referat retensio

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 referat retensio

    1/27

    BAB II

    RETENSIO PLASENTA

    II.1 Definisi

    Biasanya setelah janin lahir, beberapa menit kemudian mulailah proses pelepasan

     plasenta disertai sedikit perdarahan (kira-kira 100 – 200 !. Bila plasenta sudah lepas dan turun

    ke ba"ian ba#ah rahim, maka uterus akan berkontraksi (his pen"eluaran plasenta! untuk 

    men"eluarkan plasenta.2 

    $adan"-kadan", plasenta tidak se"era terlepas. %uatu pertanyaan yan" belum mendapat

     ja#aban yan" pasti adalah berapa lama #aktu berlalu pada keadaan tanpa perdarahan sebelum

     plasenta harus dikeluarkan seara manual. Bidan" obstetri seara tradisional membuat batas-

     batas durasi kala ti"a seara a"ak ketat seba"ai upaya untuk mendefinisikan retensio plasenta

    (abnormally retained plaenta! sehin""a perdarahan akibat terlalu lambatnya pemisahan plasenta

    dapat dikuran"i. &ombs dan 'aros (11! meneliti 12.2)* persalinan per+a"inam tun""al dan

    melaporkan median durasi kala ti"a adalah menit, dan , persen berlan"sun" lebih dari 0

    menit. adi istilah retensio plasenta diper"unakan jika plasenta belum lahir / jam sesudah anak 

    lahir. 2,),,,10,11,12

     

    II.2 Insidensi

    etensio plasenta adalah penyebab si"nifikan dari kematian maternal dan an"ka

    kesakitan di seluruh ne"ara berkemban". $asus ini merupakan penyulit pada 2 dari semua

    kelahiran hidup den"an an"ka kematian hampir menapai 10 di daerah pedesaan.1  3enurut

    studi lain, insidensi dari retensio plasenta berkisar antara 1-2 dari kelahiran hidup. 4ada studitersebut retensio plasenta lebih serin" munul pada pasien yan" lebih muda den"an

    multiparitas.15

    Diperkirakan insidensi dari perlen"ketan abnormalitas sekitar 1 dari 2000 hin""a 1 dari

    )000 persalinan. 4lasenta akreta meliputi 0 dari keseluruhan perlen"ketan abnormal, plasenta

  • 8/17/2019 referat retensio

    2/27

    inkreta 1* , dan plasenta perkreta * . 6n"ka ini menin"kat tajam dalam dua dekade terakhir,

    sejalan den"an an"ka seksio esarean.1*

    II. 4lasentasi

    4ada hari keempat setelah fertilisasi hasil konsepsi menapai stadium blastula disebut

     blastokista (blastoyst!, suatu bentuk yan" diba"ian luarnya adalah trofoblas dan di ba"ian

    dalamnya disebut massa inner ell. 3assa inner ell ini berkemban" menjadi janin dan trofoblas

    akan berkemban" menjadi plasenta. 7idasi (implantasi! diatur oleh suatu proses yan" kompleks

    antara trofoblas dan endometrium. Di satu sisi trofoblas mempunyai kemampuan in+asif yan"

    kuat, disisi lain endometrium men"ontrol in+asi trofoblas den"an menyekresikan faktor aktif 

    lokal yaitu ytokines dan protease.

    %etelah implantasi, sel-sel trofoblas dapat berdiferensiasi menjadi 2 jenis yakni81,

    1. 9kstra+ili – sel sitotrofoblas berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel in+asif yan"

    men"in+asi (trofoblas interstitial! desidua maternal dan arteri spiralis (trofoblas endo+askuler!

    miometrium.2. :ili – sel sitotrofoblas berproliferasi dan ber"abun" membentuk sel sinsisiotrofoblas

    multinukleus yan" membentuk permukaan luar +ili plasenta janin.

    In+asi trofoblas diatur oleh pen"aturan kadar h&;. %insisiotrofoblas men"hasilkan h&;

    yan" akan men"ubah sitotrofoblas menyekresikan hormon yan" nonin+asif.

