham, atau dengan
Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasi!ikasikan.
d. Gejalagejala tidak disebabkan oleh e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi
medik umum.
e. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan dan aspek !ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar ', episode ampuran saat ini@
a. $aat ini dalam episode ampuran
b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik, depresi atau
ampuran
. Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan skizoa!ekti! dan
tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, Gangguan #aham,
atau Gangguan psikotik yang tidak diklasi!ikasikan
d. Gejalagejala tidak disebabkan e!ek oleh !isiologik langsung zat atau kondisi
medik umum
e. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan, atau aspek !ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar ', episode hipomanik saat ini@
a. $aat ini dalam episode hipomanik
b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode mani atau
ampuran
. Gejala mood menyebabkan penderita yang seara klinik ukup bermakna atau
hendaya soial, pekerjaan atau aspek !ungsi penting lainnya
d. Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan sebagai
skizoa!ekti! dan tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm,
Gangguan #aham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasi!ikasikan.
Gangguan mood bipolar ', episode depresi saat ini@
a. $aat ini dalam episode depresi mayor
11
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
12/46
b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik dan ampuran
. Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan sebagai
skizoa!ekti! dan tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm,
Gangguan #aham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasi!ikasikan.
d. Gejalagejala tidak disebabkan e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi medik
umum
e. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan, atau aspek !ungsi penting
lainnya.
Gangguan mood bipolar ', Episode Yang tidak dapat diklasi!ikasikan saat ini@
a. Kriteria, keuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik, hipomanik,
ampuran atau episode depresi.
b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau
ampuran.
. Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan sebagai
skizoa!ekti! dan tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm,
Gangguan #aham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasi!ikasikan di tempat lain.
d. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan, atau aspek !ungsi penting
lainnya.
. Ganggguan 0ood Bipolar ''
$atu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu
episode hipomanik.
. Gangguan $iklotimia
a. 4aling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejalagejala
hipomania dan beberapa periode dengan gejalagejala depresi yang tidak
memenuhi riteria untuk Gangguan depresi mayor. Dntuk anakanak dan remaja
durasinya paling sedikit satu tahun.
b. $elama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari gejalagejala
pada kriteria " lebih dari dua bulan pada suatu #aktu.
. 1idak ada episode depresi mayor, episode manik, episode ampuran, selama dua
tahun gangguan tersebut.
12
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
13/46
Aatatan@ setelah dua tahun a#al, siklotimia dapat bertumpang tindih dengan
mani atau episode ampuran (diagnosis GB ' dan Gangguan siklotimia dapat
dibuat) atau episode depresi mayor (diagnosis GB '' dengan Gangguan
siklotimia dapat ditegakkan).
d. Gejalagejala pada riteria " bukan skizoa!ekti! dan tidak bertumpangtindih
dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, gangguan #aham, atau dengan Gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasi!ikasikan.
e. Gejalagejala tidak disebabkan oleh e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi
medi umum
!. Gejalagejala di atas menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan atau aspek !ungsi
penting lainnya.
4embagian menurut 44:GJ '''@
&. =& Gangguan "!ek Bipolar
a. Gangguan ini tersi!at oleh episode berulang (sekurangkurangnya dua episode)
dimana a!ek pasien dan tingkat akti5itasnya jelas terganggu, pada #aktu tertentu
terdiri dari peningkatan a!ek disertai penambahan energi dan akti5itas (mania
atau hipomania), dan pada #aktu lain berupa penurunan a!ek disertai
pengurangan energi dan akti5itas (depresi). Yang khas adalah bah#a biasanya
ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai
dengan tibatiba dan berlangsug antara minggu sampai / bulan, episode
depresi enderung berlangsung lebih lama (ratarata sekitar 7 bulan) meskipun
jarang melebihi & tahun keuali pada orang usia lanjut. Kedua maam episode
itu seringkali terjadi setelah peristi#a hidup yang penuh stress atau trauma
mental lainnya (adanya stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis).
b. 1ermasuk@ gangguan atau psikosis manikdepresi!
1idak termasuk@ Gangguan bipolar, episode mani tunggal (=*).
. =&.* Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Klinik ;ipomanik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi riteria untuk hipomania (=*)- dan
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik ,
depresi!, atau ampuran) di masa lampau.
. =&.& Gangguan a!ekti! Bipolar, Episode kini 0anik 1anpa Gejala 4sikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala
psikotik (=*.&)- dan
13
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
14/46
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik,
depresi!, atau ampuran) di masa lampau.
. =&. Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Kini 0anik dengan gejala psikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala
psikotik (=*.)- dan
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik,
depresi! atau ampuran) di masa lampau.
/. =&. Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Kini :epresi! ?ingan atau $edang
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan
(=.*) atau pun sedang (=.&)- dan
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau
ampuran di masa lampau.
7. =&. gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! berat tanpa gejala psikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi! berat
tanpa gejala psikotik (=.)- dan
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau
ampuran di masa lampau.
8. =&./ Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Kini :epresi! Berat dengan Gejala
4sikotik
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi! berat
dengan gejala psikotik (=.)-dan
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau
ampuran dimasa lampau.
6. =&.7 Gangguan "!ekti! Bipolar Aampuran
a. Episode yang sekarang menunjukkan gejalagejala manik, hipomanik, dan
depresi! yang terampur atau bergantian dengan epat (gejala maniahipomania
dan depresi! yang samasama menolok selama masa terbesar dari episode
penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurangkurangnya minggu)-
dan
b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau
ampuran di masa lampau.
9. =&.8 Gangguan "!ekti! Bipolar, kini dalam ?emisi
$ekarang tidak menderita gangguan a!ekti! yang nyata selama beberapa bulan
terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurangkurangnya satu episode a!ekti!
14
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
15/46
hipomanik, manik atau ampuran di masa lampau dan ditambah sekurangkurangnya
satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik, depres i! atau ampuran).
&*. =&.6 Gangguan "!ekti! Bipolar ainnya
&&. =&.9 Gangguan "!ekti! Bipolar Y11.
F. Pemeri!saan Pen'n5ang
*. :arah lengkap
:arah lengkap dengan di!erensiasi digunakan untuk mengetahui anemia sebagai
penyebab depresi. 4enatalaksanaan, terutama dengan antikon5ulsan, dapat
mensupresi sumsum tulang, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan sel darah merah
dan sel darah putih untuk mengeek supresi sumsum tulang. ithium dapat
menyebabkan peningkatan sel darah putih yang re5ersibel.7,8
. Elektrolit
Konsentrasi elektrolit serum diukur untuk membantu masalah diagnosti, terutama
dengan natrium, yang berkaitan dengan depresi. ;iponatremi dapat bermani!estasi
sebagai depresi. 4enatalaksanaan dengan lithium dapat berakibat pada masalah
ginjal dan gangguan elektrolit. Kadar natrium rendah dapat berakibat pada
peningkatan kadar lithium dan to3isitas lithium. 2leh karena itu, skrining kandidat
untuk terapi litium maupun yang sedang dalam terapi lithium, mengeek elektrolit
merupakan indikasi.7,8
. Kalsium
Kalsium serum untuk mendiagnosis hiperkalsemi dan hipokalsemi yang berkaitan
dengan perubahan status mental (e.g hiperparatiroid). ;iperparatiroid, yangdibuktikan dengan peningkatan kalsium darah, menetuskan depresi. Beberapa
antidepresan, seperti nortriptyline, mempengaruhi jantung, oleh karena itu,
mengeek kadar kalsium sangat penting.7,8
. 4rotein
15
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
16/46
Kadar protein yang rendah ditemukan pada pasien depresi sebagai hasil dari tidak
makan. Kadar protein rendah, menyebabkan meningkatkan bioa5ailabilitas beberapa
medikasi, karena obatobat ini hanya memiliki sedikit protein untuk diikat. 7,8
/. ;ormon tiroid
1es tiroid dilakukan untuk menentukan hipertiroid (mania) dan hipotiroid (depresi).
