Upload
reynatta-audralia-namara
View
13
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Referat jiwa
Citation preview
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 1/38
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini konsep kedokteran mengenai pengobatan gangguan psikotik masih berputar
pada penggunaan antipsikotik. Antipsikotik merupakan salah satu obat golongan psikotropik.
Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktiitas mental dan perilaku (mind and behaior altering
drugs)! digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication). "enurut
#$O (%&'') obat psikotropik adalah obat yang mempengaruhi fungsi psikis! kelakuan atau
pengalaman. Psikotropik hanya mengubah keadaan jiwa penderita sehingga lebih kooperatif
dan dapat menerima psikoterapi dengan lebih baik.
erdasarkan penggunaan klinik! psikoterapi dibagi menjadi golongan yaitu* (%)
antipsikotik+ (,) antian-ietas+ () antidepresi+ dan () psikotogenik. Antipsikotik atau
dikenal juga dengan istilah neuroleptik (major tran/uili0er) bermanfaat pada terapi psikosis akut
maupun kronik. Antipsikotik bekerja dengan menduduki reseptor dopamin ! serotonin dan
beberapa reseptor neurotransmiter lainnya . Antipsikotik dibedakan atas antipsikotik tipikal
(antipsikotik generasi pertama) serta antipsikotik atipikal. Obat antipsikotik baik tipikal maupun
atipikal tentunya memiliki efek samping yang perlu diketahui agar pengobatan klinis bisa efisien
dan sesuai dengan proporsi dan tentunya agar mencapai target terapi. 1ntuk itu kita harus
mengenali obat antipsikotik ini terlebih dahulu! karena selain manfaatnya! antipsikotik juga
mempunyai kerugian yang menyertainya. Obat2obat anti2psikotik dahulu sering disebut dengan
neuroleptik karena memiliki beberapa efek samping yang memberikan gambaran seperti
gangguan neurologis yang disebut pseudoneurologis! atau dikenal juga dengan istilah major
tranquilizer karena adanya efek sedasi atau mengantuk yang berat.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 2/38
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian
Sekelompok bermacam2macam obat yang menghambat reseptor dopamine tipe , (D,)
sering disebut sebagai antipsikotik. 3ndikasi utama untuk pemakaian obat adalah terapi
ski0ofrenia dan gangguan psikotik lainnya. 4elas obat antipsikotik adalah termasuk
chlorproma0ine! thiorida0ine! fluphena0ine dan haloperidol. Antipsikotik digunakan secara klinis
ketika 5hlorproma0ine telah disintetis di Perancis. Satu obat antipsikotik baru yaitu risperidone!
telah dikenalkan di Amerika serikat. #alaupun risperidone adalah antagonis reseptor D, yang
poten! ia memiliki ciri farmakologis tambahan yang memberikan keuntungan terapeutik dan
memperbaiki profil efek samping! dibandingkan dengan antagonis reseptor dopamine yang
tersedia sebelumnya.%
Antipsikotik dan antagonis reseptor dopamine tidak sepenuhnya sama. 5lo0apine adalah
suatu antipsikotik yang efektif tetapi berbeda dengan semua obat karena memiliki aktiitas pada
reseptor D, yang kecil. Obat2obat ini dinamakan sebagai neuroleptik dan transkuiliser mayor.
3stilah neuroleptik menekankan efek neurologis dan motorik dari sebagian besar obat.
Perkembangan senyawa baru! seperti risperidone dan remo-ipine! yang disertai dengan efek
neurologis yang sedikit menyebabkan pemakaian istilah neuroleptik menjadi tidak akurat sebagai
label keseluruhan senyawa. 3stilah transkuiliser mayor secara tidak akurat menekankan bahwa
efek primer dari obat adalah untuk mensedasi pasien dan dikacaukan oleh obat yang disebut
transkuiliser minor! seperti ben0odiasepin.
Antispikotik atipikal terbaru! seperti klo0apin! risperidon! olan0apin! dan 0iprasidon!
mempunyai efek klinis yang lebih besar daripada antipsikotik kelas lain dengan efek samping
ekstrapiramidal akut yang minimal. %!,!
Penggunaan utama antipsikotik untuk ski0ofrenia! sindrom otak organik dengan psikosis.
Obat ini juga berguna untuk pasien yang mengalami ansietas berat dan menyalahgunakan obat
atau alkohol karena ben0odia0epin dikontraindikasikan bagi mereka. %
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 3/38
II.2 Indikasi Penggunaan
6ejala sasaran (target syndrome) * SINDRO PSIKOSIS
utir2butir diagnostik Sindrom Psikosis
• $endaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas (reality testing ability)!
bermanifestasi dalam gejala* kesadaran diri (awareness) yang terganggu! daya nilai
norma sosial ( judgment ) terganggu! dn daya tilikan diri (insight ) terganggu.
• $endaya berat dalam fungsi2fungsi mental! bermanifestasi dalam gejala POS3738*
gangguan asosiasi pikiran (inkoherensi)! isi pikaran yang tidak wajar (waham)! gangguan
persepsi (halusinasi)! gangguan perasaan (tidak sesuai dengan situasi)! perilaku yang aneh
atau tidak dapat terkendali (disorgani0ed)! dan gejala 9:6A738* gangguan perasaan
(afek tumpul! respon emosi minimal)! gangguan hubungan sosial (menarik diri! pasif!
apatis)! gangguan prosses berfikir (lambat! terhambat)! isi pikiran yang stereotip dan tidak
ada inisiatif! perilaku yang sangat terbatas dan cenderung menyendiri (abulia).
• $endaya berat dalam fungsi kehidupan sehari2hari! bermanisfestasi dalam gejala* tidak
mampu bekerja! menjalin hubugan sosial! dan melakukan kegiatan rutin.
II.! Jenis"Jenis Anti#sik$tik
N$ Na%a $&at
1 Antipsikotik tipikal *
2 Phenothia0ine
• ;antai aliphatic * chlorproma0ine
• ;antai pipera0ine * perphena0ine! trifluopera0ine! fluphena0ine
• ;antai piperidine * thiorida0ine
2 utyrophenone * $aloperidol
2 Diphenyl2butyl2piperidine * pimo0ide
2 Antipsikotik atipikal *
2 en0amide * sulpiride
2 Diben0odia0epin * clo0apine! olan0apine! /uetiapine! 0otepine
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 4/38
2 en0iso-a0ole * risperidon! aripipra0ole
N$ Na%a $&at Sediaan D$sis an'uran
1 5hlorproma0ine 7ab ,<2%== mg
Amp <=mg>,cc
%<=2'==mg>h
<=2%== mg(im) setiap 2' jam
Anak anak ?< tahun @ dosis orang dewasa!
anak anak < tahun % mg>kg . bila perlu
diberikan ,- sehari.
2 $aloperidol 7ab =!<2%!< mg2 < mg
Amp <mg>cc
Amp <=mg>cc
<2%< mg>h
<2%=mg(im) setiap 2' jam
<= mg (im) setiap ,2 minggu
! Perphena0ine 7ab ,22B mg %,2, mg>h
( 8luphena0ine 7ab ,!<2< mg
Cial ,< mg>cc
%=2%< mg>h
,< mg(im) setiap ,2 minggu
) 7rifluopera0ine 7ab %2< mg %=2%< mg>h
* 7hiorida0ine 7ab <=2%== mg %<=2== mg>h
+ Sulpiride Amp %==mg>,cc
7ab ,== mg
2' amp>h
==2'==mg>h
, Pimo0ide 7ab mg ,2 mg>h
- ;isperidone 7ab %2,2 mg
Cial ,< mg>cc
Cial <= mg>cc
,2' mg>h
,<2<= mg(im) setiap , minggu
1 5lo0apine 7ab ,<2%== mg ,<2%==mg>h
11 uetiapine 7ab ,<2%== mg <=2== mg
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 5/38
,== mg
12 Olan0apine 7ab <2%=mg %=2,= mg>h
1! Eotepine 7ab ,<2<= mg F<2%== mg>h
1( Aripipra0ole 7ab %=2%< mg %=2%< mg>h
II.!.1 ANTIPSIKOTIK /ENERASI PERTAA 0AP/ I
Obat antipsikotik yang ada di pasaran saat ini! dapat di kelompokkan dalam dua
kelompok besar yaitu antipsikotik generasi pertama (AP6 3) dan antipsikotik generasi kedua
(AP6 33). Antipsikotik generasi pertama mempunyai cara kerja dengan memblok reseptor D ,
khususnya di mesolimbik dopamine pathways! oleh karena itu sering disebut juga denganAntagonist ;eseptor Dopamin (A;D) atau antipsikotik konensional atau tipikal. Dapat
menurunkan gejala positif hingga '=2F=G dan hanya sedikit berpengaruh pada gejala negatie.%!<
ekanis%e ker'a "ekanisme kerja obat antipsikotik tipikal adalah memblokade
dopamin pada reseptor pasca2sinaptik neuron di otak khusunya di sistem limbik dan sistem
ekstrapirimidal (dopamin D, receptor antagonists)! sehingga efektif untuk gejala positif.
Dopamin merupakan neurotransmitter yang disekresikan oleh neuron2neuron yang
berasal dari substansia nigra di batang otak. 9euron2neuron ini terutama berakhir pada regionstriata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya bersifat inhibisi. Pada ski0ofrenia diduga
terjadi produksi dopamin yang berlebihan akibat sekresi dari sekelompok neuron proyeksi
dopamine. 9euron2neuron ini menghasilkan system dopaminergik mesolimbik yang menjulurkan
serabut2serabut saraf dan sekresi dopamine ke bagian medial dan anterior dari sistem limbik!
khususnya ke dalam hipokampus! amigdala! nukleus kaudatus anterior dan sebagian lobus
prefrontalis. Semua ini merupakan pusat2pusat pengatur tingkah laku yang sangat berpengaruh.