  • 8/17/2019 referat retensio

    3/27

    ;ambar 2.1 6natomi uterus dan plasentasi

    %etelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai dan berlan"sun" sampai

    12-1 min""u setelah fertilisasi. 4lasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis

     plasenta. Dalam 2 min""u pertama perkemban"an hasil konsepsi, trofoblas in+asif telah

    melakukan penetrasi ke arteri spiralis pada lapisan basal endometrium. 4ada usia kehamilan

    min""u ( min""u setelah nidasi! telah terjadi in+asi terhadap 50-0 arteri spiralis di daerah

    desidua basalis yan" menjadi tempat implantasi plasenta. 'alu terbentuklah sinus

    intertrofoblastik yaitu ruan"an yan" berisi darah maternal dari pembuluh darah yan"

    dihanurkan. 4ertumbuhan ini berjalan terus, sehin""a timbul ruan"an-ruan"an inter+iler di

    mana +ili korialis seolah-olah terapun"-apun" di antara ruan"an tersebut. :ili korialis ini akan

     bertumbuh menjadi suatu massa jarin"an yaitu plasenta.

    4lasenta berbentuk bundar atau o+al= ukuran diameter 1*-20 m, tebal 2- m, berat *00-

    00 "ram. Biasanya plasenta atau uri akan berbentuk len"kap pada kehamilan kira-kira 1

    min""u= dimana ruan" amnion telah men"isi seluruh ron""a rahim. 'etak plasenta yan" normal

    umumnya pada orpus uteri ba"ian depan atau belakan" a"ak kearah fundus uteri. 2 4lasenta

    normal menanamkan diri sampai ke batas atas lapisan otot rahim.)

    4lasenta terdiri atas ti"a ba"ian yaitu 81,2

    1! Ba"ian janin (fetal portion!. Ba"ian janin terdiri dari korion frondosum dan +ili. :ili dari uri

    yan" matan" terdiri atas 8

    • :ili korialis

    • uan"-ruan" inter+iler. Darah ibu yan" berada dalam ruan" inter+iler berasal dari arteri

    spiralis yan" berada di desidua basalis. 4ada sistole, darah dipompa den"an tekanan )0-0

  • 8/17/2019 referat retensio

    4/27

    mm>" kedalam ruan" inter+iler sampai lempen" korionik (horioni plate! pan"kal dari

    kotiledon-kotiledon. Darah tersebut membanjiri +ili korialis dan kembali perlahan ke +ena

    di desidua den"an tekanan mm>".

    • 4ada ba"ian permukaan janin uri diliputi oleh amnion yan" liin, diba#ah lapisan amnion

    ini berjalan aban"-aban" pembuluh darah tali pusat.

  • 8/17/2019 referat retensio

    5/27

    %upaya janin dapat tumbuh den"an sempurna, dibutuhkan penyaluran darah dari ibu ke

     janin dan pembuan"an limbah metabolisme ke sirkulasi ibu. Berikut merupakan fun"si plasenta,

    yaitu 82,1

    a. 7utrisasi, yakni alat pemberi makanan pada janin yan" berasal dari sekitar 100-1*0 arteri

    spiralis maternal yan" berlokasi pada lempen" basal.

     b. espirasi, yakni alat penyalur ?at asam dan pembuan"an &@2. 9kskresi, yakni alat pen"eluaran sampah metabolismed. 4roduksi, yakni alat yan" men"hasilkan hormon

    e. Imunisasi, yakni alat penyalur antibodi ke janin

    f. 4ertahanan (sa#ar!, penyarin" obat dan kuman yan" bisa mele#ati plasenta

    II.5 3ekanisme $ala III

    $ala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir den"an lahirnya plasenta

    dan selaput ketuban.1) 'ama kala ti"a pada persalinan normal ditentukan oleh lamanya fase

    kontraksi.1  %e"era setelah bayi lahir, tin""i fundus uteri dan konsistensinya hendaknya

    dipastikan. %elama uterus tetap kenan" dan tidak ada perdarahan yan" luar biasa, menun""u

    den"an #aspada sampai plasenta terlepas biasa dilakukan. an"an lakukan masase= tan"an hanya

    diletakkan di atas fundus untuk memastikan bah#a or"an tersebut tidak menjadi atonik dan terisi

    darah dan men""elembun" di belakan" plasenta yan" sudah terlepas.,11

    $ala ti"a yan" normal dapat diba"i ke dalam 5 fase, yaitu 81,5,1

    1. Aase laten, ditandai oleh menebalnya dindin" uterus yan" bebas dari plasenta, namun dindin"

    uterus tempat plasenta melekat masih tipis.

