Referat Forensik Konseling n Rehab

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Referat Forensik Konseling n Rehab

    1/5

    A. Rehabilitasi Medik

    Rehabilitasi medik adalah proses pemulihan pada ketergantungan

    penyalahgunaan narkotika (pecandu) secara komprehensif meliputi aspek

    biopsikososial dan spiritual sehingga memerlukan waktu lama, kemauan keras,

    kesabaran, konsistensi dan pembelajaran terus menerus. Rehabilitasi medis bisa

    dilakukan secara rawat jalan maupun rawat inap. Rawat jalan dapat berupa rumatan

    maupun non rumatan (simtomatik dan konseling). Rawat inap terdiri dari rawat inap

    jangka pendek maupun jangka panjang termasuk layanan detoksifikasi. Macam-

    macam terapi rehabilitasi tertuang dalam Peraturan Menteri esehatan Republik

    !ndonesia "omor #$%&'M"'PR'*!!'#+%% yaitu

    1

    :1) Rawat alan Rumatan (Metadon' uprenorfin) untuk pecandu heroin'opiate

    2) Rawat alan "on Rumatan (terapi simtomatik dan psikososial) untuk

    pengguna ganja, shabu, ekstasi tanpa komplikasi fisik'psikiatris

    3) Rawat !nap angka Pendek atau Panjang untuk pengguna atau pecandu

    dengan komplikasi fisik'psikiatris

    B. Tatacara Pengajuan Asesmen

    Penyidik dapat menempatkan penyalah guna narkotika ke dalam lembaga rehabilitasi

    dengan tata cara seperti yang tertulis dalam pasal / Peraturan epala adan

    "arkotika "asional nomor %% tahun #+%$, yaitu0#

    %) Penyidik menempatkan 1ersangka Pecandu "arkotika dan orban Penyalahgunaan

    "arkotika yang sedang dalam proses peradilan ke dalam lembaga rehabilitasi.

    #) Penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dilaksanakan setelah 1ersangka

    mendapatkan rekomendasi berdasarkan asesmen dari 1im 2sesmen 1erpadu.

    1 Sarasvita R. dan Raharjo B. Prevensi Sekunder Pemakaian Zat Adiktif.

    Program wajib lapor pecandu narkotika. akarta ! "ementerian "esehatan

    R#. $%1&. hlm '1

    $ Badan (arkotika (asional. Peraturan kepala badan narkotika nasional

    (omor 11 tahun $%1& tentang tata cara penanganan tersangka dan)atau

    terdakwa Pecandu narkotika dan korban pen*alahgunaan narkotika "e

    dalam lembaga rehabilitas#.akarta!B((.$%1&.

  • 7/25/2019 Referat Forensik Konseling n Rehab

    2/5

    3) 2sesmen sebagaimana dimaksud pada ayat (#) dilaksanakan berdasarkan

    permohonan Penyidik kepada 1im 2sesmen 1erpadu.

    $) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan secara tertulis dengan

    tembusan kepada epala "" setempat sesuai dengan tempat kejadian perkara.

    &) Penyidik mendapatkan nomor register asesmen berdasarkan permohonan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

    C. Penetaan Tim Asesmen Teradu

    4alam melakukan asesmen terhadap Pecandu "arkotika dan orban Penyalahgunaan

    "arkotika sebagai tersangka, terdakwa, atau terpidana dibentuk 1im 2sesmen

    1erpadu, yang terdiri atas 1im dokter yang terdiri dari dokter spesialis kesehatan

    jiwa, dokter spesialis forensik, dokter dan psikolog yang berasal dari fasilitasrehabilitasi medis'!P56, organisasi profesi, kepolisian dan adan "arkotika

    "asional dan 1im 7ukum yang terdiri dari unsur epolisian, adan "arkotika

    "asional, ejaksaan dan emenkumham.