Dengan menggunakan antipsikotik tipikal dianggap mampu mengurangi efek produksi dopamin
yang berlebihan. Potensi antipsikotik untuk menurunkan gejala psikotik sangat berhubungan
dengan afinitas obat tersebut dengan reseptor D,. Antipsikotik tipikal bekerja mengurangi
produksi dopamine yang berlebihan dengan cara menghambat atau mencegah dopamine endogen
untuk mengaktiasi reseptor.<!B
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 6/38
Antipsikotik tipikal mempunyai cara kerja dengan memblok reseptor D, khususnya di
mesolimbik dopamine pathways! oleh karena itu sering disebut juga dengan antagonis reseptor
dopamin (A;D) atau antipsikotik konensional. 4erja dari antipsikotik ini menurunkan
hiperaktiitas dopamine dijalur mesolimbik sehingga menyebabkan gejala positif menurun tetapi
ternyata tidak hanya memblok reseptor D, di mesolimbik tetapi juga di tempat lain seperti
dijalur mesokortikal! nigrostriatal! dan tuberoinfundibular.%!<!B
Apabila antipsikotik tipikal memblok reseptor D, dijalur mesokortikal! dapat
memperberat gejala negatif dan gejala kognitif disebabkan penurunan dopamin di jalur tersebut.
Hika hal ini terjadi! maka merupakan sebuah tantangan terapi! karena blokade reseptor dopamin
di jalur ini secara teoritis akan menyebabkan memburuknya gejala negatif dan kognitif.<!B
lokade reseptor D, di nigrostriatal dapat menyebabkan timbulnya gangguan dalam
mobilitas seperti pada parkinson! bila pemakaian secara kronik dapat menyebabkan gangguan
pergerakan hiperkinetik (tardie dyskinesia). Halur nigrostriatal dopamin! sebagai bagian dari
sistem saraf ekstrapiramidal! mengontrol movements atau pergerakan.,!B
lokade reseptor D, di tuberoinfundibular oleh antipsikotik tipikal menyebabkan
peningkatan kadar prolaktin sehingga dapat terjadi disfungsi seksual dan peningkat berat badan.
8ungsi normal jalur dopamin tuberoinfundibular menghambat pelepasan prolaktin. Pada wanita
postpartum! aktiitas di jalur ini menurun! sehingga memungkinkan laktasi.,!B
Antipsikotik selain menyebabkan terjadinya blokade reseptor D, pada keempat jalur
dopamine! juga menyebabkan terjadinya blokade reseptor kolinergik muskarinik sehingga timbul
efek samping antikolinergik berupa mulut kering! pandangan kabur! konstipasi dan kognitif
tumpul. ;eseptor histamin ($%) juga terblok sehingga timbul efek samping mengantuk dan
meningkatkan berat bdan. Selain itu antipsikotik juga memblok reseptor alfa% adrenergik
sehingga dapat menimbulkan efek samping pada kardioaskuler berupa hipotensi ortostatic!
mengantuk! pusing! dan tekanan darah menurun.,!B
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 7/38
-
AP6 3 mempunyai peranan yang cepat dalam menurunkan gejala positif seperti
halusinasi dan waham! tetapi juga menyebabkan kekambuhan setelah penghentian pemberian
AP6 3.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 8/38
4erugian pemberian AP6 3*
%. "udah terjadi :PS dan tardive dyskinesia
,. "emperburuk gejala negatif dan kognitif
. Peningkatan kadar prolaktin
. Sering menyebabkan terjadinya kekambuhan
4euntungan pemberian AP6 3 adalah jarang menyebabkan terjadinya Sindrom
9euroleptik "alignant (S9") dan cepat menurunkan gejala negatif.
AP6 3 dapat dibagi berdasarkan potensi dan rumus kimia. Pembagian berdasarkan
potensi adalah potensi tinggi! sedang! dan rendah. Sedangkan pembagian berdasarkan rumus
kimia adalah phenotia0ine dan non2phenotia0ine.
Potensi tinggi bila dosis yang digunakan kurang atau sama dengan %= mg. AP6 3 potensi
tinggi diantaranya adalah haloperidol! fluphena0ine! trifluopera0ine dan thiothi-ine. Potensi anti
dopaminergik tinggi! kemungkinan efek samping tinggi seperti distonia! akatisia! dan
parkinsonisme. Pengaruhnya terhadap tekanan darah rendah.
Potensi sedang bila dosis AP6 3 yang digunakan antara %=2 <= mg. AP6 3 potensi sedang
diantaranya perphena0ine! lo-apine dan molindone. Digunakan untuk penderita yang sulit
terhadap toleransi efek samping AP6 3 potensi tinggi dan potensi rendah.
Potensi rendah bila dosis AP6 3 yang digunakan lebih dari <= mg. AP6 3 potensi rendah
diantaranya adalah clorproma0ine! thirida0ine! dan mesorida0ine. "empunyai efek samping
sedasi! hipotensi ortostatik! lethargi dan gejala antikolinergik meningkat berupa mulut kering
retensi urine! pandangan kabur dan konstipasi.
Pembagian AP6 3 bedasarkan rumus kimia* <
%. Phenotia0ine
• ;antai Aliphatic* 5lorproma0ine
• ;antai pipera0ine* Perphena0ine! 7rifluopera0ine! fluphena0ine.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 9/38
• ;antai Piperidine* 7hiorida0ine
,. utyrophenoone* $aloperidol
. Diphenyl2butyl2piperidine* Pimo0ide
3LORPROA4INE 0Larga5ti67 Pr$%a5ti67 3e#e8et
5lorproma0ine (5PE) adalah ,2klor292(dimetil2aminopropil)2fenotia0in. Deriat
fenotia0in lain di dapat dengan cara substitusi pada tempat , dan %= inti fenotia0in.'
9ar%ak$dina%ik 5PE berefek farmakodinamik sangat luas. Largactil diambil dari kata large
action.'
9at%ak$kinetik pada umumnya semua fenotia0in di absorpsi baik bila diberikan per oral
maupun parenteral. Penyebaran luas ke semua jaringan dengan kadar tertinggi di paru2paru! hati!
kelenjar suprarenal dan limpa. Sebgaian fenotia0in mengalami hidroksilasi dan konjugasi!
sebagian lagi diubah menjadi sulfoksid yang kemduian dieksresi bersama feses dan urin. Setelah
pemberian 5PE dosis besar! maka masih ditemukan eksresi 5PE atau metabolitnya selama '2%,
bulan.<
Indikasi 0$&at ini da#at di #akai #ada '!F!B
2 Ski0ofrenia dengan gejala agitasi! ansietas! tegang! bingung! insomnia! waham!
halusinasi+
2 Psikosis manik2depresif+
2 6angguan kepribadian
2 Psikosis inolusional
2 Psikosis pada anak
2 Dalam dosis rendah dapat digunakan untuk mual! muntah maupun cegukan atau
gangguan non psikosis dengan gejala agitasi tegang! gelisah! cemas dan insomnia.
D$sis '!F!
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 10/38
2 Dosis permulaan ,<2%== mg>hari
2 Dosis ditingkatkan sampai == mg>hari
2 ila gejala belum hilang dosis dapat ditingkatkan perlahan2lahan hingga '==2&==
mg>hari.
3ara #e%&erian '!F
2 diberikan per2oral dengan dosis terbagi.
2 untuk efek cepat dapat diberikan per injeksi (im) dengan penderita dalam posisi berbaring
(untuk mencegah timbulnya orthostatic hipotension yang sering terjadi).
E:ek sa%#ing '!F!B
2 Iesu dan ngantuk.
2 $ipotensi ortostatik.
2 "ulut kering! hidung tersumbat! konstipasi dan amenore pada wanita
K$ntra indikasi '!F!B
2 4lorproma0ine tidak boleh diberikan pada keadaan2keadaan *
2 4oma.2 4eracunan alkohol! barbiturat dan narkotika.
2 $ipersensitif (allergik).
TRI9LUOPERA4INE 0Ste6a8ine7 Ste6$si
Indikasi F
" Ski0ofrenia.
" Psikosis paranoid (gangguan waham menetap).
" Psikosis manik2depresif.
" gangguan tingkah laku pada ;etardasi "ental.
D$sis F
2 dosis awal , J - ,!< mg.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 11/38
2 dosis pemeliharaan - < J %= mg.
E:ek sa%#ing F
2 9gantuk! pusing lemas.
2 6angguan ekstra piramidalis.
2 Occulogyric crisis.
2 $iperefleksi.
2 4ejang2kejang grandmal.
K$ntra indikasi F
2 Depresi SSP.
2 4oma.
2 6angguan lier.
2 Dyscrasia darah.
2 $ipersensitif.
9LUPHENA4INE
1ntuk kasus2kasus akut diberikan 8lupena0ine $5l (anatensol) dalam bentuk tablet dan
injeksi.
Dosis *
2 ,!< J %= mg > hari dengan dosis terbagi.
2 ila diperlukan dosis dapat dinaikkan sp ,= mg > hari.
1ntuk kasus2kasus kronis diberikan 8lupena0ine decanoat (flupena0ine dilarutkan dalam
minyak)! sebagai long acting anti psychotic (berefek panjang) 222 "odecate injeksi(,< mg >
amp).
D$sis !F
2 awal * %,!< mg > , minggu.
2 bila efek samping ringan>tidak ada! ditingkatkan ,< mg > J ' minggu.
E:ek sa%#ing !F!B
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 12/38
2 7ersering gangguan estra piramidalis.
2 7ardie diskinesia persistent.
2 9gantuk.
2 "impi aneh.
K$ntra indikasi !F!B
2 hipersensitif.
2 Depresi SSP berat.
PERPHENA4INE 0Tri:a6$n
Indikasi F
2 6ejala positif Ski0ofrenia.