    2. Aase kontraksi, ditandai oleh menebalnya dindin" uterus tempat plasenta melekat (dari

    ketebalan kuran" dari 1 m menjadi 2 m!.

    . Aase pelepasan plasenta, fase dimana plasenta menyempurnakan pemisahannya dari dindin"

    uterus dan lepas.

    5. Aase pen"eluaran, dimana plasenta ber"erak melunur ke arah +a"ina.

     7ormalnya, pada saat bayi selesai dilahirkan, ron""a uterus berupa suatu massa otot yan"

    hampir padat, den"an tebal beberapa sentimeter di atas se"men ba#ah yan" lebih tipis. Aundus

    uteri sekaran" terletak di ba#ah batas ketin""ian umbilikus. 4enyusutan ukuran uterus yan"

    mendadak ini selalu disertai den"an pen"uran"an bidan" tempat implantasi plasenta. 6"ar 

  • 8/17/2019 referat retensio

    6/27

     plasenta dapat men"akomodasikan diri terhadap permukaan yan" men"eil ini, or"an ini

    memperbesar ketebalannya, tetapi karena elastisitas plasenta terbatas, plasenta terpaksa

    menekuk.

  • 8/17/2019 referat retensio

    7/27

    ;ambar 2.

  • 8/17/2019 referat retensio

    8/27

    adanya lin"karan konstriksi pada ba"ian ba#ah rahim (ostium uteri! akibat kesalahan

     penan"anan kala III, yan" akan men"halan"i plasenta keluar (plasenta

    inkarserata!.2,,11

     b. 4lasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba!, bentuknya (plasenta

    membranasea, plasenta anularis!= dan ukurannya (plasenta yan" san"at keil!.11

    4lasenta yan" sukar lepas karena penyebab ini disebut plasenta adhesi+a.)  4lasenta

    adhesi+a ialah jika terjadi implantasi yan" kuat dari jonjot korion plasenta sehin""a

    menyebabkan ke"a"alan mekanisme perpisahan fisiolo"is.

    2. 4atolo"i-anatomi 

    4lasenta belum terlepas dari dindin" rahim karena melekat dan tumbuh lebih

    dalam. 3enurut tin"kat perlekatannya diba"i menjadi8 1,2,,),,,11,1

    a. 4lasenta akreta8 +ili korialis berimplantasi menembus desidua basalis dan 7itabuh

    layer. 4ada jenis ini plasenta melekat lan"sun" pada miometrium.

     b. 4lasenta inkreta8 +ili korialis sampai menembus miometrium, tapi tidak menembus

    serosa uterus.

    . 4lasenta perkreta8 +ili korialis sampai menembus serosa atau perimetrium.

    4lasenta akreta ada yan" kompleta, yaitu jika seluruh permukaannya melekat den"an erat

     pada dindin" rahim. 4lasenta akreta yan" parsialis, yaitu jika hanya beberapa ba"ian dari

     permukaannya lebih erat berhubun"an den"an dindin" rahim. 4lasenta akreta yan" kompleta,

    inkreta, dan perkreta jaran" terjadi.)

  • 8/17/2019 referat retensio

    9/27

    ;ambar 2.5 enis-jenis perlen"ketan plasenta1

    II. Aaktor predisposisi

    4erlen"ketan plasenta yan" abnormal terjadi apabila pembentukan desidua ter"an""u.

