19
BAB I PENDAHULUAN Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. 1 Persepsi dapat terganggu oleh gangguan otak (kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik), gangguan jiwa (emosi tertentu dapat mengakibatkan ilusi, psikosa dapat menimbulkan halusinasi) atau oleh pengaruh lingkungan sosiobudaya (mempengaruhi persepsi karena penilaian yang berbeda dan orang lain dari lingkungan social budaya yang berbeda pula. Salah satu gejala dari gangguan persepsi adalah ilusi. Ilusi adalah sebuah kondisi mempersepsikan berbeda terhadap sebuah obyek, sebagai contoh mengapa ketika anda melihat sebuah permainan sulap sebenarnya anda sedang mengalami ilusi, pesulap melakukan tehnik membuat sebuah obyek dipersepsi berbeda oleh seseorang. Dedy Corbuizer menyebut dirinya sebagai seorang Mentalis Illusionis, David Coperfield menganggap 1

Referat Ilusi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

BAB I

PENDAHULUANPersepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.1 Persepsi dapat terganggu oleh gangguan otak (kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik), gangguan jiwa (emosi tertentu dapat mengakibatkan ilusi, psikosa dapat menimbulkan halusinasi) atau oleh pengaruh lingkungan sosiobudaya (mempengaruhi persepsi karena penilaian yang berbeda dan orang lain dari lingkungan social budaya yang berbeda pula.

Salah satu gejala dari gangguan persepsi adalah ilusi. Ilusi adalah sebuah kondisi mempersepsikan berbeda terhadap sebuah obyek, sebagai contoh mengapa ketika anda melihat sebuah permainan sulap sebenarnya anda sedang mengalami ilusi, pesulap melakukan tehnik membuat sebuah obyek dipersepsi berbeda oleh seseorang. Dedy Corbuizer menyebut dirinya sebagai seorang Mentalis Illusionis, David Coperfield menganggap dirinya sebagai seorang Ilusionis sejati bukan seorang Halusionis.

Jadi, pada ilusi itu terdapat interprestasi yang salah dari informasi-informasi indera,bukan pada saat nantinya atau kemudian, akan tetapi pada pengamatan itu sendiri ( pada saat orang tengah mengamati). Pada sebagian besar ilusi bisa menyebabkan adanya ketakutan-ketakutan, kecemasan-kecemasan, keinginan-keinginan atau pengharapan-pengharapan tertentu.

Bagi banyak pasien gangguan psikis, dunia mereka tampak begitu manakutkan, penuh bahaya-bahaya dan ancaman-ancman yang mengerikan. Dan perasaan menakutkan-mengerikan itu kemudian menjadi semakin menghebat, seiring dengan semakin menyimpangnya interprestasi-interprestasi yang semakin keliru atau menyimpang. Jika pasien kemudian juga dihinggapi waham atau delusi, kecurigaan dan prasangka, maka informasi-informasi pangamatannya pasti dipalsukan secara ilusioner, sehingga apa yang diamati (dilihat, didengar, dirasa, dirasakan, dicium) cocok dengan keyakinan delusi, prasangka dan kecurigaan.Ilusi juga adalah persepsi yang keliru atau menyimpang.

BAB II

ISI

I. Pengertian

Ilusi diambil dari bahasa Inggris illusion yang menurut kamus New World Websters Dictionary adalah sebagai berikut2:

1. A False idea or conception, belief or opinion not in accord with the facts

Sebuah ide atau konsep yang tidak benar, keyakinan atau pendapat yang tidak sesuai dengan fakta-fakta

2. An unreal, deceptive and misleading appearance or image

Sesuatu yang tidak nyata, menipu dan keliru terhadap suatu tampilan atau

gambar

3. A false perception, conception, or interpretation of what one sees,

where one is, etc

Persepsi, konsep, atau penafsiran yang salah terhadap apa yang dilihat,

dimanapun itu dan lain-lainIlusi adalah persepsi yang salah atau persepsi yang tidak sesuai tujuan deskripsi situasi stimulus. Ilusi biasanya dikaitkan dengan tertentu akal. Akibatnya, ada ilusi optik, ilusi pendengaran, dan sebagainya2,3 .Secara singkatilusiadalah persepsi atau pengamatan yang menyimpang dari yang sebenarnya1.