2 Dalam dosis rendah digunakan untuk nausea! omitus dan cegukan.
D$sis F
2 - 2 B mg > hari.
E:ek sa%#ing F
2 Sering timbul gangguan ekstra piramidalis.
2 6angguan endokrin! seperti * laktasi meningkat! gnekomasti! menstruasi terganggu! sukar
eyakulasi.
K$ntra indikasi F
2 hipersensitif.
2 4oma.
2 Depresi berat.2 6angguan lier.
2 6angguan darah.
THIORIDA4INE
Indikasi F
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 13/38
2 6ejala positif Ski0ofrenia.
2 Depresi dengan agitasi! ansietas dan afek hipotim.
D$sis F
2 Awal (initial) * - <= J %== mg > hari.
2 Pemeliharaan (maintenance) * ,== J B== mg > hari.
E:ek sa%#ing F
2 sedasi! mulut kering! gangguan akomodasi! ertigo! hipotensi ortostatik.
2 Harang timbul ganguan ekstra piramidalis.
K$ntra indikasi
F
2 4oma.
2 Depresi SSP berat.
2 Diskrasia darh.
2 $ipersensitif.
HALOPERIDOL
$aloperidol mempunyai afinitas yang kuat pada reseptor D,! lebih lemah antagonis
reseptor kolinergik dan histamin. 4adar puncak plasma $aloperidol dalam waktu ,2' jam setelah
pemberian oral dan dalam waktu ,= menit setelah pemberian intramuskular. #aktu paruhnya
antara %=2%, jam. Diekskresi dengan cepat melalui urine dan tinja dan berakhir dalam % minggu
setelah pemberian.
Secara farmakologi! struktur haloperidol berbeda dengan fenotia0in! tetapi butirofenon
memperlihatkan banyak sifat farmakologi fenotia0in. Pada orang normal! efek haloperidol mirip
fenotia0in pipera0in. $aloperidol memperlihatkan antipsikotik yang kuat dan efektif untuk fase
mania penyakit manik deprsif dan ski0ofrenia. :fek fenotia0in pipera0in dan butirofenon berbeda
secara kuantitatif keran butirofenon selain menghambat efek dopamin! juga meningkatkan turn
over rate nya. '
Secara farmakokinetik! haloperidol cepat diserap dari saluran cerna. 4adar puncaknya
dalam plasma tercapai dalam waktu ,2' jam sejak menelan obat! menetap sampai F, jam dan
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 14/38
masih dapat ditemukan dalam plasma sampai berminggu2minggu. Obat ini ditimbun dalam hati
dan kira2kira %G dari dosis yang diberikan diekskresi melalui empedu. :ksresi haloperidol
lambat melalui ginjal! kira2kira =G obat dikeluarkan selama < hari sesudah pemberian dosis
tunggal. '
Dosis $aloperidol dapat dimulai dari % atau , mg dengan pemberian , atau kali per
hari! kemudian peningkatan dosis disesuaikan dengan gejala yang belum terkontrol! beberapa
kepustakaan mengatakan dosis per hari yang efektif antara <2,= mg. Pada pasien dengan efek
samping mininal dan belum tercapai respon terapi! dosis obat dapat ditingkatkan sampai dosis
=2= mg per hari. Setelah pemberian awal perlu dilakukan monitoring efikasi klinis! sedasi atau
efek samping lainnya yang mungkin timbul sehingga dapat dilakukan penyesuaian dosis atau
penggantian dengan antipsikotik lain.
Pada anak2anak atau usia lanjut dosis dapat diturunkan dan dapat dimulai dengan =!<2%!<
mg per hari dengan pemberian , atau kali perhari.
$aloperidol decanoate (injeksi long acting ) setelah disuntikan dilepas secara lambat ke
dalam pembuluh darah! sehingga pemberiannya tiap 2 minggu perkali! karena waktu paruhnya
panjang.
4ontraindikasi pemberian $aloperidol adalah pasien dalam keadaan koma! depresi SSP
yang disebabkan alkohol atau obat lain! sindrom parkinson! usia lanjut dengan Parkinson Like
Symptomps! wanita menyusui dan sesitif terhadap $aloperidol. ,!!'!F!B
3nteraksi $aloperidol akan menghambat metabolisme antidepresan trisiklik! dapat
mengganggu efek antiparkinson dan leodopa! tekanan intra okuler bola mata dapat terjadi
apabila diberikan bersama dengan antikolinergik. "etabolisme $aloperidol meningkat bila
diberikan bersama dengan carbama0epine.
:fek samping yang paling sering adalah efek ekstrapirmidalis (:PS) seperti parkinson
like symptomps! akatisia! diskinesia! distonia! hyperreflexia! rigiditas! opistotonus! dan kadang2
kadanga krisi okulogirik. :fek samping yang lain adalah tardive dyskinesia pada pemakaian
haloperidol yang lama atau penghentian haloperidol tiba2tiba. :fek samping lain yang ringan
seperti sedasi dan autonomik. Pemberian haloperidol dalam waktu lama dapat terjadi
peningkatan berat badan dan penurunan fungsi kognitif. !'
PIO4IDE 0Ora6
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 15/38
Indikasi <
2 6angguan ski0ofrenia kronik untuk memperbaiki sosialisasi.
D$sis , J B mg > hari.
E:ek sa%#ing F
2 Harang timbul gangguan ekstra piramidalis pada dosis terapeutik.
K$ntra indikasi F
2 4oma.
2 $ipersensitif.
2 Depresi endogen.
2 Penyakit parkinson.
Obat antipsikotik tipikal biasanya menyebabkan gejala ekstrapiramidalis (Sindrom
Parkinsonisme)* ,!<!&
2 tremor (pada ektremitas dan lidah).
2 kaku kuduk.
2 hiper saliasi.
2 rigiditas. 2 jalan seperti robot! karena kaku otot tungkai.
2 ekspresi muka monoton (muka topeng)! karena kaku otot wajah.
2 bicara pelo.
ila terjadi 6angguan ekstra piramidalis (sindroma parkinsonisme)! maka pemberian
obat distop dan diganti dengan obat lain atau dosis obat diturunkan. ila obat obat pengganti
tidak tersedia atau obat tersebut sangat diperlukan! maka untuk menghilangkan sindroma
parkinsonisme diberikan obat2obat anti sindroma parkinsonisme. Obat2obat anti Sindrom
Parkinsonisme* &
%. 7riheksifenidil
Diberikan per2oral dengan dosis - , J mg > hari.
,. Dipenhidramin (benadryl)
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 16/38
Dapat diberikan per2oral atau per2enteral dengan dosis <= J %== mg > hari.
. Sulfas atropin
dapat diberikan per2oral atau per2enteral
tablet =!< mg + - %
injeksi =!,< mg>amp. + - % amp.
. en0odia0epin.
Obat2obat AP6 3 yang masih sering digunakan adalah $aloperidol! 8luphena0ine!
7rifluopera0ine dan 5lorproma0ine. 5ara pemberian AP6 3 dapat secara per oral! injeksi short
acting maupun injeksi long acting (depot). 3njeksi shot acting pemberiannya secara
intramuscular (3")! biasanya digunakan untuk pasien yang agitasi atau menolak minum
obat.efek klinis cepat diperoleh setelah pemberian.
II.!.2 ANTIPSIKOTIK /ENERASI KEDUA 0AP/ II
AP6 33 sering disebut juga sebagai Serotonin Dopamin Antagosis (SDA) atau
antipsikotik atipikal. AP6 33 mempunyai mekanisme kerja melalui interaksi anatar serotonin dan
dopamin pada ke jalur dopamin di otak. $al ini yang menyebabkan efek samping :PS lebih
rendah dan sanagat efektif untuk mengatasi gejala negatif. Perbedaan antara AP6 3 dan AP6 33
adalah AP6 3 hanya dapat memblok reseptor D, sedangkan AP6 33 memblok secara bersamaan
reseptor serotonin (<$7,A) dan reseptor dopamin (D,). AP6 yang dikenal saat ini adalah
clo0apine! risperidone! olan0apine! /uetiapine! 0otepine! 0iprasidone! aripipra0ole. Saat ini
antipsikotik 0iprasidone belum tersedia di 3ndonesia. ,!
4erja obat antipsikotik generasi kedua pada dopamin pathways*
%. "esokortikal Pathways
Antagonis <$7,A tidak hanya akan menyababkan berkurangnya blokade terhadap
antagonis D, tetapi juga menyababkan terjadinya aktiitas dopamin pathways sehingga
terjadi keseimbangan antara keseimbangan antara serotonin dan dopamin. AP6 33 lebih
berpengaruh banyak dalam memblok reseptor <$7,A dengan demikian meningkatkan
pelepasan dopamin dan dopamin yand dilepas menang daripada yang dihambat di jalur
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 17/38
mesokortikal. $al ini menyebabkan berkurangnya gejala negatif maka tidak terjadi lagi
penurunan dopamin di jalur mesokortikal dan gejala negatif yang ada dapat diperbaiki.AP6 33 dapat memperbaiki gejala negatif jauh lebih baik dibandingkan AP6 3 karena di
jalur mesokortikal reseptor <$7,A jumlahnya lebih banyak dari reseptor D,! dan AP6 33
lebih banyak berkaitan dan memblok reseptor <$7,A dan sedikti memblok reseptor D,
akibatnya dopamin yang di lepas jumlahnya lebih banyak! karena itu defisit dopamin di
jalur mesokrtikal berkurang sehingga menyebabkan perbaikan gejala negatif ski0ofrenia.
,. "esolimbik Pathways
AP6 33 di jalur mesolimbik! antagonis <$7,A gagal untuk mengalahkan antagonis D, di
jalur tersebut. jadi antagonsis <$7,A tidak dapat mempengaruhi blokade reseptor D, di
mesolimbik! sehingga blokade reseptor D, menang. $al ini yang menyababkan AP6 33
dapat memperbaiki gejala positif ski0ofrenia. Pada keadaan normal serotonin akan
menghambat pelepasan dari dopamin.