    $eadaan-keadaan tersebut menakup implantasi di se"men ba#ah rahim (plasenta pre+ia!, di

    atas jarin"an parut %& atau insisi uterus lainnya= atau setelah kuretase uterus dan multiparitas,

    kelahiran preterm, serta induksi persalinan.,,*  Dalam ulasannya terhadap 22 kasus yan"

    dikumpulkan antara tahun 15* dan 1, AoE (1)2! menatat karakteristik berikut 8,15,20

    1. 4lasenta pre+ia diidentifikasi pada seperti"a kehamilan yan" terkena

    2. %eperempat pasien pernah menjalani seksio sesarea

    . >ampir seperempat pernah menjalani kuretase

    5. %eperempatnya adalah "ra+ida atau lebih

    II.) 4ato"enesis

    4enyebab pasti tertundanya pelepasan setelah #aktu 0 menit tidak selalu jelas, tetapi

    tampaknya ukup serin" disebabkan oleh kontraksi uterus yan" tidak adekuat.,12 4enyebab dari

  • 8/17/2019 referat retensio

    10/27

    disfun"si kontraksi ini belum diketahui pasti. $euali pada fibroid uterus, dimana sumber 

    distensi uterus tidak dapat dihilan"kan den"an kontraksi uterus, maka kontraksi uterus yan" tidak 

    adekuat munul. 7amun, uterus tidak harus men"alami distensi selama kala III hin""a

    menyebabkan kontraksi yan" tidak adekuat. Distensi sebelum kelahiran bayi, seperti pada

    kehamilan "anda dan polihidramnion, ju"a mempen"aruhi kemampuan rahim untuk berkontraksi

    seara efisien setelah kelahiran bayi, dan den"an demikian keduanya menjadi faktor risiko lain

    untuk perdarahan postpartum karena atonia.21

    Falaupun san"at jaran", plasenta dapat melekat erat ke tempat implantasi, baik karena

     penetrasi berlebihan dari trofoblas maupun desidua basalis yan" sedikit (tipis! atau tidak ada

    sama sekali dan kelainan perkemban"an lapisan fibrinoid (lapisan 7itabuh! seara parsial atau

    total, sehin""a tidak terdapat "aris pemisah fisiolo"is melalui lapisan spon"iosa desidua.6kibatnya, satu atau lebih kotiledon melekat erat ke desidua basalis yan" aat atau bahkan ke

    miometrium. $asus perlen"ketan plasenta ini dapat dilihat pada trimester pertama, yan"

    men"indikasikan bah#a proses patolo"inya mun"kin munul pada saat implantasi dan bukan

    setelah masa "estasional.,), 12,1*,1

    4en"alaman klinis ju"a menunjukkan bah#a kita tidak dapat men"asumsikan bah#a

     perdarahan postpartum lebih umum terjadi pada implantasi se"men ba#ah rahim, murni terjadi

    karena otot se"men ba#ah rahim tidak memadai untuk berkontraksi. Dalam kasus plasenta

     pre+ia dan plasenta akreta, se"men ba#ah rahim terlihat lebih tipis dari lapisan normal. 4eneliti

     berhipotesis bah#a sifat kontraktil otot se"men ba#ah rahim, yan" sudah lebih keil dari se"men

    atas, selanjutnya diturunkan oleh kehadiran plasenta. Ini berarti bah#a implantasi sendiri

    memiliki efek buruk pada miometrium se"men ba#ah. %elain itu, ada bukti yan" bersifat

    anekdot yan" menunjukkan bah#a in+asi trofoblas lebih enderun" pada daerah jarin"an desidua

    yan" sedikit (tipis!, termasuk implantasi pada bekas luka dan kehamilan ektopik. 4eneliti

     berhipotesis bah#a trofoblas akan lebih mudah men"in+asi ke se"men ba#ah rahim den"an

    lapisan desidua yan" abnormal, dan menin"katkan kemun"kinan plasenta akreta untuk 

     berkemban".21

    4atofisiolo"i retensio plasenta ini ju"a bisa berarti plasenta telah terpisah akan tetapi

    masih tertin""al akibat kete"an"an tali plasenta atau leher rahim yan" tertutup. 12 Aaktor ini dapat

    munul akibat kesalahan penan"anan kala III persalinan dan manipulasi yan" berlebihan.15

  • 8/17/2019 referat retensio

    11/27

    4emijatan dan penekanan seara terus-menerus terhadap uterus yan" sudah berkontraksi dapat

    men""an""u mekanisme fisiolo"is pelepasan plasenta sehin""a pemisahan plasenta tidak 

    sempurna dan pen"eluaran darah menin"kat.

