2

Click here to load reader

Referat obg

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat obg

1.1 Latar Belakang

Acute dyspena atau yang biasa disebut dengan sesak nafas akut merupakan manifestasi penting untuk penyakit kardiopulmonar. Selain itu dapat pula ditemukan pada penyakit neurologik, metabolik, dan psikogenik. Dalam banyak keadaan, acute dyspena merupakan salah satu gejala dari kelainan-kelainan dalam tubuh. Misalnya acute dyspena pada penderita asma, pneumonia, pneumothorax, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Selain karena penyakit paru, acute dyspena juga terjadi akibat kelainan di jantung. Misalnya pada ADHF (Acute Decompensated HeartFailure), CHF(Congestive Heart Failure), CAD(Coronary Artery Disease), myocard infark, dan cardiomyopathy. Gabungan antara penyakit paru dan jantung juga dapat menimbulkan acute dyspena yang berat. Terdapat pula berbagai penyebab lain yang memungkinkan terjadinya dyspnea seperti gangguan psikogenik, anemia, dll (Kristian et all, 2014).

Menurut WHO dalam permatasari (2009:8), mengemukakan bahwa sesak nafas akut (acute dyspnea) merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai penyebab dan dapat mengenai setiap lokasi di sepanjang saluran nafas. Acute dyspnea merupakan salah satu penyebab utama dari tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada dewasa dan anak-anak di Indonesia (Wiweka, 2013). Sesak nafas akut akibat kelainan pada paru dapat berupa asma, pneumonia, pneumothorax, COPD eksaserbasi akut, thromboemboli paru, dan effusi pleura, tergantung dari letak inflamasi pada saluran nafas. Mengingat banyaknya penyakit dengan gejala sesak nafas akut, diperlukan suatu alat diagnostik penunjang yaitu radiologis yang dapat digunakan disamping dari kondisi klinis pasien.

Pada referat ini akan lebih membahas tentang acute dyspena khususnya gambaran radiologis yang didapatkan. Serta mengenai penyakit yang dapat menimbulkan acute dyspena dan mekanisme acute dyspena serta pemeriksaan radiologis yang digunakan dalam mendiagnosa penyakit dengan acute dyspena. Tujuannya adalah agar kami sebagai mahasiswa kedokteran mampu melihat bahwa terdapat berbagai macam penyakit dengan manifestasi klinis acute dyspena dan dapat mengerti patofisiologinya serta bagaimana menggunakan pemeriksaan radiologis disamping kondisi klinis dalam penegakan diagnosa penyakit-penyakit dengan manifestasi klinis acute dyspena.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja kah penyakit yang memiliki manifestasi klinis acute dyspnea dan bagaimana gambaran radiologis serta jenis pemeriksaan radiologis yang diperlukan pada penyakit-penyakit dengan acute dyspnea?

1.3 Tujuan Referat

1. Memenuhi tugas referat dokter muda pada Laboratorium Radiologi RSUD Saiful Anwar Malang.

2. Memahami definisi, eitologi, epidemologi, patogenesis serta gambaran klinis dan radiologis dari penyakit-penyakit dengan manifestasi klinis acute dyspnea.

3. Mengetahui gambaran radiologis yang didapatkan pada penyakit-penyakit dengan manifestasi klinis acute dyspnea.

4. Mengetahui modalitas pemeriksaan radiologis yang digunakan terkait dengan jenis penyakitnya.

Page 2: Referat obg

1.4 Manfaat Referat

1. Manfaat Teoritisa. Menambah khasanah pustaka dan pemahaman mengenai gambaran radiologis pada

penyakit-penyakit dengan acute dyspnea dan modalitas pemeriksaan radiologis yang digunakan

2. Manfaat PraktisDapat menjadi pengetahuan tambahan dalam penentuan jenis pemeriksaan radiologis yang digunakan dalam penegakan diagnostik penyakit-penyakit dengan gejala klinis acute dyspnea

Daftar Pustaka

Kristian, Kevin. 2012. Dyspnea – Sesak Napas. http://dokumen.tips/documents/dyspnea-sesak-napas.html. 20 Maret 2016 (06.37)

Wiweka, EP. 2013. Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Menggunakan Logika Fuzzy. Jakarta: JustIN.