    1im 4okter beranggotakan paling sedikit # orang. 4alam hal di daerah tidak

    ada dokter spesialis kedokteran jiwa, dokter spesialis forensik dan psikolog, maka

    1im 4okter adalah dokter yang terlatih di bidang gangguan penggunaan "2P82

    yang dalam implementasi asesmen dapat dibantu oleh tenaga kesehatan lain yang

    terlatih di bidang asesmen gangguan penggunaan "2P82.1im 4okter bertugas melakukan asesmen medis dan psikososial serta

    merekomendasi rencana terapi dan rehabilitasi untuk menentukan derajat keparahan

    masalah medis, dukungan hidup, penggunaan "ap9a, riwayat keluarga dan sosial,

    serta status psikiatrikmenentukan diagnosa kerja sesuai pedoman diagnosa (PP4:

    !!! atau !;4-*) dan merekomendasi rencana terapi dan rehabilitasi terhadap

    pengguna narkotik sesuai pedoman yang berlaku.

    etua 1im 4okter adalah dokter spesiialis kedokteran jiwa atau dokter

    spesialis forensik. 2pabila tidak ada, maka etua 1im 4okter dokter yang terlatih

    dibidang gangguan penggunaan "2P82. 1im 4okter diusulkan oleh Menteri

    esehatan atau epala 4inas esehatanPro

  • 7/25/2019 Referat Forensik Konseling n Rehab

    3/5

    wilayah kerjanya kepada adan "arkotika "asional, adan "arkotika "asional

    Pro

  • 7/25/2019 Referat Forensik Konseling n Rehab

    4/5

    d.1 Pr"gram Ra#at $na A#al

    1erpidana wajib menjalani rehabilitasi rawat inap sesuai dengan rencana terapi.6angkah rehabilitasi rawat inap0=

    %. Proses penandatangan formulir kesediaan mengikuti program yang sesuai rencana

    terapi.

    #. 2sesmen awal dengan menggunakan formulir asesmen wajib lapor'rehabilitasi

    medis sebagaimana contoh formulir % terlampir.3. Penyusunan rencana terapi berdasarkan hasil asesmen awal.

    $. Pelaksanaan program rehabilitasi rawat inap yang dilaksanakan sesuai standar

    prosedur operasional. omponen pelayanan yang diberikan sekurang-kurangnya

    meliputi0a. Pemeriksaan dan penatalaksanaan medis awal

    b. Pemeriksaan dan penatalaksanaan medis lanjutan sesuai indikasi asuhan

    keperawatan

    c. onseling dan tes 7!>d.

  • 7/25/2019 Referat Forensik Konseling n Rehab

    5/5

    a) Pola penggunaan ketergantungan

    b) elum menunjukkan stabilitas mental emosional pada rawat inap awal

    c) Mengalami komplikasi fisik dan'atau psikiatrik dan'ataud) Pernah memiliki riwayat terapi rehabilitasi beberapa kali sebelumnya. angka

    waktu kumulatif rawat inap (awal dan lanjutan) paling lama = (enam) bulan.

    b.2. Pr"gram lanjutan ra#at jalan

    4iberikan pada pasien dengan salah satu atau lebih kondisi di bawah ini0

    a) Memiliki pola penggunaan yang sifatnya rekreasionalb) 8at utama yang digunakan adalah ganja atau amfetaminatau

    c) 8at utama yang digunakan adalah opioida, namun yang bersangkutan telah berada

    dalam masa pemulihan sebelum tersangkut tindak pidana, atau secara aktif

    menjalani program terapi rumatan sebelumnyad) erusia di bawah %/ tahun

    e) 1idak mengalami komplikasi fisik dan'atau psikiatrik.Pasien yang mengikuti program lanjutan rawat jalan harus melakukan kontrol

    pada unit rawat jalan sarana rehabilitasi medis terpidana narkotika dengan frekuensi

    setidaknya # (dua) kali seminggu tergantung pada perkembangan kondisi pasien

    untuk memperoleh pelayanan inter