    II. Dia"nosis1

    6. ;ejala $linisDari anamnesis, meliputi pertanyaan tentan" periode prenatal, meminta informasi

    men"enai episode perdarahan postpartum sebelumnya, paritas, serta ri#ayat multipel

    fetus dan polihidramnion. %erta ri#ayat pospartum sekaran" dimana plasenta tidak lepas

    seara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.5

    ;ejala dan

  • 8/17/2019 referat retensio

    12/27

    • 4lasenta atau

    seba"ian selaput tidak 

    len"kap

    • 4erdarahan se"era

    • Cterus berkontraksi

    tetapi tin""i fundus

    tidak berkuran"

  • 8/17/2019 referat retensio

    13/27

    4erdarahan %edan"- banyak %edan" %edikitG tidak ada

  • 8/17/2019 referat retensio

    14/27

    Dia"nosis plasenta akreta melalui pemeriksaan C%; menjadi lebih mudah bila

    implantasi plasenta berada di %BC ba"ian depan. 'apisan miometrium diba"ian basal

     plasenta terlihat menipis atau men"hilan". 4ada plasenta perkreta +ena-+ena

    subplasenta terlihat berada di ba"ian dindin" kandun" kemih.

    &oE dkk. (1! melaporkan satu kasus plasenta pre+ia den"an plasenta inkreta

    yan" diidentifikasi seara C%; berdasarkan tidak adanya ruan" sonolusen di

    subplasenta. 3ereka berhipotesis bah#a daerah sonolusen subplasenta yan"

    normalnya ada ini men""ambarkan desidua basalis dan jarin"an miometrium di

     ba#ahnya.,1*  Dia"nosis berdasarkan sono"rafi antenatal pada plasenta akreta ju"a

    telah dilaporkan. Berdasarkan pada munulnya "ambaran &olor Doppler.1*

    . 3I20,2

    Han" lebih baru adalah pemakaian ma"neti resonane ima"in" (3I! untuk 

    mendia"nosis plasenta akreta (3aldjian dkk., 10!. Dia"nosis lebih mudah

    dite"akkan jika tidak ada pendataran antara plasenta atau ba"ian sisa plasenta den"an

    miometrium pada perdarahan postpartum.1*

    5. >istolo"i

    3enurut Bernishke dan $aufmann (2000!, dia"nosis histolo"is plasenta

    akreta tidak dapat dite"akkan hanya dari plasenta saja melainkan dibutuhkan

    keseluruhan uterus atau kuretase miometrium. 4ada pemeriksaan histolo"i ini tempat

    implantasi plasenta selalu menunjukkan desidua dan lapisan 7itabuh yan"

    men"hilan".1*

    II. 4enan"anan

  • 8/17/2019 referat retensio

    15/27

    Pada retensio lasenta! sean"ang lasenta belum terleas! maka tidak akan

    menimbulkan erdarahan#$ Bila terjadi banyak perdarahan atau bila pada persalinan-persalinan

    yan" lalu ada ri#ayat perdarahan postpartum, maka tak boleh menun""u, sebaiknya plasenta

    lan"sun" dikeluarkan den"an tan"an. u"a kalau perdarahan sudah lebih dari *00 atau satu

    nierbekken, sebaiknya plasenta lan"sun" dikeluarkan seara manual dan diberikan uterus tonika,

    meskiun kala III belum le%at setengah "am#$!& Plasenta mungkin ula tidak keluar karena

    kandung kemih atau rektum enuh! karena itu keduan'a harus dikosongkan#&

  • 8/17/2019 referat retensio

    16/27

    2. 4erasat &rede dapat dioba sebelum menin"kat pada pelepasan plasenta manual.