4engobatan dengan lithium dapat menyebabkan hipotiroid, yang berkontribusi pada
perubahan mood seara epat.7,8
7. Kreatinin dan blood urea nitrogen (BD
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
17/46
. Beberapa studi memperlihatkan abnormalitas dari penemuan EEG sebagai
indikasi e!ekti5itas antikon5ulsan. ebih spesi!ik, penemuan abnormal dari EEG
dapat memprediksi respons dari asam 5alproate.
d. Beberapa pasien dapat mengalami kejang saat pengobatan, terutama
antidepresan.7,8
G. Di4erensia( Diagnosis
*. $kizo!renia
"gak sulit membedakan episode manik dengan skizo!renia, sehingga dapat menjadi salah satu
diagnosis banding. Gembira berlebihan, elasi, dan pengaruh mood lebihbanyak ditemukan pada episode manik dibandingkan pada skizo!renia. Kombinasi
dari mood manik, ara biara yang epat dan hiperakti5itas yang berlebihan dapat
ditemukan dalam episode manik. 2nset pada episode manik berlangsung epat dan
menimbulkan sebuah perubahan pada perubahan perilaku pasien. $ebagian dari pasien
bipolar ' memiliki ri#ayat keluarga dengan gangguan mood. Kataonik dapat menjadi bagian
dari !ase depresi! gangguan bipolar '. $aat menge5aluasi pasien dengan katatonia
dokter harus teliti dengan ri#ayat sebelumnya untuk manik atau episode depresi
serta ri#ayat keluarga dengan gangguan mood.
. :epresi Berat
Gangguan bipolar tipe ' sering dapat bertumpang tindih dengan depresi berat, perlu
dibedakan antara depresi berat yang berdiri sendiri atau depresi yang merupakan
bagian dari gangguan bipolar. Gejala dari kedua gangguan ini hampir sama dimana seseorang
mengalami a!ek depresi, kehilangan semangat, putus asa dan tidak bersemangat ditambah gelaja
seperti sulit tidur, na!su makan menurun dan lain sebagainya. $ehingga
teknik #a#anara yang baik diperlukan untuk menggali apakah pasien memiliki episode
manik atau hipomanik sebelumnya dan apakah pasien menunjukan gejalagejala yang
sesuai dengan episode manik, sehingga dapat dibedakan antara depresi yang
berdiri sendiri dengan depresi yang menjadi bagian dari gangguan a!ek bipolar.
6. 'ntoksikasi 2bat
4enyalahgunaan obat seperti am!etamin dapat memiu keadaan manik. $elain
itu, penyalahgunaan obat seperti benzodiazepine dapat memiu keadaan depresi!.
17
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
18/46
7. ;iper dan ;ipotiroid
Gangguan bipolar dapat berupa epidose manik atau hipomanik maupun episode depresi. Kondisi
hiper dan hipotiroid dapat memnyebabkan pasien menunjukan gejalagejala yang
mirip dengan gangguan bipolar. 4ada hipertiroid pasien akan merasa mudah
tersinggung, dan dapat terjadi hiperakti5itas yang harus dibedakan dengan episode
manik pada gangguan bipolar. $edangkan pada hipotiroid pasien dapat mengalami
penurunan akti5itas, pasien menjadi lemas dan tidak bersemangat. 4emeriksaan !isik
yang baik serta penggalian in!ormasi pada anamnesis dapat membedakan gangguan
bipolar dengan hiper atau hipotiroid, penemuan gejala lain gangguan pada tiroid
seperti penurunan berat badanepat adanya pembesaran pada leher maupun gejala hiper dan
hipotiroid lainnya dapat membedakan kedua gangguan ini.
8. $kizoa!ekti!
:iagnosis gangguan skizoa!ekti! hanya dibuat apabila gejalagejala de!initi! adanya
skizo!renia dan gangguan a!ekti! samasama menonjol pada saat yang bersamaan
(simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu
episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini,
episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizo!renia maupun episode manik
atau depresi!.
3. Pena/a(a!sanaan
*.
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
19/46
gejala depresi. Biasanya sesi berlangsung antara& sampai &7 minggu dan
ditandai dengan pendekatan terapeutik yang akti!. 1idak ditujukan pada
!enomena intrapsikik seperti mekanisme de!ensi dan kon!lik internal.
Keterbatasan aserti!, gangguan kemampuan sosial, serta penyimpangan pola
berpikir hanya ditujukan bila memang mempunyai e!ek pada hubungan interpersonal
tersebut.
) 1erapi perilaku
1erapi didasarkan pada hipotesis bah#a pola perilaku maladapti! menyebabkan
seseorang mendapatkan sedikit umpan balik positi! dari masyarakat dan
kemungkinan penolakan yang palsu. :engan demikian pasien belajar untuk
ber!ungsi di dunia dengan ara tertentu dimana mereka mendapatkan dorongan positi!.
) 1erapi berorientasipsikoanalitik
0enapai keperayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman,
mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan
kesedihan serta kemampuan dalam merasakan perubahan emosional seara
luas.
/) 1erapi keluarga
:iindikasikan untuk gangguan yang membahayakan perka#inan pasien
atau !ungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat ditangani oleh situasi
keluarga. 1erapi keluarga meneliti peran suasana hati teratur dalam keseluruhan
kesejahteraan psikologis dari seluruh keluarga, tetapi juga mengkaji peran
seluruh keluarga dalam pemeliharaan gejala pasien. 4asien dengan
gangguan mood memiliki tingkat tinggi pereraian, dan sekitar /* persen
dari semua pasangan melaporkan bah#a mereka tidak akan menikah atau
memiliki anak jika mereka tahu bah#a pasien akan mengembangkan gangguan mood.
7) ?a#at 'nap
Yang pertama dan paling penting keputusan dokter harus dibuat adalah
apakah untuk memutuskan pasien ra#at inap atau pasien ra#at jalan. Jelas
indikasi untuk ra#at inap adalah risiko bunuh diri atau pembunuhan, pasien yang
sangat berkurang kemampuannya untuk makan dan kebutuhan untuk prosedur
diagnostik. $uatu onset yang berkembangepat gejala juga dapat menjadi
indikasi untuk ra#at inap. $eorang dokter dapat dengan aman mengobati
19
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
20/46
depresi ringan atau hypomania dengan ra#at jalan jika e5aluasi pasien terus
rutin dilakukan. 1andatanda klinis dari gangguan penilaian, penurunan
berat badan,atau insomnia harus minimal. $istem pendukung pasien harus
kuat, tidak ada menarik diri dari pasien. $etiap perubahan negati! dalam
gejalagejala pasien atau perilaku mungkin ukup untuk menjadi indikasi
ra#at inap. 4asien dengan gangguan mood sering tidak mau masuk rumah sakit
seara sukarela, dan mungkin harus sengaja dimasukan. 4asienpasien ini sering
tidak dapat membuat keputusan karena pemikiran mereka melambat.
b. 1erapi =isik @ Eletro Aon5ulsi5e 1herapy (EA1)
1erapi dengan mele#atkan arus listrik ke otak melalui elektrode yang
ditempatkan pada bagian temporal kepala.