Contoh:

1. Bayangan daun pisang dilihatnya seperti seorang penjahat.

2. Bunyi angin terdengar seperti ada seseorang memanggil namanya.

3. Suara binatang di semak-semak, terdengar seperti ada tangisan bayi.

II. Etiologi Etiologi terkait dengan ilusi yang patologis termasuk beberapa jenis penyakit mata, migrain, halusinogen bertahan gangguan persepsi, trauma kepala, dan obat resep. Ilusi yaitu salah menafsirkan rangsang, Jadi persepsi tidak sesuai kenyataan. Ilusi bukanlah kelainan dalam jiwa seseorang. Beberapa faktor yang menyebabkan ilusi adalah sebagai berikut3 :1. Faktor kealaman : ilusi terjadi karena pengaruh alam misal ilusi kaca atau gema (echo)

2. Faktor stimulus :

a. Stimulus yang mempunyai arti lebih dari satu (ambigu) dapat menimbulkan ilusi

b. Stimulus yang tidak dianalisi lebih lanjut akan memberi impresi secara total

3. Faktor individu :

Faktor ini disebabkan karena adanya kebiasaan dan dapat juga karena adanya kesiapan psikologis (mental set) misal kebiasaan mendengarkan bunyi klakson motor,suatu saat mendengar bunyi yang sama akan dikatakan sebagai bunyi motor padahal bukan.

III. Jenis-Jenis IlusiA. Ilusi Fisiologi

1. Ilusi Optis

Ilusi Optis sederhananya adalah tipuan mata, atau suatu objek yang bisa mengelabui mata kita.Tipuan mata ini bisa saja terjadi karena ada salah pengertian antara mata dan otak kita, apa yang kita lihat dan saat di kirim ke otak ternyata salah4.

Di dalam kenyataannya ilusi yang paling sering dilakukan manusia adalah ilusi optis atau ilusi yang berhubungan dengan indera penglihatan. Ilusi optistersebut terdiri dari :

a. Ilusi Panjang (illusions of length)4Ilusi Panjang ( illusions of length ) adalah kondisi salah persepsi pada diri manusia berkenaan dengankonteks panjang suatu bidang. Salah satu bentuk ilusi jenis ini yang terkenal adalah the Mller-Lyer illusion, yang diciptakan oleh Franz Mller-Lyer Dokter jiwa Jerman pada 1889. Ilusi ini terjadi ketika dua bidang garis mendatar yang sama panjang tetapi salah satunya nampak lebih panjang,5

Gambar 1 : ilusi the Mller-Lyer illusion

Pada contoh diatas garis AB nampak lebih panjang daris garis CD, padahal ke dua garis tersebut panjangnya adalah sama. Bentuk miring dari dua garis yang membentuk sudut yang berada di ujung garis tadi yang menyebabkan terjadinya ilusi, Jika garis yang membentuk sudut tadi dipindahkan maka bisa dengan mudah menilai bahwa dua garis mendatar tersebut adalah sama.4