    B. $eluarkan plasenta den"an tan"an (manual plasenta!),10,11,,1),1,22

    (anual lasenta adalah tindakan in)asi* dan! kadang memerlukananestesia#+3!+,  (anula lasenta harus dilakukan sesuai indikasi dan oleh oerator

    berengalaman# Indikasi manual lasenta meliuti- retensio lasenta dan erdarahan

    ban'ak ada kala III 'ang tidak daat dihentikan dengan uterotonika dan masase!

    susek rutur uterus! dan retensi sisa lasenta#++!+,

     

    ;ambar 2. 3anual plasenta1

    4elaksanaan 8

    1. %ebaiknya pelepasan plasenta seara manual dilakukan dalam narkosis, karena relaksasi

    otot memudahkan pelaksanaannya. %ebaiknya ju"a dipasan" infus "aram fisiolo"ik 

    sebelum tindakan dilakukan. %etelah memakai sarun" tan"an dan disinfeksi tan"an dan+ul+a, termasuk daerah sekitarnya, maka labia dibeberkan den"an tan"an kiri sedan"kan

    tan"an kanan dimasukkan seara obstetrik ke dalam +a"ina.

  • 8/17/2019 referat retensio

    17/27

    2.

  • 8/17/2019 referat retensio

    18/27

    D.

  • 8/17/2019 referat retensio

    19/27

    9. Bila perdarahan banyak berikan transfusi darah

    A.

  • 8/17/2019 referat retensio

    20/27

    Retensio plasenta

    Penanganan umum :Infus transfusi darahPertimbangkan untuk rujuk RSU C

    Perdarahan banyak300 – 00 !!

    Perdarahan sedikit "nemia dan syokPerlengketan plasenta

    Plasenta manualIndikasiPerdarahan 00 !!

    Pas!aoperasi #aginalPas!anarkose$abitual $PP%eknik%elusuri tali pusat&engan ulner tangan'asase intrauterinUterotonika I'(I)

    *erhasil baik :+bser#asi :,eadaan umumPerdarahan+bat profilaksis :)itamin-e preprat

     "ntibiotikaUterotonika

    Plasenta rest :,uretase tumpulUtero(#aginal tampon'asase

    Perdarahan terus :%ampon bedah

     "tonia uteri

    Plasenta melekat : "kretaInkretaPerkreta

     "desi#a

    $isterektomiPertimbangan :,eadaan umumUmur penderitaParitas penderita.igasi arteri hipogastrika

    Dosis dan ara pemberian

    I: 8 20 IC dalam 1 'larutan "aram fisiolo"is

    den"an tetesan epat

    I3 8 10 IC

    I3 atau I: (lambat! 80,2 m"

    @ral atau rektal 500M" dapat diulan"

    sampai 1200 M"

    Dosis lanjutan I: 8 20 IC dalam 1 'larutan "aram fisiolo"is

    den"an 50 tetesGmenit

    Clan"i 0,2 m" I3setelah 1* menit

    500 M" 2-5 jamsetelah dosis a#al

    Dosis maksimal

     perhari

  • 8/17/2019 referat retensio

    21/27

  • 8/17/2019 referat retensio

    22/27

    ;ambar 2. 4enatalaksanaan retensio plasenta12

    II.10 $omplikasi

    4lasenta yan" terlalu melekat, #alaupun jaran" dijumpai, memiliki makna klinis yan"

    ukup pentin" karena morbiditas dan, kadan" - kadan" mortalitas yan" timbulkannya.

    $omplikasinya meliputi 8,*

    a. 4erforasi uterus b. Infeksi

    . In+ersio uteri

    d. %yok (hipo+olemik!e. 4erdarahan postpartum

    f. %ubin+olution

    ". >isterektomi

  • 8/17/2019 referat retensio

    23/27

    II.11 4ene"ahan

    4ene"ahan resiko retensio plasenta adalah den"an ara memperepat proses separasi dan

    melahirkan plasenta den"an memberikan uterotonika se"era setelah bayi lahir ( untuk mene"ah

    retensio plasenta dapat disuntikkan 0,2 m" mether"in i.+. atau 10 IC pitosin i.m. #aktu bahu bayi

    lahir !11,  dan melakukan pene"an"an tali pusat terkendali. Csaha ini disebut ju"a

     penatalaksanaan aktif kala III.

