reff

  • Upload
    kertas

  • View
    22

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

citra

Citation preview

KOMPRESI CITRA GRAY SCALE DENGAN MODIFIKASI

PRAKTIKUM EL4027 PENGOLAHAN CITRA BIOMEDIKA EB7031 PENGOLAHAN CITRA BIOMEDIKA LANJUT MODUL 4 IMAGE RECONSTRUCTION 1. Pendahuluan Istilah rekonstruksi citra umum dipergunakan dalam lingkup pencitraan tomografi, yaitu teknik pencitraan yang menghasilkan gambaran potongan lintang suatu objek melalui pengolahan terhadap sinyal proyeksi trans-aksial dari objek tersebut. Sinyal proyeksi trans-aksial diperoleh dengan cara memberikan radiasi terhadap objek dalam berbagai sudut orientasi. Modalitas pencitraan tomografi pada umumnya memiliki sistem mekanik yang mengatur rotasi posisi transduser pemancar radiasi dan transduser pendeteksi sinyal sehingga pengambilan proyeksi objek dapat dilakukan dari berbagai sudut orientasi.

Sinyal proyeksi yang menjadi input dari proses rekonstruksi citra dapat dihasilkan dari 3 macam teknik pencitraan tomografi, yaitu:

Transmission Tomography Pada transmission tomography, sinyal informasi proyeksi diperoleh dari intensitas sinyal radiasi yang ditangkap setelah sinyal menembus objek. Contoh modalitas pencitraan yang temasuk kategori ini adalah CT-Scanner. CT-Scanner mempergunakan radiasi sinar X dalam berbagai orientasi untuk menghasilkan citra irisan lintang objek pencitraan.

Reflection Tomography Teknik tomografi refleksi banyak dipergunakan dalam aplikasi radar. Dalam aplikasi ini, sinyal informasi proyeksi objek merupakan intensitas sinyal refleksi yang dipantulkan oleh permukaan luar objek, misalnya seperti pada aplikasi doppler radar-imaging.

Emission Tomography Tomografi emisi memanfaatkan sinyal informasi berupa intensitas peluruhan radioaktif dari komponen radionuklida yang dimasukkan ke dalam objek. Dalam aplikasi medis, contoh modalitas pencitraan yang menggunakan metode tomografi emisi antara lain adalah PET (Positron Emission Tomography).

2. Rekonstruksi Citra 2 Dimensi dari Sinyal 1 Dimensi Transformasi Radon dan invers transformasi Radon merupakan pendekatan paling langsung terhadap permasalahan proyeksi dan rekonstruksi citra, sehingga teknik ini dipergunakan sebagai teknik dasar dalam rekonstruksi citra 2D dari sinyal-sinyal 1D. 2.1 Transformasi Radon Transformasi Radon merepresentasikan citra sebagai kumpulan sinyal 1D hasil proyeksi citra tersebut pada berbagai sudut orientasi. Transformasi Radon dari suatu citra pada suatu sumbu proyeksi dinyatakan sebagai integral garis dari fungsi representasi citra f(x,y) pada arah yang tegak lurus dengan sumbu proyeksinya. Hasil transformasi Radon dalam domain transformasi dinyatakan sebagai sinyal g(s,), dimana s merupakan jarak titik yang ditransformasikan terhadap titik pusat koordinat citra asal, dan merupakan sudut orientasi proyeksi.

Gambar 1. Ilustrasi transformasi Radon dalam koordinat asal kartesian Apabila citra dinyatakan dalam format koordinat asal polar f(r,), integral garis transformasi Radon sepanjang r menghasikan kurva sinusoidal s = r cos(). Bentuk sinusoidal ini menghasilkan istilah umum sinogram untuk kumpulan hasil transformasi Radon pada berbagai orientasi proyeksi.

Gambar 2. Ilustrasi transformasi Radon dalam koordinat asal polar Dalam image processing toolbox Matlab, transformasi Radon dapat dilakukan dengan memanggil fungsi berikut: [R,xp] = radon(I,theta); dimana R merupakan hasil transformasi Radon terhadap citra asal I, pada jangkauan orientasi arah theta dan jangkauan lebar daerah proyeksi pada koordinat transformasi xp.

Berikut adalah code lengkap dari simulasi transformasi Radon terhadap gambar phantom irisan lintang kepala menggunakan Matlab:

Gambar 3. Hasil transformasi Radon pada citra irisan kepala 2.2 Transformasi Radon Invers Invers transformasi Radon dari proyeksi g(s,) R(f), -Image Processing Tolbox>irad.