Penjelasan proses terjadinya ilusi Mller-Lyer adalah bahwa manusia secara tidak tepat menggunakan pengalaman perseptual mereka tentang objek tiga dimensi pada objek dua dimensi. Garis pembatas yang berbentuk sudut keluar menyebabkan sistem perseptual menginterpretasikan garis AB terlihat lebih jauh sementara garis yang membentuk sudut ke dalam menyebabkan sistem perseptual dalam melihat garis CD lebih dekat. Ini terjadi sebab manusia akan mengambil jarak ketika akan menentukan suatu ukuran,. Prinsip ini bisa menjelaskan mengapa interprestasi pada garis AB lebih panjang dibanding garis CD.4 Bentuk Ilusi yang kedua disebut sebagai ilusi Ponzo, yang mengambil nama dari psikolog Itali Mario Ponzo. Seperti pada Mller-Lyer illusion, dua garis mendatar tidak nampak sama panjangnya. Penjelasan untuk ilusi ini juga melibatkan persepsi kedalaman. Manusia menginterpretasikan garis sudut menandakan suatu kedalaman, yang menuntun untuk mempersepsi garis horizontal bagian bagian atas terlihat lebih jauh dibanding garis horizontal di bawah. Walaupun gambaran yang dibentuk pada retina mata terhadap dua garis horizontal adalah sama panjang, namun mata manusia merasa garis yang di atas terlihat lebih panjang karena terlihat lebih jauh.4,5b. Ilusi Bentuk (illusions of shape)4Manusia tidak hanya mengalami ilusi panjang, tetapi dapat juga mengalami ilusi bentuk. Pada ilusi " Zllner." Terlihat bahwa suatubujursangkar nampak seperti bentuk trapezoidal yaitu bagian puncak terlihat lebih luas dibanding yang di bawah. Mengapa ini terjadi sekali lagi karena ilusi yang muncul disebakan garis miring pembentuk sudut yang mengarahkan pada bentuk ke kedalaman.4Gambar 2 : Ilusi Bentuk (illusions of shape)

c. Ilusi Ukuran (illusions of size)4Ketika manusia didorong ke arah salah persepsi karena jarak, manusia tidak hanya salah menilai panjang dan bentuknya, tetapi juga salah menilai ukurannya. Ilusi ukuran ini dapat terlihat pada ilusi yang disebut sebagai moon illusion yaitu peristiwa mata kita melihat bulan nampak seperti lebih besar ketika ketika berada di garis cakrawala dibandingkan ketika berada di atas kepala kita. Ilusi ini telah menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Ptolemy seorang ahli falak berteori bahwa yang menyebabkan ilusi tersebut adalah debu atmosfir dan teori ini kemudian dibantah.4

Penjelasan yang modern menyatakan bahwa manusia mempersepsi bulan lebih besar karena ketika bulan berada di cakrawala kedudukannya dengan manusia jaraknya lebih jauh daripada ketika berada di titik kuliminasi kepala manusia. Inilah mengapa yang menyebabkan bulan nampak lebih besar di cakrawala daripada di titik kulminasi. Penjelasan yang lain memperkirakan bahwa manusia membandingkan ukuran bulan di kaki langit dengan objek jauh lainnya,seperti pohon, bukit, dan bangunan. Ketika dibandingkan ke objek tersebut,bulan kelihatan besar. Sampai hari ini para psikolog tetap tidak sepakat terhadap pada penyebab ilusi bulan itu.4d. Bentuk Khayalan ( illusory contours)4Pada gambar di bawah hampir bisa dipastikan bahwa terlihat suatu segi tiga putih melapisi pada tiga lingkaran biru dan segi tiga bergaris batas. Tetapi jika diperhatikan bentuk segitiga tersebut sebenarnya tidak ada. Dengan cara yang sama gambar di sisi kanan juga terlihat sebuah kurva sungguhpun tidak ada benar-benar ada. Penjelasan dari fenomena adalah penafsiran dari Gestalt psikologi yang menyatakan bahwa manusia cenderung melengkapi/menyempurnakan bentuk yang tidak sempurna dalam satu kesatuan utuh ingat hukum closure (pengakhiran)4