    5

    3anajemen aktif kala III yaitu 81)

    1. 3enyuntikkan oksitosin

    - 4astikan tidak ada bayi lain (undia"nosed t#in! di dalam uterus.

    - Beritahu ibu bah#a ia akan disuntik.

    - %e"era (dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir! suntikkan oksitosin 10 unit I3

     pada 1G ba"ian atas paha ba"ian luar (aspektus lateralis!. ika oksitosin tidak 

    tersedia, minta ibu untuk melakukan stimulasi putin" susu atau men"anjurkan ibu

    untuk menyusukan den"an se"era.- an"an memberikan er"ometrin karena menyebabkan kontraksi tonik uterus yan"

    dapat men"hambat ekspulsi plasenta.1

    2. 3elakukan pere"an"an tali pusat terkendali=

    - 4indahkan klem pada tali pusat sekitar *-20 m dari +ul+a.- 'etakkan tan"an yan" lain pada abdomen ibu (beralaskan kain! tepat di atas

    simfisis pubis. ;unakan tan"an ini untuk meraba kontraksi uterus pada saat

    melakukan pene"an"an pada tali pusat. %etelah terjadi kontraksi yan" kuat,

    te"an"kan tali pusat den"an satu tan"an yan" lain menekan uterus ke arah dorso-

    kranial. 'akukan seara hati-hati untuk mene"ah terjadinya in+ersio uteri.

    - Bila plasenta belum lepas, tun""u hin""a uterus berkontraksi kembali (sekitar 2

    atau menit berselan"! untuk men"ulan"i pene"an"an tali pusat terkendali.

  • 8/17/2019 referat retensio

    24/27

    - %aat mulai kontraksi, te"an"kan tali pusat ke arah ba#ah, lakukan tekanan dorso-

    kranial hin""a tali pusat makin menjulur dan korpus uteri ber"erak ke atas yan"

    menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan.

    - %etelah plasenta terpisah, anjurkan ibu untuk meneran a"ar plasenta terdoron"

    keluar melalui intyroitus +a"ina.- %aat terlihat di introitus +a"ina, lahirkan plasenta den"an men"an"kat tali pusat ke

    atas dan menopan" plasenta den"an tan"an lainnya untuk diletakkan dalam

    #adah seara lembut, lalu lahirkan selaput ketuban seara perlahan.

    ika plasenta belum lahir dalam 1* menit, berikan 10 IC oksitosin I3 dosis kedua.

    $oson"kan kandun" kemih jika teraba penuh.

    . 3asase fundus uteri se"era setelah lahir 

    - 'etakkan telapak tan"an pada fundus uteri, anjurkan ibu untuk menarik napas

    dalam dan perlahan serta rileks.- Den"an lembut tapi mantap "erakkan tan"an den"an arah memutar pada fundus

    uteri supaya uterus berkontraksi.

    II.12 4ro"nosis5

    4ro"nosis ter"antun" dari lamanya, jumlah darah yan" hilan", keadaan sebelumnya serta

    efektifitas terapi. Dia"nosa dan penatalaksanaan yan" tepat san"at pentin".

    BAB III

    .ESI(PULAN

  • 8/17/2019 referat retensio

    25/27

    Istilah retensio plasenta (retained plaenta! diper"unakan jika plasenta belum lahir / jam

    sesudah anak lahir. etensio plasenta kemun"kinan terjadi karena plasenta terperan"kap oleh

    er+iE yan" menutup seba"ian atau karena plasenta masih melekat pada dindin" uterus serta

     penyebab trserin" yaitu kontraksi uterus yan" tidak adekuat.