. =armakologi
4endekatan !armakoterapeutik terhadap gangguan bipolar telah menimbulkan
perubahan besar dalam pengobatannya dan seara dramatis telah mempengaruhi
perjalanan gangguan bipolar dan menurunkan biaya bagi penderita.&,
a. Episode mania atau hipomania
&) 0ood $tabilizer
a) "ntipsikotik atipikal
b) 0ood stabilizer F antipsikotik atipikal.
b. Episode depresi
&) "ntidepresan) 0ood stabilizer
) "ntipsikotik atipikal
) 0ood stabilizer F antidepresan
/) "ntipsikotik atipikal F antidepresan
. 4enatalaksanaan kedaruratan agitasi akut
&) ini '
a) 'njeksi '0 "ripiprazol e!ekti! untuk pengobatan agitasi pada pasien
dengan episode mania atau ampuran akut. :osis adalah
9,8/mginjeksi. :osis maksimum adalah 9,/mghari (tiga kali injeksi
per hari dengan inter5al dua jam). Berespon dalam /7* menit.
b) 'njeksi '0 2lanzapin e!ekti! untuk agitasi pada pasien dengan episode
mania atau ampuran akut. :osis &*mg injeksi. :osis maksimum
adalah *mghari. Berespon dalam &/* menit. 'nter5al pengulangan injeksi
adalah dua jam. $ebanyak 9*+ pasien menerima hanya satu kali injeksi dalam
jam pertama. 'njeksi lorazepam mginjeksi. :osis maksimum
orazepam mghari. :apat diberikan bersamaan dengan injeksi '0" ripiprazol
atau 2lanzapin. Jangan diampur dalam satu jarum suntik karena
mengganggu stabilitas antipsikotika
20
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
21/46
) ini ''
a) 'njeksi '0 ;aloperidol yaitu / mgkali injeksi. :apat diulang setelah
* menit. :osis maksimum adalah &/ mghari.
b) 'njeksi '0 :iazepam yaitu &* mgkali injeksi. :apat diberikan
bersamaan dengan injeksi haloperidol '0. Jangan diampur dalam satu
jarum suntik.
d. 0ood $tabilizer
itium
itium sudah digunakan sebagai terapi mania akut sejak /* tahun yang
lalu. 0emiliki e!ek akut dan kronis dalam pelepasan serotonin dan norepineprin
di neuron terminal sistem sara! pusat. $ejumlah keil litium terikat dengan
protein. itium diekskresikan dalam bentuk utuh hanya melalui ginjal. ?espons
litium terhadap mania akut dapat dimaksimalkan dengan menitrasi dosis hinggamenapai dosis terapeutik yang berkisar antara &,*&, mE. 4erbaikan terjadi
dalam 8& hari. :osis a#al yaitu * mgkghari. :osis untuk mengatasi
keadaan akut lebih tinggi bila dibandingkan dengan terapi rumatan. Dntuk terapi
rumatan, dosis berkisar antara *,*,6 mE. :osis keil dari *, mE, tidak
e!ekti! sebagai terapi rumatan. $ebaliknya, gejala toksisitas litium dapat terjadi
bila dosis &,/ mE.
e. "ntipsikotik "tipikal
?isperidon?isperidon adalah deri5at benzisoksazol. 'a merupakan antipsikotika
atipik pertama yang mendapat persetujuan =:" setelah klozapin. Dntuk preparat oral,
risperidon tersedia dalam dua bentuk sediaan yaitu tablet dan airan. :osis a#al
yang dianjurkan adalah mghari dan besoknya dapat dinaikkan hingga menapai dosis
mghari. $ebagian besar pasien membutuhkan 7 mghari. ?isperidon injeksi
jangka panjang (?'J4) dapat pula digunakan untuk terapi rumatan GB.
:osis yang dianjurkan untuk orang de#asa atau orang tua adalah / mg setiap
dua minggu. Bila tidak berespon dengan / mg, dosis dapat dinaikkan menjadi 8,/ mg /*
mg per dua minggu. ?isperidon berman!aat pada mania akut dan e!ekti! pula
untuk terapi rumatan.
2lanzapin
2lanzapin merupakan deri5at tienobenzodiazepin yang memiliki a!initas
terhadapdopamin (:"), :, :, :, dan :/, serotonin (/;1)- muskarinik,
histamin &(;&), dan a&adrenergik. 2lanzapin mendapat persetujuan dari =:"
untuk bipolar episode akut mania danampuran. $elain itu, olanzapin juga
21
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
22/46
e!ekti! untuk terapi rumatan GB. Kisaran dosis olanzapin adalah antara /*
mghari.
!. "ntidepresan
:eri5at trisiklik
&) 'mipramin (dosis lazim @ //* mg 3 sehari bila perlu dinaikkan sampai
maksimum /*** mg sehari)
) "mitriptilin (dosis lazim @ / mg dapat dinaikan seara bertahap sampai
dosis maksimum&/*** mg sehari).
:eri5at tetrasiklik@ 0aproptilin, 0ianserin (dosis lazim @ ** mg malam hari,
dosis maksimum 9* mghari).
:eri5at 0"2' (0ono "mine 2ksidase'nhibitor@ 0olobemide (dosis lazim @
** mg hari terbagi dalam dosis dapat dinaikkan sampai dengan 7** mg
hari).
:eri5at $$?' ($eleti5e $erotonin ?euptake 'nhibitor)
&) $ertralin (dosis lazim @ /* mghari bila perlu dinaikkan maksimum **
mghr)
) =luo3etine (dosis lazim @ * mg sehari pada pagi hari, maksimum 6*
mghari dalam dosis tunggal atau terbagi)
) =lu5o3amine 9dosis lazim @ /*mg dapat diberikan &3hari sebaiknya padamalam hari,maksimum dosis ** mg)
) 4aro3etine, Aitalopram 9dosis lazim @ * mghari, maksimum 7* mg hari).
:eri5at $
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
23/46
%. Prognosis
&. 4asien dengan gangguan bipolar ' mempunyai prognosis lebih buruk. :i dalam
tahun pertama setelah peristi#a a#al, */*+ tentang pasien mengalami serangan
manik lain.
. ;anya /*7*+ pasien dengan gangguan bipolar ' yang dapat diatasi gejalanya
dengan lithium. 8+ pasien ini, gejala tidak terulang. /+ 4ersen pasien mengalami
lebih dari sekali kekambuhan dan lebih dari *+ mempunyai suatu gejala yang
menetap.
. =aktor yang memperburuk prognosis @
?i#ayat pekerjaan yang burukkemiskinan
:isertai dengan penyalahgunaan alkohol
:isertai dengan gejala psikotik Gejala depresi lebih menonjol
Jenis kelamin lakilaki
. 4rognosis lebih baik bila @
0asih dalam episode manik
Dsia lanjut
$edikit pemikiran bunuh diri
1anpa atau minimal gejala psikotik
$edikit masalah kesehatan medis
DEPRESI
A. $e(ainan A4e!/i4
23
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
24/46
'stilah kelainan a!ekti! menakup penyakitpenyakit dengan gangguan a!ek (mood)
sebagai gejala primer, sedangkan semua gejala lain bersi!at sekunder. "!ek bisa terus
menerus depresi atau gembira (dalam mania) dan kedua episode ini bisa timbul pada orang
yang sama, karena itu dinamai Hpsikosis manikdepresi!I. 4enyakit dengan hanya satu jenis
serangan disebut unipolar, dan jika episode manik dan depresi! keduanya ada disebut bipolar.
0ood merupakan subjeti5itas peresapan emosi yang dialami dan dapat dutarakan oleh
pasien dan terpantau oleh orang lain- termasuk sebagai ontoh adalah depresi, elasi dan
marah. Kepustakaan lain, mengemukakan mood, merupakan perasaan, atau nada Hperasaan
hatiI seseorang, khususnya yang dihayati seara batiniah.6
4asien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energi dan minat,
merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, hilangnya na!su makan, berpikir mati atau bunuh diri.
1anda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat akti5itas, kemampuan kogniti!,biara dan !ungsi 5egetati5e (termasuk tidur, akti5itas seksual dan ritme biologik yang lain).
Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya (andica") interpersonal, sosial dan
!ungsi pekerjaan.6
Klasi!ikasi gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) menurut 44:GJ''' @
=* Episode 0anik
=*.* ;ipomania
=*.& 0ania tanpa gejala psikotik
=*.6 0ania dengan gejala psikotik
=*.9 Episode 0anik Y11
=& Gangguan "!ekti! Bipolar
=&.* Gangguan a!ekti! bipolar, episode hipomanik
=&.& Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
=&. Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
=&. Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! ringan atau sedang
.* 1anpa gejala somatik
.& :engan gejala somatik
=&. Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! berat tanpa gejala
psikotik
=&./ Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! berat dengan gejala
psikotik
=&.7 Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini ampuran=&.8 Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini dalam remisi
24
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
25/46
=&.6 Gangguan a!ekti! bipolar lainnya
=&.9 Gangguan a!ekti! bipolar ytt
= Episode :epresi!
=.* Episode depresi! ringan
.** 1anpa gejala somatik
.*& :engan gejala somatik
=.& Episode depresi! sedang
.&* 1anpa gejala somatik
.&& :engan gejala somatik
=. Episode depresi! berat tanpa gejala psikotik
=. Episode depresi! berat dengan gejala psikotik
=.6 Episode depresi! lainnya
=.9 Episode depresi! Y11
= Gangguan :epresi! Berulang
=.* Gangguan depresi! berulang, episode kini ringan
.** 1anpa gejala somatik
.*& :engan gejala somatik
=.& Gangguan depresi! berulang, episode kini sedang
&* 1anpa gejala somatik
.&& :engan gejala somatik
=. Gangguan depresi! berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik
=. Gangguan depresi! berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik
=. Gangguan depresi! berulang, kini dalam remisi
=.6 Gangguan depresi! berulang lainnya
=.9 Gangguan depresi! berulang Y11
= Gangguan $uasana 4erasaan (0ood"!ekti!) 0enetap
=.* $iklotimia
=.& :istimia
=.6 Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) menetap lainnya
=.9 Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) menetap Y11
=6 Gangguan $uasana 4erasaan (0ood"!ekti!) ainnya
=6.* Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) tunggal lainnya
.** Episode a!ekti! ampuran
=6.& Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) berulang lainnya
25
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
26/46
.&* Gangguan depresi! singkat berulang
=6.6 Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) lainnya Y:1
=9 Gangguan $uasana 4erasaan (0ood"!ekti!) Y11
B. De4inisi
:epresi adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya,
dengan berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresi!, gangguan distimik,
gangguan depresi! mayor dan gangguan depresi! unipolar serta bipolar.
:epresi merupakan satu masa terganggunya !ungsi manusia yang berkaitan dengan
alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan
na!su makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya,
serta gagasan bunuh diri.Jika gangguan depresi! berjalan dalam #aktu yang panjang (distimia) maka orang
tersebut dikesankan sebagai pemurung, pemalas, menarik diri dari pergaulan, karena ia
kehilangan minat hampir disemua aspek kehidupannya.9
C. E#idemio(ogi
Gangguan depresi berat, paling sering terjadi, dengan pre5alensi seumur hidup
sekitar &/ persen. 4erempuan dapat menapai /+. $ekitar &*+ pera#atan primer
dan &/+ dira#at di rumah sakit. 4ada anak sekolah didapatkan pre5alensi sekitar +.
4ada usia remaja didapatkan pre5alensi /+ dari komunitas memiliki gangguan
depresi! berat.6
&. Jenis Kelamin
4erempuan 3 lipat lebih besar disbanding lakilaki. :iduga adanya perbedaan
hormon, pengaruh melahirkan, perbedaan stresor psikososial antara lakilaki dan
perempuan, dan model perilaku yang dipelajari tentang ketidakberdayaan.6
4ada pengamatan yang hampir uni5ersal, terdapat pre5alensi gangguan
depresi! berat yang dua kali lebih besar ada #anita dibandingkan dengan lakilaki.
4ada penelitian lain disebutkan bah#a #anita hingga kali lebih rentan terkena
depresi dibandingkan lakilaki.%alaupun alasan adanya perbedaan tersebut tidak
diketahui, alasan untuk perbedaan tersebut didalilkan sebagai keterlibatan dari
perbedaan hormonal, e!ek kelahiran, perbedaan stressor psikososial dan model
perilaku keputusasaan yang dipelajari.9
26
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
27/46
4ada penelitian ditemukan bah#a pre5alensi yang tinggi pada #anita
dibandingkan pria kemungkinan dikarenakan adanya ketidakseimbangan regulasi
hormon yang langsung mempengaruhi substansi otak yang mengatur emosi dan
mood ontohnya dapat dilihat pada situasi 40$ (Pre Menstrual Syndrome). Dntuk
#anita yang telah menikah, depresi dapat diperparah dengan masalah keluarga dan
pekerjaan, mera#at anak dan orangtua lanjut usia, kekerasan dalam rumah tangga
dan kemiskinan.9
. Dsia
?atarata usia sekitar * tahunan. ;ampir /*+ onset diantara usia */*
tahun. Gangguan depresi berat dapat timbul pada masa anak atau lanjut usia. :ata
terkini menunjukkan gangguan depresi berat diusia kurang dari * tahun.
0ungkin berhubungan dengan meningkatnya pengguna alkohol dan
penyalahgunaan zat dalam kelompok usia tersebut.6
4ada umumnya, ratarata usia onset untuk gangguan depresi! berat adalah
kirakira * tahun, dimana /*+ dari semua pasien mempunyai onset antara usia
* dan /* tahun. Gangguan depresi! berat juga memiliki onset selama masa anak
anak atau pada lanjut usia. Beberapa data epidemiologis menyatakan bah#ainsidensi gangguan depresi! berat mungkin meningkat pada orangorang yang
berusia kurang dari * tahun.9
. $tatus 4erka#inan
4aling sering terjadi pada orang yang tidak mempunyai hubungan
interpersonal yang erat atau pada mereka yang bererai atau berpisah. %anita yang
tidak menikah memiliki keenderungan lebih rendah untuk menderita depresi
dibandingkan dengan #anita yang menikah namun hal ini berbanding terbalik
untuk lakilaki.6
4ada umumnya, gangguan depresi! berat terjadi paling sering pada orang yang
tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat, pasangan yang bererai atau
berpisah.9
. =aktor $osioekonomi dan Budaya
27
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
28/46
1idak ditemukan korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresi
berat. :epresi lebih sering terjadi di daerah pedesaan disbanding daerah
perkotaan.6
D. E/io(ogi
Etiologi depresi terdiri dari@
&. =aktor genetik
:ari penelitian keluarga didapatkan gangguan depresi mayor dan gangguan
bipolar terkait erat dengan hubungan saudara- juga pada anak kembar, suatu bukti
adanya kerentanan biologik, pada genetik keluarga tersebut.
:ata genetik dengan kuat menyatakan bah#a suatu !aktor penting di dalam
perkembangan gangguan mood adalah genetika. 1etapi, pola penurunan genetika
adalah jelas melalui mekanisme yang kompleks. Bukan saja tidak mungkin untuk
menyingkirkan e!ek psikososial, tetapi !aktor non genetik kemungkinan
memainkan peranan kausati! dalam perkembangan gangguan mood pada
sekurangnya beberapa orang. 4enelitian keluarga menemukan bah#a sanak
saudara derajat pertama dari penderita gangguan depresi! berat berkemungkinan
sampai kali lebih besar daripada sanak saudara derajat pertama.9
. =aktor Biokmia
$ejumlah besar penelitian telah melaporkan berbagai kelainan di dalam
metabolit amin biogenik yang menakup neurotransmitter norepine!rin, serotonin
dan dopamine (Gambar &). :alam penelitian lain juga disebutkan bah#a selain
!aktor neurotransmitter yang telah disebutkan di atas, ada beberapa penyebab lain
yang dapat menetuskan timbulnya depresi yaitu neurotransmitter asam amino
khususnya G"B" ($amma-Amino!utyric Acid) dan peptida neuroakti!, regulasi
neurendokrin dan neuroanatomis.9
4ada regulasi neuroendokrin, gangguan mood dapat disebabkan terutama oleh
adanya kelainan pada sumbu adrenal, tiroid dan hormon pertumbuhan. $elain itu
kelainan lain yang telah digambarkan pada pasien dengan gangguan mood adalah
penurunan sekresi noturnal melantonin, penurunan pelepasan prolaktin terhadap
pemberian tryptophan, penurunan kadar dasar =$; (ollicle Stimullating
ormon) dan ; (*uteini+ing ormon), dan penurunan kadar testosteron pada
lakilaki.