. 7uberoinfundibular Pathways
AP6 33 di jalur tuberoinfundibular! antagonis reseptor <$7,A dapat mengalahkan
antagonis reseptor D,. $ubungan antara neurotransmiter serotonin dan dopamin sifatnya
antagonis dan resiprokal dalam kontrol sekresi prolaktin dari hipofise. Dopamin akan
menghambat pengelepasan prolaktin! sedangkan serotonin menigkatkan pelepasan
prolaktin. Pemberian AP6 33 dalam dosis terapi akan menghambat reseptor <$7,A
sehingga menyebabkan pelepasan dopamin menigkat. 3ni mengakibatkan pelepasan
prolaktin menurun sehingga tidak terjadi hiperprolaktinemia.
. 9igrostriatal Pathways
AP6 33 dalam klinis praktis! memiliki empat keuntungan! yaitu*
%. AP6 33 menyebabkan :PS jauh lebih kecil dibandingkan AP6 3! umunya pada dosis
terapi sangat jarang terjadi :PS.
,. AP6 33 dapat mengurangi gejala negatif dari sk0ofrenia dan tidak memperburuk gejala
negatif seperti yang terjadi pada pemberian AP6 33.
. AP6 33 menurunkan gejalan afektif dari ski0ofrenia dan sering digunakan untuk
pengobatan depresi dan gangguan bipolar yang resisten.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 18/38
. AP6 33 menurunkan gejala kognitif pada pasien ski0ofrenia dan penyakit Al0heimer.
Antipsikotik generasi kedua yang digunakan sebagai*
First line* ;isperidone! Olan0apine! uetiapine! Eiprasidone! Aripipra0ole
Second line* 5lo0apine.
Obat antipsikotik yang sering digunakan ada ,% jenis yaitu %< jenis berasal dari AP6 3
dan ' jenis berasal dari AP6 33. 4euntungan yang didapatkan dari pemakaian AP6 33 selain efek
samping yang minimal juga dapat memperbaiki gejala negatif! kognitif dan mood sehingga
mengurangi ketidaknyamanan dan ketidakpatuhan pasien akibat pemakian obat antipsikotik.
Pemakaian AP6 33 dapat meningkatkan angka remisi dan menigkatkan kualitas hidup
penderita ski0ofrenia karena dapat mengembalikan fungsinya dalam masyarakat. 4ualitas hidup
seseorang yang menurun dapat dinilai dari aspek occupational dysfunction, social dysfunction,
instrumental skills deficits, self-care, dan independent living .
3LO4APINE
"erupakan AP6 33 yang pertama dikenal! kurang menyebabkan timbulnya :PS! tidak
menyebabkan terjadinya tardice dyskinesia dan tidak terjadi peningkatan dari prolaktin.
5lo0apine merupakan gold standard pada pasien yang telah resisten dengan obat antipsikotik
lainnya. Profil farmakoligiknya atipikal bila dibandingkan dengan antipsikotik lain.
Dibandingkan terhadap psikotropik yang lain! clo0apine menunjukkan efek dopaminergik
rendah! tetapi dapat mempengaruhi fungsi saraf dopamin pada sistem mesolimbik2mesokortikal
otak! yang berhubungan dengan fungsi emosional dan mental yang lebih tinggi! yang berbeda
dari dopamin neuron di daerah nigrostriatal (darah gerak) dan tuberoinfundibular (daerah
neruendokrin).
5lo0apine efektif untuk menggontrol gejala2gejala psikosis dan ski0ofrenia baik yang
positif (iritabilitias) maupun yang negatif ( social disinterest dan incompetence, personal
neatness). :fek yang bermanfaat terlihat dalam waktu , minggu! diikuti perbaikan secara
bertahap pada minggu2minggu berikutnya. Obat ini berguna untuk pasien yang refrakter dan
terganggu berat selam pengobatan. Selain itu! karena resiko efek samping :PS yang sangat
rendah! obat ini cocok untuk pasien yang menunjukkan gejala :PS yang berat bila diberikan
antipsikosis yang lain. 9amun! karena clo0apin memiliki efek resiko agranulositosis yang lebih
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 19/38
tinggi dibandingkan antipsikosis yag lain! maka pengunaannya di batasi hanya pada pasien yang
resisten atau tidak dapat mentoleransi antipsikosis lain. Pasien yang diberi clo0apine perlu di
pantau sel darah putihnya setiap minggu. !'!%=
Secara farmakokinetik! clo0apine di absorpsi secara cepat dan sempurna pada pemberian
per oral. 4adar puncak plasma tercapai pada kira2kira %!' jam setelah pemberian obat. 5lo0apine
secara ekstensif diikat protein plasma (?&<G)! obat ini di metabolisme hampir sempurna
sebelum dieksresi lewat urin dan tinja (=G melaui kantong empedu dan <=G melaui urine)!
dengan waktu paruh rata2rata %%!B jam sehingga pemberiannya dianjurkan , kali dalam sehari. '
Distribusi dari clo0apine dibandingkan obat antipsikotik lainnya lebih rendah. 1munya afinitas
dari clo0apine rendah pada reseptor D, dan tinggi pada reseptor <$7,A sehingga cenderung
rendah untuk menyebabkan terjadinya efek samping :PS. Pada reseptor D afinitasnya lebig
tinggi %= kali lipat dibandingkan antipsikotik lainnya! dimana reseptor D terdapat pada daerah
korteks dan sedikit pada daerah srtiatal. $al ini lah yang membedakan clo0apine dengan AP6 3.
D$sis !F
2 $ari % * % J , - %,!< mg.
2 erikutnya ditingkatkan ,< J <= mg > hari sp == J <= mg > hari dengan pemberian
terbagi.
2 Dosis maksimal '== mg > hari.
2 Sediaan yang ada di pasaran tablet ,< mg dan %== mg
E:ek sa%#ing !F
2 granulositopeni! agranulositosis! trombositopeni! eosinofilia! leukositosis! leukemia.
2 9gantuk! lesu! lemah! tidur! sakit kepala! bingung! gelisah! agitasi! delirium.
2 "ulut kering atau hipersaliasi! penglihata kabur! takikardi! postural hipotensi!
hipertensi.
2 Dsb.
K$ntra indikasi !F
2 Ada riwayat toksik>hipersensitif.
2 6angguan fungsi Sumsum tulang.
2 :pilepsi yang tidak terkontrol.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 20/38
2 Psikosis alkoholik dan psikosis toksik lainnya.
2 3ntoksikasi obat.
2 4oma.
2 4ollaps sirkulasi.
2 Depresi SSP.
2 6anguan jantung dan ginjal berat.
2 6angguan lier.
RISPERIDONE
;isperidone merupakan obat AP6 33 yang kedua diterima oleh 8DA ( Food and rug
!dministration) sebagai antipsikotik setelah clo0apine. ;umus kimianya adalah ben0iso-a0ole
deriatie. Absorpsi risperidone di usus tidak di pengaruhi oleh makanan dan efek terapeutik nya
terjadi dalam dosis rendah! pada dosis tinggi dapat terjadi :PS. Pemakaian risperidone yang
teratur dapat mencegah terjadinya kekambuhan dan menurunkan jumlah dan lama perawatan
sehingga baik digunakan dalam dosis pemeliharaan. Pemakaian riperidone masih dii0inkan
dalam dosis sedang! setelah pemberian AP6 3 dengan dosis yang kecil dihentikan! misalnya
pada pasien usia lanjut dengan psikosis! agitasi! gangguan perilaku yang di hubungkan dengan
demensia.
;isperidone dapat memperbaiki ski0ofrenia yang gagal di terapi dengan AP6 3 tetapi
hasil pengobatannya tidak sebaik clo0apine. Obat ini juga dapat memperbaiki fungsi kognitif
tidak hanya pada ski0ofrenia tetapi juga pada penderita demensia misalnya demensia Al0heimer.
"etabolisme risperidone sebagian besar terjadi di hati oleh en0im 5KP ,D' menjadi &2
hydroxyrisperidone dan sebagian kecil oleh en0im 5KP A. "ydroxyrisperiodne mempunyai
potensi afinitas terhadap reseptor dopamin yang setara dengan risperidone. :ksresi terutama
melalui urin. "etabolisme risperiodne dihambat oleh antidepresan fluo-etine dan paro-etine!
karena antidepresan ini menghambat kerja dari en0im 5KP ,D' dan 5KP A sehingga pada
pemberian bersama antidepresan ini! maka dosis risperidone harus dikurangi untuk
meminimalkan timbulnya efek samping dan toksik. "etabolisme obat ini dipercepat bila
diberikan bersamaan carbama0epin! karena menginduksi 5KP A sehingga perlu peningkatan
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 21/38
dosis risperidone pada pemberiaan bersama carbama0epin disebabkan konsentrasi risperidone di
dalam plasma rendah.
Indikasi !F
2 Ski0ofrenia akut dan kronik dengan gejala positif dan negatif.
2 6ejala afektif pada ski0ofrenia (ski0oafektif).
D$sis !F
2 $ari % * % mg! hari , * ,mg! hari * mg.
2 Dosis optimal 2 mg > hari dengan , - pemberian.
2 Pada orang tua! gangguan lier atau ginjal dimulai dengan =!< mg! ditingkatkan sp % J ,
mg dengan , - pemberian.
2 1munya perbaikan mulai terlihat dalam B minggu dari pengobatan awal! jika belum
terlihat respon perlu penilaian ulang.
2 4adar puncak plasma dicapai dalam waktu %2, jam setelah pemberian oral.