Gambar 3 : Bentuk Khayalan ( illusory contours)e. Bentuk Yang Mustahil (impossible figure)4Format lain tentang fenomena ilusi terjadi ketika manusia mempersepsi suatu obyek sebagai bentuk yang rasional, walaupun sebenarnya mustahil untuk dibentuk. Jika melihat dengan cermat ilustrasi di bawah maka kedua figur tidak mungkin ada ada. Mengapa ini bisa terjadi ? penjelasannya adalah sebagai berikut bahwa manusia tidak melihat suatu obyek dalam konteks keseluruhan tetapi kadang-kadang hanya melihat satu bagiannya saja.4,5Gambar 4 : Bentuk Yang Mustahil (impossible figure)f. Gerakan Khayalan (illusory motion)4Ketika menonton film di bioskop bioskop atau televisi seseungguhnya manusia sedang benar-benar mengalami suatu ilusi, karena sesungguhnya tidak ada gerakan yang nyata pada layar bioskop atau tv. Suatu gambar menjadi hidup karena satu rangkaian gambar mati diproyeksikan secara cepat sebanyak 24 bingkai per detik sehingga terlihat bergerak. Dengan cara yang sama jika di telivisi terdiri dari 30 rangkaian gambar per detik. Dari gambar mati ini, otak manusia merasa dan mempersepsi gerakan yang berubah-ubah yang dikenal sebagai gerakan stroboscopic atau stroboscopic movement. Fenomena ini menunjukkan bahwa manusia dapat mempersepsi suatu objek terlihat bergerak meskipun sebenarnya objek yang terlihat tidak bergerak atau mati.4

Gambar 5 : Gerakan Khayalan (illusory motion)g. Bentuk Yang Dapat Dibalik ( reversible figures)4Beberapa gambar dan bentuk dapat dipersepsi dalam beberapa prepektif atau cara. Ini dikenal sebagai bentuk yang dapat dibalik atau bentuk yang rancu. Bentuk yang dapat dibalik bukanlah ilusi, sebab tidak menunjukkan kesalahan persepsi yang terjadi. Manusia mempertimbangkan penafsiran stimulus lebih dari satu makna yang masing-masing bersifat akurat. Sebagai contoh, pada ilustrasi di bawah dapat diinterpretasikan dalam dua makna yaitu sebagai jambangan putih atau sebagai dua wajah.4

Gambar 6 : Bentuk Yang Dapat Dibalik ( reversible figures)2. Ilusi Kognitif

Ilusi Kognitifdiasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar. Pada umumnya ilusi kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan ilusi fiksional.3,5a. Pada ilusi ambigu, gambar atau objek bisa ditafsirkan secara berlainan. Contohnya adalah: kubus Necker dan vas Rubin.

b. Pada ilusi distorsi, terdapat distorsi ukuran, panjang atau sifat kurva (lurus lengkung). Contohnya adalah: ilusi dinding kafe dan ilusi Mueller -Lyer.

c. Ilusi paradoks disebabkan karena objek yang paradoksikal atau tidak mungkin, misalnya pada segitiga Penrose atau 'tangga yang mustahil', seperti misalnya terlihat pada karya seni grafis M C Escher, berjudul "Naik dan Turun" serta "Air Terjun".d. Ilusi fiksional didefinisikan sebagai persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang tapi bukan bagi orang lain, seperti disebabkan karena schizoprenia atau halusinogen

B. Ilusi Patologi ( Abnormal )

Berdasarkan konsepsi ini tingkah laku individu dinyatakan tidak normal bila terdapat simptom-simptom klinis tertentu, misalnya ilusi, halusinasi, obsesi, fobia,dst. Sebaliknya individu yang tingkah lakunya tidak menunjukkan adanya simptom-simptom tersebut adalah individu yang normal.6 Ilusi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa, ilusi sering diidentifisikasikan dengan skizofrenia. Dari seluruh klien skizofrenia 70% diantaranya mengalami ilusi. Gangguan jiwa lain yang disertai dengan gejala ilusi adalah gejala panik defensif dan delirium6. 1. Skizofrenia

Gejala pada penderita skizofrenia sangat bervariasi , salah satunya adalah ditemukannya gejala positif halusainasi dan ilusi . Ilusi pada pasien skizofrenia yaitu pasien salah mempersepsikan sesuatu yang di dengar,dilihat,dicium, atau yang dia rasakan. Misalnya pasien mendengar suara kucing tapi ia mengatakan tadi ia mendengar suara malaikat yang mengatakan sesuatu. Atau penderita melihat baju hitam di lemari tapi mengatakan melihat setana di lemari, penderita makan salak tetapi mengatakan sedang menikmati buah apel dan lain-lain7.