28
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
29/46
Gambar &. 0ekanisme terjadinya depresi dengan etiologi neurotransmitter
"da dua hipotesis terjadinya depresi seara biokimia, yaitu@
a. ;ipotesis Katekolamin
Beberapa penyakit depresi berhubungan dengan de!isiensi katekolamin
pada reseptor otak. ?eserpin yang menekan amina otak diketahui kadang
kadang menimbulkan depresi lambat.
:isamping itu, 0;4G (0etabolit primer noradrenalin otak) menurun
dalam urin pasien depresi se#aktu mereka mengalami episode depresi dan
meningkat di saat mereka gembira.
b. ;ipotesis 'ndolamin
;ipotesis indolamin membuat pernyataan serupa untuk /
hidro3itriptamin (/ ;1). metabolit utamnya asam /hidroksi indolasetat
(/;'"") menurun dalam A$ pasien depresi, dan / ;'"" rendah pada otak
pasien yang bunuh diri. 1ripto!an, yang mempunyai e!ek antidepresi
meningkatkan /;1 otak.
. =aktor ;ormon
Kelainan depresi mayor dihubungkan dengan hipersekresi kortisol dan
kegagalan menekan sekresi kortisol sesudah pemberian de3ametason. 4asien
depresi resisten terhadap penekanan de3ametason dan hasil abnormal ini
didapatkan pada sekitar /*+ pasien, terutama pada pasien dengan depresi bipolar,
#aham dan ada ri#ayat penyakit ini dalam keluarga.
29
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
30/46
%anita dua kali lebih sering dihubungkan dengan pruerperium atau
menopause. Bunuh diri dan saat masuk rumah sakit biasanya sebelum menstruasi.
$elama penyakit a!ekti! berlangsung sering timbul amenore. ;al ini
menggambarkan bah#a gangguan endokrin mungkin merupakan !aktor penting
dalam menentukan etiologi.
. =aktor Kepribadian 4remorbid
4ersonalitas siklotimik menjadi sasaran gangguan a!ek ringan selama
hidupnya, keadaan ini tidak berhubungan dengan penyebab eksterna. Kepribadian
depresi ditunjukkan dengan perilaku murung, pesimis dan kurang bersemangat.
4ersonalitas hipomania berperilaku lebih riang, energetik dan lebih ramah dari
ratarata.
0ereka dengan rasa peraya diri rendah, senantiasa melihat dirinya dan dunia
luar dengan penilaian pesimistik. Jika mereka mengalami stres besar, mereka
enderung akan mengalami depresi. 4ara psikolog menyatakan bah#a mereka
yang mengalami gangguan depresi! mempunyai ri#ayat pembelajaran depresi
dalam pertumbuhan perkembangan dirinya. 0ereka belajar seperti model yang
mereka tiru dalam keluarga, ketika menghadapi masalah psikologik maka respon
mereka meniru perasaan, pikiran dan perilaku gangguan depresi!. 2rang belajar
dengan proses adapti! dan maladapti! ketika menghadapi stres kehidupan dalam
kehidupannya di keluarga, sekolah, sosial dan lingkungan kerjanya. =aktor
lingkungan mempengaruhi perkembangan psikologik dan usaha seseorang
mengatasi masalah. =aktor pembelajaran sosial juga menerangkan kepada kita
mengapa masalah psikologik kejadiannya lebih sering munul pada anggota
keluarga dari generasi ke generasi. Jika anak dibesarkan dalam suasana pesimistik,
dimana dorongan untuk keberhasilan jarang atau tidak biasa, maka anak itu akan
tumbuh dan berkembang dengan kerentanan tinggi terhadap gangguan depresi!.
/. =aktor ingkungan
Enam bulan sebelum depresi, pasien depresi mengalami lebih banyak
peristi#a dalam hidupnya. 0ereka merasa kejadian ini tidak memuaskan dan
mereka keluar dari lingkungan soial. 6*+ serangan pertama depresi didahului
oleh stress, tetapi angka ini akan jatuh menjadi hanya /*+ pada serangan
30
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
31/46
berikutnya. 4asien depresi diketahui juga lebih sering pada anak yang kehilangan
orang tua di masa kanakkanak dibandingkan dengan populasi lainnya.
0enurut =reud, kehilangan obyek inta, seperti orang yang diintai, pekerjaan
tempatnya berdedikasi, hubungan relasi, harta, sakit terminal, sakit kronis dan
krisis dalam keluarga merupakan pemiu episode gangguan depresi!. $eringkali
kombinasi !aktor biologik, psikologik dan lingkungan merupakan ampuran yang
membuat gangguan depresi! munul.
$atu pengamatan klinis yang telah lama direplikasi adalah bah#a peristi#a
kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama
gangguan mood daripada episode selanjutnya (Kaplan, *&*- $lotten, **). $atu
teori yang diajukan untuk menjelaskan pengamatan tersebut adalah bah#a stress
yang menyertai episode pertama menyebabkan perubahan biologi otak yang
bertahan lama. 4erubahan yang bertahan lama tersebut dapat meyebabkan
perubahan keadaan !ungsional berbagai neurotransmitter dan sistem pemberi
sinyal intraneuronal. ;asil akhir dari perubahan tersebut akan menyebabkan
seseorang berada pada resiko yang lebih tinggi untuk menderita episode gangguan
mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya stresor e3ternal.9
E. $(asi4i!asi
&. Episode :epresi!
4ada semua tiga 5ariasi dari episode depresi! khas yang terantum di ba#ah
ini@ ringan, sedang dan berat, indi5idu biasanya menderita suasana perasaan
(mood) yang depresi!, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya
energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya
akti5itas. Biasanya ada rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja. Gejalalazim lainnya adalah@7
a. Konsentrasi dan perhatian berkurang
b. ;arga diri dan keperayaan diri berkurang
. Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode
tipe ringan sekalipun)
d. 4andangan masa depan yang suram dan pesimistis
e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
!. 1idur terganggu
31
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
32/46
g.
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
33/46
1idak boleh ada gejala yang berat di antaranya. amanya seluruh episode
berlansung ialah sekurangkurangnya sekitar minggu.
'ndi5idu yang mengalami episode depresi! ringan biasanya resah tentang
gejalanya dan agak sukar baginya untuk meneruskan pekerjaan biasa dan
kegiatan soial, namun mungkin ia tidak akan berhenti ber!ungsi sama sekali.7
=.& Episode depresi! sedang
$ekurangkurangnya harus ada dari gejala yang paling khas yang
ditentukan untuk episode depresi! ringan, ditambah sekurangkurangnya tiga
(dan sebaiknya empat) gejala lainnya. Beberapa gejala mungkin tampil amat
menyolok, namun ini tidak esensial apabila seara keseluruhan ada ukup banyak
5ariasi gejalanya. amanya seluruh episode berlangsung minimal sekitar
minggu.7
'ndi5idu dengan episode depresi! tara!- sedang biasanya menghadapi
kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
tangga.7
=. Episode depresi! berat tanpa gejala psikotik
4ada episode depresi! berat, penderita biasanya menunjukkan
ketegangan atau kegelisahan yang amat nyata, keuali apabila retardasi
merupakan iri terkemuka. Kehilangan harga diri dan perasaan dirinya tak
berguna mungkin menolok, dan bunuh diri merupakan bahaya nyata terutama
pada beberapa kasus berat. "nggapan di sini ialah bah#a sindrom somatik hampir
selalu ada pada episode depresi! berat.