    4enyebab dari disfun"si kontraksi uterus ini belum diketahui pasti. Falaupun san"at

     jaran", plasenta dapat melekat erat ke tempat implantasi, baik karena penetrasi berlebihan dari

    trofoblas maupun desidua basalis yan" sedikit (tipis! atau tidak ada sama sekali dan kelainan

     perkemban"an lapisan fibrinoid (lapisan 7itabuh! seara parsial atau total, sehin""a tidak 

    terdapat "aris pemisah fisiolo"is melalui lapisan spon"iosa desidua. 6kibatnya, satu atau lebih

    kotiledon melekat erat ke desidua basalis yan" aat atau bahkan ke miometrium. 4atofisiolo"i

    retensio plasenta ini ju"a bisa berarti plasenta telah terpisah akan tetapi masih tertin""al akibat

    kete"an"an tali plasenta atau leher rahim yan" tertutup. Aaktor ini dapat munul akibat kesalahan

     penan"anan kala III persalinan dan manipulasi yan" berlebihan.

    4enan"anan retensio plasenta meliputi perasat &rede, manual plasenta, kuretase, tindakan

     bedah (li"asi arteri hipo"astrika, embolisasi arteri uterina, dan histerektomi!, terapi konser+atif,

    transfusi darah, serta pemberian uterotonika dan antibiotik.

    4ene"ahan resiko retensio plasenta adalah den"an ara memperepat proses separasi dan

    melahirkan plasenta den"an memberikan uterotonika se"era setelah bayi lahir dan melakukan

    manajemen aktif kala III.

    4ro"nosis ter"antun" dari lamanya, jumlah darah yan" hilan", keadaan sebelumnya serta

    efektifitas terapi. Dia"nosa dan penatalaksanaan yan" tepat san"at pentin".

    D6A

  • 8/17/2019 referat retensio

    26/27

  • 8/17/2019 referat retensio

    27/27

    and ;ineolo"y= 2011. Diakses pada tan""al 25 %eptember 201 dari

    ###.sopemed.or"GfullteEtpdf.phpPmnoQ12)

    1*. De&herney 6>, 7athan '. &urren. @bstetri R ;yneolo"i Dia"nosis R emorrha"e R 6bnormal 4uerperium8 etained 4laenta ill 3. 4laental De+elopment. C7%F 9mbryolo"y= 201. Diakses pada tan""al 2)%eptember 201 dari http8GGphp.med.uns#.edu.auGembryolo"yGindeE.phpPtitleQ4laentaODe+elopment

    1). 6nonim. Buku 6uan 6suhan 4ersalinan 7ormal8 $ala aemorha"i 4ost 4artum, >44!.

    %urabaya8 Cni+ersitas Fijaya $usuma= 2010.

    http://www.scopemed.org/fulltextpdf.php?mno=12733http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Placenta_Developmenthttp://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Placenta_Developmenthttp://www.medskills.eu/index.php/wiki/en/body/birth/common%20complications/retained%20placentae/http://www.medskills.eu/index.php/wiki/en/body/birth/common%20complications/retained%20placentae/http://www.acog.org/Resources%20And%20Publications/Committee%20Opinions/Committee%20on%20Obstetric%20Practice/Placenta%20Accreta.aspxhttp://www.acog.org/Resources%20And%20Publications/Committee%20Opinions/Committee%20on%20Obstetric%20Practice/Placenta%20Accreta.aspxhttp://www.mayoclinic.com/health/placenta-accreta/DS01203http://www.scopemed.org/fulltextpdf.php?mno=12733http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Placenta_Developmenthttp://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Placenta_Developmenthttp://www.medskills.eu/index.php/wiki/en/body/birth/common%20complications/retained%20placentae/http://www.medskills.eu/index.php/wiki/en/body/birth/common%20complications/retained%20placentae/http://www.acog.org/Resources%20And%20Publications/Committee%20Opinions/Committee%20on%20Obstetric%20Practice/Placenta%20Accreta.aspxhttp://www.acog.org/Resources%20And%20Publications/Committee%20Opinions/Committee%20on%20Obstetric%20Practice/Placenta%20Accreta.aspxhttp://www.mayoclinic.com/health/placenta-accreta/DS01203