E:ek sa%#ing !F
2 :PS2 Peningkatan prolaktin (ditandai dengan gangguan menstruasi! galaktorea! disfungsi
seksual)
2 Sindroma neuroleptik malignan
2 Peningkatan berat badan2 Sedasi
2 Pusing2 4onstipasi
2 7akikardi
OLAN4APINE
"erupakan deriat dari clo0apine dan dikelompokkan dalam golongan
7hienoben0odia0epine. Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. Plasma puncak olan0apine
dicapai dalam waktu <2' jam setalah pemberian oral! sedangkan pada pemberian intramuskular
dapat dicapai setelah %<2< menit dengn waktu paruh = jam (antara ,%2< jam) sehingga
pemberian cukup % kali sehari.
Olan0apine merupaka antagonis monoaminergik selektif yang mempunyai afinitas yang
kuat terhadap reseptor dopamin (D%2D)! serotonin (<$7,A>,c)! $istamin ($%) dan L% adrenergik.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 22/38
Afinitas sedang dengan reseptor kolinergik muskarinik ("%2<) dan serotonin (<$7). erikatan
lemah dengan reseptor 6AAA! ben0odia0epin dan M2adrenergik. "etabolisme olan0apine di
sitokrom P<= 5KP %A, dan ,D'. "etabolisme akan meningkat pada penderita yang merokok
dan menurun bila diberikan bersama dengan antidepresan fluo-amine atau antibiotik
ciproflo-acin. Afinitas lemah pada sitokrom P<= hati sehingga pengaruhnya terhadap
metabolisme obat lain rendah dan pengaruh obat lain minimal terhadap konsentrasi olan0apine.
:liminasi waktu paruh dari olan0apine memanjang pada penderita usia lanjut.
#leareance =G lebih rendah pada wanita dibanding pria! hal ini menyebabkan terjadinya
perbedaan efektiitas dan efek samping anatar wanita dan pria. Sehingga perlu modifikasi dosis
yang lebih rendah pada wanita. #leareance olan0apine meningkat sekitar =G pada perokok
dibandingkan yang tidak merokok! sehingga perlu penyesuaian dosis yang lebih tinggi pada
penderita yang merokok.
Indikasi !F
2 Si0ofrenia atau psikosis lain dengan gejala positie dan negatif.
2 :pisode manik moderat dan seere.
2 Pencegahan kekambuhan gangguan bipoler.
D$sis !F
2 1ntuk ski0ofrenia mulai dengan dosis %= mg % - sehari.2 1ntuk episode manik mulai dengan dosis %< mg % - sehari.
2 1ntuk pecegahan kekambuhan gangguan bipolar %= mg > hari.
E:ek sa%#ing !F
2 Penigkatan berat badan
2 Somnolen
2 $ipotensi ortostatik berkaitan dengan blokade reseptor L%
2 :PS dan kejang rendah
2 3nsiden tardive dyskinesia rendah
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 23/38
;UETIAPINE
Struktur kimia yang mirip dengan clo0apine! masuk dalam kelompok diben0othia0epine
deriates. Absorpsinya berlangsung cepat setelah pemberian oral! konsentrasi plasma puncak
dicapai dalam waktu %!< jam setelah pemberian. "etabolisme terjadi di hati! pada jalur
sulfo-idation dan oksidasi menjadi metabolit tidak aktif dan waktu paruhnya ' jam.
uetiapine merupaka antagonis reseptor serotonin (<$7%A dan <$7,A)! reseptor dopamin
(D% dan D,)! reseptor histamin ($%)! reseptor adrenergik L% dan L,. Afinitasnya lemah pada
reseptor muskarinik ("%) dan reseptor ben0odia0epin. #leareance /uetiapine menurun =G pada
penderita usia lanjut! sehinga perlu penyesuaian dosis yang lebih rendah dan menurun =G pada
penderita yang mengalami gangguan fungsi hati. #leareance /uetiapine meningkat apabila
pemberiannya dilakukan bersamaan dengan antiepileptik fenitoin! barbiturat! carbama0epin dan
antijamur ketokona0ole.
uetiapine dapat memperbaiki gejala positif! negatif! kognitif dan mood. Dapat juga
memperbaiki pasien yang resisten dengan antipsikotik generasi pertama tetapi hasilnya tidak
sebaik apabila di terapi dengan clo0apine. Pemberian pada pasien pertama kali mendapat
/uetiapine perlu dilakukan titrasi dosis untuk mencegah terjadinya sinkope dan hipotensi
postural. Dimulai dengan dosis <= mg per hari selama hari! kemudian dinaikkan menjadi %==
mg selama ahri! kemudian dinaikkan lagi menjadi == mg. Sete+ah itu dicari dosis efektif
antara ==2<= mg>hari. :fek samping obat ini yang sering adalah somnolen! hipotensi postural!
pusing! peningkatan berat badan! takikardi! dan hipertensi.
4IPRASIDONE
AP6 33 dengan struktur kimia yang baru! obai ini belum tersedia di 3ndonesia.
Eiprasidone merupakan antipsikotik dengan efek antagonsis antara reseptor <$7,A dan D,.
erinteraksi juga denga reseptor <$7,5! <$7%D dan <$7%A! afinitasnya pada reseptor ini sama
atau lebih besar dari afinitas pada reseptor D,. Afinitas sedang pada reseptor histamin dan L%.
Eiprasidone tidak bekerja pada muskarinik ("%).
Eiprasidone juga antipsikotik yang mempunyai mekanisme kerja yang unik karena
menghambat pengambilan kembali (reuptake) neurotransmiter serotonin dan norepineprine di
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 24/38
sinaps. Obat ini efektif digunakan untuk gejala negatif dan penderita yang refrakter dengan
antipsikotik. Obat ini aman diberikan pada penderita usia lanjut.
Absorpsi 0iprasidone akan meningkat dengan adanya makan! tetapi tidak dipangruhi oleh
usia! jenis kelamin! gangguan fungsi hati atau ginjal. 4onsentrasi plasma puncak dicapai dalam
waktu ,2' jam setelah pemberian oral denga waktu paruh obat rata2rata <2%= jam! sehingga
pemberiannya , kali sehari. "etabolsime 0iprasidone melalui hati! sebagian besar pada isoen0im
5KP A dan sebagian kecil di 5KP %A,. "ekanisme kerja farmakologik diperkirakan pro2
serotonergik dan pro2noradregenik sehingga di prediksi dapat bekerja sebagai antidepresan dan
ansiolitik. :fikasi dari 0iprasidone terjadi pada dosis B=2%'= mg>hari! untuk pengobatan terhadap
gejala positif! negatif! dan depresif pada pasien ski0ofrenia.
Dosis intial yang aman diberikan tanpa dosis titrasi adalah sebesar = mg perhari.
Pemberiannya akan semakin efektif bila bersamaan dengan makanan. Dosis pemeliharaan
berkisar antara =2'= mg per hari.
7erjadinya efek samping :PS rendah dan tidak terjadi peningkatan kadar prolaktin. :fek
samping yang dijumpai selama uji klinis adalah somnolen (%G)! peningkatan berat badan
(%=G)! gangguan pernafasan (BG)! :PS (<G)! dan bercak2bercak merah di kulit (G).
Peningkatan berat badan sangat kecil atau dapat dikatan tidak ada! karena bekerja sangat lemah
pada reseptor A$% walaupun bekerja juga sebagai antagonis pada reseptor <$7,c. Eiprasidone
tidak menyebabkan gangguan jantung.
ARIPIPRA4OLE
"erupakan antipsikotik generasi baru! yang bersifat partial agonis pada reseptor D, dan
reseptor serptonin <$7%A serta antagonis pada reseptor serotonin <$7,A. Aripipra0ole bekerja
sebagai dopamin sistem stabili0er artinya menghasilkan signal transmisi dopamin yang sama
pada keadaan hiper atau hipo2dopaminergik karena pada keadaan hiperdopaminergik aripipra0ole
afinitasnya lebih kuat dari dopamin akan mengeser secara kompetitif neurotransmiter dopamin
dan berikatan dengan reseptor dopamin. Pada keadaan hipodopaminergik maka aripipra0ole
dapat menggantikan peran neurotransmiter dopamin dan akan berikatan dengan reseptro
dopamin.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 25/38
Aripipra0ole di metabolisme di hati melaui isoen0im P<= pada 5KP ,D' dan 5KP A!
menjadi dehydro2aripipra0ole. Afinitas dari hasil metabolisme ini mirip dengan aripipra0ole pada
reseptor D, dan berada di plasma sebesar =G dari keseluruhan aripipra0ole. #aktu paruh
berkisar antara F<2& jam sehingga pemberian cukup % kali sehari. Absorpsi aripipra0ole
mencapai konsentrasi plasma ouncak dalam waktu 2< jam setelah pemberian oral. Aripipra0ole
sebaiknya diberikan sesudah makan! terutama pada pasien yang mempunyai keluhan dispepsia!
mual dan muntah.
Indikasi
2 Ski0ofrenia.
D$sis
2 %= atau %< mg % - sehari.
E:ek sa%#ing
2 Sakit kepala.
2 "ual! muntah.
2 4onstipasi.
2 Ansietas! insomnia! somnolens.
2 Akhatisia.
II. ( INTERAKSI OBAT <
• Antipsikosis N Antipsikosis lain potensi efek samping obat dan tidak ada bukti lebih
efektif (tidak ada sinergis antara , obat anti2psikosis). "isalnya! 5hlorproma0ine N
;eserpine potensiasi efek hipotensif.
• Antipsikosis N Antidepresan trisiklik efek samping antikolinergik meningkat (hati2hati
pada pasien dengna hipertrofi prostat! glaukoma! ileus! penyakit jantung).
• Antipsikosis N anti2an-ietas efek sedasi meningkat! bermanfaat untuk kasus dengan
gejala dan gaduh gelisah yang sangat hebat (acute adjunctive therapy$.