$emua tiga gejala khas yang ditentukan untuk episode depresi! ringan
dan sedang harus ada, ditambah sekurangkurangnya empat gejala lainnya, dan
beberapa diantaranya harus berintensitas berat.
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
34/46
maka mungkin dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam #aktu kurang dari
minggu.
$elama episode depresi! berat, sangat tidak mungkin penderita akan
mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, keuali
pada tara! yang sangat terbatas.
Kategori ini hendaknya digunakan hanya untuk episode depresi! berat
tunggal tanpa gejala psikotik- untuk episode selanjutnya, harus digunakan
subkategori dari gangguan depresi! berulang.
=. Episode depresi! berat dengan gejala psikotik
Episode depresi! berat yang memenuhi kriteria menurut =.
terssebut di atas, disertai #aham, halusinasi atau stupor depresi!. %ahamnya
biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
menganam, dan pasien dapat merasa bertanggung ja#ab atas hal itu. ;alusinasi
auditorik atau ol!aktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh
atau bau kotoran atau daging membusuk. ?etardasi psikomotor yang berat dapat
menuju pada stupor. Jika diperlukan, #aham atau halusinasi dapat ditentukan
sebagai serasi atau tidak serasi dengan suasana perasaan (mood).
:iagnosis banding. $tupor depresi! perlu dibedakan dari skizo!renia
katatonik, stupor disosiati!, dan bentuk stupor organik lainnya. Kategori ini
hendaknya hanya digunakan untuk episode depresi! berat tunggal dengan gejala
psikotik- untuk episode selanjutnya harus digunakan subkategori gangguan
depresi! berulang.
=.6 Episode depresi! lainnya
Episode yang termasuk di sini adalah yang tidak sesuai dengan
gambaran yang diberikan untuk episode deprresi! pada =.*=., meskipun
kesan diagnostik menyeluruh menunjukkan si!atnya sebagai depresi. Aontohnya
termasuk ampuran gejala depresi! (khususnya jenis somatik) yang ber!luktuasi
dengan gejala non diagnostik seperti ketegangan, keresahan dan penderitaan- dan
ampuran gejala depresi! somatik dengan nyeri atau keletihan menetap yang
bukan akibat penyebab organik (seperti yang kadangkadang terlihat pada
pelayanan rumah sakit umum).
34
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
35/46
=.9 Episode depresi! Y11
= Gangguan :epresi! Berulang
Gangguan ini tersi!at dengan episode berulang dari depresi
sebagaimana dijabarkan dalam episode depresi! ringan, sedang, atau berat, tanpa
ri#ayat adanya episode tersendiri dari peninggian suasana perasaan dan
hiperakti5itas yang memenuhi kriteria mania dan hiperakti5itas ringan yang
memenuhi kriteria hipomania segera sesudah suatu episode depresi! (kadang
kadang tampaknya dietuskan oleh tindakan pengobatan depresi). Dsia dari onset,
keparahan, lamanya berlangsung, dan !rekuensi episode dari depresi, semuany
sangat ber5ariasi. Dmumnya episode pertama terjadi pada usia lebih tua
dibanding dengangangguan bipolar, dengan usia onset ratarata lima puluhan.
Episode masingmasing juga lamanya antara dan & bulan (ratarata lamanya
sekitar 7 bulan) akan tetapi !rekuensinya lebih jarang. 4emulihan keadaaan
biasanya sempurna di antara episode, namun sebagian keil pasien mungkin
mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usia lanjut (untuk
keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan). Episode masingmasing dalam
berbagai tingkat keparahan, seringkali dietuskan oleh peristi#a kehidupan yang
penuh sters- dalam berbagai budaya, baik episode tersendiri maupun depresi
menetap dua kali lebih banyak pada #anita daripada pria.
Bagaimanapun seringnya seseorang pasien gangguan depresi! berulang
mengalami episode depresi! sebagai penderitaan, tidak mustahil baginya akan
mengalami episode manik. Jika ternyata terjadi episode manik, maka
diagnosisnya harus diubahmenjadi gangguan a!ekti! bipolar.
F. Gambaran $(ini!
Episode depresi. 0ood terdepresi, kehilangan minat dan berkurangnya energy adalah
gejala utama dari depresi. 4asien mungkin mengatakan perasaannya sedih, tidak mempunyai
harapan, diampakkan, atau tidak berharga. Emosi pada mood depresi kualitasnya berbeda
dengan emosi duka ita atau kesedihan yang normal.
4asien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energi dan minat,
merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, hilangnya na!su makan, berpikir mati atau bunuh diri.
1anda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat akti5itas, kemampuan kogniti!,
35
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
36/46
biara dan !ungsi 5egetati5e (termasuk tidur, akti5itas seksual dan ritme biologik yang lain).
Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya interpersonal, sosial dan !ungsi pekerjaan.
"dapun gambaran klinik dari pasien depresi ini antara lain@
&. "danya gejala psikologis berupa penurunan 5italitas umum, yang mungkin
dinyatakan pasien sebagai suatu kehilangan dan sedih. Biasanya dia menarik diri
dari kehidupan sosialnya. $egala sesuatu kelihatannya tanpa harapan, selalu
murung, ansietas mungkin ada atau pasien mungkin menoba untuk
menyembunyikan keluhannya (depresi senyum).
. Cariasi diurnal, dimana semua gejala enderung memburuk pada dini hari dan
membaik di siang hari.
. Bunuh diri, dapat menjadi tanda a#al penyakit. Kemungkinan bunuh diri sulit
diduga sebelumnya, tetapi selalu harus diperhitungkan. 4ikiran bunuh diri
seharusnya selalu ditanyakan dan jika ada harus dianggap serius. 4enderita depresi
jarang membunuh keluarganya, tetapi kalau terjadi biasanya karena dia merasa
harus menyelamatkan keluarganya dari kehidupan yang sengsara.
. ?etardasi atau perlambatan berpikir biasa ditemukan dan dierminkan dalam
pembiaraan serta pergerakannya. "da kemiskinan pikiran dan kesulitan
berkonsentrasi. 4ada kasus lain agitasi mungkin menjadi gejala dominan, disertai
dengan adanya kegelisahan motorik yang nyata.
/. 4erasaan bersalah sering ditemukan disertai mengomeli diri sendiri dan turunnya
penilaian diri. :alam kasus berat, bisa timbul #aham dimana penyakit yang
dideritanya merupakan suatu hukuman untuk dosanya di masa lampau, baik itu
dosa yang dikhayalkannya maupun kesalahan yang memang benarbenar pernah ia
lakukan. 4asien juga bisa merasa bah#a dia dipandang rendah dan dituduh bejad
oleh orang lain. Kemungkinan ada keasyikan sendiri, hipokondriasis dan #aham
hipokondria. 0ungkin juga ada #aham kemiskinan atau #aham nihilistik.
7. ;alusinasi jarang ditemukan, tetapi dapat timbul pada kasus berat.
8. :epersonalisasi dan derealisasi tidak jarang terjadi. 4asien menyatakan bah#a dia
kehilangan perasaan dan mempunyai sensasi asing. :ia merasa tidak nyata dan
baginya bendabenda terlihat tidak nyata.
6. 4ikiran dan tindakan berisi perasaan bersalah atau menyalahkan diri sendiri
mungkin ditemukan.
9. 'nsomnia sering ditemukan. Gejala khasnya pasien mulamula bangun dini hari,
kemudian semakin lama semakin pagi dan bahkan akhirnya dapat menjadi
insomnia total.
36
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
37/46
&*. "noreksia, konstipasi, gangguan penernaan, penurunan berat badan, amenore dan
kehilangan libido biasa ditemukan. 0ungkin terjadi kelelahan dan letargi, atau
tanda autonom ansietas.