2. Delirium

Orang yang terkena delirium mungkin mengalami kesulitan untuk mengabaikan stimulus yang tidak sesuai atau mengalihkan perhatian mereka pada tugas yang baru. Mereka mungkin berbicara penuh semangat, tetapi pembicaraan mereka hanya mengandung, jika ada, sedikit arti. Disorientasi dalam hal waktu (tidak tahu tanggal saat itu, hari di minggu itu atau jam) dan tempat (tidak tahu di mana ia berada) biasa terjadi. Disorientasi terhadap orang (identitas diri sendiri dan orang lain) tidak biasa terjadi. Orang-orang dalam kondisi delirium mungkin mengalami halusinasi yang menakutkan, terutama halusinasi visual8.Gangguan-gangguan dalam persepsi sering terjadi, seperti salah menginterpretasikan stimulus sensoris (contohnya, salah mengartikan bunyi alarm jam dengan bunyi alarm kebakaran) atau ilusi (misalnya, merasa bahwa di tempat tidur seperti ada listrik yang mengalirinya). Mungkin saja terjadi perlambatan gerakan yang dramatis menuju keadaan yang menyerupai katatonia. Mungkin juga terdapat fluktuasi yang cepat antara kegelisahan dan teller. Kegelisahan ini ditandai oleh insomnia, agitasi, gerakan-gerakan yang tidak bertujuan, bahkan melompat tiba-tiba dari tempat tidur atau menyerang objek yang tidak ada. Hal ini mungkin bergantian dengan periode di mana penderita harus berjuang untuk tetap terjaga8.

3. Gangguan Panik

Gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan. Emosinya tidak stabil, ia sangat irritable, cepat tersinggung, sering dalam keadaan excited/gempar/gelisah. Namun juga cepat menjadi depresi disertai bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi dan rasa dikejar-kejar oleh sesuatu yang tidak jelas. Selalu diliputi ketegangan emosional dan diganggu bayangan-bayangan. Sering merasa mual dan muntah, badan selalu lelah, menderita sesak nafas, banyak berkeringat, bergemetaran9.

IV. PENGOBATAN

Pengobatan pada pasien ilusi yaitu10 :

a. Chlorpromazine (CPZ)

CPZ adalah derivat yang mempunyai khasiat dan bekerja pada susunan saraf pusat, yaitu mendepresi sub kortikal SSP yang menimbulkan efek psikotropik, sedasi, anti emetik dan dapat menekan refleks batuk. Penghambatan pada hipothalamus dapat mempengaruhi mekanisme pengaturan suhu. CPZ digunakan dalam penanganan psikosis akut atau kronis yang meliputi skizofrenia dan fase manik pada gangguan depresi manik.