• Antispikosis N :57 dianjurkan tidak memberikan obat anti2psikosis pada pagi hari
sebelum :57 (:lectro 5onulsie 7herapy) oleh karena angka mortalitas yang tinggi.
• Antipsikosis N antikonulsan ambang konulsi menurun! kemungkinan serangan
kejang meningkat! oleh karena itu dosis antikonulsan harus lebih besar (dose-related ).
Kang paling minimal menurunkan ambang kejang adalah obat anti2psikosis $aloperidol.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 26/38
• Antipsikosis N Antasida efektiitas obat antu2psikosis menurun disebabkan gangguan
absorpsi.
33.< 3ARA PEN//UNAAN
Pemilihan Obat
Pada dasarnya semua obat anti2psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama
pada dosis ekivalen! perbedaan terutama pada efek sekunder (efek samping + sedasi!
otonomik! ekstrapiramidal). <
Anti2psikosis "g. :/ Dosis ("g>h) Sedasi Otonomi
k
:ks.Pir.
5hloproma0ine %== %<= 2 %'== NNN NNN NN
7hiorida0ine %== %== 2 &== NNN NNN N
Perphena0ine B B 2 B N N NNN7rifluopera0ine < < 2 '= N N NNN
8luphena0ine < < 2 '= NN N NNN
$aloperidol , , 2 %== N N NNNNPimo0ide , , 2 ' N N NN
5lo0apine ,< ,< 2 ,== NNNN N 2
Eotepine <= F< 2 %== N N NSulpiride ,== ,== 2 %'== N N N
;isperidone , , 2 & N N N
uetiapine %== <= 2 == N N N
Olan0apine %= %= 2 ,= N N N
Aripipra0ole %= %= 2 ,= N N N
Pemilihan jenis obat anti2psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan
efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan dengan dosis ekivalen.
Apabila obat anti2psikosis tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah
optimal setelah jangka waktu yang memadai! dapat diganti dengan obat anti2psikosis lain
(sebaiknya dari golongan yang tidak sama)! dengan dosis ekivalen-nya! dimana profil
efek samping belum tentu sama.
Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti2psikosis sebelumnya! jenis obat anti2
psikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek samping2nya!
dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang.
Apabila gejala negatif (afek tumpul! penarikan diri! hipobulia! isi pikiran miskin) lebih
menonjol dari gejala positif (waham! halusinasi! bicara kacau! perilaku tak terkendali)
pada pasien Ski0ofrenia! pilihan obat antipsikosis – atipikal perlu dipertimbangkan.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 27/38
4hususnya pada penderita Ski0ofrenia yang tidak dapat mentolerir efek samping
ekstrapiramidal atau mempunyai risiko medik dengan adanya gejala ekstrapiramidal
%neuroleptic induced medical complication$&
Pengaturan DosisDalam pengaturan dosis perlu dipertimbangkan * <
• Onset efek primer (efek klinis) * sekitar , J minggu
Onset efek sekunder (efek samping) * sekitar , J ' jam.
• #aktu paruh * %, J % jam (pemberian obat %2, - perhari).
• Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek samping (dosis
pagi kecil! dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu mengganggu kualitas hidup
pasien.
"ulai dengan “dosis aal! sesuai dengan “dosis anjuran!" dinaikkan setiap ,2 hari
sampai mencapai “dosis efektif! (mulai timbul peredaran Sindrom Psikosis)
diealuasi setiap , minggu dan bila perlu dinaikkan “dosis optimal! dipertahankan
sekitar B2%, minggu (stabilisasi) diturunkan setiap , minggu “dosis maintenan#e!
dipertahankan ' bulan sampai , tahun (diselingi drug holidayQ %2, hari>minggu)
tapering off (dosis diturunkan tiap ,2 minggu) stop.
$ama Pemberian
1ntuk pasien dengan serangan Sindrom Psikosis yang multi episodeQ! terapi
pemeliharaan %maintenance$ diberikan paling sedikit selama < tahun. Pemberian yang cukup
lama ini dapat menurunkan derajat kekambuhan ,!< J < kali.
:fek obat anti2psikosis secara relatif berlangsung lama! sampai beberapa hari setelah
dosis terakhir masih mempunyai efek klinis. Sehingga tidak langsung menimbulkan
kekambuhan setelah obat dihentikan! biasanya satu bulan kemudian baru gejala Sindrom
Psikosis kambuh kembali.
$al tersebut disebabkan metabolisme dan ekskresi obat sangat lambat! metabolit2metabolit
masih mempunyai keaktifan anti2psikosis.
Pada umumnya pemberian obat anti2psikosis sebaiknya dipertahankan selama bulan
sampai ' tahun setelah semua gejala psikosis mereda sama sekali. 1ntuk Psikosis ;eaktif
SingkatQ penurunan obat secara bertahap setelah hilangnya gejala dalam kurun waktu ( minggu
) ( bulan&Obat anti psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupun diberikan
dalam jangka waktu lama! sehingga potensi ketergantungan obat kecil sekali.
Pada penghentian yang mendadak dapat timbul gejala “%holinergi# &ebound! * gangguan
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 28/38
lambung! mual! muntah! diare! pusing! gemetar dan lain2lain. 4eadaan ini akan mereda dengan
pemberian anticholinergic agentQ (injeksi Sulfas Atropin =!,< mg (im)! tablet 7rihe-yphenidyl
- , mg>h).
Oleh karena itu pada penggunaan bersama obat anti2psikosis N antiparkinson! bila sudah
tiba waktu penghentian obat! obat antipsikosis dihentikan lebih dahulu! kemudian baru menyusul
obat antiparkinson. <
Penggunaan Parenteral
Obat anti2psikosis “long a#ting! 08luphena0ine Decanoate ,< mg>cc atau $aloperidol
Decanoas <= mg>cc! im! setiap , J minggu sangat berguna untuk pasien yang tidak mau atau
sulit teratur makan obat atau apapun yang tidak efektif terhadap medikasi oral.
Sebaiknya sebelum penggunaan parenteral diberikan secara oral lebih dahulu beberapa
minggu untuk melihat apakah terdapat efek hipersensitiitas.
Dosis mulai dengan @ cc setiap , minggu pad bulan pertama kemudian bau ditingkatkan
menjadi % cc setiap bulan.Pemberian obat anti psikosis long actingQ hanya untuk terapi stabilisasi dan
pemeliharaan 'maintenan#e therapy( terhadap kasus Ski0ofrenia. %< J ,< G kasus menunjukkan
toleransi yang baik terhadap efek samping ektrapiramidal. <
II.* E9EK SAPIN/ ANTIPSIKOTIK
a. /e'a6a Ekstra#ira%ida6 0 )*trapyramidal syndrome
6ejala ekstrapiramidal (:PS) mengacu pada suatu gejala atau reaksi yang ditimbulkan
oleh penggunaan jangka pendek atau panjang dari medikasi antipsikotik golongan tipikal.
Obat antipsikotik tipikal yang paling sering memberikan efek samping gejala
ekstrapiramidal yakni $aloperidol! 7rifluopera0ine! Perphena0ine! 8luphena0ine! dan
dapat pula oleh 5hlorproma0ine. 9amun lebih sering diakibatkan oleh obat dengan
potensial tinggi yang memiliki afinitas yang kuat pada reseptor muskarinik.% 6ejala
bermanifestasikan sebagai gerakan otot skelet! spasme atau rigitas! tetapi gejala2gejala itu
diluar kendali traktus kortikospinal (piramidal).
6ejala ekstrapiramidal sering di bagi dalam beberapa kategori yaitu reaksi distonia
akut! tardive diskinesia! akatisia! dan sindrom Parkinson.
• ;eaksi distonia akut
"erupakan spasme atau kontraksi inolunter satu atau lebih otot skelet yang
timbul beberapa menit. 4elompok otot yang paling sering terlibat adalah otot wajah!
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 29/38
leher! lidah atau otot ekstraokuler! bermanifestasi sebagai tortikolis! disastria bicara!
krisis okulogirik! sikap badan yang tidak biasa hingga opistotonus (melibatkan
keseluruhan otot tubuh). $al ini akan mengganggu pasien! dapat menimbulkan nyeri
hingga mengancam kehidupan seperti distonia laring atau diafragmatik. ;eaksi
distonia akut sering terjadi dalam satu atau dua hari setelah pengobatan dimulai! tetapi
dapat terjadi kapan saja. 7erjadi pada kira2kira %=G pasien! lebih la0im pada pria
muda! dan lebih sering dengan neuroleptik dosis tinggi yang berpotensi tinggi! seperti
haloperidol! trifluopera0ine dan flufena0ine.
• Akatisia
"anifestasi berupa keadaan gelisah! gugup atau suatu keinginan untuk tetap
bergerak! atau rasa gatal pada otot. Pasien dapat mengeluh karena an-ietas atau
kesukaran tidur yang dapat disalah tafsirkan sebagai gejala psikotik yang memburuk.
Sebaliknya! akatisia dapat menyebabkan eksaserbasi gejala psikotik akibat perasaan
tidak nyaman yang ekstrim. Agitasi! pemacuan yang nyata! atau manifestasi fisik lain
dari akatisisa hanya dapat ditemukan pada kasus yang berat.
• Sindrom Parkinson
7erdiri dari akinesia! tremor! dan bradikinesia. Akinesia meliputi wajah topeng7
jedaan dari gerakan spontan! penurunan ayunan lengan pada saat berjalan! penurunan
kedipan! dan penurunan mengunyah yang dapat menimbulkan pengeluaran air liur.
Pada bentuk yang yang lebih ringan! akinesia hanya terbukti sebagai suatu status
perilaku dengan jeda bicara! penurunan spontanitas! apati dan kesukaran untuk
memulai aktifitas normal! kesemuanya dapat dikelirukan dengan gejala ski0ofrenia
negatif. 7remor dapat diteukan pada saat istirahat dan dapat pula mengenai rahang.