4ikiran untuk melakukan bunuh diri dapat timbul pada sekitar dua pertiga
pasien depresi, dan &*&/+ melakukan bunuh diri. 0ereka yang dira#at dirumah sakit
dengan perobaan bunuh diri dan ide bunuh diri mempunyai umur hidup lebih panjang
disbanding yang tidak dira#at. Beberapa pasien depresi terkadang tidak menyadari ia
mengalami depresi dan tidak mengeluh tentang gangguan mood meskipun mereka
menarik diri dari keluarga, teman dan akti!itas yang sebelumnya menarik bagi dirinya.
;ampir semua pasien depresi (98+) mengeluh tentang penurunan energi dimana
mereka mengalami kesulitan menyelesikan tugas, mengalami kendala disekolah dan
pekerjaan, dan menurunnya moti5asi untuk terlibat dalam kegiatan baru. $ekitar 6*+
pasien mengeluh masalah tidur, khusunya terjaga dini hari (terminal insomnia) dan
sering terbangun dimalam hari karena memikirkan masalh yang dihadapi. Kebanyakan
pasien menunjukkan peningkatan atau penurunan na!su makan, demikian pula dengan
bertambah dan menurunnya berat badan serta mengalami tidur lebih lama dari yang
biasa./
G. Diagnosis
Konsep gangguan ji#a yang terdapat dalam 44:GJ ''' ini merujuk kepada :$0'C
dan konsep disa!ility berasal dari 1he 'A:&* ,lassification of Mental and eavioral
Disorders.0enurut 44:GJ gangguan a!ekti! berupa depresi dapat terbagi menjadi episode
depresi! dan episode depresi! berulang, dimana episode depresi! sendiri terbagi menjadi
episode depresi! ringan, sedang, dan berat. $edangkan untuk episode berulang terbagi
menjadi episode berulang episode kini ringan, episode kini sedang, episode kini berat tanpagejala psikotik, episode kini berat dengan gejala psikotik dan episode kini dalam remisi. 7
:$0'C mende!inisikan sejumlah gangguan psikiatrik yang dapat diidenti!ikasi
(meskipun ada kemungkinan tumpang tindih) dan berisi kriteria diagnostik yang spesi!ik
untuk setiap diagnosis. :iagnosis dibuat berdasarkan kenyataan dari ri#ayat pasien yang
khas dan tampilan klinis yang ook dan memenuhi sejumlah kriteria diagnostik yang
ditentukan (suatu diagnostik politetik, tidak perlu seluruh kriteria dipenuhi untuk membuat
diagnosa).
37
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
38/46
:$0'C telah memperbaiki reabilitas diagnosis (kemungkinan orang yang
berbeda akan membuat diagnosis yang sama pada pasien yang sama), tetapi hanya
mempunyai dampak yang sederhana terhadap 5aliditas. ;al ini boleh jadi karena :$0
'C telah memeah kondisi psikiatrik menjadi terlalu banyak bagianbagian dan setiap
bagian tidak me#akili suatu kondisi yang sah. %alaupun :$0'C dapat dipergunakan
lintas kultural, penggunaannya pada situasi tertentu memerlukan kehatihatian dalam
menginterpretasikan gejalagejala.
:i samping kriteria yang ditentukan seara operasional, :$0'C juga
menggunakan sistem klasi!ikasi multiaksial untuk menangkap in!ormasi penting
lainnya, yaitu@
&. "ksis ' @ Gangguangangguan klinis yang digambarkan di atas.
. "ksis '' @ Gangguangangguan kepribadian atau retardasi mental
. "ksis ''' @ Gangguangangguan !isik yang berhubungan dengan
gangguan mental
. "ksis 'C @ :a!tar masalah psikososial dan lingkungan, bisaanya
selama setahun sebelumnya, tetapi tidak selalu demikian, seperti tidak punya
pekerjaan, pereraian, problem keuangan, korban penelantaran anak dan lain
lain.
:$0'C telah menyusun gangguan mood tambahan baik di dalam badan teks dan
didalam appendiks. Gangguangangguan tersebut adalah sindrom yang berhubungan
dengan depresi, berupa gangguan depresi! ringan (minor de"ressive diorder), gangguan
depresi! singkat rekuren, dan gangguan dis!orik pramenstruasi. 4ada gangguan depresi!
ringan keparahan gejala tidak menapai keparahan yang diperlukan untuk diagnosis
gangguan depresi! berat. 4ada gangguan depresi! singkat rekuren gejala episode
depresi! memang menapai keparahan gejala yang diperlukan untuk diagnosis
gangguan depresi! berat tetapi hanya untuk #aktu singkat, dengan lama #aktu yang
tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan depresi! berat.
:$0'C menuliskan kriteria diagnostik untuk gangguan depresi! berat seara
terpisah dari kriteria diagnostik untuk diagnosis berhubungan dengan depresi, dan juga
menuliskan deskriptor keparahan untuk episode depresi! berat.
a. :epresi! Berat dengan Airi 4sikotik
38
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
39/46
"danya iri psikotik pada gangguan depresi! berat menerminkan penyakit
yang parah dan merupakan indikator prognostik yang buruk.
b. :epresi! Berat dengan Airi 0elankolik
Kepentingan yang potensial untuk mengenali iri melankolik dari gangguan
depresi! berat adalah untuk mengidenti!ikasi suatu kelompok pasien yang
dinyatakan oleh beberapa data adalah lebih responsi5e terhadap terapi !armakologi
daripada pasien nonmelankolik.
. :epresi! Berat dengan Airi "tipikal
:iperkenalkannya tipe depresi dengan iri atipikal yang dide!inisikan seara
resmi adaah sebagai respons terhadap penelitian dan data klinis yang menyatakan
bah#a pasien atipikal memiliki karakteristik yang spesi!ik dan dapat diramalkan.
Airi atipikal klasik adalah makan berlebihan dan tidur berlebihan.
3. Pemeri!saan
$elain dari klasi!ikasi yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa instrumeninstrumen
pengukur tingkat depresi dapat digunakan untuk membantu memberikan penilaian yang
objekti! terhadap kondisi depresi yang dialami oleh pasien. Berikut ini adalah beberapa
instrumen yang sering digunakan, yaitu@
a. Beks :epression 'n5entory
b. ;amilton :epression $ale
. 1he ung $el!?ating :epression $ale
Bek :epression 'n5entory (B:') adalah tes depresi untuk mengukur keparahan
dan kedalaman dari gejala L gejala depresi seperti yang tertera dalam te AmericanPsyciatric Association/s Diagnosti# and Statistical Manual of Mental Disorders
ourt 0dition(:$0'C) pada pasien dengan depresi klinis. B:' dapat digunakan
untuk de#asa ataupun remaja yang berumur & tahun ke dan merupakan sebuah
ukuran standar dari depresi yang terutama digunakan dalam penelitian dan untuk
menge5aluasi dari e!ektti5itas pengobatan dan terapi.
B:' tidak dapat digunakan sebagai instrumen untuk mendiagnosis, tetapi lebih
kepada identi!ikasi dari adanya depresi dan tingkat keparahannya sesuai dengan
39
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
40/46
riteria dari :$0'C. 4ertanyaanpertanyaan yang tertera pada B:' '' menilai gejala
gejala khas dari depresi seperti gangguan mood, pesimisme, perasaan gagal,
ketidakpuasan diri, perasaan bersalah, merasa dihukum, ketidaksukaan terhadap diri
sendiri, pendak#aan terhadap diri, pikiran untuk bunuh diri, menangis, irittabilitas,
penarikan diri dari kehidupan sosial, gambaran tubuh, kesulitan bekerja, insomnia,
kelelahan, na!su makan, kehilangan berat badan dan kehilangan libido.