Efek Samping

Efek samping yang dapat terjadi pada pemakaian CPZ meliputi efek sedasi, pusing, pingsan, hipotensi orthostatik, palpitasi, takikardi, sindroma pada mulut, kemerahan pada mukosa, vesikel lidah kotor, gigi tanggal, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, ejakulasi tertahan. CPZ juga menyebabkan efek samping ekstra piramidal yang meliputi parkinsonisme, distonia, diskinesia. Gangguan hormonal dapat terjadi yaitu menstruasi tidak teratur, ginekomastia, penurunan libido, peningkatan nafsu makan, berat badan meningkat, edema glikosuria, hiperglikemia atau hipoglikemia. Reaksi hipersensitif pada beberapa orang menimbulkan efek/gejala-gejala jaundice, gatal-gatal pada kulit, petechia, dermatitis dan reaksi anafilaktif.b. Haloperidol (HLP)HLP adalah obat antipsikotik derivat yang khasiatnya hampir sama dengan derivat fenotiazin (CPZ). Kemungkinan terjadinya efek samping ekstrapiramidal lebih tinggi dibandingkan obat golongan fenotiazin sedangkan efek sedatif dan hipotensi kurang dibandingkan dengan jenis obat transequalizer yang lain. Mekanisme tepatnya yaitu mendepresi susunan saraf pusat pada tingkat subkortikal mid brain dan batang otak. Efek anti emetik juga terjadi. Haloperidol biasanya digunakan pada psikosa akut dan kronis, fase manik pada psikosis manik-depresi dan psikoreaktif.Efek SampingEfek samping HLP serupa dengan CPZ, perbedaannya terletak pada efek samping hipotensi orthostatik lebih ringan, sedang efek samping reaksi ekstra lebih berat. Efek samping pada SSP meliputi parkinsonisme, gelisah, ataksia, hiperfleksi, kortikolis dan kardive diskenesia. Efek otonomi dapat terjadi, mulut kering (hipersalivasi), konstipasi (diare), reaksi urine diaporesis (dosis berlebihan). Pada darah, dapat terjadi leukopenia, leukositosis, anemia. Pada saluran napas, terjadi laringospasme, bronkhospasme, peningkatan kedalaman napas, bronchopneumonia, depresi pernapasan. Pada endokrin, menstruasi tidak teratur, nyeri pada payudara, ginekomastia, impotensi. Pada kulit, kemerahan, rambut rontok. Dapat juga terjadi anoreksia, mual, muntah, jaundice, penurunan kadar kolesterol darah.c. Trihexyphenidil (THP)THP adalah obat yang sering dipakai sebagai penyerta pemberian obat anti psikotik jenis fenotiazin dan butirofenon karena khasiatnya merelaksasi otot polos dan spasmodik.Efek sampingEfek samping yang umum terjadi : mulut kering, pusing, pandangan kabur, midriasis, fotofobia, mual, nervous, konstipasi, mengantuk, retensi urine. Pada SSP dapat terjadi : bingung, agitasi, delirium, manifestasi psikotik, euforia, reaksi hipersensitif : glaukoma parotitis.BAB IIIKESIMPULAN

Ilusi adalah persepsi yang salah atau persepsi yang tidak sesuai tujuan deskripsi situasi stimulus. Ilusi biasanya dikaitkan dengan tertentu akal. Akibatnya, ada ilusi optik, ilusi pendengaran, dan sebagainya . Secara singkatilusiadalah persepsi atau pengamatan yang menyimpang dari yang sebenarnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan ilusi adalah faktor kealaman : ilusi terjadi karena pengaruh alam misal ilusi kaca atau gema (echo).Faktor stimulus yaitu stimulus yang mempunyai arti lebih dari satu (ambigu) dapat menimbulkan ilusi dan stimulus yang tidak dianalisi lebih lanjut akan memberi impresi secara total.Serta faktor individu yaitu faktor ini disebabkan karena adanya kebiasaan dan dapat juga karena adanya kesiapan psikologis (mental set) misal kebiasaan mendengarkan bunyi klakson motor,suatu saat mendengar bunyi yang sama akan dikatakan sebagai bunyi motor padahal bukan.

Ilusi merupakan gejala yang positif yang sebagian orang menganggap bahwa hal tersebut normal-normal saja . Namun, ilusi ini merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa, ilusi sering diidentifisikasikan dengan skizofrenia. Dari seluruh klien skizofrenia 70% diantaranya mengalami ilusi. Gangguan jiwa lain yang disertai dengan gejala ilusi adalah gejala panik defensif dan delirium. Oleh karena itu terapi yang cepat dan tepat perlu dilakukan untuk menghilangkan seseorang yang mengalami ilusi yang dapat mengganggu kuallitas hidup dari pasien

13