6aya berjalan dengan langkah yang kecil dan menyeret kaki diakibatkan karena
kekakuan otot.
• *ardive diskinesia
Disebabkan oleh defisiensi kolinergik yang relatif akibat supersensitif reseptor
dopamine di puntamen kaudatus. "erupakan manifestasi gerakan otot abnormal!
inolunter! menghentak! balistik! atau seperti tik yang mempengaruhi gaya berjalan!
berbicara! bernapas! dan makan pasien dan kadang mengganggu. 8aktor predisposisi
dapat meliputi umur lanjut! jenis kelamin wanita! dan pengobatan berdosis tinggi atau
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 30/38
jangka panjang. 6ejala hilang dengan tidur! dapat hilang timbul dengan berjalannya
waktu.
&. Sindr$% Neur$#6e#tik a6igna
Sindrom neuroleptik maligna merupakan gabungan dari hipertermia! rigiditas! dandisregulasi autonomik yang dapat terjadi sebagai komplikasi serius dari penggunaan obat
antipsikotik. Sindrom ini pertama kali dikenal tahun %&'= setelah obserasi pasien yang
diberikan obat antipsikotik potensial tinggi.
"ekanisme antipsikotik sehingga dapat menyebabkan S9" berhubungan dengan
sifat antagonism obat terhadap reseptor D2, dopamine. lokade pusat reseptor D2, pada
hipotalamus! jalur nigrostriatal! dan di medulla spinalis menyebabkan terjadinya
peningkatan rigiditas otot dan tremor berkaitan yang dengan jalur ekstrapiramidal.
lockade reseptor D, hipotalamus juga menghasilkan peningkatan titik temperatur dan
gangguan mekanisme pengaturan panas tubuh. Sementara itu efek antipsikotik di perifer
tubuh menyebabkan peningkatan pelepasan kalsium dari retikulum sarkoplasma sehingga
terjadi peningkatan kontraktilitas yang juga dapat berkontribusi dalam terjadinya
hipertermia! rigiditas! dan penghancuran sel otot.
Semua golongan antipsikotik dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna baik
neuroleptik potensial rendah maupun potensial tinggi. erdasarkan penelitian S9" lebih
sering ditemukan pada pasien yang mengkonsumsi haloperidol dan chlorproma0ine.
Antipsikotik atipikal yang terbaru walaupun tidak diklasifikasikan secara akurat sebagai
golongan neuroleptik juga dapat mengakibatkan sindrom ini. 5ontoh obat antipsikotik
atipikal yang juga dapat menyebabkan sindrom neuroleptik maligna (S9") seperti
olan0apine! risperidone! 0iprasidone! dan /uetiapine.
8aktor resiko yang berhubungan erat dengan kejadian S9" yakni penggunaan
antipsikosis dosis tinggi! waktu yang singkat dalam menaikkan dosis pengobatan!
penggunaan injeksi antipsikotik kerja lama! kondisi pasien yang mengalami dehidrasi!
kelelahan! dan agitasi. Selain itu pada pasien yang telah mengalami S9" juga memiliki
resiko tinggi untuk terjadi S9" rekurens.
Secara epidemiologi belum terdapat adanya penelitian mengenai kejadian S9" yang
berhubungan dengan suku. 9amun penelitian di 5ina menunjukkan terdapat insidens
=!%,G dari pasien yang menggunakan obat neuroleptik sementara di 3ndia terdapat
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 31/38
=.%G. S9" dapat terjadi kapan pun dari waktu pengobatan dan resiko kejadian
meningkat pada pasien yang berusia kurang dari = tahun. 9amun ,> kasus terjadi pada
minggu pertama setelah pemberian obat. Angka kematian sekitar %=2,=G dan umumnya
resiko kematian meningkat bila pasien telah mengalami nekrosis sel2sel otot yang
menyebabkan rhabdomyolisis.
6ambaran gejala klinis S9" dapat berupa *
• Disfagia
• +esting tremor
• 3nkontinensia
• Delirium yang berkelanjutan pada letargi! stupor hingga koma (leel kesadaran yang
fluktuatif)
• 7ekanan darah yang labil>berubah2ubah
• Sesak nafas! takipnea
• Agitasi psikomotrik
• 7akikardia dan hipertermia (demam tinggi)
• ;igiditas
Pemeriksaan laboratorium pada pasien dengan S9" memperlihatkan peningkatan
4reatinin kinase (54) akibat penghancuran dan nekrosis sel2sel otot! peningkatanaminotransferase (aminotransferasi aspartat>6O7 dan aminotransferasealanine>6P7)!
peningkatan Iaktat dehidrogenase (ID$) yang juga menggambarkan terjadinya nekrosis
dan dapat dengan cepat berkembang menjadi rhabdomyolisis yang memberikan hasil
laboratorium hiperkalemia! hiperfosfatemia! hiperurisemia! dan hipokalsemia. Selain itu
bila terdapat peningkatan kadar myoglobin dalam darah atau myoglobinuria merupakan
tanda terjadinya kegagalan ginjal. Sementara untuk pemeriksaan darah rutin dapat
ditemukan leukositosis! trombositosis! dan tanda2tanda dehidrasi.
5. /angguan :ungsi k$gniti:
7erdapat konsensus bahwa antipsikotik yang bersifat antimuskarinik kuat dapat
mengganggu fungsi memori. 6angguan untuk memusatkan perhatian! menyimpan
memori! dan memori semantik yang mungkin memang terdapat pada pasien ski0ofrenia
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 32/38
di episode awal penyakit dapat menjadi lebih berat. Selain itu kemampuan memecahkan
masalah sosial! keterampilan sosial juga memperlihatkan penurunan.
d. E:ek <$r%$na6
Obat psikotik tipikal yang digunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat
menyebabkan peningkatan produksi hormon prolaktin terutama pada wanita.
lokade pada traktur tuberoinfundibular yang terproyeksikan ke hipotalamus dan
kelenjar hipofisis mengakibatkan berbagai efek samping neuroendokrine! yakni
peningkatan pelepasan hormone prolaktin .
Prolaktin serum yang meningkat dapat mempengaruhi fungsi seksual pada wanita
maupun pria yang dapat bermanifestasi sebagai galaktorrhea! amenorrhea dan
poembesaran payudara pada wanita! gangguan fungi ereksi dan pencapaian orgasme!
gangguan libido! impotensi! dan ginekomasti pada pria.
e. E:ek sa%#ing #ada siste% 6ainn=a
• :fek lain antipsikotik tipikal seperti efek antikolinergik baik sentral maupun perifer
melalui blokade reseptor muskarinik. 6ejala pada efek sentral seperti agitasi yang
berat! disorientasi waktu! tempat dan orang! halusinasi! dan dilatasi pupil. Sedangkan
efek perifer antikolinergik berupa mulut dan hidung yang kering umumnyadilaporkan pada pasien dengan pengobatan antipsikotik tipikal potensi rendah!
contohnya chlorproma0ine dan mesorida0ine. :fek antikolinergik autonomik lainnya
seperti konstipasi.
• 8otosensitiitas dapat terjadi pada pasien yang mengkonsumsi golongan potensi
rendah seperti chlorproma0ine sehingga pasien perlu diinstruksikan untuk berhati2hati
ketika terpapar sinar matahari. Selain itu dermatitis alergi dapat terjadi di awal
pengobatan.
• :fek sedasi terjadi akibat mekanisme hambatan reseptor histamine $ % yang mungkin
akan berpengaruh dalam pekerjaan bila pasien merupakan orang yang masih aktif
bekerja. Akibat inhibisi psikomotorik menjadikan aktiitas psikomotorik menurun!
kewaspadaan berkurang dan kemampuan kognitif menurun.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 33/38
• :fek autonomik yang muncul seperti hipotensi postural dimediasi oleh blokade
adrenergik umumnya pada pengguna obat tipikal potensial rendah seperti
chlorproma0ine dan thiorida0ine. Sehingga penggunaan obat tipikal potensial rendah
intramuscular memerlukan pemantauan tekanan darah (saat berbaring dan berdiri)
untuk mencegah pasien pingsan ataupun jatuh saat berdiri.
• 6angguan irama jantung merupakan efek antipsikotik yang mengganggu
kontraktilitas jantung! menghancurkan en0im kontraktilitas sel2sel miokardium.
• Antipsikotik tipikal mampu menurunkan ambang batas seseorang untuk mengalami
kejang. 5hlorproma0ine dan thiorida0ine diperkirakan bersifat lebih epiloeptogenik
sehingga resiko untuk kejang selama masa pengobatan perlu dipertimbangkan dalam
gangguan kejang atau lesi pada otak.
• Selain itu efek yang mungkin timbul juga dapat berupa peningkatan berat badan yang
kebanyakan terdapat pada pasien yang mengkonsumsi chlorproma0ine dan
thiorida0ine. Paling sering karena pengobatan antipsikotik atipikal. 9afsu makan
yang meningkat erat kaitannya dengan blokade reseptor alpha'- adrenergic dan
"istaminergic&
• :fek hematologi dapat terjadi berupa leukopenia dengan sel darah putih .<==
sel>mm merupakan masalah yang umum. Agranulositosis yang mampu mengancam
kehidupan dapat terjadi pada % * %=.=== pasien yang dirawat dengan antipsikotik
tipikal.