I. Di4erensia( Diagnosis
"namnesa dan pemeriksaan !isik yang tidak ermat dan teliti pada penderita
depresi, dapat menyebabkan kesalahan diagnostik sehingga menyebabkan terapi yang
inadekuat untuk pasien. Berdasarkan kepustakaan, ada beberapa kondisi yang harus
benarbenar diperhatikan sebagai diagnosa banding dari depresi,9diantaranya adalah@
&. ?emaja yang terdepresi harus diuji untuk mononuleosis,
. 4asien yang terdapat kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan harus
diuji untuk dis!ungsi adrenal dan tiroid,
. ;omoseksual, biseksual dan pengguna zat aditi! harus diuji untuk sindrom
imunode!isiensi sindrom ("':$),
. 4asien lanjut usia harus diuji untuk pneumonia 5irus dan kondisi medis lainnya,
/. 4enyakit 4arkinson adalah masalah neurologis yang paling umum bermani!estasi
sebagai gejala depresi!,
%. Tera#i
4engobatan pasien dengan gangguan mood harus diamanahkan pada sejumlah tujuan.
4ertama, keamanan pasien harus terjamin. Kedua, pemeriksaan diagnostik yang lengkap pada
pasien harus dilakukan. Ketiga, suatu renana pengobatan harus dimulai yang menja#ab
bukan hanya gejala sementara tetapi juga kesehatan pasien selanjutnya.9
:okter harus mengintegrasikan !armakoterapi dengan inter5ensi
psikoterapeutik. Jika dokter memandang gangguan mood pada dasarnya berkembang
dari masalah psikodinamika, ambi5alensi mengenai kegunaan obat dapat
menyebabkan respons yang buruk, ketidakpatuhan, dan kemungkinan dosis yang
tidak adekuat untuk jangka #aktu yang singkat. $ebaliknya, jika dokter mengabaikan
kebutuhan psikososial pasien, hasil dari !armakoterapi mungkin terganggu.
&. 1erapi =armakologis
40
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
41/46
"ntidepresan yang tersedia sekarang ukup ber5ariasi di dalam e!ek
!armakologisnya. Cariasi tersebut merupakan dasar untuk pengamatan bah#a
pasien indi5idual mungkin berespons terhadap antidepresan lainnya. Cariasi
tersebut juga merupakan dasar untuk membedakan e!ek samping yang terlihat
pada antidepresan.9
4embedaan yang paling dasar diantara antidepresan adalah pada proses
!armakologis yang terjadi, dimana ada antidepresan yang memiliki e!ek
!armakodinamika jangka pendek utamanya pada tempat ambilan kembali
(reu"ta#e sites) atau pada tingkat inhibisi enzim monoamine oksidasi. bekerja
untuk menormalkan neurotransmitter yang abnormal di otak khususnya epine!rin
dan norepine!rin. "ntidepresan lain bekerja pada dopamin. ;al ini sesuai dengan
etiologi dari depresi yang kemungkinan diakibatkan dari abnormalitas dari sistem
neurotransmitter di otak. 2bat antidepresan yang akan dibahas adalah antidepresi
generasi pertama (1risiklik dan 0"2's), antidepresi golongan kedua ($$?'s) dan
antidepresi golongan ketiga ($?
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
42/46
0"2's telah digunakan sebagai antidepresan sejak &/ tahun yang lalu.
Golongan ini bekerja dalam proses penghambatan deaminasi oksidati!
katekolamin di mitokondria, akibatnya kadar eine!rin, noreprine!rin dan /;1
dalam otak naik. 2bat ini sekarang jarang digunakan sebagai lini pertama
dalam pengobatan depresi karena bersi!at sangat toksik bagi tubuh. $elain
karena dapat menyebabkan krisis hipertensi! akibat interaksi dengan tiramin
yang berasal dari makananmakanan tertentu seperti keju, anggur dan aar,
0"2's juga dapat menghambat enzimenzim di hati terutama sitokrom 4/*
yang akhirnya akan mengganggu metabolisme obat di hati.9
. $$?'s (Selective Serotonin Reu"ta#e Ini!itors)
$$?'s adalah jenis pengobatan yang juga menjadi pilihan lini pertama
pada gangguan depresi! berat seain golongan trisiklik.9 2bat golongan ini
menakup !luo3etine, italopram dan setraline. $$?'s sering dipilih oleh
klinisi yang pengalamannya mendukung data penelitian bah#a $$?'s sama
manjurnya dengan trisiklik dan jauh lebih baik ditoleransi oleh tubuh karena
mempunyai e!ek samping yang ukup minimal karena kurang memperlihatkan
pengaruh terhadap sistem kolinergik, adrenergik dan histaminergik. 'nteraksi
!armakodinamik yang berbahaya akan terjadi bila $$?'s dikombinasikan
dengan 0"2's, karena akan terjadi peningkatan e!ek serotonin seara
berlebihan yang disebut sindrom serotonin dengan gejala hipertermia, kejang,
kolaps kardio5askular dan gangguan tanda 5ital.
d. $
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
43/46
Gambar .&.&*.& 4ilihan obatobatan antidepresan pada lini pertama
e. 1erapi
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
44/46
rekurennya dengan membantu pasien mengidenti!ikasi dan uji kogniti!
negati!.9
1erapi interpersonal dikembangkan oleh Gerald Klerman, memusatkan
pada satu atau dua masalah interpersonal pasien yang sedang dialami
sekarang, dengan menggunakan dua anggapan@ pertama, masalah interpersonal
sekarang kemungkinan memiliki akar pada hubungan a#al yang
dis!ungsional. Kedua, masalah interpersonal sekarang kemungkinan terlibat di
dalam menetuskan atau memperberat gejala depresi! sekarang.9
$. Prognosis
Gangguan mood enderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan pasien
enderung mengalami kekambuhan. Episode depresi! yang tidak diobati berlangsung 7
sampai & bulan, sementara sebagian besar episode yang diobati berlangsung kirakira
bulan. 0enghentikan antidepresan sebelum bulan hampir selalu menyebabkan kembalinya
gejala.9
4asien yang dira#at di rumah sakit untuk episode pertama gangguan depresi! berat
memiliki kemungkinan /*+ untuk pulih dalam tahun pertama. Banyak penelitian telah
berusaha untuk mengidenti!ikasi indikator prognostik yang baik dan buruk di dalam
perjalanan gangguan depresi! berat. Episode ringan, tidak adanya gejala psikotik, !ungsi
keluarga yangstabil, tidak adanya gangguan kepribadian, tinggal dalam #aktu singkat di
rumah sakit dalam #aktu yang singkat, dan tidak lebih dari satu kali pera#atan di rumah sakit
adalah indikator prognostik yang baik. 4rognosis buruk dapat meningkat oleh adanya
penyerta gangguan distimik, penyalahgunaan alkohol dan zat lain, gejala gangguan
keemasan, dan ri#ayat lebih dari satu episode sebelumnya.9
L. De#resi #ada Ana!;ana! dan Rema5a
=obia sekolah dan si!at manja pada orangtua yang berlebihan mungkin merupakan
gejala depresi pada anakanak. 4restasi akademik yang buruk, penyalahgunaan zat,
perilaku antisosial, promiskuitas seksual, membolos, dan melarikan diri mungkin dapat
menjadi gejala depresi pada remaja.9
&. De#resi #ada Lan5'/ Usia
44
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
45/46
:epresi lebih sering terjadi pada lanjut usia dibandingkan populasi umum.
Berbagai penelitian telah melaporkan angka pre5alensi terentang dari / sampai /*+.
$ejumlah penelitian melaporkan bah#a depresi pada lanjut usia mungkin berhubungan
dengan status sosioekonomi rendah, kematian pasangan, penyakit !isik yang menyertai,
dan isolasi sosial.9
DAFTAR PUSTA$A
45
7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo
46/46
&. "mir