E9EK SAPIN/ OBAT ANTIPSIKOSIS
OA7 A973 PS34OS3S :8:4
:4S7;AP3
;A"3DAI
:8:4
A973:"
:734
:8:4
S:DA738
:8:4
$3PO7:9S38
A. D:;3CA7 8:9O73AE39
%. Senyawa dimetilaminopropil *
4lorproma0in
Proma0in
7rifluproma0in
,. Senyawa piperidil *
"epa0in
NN
NN
NNN
NN
NN
NN
NNN
NN
NNN
NN
NNN
NNN
NN
NNN
N
NN
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 34/38
7iorida0in
. Senyawa pipera0in *
Asetofena0in
4arfena0in
8lufena0in
Perfena0in
Proklorpera0in
7rifluopera0in tiopropa0at
. 9O928:9O73AE39
4lorprotiksen
5. 17K;OP$:9O9:
$aloperidol
N
NN
NNN
NNN
NNN
NNN
NNN
NN
NNN
N
NN
NNN
NNN
NNN
NNN
NNN
NN
NNN
NN
N
NN
NN
N
NN
NN
NNN
N
NN
N
NN
N
N
N
N
NN
N
E9EK SAPIN/ NEUROLO/IK OBAT NEUROLEPTIK
:8:4 6A"A;A9
4I393S
#A471
;:S34O
"A4S3"AI
":4A93S": P:96OA7A9
Distonia akut
Spasme otot
lidah! wajah!
leher! punggung +dapat menyerupai
bangkitan +
bukan histeria
%2< hari elumdiketahui
Dapat diberikan
berbagai pengobatan!
obat anti Parkinson
bersifat diagnostik dan
kuratif
Akatisia
4etidak2
tenangan!
motorik! bukan
ansietas atau
agitasi
<2'= harielum
diketahui
4urangi dosis atau ganti
obat+ obat anti
Parkinson!
ben0odia0epin! atau
propanolol
Parkinsonisme
radikinesia!
rigiditas! macam2
macam tremor!
wajah topeng!
suffling gait
<2= hari
Antagonisme
dengan
dopamin
Obat anti Parkinson
menolong
Sindroma 4atatonik! stupor! erminggu2 Ada kontribusi $entikan neuroleptik
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 35/38
malignan
demam! tekanan
darah tidak stabil!
mioglobinemia!+
dapat fatal
minggu! dapat
bertahan
beberapa hari
setelah obat
dihentikan
antagonisme
dengan
dopamin
segera+ dantrolene atau
bromokriptin dapat
menolong+ obat anti
Parkinson lainnya tidak
efektif
7remor perioral
(sindroma
kelinci)
7remor perioral
(mungkin sejenis
perkinsonisme
yang dating
terlambat)
pengobatan
Setelah
berbulan2
bulan atau
bertahun2
tahun
elum
diketahui
Obat antiparkinson
sering menolong
Diskinesia tardif
Diskinesia mulut2
wajah+
koreoatetosis
atau distonia
meluas
Setelah
berbulan2
bulan atau
bertahun2
tahun
(memburuk
dengan
penghentian)
Diduga *
kelebihan efek
dopamin
Sulit dicegah!
pengobatan tidak
memuaskan
A. PERHATIAN KHUSUS
)fek samping yang sering timbul dan tindakan mengatasinya + <
Penggunaan 5hlorproma0ine injeksi (im) * sering menimbulkan ,ipotensi Ortostatik
pada waktu perubahan posisi tubuh (efek alfa adrenergic blockade). 7indakan
mengatasinya dengan injeksi -oradrenaline (9or2epinephrine) sebagai alfa adrenergic
stimulatorQ.Dalam keadaan ini tidak diberikan /drenaline oleh karena bersifat alfa dan beta
adrenergic stimulatorQ sehingga efek beta2adrenergic tetap ada dan dapat terjadi Shock.
$ipotensi ortostatik seringkali dapat dicegah dengan tidak langsung bangun setelah
mendapat suntikan dan dibiarkan tiduran selama sekitar <2%= menit.
ila dibutuhkan dapat diberikan 9orepinephrine bitartrate (I:COP$:D J Abbot
atau ;A3CAS J De-a "edica atau CAS5O9 J 8ahrenheit) ampul mg>cc dalam infus
%=== ml de-trose <G dengan kecepatan infus ,2cc>menit.
Obat anti2psikosis yang kuat ($aloperidol) sering menimbulkan gejalan
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 36/38
:kstrapiramidal> Sindrom Parkinson. 7indakan mengatasinya dengan tablet
7rihe-yphenidyl (Artane) 2- , mg>hari! Sulfas Atropin =!<=2=!F< mg (im).Apabila Sindrom Parkinson sudah terkendali diusahakan penurunan dosis secara
bertahap! untuk menentukan apakah masih dibutuhkan penggunaan obat antiparkinson.
Secara umum dianjurkan penggunaan obat antiparkinson tidak lebih lama dari 0bulan (risiko timbul atropine to-ic syndromeQ). 7idak dianjurkan pemberian
“antiparkinson profilaksis! ! oleh karena dapat mempengaruhi penyerapan>absorpsi obat
anti2psikosis sehingga kadarnya dalam plasma rendah! dan dapt menghalangi manifestasi
gejala psikopatologis yang dibutuhkan untuk penyesuaian dosis obat anti2psikosis agar
tercapai dosis efektif.
“&apid -euroleptizattion! + $aloperidol < J %= mg (im) dapt diulangi setiap , jam! dosis
maksimum adalah %== mg dalam , jam. iasanya dalam ' jam sudah dapat mengatasi
gejala2gejala akut dari Sindrom Psikosis (agitasi! hiperaktiitas psikomotorm impulsif!
menyerang! gaduh2gelisah! perilaku destruktif dll).
1ontraindikasi +
Penyakit hati (hepato2toksik)!
Penyakit darah (hemato2toksik)!
:pilepsi (menurunkan ambang kejang)!
4elainan jantung (menghambat irama jantung)!
8ebris yang tinggai (thermoregulator di SSP)!
4etergantungan alkohol (penekanan SSP meningkat)!
Penyakit SSP (parkinson! tumor otak dll)!
6angguan kesadaran disebabkan 59S2depressantQ (kesadaran makin memburuk).
BAB III
KESIPULAN
Antipsikotik adalah sekelompok bermacam2macam obat yang menghambat reseptor
dopamine tipe , (D,). Obat antipsikotik baik tipikal maupun atipikal selain berfungsi untuk
mengobati penyakit psikotik khsusnya ski0ofrenia! tentunya juga memiliki efek samping
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 37/38
:fek samping yang sering ditimbulkan pada pemakaian antipsikotik tipikal* gangguan
pergerakan seperti distonia! bradikinesia! tremor! akatisia! koreoatetosis! anhedonia! sedasi!
peningkatan beratbadan yang sedang! disregulasi tempertur! poikilotermia! hiperprolaktinemia!
dengan galaktorea dan amenorea pada wanita dan ginekomastia pada pria! serta disfungsi seksual
pada pria dan wanita! hipotensi postural(ortostatik)! kuli terbakar! interal 7 memanjang! risiko
terjadi fatal aritmia.
:fek samping yang ditimbulkan oleh pemakaian antipsikotik atipikal* peningkatan berat
badan sedang sampai berat! diabetes mellitus! hiperkolesterolemia! sedasi! gangguan pergerakan
yang sedang! hipotensi postural! hiperprolaktinemia! kejang! saliasi nocturnal! agrabulositosis!
miokarditis! lensa mata bertambah.
BAB I>
DA9TAR PUSTAKA
%. Amir 9.uku Ajar Psikiatri 8akultas 4edokteran 1niersias 3ndonesia. :disi kedua.
Hakarta * adan Penerbit 8akultas 4edokteran 3ndonesia. ,=%.ab %,. Ski0ofrenia+ p.
%F2&<.
7/21/2019 Referat jiwa
http://slidepdf.com/reader/full/referat-jiwa-56d9a7a058d87 38/38
,. Sadock H! Sadock CA. 4aplan R Sadocks synopsis of psychiatry * ehaioral
sciences>clinical psychiatry.%= th edition. Philadelphia * Iippincott #illiams and
#OI7:;S 4luwer business.,==F.ab %.Schi0ophrenia.+p.'F2&F.
. "uslim ;. Panduan Praktis Penggunaan 4linis Obat Psikotropik.:disi ketiga. Hakarta *
agian 3lmu 4edokteran Hiwa 8421nika Atmajaya.ab . Penggolongan obat psikotropik+ p.%=2%%.
. "uslim ;. Panduan Praktis Penggunaan 4linis Obat Psikotropik.:disi ketiga. Hakarta *agian 3lmu 4edokteran Hiwa 8421nika Atmajaya.ab . Obat antipsikosis+ p.%2,,.
<. Stahl S". Psychopharmacology of Antipsychotic.1nited 4ingdon * "artin Dunit0
Itd.%&&&.ab .5onentional Antipsychotic* the classical neuroleptics+p.<2F.
'. Stahl S". Psychopharmacology of Antipsychotic.1nited 4ingdon * "artin Dunit0
Itd.%&&&.ab <.Atypical Antipsychotic and Seotonine2Dopamine Antagonism+p.<=2',.
F. Stahl S". Psychopharmacology of Antipsychotic.1nited 4ingdon * "artin Dunit0
Itd.%&&&.ab '. eyond the serotonine2dopamine antagonism concept * how indiidualatypical antipsychotic differ+p.'2&'.
B. :bert "$! Ioosen P7! 9urcombe . 5urrent Diagnosis R 7reatment inPSK5$3A7;K.Singapore * "c6raw2$ill ook.,===.ab 333.Syndrome and their
treatments in adult psychiatric * schi0ophrenia and other psychotic disorders+ p.,'=2B&
&. "aramis! #illy 8. dan "aramis! Albert A. 5atatan 3lmu 4edokteran Hiwa. ,. Surabaya *Airlangga 1niersity Press! ,==&.
%=. 6an Sulistia! Aro0al #awaimuli. Antipsikosis. uku Ajar 8armakologi dan 7erapi.
Hakarta * 8akultas 4edokteran 1niersitas 3ndonesia. ,==F.p.%'%2<